Home Blog Page 11

Menlu AS Memperingatkan! Jika Tak Ada Kemajuan dalam Perjanjian Damai, AS akan Tinggalkan Peran Sebagai Mediator Konflik Rusia-Ukraina

EtIndonesia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyatakan bahwa Washington dapat segera menghentikan upaya mediasi dalam konflik Rusia-Ukraina jika dinilai bahwa perjanjian damai antara kedua negara “tidak realistis” untuk dicapai.

Pernyataan tersebut disampaikan Rubio usai pertemuan dengan pejabat Eropa dan Ukraina di Paris. Dia menegaskan bahwa Pemerintah AS kini sedang mengevaluasi apakah peluang untuk mencapai kesepakatan damai masih memungkinkan dalam waktu dekat.

Menurut laporan AFP, Rubio yang berbicara kepada wartawan di Bandara Le Bourget, pinggiran Kota Paris, mengatakan: “Kami harus mengetahui dalam beberapa hari ke depan apakah hal ini mungkin tercapai dalam jangka pendek. Jika tidak, saya kira kami akan memilih untuk melangkah maju dan meninggalkan mediasi ini.”

Media Politico juga melaporkan bahwa Rubio memberikan sinyal tegas: jika proses negosiasi tetap mengalami kebuntuan, maka Amerika Serikat mungkin akan menghentikan peran aktifnya dalam negosiasi gencatan senjata di Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Rubio menjelaskan lebih lanjut: “Kami tidak akan terus mencoba selama berminggu-minggu, apalagi berbulan-bulan. Jadi kita harus cepat mengambil keputusan—saya maksudkan dalam hitungan hari—untuk melihat apakah kesepakatan ini bisa tercapai dalam beberapa minggu ke depan.”

Dia juga menambahkan bahwa jika kesepakatan itu memungkinkan, maka AS akan tetap terlibat. Namun jika sebaliknya, Washington akan mengalihkan fokus pada agenda prioritas lainnya. (jhn/yn)

Lima Tanda Perang Panas AS-Tiongkok, Elon Musk Bantu Trump Bangun “Kubah Emas”?

Ragam berita kali ini adalah : 

  • SpaceX memimpin tender sistem pertahanan rudal “Kubah Emas” yang diprakarsai Trump
  • Para ahli: Lima tanda bahwa AS dan Tiongkok mungkin sedang menuju perang panas
  • Ukraina izinkan tawanan perang asal Tiongkok berbicara di depan media
  • Perang dagang memanas, investor khawatir saham Tiongkok akan delisting
  • 19 warga Taiwan dicabut kewarganegaraannya karena memiliki identitas Tiongkok; 30 lainnya sedang diselidiki

SpaceX Memimpin Tender Sistem Pertahanan Rudal “Kubah Emas” Trump

Pertama, kita lihat perkembangan terbaru dari proyek sistem pertahanan rudal ambisius Presiden Trump yang diberi nama “Kubah Emas”.

Elon Musk, miliarder dan pendiri SpaceX, memimpin konsorsium bersama perusahaan perangkat lunak Palantir dan produsen drone Anduril dalam tender sistem pertahanan rudal “Kubah Emas”. Tim ini diunggulkan untuk mendapatkan kontrak konstruksi inti dari sistem ini.

Menurut Reuters, ketiga perusahaan ini baru-baru ini telah bertemu dengan pejabat pemerintah Trump dan Pentagon untuk mempresentasikan rencana mereka.

SpaceX mengusulkan peluncuran 400 hingga 1000 satelit untuk membentuk jaringan luar angkasa yang mendeteksi dan melacak lintasan rudal global. Selain itu, mereka akan meluncurkan 200 satelit bersenjata rudal atau laser untuk menghancurkan rudal musuh yang terdeteksi.

Namun, SpaceX menyatakan tidak akan terlibat langsung dalam persenjataan satelit. Mereka juga menawarkan model layanan berlangganan, di mana pemerintah hanya membayar untuk penggunaan teknologi tersebut, bukan memilikinya secara langsung.

Pada 27 Januari, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth untuk merancang sistem seperti “Iron Dome” milik Israel, guna melindungi AS dari ancaman rudal asing.

Lebih dari 180 perusahaan tertarik untuk berpartisipasi dalam proyek “Kubah Emas”, termasuk startup seperti Epirus. Kontraktor tradisional seperti Northrop Grumman dan Boeing juga diperkirakan akan memainkan peran penting.

Perkiraan awal SpaceX untuk membangun jaringan satelit deteksi ini berkisar antara 6 hingga 10 miliar dolar AS. Dengan armada roket Falcon 9 dan ratusan satelit mata-mata yang sudah dimiliki, SpaceX memiliki keunggulan kompetitif dalam tender ini.

Jika konsorsium SpaceX memenangkan kontrak, ini akan menjadi pencapaian terbesar Silicon Valley dalam industri pertahanan nasional, sekaligus pukulan besar bagi kontraktor pertahanan tradisional.

Diperkirakan total biaya proyek “Kubah Emas” bisa mencapai ratusan miliar dolar, dan fase awalnya kemungkinan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Ahli AS: Lima Tanda AS-Tiongkok Mungkin Menuju Perang Panas

Seorang ahli AS menulis bahwa ada lima tanda mengkhawatirkan bahwa konflik AS-Tiongkok mungkin tidak berhenti pada perang dagang.

James Stavridis, mantan Panglima Tertinggi NATO dan pensiunan laksamana Angkatan Laut AS, dalam kolom opini Bloomberg pada 17 April memperingatkan bahwa konflik ini mungkin berkembang menjadi perang panas. Berikut lima tanda yang ia sebutkan:

  1. Serangan Siber:
    Tiongkok semakin meningkatkan kemampuan serangan sibernya, menargetkan infrastruktur penting AS. Serangan paling terkenal dikenal sebagai “Volt Typhoon”. Menurut Wall Street Journal, targetnya adalah pelabuhan, perusahaan air, dan bandara di AS.
  2. Ancaman terhadap Taiwan:
    Tahun 2024, pelanggaran zona identifikasi pertahanan udara Taiwan oleh PKT meningkat lebih dari 3.000 kali, dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Frekuensi ini dianggap sebagai indikator penting niat militer Beijing.
  3. Ekspansi di Laut Tiongkok Selatan:
    PKT telah membangun tujuh pulau buatan untuk memperkuat kehadiran militernya. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mempererat kerja sama militer dengan AS dan membuka pangkalan militer di dekat Tiongkok. Ini meningkatkan risiko konflik langsung.
  4. Pembangunan Angkatan Laut:
    PKT  membangun 20-30 kapal perang setiap tahun dan kini memiliki lebih dari 360 kapal, melampaui AS. Targetnya adalah memiliki lebih dari 400 kapal. Kecepatan ini menunjukkan persiapan perang yang serius.
  5. Perang Ekonomi:
    Perang tarif semakin panas. Trump menaikkan tarif impor dari Tiongkok, sementara Beijing membalas dengan membatasi ekspor logam tanah jarang dan mineral penting. Ini mengingatkan pada Jepang pra-Perang Dunia II yang menyerang Pearl Harbor akibat blokade sumber daya.

Stavridis memperingatkan bahwa jika kelima indikator ini berubah dari “kuning” menjadi “merah”, krisis global bisa terjadi. Sejarah menunjukkan bahwa perang besar sering dipicu oleh insiden kecil, seperti Perang Dunia I yang dimulai dari sebuah peluru di Balkan. Ia menyerukan kewaspadaan tinggi.

Sementara itu, artikel opini dari Epoch Times menyatakan bahwa dengan memburuknya ekonomi domestik dan meningkatnya ketidakpuasan publik, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mungkin memilih melancarkan perang di Selat Taiwan untuk mengalihkan perhatian dan meredam tekanan internal.

[Tahanan Perang Asal Tiongkok Dihadapkan ke Media – Apa Pesan yang Ingin Disampaikan Ukraina?]

Pemerintah Ukraina pekan lalu mengumumkan identitas dua orang tawanan perang asal Tiongkok dan menggelar konferensi pers, di mana keduanya secara langsung menjelaskan bagaimana mereka bergabung dengan militer Rusia. CNN menilai bahwa menempatkan tawanan perang di hadapan media dan kamera hampir pasti melanggar hukum kemanusiaan internasional. Namun, Ukraina tampaknya menganggap bahwa menampilkan tawanan perang asal Tiongkok membawa makna yang lebih besar.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) selama ini menyatakan bersikap netral dalam perang Rusia-Ukraina. Meskipun demikian, sebagai jalur kehidupan penting bagi diplomasi dan ekonomi Moskow, setiap gerakan Tiongkok diawasi ketat oleh Ukraina dan komunitas internasional.

Kedua tawanan tersebut menegaskan bahwa mereka bertindak atas nama pribadi. Mereka mengaku termotivasi oleh video-video rekrutmen yang beredar di platform video pendek Tiongkok, Douyin (versi Tiongkok dari TikTok). Salah satu dari mereka mengatakan bahwa video-video tersebut sangat menggugah di Tiongkok, karena masyarakat di sana sangat memuja kekuatan militer, namun kesempatan untuk benar-benar ikut bertempur dan memperoleh pengalaman nyata sangatlah langka.

Walaupun Ukraina sebelumnya juga pernah menggelar konferensi pers dengan tawanan perang dari Nepal dan beberapa negara Afrika, namun memperlihatkan tawanan asal Tiongkok secara langsung di depan kamera tetap merupakan tindakan yang tidak lazim. CNN menilai bahwa waktu pelaksanaan konferensi pers ini sangat penting.

Saat ini, Ukraina tengah berusaha keras untuk menarik perhatian dan dukungan dari Presiden AS Donald Trump. Mengingat pemerintahan Trump menganggap PKT sebagai musuh utama AS dan terus menaikkan tarif impor terhadap Tiongkok, maka dari sudut pandang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, setiap indikasi bahwa PKT mendukung Rusia, baik dari sisi diplomatik maupun ekonomi, patut diperbesar pengaruhnya.

Namun, target komunikasi dari tindakan Zelensky ini mungkin bukan hanya Amerika Serikat.

Di tengah tekanan tarif dari Trump, Tiongkok sedang gencar mencari dukungan dari Eropa. Ukraina khawatir bahwa Uni Eropa akhir-akhir ini mulai menunjukkan sinyal positif terhadap Tiongkok. Jika dapat dibuktikan bahwa PKT secara langsung terlibat dalam agresi Rusia, maka Uni Eropa tidak akan bisa terus bersikap lunak terhadap PKT.

[Perang Dagang Memanas, Investor Khawatir Saham Perusahaan Tiongkok Terancam Delisting di AS]

Di tengah memuncaknya perang dagang antara AS dan Tiongkok, Menteri Keuangan AS, Bessent, pada 9 April menyatakan bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk menghapus perusahaan Tiongkok dari bursa saham Amerika Serikat. Pernyataan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor tentang potensi risiko di masa mendatang.

Pada 21 Februari, Presiden Trump menandatangani memorandum kebijakan investasi “America First”, yang menginstruksikan Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) untuk memperluas pembatasan terhadap investasi Tiongkok di sektor strategis seperti teknologi dan energi. Memorandum ini juga melarang perusahaan, lembaga penelitian, dan dana pensiun AS untuk menanamkan modal pada teknologi yang berkaitan dengan Tiongkok, guna mencegah aliran teknologi dan modal ke luar negeri.

Memorandum tersebut memerintahkan agar semua perusahaan yang tunduk pada Undang-Undang Akuntabilitas Perusahaan Asing dievaluasi apakah mereka mematuhi standar audit keuangan Amerika Serikat.

PKT telah menghalangi perusahaan Tiongkok untuk menyerahkan laporan keuangan mereka kepada otoritas pengawas AS. Pada masa jabatan pertama Trump tahun 2020, AS meloloskan Undang-Undang Akuntabilitas Perusahaan Asing, yang mewajibkan semua perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham AS untuk mematuhi standar audit AS. 

Perusahaan yang tidak bisa atau tidak mau patuh harus keluar dari bursa AS. Saat itu, beberapa perusahaan Tiongkok seperti Didi Chuxing dan PetroChina memilih delisting dan beralih ke bursa Hong Kong.

Selain alasan audit keuangan, pemerintah AS juga dapat memaksa perusahaan Tiongkok keluar dari pasar saham atas dasar “keamanan nasional” melalui perintah presiden. Ini bukan hal baru: pada tahun 2021, mantan Presiden Joe Biden memerintahkan penangguhan perdagangan dan delisting untuk tiga perusahaan milik negara Tiongkok—China Telecom, China Unicom, dan China Mobile—karena dugaan hubungan dengan militer PKT.

Menurut laporan yang dirilis oleh HSBC pada 14 April, saat ini terdapat sekitar 280 perusahaan Tiongkok yang terdaftar di bursa saham AS, dengan total kapitalisasi pasar sekitar 880 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, ada 20 perusahaan dengan nilai pasar lebih dari 10 miliar dolar yang hanya terdaftar di AS, termasuk Pinduoduo, Full Truck Alliance, dan Vipshop—perusahaan-perusahaan ini sangat rentan terhadap risiko delisting.

Jika rumor delisting terus berkembang, kita mungkin akan menyaksikan gelombang listing ulang di Hong Kong. Namun, valuasi perusahaan yang berpindah ke Hong Kong kemungkinan besar akan turun, terutama untuk sektor teknologi, dan likuiditas pasar saham Hong Kong juga lebih rendah dibandingkan bursa saham AS.

[19 Warga Taiwan Kehilangan Status Kependudukan karena Memiliki Identitas Tiongkok, 30 Orang Diselidiki karena Sering Bolak-balik ke Tiongkok]

Direktur Jenderal Urusan Kependudukan Kementerian Dalam Negeri Taiwan, Chen Yung-Chih, dalam konferensi pers pada 17 April mengatakan bahwa pemerintah telah memulai penyelidikan menyeluruh terkait isu status kewarganegaraan Tiongkok dari pasangan warga negara Tiongkok dan warga Taiwan, serta pernyataan-pernyataan mengenai “penyatuan paksa Taiwan dengan kekuatan militer.”

Menteri Dalam Negeri Liu Shih-Fang mengumumkan bahwa sebanyak 19 warga Taiwan telah dicabut status kependudukannya karena terbukti memiliki KTP Tiongkok, yang bertentangan dengan ketentuan kewarganegaraan dan kependudukan Taiwan saat ini. Selain itu, 3 orang pasangan Tiongkok kehilangan izin tinggal di Taiwan karena menyuarakan dukungan terhadap penyatuan paksa Taiwan oleh militer PKT.

Sekitar 30 orang yang sering keluar-masuk ke Tiongkok juga sedang dalam proses penyelidikan, dan sebagian dari mereka sudah dicabut status kependudukannya di Taiwan.

Selain itu, sejumlah penduduk asal Tiongkok yang telah menetap di Taiwan baru-baru ini menerima pemberitahuan untuk melengkapi dokumen bukti kehilangan kewarganegaraan asal. Jika tidak, mereka akan menghadapi risiko pencabutan status kependudukan.

Pejabat Direktur Jenderal Imigrasi Lin Hung-En menjelaskan bahwa Dewan Urusan Daratan (Mainland Affairs Council) telah mengeluarkan pengumuman bahwa terdapat enam kondisi yang memungkinkan penggantian dokumen dengan pernyataan tertulis dan tiga metode perpanjangan masa kelonggaran. Mulai 21 April, seluruh kantor layanan Imigrasi di Taiwan akan menerima permohonan kelengkapan dokumen tersebut.

Menurut statistik dari Badan Imigrasi Taiwan, saat ini terdapat sekitar 12.000 penduduk asal Tiongkok yang tinggal di Taiwan, dan sekitar 5.000 orang di antaranya diperkirakan dapat memanfaatkan mekanisme pernyataan atau perpanjangan dokumen tersebut.

Liu Shih-Fang juga menanggapi kekhawatiran masyarakat tentang apakah ada anggota militer, pegawai negeri, atau guru negeri yang memiliki dokumen atau kewarganegaraan Tiongkok. Ia mengatakan bahwa proses penyelidikan sedang berjalan dan telah mencapai 99%. Hasil awal menunjukkan bahwa tidak ada pegawai aktif dari kalangan militer, PNS, atau pengajar negeri yang memegang kewarganegaraan atau dokumen Tiongkok.

Lebih lanjut, semua pegawai negeri baru juga wajib menandatangani pernyataan tertulis bahwa mereka tidak memiliki kewarganegaraan Tiongkok.

Sebelumnya, tiga pasangan warga Tiongkok yang juga merupakan influencer media sosial—Liu Zhenya , Zhang Yan, dan Zhao Chan—telah dicabut izin tinggalnya di Taiwan karena menyuarakan dukungan terhadap “penyatuan paksa Taiwan” melalui media sosial. (hui)

Sumber : NTDTV.com

Muncul Banyak Desa dan Kota Tak Berpenghuni di Tiongkok — Ke Mana Perginya Orang-Orang?

0

EtIndonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak wilayah di Tiongkok mengalami fenomena kota dan desa yang tidak lagi dihuni. Netizen bertanya-tanya, kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen sepi, kawasan Jiangsu, Zhejiang, Shanghai pun sepi, bahkan pedesaan juga kosong — ke mana semua orang pergi?

 “Satu kota kecil ini, punya rumah sakit, sekolah, bank, kantor polisi, semua ada, tapi semuanya terbengkalai,” kata seorang streamer di Tiongkok. 

Baru-baru ini, seorang blogger dari Tiongkok mengunjungi Kota Zongling, Kabupaten Nayong, Provinsi Guizhou, dan mendapati tempat itu benar-benar sepi seperti kota mati.

Dilaporkan bahwa pada tahun 2017, karena bencana geologi, penduduk dipindahkan, yang membuat kota tersebut menjadi kota terbengkalai.

Provinsi Guizhou sendiri masih memiliki banyak desa kosong, beberapa bahkan ditinggalkan secara tiba-tiba dalam beberapa tahun terakhir tanpa alasan yang jelas.

Bukan hanya Guizhou, provinsi seperti Jiangxi, Guangxi, Guangzhou, Fujian, Anhui, Hubei, dan Hunan juga dilaporkan memiliki banyak kota dan desa kosong atau hanya dihuni beberapa orang saja.

 “Desa yang begitu besar hanya dihuni dua atau tiga orang tua yang masih bertahan, jumlah anjing liar di desa ini bahkan lebih banyak dari jumlah orang. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Ke mana perginya ribuan penduduk desa?” kata seorang streamer wanita. 

Pada  5 April, seorang streamer wanita mengunggah video yang memperlihatkan desa terbesar tak berpenghuni di Fujian. Rumah-rumah berjajar rapat, namun para penduduknya entah ke mana.

Banyak streamer lainnya juga melaporkan melalui video bahwa di dataran Tiga Provinsi Timur Laut pun banyak kota dan desa yang sudah tak berpenghuni.


“Alasan mengapa dataran Timur Laut kosong itu ada tiga. Pertama, tingkat kelahiran yang terus menurun. Kedua, perpindahan besar-besaran penduduk ke selatan. Ketiga, kematian massal warga usia lanjut. Semua ini menyebabkan munculnya desa dan kota kecil yang kosong,” kata Komentator politik yang tinggal di AS, Xing Tianxing. 

Xing Tianxing juga mengatakan bahwa ekonomi di wilayah timur laut sudah runtuh sejak 30 tahun yang lalu, dan banyak desa di daerah pegunungan maupun pedesaan telah lama kosong.

“Aku sendiri berasal dari Timur Laut, jadi aku tahu alasannya. Karena ekonominya memang sudah benar-benar mati. Anak-anak muda semua pindah, bahkan membawa orang tua mereka ke tempat lain,” ujarnya. 

“Akar permasalahannya adalah keruntuhan ekonomi dan kesulitan hidup rakyat, jadi mereka pergi jauh untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ditambah lagi dengan bencana alam dan kematian, itu semua menyebabkan situasi sekarang. Sekarang seluruh Tiongkok menghadapi masalah yang sama seperti di Timur Laut,” tambahnya. 

Banyak blogger juga mengunggah video yang menunjukkan bahwa populasi di kota-kota besar dan kecil di Tiongkok menurun drastis. Banyak pusat perbelanjaan, tempat ramai, dan stasiun yang dulu penuh sesak, kini tampak sepi. Para netizen pun bertanya-tanya: “Ke mana semua orang pergi?”

“Sekarang situasi pekerjaan di dalam negeri sangat parah, aku kira banyak orang memilih untuk kabur ke luar negeri. Ada juga satu hal, selama masa pandemi, banyak orang yang meninggal, karena penyebaran virus sangat parah. Rumah kremasi tidak bisa mengimbangi jumlah jenazah. Kalau jumlah kematian itu benar-benar diumumkan, pasti akan sangat mengejutkan!,’ Penulis kolom di “Beijing Spring”, Chen Shuhan.

Pada Januari 2023, pendiri Falun Gong, Li Hongzhi, pernah memperingatkan bahwa selama lebih dari tiga tahun, Partai Komunis Tiongkok telah menyembunyikan situasi pandemi. Ia mengatakan bahwa pandemi telah menyebabkan kematian 400 juta jiwa di Tiongkok, dan ketika gelombang pandemi ini berakhir, jumlah korban bisa mencapai 500 juta jiwa. (Hui)

Laporan oleh jurnalis Li Yun dan Qiu Yue dari New Tang Dynasty Television

Pengawasan Global dan Bangkitnya Kecerdasan Buatan: Perang Mental Sedang Terjadi

EtIndonesia. Novel distopia “1984” karya penulis Inggris, George Orwell menggambarkan dunia yang berada di bawah bayang-bayang kekuasaan otoriter dan sistem pengawasan yang mengekang. Dalam cerita tersebut, dunia diliputi oleh perang permanen, di mana pengawasan negara mencapai seluruh aspek kehidupan warganya.

Baru-baru ini, Pastor Tom Hughes membahas novel tersebut dalam sebuah program siaran, menyatakan bahwa meskipun buku itu merupakan fiksi dari masa lalu, namun saat ini tampaknya berfungsi seperti cermin bagi realitas modern. Dia menegaskan bahwa Orwell bukanlah seorang nabi, bahkan seorang ateis, namun apa yang ditulisnya kini terlihat sangat relevan.

Berdasarkan nubuat-nubuat dalam kitab suci yang dia kaji, Tom menyandingkan bangkitnya sistem totalitarian modern dan kecocokannya dengan isi novel Orwell untuk menggambarkan situasi dunia saat ini.

1. Pengawasan Global

Dalam novelnya, Orwell membayangkan perangkat bernama telescreen—alat dua arah yang dapat melihat dan mendengar segala hal di rumah-rumah warga. Namun, kenyataan saat ini telah melampaui imajinasi tersebut.

Tom menjelaskan bahwa ponsel pintar, kamera kendaraan, perangkat rumah tangga pintar, dan peralatan kerja kini tersebar di seluruh lingkungan hidup manusia. Berbeda dari imajinasi Orwell yang masih terbatas, kamera dan mikrofon di perangkat masa kini hampir selalu aktif, diam-diam mengumpulkan data dalam jumlah luar biasa besar.

Dunia kini telah saling terhubung dan setiap informasi pribadi bisa tersebar dengan kecepatan cahaya.

2. Kecerdasan Buatan (AI)

Dulu, kecerdasan buatan hanya muncul dalam cerita fiksi sebagai penyebab kehancuran dunia. Saat itu, AI hanyalah konsep teoritis. Tapi kini, AI sudah menjadi bagian nyata dalam kehidupan manusia dan berkembang sangat pesat.

Dalam konteks sistem otoriter, AI bahkan bisa berperan sebagai hakim dan algojo. Jika sistem AI menganggap seseorang berperilaku “jahat”, maka aparat bisa segera dikerahkan—atau bahkan AI itu sendiri yang akan menegakkan hukum.

Tom bertanya secara retoris: “Bayangkan jika pada masa Uni Soviet, para penguasa memiliki mesin pembaca pikiran untuk mengendalikan negara. Betapa senangnya mereka saat itu?”

Kini, meskipun Uni Soviet telah runtuh, beberapa negara besar masih menjalankan pola kontrol total yang serupa. Ironisnya, ketika korban ketidakadilan muncul, tidak ada satu pun gambar atau rekaman yang diperlihatkan ke publik.

3. Perang Pemikiran dan Pengkhianatan dalam Lembaga Keagamaan

Dalam novel Orwell, pemerintah mengontrol pikiran rakyat melalui perubahan bahasa. Hal ini menurut Tom, kini terdengar sangat akrab. Karena bahasa sangat memengaruhi cara berpikir, dan salah satu cara paling efektif untuk mengubah pemikiran manusia adalah dengan memodifikasi pola bahasa.

Tom mengutip kitab suci yang memperingatkan: “Manusia menyebut yang jahat itu baik, dan yang baik itu jahat.”

Menurutnya, hal seperti ini bahkan terjadi dalam institusi keagamaan. Beberapa gereja telah menolak terang Tuhan dan justru memeluk kegelapan. Mereka membenarkan dosa-dosa dunia, membiarkan generasi muda dibentuk oleh sistem jahat dunia ini, bahkan mengejek kebenaran sejati.

Tom menyebut kondisi ini bukan hanya kejatuhan budaya, tetapi kemerosotan spiritual. Fenomena ini kini berlangsung baik di Timur maupun di Barat. Budaya kacau secara perlahan mengikis nilai-nilai dasar, dan apa yang disebut sebagai “kemajuan” atau “keterbukaan” ternyata hanyalah nilai-nilai kosong tanpa moralitas.

Cahaya Harapan di Tengah Kegelapan

Meski situasi saat ini tampak mengkhawatirkan, seolah-olah kegelapan menyelimuti dunia, Tom Hughes mengingatkan bahwa manusia tidak boleh menyerah dalam ketakutan atau diam dalam ketidakberdayaan.

Dia berkata: “Kita tidak sendirian. Dunia ini mungkin semakin menyerupai novel fiksi karya George Orwell, tetapi kerajaan yang sejati akan datang. Kita berada di dunia ini bukan secara kebetulan, melainkan memiliki misi.”Tom menyerukan agar orang-orang berjalan dalam kebenaran, kedamaian, dan sukacita. Dia menegaskan bahwa walau zaman semakin gelap, jangan biarkan itu menghentikan langkah kita. Apa pun bentuk kejahatan yang datang, manusia memiliki potensi untuk menjadi penakluk, pembawa terang di tengah kegelapan. (jhn/yn)

Manusia Mungkin Adalah Peradaban Terakhir di Alam Semesta


EtIndonesia. Analisis dari penelitian berbasis big data menyimpulkan bahwa manusia kemungkinan besar merupakan “peradaban terakhir” di alam semesta. Hal ini karena diperkirakan peradaban generasi pertama sudah muncul sekitar 8 miliar tahun yang lalu.

Menurut para peneliti, jika berbicara khusus mengenai Galaksi Bima Sakti, mereka percaya bahwa area paling ideal untuk kemunculan kehidupan bukanlah di wilayah tepi galaksi, melainkan sekitar 1.300 tahun cahaya dari pusat galaksi. Wilayah ini dipandang sebagai “surga kehidupan” sesungguhnya, tempat di mana kehidupan mungkin telah berkembang pesat sejak lebih dari 8 miliar tahun yang lalu.

Kita adalah Peradaban dari Pinggiran

Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dan pusat galaksi adalah sekitar 25.000 tahun cahaya. Artinya, manusia berada sekitar 12.000 tahun cahaya jauhnya dari zona ideal tersebut, menjadikan kita sebagai peradaban pinggiran, yang terlambat hadir dalam sejarah galaksi dan tidak sempat bergabung dengan peradaban generasi awal.

Berdasarkan simulasi dan perhitungan model evolusi galaksi, para peneliti menduga bahwa berbagai peradaban besar yang sempat tumbuh subur di Bima Sakti sejak 8 miliar tahun silam kini telah punah. Bahkan, ketika tata surya baru terbentuk, masa keemasan peradaban-peradaban itu sudah berlangsung. Dan pada saat manusia akhirnya muncul di Bumi, jejak mereka telah lama lenyap dari sejarah galaksi.

Mengapa Kita Tak Menemukan Jejak Mereka?

Temuan ini menunjukkan bahwa peradaban-peradaban yang mampu menerima sinyal dari umat manusia, atau bahkan mengunjungi Bumi, bisa saja telah punah jauh sebelum kemunculan manusia.

Para peneliti menekankan bahwa peradaban lain yang masih tersisa di galaksi kemungkinan juga baru muncul seperti halnya manusia, sehingga masih tergolong peradaban muda yang belum mampu menguraikan sinyal komunikasi atau melakukan perjalanan antarbintang untuk merespons kehadiran kita.

Mengapa Peradaban Awal Musnah?

Apa yang menyebabkan peradaban canggih tersebut mengalami kehancuran diri secara massal? Para ilmuwan menyebutkan bahwa beragam faktor bisa menjadi penyebab, mulai dari:

  • Perang nuklir skala besar
  • Perubahan iklim ekstrem
  • Bencana kosmik, seperti ledakan supernova di sekitar mereka
  • Tabrakan dengan objek luar angkasa besar
  • Atau bahkan perang antarperadaban, yang akhirnya membuat semuanya hancur dan tidak ada yang menang

Meskipun hipotesis ini masih memerlukan penelitian lanjutan, namun dia menawarkan penjelasan yang kuat mengapa kita belum menemukan makhluk cerdas lainnya di luar angkasa—hipotesis ini juga dikenal sebagai bagian dari “Paradoks Fermi”.

Peringatan bagi Manusia

Lebih dari sekadar teori kosmologis, gagasan ini juga menjadi peringatan serius bagi umat manusia. Saat ini, manusia masih terus merusak lingkungan Bumi, mendorong planet ini ke ambang kehancuran ekologi.

Jika kita tidak belajar dari kemungkinan kegagalan peradaban-peradaban sebelum kita, maka manusia pun bisa mengalami nasib serupa: musnah oleh ulahnya sendiri. (jhn/yn)

Hamas Menyerah! Ajukan Usulan Akhiri Perang, Siap Serahkan Seluruh Sandera

EtIndonesia. Pemimpin cabang Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, baru-baru ini menyatakan bahwa organisasinya berharap dapat mencapai kesepakatan menyeluruh untuk mengakhiri perang di Gaza. Dalam usulan tersebut, Hamas bersedia menyerahkan semua sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan warga Palestina yang dipenjara di Israel. Namun, mereka menolak kesepakatan gencatan senjata sementara yang diajukan oleh Israel.

Menurut laporan Reuters, dalam pidato yang disiarkan di televisi, Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas siap segera melakukan “perundingan paket lengkap” yang mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa, sebagai imbalan atas penghentian perang di Gaza, pembebasan warga Palestina dari penjara-penjara Israel, serta dimulainya proses rekonstruksi Gaza.

Al-Hayya menegaskan: “Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya memanfaatkan sebagian isi kesepakatan sebagai kedok untuk agenda politik mereka. Mereka terus menjalankan perang genosida dan kelaparan, bahkan dengan mengorbankan semua tahanan (sandera). Kami tidak akan ikut ambil bagian dalam kebijakan seperti itu.”

