Home Blog Page 1588

Ibu Tunggal Mendapat Pujian Atas Penyamarannya Sebagai ‘Ayah’ Sehingga Putranya Bisa Ikut Acara ‘Makan Donat dengan Ayah’

0

Terkadang dalam menjadi ibu tunggal, penting untuk menjadi kreatif. Itulah yang dilakukan Yevette Vasquez dari Fort Worth, Texas, AS, ketika dia mendengar bahwa sekolah putranya mengadakan acara ‘Donuts with Dad’.

Sang ibu baru mengetahui acara itu ketika dia berhenti di tempat parkir sekolah saat mengantar putranya, Elijah. Di sana dia melihat ada sesuatu yang sedikit berbeda.

“Hari ini, saat saya mengantar anak saya Elijah, ketika saya mengantarnya, saya bertanya kepadanya mengapa ada begitu banyak mobil, “tulis ibu itu di Facebook.

Dia kemudian mengetahui dari putranya bahwa sekolah mengadakan acara tersebut, dibuat untuk anak-anak untuk hadir bersama ayah mereka.

Tetapi karena sosok ayah tidak ada dalam kehidupan mereka, Yevette memutuskan dia harus memikirkan cara untuk membuatnya agar putranya bisa hadir.

“Kami segera pulang ke rumah karena saya tidak akan membiarkan dia ketinggalan,” tulisnya.

Sesampai di rumah, ibu yang cerdik itu membuat kostum ‘ayah’, lengkap dengan kemeja kotak-kotak, topi baseball, dan bahkan kumis palsu.

“Saya tahu melihat ayah lain dengan anak-anak mereka tidak mudah bagi saya, tetapi ini adalah hidup, setidaknya saya bisa melakukan apa pun untuk membuat wajah itu tersenyum, ” katanya.

Bersamaan dengan ceritanya, Yevette membagikan serangkaian foto dirinya dalam pose dengan putranya di dalam mobil yang tersenyum dalam perjalanan ke acara.

Postingan tersebut dengan cepat dibagikan dan akhirnya menyebar lebih jauh.

Postingan tersebut pun mendapat ribuan komentar pujian, terutama dari orangtua lain yang bertepuk tangan atas dedikasinya membuat anaknya tersenyum.

“Ini luar biasa!!! Saya berharap saya telah memikirkannya, ” tulis salah satu pengguna Facebook.

Yang lain menambahkan: “Anda benar-benar definisi dari seorang ibu tunggal yang kuat yang tidak membutuhkan seorang pria untuk melakukan semuanya. Anda adalah panutan sejati untuk semua.”

Terkadang dalam hidup diperlukan kreativitas untuk sedikit mengubah situasi yang tidak menguntungkan.(yn)

Sumber: dailymail

Video Rekomendasi:

Ganjil! Zhongnanhai Mengakui Epidemi Virus Komunis Tiongkok Gelombang 2 Kian Ganas, Jumlah Pasien Positif Meningkat

0

oleh Li Yun

Epidemi virus komunis Tiongkok masih berkecamuk di seluruh dunia. Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Luo Zhaohui pada 12 November mengakui bahwa jumlah kasus infeksi baru di daratan Tiongkok terus meningkat pesat sejak bulan Oktober lalu. Tampaknya ancaman dari epidemi gelombang kedua ini sangat serius. 

Media daratan Tiongkok pada 12 November memberitakan bahwa dalam konferensi pers yang diadakan Dewan Negara, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Luo Zhaohui memperkenalkan beberapa tindakan baru yang diambil oleh pihaknya sebagai tanggapan dalam menghadapi epidemi gelombang kedua ini.

Menurut Luo Zhaohui, ancaman epidemi gelombang kedua yang bersifat global ini tampaknya lebih ganas. Selain harus menghindari masuknya virus dari luar,  juga menghadapi tekanan dari terus meningkatnya pasien infeksi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 dalam negeri. 

“Musim dingin ini bakal lebih sulit kita lewati,” kata Luo Zhaohui.

Dalam kesempatan yang sama, Li Bin, wakil direktur Komisi Kesehatan Tiongkok mengatakan bahwa sekelompok epidemi dapat terjadi di beberapa wilayah Tiongkok, dan penyakit infeksi saluran pernapasan lainnya memasuki periode insiden tinggi di musim dingin.

Wabah virus Komunis Tiongkok jenis baru meletus di Wuhan, Provinsi Hubei pada bulan Desember tahun lalu. Beijing menyembunyikan fakta ini, dan wabah itu menyebar ke seluruh dunia serta menyebabkan kerusakan luar biasa pada kesehatan, kehidupan, ekonomi, politik, dan budaya masyarakat di semua negara.

Hingga 13 November waktu Beijing, tercatat jumlah infeksi virus Komunis Tiongkok secara global telah melebihi 52 juta orang, dengan jumlah kematian melebihi 1,2 juta jiwa. Namun angka ini bisa lebih banyak mengingat Partai  Komunis Tiongkok terbiasa menyembunyikan data epidemi, dan data aktual jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan ke publik.

Jumlah kasus baru tertinggi di seluruh dunia yang terjadi dalam 1 hari adalah 600.000 orang lebih, yang berarti 6 kali lipat gelombang pertama dan puncaknya terjadi pada musim semi.

Sejak 14 Oktober, kasus yang dikonfirmasi terinfeksi virus komunis Tiongkok terjadi di Qingdao, Tianjin, Shanghai, Anhui, Xinjiang dan tempat lain. Namun, komunis Tiongkok mengkambinghitamkan makanan beku sebagai penyebab kasus infeksi. 

Ketika epidemi meletus di Beijing pada bulan Juni, salmon impor menjadi kambing hitam pada saat itu. 

Sedangkan pada bulan Agustus, kasus COVID-19 di Shenzhen, sayap ayam beku Brasil adalah kambing hitamnya.

Pada 17 Oktober, kasus COVID-19 yang terjadi di Qingdao, Provinsi Shandong, ikan kod beku jadi kambing hitam. 

Ketika kasus virus Komunis Tiongkok muncul di Shanxi, Tianjin, Henan, Hubei dan tempat-tempat lain, makanan beku impor, termasuk ikan bawal beku dari Ekuador, daging babi Jerman, ikan layur beku India, produk daging babi Brasil, ikan halibut dan lainnya dijadikan kambing hitam.

Keterangan Foto : Vaksin untuk menangkal virus komunis Tiongkok. (Kevin Frayer/Getty Images)

Zhu Wei, direktur medis sebuah perusahaan farmasi di Amerika Serikat mengatakan kepada media NTDTV bahwa hingga saat ini belum ada bukti pasti yang menunjukkan berapa lama virus komunis Tiongkok dapat bertahan pada kemasan, sehingga sulit untuk memastikan bahwa virus berasal dari makanan beku yang diimpor. 

Tetapi tidak juga menutup kemungkinan bahwa para pekerja di daratan Tiongkok yang telah terjangkit virus lalu mencemari kemasan luar makanan beku yang diimpor itu.

Karena pemerintah komunis Tiongkok selalu menyembunyikan kebenaran tentang epidemi dan terbiasa dengan mencari-cari kambing hitam luar negeri, pernyataan resmi dan data yang dipublikasikan umumnya masih dipertanyakan berbagai pihak.

Menurut Zhu Wei situasi epidemi yang diumumkan oleh pemerintah komunis Tiongkok saat ini sama sekali tidak dapat dipercaya. Data yang mereka umumkan itu semata-mata untuk tujuan menjaga stabilitas. Masyarakat masih perlu mencari tahu tentang kebenaran dan jangan sampai mengendurkan kewaspadaan.

Selama pengujian asam nukleat terhadap warga di Qingdao, infeksi massal terjadi di daerah setempat. Seorang pengemudi taksi bermarga Shao yang dikonfirmasi positif terinfeksi telah membawa total 231 orang penumpang, tetapi hanya 52 orang kontak dekat yang diberitahu.

Zhu Wei menilai, jika masih banyak penumpang yang belum terlacak, kemungkinan akan menyebabkan wabah besar di provinsi dan kota. 

“Perlu kita ketahui bahwa sebelum ada vaksin yang benar-benar efektif, virus tidak akan menghilang, sehingga kasus-kasus baru masih dapat muncul bahkan berulang kali. Hal ini tidak bisa pemerintah komunis Tiongkok hindari dengan hanya menciptakan ilusi,” kata Zhu Wei.

Menurut Zhu Wei pemerintah komunis Tiongkok telah mengadakan pertemuan tentang pencegahan epidemi pada bulan September lalu dan menyimpulkan bahwa epidemi di Tiongkok telah dapat dikendalikan. Pada saat itu, mereka beranggapan bahwa dengan demikian maka komunis Tiongkok dapat terhindar dari tuntutan pertanggungjawaban global akibat menyembunyikan fakta tentang epidemi. 

Sekarang  Komunis Tiongkok mencoba menggunakan kambing hitam berupa makanan beku impor, itu juga bertujuan untuk menghindari tuntutan global. (sin)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=81YclHowlog

Pria Berusia 81 Tahun Memainkan Alat Musik di Luar Rumah Sakit untuk Menghibur Istrinya yang Sedang Dirawat

0

Karenakan pandemi, saat ini rumah sakit melarang kunjungan untuk pasien, sebagai pengganti kunjungan, seorang pria Italia menghibur istrinya yang sakit dari luar rumah sakit tempat dia dirawat.

Italia adalah salah satu negara yang terkena dampak paling parah dari lonjakan langsung pandemi. Ada lebih dari 1,18 juta kasus yang dikonfirmasi dan 45.299 kematian.

Stefano Bozzini, 81 tahun, duduk di bangku di luar rumah sakit di Castel San Giovanni, sebuah kota di wilayah utara Emilia-Romagna, Italia. Berbekal akordeon tuanya, dia memainkan beberapa lagu untuk istrinya Carla Sacchi, yang telah dinikahinya selama 47 tahun.

(Foto: Valerio Marangon / Facebook)

Dia memulai dengan Spanish Eyes oleh Engelbert Humperdinck, kemudian membawakan beberapa lagu favorit istrinya. Putra Bozzini, Maurizio, memfilmkan ayahnya saat dia bermain di halaman rumah sakit, mengetuk-ngetuk kakinya saat memainkan sebuah lagu.

Di latar belakang, terdengar seorang penonton berteriak ‘bravo’ dan berkata: “Alangkah romantisnya, pria ini sedang merayu istrinya yang ada di rumah sakit.”

(Foto: Valerio Marangon / Facebook)

Meski rumah sakit tidak merawat pasien yang menderita virus corona, menurut CNN, masih ada aturan ketat yang diberlakukan terkait pengunjung karena pembatasan nasional akibat pandemi.

Seperti dilansir kantor berita Italia ANSA, Bozzini sebelumnya bertugas di infanteri Pegunungan Alpen di negara itu. Saat dia bermain, dia memakai topi yang pernah menjadi bagian dari seragamnya. Kemampuan akordeonnya terkenal, bahkan dijuluki sebagai ‘Gianni Morandi of the Alpines’.

(Foto: Valerio Marangon / Facebook)

Mengomentari pertemuannya dengan Carla, dia sebelumnya berkata: “Pada perjalanan pasukan Alpine, di sekitar Italia, mereka selalu meminta saya untuk bermain dan saya tidak menahan diri. Aku melihat Carla menari dengan yang lain, lalu aku berpura-pura melukai tanganku, karena hanya aku yang ingin berdansa dengannya. “

Pasangan ini menikah pada tahun 1973. Setelah kehilangan salah satu anak mereka, Bozzini berhenti bermain untuk beberapa saat, sebelum akhirnya mengambil kembali alat musik tersebut. Sekarang, dia bermain di pesta teman-temannya, festival desa, dan panti jompo.

Mengenai penampilannya baru-baru ini, dia berkata: “Cuaca cerah, saya akan bermain lagi, sepanjang hari.” (yn)

Sumber: Unillad

Video Rekomendasi:

Trump : Biden ‘Hanya Menang di Mata Media Berita Palsu’

0

Jack Phillips

Presiden Donald Trump, dalam serangkaian postingan di akun Twitternya, menulis bahwa calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden adalah pemenang “hanya di mata” media arus utama, yang menandakan keinginannya untuk terus bersaing dalam pemilu 3 November 2020.

“Dia hanya menang di mata FAKE NEWS MEDIA. Saya tidak mengakui apa pun! Jalan kita masih panjang. Ini adalah PEMILIHAN YANG BENAR! ” tulis Trump dalam cuitannya Minggu pagi 15 November 2020. 

“KITA AKAN MENANG!” demikian cuitan Trump beberapa menit sebelumnya. 

Kedua postingan tersebut langsung distempel oleh Twitter sebagai “diperdebatkan”.

Trump memiliki beberapa gugatan hukum yang luar biasa di negara-negara bagian  menjadi medan pertempuran utama, sementara ada spekulasi bahwa ia dapat meminta ketentuan dalam Amandemen ke-12 — menggunakan ukuran yang relatif tidak jelas  akan memungkinkan DPR AS membatalkan beberapa suara Electoral College, sehingga Biden maupun Trump tidak mendapatkan mayoritas yang dibutuhkan dari 270 suara elektoral. 

Kemudian, pertempuran kontroversial di DPR dan Senat akan memastikan, menggemakan pemilihan presiden pada tahun 1876 silam. Sejumlah outlet berita telah mengumumkan Biden sebagai pemenangnya. 

The Epoch Times belum mengumumkan pertarungan pemilu untuk salah satu kandidat, hingga menunggu gugatan hukum yang belum diselesaikan. 

Untuk diketahui, Electoral College adalah lembaga yang memberikan suara untuk menentukan pemenang pemilihan presiden.

Presiden Trump pada hari Minggu kembali menegaskan bahwa ada sesuatu yang salah pada Malam Pemilu dan pada 4 November di beberapa negara bagian utama.

“Semua ‘gangguan’ mekanis yang terjadi pada Malam Pemilu benar-benar MEREKA ketahuan mencoba mencuri suara. Namun, mereka berhasil banyak, tanpa ketahuan. Pemilihan lewat pos adalah lelucon yang memuakkan! ” demikian cuitan Trump. 

Dia juga mencatat bahwa di beberapa tempat, pemantau pemilu Partai Republik tidak diizinkan untuk mengamati, meskipun kedua klaim tersebut diperdebatkan oleh beberapa menteri luar negeri negara bagian.

Dua senator Partai Republik di Michigan, misalnya, telah menyuarakan keprihatinan tentang bagaimana penghitungan suara dilakukan pada 3 November, mencatat bahwa lebih dari 100 orang di Michigan mengajukan sendiri pernyataan di bawah sumpah tentang kemungkinan penipuan dan penyimpangan.

Mereka mengajukan tuduhan tentang surat suara tanpa jaminan yang tiba di TCF Convention Center  Detroit tanpa Chain of Custody atau catatan dokumentasi  dan tanpa amplop apa pun, dengan mengatakan termasuk kumpulan sekitar 40.000 surat suara yang datang pada  awal-awal 4 November 2020, sehari setelah Hari Pemilihan. 

Mereka juga mengatakan ada laporan tentang “intimidasi dan campur tangan ilegal dan resmi” dengan pemantau pemilu dan pemantau dari utusan partai, termasuk gangguan terhadap saksi, perlakuan yang tidak setara terhadap saksi hingga penolakan untuk mencatat klaim saksi.

Trump pada hari Minggu terus mengutuk Sistem Voting Dominion, yang digunakan di beberapa negara bagian di mana Biden memimpin.

Trump dalam cuitannya menulis : Pemungutan suara kemudian “ditabulasi oleh perusahaan swasta Radical Left, Dominion, dengan reputasi buruk dan peralatan buruk yang bahkan tidak dapat memenuhi syarat untuk Texas (yang saya menangkan banyak!), the Fake & Silent Media, & more,.

Para ahli, politisi, dan media sebelumnya mempertanyakan keandalan mesin Sistem Voting Dominion. Perusahaan tersebut sudah beberapa kali membantah kepada outlet media bahwa perangkat lunak dan perangkatnya tidak aman.

“Beberapa mesin penandaan suara, dibuat oleh Election Systems & Software dan Dominion Voting Systems, mencatat suara dalam barcode yang tidak dapat diuraikan oleh mata manusia,” demikian laporan The Associated Press pada Februari tahun ini.

Namun, ini bisa menimbulkan masalah karena “pemilih bisa saja mendapatkan hasil cetakan yang secara akurat mengeja nama kandidat yang mereka pilih, tetapi, karena peretasan, barcode tidak mencerminkan pilihan tersebut,” dilaporkan Associated Press mengutip para ahli. 

“Karena kode batang adalah yang ditabulasikan, pemilih tidak akan pernah tahu bahwa surat suara mereka menguntungkan kandidat lain,” kata laporan itu.

Doug Jones, ilmuwan komputer Universitas Iowa, dalam laporan Associated Press menyebutkan, ada banyak sekali alasan untuk menolak perangkat penandaan suara saat ini — kecuali untuk penggunaan terbatas sebagai alat bantu bagi mereka yang tidak dapat menandai surat suara sendiri.  

Dominion membantah klaim tentang perusakan suara atau masalah perangkat lunak apa pun.

 Juru bicara Dominion dalam sebuah pernyataan kepada The Denver Post mengatakan, sistem Voting Dominion secara tegas menyangkal klaim tentang peralihan suara atau dugaan masalah perangkat lunak dengan sistem pemungutan suara.  Jubir itu mengklaim, sistem mereka terus menghitung surat suara dengan andal dan akurat, dan otoritas pemilu negara bagian dan lokal telah secara terbuka mengonfirmasi proses integritas. (asr)

Video Rekomendasi :

Aksi Ratusan Ribu Massa ‘Stop The Steal’ Tolak Kecurangan Pemilu AS Hingga Kecam Ulah Media Menggiring Opini

0

Emel Akan

Ratusan ribu warga dari seluruh penjuru AS bergabung dalam unjuk rasa damai di Washington, pada Sabtu 14 November 2020. Mereka turun ke jalan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Presiden Trump. Mereka menyerukan pemilu berintegritas yang merupakan bagian dari gerakan bernama “Stop The Steal.”

Pendukung Trump berkumpul di Freedom Plaza pada Sabtu siang  dan bergerak ke Mahkamah Agung AS. Mereka memprotes tuduhan penipuan dalam pemilihan presiden. Massa mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang integritas pemilu dan menuntut setiap suara sah dihitung. Mereka juga mengecam penggiringan opini dari media arus utama terhadap pendukung Trump.  

Dede Laugesen menyebut dirinya “a Huge Trump Supporter.” Dia bergabung dengan rapat umum dari Colorado. “Saya benar-benar percaya bahwa pemilihan ini sedang dicuri dari warga Amerika yang memilih Presiden Trump,” katanya.

Dede Laugesen dari Colorado bergabung dalam rapat umum “Hentikan Pencurian” di Washington pada 14 November 2020. (Emel Akan / Epoch Times)

Dia meluncurkan situs web everylegalvote.com untuk “memberi tahu kepada warga Amerika apa kisah sebenarnya, di luar penyensoran media arus utama dan perusahaan teknologi besar”.

