Home Blog Page 1376

Tingkat Paparan COVID-19 di AS Naik 47% dalam Sepekan Terakhir, Ahli : Waspadai Tingkat Kematiannya

oleh Han Rui

Data epidemi dari Universitas Johns Hopkins, dalam sepekan terakhir (4 – 10 Juli) jumlah kasus paparan baru yang dikonfirmasi di AS mencapai 19.455, meningkat 47% dari minggu sebelumnya.

Para pejabat kesehatan percaya bahwa alasan naiknya jumlah paparan baru, berkaitan dengan penurunan tingkat vaksinasi dan penyebaran virus varian Delta yang kini telah menjadi jenis infeksi utama di Amerika Serikat.

Dr. Jonathan Reiner, seorang analis medis dari CNN mengatakan, tren ini dapat menyebabkan jumlah kematian yang meningkat tajam di Amerika Serikat.

Vaksinasi di AS melambat, dan tingkat vaksinasi turun 84% dari April.

Sementara virus varian Delta yang penyebarannya semakin meluas, tingkat vaksinasi di Amerika Serikat justru terus menurun.

Data CDC-AS menunjukkan bahwa selama pekan lalu, hanya sekitar 278.000 orang warga Amerika Serikat yang menerima dua dosis suntikan vaksin dalam sehari, angka tersebut menurun sebesar 84% jika dibandingkan dengan suntikan perhari pada pertengahan April tahun ini.

Jumlah penonton film di gedung bioskop AMC meningkat, merupakan akhir pekan tersibuk sejak epidemi.

AMC, jaringan bioskop terbesar di negara itu mengumumkan bahwa dari Kamis hingga Minggu (8-11 Juli), 3,2 juta orang di AS datang ke gedung bioskop AMC untuk menonton film. Itu adalah akhir pekan tersibuk sejak epidemi Maret tahun lalu.

Menurut AMC, film  Black Widow yang diproduksi oleh Disney adalah film paling populer, dengan rekor box office setinggi USD. 80 juta selama akhir pekan di AS. (sin)

Taliban Menganggap Pemerintah Komunis Tiongkok Sebagai Teman, Netizen : Organisasi Teroris Memang Satu Keluarga

oleh Li Ming

Setelah pemerintah Amerika Serikat mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, kelompok militan ekstremis Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Afghanistan dan merebut beberapa daerah.

Beberapa hari yang lalu, juru bicara Taliban mengatakan kepada media bahwa Taliban menganggap pemerintah komunis Tiongkok sebagai teman, dan organisasi tersebut tidak akan membiarkan pihak manapun menggunakan Afghanistan untuk menyerang komunis Tiongkok.

Media Hongkong ‘This Week in Asia’ pada Jumat 9 Juli melaporkan bahwa juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikan sikap seperti yang dikutip di atas ketika berwawancara dengan media tersebut pada Rabu 7 Juli 2021.

Suhail Shaheen mengatakan bahwa pemerintah komunis Tiongkok adalah investor terpenting di Afghanistan. Setelah AS menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan, Taliban berharap dapat bernegosiasi mengenai masalah investasi dengan pemerintah komunis Tiongkok. 

Dia menekankan bahwa Taliban saat ini menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan. Jika kelak para investor dan pekerja kembali ke Afghanistan, Taliban akan “melindungi” keselamatan mereka.

Meskipun Suhail Shaheen membuat pernyataan “positif” seperti itu, Andrew Small, seorang peneliti senior pada proyek Asia dari think tank Amerika Serikat ‘German Marshall Fund of the United States’ berpendapat bahwa perang dan ketegangan di Afghanistan masih akan berpengaruh terhadap investasi komunis Tiongkok di Afghanistan.

Menurut informasi publik, pada Rabu 7 Juli, Komando Pusat AS mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa lebih dari 90% pasukan AS telah ditarik dari Afghanistan. Namun, sejak Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, Taliban melancarkan serangan sengit terhadap pasukan pemerintah Afghanistan. Dalam 2 bulan terakhir, Taliban telah menguasai lebih dari 150 dari sekitar 400 wilayah di Afghanistan.

Mengenai pernyataan dari juru bicara Taliban di atas, media resmi komunis Tiongkok telah membuat laporan profil tinggi. Mengklaim bahwa Hu Xijin, pemimpin redaksi media corong PKT ‘Global Times’ secara bangga memposting pesan di platform jejaring sosial yang berbunyi : Sekarang (dunia) sudah tahu bukan, betapa stabil dan kuatnya diplomasi Tiongkok !

Mengenai kinerja Taliban dengan pemerintah komunis Tiongkok yang disebutkan di atas, beberapa netizen Tiongkok di luar negeri memposting komentar dan kritik mereka melalui akun Twitter, antara lain berbunyi :

“Jika Taliban saja dirangkul, kelihatannya sudah tak tertolong”.

“Ya, ampun, sampai serendah itu, benar-benar memalukan”.

“Umumnya orang dengan pemikiran sama akan berkumpul dalam kelompok, sedangkan orang dengan pemikiran yang berbeda tidak akan berada dalam kelompok itu”.

“Organisasi teroris memang satu keluarga”. (Sin)

Putra Sulung Presiden Jokowi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Positif COVID-19

ETIndonesia- Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka positif COVID-19. Hal demikian disampaikannya secara langsung lewat penjelasannya melalui siaran online di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/07/2021).

“Saya positif (COVID-19), saya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala apapun,” ujarnya.

Putra sulung Presiden Jokowi itu menuturkan, awalnya ia menjalani test antigen, akan tetapi hasilnya non-reaktif. Ia tak langsung percaya setelah mengetahui hasil testnya. Lalu ia menjalani test PCR yang diketahui hasilnya pada Senin (12/7/2021).

“Selama ini saya memang rutin test antigen, kebetulan kemaren saya antigen negatif, lalu saya tidak percaya, lalu saya suruh teman-teman dari RSBK (Rumah Sakit Bung Karno) untuk PCR lalu hasilnya positif,” terangnya.

Meski demikian, ia menjelaskan orang-orang yang memiliki kontak erat dengan dirinya dinyatakan negatif COVID-19. Mereka adalah istri Selvi Ananda, anak, ajudan, dan sopir pribadi.

“Anak, istri, ajudan semuanya negarif semuanya,” paparnya.

Orang nomor satu di Kota Solo itu menyebutkan, ia kini masih menjalankan tugas kesehariannya dengan meski dalam kondisi isolasi mandiri.

“Perlu saya garis bawahi, selama saya masa isolasi saya masih bekerja seperti biasa, jadi nota-nota dinas masih saya jalankan semua, jadi saya masih aktif memimpin rapat melakui Zoom,” terangnya. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=H4ziS_OIbEk

Tinggalkan Huawei, Malaysia Pilih Ericsson untuk Bangun Jaringan 5G

https://www.youmaker.com/video/c54a0d5c-fbbb-4923-83c4-2d092508c234

Pembela Hak Hewan Malaysia Marah pada Seseorang

https://www.youmaker.com/video/899e32c7-1ffd-484e-86af-f33cf56fd24c

Kisah Kura-Kura yang Membalas Budi

ETIndonesia-Meskipun mendapat pengaruh sesudah lahir dan berbagai macam kebiasaan buruk menjadi hal biasa, sifat baik hati harus tetap dijaga. Sebagian besar orang akan tergugah jika melihat kebaikan seseorang, dan akan merasa kasihan jika melihat pemandangan kejam menyiksa makhluk hidup, dan ini adalah penampakan sifat dasar yang baik.

Ada seorang pemuda tinggal bersama dengan ayahnya, mereka hidup dengan menggantungkan pada sebidang tanah garapan yang sempit. Walaupun hidup miskin, tetapi, sang ayah orang yang baik dan anaknya sangat berbakti, mereka hidup tenang dan tentram.

Tahun demi tahun waktu berlalu, usia sang ayah semakin senja, dan perlahan-lahan kekuatan tubuhnya juga semakin lemah. Meskipun ladang mereka tidak luas, namun, jika hanya bergantung pada seorang pemuda untuk menggarapnya, tetap saja harus menguras tenaga. Suatu ketika, sang ayah mengambil sejumlah uang yang ditabungnya selama bertahun-tahun, dan menyuruh anaknya membeli seekor sapi di kota.

Pemuda itu berjalan ke pasar hewan, sewaktu sampai di sebuah sungai, karena merasa lelah, lalu ia duduk di atas batu untuk istirahat sejenak. Sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara canda sejumlah anak kecil, ia merasa penasaran, lalu mencari sumber suara itu, dan melihat beberapa bocah itu memegang bambu mengetuk-ngetuk batu. Anehnya, batu-batu itu seperti bernyawa, begitu dilihat dengan seksama, ternyata adalah 5 ekor kura-kura, yang satu agak besar, sedangkan 4 ekor lainnya lebih kecil sepertinya anak-anaknya. Para bocah itu membalikkan kura-kura itu seperti bermain gasing sehingga membuat kura-kura itu berputar-putar, bahkan mengetuk mereka dengan bambu, memaksa mereka menyundulkan kepalanya.

Pemuda itu merasa tidak tega melihat kelakuan bocah-cocah nakal itu terhadap kura-kura, lalu berkata pada mereka, “Mengapa kalian mempermainkan kura-kura? Mereka juga makhluk bernyawa, bisa merasakan sakit dan takut, kan!”

Dengan kesal anak-anak itu berkata “Susah payah kami baru berhasil menangkap induk kura-kura dan anak-anaknya, terserah mau kami apakan, tidak ada urusannya denganmu!”

Anak-anak itu lalu dengan sengaja menggunakan cara yang lebih kejam menyiksa kura-kura tersebut, memukulkan benda kearah mereka, pemuda itu lalu berkata “Jika anak-anak melihat orang tuanya disiksa orang lain, dalam hati pasti merasa sedih. Orang tua juga akan merasa sangat sedih bila melihat anak-anaknya mendapat musibah! Lebih baik lepaskanlah induk kura-kura dan anak-anaknya itu! Jangan disakiti!”

Anak-anak itu tetap saja acuh tak acuh, bahkan mengikat ke lima kura-kura itu dengan tali dan diayun kesana kemari. Si pemuda itu lalu bertanya pada mereka, hendak diapakan kura-kura itu?

Mereka bilang mau dijual, pemuda itu bertanya mau dijual berapa? Dan tanpa pikir lagi, mereka mengatakan sebuah jumlah yang cukup besar. Pemuda itu meraba-raba uang yang ditaruh di dalam tas pinggangnya. Jika uang ini diberikan kepada mereka, maka tidak bisa lagi membeli seekor sapi yang diminta ayahnya. Tapi, ia benar-benar tidak tega melihat kura-kura itu disiksa, lantas dengan belas kasih memberikan semua uangnya kepada anak-anak tersebut.

Setelah melihat anak-anak itu pergi jauh, si pemuda itu lalu berjongkok dan dengan hat-hati melepaskan tali yang mengikat tubuh kura-kura tersebut, dan satu demi satu mereka dibawa ke pinggir sungai supaya bisa kembali ke lingkungan tempat mereka hidup.

Pemuda itu berkata, “Pergilah! Bila anak-anak jahat itu kembali lagi, kalian nanti akan celaka! Cepat pergilah! Biar saya tenang!” Seperti mengerti dengan maksud si pemuda, para kura-kura itu lalu berenang ke sungai, namun, begitu tiba di pusat sungai kura-kura itu kembali lagi berkali-kali seolah-olah hendak mengucapkan terimakasih.

Dengan perasaan kuatir karena menggunakan uang ayahnya untuk kepentingan lain, pemuda itu pulang. Setiba di rumah, si pemuda menceritakan kejadian yang dialaminya, dan setelah mendengar cerita dari anaknya dengan perasaan gembira ayahnya berkata, “Bagus sekali, kamu telah melakukannya dengan baik! Dengan uang itu telah menyelamatkan 5 ekor nyawa, lebih berharga daripada membeli seekor sapi! Kita masih sehat, dengan bekerja keras akan bisa mendapatkan kembali uang itu.”

Tengah malam waktu itu, tiba-tiba ayah mendengar suara ketukan pintu depan rumahnya, begitu pintu dibuka di luar dugaan ternyata ada seekor sapi berdiri di depan pintu! Di leher sapi itu tergantung secarik kertas yang berbunyi, “Kura-kura telah mengumpulkan kepingan emas di pinggir sungai, dan menukarnya dengan seekor sapi untuk membalas kebaikan hati pemuda yang telah membantu menyelamatkannya.”

Meskipun cerita ini hanya sebuah legenda, namun dengan jelas telah menunjukkan adanya dua sikap yang berbeda dalam memperlakukan makhluk hidup. Sikap yang satu adalah secara kasar dan sewenang-wenang memperlakukan makhluk hidup lainnya, tidak menghiraukan pada ketakutan dan penderitaan mereka. Sebaliknya sikap yang satunya lagi adalah dengan perhatian yang besar mencintai dan menyayangi segala makhluk hidup meskipun mereka binatang, namun tetap harus dikasihi dan dihargai, mencurahkan perhatian atas hak dasar hidupnya. (Dajiyuan/rmat)

Panjang Jari Tangan Anda Menunjukan Kepribadian Anda

ETIndonesia-Media Jepang ‘GetNews’ mempublikasikan sebuah berita yang cukup menarik.

Katanya bentuk ukuran dari jari tangan seseorang menunjukkan tingkat kepribadian dan popularitas diri orang tersebut.

Apakah akurat ? Coba Anda cocokan dengan diri Anda sendiri!

Tipe A : Jari manis lebih panjang dari jari telunjuk

Orang dengan jari tangan tipe ini sering kali tidak pandai dalam menganalisa pembicaraan untuk memahami pikiran orang lain.

Tetapi masih bisa disenangi / disambut oleh kerabat dan teman-teman karena ia memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang sangat baik.

Ketika rekan kerja atau teman memiliki masalah, mereka akan mencari dia untuk meminta bantuan solusi.

Orang dengan jari tangan tipe ini cocok berkarir sebagai insinyur, peneliti, analis, konsultan. Umumnya orang-orang ini sangat cerdas dan berkemampuan.

Tipe B : Jari telunjuk lebih panjang dari jari manis

Orang dengan jari tangan tipe ini umumnya memiliki tingkat percaya diri yang terlalu tinggi dan cenderung narsis.

Untuk menunjukkan kelebihannya, orang ini bisa memilih mengambil alih atau menyelesaikan pekerjaan secara sendirian daripada harus bekerja secara tim.

Orang-orang ini biasanya berpikiran ego-driven dan berambisi.

Berpikiran untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.

Selain itu, juga memiliki kualitas sebagai bintang, sehingga sangat cocok untuk menjadi bintang, tentu dalam bidang yang ia tekuni.

Tipe C : Jari telunjuk dan jari manis sama tinggi

Orang dengan jari tangan tipe ini biasanya termasuk orang golongan ‘cinta perdamaian’.

Menghendaki segala sesuatu berjalan secara harmonis dan tidak suka berselisih dengan orang lain, mudah bergaul.

Dalam pergaulan kelompok, orang-orang tipe ini suka merawat, mengurus orang-orang sekelompok tanpa pamrih.

Tidak ambisius, akan mengurus keluarga dan anak-anak dengan penuh kasih sayang.(sin/yant)

Seorang Pria Tiba-Tiba Kehilangan Ingatan 20 Tahun, Merasa Seperti Berusia 16 Tahun! Lupa Anak Bini, Mengeluh Dirinya Tampak Tua dan Gendut

ETIndonesia- Seorang pria bernama Daniel Porter yang kini berusia 37 tahun tinggal di Kota Granbury, Texas, Amerika Serikat, bersama istri (Ruth) dan putrinya (Libby) yang berusia 10 tahun. Malam sebelum kejadian, dia tidak menunjukkan adanya kelainan apapun.

Namun tanpa terduga, dia tidak lagi mengenali istri dan anaknya ketika bangun keesokan paginya, dan tidak tahu di mana dirinya berada. 

Porter tiba-tiba menjadi asing dengan segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Kadang ia merasa dirinya sedang mabuk minuman, yang muncul dalam benaknya adalah dirinya tertidur di dalam rumah seorang wanita asing.

Tetapi kadang yang muncul dalam ingatannya adalah dirinya sedang menghadapi penyanderaan, sehingga perlu cepat-cepat melarikan diri.

Istrinya Ruth menyadari adanya hal yang tidak beres dengan suaminya mengatakan : “Saya bisa merasakannya bahwa ia sangat stress. Bahkan tidak tahu siapa saya atau di mana dirinya berada”.

Perubahan sikap Porter tidak hanya sampai di situ, dia pikir dirinya hidup di tahun 1990-an, yang masih berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA. Hal yang lebih aneh adalah ketika Porter melihat ke cermin, dia marah dan berkata : “Mengapa dia menjadi tua dan gemuk ?”。

Dalam ketidakberdayaan, Ruth akhirnya meminta orang tua Porter untuk memberikan penjelasan kepada Porter. Setelah itu Porter baru percaya bahwa dirinya telah menikah dan memiliki seorang putri berusia 10 tahun. Tetapi Porter masih tidak dapat menerima perubahan yang begitu besar.

Porter telah kehilangan ingatan selama 20 tahun. Kepribadiannya juga mengalami perubahan yang sangat drastis. Selain itu, kesukaannya terhadap makanan juga berbeda jauh dari dahulunya. Dia tidak lagi mengingat pengetahuan yang dipelajari di masa lalu.

Bahkan sama sekali lupa bahwa dirinya adalah seorang perawat profesional dalam bidang pendengaran. Untuk itu ia terpaksa meninggalkan pekerjaan tersebut.

Keluarganya dengan cemas membawanya ke dokter spesialis. Dokter mendiagnosis bahwa Porter menderita gangguan berupa kehilangan ingatan sementara (transient global amnesia. TGA). Biasanya, pasien akan kehilangan ingatannya untuk jangka waktu tertentu dan akan kembali normal dalam waktu 24 jam.

Namun, setahun telah berlalu, gangguan ingatan Porter tidak kunjung kembali normal. Selama ini, keluarganya selalu berharap ingatan Porter akan kembali normal ketika bangun dari tidur suatu pagi.

Penyebab amnesia Porter belum jelas, tetapi Ruth berspekulasi bahwa itu mungkin karena tekanan emosional. Dua tahun lalu, Porter pernah kehilangan pekerjaannya dan terpaksa menjual propertinya. Keluarganya pindah ke Missouri. Namun, kehidupan barunya tidak mulus.

Akibatnya, dia pindah kembali ke Granbury, Texas. Mungkin liku-liku yang dialami dalam kehidupan membuatnya sangat menderita, baik secara fisik maupun mental. Tekanan emosional kemudian membuatnya sering mengalami kejang-kejang.

Demi membantu Porter menemukan ingatan, selain menemani untuk menerima perawatan psikologis, istrinya Ruth juga sering memperlihatkan foto-foto kenangan lama sewaktu bersamanya, membawa Porter ke komunitas lama, menemui teman-teman lama.

Meskipun ingatan Porter belum pulih, namun dengan bantuan keluarganya, dia mulai berubah ceria dan humoris. Yang tidak kalah menggembirakan adalah sikapnya lebih ramah daripada sebelumnya. (sin)

Sumber : NTDTV.com

Kisah Ikan dan Rubah

ETIndonesia-Seekor rubah masuk ke pekarangan, dan menghabiskan semua ayam yang ada dalam beberapa hari. Lalu, ia membawa pergi beberapa ekor ayam terakhir, dan siap mencari mangsa yang lain. Ketika tiba di sebuah danau, si rubah yang sifat aslinya memang bengis dan buas, lagi-lagi berniat jahat terhadap ikan-ikan yang berada dalam air.

Rubah memandangi ikan-ikan yang berenang ke sana kemari dalam air, sambil menelan ludah, ia membujuk dengan rayuan palsu.

“Ikan-ikan yang cantik, moncong merah bersirip putih. Saya punya satu rahasia, tapi tidak akan kuberitahu.”

Ikan-ikan mendengarnya dan berpikir, “Kami juga malas meladenimu, biar saja rahasiamu membusuk di dalam perutmu.”

Melihat ikan-ikan tidak meladeninya, si rubah mengganti kata-katanya dan terus berdendang, “Ikan-ikan memang benar-benar manis, moncong merah bersirip putih. Habis makan tidur di lumpur, mengapa selalu berdesakan di dalam air?”

Sebagian besar ikan-ikan tetap tidak mempedulikannya, dan menghindar jauh-jauh dari rubah. Tetapi ada beberapa ikan tidak tahan godaan, lalu dengan perlahan-lahan mendekati pinggir danau, ingin tahu sebenarnya apa yang hendak dikatakan rubah.

Melihat tipuannya mulai berhasil, si rubah melanjutkan rayuannya, membesar-besarkan bagaimana enaknya hidup di atas daratan, serba menyenangkan dan seru. Beberapa ekor ikan berenang lebih dekat lagi, namun merasa bimbang, tidak berani melompat ke atas. Si rubah menutupi sinar matanya yang buas, dengan pura-pura lembut berkata, “Keluarlah, ikan yang manis, apa yang ditakutkan?”

Dengan jujur ikan mengatakan, “Kami takut pada ayam, dan padamu… rubah!”

“Apa yang ditakutkan atas diriku?” Si rubah pura-pura marah, “Saya mewakili kepentingan yang paling besar atas ikan-ikan, bersama dengan saya, kalian akan lebih aman. Dan mengenai si ayam itu, sekarang juga saya akan membuat mereka mengaku salah dan dihukum mati.”

Sembari berkata lantas menarik seekor ayam, dan mencabut habis bulu-bulunya, dalam keadaan hidup-hidup dicabik-cabik, kemudian menelan semua dagingnya, dan hanya tersisa beberapa tulang yang berlumuran darah.

Selesai memakan ayam, si rubah menyeka moncongnya dan berkata, “Sudah lihat kan, jika kalian keluar, maka bisa makan tulang yang berdarah ini, dan wah, nikmatnya hidup ini! Tujuan dan maksud utama saya adalah senantiasa memenuhi kebutuhan ikan-ikan akan tulang yang semakin meningkat.”

Beberapa ekor ikan tak tahan melompat ke daratan. Begitu kenyangnya sang rubah, sampai tidak mampu menelan ikan-ikan ini. Lalu menggali sebuah lubang kecil di pinggir pantai, diisi air, dan memasukkan beberapa potong tulang yang tersisa. Kemudian membalikkan badan dan dengan congkak berkata pada segerombolan ikan di danau, “Adalah saya, si raja rubah, yang telah membereskan masalah makanan ikan-ikan ini.”

Setelah itu, hampir setiap hari pasti ada ikan-ikan baru yang tertipu, terkadang, meskipun tidak ada tulang ayam yang tersedia, si rubah lantas dengan segera menggantinya dengan tulang ikan yang masih berdaging untuk menipu. Tipu daya dan rayuan telah menutupi fakta, semakin banyak ikan-ikan datang susul menyusul melompat ke darat, tujuannya adalah mencari “kehidupan baru”. Bahkan ada ikan yang disuap oleh rubah, dengan tidak malu membantu rubah mempropaganda kepalsuan. Namun, kebanyakan ikan-ikan yang baru naik ke pantai, lantas ditangkap rubah dan dimakannya. Saking merasa senangnya si rubah agak lupa daratan, syair lagu yang didendangkan dari moncongnya juga telah diubah, “Puas, puas, benar-benar puas, kejahatan bisa mengakali kebaikan. Ajaib, ajaib, benar-benar ajaib, bisa merealisasikan ajaran XX”.

Sejumlah ikan yang berbudi lurus benar-benar tidak tahan lagi, dengan susah payah menasihati kerabat maupun teman mereka, “Jangan lagi sekali-kali pergi ke lubang kecil itu, kita mempunyai makanan kita sendiri, pembawaan lahiriah kita memang makan akar rumput dan tidur di lumpur, sifat dasar kita adalah baik. Jika kita kehilangan moralitas yang paling hakiki, maka kehidupan bagi kita akan tampak seolah-olah ada dan tiada, sedikit pun tidak berarti. Ikan-ikan yang tertipu adalah contohnya, yang mereka telan adalah hasil dari benih yang ditanam sendiri, oh, betapa sengsaranya! Kita tidak boleh tertipu oleh rubah”.

Ucapan terakhir pas terdengar oleh rubah. “Ajaran sesat!” Dengan mata merah rubah melompat-lompat marah. Fitnahan kotor pun terlontar dari moncongnya. “Kamulah yang menyebarkan ajaran sesat!” beberapa ikan menjawab dengan sindiran pedas. “Tipu dayamu sudah saatnya diakhiri, berapa ekor ikan yang telah kamu bunuh, dan berapa yang telah kamu santap, apakah kamu bisa menghitungnya?”

“Saya memberi mereka makan enak dan minum, dan hidup yang paling nyaman, hal ini apakah kalian sanggup memenuhinya?” Sang rubah lagi-lagi menyangkal dengan kata-kata dusta.

“Tentu saja kami ingin hidup enak. Kehidupan kami di masa lalu tenang, harmonis dan bebas leluasa. Kami mementingkan kepercayaan dalam perbuatan, dan menitikberatkan atas hati nurani, kami saling menghormati, serta saling mencintai, apakah itu bukan kebahagiaan?”

Dan selanjutnya berkata, “Jangan lagi berpura-pura, kami tahu kau telah mencelakai rekan kami, menghasut dendam di mana-mana, kejahatan ini sudah terlampau banyak; yang lebih memuakkan lagi kau berkhayal untuk menghancurkan moral kami, ikan-ikan yang telah ditipu olehmu bukankah juga telah mulai merasa senang dan gembira dengan membagi makan darah daging sebangsa mereka sendiri? Dan ini, apakah ada bedanya dengan rubah yang jahat itu? Kami hanya ingin menasihati dan memperingatkan pada saudara-saudari kami untuk jangan lagi melakukan perbuatan yang menyalahi sifat hakiki, lantas dicap olehmu sebagai “ajaran sesat”, lihatlah tampangmu yang kejam itu, layakkah kau mengatakan orang lain jahat? Dan apakah di dunia ini masih ada makhluk yang lebih kejam daripada kau?”

Melihat perbuatannya sendiri yang memalukan telah gagal dan terbongkar, sesaat kecongkakannya terpuruk, mukanya memucat, lalu dengan histeris berteriak nyaring pada sekelompok ikan yang berani mengatakan dan mendengar fakta yang sebenarnya, dalam kemurkaan, tarikan napasnya berhenti, kemudian roboh dan mati.

Dan segalanya normal kembali hening dan tenang. Semua ikan telah mengetahui, kehidupan kini lebih stabil dibanding pada saat menanggung derita tipuan dan “berkah” si rubah, dan kini lebih aman serta sentosa! (www.minghui.ca/rmat)