Home Blog Page 1592

Perlindungan Hak Bahasa Ibu Mongolia Menjadi Subversif? Ratusan Pengunjuk Rasa Ditangkap

0

Wawancara : Chen Han,  Editor : Shang Yan, Pasca Produksi : Chen Jianming

Pemaksaan kurikulum bahasa Mandarin oleh Partai Komunis Tiongkok memicu perlawanan dari orang-orang di Mongolia Dalam. Banyak siswa Mongolia bolos sekolah. Partai Komunis Tiongkok memaksa pegawai negeri setempat untuk menyekolahkan anak-anak mereka disertai ancaman.  

Melansir laporan “Shangdu.com” 6 September 2020 dari Spanduk Zhenglan, atau spanduk Mongolia Dalam, pada 5 September lalu, pejabat di Zhenglan Banner menjatuhkan sanksi berupa penangguhan pada dua pejabat di Mongolia Dalam, karena menolak melaksanakan “Penentuan dan Keputusan Besar Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok”. 

Semua upah ditangguhkan sementara selama pemberhentian tersebut, dan akan diselidiki lebih lanjut serta pertanggungjawaban sesuai prosedur.

Berita ini menunjukkan bahwa peralihan ke pelajaran bahasa Mandarin di sekolah-sekolah Mongolia saat ini adalah pengaturan dari Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, dan pemerintah setempat sedang memaksakan kewajiban itu.

Selain itu, Menteri Keamanan Publik, Zhao Kezhi berkunjung ke badan keamanan publik di semua level dan tim akar rumput di kota Hulunbuir, Hohhot dan Yinchuan, ibu kota provinsi Ningxia, Tiongkok secara berturut-turut dari tanggal 29 Agustus hingga 2 September 2020. Dia menuntut agar mereka “benar-benar setia” kepada partai. 

“Kita harus memperdalam perang melawan separatisme dan secara ketat menerapkan tindakan anti-terorisme,” kata Zhao Kezhi. 

Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan” mengatakan bahwa itu merupakan peringatan dari pusat dalam menangani aksi protes orang-orang Mongolia.

Ada dokumen yang menunjukkan bahwa Kantor Komite komunis Tiongkok di Zhenglan Banner, Kantor Komite Partai di Bairin Right Banner, dan Pemerintah di Spanduk Ujimqin Barat, dimana pada 6 September lalu memperingatkan semua pegawai negeri dan pegawai lembaga publik bahwa mereka harus menyekolahkan anak mereka ke sekolah pada 7 September 2020. Jika tidak mereka akan diskors dari pekerjaan pada 8 September, dan akan dilakukan PHK sesuai prosedur.

Pusat Informasi Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan melaporkan bahwa lima pegawai pemerintah di Spanduk Naiman, Mongolia Dalam diskors karena hal itu. Semua tunjangan juga ditangguhkan. Biro Keamanan Umum Spanduk Naiman dan Biro Keamanan Umum Spanduk Tengah Kiri Horqin secara administratif menahan 17 warga Mongolia.

Togochog Enhebatu, direktur informasi untuk hak asasi manusia di Mongolia Selatan, mengatakan bahwa sekarang sulit untuk berkomunikasi dengan Mongolia dan media sosial serta panggilan telepon, karena semua itu dikendalikan. Jadi sulit untuk menghitung jumlah spesifik orang yang ditangkap.

“Kami memperkirakan secara kasar bahwa setidaknya ada ratusan orang yang ditangkap. Bahkan sebelum protes, banyak orang ditahan atau menjadi tahanan rumah, dan jumlahnya mungkin ribuan orang termasuk mereka yang menjadi tahanan rumah,” kata Togochog Enhebatu.

Radio Free Asia mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa polisi di Mongolia Dalam sedang melakukan penangkapan besar-besaran. Sementara itu, pejabat setempat mengatakan tidak ada gunanya berbicara tentang hukum pada mereka, ini adalah tugas politik, dan secara langsung mengatakan bahwa, “kalian menentang pendidikan dwibahasa itu sama dengan menentang pemerintah dan merupakan tindakan subversif.”

Togochog Enhebatu menilai bahwa aksi protes orang-orang Mongolia yang didefinisikan sebagai tindakan anti pemerintah dan subversi terhadap rezim itu absurd, karena menggunakan bahasa induk/ibu pertiwi adalah hak yang dijamin oleh konstitusi dan undang-undang daerah otonom.

“Bukan orang Mongolia yang melanggar hukum tapi pemerintah. Jadi mereka hanya ingin pemerintah menghormati hak-hak mereka yang paling dasar. Mereka juga tidak berbicara tentang hak politik atau bahkan hak asasi manusia. Mereka tidak menyinggung sedikitpun tentang ini. Tuntutan mereka sangat sederhana. Mereka hanya ingin menggunakan bahasa ibu mereka (Bahasa Mongolia),” kata Togochog Enhebatu. 

