ETIndonesia. Baru-baru ini, Imigrasi Filipina menangkap lima buronan asing dalam serangkaian operasi penegakan hukum, termasuk seorang warga Tiongkok yang diduga merekam tamu hotel secara diam-diam. Selain itu, pada 6 Desember, otoritas Filipina mendeportasi 187 pekerja ilegal asal Tiongkok setelah tindakan tegas terhadap industri perjudian online.
Menurut laporan Central News Agency, pada 7 Desember, Imigrasi Filipina mengumumkan bahwa tim “Penangkapan Buronan” pada 29 November menangkap dua warga Taiwan bermarga Chen dan Huang di Pasay City, Metro Manila. Keduanya buronan kasus penipuan dan diduga anggota kelompok kriminal Taiwan, Bamboo Union.
Kantor Imigrasi juga, melalui kerja sama intelijen internasional, menangkap seorang pria Korea Selatan bermarga Lee (37), seorang warga Yordania bernama Shalabi Nidal Mohd Suleiman (53), dan seorang pria Tiongkok bermarga Wei (28).
Rincian Penangkapan :
- Lee, pria Korea Selatan, ditangkap pada 25 November di Clark Freeport Zone, Pulau Luzon. Ia telah menjadi buronan dengan red notice Interpol sejak lima tahun lalu karena kasus penyerangan yang menyebabkan korban luka serius di Korea Selatan.
- Suleiman, warga Yordania, ditangkap pada 26 November di Lupon, Mindanao. Ia diduga mencuri 110.000 euro (sekitar 11,6 ribu dolar AS) dan 200.000 dirham (sekitar 5,4 ribu dolar AS) dari majikannya di Dubai, Uni Emirat Arab, sebelum melarikan diri.
- Wei, warga Tiongkok, ditangkap karena dituduh merekam tamu hotel secara diam-diam dan menyebarkan video tersebut di internet.
Pernyataan Kepala Kantor Imigrasi
Kepala Biro Imigrasi Filipina, Joel Anthony Viado, menegaskan bahwa Filipina bukan tempat perlindungan bagi pelaku kriminal. Ia menyatakan komitmen Filipina untuk bekerja sama dengan otoritas internasional dalam memerangi kejahatan.
Kelima buronan asing tersebut akan dideportasi dan masuk daftar hitam, sehingga mereka dilarang masuk kembali ke Filipina seumur hidup.
Deportasi Pekerja Ilegal Tiongkok
Selain itu, di bawah arahan Presiden Ferdinand Marcos Jr., Filipina meningkatkan tindakan keras terhadap industri perjudian daring. Pada 6 Desember, Biro Imigrasi mendeportasi 187 pekerja ilegal asal Tiongkok.
Kantor Imigrasi juga mengingatkan bahwa sekitar 10.000 pekerja di industri perjudian daring di Filipina harus meninggalkan negara itu sebelum tenggat waktu 31 Desember, karena setelah tanggal tersebut semua izin operasional dan visa kerja akan dinyatakan tidak berlaku. Jika mereka tetap tinggal, mereka berisiko dikenakan sanksi berat dan masuk daftar hitam. (Hui)
Sumber : NTDTV.com