Tak Ada Ampun! Serangan Rudal Israel-Iran Bikin Kota Porak-poranda, Korban Terus Bertambah

EtIndonesia.  Ketegangan di Timur Tengah kembali mencapai puncaknya setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah wilayah strategis di Iran pada Senin (16/6) malam. Serangan ini dibalas Iran dengan meluncurkan gelombang roket ke berbagai kota di Israel, memicu eskalasi konflik yang menimbulkan kekhawatiran dunia internasional akan pecahnya perang terbuka di kawasan.

Rangkaian Serangan Balasan

Pada 16 Juni, tepat pukul 20.00 waktu setempat, sirene peringatan meraung-raung di berbagai kota utama di Iran dan Israel. Pemerintah Israel sebelumnya telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warganya, meminta mereka segera berlindung di bunker, tempat perlindungan bawah tanah, dan fasilitas darurat. Di pihak Iran, pemerintah setempat membuka akses ke masjid-masjid, stasiun metro, hingga sekolah sebagai tempat evakuasi dan perlindungan sementara bagi rakyat sipil yang panik.

Klaim dan Tuduhan Saling Serang

Militer Israel mengklaim telah berhasil menghancurkan sejumlah fasilitas militer dan nuklir vital milik Iran, termasuk pusat komando, depo senjata, dan lokasi pengembangan nuklir yang selama ini menjadi target pengawasan internasional. Dalam pernyataan resminya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menuding Iran telah melakukan serangan brutal terhadap warga sipil, perempuan, dan anak-anak di wilayah Israel. 

Netanyahu memperingatkan: “Iran akan membayar harga yang sangat mahal atas pembantaian warga sipil ini.”

Di sisi lain, Pemerintah Iran menegaskan bahwa serangan balasan mereka ditujukan pada sasaran militer sebagai respons atas agresi Israel yang menurut mereka telah melanggar kedaulatan dan menyebabkan korban jiwa besar di kalangan rakyat Iran.

Korban Jiwa Terus Bertambah

Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan Iran, sejak rangkaian serangan dimulai pada 13 Juni hingga 16 Juni, sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan udara dan rudal Israel ke sejumlah kota besar Iran, termasuk Teheran, Isfahan, dan Shiraz. Banyak korban dilaporkan merupakan warga sipil yang terjebak di area permukiman padat atau lokasi umum.

Sementara itu, otoritas Israel menyampaikan bahwa gelombang serangan rudal dan drone Iran pada malam 16 Juni telah menewaskan sedikitnya 10 orang. Dengan demikian, jumlah korban jiwa di pihak Israel sejak Iran memulai serangan balasan pada 13 Juni kini tercatat mencapai 13 orang, terdiri dari warga sipil dan sejumlah petugas keamanan.

Kerusakan Infrastruktur dan Respons Internasional

Serangan udara dan rudal yang saling dilancarkan kedua negara juga menimbulkan kerusakan luas pada infrastruktur penting, mulai dari jaringan listrik, jalur transportasi, hingga fasilitas kesehatan. Di beberapa kota di Iran, jaringan internet dan komunikasi sempat terganggu akibat gelombang serangan elektronik yang diduga turut dilakukan oleh Israel sebagai bagian dari strategi tempur.

Komunitas internasional, termasuk PBB dan negara-negara Uni Eropa, segera mengeluarkan pernyataan keprihatinan mendalam serta menyerukan gencatan senjata segera guna mencegah eskalasi lebih lanjut. Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok secara terpisah juga mendesak kedua negara menahan diri dan membuka jalur dialog demi menghindari bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Situasi di Lapangan: Rakyat Hidup dalam Ketakutan

Suasana mencekam melanda kedua negara. Di Israel, banyak warga memilih tetap berada di bunker meski situasi sudah dinyatakan aman oleh otoritas beberapa jam setelah serangan. Sementara di Iran, antrean panjang terlihat di depan apotek dan rumah sakit, dengan banyak warga mencari perlindungan sekaligus berupaya mendapatkan pertolongan medis.

Media-media lokal dan internasional menyiarkan tayangan kepanikan di jalan-jalan kota: lampu padam, suara ledakan terdengar bertubi-tubi, dan warga berlomba-lomba menyelamatkan diri bersama keluarga mereka. Laporan saksi mata menyebutkan, sejumlah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan sementara kini sudah kelebihan kapasitas dan kekurangan pasokan makanan serta air bersih.

Pernyataan Pejabat dan Ancaman Perang Lebih Besar

Ketegangan juga semakin diperparah dengan saling ancam antara pemimpin kedua negara. Netanyahu kembali menegaskan bahwa Israel siap melancarkan aksi militer lanjutan jika Iran tidak segera menghentikan serangan roket dan rudal. Sebaliknya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan bahwa “setiap agresi Israel akan dibalas dengan kekuatan berlipat ganda.”

Sejumlah analis militer memperkirakan, jika situasi tidak segera mereda, Timur Tengah akan menghadapi risiko konflik regional yang jauh lebih luas, dengan kemungkinan keterlibatan negara-negara lain di kawasan.

Kesimpulan:

Situasi Israel-Iran kini berada di titik kritis dengan korban jiwa dan luka-luka terus bertambah, serta kerusakan infrastruktur semakin meluas. Ancaman perang yang lebih besar semakin nyata, sementara dunia menanti dengan cemas apakah kedua pihak akan memilih jalan diplomasi atau perang terbuka.

FOKUS DUNIA

NEWS