Xi Haiming atau Temtsiltu Shobtsood atau Temtselt Shobshuud dalam Bahasa Mongolia, yakni ketua Partai Rakyat Mongolia Dalam di pengasingan di Jerman, mengatakan bahwa karakterisasi itu adalah metode yang selalu didengungkan Partai Komunis Tiongkok.

Untuk diketahui  Xi Haiming atau Temtsiltu Shobtsood atau Temtselt Shobshuud adalah seorang aktivis etnis Mongolia yang berkampanye untuk kemerdekaan “Mongolia Selatan”. Sekarang dia adalah ketua Partai Rakyat Mongolia Dalam.

Menurut Xi Haiming, Partai Komunis Tiongkok selalu ingin mendorong kontradiksi ini ke luar, tidak mencari kebijakannya sendiri yang salah yang menimbulkan kontradiksi tersebut, atau mencari sebab apa yang melanggar hukum mereka sendiri. Partai Komunis Tiongkok hanya mengatakan, kami tidak bermasalah. Semua masalah itu karena kekuatan pasukan asing yang bermusuhan. Ini adalah praktik yang biasa Partai Komunis Tiongkok lakukan. Partai Komunis Tiongkok menggunakan alasan seperti itu, mereka hanya membuat gambar yang sangat abstrak, dan menggunakannya untuk menakut-nakuti orang-orang Mongolia Dalam.  

Di bawah tekanan pemerintah yang kuat, beberapa pegawai negeri di kota-kota besar seperti Hohhot dan kota besar lainnya di Mongolia Dalam, terpaksa menyekolahkan anak-anak mereka. Akan tetapi sebagian besar orang tua siswa di kabupaten Mongolia Dalam terus membiarkan anak-anak mereka tinggal di rumah.

“Bahasa ibu adalah simbol terakhir identitas suku bangsa bagi orang-orang Mongolia Dalam. Pemerintah Partai Komunis TIongkok selalu menerapkan kebijakan genosida ini di selatan Mongolia. Lihat saja, gerakan revolusi kebudayaan Partai Rakyat Mongolia Dalam di akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, setidaknya ratusan ribu orang Mongolia kehilangan nyawa mereka. Itu adalah genosida fisik, dan sekarang adalah genosida budaya,” kata Togochog Enhebatu. 

Sementara itu menurut “Pusat Informasi untuk Hak Asasi Manusia Mongolia Selatan”, seorang pegawai negeri perempuan Mongolia dari Spanduk Kiri Alxa, mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung pada 4 September 2020. Aksi itu sebagai bentuk protes atas pendidikan bahasa Mandarin yang dipaksakan oleh Partai Komunis Tiongkok. Tetapi polisi meminta suaminya yang bekerja di pemerintahan untuk tutup mulut. 

Ini merupakan nyawa keempat orang yang berakhir tragis sebagai bentuk protes terhadap apa yang disebut Partai Komunis Tiongkok sebagai “pendidikan bilingual.” 

Tiga korban tewas lainnya termasuk seorang siswa sekolah menengah Mongolia dari Spanduk Tengah Kiri Horqin, seorang wali murid dari Spanduk Ongniud, dan seorang guru dari Zhenglan Banner. (jon)

Serukan Lawan Dominasi Tiongkok, Menlu Pompeo ke Menlu ASEAN : Jangan Biarkan Partai Komunis Tiongkok Menginjak-nginjak Kita dan Rakyat Kita

0

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo pada Kamis 10 September 2020, mendesak negara-negara ASEAN untuk melawan penindasan maritim oleh Komunis Tiongkok. Ia menyerukan kepada negara-negara ASEAN untuk meninjau kembali kesepakatan bisnis dengan perusahaan Tiongkok.

Berbicara dari jarak jauh kepada dalam KTT ASEAN-Amerika tingkat menteri, kepada para menteri luar negeri dari 10 anggota ASEAN, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kawasan ASEAN harus percaya diri dengan Amerika Serikat dan mengerti dapat mengandalkan dukungannya.

“Jangan biarkan Tiongkok menginjak-injak kita. Jangan hanya angkat bicara, tapi bertindaklah, pertimbangkan kembali urusan bisnis dengan perusahaan milik negara Tiongkok yang menggertak negara-negara pesisir ASEAN di Laut Cina Selatan, jangan biarkan Partai Komunis China menginjak-injak kita dan rakyat kita,” katanya kepada 10 menteri luar negeri ASEAN saat pertemuan puncak secara virtual KTT ASEAN-Amerika, Kamis 10 September 2020.

Pada kesempatan itu, mantan bos CIA itu juga menyampaikan bahwa Beijing tak menghargai nilai-nilai demokrasi fundamental atau yang tertuang dalam piagam ASEAN. Prinsip tersebut yakni kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah dan identitas nasional. 

ASEAN mengatakan tidak ingin memihak di tengah gesekan atas ketegangan aktivitas militer baru-baru ini oleh kedua kekuatan di Laut China Selatan. Bersamaan dengan menjelang pemilu di AS pada November mendatang, di mana Presiden AS Donald Trump akan meneguhkan sikap kerasnya terhadap Komunis Tiongkok.

