Serangan Udara Israel Hantam Pusat Komando Hamas, Sebut Tewaskan 19 Militan 

oleh Zhang Qin dan Li Keyue dari New Tang Dynasty Television

Pada Minggu, 11 Agustus 2024, militer Israel mengumumkan bahwa dalam 24 jam terakhir, mereka telah menyerang sekitar 30 target militer Hamas. Israel juga mendesak warga di beberapa bagian Khan Younis, Gaza Selatan, untuk mengungsi ke “zona kemanusiaan.” Pada Sabtu, Israel melaporkan bahwa mereka berhasil menewaskan 19 militan yang bersembunyi di sebuah sekolah di Gaza.


Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan bahwa serangan tersebut sangat tepat sasaran, dengan tujuan menargetkan teroris yang berada di dalam bangunan tersebut.


Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan itu menjadi salah satu serangan paling mematikan dalam perang yang telah berlangsung selama 10 bulan, menyebabkan setidaknya 80 orang tewas dan hampir 50 lainnya terluka. Kantor Hak Asasi Manusia PBB juga mengutuk serangan ini.


Namun, Israel menyatakan bahwa saat serangan terjadi, sekitar 20 militan dari Hamas dan Jihad Islam sedang menggunakan lokasi tersebut untuk merencanakan serangan teror.


Serangan udara Israel menewaskan 19 militan, termasuk komandan senior Jihad Islam Mahmoud Alghabri. Militer Israel juga menekankan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil, termasuk melakukan pengawasan udara dan menggunakan amunisi presisi tinggi.


Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk mengejar teroris, tetapi juga harus bertanggung jawab untuk menghindari korban sipil.


Militer Israel mengklaim bahwa jumlah korban yang diumumkan oleh Hamas tidak sesuai dengan data yang mereka miliki. Israel juga menuduh Hamas menggunakan fasilitas publik seperti sekolah dan rumah sakit untuk aktivitas militer, tuduhan yang dibantah oleh Hamas. (Hui)