Menanggapi pernyataan tersebut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, James Hewitt, menyatakan: “Pernyataan Hamas menunjukkan bahwa mereka tidak peduli terhadap perdamaian, mereka hanya peduli untuk melanjutkan kekerasan. Syarat dari pemerintahan Trump tetap tidak berubah: bebaskan para sandera, atau bersiap menghadapi neraka.”

Sumber dari pihak Palestina dan Mesir mengungkapkan bahwa dalam putaran pembicaraan terbaru yang digelar pada Senin (14/4) di Kairo untuk membahas pemulihan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel, belum tercapai terobosan yang signifikan.

Dalam perundingan tersebut, Israel mengusulkan gencatan senjata selama 45 hari di Gaza sebagai syarat awal untuk pembebasan sandera dan kemungkinan dimulainya negosiasi tidak langsung guna mengakhiri konflik. Namun, salah satu syarat yang diajukan oleh Israel—yakni pelucutan senjata Hamas—telah ditolak mentah-mentah. Al-Hayya menyebut syarat yang diajukan Israel sebagai “tidak realistis” dan “mustahil untuk dipenuhi”. (jhn/yn)

Beli Ginjal di Kenya Seharga Rp 3,4 Miliar – Media Jerman Bongkar Rantai Perdagangan Organ Antar Benua

EtIndonesia. Media-media terkemuka Jerman baru-baru ini mengungkap skandal perdagangan organ internasional, di mana pasien Jerman dilaporkan pergi ke Kenya untuk menjalani transplantasi ginjal ilegal dengan biaya mencapai 200.000 euro. Para pendonor ginjal berasal dari kalangan muda yang miskin, terutama dari kawasan Kaukasus dan Kenya, membentuk jaringan perdagangan organ yang membentang antara Eropa dan Afrika.

Dalam investigasi gabungan selama beberapa bulan oleh Der Spiegel, saluran TV ZDF, dan Deutsche Welle, terungkap bahwa rumah sakit swasta Mediheal di Kota Eldoret, Kenya barat, menjadi tujuan utama pasien dari Jerman dan negara kaya lainnya untuk transplantasi ginjal.

Transplantasi Ginjal Ditawarkan secara Terbuka

Contoh kasus ditampilkan melalui Sabine Kugler, seorang perempuan Jerman berusia 57 tahun. Setelah ginjal hasil transplantasi sebelumnya melemah setelah hampir 30 tahun, dia kembali menjalani cuci darah dan akhirnya mencari alternatif medis di luar negeri.

Dia dihubungkan dengan sebuah perusahaan bernama Medlead. Seorang pria bernama Alexander menghubunginya lewat WhatsApp, menawarkan paket lengkap termasuk penerbangan, akomodasi, dan proses operasi. Bahkan disediakan opsi “garansi”, yaitu ginjal kedua jika transplantasi pertama gagal.

Kugler sempat khawatir akan aspek legalnya, namun diyakinkan bahwa biaya dibayarkan ke rumah sakit, bukan kepada pendonor langsung, sehingga menurut pihak Medlead tidak akan melanggar hukum Jerman. Dia akhirnya menjalani operasi tersebut di Kenya dan hanya sempat bertemu sebentar dengan pendonor — seorang pria muda dari kawasan Kaukasus.
 

Kugler mengaku kepada Der Spiegel: “Saya tahu ini keputusan yang egois, tapi saat itu saya tidak punya pilihan lain.”

Perbedaan Tajam Antara Harga Pasien dan Pendonor

Investigasi menyebut bahwa kebanyakan pendonor berasal dari Kenya dan wilayah Kaukasus seperti Azerbaijan, serta dari negara-negara bekas Uni Soviet lainnya.

Para penjual ginjal hanya dibayar sekitar 2.000 hingga 5.000 euro (sekitar Rp74 juta hingga Rp185 juta), sementara pasien dari Eropa membayar hingga 200.000 euro (sekitar Rp 3,4 miliar), mencerminkan kesenjangan harga yang sangat mencolok.

Modus Operandi yang Terbuka dan Terorganisir

Berbeda dari bayangan perdagangan gelap, layanan transplantasi ini dilakukan secara terbuka.
Medlead mengelola situs web berbahasa Jerman yang mengiklankan transplantasi ginjal dalam 4-6 minggu dan langsung mengarahkan calon pasien ke obrolan WhatsApp dengan agen anonim.

Alamat perusahaan yang dicantumkan di Polandia ternyata, setelah ditelusuri, hanyalah lokasi konstruksi yang telah dibongkar.

Medlead juga aktif mempromosikan layanan ini melalui media sosial, menampilkan testimoni pasien dalam video yang menggembar-gemborkan kebebasan dari cuci darah dan “kehidupan baru”. Namun hampir tak ada yang menyebut risiko operasi ataupun biaya sebenarnya. Beberapa menyatakan bahwa donor “memberikan secara sukarela”, namun keterangan ini sulit diverifikasi.

Reaksi Pemerintah Kenya dan Kecurigaan Intervensi Politik

Setelah laporan media Jerman dipublikasikan, Menteri Kesehatan Kenya, Aden Duale menyatakan kepada media lokal bahwa dia “terkejut dan menyesal” atas temuan tersebut. Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentoleransi perdagangan organ, dan Mediheal Hospital kemungkinan akan ditutup.

Namun, masalah ini sebenarnya telah menjadi perhatian sejak 2023, ketika International Society of Nephrology (ISN) dan The Transplantation Society (TTS) mengirim surat peringatan kepada Pemerintah Kenya, menyebut Mediheal diduga kuat terlibat dalam perdagangan organ terorganisir.

Surat tersebut dikeluarkan oleh lembaga pemantau Deklarasi Istanbul (DICG) dan mendesak Kenya untuk menangani kasus transplantasi ilegal yang semakin marak.

Temuan Mengkhawatirkan dari Pemeriksaan Resmi

Pemerintah Kenya kemudian mengirim tim ahli ke Mediheal pada Desember 2023. Mereka diberi akses ke catatan medis dan menemukan berbagai kejanggalan:

  • Pasien asing membayar tunai dalam jumlah besar
  • Pendonor didominasi pria muda dari Kaukasus
  • Nomor kontak yang sama muncul berulang di berbagai catatan
  • Beberapa donor didaftarkan sebagai “kerabat dekat” dari penerima, namun dengan perbedaan mencolok dalam kewarganegaraan dan penampilan, mengindikasikan kemungkinan pemalsuan hubungan keluarga

Meski laporan menyebut “indikasi kuat keterlibatan dalam perdagangan organ”, pemerintah tetap menyatakan “kurangnya bukti kuat” untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut.

Dugaan Perlindungan Politik

Diketahui bahwa pendiri Mediheal, dr. Swarup Ranjan Mishra, adalah mantan anggota parlemen Kenya, dan pada 2024 bahkan ditunjuk oleh Presiden Kenya sebagai kepala lembaga penelitian vaksin nasional.

Kedekatannya dengan lingkaran kekuasaan memicu kekhawatiran bahwa penyelidikan mungkin telah dipolitisasi atau dihambat.

Ketua DICG, Thomas Muller, menyatakan: “Kenya kini menjadi salah satu hotspot terburuk di dunia dalam hal perdagangan organ. Negara ini memiliki fasilitas medis yang canggih, tetapi kemiskinan dan korupsi struktural menciptakan ekosistem ideal bagi pasar gelap.”

Dia menambahkan bahwa banyak tenaga medis yang tulus di Kenya, namun mereka “sering kali tak berdaya menghadapi struktur kejahatan yang sistemik”.

 “Kapitalisme Ginjal” dan Hilangnya Etika Medis

Komentar dari Der Spiegel menyebut bahwa ketika organ tubuh diperlakukan sebagai komoditas, pasar akan digerakkan oleh keputusasaan kedua belah pihak:

  • Pasien rela membayar mahal demi bertahan hidup
  • Perantara dan dokter meraup untung besar dari kesenjangan layanan medis global

Sementara etika dan martabat manusia menjadi korban utama. (Jhn/yn)

Seorang Tunawisma yang Memenangkan Rp 16 Miliar dari Tiket Lotre Mendapat Perlakuan yang Sangat Baik dari Pemilik Toko Tempat Dia Membeli Tiket Tersebut

EtIndonesia. Pria yang dimaksud membeli kartu gosok Lotere California dari sebuah toko bernama Sandy’s Deli-Liquor di San Luis Obispo dan tidak membuang waktu untuk melihat apakah dia telah memenangkan uang tunai.