Ditanya tentang ketegangan antara Tiongkok-AS dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan: “Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini.”

Anggota Dewan Negara Komunis Tiongkok Wang Yi pada hari Rabu 9 September 2020 mengatakan kepada para menteri ASEAN, bahwa Amerika Serikat ikut campur di Laut China Selatan dan mendorong militerisasinya.

Komunis Tiongkok mengklaim memiliki kedaulatan historis atas sebagian besar jalur perairan, tetapi negara-negara tetangganya dan Amerika Serikat mengatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, di mana Tiongkok adalah penandatangan aturan itu.

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Kamis malam 10 September 2020, negara-negara anggota ASEAN mengatakan kemajuan telah dicapai dalam negosiasi untuk menyusun kode etik di Laut China Selatan yang sejalan dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS.

“Keprihatinan beberapa Menteri diungkapkan oleh beberapa Menteri atas reklamasi lahan, kegiatan, dan insiden serius di daerah itu, yang telah mengikis kepercayaan dan kepercayaan, meningkatkan ketegangan, dan dapat merusak perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan itu,” demikian pernyataan itu.

Pernyataan Pompeo terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok, menyusul pengumuman sanksi Washington baru-baru ini terhadap 24 entitas Tiongkok, yang mana terlibat dalam pembangunan pulau-pulau buatan di perairan yang disengketakan dan memasang sistem rudal di pulau itu.

Sekutu AS, Filipina, termasuk di antara negara-negara di mana perusahaan-perusahaan yang masuk daftar hitam, telah mendapatkan kontrak yang menguntungkan. Presiden Filipina mengatakan proyek itu akan dilanjutkan.

Para menteri ASEAN juga mengadakan pertemuan jarak jauh pada hari Kamis 10 September 2020 dengan Jepang dan Australia.

Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne mengatakan bahwa Australia berkomitmen untuk Indo-Pasifik yang damai “bebas dari paksaan dan dengan kedaulatan, hukum internasional dan hak-hak semua negara yang dihormati dan ditegakkan.”

Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh dalam sebuah pernyataan, menyambut baik peran AS dalam mendukung harapan ASEAN untuk perdamaian, stabilitas, keamanan, dan kebebasan navigasi.  (asr)

Oleh Phuong Nguyen

https://www.youtube.com/watch?v=o9Q3YvLiilo

Seorang Petani Menanam Lebih dari 2 Juta Bunga Matahari untuk Membantu Membuat Orang Bahagia

Terkadang kita hanya perlu mundur selangkah dari kekacauan kehidupan sehari-hari dan menikmati menyatu dengan alam, itulah sebabnya petani Scott Thompson menanam lebih dari dua juta bunga matahari untuk dinikmati pengunjungnya.

Scott, yang menjalankan Thompson Strawberry Farm di Kenosha County di Wisconsin, AS, mulai menanam bunga berwarna kuning cerah itu setelah wabah virus corona untuk membantu ‘membebaskan orang dari apa yang terjadi di dunia nyata’.

(Foto: Thompson Strawberry Farm / Facebook)

Ladang Stroberi Thompson adalah pertanian petik sendiri tempat pengunjung bisa mendapatkan stroberi, labu, dan rasberi, dan berkat tambahan baru Scott, mereka sekarang juga dapat membawa pulang sekumpulan bunga matahari.

Scott mengatakan bahwa dia dan keluarganya masih dapat menyambut pelanggan setelah wabah, karena pertanian secara alami dibangun untuk menjaga jarak.

(Foto: Thompson Strawberry Farm / Facebook)

Saat menanam bunga matahari, petani tersebut memastikan untuk membuat jalan setapak yang lebar melalui ladang sehingga pengunjung dapat menjaga jarak sekaligus.

Dengan bantuan seorang penanam, Scott dan mereka yang menjalankan pertanian menanam lebih dari dua juta bunga matahari di lima waktu penanaman berbeda dalam upaya menyebarkan musim selama mungkin. Bunga ini mulai mekar pada akhir Juli, dan Scott mengantisipasi hal itu akan berlanjut hingga akhir September.

(Foto: Thompson Strawberry Farm / Facebook)

Menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk menanam bunga matahari untuk dipetik pelanggan, Scott mengatakan:

“Saya pikir ini adalah kegiatan yang sangat sederhana yang dapat Anda lupakan sejenak tentang pandemi. Kami mendorong pelanggan untuk membawa selimut dan menikmati piknik.

“Ketika Anda berada di tengah lapangan, dan semua yang Anda lihat di sekitar Anda adalah bunga kuning cerah, Anda tidak punya pilihan selain tersenyum.”

(Foto: Thompson Strawberry Farm / Facebook)

Thompson Strawberry Farm adalah fasilitas luar ruangan yang menekankan pada alam dan memungkinkan orang untuk menikmati ‘kembali ke akar mereka’. Setelah melihat betapa orang-orang menyukai bunga, Scott sekarang berencana menjadikannya sebagai tambahan permanen di pertaniannya.