Situs web tersebut melacak data pemilu dan membagikan contoh penipuan yang disaksikan secara pribadi atau dilaporkan secara publik selama pemilu 2020.

Ia mengatakan, Presiden Trump pada akhirnya akan menang. Kini hanya perlu memiliki kesabaran sosial, dan membiarkan prosesnya selesai dengan sendirinya. Ia menegaskan sebuah kesalahan  jika media mendeklarasikan presiden.

“Ini Amerika. Mereka adalah warga biasa Amerika dan bagi media menstempel kita sebagai ekstrimis kanan yang merendahkan warga biasa Amerika. Mereka berbohong kepada Amerika. “

Lebih dari 50 aksi unjuk rasa digelar di seluruh penjur Amerika pada hari yang sama. Penyelenggara acara menyerukan aksi protes di gedung DPR negara bagian pada siang hari, waktu setempat di setiap negara bagian.

Roberto Joel Guttierez (18) seorang siswa Afrika-Amerika mengatakan dia datang ke Washington “jauh-jauh dari Boston, tidak hanya untuk presiden saya, tetapi untuk mendukung Amerika Serikat.”

Roberto Joel Guttierez, seorang siswa dari Boston pada Reli “Stop the Steal” di Washington, pada 14 November 2020. (Lisa Fan / Epoch Times)

Dia mengatakan prihatin dengan bukti penipuan pemilihan, gangguan komputer, dan pengamat ditolak untuk menyaksikan penghitungan suara.

Dia mengatakan bahwa media “suka menggambarkan dengan narasi yang salah bahwa semua pendukung Trump adalah supremasi kulit putih. Tapi seperti yang Anda lihat di sini, ada orang dari semua ras — kulit hitam, Asia, Hispanik. Ada banyak jenis ras. “

Para pengunjuk rasa memegang poster yang bertuliskan “Stop the Steal,” “Keep America Great,” “Count Every Legal Vote,” dan “Dead People Don’t Vote.”

Flor Cerrato, seorang akuntan dari Los Angeles, California bergabung dalam rapat umum di Washington untuk menuntut transparansi Pemilu.

“Kami menuntut transparansi. Pada dasarnya itulah yang kami inginkan. Kami ingin setiap suara sah dihitung, ”katanya.

Lahir dari orangtua yang berasal dari Honduras, Cerrato juga mengungkapkan kekesalannya tentang bias liberal yang signifikan di media arus utama dan media sosial. “Saya telah menjauh dari media sosial dan media berita palsu sejak Pemilu 2016. Saya pindah karena saya tahu ada sesuatu yang mencurigakan, Saya tidak ingin mereka memberikan kepada saya kebohongan,” katanya. 

Gerakan Akar Rumput

Sebelum unjuk rasa, Republikan Louie Gohmert dari Texas dan Anggota DPR terpilih Taylor Greene dari Georgia, dan beberapa pendukung Trump terkemuka dan pemimpin konservatif memberikan pidato kepada para pendukung di Freedom Plaza, mereka menyerukan pemilihan yang adil dan penghitungan yang transparan. 

Mike Lindell, pendiri My Pillow; Ali Alexander, salah satu penyelenggara rapat umum; dan Ryan Fournier, pendiri dan wakil ketua Students for Trump termasuk di antara yang bertindak sebagai pembicara.

Pendukung Trump pada rapat umum “Hentikan Pencurian” di Washington, pada 14 November 2020. (Lisa Fan / Epoch Times)

Alexander mengatakan acara tersebut adalah upaya akar rumput, yang dipromosikan oleh koalisi sekitar seratus aktivis, influencer, dan kelompok konservatif.

Dia mengatakan penyelenggara menghadapi “tantangan besar” dari penyensoran platform media sosial. Facebook pada 5 November menghapus grup “Stop the Steal” mengklaim bahwa mereka membuat seruan untuk melakukan kekerasan dan berusaha untuk mendelegitimasi proses pemilihan, tuduhan yang dikatakan Alexander salah.

Eventbrite juga menarik reli Washington dari platformnya, mengutip informasi yang salah. Itu juga mengirim pesan ke semua orang yang mendaftar dengan mengatakan acara itu dibatalkan. Twitter juga menyensor tautan ke situs web mereka https://stopthesteal.us/. 

“Saya yakin Amerika akan bertahan dari tantangan gangguan dan korupsi ini,” kata Ed Martin, penyelenggara acara lainnya dan presiden Eagle Forum, sebuah organisasi konservatif.

“Kami akan menyelesaikannya, dan kami akan menerima hasilnya dan melakukannya dengan baik. Saya berharap kiri menerima hasilnya juga, karena saya pikir mereka akan terkejut dengan apa yang akan terjadi. Saya terlibat dalam beberapa pekerjaan. Ada lebih banyak penipuan sistematis yang akan terjadi. “

Martin memperkirakan hampir 500 ribu orang mengikuti unjuk rasa tersebut, meskipun dia mengatakan beberapa media secara tidak benar mengklaim hanya ratusan orang yang ikut ambil bagian.

Aktivis konservatif terkemuka Scott Presler menegaskan, kehadirannya dalam aksi bukan untuk memengaruhi hasil pemilu. “Saya hanya ingin memastikan bahwa setiap suara dihitung dan diaudit. Jadi, tujuan saya bukan untuk mendukung kandidat tertentu, saya hanya ingin memastikan bahwa prosesnya dilakukan dengan adil,” tegasnya. 

Nilai Amerika

Gene Waters (72) adalah analis intelijen senior di perusahaan konsultan Booz Allen Hamilton dan tinggal di Chesapeake, Virginia. Dia berbaris di Washington bersama istrinya untuk menunjukkan dukungannya kepada Presiden Trump.

“Perhatian utama saya di sini adalah meninggalkan dan kehilangan nilai-nilai Amerika kami,” katanya. 

Gene Waters, dari Chesapeake, Virginia pada rapat umum “Hentikan Pencurian” di Washington, pada 14 November 2020. (Lisa Fan / Epoch Times)

“Trump setia pada janji nilai-nilai konservatif.” Waters memuji kebijakan luar negeri Trump, penolakannya terhadap globalisme, dan pendiriannya terhadap praktik perdagangan tidak adil Tiongkok. Tidak ada ruang untuk komunisme di sini. Sosialisme berubah menjadi komunisme,” kata Diante Brown (29) seorang Afrika-Amerika dari Richmond, Va. 

Brown bergabung dengan istri dan putrinya untuk menunjukkan dukungannya tentang pemilihan yang jujur dan adil.

Trump men-tweet tentang demonstrasi pada 13 November 2020, dengan mengatakan sungguh mengharukan untuk “menyaksikan semua dukungan luar biasa di luar sana, terutama Reli organik yang bermunculan di seluruh Negara, termasuk yang besar pada hari Sabtu di D.C.”

Iring-iringan mobil presiden yang dikemudikan oleh para suporter yang berkumpul untuk aksi pagi hari memberikan dua acungan jempol kepada para peserta. Pemilihan presiden yang diperebutkan masih belum diputuskan, karena sebagian besar hasil dari negara bagian belum disertifikasi dan gugatan hukum serta penghitungan ulang menunggu keputusan di negara bagian utama.

“Seluruh situasi harus terjadi. Penipuan harus terjadi agar kami memperbaiki pemilu kami. Korupsi media harus dibuktikan, sehingga kami dapat membongkarnya,” kata Zach Lester (30) yang bergabung dengan demonstrasi dari Southwest Virginia.

Banyak warga ras Asia turut berpartisipasi untuk integritas pemilu. Seorang keturunan Tionghoa-Amerika dari New York yang menyebutkan dirinya George mengambil bagian dalam rapat umum untuk menunjukkan dukungannya kepada Trump.

“Partai Komunis Tiongkok sekarang menganiaya semua orang yang beragama. Orang-orang tidak memiliki kebebasan sama sekali di Tiongkok. Jadi, itulah kejahatan terbesar di dunia. Kita harus menganyang PKT secara total, ”katanya.

Dia percaya bahwa mantan Wakil Presiden Joe Biden memiliki hubungan yang mendalam dengan Partai Komunis Tiongkok. Apalagi, kini semua media Tiongkok meliput bahwa Joe Biden adalah presidennya dan mendukung Biden. 

“Jadi itulah mengapa kami harus bersuara. Kami harus lantang. Kami harus menghentikan pencurian. “

Di akhir rapat umum, sejumlah pendukung Trump diserang secara verbal dan fisik oleh anggota jaringan Antifa paling kiri dan gerakan Black Lives Matter. (asr)

Celia Farber dan Reporter The Epoch Times Cathy He dan Omid Ghoreishi berkontribusi untuk laporan ini.

Ikuti Emel di Twitter: @mlakan

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=2GUWuZz0Qbw

Serial Kisah Jenderal Washington : Mendirikan Amerika Sesuai Mandat Sang Pencipta

0

SONG WEIWEI

Setelah berdebat sekian lama, dokumen yang ditranskrip diletakkan di atas podium, dan ketika masing-masing perwakilan parlemen maju untuk menandatangani namanya sendiri, suasana menjadi berat  hingga beku.  Pada  saat itu, tanda tangan ini berarti bahwa setiap orang dalam daftar nama ini berbagi risiko digantung mati oleh raja Inggris.

