Home Blog Page 1180

Harga Minyak Dunia Naik, Bisa Mengerek Harga Keekonomian BBM Nasional

ETIndonesia- Konflik antara Rusia dan Ukraina  masih terus berlangsung, membuat tren harga minyak dunia terus meningkat. Demikian halnya harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP). Perkembangan sementara ICP Februari 2022 per  24 tercatat sebesar US$95,45/barel.

“Data sementara ICP Februari 2022 per tanggal 24 sebesar US$95,45/barel. Kalau harga minyak Brent, sudah lebih dari US$100/barel. Sejak ICP naik diatas US$63/barel (asumsi APBN 2022), kita terus monitor dan antisipasi dampaknya. Tidak hanya harga minyak, tapi harga LPG seperti CP Aramco,” ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi di Jakarta (26/2) dalam keterangan tertulisnya.

Kenaikan harga minyak dunia turut mempengaruhi APBN. “Beban subsidi, khususnya BBM dan LPG juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, Pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan LPG,” ungkap Agung menambahkan.

Kenaikan ICP menyebabkan harga keekonomian BBM meningkat sehingga menambah beban subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM dalam APBN. Setiap kenaikan US$ 1 per barel berdampak pada kenaikan subsidi LPG sekitar Rp. 1,47 triliun, subsidi minyak tanah sekitar Rp. 49 miliar, dan beban kompensasi BBM lebih dari Rp. 2,65 triliun.

Sebagaimana diketahui, subsidi BBM dan LPG 3 kg dalam APBN 2022 sebesar Rp77,5 triliun. Subsidi tersebut pada saat ICP sebesar US$63 per barel.

Selain itu, kenaikan ICP juga memberikan dampak terhadap subsidi dan kompensasi listrik, mengingat masih terdapat penggunaan BBM dalam pembangkit listrik. Setiap kenaikan ICP sebesar US$ 1 per barel berdampak pada tambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp. 295 miliar.

Selain dampak terhadap APBN tersebut, kenaikan harga minyak juga berdampak pada sektor lainnya khususnya transportasi dan industri yang mengkonsumsi BBM non-subsidi. “Tren kenaikan harga minyak dunia, mengerek harga keekonomian BBM,” tambahnya.

Sebagai gambaran, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara ASEAN, antara lain Singapura Rp. 28.500/liter, Thailand Rp. 19.300/liter, Laos Rp. 19.200/liter, Filipina Rp. 18.500/liter, Vietnam Rp. 16.800/liter, Kamboja 16.500/liter, Myanmar Rp. 15.300/liter. (asr)

Soal Potongan SK Pandemi Covid-19 Dicabut, Benarkah?

ETIndonesia- Merebaknya informasi potongan SE Ka Satgas Penanganan Covid-19 no. 9/2022 dengan keterangan tertulis bahwa covid-19 dicabut dan tidak berlaku merupakan hal yang tidak benar.

Faktanya, hal tersebut merupakan potongan halaman terakhir dari Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 9 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi.

 Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari  menjelaskan, surat yang ditandatangani oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto pada Rabu (2/3) bukan menyatakan Covid-19 dicabut, melainkan *mencabut Surat Edaran sebelumnya* Nomor 7 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19. 

Dalam halaman surat terakhir, keterangan mengenai pandemi Covid-19 dicabut merupakan potongan kalimat dari point ke 2 pada bagian H (penutup). Berikut kalimat lengkap dibagian penutup surat edaran tersebut :

_H. Penutup_

1. _Surat Edaran ini berlaku efektif mulai tanggal 2 Maret 2022 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian._

2. _Dengan berlakunya Surat Edaran ini, *maka Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku*. (BNPB/asr)

Bertemu Dubes Korea Selatan, Anies bahas Kerjasama Transportasi Hingga Pengelolaan Sampah Organik

ETIndonesia-  Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menjamu Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Tae-sung di Balaikota, Jumat (4/3). Pertemuan keduanya selain untuk mempererat hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia, khususnya Seoul-Jakarta, juga membahas beberapa potensi kerja sama.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Anies menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Dubes Korsel ke Balaikota, sekaligus menyampaikan terima kasih untuk mendiang Wali Kota Seoul, Park Won-soon yang amat membantu Jakarta pada saat awal penanganan pandemi melanda. Diketahui pada waktu itu Wali Kota Seoul membantu penyediaan alat tes Covid-19.

“Apresiasi atas persahabatan antara Korea dan Indonesia, khususnya hubungan dengan Jakarta. Kami juga bersahabat dengan pimpinan kota Seoul. Di saat pandemi awal kami dibantu oleh Mayor Park dengan dikirim alat tes dari Seoul. Kami apresiasi sekali dan senang sekali kita bisa diskusi lebih jauh lagi ke depan,” ungkap Gubernur Anies dalam siaran pers PPID DKI Jakarta.

Gubernur Anies dan Dubes Park juga membahas terkait potensi kerja sama antara Jakarta dengan Korea Selatan dari berbagai bidang. Mulai dari transportasi, elektrifikasi mobilitas, penyediaan sistem penyediaan air minum, dan pengelolaan air limbah, serta pengelolaan sampah organik menjadi pupuk dari pasar-pasar di bawah naungan Pasar Jaya.

“Kami berharap, kita bisa melihat menu pembangunan di Jakarta yang mungkin bisa dieksplor untuk kerja bersama dengan Korsel. Karena Jakarta memiliki rencana untuk meningkatkan transportasi umum, pemukiman, pengelolaan air, dan elektrifikasi mobilitas. Banyak proyek besar yang sifatnya jangka panjang dan kami mengundang partisipasi dari berbagai pihak termasuk dari Korsel,” terang Gubernur Anies.

“Terkait MRT dan LRT, kita senang sekali bahwa hasil studi (dari Korsel) akan keluar dalam waktu dekat  dan untuk elektrifikasi transportasi, kita sedang dorong bus-bus kita (TransJakarta) untuk bertransformasi menjadi bus listrik, dan kerja sama dengan Pasar Jaya. Kita ingin semua pasar kita limbah organiknya bisa diolah menjadi komoditas yang berguna. Kalau boleh ini dipercepat karena bisa menjadi percontohan di masa depan,” paparnya.

Lebih lanjut, Gubernur Anies juga berharap kerja sama pembangunan ini bukan sekadar membangun hard infrastructure saja, tetapi ada proses transfer pengalaman dan pengetahuan. “Kita ingin dalam proses pembangunan yang kita kerjakan nanti terjadi juga transfer pengalaman, transfer pengetahuan. Sehingga tim kami di Indonesia dalam jangka panjang akan mampu mengikuti rute dari pihak Korsel,” terang Gubernur Anies.

Selain membahas kerja sama, Dubes Park juga mengapresiasi langkah Jakarta untuk vaksinasi WNA asal Korsel yang kebanyakan tinggal di area Jabodetabek.

“70 persen warga Korsel yang  menetap di Indonesia tinggal di Daerah Jabodetabek. Kami mengapresiasi dan terima kasih karena sangat dibantu Pemprov DKI Jakarta untuk mendapat vaksin untuk warga kami,” tandas Dubes Park. (PPID/asr)

Pandemi di Hong Kong Memburuk, Kamar Mayat Penuh Hingga Kontainer Berpendingin Dipindahkan untuk Tempat Jenazah

Li Ming

Situasi pandemi di Hong Kong terus memburuk, dengan peningkatan tajam dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi COVID-19  dan tingginya angka kematian. Dilaporkan bahwa rumah sakit dan kamar mayat di Hong Kong tidak dapat mengatasi peningkatan jumlah kematian secara tiba-tiba. Bahkan, ada kasus di mana pasien dan jenazah berdampingan di ruang gawat darurat. Pihak berwenang harus segera memanggil beberapa kontainer berpendingin untuk sementara waktu menyimpan mayat.

Pada Kamis (3/3/2022), Pusat Perlindungan Kesehatan Departemen Kesehatan Hong Kong melaporkan 56.827 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir dan 144 kasus kematian akibat virus tersebut. Hingga hari itu, gelombang kelima pandemi di Hong Kong telah menginfeksi lebih dari 337.000 orang dan total 1.153 pasien yang meninggal dunia di rumah sakit umum.

Sehari sebelumnya pada 2 Maret, Hong Kong secara resmi melaporkan sebanyak 55.353 kasus baru yang dikonfirmasi dalam sehari, dan 117 kasus kematian baru yang dikonfirmasi dalam sehari.

Dikarenakan jumlah pasien yang dikonfirmasi dan kematian terus meningkat, sistem medis Hong Kong hampir kolaps. Bahkan ada situasi di mana “mayat ditaruh di tempat terbuka” dan kontainer berpendingin digunakan untuk menyimpan sementara jenazah orang yang meninggal dunia. 

Menurut sebuah laporan oleh Jaringan Berita Taiwan pada 3 Maret, beberapa rumah sakit terpaksa menempatkan mayat orang yang meninggal dunia di udara terbuka. Pasalnya, rumah sakit dan kamar mayat sudah penuh. Pihak berwenang Hong Kong langsung menyiapkan kontainer berpendingin di luar beberapa rumah sakit umum dan rumah duka untuk menyimpan sementara jenazah.

Pada hari yang sama, Hong Kong 01.com juga melaporkan bahwa empat kontainer besar berpendingin putih ditempatkan di sudut tempat parkir terbuka Po Fook Memorial Hall di Tai Wai, Hong Kong. Sekelompok pekerja berada di tempat kejadian dengan segera memasang fasilitas listrik.

Menurut laporan, kontainer putih telah ditempatkan di luar kamar mayat Rumah Sakit Elizabeth untuk sementara waktu. Bahkan dua kontainer ditempatkan di lapangan basket di sebelahnya, tetapi ada catatan di luar kontainer yang bertuliskan “Hati-hati dengan limbah medis”. Penjaga keamanan mengatakan tidak jelas untuk apa kontainer tersebut digunakan.

Dua kontainer juga ditempatkan di tempat parkir dekat kamar mayat Rumah Sakit Caritas, dikelilingi oleh tempat air warna oranye.  Sebuah mobil jenazah diparkir di sebelah kontainer, yang tampaknya digunakan untuk menyimpan jenazah.

Faktanya, Dr. Larry Lee, manajer administrasi kepala Otoritas Rumah Sakit Hong Kong, mengatakan pada konferensi pers tentang pandemi pada 2 Maret bahwa karena kepadatan kamar mayat, Departemen Kesehatan baru-baru ini mengirim staf tambahan untuk mempercepat proses evakuasi, pengangkutan dan pemrosesan jenazah untuk dipindahkan ke kamar mayat umum.

 Dia mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah menghubungi pemasok untuk memasang kontainer berpendingin di berbagai rumah sakit, yang diperkirakan akan menyimpan sementara sekitar 500 jenazah.

Seorang juru bicara Food and Environmental Hygiene Department (FEHD) menginformasikan bahwa karena peningkatan jumlah jenazah yang harus dikremasi, krematorium telah meningkatkan jumlah sesi kremasi yang dapat dipesan setiap hari dari 130 -140 sesi pada hari biasa menjadi 180-200 sesi saat ini. Kecuali untuk Cheung Chau, semua Tempat diperpanjang untuk dibuka sampai pukul 20:00, dan industri pemakaman serta keluarga diundang untuk menangani pemakaman sesegera mungkin.

Media Hong Kong mengungkapkan bahwa dikarenakan terjadinya peningkatan pesat dalam jumlah pasien dan kematian akibat COVID-19, rumah sakit umum mengalami kelebihan beban, dan mayat orang yang meninggal dunia tidak dapat dipindahkan ke kamar mayat secara langsung. Sehingga pada satu titik, mayat tetap di ruang gawat darurat selama lebih dari 8 jam  dan tidak  langsung dipindahkan.

