Terjerat Utang Lebih dari RMB. 100 Miliar, Tiga Perusahaan Raksasa Ritel Tiongkok, Suning Group, Bangkrut dan Direstrukturisasi

ETIndonesia. Baru-baru ini, tiga perusahaan dari raksasa ritel Tiongkok, Suning Group, resmi memasuki proses kebangkrutan dan restrukturisasi. Para ahli menilai bahwa kegagalan Suning mencerminkan kegagalan transformasi industri ritel Tiongkok.

Pada 7 Februari, situs informasi kasus kebangkrutan perusahaan nasional Tiongkok mengumumkan bahwa kasus restrukturisasi Suning Electric Group, Suning Holdings Group, dan Suning Real Estate Group telah diterima oleh Pengadilan Menengah Nanjing pada 26 Januari.

Dalam pengumuman tersebut, para kreditur dari tiga perusahaan ini diminta untuk mengajukan klaim utang sebelum 25 Maret.

Ekonom AS, Huang Dawei berkata “Kebangkrutan dan restrukturisasi Suning sebenarnya bukan hal yang mengejutkan. Masalah ini sudah terlihat sejak empat tahun lalu. Neraca keuangan mereka sudah menunjukkan krisis besar dalam likuiditas dana.”

Suning Electric dan Suning Holdings adalah pemegang saham Suning.com. Pada tahun 2021, total utang Suning.com melebihi RMB.139,7 miliar dengan kerugian bersih mencapai RMB.43,2 miliar . Pada tahun 2022, rasio utang Suning melampaui 89%. Suning juga berulang kali dituntut karena gagal membayar pemasok dan biaya iklan. Pada akhir 2023, banyak cabang Suning mengajukan kebangkrutan.

Huang Dawei mengatakan : “Sebagai pemimpin industri ritel Tiongkok, Suning pernah menjadi simbol harapan integrasi antara ritel offline dan e-commerce. Namun, kegagalannya mencerminkan beberapa masalah mendalam:

  1. Ekspansi berlebihan dan ketidakseimbangan dalam pengelolaan keuangan.
  2. Pasar domestik Tiongkok yang semakin lesu, di mana industri ritel sangat terdampak oleh kondisi ekonomi.
    Secara keseluruhan, kebangkrutan Suning menandai kegagalan transformasi ritel Tiongkok.”

Direktur Eksekutif Asosiasi Motivasi Taiwan, Lai Rongwei berkata : “Suning juga berinvestasi di sektor properti, dan akhirnya terbebani oleh sektor tersebut. Ketika Suning mulai berhutang, banyak perusahaan investasi juga menanam modal di Suning. Sekarang mereka ikut terdampak. Ini mencerminkan sinyal serius dari perekonomian makro Tiongkok—ekspor tidak berjalan lancar, investasi macet, dan daya beli domestik juga menurun.”

Setidaknya tiga perusahaan investasi milik negara, termasuk Zhongrong Trust, juga terkena dampak dari kebangkrutan Suning. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS