Home Blog Page 1187

Menemukan Organ yang Tidak Tampak?!

Fu Yao

Pada 2018 lalu, ilmuwan Amerika menerbitkan sebuah artikel di jurnal “Science Reports” majalah “Nature” yang menyatakan bahwa mereka telah menemukan organ yang belum dikenal yang disebut “mesenchyme”. Tentu saja, istilah “belum dikenal” ini didasarkan pada kognisi kedokteran empiris yang berdasarkan anatomi kedokteran Barat. 

Para ilmuwan menyatakan, melalui teknologi deteksi terbaru, ditemukan sebuah “jalan bebas hambatan yang mengalir” dalam tubuh manusia, tampaknya ia ada di mana-mana, di bawah kulit, di sekitar arteri dan vena, jaringan fibrosa di antara otot, serta di sekeliling organ-organ dalam.

Segera setelah berita itu dipublikasikan, kalangan akademisi Eropa dan Amerika menjadi gempar, beberapa media arus utama, termasuk Time Magazine, National Geographic Magazine dari Amerika, The Independent dari Inggris, dan lainnya melaporkannya.

Namun, para peneliti di beberapa negara Asia, terutama dari Tiongkok, setelah melihat penelitian ini, malah merasakan: mengapa deskripsi ini sepertinya sudah tidak asing lagi ya? Ketika dicermati lebih jauh, hal ini sangat mirip dengan “meridian” yang disebutkan dalam ilmu PTT (Pengobatan Tradisional Tiongkok).

Meridian yang ajaib

Menurut pandangan PTT, meridian adalah istilah umum untuk saluran utama dan kolateral, yaitu jalur dalam tubuh manusia dalam mengalirkan energi vital dan darah, berhubungan dengan organ dalam, berkomunikasi dengan bagian internal dan eksternal, serta menembus sisi atas dan bawah.

Sistem meridian yang terdiri dari saluran utama dan kolateral yang malang melintang saling berhubungan dan meliputi seluruh tubuh. Pergerakan energi vital dan darah sangatlah penting untuk kesehatan tubuh manusia.

Sebagai analogi, meridian bagaikan jalur lalu lintas dalam tubuh manusia, sedangkan energi vital dan darah adalah kendaraan yang terus berlalu lalang di jalan. Jika kendaraan berjalan dengan lancar, maka sudah barang tentu semuanya sangat teratur, serta tubuh manusia yang bersangkutan juga terasa nyaman, kuat dan sehat. 

Sedangkan jika terdapat masalah, misalnya kemacetan lalu lintas jangka panjang atau terjadi kecelakaan lalu lintas yang serius, maka dampaknya akan meluas. Sebaliknya, jika aliran energi vital dan darah dalam tubuh tidak lancar, maka seluruh gejala penyakit sakit kepala dan demam, kelemahan fisik dan lain sebagainya bakal bermunculan.

Ketika Anda melihat diagram meridian, Anda akan mendapati bahwa ada banyak titik kunci yang disebut “titik akupunktur”. Titik akupunktur dianggap sebagai lokasi spesifik dalam rute sirkulasi meridian dari organ dalam yang sampai pada permukaan tubuh, tempat Qi (dibaca: chi = energi vital) dan darah bertemu serta keluar masuk, seperti stasiun penting di lalu lintas jalan raya.

Para peneliti di zaman kuno menemukan bahwa asalkan merangsang titik akupunktur tertentu, akan dapat dihasilkan efek khusus tertentu pula yang dapat meredakan atau bahkan menyembuhkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di beberapa tempat.

Misalnya, titik akupunktur Zusanli di Meridian Zuyangmingwei, dengan melihat arti yang terkandung di balik nama tersebut, adalah dengan menekan titik akupunktur ini maka Anda dapat berjalan sejauh satu setengah kilometer sehari. Dengan kata lain, titik Zusanli dapat meredakan nyeri lutut dan kaki, serta merupakan titik akupunktur yang penting untuk mengatur fungsi saluran pencernaan. Anda dapat mencoba titik akupunktur ini untuk masalah yang berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti sakit perut dan perut kembung.

Setiap titik akupunktur memiliki daya guna yang berbeda, dan kombinasi dari beberapa titik akupunktur dapat pula menghasilkan efek baru, ilmu pengetahuan mengenai titik-titik akupunktur meridian ini sangatlah luas dan mendalam. 

“Classic of Internal Medicine (Huangdi Neijing)”, merupakan karya tulis yang memuat titik- titik akupunktur meridian yang paling awal, memiliki sejarah lebih dari dua ribu tahun, sedangkan isi kitab yang mencatat dialog Huangdi yang membahas tentang ilmu pengobatan dengan para menteri justru dapat dilacak sampai ke masa lebih dari lima ribu tahun silam pada zaman Xuanyuan Huangdi [Kaisar Kuning, 2711-2597 SM, seorang tokoh pemimpin dan diakui sebagai leluhur semua orang Tionghoa, seorang pahlawan kebudayaan]. Setelah itu, beberapa dokter jenius Tiongkok kuno, seperti Bian Que, Sun Simiao, Li Shizhen, dan lain-lain juga melakukan studi terhadap hal ini, yang secara terus-menerus menyempurnakan sistem pengobatan Tiongkok kuno ini.

Sebagai contoh adalah moksibusi, yaitu menyalakan herbal moxa berbentuk batang pada titik akupunktur, dengan menggunakan panas untuk merangsang titik itu. “Huangdi Neijing” menyatakan: “Yang tidak dapat dilakukan dengan akupunktur, dapat dilakukan dengan moksibusi.”

Konon Bian Que (dibaca: pièn chüé) adalah seorang ahli pertama dalam bidang ini, ia membahas manfaat moksibusi dalam “Bian Que Nei Jing”, dan memberikan banyak referensi yang berguna bagi generasi selanjutnya.

Pernahkah kita pikirkan, mengapa orang zaman dahulu hanya menggunakan herbal apsintus (ARTEMISIA ANNUA) untuk moksibusi? Mengapa tanaman lain seperti bulir gandum, alang-alang, dan dandelion tidak dapat dipergunakan? Penelitian zaman modern telah menemukan bahwa tubuh manusia adalah sumber radiasi inframerah, dan spektrum energi radiasi yang dihasilkan oleh apsintus ketika dibakar juga inframerah, dan bagian utamanya adalah mendekati inframerah. 

Ketika moksibusi diterapkan pada titik akupuntur, radiasi yang mendekati inframerah memiliki kemampuan penetrasi yang tinggi, dan dapat memberikan energi yang lebih baik ke pusat penyakit melalui sistem meridian. Digantikan tanaman lain memang benar-benar tidak bisa.

“Mengadu untung” dalam penemuan titik akupunktur meridian

Ada suatu pandangan yang penulis sebut sebagai “mengadu untung”. Misalnya, suatu hari seorang lelaki zaman dahulu sedang memotong kayu bakar dan secara tidak sengaja telah melukai titik akupunktur Hegu di tangannya. Untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan pendarahan, ia menekannya dengan kencang. Kemudian, lelaki zaman dahulu itu tiba-tiba menyadari bahwa kepalanya sudah tidak lagi sakit, jadi ditemukanlah titik akupunktur Hegu. Kemudian, dengan cara yang sama dengan sengaja atau tidak sengaja, perlahan-lahan ditemukanlah semua titik meridian pada tubuh manusia.

Tentu saja, kita tidak dapat mengesampingkan bahwa  beberapa titik akupunktur akan ditemukan dengan cara yang sama seperti itu. Sebagai contoh, Sun Simiao, seorang ilmuwan medis besar pada Dinasti Tang, pernah mencatat titik akupunktur “Ashi” yang dikenal di daerah Kerajaan Wu dan Shu di zaman Tiga Negara (Samkok), dalam

bukunya “Qian Jin Yao Fang” Volume 29. Yakni dokter di daerah Wu dan Shu, kadang-kadang menekan bagian lain dari tubuh pasien sampai pasien berteriak, “(A shi) Ah ya! Ini dia, disinilah dia.” Maka, dokter menekan atau menusuk bagian yang terasa sakit atau terasa tidak seperti biasanya, benar saja, setelah ditekan atau dengan ditusuk jarum Akupunktur ataupun moksibusi, benar-benar berhasil memperbaiki kondisi si pasien, itu sebabnya titik semacam itu disebut titik “Ashi.”