Dr. Larry Lee juga mengakui pada konferensi pers pada 27 Februari lalu, bahwa setelah seorang pasien meninggal dunia di ruang gawat darurat, ada “penundaan” karena alasan ini, yang mengakibatkan mayat terdampar di UGD.

Bloomberg melaporkan pada 1 Maret, bahwa menurut statistik dari Universitas Johns Hopkins, dalam 10 hari terakhir pada bulan Februari, Hong Kong memiliki rata-rata 8 kasus kematian per juta orang, kedua setelah pandemi omicron di Amerika Serikat pada Januari tahun ini. Puncaknya, mencapai rekor sembilan kasus kematian per juta menunjukkan bahwa tingkat kematian Hong Kong dalam gelombang pandemi terbaru sudah menjadi yang “tertinggi” di antara negara-negara maju di dunia. (hui)

Hari ke 8 Perang! PLTN Zaporizhzhia Ukraina Diserang, Pakar : Intimidasi Nuklir dari Rusia

Li Xinan

Daerah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara Ukraina diserang dan terbakar, pada Jumat (4/3/2022). Voice of America melaporkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir hanya berjarak 200 kilometer dari Krimea, memiliki nilai strategis yang penting bagi Rusia.

Pembangkit listrik Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Ukraina mengatakan, sebuah gedung pelatihan lima lantai di dekatnya terbakar setelah pasukan Rusia menyerang gedung itu pada Jumat pagi.

Untungnya, api di sana dengan cepat dapat dikendalikan. Regulator Ukraina mengatakan tidak ada perubahan tingkat radiasi di pabrik.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato daruratnya bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa saat ini sedang diserang oleh tank-tank Rusia dan tidak ada negara yang pernah menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia. Jika pembangkit listrik tenaga nuklir meledak, maka akan menjadi akhir dari Eropa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mengambil alih fasilitas tersebut. Rusia mengklaim  kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir itu disebabkan oleh “serangan kriminal” oleh penyabot Ukraina.

Institut Kunlun, sebuah organisasi penelitian independen, percaya bahwa jika pembangkit listrik tenaga nuklir bocor karena serangan, maka hal demikian adalah serangan nuklir Putin di Eropa. Membom pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa adalah tindakan yang sangat berbahaya. Jika pembangkit listrik tenaga nuklir diserang, apakah ada kebocoran atau tidak, Putin telah berhasil menginjak garis bawah Biden dan seluruh Eropa.

“Pembangkit listrik tenaga nuklir sedang ditutup, pemerintah Inggris telah mengeluarkan pernyataan, presiden AS telah bertemu semalam, dan sekarang Putin telah membalikkan sifat perang. Ini adalah intimidasi nuklir Putin terhadap semua orang,” ujar Kepala Institut Kunlun, tulis peneliti Mr Kunlun di Twitter.

Badan tersebut telah memperoleh rencana untuk menyerang Ukraina yang disetujui oleh Putin pada 18 Januari,  membuat prediksi yang akurat pada 19 januari  bahwa perang Rusia-Ukraina akan segera terjadi. Badan tersebut percaya bahwa menurut rencana Putin, tentara Rusia akan merebut Ukraina pada 6 Maret, tetapi pada 2 Maret, masih belum benar-benar menguasai sebuah kota, dan Putin benar-benar gagal. Kunlun bahkan meramalkan bahwa perang akan berakhir secara dramatis, dan Rusia akan benar-benar terisolasi.

Sebelumnya, Putin telah memerintahkan militer Rusia untuk menempatkan pasukan pencegah, termasuk senjata nuklir, dalam “siaga khusus”. Putin memperingatkan bahwa di Ukraina “siapa pun yang mencoba menghalangi” akan melihat konsekuensinya “tidak pernah terjadi dalam sejarah.”

Analisis: AS Tidak Berkonflik Langsung dengan Putin

Li Hengqing, seorang sarjana di Institut Washington untuk Studi Informasi dan Strategis, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times bahwa, perang dengan negara-negara bersenjata nuklir adalah hal yang sangat berbahaya. Hanya ada dua bom atom yang dijatuhkan di Jepang di dunia, dan tidak ada lagi setelah Perang Dunia II. Karena begitu bom atom dijatuhkan, bumi mungkin akan habis, jadi sekarang mode pertempuran baru harus ditentukan.”

Ia mengatakan,  Uni Soviet di masa lalu atau Rusia (sekarang), tidak pernah ada konflik nyata dengan Amerika Serikat. Satu-satunya adalah Krisis Rudal Kuba. Ada kemungkinan besar perang nuklir, dan kemudian Khrushchev mundur.  Akan tetapi,  tidak begitu mengerikan pada waktu itu, karena hanya ada tiga atau empat negara nuklir pada waktu itu, dan tidak ada banyak hulu ledak nuklir, sehingga bumi tidak dapat dihancurkan, akan tetapi  sekarang kondisinya berbeda. 

Dikatakannya, Putin mengambil risiko. Tindakannya sebenarnya pemaksaan, berharap orang lain akan menyerah, dan dia tidak akan ragu untuk menghancurkan seluruh dunia. Dia sekarang menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir untuk membuat masalah dan membuat masyarakat internasional merasa berbahaya. Karena Anda tidak mengikuti saya akan menembakkan nuklir, tetapi begitu Anda meledakkan pembangkit listrik tenaga nuklir, Anda juga tidak akan tahan.”

Li Hengqing percaya bahwa Amerika Serikat selalu dalam posisi tidak mengirimkan pasukan untuk berpartisipasi dalam perang, yaitu tidak berkonflik langsung dengan Rusia untuk menghindari eskalasi perang. Uni Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi ekonomi yang kuat terhadap Rusia, menempatkan Putin di bawah tekanan. Saat ini, Putin telah menunggangi harimau, sangat sulit untuk melangkah lebih jauh.

“Putin mengancam dengan senjata nuklir. Siapa yang Anda ancam? Amerika Serikat tidak berperang dengan Anda, dan Anda tidak dapat mengancam orang lain. Anda hanya dapat mengancam Ukraina. Ukraina adalah negara tanpa senjata nuklir, dan yang melepaskan senjata nuklir saat itu dan memberikan senjata nuklir ke Rusia,” ujarnya.

“Sekarang Presiden Prancis Emanuel Macron terus bernegosiasi dengan Putin, dan mereka berbicara selama 90 menit. Dipercayai bahwa Macron pasti akan menelepon Biden, bertukar informasi, dan memberitahukan  Biden apa yang dia rasakan tentang kondisi mental Putin, apakah itu benar atau salah atau pertempuran logika,” tambahnya.

PBB Mengeluarkan Resolusi yang Menyerukan Gencatan Senjata di Rusia

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Sedangkan pada 25 Februari, Dewan Keamanan PBB memberikan suara pada isu-isu seperti penarikan pasukan Rusia. Pada kesempatan itu, Rusia menggunakan hak vetonya sebagai anggota tetap dewan keamanan PBB. Pada 27 Februari, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menggelar sesi khusus darurat Majelis Umum tentang situasi di Ukraina. Dalam pemungutan suara pada resolusi prosedural, anggota dewan keamanan tetap tidak memiliki hak veto.

Pada 2 Maret, sesi khusus darurat ke-11 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi rancangan resolusi tentang situasi di Ukraina dengan 141 suara mendukung, 5 suara menentang dan 35 abstain. Isi resolusi menuntut agar Rusia menghentikan invasi ke Ukraina dan menarik semua pasukan.

Li Hengqing percaya bahwa PBB tidak memiliki banyak kekuatan koersif, terutama untuk kekuatan seperti Rusia. Sekarang saatnya untuk mengisolasi Putin, memperketat sanksi, dan membawa perubahan di dalam Rusia untuk menjatuhkannya. Selain itu, Putin kemungkinan akan dikirim ke pengadilan perang untuk diadili. Ketika sudah merasakan tekanan, Putin mengakui kekalahan perang konvensional dengan memerintahkan kesiapan yang lebih tinggi untuk pencegahan nuklir.

Dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times, Liu Yinquan, ketua Partai Sosial Demokrat Tiongkok dan mantan profesor sejarah di Universitas Weifang di Shandong, mengatakan bahwa resolusi PBB tidak memaksa, tetapi memiliki daya tarik yang besar. Artinya, setelah PBB mengadopsi resolusi tersebut, maka akan memberi banyak tekanan kepada Putin.

Liu Yinquan menilai, jika Putin tidak mengikuti resolusi PBB, dia akan dikutuk oleh opini publik yang lebih besar dan sanksi yang lebih berat. Misalnya sanksi ekonomi, atau bahkan memberkani Ukraina lebih banyak senjata, atau bahkan mengirim pasukan ke sana. Ini adalah resolusi PBB. Putin tidak bisa berbuat apa-apa. 

Liu Yinquan percaya bahwa pada hari ketiga perang, kekalahan Putin di Rusia telah ditentukan. Pasalnya,  kalau dia tidak segera melawan, tentu dia akan ditentang oleh dunia, karena Anda secara terang-terangan menyerang negara berdaulat. Putin bilang ‘Ukraina bahkan bukan negara’, pertama, ini melanggar fakta sejarah; kedua, Ukraina sudah menjadi negara merdeka, anggota PBB dan menyerang negara berdaulat adalah sebuah agresi. 

Jika dia berani menggunakan senjata nuklir, atau dipenggal oleh bawahannya dalam kudeta militer, atau dipenggal kepalanya dengan operasi pemenggalan, rudal dapat dicegat dan dilawan. Selama tentara Ukraina menyeret Rusia ke sana, Putin tidak akan berguna jika dia mengalahkan Kyiv.  Dikarenakan, waktu telah berlalu dan dunia telah bergerak. Kekalahan terakhir pastilah Rusia.

Liu Yinquan percaya bahwa jika Putin tidak menginvasi Ukraina, dia berada di perbatasan Ukraina, dan kemudian menekan Ukraina untuk bernegosiasi, maka Ukraina benar-benar berada di bawah tekanan besar. Jika dia menggunakan senjata untuk mendukung beberapa pemberontak dan Rusia di Ukraina untuk membuat masalah, Ukraina benar-benar tidak memiliki cara untuk menyelesaikannya.

“Sekarang sepertinya, bisa dikatakan gagal 100%. Kalau dia pintar, dia akan mundur secepatnya untuk menghentikan kerugian; jika dia terus menyeret di Ukraina, setiap hari dia menyeret, dia akan memiliki belenggu ekstra di lehernya, dan dia hanya akan semakin pasif,” katanya.

Analisis: Bantuan Beijing ke Rusia Kehilangan Moralitasnya

Pada 4 Februari, ketika krisis Rusia-Ukraina memuncak, Putin mengunjungi Tiongkok atas nama menghadiri Olimpiade Musim Dingin. Rusia dan Tiongkok mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan bahwa “persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas dan kerja sama tidak dibatasi.” Mereka menandatangani kerjasama yang mencakup lebih dari 20 bidang kesepakatan untuk bergerak menuju target perdagangan USD 200 Miliar. Pada 21 Februari, tepat setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing berakhir, Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Liu Yinquan percaya bahwa pemimpin tertinggi partai Komunis Tiongkok diikat oleh Putin dan menandatangani kontrak tersebut untuk membeli minyak dan gandum dari Rusia dengan harga tinggi, dan itu semua adalah kontrak jangka panjang. Sekarang partai Komunis Tiongkok juga dalam situasi yang sulit. Jika ingin menghapus kontrak dan memutuskan hubungan dengan Rusia, maka Rusia mungkin membenci Tiongkok  lebih dari Amerika Serikat. Ini juga merupakan beban yang menderita adalah orang-orang Tiongkok.

