Chen Beichen/ Lin Qing
Rusia mengklaim melancarkan operasi militer khusus melawan Ukraina untuk memulai perang. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia, dengan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab penuh atas serangan di Ukraina.
“Putin adalah agresor. Putin memilih perang ini. Sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya,” ujar Biden berbicara di Gedung Putih.
“Sanksi baru akan membebani ekonomi Rusia, baik sekarang maupun dalam jangka panjang. Sanksi akan memaksimalkan dampak jangka panjang pada Rusia dan meminimalkan dampak pada Amerika Serikat dan sekutunya,” tambahnya.
Biden mengatakan Amerika Serikat tidak sendirian dalam menegakkan sanksi, dan bahwa 27 negara anggota UE dan anggota G7 akan bergabung untuk menyerang.
“Agresi Putin terhadap Ukraina pada akhirnya akan sangat merugikan Rusia, baik secara ekonomi maupun strategis,” katanya.
Berikut rincian sanksi yang diumumkan Biden:
1. Putuskan lembaga keuangan terbesar Rusia Sberbank dan 25 anak perusahaannya dari sistem keuangan AS. Sberbank memiliki hampir sepertiga dari keseluruhan aset sektor perbankan Rusia.
2. Menerapkan sanksi blokade komprehensif terhadap bank VTB terbesar kedua di Rusia dan 20 anak perusahaannya.
3. Sanksi blokade penuh terhadap tiga bank besar Rusia lainnya, Otkritie, Sovcombank OJSC dan Novikombank.
4. Sberbank、AlfaBank、Credit Bank of Moscow、Gazprombank、Russian Agricultural Bank、Gazprom、Gazprom Neft、Transneft、Rostelecom、RusHydro、Alrosa、Sovcomflot.
4. Putuskan akses ke 13 perusahaan besar milik negara Rusia untuk mengumpulkan dana dari pasar AS, daftarnya meliputi: Sberbank、AlfaBank、Credit Bank of Moscow、Gazprombank、Russian Agricultural Bank、Gazprom、Gazprom Neft、Transneft、Rostelecom、RusHydro、Alrosa、Sovcomflot dan Kereta Api Rusia.
5. Sanksi kepada Sergei Ivanov、Andrey Patrushev 、Igor Sechin 、Andrey Puchkov、Yuriy Solviev、Galina Ulyutina和Alexander Vedyakhin。
5. Sanksi terhadap elit Rusia dan anggota keluarga, daftar tersebut mencakup beberapa tokoh yang dekat dengan Putin dan keluarga mereka, seperti: Sergei Ivanov, Andrey Patrushev, Igor Sechin, Andrey Puchkov, Yuriy Solviev, Galina Ulyutina dan Alexander Vedyakhin.
6. Sanksi terhadap sebanyak 24 pejabat Belarusia dan perusahaan. Menurut Gedung Putih, itu termasuk: dua bank milik negara yang penting di Belarus, sembilan perusahaan pertahanan, dan tujuh pejabat dan elit yang terkait dengan rezim.
7. Sanksi terhadap militer Rusia.
8. Sanksi atas impor teknologi Rusia tertentu.
Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa ini adalah sanksi AS skala besar yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia. Hal demikian mencakup 10 lembaga keuangan teratas Rusia, dan akan menyebabkan pukulan cepat bagi perekonomian negara itu.
AS Kerahkan 7.000 Tentara ke Eropa
Biden mengatakan dia telah mengizinkan pengerahan “pasukan darat dan udara yang sudah ditempatkan di Eropa” ke Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, dan Rumania. Sebagai bagian dari tanggapan NATO, dia telah mengizinkan “pasukan tambahan AS” ke Jerman, termasuk beberapa yang telah disiagakan beberapa minggu yang lalu.
Biden mengatakan langkah itu bertujuan untuk menegaskan kembali komitmen AS untuk membela NATO.
“Kami juga mengambil langkah-langkah untuk membela sekutu NATO kami, terutama di timur,” kata presiden dalam pidatonya di Gedung Putih setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Biden melanjutkan: “Besok, NATO akan mengadakan pertemuan puncak di mana kami akan mempertemukan para pemimpin dari 30 sekutu dan mitra dekat untuk menegaskan kesatuan aliansi NATO dan untuk merumuskan langkah selanjutnya yang akan kami ambil untuk memperkuat keseluruhan aliansi NATO lebih lanjut. “
Presiden juga menjelaskan bahwa pasukan Amerika tidak akan pergi ke Eropa “untuk berperang di Ukraina”, tetapi untuk membela aliansi NATO.
Menteri Pertahanan AS memerintahkan pengerahan 7.000 tentara AS ke Eropa pada Kamis 26 Februari, kata seorang pejabat senior pertahanan kepada media tak lama setelah pengumuman Biden.
Biden: Sanksi terhadap Putin akan dibahas
Ditanya oleh wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan sanksi langsung terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin masih dibahas.
“Ini bukan gertakan,” katanya menanggapi pertanyaan Kaitlan Collins dari CNN.
Ketika ditanya oleh wartawan mengapa dia tidak secara pribadi memberikan sanksi kepada Putin pada hari itu, Biden tidak menjawab. (hui)