Dari Seorang Penjual Korek Api, Dia Menjadi Sosok Orang Terkaya, Siapa Dia?

ETIndonesia-Ini adalah sosok pria yang mampu menciptakan sebuah keajaiban bisnis, mengubah sebuah toko kecil di Swedia menjadi merek terkenal di dunia . Dan sosok orang seperti apa dia itu yang mampu merekonstruksi pemahaman orang-orang tentang “rumah”, menorehkan kesan yang mendalam terhadap gaya hidup anak-anak muda.

Ingvard Kamprad, lahir dan besar di sebuah peternakan di Smaland, Swedia selatan, adalah seorang bocah pemerah susu yang menderita disleksia, sulit berkonsentrasi saat belajar, namun ia sangat rajin dan performa di sekolahnya juga sangat memuaskan.

Sejak kecil, dia sudah menunjukkan otak bisnisnya yang luar biasa, dan pada usia 5 tahun, ia mulai menjual korek api. Kurang dari sehari ia bisa menjual 100 kotak korek api.

Pada usianya yang ke-10 tahun, ia mengayuh sepedanya mengelilingi daerah rumah untuk menjajakan dekorasi natal, ikan dan pensil kepada para tetangganya.

Kemudian melebarkan bisnisnya ke desa lain, produk yang djualnya juga semakin beragam dan berangsur-angsur membuka sebuah “toko kelontong super”.

Pada usia yang ke-17 tahun, sang ayah menghadiahkannya sejumlah kecil uang karena prestasinya di sekolah, meskipun ia sebenarnya mengidap disleksia yang sebetulnya dapat menghambat proses belajarnya.

Uang yang dihadiahkan oleh ayahnya menambah modal usahanya sehingga semakin lama usahanya semakin berkembang bahkan ia menerima pesanan dari luar kota.

Ia menamai usahanya itu dengan nama IKEA yang merupakan singkatan dari IK (Ingvar Kamprad) dan EA (Elmtaryr Agunnaryd) yang merupakan nama desa tempat tinggal masa kecilnya.

Bicara tentang asal usul perusahaan tersebut, nama IKEA berasal dari inisial nama pendirinya. Tak hanya itu, dalam IKEA juga terdapat singkatan desa tempat Kamprad lahir dan dibesarkan.

IKEA merupakan singkatan dari Ingvar Kamprad Elmtaryd dan Agunnaryd. IKEA menjual alat tulis, bingkai foto, taplak meja, jam tangan, perhiasan dan berbagai benda lainnya.

Pada usia 27, showroom IKEA yang pertama dibuka secara resmi, dia menciptakan konsep merakit furniture yang diadopsi dari pengalamannya saat kecil.

Ini menjadi kali pertamanya bagi pembeli agar bisa menyentuh dan melihat barang-barangnya langsung sebelum memesannya.

Kamprad juga menyediakan fasilitas pesan antar, ia menggunakan gerobak pengangkut susu untuk mengantarkan barang-barang pesanannya.

Semua produk furniturenya dirancang secara datar, sehingga mudah dibawa dan bisa dirakit sendiri di rumah.

Selama 60 tahun ke depan, Kamprad membangun IKEA menjadi peritel furnitur terbesar di dunia.

Lebih dari 350 toko menjangkau 29 negara di Eropa, Amerika Utara, Karibia, Timur Tengah dan Asia dengan lebih dari 930 juta pengunjung dan katalog yang dicetak dalam 32 bahasa, menjual 4 juta Billy bookcases per tahun dan sebagainya, total penjualan mencapai 38,3 miliar Euro ……

Kerajaan bisnis IKEA juga memberinya kekayaan diluar bayangan orang-orang, Bloomberg Billionaires Index menempatkannya sebagai orang terkaya ke kedelapan dengan kekayaaan 58,7 miliar dollar AS.

Tapi dia dijuluki sebagai “Miliarder paling pelit”.

Sepanjang hidupnya, dia hidup hemat dan dikenal sebagai sosok pekerja ulet, kedua poin inilah yang dipandang sebagai pilar kesuksesan IKEA.

Dia naik penerbangan murah, menginap di hotel murah, makan makanan sederhana, bahkan saking hematnya menulis surat juga secara bolak balik di atas sehelai kertas.

Dia juga pernah mencoba memimpin karyawannya untuk hidup hemat dengan cara hampir memantang segala bentuk keinginan seperti dirinya.

Ketika dia berkunjung ke Tiongkok bertahun-tahun yang lalu, dia pernah dicibir oleh seorang manajer senior IKEA di Tiongkok, karena tawar menawar cukup lama untuk barang seharga 20 yuan atau sekitar 40 ribu rupiah!

Kebiasaan hidup hematnya itu juga diturunkan ke anak-anaknya. Dia menetapkan peraturan untuk anak-anaknya tentang bagaimana menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu.

Misalnya, tidak boleh membeli jet pribadi dan harus sama seperti dirinya, hanya naik pesawat kelas ekonomi.

Sebagian besar waktunya, dia tinggal di pengasingan, bagi jutaan pelanggan IKEA dan publik dia sosok orang yang misterius, karena pada dasarnya sosoknya tidak diketahui publik.

Tapi dia pernah berkunjung ke toko IKEA di seluruh dunia. Terkadang ia masuk ke toko tanpa meninggalkan nama, mengajukan pertanyaan kepada karyawan seperti layaknya pelanggan, atau bertindak sebagai karyawan yang penuh semangat bertanya pada pelanggannya.

Dalam sebuah wawancaranya dengan Forbes pada tahun 2000 silam, dia berkata : “Tugas saya adalah melayani orang, tapi masalahnya adalah, bagaimana Anda tahu apa yang mereka inginkan dan bagaimana melayani mereka? Jawaban saya adalah: mendekati orang biasa, karena secara pribadi, aku adalah salah satu anggota di antara orang-orang awam itu.”

Kamprad memiliki empat orang anak yang akan melanjutkan usaha multinasional miliknya.

Hingga saat ini seperempat warga dunia sudah bisa mengakses toko-toko IKEA.

Tak disangka bocah penjual korek api ini bisa menjadi miliarder dunia, tapi tentunya harus disertai dengan semangat dan usaha keras yang luar biasa.

Dan sosok di balik kesuksesan IKEA ini tutup usia pada 27 Januari 2018 lalu di rumahnya di Smaland, Swedia., di usia ke-91 tahun.(jhn/yant)

Sumber: happies.life

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.