Wabah Virus Menyebar di Tiongkok, Arus Mudik Tahun Baru Imlek Dimulai, Warga Khawatirkan Jika Pandemi Tak Terkendali

ETIndonesia. Arus mudik Tahun Baru Imlek 2025 di Tiongkok telah dimulai, sementara itu, wabah penyakit sedang mencapai puncaknya. Pihak berwenang mengklaim hanyalah sebagai flu biasa, tetapi masyarakat berkata lain. Mereka menduga virus ini sangat ganas dan mencurigai pemerintah kembali menyembunyikan fakta yang sebenarnya.


“Flu adalah virus, bukan sekadar pilek biasa. Itu tidak pandang bulu, baik laki-laki, perempuan, tua, maupun muda. Jika Anda terkena, sebaiknya tetap di rumah dan jangan pergi ke tempat ramai,’ ujar seorang warga Tiongkok dikutip NTD Asia Pasifik, 18 Januari 2025. 

Baru-baru ini, rumah sakit di berbagai wilayah seperti Beijing, Tianjin, Shandong, Jiangsu, dan Shanghai dipenuhi pasien, bahkan pada malam hari lorong-lorong rumah sakit juga dipadati orang.


“Sejak tanggal 20 pada bulan lalu, jumlah pasien infus meningkat dari lebih dari 300 orang menjadi lebih dari 800 orang pada puncaknya,” ujar Kepala perawat bagian infus Rumah Sakit Jintan di Shanghai, Fu Weili. 

Pada 16 Januari, gugus tugas pencegahan epidemi Dewan Negara Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa flu telah memasuki puncak penyebarannya dan kemungkinan akan tetap berada pada tingkat tinggi dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Shanghai mengumumkan penghentian perdagangan unggas hidup selama tiga tahun. Hal ini memicu spekulasi tentang apa yang terjadi adalah wabah flu burung yang mematikan, tetapi pemerintah kembali dituduh menyembunyikan fakta sebenarnya.


“Kita sedang menghadapi gelombang demi gelombang wabah flu. Saya melihat jalanan sepi, tetapi rumah sakit penuh sesak. Apa sebenarnya kebenaran di balik semua ini?,” ujar Seorang kreator konten di media sosial di daratan Tiongkok, Lao Li. 

Pada 15 Januari, seorang petugas krematorium di Jiangsu menulis bahwa dia telah bekerja tanpa henti selama beberapa hari dan hampir kelelahan. Dia juga mengingatkan orang-orang agar tetap memakai masker. Di berbagai tempat, petugas krematorium memposting video yang mengungkapkan bahwa jumlah kematian meningkat tajam, sehingga para pekerja harus lembur untuk menangani jenazah.

“Belakangan ini, wabah influenza A dan mycoplasma pneumonia benar-benar merajalela. Gelombang flu ini tidak kalah dari COVID-19 sebelumnya. Dalam dua minggu terakhir, kami bekerja lembur setiap hari dengan belasan pekerja,” kata seorang petugas krematorium di Xinxiang, Tiongkok. 

Sejak 14 Januari, arus mudik Tahun Baru Imlek secara resmi dimulai. Saat ini, berbagai virus menyebar di seluruh negeri, dengan jumlah orang yang terinfeksi, baik anak-anak maupun dewasa, meningkat pesat, dan angka kematian terus merangkak naik. Hal ini memicu kekhawatiran apakah pandemi akan kembali tak terkendali.


“Dua orang meninggal mendadak. Beberapa hari yang lalu, seorang pelatih yang masih muda juga meninggal tiba-tiba. Saya mendengar banyak kabar seperti ini di internet,” kata seorang warga Hanzhong, Shaanxi, bernama Wei. 

Mantan kepala departemen akupunktur di sebuah rumah sakit Tiongkok, David Xu, menjelaskan: “Jika hanya berbicara tentang COVID-19, itu sudah cukup rumit. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit menular lainnya yang saling berinteraksi dan menyebabkan infeksi silang, ini bisa meningkatkan virulensi dari virus tersebut.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS