https://www.youmaker.com/video/61d78762-cd87-463e-a0e0-a3363b8b61bc
Pernyataan Lengkap Jokowi Tentang Jika Tren Kasus Menurun, Maka Mulai 26 Juli Akan Dibuka Secara Bertahap
ETIndonesia – Pemerintah akhirnya memutuskan melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Selasa (20/7/2021). Pernyataan itu disampaikan secara langsung oleh Presiden Jokowi.
“Jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi :
Bapak/Ibu dan Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air,
Penerapan PPKM darurat yang dimulai tanggal 3 Juli 2021 yang lalu adalah kebijakan yang tidak bisa kita hindari, yang harus diambil pemerintah meskipun itu sangat-sangat berat.
Ini dilakukan untuk menurunkan penularan Covid-19 dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk pengobatan di rumah sakit, sehingga tidak membuat lumpuhnya rumah sakit lantaran over-kapasitas pasien Covid-19, serta agar pelayanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kritis lainnya tidak terganggu dan terancam nyawanya.
Namun, alhamdulillah, kita patut bersyukur setelah dilaksanakan PPKM Darurat terlihat dari data penambahan kasus dan kepenuhan bed rumah sakit mengalami penurunan. Kita selalu memantau, memahami dinamika di lapangan, dan juga mendengar suara-suara masyarakat yang terdampak dari PPKM. Karena itu, jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap.
Pasar tradisional yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan dibuka sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. Pasar tradisional selain yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari, diizinkan dibuka sampai dengan pukul 15.00 dengan kapasitas maksimal 50 persen. Tentu saja dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, yang pengaturannya akan ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau outlet voucher (pulsa ponsel), pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan usaha kecil lainnya yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat sampai dengan (pukul) 21.00 yang pengaturan teknisnya akan diatur oleh pemerintah daerah.
Warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka, diizinkan buka dengan protokol kesehatan dengan ketat sampai pukul 21.00, dan maksimal waktu makan untuk setiap pengunjung (selama) 30 menit.
Sedangkan kegiatan yang lain pada sektor esensial dan kritikal, baik di pemerintahan maupun swasta, serta terkait dengan protokol perjalanan akan dijelaskan secara terpisah.
Saya minta kita semuanya bisa bekerja sama, bahu-membahu untuk melaksanakan PPKM ini dengan harapan kasus akan segera turun dan tekanan pada rumah sakit juga menurun. Untuk itu, kita semua harus meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan isolasi terhadap yang bergejala, dan memberikan pengobatan sedini mungkin kepada yang terpapar.
Pemerintah akan terus membagikan paket obat gratis untuk OTG dan yang bergejala ringan, yang direncanakan sejumlah 2 juta paket obat.
Lalu bagaimana bantuan untuk masyarakat yang terdampak? Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak, pemerintah mengalokasikan tambahan anggaran perlindungan sosial Rp55,21 triliun berupa bantuan tunai, yaitu BST, BLT Desa, kemudian PKH, juga bantuan sembako, bantuan kuota internet dan subsidi listrik diteruskan.
Pemerintah juga memberikan insentif untuk usaha mikro, informal sebesar Rp1,2 juta untuk sekitar 1 juta usaha mikro. Dan saya sudah memerintahkan kepada para menteri terkait untuk segera menyalurkan bansos tersebut kepada warga masyarakat yang berhak.
Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa untuk bersatu melawan Covid-19 ini. Memang ini situasi yang sangat berat, tapi dengan usaha keras kita bersama insyallah kita segera terbebas dari Covid-19, dan kegiatan sosial, kegiatan ekonomi masyarakat bisa kembali normal.
Terima kasih.
(asr)
2 Tanggul Waduk di Mongolia Dalam Jebol, 22 Jembatan Ambrol, Sekitar 21 Ribu Lebih Hektar Lahan Pertanian Tergenang
Epochtimes.com
Hujan lebat yang turun terus menerus di Hulunbuir Banner, Mongolia Dalam pada 18 Juli menyebabkan 2 waduk di hulu sungai, yakni Waduk Yong’an dan Waduk Xinfa jebol. Banjir memutus jalan raya nasional G111 di Hulunbuir Banner dan sejumlah jalur lalu lintas, 22 unit jembatan ambrol, desa dan lahan pertanian berubah menjadi lautan.
Pada 19 Juli, situs web Kementerian Sumber Daya Air komunis Tiongkok melaporkan bahwa sejak 17 Juli pukul 8:00 hingga 18 Juli pukul 14:00, hujan lebat turun di wilayah Morin Dawa, Hulunbuir Banner, Mongolia Dalam dengan curah hujan tertinggi mencapai 223mm.
Pada 18 Juli pukul 13:48 Waduk Yongan yang dibangun di anak sungai Nuomin di Morin Dawa jebol, Begitu pula Waduk Xinfa yang dibangun di anak Sungai Nuomin (berada di hilir Waduk Yongan) jebol pada hari yang sama sekitar pukul 15:30.
Menurut berita yang dirilis Badan Meteorologi Stasiun Mongolia Dalam pada 18 Juli, bahwa hujan deras menyebabkan tanggul waduk tidak mampu menahan tekanan air sehingga jebol. Warga setempat melaporkan bahwa hujan menyebabkan jaringan komunikasi lokal terputus.
