Penembakan Massal Terjadi di Swedia: Sejumlah Orang Tewas

EtIndonesia. Laporan Reuters pada 29 April menyebutkan polisi Swedia menyatakan telah terjadi insiden penembakan di dekat Alun-Alun Vaksala, pusat Kota Uppsala, pada Selasa sore, yang mengakibatkan sejumlah orang tewas.

Menurut media lokal Swedia, sesaat setelah pukul 17.00 sore, polisi menerima banyak laporan dari saksi mata dan segera tiba di lokasi kejadian di Alun-Alun Vaksala, Uppsala.

Juru bicara polisi, Magnus Jansson Klarin, mengatakan kepada media lokal bahwa mereka “menerima banyak laporan tentang suara keras yang mirip tembakan.”

Dalam pernyataan dari kepolisian wilayah timur Swedia disebutkan:  “Beberapa korban telah ditemukan, dan kondisi luka-luka menunjukkan bahwa mereka terkena tembakan.” Saat ini, penyelidikan atas kasus ini telah dimulai.

Menurut laporan media lokal Expressen, insiden penembakan tersebut telah menyebabkan beberapa kematian. Polisi telah menutup area tersebut dan mengerahkan helikopter untuk membantu memburu tersangka.

Berdasarkan informasi yang diperoleh media lokal, polisi tengah memburu seorang tersangka pria yang dilaporkan mengenakan kacamata hitam, berpakaian gelap, dan melarikan diri dengan skuter listrik.

Video yang dibagikan oleh saksi mata di media sosial menunjukkan banyak petugas polisi di tempat kejadian, dengan area telah diblokade dan pasukan keamanan dikerahkan.

Insiden penembakan ini terjadi menjelang perayaan Festival Musim Semi Walpurgis, sebuah perayaan musim semi yang biasanya menarik kerumunan besar.

Festival Musim Semi Walpurgis, atau dikenal sebagai Walpurgis Night, adalah hari raya tradisional yang menandai datangnya musim semi dan dirayakan di wilayah Nordik dan Eropa Tengah pada  30 April malam hingga 1 Mei.

Kota universitas seperti Uppsala dan Lund terkenal dengan perayaan Walpurgis Night-nya yang meriah. Acara publik besar biasanya meliputi api unggun, paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu tradisional, pertunjukan kembang api, parade mahasiswa, pesta luar ruangan, dan festival jalanan.

Seorang warganet Swedia berkomentar di Instagram bahwa insiden ini terjadi di tengah meningkatnya kekerasan geng di Swedia. Data terbaru yang dipublikasikan menunjukkan bahwa jumlah insiden terkait geng yang melibatkan ledakan meningkat drastis dari 149 kasus pada  2023 menjadi 317 kasus pada  2024.

Kota Uppsala, pada  2022 memiliki populasi sekitar 242.000 jiwa, dikenal sering mengalami kekerasan. Pada 2022, jumlah laporan kejahatan di kota ini mencapai lebih dari 24.000 kasus, menjadikannya kota dengan tingkat kejahatan ke-19 tertinggi di antara 290 kota di Swedia.

Uppsala memiliki populasi yang beragam, dengan 10,1% penduduknya pada  2022 adalah imigran asing. Dari kasus kekerasan di kota ini, 56% pelaku yang ditangkap berasal dari luar negeri. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS