Pada Minggu (10 November 2024), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa seminggu sebelum Pemilu AS, dia telah melakukan tiga kali percakapan dengan Donald Trump dan kedua pihak sepakat dalam masalah Iran dan Timur Tengah.
ETIndonesia. PM Israel Netanyahu mengatakan bahwa sebelum pemilu AS, dia telah berdialog dengan Trump tiga kali tentang masalah Iran, yang mana terus mengancam keamanan wilayah Israel. Keduanya mencapai kesepakatan mengenai masalah tersebut. Namun demikian, hingga saat ini, kedua pihak belum mengungkapkan rincian mengenai percakapan tersebut.
“Dalam beberapa hari terakhir, saya melakukan tiga percakapan dengan Presiden terpilih Donald Trump. Semua percakapan itu sangat ramah dan penting. Tujuan percakapan ini adalah untuk semakin memperkuat aliansi yang erat antara Israel dan Amerika Serikat, dan kami sepakat mengenai ancaman dan bahaya yang ditimbulkan oleh Iran dan organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan Iran,” ujarnya.
Sejak 7 Oktober tahun lalu, Iran mendukung kelompok-kelompok militan seperti Hamas, Houthi dari Yaman, dan Hizbullah, yang menyerang Israel, menyebabkan Gaza terjerumus ke dalam peperangan.
Pada tahun ini, Iran juga melancarkan dua serangan rudal besar ke Israel, meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Pada akhir pekan, Angkatan Pertahanan Israel (IDF) melanjutkan serangan udara terhadap Hizbullah. Media Arab Saudi Saudi melaporkan bahwa komandan senior Hizbullah, Salim Jamil Ayyash, tewas dalam serangan udara baru-baru ini.
Sebelumnya, Washington menawarkan hadiah sebesar 10 juta dolar AS untuk menangkap Ayyash, anggota senior dari tim pembunuh Hizbullah yang dikenal dengan “Tim 121.”
Pada Minggu, IDF juga merilis video yang menunjukkan bahwa sebuah terowongan besar milik Hizbullah yang tersembunyi di bawah sebuah pemakaman ditemukan di Lebanon Selatan minggu ini.
IDF menganalisis bahwa Hizbullah berencana menggunakan terowongan tersebut untuk mengumpulkan pasukan dan melakukan invasi ke Israel. (hui)
Sumber : NTDTV.com