Dan mengapa memisahkan diri dari negara induk dan mendirikan negara  secara mandiri? Pembukaan Proklamasi Kemerdekaan menjelaskan sebagai berikut:

“Semua pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa umat manusia dengan ikhlas mentolerir penderitaan apa pun, selama mereka bisa menanggungnya, dan tidak berniat menghapus pemerintahan yang sudah lama terbiasa bagi mereka demi kepentingan pribadi. Namun, ketika serangkaian penyalahgunaan kekuasaan dan pemerasan terjadi dalam pengejaran tujuan yang sama, ketika terbukti bahwa pemerintah berusaha menempatkan rakyat di bawah pemerintahan otokratis, maka rakyat berhak dan berkewajiban untuk menggulingkan pemerintah ini dan memberikan jaminan baru bagi keselamatan mereka di masa depan.“

Sejarah Kerajaan Inggris Raya saat ini adalah sejarah tak berperikemanusiaan yang kejam dan pemerasan yang berlarut- larut. Satu-satunya tujuan dari kekejaman ini adalah untuk mendirikan tirani otokratis di Negara-negara Bagian Benua Amerika ini.”

Teks ini tidak pernah pudar seiring dengan berjalannya waktu, sebaliknya  menjadi lebih mencolok mata. Di seluruh dunia, teks ini menjadi tolak ukur spiritual bagi manusia untuk menyingkirkan tirani dan memperjuangkan hak asasi dan kebebasan.

 Di Hong Kong 2019, satu generasi pemuda demi melawan tirani Partai Komunis Tiongkok dan menjaga  kemerdekaan konstitusional serta hak asasi manusia dan kebebasan Hong Kong, satu  generasi pemuda ini turun ke jalan untuk mengekspresikan suara mereka sendiri. Dalam deklarasi yang dikeluarkan oleh pemerintahan sementara yang mereka dirikan, awal pembukanya adalah Deklarasi Kemerdekaan Thomas Jefferson.

Berbicara tentang Philadelphia 1776, di musim panas yang terik, di dalam ruangan yang seperti oven, di tangan John Adams memegang artikel yang ditulis oleh Jefferson, kagum dan puas – Pada awalnya hanya merekomendasikannya menulis artikel untuk menyatakan posisi parlemen, sekarang baguslah, artikel yang brilian, tulus, sentimental, berdasar dan beralasan ini, apalagi dengan semangat yang tinggi ini, bukan hanya semangat pendiri Amerika Serikat, tetapi juga deklarasi yang menjadi milik seluruh umat manusia.

Lukisan “Deklarasi Kemerdekaan” oleh pelukis Amerika Jean Leon Gerome Ferris menggambarkan sebuah adegan di mana tiga ayah Amerika Serikat-Jefferson (kanan), Franklin (kiri) dan Adams (tengah) menyusun deklarasi bersama. (Domain publik)

Thomas Jefferson sendiri, di masa muda setelah lulus dari College of William and Mary, pada 1769 bergabung dalam organisasi pembebasan budak setempat, dan menjadi salah satu anggota. Pengalaman ini membuatnya secara pribadi mengalami bahwa tidak mungkin menyelesaikan penghapusan perbudakan di sebuah koloni di bawah pemerintahan raja Inggris. Dan dalam deklarasinya, ia tidak lupa untuk membebaskan para budak berkulit hitam“ Inggris dengan kejam melancarkan perang melawan kemanusiaan. Dengan kejam merampas kehidupan dan kebebasan sebuah kelompok etnis yang jauh, dan orang-orang dari kelompok etnis ini tidak pernah mengganggu Inggris. 

Perang ini menculik dan mengintimidasi orang-orang tak berdosa ini, menyebabkan mereka mati secara tragis saat dalam perjalanan laut, atau dikirim ke belahan bumi lain untuk menjadi budak. 

Perang bajak laut yang dilancarkan oleh kekuatan jahat ini merupakan perang yang dilancarkan oleh Raja Inggris dari Imperium Britania yang beragama Kristen. Keputusannya membuka sebuah pasar dimana manusia dapat diperjual-belikan.” Teks ini menuduh pemerintah Inggris melakukan perdagangan manusia dari Afrika ke tempat jajahannya dan dijadikan sebagai budak, perilaku yang tidak manusiawi serta tidak bermoral.

Namun, ketika naskah deklarasi dibawa ke parlemen, perwakilan Negara Bagian Selatan itu bagitu membacanya, langsung mengangkat meja dan berdiri, hendak angkat kaki untuk pulang. 

Lihatlah! Kalian orang-orang dari timur, kalian sendiri yang mau bertempur dengan negara induk, menarik kita yang hidup nyaman di perkebunan selatan untuk menemani kalian naik ke kapal pencuri, menghasut kami mengobarkan bersama revolusi kemerdekaan. Pada saat yang sama, kalian juga berencana menghancurkan sandang pangan kami? Bagaimana perkebunan selatan bekerja tanpa budak kulit hitam? 

Selain itu budak dari wilayah Afrika yang tidak beradab dan tidak beragama, jika tidak ada pengawasan maka mereka akan tidur di bawah terik matahari dari pagi hingga malam, kalian mengharapkan mereka menjadi rajin dan beradab seperti orang kulit putih dan bisa mengatur kelompok etnis mereka sendiri dengan baik? 

Awalnya, kelompok penduduk asli Amerika dengan kepala tertancap bulu yang mati-matian tidak mau berasimilasi, menyuruh mereka menanam gandum mereka mati-matian menanam jagung, bersembunyi di hutan lebat dan menembakkan panah ke orang kulit putih, kelompok orang Indian yang menangkap dan menguliti kulit kepala orang kulit putih ini – sudah cukup membuat kami orang kulit putih sakit kepala, dan kalian sekarang masih berencana untuk membebaskan budak kulit hitam?! 

Ketika perang benar-benar dimulai, bukankah para budak kulit hitam akan menembak kami jika mereka memegang   senjata?  Thomas Jefferson  dan kalian  semua  di tim penulis, menulis   artikel   ini  dengan   fasih: apakah kalian merasa musuh tidak cukup banyak dan merasa kerunyaman kita tidak cukup besar? Jika kalian begitu mulia, ingin melawan Raja Inggris dan membebaskan para budak. Bersibuk-rialah kalian sendiri, kami akan pulang bertani, oke?

Franklin orang tua yang berwibawa dan dihormati melihat bahwa suasana parlemen sudah meledak, hanya dengan perkataan menjual-belikan budak kulit hitam itu melanggar hukum surga. Jika perwakilan dari beberapa Negara Bagian Selatan itu angkat kaki maka rapat parlemen tidak dapat dilanjutkan. 

Prioritas terpenting saat ini adalah revolusi kemerdekaan dan mendirikan negara, pendirian suatu bangsa sangat penting. Pelarangan menjual-belikan budak – mari dibicarakan tahapan berikutnya. Mengusir orang Inggris saja sudah cukup bagi kita untuk sibuk selama sisa hidup kita, dan hal-hal ini serahkanlah kepada generasi berikutnya. Adams dengan tak berdaya juga menyimpulkan demikan.

Setelah Deklarasi Kemerdekaan disahkan di Parlemen, Ketua Parlemen Hancock sebagai orang pertama yang menandatangani, di area kosong di bagian bawah kertas, tepat di tengah, ia membubuhkan nama besarnya yang terkenal itu, sehingga tanda tangan ini menjadi ungkapan umum rakyat Amerika: “Ayo, undang datang seorang Hancock,” yang bermakna silakan Anda tanda tangani. Akan tetapi, pada saat itu, pembubuhan tanda tangan ini berarti bahwa setiap orang dalam daftar ini berbagi risiko dihukum gantung oleh raja Inggris.

Setelah berdebat sekian lama, dokumen yang ditranskrip diletakkan di atas podium, dan ketika masing-masing perwakilan parlemen maju untuk menandatangani namanya sendiri, suasana menjadi  berat hingga beku, ada perwakilan yang bercanda dengan berkata, “Jika Jenderal  Washington dan pasukannya dikalahkan, maka kita akan bernasib  digantung bersama  atau digantung secara terpisah.” 

Ada yang pada kesempatan itu bercanda dengan perwakilan gemuk, “Hehehe, pada saatnya di tiang gantung kita akan menjulurkan kaki sebentar lalu mati, Tuan Gemuk,  Anda yang akan menderita. Anda kemungkinan harus menjulurkan kaki dalam waktu yang lama baru mati.”

Dari Jefferson ke Lincoln

Deklarasi Kemerdekaan sengaja  secara khusus dan dikirimkan dengan cepat ke markas pasukan Washington. Jenderal Washington sangat senang sekali dan mengumpulkan semua tentara, serta membacakan deklarasi ini di depan mereka. Sejak ini, kita berperang untuk Amerika Serikat!

Berdoa untuk negara kita sebelum makan! Pada malam setelah pembacaan deklarasi, seluruh kota Boston berpesta pora, Warga dan tentara Amerika yang baru saja merdeka, secara gotong royong merobohkan patung George III di pusat kota, mengirimkan bahan mesiu ke pabrik senjata, diolah menjadi ribuan butir peluru dan dikirimkan ke pasukan.

Penandatangan pertama Deklarasi Kemerdekaan AS, John. Tanda tangan John Hancock di Deklarasi Kemerdekaan. (domain publik)

Serupa dengan itu, Lonceng Liberty di Philadelphia membahana menembus langit, dan orang-orang di seluruh kota itu mendengarkan para delegasi membacakan teks yang luar biasa ini, semua orang di kota itu berpawai dan bersuka ria. Sejak itu, setiap tahun pada 4 Juli, ditetapkan menjadi Hari Nasional Amerika Serikat. 