Kita semua bisa melakukannya dengan sedikit kecerahan dalam hidup kita, dan cara apa yang lebih baik selain dikelilingi oleh beberapa bunga paling bahagia di alam? (yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

Suhu Tinggi dan Angin Kencang, Memicu Kebakaran Hutan di California Sebuah Bencana yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

0

Kebakaran hutan dalam skala luas masih melanda hutan di California, Amerika Serikat pada awal September 2020 ini. Tony Escobedo, kepala pemadam kebakaran Fresno dari Departemen Pemadam Kebakaran California mengatakan kepada media pada tanggal 8 September 2020 : “Sulit bagi helikopter untuk terbang di atas asap pada siang hari. Situasinya sangat sulit. Beberapa kali mereka tidak dapat mendarat.  Pihaknya sudah mencobanya beberapa kali sepanjang hari. “

Dia mengatakan, pada tanggal 8 September, pihaknya mencoba mendarat lagi dengan peralatan night vision. Pihak damkar mengetahui bahwa lebih dari 50 orang atau lebih terjebak di lokasi yang berbeda.”

Keterangan Foto : Pada tanggal 4, “Creek Wildfire” yang terjadi di daerah terjal di California tengah menyebar ke Sierra National Forest. Sejauh ini, 78.790 hektar hutan telah terbakar, dan tingkat pengendalian kebakaran masih 0%. (JOSH EDELSON / AFP melalui Getty Images)

Lebih dari 12.000 sambaran petir di California dalam tiga minggu terakhir telah menyebabkan hampir 24 kebakaran hutan, membakar puluhan ribu hektar, menghancurkan rumah, dan mengevakuasi ribuan orang dari rumah mereka. 

Kebakaran terakhir disebabkan oleh pasangan di Yucaipa yang mengadakan pesta pengumuman jenis kelamin bayi pada tanggal 5 September lalu.

Juru bicara Cal Fire Bennet Milloy mengatakan bahwa pasangan tersebut mengadakan pesta pengungkapan jenis kelamin bayi di El Ranch Dorado Park, California pagi itu. Mereka berpesta dengan kembang api. Menyebabkan jerami yang terbakar. Pada saat itu suhu tinggi, kelembaban rendah, dan rumput-rumput kering dikombinasikan dengan sedikit angin sepoi-sepoi menyebabkan penyebaran kebakaran hutan yang cepat.

Menurut video yang diambil oleh pasutri itu dan teman-temannya, mereka berlari ke mobil untuk mengambil air kemasan untuk mencoba memadamkan api. Setelah kebakaran terjadi, mereka menelepon stasiun pemadam kebakaran. Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, mereka hampir tidak bisa mengendalikan api.

Malloy berkata, “Air botolan tidak bisa melawan api jenis ini. Begitu mulai menyala, tidak ada kesempatan untuk memadamkannya.” Pasutri itu mungkin menghadapi tuntutan kelalaian atau tindakan kejahatan.

Tahun ini, kebakaran hutan California telah menghanguskan lebih dari 2 juta hektar, area terbesar dalam sejarah California. Terakhir kali kebakaran hutan California menghanguskan hampir 2 juta hektar lahan a pada tahun 2018, dan itu juga tahun ketika “Camp Fire” California meletus. Jumlah total tanah yang ditelan lautan api paling sedikit 1,9 juta hektar.

Departemen Kebakaran Hutan California menunjukkan bahwa salah satu dari banyak kebakaran dalam beberapa hari terakhir adalah “Kebakaran (Creek Fire) yang terjadi di daerah terja di California tengah pada tanggal 4 September. Kobaran itu menyebar ke Hutan Nasional Sierra. Kebakaran itu telah menyebar lahan sejauh 78.790 hektar, dan tingkat pengendalian kebakaran saat ini masih 0%.

Sekitar 2.300 orang di komunitas Auberry bersiap untuk mengungsi, dan jalan pegunungan penuh dengan kendaraan.

Keterangan Foto : Gambar tersebut menunjukkan, 7 September 2020, di kawasan Hutan Cascades di Kabupaten Madeira, California, selama Kebakaran Sungai, seorang petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api di sebuah rumah. (JOSH EDELSON / AFP melalui Getty Images)

Kebakaran mengepung pesawat militer untuk menyelamatkan orang

Kebakaran lain terjadi di Waduk Mammoth Pool di Hutan Nasional Sierra. Kebakaran hutan mengelilinginya. Dilaporkan bahwa ribuan turis terjebak. Belakangan, lebih dari 200 orang dipastikan akan diselamatkan. Militer segera memberangkatkan dua UH- 60 helikopter Black Hawk dan satu helikopter CH-47 Chinook menyelamatkan orang-orang. Lebih dari 20 diantaranya mengalami luka ringan atau berat, untungnya tidak ada yang tewas.

