Home Blog Page 155

Gatal dan Menggaruk, Penelitian Terbaru Mengungkap Risiko dan Manfaat Tak Terduga

0

Menggaruk ruam memang memicu peradangan, tetapi juga membantu melawan bakteri

oleh George Citroner

Ternyata, nasihat ibu Anda hanya setengah benar tentang menggaruk rasa gatal. Para peneliti telah mengonfirmasi bahwa menggaruk memang memperburuk peradangan kulit, tetapi mereka juga menemukan fakta mengejutkan: menggaruk yang menyebabkan peradangan pada ruam Anda sebenarnya dapat membantu melindungi tubuh dari bakteri berbahaya.

Menggaruk infeksi kulit ringan justru dapat membantu sistem kekebalan tubuh mengendalikan bakteri.

Siklus Gatal-Garuk

Dengan menggunakan model tikus yang mengalami dermatitis kontak alergi—sejenis eksim yang menyebabkan ruam gatal dan bengkak—para peneliti di Universitas Pittsburgh menemukan alasan mengapa menggaruk memperburuk peradangan kulit.

“Kami menemukan bahwa mekanismenya adalah dengan menggaruk kulit, Anda mengaktifkan neuron rasa sakit, dan neuron ini sangat penting dalam memicu peradangan di kulit,” kata Dr. Daniel Kaplan, profesor dermatologi dan imunologi di Universitas Pittsburgh, kepada The Epoch Times.

Kaplan dan timnya menginduksi gejala mirip eksim pada tikus. Mereka mengamati bahwa tikus yang diperbolehkan menggaruk mengalami pembengkakan pada telinga yang dipenuhi neutrofil, yaitu sel darah putih yang memicu peradangan. Sementara itu, tikus yang dicegah untuk menggaruk menunjukkan peradangan dan pembengkakan yang jauh lebih sedikit.

Penemuan ini menunjukkan bahwa menggaruk adalah faktor yang diperlukan dalam perkembangan ruam gatal, menurut Kaplan.

“Itu semacam paradoks dalam banyak hal, karena kita semua tahu bahwa menggaruk bisa memperburuk peradangan,” ujarnya. Namun, di sisi lain, sensasi menggaruk rasa gatal sangat menyenangkan, sehingga mendorong perilaku ini.

Studi ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Science.

Manfaat Tak Terduga dari Menggaruk

Menggaruk memicu ujung saraf di kulit yang merasakan rasa sakit. Saraf ini kemudian melepaskan bahan kimia yang mengaktifkan sel mast, yaitu jenis sel imun dalam kulit. Sel mast inilah yang bertanggung jawab atas rasa gatal dan peradangan yang menyertainya. Dengan kata lain, menggaruk menyebabkan lebih banyak gatal dan peradangan melalui serangkaian reaksi ini.

“Ternyata, ketika Anda mengalami infeksi kulit superfisial akibat bakteri tertentu, menggaruk sebenarnya sangat penting dalam membantu sistem kekebalan tubuh mengendalikan pertumbuhan bakteri tersebut,” kata Kaplan.

“Jadi, dalam hal ini, perilaku menggaruk memiliki sisi baik dan buruk pada saat yang bersamaan,” tambahnya.

 “Namun, kerusakan pada kulit akibat menggaruk kemungkinan lebih besar daripada manfaatnya jika rasa gatal bersifat kronis.”

Para peneliti menemukan bahwa meskipun alergen biasanya langsung mengaktifkan sel mast dalam dermatitis kontak alergi, menggaruk mengaktifkan sel-sel ini melalui jalur alternatif. Aktivasi alternatif ini ternyata mampu menurunkan jumlah Staphylococcus aureus, atau yang sering disebut staph, yaitu bakteri umum penyebab infeksi kulit.

Meskipun ada risiko infeksi akibat menggaruk, hal ini tidak terlalu umum terjadi, kata Dr. Viktoryia Kazlouskaya kepada The Epoch Times. Ia adalah dokter kulit bersertifikat dan pemilik klinik Dermatology Circle PLLC di New York City, meskipun tidak terkait dengan studi ini.

“Infeksi biasanya dapat dikenali ketika rasa sakitnya tidak sebanding dengan iritasi,” jelasnya. “Area yang terkena mungkin juga menjadi merah dan bengkak, serta terkadang mengeluarkan cairan berwarna kuning. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.”

Implikasi Masa Depan untuk Pengobatan

Tim Kaplan kini tengah mencari cara baru untuk mengobati kondisi peradangan kulit seperti eksim, rosacea, dan urtikaria dengan menargetkan sel mast.

“Kami berharap penelitian ini dapat membantu mengendalikan rasa gatal, atau yang lebih penting lagi, menekan peradangan melalui jalur yang sama,” kata Kaplan.

Tujuan akhirnya, tambahnya, adalah menerjemahkan temuan ini menjadi metode yang tidak hanya mampu mengobati ruam kulit secara efektif, tetapi juga mungkin mencegah kondisi tersebut berkembang sejak awal.

Namun demikian, masih terlalu dini untuk menggunakan temuan ini dalam mengubah cara mengobati rasa gatal atau peradangan, kata Dr. Raman Madan, kepala departemen dermatologi di Northwell Health’s Glen Cove Hospital, New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Akan tetapi, “Temuan ini bisa membuat kita mempertimbangkan kembali penggunaan antibiotik topikal pada mereka yang sering menggaruk tetapi belum pernah mengalami infeksi sebenarnya,” ujarnya.

George Citroner melaporkan tentang kesehatan dan obat-obatan, mencakup topik-topik yang meliputi kanker, penyakit menular, dan kondisi neurodegeneratif. Dia dianugerahi penghargaan Media Orthopaedic Reporting Excellence (MORE) pada tahun 2020 untuk cerita tentang risiko osteoporosis pada pria.

Utusan Trump: Zelensky Siap Melunak dalam Sengketa Wilayah, Rusia-Ukraina Harus Saling Mengalah

EtIndonesia. Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung hampir tiga tahun, menyebabkan ratusan ribu korban jiwa. Pada 2 Februari, Keith Kellogg, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk urusan Ukraina dan Rusia, menyatakan bahwa untuk mencapai penyelesaian yang sukses atas perang yang sedang berlangsung, baik Kyiv maupun Moskow harus bersedia untuk berkompromi.

Menurut laporan AFP, dalam wawancara dengan Fox News, Keith Kellogg, seorang pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS yang baru-baru ini mengunjungi Ukraina, menyatakan: “Saya rasa kedua belah pihak harus bersedia memberikan sesuatu. Zelenskyy sendiri telah mengisyaratkan kemungkinan melunakkan posisinya terkait sengketa wilayah, dan Putin juga harus melunakkan sikapnya.”

Zelenskyy dalam Tekanan: Sikap terhadap Wilayah Mulai Melunak?

Sejak awal invasi Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak melakukan kompromi apa pun terkait wilayah yang direbut Rusia.

Namun, situasi di medan perang semakin tidak menguntungkan bagi Ukraina. Selain itu, ketidakpastian mengenai dukungan berkelanjutan dari Amerika Serikat semakin menambah tekanan bagi Zelenskyy. Saat ini, pasukan Rusia telah menguasai wilayah luas di tenggara Ukraina, memperburuk posisi Kyiv dalam negosiasi.

Di sisi lain, Rusia terus menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.

Selama kampanye dalam pemilihan presiden tahun lalu, Trump berjanji untuk segera mengakhiri perang Ukraina, tetapi sejauh ini belum menjelaskan bagaimana cara dia akan mencapainya.

Pada 28 Januari, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia bersedia melakukan negosiasi damai, tetapi menolak berbicara langsung dengan Zelenskyy. Putin beralasan bahwa masa jabatan Zelenskyy telah kedaluwarsa, sehingga dia menganggap Zelenskyy tidak lagi memiliki legitimasi sebagai Presiden Ukraina.

Pada 31 Januari, Keith Kellogg kembali menegaskan bahwa Trump sangat serius untuk mengakhiri perang ini. Dia menyatakan: “Saya sangat, sangat yakin bahwa kami benar-benar dapat mewujudkan ini.”

Ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan, dia menjawab: “Saya rasa ini akan memakan waktu beberapa bulan, tetapi bukan bertahun-tahun.”

Pemilu Ukraina Harus Tetap Digelar?

Dalam wawancara dengan Reuters, Kellogg menekankan bahwa pemilu presiden dan parlemen Ukraina, yang saat ini tertunda akibat perang, harus tetap diadakan.

Kellogg mengatakan :”Sebagian besar negara demokratis tetap mengadakan pemilu meskipun dalam kondisi perang. Saya rasa ini sangat penting untuk demokrasi, dan akan lebih baik jika ada lebih dari satu kandidat yang bersaing.”

Trump dan timnya mengindikasikan bahwa mereka sedang merancang strategi agar pemerintahannya bisa segera memulai perundingan damai dalam beberapa bulan pertama masa jabatannya.

Dua sumber yang mengetahui diskusi internal pemerintahan Trump menyebutkan bahwa ada kemungkinan Trump akan mendorong gencatan senjata sementara sebelum mencoba mencapai kesepakatan damai yang lebih permanen.

Mereka juga menyatakan bahwa pemimpin Ukraina yang terpilih dalam pemilu mendatang akan bertanggung jawab untuk bernegosiasi dengan Rusia guna mencapai perjanjian jangka panjang.

Zelenskyy: Ukraina Harus Terlibat dalam Negosiasi Perdamaian

Sejak awal perang, Ukraina tak ingin nasibnya ditentukan oleh negara-negara besar tanpa keterlibatan langsung Kyiv.

