https://www.youmaker.com/video/fdb2e449-7de3-40e3-9182-55be7d3d2c7e
Banyak Warga Singapura yang Menghabiskan Jutan Rupiah untuk Operasi Kecantikan pada Ikan Arwananya
ETIndonesia-Melakukan operasi kecantikan pada ikan mungkin agak aneh didengar tetapi pada kenyataannya itu tidak asing lagi di kalangan banyak orang Singapura.
Menurut TODAYonline pada 28 Maret, operasi kecantikan pada ikan peliharaan menjadi semakin populer dan mendapat tempat banyak kalangan di negara ini.

Meskipun beberapa orang mungkin merasa ide tentang operasi kecantikan pada ikan adalah sesuatu yang kejam dan aneh, tetapi Ng, seorang ahli bedah kecantikan yang terkenal bersikeras bahwa prosedur ini sebenarnya dapat “mempercantik” ikan bukannya melukai.
Memberikan ikan kelopak mata adalah salah satu prosedur yang paling populer di klinik Ng. Ini adalah prosedur yang mengendurkan jaringan di belakang mata ikan dan mendorong bola mata ke dalam rongga mata.
ikan arwana

Bagi mereka yang tidak tahu biaya untuk membuat kelopak mata bisa mencapai hingga 1,2 juta rupiah dan biaya untuk membuat dagu ikan dimulai pada 800 ribu rupiah.
Mungkin bagi sebagian orang adalah konyol untuk membelanjakan uang semata-mata untuk kecantikan ikan tetapi bagi para pemilik Arwana mereka tidak peduli.
Hal ini karena jika mereka mampu menghabiskan puluhan juta untuk membeli ikan tersebut mengapa tidak untuk operasi yang harganya hanya beberapa juta.

Dikenal sebagai “ikan naga” dalam bahasa Mandarin, Arwana adalah salah satu ikan hias paling mahal di dunia selama beberapa dekade, dengan harga yang dapat dikatakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Bagi orang tionghoa, memelihara ikan sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kekayaan, terutama ikan Arwana,” kata Kenny Yap, ketua Qian Hu Fish, yang juga salah satu peternak Arwana di Singapura pada TODAYonline.(yant)
Sumber: erabaru.my
Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.
Pasukan AS Berhasil Menyelamatkan Bayi, Bandara Kabul Masih Dalam Kekacauan
Pada Jumat 20 Agustus, Departemen Pertahanan AS mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil menyelamatkan 169 orang Amerika dari pinggiran Bandara Kabul dengan 3 helikopter untuk pertama kalinya. Juga bayi Afghanistan yang dilemparkan ke pagar militer AS. Bayi Afghanistan ini telah dipertemukan kembali dengan ayahnya setelah menerima perawatan. Namun, wartawan lokal mengungkapkan bahwa ratusan keluarga masih menunggu di luar bandara untuk mencari kesempatan melarikan diri
Tang Jian dari NTD Asia-Pacific Television
Di Bandara Kabul, seorang tentara AS menggendong bayi di luar pagar besi dari orang tuanya dengan satu tangan. Video perpisahan orangtua dan anak ini membuat orang merasa sakit. Namun, Departemen Pertahanan AS membenarkan bahwa bayi tersebut dipertemukan kembali dengan ayahnya setelah diminta oleh keluarganya untuk dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, John Kirby berkata : “Karena anak itu sakit, anggota tentara yang Anda lihat menggendong bayi itu melewati pagar besi, dan mengirim anak itu ke rumah sakit Norwegia di bandara, dan setelah staf medis merawat anak itu. Dipulangkan kembali ke ayahnya.”
Namun, setelah Taliban menyerbu Afghanistan, orang-orang melarikan diri satu demi satu. Masih terjadi kekacauan di luar bandara dan tembakan di mana-mana. Berbagai negara mengirim pasukan untuk membantu evakuasi personel diplomatik dan lokal. Militer AS juga mengirim 3 helikopter Chinook di bandara. Di luar bandara menyelamatkan 169 orang Amerika .