Namun bagaimanapun juga, jika seluruh teori acupoint meridian yang besar, kompleks, lengkap, terperinci, dan sangat konotatif semuanya ditemukan melalui metode ini, maka itu benar- benar merupakan “adu keberuntungan”. Misalnya, dalam contoh di atas dalam menemukan titik akupunktur Zusanli, sang penemu harus memiliki kemampuan asosiasi yang cukup untuk segera mengaitkan bagian kaki yang ditekan dengan nyeri lutut yang mereda, tetapi juga harus menghayati dan kemudian dapat berulang kali memverifikasi pada dirinya sendiri atau kerabat serta teman-temannya, juga masih harus cukup cerdas untuk memahami dan menganalisis, mengetahui bahwa ini adalah penemuan besar yang harus dicatat dan diwariskan… probabilitas untuk menemukan titik-titik akupunktur dengan cara ini benar-benar terlalu kecil, diperkirakan sampai sekarang pun orang-orang masih harus meraba-raba dan belum mampu membentuk teori yang sistematis.

“Teori Vipassana” yang menemukan titik-titik Akupunktur Meridian

Ada pula suatu pandangan  yang disebut “Teori Vipassana.” Yaitu yang oleh orang zaman dahulu disebut sebagai “refleksi internal”, tabib Li Shizhen menekankan dalam bukunya ‘A Textual Research on the Eight Meridians of the Odd Meridian’:   “Pemandangan interior terowongan hanya dapat diamati dengan jelas oleh orang yang melakukan refleksi.” 

Ini berarti bahwa pandangan internal dari organ dalam dan terowongan meridian hanya dapat diamati dengan jelas melalui metode pengembangan diri tertentu, seperti meditasi atau vipassana.

Sebenarnya,buku-buku sejarah kuno telah lama mencatat  adanya kekuatan supernatural para ahli PTT seperti Bian Que, Hua Tuo, Zhang Zhongjing,  Sun  Simiao,  dan Li Shizhen, hanya saja banyak sekali orang yang tidak berfikir ke arah sana. 

Sebagai contoh, dalam sebuah prosa yang ditulis oleh Han Feizi, “Bian Que Menjumpai Cai Huan Gong”, dikatakan bahwa ketika Bian Que bertemu Cai Huan Gong (salah seorang  penguasa di zaman Musim Semi Musim Gugur) untuk pertama kalinya, ia mengatakan bahwa dalam tekstur kulitnya terdeteksi ada penyakit, Cai Huan Gong sangat tidak senang dan berpikir bahwa dokter ini hanya ingin menyembuhkan penyakit dari orang yang tidak berpenyakit untuk memamerkan kebolehannya. 

Akibatnya, ketika Bian Que menemuinya untuk kedua kalinya, ia mengatakan lagi bahwa penyakit Cai Huangong telah mencapai pencernaan dan harus segera disembuhkan, tetapi Cai Huangong tetap tidak mau mendengarkan. Ketika Bian Que bertemu Cai Huangong untuk ketiga kalinya, ia langsung membalikkan tubuh dan pergi. 

Cai Huangong meminta seseorang untuk bertanya, dan Bian Que berkata bahwa penyakitnya sudah sangat parah dan tidak dapat disembuhkan. Alhasil Cai Huangong tidak lama kemudian benar-benar jatuh sakit dan meninggal dunia. Bagaimana Bian Que mengetahui semuanya hanya dengan hanya memandangnya sekilas?

Ada juga kisah antara Hua Tuo dan Cao Cao. Dalam “Tiga Kerajaan/ Samkok” dikatakan bahwa Cao Cao (salah satu penguasa di zaman Samkok) menderita sakit kepala, dan ia telah mencari dokter-dokter terkenal, tapi tak mampu menyembuhkan. Kemudian, dokter jenius di zaman itu Hua Tuo meminta Cao Cao untuk dibuka batok kepalanya guna mengeluarkan penyakit “fengxian” yang ia derita. 

Cao Cao berpikir bahwa Hua Tuo akan memenggal kepalanya? Maka ia memerintahkan untuk mengurung Hua Tuo, dan Hua Tuo kemudian meninggal di penjara. 

Sedangkan Cao Cao akhirnya juga meninggal karena penyakitnya tersebut. Meskipun buku- buku sejarah tidak mencatat apakah itu “fengxian”, tetapi dikombinasikan dengan gejala Cao Cao, kita dapat menebak bahwa mungkin Cao Cao menderita tumor otak. Jadi bagaimana Hua Tuo dapat menemukannya?

Ilmu PTT selama ini memiliki metode diagnosis dan metode pengobatan melalui “pengamatan, pendengaran dan penciuman, pertanyaan, serta deteksi denyut pergelangan tangan”, namun, dari zaman dahulu hingga sekarang, hanya sedikit sekali yang mampu mencapai tingkat keahlian seperti dokter besar Bian Que dan Hua Tuo. Karena para ilmuwan medis zaman dahulu itu menaruh perhatian besar pada kultivasi diri, hati mereka penuh belakasih dan membuka praktik pengobatan untuk menolong manusia.

Keberadaan Meridian Terbukti Secara Ilmiah

Teori titik   akupunktur   meridian dari PTT senantiasa tidak pernah diterima oleh sistem medis Barat, alasannya karena pengobatan Barat menganut metode empiris anatomis, sedangkan meridian tidak ditemukan setiap kali membedah tubuh manusia, sehingga dianggap tidak ada. Sesungguhnya, kebenaran sudut pandang “apa yang terlihat mata adalah benar” sangatlah terbatas. Dalam spektrum cahaya yang luas, “cahaya tampak” yang dapat dilihat mata manusia hanyalah sempit belaka. 

Jika berada di luar jangkauan spektrum “cahaya tampak”, maka mata manusia pada umumnya tidak akan melihat hal itu. Sinar inframerah, ultraviolet dan sinar-X tidak terlihat oleh manusia, tetapi semuanya kini telah ditemukan bahkan dimanfaatkan di berbagai bidang. Apa yang tidak terbukti oleh sains tidak berarti tidak ada, kemungkinan sekali taraf sains yang masih belum cukup maju, dan instrumennya belum cukup canggih untuk mendeteksinya.

Frekuensi getaran energi dari Qi (energi vital) dan  darah, tidak  berada dalam “spektrum yang terlihat” dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi sekarang beberapa peneliti ilmiah mutakhir telah menemukan keberadaan “titik akupunktur meridian” dengan peralatan canggih.

Fisikawan mekanika kuantum Rusia Konstantin Korotkov menggunakan teknik pencitraan pelepasan gas, yang disebut sebagai GDV (Gas Discharge Visualization), ketika mengukur aura tubuh manusia menemukan bahwa  ada titik-titik terang dalam tubuh manusia, yang konsisten dengan titik akupunktur dalam ilmu PTT.

Sedangkan pada 2021 lalu, kerja sama antara Biotechnology Research Institute ENN Group dan Harvard Medical School Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengamati dengan jelas garis fluoresen kontinu yang bermigrasi di sepanjang titik akupunktur meridian tubuh manusia. Para peneliti menyatakan bahwa pekerjaan ini memberikan bukti kuat untuk mengonfirmasi keberadaan meridian dalam PTT.

Sejak lama, ilmu pengobatan Barat selalu memperlakukan tubuh manusia sebagai mesin, jika ada bagian yang tidak berfungsi dengan baik, maka diperbaiki saja, jika tidak berfungsi maka diganti dengan yang baru.

Sedangkan, ilmu PTT mengikuti gagasan “Manusia adalah bagian integral dari alam” dalam budaya tradisional Tiongkok, memandang manusia sebagai integritas dan bagian dari pergerakan alami seluruh alam semesta. Jika di masa depan, teori ilmu PTT dikonfirmasi dan diakui, maka seluruh dunia pengobatan akan menghadapi sebuah reformasi raksasa.

Beberapa peneliti beranggapan bahwa begitu prinsip PTT dapat ditemukan dan dibuktikan, maka keunggulan “metode pengobatan holografis” dalam PTT dapat dipahami sepenuhnya oleh masyarakat dan  pengobatan di seluruh dunia akan memasuki suatu era baru. Pada saat itu, orang-orang mungkin akan menemukan bahwa kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang etnis Tionghoa adalah begitu bijak, sama sekali bukan “takhayul feodal”, sebaliknya jauh melampaui “ilmu empiris” yang berasal dari Barat. (pur)

Gunungapi Anak Krakatau Erupsi 9 Kali, Masyarakat Diharapkan Tidak Berada di Radius 2 KM

0

ETIndonesia- Gunungapi Anak Krakatau erupsi hingga 9 kali pada, Jumat (4/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB, dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

Berdasarkan pemantauan visual oleh PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam.

Adapun kegempaan gunungapi Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari – 4 Februari 2022,  ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa gunungapi Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava. Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Saat ini tingkat aktivitas gunungapi Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 2 km dari kawah aktif.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB  Abdul Muhari, mengatakan masyarakat diharapkan agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG. Saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 yang seakan-akan merupakan kondisi gunungapi tersebut saat ini.

