NASA: Ada Air di Sisi Cerah Bulan

JACK PHILLIPS

Badan antariksa AS, NASA, mengonfirmasi pada Senin (30/10) bahwa terdapat air di sisi cerah Bulan, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil.

Menurut sebuah studi terbaru di jurnal Nature Astronomy, air dapat bertahan di sisi Bulan yang diterangi sinar matahari, sembari memberikan catatan bahwa penjelajah masa depan mungkin memiliki peluang baru untuk menemukannya dalam jumlah yang lebih banyak.

“Penemuan ini mengungkapkan bahwa air mungkin didistribusikan ke seluruh permukaan Bulan dan tidak terbatas pada tempat-tempat dingin yang teduh di dekat kutub Bulan, tempat kami sebelumnya telah menemukan es,” kata Paul Hertz dari NASA pada konferensi pers.

Dalam siaran pers, Herts mencatat, ilmuwan NASA memiliki beberapa indikasi bahwa air ada di sisi Bulan yang diterangi matahari.

Tapi Hertz menambahkan bahwa kini kita mengetahui bahwa itu (air) ada di permukaan Bulan, dan penemuan ini menantang pemahaman kita tentang permukaan Bulan dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang sumber daya yang relevan untuk eksplorasi ruang angkasa.

Observatorium Stratosfer NASA untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) menemukan molekul air di Kawah Clavius, yang terlihat dari Bumi, menurut laporan NASA dalam siaran persnya.

“Sebelum observasi SOFIA, kami telah mengetahui terdapat semacam hidrasi,” tulis Casey Honniball, penulis utama yang menerbitkan hasil dari makalah tesis pascasarjana di University of Hawaii di Manoa di Honolulu, Senin (30/10) dalam siaran pers. 

“Namun kami tidak mengetahui jumlahnya seberapa banyak, dan jika ada, apakah itu merupakan molekul air tawar seperti yang kita minum setiap hari, atau sesuatu yang lebih seperti air keruh pembersih saluran.”

Menurut badan antariksa tersebut, jumlah air di Bulan sangat kecil, mengingat Gurun Sahara di Afrika Utara memiliki jumlah sekitar 100 kali lipat dari jumlah yang ditemukan SOFIA di tanah Bulan. 

“Tetapi penemuan NASA ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana air tercipta dan bagaimana ia bertahan di permukaan Bulan yang keras dan tidak memiliki udara,” tulis NASA dalam siaran persnya.

Peneliti NASA mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang keberadaan air di Bulan selama program Artemis yang direncanakan akan mengirim manusia ke permukaan Bulan pada 2024.

“SOFIA akan mencoba mengamati air di area cerah lainnya di Bulan untuk melihat bagaimana zat penunjang kehidupan itu diproduksi, tersimpan, dan bergerak melintasi permukaan Bulan,” kata para peneliti.

“Faktanya, itu adalah pertama kalinya SOFIA melihat Bulan, dan kami bahkan tidak sepenuhnya yakin apakah kami akan mendapatkan data yang dapat diandalkan, tetapi pertanyaan tentang air Bulan memaksa kami untuk mencobanya,” tulis Naseem Rangwala, ilmuwan proyek SOFIA di Pusat Penelitian Ames NASA di Silicon Valley, dalam siaran persnya. 

“Sungguh luar biasa bahwa penemuan ini dihasilkan dari apa yang pada dasarnya adalah uji coba, dan kini setelah kami mengetahui bahwa kami dapat melakukannya, kami merencanakan lebih banyak penerbangan untuk melakukan lebih banyak pengamatan.” (osc)

Keterangan Foto : Bulan dalam foto file. (Ilustrasi – Prakash Mathema / AFP melalui Getty Images)

Video Rekomendasi :