Hal utama, katanya, adalah bahwa Tiongkok secara moral tidak berdaya. Ukraina sekarang melawan Tiongkok, dan UE akan melawan Tiongkok berikutnya. Awalnya, UE masih ingin berbisnis dengan Tiongkok dan Rusia, dan perlahan-lahan menyingkirkan Amerika Serikat. Pertempuran ini mendorong mereka sepenuhnya ke sisi Amerika Serikat, karena Uni Eropa harus bergantung pada Amerika Serikat untuk berurusan dengan Rusia, yang secara objektif banyak membantu Amerika Serikat.

Jerman, Prancis, seluruh Uni Eropa, masih memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Tiongkok. Bahkan, Tiongkok  juga mendapatkan banyak manfaat dari sini. Sekarang Tiongkok mendukung Rusia, negara-negara tersebut adalah perlahan-lahan akan berpisah, tetapi pada kenyataannya, pemenang terbesar dalam pertempuran ini adalah Amerika Serikat, dan pecundang terbesar adalah Rusia.

Liu Yinquan percaya bahwa Beijing telah salah menilai situasi, berpikir bahwa Rusia dapat menang, dan dapat menduduki ibukota Ukraina dalam beberapa hari, dan kemudian menciptakan pemerintahan boneka. Segera setelah presiden pro-Rusia mengumumkan bahwa tentara ditempatkan di sana, negara-negara lain dan Eropa akan mengikuti. Kemudian Beijing menggunakan model ini untuk membiarkan Taiwan mendeklarasikan “pemberontakan”, menduduki istana presiden, dan kemudian tentara PKT akan segera melewatinya, menciptakan fait accompli atau ketentuan yang harus dihadapi. 

“Sekarang Rusia berada dalam rawa, Tiongkok  tidak akan berani melawan Taiwan. Ia juga melihat bahwa keuntungannya lebih kecil daripada kerugiannya. Jika Anda melakukan itu, Anda akan terjebak dalam rawa dan kemudian dijatuhkan sanksi di seluruh dunia. Tidak ada keraguan bahwa ekonomi Rusia akan runtuh, dan rakyat mengeluh. Kehidupan Putin akan sangat sulit,” katanya. (hui)

Mengapa Konvoi Militer Rusia Sepanjang 64 KM Berhenti Melaju di Dekat Ibukota Kyiv ?

oleh Gao Shan

Berita yang dirilis Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3/2022), bahwa konvoi militer Rusia yang panjangnya mencapai 40 mil sudah 3 hari berhenti bergerak pada daerah dekat ibukota Ukraina, Kyiv.

Namun demikian, pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan, Moskow tidak berniat membatalkan rencana menduduki Kyiv – kota yang berpenduduk 3 juta jiwa – dan akan menggunakan taktik pengepungan jika perlu.

Gambar satelit terkini menunjukkan konvoi militer dalam skala besar menimbulkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi. Pejabat Inggris dan AS mengatakan kesulitan logistik dapat memperlambat proses tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris pada Kamis (3/3) mengatakan bahwa konvoi militer Rusia sekarang berada di daerah 30 kilometer lebih dari Kota Kyiv, dan nyaris tidak bergerak selama 3 hari terakhir.

Mengapa konvoi militer Rusia berhenti melaju ?

Ada beberapa alasan mengapa kendaraan lapis baja, tank, dan artileri yang ditarik, berhenti melaju untuk menyerang ibukota Ukraina. Alasan dapat mencakup masalah logistik, perlawanan tak terduga yang dilancarkan oleh militer Ukraina, atau penurunan moral prajurit Rusia.

Pemerintah Inggris menyebutkan bahwa bisa jadi masalah terjadi di bidang logistik, kegagalan mekanis pada peralatan militer, masalah macetnya peralatan, membuat konvoi militer sulit untuk bergerak maju. Ada juga berita yang beredar bahwa pasukan Rusia di Ukraina sedang menghadapi kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar. Selain itu, ada desas-desus bahwa kemungkinan hambatan maju terjadi karena kualitas ban kendaraan tempur yang buruk dan kendaraan yang tidak dirawat dengan baik.

Jenderal Richard Barrons, mantan komandan Komando Pasukan Gabungan Inggris mengatakan dalam acara ‘Today’ pada Channel 4 BBC : “(Militer Rusia) membawa serta kegagalan logistik besar-besaran dalam memasok bahan bakar, makanan, suku cadang dan ban kendaraan perang … sehingga mereka terjebak dalam lumpur dan sulit untuk bergerak keluar.”

Namun, dia mengatakan masalah komando dan kontrol – seperti kegagalan jaringan radio dan komunikasi jaringan terbuka – juga cenderung menyebabkan masalah yang lebih besar.

Pentagon juga menunjukkan bahwa Rusia memiliki masalah logistik dan telah memutuskan untuk melakukan perbaikan sepenuhnya. Mereka sedang menilai kembali tentang kemajuan yang belum tercapai dan bagaimana menebus waktu yang hilang.

Pentagon juga mengatakan bahwa perlawanan yang gigih dari pihak Ukraina juga dianggap sebagai alasan untuk menghambat kemajuan pasukan Rusia. Namun, Pentagon mencatat bahwa pihaknya tidak dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.

Perlawanan yang gigih dari pihak Ukraina, yang di luar perkiraan Rusia mungkin juga telah mempengaruhi moral pasukan Rusia. Ini adalah alasan lain menurunnya motivasi untuk bergerak maju.

“Semangat konvoi (Rusia) turun setiap hari”, kata Oleksandr Danylyuk, mantan Sekjen Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina kepada BBC. Dia mengatakan bahwa situasi itu sangat kontras jika dibandingkan dengan tekad militer Ukraina untuk mempertahankan ibukota.

Pada Selasa (1 Maret), seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan kepada wartawan bahwa ada tanda-tanda masalah moral pada militer Rusia yang sebagian besarnya adalah prajurit rekrutan baru.

“Tidak semua dari mereka bahkan tahu bahwa mereka akan dikirim dalam misi tempur,” kata pejabat itu.

Mungkinkah konvoi Rusia dihancurkan ?

Ukraina memang memiliki beberapa serangan udara dan telah menggunakan drone hebat buatan Turki untuk menghancurkan konvoi Rusia di tempat lain. Tetapi menurut Jenderal Barrons, Kyiv sama sekali tidak memiliki kekuatan udara yang cukup untuk menghancurkan konvoi militer besar Rusia.

“Mereka pandai menyerang konvoi dari depan dan sayap, tetapi menggempur dari udara agak terbatas,” katanya.

Barrons menambahkan bahwa militer Rusia juga akan mengerahkan pertahanan udara di sekitar konvoi untuk menembak jatuh jet tempur Ukraina yang menyerang. Oleh karena itu, serangan udara terhadap konvoi akan menempatkan pihak Ukraina pada risiko kehilangan lebih banyak angkatan udaranya yang sudah terbatas.

Beberapa kritikus telah menyarankan NATO agar ikut mempertimbangkan untuk menghancurkan konvoi militer Rusia. Tapi tindakan seperti itu akan menjadi eskalasi besar dan bisa memicu perang antara dua kekuatan nuklir.

Pemerintah Barat telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak berniat terlibat langsung dalam konflik tersebut.

Apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh konvoi militer Rusia ?

Terlepas dari semua masalah yang tercantum di atas, fakta yang tetap perlu dihadapi adalah konvoi militer besar Rusia sedang berada tidak jauh dari Kyiv dan setiap saat dapat bergerak maju.

Lord Dannatt, mantan komandan tentara Inggris mengatakan kepada BBC : “Konvoi militer dalam skup besar ini … akan mengepung dan menyerang ibu kota Ukraina”. Dia juga menambahkan bahwa tentara Rusia akan menduduki jalan demi jalan di Kyiv dan menyebabkan kerusakan besar.

Jenderal Richard Barrons juga mengatakan bahwa konvoi itu masih memiliki kemampuan ofensif militer yang kuat dan dapat menyebabkan kerusakan besar di Kyiv.

Dia mengatakan bahwa konvoi bisa saja berubah menjadi kekuatan artileri dan infanteri untuk mengepung Kyiv.

Pada saat itu, katanya, Moskow akan memiliki dua opsi. Mengepung dan tidak menyerang, lalu mengultimatum Kyiv agar segera menyerah. Atau memberlakukan Kyiv yang tidak bersedia menyerah, hancur seperti yang dialami kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.

Sekarang, rakyat Kyiv hanya bisa wait and see apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh konvoi militer Rusia. (sin)

Poison Control Centers AS Memperingatkan Zat Kimia Beracun Dalam Alat-alat Uji COVID-19 di Rumah

Jack Phillips

Beberapa rapid COVID-19 test di rumah mengandung suatu zat kimia beracun yang berbahaya untuk anak-anak maupun orang dewasa, menurut para pejabat kesehatan Amerika Serikat.

Poison Control Centers Cincinnati melaporkan suatu peningkatan paparan tanpa disengaja terhadap suatu zat yang kemungkinan beracun, natrium azida, yang terkandung di dalam alat-alat uji COVID-19 di rumah, menurut sebuah blog post. Sementara itu, Pusat Kendali Racun Nasional mengeluarkan sebuah peringatan mengenai natrium azida.

“Adalah penting untuk diketahui bahwa vial ekstraksi di dalam banyak alat-alat rapid antigen mencakup zat kimia natrium azida sebagai suatu bahan pengawet,” kata National Poison Control Center atay Pusat Kendali Racun AS. “Alat-alat rapid antigen BinaxNow, BD Veritor, Flowflex, dan Celltrion DiaTrust semuanya mengandung natrium azida.”

Natrium azida adalah suatu bubuk tidak berwarna dan tidak berbau. Natrium azida ditemukan di dalam herbisida, bahan-bahan kendali hama, dan kantong-kantong udara untuk mobil-mobil.

“Dosis kecil natrium azida dapat menurunkan tekanan darah, dan dosis natrium azida yang lebih besar dapat menyebabkan efek-efek kesehatan yang lebih serius,” kata seorang penasihat dari Health Canada. 

“Proclin juga ditemukan di dalam banyak alat-alat uji. Proclin mengandung zat-zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, serta reaksi-reaksi alergi.”

Beberapa rumah sakit di Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya menerima lonjakan panggilan telepon mengenai pemaparan terhadap natrium azida.

“Kami mulai mendapat pemaparan kami yang pertama kali terhadap alat-alat uji ini sekitar awal bulan November,” kata Sheila Goertemoeller, ahli farmasi dan ahli racun klinis untuk Pusat Kesehatan Rumah Sakit Anak-Anak di Cincinnati. 

“Benar-benar memapar semuan usia. Sebagian besar, saya sangat khawatir akan anak-anak kecil kita,” tambahnya. 

Pemaparan tanpa disengaja terjadi di antara anak-anak maupun orang-orang dewasa, kata Dr. Kelly Johnson-Arbor, di Pusat Racun Ibukota Nasional di Washington kepada WNEP dalam akhir pekan.

“Orang-orang mungkin melakukan kesalahan menggunakan alat-alat uji ini sebagai obat tetes mata. Anak-anak mungkin meneteskan alat-alat uji ini ke kulitnya. Kadang orang-orang dewasa secara keliru meneteskan alat-alat uji ini ke kedua matanya,” kata Dr. Kelly Johnson-Arbor.

“Anda tidak ingin membiarkan natrium azida berada di kulit karena natrium azida berpotensi menyebabkan suatu reaksi alergi atau ruam kulit.”

“Jika seseorang minum larutan tersebut, maka adalah sangat penting untuk segera menghubungi kendali racun. Larutan-larutan tersebut mengandung zat-zat aktif yang berbeda. Beberapa larutan itu tidak mengandung zat-zat aktif yang beracun dan larutan-larutan lainnya mengandung zat-zat aktif yang lebih berbahaya.”

Para pejabat memberitahukan WNEP bahwa tidak perlu membuang alat-alat uji tersebut, tetapi orang-orang sebaiknya berhati-hati saat menggunakannya.

“Menggunakan alat-alat uji tersebut secara tepat, membuang alat-alat uji tersebut secara tepat, maka tidak akan menyebabkan suatu masalah,” kata Dr. Jeffrey Jahre, di Jaringan Kesehatan Universitas Santo Lukas, memberitahu WNEP.

Jika anda mencurigai anda sendiri atau seseorang yang anda ketahui telah menelan natrium azida, para pejabat menganjurkan jangan membuat orang tersebut muntah. Jika terpapar pada mata, bilas mata yang terpapar dengan air hangat selama 15-20 menit. Jika terpapar pada kulit, bilas kulit dengan air kran. Segera hubungi Pusat Kendali racun secara online.  (Vv)

330 “Wakil Rakyat” Tidak Hadir pada Acara Pembukaan Dua Sesi, yang Terbanyak dalam Sejarah Partai Komunis Tiongkok

0

oleh Luo Tingting

Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok dibuka di Beijing pada Jumat, 4 Maret sore hari. Kursi hanya diisi oleh 1.988 orang anggota dari 2.157 undangan yang seharusnya hadir. Jadi ada 169 orang yang absen.

Pada 5 Maret, Kongres Rakyat Nasional Partai Komunis Tiongkok dibuka. Li Zhanshu, Ketua Kongres Rakyat Nasional mengumumkan bahwa pertemuan hanya dihadiri oleh 2,790 anggota dari 2.951 orang yang telah diundang. Jadi jumlah anggota yang absen adalah 161 orang.

Dengan demikian ada total 330 orang anggota baik dari Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok yang berhalangan datang. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah PKT.

Di antara mereka, delegasi Hongkong tidak hadir karena dampak epidemi. Di Kongres Rakyat Nasional, hanya 17 orang wakil dari Hongkong yang hadir, sedangkan 19 orang lainnya telah meminta izin.

Menurut laporan media ‘Hong Kong 01’, Ma Fengguo, anggota Dewan Legislatif yang awalnya ditunjuk sebagai kepala delegasi, harus dikarantina di Shenzhen karena kontak dengan staf Dewan Legislatif yang terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19) dan tidak dapat menghadiri kedua pertemuan di Beijing tersebut. Wakil Kepala Huang Yushan dan Lu Ruian juga tidak hadir karena alasan yang sama.

Deputi Kongres Rakyat Hongkong dan anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok dikarantina di Shenzhen sebelum terbang ke Beijing. Namun, Shi Ronghuai, anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, justru didiagnosis positif selama masa karantina, sehingga belasan orang anggota yang menumpang kendaraan yang sama dicegah pergi ke Beijing. Mereka itu termasuk anggota Dewan Legislatif, Liao Changjiang, Tian Beichen, Chen Manqi dan Wu Qiubei, Chen Zhisi, penyelenggara Dewan Eksekutif, dan Tan Yaozong, anggota Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional.

Selain itu, tokoh utama yang menimbulkan gejolak politik di Hongkong, ‘Witman Hung Wai-man Partygate’ (Perjamuan Keluarga Hung Wai-man), yang merupakan perwakilan dari Kongres Rakyat Hongkong, baru-baru ini menyatakan bahwa dia tidak akan menghadiri Dua Sesi tersebut.

Tang Yingnian, anggota Komite Tetap Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, sedang menjalani isolasi karena terjadi kontak dengan kasus positif COVID-19, yakni sopir pribadi beserta 2 orang sekretarisnya, sehingga tidak dapat menghadiri Dua Sesi. 

Sedangkan Hu Dingxu, anggota Komite Tetap Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok yang juga ketua Pusat Diagnostik Huasheng, tidak dapat menghadiri Dua Sesi karena dia wajib tinggal di Hongkong untuk memerangi penyebaran epidemi.

Tung Chee-hwa, Wakil Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok dan mantan kepala eksekutif Hongkong masih butuh istirahat setelah menjalani operasi pembedahan pada bulan September tahun lalu. Kantornya sebelumnya telah mengumumkan bahwa Tung Chee-hwa sedang menjalani pemulihan kondisi kesehatan di rumah sehingga tidak menghadiri Dua Sesi di Beijing.

Selain itu, Li Zeju, anggota Komite Tetap dari Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok dan ketua Kelompok Usaha Cheung Kong mengalami gejala seperti batuk pada pertengahan Februari. Meskipun ia dinyatakan negatif, tetapi tidak akan menghadiri pertemuan Dua Sesi tahun ini.

Sejumlah pejabat dari Hongkong absen hadir di Dua Sesi karena alasan epidemi, tetapi ada ratusan pejabat asal daratan Tiongkok yang tidak hadir, tetapi tidak ada alasan yang dibeberkan.

Menjelang Dua Sesi, Yang Chuantang, Wakil Ketua Komite Nasional CPPCC yang berusia di bawah 68 tahun, tidak pernah muncul lagi di depan umum sejak Juli 2021, Jadi tidak tahu apakah dia akan menghadiri Dua Sesi.

Selain itu, pejabat senior seperti Wang Zhengwei, Wakil Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, Bu Xiaolin, mantan Ketua Pemerintah Mongolia Dalam, dan Yuan Shuhong, mantan Sekretaris Partai dari Kementerian Kehakiman juga absen dari Sidang Paripurna Keenam Partai Komunis Tiongkok yang diadakan pada November tahun lalu karena alasan yang tidak jelas. Apakah bakal muncul di Dua Sesi ? Publik tidak ada yang tahu. (sin)

Tari Klasik Tiongkok: Proses Peningkatan Diri untuk Mencapai Kecantikan Batin

Annie Wu

Dalam usia pertumbuhan, Sunni Zhou sering menonton  pertunjukan tari dengan orang tuanya, yang membawanya menyaksikan pertunjukan balet, hip hop, dan gaya tarian lainnya.

Tetapi ketika dia menghadiri pertunjukan Shen Yun Performing Arts, perusahaan tari klasik Tiongkok terkemuka di dunia, dia langsung terpesona.

Dancer Sunni Zhou. (Edward Dye)

Perusahaan seni yang berbasis di New York, memiliki misi untuk menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok melalui tarian dan musik. Tarian klasik Tiongkok khususnya memiliki sejarah yang kaya, kembali ke istana kekaisaran dan drama kuno Tiongkok.

“Saya merasa tarian mereka sangat berbeda [dari jenis tarian lainnya]. Saya tergerak oleh mereka, dan ingin lebih memahami apa itu tarian klasik Tiongkok,” ujar Sunni dalam sebuah wawancara.

Ketika berusia 8 tahun, orangtua Sunni mendaftarkannya ke kelas tari amatir. Pada usia 15 tahun, ia diterima di Fei Tian Academy of the Arts di bagian utara New York untuk berlatih dengan artis tari papan atas di bidangnya. Setelah sekitar dua tahun, Sunni Zhou mulai tampil di panggung dunia bersama Shen Yun.

Dancer Sunni Zhou. (Edward Dye)

Sunni pernah menguji kemampuannya di Kompetisi Tarian Tiongkok Klasik Internasional NTD ke-9, di mana dia menampilkan sebuah karya yang dia katakan akan menyampaikan kepolosan dan feminitas seorang gadis muda. Dia akan memerankan seorang gadis yang menyelinap keluar untuk bermain di taman bunga selama puncak musim semi.

Menurut   Sunni   tantangannya   terletak pada mengekspresikan sentimen batin seorang karakter.

“Awalnya saya  pikir  asalkan  tekniknya dilakukan dengan baik, maka itu bagus. Tapi itu tidak cukup,” katanya.

“Anda harus  mewujudkan karakter yang Anda gambarkan. Anda harus membayangkan bahwa Anda adalah dia.”

Ia menjelaskan bahwa keindahan tari klasik Tiongkok terletak pada proses pengungkapan perasaan tersebut melalui transisi antar gerakan. Tetapi mengasah keterampilan itu membutuhkan kesabaran dan mengangkat diri secara rohani.

“Anda harus benar-benar menggunakan hati Anda  untuk  menemukannya. Itu bukan sesuatu yang bisa Anda lakukan dengan paksa. Itu bukan sesuatu yang dapat Anda lakukan dengan waktu tertentu … Anda harus terus-menerus memikirkannya,” katanya.

Sunni menjelaskan bahwa sebelum belajar tarian klasik Tiongkok, dia menganggap dirinya orang yang egois, dan dia suka memerintah pada adik laki-lakinya. Namun setelah menekuni keahliannya ini, ia menyadari bahwa menari bukanlah tentang mengutamakan diri sendiri, tetapi bekerja sama dengan sesama penari untuk menampilkan sesuatu yang indah di atas panggung.

Dancer Sunni Zhou. (Edward Dye)

“Pada akhirnya, itu membuat Anda menjadi orang yang lebih tidak mementingkan diri sendiri dan Anda menyadari banyak hal yang Anda lakukan adalah untuk orang lain. Bukan apa yang Anda lakukan untuk diri sendiri… begitu Anda membawa hati dan moralitas seperti itu, semua yang Anda lakukan tampaknya memiliki tujuan,” katanya, menambahkan bahwa dengan meningkatkan karakternya, ia dapat meningkatkan keterampilannya.

Bagi Zhou, bagian yang paling berharga dari menari  adalah  mampu  menggerakkan penonton, seperti pertunjukan  Shen Yun yang menggerakkan dirinya saat masih seorang anak.

“Setelah   seluruh   pertunjukan   selesai, Anda memberi tahu penonton semua yang ingin Anda katakan, Anda menunjukkan kepada mereka apa yang ingin Anda tunjukkan, semua keindahan di balik tarian, dan kemudian Anda melihat wajah mereka yang tersenyum. Dan terkadang ada air mata, dan Anda benar-benar merasa apa yang Anda lakukan sangat berarti dan sangat kuat,” katanya.

The Epoch Times dengan bangga menjadi media sponsor Shen Yun Performing Arts. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi ShenYunPerformingArts.org

Tambang Emas di Dalam Jiwa: Lukisan ‘Sang Alkemis Mencari Batu Bertuah’

Eric Bess

Terkadang, ketika kita menemukan diri kita dalam situasi yang sulit, kita tidak tahu jalan keluarnya.

Beberapa bulan yang lalu, saya berbicara dengan seorang teman tentang kesulitan saya. Dia mengatakan kepada saya untuk tetap positif dan berkata, “Situasi apa pun dapat diubah menjadi emas.”

Kata-kata teman saya terngiang-ngiang di kepala saya, dan kemudian membuat saya memikirkan sebuah lukisan karya Joseph Wright of Derby yang berjudul The Alchemist in Search of the Philosopher’s Stone (Sang Alkemis Mencari Batu Bertuah).

Alkemis Tradisional

Sebelum kita membicarakan perkataan teman saya dan lukisan Joseph Wright, pertama-tama perlu memberikan pemahaman singkat tentang alkemis tradisional.

Di Barat, alkemis sering kali dikaitkan dengan sesuatu yang mistik seperti pertapa, yang berusaha mengubah logam dasar menjadi emas melalui proses kimia yang kompleks.

Namun alkimia lebih dari sekedar mengubah logam dasar menjadi emas. Alkemis spiritual misalnya, umumnya percaya bahwa cara dunia dan alam semesta bekerja mengungkapkan kehendak Sang Pencipta dan dengan demikian tujuan yang lebih dalam dari kehidupan manusia. Semua kejadian, bahkan yang tampaknya sulit, seperti logam dasar, diubah menjadi keindahan supernatural emas jika semua peristiwa dipahami sebagai kehendak Sang Pencipta.