Setelah menggosok tiket lotrenya — sebuah Red 777 Scratcher — dia mendapati bahwa dia telah memenangkan jumlah yang sangat besar. Awalnya, tunawisma itu mengira dia telah mengantongi 100.000 dolar, tetapi Wilson Samaan, pemilik toko, mengatakan kepadanya bahwa sebenarnya uang itu adalah 1.000.000 dikar.

Rupanya, pria yang memenangkan uang tunai itu adalah pelanggan setia Wilson, dan telah sering mengunjungi tokonya selama lebih dari satu dekade. Karena hubungannya yang baik dengan Wilson, Wilson terkadang meminta pria tunasima itu untuk mengawasi bagian depan toko jika dia perlu bekerja di bagian belakang.

Mengenang momen ketika pria itu, yang namanya belum dirilis, menggaruk kartu tersebut, Wilson berbagi dengan KSBY: “Dia datang ke toko, menggaruknya dan berkata, ‘Ya Tuhan. Apakah itu nyata? Wilson, bisakah kamu datang dan melihatnya?’

“Saya berkata, ‘Coba saya lihat,’ jadi saya mengambil tiket dari tangannya dan pergi ke mesin di sana. Dia berkata, ‘Wah, saya bukan gelandangan lagi!’ Saya berkata, ‘Wah, kamu menang besar.’ Dia berkata, ‘100.000 dolar’ dan saya berkata, ‘Tidak, bro. Itu 1 juta dolar (sekitar Rp 16 miliar).’ Selamat saudara,’ jadi, dan kami saling memberi tos.”

Namun Wilson melakukan lebih dari sekadar mengonfirmasi tiket kemenangannya; dia melanjutkan dengan mengantar pelanggannya ke kantor Lotere California di Fresno pada hari-hari berikutnya sehingga dia tidak perlu mengirim tiket pemenangnya yang bernilai satu juta dolar melalui pos.

“Saya mengantarnya ke Fresno, saya rasa keesokan harinya, atau Rabu, karena dia seperti, ‘Apakah saya ingin mengirimkannya melalui pos?’ Dan saya katakan kepadanya, ‘Itu tiket senilai satu juta dolar. Tidak, saya akan mengantar Anda,'” kata Wilson.

Pria itu menyebut uang itu sebagai ‘pengubah hidup’ dan berharap dapat membayar uang muka untuk membeli rumah, membeli mobil, lalu berinvestasi atau menabung sisanya.

Mungkin perlu waktu sebelum pria itu mendapatkan uangnya, seperti yang dijelaskan oleh Carolyn Becker, juru bicara Lotere Negara Bagian CA.

“Dengan tiket senilai satu juta dolar seperti ini, orang yang menang dapat mengharapkan proses pemeriksaan yang sangat teliti,” katanya. “Seperti yang dapat Anda bayangkan, kami memberikan banyak hadiah uang di lotere CA, dan kami senang melakukannya, tetapi kami ingin memastikan bahwa kami memberikannya kepada orang yang tepat.”

Proses ini dapat memakan waktu lama, seperti beberapa minggu atau beberapa bulan dan melibatkan wawancara dengan pemenang, memeriksa apakah orang tersebut berutang uang kepada negara, dan faktor-faktor lainnya. (yn)

Sumber: unilad

AS Tuduh Perusahaan Satelit Tiongkok Mendukung Serangan Houthi Terhadap Kapal Perang Amerika dan Kapal-kapal Internasional

EtIndonesia. Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis (17/4) menuduh sebuah perusahaan Tiongkok, Chang Guang Satellite Technology, secara langsung mendukung serangan terhadap kepentingan AS oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran dan menyebut hal ini “tidak dapat diterima”.

Sebelumnya, Financial Times mengutip pernyataan pejabat AS yang mengatakan bahwa perusahaan satelit, yang terkait dengan militer Tiongkok, memasok citra kepada pemberontak Houthi untuk menargetkan kapal perang AS dan kapal-kapal internasional di Laut Merah.

“Kami dapat mengonfirmasi laporan bahwa Chang Guang Satellite Technology Company Limited secara langsung mendukung serangan teroris Houthi yang didukung Iran terhadap kepentingan AS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Tammy Bruce dalam jumpa pers rutin.

“Tiongkok secara konsisten berupaya … untuk membingkai dirinya sebagai pembawa perdamaian global … namun, jelas bahwa Beijing dan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tiongkok memberikan dukungan ekonomi dan teknis utama kepada rezim-rezim seperti Rusia, Korea Utara, dan Iran beserta proksi-proksinya,” katanya.

Bruce mengatakan bantuan firma tersebut kepada Houthi terus berlanjut meskipun Amerika Serikat telah berunding dengan Beijing terkait masalah tersebut.

“Fakta bahwa mereka terus melakukan hal ini tidak dapat diterima,” katanya.

Juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Washington, Liu Pengyu, mengatakan bahwa dia tidak mengetahui situasi tersebut, jadi tidak berkomentar.

Firma tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tiongkok adalah saingan strategis utama Washington dan tuduhan terbaru tersebut muncul saat kedua negara adikuasa ekonomi dan militer tersebut terlibat dalam kebuntuan besar terkait perdagangan, di mana Presiden AS, Donald Trump telah secara drastis meningkatkan tarif atas barang-barang Tiongkok. (yn)

Doa Terjawab: Bayi yang Diberi Waktu Hidup Beberapa Minggu Diselamatkan oleh Orang Asing yang Dermawan

EtIndonesia. Ketika Meg dan Bill Longhenry dari Hudson, Florida, diberi tahu bahwa putri mereka yang baru lahir tidak akan bertahan hidup, mereka beralih ke iman mereka — dan apa yang terjadi selanjutnya, mereka percaya, adalah sebuah mukjizat.

Millie lahir pada bulan Agustus 2023 dengan kelainan otak yang langka dan parah yang disebut alobar holoprosencephaly (HPE), suatu kondisi yang sangat serius sehingga dokter memperkirakan dia akan meninggal dalam beberapa hari.

Sebaliknya, orangtuanya membawanya pulang untuk menjalani perawatan rumah sakit dan berdoa agar hasilnya berbeda.

“Tuhan punya rencana lain,” kata Bill. “Hanya Tuhan yang benar-benar mampu membuat keputusan itu.”

Doa mereka membawa mereka ke dr. Brandon Crawford, seorang ahli saraf di Austin, Texas, yang menggunakan terapi inovatif dan non-invasif.

Setelah meninjau hasil pemindaian Millie, dia melihat bahwa orang lain mungkin telah melewatkannya. Di bawah perawatannya, Millie memulai perawatan yang memicu kemajuan yang mengejutkan — dia mulai tersenyum, menanggapi suara-suara, dan bahkan mengucapkan “Ibu” dan “Ayah.”

Namun, saat Millie mulai tumbuh sehat, keluarganya dihadapkan dengan rintangan lain: mereka tidak mampu lagi membiayai perawatannya. Ketika Meg menyampaikan berita itu kepada dr. Crawford, dia menyuruhnya untuk membawa Millie ke sana — dan mereka berdoa untuk mendapatkan solusi.

Beberapa jam kemudian, jawaban datang. Seorang mantan pasien anonim, tersentuh oleh cerita Millie, menelepon untuk membayar seluruh saldo terutang — lebih dari 47.000 dolar.

“Tidak mungkin memahami tingkat kemurahan hati seperti itu dari orang asing,” kata Bill.