Seperti prediksi Adams dalam surat keluarganya kepada istrinya Abigail: orang-orang di masa depan akan merayakan hari ini dari generasi ke generasi, dari satu ujung benua Amerika ke ujung lainnya, dengan parade, pertunjukan, api unggun, kembang api, meriam, melepaskan tembakan dan bentuk lainnya untuk memperingati hari agung tersebut.

Dikatakan bahwa paragraf teks yang dihapus dari Deklarasi Kemerdekaan ini membuat budak kulit hitam eksis secara legal di benua Amerika selama bertahun tahun. Setelah Amerika Serikat berdiri, Jefferson pernah dengan serius menyarankan di Parlemen bahwa para budak harus secara bertahap dikembalikan ke kampung halaman mereka di Afrika – masih saja belum disetujui oleh mayoritas. 

Perbudakan masih berlangsung, budak kulit hitam tanpa hak asasi manusia tidak mampu menyelamatkan benda apapun yang mereka cintai: harta benda, keluarga, kemauan pribadi; anak-anak dalam pelukan ibunya akan dijual di pasar saat mereka berusia 6 atau 7 tahun, dan sejak itu ibu dan anak akan berpisah, tidak akan berjumpa lagi.

Ketidaksetujuan orang-orang yang berhati nurani terhadap perbudakan masih terus berlanjut dan semakin memanas, akhirnya, setelah Perang Saudara (antara Utara dan Selatan) dari 1860 – 1865, setelah kehilangan ratusan ribu nyawa yang sebagian besarnya tentara kulit putih, Presiden Lincoln akhirnya menjadikan penghapusan perbudakan sebagai hukum besi dalam Konstitusi AS. 

Dalam pidatonya di Gettysburg yang terkenal, yang disebutkan Lincoln di pembukaan awal adalah, “Delapan puluh tujuh tahun yang lalu, orang bijak kita menciptakan sebuah negara baru di benua ini. Dia terkandung dan dilahirkan dalam dambaan untuk kebebasan, dan ia menuntut prinsip bahwa semua manusia diciptakan setara.” Lincoln mempraktikkan dan berhasil menyelesaikan dengan sempurna bagian yang ditulis Jefferson pada 1776 itu, serta untuk itu telah mengorbankan nyawanya sendiri. (sud)

Keterangan Foto : Kongres Kontinental Kedua menandatangani Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Lukisan cat minyak ini dilukis pada tahun 1783. (Domain publik)

Bersambung

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=9UhgooW8ZFc

NASA: Ada Air di Sisi Cerah Bulan

0

JACK PHILLIPS

Badan antariksa AS, NASA, mengonfirmasi pada Senin (30/10) bahwa terdapat air di sisi cerah Bulan, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Menurut sebuah studi terbaru di jurnal Nature Astronomy, air dapat bertahan di sisi Bulan yang diterangi sinar matahari, sembari memberikan catatan bahwa penjelajah masa depan mungkin memiliki peluang baru untuk menemukannya dalam jumlah yang lebih banyak.

“Penemuan ini mengungkapkan bahwa air mungkin didistribusikan ke seluruh permukaan Bulan dan tidak terbatas pada tempat-tempat dingin yang teduh di dekat kutub Bulan, tempat kami sebelumnya telah menemukan es,” kata Paul Hertz dari NASA pada konferensi pers.

Dalam siaran pers, Herts mencatat, ilmuwan NASA memiliki beberapa indikasi bahwa air ada di sisi Bulan yang diterangi matahari.

Tapi Hertz menambahkan bahwa kini kita mengetahui bahwa itu (air) ada di permukaan Bulan, dan penemuan ini menantang pemahaman kita tentang permukaan Bulan dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang sumber daya yang relevan untuk eksplorasi ruang angkasa.

Observatorium Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) menemukan molekul air di Kawah Clavius, yang terlihat dari Bumi, menurut laporan NASA dalam siaran persnya.

“Sebelum observasi SOFIA, kami telah mengetahui terdapat semacam hidrasi,” tulis Casey Honniball, penulis utama yang menerbitkan hasil dari makalah tesis pascasarjana di University of Hawaii di Manoa di Honolulu, Senin (30/10) dalam siaran pers. 

“Namun kami tidak mengetahui jumlahnya seberapa banyak, dan jika ada, apakah itu merupakan molekul air tawar seperti yang kita minum setiap hari, atau sesuatu yang lebih seperti air keruh pembersih saluran.”

Menurut badan antariksa tersebut, jumlah air di Bulan sangat kecil, mengingat Gurun Sahara di Afrika Utara memiliki jumlah sekitar 100 kali lipat dari jumlah yang ditemukan SOFIA di tanah Bulan. 

“Tetapi penemuan NASA ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana air tercipta dan bagaimana ia bertahan di permukaan Bulan yang keras dan tidak memiliki udara,” tulis NASA dalam siaran persnya.

Peneliti NASA mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keberadaan air di Bulan selama program Artemis yang direncanakan akan mengirim manusia ke permukaan Bulan pada 2024.

“SOFIA akan mencoba mengamati air di area cerah lainnya di Bulan untuk melihat bagaimana zat penunjang kehidupan itu diproduksi, tersimpan, dan bergerak melintasi permukaan Bulan,” kata para peneliti.

“Faktanya, itu adalah pertama kalinya SOFIA melihat Bulan, dan kami bahkan tidak sepenuhnya yakin apakah kami akan mendapatkan data yang dapat diandalkan, tetapi pertanyaan tentang air Bulan memaksa kami untuk mencobanya,” tulis Naseem Rangwala, ilmuwan proyek SOFIA di Pusat Penelitian Ames NASA di Silicon Valley, dalam siaran persnya. 

“Sungguh luar biasa bahwa penemuan ini dihasilkan dari apa yang pada dasarnya adalah uji coba, dan kini setelah kami mengetahui bahwa kami dapat melakukannya, kami merencanakan lebih banyak penerbangan untuk melakukan lebih banyak pengamatan.” (osc)

Keterangan Foto : Bulan dalam foto file. (Ilustrasi – Prakash Mathema / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :

Trump: Biden Tidak Menang, Dia Kalah Banyak

0

Chen Ting

Dikarenakan negara bagian sebagian besar dalam pemilihan presiden Amerika Serikat telah terdengar melakukan penghitungan ulang suara, perangkat lunak pemungutan suara Dominion yang kontroversial juga berulang kali dilaporkan bahwa ada “kesalahan” atau “kesalahan manusia.” Sejumlah besar suara  Donald Trump diberikan kepada Biden.

Menurut pakar keamanan pemungutan suara elektronik, dalam pernyataan tersumpah yang diajukan ke pengadilan awal tahun ini, ada sejumlah celah keamanan utama dalam konfigurasi perangkat lunak Dominion dan metode operasinya. 

Saat menafsirkan suara yang ditandai secara manual, hal tersebut dapat menyebabkan beberapa suara tidak dihitung secara sengaja, dan terdapat risiko gangguan eksternal dan pemasangan spyware.

Trump mengunggah ulang video “Fox News” pada Kamis 12 November 2020 malam, mengkritik perangkat lunak Dominion dalam film tersebut. Trump mengatakan bahwa insiden baru-baru ini mengirimkan 6.000 surat suara Trump ke Biden untuk alasan yang tidak diketahui mungkin memiliki banyak insiden serupa di Amerika Serikat. 

Trump menulis: “Biden tidak menang, dia kalah banyak!”

Saat ini, kecurangan pemilu di berbagai tempat secara bertahap terungkap, dan orang-orang Amerika semakin setuju dengan peringatan Trump sebelumnya bahwa mengirimkan suara dengan surat dapat menyebabkan kecurangan skala besar.

Dalam dua pemilihan presiden, Rasmussen Reports, salah satu lembaga pemungutan suara paling akurat, mengumumkan hasil survei beberapa hari lalu, menunjukkan bahwa hampir 60% pemilih di Amerika Serikat percaya bahwa pemungutan suara melalui surat telah meningkat. Akan menyebabkan lebih banyak kecurangan pemilu.

Tim kampanye Trump memulai beberapa tuntutan hukum di negara-negara bagian utama seperti Georgia, Pennsylvania, Michigan, Nevada, dan Arizona, dengan tuduhan penipuan pemilih dan pelanggaran dalam pemungutan suara.

Pada hari Kamis 12 Novembe 2020, McEnany mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News sebagai penasihat kampanye: “Dia (Trump) membiarkan pengacaranya memainkan peran utama dalam masalah ini, memungkinkan gugatan ini berlanjut, dan pada saat yang sama. Dia bekerja keras untuk rakyat Amerika, menangani COVID (virus Komunis Tiongkok) dan urusan lainnya.”

“Tetapi Anda akan menerima pesan dari Presiden. Anda dapat menerima pesan darinya di Twitter. Anda akan menerima pesan darinya pada waktunya,” kata McEnany. 

Berikut ini adalah pembaruan terbaru waktu nyata dari situasi pemilu Amerika Serikat:

Trump mengunggah tweet: “Biden tidak menang, dia kalah banyak!” 

Presiden Trump mengunggah tweet video yang dilaporkan oleh pembawa acara “Fox News”, Sean Hannity pada Kamis 12 November 2020 malam. Laporan itu mengatakan bahwa perangkat lunak Dominion memiliki “kesalahan manusia” dan memberikan suara 6.000 suara Trump kepada  Biden, dan mungkin ada banyak insiden serupa di seluruh Amerika Serikat.

Sean Hannity  mengataakan, “Apakah Dominion benar-benar hanya kesalahan manusia? 72 juta orang Amerika yang memilih Trump, semuanya, kita semua harus tahu jawabannya.”

Dalam laporan tersebut, Sean Hannity mengutip profesor ilmu komputer Universitas Princeton Andrew Appel yang mengatakan pada Oktober 2018 bahwa mesin pemungutan suara Dominion memiliki “cacat desain utama.” 