John Kirby menegaskan : “Pasukan kami sangat dekat dengan pinggiran bandara, dan dalam waktu singkat dan dalam jarak dekat, beberapa personel dapat pergi ke sana dan membawa mereka ke bandara.”
Meskipun Amerika Serikat mengatakan telah mengevakuasi sekitar 13.000 orang, seorang reporter lokal di Kabul, Latifi, menggambarkan situasi kacau di luar bandara, di mana sejumlah besar orang Afghanistan dan pasukan AS menghadapi Taliban.
Ali Latifi, seorang reporter lokal di Kabul mengatakan: “Situasi saat ini adalah bahwa ratusan keluarga, wanita, anak-anak, dan bayi masih menunggu di luar bandara. AS mengatakan kepada Taliban bahwa mereka tidak diizinkan masuk. Jadi ketika orang mendekati bandara. Taliban Itu akan menembak ke atas. Ini adalah situasi yang kacau. Tidak ada yang bisa mengendalikan daerah sekitarnya dengan baik.” (hui)
Dukungan Beijing Terhadap Taliban Akan Membawa Beijing ke Masalah dan Jebakan
oleh Wang He
Dengan Taliban mengambil alih Kabul beberapa hari lalu, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Beijing selalu memainkan “sebuah peran yang membangun” di Afganistan, selama sebuah jumpa pers pada 17 Agustus. Rezim Tiongkok menganggap situasi tersebut sebagai sebuah kesempatan strategis untuk lebih aktif terlibat dalam urusan Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bertemu dengan Kepala Komisi Politik Taliban Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar, di kota Tianjin, Tiongkok pada 28 Juli.
Wang Yi berkata, “Penarikan pasukan Amerika Serikat dan NATO dengan tergesa-gesa dari Afghanistan sebenarnya menandai kegagalan kebijakan Amerika Serikat terhadap Afganistan.”
Tampaknya Wang Yi menyinggung bahwa Beijing dapat melakukan sebuah pekerjaan yang lebih baik daripada Amerika Serikat. Namun, penulis yakin Partai Komunis Tiongkok akan gagal dalam membela Taliban di Afghanistan.
Pertemuan Wang Yi dengan Mullah Abdul Ghani Baradar sama saja dengan Partai Komunis Tiongkok secara resmi mengakui legitimasi politik Taliban.
Setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari Afghanistan, media yang dikelola pemerintah CCTV menerbitkan sebuah video rekaman pada tanggal 16 Agustus untuk menutupi keburukan Taliban yang berjudul, “Memahami Masa Lalu dan Masa Kini Taliban Selama 60 Detik, “tetapi video tersebut dihapus dalam waktu empat jam setelah dipublikasikan karena banyak kritik, Radio France Internationale melaporkan pada 18 Agustus.
Video tersebut, masih tersedia di corong Beijing, Global Times, memuji Taliban, mengklaim bahwa Taliban terdiri dari “pengungsi-pengungsi mahasiswa” dengan “disiplin yang ketat” dan “didukung” oleh para penduduk Afghanistan.
Akan sangat bodoh jika Partai Komunis Tiongkok berencana untuk mendukung Taliban di Afganistan.
Jebakan-Jebakan
Pertama, Partai Komunis Tiongkok dapat mengalami sebuah konflik dengan Taliban mengenai pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok etnis di wilayah Xinjiang di bagian barat jauh Tiongkok.
Pada 19 Januari, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa Partai Komunis Tiongkok melakukan “genosida terutama terhadap umat Muslim Uyghur serta kelompok etnis minoritas dan kelompok agama minoritas lainnya di Xinjiang.”