Meskipun mereka kemudian mengetahui siapa pendonornya dan mampu mengungkapkan rasa terima kasih mereka, keluarga Longhenry mengatakan mereka tahu siapa sebenarnya yang berada di balik semua itu.

“Kita melayani Tuhan yang begitu besar,” kata Meg. “Dia lebih besar dari ketakutan terbesar kita — Dia adalah dokter terhebat.”

Berkat kebaikan hati seorang asing — dan keyakinan yang tak pernah goyah — Millie mampu melawan segala rintangan dan terus tumbuh lebih kuat setiap hari. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Rudal Taurus ke Ukraina Akan Menyeret Jerman ke Perang, Peringatan Rusia

EtIndonesia. Rusia mengatakan pada hari Kamis (17/4) bahwa pihaknya akan memperlakukan serangan Ukraina terhadap infrastruktur transportasi menggunakan rudal jarak jauh Taurus Jerman sebagai “partisipasi langsung” dalam konflik oleh Berlin.

Peringatan itu muncul setelah calon kanselir Jerman, Friedrich Merz mengatakan bahwa dia terbuka untuk memasok rudal tersebut ke Kyiv.

“Serangan Taurus terhadap fasilitas infrastruktur transportasi penting Rusia… semua ini akan dianggap sebagai partisipasi langsung Jerman dalam permusuhan,” kata juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova kepada wartawan.

Kremlin mengeluarkan peringatan serupa kepada Berlin pada hari Senin (14/4), dengan mengatakan bahwa pasokan Taurus berisiko meningkatkan eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Kanselir Olaf Scholz yang akan lengser telah mengesampingkan pengiriman rudal ke Kyiv, tetapi Merz mengatakan pada hari Minggu bahwa dia terbuka terhadap gagasan tersebut asalkan Jerman menyetujuinya dengan mitra-mitra Eropa-nya.

Inggris telah mengatakan akan mendukung Jerman jika memutuskan untuk mengirim rudal tersebut. Rusia telah lama mengkritik negara-negara Barat karena memasok senjata jarak jauh ke Ukraina, dengan alasan Kyiv menggunakannya untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia.

Baik Amerika Serikat maupun Inggris telah memasok rudal jarak jauh ke Ukraina. (yn)

Pria Membuat Ancaman Bom untuk Mencegah Pacarnya Jalan dengan Kapal Pesiar Eksotis Tanpa Dirinya

EtIndonesia. Seorang remaja Michigan baru-baru ini dihukum delapan bulan penjara karena melaporkan ancaman bom palsu di kapal pesiar untuk mencegah pacarnya pergi berlayar tanpa dirinya.

Pada bulan Januari 2024, beberapa menit setelah kapal pesiar Carnival Sunrise meninggalkan pelabuhan Miami, Florida, menuju Jamaika, Carnival Cruise Lines menerima email misterius yang berbunyi: “Hei, sepertinya ada yang mungkin menaruh bom di kapal pesiar Sunrise Anda.”

Kalimat sederhana ini memicu operasi keamanan mahal yang melibatkan Penjaga Pantai AS dan Jamaika serta penggeledahan menyeluruh di lebih dari 1.000 kamar Sunshine.

Setelah beberapa jam tertunda, Sunshine dapat melanjutkan perjalanannya ke Karibia, tetapi itu bukan akhir cerita. Pihak berwenang berhasil melacak email tersebut ke seorang pria berusia 19 tahun di Michigan yang kemudian mengakui telah melaporkan ancaman bom palsu, dengan mengklaim bahwa dia berusaha mencegah pacarnya dan keluarganya pergi berlayar tanpa dirinya.

Joshua Darrell Lowe II, dari Bailey, Michigan, memberi tahu agen FBI bahwa dia mengarang ancaman bom Sunrise karena dia kesal. Pacarnya dan keluarganya telah memesan tiket untuk pelayaran dan meninggalkannya untuk mengurus hewan peliharaan saat mereka pergi. Itu sama sekali tidak mengenakkan baginya, dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu tentang hal itu. Rupanya, merusak pelayaran mereka adalah satu-satunya hal yang dapat dia pikirkan.

“Lowe mengakui bahwa dia mengirim pesan itu karena dia kesal karena pacarnya dengan keluarganya pergi berlayar, sementara meninggalkannya untuk mengurus hewan peliharaan mereka,” tulis Asisten Jaksa AS Nils Kessler dalam berkas pengadilan. “Siapa pun yang membuat ancaman bom harus siap untuk dipercayai. Untungnya, tipuan khusus ini tidak mengakibatkan cedera fisik.”

“Ancaman bom bukanlah hal yang lucu dan sangat tidak bertanggung jawab,” kata Cheyvoryea Gibson, Agen Khusus yang Bertanggung Jawab atas FBI di Michigan. “Ketika seseorang membuat ancaman palsu, mereka mengalihkan sumber daya penegakan hukum yang penting dan menyebarkan ketakutan yang tidak perlu. FBI menanggapi semua ancaman terhadap nyawa dengan serius dan akan memastikan bahwa mereka yang melakukan intimidasi semacam ini menghadapi konsekuensi yang sesuai.”

Remaja berusia 19 tahun itu terancam hukuman lima tahun penjara atas kebohongannya yang bodoh, tetapi awal bulan ini, Hakim Distrik AS Paul Maloney menjatuhkan hukuman hanya 8 bulan penjara kepadanya. Menurut MLive, remaja itu menulis surat kepada Hakim, bertanggung jawab penuh atas tindakannya dan meminta maaf. (yn)

Sumber: odditycentral

Kecelakaan Kereta Gantung di Italia Menewaskan Empat Orang

EtIndonesia. Empat orang tewas dan satu orang lainnya cedera pada hari Kamis (17/4), ketika sebuah kereta gantung jatuh di dekat kota pesisir selatan Italia, Naples, kata petugas pemadam kebakaran.

Sebuah kabel putus di jalur penghubung yang membawa wisatawan dari Kota Castellammare di Stabia, di Teluk Naples, ke Gunung Faito, sekitar tiga kilometer jauhnya, kata laporan.

“Empat mayat ditemukan, sementara orang kelima yang cedera diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit,” kata pemadam kebakaran dalam sebuah posting Telegram, menambahkan bahwa ini adalah jumlah korban terakhir.

Lebih dari 50 petugas pemadam kebakaran ikut serta dalam upaya penyelamatan.

Satu kabin yang membawa 16 penumpang berada di dekat Castellammare dan mereka diturunkan di tanah yang keras. Kabin kedua berada di atas jurang di Gunung Faito dan kabut menunda upaya penyelamatan, kata laporan media.

Kereta gantung baru saja dibuka kembali untuk musim panas dan jaksa penuntut mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan itu.

“Kereta gantung dibuka kembali 10 hari lalu dengan semua persyaratan keselamatan yang diperlukan,” kata Umberto de Gregorio, kepala perusahaan kereta gantung.

“Apa yang terjadi hari ini adalah tragedi yang tak terbayangkan dan tak terduga,” tambahnya.

Perdana Menteri Georgia Meloni, yang sedang dalam perjalanan ke Washington, menyampaikan “belasungkawa yang tulus” kepada keluarga korban, kata kantornya.

Kereta gantung telah beroperasi sejak 1952 dan kecelakaan serupa pada 1960 juga menewaskan empat orang.

Pada Mei 2021, sebuah kereta gantung jatuh di Pegunungan Alpen Italia dekat Danau Maggiore, menewaskan 14 orang. Pada 1998, sebuah jet tempur AS yang terbang rendah dalam penerbangan pelatihan memotong kabel baja dan 20 orang di dalam kereta gantung di Dolomites tewas. (yn)

Studi pada Tikus Menunjukkan Kaitan Mengejutkan antara Mengupil dan Alzheimer

EtIndonesia. Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 mengungkapkan kaitan yang lemah namun masuk akal antara mengupil dan peningkatan risiko terkena demensia.

Dalam kasus ketika mengupil merusak jaringan internal, spesies bakteri yang penting memiliki jalur yang lebih jelas ke otak, yang merespons kehadiran mereka dengan cara yang menyerupai tanda-tanda penyakit Alzheimer.