Dari video jebolnya waduk yang diambil oleh warganet menunjukkan bahwa banjir bandang menjebol tanggul dan menggenangi tempat-tempat yang lebih rendah, termasuk jalur lalu lintas dan lahan pertanian. Seorang pria sampai berteriak : “Habislah, habislah, bendungannya jebol”.
Seorang warga Desa Yong’an mengatakan kepada reporter media daratan Tiongkok ‘The Cover’, bahwa tanaman keluarganya hancur, tetapi rumahnya tidak sampai kebanjiran. Hanya telepon seluler pakai SIM card yang terkadang masih bisa dipakai untuk berkomunikasi.
Mr. Li, penduduk desa mengatakan, bahwa dia sedang tidak berada di kampung halamannya tetapi pada 18 Juli kehilangan kontak dengan keluarganya. Kemudian, melalui kontak dengan tetangga rumahnya dia baru tahu bahwa keluarga berada dalam kondisi baik meskipun rumahnya kebanjiran.
“Tidak mungkin bisa pulang saat ini, karena jalan terputus, kendaraan tidak bisa lewat, saya kira tidak ada yang tersisa, lebih dari 120 mu tanaman padi saya akan rusak,” kata Mr. Li.
Menurut akun publik ‘Dirilis oleh Hulunbuir’ di WeChat pada 18 Juli, disebutkan bahwa jebolnya tanggul kedua waduk, yakni Yong’an dan Xinfa menyebabkan 16.660 orang warga terkena dampak dan 325.622 mu (53,807 acres) lahan pertanian tergenang atau sekitar 21,774,9 hektar.
Sebanyak 22 unit jembatan ambrol atau rusak parah, 124 jalan antar daerah tidak dapat dilalui kendaraan, kerusakan jalan sepanjang 15,6 kilometer, termasuk bahu jalan sepanjang 19.748 meter. (Sin)
22 Tahun ‘Penyiksaan yang Mengerikan’: Tuntutan Kelompok Keyakinan untuk Mengakhiri Penindasan Komunis Tiongkok
Eva Fu
Fang Siyi tidak ingat berapa kali ia ditangkap sebelum ia melarikan diri dari Komunis Tiongkok.
Seorang praktisi Falun Gong berusia 51 tahun, sebuah latihan spiritual yang terkenal dengan prinsip inti “Sejati, Baik, dan Sabar,” ia kehilangan dua saudara kandung karena penargetan penganiayaan yang menyeluruh oleh Komunis Tiongkok terhadap keyakinannya sejak tahun 1999. Seorang praktisi Falun Gong dipukuli sampai mati, praktisi Falun Gong yang lain dipaksa meninggalkan rumahnya dan meninggal beberapa tahun kemudian setelah tekanan tindakan keras yang merugikan kesehatannya.
Fang Siyi, dirinya sendiri, terus-menerus diintimidasi dan ditahan oleh polisi di kampung halamannya di Jilin, sebuah kota di timur laut Tiongkok.
Pada tahun 2001, ia ditangkap karena memberikan perlindungan kepada dua rekan praktisi Falun Gong, yang berada di militer Tiongkok.
Saat ditahan, Fang Siyi secara teratur disuntik dengan sebuah obat beracun selama jangka waktu dua bulan. Obat-obatan itu menyebabkan perutnya membengkak. Setelah itu, mulai dari jari-jari kakinya, kulitnya mulai berwarna seperti terong: warna hitam-ungu.

Fang Siyi kehilangan lebih dari 25 kg selama periode penahanan itu.
Di sebuah kamp kerja paksa yang diperuntukkan bagi wanita praktisi Falun Gong, Fang Siyi dilarang tidur dan disetrum dengan tongkat listrik di bagian-bagian intimnya. Praktisi Falun Gong yang lain, seorang wanita yang belum menikah berusia 20-an, juga mengalami sengatan listrik seperti itu. Wanita itu kehilangan akal sehat di tempat kejadian dan tidak pernah kembali normal, demikian dikatakan Fang Siyi kepada The Epoch Times.

Fang Siyi, yang melarikan diri ke Thailand pada tahun 2006 dan kemudian datang ke Amerika Serikat, adalah salah satu dari sekitar 70 juta hingga 100 juta praktisi Falun Gong yang ditangkap di bawah kampanye pemberantasan nasional, diprakarsai oleh Komunis Tiongkok yang menganggap popularitas Falun Gong adalah sebuah ancaman bagi kekuasaannya.

Sakit dan Duka
Pada pawai 16 Juli 2201 di Capitol Hill yang menandai tahun ke-22 sejak peluncuran penganiayaan tersebut, Fang Siyi, bersama dengan sekitar 1.500 praktisi Falun Gong, berkumpul dengan mengenakan kemeja warna kuning yang menjadi ciri khas mereka, memegang spanduk-spanduk yang menyerukan diakhirinya pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia.
Ke arah deretan-deretan depan terdapat pajangan berlapis karangan bunga, masing-masing menampilkan wajah kehidupan yang hilang.