Menurut laporan Reuters, Ukraina saat ini berusaha mengatur pertemuan langsung antara Zelenskyy dan Trump, guna memastikan bahwa setiap negosiasi melibatkan Ukraina sebagai pihak utama.

Dalam konferensi pers bersama Presiden Moldova Maia Sandu, Zelenskyy menegaskan bahwa negosiasi damai harus melibatkan Kyiv:

“Jika Trump benar-benar ingin mengakhiri perang ini, maka Ukraina harus menjadi bagian dari negosiasi. Tidak mungkin ada perjanjian tanpa keterlibatan kami,” Kata Zelenskyy.

Zelenskyy juga mengatakan bahwa negosiasi damai harus melibatkan sekutu Eropa.

“Saya berharap Ukraina dapat berpartisipasi dalam pembicaraan damai, bersama Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia. Saya sungguh berharap Uni Eropa terlibat, karena kami sedang dalam proses menjadi anggota Uni Eropa,” katanya.

Baik Ukraina maupun Moldova telah mengajukan keanggotaan Uni Eropa beberapa hari setelah invasi Rusia pada Februari 2022. (jhn/yn)

Arab Saudi dan UEA Jadi Lokasi Potensial Pertemuan Trump-Putin

0

EtIndonesia. Menurut laporan Reuters pada Senin (3/2), yang mengutip dua sumber Rusia yang mengetahui situasi tersebut, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dipertimbangkan oleh Rusia sebagai lokasi potensial untuk pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump sebelumnya telah menyatakan keinginannya untuk segera mengakhiri perang di Ukraina dan menyatakan kesiapan untuk bertemu dengan Putin. Di sisi lain, Putin telah memberi ucapan selamat kepada Trump atas kemenangannya dan juga menyatakan kesiapannya untuk bertemu guna membahas masalah Ukraina dan energi.

Pejabat Rusia secara konsisten membantah telah melakukan kontak langsung dengan Amerika Serikat untuk mengatur panggilan telepon antara Trump dan Putin. Panggilan telepon ini diperkirakan akan berlangsung sebelum pertemuan puncak antara kedua pemimpin tersebut yang direncanakan pada akhir tahun ini.

Namun, menurut sumber Rusia yang meminta anonimitas karena sensitivitas masalah ini, pejabat tinggi Rusia telah mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam beberapa pekan terakhir.

Salah satu sumber menyatakan bahwa masih ada penolakan terhadap gagasan ini di kalangan pejabat Rusia, terutama di antara diplomat dan intelijen yang menyoroti hubungan militer serta keamanan yang erat antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan Amerika Serikat.

Pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab belum memberikan komentar atas permintaan tanggapan terkait laporan ini. Kremlin juga menolak memberikan komentar. Trump dan Putin diketahui memiliki hubungan baik dengan para pemimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Pada hari Minggu, Trump menyatakan bahwa pemerintahannya telah “mengatur pertemuan dan pembicaraan dengan berbagai pihak, termasuk Ukraina dan Rusia.” Ketika ditanya tentang pernyataan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kontak semacam itu jelas telah direncanakan.

Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman Al Saud, adalah kepala negara asing pertama yang berbicara dengan Trump melalui telepon setelah dia menjabat. Dalam pidatonya melalui video di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) di Davos, Trump menggambarkan Mohammed bin Salman sebagai “sosok yang luar biasa.”

Putin sendiri telah mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab pada tahun 2023. Pada September tahun lalu, dia mengucapkan terima kasih kepada Mohammed bin Salman atas perannya dalam mengoordinasikan pertukaran tahanan terbesar antara Rusia dan Amerika Serikat sejak era Perang Dingin.

Sejak kunjungan pertama Muhammad bin Salman Al Saud ke Rusia pada tahun 2015, dia dan Putin telah menjalin hubungan pribadi yang erat. Hubungan ini memungkinkan kedua negara—yang merupakan dua eksportir minyak terbesar di dunia—untuk mencapai dan mempertahankan kesepakatan energi OPEC+.

Di sisi lain, Trump telah meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak, yang menjadi salah satu kartu tawar Rusia dalam negosiasi.

Sepanjang perang Ukraina, Muhammad bin Salman Al Saud dan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed Al Nahyan, tetap bersikap netral dan menghindari bergabung dengan negara-negara Barat dalam mengkritik atau menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Kedua pemimpin juga tetap menjalin komunikasi rutin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Mohammed bin Zayed Al Nahyan telah beberapa kali mengunjungi Rusia selama perang Rusia-Ukraina. Dalam kunjungannya yang terakhir pada Oktober 2024, dia menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya mencari solusi damai di Ukraina. Uni Emirat Arab juga telah berhasil menengahi pertukaran tahanan antara Rusia dan Ukraina.

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bukanlah anggota Mahkamah Pidana Internasional (ICC). ICC telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin, yang membatasi pergerakannya ke beberapa negara, termasuk Brasil dan Afrika Selatan.

Pada tahap ini, sumber Rusia tidak melihat Turki—yang merupakan anggota NATO—sebagai lokasi potensial untuk pertemuan puncak. Turki sebelumnya telah menjadi tuan rumah perundingan damai yang gagal antara Rusia dan Ukraina pada Maret 2022.

Menurut laporan Reuters, kantor berita resmi Rusia, TASS, mengutip seorang analis Rusia yang kerap bertemu dengan Putin, yang mengatakan bahwa Trump dan Putin tidak memiliki banyak pilihan lokasi pertemuan. Dia menyatakan bahwa hampir seluruh negara Barat mendukung Ukraina, sehingga tempat perundingan tradisional seperti Helsinki, Jenewa, dan Wina tidak lagi cocok.

Dia juga menambahkan bahwa meskipun Arab Saudi dan Uni Emirat Arab adalah sekutu dekat Amerika Serikat, yang dapat menimbulkan keraguan bagi pihak Rusia, namun kedua negara tetap dapat dijadikan sebagai lokasi perundingan yang masuk akal.

Pada 23 Januari, Trump mengungkapkan bahwa dia akan segera berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendorong Putin mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina.

Dalam pidato yang disampaikan melalui video di hadapan para pemimpin bisnis dunia di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Trump mengatakan: “Jutaan nyawa anak muda telah terbuang sia-sia. Perang ini sangat mengerikan.”

Meskipun belum ada perundingan damai yang diumumkan, Trump menegaskan bahwa “Ukraina siap mencapai kesepakatan” dan menyebut perang ini sebagai “perang yang seharusnya tidak pernah dimulai.”

Pada hari ketiga setelah kembali ke Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak global guna membatasi pendapatan Rusia dari sektor minyak. Saat ini, harga minyak berkisar sekitar 77 dolar per barel, yang digunakan Rusia untuk mendanai perang.

“Jika harga minyak turun,” kata Trump, “perang di Ukraina akan segera berakhir.”

“Kita harus memastikan ini terjadi,” tambahnya. “Sekarang adalah saatnya untuk mengakhirinya.”

Sehari sebelum pernyataan ini, Trump menyebut perang ini sebagai “perang yang konyol” dan dalam sebuah unggahan di media sosial, dia memperingatkan Putin bahwa jika Rusia tidak berusaha mengakhiri perang, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif dan sanksi baru terhadap ekspor Rusia ke Barat.

Namun, Kremlin tampak tidak tergoyahkan oleh peringatan Trump. Pemerintah Rusia menyatakan bahwa mereka tidak melihat adanya perubahan signifikan dalam kebijakan AS terhadap Rusia.(jhn/yn)

Gedung Putih: Pejabat Kanada ‘Salah Memahami’ Tarif sebagai ‘Perang Dagang’

0

Komentar ini muncul setelah Presiden Trump mengumumkan bahwa ia akan menunda tarif terhadap Meksiko

ETIndonesia. Penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, Kevin Hassett, mengatakan bahwa pejabat Kanada  “salah memahami” tarif yang diusulkan oleh pemerintahan Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok sebagai bagian dari “perang dagang” yang lebih luas.

“Kabar baiknya adalah dalam percakapan kami selama akhir pekan, salah satu hal yang kami perhatikan adalah bahwa orang-orang Meksiko  sangat serius dalam melakukan apa yang dikatakan Presiden Trump,” kata Hassett, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, di CNBC pada Senin.

Komentarnya disampaikan sebelum Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dan Trump melakukan panggilan telepon pada  Senin yang mengarah pada negosiasi. Keduanya kemudian mengumumkan bahwa Trump akan menunda tarif sebesar 25 persen terhadap barang-barang dari negaranya selama sebulan. Trump juga dijadwalkan berbicara dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Namun, Hassett mengatakan, “Orang-orang Kanada tampaknya salah memahami bahasa sederhana dalam perintah eksekutif tersebut dan mereka menafsirkannya sebagai perang dagang.”

Ketika ditanya apakah kebijakan Trump akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, Hassett mengatakan bahwa seseorang perlu melihat semua kebijakan presiden secara keseluruhan.
“Saya pikir ini akan menjadi salah satu kejutan positif terbesar dari sisi penawaran yang pernah kita lihat,” katanya.

Pada  Minggu, ketika ditanya apa yang harus dilakukan Kanada dan Meksiko untuk mencabut tarif 25 persen tersebut, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara tersebut harus “menyeimbangkan perdagangan mereka” dengan Amerika Serikat. Ia juga menambahkan bahwa mereka harus “menghentikan orang-orang  masuk ke negara kami” dan menghentikan perdagangan fentanyl.

“Dan itu termasuk Tiongkok,” kata Trump, yang mengumumkan tarif tambahan 10 persen terhadap barang-barang Tiongkok, sehingga totalnya menjadi 25 persen. Trump mengatakan bahwa Tiongkok dikenakan tarif ini karena rezim komunisnya gagal mengekang produksi bahan kimia prekursor fentanyl.

