EtIndonesia. Menurut surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung, di sebuah kota terpencil di Jerman, ada seorang anak laki-laki bernama Christiansen. Christiansen kecil mengalami rabun jauh pada mata kirinya sejak lahir. Ketika usianya menginjak 9 tahun, dia mendengar bahwa teknologi laser dapat sepenuhnya menyembuhkan rabun jauh bawaan seperti yang dia alami. Bersama keluarganya, dia pun pergi ke sebuah rumah sakit mata di Jerman untuk menjalani perawatan.
Namun, sayangnya, operasi tersebut gagal, dan mata kirinya menjadi buta. Suatu hari, ketika masih berada di rumah sakit, Christiansen tiba-tiba berkata kepada seorang perawat bahwa mata kirinya bisa melihat sesuatu.
Perawat, yang mengira dia hanya berkhayal, bertanya: “Apa yang kamu lihat?”
Christiansen menjawab bahwa ketika dia menutup mata kanannya, mata kirinya melihat seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya berada di kamar rumah sakit itu. Anak laki-laki tersebut memiliki mata kanannya yang tertutup perban dan memiliki kebiasaan makan kotoran hidungnya, yang membuat Christiansen merasa jijik.
Karena merasa khawatir dengan kondisi psikologis Christiansen, perawat yang baik hati itu menyarankan agar dia dipindahkan ke bangsal psikologi. Namun, hanya sehari setelah Christiansen dipindahkan, kamar rumah sakit yang sebelumnya dia tempati dihuni oleh seorang anak laki-laki lain yang sedikit lebih tua darinya. Anak itu memang baru saja menjalani operasi pada mata kanannya dan masih memakai perban. Lebih mengejutkan lagi, perawat beberapa kali memergoki anak tersebut sedang makan kotoran hidungnya, persis seperti yang diceritakan Christiansen sebelumnya.
Kejadian ini membuat perawat merasa ada sesuatu yang luar biasa. Dia kemudian menceritakan kemampuan mata kiri Christiansen kepada orang lain, yang segera menjadi perbincangan luas dan menarik perhatian para ilmuwan.
Dalam penyelidikan lanjutan, para ilmuwan menemukan bahwa kemampuan mata kiri Christiansen untuk “melihat masa depan” tidak selalu dapat digunakan kapan saja. Kemampuan itu tampaknya dipengaruhi oleh suasana hati atau faktor lain yang tidak diketahui. Karena kemampuan tersebut diperoleh secara tidak sengaja, para ilmuwan pun tidak tahu bagaimana melatihnya agar bisa digunakan secara leluasa. Meski tidak mendapatkan banyak petunjuk yang lebih berharga, para ilmuwan tetap antusias, karena kemampuan ini mungkin sekali lagi membuktikan keberadaan alam semesta paralel.
Setelah penelitian lebih lanjut, para ilmuwan menyimpulkan bahwa gambar-gambar yang dilihat oleh mata kiri Christiansen kemungkinan berasal dari alam semesta paralel. Dalam teori mereka, garis waktu di alam semesta paralel tidak sinkron dengan garis waktu di alam semesta kita. Apa yang dilihat oleh Christiansen adalah gambaran masa depan yang akan segera terjadi di dunia ini, yang memberinya semacam kemampuan “melihat masa depan.”
Apakah Alam Semesta Paralel Benar-Benar Ada?
Para ilmuwan pun tidak yakin. Jika dikatakan tidak ada, banyak peristiwa yang tampaknya membuktikan bahwa alam semesta paralel memang ada. Namun jika dikatakan ada, mereka belum menemukan cara untuk masuk ke dalamnya atau bagaimana meneliti keberadaannya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern, semakin banyak ilmuwan mulai percaya bahwa alam semesta paralel adalah nyata. Namun, menemukan cara untuk memasuki alam semesta paralel tampaknya masih di luar jangkauan teknologi kita saat ini.
Dalam sejarah Tiongkok kuno, keberadaan alam semesta paralel telah menjadi bagian dari kepercayaan tertentu. Beberapa peramal atau orang dengan kemampuan supranatural dipercaya mampu memprediksi masa depan, dan banyak ramalan mereka terbukti benar. Sains modern menjelaskan fenomena ini sebagai kemampuan khusus para peramal untuk melihat ke alam semesta paralel. Karena waktu di alam semesta paralel tidak sama dengan waktu di dunia kita, peramal tersebut dapat melihat peristiwa yang telah terjadi di masa lalu atau yang akan terjadi di masa depan.(jhn/yn)