Home Blog Page 1390

Rumah Sakit di Jakarta Masuki Kondisi Krusial, Gubernur Anies : Siapapun yang Datang, Perlakukan Seperti Saudara Kita Sendiri

ETIndonesia- Kondisi rumah sakit di Jakarta tengah memasuki masa-masa krusial di mana harus berhadapan dengan lonjakan kasus aktif COVID-19 yang signifikan.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, beserta jajaran meninjau langsung pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, pada Selasa (29/6/2021).


Saat kunjungannya, Gubernur Anies berkesempatan berinteraksi bersama para tenaga kesehatan melalui sambungan daring. Gubernur Anies mengungkapkan apreasiasi kepada para tenaga medis sekaligus mengirimkan pesan agar para tenaga medis tetap solid dan menjaga semangat untuk membantu para pasien.

“Jadi, kita menemui rekan-rekan tenaga medis yang bekerja 24 jam di rumah sakit di Jakarta. Saya menyapa semua, menyampaikan terima kasih dan apresiasi, sekaligus mengirimkan pesan bahwa jaga stamina, soliditas, saling support, dan kami di seluruh jajaran lintas bidang akan mem-back up sepenuhnya apa saja kegiatan di rumah sakit,” ungkap Gubernur Anies usai peninjauan dalam keterangan tertulisnya.

“Saya juga berpesan, siapapun yang datang, perlakukan seperti saudara kita sendiri. Berikan yang terbaik, sehingga semua bisa kembali ke rumah, kumpul lagi dengan keluarganya,” tambahnya.


Gubernur Anies menjelaskan bahwa yang dihadapi saat ini adalah volume pasien yang amat banyak. Maka dari itu, optimalisasi dan dukungan tambahan, baik sumber daya dan tenaga kerja untuk keperluan medis maupun non-medis, sangat diperlukan. Seperti, tenaga untuk memfasilitasi pemindahan alat, tabung oksigen, dan lain sebagainya. Harapannya, dengan begitu, tenaga medis akan lebih fokus kepada proses perawatan dan penyembuhan pasien.


“Jadi, kita akan berikan dukungan dari dinas-dinas lain untuk ditempatkan di rumah sakit, sehingga kebutuhan tenaga pendukung untuk aktivitas non-medis bisa kita siapkan. Sebagai gambaran, menyiapkan makanan, membungkus obat, memindahkan tabung oksigen dalam waktu yang amat cepat dan volumenya jauh lebih banyak daripada biasanya yang tak pernah terjadi sebelumnya,” paparnya. (asr)

Terdeteksi Penularan Virus Varian di Jakarta : 12 Varian Alpha, 3 varian Beta dan 113 Varian Delta

ETIndonesia – Kasus penularan di wilayah DKI Jakarta mengalami lonjakan. Kini, DKI Jakarta secara aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS). Sebanyak 128 sampel dinyatakan sebagai Variant of Concern (VoC) per 28 Juni 2021.

Terkait dengan varian baru mutasi virus COVID-19, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengimbau seluruh masyarakat tetap waspada karena varian baru ini lebih cepat menular dan menimbulkan gejala yang lebih berat.

“Dari jumlah tersebut, telah diidentifikasi bahwa 35 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri (kasus impor), 46 transmisi lokal varian Delta di DKI Jakarta, 22 transmisi lokal varian Delta di Debotabek yang mana pemeriksaannya dilakukan di Jakarta, dan 25 kasus masih dalam proses verifikasi apakah merupakan varian Delta dari luar negeri atau transmisi lokal,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (28/06/2021).

Berdasarkan pemeriksaan sampel, maka  varian Delta yang terdeteksi di India sebagai varian virus mendomonasi dalam penularan di wilayah Jakarta.

“Adapun rincian 128 VoC tersebut, yakni 12 varian Alpha (B.117), 3 varian Beta (B.1.351), 113 varian Delta (B.1617.2),” terangnya.

Ia juga menyatakan, pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi COVID-19. Seiring dengan menerapkan 3T,  vaksinasi COVID-19 juga digalakkan pada sejumlah kelompok prioritas. Kendati demikian, masih dibutuhkan peran serta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Dwi juga menyebut, trend kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah. Sebanyak 13% dari 8.348 kasus positif pada Senin (28/6) adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan rincian, yaitu 917 kasus adalah anak usia 6 – 18 tahun dan 327 kasus adalah anak usia 0 – 5 tahun. Sedangkan, 6.436 kasus adalah usia 19 – 59 tahun dan 668 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

“Untuk itu, penting sekali bagi para orangtua agar menjaga anak-anaknya lebih ketat dan menghindari keluar rumah membawa anak-anak. Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi,” imbaunya. (asr)