Trump juga menyatakan bahwa tarif terhadap tiga mitra dagang terbesar Amerika Serikat, yang akan berlaku pada  Selasa, mungkin akan menyebabkan beberapa kesulitan jangka pendek bagi warga Amerika. Namun, dia menegaskan bahwa “dalam jangka panjang, Amerika Serikat telah dirugikan oleh hampir setiap negara di dunia.”

Presiden juga menyarankan pada Minggu bahwa Uni Eropa yang terdiri dari 27 negara dapat dikenakan bea masuk pada produk mereka. Namun, dia tidak menyebutkan kapan kemungkinan akan diterapkan.

Dalam pengumuman pada  Senin setelah panggilan teleponnya dengan Trump, Sheinbaum berjanji untuk mengirim pasukan Meksiko ke perbatasan AS–Meksiko untuk menghentikan arus imigrasi ilegal ke Amerika Serikat, yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

“Meksiko akan memperkuat perbatasan utara dengan 10.000 anggota Garda Nasional segera, untuk menghentikan perdagangan narkoba dari Meksiko ke Amerika Serikat, khususnya fentanyl,” tulis Sheinbaum di X. “Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja menghentikan perdagangan senjata berdaya tinggi ke Meksiko.”

Presiden Meksiko kemudian mengatakan bahwa kedua negara tetangga tersebut akan melanjutkan pembicaraan tentang keamanan dan perdagangan sebelum mengonfirmasi penundaan tarif selama sebulan.

Trump juga menulis di media sosial bahwa dia berbicara pada Senin pagi dengan Trudeau dan akan “berbicara lagi dengannya pada pukul 15.00,” menggunakan unggahan tersebut untuk mengkritik Kanada karena dianggap tidak kooperatif.

“Kanada bahkan tidak mengizinkan bank-bank AS untuk membuka atau berbisnis di sana,” tulis Trump dalam unggahan itu. “Apa maksudnya? Banyak hal seperti itu, tetapi ini juga merupakan PERANG NARKOBA, dan ratusan ribu orang telah meninggal dunia di AS akibat narkoba yang masuk melalui perbatasan Meksiko dan Kanada.”

Setelah Trump mengumumkan tarif tersebut, Trudeau pada  Sabtu mengumumkan tarif balasan terhadap berbagai impor AS ke Kanada. Trudeau juga mendorong warga Kanada untuk membeli produk dalam negeri dan berlibur di dalam negeri daripada di Amerika Serikat, dengan mengatakan, “Kami tidak meminta ini, tetapi kami tidak akan mundur.”

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Trump Akan Hentikan Kucuran Pendanaan ke Afrika Selatan Karena Pengambilalihan Lahan

0

Undang-undang pengambilan lahan yang kontroversial ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah berdasarkan ras.

ETIndonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada 2 Februari bahwa ia akan menangguhkan pendanaan masa depan dari AS ke Afrika Selatan sebagai respons terhadap undang-undang pengambilan tanah baru negara tersebut yang kontroversial, yang memungkinkan pengambilalihan tanah oleh negara.

Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump menuduh Afrika Selatan mengambil alih tanah dan “memperlakukan kelompok tertentu dengan sangat buruk.”

“Itu adalah situasi buruk, bahkan tidak mau disebutkan oleh Media Sayap Kiri Radikal,” kata sang presiden. 

“Setidaknya, pelanggaran HAM besar-besaran sedang terjadi dan terlihat oleh semua orang. Amerika Serikat tidak akan tinggal diam, kami akan bertindak.”

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menandatangani sebuah RUU pada 23 Januari yang memungkinkan otoritas provinsi dan nasional untuk “mengambil alih tanah demi kepentingan publik” dengan berbagai alasan, “dengan syarat kompensasi yang adil dan setara dibayarkan.”

Undang-undang pengambilan tanah tersebut bertujuan untuk mengatasi ketimpangan kepemilikan tanah berdasarkan ras. Tiga puluh tahun setelah sistem apartheid ditinggalkan, sebagian besar lahan pertanian masih dimiliki oleh orang kulit putih.

Beberapa anggota koalisi pemerintah mempertanyakan konstitusionalitas undang-undang tersebut dan telah menyatakan kemungkinan akan mengajukannya ke pengadilan.

Pemerintah mencatat bahwa kondisi khusus harus dipenuhi sebelum mengambil alih tanah, seperti tanah tersebut memiliki penghuni informal dalam jangka waktu lama, tidak digunakan dan hanya disimpan untuk spekulasi, atau telah ditinggalkan.

“Kami menantikan untuk berdialog dengan pemerintahan Trump mengenai kebijakan reformasi tanah kami dan isu-isu kepentingan bilateral. Kami yakin bahwa dari dialog tersebut, kami akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan bersama mengenai hal-hal ini,” kata Ramaphosa dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada 3 Februari. 

“Afrika Selatan adalah sebuah demokrasi konstitusional yang berakar kuat pada supremasi hukum, keadilan, dan kesetaraan. Pemerintah Afrika Selatan belum pernah menyita tanah apa pun.”

Kantor Ramaphosa menyatakan bahwa alasan pengambilan tanah dapat mencakup promosi inklusivitas dan memberikan akses ke sumber daya alam. RUU tersebut akan mencabut Undang-undang Pengambilan Tanah tahun 1975, yang mewajibkan negara untuk memberikan kompensasi kepada pemilik atas tanah yang akan disita.

“Menurut undang-undang ini, otoritas yang melakukan pengambilan tidak boleh mengambil alih properti secara sewenang-wenang atau untuk tujuan selain untuk kepentingan publik,” kata kantornya.

Pemimpin Aliansi Demokrat Afrika Selatan, John Steenhuisen, mengatakan dalam pernyataan pada 25 Januari bahwa ia sangat menolak penandatanganan RUU oleh Ramaphosa, dengan mengatakan bahwa undang-undang tersebut mengabaikan pendapat hukum “bahwa Undang-undang ini tidak konstitusional.”

Aliansi Demokrat bergabung dengan koalisi yang dipimpin oleh Kongres Nasional Afrika (ANC) milik Ramaphosa setelah pemilu 2024 menghasilkan kebuntuan politik. Steenhuisen mengatakan bahwa partainya akan menggunakan klausul 19 dari perjanjian koalisi untuk meminta “penyelarasan kembali hubungan secara mendesak.”

“Kami memenangkan lebih dari 3,5 juta suara dan kami berada di pemerintahan untuk mewakili pemilih kami dan untuk menyelamatkan Afrika Selatan,” katanya. 

“Jika kami tidak dapat menjalankan mandat ini di dalam [Pemerintah Persatuan Nasional], kami harus mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan serius.”

Trump mengatakan bahwa pendanaan ke Afrika Selatan akan dipotong sampai investigasi menyeluruh terhadap situasi tersebut selesai.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan bahwa mereka berharap para penasihat Trump akan memanfaatkan periode investigasi untuk “mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kebijakan Afrika Selatan dalam kerangka demokrasi konstitusional.”

“Pendekatan ini akan mendorong sudut pandang yang terinformasi dengan baik yang menghargai dan mengakui dedikasi negara kami terhadap nilai-nilai dan pemerintahan demokratis,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan. “Mungkin akan terlihat bahwa undang-undang pengambilan tanah kami tidaklah luar biasa, karena banyak negara memiliki peraturan serupa.”

Amerika Serikat memberikan hampir $ 440 juta atau Rp 7.231 triliun dalam bantuan luar negeri ke Afrika Selatan pada tahun 2023, menurut data pemerintah. Setelah menjabat pada 20 Januari, Trump mengumumkan pembekuan bantuan luar negeri selama 90 hari sementara peninjauan terhadap program-program tersebut berlangsung.

Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pengecualian pada 29 Januari untuk bantuan kemanusiaan, termasuk “obat-obatan penyelamat nyawa, layanan medis, makanan, tempat tinggal, dan bantuan kebutuhan hidup, serta persediaan dan biaya administratif yang wajar sebagaimana diperlukan untuk menyampaikan bantuan tersebut.”

Ramaphosa mengatakan bahwa kecuali untuk Program Darurat Presiden untuk Bantuan AIDS, yang menyusun 17 persen dari program HIV/AIDS Afrika Selatan, tidak ada pendanaan signifikan lain yang diberikan oleh Amerika Serikat.

Reuters turut berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com 

Peristiwa Aneh yang Dialami oleh Seorang Polisi : Kemunculan Sosok Hitam Misterius

EtIndonesia. Saat masih bertugas sebagai polisi, Kilgore (transliterasi-red) menerima panggilan laporan pencurian di sebuah rumah di pusat kota. Bersama rekannya, dia segera menuju TKP yang merupakan sebuah rumah besar dan indah.

Namun, sesampainya di sana, Kilgore langsung menyadari sesuatu yang aneh. Lampu di semua kamar di lantai atas berkedip-kedip tanpa henti, sesuatu yang tidak biasa dan cukup mencurigakan. Dengan perasaan waspada, dia dan rekannya mendekati pintu rumah dan mengetuknya.

Seorang wanita membuka pintu, dengan wajah terlihat jelas habis menangis. Riasannya sudah luntur, menandakan dia dalam kondisi emosional yang buruk. Kilgore pun bertanya mengenai apa sebenarnya yang terjadi. 

Wanita itu awalnya terdiam, lalu berkata: “Tuan, kalau saya menceritakan hal ini, saya khawatir Anda tidak akan mempercayainya…”

Kilgore meyakinkan wanita itu bahwa mereka akan menangani masalah ini dengan serius, tidak peduli seaneh apa pun kisahnya. Akhirnya, wanita itu mulai menceritakan pengalamannya.

Gangguan Aneh di Rumah

Sekitar dua minggu yang lalu, wanita itu terbangun di tengah malam karena mendengar suara keras. Dia mendengar jendela kamar tidur tertutup seperti dibanting.

Wanita itu yakin bahwa dia tidak pernah membuka jendela sebelumnya, jadi dia mengira ada seseorang yang masuk ke rumahnya. Dengan hati-hati, dia memeriksa seluruh ruangan, memastikan anak-anaknya masih tidur dan tidak ada tanda-tanda penyusup. Setelah tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, dia kembali tidur dan melupakan kejadian tersebut.

Namun, dalam beberapa hari terakhir, rumahnya mulai mengalami kejadian aneh:

  • Suara ketukan misterius di tengah malam
  • Lampu di dalam rumah berkedip-kedip sendiri

Peristiwa ini membuatnya begitu ketakutan hingga akhirnya dia memutuskan untuk menelepon polisi.

Teror Dimulai: Kilgore dan Rekannya Mengalami Kejadian Aneh

Saat wanita itu masih berbicara, tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari lantai atas!

Kilgore langsung bertanya: “Apakah ada orang lain di dalam rumah ini?”

Wanita itu menggeleng, menjawab dengan suara gemetar: “Tidak, saya sendirian di sini saat ini.”

Kilgore segera meminta wanita itu tetap di lantai bawah untuk keselamatannya, sementara dia dan rekannya naik ke lantai atas guna menyelidiki sumber suara.

Saat mereka mendekati kamar tidur utama, sebuah lukisan tiba-tiba terlempar dari dinding!

Kilgore merasa tubuhnya merinding. Itu adalah kejadian paling menakutkan yang pernah dia alami. Seketika, di dalam benaknya, suara berulang kali bergema: “Keluar dari sini!”

Namun, Kilgore tahu bahwa tugas mereka adalah memastikan tidak ada penyusup di dalam rumah ini. Mereka tetap maju meskipun perasaan takut mulai merayapi.

Tiba-tiba, lampu di atas kepala rekannya meledak!

Mereka saling berpandangan, memastikan bahwa keduanya menyaksikan hal-hal aneh ini secara nyata.

Sosok Hitam di Kegelapan

Saat mereka sampai di depan pintu kamar yang menjadi sumber suara, Kilgore melihat cahaya lampu dari dalam yang terus berkedip-kedip. Dengan hati-hati, dia meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.

Begitu pintu terbuka, lampu di dalam ruangan langsung padam.

Mereka segera menyalakan senter dan menyapu ruangan dengan cahaya. Tapi, Tidak ada siapa pun di dalamnya.

Namun, tak lama kemudian, ruangan di sebelah mulai mengalami hal yang sama—lampunya berkedip-kedip tanpa henti!

Kilgore bergegas ke ruangan tersebut dan kembali tidak menemukan apa pun.

Mereka akhirnya memutuskan untuk turun ke bawah dan memberi tahu wanita itu bahwa mereka akan memanggil unit lain untuk menyelidiki lebih lanjut.

Namun, ketika mereka hendak meminta bantuan di dalam mobil patroli, sesuatu terjadi yang membuat mereka terkejut.

Kilgore melihat sesosok bayangan hitam melintas di jendela salah satu kamar di lantai atas!

Dengan cepat, mereka menarik pistol dan berlari naik kembali ke lantai atas dengan penuh kewaspadaan.

Saat mereka membuka pintu kamar, rekannya tiba-tiba jatuh tersungkur ke lantai setelah terdorong oleh sesuatu dari belakang!

Kilgore segera menoleh ke lorong yang gelap gulita.

Di sana, terlihat sosok hitam berdiri, mengawasinya dalam diam.

Kilgore merasa jantungnya hampir berhenti berdetak. Dia mengarahkan senter ke sosok tersebut dan berteriak: “Keluar dari sini! Berhenti menakut-nakuti orang!”

Tiba-tiba, dia mendengar suara tawa aneh yang menggema di seluruh lorong, dan sosok hitam itu menghilang begitu saja.

Kesimpulan yang Tak Terjelaskan

Setelah kejadian tersebut, Kilgore membawa rekannya yang terluka ke rumah sakit. Rekannya mengalami patah tulang rusuk akibat dorongan keras, sehingga harus menjalani perawatan selama beberapa hari.

Selama bertahun-tahun berkarier sebagai polisi, Kilgore belum pernah mengalami peristiwa seaneh ini. Hingga kini, dia masih tidak bisa menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi malam itu. (jhn/yn)

Trump Pertimbangkan Perubahan di USAID: Apa yang Perlu Diketahui Sejauh Ini

Situs web lembaga tersebut ditutup menandakan masa depannya yang tidak pasti ketika Presiden Donald Trump tampaknya siap melakukan perubahan besar-besaran terhadap USAID. 

ETIndonesia. Presiden Donald Trump mempertimbangkan perombakan besar-besaran di U.S. Agency for International Development (USAID) atau Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat, lembaga pemerintah yang bertanggung jawab menyalurkan bantuan keuangan AS kepada negara-negara asing.

Trump telah lama mengutuk intervensi AS dalam urusan global, dan kepemimpinannya kini tampak akan mereformasi secara signifikan salah satu lembaga federal yang selama ini dikritik sebagai simbol globalisme.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa Trump akan mengintegrasikan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri AS, namun sejauh ini administrasi belum banyak mengungkapkan rencana presiden terkait hal ini.

Tanda-tanda dalam beberapa hari terakhir—seperti pemecatan ratusan kontraktor dan pegawai di USAID serta anak perusahaannya, dan penghapusan situs web USAID—menunjukkan adanya rencana restrukturisasi lembaga tersebut.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang perombakan USAID yang tengah berlangsung oleh Trump.


Apa Itu USAID?

Didirikan pada tahun 1961, USAID sebagian besar mengelola penyaluran bantuan luar negeri AS kepada negara-negara mitra.

Inisiatif lembaga ini meliputi respons kemanusiaan terhadap bencana alam di seluruh dunia, inisiatif kesehatan global, program iklim dan lingkungan, serta berbagai inisiatif lain yang berkaitan dengan ekonomi, pemerintahan, dan pendidikan.

Pada tahun 2023, tahun terbaru dengan data lengkap yang tersedia, USAID menyalurkan bantuan global sekitar US$36,8 miliar—peningkatan US$13,4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun yang sama, pemerintah AS secara keseluruhan menyalurkan bantuan sebesar US$72 miliar di seluruh dunia, sehingga kontribusi USAID mencapai sekitar setengah dari seluruh bantuan luar negeri AS.

Partai Republik menganggap USAID sebagai salah satu contoh terbaik pemborosan pemerintah, dengan banyak pihak mengkritiknya karena kurangnya transparansi dan pengawasan dalam pengeluaran anggaran hampir US$50 miliar.

Sementara itu, Partai Demokrat lebih mendukung lembaga ini, menganggapnya sebagai sumber bantuan yang menyelamatkan nyawa bagi mereka yang membutuhkan di seluruh dunia.

Tujuan internasional USAID menempatkannya sebagai institusi yang bertentangan langsung dengan tujuan kebijakan luar negeri Trump—yang menekankan prioritas kepentingan Amerika, serta efisiensi dan transparansi dalam pengeluaran pajak.


Apa yang Terjadi pada Lembaga Ini?

Meskipun belum ada pernyataan resmi, terdapat tanda-tanda peringatan yang mengancam lembaga ini.

Pada hari pertama masa jabatannya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan moratorium selama 90 hari untuk semua penyaluran bantuan luar negeri AS, guna melakukan evaluasi ulang apakah pembayaran-pembayaran tersebut sesuai dengan kepentingan AS.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, kemudian mengizinkan bantuan kemanusiaan tertentu untuk sementara waktu terus berlangsung.

Menurut seorang narasumber yang akrab dengan situasi tersebut kepada The Epoch Times, antara 800 hingga 900 kontraktor dari biro Kesehatan Global dan biro Bantuan Kemanusiaan USAID telah diberhentikan.

Pegawai lainnya juga telah diberhentikan, dengan administrasi menyatakan bahwa upaya dari pegawai-pegawai tersebut “dirancang untuk mengakali perintah eksekutif presiden.”

Pada 2 Februari, Trump menulis bahwa lembaga tersebut “telah dijalankan oleh sekelompok ORANG GILA RADIKAL dan kami akan mengeluarkan mereka… dan kemudian kami akan membuat keputusan.”

Selain itu, situs web lembaga tersebut telah dimatikan, sementara akun resmi USAID di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) juga telah dihapus.


Sekutu America First Kecam USAID

Partai Republik AS telah lama mengkritik USAID. Kini, sekutu-sekutu Trump dari gerakan America First tengah melakukan upaya khusus untuk membongkar lembaga tersebut.

“Elon Musk, pemilik SpaceX dan sekutu politik utama Trump, menulis di X: “USAID adalah organisasi kriminal. Sudah saatnya lembaga ini mati.”

Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Stephen Miller, mengatakan dalam penampilannya di CNN bahwa 98 persen dari tenaga kerja lembaga ini telah menyumbang kepada mantan Wakil Presiden Kamala Harris atau kandidat sayap kiri lain pada tahun 2024.

Beberapa pihak, termasuk Senator AS Rand Paul menuding adanya hibah USAID kepada Institut Virologi Wuhan di Tiongkok , yang kini berada di pusat penyelidikan mengenai asal-usul pandemi COVID-19.

Ada pula yang berpendapat bahwa sebagian besar bantuan luar negeri AS merupakan pemborosan uang pembayar pajak dengan pengawasan yang terlalu minim.


Penggabungan dengan Departemen Luar Negeri?