Ada banyak peringatan di sini, salah satunya adalah sejauh ini penelitian pendukung didasarkan pada tikus dan bukan manusia, tetapi temuannya jelas layak diselidiki lebih lanjut – dan dapat meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana Alzheimer dimulai, yang masih menjadi misteri.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Griffith di Australia melakukan uji coba dengan bakteri yang disebut Chlamydia pneumoniae, yang dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan pneumonia.

Bakteri tersebut juga telah ditemukan di sebagian besar otak manusia yang terkena demensia yang terjadi pada usia lanjut.

Telah dibuktikan bahwa pada tikus, bakteri dapat menjalar ke saraf penciuman (yang menghubungkan rongga hidung dan otak). Terlebih lagi, ketika terjadi kerusakan pada epitel hidung (jaringan tipis di sepanjang atap rongga hidung), infeksi saraf menjadi lebih parah.

Hal ini menyebabkan otak tikus menyimpan lebih banyak protein amiloid-beta – protein yang dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi. Plak (atau gumpalan) protein ini juga ditemukan dalam konsentrasi yang signifikan pada orang dengan penyakit Alzheimer.

“Kami yang pertama kali menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan masuk ke otak, yang dapat memicu patologi yang mirip dengan penyakit Alzheimer,” kata ahli saraf James St John dari Griffith University di Australia pada bulan Oktober 2022, saat penelitian tersebut dirilis.

“Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga.”

Para ilmuwan terkejut dengan kecepatan C. pneumoniae berkembang biak di sistem saraf pusat tikus, dengan infeksi terjadi dalam waktu 24 hingga 72 jam. Diperkirakan bahwa bakteri dan virus melihat hidung sebagai jalur cepat menuju otak.

Meskipun belum pasti apakah efeknya akan sama pada manusia, atau bahkan plak amiloid-beta merupakan penyebab Alzheimer, penting untuk menindaklanjuti petunjuk yang menjanjikan dalam upaya untuk memahami kondisi neurodegeneratif umum ini.

“Kita perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan memastikan apakah jalur yang sama bekerja dengan cara yang sama,” kata St John.

“Ini adalah penelitian yang telah diusulkan oleh banyak orang, tetapi belum selesai. Yang kita tahu adalah bahwa bakteri yang sama ini ada pada manusia, tetapi kita belum mengetahui bagaimana mereka bisa sampai di sana.”

Mengupil bukanlah hal yang langka. Faktanya, mungkin sebanyak 9 dari 10 orang melakukannya… belum lagi banyak spesies lain (beberapa sedikit lebih mahir daripada yang lain). Meskipun manfaatnya belum jelas, penelitian seperti ini seharusnya membuat kita berpikir ulang sebelum memutuskan.

Penelitian selanjutnya mengenai proses yang sama pada manusia sedang direncanakan – tetapi hingga saat itu, St John dan rekan-rekannya menyarankan bahwa mengupil dan mencabut bulu hidung “bukan ide yang bagus” karena potensi kerusakan yang ditimbulkannya pada jaringan pelindung hidung.

Satu pertanyaan penting yang akan dijawab oleh tim adalah apakah peningkatan endapan protein amiloid-beta merupakan respons imun alami dan sehat yang dapat dibalikkan saat infeksi dilawan.

Alzheimer adalah penyakit yang sangat rumit, sebagaimana terlihat dari banyaknya penelitian mengenai penyakit ini dan berbagai sudut pandang yang diambil para ilmuwan dalam upaya memahaminya – tetapi setiap penelitian membawa kita sedikit lebih dekat untuk menemukan cara menghentikannya.

“Begitu Anda berusia lebih dari 65 tahun, faktor risiko Anda akan meningkat, tetapi kami juga mencari penyebab lain, karena bukan hanya usia – tetapi juga paparan lingkungan,” kata St John.

“Dan kami pikir bakteri dan virus itu penting.”

Penelitian ini dipublikasikan di Scientific Reports. (yn)

Sumber: sciencealert

Minibus Menabrak Kerumunan di Sanya, Hainan, Tiongkok, Dikabarkan Banyak Korban Tewas dan Terluka

0

Sebuah video yang beredar di internet menunjukkan sebuah minibus di kota Sanya, Provinsi Hainan, diduga dengan sengaja menabrak pejalan kaki dan kendaraan. Warga di lokasi menyebutkan bahwa “puluhan orang tertabrak,” dan “banyak yang tewas tertindih.”

EtIndonesia. Pada 16 April 2025 sore, beredar banyak video dari lokasi kejadian yang memperlihatkan sebuah van putih di dekat persimpangan Jalan Jinjiling, Sanya, menabrak para pejalan kaki dan kendaraan di sepanjang jalan. Banyak orang tergeletak tak bergerak di jalanan, termasuk anak-anak sekolah dasar yang diduga sedang pulang sekolah saat kejadian berlangsung.

Dalam video terlihat, kendaraan tersebut awalnya berhenti di pinggir jalan, lalu saat mulai bergerak, sempat mundur sedikit sebelum melaju ke depan dengan kecepatan tinggi sambil mengarah ke kerumunan orang—tampak seperti dengan sengaja menabrak mereka. Para pejalan kaki dan pengendara sepeda motor jatuh bergelimpangan.

Ketika kendaraan akhirnya berhenti, tampak beberapa sepeda motor tersangkut di bawah mobil, dan ada orang yang juga terjebak di bawahnya. Banyak warga berusaha menolong mereka yang tertindih.

Bagian belakang kendaraan juga dipenuhi korban, baik pejalan kaki maupun pengendara motor. Dalam video juga terlihat orang tua memeluk anak-anak mereka yang tergeletak tak bergerak di tanah sambil menangis histeris.

Seorang pria yang merekam kejadian mengatakan, “Menabrak puluhan orang,” “orang ini gila,” “menabrak dari sana sampai sini,” “di sini saja tujuh atau delapan orang tergeletak,” “di depan masih ada empat atau lima orang.”

Beberapa sepeda motor tersedot ke bawah kendaraan tersebut. (Cuplikan layar dari video daring)

Hingga malam hari, masih banyak mobil pemadam dan ambulans di lokasi kejadian. Seorang warga perempuan terdengar berkata, “Banyak orang mati tertindih.”

Pada hari yang sama, pihak kepolisian Sanya merilis pernyataan bahwa kejadian terjadi pukul 18:41 dan disebabkan oleh “kesalahan pengoperasian saat kendaraan dinyalakan” oleh pengemudi bernama Xu Mouying (wanita, 60 tahun). Disebutkan hanya “6 orang terluka.” Polisi juga menyatakan telah menyingkirkan kemungkinan pengemudi mabuk atau menggunakan narkoba.

Gerobak semangka digunakan untuk menahan kendaraan yang menyebabkan kecelakaan. (Cuplikan layar dari video daring)

Namun, pernyataan ini bertentangan dengan situasi nyata yang terekam dalam video, sehingga kebenarannya diragukan. Netizen mencurigai ini hanyalah “narasi pengendalian situasi.”

Beberapa warga lokal mengungkapkan bahwa pengemudi tersebut sebelumnya adalah sopir bus wisata dengan pengalaman mengemudi lebih dari 20 tahun. Mereka meragukan pernyataan “kesalahan pengoperasian” tersebut. Ada pula yang khawatir bahwa aksi itu disengaja.

Seorang netizen setempat mengatakan bahwa sebelum kejadian, pengemudi terlibat pertengkaran dengan seseorang. Setelah menabrak belasan sepeda motor, akhirnya kendaraan tersebut dihentikan oleh sebuah gerobak kecil penjual semangka. Jika tidak dihentikan, kemungkinan korban bisa lebih banyak.

Video yang beredar juga menunjukkan bahwa memang ada sebuah gerobak penjual semangka yang berhasil menghentikan kendaraan pelaku. (Hui)

Sumber : NTDTV.com