Krisis Air di Iran Menyebabkan Warga Turun ke Jalan, 2 Pengunjuk Rasa Tewas

Iran menghadapi kekeringan terburuk dalam 50 tahun. Kekurangan air memicu protes di daerah barat daya. Setidaknya dua pengunjuk rasa tewas. Pada Sabtu (17/7/2021), pada malam kedua protes, terdengar suara tembakan di lokasi protes, dan seorang pemuda dilaporkan tewas

Beberapa kota di provinsi Khuzestan yang kaya minyak di Iran,  meletus aksi protes atas krisis kekurangan air, yang telah mempengaruhi keluarga, merusak pertanian dan peternakan, dan menyebabkan pemadaman listrik.

Para pengunjuk rasa di Ahvaz dan kota-kota sekitarnya menutup jalan raya selama beberapa jam. 

Kantor berita resmi Iran (IRNA) mengutip pejabat regional Shadegan Omid Sabripur, yang melaporkan bahwa insiden fatal terjadi di Shadegan, Khuzestan pada hari Jumat, dan salah satu peluru menewaskan 1 orang di tempat kejadian. Dia menyalahkan kematian kepada kelompok “oportunis dan preman.” Ia mengklaim dengan menunjukkan bahwa beberapa orang yang melepaskan tembakan telah ditangkap.

Sementara itu. pihak oposisi menuduh pasukan keamanan menyebabkan kematian itu.

Selain itu, Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) melaporkan bahwa orang-orang yang kesal turun ke jalan untuk memprotes kekurangan air, mereka mengangkat spanduk bertuliskan “Kami tidak akan pernah menyerah, kami menginginkan air.”  Mereka juga meneriakkan ” Kami tidak akan menerima penghinaan.” Beberapa pengunjuk rasa membakar ban, memblokir beberapa jalan raya utama. Pihak berwenang mengirim pasukan keamanan nasional untuk mencoba membubarkan mereka.

Laporan itu mengatakan, dikarenakan takut akan meluasnya protes rakyat, pasukan penindas menembaki pengunjuk rasa di banyak daerah dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka. 

Selama protes pada 16 Juli, Pengawal Garda  menembak dan membunuh salah satu pengunjuk rasa, Mostafa Na’imavi, yang berusia 26 tahun, dan melukai lainnya di Shadegan.

Selama masa protes, orang-orang meneriakkan “Matilah diktator” dan “Matilah Ayatollah Ali Khamenei” untuk melampiaskan kemarahan mereka pada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei. 

Sebuah video yang diunggah ke media sosial menunjukkan bahwa pengunjuk rasa membakar ban untuk memblokir jalan. Pasukan keamanan mencoba membubarkan kerumunan yang berkumpul. Suara tembakan terdengar selama aksi ini. Reuters saat ini tidak dapat memverifikasi keaslian video ini secara independen.

Dalam beberapa pekan terakhir, aksi protes dari sektor industri energi utama Iran juga meledak. Ribuan pekerja di ladang gas alam selatan dan beberapa kilang di beberapa kota besar memprotes untuk upah dan kondisi kerja yang lebih baik. (hui)

Sumber : NTDTV.com