Minghui.org, sebuah situs web yang didirikan di Amerika Serikat untuk mendokumentasikan penganiayaan tersebut, telah melacak rincian-rincian lebih dari 4.500 korban, tetapi mencatat bahwa jumlah kematian yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar karena kesulitan memperoleh informasi dari Tiongkok.
Komisi Eksekutif-Kongres mengenai Tiongkok, sebuah badan yang dipimpin oleh bipartisan anggota parlemen Amerika Serikat, pada hari Jumat, menyoroti “pelanggaran-pelanggaran yang mengerikan” yang diderita praktisi Falun Gong. Komisi ini untuk “mengakhiri dengan segera penindasan ini” dan dilakukan sebuah penyelidikan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Database tahanan politik Komisi Eksekutif-Kongres mengenai Tiongkok berisi 484 praktisi Falun Gong saat ini ditahan di Tiongkok, beberapa dari praktisi Falun Gong itu dijatuhi hukuman lebih dari satu dekade di penjara.
Cui Fenglan, seorang pustakawan sekolah dari kota Harbin Provinsi Heilongjiang, provinsi paling utara di Tiongkok, dijatuhi hukuman penjara 15 tahun karena membeli sebuah ornamen dengan kata-kata “Sejati, Baik, dan Sabar,” Minghui melaporkan pada tahun 2017.
Jutaan praktisi Falun Gong mengalami berbagai bentuk penahanan, dan ratusan ribu praktisi Falun Gong disiksa selama dua dekade terakhir, menurut Pusat Informasi Falun Dafa.
Sementara itu, Partai Komunis Tiongkok juga menyebabkan jumlah kematian yang tidak terhitung melalui kejahatan panen organ hidup-hidup–—penyalahgunaan sanksi oleh negara yang menargetkan terutama para praktisi Falun Gong yang masih berlanjut hari ini.

Liu Xitong, seorang kaligrafer dari Provinsi Shandong, timur Tiongkok yang juga berulang kali ditahan, mengatakan seluruh tulang di sekujur tubuhnya dipukul dengan tongkat-tongkat kayu, sambil ditampar kepalanya dengan sol sepatu. Para penyiksa juga berdiri di atas kepala dan tubuhnya untuk mencegahnya bergerak, kata Liu Xitong.
Rasa sakitnya begitu menyiksa sehingga Liu Xitong ingin mati saat itu juga.
Liu Xitong mengatakan bahwa para tahanan juga berulang kali mencubit kulitnya dari ujung kepala sampai ujung kaki, sebuah siksaan yang disamakan dengan “menguliti” dan membuatnya berteriak sambil berguling-guling di tanah. Akibatnya, kulitnya mulai membusuk dan bernanah.
‘Memalukan Dunia’
Rezim Tiongkok telah mampu melakukan kampanye melawan Falun Gong dengan kebal hukum, karena Falun Gong tidak dikenal di luar Tiongkok ketika penganiayaan itu dimulai, kata Christine Lin, direktur kreatif untuk kelompok advokasi, Friends of Falun Gong.

Selama dua dekade terakhir, Partai Komunis Tiongkok mampu menyempurnakan model penganiayaan ini untuk digunakan pada kelompok korban, kata Christine Lin kepada The Epoch Times.
“Karena rentang waktu itu, Partai Komunis Tiongkok dapat menggunakan praktisi Falun Gong sebagai kelinci percobaan dengan metode-metode penyiksaan terbaik, cara-cara terbaik untuk menggunakan obat-obat psikiatri pada orang, cara-cara terbaik untuk melakukan kerja paksa dan panen organ secara paksa,” kata Christine Lin.
“Dengan pengalaman itu, kini Partai Komunis Tiongkok menemukan betapa menguntungkannya hal tersebut–—untuk mengambil organ-organ dari orang-orang, untuk memaksa mereka membuat produk tanpa bayaran.”
Kini, Christine Lin berkata, “adalah tugas kita untuk memastikan bahwa penganiayaan yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok tidak terjadi diekspor ke seluruh dunia.”
Christine Lin menambahkan bahwa memahami kampanye rezim Tiongkok melawan Falun Gong adalah penting untuk mengenali “psikologi Partai Komunis Tiongkok,” dan keinginan Partai Komunis Tiongkok untuk “mendiktekan segalanya sampai ke pikiran-pikiran kecil di dalam pikiran anda.”

Dede Laugesen, direktur eksekutif Save the Persecuted Christians, mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa kegagalan komunitas global untuk menanggapi penindasan tersebut adalah “memalukan bagi dunia.”

Tetapi dengan “semakin banyak yang terungkap melalui pandemi tahun lalu, dunia sadar akan kejahatan Komunis Tiongkok,” kata Dede Laugesen. (Vv)
Menkes Inggris Kena COVID-19, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Jalani Isoman
Zhu Ying
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pada Sabtu (17/7/2021) malam waktu setempat, mengonfirmasi kepada publik bahwa ia didiagnosis menderita pneumonia Wuhan (Virus Komunis Tiongkok). Ia terinfeksi, kurang dari tiga minggu sebelum dia menggantikan Matt Hancock sebagai Menteri Kesehatan.