Batalkan Kelas Institut Konfusius, Pejabat Kanada Ungkap Tekanan Diterimanya dari Konjen Tiongkok

0

NTD

Pemerintahan Provinsi New Brunswick, Kanada membatalkan kelas Konfusius di sekolah-sekolah provinsi itu. Langkah ini  awalnya merupakan urusan internal provinsi, tetapi konsul jenderal Komunis Tiongkok di provinsi lain justru gencar melobi dan mengiming-iming perjalanan gratis ke Tiongkok dan menyinggung nasib ekspor lobster dari provinsi itu. Bahkan, sempat mengancam. Baru-baru ini, Direktur Pendidikan Provinsi New Brunswick bersaksi di depan Kongres Kanada dan mengungkapkan faktanya

Direktur Pendidikan Provinsi New Brunswick, Kanada, Dominique Cardi, bersaksi di depan Komite Hubungan Kanada-Tiongkok, Kongres Kanada beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan tekanan yang diterimanya dari pejabat Komunis Tiongkok. Ia memaparkan bahwa Komunis Tiongkok pertama kali memobilisasi mantan gubernur provinsi untuk melobi dirinya. Tujuannya agar ia tidak membatalkan Kelas Konfusius. Ketika cara ini tidak berhasil, lalu dilakukan langkah lainnya.

Dominic Cardi berkata : “Mengejutkan bahwa konsulat Tiongkok tiba-tiba mengunjungi kantor saya dan tidak mematuhi etika diplomatik. Berdasarkan pengalaman masa lalu saya dalam diplomasi internasional, dia mencoba menekan saya untuk mengubah keputusan pemerintah. Ancamannya termasuk pembalasan ekonomi dan menjadikannya masalah antara kedua negara (hubungan) daripada masalah perbedaan pendidikan di sekolah.”

Adapun pejabat konsul ini adalah konsulat Tiongkok di Quebec, hampir seribu kilometer jauhnya. Dia pertama kali mengimingi Cardi jalan-jalan gratis ke Tiongkok , tapi Cardi menolaknya. Bahkan pejabat itu menyinggung soal ekspor lobster di provinsi New Brunswick.

Direktur Pendidikan Provinsi New Brunswick, Kanada, Dominique Cardi

Dominique Cardi menambahkan, pejabat Konjen dari Montreal datang kepadanya dan berbicara dengan direktur lain pada saat yang sama. Pejabat itu mengancam, jika hubungan antara New Brunswick dan Tiongkok akan rusak serta akan ada konsekuensi ekonomi. Termasuk penjualan lobster dan perdagangan khusus lainnya di provinsi New Brunswick.

Namun demikian, Cardi memiliki pengalaman dalam kegiatan demokrasi di organisasi internasional dan memahami metode kerja Komunis Tiongkok.

Pada tahun 2018, Cardi menjabat sebagai Direktur Pendidikan, kemudian beberapa bulan kemudian ia membatalkan Kelas Konfusius di sekolah dasar dan menengah. Karena Komunis Tiongkok menambahkan klausul non-exit dalam kontrak, beberapa ruang kelas Konfusius di bagian sekolah menengah tidak akan dibatalkan hingga akhir kontrak pada tahun 2022.

Cardi menegaskan, Kelas Konfusius telah memperoleh data pribadi siswa di Provinsi New Brunswick selama bertahun-tahun. Akan tetapi, hal yang sangat mengkhawatirkan adalah konten yang diajarkan juga bertentangan dengan nilai-nilai Kanada.

Dominique Cardi menjelaskan, beberapa topik bahkan disensor. Sedangkan hal-hal yang bukan fakta disajikan sebagai fakta. Banyak guru besar tak puas bahwa pemerintah New Brunswick dan Institut Konfusius saling menyetujuinya dalam kontrak. 

Selain itu, penduduk tetap New Brunswick dan beberapa warga Kanada khawatir, jika mereka berbicara penolakan terhadap institut Confucius, maka mereka akan diuber-uber Komunis Tiongkok dan akan membalas dendam terhadap keluarga mereka di Tiongkok. 

Cardi mengatakan, kesaksiannya di depan Kongres untuk mengingatkan kepada politisi Kanada agar mereka menyadari penetrasi Komunis Tiongkok ke masyarakat Kanada dan mengambil tindakan nyata. (hui)

90% Diagnosis Baru di Israel Terinfeksi Varian Delta, Hampir Setengahnya Sudah Divaksin 2 Dosis

0

Zheng Gusheng

Mutasi virus Covid-19 sangat mengurangi perlindungan vaksin. Pemerintah Israel mengatakan pada 25 Juni bahwa sekitar 90% dari kasus baru yang dikonfirmasi di negara itu disebabkan oleh varian Delta. Sekitar setengah dari mereka yang terinfeksi sudah divaksinasi dengan dua dosis. 

