Wabah Campak Global Merebak, CDC AS Keluarkan Peringatan Perjalanan Tingkat 1

EtIndonesia. Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengeluarkan “Peringatan Perjalanan Tingkat 1” terkait wabah campak global. CDC menyarankan semua warga AmerikaSerikat  dan pelancong internasional untuk menerima vaksin campak lengkap sebelum bepergian ke luar negeri.

Karena jumlah kasus campak terus meningkat di berbagai negara, CDC mengeluarkan peringatan Level 1 — “Lakukan Tindakan Pencegahan Umum” — dan menyarankan agar semua pelancong internasional menerima vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubela) sebelum melakukan perjalanan.

Menurut pedoman terbaru, bayi berusia 6 hingga 11 bulan harus menerima satu dosis vaksin MMR sebelum berangkat ke luar negeri. Untuk orang berusia 1 tahun ke atas, disarankan menerima dua dosis dengan jarak setidaknya 28 hari antara dosis pertama dan kedua. CDC menekankan bahwa pelancong yang belum divaksinasi lengkap atau belum pernah terinfeksi campak dalam dua minggu sebelum keberangkatan berisiko tinggi tertular.

Campak adalah penyakit pernapasan yang sangat menular dan menyebar melalui udara, terutama saat seseorang batuk atau bersin. Tempat-tempat ramai seperti bandara, pesawat, kereta api, tempat wisata, dan acara besar merupakan lokasi berisiko tinggi untuk penularan.

Sebelumnya, CDC hanya mengeluarkan rekomendasi vaksinasi bagi mereka yang bepergian ke negara-negara dengan wabah campak. Namun, dengan perubahan pola penyebaran virus, para ahli kini mengatakan bahwa campak telah berkembang dari “wabah lokal” menjadi “penularan saat bepergian.” Sebagai contoh, wabah campak baru-baru ini di negara bagian Colorado dipicu oleh penumpang yang tiba di Denver melalui penerbangan internasional.

Laporan menyebutkan bahwa sebagian besar kasus campak yang dibawa kembali ke Amerika Serikat berasal dari pelancong yang belum divaksinasi dan tertular saat berada di luar negeri.

CDC mengingatkan bahwa jika seseorang mengalami gejala seperti ruam kulit, demam tinggi, batuk, pilek, mata merah atau berair dalam waktu tiga minggu selama atau setelah perjalanan, mereka harus segera mencari perawatan medis.

Dilaporkan bahwa hingga tahun ini, lebih dari 1.000 kasus campak telah dikonfirmasi di Amerika Serikat. Di seluruh bandara utama AS, terdapat 62 laporan infeksi yang terjadi selama penerbangan, di mana 50 di antaranya terjadi saat berada di dalam pesawat. Sebagian besar kasus ini melibatkan penumpang yang duduk dalam baris yang sama dengan pasien yang sudah terkonfirmasi. (Hui)

Laporan dari Jurnalis Liu Jiajia, NTD TV, Amerika Serikat

FOKUS DUNIA

NEWS