BNPB menghibau agar masyarakat tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas gunungapi Anak Krakatau, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang.  (asr)

Kasus Harian COVID-19 Lebih dari 30.000 dan 42 Meninggal Dunia, Kasus Aktif Menjadi 140.254 Pasien

0

ETIndonesia-  Laporan yang dikutip dari Satgas COVID-19 menunjukkan penambahan kasus harian per Jumat (4/2/2022) berjumlah 32.211 kasus. Sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi di Indonesia 4.446.694 kasus.

Adapun kasus aktif atau pasien yang sedang dirawat/isolasi di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 140.254 kasus.

Pasien sembuh berjumlah 7.190 dan secara total jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 di seluruh Indonesia berjumlah 4.161.987.

Sedangkan kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak 42 jiwa sehingga total pasien yang meninggal dunia menjadi 144.453 jiwa.

Berikut Rincian Tambahan Kasus Baru :

1. Aceh: 17

2. Sumatera Utara: 198

3. Sumatera Barat: 67

4. Riau: 113

5. Jambi: 27

6. Sumatera Selatan: 116

7. Bengkulu: 30

8. Lampung: 169

9. Bangka Belitung: 57

10. Kepulauan Riau: 62

11. DKI Jakarta: 13.379

12. Jawa Barat: 7.690

13. Jawa Tengah: 829

14. DI Yogyakarta: 273

15. Jawa Timur: 1.679

16. Banten: 4.370

17. Bali: 1.789

18. Nusa Tenggara Barat: 92

19. Nusa Tenggara Timur: 46

20. Kalimantan Barat: 62

21. Kalimantan Tengah: 23

22. Kalimantan Selatan: 246

23. Kalimantan Timur: 135

24. Kalimantan Utara: 4

25. Sulawesi Utara: 91

26. Sulawesi Tengah: 8

27. Sulawesi Selatan: 118

28. Sulawesi Tenggara: 22

29. Gorontalo: 4

30. Sulawesi Barat: 2

31. Maluku: 181

32. Maluku Utara: 7

33. Papua: 237

34. Papua Barat: 68

(asr)

Mahasiswi Animator 3D di Sheridan College yang Memenangkan Penghargaan Menyerukan Pembebasan Ibunya yang Dipenjara di Tiongkok

oleh Michael Wing

Seorang pemenang penghargaan, mahasiswi animasi digital yang masih muda, yang mana keluarganya menderita penganiayaan spiritual selama beberapa dekade di Tiongkok tiba di Kanada pada Agustus 2020 untuk menghindari pelecehan dan mengamankan masa depannya. 

Tetapi, hampir setahun kemudian, ia mengetahui bahwa ibunya, sekali lagi, ditempatkan dalam tahanan. Ini adalah kisah mahasiswi tersebut.

Mahasiswi berbakat berusia 24 tahun di Sheridan College di Ontario, yang terkenal di dunia–—di mana pada usia 4 tahun dibawa sebagai seorang sandera oleh polisi Tiongkok dalam upaya untuk menangkap kedua orang tuanya –— sekarang berbicara untuk mencari pembebasan segera untuk ibunya yang menghadapi penganiayaan karena memeluk iman rohaninya.

Lucy Mingyuan Liu, yang ayahnya adalah seorang seniman yang berprestasi dan ibunya adalah seorang mantan dekan di sebuah universitas di Tiongkok, berbakat dalam lukisan 2D tradisional. 

Ia berkelana ke animasi digital 3D penuh baru-baru ini, menarik banyak perhatian di tahun pertamanya di Sheridan College—sebuah kampus tempat Disney dan Pixar menemukan talenta terbaik untuk mengisi armada-armadanya.

Reel demo animasi 3D Lucy Mingyuan Liu dari penari CGI. (Courtesy dari Lucy Mingyuan Liu)

Sheridan College mengadakan sebuah panggilan Zoom pada Mei 2021 dan mempresentasikan penghargaan Tibor Madjar untuk Animasi Keseluruhan Terbaik. 

Lucy Mingyuan Liu adalah pemenangnya. Kumpulan cuplikan pendek tari klasik yang sangat indah membuat para juri terpesona.

Lucy Mingyuan Liu mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara bahwa di CGI (computer-generated imagery), menjiwai gambar secara realistis adalah salah satu tantangan terberat.

Penari koreografinya yang benar secara anatomis dan anggun hanya muncul dari sebuah pikiran yang membara dengan inspirasi—–para juri menyadari hal itu.

Terinspirasi oleh Penari Surgawi

Penari pencitraan yang dihasilkan komputer milik Lucy Mingyuan Liu tidak muncul dalam sebuah ruang hampa. Karakter tersebut terinspirasi oleh Shen Yun Performing Arts, perusahaan tari dan musik Tiongkok klasik utama dunia yang didedikasikan untuk menghidupkan kembali  kebudayaan tradisional Tiongkok berusia 5.000 tahun yang diilhami secara surgawi.

Lucy Mingyuan Liu dengan ayahnya, Yong Liu, dan ibunya , Yan Liu. (Courtesy of Lucy Mingyuan Liu)

Lucy Mingyuan Liu, yang mempraktikkan Falun Gong, sistem self-kultivasi yang dianiaya, tumbuh di tengah meditator yang tenang dan praktisi qigong yang hidup dengan nilai-nilai Sejati, Baik, dan Sabar. 

Kedua orang tua Lucy Mingyuan Liu, seperti halnya banyak praktisi Falun Gong lainnya, menderita di bawah penganiayaan Partai Komunis Tiongkok karena keyakinannya.

“Sangat menyedihkan bahwa menegakkan keyakinan spiritual seseorang telah menjadi ‘kejahatan terbesar dan paling berbahaya’ di Tiongkok saat ini,” kata Lucy Mingyuan Liu. 

“Praktisi-praktisi Falun Gong menghadapi diskriminasi dan keterasingan setiap hari, untuk berusaha menjadi orang yang baik,” ujarnya. 

Falun Gong (atau Falun Dafa) adalah sebuah disiplin spiritual yang menjadi populer di Tiongkok pada tahun  1990-an karena ajaran moral dan manfaat kesehatannya, tetapi hal tersebut mendapat kecaman dari Partai Komunis–—rezim totaliter yang menganggap pijakan Falun Gong yang berkembang di masyarakat Tiongkok sebagai sebuah ancaman terhadap ideologi dan kekuasaan Marxis yang dipegang rezim totaliter. 

Mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin kemudian memprakarsai sebuah kampanye penganiayaan pada Juli 1999 untuk memberantas Falun Gong dan para praktisinya, yang terus berlanjut hingga saat ini.

Beberapa gambar oleh Lucy Liu. (Courtesy dari Lucy Mingyuan Liu)

Seperti banyak orang lain, kedua orangtua Lucy Mingyuan Liu, ketika ia masih duduk di sekolah menengah umum, kedua orang tuanya kehilangan pekerjaannya dan dijatuhi hukuman penjara beberapa tahun karena berlatih Falun Gong, setelah itu ia merasa khawatir dan menangis setiap hari sampai kedua orang tuanya tiba di rumah.

Dihadapkan dengan penganiayaan nasional, kedua orangtua Lucy mengkhawatirkannya.

“Kedua orang tua saya mengatakan adalah tidak aman bagi saya untuk tinggal di Tiongkok, jadi mereka menginginkan saya untuk datang ke luar negeri,” kata Lucy Mingyuan Liu. 

“Mereka memutuskan untuk mengirim saya ke Kanada agar bayang-bayang penganiayaan itu tidak dapat lagi menghantui karir dan kehidupan masa depan saya. Saya tahu pemerintah Kanada adalah yang paling baik, atau sangat mendukung Falun Gong, jadi saya memiliki kesan yang baik mengenai Kanada.”

“Dan saya tahu bahwa Sheridan College di Kanada adalah yang terbaik; itu sebabnya saya memilih animasi.”

Sebuah Awal yang Baru dan Sebuah Misi

Lucy Mingyuan Liu mendarat di Kanada pada musim panas tahun 2020. Sekarang di program kedua, ia memiliki harapan yang tinggi untuk suatu hari bekerja di sebuah studio yang besar.

“Beberapa perusahaan seperti Disney, akan menjadi pekerjaan impian, dari program terakhir saya, saya tahu hanya ada satu atau dua mahasiswa yang akhirnya bekerja di sana,” katanya. 

Foto masa kecil Lucy bersama ibunya. (Courtesy dari Lucy Mingyuan Liu)

Dengan program Animasi Digital pertama bagi Lucy Mingyuan Liu yang telah dicapainya, akhirnya ia memasuki program kedua yaitu Makhluk Digital yang lebih canggih,

menjelajahi lebih jauh dunia 3D dari tekstur, detail, dan realisme. 

Hal tersebut seperti membuat kartun anak-anak kelas TV menjadi lebih canggih menjadi film panjang-penuh kelas-film, katanya.