Tingkat vaksinasi Israel berada di antara tiga besar di dunia. Di antara 9,3 juta orang di negara ini, 60,7% telah menyelesaikan vaksinasi dosis pertama. Sedangkan 56,9% orang telah menyelesaikan vaksinasi dosis kedua.

Namun demikian, menurut laporan dari Business Insider dan The Wall Street Journal, Menteri Kesehatan Israel Chezy Levy menyatakan bahwa 40% hingga 50% pasien yang baru didiagnosis di negara itu sudah divaksinasi.

Menurut pakar pemerintah Israel,  virus varian Delta telah mengubah situasi transisi Israel ke kehidupan normal, sehingga negara tersebut dapat menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan.

Menurut Reuters, Kementerian Kesehatan Israel kembali memberlakukan wajib masker dalam ruangan pada 25 Juni.

Kota terbesar di Australia, Sydney, juga mengumumkan akan ditutup selama 15 hari yang dimulai pada 26 Juni karena penyebaran varian Delta.

Selain itu, pejabat dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS baru-baru ini menyatakan, varian Delta menyebar dengan cepat di Amerika Serikat dan kemungkinan akan menjadi strain utama virus di Amerika Serikat. 

Sama halnya, Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) juga memperkirakan bahwa varian Delta akan lebih menular. Kasus penularannya akan mencakup 90% dari semua virus yang menyebar di UE pada akhir Agustus.

Varian virus Delta pertama kali ditemukan di India, kini telah menyebar ke 92 negara di seluruh dunia. Beberapa hari lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan  bahwa varian Delta secara bertahap menjadi strain utama virus di seluruh dunia. (hui)

Berpapasan Saja dengan Positif Varian Delta Dapat Tertular, Perwakilan WHO : Vaksin Sulit Mencegahnya

oleh Zheng Gusheng

Virus komunis Tiongkok (COVID-19) sampai sekarang masih terus bermutasi. Varian Delta yang untuk pertama kalinya ditemukan di India merupakan virus yang lebih menular dan lebih ganas. Kini telah menyebar ke sedikitnya 85 negara.

Sebagaimana yang diberitakan oleh media resmi pemerintah komunis Tiongkok, bahwa 2 orang mahasiswa langsung terinfeksi virus komunis Tiongkok, hanya karena mereka berjalan melewati pasien positif terinfeksi yang sedang duduk di meja makan. Para ahli WHO menunjukkan bahwa vaksin yang ada sekarang belum mampu melindungi seseorang dari terinfeksi virus varian Delta

Virus Delta telah menyebar di Provinsi Guangdong, Tiongkok. Menurut ‘Guangzhou Daily’, bahwa seorang wanita warga kota Dongguan bermarga Li yang bersama keluarganya, pergi makan malam di McDonald’s pada 12 Juni. Selama dalam ruang kantin itu, 2 orang mahasiswa bermarga Jia dan Jing yang tanpa mengenakan masker berjalan melewati meja Mrs. Li dari jarak dekat.

Pada 18 Juni, Mrs. Li didiagnosis positif tertular virus varian Delta, Jia dan Jing yang hanya berpapasan saja juga didiagnosis masing-masing pada 20 dan 21 Juni. Meskipun anak dan ibu mertua yang tinggal bersama Mrs. Li telah menjalani 4 kali tes asam nukleat dengan hasil  semuanya negatif.

Pakar pencegahan epidemi komunis Tiongkok Zhong Nanshan mengatakan dalam sebuah wawancara pada 25 Juni, bahwa viral load dari strain virus Delta 10 kali lebih tinggi daripada strain biasa, konsentrasi virus yang dihembuskan lewat pernapasan cukup besar, dan daya menularnya sangat kuat, dapat menyebar sampai 5 generasi dalam 10 hari. Oleh karena itu, tampaknya definisi dari “kontak dekat” yang ditetapkan sebelumnya perlu direvisi.

Dia mengatakan bahwa, sekarang tampaknya orang-orang yang telah melakukan kontak baik langsung maupun tidak langsung dengan pasien positif, yang 4 hari sebelumnya telah berada dalam ruang yang sama, di unit yang sama, di gedung yang sama itu semuanya termasuk orang yang berkontak dekat, termasuk suspek tertular COVID-19.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 26 Juni memperingatkan bahwa, virus komunis Tiongkok varian Delta adalah yang paling menular dari varian sebelumnya.