Ketika orang memilih, mesin dapat mencetak memberikan lebih banyak suara. Selain itu, banyak ahli berulang kali memperingatkan terhadap perangkat lunak dan peralatan perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Trump menulis dalam mengulang tweet mengulang video tersebut: “Negara-negara bagian kontroversial ini harus segera dimasukkan dalam cakupan pemilihan Trump. Biden tidak menang, dia kalah banyak!”

Awal tahun ini, pakar keamanan pemungutan suara elektronik yang bertugas sebagai pemantau pemungutan suara dalam pemilihan utama di seluruh negara bagian di Georgia membuat pernyataan hukum yang menyoroti masalah keamanan utama sistem.

Pakar keamanan pemungutan suara elektronik terkenal Harri Hursti dalam sebuah pernyataan pada 24 Agustus, menggambarkannya dalam pemilihan utama di seluruh negara bagian di Georgia pada 9 Juni dan pemilihan putaran kedua pada 11 Agustus. 

“Selama periode tersebut, saya secara pribadi melihat adanya masalah,” kata Harri Hursti. 

Harri Hursti sebagai ahlinya, melakukan inspeksi dan observasi di TPS tertentu dan Pusat Persiapan Pemilu Fulton County. Dia menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan pemindai untuk menerima atau menolak surat suara akan berubah.

Harri Hursti mengatakan bahwa seharusnya tidak ada penundaan variabel dalam sistem khusus mana pun. 

“Kami selalu skeptis terhadap keterlambatan variabel yang tidak terduga, karena ini adalah tanda umum dari banyak masalah, termasuk kemungkinan eksekusi kode yang tidak sah,” kata Harri Hursti. 

Pengamatan Harri Hursti terhadap waktu pemrosesan yang berbeda di lokasi yang berbeda semakin meningkatkan kekhawatiran orang, karena perangkat yang sama seharusnya tidak bekerja secara berbeda saat melakukan tugas yang sama untuk memindai suara.

Selain itu, staf sistem Dominion tampaknya cenderung untuk sepenuhnya melakukan outsourcing pengoperasian ke kontraktor, dan teknisi Dominion memiliki akses penuh ke mainframe dan mengatur pemecahan masalah jarak jauh.

Harri Hursti mengatakan, “Praktik pengalihdayaan pengoperasian peralatan pemungutan suara ke pemasok ini “sangat tidak biasa menurut pengalaman saya, dan ini merupakan perhatian serius dari perspektif keamanan dan konflik kepentingan.”

Menurut Harri Hursti, jika akses jarak jauh ke server benar-benar diatur dan diizinkan, ini akan berdampak serius pada keamanan sistem Dominion. 

Akses jarak jauh, terlepas dari perlindungan dan organisasinya, selalu merupakan risiko keamanan, dan ini mengalihkan kendali di luar batas fisik dan menghilangkan aktivitas pengawasan. 

Harri Hursti juga menunjukkan bahwa komputer Dell yang menjalankan server Dominion tampaknya tidak “hardened”. Harri Hursti yakin bahwa server EMS belum memiliki perangkat keras sebelum pemasangan, yang tidak dapat diterima. 

Harri Hursti  memperhatikan bahwa komputer yang digunakan dalam sistem pemungutan suara Georgia tampaknya memiliki perangkat lunak yang dikemas untuk rumah atau bisnis kecil. Hal ini menyebabkan kekhawatiran serius.

Menurut Harri Hursti, salah satu langkah pertama dalam peningkatan sistem adalah menghapus semua perangkat lunak yang tidak diperlukan. Menghapus ikon game, perangkat lunak game, program instalasi, dan semua perangkat lunak tidak penting lainnya selama proses pemilihan akan menjadi langkah pertama dalam proses peningkatan. Ini juga salah satu langkah paling dasar.  

“Menurut pendapat profesional saya, penyelidikan independen harus segera dilakukan di 159 negara bagian untuk menentukan apakah kerusakan besar ini juga ada di sistem Dominion di seluruh negara bagian,” kata Harri Hursti. 

Selain paket perangkat lunak di atas, Harri Hursti juga menemukan bahwa ikon salah satu komputer tersebut adalah video game 2017 bernama “Homescapes”. Hursti  menunjukkan bahwa hal ini membuat orang bertanya-tanya apakah semua komputer di sistem Georgia Dominion memiliki versi sistem operasi yang sama, atau bagaimana game ini muncul dalam sistem pemungutan suara Dominion di Fulton County.

The Rasmussen Reports, sebuah lembaga pemungutan suara, adalah salah satu jajak pendapat paling akurat dalam pemilihan presiden 2016 dan 2020. Menurut hasil survei opini publik terbaru yang dirilis oleh laporan Rasmussen, 59% pemilih khawatir tentang peningkatan suara dengan pos akan menyebabkan lebih banyak kecurangan pemilu.

Di antara mereka, 44% “sangat khawatir”, 15% “sedikit khawatir”, 13% “tidak terlalu khawatir”, dan hanya 27% “tidak khawatir sama sekali”.

Sementara itu, pada 12 November, yakni hari terakhir penghitungan suara di Clark County, persentase pemilih terbesar Nevada. Pemilih Rade Zone pergi ke markas besar kantor pemilihan untuk mengawasi proses penghitungan akhir, tetapi ditolak.

Rade Zone menyatakan ingin mengawasi proses penghitungan akhir. 

“Saya pikir sebagai anggota masyarakat, Anda bisa masuk dan mengamati (pemeriksaan suara). Namun, ketika dia tiba di markas besar kantor layanan pemilihan di Clark County, dia disuruh menunggu,” kata Rade Zone. 

“Mereka (staf Kantor Pemilu) bilang harus menunggu 20 menit sampai duta pemilu kembali setelah makan siang. Jadi saya menandatangani dokumen terlebih dulu. Duta pemilu datang kemudian. Dia berkata tidak ada yang bisa dilihat, semua surat suara telah selesai dihitung,” kata Rade Zone. 

Namun, hingga 12 November masih ada beberapa suara di Kabupaten Clark yang belum dihitung, termasuk 60.000 suara sementara. 

Oleh karena itu, bagi Clark County, sebelum penghitungan suara selesai, mereka tidak berhak menolak pemilih untuk melihat perhitungan suara. Tak hanya itu, ketika permintaan pemeriksaan ditolak, petugas memanggil polisi dan “mengusir” dia keluar dari gedung kantor pemilihan. Namun, di bawah peraturan yang direvisi Nevada, siapa pun dapat mengawasi perhitungan suara tanpa dokumen khusus.

Zone bukan satu-satunya pemilih yang ditolak untuk mengawasi penghitungan suara hari itu. Pemilih lain juga mengungkapkan kepada surat kabar ini bahwa dia telah menjadi pengawas sebelumnya, dan ketika dia pergi ke kantor pemilihan di Clark County pada tanggal 12 November, staf di sana juga menolaknya dengan alasan “tidak ada yang harus diawasi”. Dan dia ditolak di luar pintu.

Sementara itu sekretaris pers Gedung Putih dan penasihat kampanye Kayleigh McEnany  mengatakan bahwa setelah penangguhan penampilan Presiden Donald Trump  dan konferensi pers terakhir, orang Amerika akan menerima berita pada waktunya. 

Pada 12 November, sebagai konsultan kampanye, McEnany mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program “Fox & Friends” Fox News bahwa Trump meminta pengacaranya untuk memainkan peran utama dalam masalah ini guna menjaga agar gugatan  tetap berjalan. Pada saat yang sama, dia bekerja keras untuk rakyat Amerika untuk menangani  virus Komunis Tiongkok  dan masalah lainnya.  (hui)

Keterangan Foto : Presiden AS Trump menyampaikan pidato pada konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih pada hari Jumat (13 November 2020) tentang tindakan vaksin cepat. (MANDEL NGAN / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=N27rUSTlwlo

Trump dan Biden Berhadapan di Garis Pertempuran Pertarungan Hukum Atas Hasil Pemilu

0

Janita Kan

Saat penghitungan suara berkurang, Presiden Donald Trump dan kampanyenya telah meluncurkan pertempuran hukum di beberapa negara bagian yang meminta pengadilan untuk melindungi integritas proses pemungutan suara dan penghitungan suara.

“Kami percaya rakyat Amerika Amerika berhak mendapatkan transparansi penuh mengenai semua penghitungan suara dan sertifikasi pemilihan umum, dan ini bukan lagi mengenai pemilihan tunggal. Ini adalah mengenai integritas seluruh proses pemilihan kami,” kata Donald Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat 6 November 2020.

“Dari awal, kami sudah mengatakan bahwa semua surat suara resmi harus dihitung dan semua surat suara ilegal seharusnya tidak dihitung, namun kami menemui perlawanan terhadap  prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan. Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin bahwa rakyat Amerika Serikat memiliki kepercayaan pada pemerintah kita. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk anda dan bangsa kita.”

Kini pertarungan menuju Gedung Putih bergantung pada beberapa negara bagian yang memegang peranan — Pennsylvania, Georgia, Nevada, Arizona, dan North Carolina — beberapa di antaranya memiliki proses penghitungan suara atau perubahan aturan pemilihan umum pada menit-menit terakhir yang ditantang di pengadilan.

Pada hari Jumat pagi 6 November, jalur Donald Trump untuk 270 suara elektoral secara signifikan menyempit setelah Pennsylvania dan Georgia beralih ke calon Demokrat Joe Biden setelah Donald Trump kehilangan keunggulan tipis yang ia pegang selama beberapa hari. Hasil pemilu masih meragukan hingga hari Jumat sore.