Pria Amerika Jeremy Remington adalah satu dari lebih dari 200 orang yang berada di lokasi bencana. Dia mengeluarkan ponselnya dan merekam momen putus asa ketika kamp dikelilingi oleh kebakaran hutan.

Pria itu berkata : “Jika kita akhirnya selamat, saya harap Anda (mengacu pada dunia luar) akan tahu bahwa kita benar-benar dikelilingi oleh api saat ini. Api ada di mana-mana, dan semua jalan menuju dunia luar telah ditelan oleh api yang mengamuk.” Orang-orang yang terjebak tidak tahu kapan dunia luar akan memulai rencana penyelamatan.

Rylee Zukovsky, seorang gadis berusia 16 tahun, adalah salah satu turis yang diselamatkan. Dia mengatakan bahwa situasinya sangat kritis pada saat itu. Rambutnya terbakar dan dia harus melompat ke waduk untuk melarikan diri dari api. Tidak ada yang tahu bahwa akan ada helikopter. Tiba-tiba Chinook melewati asap dan muncul di depan semua orang. Dia, pacarnya, ibunya,  naik helikopter bersama, dan dapat melarikan diri dari Mammoth Poo.

Pihak berwenang menunjukkan bahwa helikopter melakukan total 3 penerbangan. Sedangkan tim penyelamat berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin orang, karena situasinya semakin buruk.  (Hui/asr)

Keterangan Foto : Pada tanggal 8 September 2020, sebuah rumah dilahap oleh “Creek Fire” di Tollhouse di Fresno County, California. (JOSH EDELSON / AFP melalui Getty Images)

(Editor yang bertanggung jawab: Lu Yongxin)

https://www.youtube.com/watch?v=o9Q3YvLiilo

Kebun Binatang Carolina Utara Mengumumkan Kelahiran Anak Kucing Pasir yang ‘Lucu Tapi Ganas’

0

Kebun Binatang Carolina Utara, AS, dengan bangga mengumumkan kelahiran anak kucing pasir – kucing liar kecil yang hidup di gurun pasir dan berbatu.

Kucing pasir mungkin kecil tapi jangan biarkan ukuran mungilnya menipu Anda. Beratnya mulai dari 2 -3,5 kg dan rata-rata panjangnya 50 sentimeter. Tapi mereka liar, pemburu tak kenal takut yang membunuh ular berbisa di gurun.

(Foto: North Carolina Zoo / Facebook)

Mereka juga pemandangan yang langka untuk dilihat karena mereka tinggal di daerah yang keras, tersembunyi, dan berburu di malam hari.

Hanya 13 fasilitas yang berafiliasi dengan Association of Zoos and Aquariums (AZA) yang memiliki kucing pasir.

(Foto: North Carolina Zoo / Facebook)

Anak kucing itu, cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam cangkir teh, lahir dari ibu Najma dan ayah Cosmo. Ini adalah anak kucing pertama dari pasangan tersebut.

Meskipun kucing pasir sangat menarik dengan telinga besar, mata besar, dan tubuh mungilnya, tanyakan kepada penjaga kebun binatang yang mengenal perilaku mereka dan Anda akan mendengar: mereka adalah hewan buas dan ganas yang tidak boleh dipelihara sebagai hewan peliharaan.

(Foto: North Carolina Zoo / Facebook)

Kucing pasir memiliki indra pendengaran yang sangat tajam, yang mereka gunakan untuk mendeteksi hewan di bawah pasir, dan menggunakan keterampilan menggali yang sangat baik untuk menangkap mangsanya dengan cepat.

Mereka terkenal di suku nomaden Afrika Utara sebagai “pemburu ular”. (yn)

Sumber: sunnyskyz

Video Rekomendasi:

Terjebak Kepungan Luar dan Dalam : Dunia yang Mulai Beralih dari Pereda Menjadi Penumpas Komunis

0

Tang Ming

Serangkaian kejahatan dan kebijakan serta tindakan yang tidak tepat dari Partai Komunis Tiongkok justru membuatnya terjebak dalam berlapislapis tekanan dan kepungan. Selain di dalam negeri, di saat yang sama terjebak dalam berlapis kepungan masyarakat internasional yang anti komunis. Masyarakat dunia telah mulai tersadar di tengah pandemi ini, tidak dapat menolerir komunisme yang teramat jahat ini.

Orang-orang yang masih berangan- angan indah terhadap Beijing juga mulai mengubah pandangannya, tidak lagi membiarkan dan mengacuhkan rezim yang berlandaskan pada atheisme  ini.

AS dan masyarakat arus utama dunia telah mengambil serangkaian tindakan terhadap Komunis Tiongkok, membentuk kondisi menumpas komunisme, era peredaan terhadap Komunis Tiongkok telah berubah memasuki era penumpasan.

Sebelum Perand Dunia kedua, sejumlah negara arus utama menempuh kebijakan peredaan/penenangan terhadap invasi ekspansi Jerman, terus mengalah terhadap Hitler yang telah merobek kesepakatan, pada akhirnya mengakibatkan meletusnya perang dunia yang mendatangkan bencana besar bagi masyarakat dunia.