Setiap helai bulu dan sisik dibuat dengan susah payah dan dianimasi dalam 3D. Sekarang Lucy Mingyuan Liu membuat sebuah merboy (seorang anak laki-laki dengan ekor ikan) untuk tugas besar yang ia lakukan berikutnya. Tetapi pada bulan September 2021, Partai Komunis Tiongkok kembali meruntuhkan kepercayaan dirinya yang baru saja bangkit.

“Ayah saya menelepon saya dan berkata, ‘Ibumu ditangkap lagi,'” kenang Lucy Mingyuan Liu.

Ibu Lucy Mingyuan Liu, bernama Yan Liu, dibawa ke Pusat Penahanan Kunming di Provinsi Yunan, Tiongkok, di mana hanya pengacaranya yang diizinkan mengunjunginya dua kali, suaminya sendiri tidak diizinkan untuk mengunjunginya.

 “Sekarang, bahkan pengacara tersebut tidak diizinkan untuk bertemu dengan ibu saya,” kata Lucy Mingyuan Liu. 

Orang-orang yang pernah ke sana memberitahukan kepadanya bahwa lingkungan di dalam pusat penahanan tersebut benar-benar menakutkan.

“Polisi mengirim kasus ibu saya ke kejaksaan untuk kedua kalinya sekitar 30 Desember 2021. Kejaksaan kini sedang mempersiapkan persidangan bagi ibu saya, dan sejauh yang saya tahu, pengadilan terhadap praktisi-praktisi Falun Gong itu diadakan secara rahasia; pihak kejaksaan tidak akan memberitahu anggota-anggota keluarga atau pengacara praktisi-praktisi Falun Gong,” ujarnya. 

Hal ini sangat memprihatinkan, bagi praktisi Falun Gong di penjara atau kamp kerja paksa, selain penyiksaan dan kematian, organ-organ mereka berisiko untuk dipanen –—jantung, ginjal, paru-paru, hati, dan semuanya–—dan dijual untuk keuntungan dalam industri transplantasi organ bernilai miliaran dolar yang disetujui negara Tiongkok.

Mengekspresikan harapan yang redup, Lucy Mingyuan Liu mengatakan bahwa awalnya rasa percaya dirinya dalam memenangkan penghargaan Tibor Madjar, berubah menjadi kekhawatiran yang mengganggu bagi keluarganya, sehingga mengganggu konsentrasinya. Tetapi terus merasa tertekan, dengan bantuan dari praktisi-praktisi Falun Gong di Kanada setempat, ia menyerukan penderitaan ibunya kepada dunia.

Suara untuk yang Tidak Bersuara

Menantang suhu beku di Toronto pada 18 November 2021, Lucy Mingyuan Liu bersama-sama dengan praktisi Falun Gong lainnya di luar Konsulat Tiongkok di sepanjang jalan Santo George. 

Dengan mikrofon di tangan, Lucy Mingyuan Liu memohon kepada pejabat–—Tiongkok dan Kanada–—untuk bertindak demi kepentingan  ibunya.

“Saya berharap cerita saya akan menjangkau mereka yang bekerja di bidang penegakan hukum di Tiongkok, sehingga mereka dapat mempertimbangkan kembali apakah mereka melaksanakan keadilan atau menghambat keadilan,” katanya.

Berbicara dengan keras, seperti Lucy Mingyuan Liu, sebelumnya telah mendorong anggota parlemen Kanada untuk menelepon penjara Tiongkok untuk membantu praktisi Falun Gong–—seperti yang menimpa Yinghua Chen, sekarang aman berada di Kanada, yang disiksa di sebuah penjara wanita di Provinsi Hebei selama empat tahun. 

Lucy Liu berbicara di luar Konsulat Tiongkok di Toronto. (Courtesy dari Lucy Mingyuan Liu)

Seruan dari luar negeri memaksa sipir-sipir penjara, yang takut mempermalukan Partai Komunis Tiongkok secara internasional, bersikap santai, tidak menyiksa secara brutal, dan akhirnya melepaskan Yinghua Chen.

Dengan harapan melindungi ibunya yang dipenjara, Lucy Mingyuan Liu memulai sebuah petisi untuk Perdana Menteri Kanada pada 1 Desember 2021.

“Tragedi dan trauma yang saya alami sebagai seorang anak terkait penganiayaan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” katanya dalam surat petisinya. 

“Saya bangkit… untuk meminta semua orang Kanada yang saleh, anggota-anggota parlemen, dan pemerintah kita untuk membantu saya dan meminta rezim komunis Tiongkok untuk segera membebaskan ibu saya dan mengakhiri penganiayaan terhadap Falun Gong.”

Menjaga Mimpi Tetap Hidup

Sebelum penganiayaan dimulai di Tiongkok, anggota keluarga Lucy Mingyuan Liu adalah cukup kaya, menjalani hidup yang bahagia–—sampai rezim komunis dalam semalam membalikkan “kehidupan indah” mereka.

Ayah Lucy Mingyuan Liu, bernama Yong Liu, adalah salah satu artis papan atas di Tiongkok dan seorang guru seni yang dihormati. 

Ibu Lucy Mingyuan Liu adalah seorang profesor bahasa Inggris yang terhormat di Universitas Jilin–Lambton College, di kota Changchun, sebuah kemitraan antara Universitas Jilin dengan Universitas Memorial Newfoundland, Kanada. 

Tetapi, melihat penindasan secara bertahap meningkat di Changchun membuat mereka berkemas, meninggalkan karier mereka yang sukses, dan pindah sejauh 3.000 mil ke Provinsi Yunnan di mana mereka tidak mengenal siapa pun. 

Untung, pasangan berbakat tersebut mendapatkan pekerjaan mengajar universitas di sana –— namun kemudian mengundurkan diri dan bersembunyi, takut akan Partai Komunis Tiongkok.

Tetapi penganiayaan nasional menemukan mereka.

“Suatu hari di musim dingin 2001, lebih dari 20 petugas polisi muncul di kampus, berupaya menciduk ibu saya dari ruang kelasnya,” kata Lucy Mingyuan Liu. 

Orang tua Lucy, ayah Long Liu dan ibu Yan Liu. (Courtesy dari Lucy Mingyuan Liu)

“Seorang wanita petugas kebersihan diam-diam membiarkan ibu saya keluar dari pintu keluar samping untuk darurat kebakaran. Ibu saya meninggalkan lokasi kampus dan bersembunyi di sebuah tempat yang aman.”

Keluarga itu terpaksa hidup dalam pengasingan dan bersembunyi. Pada 2012, ayah Lucy Mingyuan Liu  ditangkap dan divonis empat tahun penjara. 

Sementara ayahnya menghadapi penganiayaan di tahanan, Lucy Mingyuan Liu, yang saat itu sedang belajar di kelas 12, mengetahui bahwa ibunya dikeluarkan dari pekerjaan mengajar di universitas. Pada 2015, ketika Lucy Mingyuan Liu sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas seni terkemuka, ibunya dihukum selama tiga tahun.

Lucy Mingyuan Liu mengatakan bahwa orangtuanya telah menderita siksaan, cuci otak, dan budak kerja paksa. 

Pada 2018, kedua orang tuanya dibebaskan dari penjara, dan keluarga berencana menata kehidupan mereka yang terkoyak-koyak dengan ketahanan dan keberanian. 

Saat ini, dengan ibunya ditahan di penjara, Lucy Mingyuan Liu tidak percaya hal itu terjadi lagi.

“Selama bertahun-tahun, orangtua saya adalah tempat perlindungan dan perisai saya, melindungi saya dari badai dan guntur di tengah penganiayaan,” kata Lucy Mingyuan Liu. 

“Saat ini, saya ingin menjadi tameng bagi orang tua saya dan nilai-nilai hati nurani dan hidup yang mereka junjung tinggi,” tambahnya. 

Lucy Mingyuan Liu baru-baru ini berbicara dalam sebuah video, mencari dukungan untuk ibunya yang mana segera  dibebaskan dan membantu mengakhiri penganiayaan Partai Komunis Tiongkok selama dua dekade terhadap iman sang ibu.

Selain bekerja untuk Disney atau Pixar, Lucy Mingyuan Liu bercita-cita suatu hari nanti menggunakan animasi digital untuk memperkuat seruannya dan mengungkap kekejaman di Tiongkok. 

Ia juga memimpikan menggunakan pencitraan yang dihasilkan komputer untuk menunjukkan kepada orang-orang “sisi terang Falun Gong”–—keindahan dari tiga nilai inti yaitu Sejati, Baik dan Sabar—seperti yang dilakukan penari 3D-nya yang secara ajaib membuat para jurinya terkesan.

“Saya tahu penganiayaan itu, semua hal ini, terjadi karena media, propaganda,” katanya. 