Bagi sang alkemis, memahami kehendak Sang Pencipta  dapat   mengungkapkan batu bertuah atau batu filsuf, zat misterius yang dapat membalikkan penuaan, memperpanjang hidup, dan bahkan memberikan keabadian. Itu juga bisa mengarah pada peralihan dari alam manusia ke alam gaib.

Batu filsuf menyebabkan kesulitan besar bagi para alkemis karena hampir  mustahil  untuk diperoleh. Terserah pada sang alkemis untuk tetap positif dan terus bergerak maju meskipun tugas yang mustahil untuk mendapatkan substansi tersebut.

Selama Zaman Pencerahan, alkimia tradisional dianggap takhayul dan akhir- nya digantikan oleh apa yang sekarang kita kenal sebagai kimia.

‘Sang Alkemis Mencari Batu Bertuah’

Judul lengkap dari lukisan Joseph adalah “Sang Alkemis, Mencari Batu Bertuah, Menemukan Fosfor, dan Berdoa untuk Keberhasilan Akhir Operasi, seperti Kebiasaan Para Astrolog Kimis Kuno”.

Sang alkemis muncul dalam keadaan hampir girang, keadaan berdoa sesuai dengan judul lengkap lukisan itu. Detail dari “The Alchemist in Search of the Philosopher’s Stone.” (PD-AS)

Joseph Wright menggambarkan sang alkemis berlutut di bagian bawah komposisi di depan sebotol fosfor. Fosfor bersinar dan menerangi sang alkemis dan benda- benda di lingkungan terdekat, yang meliputi buku-buku dengan simbol astrologi dan bola dunia di atas meja. Fosfor juga menerangi jam di kolom di sudut ruangan.

Sang alkemis, bagaimanapun, tidak melihat fosfor di depannya. Sebaliknya, dia melihat ke luar ke arah dan melampaui  bola langit dan bulan di langit. Alisnya yang terangkat tampaknya mendorong pandangannya lebih jauh, mencapai di luar batas komposisi.

Di belakang sang alkemis ada dua murid yang ditempatkan dalam komposisi sebagai titik fokus sekunder. Seseorang duduk di meja, menyalakan lilin, dan menatap tajam pada sang alkemis, yang tampaknya dalam keadaan terangkat jiwanya. Namun dari judul lengkap lukisan itu menjelaskan bahwa dia sedang berdoa. Murid lainnya melihat murid pertama dan menunjuk ke sang alkemis seolah-olah untuk mengulangi pentingnya peristiwa itu.

Langit-langit dan jendela berkubah, elemen arsitektur dari gereja abad pertengahan, juga memberi tahu kita bahwa ini adalah acara keagamaan, bukan  sekadar  acara  ilmiah.

Tambang Emas Di Dalam Jiwa

Lukisan ini dibuat selama Zaman Pencerahan,  ketika  sains dan rasionalitas menjadi sangat populer, “The Alchemist in  Search of the Philosopher’s Stone” karya Joseph Wright  mengingatkan para  ilmuwan  tentang akar kesuksesan mereka: kepercayaan kuno kepada Ilahi.

Sang alkemis  berlutut di depan fosfor, tetapi tatapannya melampaui batas komposisi lukisan.Sang alkemis berkomunikasi dengan Sang Pencipta dan berharap untuk keberhasilan eksperimennya. Bertahun-tahun yang sulit dalam mengejar batu filsuf akhirnya menghasilkan sesuatu yang berpotensi berharga. Dengan kata lain, sang alkemis tahu bahwa kehendak Sang Pencipta bertanggung jawab atas kesuksesannya. Hanya melalui kehendak Sang Pencipta, sang alkemis akan dapat menyulap emas.

Kedua murid magang diterangi oleh cahaya lilin yang mereka nyalakan. Wajah mereka yang bercahaya juga menunjukkan perolehan pengetahuan. Namun, bu- kankah hanya lilin yang menunjukkan pengetahuan baru ini, tetapi juga apa yang mereka lihat ketika mereka menyalakan lilin.

Tidak jelas apakah kedua murid magang itu dapat melihat fosfor karena al- ke-mis dan meja dengan kain hijau dapat menghalangi pandangan mereka, dan ini juga menjelaskan mengapa cahaya dari fosfor tidak mencapai wajah kedua murid tersebut meskipun mencapai jam di kolom belakang.

Jika para murid tidak dapat melihat fosfor, mereka pasti melihat sang alkemis dalam momen perasaan takjub. Jika ini masalahnya, maka murid yang menunjuk pada momen tersebut mengulangi pentingnya keyakinan sang alkemis terhadap Ilahi.

Sekarang mari kita kembali ke teman saya yang mengingatkan saya untuk tetap positif dan mengatakan kepada saya, “Situasi apa pun dapat diubah menjadi emas.” Mungkin dia mengalami sesuatu. Dan mungkin, jika pikiran saya mencerminkan kehendak Sang Pencipta, setiap situasi, bahkan yang tampak sulit, dapat dilihat sebagai bagian dari sumber Ilahi dan emasnya.

Mungkin keadaan sulit kita hanyalah apa yang dikehendaki Sang Pencipta, dan itu merupakan proses yang diperlukan untuk menempa jiwa kita menjadi emas. Mungkin jika kita tetap positif, mencari harmoni antara langit dan bumi, dan menyelaraskan diri dengan kehendak Sang Pencipta, maka kita akan menemukan sesuatu yang baru tentang diri kita. Dan mungkin, mungkin saja, kita akan menemukan tambang emas di dalamnya. (aus)

Pernahkah Anda melihat sebuah karya seni yang Anda pikir indah tetapi tidak tahu apa artinya? Dalam seri kami “Mencapai Ke Dalam: Apa yang Ditawarkan Seni Tradisional untuk Hati”, kami menafsirkan seni visual klasik dengan cara yang mungkin  berwawasan  moral bagi kita di hari ini. Kami mencoba mendekati setiap karya seni untuk melihat bagaimana kreasi sejarah kita dapat menginspirasi dalam diri kita kebaikan bawaan kita sendiri.

Cara Hidup Sehat untuk Melalui Pandemi

HEALTH 1+1 & DR. YUHONG DONG

Ketika penguncian dimulai di seluruh dunia karena penyebaran COVID-19, profesional kesehatan mental dengan cepat memperingatkan bahwa jika berkepanjangan, penguncian dapat menyebabkan banyak kerusakan pada sebagian besar populasi. Beberapa penelitian telah membuktikan prediksi buruk para ahli itu benar.

“Untuk keluar dari pandemi ini, kita perlu memutus lingkaran setan ini,” ujar Dr. Yuhong Dong, seorang ahli dalam pengembangan obat antivirus dan penyakit menular, dan juga Kepala Pejabat Ilmiah dari sebuah perusahaan biotek Swiss. “Dalam perang melawan pandemi, kita perlu memberi tahu orang-orang tentang kekebalan antivirus mereka sendiri, yang merupakan akar dari perjuangan melawan pandemi ini. Hanya ketika kita memahami dasar ini, kita dapat menemukan solusi mendasar untuk pandemi ini.”

Akibatnya, ketidakaktifan fisik, bersama dengan stagnasi mental, emosional, dan spiritual, telah menyebabkan ketidakaktifan dan stagnasi seluler, mengorbankan kekebalan bawaan banyak orang.

Kami berbicara dengan Dr. Yuhong tentang efek penguncian yang masih terus ada—dan bagaimana orang dapat memberikan dampak tersebut.

Dampak Penguncian

Ada sejumlah penelitian yang memberi kita gambaran tentang dampak fisik penguncian terhadap kesehatan individu. Secara umum, ada penurunan aktivitas fisik yang mungkin menyebabkan memburuknya fungsi fisik terutama di kalangan orang dewasa.

Sebuah tim dari University of Michigan melakukan survei daring yang representatif secara nasional terhadap sekitar 2.00 orang dewasa A.S. berusia 50 hingga 80 tahun pada awal 2021 dan menemukan bahwa:

• 36,9 persen melaporkan penurunan tingkat aktivitas fisik

• 35,1 persen melaporkan pengurangan waktu harian yang dihabiskan untuk berdiri sejak Maret 2020

• 37,1 persen melaporkan kurangnya pertemanan 

• 45,9 persen melaporkan isolasi sosial

Tingkat mobilitas yang memburuk juga meningkatkan risiko jatuh dan meningkatkan rasa takut jatuh, menurut penelitian dari Studi Longitudinal Kanada tentang Penuaan.

Kesehatan mental juga telah terpengaruh, dan dampak kesehatan fisik yang diakibatkannya tidak dapat diremehkan. Data survei Biro Sensus AS 2020 menemukan orang dewasa dua kali lebih mungkin mengalami depresi dan kecemasan dibandingkan sebelum pandemi, pada 2019.

“Ketakutan akan pandemi, tindakan pemerintah seperti karantina, penguncian, dan mandat masker telah mengubah cara masyarakat berfungsi, mengasingkan orang dari satu sama lain, dan menyebabkan perubahan dalam semua aspek pekerjaan dan kehidupan, mengakibatkan kecemasan yang meluas, depresi, pasca-gangguan stres traumatis pada populasi, terutama di kalangan wanita dan orang muda,” kata Dr. Yuhong.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di The Lancet edisi Oktober lalu, lebih dari 60 ahli medis dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Italia, Jepang, Rusia, dan Afrika Selatan, yang prihatin dengan masalah kesehatan mental Covid yang berkepanjangan, menganalisis prevalensi depresi dan gangguan kecemasan di 204 negara dan wilayah pada 2020. Mereka menemukan bahwa prevalensi global gangguan depresi dan kecemasan telah meningkat secara signifikan akibat pandemi Covid 19.

“Bagian atas grafik di bawah ini menunjukkan depresi berat dan bagian bawah menunjukkan kecemasan. Sisi kanan adalah laki-laki dan sisi kiri adalah perem- puan. Koordinat horizontal adalah usia. Dapat dilihat bahwa perempuan berusia antara 20 dan 50 tahun memiliki peningkatan prevalensi yang lebih besar daripada laki-laki,” kata Dr. Yuhong.

Studi tersebut menunjukkan sekitar 53,2 juta kasus gangguan depresi mayor, meningkat 27,6 persen, dan diperkirakan 76,2 juta kasus gangguan kecemasan, meningkat 25,6 persen.

Grafik di bawah ini menunjukkan pertumbuhan depresi berat di seluruh dunia pada tahun 2020, daerah yang lebih merah memiliki peningkatan yang lebih tinggi. Ditemukan juga bahwa peningkatan prevalensi gangguan depresi mayor dikaitkan dengan dua faktor:

1) Tingkat infeksi Covid dan

2) Berkurangnya mobilitas manusia. Peningkatan gangguan kecemasan serupa, dengan daerah yang lebih merah memiliki peningkatan yang lebih tinggi.

Pertumbuhan Depresi

“Kita semua pernah mengalami emosi negatif, seperti ketidakbahagiaan atau kesedihan, yang sangat alami sehingga orang cenderung memperlakukannya sebagai bagian dari hidup mereka, jarang memikirkan alasannya dan jarang ingin menyingkirkannya. Namun, jika hal-hal negatif ini menumpuk terlalu lama, atau jika berkembang terlalu serius, mereka dapat menyebabkan penyakit fisik dan bahkan menimbulkan konsekuensi yang serius,” kata Dr. Yuhong.

Inilah saat ketidakbahagiaan menjadi depresi.

“Depresi ditandai dengan terperangkapnya emosi negatif dan pikiran negatif yang berlebihan atau berkepanjangan yang tidak dapat dilepaskan. Menurut statistik, sekitar satu dari lima orang menderita depresi di beberapa titik dalam hidup mereka,” kata Dr. Yuhong. Penguncian yang berkepanjangan juga memiliki efek memperpanjang depresi.