Pemilu juga tergantung pada keseimbangan karena litani tuntutan hukum yang diajukan Negara. Sementara beberapa kasus masih berlangsung, kasus di Georgia, Michigan, dan kasus federal di Pennsylvania telah  dihentikan. 

Seorang hakim federal di Nevada diminta untuk mendengarkan klaim kampanye Donald Trump atas penipuan pemilih di negara bagian dan Mahkamah Agung Pennsylvania diminta untuk meninjau keputusan pengadilan negara bagian, yang lebih rendah atas hak pengamat Republik untuk mengamati penghitungan suara.

Kampanye Donald Trump juga meminta untuk bergabung dengan gugatan di Arizona yang menuduh bahwa peralatan tabulasi suara di metro Phoenix tidak dapat membaca  surat suara seorang wanita pemilih, karena wanita tersebut  menggunakan pena Sharpie yang dikeluarkan oleh kabupaten.

Sementara itu, kampanye Donald Trump juga mengajukan mosi untuk sebuah kasus Mahkamah Agung dalam proses tertunda  — disebut sebagai Partai Republik v. Boockvar — untuk mengizinkannya bergabung dengan kasus ini. Hal itu menantang keputusan Mahkamah Agung Pennsylvania yang  mewajibkan petugas pemilu untuk menerima surat suara yang absen yang diterima hingga tiga hari setelah tanggal 3 November. Empat hakim telah mengindikasikan bahwa mereka tertarik meninjau kasus itu.

Kampanye Donald Trump juga berjanji untuk meminta penghitungan ulang di Wisconsin, yang mereka klaim memiliki “ketidakberesan di beberapa kabupaten Wisconsin.”

Selama beberapa hari terakhir, Donald Trump menyuarakan perlunya melindungi intgritas kotak suara, sambil mengklaim bahwa Demokrat berupaya “mencuri” pemilihan darinya karena upaya untuk menghitung surat suara yang datang terlambat, yang ia tuduh sebagai “ilegal. 

Donald Trump dan tim hukumnya telah memperdebatkan pengiriman surat suara melalui pos pada tanggal 3 November, tetapi diterima setelah hari pemilihan umum seharusnya adalah tidak dihitung dan suara yang dihitung, tanpa pengamat Republik hadir di pusat penghitungan suara juga harus dianggap sebagai “suara ilegal.”

“Saya ingin setiap suara hukum dihitung. Kami menginginkan keterbukaan dan transparansi — tidak ada ruang hitung rahasia, tidak ada surat suara misterius, tidak ada suara ilegal yang diberikan setelah Hari Pemilihan Umum,” kata Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada hari Kamis 12 November 2020.

Sebelum pemilihan umum, presiden dan Partai Republik berulang kali mengangkat kekhawatiran atas integritas proses pemilihan umum, terutama setelah dorongan Demokrat untuk memperluas pemungutan suara yang tidak hadir tahun ini sebagai tanggapan terhadap pandemi virus Partai Komunis Tiongkok. Donald Trump dan sekutunya mengatakan bahwa, penggunaan surat suara yang dikirim melalui pos yang meluas sudah matang untuk penipuan pemilih.

Presiden juga berharap upaya hukumnya dapat sampai ke tangan  pengadilan tinggi bangsa. “Mahkamah Agung Amerika Serikat harus memutuskan!” tulis Donald Trump dalam postingan di Twitter pada hari Jumat pagi.

Upaya Donald Trump didukung oleh anggota parlemen Republik, yang menggarisbawahi pentingnya melindungi integritas pemilu.

Demikian pula, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell (R-Ky.) juga menyerukan “Setiap suara hukum” akan dihitung, sambil menambahkan bahwa kedua belah pihak harus  diperbolehkan untuk mengamati proses penghitungan suara.

Sebagai tanggapan, pengacara kampanye Biden menyebut tuntutan hukum itu adalah tidak berguna dan mencirikan tuntutan hukum tersebut sebagai strategi politik.

“Saya ingin menekankan bahwa untuk tujuan mereka tuntutan hukum ini adalah tidak memiliki pahala. Bukan itu tujuannya. … Hal itu untuk menciptakan kesempatan bagi mereka untuk mengirim pesan palsu mengenai apa yang terjadi dalam proses pemilihan umum,” pengacara Bob Bauer mengatakan kepada Associated Press.

Bob Bauer juga menuduh kampanye Donald Trump “terus menerus menuduh adanya penyimpangan, kegagalan sistem, dan penipuan tanpa dasar apa pun.”

Sementara itu, pesan Biden kepada pendukungnya pada minggu ini adalah: “Setiap suara harus dihitung.” Biden juga menggalang dana untuk melawan kasus-kasus yang diajukan oleh kampanye Donald Trump.

“Donald Trump akan ke pengadilan untuk menghentikan penghitungan suara. Kita  mengumpulkan upaya perlindungan pemilu terbesar dalam sejarah untuk melawan dan butuh bantuan anda sekalian. Turut menyumbang untuk memastikan setiap suara dihitung,” tulis Biden di sebuah pernyataan di Twitter pada hari Kamis malam.

Pesan mantan wakil presiden tersebut didukung oleh Senator partai Demokrat, Adam Schiff (D-Calif.), yang menyebut langkah Donald Trump adalah langkah “yang paling tidak jujur ​​dan anti-demokrasi dalam sejarah presidensial.”

Tuntutan Hukum Atas Aturan Pemilu yang Dilonggarkan

Sejumlah negara bagian sebagai medan pertempuran seperti Pennsylvania dan North Carolina telah memungkinkan untuk penghitungan surat suara yang diterima setelah Hari Pemilihan Umum, yang telah menimbulkan banyak pertanyaan hukum dan menimbulkan ketidakpastian yang besar mengenai kredibilitas hasil pemilu di negara bagian tersebut.

Pejabat pemilu di Pennsylvania, misalnya, diharuskan menerima surat suara yang dikirim melalui pos dan surat suara yang tidak hadir, hingga tiga hari setelah pemilihan umum pada tanggal 3 November, setelah putusan Mahkamah Agung negara bagian. Putusan tersebut saat ini sedang ditutnut di Mahkamah Agung Amerika Serikat oleh Partai Republik Pennsylvania, yang membantah bahwa perpanjangan tenggat waktu melanggar undang-undang federal yang menetapkan Hari Pemilihan Umum sebagai hari Selasa pertama, itu setelah hari Senin pertama di bulan November, dan keputusan itu untuk memperpanjang tenggat adalah milik anggota parlemen, bukan pengadilan.

Pada bulan Oktober, Mahkamah Agung Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka tertarik memberikan permintaan untuk meninjau keputusan Mahkamah Agung Pennsylvania.

“Ketentuan Konstitusi Federal mengenai badan legislatif negara bagian, bukan pengadilan negara bagian, otoritas untuk membuat aturan yang mengatur pemilihan federal tidak ada artinya jika pengadilan negara dapat mengesampingkan aturan yang diadopsi oleh legislatif hanya dengan mengklaim bahwa ketentuan konstitusional negara memberikan pengadilan otoritas untuk membuat aturan apa pun yang dianggap sesuai untuk pelaksanaan pemilu yang adil,” tulis Hakim Samuel Alito dalam pernyataannya.

Hakim Samuel Alito bergabung dengan Hakim Clarence Thomas dan Neil Gorsuch.

Meskipun pengadilan tinggi negara menolak permintaan untuk segera mempertimbangkan permintaan peninjauan kembali kasus tersebut, Samuel Alito mengatakan bahwa permasalahan yang diajukan dalam kasus tersebut adalah “kepentingan nasional, dan ada kemungkinan kuat bahwa keputusan Mahkamah Agung negara melanggar Konstitusi Federal.”

Di bawah Konstitusi Amerika Serikat, “waktu, tempat, dan cara memegang pemilu” dapat ditentukan oleh “legislatif” dan “Kongres negara bagian.

Hans von Spakovsky, seorang rekan hukum senior di Heritage Foundation, sebelumnya mengatakan kepada “American Thought Leaders”  The Epoch Times, bahwa ia yakin jumlah surat suara yang tidak hadir yang masuk setelah hari pemilihan umum dapat membuat perbedaan dalam siapa yang memenangkan pemilihan umum. 

Oleh karena itu, negara bagian yang merupakan medan pertempuran seperti Pennsylvania dan North Carolina dapat berakhir di pengadilan lagi untuk menantang perpanjangan waktu pengiriman surat suara. Perpanjangan yang diberikan di kedua negara bagian ini tidak dikeluarkan oleh pembuat undang-undang, melainkan oleh Mahkamah Agung negara bagian dan Dewan  Pemilihan Umum.

Hans von Spakovsky menambahkan, ia yakin jika kedua pihak mengajukan gugatan untuk menggugat hasil pemilu, ia yakin pengadilan akan segera bertindak untuk mempertimbangkan kasusnya.

“Pengadilan federal, termasuk Mahkamah Agung, sangat menyadari fakta bahwa Electoral College seharusnya bertemu menjelang awal bulan Desember. Dan, hasil di negara bagian harus ditentukan pada waktu itu sehingga Electoral College dapat bertemu, dan para pemilih dapat memberikan suaranya untuk presiden,” katanya Hans von Spakovsky. (vv)

Keterangan Foto : (Kiri) Presiden Donald Trump memberi isyarat setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, pada awal 4 November 2020. (Mandel Ngan / AFP via Getty Images) Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara pada malam pemilihan di Chase Center di Wilmington, Del., pada awal 4 November 2020. (Angela Weiss / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=JdfNa8VIdxc

Perkembangan Pemilu Menyingkap Pertempuran Antara Kebebasan dan Komunisme

Ketika para pendiri Epoch Times melarikan diri dari rezim komunis untuk datang ke AS, mereka tak pernah menyangka bahwa negara besar ini pada suatu hari akan menjadi titik fokus pertempuran antara komunisme dan kebebasan.