“Dokumentasi lengkap kami mengenai tindakan-tindakan Republik Rakyat Tiongkok di Xinjiang menegaskan bahwa setidaknya sejak Maret 2017, pihak-pihak berwenang setempat secara dramatis meningkatkan kampanye penindasan selama puluhan tahun terhadap umat Muslim Uyghur dan anggota-anggota kelompok etnis dan agama minoritas lainnya, termasuk etnis Kazakh dan etnis Kirgistan,” kata Mike Pompeo.
Sementara Taliban akan mengakomodasi Partai Komunis Tiongkok dalam beberapa cara, dengan imbalan dukungan dan manfaat ekonomi, Taliban tidak akan melepaskan dukungannya yang sesungguhnya untuk Gerakan Islam Turkestan Timur atau berjuang bersamanya.
Taliban tidak ingin mengambil risiko kehilangan legitimasinya atau memicu pertikaian antara kelompok-kelompok Islam yang berbeda. Gerakan Islam Turkestan Timur adalah sebuah kelompok separatis Uyghur yang diklaim Beijing untuk bertanggung jawab atas banyak serangan teroris di Xinjiang.
Kedua, Partai Komunis Tiongkok menghadapi kendala dari dalam Taliban dan dari masyarakat internasional.
Masih ada sebuah pertanyaan apakah Taliban dapat mengambil kendali penuh atau tidak atas situasi di Afganistan.
Sejauh menyangkut Taliban, ada Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan.
Dulu Taliban Pakistan adalah sebuah cabang dari Taliban Afghanistan dan menjadi independen pada tahun 2007 karena perbedaan-perbedaan kepentingan. Taliban Afganistan itu sendiri bukanlah sebuah kelompok monolitik dan juga ada perbedaan yang cukup besar dalam pandangan politik di antara anggota-anggotanya.
Sejauh keterlibatan internasional yang bersangkutan, setidaknya ada delapan pihak—–Amerika Serikat, Rusia, Pakistan, India, Iran, Arab Saudi, Turki dan Tiongkok–—semuanya ini saling terkait dan kompleks. Niscaya, kemampuan Partai Komunis Tiongkok untuk campur tangan dengan Taliban dan di Afghanistan adalah terbatas.
Ketiga, Partai Komunis Tiongkok menghadapi dua ancaman langsung utama dari Afghanistan.
Ancaman pertama diberi label oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai “Tiga Kekuatan Jahat”: terorisme, ekstremisme, dan separatisme. Pergolakan di Afghanistan telah menimbulkan kekuatan-kekuatan ini yang telah meluas ke Pakistan.
Pada 14 Juli, sebuah bom meledak di dalam sebuah bus yang penuh dengan pekerja di distrik Kohistan, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Para pekerja sedang dalam perjalanan menuju lokasi konstruksi proyek pembangkit listrik tenaga air Dasu, yang merupakan bagian dari Koridor Ekonomi Pakistan-Tiongkok—–sebuah komponen penting dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Partai Komunis Tiongkok.
Di antara tiga belas orang yang tewas, sembilan orang adalah warganegara Tiongkok. Dua puluh delapan warganegara Tiongkok terluka dalam ledakan bom tersebut. Partai Komunis Tiongkok yakin insiden itu adalah sebuah serangan teroris terhadap warganegara Tiongkok.
Ancaman kedua adalah perdagangan narkoba lintas-batas, yang membawa pendapatan besar yang diandalkan Taliban.
“Ekonomi opium ilegal Afghanistan memiliki ukuran yang signifikan jika dibandingkan dengan ekonomi Afghanistan yang sah. Afghanistan adalah produsen opiat terlarang yang terkemuka di dunia dan memasok lebih dari 80 persen produksi opium ilegal global. Keluaran kotor ilegal dari ekonomi opium Afghanistan adalah diperkirakan sebesar US$ 4,1-6,6 miliar pada tahun 2017 dan US$ 1,2-2,2 miliar pada tahun 2018,” tulis Irmgard Zeiler dari U.N. Office of Drugs and Crime -UNODC- atau Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan.
Ancaman dan jebakan yang disebutkan di atas cenderung menjadi lebih serius setelah Taliban berkuasa.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken berbicara di telepon dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi “mengenai perkembangan-perkembangan di Afghanistan, termasuk situasi keamanan dan upaya kami masing-masing untuk membawa warganegara Amerika Serikat dan warganegara Republik Rakyat Tiongkok ke tempat yang aman,” menurut Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada 16 Agustus.
Mungkin panggilan ini dapat mengingatkan Beijing untuk tidak salah menilai situasi tersebut, yang mungkin membawa kerugian bagi Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok itu sendiri. (Vv)
Wang He memiliki gelar master dalam hukum dan sejarah, dan telah mempelajari gerakan komunis internasional. Dia adalah seorang dosen universitas dan eksekutif sebuah perusahaan swasta besar di Tiongkok. Wang sekarang tinggal di Amerika Utara dan telah menerbitkan komentar tentang urusan dan politik Tiongkok saat ini sejak 2017
Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times
Pemerintah Federal AS Mendorong Vaksin Dosis Ketiga, Para Ahli Mengkritik Belum Waktunya
Han Rui – NTD
Pemerintah Federal AS mengizinkan memberikan vaksin dosis ketiga. Meskipun demikian, sejumlah pakar mengkritiknya.
CDC dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan minggu ini, bahwa efektivitas vaksin akan berkurang seiring waktu, dan mengutip tiga penelitian sebagai bukti. Sehingga mengumumkan bahwa mulai 20 September, Amerika Serikat akan terbuka untuk semua warga negara. Selanjutnya, akan divaksinasi lengkap selama delapan bulan ke depan, dengan vaksin booster ketiga.
Namun demikian, menurut NBC News, beberapa ilmuwan dan pakar kesehatan mengatakan bahwa data yang diberikan oleh CDC tidak meyakinkan. Mereka percaya bahwa meskipun data tersebut membuktikan bahwa efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit ringan dan sedang berkurang, mereka masih dapat mencegah pasien menjadi sakit parah dan dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, dianggap terlalu dini untuk mempromosikan dosis ketiga vaksinasi.
Tiga Senator AS dalam Sehari Menderita Infeksi Terobosan
Tiga senator dari Kongres AS ditemukan terinfeksi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 dalam sehari pada Kamis 19 Agustus, ketiganya telah divaksinasi lengkap.
Ketiganya adalah Senator Independen Angus King dari Maine, Senator Republik Roger Wicker dari Mississippi, dan Senator Demokrat John Hickenlooper dari Colorado.
Larangan Perjalanan yang tidak Penting di Perbatasan AS Diperpanjang hingga 21 September
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pada Jumat 20 Agustus, bahwa larangan perjalanan yang tidak penting di perbatasan AS dengan Kanada dan Meksiko akan diperpanjang lagi hingga 21 September untuk memperlambat penyebaran virus varian Delta.
Baru-baru ini, Kanada telah membuka turis Amerika yang divaksinasi lengkap untuk memasuki Kanada. (hui)
Menghadapi Komunis Tiongkok, Wapres AS Memulai Perjalanan ke Asia Tenggara
Zhang Ting – Epochtimes.com
Wakil Presiden AS Kamala Harris memulai perjalanan Asia Tenggara pertamanya setelah menjabat pada akhir pekan ini. Setelah dunia berfokus pada masalah Afghanistan dalam beberapa hari terakhir, perjalanan Kamala Harris akan memberikan kesempatan kepada pemerintahan Biden untuk kembali fokus dalam menghadapi Komunis Tiongkok di kawasan indo-pasifik.
Menurut Wall Street Journal, Kamala Harris berangkat ke Singapura dan Vietnam pada Jumat 20 Agustus. Kunjungan ini akan menjadi puncak dari kontak diplomatik antara Amerika Serikat dan kawasan dalam beberapa bulan terakhir, menyoroti pergeseran dari perang melawan terorisme ke penahanan terhadap kekuatan bersaing.
Menurut pejabat senior pemerintah AS, Kamala Harris diharapkan untuk fokus pada kesehatan global, kemitraan ekonomi, dan masalah keamanan di kawasan selama kunjungannya.
Dia akan menyampaikan pidato di Singapura untuk menguraikan visinya untuk kawasan Indo-Pasifik dan mendirikan kantor regional Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Asia Tenggara di Vietnam.
Kamala Harris juga akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis, untuk membahas masalah rantai pasokan. Pemerintahan Biden telah bekerja keras untuk mengatasi kekurangan semikonduktor global, yang telah menyebabkan perlambatan produksi di bidang peralatan rumah tangga, komputer, dan mobil.
Dukungan pemerintah di Asia Tenggara sangat penting untuk kepentingan jangka panjang Amerika Serikat di kawasan Indo-Pasifik. Beijing secara aktif berusaha untuk memberikan pengaruh yang lebih besar pada negara-negara tetangga yang lebih miskin dan memperluas klaimnya di Laut Tiongkok Selatan.
Renato Cruz De Castro, profesor studi internasional di Universitas De La Salle di Manila, mengatakan: “Asia Tenggara adalah salah satu medan pertempuran utama untuk persaingan strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Ada persepsi di Washington bahwa Tiongkok baru-baru ini memenangkan banyak poin. Jadi ada rasa urgensi.”
Tantangan dan Peluang Hidup Berdampingan dalam Perjalanan Kamala Harris
Kekacauan situasi di Afghanistan setelah penarikan AS, telah membayangi kunjungan Kamala Harris. Beberapa orang percaya bahwa Kamala Harris harus menjawab pertanyaan tentang kredibilitas Amerika Serikat dari sekutu dan mitra selama kunjungan ini.
Namun, analis lain menunjukkan bahwa kunjungan Kamala Harris, tentu saja merupakan tantangan. Akan tetapi, juga merupakan peluang bagus bagi Amerika Serikat. Kamala Harris dapat menggunakan ini untuk menekankan tekad dan komitmen Amerika Serikat di kawasan itu kepada sekutu dan mitra di Asia Tenggara.
Menurut sebuah laporan oleh VOA, seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan pada konferensi pers yang memperkenalkan perjalanan Asia Kamala Harris pada 19 Agustus, bahwa alasan Kamala Harris mengunjungi kedua negara ini adalah karena kawasan Indo-Pasifik terlalu penting bagi Amerika Serikat.
Dia berkata: “Kami memiliki minat yang bertahan lama di sana. Itu sebabnya dia sangat fokus pada area ini dan melakukan perjalanan ini.”
Pejabat pemerintahan Biden juga menyatakan bahwa, mereka percaya bahwa kebangkitan Taliban di Afghanistan tidak akan merusak kepercayaan mitra Amerika di Amerika Serikat.
Salah satu pejabat mengatakan: “Kami percaya bahwa mitra kami di seluruh kawasan Indo-Pasifik menganggap Amerika Serikat sebagai mitra yang kuat. Ini pasti akan menjadi salah satu hal yang ditekankan oleh Wakil Presiden dalam kunjungan ini.”
Menurut laporan tersebut, salah satu tujuan utama perjalanan Kamala Harris ini adalah untuk menghadapi kebangkitan Komunis Tiongkok di kawasan Asia-Pasifik. Meskipun Singapura bukan sekutu perjanjian Amerika Serikat, Singapura selalu bersikeras bahwa Amerika Serikat harus tetap berada di kawasan Asia-Pasifik dan menjaga hubungan militer yang erat dengan Amerika Serikat. Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Vietnam, berkembang dari hari ke hari. Vietnam juga merupakan salah satu penentang kuat hak dan kepentingan Komunis Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.
Bulan lalu, tur Asia Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, juga termasuk Singapura dan Vietnam.
AS Mundur dari Afghanistan dan Beralih untuk Fokus pada Tantangan Komunis Tiongkok
Saat mengumumkan penarikan pasukan AS dari Afghanistan, Presiden Biden mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Afghanistan akan fokus pada Tiongkok (Komunis Tiongkok) dan prioritas lainnya.
Dalam pidatonya pada tanggal 8 Juli, dia berkata, “Apa yang dibutuhkan Amerika Serikat adalah untuk fokus pada konsolidasi keunggulan intinya untuk menghadapi persaingan strategis dengan Tiongkok (Komunis Tiongkok) dan negara-negara lain. Kompetisi ini akan benar-benar menentukan masa depan kita.”
Bonnie Glaser, seorang ahli masalah Taiwan di German Marshall Foundation di Amerika Serikat, mengatakan kepada Reuters bahwa, setelah menarik pasukan dari Afghanistan, Amerika Serikat dapat membebaskan lebih banyak sumber daya dari perang melawan terorisme untuk lebih fokus pada Tiongkok (Komunis Tiongkok).
Dia berkata, “Ketika mentalitas kontra-terorisme memudar, Amerika Serikat akan mempercepat transformasinya untuk mempersiapkan pencegahan dan respons yang lebih baik terhadap pesaing sejawat.” “Pesaing dekat” (near peer competitor)yang dimaksud oleh Gladys tentu saja adalah Tiongkok. (hui)
Berbagai Epidemi di Tiongkok Terus Terekspos, Kasus Flu Burung H5N6 Terjadi di Huizhou, Guangdong
Li Jinfeng
Ketika epidemi COVID-19 berlanjut, kasus flu burung H5N6 telah terungkap di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok
Pada 20 Agustus, Komisi Kesehatan Provinsi Guangdong dari Komunis Tiongkok melaporkan bahwa kasus flu burung H5N6 telah dilaporkan di Huizhou pada tanggal 19 Agustus. Pasien adalah seorang wanita berusia 52 tahun yang saat ini tinggal di Kabupaten Boluo, Kota Huizhou. Saat ini sedang dirawat di rumah sakit.
Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa kasus ini adalah kasus yang tidak disengaja dan risiko penularan virus pada tahap ini rendah.
Pada awal Juli, kasus flu burung pada manusia juga terjadi di Kota Bazhong, Provinsi Sichuan. Pejabat itu juga mengatakan bahwa kasus itu adalah penularan lintas spesies unggas ke manusia sesekali. Pejabat itu mengklaim tidak ada kasus penularan H5N6 dari manusia ke manusia secara global.
Selain pneumonia, flu burung atau penyakit menular lainnya baru-baru ini muncul di daratan Tiongkok.
Pada 15 Agustus, Komisi Kesehatan Provinsi Shanxi menyatakan bahwa sembilan penduduk desa di Desa Baoxian, Kabupaten Wenshui, Provinsi Shanxi telah terinfeksi antraks kulit.
Pada 9 Agustus, Beijing melaporkan kasus antraks paru di paddock Chengde, Hebei. Pasien dipindahkan dengan ambulans ke Beijing untuk perawatan 4 hari setelah mulai sakit.
Pada 1 Juni, pejabat melaporkan bahwa kasus infeksi flu burung H10N3 pada manusia ditemukan di Provinsi Jiangsu, yang diduga sebagai kasus pertama di dunia infeksi manusia dengan flu burung H10N3.
Pada Juni, epidemi flu burung subtipe H5N8 yang sangat patogen terjadi pada burung liar di Cagar Alam Nasional Hongjiannao di Kota Shenmu, Kota Yulin, Provinsi Shaanxi, dan 4.249 burung liar mati.
Pada Mei, flu burung subtipe H5N8 sangat patogen burung liar terjadi di Kota Nagqu, Tibet. Pada April, flu burung subtipe H5N6 burung liar yang sangat patogen terjadi di Kota Shenyang, Provinsi Liaoning. Pada Februari, Flu burung liar subtipe H5N8 sangat patogen terjadi di Kota Lianyungang, Provinsi Jiangsu Wabah flu burung yang sakit, angsa liar subtipe H5N8 wabah flu burung yang sangat patogen terjadi di Beijing. Pada Januari, angsa liar subtipe H5N8 wabah flu burung yang sangat patogen terjadi di Kota Dongying, Provinsi Shandong. (hui)
Kim Jong-un yang “Kurus” dengan Pakaian Longgar Tidak Sesuai dengan Sosoknya
NTD
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kurus telah menarik perhatian dunia internasional sejak akhir Juni. Baru-baru ini, Kim Jong-un memimpin sekelompok pejabat untuk memeriksa kompleks perumahan kelas atas yang sedang dibangun di tepi sungai biasa di ibu kota Pyongyang. Dari foto resmi, terlihat bentuk tubuh Kim Jong-un. lebih kurus dan pakaiannya yang longgar jelas tidak cocok dengan bentuk tubuhnya sama sekali.
Menurut laporan pada 21 Agustus, oleh surat kabar urusan partai Korea Utara “Rodong Sinmun”, Kim Jong-un muncul kembali melalui media resmi setelah 22 hari.
Kim Jong-un jelas sangat puas dengan kemajuan konstruksi. Dia memuji tim konstruksi di tempat.
“Ketika bahan langka dan menghadapi kesulitan, para pekerja konstruksi mengandalkan patriotisme yang setia untuk membangun konstruksi yang inovatif. benar-benar sulit ditemukan ketika tanah baru saja dihancurkan 140 hari yang lalu. !”
Keterangan Foto : Baru-baru ini, Kim Jong-un menggelar payung untuk melihat progres pembangunan kompleks perumahan di Pyongyang. (Tangkapan layar video)
Dilihat dari foto-fotonya, sosok Kim Jong-un lebih kurus dari sebelumnya. Wajah bulat dan perut besar yang semua orang kenal di masa lalu, telah benar-benar menghilang. Dibandingkan dengan foto-foto sebelumnya, kita bisa melihat perbedaan yang jelas.
Menurut laporan media Korea Selatan, sejak Juni, intelijen menunjukkan bahwa Kim Jong-un melakukan serangkaian rencana pelangsingan di Wonsan, Korea Utara, atas saran para pejabat.
Saat itu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan berspekulasi bahwa berat badan Kim Jong-un telah turun setidaknya 10 kilogram.
Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa ini adalah ketiga kalinya Kim Jong-un memeriksa daerah pemukiman kelas atas di samping tepi sungai di Pyongyang, menunjukkan bahwa dia sangat memperhatikan bangunan ini.
Kim Jong-un menamai situs itu “Junglou-dong” (경루동). Daerah pemukiman ini terletak di sebelah “Gerbang Umum”, gerbang kuno periode Goryeo. Tempat tinggal No. 5 mendiang pemimpin Korea Utara Kim Il-sung pernah tinggal di sini.
Ada 800 rumah tangga di kompleks perumahan ini, dan otoritas Pyongyang akan mengizinkan kontributor tinggi ilmu pengetahuan nasional, militer, dan bidang lainnya untuk tinggal disini setelah selesai dibangun.
Gambar menunjukkan, pada 27 April 2018, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) berjalan di atas karpet merah pada upacara penyambutan dan pergi ke gedung resmi KTT Peace House di Panmunjom untuk rapat. (KOREA SUMMIT PRESS POOL/Kolam Pers Korea Summit/AFP via Getty Images)
Gambar menunjukkan, pada 27 April 2018, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri) dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (kanan) berjalan di atas karpet merah pada upacara penyambutan dan pergi ke gedung resmi KTT Peace House di Panmunjom untuk rapat. (KOREA SUMMIT PRESS POOL/Kolam Pers Korea Summit/AFP via Getty Images)