Namun tiba di era saat ini, konsekuensi jahat dari kebijakan penenangan yang lebih besar sedang terjadi, masyarakat arus utama di dunia sekali lagi mengadopsi kebijakan penenangan terhadap sistem komunis Tiongkok, pembantaian terhadap mahasiswa oleh Komunis Tiongkok yakni Peristiwa Tiananmen 1989, dunia tidak memberikan sanksi yang efektif, penindasan yang kejam terhadap Falun Gong, dunia belum secara substansial menghentikannya, dan dunia pun hingga kini masih belum mengambil tindakan efektif melawan perampasan organ yang brutal dan tidak manusiawi.

Komunis Tiongkok masih saja melakukan kejahatan di tengah kebijakan penenangan oleh masyarakat internasional, dan tidak tergerak apalagi berubah dengan kebaikan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat beradab.

Tetapi,  yang namanya ular beracun tetap ular beracun, benar-benar tidak bisa menyadarkan ular beracun yang dihangatkan oleh sang petani saat ular membeku kedinginan di tepi jalan (mengacu pada legenda Tiongkok kuno, Red.), suatu rezim jahat yang telah dibesarkan, tidak mungkin mengalami perubahan apa pun, sebaliknya justru semakin merajalela, “Sino-British Joint Declaration” dirobek tanpa pandang bulu, nilai universal Hong Kong dirusak, kebudayaan bangsa minoritas dihancurkan tanpa ampun, semakin memperbesar bencana HAM.

Komunis Tiongkok berusaha meraih lebih banyak keuntungan demi membesarkan dirinya, mencuri teknologi yang paling canggih, untuk melayani rezim otoriternya, berusaha membuat dunia menjadi sebuah dunia yang korup dan dikepalai oleh kelompok jahat komunisme, serta pada akhirnya menghancurkan peradaban umat manusia.

Pada saat dunia mengalami pandemi yang sangat serius, dunia mulai melihat sosok asli Komunis Tiongkok. Ketika masyarakat kembali menempatkan kejahatan komunisme ke atas podium, maka terlihatlah roh sesat yang gentayangan di Eropa pada masa itu, dan tidak berevolusi menjadi manusia yang normal.

Setiap tindak tanduk mereka di dunia bertolak belakang dengan masyarakat manusia normal, selalu mengandung gen premanisme yang disimbolkan dengan “serigala berbulu domba”, tidak pernah berhenti menipu masyarakat dunia dan Tiongkok. Bahkan, secuil kebaikan pun tidak diinginkannya, sepenuhnya hanya mau mencelakakan masyarakat dunia, menghancurkan kepercayaan sejati yang hendak kembali kepada jalan Tuhan, serta bermusuhan dengan peradaban dunia.

Sebenarnya, dalam buku berjudul “Tujuan Terakhir Komunisme” telah dijabarkan, telah mengupas kulit domba yang menjadi penyamaran Partai Komunis Tiongkok : “Masyarakat mungkin menilai bahwa komunisme hanyalah semacam paham lainnya yang beraneka ragam, adalah semacam pemikiran di tengah manusia, atau semacam eksperimen yang telah gagal. Bukan! Komunisme bukanlah pemikiran, bukan pula eksperimen, ini bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Komunisme adalah ajaran iblis, yang dipaksakan dimasukkan ke dalam manusia oleh roh jahat untuk mencelakakan manusia, dengan tujuan menghancurkan umat manusia.”

Ke mana roh jahat iblis komunisme ini menyusup, di sana wabah akan merebak, banyak negara dunia  yang dekat dengan rezim komunis Tiongkok, kondisi pandeminya akan sangat parah. Komunis Tiongkok merangsek masuk ke Hong Kong dengan UU Keamanan Nasional versi Hong Kong, membuat kondisi pandemi di Hong Kong yang tadinya sangat baik, juga kemudian merebak parah.

Ketika virus Partai Komunis Tiongkok merampas ratusan ribu nyawa di luar Tiongkok, menjangkiti puluhan juta orang, dunia baru menyadari, ternyata umat manusia tengah menghadapi suatu iblis raksasa, menghadapi sosok yang ingin menghancurkan peradaban dunia dan seluruh umat manusia, AS yang menjadi pelindung ketertiban dunia pun tersadar, Uni Eropa juga tersadar, masyarakat seluruh dunia tersadar!

Pemerintah Trump lebih dulu tersadar, dan telah mengobarkan serangan yang belum pernah ada sepanjang sejarah AS terhadap Partai Komunis Tiongkok, dalam Kongres Partai Republik Trump mengatakan: dalam sejarah Amerika, kita adalah yang mengambil tindakan paling hebat, paling berani, dan paling keras terhadap Partai Komunis Tiongkok serta melakukan serangan balasan yang paling kuat.

Pelajaran menyakitkan dari Perang Dunia Kedua, masih segar dalam ingatan masyarakat. Waktu itu dunia sudah sulit untuk membendung membesarnya Fasisme dan serangan invasinya, aliansi dunia tidak ada cara lain, satu-satunya penyelesaian adalah menumpas Fasisme.