Banyak warga Amerika percaya komunisme adalah konsep abstrak, sesuatu yang hanya memengaruhi negara-negara jauh di sana, tanpa menyadari bahwa komunisme telah tiba di depan pintu kita.

Komunisme telah menyebar di Amerika dengan nama-nama seperti sosialisme, progresivisme, liberalisme, neo-Marxisme, dan seterusnya, dalam proses yang lambat selama beberapa dekade subversi secara sistematis oleh Uni Soviet, dan sekarang Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Pertarungan secara kumulatif untuk masa depan Amerika dan ke seluruh dunia — kini  memuncak dalam pemilihan presiden AS.

Ini adalah konflik yang melampaui keberpihakan dan afiliasi partai. Kepercayaan kepada Tuhan selalu menjadi hal mendasar bagi Amerika. Koloni awal melarikan diri ke AS sehingga mereka dapat menjalankan agama mereka dengan bebas. Amerika Serikat didirikan dengan keyakinan bahwa kita semua diciptakan secara setara oleh Tuhan dan dianugerahi oleh Pencipta dengan hak-hak kita. Moto AS adalah “In God we trust” atau “Hanya Kepada Tuhan Kita Percaya.”

Kepercayaan kepada Tuhan dan prinsip-prinsip yang diturunkan dari keyakinan itu adalah alasan mendasar mengapa AS dapat menikmati kebebasan, demokrasi, dan kemakmuran, dan mengapa AS telah menjadi bangsa seperti sekarang ini.

Dalam tradisi besar ini, memberikan suara adalah tugas suci di mana setiap warga negara dapat bertanggung jawab atas siapa yang memerintah.  Tahun ini, memecahkan rekor jumlah warga Amerika yang berpartisipasi memilih pemimpin berikutnya. Kami telah mengetahui bahwa proses ini telah ditumbangkan. Berbagai tuduhan kredibel tentang kecurangan pemilu telah bermunculan, menunjukkan upaya sistematis untuk mengubah hasil pemilu.

Kelompok paling kiri dan roh jahat komunis di belakangnya — kekuatan yang pernah digambarkan Karl Marx sebagai menghantui Eropa — menggunakan kebohongan, penipuan, dan manipulasi dalam upaya untuk merampas hak dan kebebasan orang-orang.

Salah satu dari dua partai besar AS, Partai Demokrat, bukan lagi partai politik seperti dulu. Selama beberapa dekade, secara bertahap telah disusupi oleh ideologi Marxis yang sama telah menciptakan rezim komunis paling brutal dan represif dalam sejarah.

Ideologi komunis, termasuk sosialisme dan ide-ide terkaitnya, bukanlah ideologi yang normal. Ideologi inilah yang menyebabkan kematian tidak wajar dari sedikitnya 100 juta orang.

Ideologi komunis menggunakan konsep yang tampaknya benar, seperti “kesetaraan” dan “kebenaran politik” untuk membingungkan orang-orang. 

Ideologi ini telah menyusup ke semua bidang di masyarakat kita, termasuk pendidikan, media, dan seni. Secara jahat menghancurkan segala sesuatu yang tradisional, termasuk Iman, Agama, Moralitas, Budaya, Keluarga, Seni, Pendidikan, Hukum, dan sebagainya, dan membuat orang-orang jatuh ke dalam kebobrokan moral.

Ini adalah ideologi totalitarianisme, mendorong negara-negara yang pernah berkembang pesat seperti Venezuela ke jurang maut dan yang mampu menghancurkan 5.000 tahun budaya di Tiongkok, di mana orang-orang beralih dari keyakinan pada ketuhanan menjadi pengabdian kepada negara.

Ini adalah kehancuran sistematis dari semua kebaikan yang diperjuangkan umat manusia. Ini bertentangan secara diametris dengan Kebaikan, Keadilan, Sejati, dan Kebaikan. Tak hanya merusak semangat orang-orang dan Iman mereka yang benar kepada Tuhan, tetapi telah menyeret rakyat Amerika dan seluruh umat manusia ke ambang bahaya.

Pilihan Antara Baik dan Jahat

Ini adalah konflik yang melampaui batasan partai, pertarungan antara apakah kita sebagai orang Amerika dapat tetap setia pada prinsip-prinsip dasar kita dan mengikuti kehendak Tuhan, atau apakah kita akan tunduk pada kekuatan yang berusaha untuk mengendalikan dan menghancurkan hak-hak kita yang paling mendasar.

Ini bukanlah sesuatu yang kita katakan dengan remeh ; karena pendiri kami hidup melalui totalitarianisme komunis, mereka memahami kekuatan destruktifnya.

Sebagai organisasi media, kami independen dan tidak mengambil posisi terkait masalah atau kandidat politik, melainkan membela kebenaran dan keadilan. Amerika sekarang berada di ambang jurang komunis.

Di tengah pertempuran sekarang ini adalah Presiden Donald Trump, yang dengan jelas mengatakan tidak pada sosialisme dan komunisme dan mengakhiri beberapa dekade ketenangan rezim Tiongkok dengan memberlakukan upaya nasional untuk melawan pengaruh dan infiltrasinya. Trump telah menghadapi Partai Komunis Tiongkok pada momen kritis dalam sejarah ini.

Bagi komunis Tiongkok, lintasannya sudah jelas: Trump adalah presiden Amerika yang menghargai tradisi dan menentang komunisme, dan selama dia memimpin, rezim Tiongkok mengetahui sepak terjangnya tak akan berhasil dalam tujuan puluhan tahun untuk menggulingkan Amerika dan ke seluruh pelosok dunia yang bebas. Kita memiliki komunis Tiongkok di gerbang kita, yang mana siap untuk mengambil alih. Partai Komunis Tiongkok telah mempelajari sistem AS dengan cermat selama beberapa dekade dan sekarang berhasil memanfaatkan masyarakat terbuka AS dan menyusup ke AS.

Secara internal, AS  terdapat kelompok-kelompok sayap kiri seperti Black Lives Matter dan Antifa yang mengorganisir protes dan kerusuhan.  Gerakan ini mirip dengan Revolusi Kebudayaan Partai Komunis Tiongkok, yang menghancurkan warisan budaya dan tradisi bangsa Tiongkok. Ini adalah gerakan anti-Amerika, seperti Revolusi Kebudayaan anti-Tiongkok. Inti dari ideologi gerakan tidak berbeda dengan gerakan komunis di Tiongkok, dan sejalan dengan Partai Komunis Tiongkok, siap untuk menumbangkan Amerika.

Dampak dari pemilihan ini sangat mendalam. Menjelaskan kepada orang-orang, pemerintah, dan organisasi di seluruh dunia bahwa mereka harus memutuskan apakah mereka berdiri dengan roh jahat komunis atau dengan tradisi dan nilai-nilai universal.

Semakin banyak orang yang menyadari bahwa pemilu AS 2020 bukanlah pertarungan dua pihak, bukan perselisihan antara Trump dan Joe Biden, tetapi pertarungan antara tradisi dan sosialisme, pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, pertarungan antara yang ilahi dan roh jahat komunis.

Keterangan Foto : Patung Liberty di New York City pada 2 Juni 2017. (Michael Heiman / Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=c6WCrIb4Bic

Seorang Pria Merawat Anak Kucing Kecil di Kereta Bawah Tanah Setelah Menyelamatkanya dari Jalanan yang Dingin

0

Sebagai manusia, adalah tanggung jawab kita untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik, tetapi tidak semua orang berpikir demikian.

Untungya, pria asal New York City, AS, percaya bahwa gerakan kecil bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik dalam hidup.

Seorang pria terlihat merawat anak kucing kecil yang tersesat di kereta bawah tanah dan hal terbaik tentang ini adalah bahwa semuanya tertangkap kamera.

Orang yang memotret adalah Gillian Rogers.

Rogers mengatakan bahwa pada awalnya pria itu seperti pria biasa dan sedang duduk di kereta dengan handuk oranye di pangkuannya.

Setelah beberapa waktu, Rogers menyadari bahwa ada sesuatu di balik handuk oranye itu dan pria itu tidak sendirian. Ada anak kucing yang sedang beristirahat di pangkuan pria itu.

Pada suatu saat, anak kucing kecil yang menggemaskan itu menjulurkan kepalanya ke luar handuk dan lelaki itu mulai memberinya makan dengan sebuah botol.

Rogers berkata bahwa hatinya hanya terkagum-kagum setelah menyaksikan hal yang begitu baik.

Rogers tidak bisa membiarkan pria itu turun dari kereta tanpa mengetahui keseluruhan ceritanya jadi dia mendekatinya.

Pria itu dengan senang hati menceritakan bagaimana dia menemukan anak kucing kecil yang malang itu yang berada di sebuah gang.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa kucing itu mengeong dengan keras, tetapi ibunya tidak bisa ditemukan.

Jadi alih-alih meninggalkan kucing di sana, pria itu mengambil anak kucing itu dan membungkusnya dengan handuk oranye bersih.

Pria itu berkata bahwa dia tidak bisa membiarkan kucing berada di tempat yang dingin tanpa makanan atau air.

Dia juga membeli botol dan susu anak kucing untuk memberi makan.

Tepat di saat itulah, hati Rogers terenyuh dan berbagi cerita di media sosial dengan orang lain.(yn)

Sumber: allindiaroundup

Video Rekomendasi: