Menemukan Organ yang Tidak Tampak?!

Fu Yao

Pada 2018 lalu, ilmuwan Amerika menerbitkan sebuah artikel di jurnal “Science Reports” majalah “Nature” yang menyatakan bahwa mereka telah menemukan organ yang belum dikenal yang disebut “mesenchyme”. Tentu saja, istilah “belum dikenal” ini didasarkan pada kognisi kedokteran empiris yang berdasarkan anatomi kedokteran Barat. 

Para ilmuwan menyatakan, melalui teknologi deteksi terbaru, ditemukan sebuah “jalan bebas hambatan yang mengalir” dalam tubuh manusia, tampaknya ia ada di mana-mana, di bawah kulit, di sekitar arteri dan vena, jaringan fibrosa di antara otot, serta di sekeliling organ-organ dalam.

Segera setelah berita itu dipublikasikan, kalangan akademisi Eropa dan Amerika menjadi gempar, beberapa media arus utama, termasuk Time Magazine, National Geographic Magazine dari Amerika, The Independent dari Inggris, dan lainnya melaporkannya.

Namun, para peneliti di beberapa negara Asia, terutama dari Tiongkok, setelah melihat penelitian ini, malah merasakan: mengapa deskripsi ini sepertinya sudah tidak asing lagi ya? Ketika dicermati lebih jauh, hal ini sangat mirip dengan “meridian” yang disebutkan dalam ilmu PTT (Pengobatan Tradisional Tiongkok).

Meridian yang ajaib

Menurut pandangan PTT, meridian adalah istilah umum untuk saluran utama dan kolateral, yaitu jalur dalam tubuh manusia dalam mengalirkan energi vital dan darah, berhubungan dengan organ dalam, berkomunikasi dengan bagian internal dan eksternal, serta menembus sisi atas dan bawah.

Sistem meridian yang terdiri dari saluran utama dan kolateral yang malang melintang saling berhubungan dan meliputi seluruh tubuh. Pergerakan energi vital dan darah sangatlah penting untuk kesehatan tubuh manusia.

Sebagai analogi, meridian bagaikan jalur lalu lintas dalam tubuh manusia, sedangkan energi vital dan darah adalah kendaraan yang terus berlalu lalang di jalan. Jika kendaraan berjalan dengan lancar, maka sudah barang tentu semuanya sangat teratur, serta tubuh manusia yang bersangkutan juga terasa nyaman, kuat dan sehat. 

Sedangkan jika terdapat masalah, misalnya kemacetan lalu lintas jangka panjang atau terjadi kecelakaan lalu lintas yang serius, maka dampaknya akan meluas. Sebaliknya, jika aliran energi vital dan darah dalam tubuh tidak lancar, maka seluruh gejala penyakit sakit kepala dan demam, kelemahan fisik dan lain sebagainya bakal bermunculan.

Ketika Anda melihat diagram meridian, Anda akan mendapati bahwa ada banyak titik kunci yang disebut “titik akupunktur”. Titik akupunktur dianggap sebagai lokasi spesifik dalam rute sirkulasi meridian dari organ dalam yang sampai pada permukaan tubuh, tempat Qi (dibaca: chi = energi vital) dan darah bertemu serta keluar masuk, seperti stasiun penting di lalu lintas jalan raya.

Para peneliti di zaman kuno menemukan bahwa asalkan merangsang titik akupunktur tertentu, akan dapat dihasilkan efek khusus tertentu pula yang dapat meredakan atau bahkan menyembuhkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di beberapa tempat.

Misalnya, titik akupunktur Zusanli di Meridian Zuyangmingwei, dengan melihat arti yang terkandung di balik nama tersebut, adalah dengan menekan titik akupunktur ini maka Anda dapat berjalan sejauh satu setengah kilometer sehari. Dengan kata lain, titik Zusanli dapat meredakan nyeri lutut dan kaki, serta merupakan titik akupunktur yang penting untuk mengatur fungsi saluran pencernaan. Anda dapat mencoba titik akupunktur ini untuk masalah yang berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti sakit perut dan perut kembung.

Setiap titik akupunktur memiliki daya guna yang berbeda, dan kombinasi dari beberapa titik akupunktur dapat pula menghasilkan efek baru, ilmu pengetahuan mengenai titik-titik akupunktur meridian ini sangatlah luas dan mendalam. 