“Setiap fenomena spiritual memiliki interpretasi material. Sebuah fenomena spiritual sesuai dengan transmisi informasi antara sel-sel saraf. Ada 14 miliar sel saraf di otak, dua kali lebih banyak dari manusia di bumi, dan mereka membentuk makrokosmos yang kaya yang terus-menerus berkomunikasi dan mengirimkan pesan satu sama lain,” jelas Dr. Yuhong.

Sel-sel saraf berkomunikasi satu sama lain melalui neurotransmiter, termasuk serotonin, dopamin, asetilkolin, dan sebagainya. Karena depresi, perilaku komunikasi sel-sel ini berubah.

“Penelitian medis saat ini telah menemukan bahwa orang yang sedang depresi tidak menghasilkan cukup serotonin dan dopamin di otak mereka, dan bahwa komunikasi antara sel-sel saraf mereka tidak memadai. Keadaan sel saraf pasien depresi seperti keadaan manusia yang dikurung, kurang komunikasi antarpribadi,” jelas Dr. Yuhong.

“Orang dengan depresi berat memiliki kekurangan komunikasi kronis antara sel- sel saraf dan tingkat energi yang rendah dalam tubuh mereka, dan penyakit kronis mereka cenderung memburuk. Karena itu, emosi negatif, yang sesuai dengan zat negatif pada tingkat mikroskopis, tidak boleh diabaikan dan tidak boleh menumpuk. Jadi begitu kita memiliki emosi negatif,kita harus menghilangkannya,” kata Dr. Yuhong.

“Ada banyak penelitian imunologi yang menunjukkan bahwa jika seseorang dalam keadaan stres kronis dan depresi, pelepasan hormon stres (kortisol) meningkat, yang menekan fungsi sel kekebalan (termasuk fagosit, sel pembunuh alami, sel T) dan menghambat kemampuan mereka untuk melawan virus,” kata Dr. Yuhong.

“Depresi juga meningkatkan produksi sitokin dan kemokin proinflamasi, yang mengarah ke kondisi peradangan kronis, yang pada gilirannya dapat dengan mudah memicu atau memperburuk penyakit kronis (seperti penyakit kardiovaskular dan kanker) dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut dari kesehatan manusia.”

“Pandemi juga berdampak negatif pada kesehatan mental petugas kesehatan di seluruh dunia, dengan prevalensi gangguan kesehatan mental yang jauh lebih tinggi di antara petugas kesehatan daripada populasi umum. Mereka telah meningkatkan iritabilitas, kemarahan, depresi dan ketidakstabilan, dan prevalensi 13,5 persen dari sindrom pasca-trauma.”

Berkurangnya aktivitas fisik dan isolasi sosial dari penguncian terkait pandemi telah berubah menjadi penurunan fungsi fisik, mobilitas berkurang, dan peningkatan masalah psikologis, menurut Dr. Yuhong. Semua ini menambah kemampuan orang-orang ini untuk melawan infeksi virus sejak awal.

“Orang yang kurang berolahraga dan mengalami depresi mengalami penurunan aktivitas sel NK dan penurunan kemampuan limfosit T dan B untuk membersihkan virus, mengakibatkan penurunan kekebalan antivirus secara keseluruhan dari sel kekebalan manusia, membuat orang lebih rentan terhadap infeksi virus,” katanya.

Ini telah menciptakan lingkaran setan. Dengan orang-orang yang lebih rentan terhadap infeksi virus, dunia telah menyaksikan suatu periode tidak bisa pulih dari virus yang berkepanjangan, dan ini mengakibatkan banyak pemerintah memperpanjang masa penguncian—yang hanya semakin menurunkan fungsi antivirus bawaan orang. Itu menjadi lingkaran setan dan pandemi yang berkepanjangan, kata Dr. Yuhong.

Menurutnya, pendekatan yang lebih baik akan meningkatkan kesadaran di antara masyarakat umum tentang bagaimana meningkatkan kekebalan antivirus tubuh manusia sendiri, membantu orang menghilangkan stres dan kecemasan serta depresi, pendidikan tentang nutrisi, tidur, kebugaran, dan kesehatan mental.

“Kita dapat meningkatkan kekebalan antivirus dari seluruh populasi, mengurangi kemungkinan infeksi virus, berbagi pengalaman sukses dan memperkuat interaksi, membangun siklus yang baik untuk mengurangi tingkat infeksi dan mengakhiri wabah,” katanya.

“Tidak perlu takut  akan  epidemi,” kata Dr. Yuhong. “Faktanya, kita sering tidak mengerti bagaimana tubuh manusia bekerja dan melawan virus. Tubuh manusia memiliki satu set lengkap pertahanan kekebalan terhadap virus, dari luar hingga dalam,” katanya.

Sistem Kekebalan Tubuh kita

“Kulit memiliki fungsi memblokir, memurnikan, dan membersihkan. Ketika virus di udara memasuki organisme melalui pernapasan, bulu hidung dirangsang untuk bersin. Dengan bersin, lendir di permukaan tenggorokan dan saluran trakeobronkial menempel pada virus, dan virus dikeluarkan dari tubuh dengan batuk dan meludah. Mata memiliki mekanisme perlindungan diri yang serupa,” jelas Dr. Yuhong.

“Selaput lendir [interferon]: Ketika virus memasuki sel epitel, sel secara otomatis mengaktifkan mekanisme antivirus, terutama dengan memproduksi interferon, musuh alami virus, yang mencegah replikasi virus. Zat ini memiliki kemampuan untuk memobilisasi mekanisme infeksi antivirus seluler. Interferon bertindak sebagai komandan, memberikan instruksi dan mengkoordinasikan berbagai sel dan jalur sinyal yang bekerja sama untuk melawan virus.”

“Sel kekebalan bawaan mampu mengenali virus eksternal, dan mereka memiliki mekanisme pemindaian dan deteksi yang sempurna, seperti  teknologi  pengenalan wajah FBI, yang sangat sensitif. Begitu mereka memindai, mereka tahu apakah itu virus; itu sangat canggih. Karena itu, jika imunitas bawaan kuat, seseorang tidak akan tertular,” ujarnya.

“Orang dengan kekebalan antivirus normal cukup kuat untuk memblokir penyebaran virus, itulah sebabnya banyak orang terpapar sejumlah besar virus untuk waktu yang lama tanpa terinfeksi,” kata Dr. Yuhong.

Tapi rasa takut memainkan peran yang kuat dalam memberi sinyal ke sel-sel kita bagaimana harus bertindak.

“Ketakutan adalah emosi negatif yang menyebabkan sekresi hormon stres yang menekan fungsi sel kekebalan tubuh,” jelas Dr. Yuhong. Untuk mengakhiri siklus negatif, orang harus berhenti mengasingkan diri, dan menyegarkan diri.

Seni dan Keindahan

Penyegaran bisa datang dalam berbagai bentuk, tetapi cara yang bijaksana adalah dengan melihat sesuatu yang cerah dan indah.

Menurut Dr. Yuhong, “Delapan puluh persen informasi yang diterima oleh tubuh manusia berasal dari mata. Misalnya, ketika orang melihat lukisan atau pemandangan yang indah, mereka tidak bisa menahan senyum.”

Seperti yang telah dibuktikan oleh penelitian modern, warna dan cahaya adalah frekuensi, panjang gelombang, dan medan partikel energi.

Faktanya, partikel energi yang kita lihat sebagai medan energi dari warna ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia, diserap oleh sel, jaringan, organ, dan menyebabkan perubahan energi sel, jaringan, dan organ, jelas Dr. Yuhong.

Salah satu contoh efek ini adalah bagaimana ketika melihat merah, orang sering menjadi bersemangat, dan biru sering menenangkan. Ada juga berbagai terapi cahaya berwarna yang telah berhasil masuk ke pasar konsumen belakangan ini.

“Suara juga merupakan gelombang, dan setiap nada memiliki frekuensi, nada, dan panjang gelombangnya sendiri,” katanya. “Fungsi telinga adalah mengubah energi dalam suara menjadi bentuk yang dapat kita rasakan—suara. Ada juga banyak frekuensi yang tidak diubah menjadi suara dan tidak terdengar, tetapi ada dalam pertunjukan langsung. Frekuensi ini juga dapat ditransmisikan ke tubuh kita; musik bergema melalui frekuensi dan tautan ke tubuh kita.”

Dr. Yuhong menjelaskan bahwa dalam budaya tradisional Tiongkok, ada konsep “lima suara yang sesuai dengan lima organ”, di mana lima nada pada skala pentatonik sesuai dengan lima organ internal utama jantung, hati, paru-paru, ginjal, limpa.

Tubuh manusia juga menghasilkan berbagai frekuensi, tambahnya.

“Tubuh manusia memiliki detak jantung dan ritme pernapasan yang berirama. Motilitas gastrointestinal dan pelepasan otonom memiliki ritme dan frekuensi tertentu,” lanjutnya.

Selama pertunjukan langsung yang penuh dengan warna dan suara, penonton sebenarnya dikelilingi oleh partikel energi dari warna, cahaya, dan suara itu.

“Dan resonansi yang disinkronkan terjadi. Resonansi ini bisa dari luar ke dalam, dari makro hingga mikro, sehingga kulit, organ dalam, dan bahkan sel pun beresonansi.”

Baru-baru ini, Shen Yun Performing Arts yang berbasis di New York telah menarik minat para dokter dan penonton karena potensi manfaat kesehatannya. Ini telah lama menjadi satu-satunya perusahaan seni pertunjukan yang melakukan tur dunia pada skala seperti beberapa ratus pertunjukan global setahun, melalui tujuh perusahaan tur berukuran sama, dan selama era pandemi ini fakta itu menjadi sorotan. Selain itu, banyak dokter holistik yang memuji efek terapeutik dari menonton Shen Yun, pertunjukan langsung tarian dan musik yang penuh dengan warna, nilai universal, dan pesan belas kasih. Ini adalah jenis pertunjukan yang sering dikatakan oleh para penonton yang membuat mereka menangis bahagia dan penuh dengan harapan.

“Ketika seseorang menangis, sering dikaitkan dengan operasi sistem saraf otonom,” jelas Dr. Yuhong. “Sistem saraf otonom, yang bertanggung jawab untuk mengatur perilaku bawah sadar, terdiri dari dua sistem: simpatik dan parasimpatis. Saraf simpatik bertanggung jawab untuk mengatasi keadaan darurat, menempatkan orang dalam keadaan tegang dan siap, seperti menginjak pedal gas; saraf parasimpatis bertanggung jawab untuk relaksasi, seperti sekresi air mata, seperti menginjak rem. Ini berarti saraf parasimpatis tereksitasi dan dalam keadaan relaksasi yang dalam.”

Relaksasi yang mendalam adalah kebalikan dari stres kronis dan depresi.

“Pertunjukan yang indah dapat menghasilkan emosi bahagia, rileks, tenang pada penonton—secara efektif menghilangkan akumulasi stres, depresi, dan emosi negatif lainnya dalam jangka panjang di hati penonton,” kata Dr. Yuhong.

Dan, seperti bagaimana emosi negatif memiliki dampak fisik yang nyata pada kesehatan, emosi positif ini juga.

“Ini mengangkat tekanan pada sel darah putih, sel pembunuh alami, sel T dan sel kekebalan lainnya yang menghambat fungsi sel-sel ini, sehingga meningkatkan kemampuan antivirus dari sel kekebalan,” kata Dr. Yuhong. Terapi musik adalah bentuk penyembuhan yang kembali ke zaman kuno, dan masih kuat sampai sekarang. “Ada hampir 80 universitas yang memiliki jurusan terapi musik, dan lebih dari 200 negara memiliki asosiasi terapi musik.”