Varian Delta telah menyebabkan munculnya suasana yang mengerikan di India, dan banyak tempat di seluruh negeri terpaksa menambah krematorium sementara. Kini varian ini telah menyebar ke setidaknya 85 negara di seluruh dunia. 

Selain itu, sekarang sudah muncul varian Delta + (plus) yang merupakan mutan dari varian Delta, yang memiliki daya penularan lebih tinggi daripada varian Delta. Celakanya, varian ini juga sudah ditemukan dalam sedikitnya 200 kasus di setidaknya 11 negara. 

Karena virus terus bermutasi, perlindungan vaksin yang ada sangat terganggu. Perwakilan WHO di Rusia, Melita Vujnovic dalam sebuah wawancara pada 26 Juni mengatakan bahwa, bagaimanapun juga vaksinasi dapat mengurangi kemungkinan penularan virus, tetapi vaksin itu sendiri tidak cukup untuk melawan virus varian Delta. (Sin)

Pelajar Spanyol Berbondong-bondong Berpesta ke Pulau, 600 Orang Terinfeksi dan Lebih 1.000 Lainnya Dikarantina

NTD

Pelajar Spanyol berduyun-duyun datang ke  Mallorca, sebuah resor wisata di Kepulauan Balears, untuk merayakan berakhirnya ujian kualifikasi universitas. Akibatnya, wabah virus Komunis Tiongkok (Pneumonia Wuhan, COVID-19) terinfeksi skala besar.  Saat ini, 600 orang yang terinfeksi dan lebih dari 1.000 orang  dikarantina

Pelajar spanyol terkonfirmasi terinfeksi COVID-19 setelah diketahui berduyun-duyun ke pulau untuk merayakan  kelulusan masuk ke perguruan tinggi. Menurut Reuters, semua siswa yang dites positif terkena virus adalah warga Spanyol  yang berpergian ke Mallorca dari seluruh negeri.

Seorang siswa mengungkapkan, bahwa mereka ingin bersantai setelah menyelesaikan ujian masuk universitas. Oleh karena itu, mereka bepergian ke Mallorca untuk berpesta. Siswa lain mengatakan bahwa semua temannya dinyatakan positif. Mereka belum pernah mendengar ada rekannya yang negatif.

Menurut European News Channel, para siswa ini kembali ke kampung halaman mereka setelah karnaval dan kasus yang dikonfirmasi. Sebanyak 8 distrik di 17 wilayah di Spanyol memiliki kasus terkait.

Otoritas kesehatan Kepulauan Balearic menyatakan bahwa, setidaknya 1.000 siswa harus dikarantina dan beberapa remaja menunjukkan gejala ringan yang dikonfirmasi.

Meskipun pesta Mallorca  menyebabkan wabah epidemi, Spanyol mencabut perintah mewajibkan masker di tempat-tempat umum seperti yang direncanakan pada 25 Juni. Orang-orang di negara itu berjalan-jalan di taman atau di pantai, tanpa memakai masker. Ini adalah pertama kalinya dalam setahun. Akan tetapi, masih perlu memakai masker di dalam ruangan atau di luar ruangan ketika jaga jarak tidak dapat dipertahankan.

Pada 26 Juni, beberapa orang tetap berhati-hati dan tidak buru-buru melepas masker. Andrea Sosa, seorang pelayan berusia 20 tahun, mengatakan dia akan terus memakai masker karena dia belum divaksinasi. Dia berkata: “Bagi saya, sangat penting untuk terus memakai masker.”

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Spanyol : tingkat infeksi nasional di negara itu hanya 95 kasus per 100.000 orang dalam 14 hari terakhir, angkan itu turun dari sekitar 150 kasus sebulan  lalu.

Menurut statistik resmi, sekitar 3.782.463 orang di Spanyol terinfeksi dan 80.779 kasus di antaranya meninggal dunia. (hui)

WHO Ungkap Virus Varian Terkuat Sudah Menyebar ke 85 Negara, Terjadi Lonjakan Kasus di Sejumlah Negara

0

Luo Tingting

Pada awal tahun 2020, setelah virus Komunis Tiongkok (COVID-19) menyebar dari Wuhan, Tiongkok dan menyebar secara global. Kini virus itu terus bermutasi.

Virus varian Delta yang baru-baru ini ditemukan di India, lebih menular daripada virus sebelumnya dan menyebar lebih cepat. Sehingga menyebabkan dunia menghadapi babak baru tantangan epidemi.

Ilmuwan Inggris memperkirakan bahwa galur Delta 40% hingga 80% lebih menular daripada galur mutan Alpha yang ditemukan di Inggris. Bahkan, lebih menular daripada galur asli di Wuhan.

Dirjen WHO Tedros Ghebreyesus memperingatkan pada konferensi pers pada 26 Juni, bahwa virus varian Delta adalah “virus varian terkuat” dan telah menyebar di setidaknya di 85 negara.

Baru-baru ini, Israel, negara Timur Tengah dengan tingkat vaksinasi tiga teratas di dunia, mengalami lonjakan kasus infeksi virus varian Delta, sekitar 50% di antaranya adalah orang yang telah divaksinasi.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, pada 24 Juni, 57% penduduk Israel sudah menerima dua dosis penuh vaksin virus Komunis Tiongkok.

Israel mengumumkan pada 25 Juni  bahwa mereka akan menunda pembukaan pembatasan di negara itu. Selanjutnya, memberlakukan kembali peraturan anti-epidemi seperti mengenakan masker di dalam ruangan. 

Direktur Clalit, organisasi manajemen kesehatan terbesar di negara itu, mengatakan: “Invasi virus varian Delta telah mengubah penyebaran.”

Ada 35.204 kasus baru virus varian Delta di Inggris dalam seminggu terakhir, terhitung lebih dari 90% dari kasus yang dikonfirmasi.

Departemen kesehatan masyarakat Inggris menyatakan, penyuntikan vaksin masih memiliki perlindungan lebih dari 90% terhadap rawat inap parah atau kematian akibat infeksi virus Delta. Meski demikian, lembaga itu mengingatkan bahwa mereka yang telah divaksinasi masih ada risiko tertentu “infeksi terobosan”.

Australia mengumumkan pada 26 Juni,  Sydney, kota terbesar di Australia, dan bagian dari daerah sekitarnya akan ditutup secara ketat selama dua minggu. Selain itu, lebih dari 80 kasus infeksi virus Delta ditambahkan ke daerah setempat.

Penelitian informasi epidemi oleh Tim Spector, profesor epidemiologi di King’s College London, menunjukkan bahwa gejala infeksi varian Delta mirip dengan flu berat. Orang yang terinfeksi mungkin merasa bahwa itu hanya flu biasa. Ia kemudian keluar rumah seperti biasa yang kemudian menimbulkan banyak masalah.

Menurut The Guardian, data menunjukkan bahwa varian Delta juga dapat menyebabkan gejala yang lebih serius termasuk sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pendengaran, dan nyeri sendi. Bukti dari Guangzhou menunjukkan sebanyak 12% pasien memasuki keadaan parah atau kritis dalam waktu 3 hingga 4 hari sejak timbulnya gejala, yang mana 4 kali lebih tinggi dari kasus sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) strain Delta telah menyebar di tempat-tempat di mana vaksinasi tidak tersedia secara luas, termasuk di Afrika. Strain delta  ditemukan di 14 negara di Afrika, dan sampel terbesar adalah Uganda dan Demokratik Kongo.

Dirjen WHO mengatakan pada 26 Juni bahwa, kurangnya vaksin di negara-negara miskin sudah mempercepat penyebaran virus mutan Delta. Situasi di Afrika “sangat berbahaya.” Jumlah kasus dan kematian baru yang dikonfirmasi telah meningkat hampir 40% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.

Dia mengkritik negara-negara kaya karena keengganan untuk berbagi vaksin dengan negara-negara berkembang. Dia mengatakan bahwa dirinya baru-baru ini menghadiri pertemuan kelompok penasihat pengiriman vaksin. Kelompok ini sangat frustrasi, karena tidak ada vaksin yang bisa dikirim. 

Sejak Februari tahun ini, Global Covid-19 Vaccine Access Mechanism (Covax) yang dipimpin WHO  menyediakan 90 juta dosis vaksin Covid-19 ke 132 negara. Namun demikian, sejak India menangguhkan ekspor vaksin, Covax menghadapi masalah pasokan. Ratusan juta dosis vaksin yang dijanjikan oleh negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat tidak akan tersedia dalam jangka pendek.

Penasihat Senior WHO, Bruce Aylward, mengatakan “Vaksin yang dikirim melalui COVAX bulan ini adalah Nol. seperti  AstraZeneca AZ, Pfizer, dan (Johnson dan Johnson) .”

Baru-baru ini, virus varian Delta terus bermutasi lebih lanjut, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menyatakan, varian baru bernama K417N ini telah muncul di setidaknya 11 negara termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang. Para ilmuwan mengatakan, tidak ada bukti bahwa K417N memiliki daya menular dan tingkat kematian yang lebih kuat.

Menurut data pelacakan epidemi Universitas Johns Hopkins, pada pukul 08.00 pagi pada 26 Juni,  total 180.330.593 kasus virus Komunis Tiongkok dikonfirmasi secara global, dan total 3.907.193 kasus kematian. Dikarenakan otoritas Komunis Tiongkok menyembunyikan epidemi pada tahap awal wabah, menyebabkan penyebaran virus di seluruh dunia, kerusakan parah pada ekonomi global, dan kematian jutaan orang. Negara-negara Eropa dan Amerika menyerukan pertanggungjawaban Komunis Tiongkok. (hui)

Sarana Penyiksaan yang Digunakan Komunis Tiongkok : Suara Berdesibel Tinggi

0

oleh Yi Ru

Terus-menerus menyiarkan musik berdesibel tinggi atau suara bising lainnya kepada seseorang dapat menimbulkan gangguan mental, atau menyebabkan gangguan pendengaran yang parah, aritmia, pendarahan dan peradangan telinga dan lainnya. Pada peringatan Hari Internasional Menentang Penyiksaan tahun ini, New Tang Dynasty mewawancarai seorang praktisi Falun Gong asal daratan Tiongkok yang pernah dijadikan objek penyiksaan dengan sarana tersebut selama hampir 3 tahun oleh pemerintah komunis Tiongkok

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok kuno yang dikenal meredakan stres dan menambah energi. Falun Gong terdiri dari latihan meditasi sederhana dan gerakan lembut serta ajaran dengan prinsip Sejati, Baik, dan Sabar dalam  kehidupan sehari-hari

Zhu Luoxin, seorang praktisi Falun Gong dari Guangzhou yang pernah menduduki jabatan cukup tinggi pada sebuah perusahaan terkenal di daratan Tiongkok, dijatuhi hukuman penjara ilegal selama 10 tahun oleh pemerintah komunis Tiongkok karena keyakinannya. Selain itu, di dalam tahanan ia disiksa tanpa henti selama 8 tahun.

Pada tahun 2003, dalam Penjara Wanita di Provinsi Guangdong, penjaga penjara menginstruksikan 2 atau 3 orang tahanan kelas berat untuk mengawasi gerak-gerik Zhu Luoxin selama 24 jam sehari. 

Setiap pukul 5 pagi, dia dibawa ke sebuah ruangan kecil seluas 3 – 4 meter persegi untuk dianiaya sampai pukul 12 malam baru dikembalikan ke sel tahanannya. Tahanan suruhan itu terus melafalkan dengan suara keras konten yang memfitnah Falun Gong di dekat telinganya.

Pada saat yang sama, perangkat TV juga dinyalakan dengan volume tinggi gambar rekaman video berisi kebohongan yang sengaja diproduksi oleh komunis Tiongkok untuk memfitnah Falun Gong.

Zhu Luoxin mengatakan : “Untuk waktu yang lama saya diperlakukan seperti ini, gendang telinga saya jadi terganggu, yaitu, saya mendengar mereka membaca dengan suara keras di dekat telinga sampai-sampai saya tidak dapat mendengarnya”.

Setelah tahu Zhu Luoxin tidak bisa mendengar dengan jelas, tahanan itu selain tidak berhenti membaca dengan suara keras, tetapi justru meningkatkan volume membaca. Sampai akhirnya, ada suara air yang terdengar di telinganya.

Zhu Luoxin berkata : “Rasa sakit yang sulit saya jelaskan, telinga terus-menerus terdengar suara dengungan yang keras, seperti juga terdengar ada suara goyangan air di dalam telinga. Saya tidak dapat lagi mendengar apa yang mereka baca, seakan pendengaran saya menjadi sangat tumpul, hanya suara dengungan yang terdengar. Ruangan itu sangat kecil, dan pintunya pun ditutup, dan masih ada gema di sana. Mereka dengan suara keras (membaca), jadi itu sangat, sangat menyiksa”.

Belasan jam berada dalam ruang dengan desibel tinggi untuk mencapai cuci otak yang dikehendaki pemerintah komunis Tiongkok, membuat fisik dan mental Zhu Luoxin mengalami kelelahan, meskipun hatinya berusaha untuk melawan.

“Saya tidak bisa tidur sama sekali. Saya menderita insomnia untuk waktu yang lama. Saya sudah sangat lelah. Terkadang saya sangat lelah sampai otak pun menjadi bebal, pusing dan sakit kepala. Saya hanya bisa mengandalkan beberapa jam di waktu malam hari untuk menyemangati diri sendiri agar bertahan hidup. Saya harus menolak menerima cuci otak, saya tidak menghendaki konten cuci otak itu menempati memori dalam otak saya yang telah saya isi dengan hal-hal yang baik dan benar. Memang, ini adalah sebuah proses yang sangat, sangat menyakitkan”, kata Zhu.

Selama 3 tahun, Zhu Luoxin ditahan di sel isolasi dan menjalani cuci otak paksa. Karena itu, detak jantungnya tidak normal, mengalami masalah kecepatan yang di luar batas.

Zhu Luoxin mengatakan : “Detak jantung saya sangat cepat. Jadi seperti orang yang sedang panik. Perasaan panik bagaikan orang yang tidak dapat menahan tekanan tinggi untuk waktu yang lama, yang melebihi penganiayaan normal terhadap tubuh manusia. Sangat tidak nyaman”.

Pada paruh pertama tahun 2002, pihak Pusat Penahanan Distrik Baiyun, Guangzhou mengenakan belenggu pada kedua kaki Zhu Luoxin.

Sebanyak 50 – 60 orang tahanan dalam sel berukuran lebih dari 30 meter persegi, Zhu Luoxin dipaksa untuk buang air besar dan kecil, berganti pakaian di depan semua tahanan di sana, dan polisi melarang tahanan lain untuk membantunya.

Penyiksaan ini menyebabkan penghinaan besar dan penderitaan bagi mental dan fisiknya. 14 hari kemudian, ketika belenggu seberat 30 sampai 40 kilogram itu dilepas dari kakinya, di bawah betisnya seakan mati rasa.

Zhu Luoxin mengatakan : “Bagian kaki saya yang tertekan besi borgol itu sampai menjadi cekung, dan mengalir keluar nanah, darah. Butuh waktu lama bagi saya untuk berdiri dan belajar berjalan dengan memegangi tembok”.

Setiap saat Zhu Luoxin bisa menghadapi penganiayaan, dan ia sudah berulang kali nyaris kehilangan nyawa. Meskipun demikian, di penjara yang serba kekurangan, ia masih membagikan kepada tahanan lain daging dan sayuran, termasuk satu-satunya gelas air untuk minum seharinya.

“Karena itu hati mereka sangat tersentuh. Saya juga melakukan klarifikasi fakta kepada mereka dan mengabarkan bahwa kami (praktisi Falun Gong) adalah yang tidak bersalah dan dianiaya”, kata Zhu.

Setelah memahami kebenaran bahwa praktisi Falun Gong adalah orang yang dianiaya oleh pemerintah komunis Tiongkok, para tahanan yang ditugaskan untuk mengawasinya tidak tega lagi untuk menyerangnya.

Untuk mempertahankan penganiayaan, pihak penjara dengan cepat mengganti tahanan lama dengan yang baru dengan tujuan untuk terus melakukan kekerasan terhadap Zhu. Dengan cara ini, sekelompok tahanan pergi, dan kelompok baru datang.

Zhu Luoxin mengatakan : “Hati saya sangat sakit. Kemudian saya berpikir, saya adalah orang yang sedang menunggu kematian. Di saat itu, dokter saja meminta saya untuk pulang dan menunggu ajal menjemput. Tidak ada obat lagi katanya. Tapi saya adalah orang yang berlatih Falun Gong, Guru saya Mr Li Hongzhi yang menyelamatkan hidup saya, beliau tidak memungut satu sen pun dari saya. Tetapi penegak hukum justru menyiksa saya yang hanya berkeinginan untuk menjadi orang baik. Saya pikir apa salah saya ? Setiap orang dilahirkan dengan tanpa membawa sesuatu, dan mati pun tidak membawa apa-apa. Lalu untuk apa saya memikirkan rasa sakit itu ? Saya tidak perlu mengikuti perasaan itu”.

Zhu Luoxin mengatakan bahwa, penyiksaan dengan suara berdesibel tinggi dapat menyebabkan kerusakan serius pada otak dan membuat orang tidak dapat berpikir secara normal. Karena ia selalu percaya pada ketidakbersalahan Falun Gong, maka ia akhirnya mampu bertahan. Sayangnya, banyak orang telah dianiaya hingga menjadi tidak normal secara mental. (sin)

Penutupan Jalan Bertambah 35 Titik di Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang

ETIndonesia – Sebanyak 35 titik jalan-jalan yang terletak di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Depok dan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi ditutup sebagai langkah pembatasan mobilitas saat diberlakukannya PPKM Mikro di wilayah Jadetabek.

“Total seluruhnya ada 35 titik,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yowo dikutip dari NTMCPolri, Senin (28/6/2021).

Sebelumnya sebanyak 12 titik jalan di Jakarta sudah diterapkan pembatasan. Kini diperluas ke sejumlah wilayah di sekitar DKI Jakarta.

Pembatasan mobilitas yang diberlakukan di ruas jalan tersebut dibatasi dari pukul 21.00 WIB hingga 04.00 yang dikecualikan akses masuk bagi penghuni sekitar.

Berikut 35 jalan yang dibatasi mobilitas ;

  1.  Jln Sabang, Jakpus
  2. Jln Cikini Raya, Jakpus;
  3. Jln Asia Afrika, Jakpus;
  4. Jln Apron, Jakpus;
  5. Banjir Kanal Timur, Jaktim;
  6. Kemang, Jaksel;
  7. Bulungan, Jaksel;
  8. Kawasan Kota Tua, Jakbar;
  9. Jln Pemancingan, Srengseng, Jakbar;
  10. Jln Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakut;
  11. Jln Kali Pasir, Tangerang Kota;
  12. Jln Banding Raya, Tangkot;
  13. Jln Boulevard, Alam Sutera, Tangsel.
  14. Jln Sutera Utama, Tangsel;
  15. Jln Clique, Gading Serpong, Tangsel;
  16. Jln M Yasin, Depok;
  17. Jln M Yasin (depan McD), Depok;
  18. Jln Boulevard Selatan, Bekasi Kota;
  19. Summarecon Bekasi,
  20. Cikarang Baru, Kabupaten Bekasi;
  21. Cifest CIkarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
  22. Jln Cassa, Jakpus;
  23. Jln Salemba Tengah, Jakpus;
  24. Jln Jenderal Urip, Jatinegara Timur, Jaktim;
  25. Jln Sutoyo Kramat Jati, Jaktim;
  26. Jln Wolder Mongsinsdi, Jaksel;
  27. Jln Cipete Raya, Jaksel;
  28. Jln Cikajang, Jaksel;
  29. Jln Gunawarman, Jaksel;
  30. Sunter, Jakut;
  31. PIK II, Jakut;
  32. Jln Mangga Besar, Jakbar;
  33. Taman Sehati,
  34. Gor Wibawa Mukti, Cikarang;
  35. Distrik I, Meikarta, Cikarang.

Tabung Oksigen Kosong Melompong di Pasaran di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19 Hingga Tanggapan Pemerintah

ETIndonesia – Sejumlah media melaporkan tentang keberadaan tabung oksigen di pasaran yang kosong melompong saat terjadinya lonjakan kasus COVID-19. Misalnya laporan media di pusat perbelanjaan alat Kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, warga beramai-ramai membeli tabung oksigen hingga penjual tak memiliki lagi stok sejak Jumat (25/6/2021).

Sekretaris Jendral Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon kepada Media membenarkan habisnya ketersediaan tabung oksigen.

“Menyedihkan, kosong sama sekali sejak Jumat siang, masyarakat datang menyerbu tabung oksigen, jadi timbul kelangkaan,” ujarnya.

Menurut dia, selain warga beramai-ramai membelinya hingga ludes. Faktor lainnya adalah kelangkaan tabung oksigen dikarenakan distributor menyebutkan adanya keterlambatan pendistribusian kepada mereka. Meski demikian, Yoyon menyatakan masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian bersama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan para pelaku industri terkait terus mendukung penyediaan oksigen medis untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19. Ketersediaan tabung untuk oksigen bagi rumah sakit terus dipastikan jumlahnya agar mencukupi.

“Saat melakukan persiapan bantuan oksigen ke India,Kementerian Perindustrian (Kemenperin) juga mengantisipasi dan menjamin kebutuhan dalam negeri terpenuhi kalau ada peningkatan kasus Covid-19. Bantuan yang diberikan sebanyak 3.400 tabung, atau hanya 0,05% dari stok tabung nasional. Jadi tabung oksigen cukup tersedia,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri di Jakarta dalam keterangan tertulisnya.

Febri menuturkan, Kemenperin sudah melakukan pertemuan-pertemuan dengan asosiasi untuk mempersiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya.

“Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri,” ucapnya.

Ia menyebut, saat ini para distributor tabung juga masih memiliki stok, sehingga apabila kebutuhan tabung gas oksigen di rumah sakit terus meningkat bisa langsung dipergunakan.

Selain itu, guna memastikan jumlah kebutuhan di rumah sakit yang menangani Covid-19, Kemenperin juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemutakhiran data kebutuhannya di daerah.

Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII), Arief Harsono menambahkan, pihaknya masih memiliki ketersedian stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis. Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.

“Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi,” imbuhnya.

Arief mengatakan, pihaknya juga terus memastikan stok regulator tabung, karena merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19.

“Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen,” tandasnya. (asr)