Taliban Menganggap Pemerintah Komunis Tiongkok Sebagai Teman, Netizen : Organisasi Teroris Memang Satu Keluarga

oleh Li Ming

Setelah pemerintah Amerika Serikat mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, kelompok militan ekstremis Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Afghanistan dan merebut beberapa daerah.

Beberapa hari yang lalu, juru bicara Taliban mengatakan kepada media bahwa Taliban menganggap pemerintah komunis Tiongkok sebagai teman, dan organisasi tersebut tidak akan membiarkan pihak manapun menggunakan Afghanistan untuk menyerang komunis Tiongkok.

Media Hongkong ‘This Week in Asia’ pada Jumat 9 Juli melaporkan bahwa juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikan sikap seperti yang dikutip di atas ketika berwawancara dengan media tersebut pada Rabu 7 Juli 2021.

Suhail Shaheen mengatakan bahwa pemerintah komunis Tiongkok adalah investor terpenting di Afghanistan. Setelah AS menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan, Taliban berharap dapat bernegosiasi mengenai masalah investasi dengan pemerintah komunis Tiongkok. 

Dia menekankan bahwa Taliban saat ini menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan. Jika kelak para investor dan pekerja kembali ke Afghanistan, Taliban akan “melindungi” keselamatan mereka.

Meskipun Suhail Shaheen membuat pernyataan “positif” seperti itu, Andrew Small, seorang peneliti senior pada proyek Asia dari think tank Amerika Serikat ‘German Marshall Fund of the United States’ berpendapat bahwa perang dan ketegangan di Afghanistan masih akan berpengaruh terhadap investasi komunis Tiongkok di Afghanistan.

Menurut informasi publik, pada Rabu 7 Juli, Komando Pusat AS mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa lebih dari 90% pasukan AS telah ditarik dari Afghanistan. Namun, sejak Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, Taliban melancarkan serangan sengit terhadap pasukan pemerintah Afghanistan. Dalam 2 bulan terakhir, Taliban telah menguasai lebih dari 150 dari sekitar 400 wilayah di Afghanistan.

Mengenai pernyataan dari juru bicara Taliban di atas, media resmi komunis Tiongkok telah membuat laporan profil tinggi. Mengklaim bahwa Hu Xijin, pemimpin redaksi media corong PKT ‘Global Times’ secara bangga memposting pesan di platform jejaring sosial yang berbunyi : Sekarang (dunia) sudah tahu bukan, betapa stabil dan kuatnya diplomasi Tiongkok !

Mengenai kinerja Taliban dengan pemerintah komunis Tiongkok yang disebutkan di atas, beberapa netizen Tiongkok di luar negeri memposting komentar dan kritik mereka melalui akun Twitter, antara lain berbunyi :

“Jika Taliban saja dirangkul, kelihatannya sudah tak tertolong”.

“Ya, ampun, sampai serendah itu, benar-benar memalukan”.

“Umumnya orang dengan pemikiran sama akan berkumpul dalam kelompok, sedangkan orang dengan pemikiran yang berbeda tidak akan berada dalam kelompok itu”.

“Organisasi teroris memang satu keluarga”. (Sin)