“Classic of Internal Medicine (Huangdi Neijing)”, merupakan karya tulis yang memuat titik- titik akupunktur meridian yang paling awal, memiliki sejarah lebih dari dua ribu tahun, sedangkan isi kitab yang mencatat dialog Huangdi yang membahas tentang ilmu pengobatan dengan para menteri justru dapat dilacak sampai ke masa lebih dari lima ribu tahun silam pada zaman Xuanyuan Huangdi [Kaisar Kuning, 2711-2597 SM, seorang tokoh pemimpin dan diakui sebagai leluhur semua orang Tionghoa, seorang pahlawan kebudayaan]. Setelah itu, beberapa dokter jenius Tiongkok kuno, seperti Bian Que, Sun Simiao, Li Shizhen, dan lain-lain juga melakukan studi terhadap hal ini, yang secara terus-menerus menyempurnakan sistem pengobatan Tiongkok kuno ini.

Sebagai contoh adalah moksibusi, yaitu menyalakan herbal moxa berbentuk batang pada titik akupunktur, dengan menggunakan panas untuk merangsang titik itu. “Huangdi Neijing” menyatakan: “Yang tidak dapat dilakukan dengan akupunktur, dapat dilakukan dengan moksibusi.”

Konon Bian Que (dibaca: pièn chüé) adalah seorang ahli pertama dalam bidang ini, ia membahas manfaat moksibusi dalam “Bian Que Nei Jing”, dan memberikan banyak referensi yang berguna bagi generasi selanjutnya.

Pernahkah kita pikirkan, mengapa orang zaman dahulu hanya menggunakan herbal apsintus (ARTEMISIA ANNUA) untuk moksibusi? Mengapa tanaman lain seperti bulir gandum, alang-alang, dan dandelion tidak dapat dipergunakan? Penelitian zaman modern telah menemukan bahwa tubuh manusia adalah sumber radiasi inframerah, dan spektrum energi radiasi yang dihasilkan oleh apsintus ketika dibakar juga inframerah, dan bagian utamanya adalah mendekati inframerah. 

Ketika moksibusi diterapkan pada titik akupuntur, radiasi yang mendekati inframerah memiliki kemampuan penetrasi yang tinggi, dan dapat memberikan energi yang lebih baik ke pusat penyakit melalui sistem meridian. Digantikan tanaman lain memang benar-benar tidak bisa.

“Mengadu untung” dalam penemuan titik akupunktur meridian

Ada suatu pandangan yang penulis sebut sebagai “mengadu untung”. Misalnya, suatu hari seorang lelaki zaman dahulu sedang memotong kayu bakar dan secara tidak sengaja telah melukai titik akupunktur Hegu di tangannya. Untuk menghilangkan rasa sakit dan menghentikan pendarahan, ia menekannya dengan kencang. Kemudian, lelaki zaman dahulu itu tiba-tiba menyadari bahwa kepalanya sudah tidak lagi sakit, jadi ditemukanlah titik akupunktur Hegu. Kemudian, dengan cara yang sama dengan sengaja atau tidak sengaja, perlahan-lahan ditemukanlah semua titik meridian pada tubuh manusia.

Tentu saja, kita tidak dapat mengesampingkan bahwa  beberapa titik akupunktur akan ditemukan dengan cara yang sama seperti itu. Sebagai contoh, Sun Simiao, seorang ilmuwan medis besar pada Dinasti Tang, pernah mencatat titik akupunktur “Ashi” yang dikenal di daerah Kerajaan Wu dan Shu di zaman Tiga Negara (Samkok), dalam

bukunya “Qian Jin Yao Fang” Volume 29. Yakni dokter di daerah Wu dan Shu, kadang-kadang menekan bagian lain dari tubuh pasien sampai pasien berteriak, “(A shi) Ah ya! Ini dia, disinilah dia.” Maka, dokter menekan atau menusuk bagian yang terasa sakit atau terasa tidak seperti biasanya, benar saja, setelah ditekan atau dengan ditusuk jarum Akupunktur ataupun moksibusi, benar-benar berhasil memperbaiki kondisi si pasien, itu sebabnya titik semacam itu disebut titik “Ashi.”