Terhadap rezim Komunis Tiongkok kali ini, dunia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, untuk mencegah dunia mengalami bencana yang semakin besar, satu-satunya cara penyelesaian adalah menumpasnya!

Semua negara dunia mulai menolak Partai Komunis Tiongkok, pemerintah Trump telah membatalkan ratusan dialog bilateral tingkat tinggi.

Hari ini kita melihat Amerika dan masyarakat arus utama mengambil serangkaian tindakan terhadap Partai Komunis Tiongkok, itulah ritme penumpasan  komunisme.

Tapi komunis Tiongkok sepertinya tidak menyadari, juga tidak mempedulikan, reaksi para wadah pemikirnya (think tank) terhadap hal ini pun sepertinya lamban, masih terhanyut di dalam mimpi indah ekspansi komunisme, mengira dengan dialog dan memberikan keuntungan ekonomi dapat mengulur waktu dan menyelesaikan segala permasalahan. Bahkan hendak membuat pihak lain berdialog dan tunduk, tapi segala sesuatu sudah tidak seperti dulu lagi. Komunis Tiongkok hanya bisa mengatakan “rakyat Tiongkok mutlak tidak akan setuju” untuk menakuti tokoh anti komunis dalam maupun luar negeri, di saat yang sama untuk membesarkan nyalinya sendiri.

Perjalanan Menlu Wang Yi ke Eropa kali ini, tidak mencapai satu pun kesepakatan maupun pengakuan. Juga tidak mampu membujuk negara mana pun, kemana pun ia pergi selalu menemui jalan buntu sehingga akhirnya baru merasakan bahwa Komunis Tiongkok sudah tidak lagi memiliki teman di kalangan masyarakat arus utama, di pentas dunia, Partai Komunis Tiongkok tak lebih dari sesosok badut kecil semata.

Ketika Partai Komunis Tiongkok melihat parlemen Ceko berkunjung ke Taiwan, walaupun Komunis Tiongkok memperlihatkan ekspresi diplomatik yang buas ala serigala tempur, tetap saja tidak mampu mencegahnya, dan segera  menyusul Wakil Menlu AS juga akan berkunjung ke Taiwan. Politisi negara lain pun akan susul menyusul berkunjung ke Taiwan, inilah tempo irama yang akan mengucilkan komunis Tiongkok. Jika Komunis Tiongkok memikirkan dampak dari hal ini, pasti akan mengeluarkan keringat dingin.

Sangat jelas, masyarakat arus utama dunia telah menjadikan Komunis Tiongkok sebagai target dan telah membentuk kepungan terhadap Komunis Tiongkok, dalam hal ekonomi mulai memutus keterkaitan dengan Komunis Tiongkok, Amerika, India, dan Uni Eropa beramai-ramai melarang  produk  teknologi dan piranti lunak bikinan Komunis Tiongkok, penetrasi Komunis Tiongkok di bidang politik dan ekspansi jahatnya juga mengalami hantaman, propaganda besar dan berbagai jenis mata-matanya yang menyusup di AS sudah tidak lagi memiliki tempat untuk berpijak, termasuk Institut Konfusius juga akan seluruhnya ditutup. Komunis Tiongkok juga berada di tengah kepungan AS dan para sekutunya di bidang militer, mulai dari Laut Tiongkok Selatan sampai Selat Taiwan, hingga Himalaya, gejolak militer terjadi di mana-mana.

Sementara di dalam negeri konflik juga semakin meruncing, Hong Kong, Taiwan, Xinjiang (Uyghur), Tibet, dan Mongolia Dalam, wilayah dan suku minoritas yang menolak asimilasi budaya partai ini juga telah membentuk kepungan dalam negeri yang sangat kuat terhadap Partai Komunis Tiongkok. Khususnya kelompok pasukan India etnis Tibet yang baru-baru ini, muncul di perbatasan Tiongkok-India, Partai Komunis Tiongkok merasakan ketakutan dan diprediksi begitu meletus perang, maka suku Tibet akan berperan dari dalam dan tiba saatnya bangkit melawan.

Melihat lagi baru-baru ini gerakan perlawanan warga Mongolia Dalam, lagi-lagi Partai Komunis Tiongkok telah menumpahkan gentong mesiu dan telah menciptakan musuh kuat di utara, situasi itu mungkin menyebabkan seruan serupa pada Mongolia Luar terhadap warga serumpunnya di dalam negeri.