“Saya ingin menggunakan metode animasi ini untuk membuat sebuah film mengenai kebenaran akan penganiayaan itu. Sebuah film adalah sebuah cara yang sangat baik untuk membuat sebuah pengaruh,” tambahnya. 

“Saya ingin membuat sebuah film mengenai kisah keluarga saya, menunjukkan bagaimana keyakinan kami memberi kami kehidupan yang indah dan juga membiarkan orang-orang melihat penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap keyakinan,” pungkasnya. (Vv)

Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Wilayah Barat Laut Suriah

oleh Li Yan

Pasukan khusus AS meluncurkan putaran baru serangan di barat laut Suriah semalam. Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Kamis (3/2/2022) menyatakan bahwa pemimpin tertinggi Negara Islam (ISIS) tewas dalam serangan itu. Dalam pidato nasional berikutnya, dia menjelaskan mengapa operasi itu tidak dalam bentuk serangan udara.

Presiden AS Joe Biden berbicara di Gedung Putih pada Kamis tentang militer AS dalam operasi kontraterorisme di wilayah barat laut Suriah tadi malam. Pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi tewas dalam operasi tersebut.

“Militer AS telah berhasil menewaskan pemimpin global ISIS dan menghilangkan ancaman teroris besar bagi dunia. Berkat pasukan kami, pemimpin teroris yang mengerikan ini tidak ada lagi”, kata Biden.

“Semua orang Amerika telah kembali dengan selamat dari operasi ini”, kata Biden dalam pernyataan sebelumnya.

Selama pemerintahan Trump, pasukan AS telah melumpuhkan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi di Suriah utara, lalu Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi menggantikan kedudukan Baghdadi. Baghdadi memimpin ISIS untuk merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak, menempatkan jutaan orang di bawah kekuasaannya.

ISIS saat ini sedang melakukan serangan di wilayah Irak dan Suriah.

Beberapa militan terkait al-Qaeda beroperasi di barat laut Suriah, tempat pemberontak memerangi Presiden Bashar al-Assad dalam perang Suriah selama satu dekade terakhir. Demikian dilaporkan Reuters. Para pemimpin Negara Islam juga bersembunyi di daerah itu.

Serangan tersebut menargetkan sebuah rumah di daerah Atmeh dekat perbatasan Turki. Pekerja bantuan Suriah mengatakan setidaknya 13 orang, termasuk 6 anak-anak dan 4 orang wanita tewas dalam baku tembak dan ledakan setelah serangan dimulai.

Penduduk setempat mengatakan bahwa, kira-kira tengah malam terdengar suara helikopter yang turun dari udara kemudian disusul suara tembakan dan ledakan yang cukup intens selama serangan itu. Mereka mengatakan bahwa militer AS menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan wanita dan anak-anak agar menjauhi lokasi.

Ini adalah serangan terbesar oleh militer AS di Suriah sejak Baghdadi terbunuh pada tahun 2019.

Biden : Tidak melakukan serangan udara untuk mencegah timbulnya korban warga sipil

Diinformasikan oleh pejabat pemerintahan Biden, bahwa Presiden Biden menyaksikan melalui siaran langsung serangan yang dilakukan oleh pasukan Khusus AS di Suriah, ketika penyerangan terhadap sebuah rumah berlantai tiga yang dikelilingi oleh pohon zaitun, yang diyakini sebagai rumah tinggal pemimpin tertinggi ISIS bersama istri dan anak-anaknya.

Dalam rekaman itu, semua orang yang menyaksikan siaran langsung dalam Ruang Situasi menghela napas lega saat melihat anak-anak berlari dari lantai pertama gedung ke tempat yang aman.

Beberapa menit kemudian, sebuah pemandangan yang mengejutkan muncul di layar : teroris melakukan bom bunuh dengan istri dan anak-anaknya.

Keterangan Foto : Pada 3 Februari 2022, pemimpin tertinggi Negara Islam (ISIS) tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan operasi khusus AS di barat laut Suriah. (Aaref Watad/AFP/Getty Images)

Biden mengatakan misi yang dilakukan dalam bentuk serangan pasukan khusus tetapi bukan serangan udara, dirancang untuk meminimalkan korban terhadap warga sipil.

Biden mengatakan dirinya menginstruksikan Kementerian Pertahanan agar mengambil semua tindakan pencegahan yang mungkin untuk mencegah terjadinya korban di pihak warga sipil. Pihaknya tahu teroris ini memilih untuk tinggal bersama keluarganya, termasuk anak-anak, jadi  membuat pilihan dengan mengambil risiko yang lebih besar di pihak AS yaitu melalui serengan penggerebekan Pasukan Khusus, alih-alih serangan udara.   

“Kami membuat pilihan itu demi meminimalkan korban sipil,” katanya. 

Sebagaimana dituturkan oleh seorang sumber dari Kementerian Pertahanan AS, bahwa pihak AS telah berkoordinasi dengan Rusia sebelum dilakukan serangan ini untuk menghindari terjadinya konflik wilayah udara.

Angkatan Darat dan Udara Rusia sering beroperasi di wilayah barat laut Suriah. Koordinasi seperti itu juga pernah terjadi sebelumnya, sehingga kedua belah pihak sudah tahu bagaimana melakukannya.

Misi itu dilakukan oleh Komando Pusat AS, yang mengendalikan operasi dan kegiatan militer di Timur Tengah. Demikian kata sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu malam. John juga mengatakan bahwa serangan itu adalah misi kontraterorisme yang sukses tanpa korban di pihak Amerika Serikat.

Pelosi telah menerima sambungan telepon dari ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley pada Kamis pagi yang membicarakan soal operasi militer AS di Suriah ini.

Senator Rick Scott mengatakan bahwa dirinya menghargai pekerjaan pemerintah dalam rangka untuk menghentikan ancaman terorisme dunia. (sin)

Mike Pompeo : Film ‘Unsilenced’ Adalah ‘Dakwaan yang Tajam untuk Partai Komunis Tiongkok’

 Frank Yue dan Sherry Dong

Pada Senin (21/1/2022) sekitar pukul 21.00, saat film “Unsilenced” baru saja selesai diputar di Hall 10 Cinemark di Fairfax County, Virginia, AS, penonton tetap  tidak beranjak dari tempat duduknya. Sepuluh detik, 20 detik, bahkan 30 detik berlalu …tidak seorang penonton pun yang berbicara atau berdiri saat layar terus bergulir menampilkan nama-nama pemain. Beberapa penonton menyeka air mata, tampaknya belum dapat bebas dari cerita yang begitu cepat.

Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo juga berada di sana. Ia menyebut film itu adalah “sebuah dakwaan yang mengharukan, jujur, tajam untuk Partai Komunis Tiongkok.”

“Kebenaran akan Xi Jinping dan pendahulu yang benar-benar bobrok dan kengerian yang digerakkan oleh kekuasaan yang mereka timbulkan tidak dapat disangkal, Film ini menyuarakan rakyat Tiongkok yang luar biasa,” tulis Mike Pompeo di Twitter dan mendorong orang-orang untuk menonton film ini. 

Di bioskop di Mesa, Arizona, dan di Raleigh, North Carolina, penonton memberikan penghormatan dengan bertepuk tangan sambil berdiri di akhir film itu.

“Unsilenced” sejak debutnya pada 21 Januari telah dirilis di 30 kota di Amerika Serikat, termasuk New York City, Los Angeles, Chicago, Houston, Philadelphia, dan San Diego. 

Sejauh ini, jadwal tayang telah diperpanjang seminggu lagi sampai 3 Februari.

Pembuat film adalah orang Kanada bernama Leon Lee yang menghadirkan kisah dua pasangan mahasiswa Tiongkok, yang mempertaruhkan hidup mereka untuk mengungkap penganiayaan yang mengerikan oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong yang damai. Dengan bantuan seorang jurnalis Chicago, mereka berhasil mengungkap pelanggaran Partai Komunis Tiongkok yang tidak manusiawi kepada masyarakat internasional.

Falun Gong adalah sebuah latihan spiritual yang menampilkan tiga prinsip inti: Sejati, Baik, dan Sabar, bersama dengan lima latihan gerakan yang lambat. Setelah dipublikasikan pada tahun 1992, praktisi-praktisi Falun Gong di Tiongkok meningkat diperkirakan sampai 70 juta hingga 100 juta orang pada tahun 1999. Partai Komunis Tiongkok, yang menganggap popularitas Falun Gong sebagai sebuah ancaman, lalu meluncurkan sebuah kampanye nasional untuk memberantas Falun Gong.

Produksi tersebut didasarkan pada peristiwa  sebenarnya yang dialami praktisi Falun Gong bernama Wang Weiyu, seorang lulusan berbakat dari Universitas Tsinghua Tiongkok. 