Namun bagaimanapun juga, jika seluruh teori acupoint meridian yang besar, kompleks, lengkap, terperinci, dan sangat konotatif semuanya ditemukan melalui metode ini, maka itu benar- benar merupakan “adu keberuntungan”. Misalnya, dalam contoh di atas dalam menemukan titik akupunktur Zusanli, sang penemu harus memiliki kemampuan asosiasi yang cukup untuk segera mengaitkan bagian kaki yang ditekan dengan nyeri lutut yang mereda, tetapi juga harus menghayati dan kemudian dapat berulang kali memverifikasi pada dirinya sendiri atau kerabat serta teman-temannya, juga masih harus cukup cerdas untuk memahami dan menganalisis, mengetahui bahwa ini adalah penemuan besar yang harus dicatat dan diwariskan… probabilitas untuk menemukan titik-titik akupunktur dengan cara ini benar-benar terlalu kecil, diperkirakan sampai sekarang pun orang-orang masih harus meraba-raba dan belum mampu membentuk teori yang sistematis.

“Teori Vipassana” yang menemukan titik-titik Akupunktur Meridian

Ada pula suatu pandangan  yang disebut “Teori Vipassana.” Yaitu yang oleh orang zaman dahulu disebut sebagai “refleksi internal”, tabib Li Shizhen menekankan dalam bukunya ‘A Textual Research on the Eight Meridians of the Odd Meridian’:   “Pemandangan interior terowongan hanya dapat diamati dengan jelas oleh orang yang melakukan refleksi.” 

Ini berarti bahwa pandangan internal dari organ dalam dan terowongan meridian hanya dapat diamati dengan jelas melalui metode pengembangan diri tertentu, seperti meditasi atau vipassana.

Sebenarnya,buku-buku sejarah kuno telah lama mencatat  adanya kekuatan supernatural para ahli PTT seperti Bian Que, Hua Tuo, Zhang Zhongjing,  Sun  Simiao,  dan Li Shizhen, hanya saja banyak sekali orang yang tidak berfikir ke arah sana. 

Sebagai contoh, dalam sebuah prosa yang ditulis oleh Han Feizi, “Bian Que Menjumpai Cai Huan Gong”, dikatakan bahwa ketika Bian Que bertemu Cai Huan Gong (salah seorang  penguasa di zaman Musim Semi Musim Gugur) untuk pertama kalinya, ia mengatakan bahwa dalam tekstur kulitnya terdeteksi ada penyakit, Cai Huan Gong sangat tidak senang dan berpikir bahwa dokter ini hanya ingin menyembuhkan penyakit dari orang yang tidak berpenyakit untuk memamerkan kebolehannya. 

Akibatnya, ketika Bian Que menemuinya untuk kedua kalinya, ia mengatakan lagi bahwa penyakit Cai Huangong telah mencapai pencernaan dan harus segera disembuhkan, tetapi Cai Huangong tetap tidak mau mendengarkan. Ketika Bian Que bertemu Cai Huangong untuk ketiga kalinya, ia langsung membalikkan tubuh dan pergi. 

Cai Huangong meminta seseorang untuk bertanya, dan Bian Que berkata bahwa penyakitnya sudah sangat parah dan tidak dapat disembuhkan. Alhasil Cai Huangong tidak lama kemudian benar-benar jatuh sakit dan meninggal dunia. Bagaimana Bian Que mengetahui semuanya hanya dengan hanya memandangnya sekilas?

Ada juga kisah antara Hua Tuo dan Cao Cao. Dalam “Tiga Kerajaan/ Samkok” dikatakan bahwa Cao Cao (salah satu penguasa di zaman Samkok) menderita sakit kepala, dan ia telah mencari dokter-dokter terkenal, tapi tak mampu menyembuhkan. Kemudian, dokter jenius di zaman itu Hua Tuo meminta Cao Cao untuk dibuka batok kepalanya guna mengeluarkan penyakit “fengxian” yang ia derita. 

Cao Cao berpikir bahwa Hua Tuo akan memenggal kepalanya? Maka ia memerintahkan untuk mengurung Hua Tuo, dan Hua Tuo kemudian meninggal di penjara. 

