EtIndonesia. Di Delta Okavango di Botswana, Afrika, baru-baru ini terlihat sebuah adegan di mana sekelompok anjing liar menyerang seekor anak kuda nil, tetapi seekor gajah datang untuk menyelamatkannya.
Delta Okavango , yang terletak di bagian utara Botswana, merupakan delta daratan terbesar di dunia. Baru-baru ini, seekor kuda nil kecil diserang segerombolan anjing liar. Untungnya, seekor gajah datang menyelamatkannya.
Menurut laporan dari situs “Latest Sightings”, seorang pemandu bernama Moses Lebitla berhasil merekam pemandangan ini dari sebuah lubang air di kamp Delta Okavango. Video ini menunjukkan kebrutalan dan dramatisnya interaksi antara predator dan mangsanya.
Kuda nil dikenal karena ukuran dan kekuatannya yang besar. Singa dikenal sebagai predator utama mereka, dan jarang sekali anjing liar dianggap sebagai ancaman bagi mereka. Secara rata-rata, bobot badan kuda nil hampir 87 kali lebih berat dari anjing liar.
Dari video yang diambil oleh Lebitla, segerombolan anjing liar berhasil memisahkan anak kuda nil dari kelompoknya dan dengan cepat mengepungnya, kemudian menggigit bagian tubuhnya yang lebih lunak. Kulit kuda nil sangat tebal, dengan beberapa bagian mencapai ketebalan hingga 5 cm, sehingga sulit bagi anjing liar untuk melukai kuda nil dewasa yang sehat. Namun, ini tidak menghentikan serangan mereka terhadap anak kuda nil tersebut.
Anak kuda nil itu akhirnya menemukan celah dan berlari ke arah kelompoknya, bergabung kembali dengan mereka untuk menghadapi anjing-anjing liar. Sementara itu, sekelompok gajah tiba di tempat itu untuk minum.
Seperti umum diketahui, gajah bisa menjadi agresif saat kekurangan air dan mereka tidak toleran terhadap predator manapun. Salah satu gajah yang lebih kecil mulai mengusir anjing liar tersebut sambil mengeruh marah, yang memaksa anjing-anjing itu meninggalkan aksi berburu mereka dan melarikan diri ke semak-semak, sehingga kunangan air tersebut kembali tenang.
Bagi mereka yang mengagumi keindahan alam liar Afrika, momen seperti ini memberi kesan akan esensi dalam bertahan hidup dan adaptasi. Kejadian yang disaksikan dan direkam oleh Lebitla ini memberikan gambaran dramatis tentang pertarungan sehari-hari yang terjadi di alam, yang tidak terlupakan bagi siapa pun. (jhn/yn)