“Penelitian telah menemukan bahwa musik memiliki setidaknya tiga efek pada manusia,” kata Dr. Yuhong. “Pertama, itu merangsang otak, membantu orang ber- konsentrasi dan bekerja secara efisien. Kedua, dapat mengatur suasana hati; beberapa penderita insomnia telah menemukan bahwa mendengarkan musik yang menenangkan membantu tidur, dan yang lain merasa itu mengurangi depresi mereka. Seorang rekan dokter memberi tahu saya tentang seorang pasien yang membawa anaknya untuk menonton pertunjukan Shen Yun, setelah depresinya hilang, sikapnya berubah, dan bahkan sekarang, lebih dari setahun kemudian, dia tidak kambuh lagi.”

“Dan ketiga, begitu stres dan depresi berkurang, sistem kekebalan tubuh kembali aktif. Sebuah penelitian menemukan bahwa imunoglobulin Iga saliva, penanda kekebalan mukosa yang andal dan salah satu garis pertahanan pertama yang penting terhadap infeksi virus, sangat sensitif terhadap musik. Setelah mendengarkan musik santai, kandungan IgA meningkat secara signifikan,” lanjut Dr. Yuhong.

Warna memiliki dampak pada kekebalan juga.

“Pada 1942, ilmuwan Rusia, SV Krakov, membuktikan bahwa lampu merah meng- habiskan energi tubuh dan berhubungan dengan stres, merangsang sistem saraf simpatik. Sementara itu, cahaya putih dan biru mempertahankan energi tubuh, memperlambat detak jantung, dan meningkatkan aktivitas usus dan sebagian besar kelenjar, merangsang sistem saraf parasimpatis,” kata Dr. Yuhong.

“Dr. C Norman Shealy di Missouri menggunakan lampu terang yang berkedip dan lampu berwarna untuk mengobati rasa sakit dan depresi, dan telah menunjukkan bahwa terapi warna dan cahaya mengubah zat kimia saraf di otak pasien,” kata Dr. Yuhong.

Dan kemudian ada penelitian Harvard yang mengukur pada satu tingkat kekuatan belas kasih.

Siswa diperlihatkan film 50 menit tentang Bunda Teresa yang melakukan tindakan kebaikan, membantu orang miskin yang sakit dan sekarat di Calcutta.

“Fungsi kekebalan penonton ditingkatkan dan tetap tinggi selama satu jam sesudahnya. Efek ini terjadi bahkan pada mereka yang tidak menyukai Bunda Teresa, otak mereka secara tidak sadar bergema dengan perbuatan baik dan kekuatan kasih sayang,” kata Dr. Yuhong.

Ini jauh dari satu-satunya penelitian yang membuktikan hubungan antara ke- baikan dan manfaat kesehatan.

“Sebuah tinjauan tahun 2013 yang diterbitkan di Harvard Review of Psychiatry menunjukkan bahwa produksi oksitosin meningkat ketika orang melakukan perbuatan baik dan mengadopsi perilaku sosial yang positif, dan oksitosin telah terbukti meningkatkan kekebalan. Menurut ulasan tahun 2017 di Frontiers in Immunology, oksitosin dapat mengurangi pelepasan hormon stres dan meningkatkan kemampuan antivirus,” kata Dr. Yuhong.

“Oleh karena itu, orang yang melakukan perbuatan baik untuk orang lain akan mengalami peningkatan kadar oksitosin dalam tubuh mereka dan peningkatan kekebalan antivirus, yang akan membantu orang-orang baik mengatasi pandemi dengan lebih baik. Oksitosin dalam tubuh orang yang menyaksikan perbuatan baik juga akan mendapat manfaat. Jika sebuah pertunjukan memuat kisah kebaikan terhadap orang lain, hal itu dapat membantu meningkatkan kadar oksitosin penonton, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kekebalan dan ketahanan terhadap stres,” kata Dr. Yuhong.

Intinya, kita tidak dapat mengabaikan pentingnya peran yang dimainkan oleh pikiran kita.

“Tidak hanya fenomena psikologis, pikiran juga material; peran pikiran terlihat, nyata, dan jelas. Pikiran memengaruhi fungsi berbagai organ dan sel dalam tubuh, bahkan dapat memengaruhi ekspresi gen dalam sel,” ujarnya. “Efeknya luas.”

Sebuah studi terkenal tahun 2013 yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa orang-orang dengan nilai yang berbeda dalam kehidupan menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda dalam sel kekebalan mereka. Misalnya, orang yang mengejar keadilan manusia dan kebahagiaan eudaimonic, mencari nilai yang lebih besar dalam hidup, dan sering melakukan pekerjaan amal memiliki tingkat ekspresi interferon yang lebih baik, antibodi yang lebih kuat, dan penurunan ekspresi gen inflamasi, yang semuanya bermanfaat dalam memerangi infeksi virus, Dr. Yuhong menjelaskan. Sementara orang-orang dengan pandangan kebahagiaan hedonistik, yang fokus pada kesenangan materialistis umum dan kurang memikirkan hal-hal lain, memiliki ekspresi gen dalam sel kekebalan mereka yang sangat tidak menguntungkan untuk melawan virus.

Menonton Shen Yun, penonton telah melaporkan kasus rasa sakit mereka, bahkan rasa sakit kronis yang parah, benar- benar hilang. Dr. Yuhong beralasan ini mungkin karena pelepasan endorfin dan oksitosin saat menonton pertunjukan. Yang lain melaporkan tidak lagi mengalami kesulitan bernapas. Kualitas udara tentu saja tidak berubah, kata Dr. Yuhong terutama karena peradangan di paru-paru telah berkurang secara signifikan.

Pada 1970-an, profesor ilmu psikiatri dan biobehavioral UCLA, Norman Cousins, didiagnosis dengan penyakit autoimun yang mengancam jiwa dengan kemungkinan pemulihan yang rendah.

“Sepupunya menyesuaikan dirinya dengan pendekatan holistik yang mencakup spiritualitas dan tertawa, meresepkan film komedi untuk dirinya sendiri, akhirnya sembuh dari penyakitnya,” kata Dr. Yuhong.

Dr. Yuhong berbagi pengalaman serupa yang dia alami dua dekade lalu.

Selama melakukan penelitian doktoral-nya, dia lelah, cemas kronis, dan kelelahan fisik dan mental. Tiba-tiba, dia didiagnosis menderita pankreatitis akut, penyakit serius, dan sakit punggung kronisnya menjadi cukup parah sehingga dia diberi resep analgesik kuat untuk menghilangkan rasa sakitnya. Tidak ingin bergantung pada obat pereda nyeri, Dr. Yuhong mencoba bertahan selama dua hari.

“Kakak perempuan saya datang mengunjungi saya—dia orang yang sangat lucu dan dia menceritakan lelucon kepada saya. Saya tertawa terbahak-bahak, dan tiba- tiba, rasa sakit yang sudah lama hilang tiba-tiba hilang tanpa jejak,” katanya. “Dan setelah itu, tidak ada lagi rasa sakit.”

“Ini adalah kejutan besar bagi saya,” aku Dr. Yuhong. “Ternyata spirit dan materi sangat erat hubungannya.” (wan)

Menelisik Akar Darurat Humor

0

oleh Iswahyudi

Menertawakan diri  sendiri, itu pengetahuaan atau skill tingkat tinggi. Butuh intelektualitas di atas rata-rata. Indonesia pernah punya sosok bapak humor bahkan sempat menjadi orang nomor satu di negeri ini. Orang itu adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Satu hal yang paling menonjol dari Gus Dur adalah kemampuannya menertawakan diri sendiri lewat lelucon. Alkisah, beberapa pekan setelah menjadi presiden pada 1999, Abdurrahman Wahid berpidato di depan para tamu negara asing. Peristiwanya terjadi di Denpasar, Bali. Ia berpidato dalam bahasa Inggris tanpa teks. 

Di awal pidato, Gus Dur ini berujar: “Saya dan Megawati adalah pasangan presiden dan wakil presiden yang lengkap: Saya tidak bisa melihat, dia tidak bisa ngomong.” Semua tamu gergeran tanpa kecuali. Gus Dur bersikap biasa saja melihat orang tertawa bahak-bahak. Wajahnya datar seolah tak berdosa.

Saat menjabat sebagai presiden, ketika Gus Dur obral statemen senantiasa membuat media kegirangan. Sementara wapresnya, Megawati Soekarnoputri irit bicara. Diamnya Megawati memang membuat orang bertanya-tanya, terutama menyangkut kapasitas pribadinya sebagai wakil presiden dan ketidakcocokannya dengan sang presiden. Gus Dur tahu betul tentang itu dan ia mencoba menetralkan situasi dengan kemampuannya yang menyenangkan: Lelucon dan menertawakan diri sendiri. Itulah keahlian unik Gus Dur.

Tidak sampai di situ, ketika desakan pengunduran diri kepada Gus Dur makin kencang di mana-mana, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mampir ke istana. Cak Nun berkisah pernah mendatangi Gus Dur sebagai seorang sahabat yang bermaksud mengingatkan. “Gus, sudahlah, mundur saja. Mundur tidak akan mengurangi kemuliaan sampeyan,” kira-kira begitu kata Cak Nun. Dengan sigap Gus Dur menjawab: “Aku ini maju aja susah, harus dituntun, apalagi suruh mundur.” Dua orang sahabat itu ger-geran bersama sambil ngakak. Kala itu posisi Gus Dur sebagai presiden di ujung tanduk. Sepanjang Juni-Juli 2001, lawan-lawan politiknya terus menyerang dengan isu skandal Buloggate dan Bruneigate di DPR dan MPR. Suasana semakin memanas akibat demo pro dan kontra Gus Dur tiap hari terjadi di depan istana. 

Akhirnya Gus Dur mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu poinnya adalah membekukan DPR dan MPR. Dekrit yang dikeluarkan pada 23 Juli 2001 pukul 01.10 itu ditentang banyak institusi negara, termasuk TNI dan Mahkamah Agung. Akhirnya dekrit ini memicu DPR/ MPR untuk meng-impeach-nya. Akhirnya, Gus Dur benar-benar menyatakan mundur dengan meminta surat perintah pejabat setempat yaitu Lurah Gambir. Dan ending lucu dan menggelikan dari drama itu, ketika beliau meninggalkan  istana, Gus Dur melambaikan tangan kepada para pendukungnya dengan berkaos, bercelana pendek, dan bersandal jepit. Itulah karya teragung, termahal, dan ternyata dalam sejarah humor Indonesia. Ia memberikan pesan bahwa di atas politik masih ada kemanusiaan.

Sebagai tokoh yang toleran, Gus Dur mencoba membuat lelucon yang ingin menjembatani kebekuan dalam hubungan antar agama di Indonesia. Salah satu humor Gus Dur yang paling dikenal adalah leluconnya soal kedekatan Tuhan dengan umat beragama. Ini juga mengandung un- sur penertawaan diri terhadap sesuatu yang dianggap sakral tapi sering dipahami secara kaku yaitu agama. “Orang Hindu merasa paling dekat dengan Tuhan karena mereka memanggilnya ‘Om’. Orang Kristen apa- lagi, mereka memanggil Tuhannya dengan sebutan ‘Bapak’. Orang Islam? Boro-boro dekat, manggil Tuhannya aja pakai Toa.” Seluruh Indonesia, tentu saja, tertawa. Pada posisi ini, humor dan tertawa bisa dipandang sebagai anugerah Tuhan bagi manusia untuk menjaga kewarasan dan kewaskitaan (kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang sesuatu secara langsung) dalam memandang diri dan realitas yang sering menekan secara psikologis. Humor itu semacam pelepasan emosi yang menggumpal dan juga bagian dari upaya survival manusia dari deraan emosi negatif, terpaan beban dan penderitaan hidup. Humor bisa jadi satu bentuk dari pencerahaan itu sendiri.