Sedangkan Cao Cao akhirnya juga meninggal karena penyakitnya tersebut. Meskipun buku- buku sejarah tidak mencatat apakah itu “fengxian”, tetapi dikombinasikan dengan gejala Cao Cao, kita dapat menebak bahwa mungkin Cao Cao menderita tumor otak. Jadi bagaimana Hua Tuo dapat menemukannya?

Ilmu PTT selama ini memiliki metode diagnosis dan metode pengobatan melalui “pengamatan, pendengaran dan penciuman, pertanyaan, serta deteksi denyut pergelangan tangan”, namun, dari zaman dahulu hingga sekarang, hanya sedikit sekali yang mampu mencapai tingkat keahlian seperti dokter besar Bian Que dan Hua Tuo. Karena para ilmuwan medis zaman dahulu itu menaruh perhatian besar pada kultivasi diri, hati mereka penuh belakasih dan membuka praktik pengobatan untuk menolong manusia.

Keberadaan Meridian Terbukti Secara Ilmiah

Teori titik   akupunktur   meridian dari PTT senantiasa tidak pernah diterima oleh sistem medis Barat, alasannya karena pengobatan Barat menganut metode empiris anatomis, sedangkan meridian tidak ditemukan setiap kali membedah tubuh manusia, sehingga dianggap tidak ada. Sesungguhnya, kebenaran sudut pandang “apa yang terlihat mata adalah benar” sangatlah terbatas. Dalam spektrum cahaya yang luas, “cahaya tampak” yang dapat dilihat mata manusia hanyalah sempit belaka. 

Jika berada di luar jangkauan spektrum “cahaya tampak”, maka mata manusia pada umumnya tidak akan melihat hal itu. Sinar inframerah, ultraviolet dan sinar-X tidak terlihat oleh manusia, tetapi semuanya kini telah ditemukan bahkan dimanfaatkan di berbagai bidang. Apa yang tidak terbukti oleh sains tidak berarti tidak ada, kemungkinan sekali taraf sains yang masih belum cukup maju, dan instrumennya belum cukup canggih untuk mendeteksinya.

Frekuensi getaran energi dari Qi (energi vital) dan  darah, tidak  berada dalam “spektrum yang terlihat” dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Tetapi sekarang beberapa peneliti ilmiah mutakhir telah menemukan keberadaan “titik akupunktur meridian” dengan peralatan canggih.

Fisikawan mekanika kuantum Rusia Konstantin Korotkov menggunakan teknik pencitraan pelepasan gas, yang disebut sebagai GDV (Gas Discharge Visualization), ketika mengukur aura tubuh manusia menemukan bahwa  ada titik-titik terang dalam tubuh manusia, yang konsisten dengan titik akupunktur dalam ilmu PTT.

Sedangkan pada 2021 lalu, kerja sama antara Biotechnology Research Institute ENN Group dan Harvard Medical School Amerika Serikat untuk pertama kalinya mengamati dengan jelas garis fluoresen kontinu yang bermigrasi di sepanjang titik akupunktur meridian tubuh manusia. Para peneliti menyatakan bahwa pekerjaan ini memberikan bukti kuat untuk mengonfirmasi keberadaan meridian dalam PTT.

Sejak lama, ilmu pengobatan Barat selalu memperlakukan tubuh manusia sebagai mesin, jika ada bagian yang tidak berfungsi dengan baik, maka diperbaiki saja, jika tidak berfungsi maka diganti dengan yang baru.

Sedangkan, ilmu PTT mengikuti gagasan “Manusia adalah bagian integral dari alam” dalam budaya tradisional Tiongkok, memandang manusia sebagai integritas dan bagian dari pergerakan alami seluruh alam semesta. Jika di masa depan, teori ilmu PTT dikonfirmasi dan diakui, maka seluruh dunia pengobatan akan menghadapi sebuah reformasi raksasa.

Beberapa peneliti beranggapan bahwa begitu prinsip PTT dapat ditemukan dan dibuktikan, maka keunggulan “metode pengobatan holografis” dalam PTT dapat dipahami sepenuhnya oleh masyarakat dan  pengobatan di seluruh dunia akan memasuki suatu era baru. Pada saat itu, orang-orang mungkin akan menemukan bahwa kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang etnis Tionghoa adalah begitu bijak, sama sekali bukan “takhayul feodal”, sebaliknya jauh melampaui “ilmu empiris” yang berasal dari Barat. (pur)