Sehari sebelumnya, Javid sempat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Downing Street No. 10, juga melakukan kontak dengan Menteri Keuangan Rishi Sunak, dan mengunjungi House of Commons sebanyak tiga kali.
Oleh karena itu, setelah Javid didiagnosis, Johnson dan Sunak, sebagai orang yang memiliki kontak erat, menerima pemberitahuan informasi pelacakan yang dikeluarkan oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS). Menurut peraturan pencegahan epidemi Inggris, kontak erat harus mengisolasi diri selama 10 hari.
Pada Minggu 18 Juli, Kantor Perdana Menteri Inggris mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Johnson dan Sunak diizinkan untuk terus “melakukan urusan pemerintahan yang diperlukan” di kantor dengan test virus harian, dan akan melakukan isolasi diri selama sisa waktu.
Namun demikian, mendapat tantangan keras hanya tiga jam pernyataan itu disampaikan. Di tengah kritik, Johnson dan Sunak mengubah keputusan mereka sebelumnya dan mengumumkan akan menjalani karantina mandiri selama 10 hari.
Menurut informasi publik, pada 16 Juli, 87,8% orang dewasa di Inggris telah menerima dosis pertama vaksin melawan pneumonia Tiongkok, dan 67,8% orang dewasa telah menyelesaikan dua dosis vaksinasi.
Namun demikian, karena penyebaran virus varian Delta yang cepat dan meluas, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Inggris terus meningkat baru-baru ini.
Data yang dirilis oleh pemerintah Inggris pada 17 Juli menunjukkan bahwa, ada 54.674 kasus baru yang dikonfirmasi di negara selam 24 jam, dengan total 5.386.340 kasus yang dikonfirmasi; 41 kematian baru dalam sehari, dengan total 128.683 kasus kematian.
Sejauh ini, jumlah diagnosis baru dalam sehari di Inggris telah melampaui 50.000 kasus selama dua hari berturut-turut.
Perdana Menteri Boris Johnson percaya, meskipun jumlah kasus yang dikonfirmasi di Inggris terus meningkat baru-baru ini, angka kematian menurun secara tajam, dan “sangat mungkin” bahwa periode epidemi terburuk di Inggris telah berlalu.
Oleh karena itu, pemerintah Inggris masih berencana untuk mencabut sebagian besar pembatasan pencegahan epidemi mulai 19 Juli. Nantinya mulai berlaku menghapus peraturan seperti mengenakan masker di tempat umum dan jaga jarak, serta klub malam dan industri lainnya juga akan dibuka kembali.
Pakar medis di Inggris dan Uni Eropa secara terbuka mengkritik keputusan pemerintah Inggris yang terbaru. Para ilmuwan menekankan bahwa meskipun hubungan antara infeksi dan kematian telah dilemahkan melalui vaksinasi massal, hubungan ini belum sepenuhnya terputus. Upaya untuk memperoleh kekebalan dari infeksi alami dalam kelompok yang didominasi oleh kaum muda, masih menimbulkan bahaya yang tidak dapat diabaikan. (hui)
Krisis Air di Iran Menyebabkan Warga Turun ke Jalan, 2 Pengunjuk Rasa Tewas
Iran menghadapi kekeringan terburuk dalam 50 tahun. Kekurangan air memicu protes di daerah barat daya. Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas. Pada Sabtu (17/7/2021), pada malam kedua protes, terdengar suara tembakan di lokasi protes, dan seorang pemuda dilaporkan tewas
Beberapa kota di provinsi Khuzestan yang kaya minyak di Iran, meletus aksi protes atas krisis kekurangan air, yang telah mempengaruhi keluarga, merusak pertanian dan peternakan, dan menyebabkan pemadaman listrik.
Para pengunjuk rasa di Ahvaz dan kota-kota sekitarnya menutup jalan raya selama beberapa jam.
Kantor berita resmi Iran (IRNA) mengutip pejabat regional Shadegan Omid Sabripur, yang melaporkan bahwa insiden fatal terjadi di Shadegan, Khuzestan pada hari Jumat, dan salah satu peluru menewaskan 1 orang di tempat kejadian. Dia menyalahkan kematian kepada kelompok “oportunis dan preman.” Ia mengklaim dengan menunjukkan bahwa beberapa orang yang melepaskan tembakan telah ditangkap.
Sementara itu. pihak oposisi menuduh pasukan keamanan menyebabkan kematian itu.
Selain itu, Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) melaporkan bahwa orang-orang yang kesal turun ke jalan untuk memprotes kekurangan air, mereka mengangkat spanduk bertuliskan “Kami tidak akan pernah menyerah, kami menginginkan air.” Mereka juga meneriakkan “Kami tidak akan menerima penghinaan.” Beberapa pengunjuk rasa membakar ban, memblokir beberapa jalan raya utama. Pihak berwenang mengirim pasukan keamanan nasional untuk mencoba membubarkan mereka.
Laporan itu mengatakan, dikarenakan takut akan meluasnya protes rakyat, pasukan penindas menembaki pengunjuk rasa di banyak daerah dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.
Selama protes pada 16 Juli, Pengawal Garda menembak dan membunuh salah satu pengunjuk rasa, Mostafa Na’imavi, yang berusia 26 tahun, dan melukai lainnya di Shadegan.
Selama masa protes, orang-orang meneriakkan “Matilah diktator” dan “Matilah Ayatollah Ali Khamenei” untuk melampiaskan kemarahan mereka pada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei.
Sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bahwa pengunjuk rasa membakar ban untuk memblokir jalan. Pasukan keamanan mencoba membubarkan kerumunan yang berkumpul. Suara tembakan terdengar selama aksi ini. Reuters saat ini tidak dapat memverifikasi keaslian video ini secara independen.
Dalam beberapa pekan terakhir, aksi protes dari sektor industri energi utama Iran juga meledak. Ribuan pekerja di ladang gas alam selatan dan beberapa kilang di beberapa kota besar memprotes untuk upah dan kondisi kerja yang lebih baik. (hui)
Sumber : NTDTV.com
Jajak Pendapat : Hampir 2/3 Warga AS Menuntut Komunis Tiongkok Harus Memberikan Kompensasi Akibat Kerugian Epidemi
ETIndonesia- Jajak pendapat yang dilakukan oleh Institute of Technology Standards Policy and Politics (TIPP) yang ditugaskan oleh Center for Security Policy menunjukkan bahwa 63% orang Amerika menuntut kompensasi dari Komunis Tiongkok akibat pandemi. Jika survei di masa depan menunjukkan bahwa rezim Komunis Tiongkok sengaja menyebarkan virus, jumlah ini akan meningkat menjadi 78%.
Bahkan jika Komunis Tiongkok secara tidak sengaja dan lalai membocorkan virus, 71% dari Partai Republik, 61% dari Demokrat dan independen percaya bahwa Komunis Tiongkok harus membayar kompensasi.
Bagi mereka yang tidak mendukung klaim tersebut, kecuali kaum muda berusia 18 hingga 24 tahun, proporsi kelompok lain yang memiliki sikap “tidak pasti” juga lebih tinggi daripada proporsi yang menentang kompensasi.
J. Michael Waller, analis senior strategi CSP, mengatakan bahwa klaim Komunis Tiongkok akan memiliki dampak ganda, “Ini akan memberikan kompensasi kepada pembayar pajak AS dan warga negara untuk kerugian pribadi dan memulai proses penggulingan (Komunis Tiongkok).”
Jajak pendapat CSP juga menunjukkan bahwa, sekitar setengah dari responden percaya bahwa virus itu dikembangkan di laboratorium, dan seperempat orang percaya bahwa Komunis Tiongkok menciptakan dan melepaskan virus.
Jajak pendapat dilakukan antara 30 Juni dan 2 Juli, dan respondennya adalah 1.424 orang Amerika berusia di atas 18 tahun.
Hasil jajak pendapat ini konsisten dengan hasil jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh situs web berita AS Politico dan Universitas Harvard. Hasilnya menunjukkan bahwa pada tahun lalu, pandangan publik Amerika tentang asal usul virus telah berubah secara dramatis.
Sebanyak 52% publik percaya bahwa virus itu berasal dari kebocoran laboratorium Komunis Tiongkok. Di antara mereka, 59% dari Partai Republik memegang pandangan ini dan Demokrat menyumbang 52%.
Jajak pendapat CSP juga menemukan bahwa 67% dari Partai Republik, 42% dari Demokrat, dan 52% dari independen percaya bahwa virus itu berasal dari laboratorium Komunis Tiongkok.
Sedangkan Jajak pendapat “politico” dan Universitas Harvard juga menunjukkan bahwa, 59% dari Partai Republik, 52% dari Demokrat, dan 47% dari independen percaya bahwa virus itu berasal dari laboratorium. (hui)
Sumber : NTDTV.com
Pecahkan Rekor! 1.338 Kasus Kematian Akibat COVID-19, Jawa Timur 359 Kasus
ETIndonesia – Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan perkembangan kasus COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia per Selasa (19/07/2021). Angka kematian yang dilaporkan sebanyak 1.338 kasus kematian akibat COVID-19.
Rinciannya antara lain 5 provinsi dengan angka kematian tertinggi yakni Jawa Timur menambahkan 359 kasus dan kumulatifnya 16.195 kasus, Jawa Tengah menambahkan 278 kasus dan kumulatifnya 14.675 orang.
Masih di Pulau Jawa, DKI Jakarta menambahkan 250 kasus dan kumulatifnya 10.417 kasus, kemudian Jawa Barat menambahkan 82 kasus dan kumulatifnya 7.422 kasus serta Kalimantan Timur menambahkan 77 kasus dan kumulatifnya 2.469 kasus.
Berikut rinciannya :
1. Jawa Barat: 82
2. DKI Jakarta: 250
3. Jawa Timur: 359
4. Jawa Tengah: 278
5. Banten: 5
6. DIY: 56
7. Kalimantan Timur: 77
8. Bali: 25 9. NTT: 9
10. Sumatera Barat: 0
11. Kepulauan Riau: 17
12. Riau: 27
13. Lampung: 11
14. Sumatera Utara: 8
15. Sumatera Selatan: 32
16. Sulawesi Selatan: 17
17. Bangka Belitung: 12
18. Sulawesi Tengah: 5
19. Kalimantan Selatan: 6
20. NTB: 2
21. Maluku: 11
22. Jambi: 6
23. Papua: 0
24. Gorontalo: 0
25. Kalimantan Barat: 8
26. Kalimantan Utara: 6
27. Kalimantan Tengah: 8
28. Sulawesi Tenggara: 3
29. Bengkulu: 2
30. Maluku Utara: 5
31. Sulawesi Utara: 2
32. Papua Barat: 3
33. Sulawesi Barat: 3
34. Aceh: 3
(asr)
Direktur Badan Intelijen Inggris MI5 : Ancaman Mata-mata Komunis Tiongkok dan Rusia Seperti Terorisme
Luo Tingting
Direktur Badan Intelijen Inggris, MI5, Ken McCallum dalam laporan ancaman tahunan di markas MI5 pada Rabu (14/7/2021) mengatakan bahwa Komunis Tiongkok dan Rusia sedang mencoba untuk mencuri informasi komersial sensitif dan hak kekayaan intelektual. Bahkan, mengganggu politik domestik di Inggris hingga menyebarkan informasi palsu. Ia juga menegaskan, Badan Intelijen MI5 bertujuan melipatgandakan sumber daya yang digunakan untuk melawan ancaman nasional.
Dia mengatakan bahwa selain mencuri teknologi hingga membunuh, mata-mata asing tersebut mencoba merusak figur publik Inggris, menabur perselisihan, dan menghancurkan infrastruktur melalui serangan siber yang berpotensi merusak.
Badan intelijen Inggris berhasil melacak 10.000 kasus mata-mata asing menggunakan taktik kamuflase untuk memanipulasi warga Inggris.
McCallum mengatakan bahwa seluruh negara harus waspada terhadap ancaman mata-mata asing .
Ia mengatakan : “Kami telah melihat pencurian atau penyalinan hasil penelitian dari universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Inggris.”
Ken McCallum menuturkan, kemungkinan sekecil apa pun, aktor yang bermusuhan akan mengakhiri penelitian atau berinvestasi selama bertahun-tahun di Inggris. Cara ini terjadi dalam skala besar. Hal demikian mempengaruhi semuanya, pekerjaan Inggris, layanan publik Inggris, dan masa depan Inggris “
McCallum juga memperingatkan, “Beberapa orang yang berniat jahat akan datang ke Inggris untuk membunuh.”
Dia mengatakan bahwa, sejak serangan agen saraf Inggris terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Viktorovich Skripal pada tahun 2018, MI5 telah menyerang aktivitas pasukan musuh yang dapat menyebabkan pembunuhan, tetapi dia menolak untuk memberikan rinciannya.
Dia menekankan, mengingat dampak ancaman mata-mata Komunis Tiongkok dan Rusia terhadap rakyat Inggris, Badan Intelijen Inggris harus membangkitkan kesadaran publik akan ancaman nasional dan menanggapinya, sama seperti menangani terorisme selama bertahun-tahun.
Dia juga menunjukkan bahwa ancaman dari Komunis Tiongkok berbeda dari Rusia.
Kembali pada Oktober tahun lalu, McCallum mengatakan dalam pidato publik pertamanya di London bahwa Komunis Tiongkok adalah “ancaman jangka panjang terbesar.”
Dia berkata, “Jika Anda mengatakan kegiatan intelijen negara mana yang paling merugikan Inggris, itu seharusnya Rusia pada Oktober 2020, tetapi pertanyaannya adalah negara mana yang akan membentuk kembali dunia kita dalam sepuluh tahun ke depan dan membawa peluang dan tantangan besar ke Inggris. Jawabannya adalah Tiongkok (Komunis Tiongkok).”
Badan Intelijen “MI5” sama terkenalnya di dunia internasional seperti Badan AS -CIA- dan KGB dari bekas Uni Soviet.
“MI5” adalah badan intelijen dan keamanan nasional Inggris. Ia beroperasi di bawah kepemimpinan Komite Intelijen Gabungan (di bawah yurisdiksi Kantor Kabinet Inggris dan Kementerian Dalam Negeri), akan tetapi tidak berafiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri Inggris. Kementerian Dalam Negeri Inggris Bertanggung jawab untuk memerangi kejahatan berat, separatisme militer, dan Terorisme dan spionase.
Setelah serangan teroris 11 September di Amerika Serikat dan pemboman kereta bawah tanah di London pada tahun 2001, fokus pekerjaan MI5 bergeser untuk mencegah serangan teroris dan memerangi pasukan teroris.
“MI5” sangat misterius, meskipun memiliki 2.500 anggota, hanya pimpinannya yang identitasnya diungkapkan. Selain itu, masyarakat umum tidak mengetahui apapun tentang lembaga itu.
Seorang komentator Qin Peng mengatakan,Harus dikatakan bahwa ini adalah titik balik yang sangat penting bagi badan-badan intelijen Inggris. Selain itu, merupakan peringatan keras bagi Komunis Tiongkok dan Rusia. “MI5” tidak hanya akan memerangi berbagai kegiatan spionase politik, militer dan ekonomi Komunis Tiongkok di Inggris, tetapi juga memperkuat pengumpulan intelijen di seluruh dunia untuk mencegah Komunis Tiongkok mengancam Inggris dan dunia bebas.