Indonesia Darurat Humor?

Semakin hari masyarakat Indonesia semakin sensi dan baperan. Dari isu yang serius dan berat sampai remeh temeh bisa berujung menjadi perang tagar # di media sosial. Saling merundung di media sosial dan bahkan saling melaporkan ke pihak berwajib itu menjadi hobi baru akhir-akhir ini. Banyak profesi pelawak atau komika melihat situasi masyarakat yang mudah marah dan sensi menjadi berpikir keras untuk menciptakan lawakan yang jangan sampai berujung somasi atau gugatan. Di tengah situasi yang bisa dikatakan sebagai darurat humor ini, humormu bisa menjadi harimaumu.

Pada Jumat (12/6/2020), seorang warganet bernama Ismail Ahmad, pemilik akun Mail Sula, mengutip humor Gus Dur “3 polisi jujur”1 di Facebook. Tak lama kemudian, ia diminta menghapusnya, lalu dipanggil aparat Polres Kepulauan Sula, Maluku Utara. Setelah diperiksa terkait motifnya membagikan guyonan itu di media sosial, Ismail diizinkan pulang. Ia juga sempat meminta maaf di hadapan aparat kepolisian yang memanggilnya. Kasus ini memicu respons putri-putri Gus Dur dan mereka kompak memberikan  sentilan di media sosial. Inayah Wahid mengungkapkan bahwa seharusnya polisi bukan menangkap pengguna Facebook yang mengunggah humor Gus Dur “3 polisi jujur” itu, melainkan si pencetus humor, yaitu almarhum Gus Dur sendiri.

Fenomena darurat humor juga terkon- firmasi dari kasus yang menimpa seorang komika, Bintang Emon. Bintang Emon pernah membuat konten lawakan berkait- an tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.

Dua terdakwa penyiraman Novel, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis, dituntut 1 tahun oleh JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (11/6). Jaksa menilai keduanya tidak sengaja melukai mata Novel, namun hanya hendak memberinya pelajaran. Emon kemudian mengunggah video kritis sekaligus jenaka terkait tuntutan jaksa di akun media sosialnya, Jumat (12/6/2020). Video itu kemudian menjadi viral. Sejumlah pesohor mengunggah ulang video itu. Komentar positif membanjiri Emon. Data kata “Emon” menjadi tranding di twitter. Namun Emon mendapat serangan siber dari buzzer bayaran. Meme Emon yang berisi tudingan penggunaan sabu pun beredar ke mana-mana. Sejak itu, pembe- laan terhadap Emon meledak, terutama setelah sejumlah pesohor menyerang balik pemfitnah Emon tersebut seperti stand-up comedian Pandji Pragiwaksono dan Fiersa Besari (@FiersaBesari). Warganet pun ramai-ramai menyebut serangan terhadap Emon merupakan ulah akun-akun buzzer sembari mengkritisi pemerintah yang takut pada generasi kritis Emon.

Akhir 2021, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) dan Humoria.id menginisiasi sebuah Sarasehan “Indonesia Darurat Humor? untuk menyadarkan kembali banyak pihak terkait kondisi emosional bangsa ini yang sedang tidak stabil. Setiap hari kita disuguhi oleh “parade kemarahan” serta “festival hujatan”. Menariknya, beberapa tensi tinggi itu konon dipercaya berasal dari produk humor.

Maman Suherman (duta literasi dan advisor IHIK3), Dedy “Miing” Gumelar (pelawak grup Bagito), dan Pandji Pragiwaksono (pelawak tunggal) hadir memberikan pandangannya terkait tema tersebut di atas. Lebih dari 10 tahun berpengalaman sebagai komika, tentu Pandji menekankan bahwa melawak tidak boleh sembarangan. Komika harus bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia sampaikan. Namun, ketika si pelawak sudah berhati-hati tetapi tetap tersandung oleh kasus ketersinggungan, maka masalahnya seharusnya bukan semata-mata berasal dari pelawak tersebut. “Melebihi dari bangsa lainnya, kita itu bangsa yang sangat komunal, suka berkomunitas. Dan kalau kita pikir baik-baik, skillset terpenting dalam menjadi bagian dari komunitas adalah untuk diterima oleh komunitas tersebut. Nah, karena ingin diterima oleh komunitasnya, maka banyak orang yang akan ikut meramaikan ketika komunitasnya ‘disentuh’ oleh orang lain,” ujar Pandji.

Dedy juga beranggapan para pelawak tidak perlu takut melawak dan diganjal pasal pencemaran atau penghinaan nama baik karena sifat pasal tersebut hanyalah delik aduan. Selama pelawak sudah melewati tahapan-tahapan memotret fenomena yang benar-benar ada di masyarakat, merisetnya dengan seksama, dan mengemasnya menjadi bahan komedi yang cantik, kemungkinan besar lawakannya bakal aman dan bisa diterima banyak kalangan.

Filosofi Pertempuran (Struggle of Class) Akar Darurat Humor?

“Tertawalah sebelum tertawa itu dila rang”, itulah salah satu motto group lawak Warkop. Situasi darurat humor sebenarnya adalah gejala dari kondisi yang lebih besar dari situasi sosial yang terjadi di Indonesia. Mulai Pilkada DKI 2017 yang sarat dengan isu SARA dan politik identitas, publik Indonesia menjadi terbelah dua. Menjadi suatu kubu yang saling berseteru apa pun isu yang mencuat. Pembelahan masyarakat untuk tujuan pemenangan kontestasi politik memang murah secara biaya, namun dampak sosialnya tak hilang hingga kini. Ditambah lagi maraknya industri penggiring opini (buzzer Rp) yang sering malah dipelihara oleh pihak penguasa. Bahkan telah mencuat fakta buzzer dibiayai oleh APBN2 .

Indonesia sebenarnya mempunyai modal sosial yang sangat besar yang diwariskan oleh bapak pendiri bangsa untuk menghadapi ujian-ujian disintegrasi bangsa. Modal sosial bisa diibaratkan sebagai deposito modal sosial yang menjadi lem perekat atas segala kebhinnekaan yang ada di Indonesia. Namun demi memenangkan kontestasi politik, deposito modal sosial itu terus dikuras dari waktu ke waktu dengan berbagai macam parade kebencian atas nama perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan.

Melihat fenomena pembelahan masyarakat yang terjadi terus-menerus patut dicurigai bahwa bangsa ini telah disubversi oleh ideologi yang menghalalkan perjuangan kelas yang terjadi terus menerus. Selalu menciptakan musuh bersama sebagai sasaran perundungan dan kambing hitam.

Melihat fenomena ini teringat sebuah teori tentang subversi ideologi oleh Yuri Bosmonov yang menjelaskan bagaimana subversi ideologi itu dilakukan. Dimulai dengan:

(1) Demoralisasi. Fase ini butuh waktu 15-20 tahun. Itu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mendidik satu generasi. Pada fase ini modal moralitas dan karakter bangsa perlahan-lahan digeser dan dihancurkan. Nilai tradisi mulai ditinggalkan digantikan dengan nilai baru. Subversi ideologi bisa jadi dari kiri dan dari kanan. Indonesia menganut ideologi tengah. Akhir-akhir ini tarikan ke kiri dan ke kanan semakin terasa. Sehingga terdapat dua kutub yang saling berlawanan.

(2) Destabilisasi. Ketika dua kelompok massa yang kontras secara ideologi terbentuk. 

Benih-benih benturan dimulai. Politik belah bambu seringkali dijalankan. Satu kelompok massa diinjak, sementara kelompok massa yang lain diangkat.

(3) Fase krisis. Konflik dua kubu sudah mengarah ke kontak fisik horisontal atau perang sipil.

(4) Normalisasi. Memunculkan seorang “sleeper agent” yang membawa misi subver- sor seolah menjadi dewa penyelamat atas krisis yang terjadi tapi sejatinya ia adalah proxy dari sang subversor.

Irama filosofi pertempuran dari subversi ideologi ini harus segera dihentikan. Humor dan menertawai diri sendiri bukan serta merta membebaskan diri dari situasi ini, tapi memberikan sebuah ruang untuk melihat dari sudut lain betapa bodohnya dan lucunya kita. Humor bisa melepaskan perasaan tertekan dan itu gampang menular. Suatu mekanisme survival yang menyelamatkan dari kemarahan dendam yang merusak sebuah bangsa. Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. (et)

Usulan Penundaan Pemilu 2024, Koalisi LSM : Melanggar Konstitusi dan Merusak Sistem Demokrasi

ETIndonesia- Tahapan Pemilu 2024 telah di depan mata, namun wacana penundaan pemilu kembali digaungkan. Setelah Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, yang menyuarakan aspirasi pebisnis untuk memundurkan Pemilu, kali ini giliran unsur partai politik yakni PKB, PAN, dan Golkar dengan dalih perekonomian Indonesia belum stabil akibat pandemi.

Koalisi LSM menyatakan alasan memundurkan jadwal Pemilu tersebut tidak masuk akal serta merosot jauh dari esensi demokrasi dan amanat konstitusi serta hanya akan menjadi preseden buruk untuk demokrasi. Hal ini secara fundamental menunjukan kegagalan partai politik dalam menghidupi nilai paling utama yang sepatutnya dijunjung tinggi, yakni fairness dalam proses elektoral.

Dari segi pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data yang dirilis BPS, perekonomian Indonesia triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 7,07 persen (y-on-y) dan berpotensi naik di tahun 2022. Dengan demikian, hal ini tidak relevan jika Pemilu 2024 ditunda karena alasan stabilitas ekonomi.

Di lain sisi, Pilkada Serentak tahun 2020 yang telah terselenggara di 270 daerah dapat dijalankan dengan baik. Peserta dan pemilih mampu menerapkan protokol kesehatan dengan tertib, sehingga tidak ditemukan “kluster pilkada” seperti yang dikhawatirkan sebelum pelaksanaan.

Bahkan tingkat partisipasi pada Pilkada Serentak 2020 mencapai angka 76,09 persen, naik 7,03 persen dibandingkan pelaksanaan Pilkada sebelumnya. Jadi, penundaan Pemilu 2024 dengan alasan pandemi covid-19 tidak cukup relevan.

“Secara fundamental, wacana penundaan Pemilu 2024 inkonstitusional, melecehkan konstitusi (contempt of the constitution), dan merampas hak rakyat,” ujar koalisi LSM Kode Inisiatif, IPC, ICW, KISP, DEEP Indonesia, Netfid Indonesia, Perludem, KOPEL Indonesia, Puskapol LPPSP FISIP UI, Netgrit, PUSaKO FH Universitas Andalas, JPPR, KIPP Indonesia, SPD dalam rilisnya, Rabu (2/3/2022).

Sebab Pasal 7 dan Pasal 22E ayat (1) UUD 1945 telah tegas membatasi kekuasaan eksekutif dan legislatif selama 5 (lima) tahun dan mengamanatkan bahwa Pemilu diselenggarakan dalam waktu 5 (lima) tahun sekali.

Gagasan penundaan Pemilu 2024 juga mencerminkan inkonsistensi partai atas keputusan politik yang sudah dibuat, mencerminkankan pragmatisme politik kepentingan partai, serta menunjukan rendahnya komitmen partai politik untuk menjaga dan menegakan prinsip-prinsip demokrasi.

“Penundaan Pemilu 2024 akan mengancam proses demokrasi Indonesia dan berpotensi memunculkan kepemimpinan otoritarian. Selain itu, usulan tersebut justru mencederai amanat reformasi Indonesia dan memantik kemarahan publik,” pungkasnya. (asr)