Kini, banyak media melaporkan bahwa USAID sedang dalam jalur untuk diintegrasikan ke Departemen Luar Negeri AS, dengan kapasitas secara signifikan akan dikurangi.
Beberapa outlet memberitakan bahwa Trump merencanakan perintah eksekutif yang akan melakukan hal tersebut, namun Trump dan para sekutunya belum banyak mengungkapkan rincian spesifikasinya.

Para konservatif di Washington telah lama membahas gagasan untuk menggabungkan kedua organisasi ini, dengan ide tersebut juga disampaikan dalam Proyek 2025 dari Heritage Foundation.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Brian Mast tampaknya mengonfirmasi bahwa Trump cenderung menuju ke arah ini, dengan mengatakan pada wawancara di CBS pada 2 Februari bahwa USAID “kemungkinan akan digabungkan lebih dekat lagi di bawah pengawasan Sekretaris Rubio.”

Mast menyatakan bahwa ia secara pribadi bekerja dengan Rubio untuk memastikan adanya “komando dan kontrol yang tepat atas lembaga-lembaga ini.”

Ketua tersebut mengatakan bahwa ia akan mendukung penghapusan USAID sepenuhnya, tetapi menegaskan bahwa administrasi Trump belum membuat keputusan final mengenai bagaimana pelaksanaannya.

Oleh karena itu, rincian tentang bagaimana penggabungan ini nantinya akan terlihat masih harus ditentukan. Namun, diperkirakan bahwa baik jumlah bantuan yang disalurkan maupun jumlah pegawai USAID akan terdampak oleh perintah tersebut.


Tantangan  dari Demokrat

Para Demokrat, yang selama ini mendukung lembaga ini, telah menyatakan penolakan terhadap rencana yang dilaporkan milik Trump, dengan alasan bahwa perintah eksekutif tersebut akan melanggar hukum.

Meskipun USAID didirikan pada tahun 1961 melalui perintah eksekutif Presiden John F. Kennedy, lembaga ini telah diresmikan ke dalam undang-undang melalui Kongres—yang menimbulkan pertanyaan konstitusional apakah Trump perlu meminta tindakan dari Kongres untuk membubarkan lembaga tersebut.

“Trump telah membersihkan dan mengintimidasi pegawai USAID. Kini beredar rumor bahwa dia akan membubarkan USAID sebagai lembaga independen,” ujar Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer dalam sebuah posting pada 31 Januari di X.

Schumer mengatakan bahwa lembaga ini “didirikan berdasarkan hukum untuk meningkatkan keamanan nasional kita dan menyebarkan harapan.” Ia menambahkan bahwa membubarkan USAID akan “ilegal dan bertentangan dengan kepentingan nasional kita.”

Beberapa pihak juga mengacu pada persaingan yang terus berlangsung untuk dunia berkembang antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia, dengan berargumen bahwa penyaluran bantuan yang dikelola oleh USAID sebenarnya melayani kepentingan geopolitik AS.

Sumber : Theepochtimes.com 

Elon Musk :  Presiden Trump   Menyetujui Penutupan USAID

0

“Kami menghabiskan akhir pekan dengan memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah kayu,” kata Elon Musk.

ETIndonesia. Pejabat sedang menutup sebuah lembaga federal yang disebut Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dengan restu Presiden Donald Trump, ujar Elon Musk pada 3 Februari 2025. 

“Dia setuju bahwa kita harus menutupnya,” kata Musk selama sesi langsung di platform media sosial X, setelah mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Trump mengenai lembaga tersebut.

“Ternyata, ini bukan hanya sebuah apel dengan cacing di dalamnya,” kata Musk. “Apa yang kita miliki hanyalah sekumpulan cacing. Pada dasarnya, kamu harus menyingkirkan semuanya. Ini sudah di luar perbaikan.”

Musk menambahkan dalam sebuah postingan di X: “Kami menghabiskan akhir pekan dengan memasukkan USAID ke dalam mesin pencacah kayu.”

Musk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan, yang berfokus pada pengetatan pengeluaran pemerintah dan peningkatan efisiensi. Dia telah menyumbang untuk kampanye Trump dan pernah tampil bersama presiden di berbagai acara.

USAID “telah dijalankan oleh sekelompok orang radikal yang gila,” kata Trump kepada wartawan pada Minggu malam. “Kami akan menyingkirkannya, dan kemudian kami akan membuat keputusan.”

USAID dan Gedung Putih belum segera menanggapi permintaan komentar.

Staf USAID juga diberitahukan pada  Senin untuk tidak memasuki markas lembaga di Washington, menurut sebuah pemberitahuan yang mengatakan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh pimpinan lembaga.

Situs web USAID tidak dapat diakses selama akhir pekan dan ratusan kontraktor  diberhentikan dalam beberapa hari terakhir, menurut seorang yang mengetahui perkembangan di lembaga tersebut kepada The Epoch Times.

Kepemimpinan baru di USAID sebelumnya telah menempatkan beberapa pejabat di lembaga tersebut dalam status cuti karena mereka diduga mencoba mencari cara untuk mengakali perintah Trump, menurut sebuah memorandum.

Presiden John F. Kennedy, melalui sebuah perintah eksekutif pada tahun 1961, mendirikan USAID sebagai lembaga independen untuk menyediakan bantuan luar negeri. Anggaran yang tersedia telah membengkak mencapai lebih dari 50 miliar dolar dalam beberapa tahun terakhir. USAID memiliki lebih dari 10.000 pekerja, selain kontraktor, pada tahun fiskal 2023. Pekerja-pekerja tersebut ditempatkan di berbagai negara di seluruh dunia.

Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif dalam beberapa jam setelah dilantik sebagai presiden pada 20 Januari yang membekukan bantuan luar negeri untuk memungkinkan analisis apakah komitmen yang ada sejalan dengan agendanya. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio sejak itu telah menguraikan beberapa pengecualian, termasuk untuk bantuan penyelamatan nyawa.

Rubio, dalam komentar publik pertamanya mengenai masalah ini, mengatakan pada hari Kamis bahwa program-program USAID sedang ditinjau untuk menghilangkan program-program yang tidak sesuai dengan kepentingan nasional AS, tetapi dia tidak mengatakan apapun tentang USAID sebagai sebuah lembaga.

Partai Demokrat mengatakan mereka menentang pembubaran USAID.

Menutup lembaga tersebut akan “ilegal dan bertentangan dengan kepentingan nasional kita,” tulis Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer (D-N.Y.) di X.

Jacob Burg dan The Associated Press turut menyumbang dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com

Panama Akan Bekerja Sama dengan AS, Keluar dari “Belt and Road Initiative”

0

EtIndonesia. Presiden Panama, Jose Raul Mulino, menyatakan bahwa Panama akan memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan tidak akan memperpanjang kesepakatan “Belt and Road Initiative” (BRI) dengan Tiongkok. Dia juga mengisyaratkan kemungkinan mengakhiri perjanjian itu lebih awal.

Pada 2 Februari, Marco Rubio, yang baru saja menjabat sebagai Menteri Luar Negeri AS, melakukan kunjungan pertamanya ke Panama. Dalam pertemuan dengan Mulino, Rubio menegaskan bahwa pengaruh Tiongkok yang semakin besar atas Terusan Panama merupakan ancaman, dan perlu segera diatasi.

Setelah pertemuan itu, Mulino menegaskan: “Panama adalah negara berdaulat, dan kedaulatan atas Terusan Panama tidak bisa diperdebatkan.”

Namun, dia juga menyatakan kesiapannya untuk meninjau kembali kekhawatiran AS mengenai kontrol atas terusan strategis tersebut.

“Kami akan mengkaji kemungkinan untuk mengakhiri perjanjian Belt and Road lebih awal,”   kata Mulino.

Mulino menambahkan bahwa pertemuannya dengan Rubio dapat membawa lebih banyak investasi dari AS ke Panama, dan bahwa negaranya akan lebih mengutamakan kerja sama ekonomi dengan AS dibandingkan dengan Tiongkok.

“Saya pikir kunjungan ini membuka peluang untuk membangun hubungan baru… dan semoga bisa meningkatkan investasi AS di Panama sebanyak mungkin,” ujar Mulino.

Terusan Panama: Kepentingan Strategis AS vs Pengaruh Tiongkok

Terusan Panama, yang dibangun oleh Amerika Serikat dan mulai beroperasi pada 1914, adalah jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.

Pada era Presiden Jimmy Carter, AS menyerahkan kendali Terusan Panama kepada Pemerintah Panama berdasarkan Perjanjian Torrijos-Carter 1977. Namun, dalam Traktat Netralitas Panama, disebutkan bahwa:

– Terusan harus tetap netral dan terbuka bagi semua kapal tanpa diskriminasi.

– Panama tidak boleh memberikan hak atau konsesi kepada negara lain yang dapat mengancam netralitas terusan.

– Jika netralitas terusan terancam, AS berhak mengambil tindakan untuk melindunginya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah meningkatkan pengaruhnya di Terusan Panama, termasuk dalam proyek infrastruktur dan operasional pelabuhan di kedua ujung terusan.

Donald Trump, selama masa kepresidenannya, berulang kali menyatakan keprihatinannya terhadap kontrol Tiongkok atas Terusan Panama. Dia bahkan menyatakan bahwa AS harus mempertimbangkan untuk mengambil kembali kendali atas terusan tersebut.

Pada 2023, sekelompok anggota parlemen AS dari Partai Republik mengajukan undang-undang untuk membeli kembali hak atas Terusan Panama dari Pemerintah Panama.

Rubio: AS Tidak Akan Biarkan Tiongkok Mengendalikan Terusan Panama

Selama kunjungannya ke Panama, Marco Rubio menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Tiongkok terus memperluas pengaruhnya atas terusan tersebut.

Di platform X (Twitter), Rubio menulis: “Amerika Serikat tidak akan, dan tidak boleh, membiarkan Tiongkok mempertahankan atau memperluas kontrolnya atas Terusan Panama.”

Menurut Departemen Luar Negeri AS, sekitar 72% dari kapal yang melewati Terusan Panama berasal dari atau menuju pelabuhan AS. Jika akses ke terusan terganggu, kapal-kapal ini harus menempuh rute lebih panjang hingga 8.000 mil dengan mengitari Amerika Selatan.

Terusan ini juga memiliki nilai strategis tinggi bagi militer AS, karena sering digunakan oleh Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS.

Panama Akan Meninjau Ulang Perjanjian dengan Perusahaan Tiongkok

Presiden Mulino juga mengungkapkan bahwa pemerintahnya akan meninjau kontrak yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di Panama, termasuk kontrak 25 tahun yang ditandatangani pada 2021 yang memberikan hak pengelolaan pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama kepada Hutchison Whampoa, sebuah perusahaan asal Hong Kong.

“Kami harus menyelesaikan tinjauan hukum ini sebelum mengambil langkah selanjutnya,” ujar Mulino.

Hutchison Whampoa adalah salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, dengan 53 pelabuhan di 24 negara, termasuk di Inggris, Australia, dan Kanada.

Kerja Sama AS-Panama dalam Deportasi Imigran Ilegal

Dalam pertemuan dengan Rubio, Pemerintah Panama juga membahas kemungkinan memperluas kerja sama dalam deportasi imigran ilegal.

Pada Juli 2024, Panama menandatangani perjanjian dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk memfasilitasi deportasi imigran ilegal dari Venezuela, Kolombia, dan Ekuador yang transit melalui Panama.

Mulino menegaskan bahwa program deportasi ini dapat diperluas, tetapi biaya deportasi sepenuhnya harus ditanggung oleh AS.

“Ya, benar… kami bisa melakukannya, tetapi seluruh biayanya harus ditanggung oleh AS,” kata Mulino.

Kesimpulan: Panama Meninggalkan Tiongkok, Beralih ke AS

  1. Panama tidak akan memperpanjang perjanjian Belt and Road dengan Tiongkok, dan bahkan mempertimbangkan mengakhiri perjanjian lebih awal.
  2. AS menegaskan bahwa pengaruh Tiongkok atas Terusan Panama harus dikurangi, karena memiliki dampak strategis besar bagi Washington.
  3. Rubio menyatakan AS tidak akan membiarkan Tiongkok terus memperkuat kontrol atas Terusan Panama.
  4. Panama akan meninjau ulang kontrak-kontrak dengan perusahaan Tiongkok, termasuk Hutchison Whampoa yang mengoperasikan pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama.
  5. Kerja sama Panama-AS akan mencakup deportasi imigran ilegal yang transit melalui Panama, dengan biaya yang sepenuhnya ditanggung oleh AS.

Keputusan Panama untuk menjauh dari Tiongkok dan lebih dekat ke AS akan berdampak besar pada dinamika geopolitik di Amerika Latin dan stabilitas kontrol atas Terusan Panama. (jhn/yn)

Trump Wujudkan Ancaman Tarif, Pakar Analisis Dampaknya terhadap Tiongkok 

0

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mewujudkan ancaman tarifnya dengan secara resmi memerintahkan kenaikan tarif sebesar 25% terhadap barang-barang yang masuk ke AS dari Kanada dan Meksiko, serta tarif 10% terhadap barang-barang dari Tiongkok, mulai 4 Februari 2025. Keputusan ini diambil untuk mengatasi masalah opioid fentanyl dan imigrasi ilegal. Banyak pihak kini menyoroti sejauh mana dampak kebijakan ini terhadap Tiongkok.

ETIndonesia. Pada 1 Februari, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif impor sebesar 25% terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% terhadap barang dari Tiongkok. 

Trump menyatakan bahwa kebijakan ini diambil berdasarkan International Emergency Economic Powers Act (Undang-Undang Kewenangan Ekonomi Darurat Internasional), dengan alasan bahwa imigrasi ilegal dan peredaran narkoba merupakan ancaman utama bagi AS.

Selama beberapa bulan terakhir, Trump berulang kali menyatakan niatnya untuk mengenakan tarif terhadap tiga negara tersebut dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna menekan imigrasi ilegal serta menghentikan aliran opioid sintetis fentanyl ke AS.

Trump juga baru-baru ini menetapkan kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris. Menteri Pertahanan AS yang baru, Pete Hegseth, mengumumkan bahwa militer AS kini telah diberi wewenang untuk melakukan operasi khusus terhadap kartel tersebut.

Namun, baik Meksiko maupun Kanada telah menyatakan akan membalas kebijakan tarif AS. Sementara itu, pemerintah PKT menegaskan bahwa “perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang”.

Dampak terhadap Tiongkok

Pakar ekonomi AS, Huang Dawei, mengatakan bahwa sanksi yang diterapkan Trump menunjukkan sikap keras AS terhadap fentanyl yang masuk ke negaranya melalui Meksiko dan Kanada. 

Kebijakan ini juga bertujuan menghukum negara-negara tersebut atas imigrasi ilegal, di mana mayoritas imigran ilegal berasal dari Meksiko, tetapi ada juga yang berasal dari Tiongkok.

“Sebelumnya, Beijing telah beberapa kali menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memberantas penyelundupan, termasuk fentanyl. Namun, badan intelijen AS meyakini bahwa fentanyl bukan hanya hasil dari kegiatan pasar gelap, melainkan juga akibat produksi skala besar yang direstui secara diam-diam, bahkan didukung oleh pemerintah Beijing,” ujar Huang Dawei.  

Meskipun perdagangan fentanyl dilarang keras di dalam negeri Tiongkok, kontrol ekspornya sangat longgar.

Kolumnis Epoch Times, Wang He, menambahkan bahwa fentanyl telah menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahunnya di AS, dan Tiongkok adalah pemasok utama fentanyl ke negara itu. 

Menurutnya, pemerintah PKT tidak dapat menghindari tanggung jawabnya, karena ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa Beijing secara diam-diam mengizinkan bahkan mendukung penyebaran fentanyl untuk melemahkan AS.

Wang He: “Saat Trump menjabat sebelumnya, ia telah beberapa kali melakukan negosiasi dengan Tiongkok mengenai fentanyl. Kini, dengan kembali berkuasa, Trump sudah tahu bahwa Beijing selama ini hanya mempermainkannya. Jika Tiongkok tidak memenuhi tuntutan Trump kali ini, maka Trump pasti akan menerapkan tarif yang lebih berat.”

Data menunjukkan bahwa AS adalah negara konsumen narkoba terbesar di dunia, dengan 60% dari seluruh narkoba global mengalir ke AS. Pada 2022, sekitar 109.600 orang di AS meninggal karena overdosis narkoba.

Peran Kanada dalam Perdagangan Narkoba

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pejabat Kanada telah lama mengklaim bahwa negaranya hanya memainkan peran kecil dalam rantai perdagangan narkoba, dibandingkan dengan Tiongkok sebagai pemasok bahan baku dan Meksiko sebagai produsen serta distributor utama. 

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa kelompok kejahatan terorganisir internasional semakin sering memanfaatkan Kanada sebagai tempat produksi narkoba sebelum diekspor ke AS dan Eropa.

Polisi Kerajaan Kanada (Royal Canadian Mounted Police) mengonfirmasi bahwa ada sekitar 4.000 organisasi kriminal terorganisir di Kanada, dan sebagian besar di antaranya mendapatkan keuntungan dari perdagangan fentanyl.

Wang He: “Banyak orang mengira Trump akan langsung meluncurkan perang tarif begitu menjabat kembali. Namun, ketika pada hari pertama ia tidak mengambil tindakan, banyak yang merasa lega. Tapi ternyata, tidak lama setelah itu, pada 1 Februari, Trump langsung memulai perang tarif, mengejutkan banyak pihak.”

Menurut Wang He, Meksiko, Tiongkok, dan Kanada adalah mitra dagang utama AS. Dengan menaikkan tarif terkait fentanyl, Trump menunjukkan bahwa ia tidak main-main—jika tuntutannya tidak dipenuhi, ia akan mengambil tindakan nyata.

Huang Dawei menambahkan bahwa tarif terhadap barang-barang Tiongkok bersifat progresif—dimulai dari 10% dan bisa meningkat hingga 60% jika Tiongkok tidak bekerja sama.

Huang Dawei: “Sekilas, tarif yang diberlakukan kali ini tampak lebih rendah dibandingkan putaran sebelumnya. Namun, ini adalah kesalahan dalam menilai situasi. Saat ini, ekonomi Tiongkok jauh lebih lemah dibandingkan dengan AS, dan daya tahan ekonominya terhadap tarif semakin rapuh. Bahkan tarif 10% saja dapat mempercepat relokasi pesanan manufaktur dari Tiongkok dan mendorong investor asing keluar dari negara tersebut.”

Huang juga menekankan bahwa sebelum tahun 2018, dunia menganggap Tiongkok sebagai pusat investasi yang menarik. Namun, kini banyak perusahaan yang menghindari risiko di pasar Tiongkok. Meskipun Beijing berusaha mengalihkan ekspornya ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin, ekonomi di wilayah tersebut sedang lesu, kondisi politiknya tidak stabil, dan margin keuntungannya terlalu kecil.

“Tiongkok berusaha membangun ekonomi berbasis perusahaan milik negara. Namun, jika dilihat dari perspektif sejarah dan prinsip ekonomi, langkah ini pasti akan gagal. Oleh karena itu, meskipun nasionalisme di dalam negeri Tiongkok sedang tinggi, respons perdagangan Tiongkok terhadap tarif AS kemungkinan besar hanya akan terdengar keras tetapi memiliki dampak yang kecil,” katanya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

Menlu Rubio Kunjungi Panama, Presiden Panama Sebut Tak Akan Perbarui Belt and Road Initiative

0

Pada Sabtu lalu (1 Februari), Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama untuk memulai serangkaian kunjungan ke beberapa negara di Amerika Selatan. Sebelumnya, Presiden Trump pernah berencana untuk merebut kembali kendali atas Kanal Panama, yang membuat kunjungan Rubio menjadi perhatian besar

ETIndonesia. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, tiba di Panama pada  Sabtu lalu untuk melakukan kunjungan luar negeri pertama sejak menjabat.

Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Panama, Javier Martinez-Acha, menyambut Rubio di Istana Las Garzas (Palacio De Las Garzas). Keduanya berjabat tangan dan saling berbincang.

Kemudian, Rubio dan Presiden Panama, Jose Raul Mulino, serta pejabat lainnya mengadakan pertemuan mengenai isu-isu imigrasi, perdagangan, dan cara-cara mengatasi ancaman infiltrasi PKT.

Setelah pertemuan dengan Rubio, Presiden Mulino menyatakan bahwa terkait dengan kekhawatiran AS mengenai perusahaan Tiongkok yang mengoperasikan dua pelabuhan di Kanal Panama, lembaga audit Panama telah memulai penyelidikan audit dan negara tersebut akan mengambil langkah lebih lanjut berdasarkan hasil audit tersebut.

Pada hari itu, Mulino juga mengumumkan bahwa Memorandum of Understanding (MoU) terkait Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) yang ditandatangani dengan PKT pada tahun 2017, tidak akan diperpanjang.

Presiden Panama, Mulino: “Pemerintah kami tidak akan memperbarui Memorandum of Understanding terkait Belt and Road yang ditandatangani pada tahun 2017.”

Setelah kunjungannya ke Panama, Rubio akan melanjutkan perjalanan ke El Salvador, Kosta Rika, Guatemala, dan Republik Dominika. Koordinasi dengan negara-negara Amerika Tengah dan Selatan untuk menghentikan imigrasi ilegal juga menjadi fokus utama dalam kunjungan Rubio kali ini. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

200 Gempa dalam 48 Jam, Destinasi Wisata Santorini di Yunani Perintahkan Penangguhan Kelas Belajar di Sekolah

0

Selama dua hari terakhir, pulau wisata terkenal di Yunani, Santorini, mengalami lebih dari 200 gempa kecil, yang menyebabkan otoritas pertahanan sipil Yunani mengeluarkan perintah penutupan semua sekolah dari Sabtu  (1 Februari) malam hingga Minggu (2 Februari) malam. 

ETIndonesia. Dalam 48 jam terakhir, sekitar 200 gempa tercatat di sekitar pulau dan perairan sekitarnya. Gempa terbesar terjadi pada 2 Februari 2025 sore, dengan magnitudo 4,6, berpusat di antara Santorini dan Pulau Amorgos.

Karena aktivitas seismik yang terus berlanjut, otoritas pertahanan sipil Yunani memerintahkan penutupan sekolah sejak malam 1 Februari hingga 2 Februari, serta mendirikan tenda-tenda darurat bagi tim penyelamat yang dikerahkan ke lokasi.

Pemerintah Yunani juga mengimbau warga untuk menghindari ruang tertutup dan pertemuan besar, serta menjauhi pelabuhan tertentu di Santorini, bangunan tua yang berisiko runtuh, dan mengosongkan air dari kolam renang. Selain itu, warga juga disarankan mengungsi ke daerah perbukitan di pedalaman jika terjadi gempa besar.

Sebagai salah satu destinasi wisata paling populer di Yunani, Santorini hanya memiliki 15.500 penduduk, tetapi pada tahun 2023 jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai 3,4 juta orang, yang memicu kekhawatiran akan dampak overtourism atau pariwisata berlebihan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

9,5 Juta Orang Terinfeksi Flu di Jepang! Dokter Ungkap “Fenomena Tidak Lazim”: Flu Tipe B Dikhawatirkan Akan Merajalela

EtIndonesia. Aktris terkenal Barbie Hsu meninggal dunia di Jepang akibat komplikasi pneumonia setelah terinfeksi flu. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran publik mengenai seberapa parah wabah flu di Jepang. Menurut laporan media Jepang, jumlah kasus flu yang terkonfirmasi musim ini telah melebihi 9,5 juta, meskipun saat ini puncak wabah telah berlalu dan jumlah kasus baru mulai menurun.

Namun, dokter di Jepang mengungkap bahwa terjadi “fenomena tidak lazim”, di mana jumlah pasien dengan kondisi berat meningkat secara signifikan, menyebabkan unit perawatan intensif (ICU) penuh sesak. Selain itu, para dokter juga memperingatkan bahwa di masa mendatang, flu tipe B bisa menggantikan flu tipe A sebagai jenis flu yang lebih dominan di Jepang.

Lebih dari 9,5 Juta Orang Terinfeksi Flu, Puncak Kasus Terjadi pada Akhir 2024

Menurut laporan dari NHK, MBC South Japan Broadcasting, dan Kyodo News, sejak 2 September 2024 hingga sekarang, jumlah total kasus flu di Jepang telah mencapai lebih dari 9,52 juta kasus. Pada minggu terakhir tahun lalu, jumlah kasus baru mencapai 317.812, angka tertinggi sejak data mulai dikumpulkan pada tahun 1999.

Di antara sekitar 5.000 fasilitas medis yang ditunjuk di seluruh Jepang, rata-rata 64,39 pasien baru dilaporkan per rumah sakit, dua kali lipat dari ambang batas peringatan yaitu 30 pasien.

Namun, menurut Institut Nasional Penyakit Menular Jepang, per 26 Januari 2025, jumlah rata-rata pasien yang dilaporkan oleh rumah sakit telah turun menjadi 11,6 pasien per fasilitas medis. Pada minggu itu, jumlah kasus baru turun menjadi 54.594, menandakan penurunan drastis dari puncaknya di akhir tahun lalu.

Fenomena Tidak Lazim di Rumah Sakit Kagoshima: Lonjakan Pasien dengan Kondisi Berat

Di Rumah Sakit Universitas Kagoshima, Kepala Unit Gawat Darurat dan Perawatan Intensif, dr. Takihana Yasuyuki, mengungkapkan bahwa pada akhir Januari, terjadi lonjakan jumlah pasien flu dengan kondisi berat. Dia menyebut bahwa situasi ini bahkan lebih buruk dibandingkan dengan puncak wabah flu pada tahun-tahun sebelumnya.

Dr. Takihana menyatakan bahwa rumah sakitnya memiliki 14 tempat tidur ICU untuk pasien dalam kondisi kritis, tetapi tahun ini semuanya terisi penuh, bahkan terjadi kekurangan tempat tidur ICU pada beberapa kesempatan.

Sebagai perbandingan, pada musim flu sebelumnya, rumah sakit ini menangani 25 pasien yang mengalami komplikasi pneumonia atau komplikasi serius lainnya akibat flu. Namun, pada musim ini, jumlah pasien dengan kondisi tersebut melonjak menjadi 72 orang.

Pasien Kondisi Berat: Paru-paru Hampir Tidak Berfungsi Saat Tiba di Rumah Sakit

Dr. Takihana juga mengisahkan kasus seorang wanita berusia 50-an, yang awalnya tidak memiliki riwayat penyakit serius. Pada pertengahan Januari, wanita ini mengalami demam dan memilih untuk beristirahat di rumah.

Namun, dalam waktu singkat, kondisi kesehatannya memburuk drastis hingga mengalami pneumonia berat. Saat dilarikan ke rumah sakit, fungsi paru-parunya hampir sepenuhnya hilang, sehingga harus segera dipasang ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) untuk mendukung pernapasannya.

Rumah Sakit di Tokyo Masih Menghadapi Krisis Tempat Tidur

Meskipun wabah flu di Jepang mulai mereda, rumah sakit di Tokyo masih menghadapi krisis kekurangan ranjang pasien.

Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain:

  • Masih banyaknya pasien dari daerah jauh yang mencari perawatan darurat di Tokyo.
  • Terjadinya infeksi nosokomial (infeksi di dalam rumah sakit), yang menyulitkan rumah sakit untuk menerima pasien baru.
  • Lonjakan pasien dengan penyakit selain flu, yang semakin memperburuk ranjang tidur pasien.

Sebagai contoh, Rumah Sakit Minamitama di Hachioji, Tokyo, sejak pertengahan Januari telah menangani pasien gawat darurat dari prefektur Yamanashi, Kanagawa, dan pusat kota Tokyo. Namun, pada 23 Januari, rumah sakit ini mencapai kapasitas penuh, memaksa mereka untuk menutup layanan gawat darurat sementara waktu.

Dr. Seki Hiroshi, Wakil Direktur Rumah Sakit Minamitama, menyatakan bahwa meskipun puncak wabah flu telah berlalu, banyak pasien yang masih dalam tahap pemulihan belum bisa keluar dari rumah sakit. Ia memperkirakan bahwa krisis kekurangan ranjang pasien akan terus berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. (jhn/yn)

DeepSeek Picu Alarm! KTT AI Prancis Jadi Arena Persaingan Teknologi dan Diplomasi

0

ETIndonesia. Perusahaan rintisan Tiongkok, DeepSeek, baru-baru ini merilis model kecerdasan buatan (AI) yang dengan cepat meroket ke popularitas global. Hal ini dianggap sebagai peringatan serius bagi Eropa.  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Artificial Intelligence (AI) di Prancis yang akan berlangsung pada 10 Februari menjadi momen yang sangat krusial. 

Menteri Delegasi untuk AI dan Teknologi Digital Clara Chappaz, menyatakan bahwa teknologi kini lebih politis dari sebelumnya. Salah satu tujuan utama KTT ini adalah diplomasi, menjadikannya arena persaingan antara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa, sekaligus peluang bagi Eropa untuk kembali memperkuat perkembangan AI-nya.

Pada pertengahan Januari, Chappaz telah mengumumkan bahwa beberapa tokoh besar di industri teknologi akan hadir, termasuk CEO OpenAI Sam Altman, CEO Anthropic Dario Amodei, serta pendiri startup AI Prancis, Mistral AI, Arthur Mensch.

Selain itu, perusahaan Jerman Aleph Alpha, Accenture yang mendapat pujian dari CEO Nvidia Jensen Huang, Mozilla dari Amerika Serikat, serta aplikasi pesan terenkripsi Signal juga telah memastikan kehadiran eksekutif mereka dalam pertemuan ini.

Menurut laporan dari Central News Agency, DeepSeek yang baru saja diluncurkan tidak hanya mendominasi jumlah unduhan secara global, tetapi juga menarik perhatian para pengembang dengan model AI open-source mereka. Hal ini memberikan dampak besar bagi perusahaan seperti OpenAI yang fokus pada model tertutup.

Yang membuat industri teknologi khawatir adalah klaim DeepSeek bahwa pengembangan model terbaru mereka, R1, dilakukan dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan investasi besar yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan AI besar. Mereka menggunakan chip yang lebih murah dan berdaya rendah.

 Sebelumnya, kandidat Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengkritik DeepSeek karena diduga mencuri teknologi dari Amerika Serikat. 

“Jika teknologi itu hasil curian, tentu biayanya lebih murah,” katanya. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah larangan teknologi yang diberlakukan AS terhadap Tiongkok justru berdampak sebaliknya.

Namun demikian, ledakan popularitas DeepSeek juga menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan siber, propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT), serta penyebaran disinformasi. Otoritas Perlindungan Data Prancis, CNIL (Commission Nationale de l’Informatique et des Libertés), mengumumkan bahwa mereka akan meminta klarifikasi dari DeepSeek mengenai cara kerja chatbot AI mereka serta langkah-langkah perlindungan data yang diterapkan.

Di tengah gejolak besar dalam dunia teknologi global, KTT AI Action Summit akan digelar pada 10–11 Februari di Paris, dengan serangkaian acara pendukung yang dimulai sejak 8 Februari. Clara Chappaz, sebagai Menteri Digital Prancis untuk AI, mengumumkan bahwa KTT ini bertujuan untuk membangkitkan kembali AI di Eropa serta menyusun strategi dan arah kebijakan AI di kawasan tersebut.

Chappaz menjelaskan kepada situs berita ekonomi Prancis, Maddyness, bahwa KTT ini memiliki tiga tujuan utama: sosial dan budaya, ekonomi, serta diplomasi.

Dari segi sosial dan budaya, KTT ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan tantangan AI. 

“Hampir separuh warga Prancis masih skeptis terhadap AI. KTT ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bagaimana AI dapat berkontribusi bagi kehidupan dan masyarakat,” kata Chappaz.

Dalam aspek ekonomi, sekitar 3.000 perwakilan perusahaan teknologi, peneliti, pemimpin politik, dan pengambil keputusan akan berkumpul untuk membahas strategi penerapan AI, dampaknya terhadap ekonomi, serta peluang kerja sama.

Tujuan terakhir adalah diplomasi. Prancis ingin menjadikan KTT ini sebagai pusat perhatian dunia dalam diskusi mengenai AI, meskipun hanya untuk beberapa hari. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menjadi tuan rumah bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, yang dipilih sebagai mitra strategis dalam konferensi ini.

Chappaz menekankan bahwa KTT ini juga merupakan acara diplomatik. “Teknologi kini lebih politis dari sebelumnya, dan waktu penyelenggaraan KTT ini sangat krusial.” Memang, tahun 2025 baru saja dimulai, tetapi sudah terjadi berbagai perkembangan besar dalam AI, termasuk pengumuman Presiden AS Donald Trump mengenai rencana investasi AI senilai 500 miliar dolar AS, serta munculnya DeepSeek yang menawarkan alternatif murah dan berpotensi menjadi pesaing utama ChatGPT.

“Semua ini menunjukkan bahwa perlombaan AI baru saja dimulai. Kita tidak boleh pasrah pada keadaan. Segalanya masih mungkin terjadi. KTT ini akan menjadi peristiwa diplomatik besar, di mana keputusan penting akan diambil,” ujar Chappaz. 

Dia juga menambahkan bahwa konferensi ini akan memberikan suara alternatif selain Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kemungkinan akan menghasilkan “Piagam Pembangunan Berkelanjutan AI Global” di akhir acara.

Lonjakan popularitas DeepSeek dianggap sebagai peringatan bagi Eropa, menunjukkan bahwa dengan sumber daya terbatas, tetap mungkin untuk mencapai inovasi. 

Asma Mhalla, pakar hubungan antara teknologi dan geopolitik di Sciences Po Paris, mengatakan kepada surat kabar Le Monde bahwa ini adalah pelajaran berharga bagi Eropa. “Eropa sebenarnya bisa mencapai hal yang sama.”

Di sisi lain, DeepSeek juga memberikan harapan baru bagi komunitas AI Eropa. Model mereka yang berbasis open-source dan dapat direplikasi menarik minat besar dari para pengembang. 

Mantan CEO Google, Eric Schmidt, dalam wawancaranya dengan The Washington Post, menyebutkan bahwa keseimbangan kekuatan dalam AI kini mengikuti dua poros utama: Amerika Serikat–Tiongkok serta model open-source versus model tertutup.

Namun, jurnalis teknologi Alexandre Piquard dalam kolomnya di Le Monde menyoroti bahwa meskipun DeepSeek mempromosikan keterbukaan, hal itu tidak menjamin etika AI. Bahkan para pendukung open-source pun menyatakan bahwa model DeepSeek sebenarnya tidak sepenuhnya terbuka, karena mereka tidak mengungkapkan data pelatihan yang digunakan. Ini menimbulkan potensi pelanggaran hak cipta. (Hui)

Sumber : NTDTV.com

Barbie Hsu, Pameran Shan Cai di Drama ‘Meteor Garden’ Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun karena Penyakit Pneumonia

0

ETIndonesia. TAIPEI, Taiwan—Barbie Hsu, seorang aktris Taiwan yang membintangi drama TV populer Meteor Garden yang pernah mengguncang Asia, meninggal dunia setelah menderita pneumonia akibat komplikasi flu. Ia berusia 48 tahun.

Hsu, yang lebih dikenal sebagai “Da S” yang berarti “Big S,” tertular flu saat berlibur ke Jepang bersama keluarganya selama Tahun Baru Imlek, menurut adiknya, Dee Hsu, yang juga merupakan host TV terkenal. Dee Hsu mengatakan bahwa pneumonia yang diderita kakaknya merupakan komplikasi dari flu.

“Saya bersyukur dalam hidup ini bisa menjadi adiknya, saling menjaga dan menjadi teman satu sama lain. Saya akan selamanya berterima kasih padanya dan merindukannya!” kata Dee Hsu dalam sebuah pernyataan pada Senin, tanpa menyebutkan secara spesifik tempat dan waktu kematian kakaknya.

Berita tentang kematian mendadak Barbie Hsu mengejutkan banyak orang di Taiwan dan Tiongkok serta Asia Tenggara, di mana banyak penggemarnya telah mengikuti perjalanan kariernya sejak awal. Di Tiongkok, kabar meninggalnya Hsu menjadi trending di platform media sosial Weibo.

Hsu pertama kali terjun ke industri hiburan saat masih remaja dengan membentuk grup musik pop bernama S.O.S. bersama adiknya, Dee Hsu, yang dikenal sebagai “Xiao S” atau “Small S.” Mereka kemudian beralih ke dunia pertelevisian sebagai pembawa acara dan mendapatkan banyak penggemar muda.

Pada tahun 2001, Meteor Garden membuat nama Barbie Hsu dikenal luas di banyak rumah tangga di Asia. Ia berperan sebagai pemeran utama wanita dalam drama romansa tersebut, yang juga dibintangi oleh boyband F4.

Setelah meraih popularitas besar, ia terus mengembangkan kariernya di dunia hiburan melalui berbagai drama TV, film, dan acara bincang-bincang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kehidupan pribadinya juga menjadi sorotan media, terutama perceraiannya dengan pengusaha asal Tiongkok, Wang Xiaofei. Perseteruannya dengan Wang, pertukaran komentar panas di media sosial setelah perceraian mereka pada 2021, serta berbagai gugatan hukum mereka sering menjadi berita utama.

Hsu kemudian menikah dengan musisi Korea, Koo Jun-yup, yang juga dikenal sebagai “DJ Koo.”

Selain berkecimpung di dunia hiburan, Hsu juga dikenal sebagai aktivis hak-hak hewan dan bekerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk PETA.

“Barbie adalah salah satu bintang pertama dan terbesar yang mendukung PETA,” kata wakil presiden senior organisasi tersebut, Jason Baker, dalam sebuah pernyataan. “Ia berulang kali berbicara untuk membela hak-hak hewan, secara langsung mendesak berbagai merek untuk berhenti menjual produk berbahan bulu.”

Hsu meninggalkan suaminya, Koo Jun-yup, serta dua anak yang merupakan buah hatinya dengan Wang Xiaofei.

Sumber : The Associated Press