Beberapa tahun terakhir, negara-negara Eropa dan Amerika telah menyesuaikan arah strategis mereka dan menunjukkan sikap keras terhadap Komunis Tiongkok. Badan intelijen “Aliansi Lima Mata” yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru juga telah mengalihkan target utamanya kepada Komunis Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, komunike NATO pada Juni lalu juga menganggap Komunis Tiongkok sebagai salah satu ancaman terbesar. (hui)
FDA AS Menambahkan Peringatan Mengenai Gangguan Neurologis Terkait dengan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson
Jack Phillips
The U.S. Food and Drug Administration (FDA) mengatakan pihaknya akan menambahkan label peringatan untuk vaksin COVID-19 Johnson & Johnson yang terkait dengan sebuah gangguan neurologis langka yang dikenal sebagai sindrom Guillain-Barré, sementara Johnson & Johnson memastikan sedang “dalam diskusi” dengan badan-badan federal
Seorang juru bicara The U.S. Food and Drug Administration (FDA) kepada The Epoch Times pada 12 Juli mengatakan FDA sedang mengumumkan revisi-revisi penerima vaksin dan lembar-lembar fakta penyedia vaksinasi untuk vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, untuk memasukkan informasi yang berkaitan dengan sebuah peningkatan risiko sindrom Guillain-Barré setelah vaksinasi.
Meski demikian, ia menjelaskan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.
Penentuan itu dibuat “berdasarkan sebuah analisis data Pelaporan Kejadian Merugikan Vaksin” yang menemuka,n “sudah ada 100 laporan awal setelah vaksinasi menggunakan vaksin Janssen setelah sekitar 12,5 juta dosis diberikan,” kata juru bicara tersebut. “Dari laporan-laporan ini, 95 di antaranya adalah serius dan memerlukan rawat inap.”
Sampai sekarang, FDA AS mencatat, meskipun data yang tersedia menunjukkan adanya sebuah hubungan antara vaksin Johnson & Johnson dengan sebuah peningkatan risiko sindrom Guillain-Barré, ini adalah “tidak cukup untuk membangun hubungan sebab akibat.”
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa vaksin COVID-19 Moderna dan Pfizer, tidak menghadirkan sebuah risiko yang serupa.
Sementara itu, seorang juru bicara CDC AS mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa badan kesehatan federal itu sedang memantau laporan-laporan sindrom Guillain-Barré.
“Setiap tahun di Amerika Serikat, diperkirakan 3.000 hingga 6.000 orang menderita sindrom Guillain-Barré,” kata juru bicara CDC AS. Ia menambahkan bahwa “biasanya sindrom Guillain-Barré dipicu” oleh sebuah infeksi saluran pernafasan atau gastrointestinal. Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dari sindrom Guillain-Barré.”
Menurut CDC AS, sindrom Guillain-Barré adalah sebuah gangguan neurologis di mana sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel saraf dan menyebabkan kelemahan otot. Dalam beberapa kasus, gangguan tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan, kata Klinik Mayo, yang mencatat bahwa kebanyakan orang dengan kondisi tersebut harus dirawat di rumah sakit.
Johnson & Johnson, dalam pernyataan pada hari Senin, memastikan bahwa pihaknya “telah berdiskusi dengan FDA AS dan regulator-regulator lainnya mengenai kasus-kasus gangguan neurologis yang langka, sindrom Guillain-Barré, yang telah dilaporkan setelah vaksinasi menggunakan vaksin COVID-19 Janssen.”
Pernyataan itu menyebutkan : “Kemungkinan hal ini terjadi adalah sangat rendah, dan angka kasus-kasus yang dilaporkan sedikit melebihi angka latar belakang.”
Sindrom Guillain-Barré dikaitkan sebagai sebuah efek samping yang jarang terjadi pada berbagai vaksin, termasuk salah satunya yang dikembangkan untuk memerangi flu babi pada tahun 1976, menurut situs web Layanan Kesehatan Nasional Inggris.
Awal tahun ini, CDC AS dan FDA AS menganjurkan penghentian penggunaan vaksin Johnson & Johnson setelah laporan-laporan pembekuan darah muncul di antara beberapa individu yang
telah menerima vaksin Johnson & Johnson. Beberapa minggu kemudian, kedua lembaga itu mengatakan bahwa vaksin Johnson & Johnson boleh digunakan lagi, tetapi dengan sebuah peringatan FDA AS.
“Jeda ini adalah penting bagi kemampuan kami untuk menginformasikan kepada masyarakat, menginformasikan dokter-dokter, dan memperoleh lebih banyak data untuk presentasi dan untuk analisis,” kata Dr. José Romero, Ketua Komite Imunisasi CDC AS, pada April lalu. Pemungutan suara adalah 10–4 mendukung anjuran vaksin tersebut kepada orang dewasa yang berusia 18 tahun atau lebih. Ada satu suara abstain.
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok.
Johnson & Johnson belum menanggapi permintaan komentar saat dikonfirmasi. (Vv)
Banjir Besar Melanda Eropa, Menewaskan 170 Jiwa di Jerman dan Belgia
NTD
Eropa Barat baru-baru ini dilanda hujan lebat yang memecahkan rekor selama lebih dari setengah abad. Banjir menghantam Jerman dan Belgia dengan parah, luapan sungai dan banjir bandang menenggelamkan rumah-rumah, mengganggu lalu lintas jalan dan pasokan listrik. Sedangkan jumlah korban akibat bencana banjir pada Sabtu (17/7/2021) meningkat menjadi 170 kematian.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sekitar 143 orang tewas akibat banjir di Jerman. Menurut statistik polisi, sekitar 98 orang tewas di Ahrweiler, selatan Cologne. Ratusan orang masih hilang atau hilang kontak. Karena di beberapa daerah dilanda tingginya tingkat air, lalu lintas terganggu, dan komunikasi di banyak tempat masih terputus.
Sedikitnya 45 orang tewas di kota Erftstadt di North Rhine-Westphalia. Di tempat lain di kota, tentara menyeberangi selokan sebatas pinggang, mencoba membersihkan jalan-jalan, dan mencari korban di reruntuhan bangunan, di bawah jembatan yang runtuh, dan mobil yang terendam air. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi ke lokasi kejadian.
Pihak berwenang mengatakan bahwa setelah sebuah bendungan jebol di kota Wassenberg dekat Cologne, sekitar 700 penduduk dievakuasi pada malam tanggal 16 Juli. Bendungan di Jerman barat masih berisiko jebol tanggulnya, dan pihak berwenang telah mengevakuasi sekitar 4.500 orang dari hilir.
Salah satu kota yang paling parah terkena dampak adalah Schuld di Rhineland-Palatinate, kota yang hampir hancur total dengan sekitar 700 penduduk, banyak di antaranya tidak dapat ditemukan. Kanselir Jerman Angela Merkel dijadwalkan untuk mengunjungi kota ini pada Minggu (18/7).
Di Belgia, Pusat Krisis Nasional, yang bertanggung jawab atas integrasi dan koordinasi operasi penyelamatan, menunjukkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 27 orang. 103 orang lainnya “hilang atau kehilangan kontak.” Beberapa orang mungkin kehilangan kontak karena ponsel mereka tidak dapat diisi daya atau dirawat di rumah sakit tanpa dokumen identitas.
Pada Jumat (16/7), Raja Philip dari Belgia dan Ratu Mathilde mendatangi Pepinster untuk memeriksa lokasi bencana dan berbicara dengan pemilik toko dan penduduk. Belgia mendeklarasikan 20 Juli sebagai hari berkabung nasional.
Tak hanya Jerman dan Belgia, hujan deras juga melanda Swiss, Luksemburg, dan Belanda. Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengumumkan bahwa provinsi selatan Provinsi Limburg telah memasuki keadaan bencana nasional, dan pada Jumat (16/7) ia pergi ke provinsi Venlo untuk meninjau lokasi bencana. (hui)
Minta Tiongkok Memberikan Data ‘Mentah’ Virus, Dirjen WHO : Kita Berutang Kepada Jutaan yang Menderita dan Meninggal Dunia
Zhang Qiling – NTD Asia Pasifik
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang telah berbicara berkali-kali untuk melindungi Komunis Tiongkok, kini tak mengesampingkan teori kebocoran laboratorium virus Covid-19. Dia menyatakan bahwa tahap kedua penyelidikan asal virus akan dilakukan selanjutnya. Ia meminta Komunis Tiongkok untuk memberikan data ‘mentah’ pada awal epidemi.
Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis (15/7/2021) mengatakan kita berutang penjelasan kepada jutaan korban dan jutaan orang yang meninggal dunia tentang kebenaran tentang virus. Oleh karena itu, Kita perlu memahami apa yang terjadi, dan ia berharap dapat bekerja sama lebih baik.”
Tedros mencontohkan, pada tahap pertama penyelidikan asal-usul virus, ketidakmampuan memperoleh data asli di awal pandemi menjadi salah satu tantangan terbesar.
Ia mengatakan : “Mendapatkan data asli, terutama data asli pada awal pandemi belum dibagikan. Sekarang, kami telah merencanakan penelitian tahap kedua, dan kami meminta Komunis Tiongkok transparan, terbuka dan kooperatif.”
Ia juga mengaku masih terlalu dini untuk menutup kemungkinan bocornya virus dari laboratorium.
Tedros mengatakan: “Anda tahu, masih terlalu dini untuk mengurangi kemungkinan (asal usul virus), seperti teori laboratorium (kebocoran). Ia menyebut dirinya juga teknisi laboratorium, ahli imunologi, dan ia Bekerja di laboratorium, kecelakaan laboratorium terjadi, itu sangat umum.”
Pernyataan Tedros tidak diragukan lagi membalikkan laporan yang dikeluarkan oleh Kelompok Pakar Investigasi Wuhan WHO pada Maret tahun ini. Saat itu, laporan WHO menyatakan bahwa klaim kebocoran laboratorium “sangat tidak mungkin” benar.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengkritik laporan itu di Twitter dengan menyebutkan : “Laporan WHO adalah penipuan, kelanjutan dari Komunis Tiongkok dan kegiatan propaganda berita palsu WHO.” (hui)