Wang Weiyu mengalami penyiksaan, termasuk disetrum selama berjam-jam dengan tongkat listrik, dipenjara selama delapan setengah tahun di Beijing karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Pada tahun 2013, ia melarikan diri dari  Tiongkok dan bergabung dengan keluarganya di Amerika Serikat.

Penulis skenario yang berbasis di New York Maximilian Kempf menggambarkan “Unsilenced” sebagai sebuah “cerita menegangkan yang legal” yang membuat penonton selalu bertanya-tanya.

“Anda tahu, film itu selalu membuat anda bertanya-tanya,  Anda berkonsentrasi sepanjang film itu,” kata Maximilian Kempf dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times.

Maximilian Kempf mengatakan film tersebut sangat profesional dalam hal grafis, musik, tindakan, dan terutama narasi. Bahkan adegan penyiksaan ditangani dengan cara berselera tinggi, kata penulis skenario itu.

Pada saat yang sama, Maximilian Kempf menyoroti sudut pandangnya dari sisi Bara, yang menarik bagi penonton internasional. Ia mengatakan bahwa produksi tersebut memuat kemanusiaan dan belas kasih, yang merupakan sebuah nilai universal.

“Jadi saya mendorong orang-orang untuk mengunjungi situs web yang menjadi dasar film tersebut, Film ini membutuhkan lebih banyak publisitas, semoga,”  kata penulis skenario itu. 

“Dalam banyak hal, saya tertarik dengan film ini,” Margarita Marin-Dale, seorang pensiunan profesor dan pengacara hak asasi manusia, mengatakan kepada The Epoch Times setelah ia menonton pertunjukan bersama kedua putranya. 

“Karena saya sangat peduli dengan kebebasan individu, kebebasan beragama, kebebasan berbicara. Saya pikir film itu menunjukkan betapa sulitnya dan bertentangan bagi orang-orang untuk membela kebenaran,” tambahnya. 

Margarita Marin-Dale berkata, “Saya pikir film ini membawa perhatian pada sifat menindas dari rezim di Tiongkok, meskipun Tiongkok … secara ekonomi sangat baik.”

Selain itu, Margarita Marin-Dale memuji praktisi Falun Gong atas keberanian yang mereka tunjukkan dalam melawan rezim totaliter Tiongkok. 

“Dan sebagai orang Amerika Serikat yang percaya pada demokrasi dan kebebasan, saya pikir kita harus sangat mendukung mereka,” kata pengacara hak asasi manusia itu.

Margarita Marin-Dale juga yakin bahwa rezim komunis Tiongkok ditakdirkan untuk mengalami kegagalan. 

“Ini seperti sebuah panci berisi air mendidih, Tetapi pada akhirnya panci itu akan meledak jika anda terus menahan tutupnya. Jadi, sangat penting bahwa kebebasan akan menang,” katanya. 

Film ini juga memikat kedua putra Margarita Marin-Dale, yaitu William Dale dan Philip Dale.

“Rasanya seperti anda benar-benar ada di sana,” kata William Dale. 

“Saya pasti menumpahkan beberapaair mata selama film. Film itu sangat emosional.” Saudaranya, Philip Dale berkomentar, “Saya suka bagaimana film itu menggambarkan kemanusiaan dari semua karakter di situasi tersebut.”

Mary Lien Nguyen adalah seorang pensiunan spesialis Teknologi Informasi yang pernah bekerja di pemerintah Federal selama hampir 30 tahun. Ia melarikan diri dari Vietnam dan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1979.

Mary Lien Nguyen mengatakan kepada The Epoch Times pertunjukan itu membuatnya menangis.

Sebagai seorang imigran dari Vietnam komunis, Mary Lie Nguyen mengatakan ia tahu bagaimana komunis yang mengerikan itu. Ia menuduh Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan kebenaran mengenai Falun Gong dan mengupayakan segala cara untuk membungkam Whistleblower pelanggaran yang tidak kenal takut, seperti para mahasiswa dalam film itu.

Mary Lien Nguyen memperingatkan bahwa komunis berupaya untuk menghancurkan umat manusia. Ia mengatakan itu adalah hal yang mengerikan baginya, dan ia berharap kebenaran yang diceritakan dalam pertunjukan itu akan menyebar ke seluruh dunia.

Ulasan-ulasan para hadirin yang positif berlimpah di media sosial.

“Putra saya dan saya melihat film yang luar biasa ini hari ini,” kata seorang pengguna internet bernama Kerry Debois. 

“Adalah harapan terdalam saya untuk setiap orang pergi menonton film yang penting ini dan film yang dihasilkan dengan sangat baik. Saya berkonsentrasi sepanjang film itu.”

Seorang penonton bernama Karen Evanek meninggalkan sebuah pesan, “Banyak sekali orang-orang yang tidak disebutkan namanya yang mendapat pujian adalah menakjubkan. Semoga mereka/kalian semua tetap aman.”

Ada sebuah posting dari Iris Neal, berbunyi bahwa “Baru saja melihat film yang sangat membuka wawasan ini hari ini. … Saya akan sangat merekomendasikannya. … Sedih karena begitu banyak yang terlibat dalam produksi harus ‘tidak disebutkan namanya.”

Orangtua yang menyebut dirinya Hawa Agnes-Hass berkata, “Saya akan membawa suami saya dan anak-anak untuk melihat film ini sebagai sebuah keluarga! Anak-anak saya harus mengerti apa yang terjadi di Amerika saya ini.”

“Unsilenced” adalah Pemenang Penghargaan Pemirsa di Festival Film Austin pada tahun 2021. Dan pada 25 Januari, “Unsilenced” mendapatkan nominasi oleh The Political Film Society sebagai film terbaik mengenai hak asasi manusia serta sebagai paparan film terbaik untuk tahun 2022.

Leon Lee juga menyutradarai film dokumenter “Human Harvest” (tahun 2014), yang mengungkap pengangkatan dan penjualan organ-organ dari para tahanan hati nurani oleh Partai Komunis Tiongkok, yang sebagian besar adalah tahanan Falun Gong. Film ini disiarkan di lebih dari 25 negara dan memenangkan Peabody Award pada April 2015. (Vv)

Jumlah Rawat Inap di AS Turun, Prancis Bebaskan Penggunaan Masker di Luar Rumah, Finlandia Cabut Semua Batasan

oleh Li Mei dan Ming Yu

Lebih dari 382 juta orang di seluruh dunia, tidak termasuk darat Tiongkok telah didiagnosis terpapar virus komunis Tiongkok (COVID-19), dan sekitar 5,69 juta orang meninggal dunia pada Rabu (2/2/2022). Saat ini, semakin banyak negara seperti Prancis, Finlandia, mulai mencabut pembatasan-pembatasan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran epidemi. Tingkat rawat inap pasien di ibu kota AS dan 34 negara bagian telah menurun.

Jumlah pasien terpapar COVID-19 yang butuh perawatan rumah sakit di ibu kota AS dan 34 negara bagian terus menurun saat ini, mengurangi beban kekurangan staf medis yang berlangsung selama hampir sebulan terakhir.

Menurut data epidemi negara bagian New York, jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh negara bagian turun sebesar 92% dari puncaknya pada 3 minggu lalu, dan jumlah pasien rawat inap juga turun sebanyak 43%.

Namun, Palang Merah Amerika baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah donor darah telah turun sebanyak 10% sejak wabah merajalela, sehingga beberapa rumah sakit harus menunda operasi pembedahan.

Juru bicara Palang Merah Amerika mengatakan : “Palang Merah menghadapi kekurangan darah nasional, yang berarti dalam beberapa kasus, jumlah persediaan darah yang kita miliki cukup kritis karena kurang dari kebutuhan setiap harinya”.

Seorang pendonor darah mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia mendonorkan darahnya sejak wabah menyebar.

Dan Ngo, pendonor darah lainnya mengatakan : “Saya tidak mendonorkan darah lagi sejak penyebaran wabah meluas”.

Pada Rabu (2 Februari), seiring dengan pencabutan serangkaian pembatasan oleh pihak berwenang, para komuter mulai kembali ke kawasan bisnis Kota Paris dan berjalan-jalan tanpa menggunakan masker.

Alexia Papoz, warga Paris mengatakan : “Bagi saya, pencabutan wajib kerja jarak jauh sehingga bisa kembali bekerja di kantor, bertemu dengan tim lagi. Cukup senang karena bisa merasakan lagi kehangatan dari kebersamaan”.

Wabah varian Omicron di Prancis sedang menurun dengan cepat. Menurut data WHO, Prancis menambahkan 330.000 kasus baru dalam seminggu terakhir, turun 14% dari catatan minggu sebelumnya.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengumumkan bahwa semua pembatasan akan dicabut pada pertengahan bulan Februari, dimulai dengan pembatasan yang diberlakukan terhadap restoran dan fasilitas olahraga mulai minggu ini.

Menteri Kehakiman Finlandia Anna-Maya Henriksson mengatakan bahwa paspor vaksin, yang saat ini sedang diterapkan, dirasakan kurang logis karena sulit untuk membenarkan efektivitas dari praktik tersebut. (Sin)

Wawancara Eksklusif dengan Trump : Tindakan Pemaksaan dalam Mencegah Penyebaran Epidemi Harus Diakhiri

Ivan Pentchoukov dan Kash’s Corner

Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ‘Epoch Times’ bahwa pemaksaan terkait dengan pencegahan epidemi yang dilakukan pemerintah adalah salah, sehingga patut dihapuskan

Dalam acara Kash’s Corner The Epoch Times, Trump mengatakan kepada Kash Patel, seorang mantan ajudan utamanya : “Kita harus mengakhiri itu. Perintah itu harus dihentikan. Dan itu tidak boleh dilaksanakan sama sekali.”

Wawancara ini akan ditayangkan pada EpochTV.com pada 7 Februari pukul 20:00 ET.

Pada akhir tahun 2019, ketika Trump menjabat presiden, virus Sars-cov-2 (virus komunis Tiongkok) yang menyebabkan wabah COVID-19 pertama kali muncul di Tiongkok. Di bawah Trump, pemerintah federal tidak mengamanatkan vaksinasi atau masker. Tetapi beberapa negara bagian dan kota kabupaten, termasuk California, membuat kebijakan regional tentang kewajiban menggunakan masker.

Kemudian, di bawah Presiden Biden, vaksinasi COVID-19 diwajibkan bagi masyarakat saat keluar rumah baik untuk makan di luar, mengunjungi tempat konser, bahkan ke tempat kerja sekali pun. 

Setelah itu, Biden mengeluarkan perintah presiden yang mewajibkan militer, kontraktor federal, lembaga pemerintah, pekerja perawatan kesehatan, dan semua orang Amerika yang bekerja untuk perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 100 orang karyawan untuk divaksinasi.

Semua perintah Biden ini telah mendapat pertentangan. Bahkan, beberapa telah dibatalkan oleh pengadilan, meskipun perintah mengenakan masker sebagian besar telah bertahan dari tantangan hukum dan masih dilaksanakan.

Trump mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa Biden berkampanye dengan janji untuk mengalahkan virus tetapi buruk dalam pelaksanaannya.

“Mereka tampaknya tidak tahu apa yang mereka lakukan,” kata Trump. 

“Begitu dikukuhkan sebagai presiden, ia langsung mengatakan : Saya akan mengatasi COVID, tetapi setahun setelah ia menjabat, justru jumlah kematian yang meningkat, malahan itu terjadi setelah kita telah mampu mengembangkan metode perawatan, memproduksi vaksin, dan yang lainnya”.

Jumlah kematian akibat pandemi di AS pada tahun 2021 lebih tinggi daripada tahun 2020, dan banyak wilayah di AS mencatat rekor baru untuk kasus COVID-19 pada akhir tahun 2021 atau Januari 2022.

Trump mundur sebagai presiden pada 20 Januari 2021.

Di awal penyebaran COVID-19, presiden dari Partai Republik ini tidak mengeluarkan perintah lockdown. 

Namun saat itu, penasihat epideminya Anthony Fauci dan Deborah Birx menyarankan orang agar menjalankan isolasi mandiri dan tinggal di rumah. Meskipun banyak negara bagian yang menerapkan perintah penutupan bagi usaha atau bisnis yang kurang penting.

Tetapi, akhirnya Trump tidak sejalan dengan para pejabat tinggi kesehatan ini, mendesak pembukaan kembali daerah-daerah yang telah diblokir, dan menyatakan : “Pemulihan” tidak semestinya berlangsung lebih buruk daripada virus COVID-19 itu sendiri.

Sebuah analisis secara komprehensif terhadap 24 item penelitian menyimpulkan bahwa, kebijakan lockdown nyaris tidak berdampak pada penurunan tingkat kematian kasus COVID-19.

Trump menjelaskan bahwa kira-kira 1  bulan setelah penyebaran virus komunis Tiongkok, dia telah menginstruksikan penutupan sebagian besar jalur (darat dan udara) non-Amerika ke dan dari Tiongkok. Ini adalah langkah kontroversial pada saat itu. 

Trump juga memperketat kontrol pada jalur imigrasi ilegal dan legal, karena kekhawatiran tentang imigran yang masuk dengan membawa virus. Oleh karena itu, mendirikan ‘Operation Warp Speed’ ​​​​untuk mempercepat pengembangan vaksin dan perawatan COVID-19.

Trump mengatakan : “Saya memang memerintahkan penutupan pintu gerbang yang menghubungkan AS dengan Tiongkok demi menyelamatkan ratusan ribu jiwa warga AS. Kemudian ketika saya melihat apa yang terjadi di Italia, Prancis dan Spanyol, saya juga menutup pintu gerbang Eropa. Dan dua penutupan ini … telah menyelamatkan ratusan ribu jiwa orang.” (sin)

AS Minta Pertanggungjawaban Beijing atas Kegagalan Menghormati Komitmennya di Perjanjian Perdagangan Tahap Pertama AS-Tiongkok

NTDTV.com

Laporan Reuters pada 1 Februari, Deputi Perwakilan Dagang AS Sarah Bianchi membuat pernyataan di atas pada forum virtual yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Washington. Ia mengatakan : “Kalian tahu, jelas sekali bahwa Beijing tidak memenuhi komitmennya yang tertera dalam perjanjian tahap pertama, dan itulah yang kami ingin coba selesaikan.”

Sarah Bianchi tidak merinci lebih lanjut, tentang langkah apa yang akan diambil oleh pemerintahan Biden untuk membuat pemerintah Tiongkok memenuhi komitmennya, tetapi dia menjelaskan : “Meskipun tujuan kami bukan untuk meningkatkan eskalasi permasalahan, tetapi kami sedang mempertimbangkan untuk menggunakan semua sarana yang kami miliki guna memastikan mereka agar bertanggungjawab terhadap kegagalannya dalam menghormati komitmen mereka.”

Sarah Bianchi juga menyinggung soal USTR yang menekankan bahwa, subsidi pemerintah Tiongkok kepada perusahaan mereka, kebijakan serta praktik ekonomi non-pasar adalah ancaman serius bagi kepentingan ekonomi AS.

Bianchi mengakui bahwa dialog dengan pemerintah Tiongkok sangat sulit. Tetapi dia juga menekankan : “Dari sudut pandang saya, yang penting bagi kita adalah melakukan dialog.”

Pada Januari 2020, pemerintah Tiongkok dan pemerintah AS menandatangani  perjanjian perdagangan AS – Tiongkok tahap pertama. Pada saat itu, pemerintah Tiongkok berjanji pada tahun 2020 hingga 2021 untuk membeli produk pertanian, manufaktur, energi dan jasa dari AS berjumlah sebesar USD.200 miliar lebih tinggi dari level pembelian tahun 2017. Namun, hingga bulan November tahun lalu, pembelian Tiongkok baru mencapai sekitar 60 % dari perjanjian yang disepakati secara hitam putih itu.

Pada akhir Januari, Menteri Pertanian AS Tom Vilsack mengatakan kepada anggota parlemen bahwa perusahaan Tiongkok membeli produk pertanian AS sekitar jumlah USD. 13 miliar lebih rendah dari target yang tercantum dalam perjanjian tahap pertama.

Reuters mengungkapkan bahwa Biro Sensus AS berencana untuk merilis data perdagangan barang dan jasa AS tahun 2021 pada 8 Februari, diantaranya juga akan diinformasikan secara spesifik tentang kesenjangan yang timbul. (sin)

Meroket! Ledakan Harian Kasus COVID-19 RI Tembus 27.197, Jakarta Sumbang Lebih dari 10.000 Kasus

0

ETIndonesia- Kasus COVID-19 harian yang dilaporkan oleh Satgas COVID-19 menunjukkan terjadinya peningkatan kasus pasien yang didiagnosis positif COVID-19 per Kamis (3/2/2022).

Laporan yang dirilis menyebutkan penambahan harian mencapai 27.197 kasus sehingga kasus aktif berjumlah 115.275 orang yang sedang dirawat atau isolasi. Sehingga total jumlah orang terinfeksi COVID-19 secara keseluruhan di Indonesia 4.414.483 kasus.

Adapun kasus sembuh dari COVID-19 harian berjumlah 5.993 kasus dengan total keseluruhan 4.154.797 kasus.  Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia berjumlah 38 jiwa dengan total secara keseluruhan 144.411 jiwa.

Berikut rincian kasus COVID-19 harian :

1. Aceh: 14

2. Sumatera Utara: 198

3. Sumatera Barat: 55

4. Riau: 96

5. Jambi: 16

6. Sumatera Selatan: 112

7. Bengkulu: 25

8. Lampung: 112

9. Bangka Belitung: 38

10. Kepulauan Riau: 41

11. DKI Jakarta: 10.117

12. Jawa Barat: 7.308

13. Jawa Tengah: 610

14. DI Yogyakarta: 219

15. Jawa Timur: 1.394

16. Banten: 4.312

17. Bali: 1.501

18. Nusa Tenggara Barat: 57

19. Nusa Tenggara Timur: 38

20. Kalimantan Barat: 48

21. Kalimantan Tengah: 24

22. Kalimantan Selatan: 150

23. Kalimantan Timur: 107

24. Kalimantan Utara: 11

25. Sulawesi Utara: 60

26. Sulawesi Tengah: 18

27. Sulawesi Selatan: 106

28. Sulawesi Tenggara: 18

29. Gorontalo: 2

30. Sulawesi Barat: 2

31. Maluku: 129

32. Maluku Utara: 2

33. Papua: 181

34. Papua Barat: 76

Berikut kasus sembuh COVID-19 :

1. Aceh: 0

2. Sumatera Utara: 15

3. Sumatera Barat: 1

4. Riau: 5

5. Jambi: 0

6. Sumatera Selatan: 2

7. Bengkulu: 0

8. Lampung: 0

9. Bangka Belitung: 2

10. Kepulauan Riau: 0

11. DKI Jakarta: 4.400

12. Jawa Barat: 213

13. Jawa Tengah: 100

14. DI Yogyakarta: 6

15. Jawa Timur: 542

16. Banten: 542

17. Bali: 89

18. Nusa Tenggara Barat: 8

19. Nusa Tenggara Timur: 12

20. Kalimantan Barat: 15

21. Kalimantan Tengah: 1

22. Kalimantan Selatan: 8

23. Kalimantan Timur: 19

24. Kalimantan Utara: 1

25. Sulawesi Utara: 5

26. Sulawesi Tengah: 1

27. Sulawesi Selatan: 0

28. Sulawesi Tenggara: 2

29. Gorontalo: 2

30. Sulawesi Barat: 0

31. Maluku: 0

32. Maluku Utara: 0

33. Papua: 0

34. Papua Barat: 2

(asr)

Disorot Jokowi Soal Kecurangan Karantina, Satgas Terus Memonitor Hingga Adanya Temuan Titik Blindspot

0

ETIndonesia- Belum lama ini Presiden Jokowi menyoroti soal adanya kecurangan karantina. Menyusul adanya temuan terkait penyimpangan dalam kewajiban karantina oleh oknum-oknum tertentu, Satgas Penanganan COVID-19 bersama Kementerian/Lembaga terkait terus memonitor dan berupaya cepat tanggap dalam menindaklanjutinya, termasuk adanya temuan titik blindspot setelah dilakukan evaluasi bersama Polri dan pihak bandara.

“Untuk itu, telah dilakukan penambahan pengawasan di titik-titik tersebut, serta dengan implementasi sistem digital, diantaranya Presisi, yang terintegrasi dari pintu-pintu masuk negara, sampai kepada proses karantina demi meminimalisir kecurangan,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Graha BNPB, Rabu (2/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Disamping itu, hasil temuan lainnya, menunjukkan masih perlu adanya kesadaran yang tinggi, baik pihak pengawas maupun masyarakat, untuk mematuhi aturan agar peluang kecurangan dapat diminimalisir dengan optimal. 

“Saya juga mengimbau secara khusus bagi masyarakat agar tidak memanfaatkan celah untuk melakukan kecurangan, dan patuh terhadap aturan karantina yang ada. Peraturan karantina dibuat dengan penuh pertimbangan, demi kesehatan dan keselamatan seluruh elemen masyarakat,” lanjutnya. 

Selain itu, Pemerintah terus memantau tren kenaikan kasus konfirmasi harian dalam seminggu terakhir. Yang perlu menjadi perhatian sekarang adalah upaya bersama dalam menekan kasus agar jangan sampai terus terjadi kenaikan.

Sesuai dengan arahan Presiden terkait evaluasi PPKM, Pemerintah akan terus menggencarkan program vaksinasi serta menyiapkan stok obat-obatan di apotik, memperkuat fasilitas telemedicine bagi masyarakat tanpa gejala, pencegahan transmisi lokal di dalam negeri dengan penguatan protkes dan pelacakan. 

“Pemerintah juga akan terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk negara serta memperketat screening.Pemerintah akan terus memantau tren kasus bersamaan dengan optimalisasi upaya pengendalian dan pencegahan penularan di berbagai lini dan sektor sosial ekonomi masyarakat,”  tambah Wiku. (asr) 

1.222 Situs Web Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal Diblokir, Ada Binomo, IQ Option, Olymptrade dan Quotex

0

ETIndonesia- Setelah melakukan pengawasan dan menerima laporan masyarakat, selama tahun 2021, Kemendag memblokir 1.222 situs web perdagangan berjangka komoditi ilegal dan permainan judi berkedok trading. Upaya ini dilakukan guna memperkuat perlindungan masyarakat dari bahaya investasi ilegal yang merugikan.

“Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan berkomitmen mengawasi kegiatan perdagangan berjangka komoditi, termasuk yang menggunakan binary option (opsi biner). Sepanjang 2021, Bappebti bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 1.222 domain situs web perdagangan berjangka komoditi tanpa izin dan judi berkedok trading,” tegas Plt. Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana di Jakarta, Rabu (2/2/2022) dalam keterangan tertulisnya.

Dari ribuan website tersebut, terdapat 92 domain opsi biner yang diblokir seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex serta platform lain sejenisnya.

Bappebti juga memblokir 336 robot trading seperti Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro serta perusahaan lain yang sejenis.

Menurut Wisnu, binary option (opsi biner) merupakan kegiatan judi daring berkedok trading di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK). Aplikasi opsi biner yang beredar saat ini tidak memiliki legalitas di Indonesia. Apabila terjadi perselisihan (dispute) antara nasabah dengan penyedia, Bappebti selaku regulator di bidang perdagangan berjangka tidak dapat memfasilitasi nasabah dalam rangka mediasi.

Wisnu mengilustrasikan, seseorang yang menggunakan opsi biner hanya menebak harga suatu instrumen keuangan, seperti forex, kripto, atau indeks saham akan mengalami kenaikan atau penurunan dalam waktu tertentu. Apabila tebakannya benar, dia akan mendapatkan keuntungan yang besarnya tidak sampai 100 persen dari modalnya. Apabila tebakannya salah, akan menderita kerugian sebesar  100 persen.

“Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iklan, promosi, dan penawaran aplikasi atau situs web opsi biner,” tegasnya.

Selain itu, kata Wisnu, marak juga penawaran investasi forex dengan dalih melakukan penjualan robot trading. Masyarakat dijanjikan keuntungan konsisten dan pembagian keuntungan dengan penjual robot trading. Bagi anggota yang dapat merekrut anggota baru untuk bergabung, juga dijanjikan akan mendapat bonus, berupa bonus sponsorship.

“Entitas-entitas tersebut menggalang dana masyarakat melalui paket-paket investasi dengan menggandeng pialang berjangka luar negeri yang tentunya tidak memiliki izin usaha sebagai pialang berjangka dari Bappebti,” terang Wisnu.

Para pelaku diduga melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2011 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi serta diduga menyalahgunakan legalitas Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) yang diterbitkan Kemendag.

SIUPL merupakan izin usaha melakukan kegiatan usaha penjualan langsung yaitu sistem penjualan barang tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan penjual langsung yang bekerja atas dasar komisi dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran. Barang yang termasuk produk komoditi berjangka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau jasa dilarang dipasarkan melalui sistem penjualan langsung.

Secara umum, selama 2021, selain opsi biner dan penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading, situs website yang diblokir adalah duplikasi situs website pialang berjangka yang memiliki perizinan dari Bappebti dan situs web introducing broker (perantara) dari pialang berjangka luar negeri, seperti OctaFX, FBS, dan sejenisnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan dan Penindakan Bappebti Aldison menyampaikan bahwa Bappebti rutin melakukan pengawasan dan pengamatan terhadap situs- situs web di bidang PBK yang tidak memiliki perizinan dari Bappebti.

“Pengawasan dilakukan untuk mencegah timbulnya kerugian masyarakat. Mengingat saat ini bermunculan modus baru untuk menarik masyarakat agar tergiur menjadi investor di bidang PBK tanpa memperhatikan pengetahuan tentang mekanisme trading di bidang tersebut,” kata Aldison. (asr)