Partai Komunis Tiongkok telah terjebak dalam kepungan luar dan dalam, yang mana begitu massif dan kuat. Ini adalah situasi yang belum pernah dialami sejak Partai Komunis Tiongkok merebut kekuasaan pada 1949, seakan merupakan suatu pengaturan besar dimana Partai Komunis Tiongkok akan menemui jalan buntu! (lie)

Keterangan Foto : Ilustrasi. (Quinn Rooney / Getty Images)

Artikel Ini sudah tayang koran The Epoch Times Indonesia Edisi 670

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=fQFl77LfaWQ

Seekor Anjing Tinggal Tulang Ditemukan Terikat dan Dibiarkan Kelaparan di Flat Kosong

0

Orang-orang sangat buruk dalam hal merawat hewan peliharaan mereka, dan contoh untuk ini adalah anjing peliharaan yang ditemukan di flat kosong dalam kondisi kelaparan dan dehidrasi .

Fiona, si anjing, ditemukan terikat di pagar di dalam sebuah flat di Wavre, Belgia, dengan berat sekitar 7 kilogram, yang merupakan sepertiga dari berat normalnya.

Dia diselamatkan oleh tempat penampungan anjing Sans Collier di mana staf mengatakan bahwa pemiliknya telah “tidak memberinya makan dan mengikatnya ke pagar tangga” selama beberapa minggu.

Anjing malang itu sendirian di flat kosong, duduk di atas kotorannya sendiri dan dalam keadaan lapar dan haus. Pihak berwenang kemudian mengkonfirmasi bahwa anjing itu dalam keadaan dehidrasi lanjut.

Pemiliknya, yang tidak disebutkan namanya dalam laporan, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa Fiona berhenti makan setelah bertengkar dengan seekor anjing lain.

Dia juga mengatakan bahwa dia berencana untuk membawa anjing itu ke dokter hewan.

Tempat penampungan yang menyelamatkan anjing tersebut berencana untuk mengajukan gugatan dan tindakan sipil terhadap pemiliknya.

Mereka menerima keluhan dari warga sekitar yang memberitahukan tentang kondisi anjing tersebut.

Sans Collier merilis pernyataan tentang kondisi anjing tersebut.

Dalam pernyataan tersebut mereka menulis, : “Fiona perlahan pulih. Prognosis vitalnya masih berlanjut, tetapi peluangnya meningkat dari hari ke hari. Asosiasi kami merawatnya dengan baik.”

Asosiasi akan melakukan investigasi tentang bagaimana mencegah situasi seperti ini terulang kembali di masa mendatang.

“Ini sulit karena ini adalah anjing yang kami tempatkan beberapa tahun yang lalu dan yang pemeriksaannya sangat positif saat itu. Jadi, ini adalah #kegagalan untuk berlindung, meskipun sifat manusia sendirilah yang bertanggung jawab atas situasi tersebut. Dalam 10 tahun terakhir kami dapat menghitung jumlah kegagalan seperti ini di tangan kami dibandingkan dengan memindahkan lebih dari 12.000 hewan yang berhasil ke rumah baru,” kata pihak penampungan.

Semoga anjing cepat sembuh dari kondisinya yang buruk.(yn)

Sumber: allindiaroundup

Video Rekomendasi:

Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat Menyelamatkan Anak Kucing yang Terjebak dalam Galon

0

Petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat menyelamatkan seekor anak kucing yang terjebak di dalam sebuah galon di Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat.

Penyelamatan itu terjadi saat seorang warga setempat yang khawatir melihat anak kucing malang itu dan membawanya ke kantor pemadam kebakaran pada 3 September 2020.

Tim penyelamat mengatakan bahwa kucing itu hampir tidak bisa bergerak ketika mereka datang untuk menyelamatkannya.

Eko Sumarno, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, mengatakan: “Seorang pria datang meminta kami membebaskan kucing dari galon. Pria itu mengaku akan melakukannya sendiri tetapi dia takut dia akan menyakiti kucing jika dia memotong ujung galon.”

Petugas pemadam kebakaran bergegas untuk membebaskan kucing yang malang itu.

Mereka harus menggunakan alat gerinda kecil untuk melepaskan kucing dari galon.

Sebuah sendok ditaruh di atas leher anak kucing agar tidak terkena mesin gerinda ketika dievakuasi. Anak kucing itu pun berhasil dikeluarkan oleh petugas damkar dari galon air mineral berukuran 19 liter tersebut.

Menurut laporan mereka membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk membebaskan anak kucing tersebut.

Masih belum diketahui bagaimana kucing itu masuk ke dalam botol air.

Hal terbaik tentang ini adalah orang yang membawa anak kucing ke kantor pemadam kebakaran memutuskan untuk mengadopsi dan merawat kucing itu.(yn)

Video Rekomendasi:

Menteri India: Apple Memindahkan 8 Pabrik dari Tiongkok ke India

0
https://www.youtube.com/watch?v=9kR6AyBvXdE

Mantan Wakil Perdana Menteri Italia: Khawatir Tentang Koloni Kediktatoran Komunis Tiongkok

0

NTDTV.com.tw

Mantan Wakil Perdana Menteri Italia dan pemimpin sayap kanan Matteo Salvini memperingatkan di forum pada tanggal 6 September 2020 bahwa pemerintah koalisi saat ini tidak dapat merumuskan rute strategis yang jelas dan bahwa Italia dapat jatuh ke dalam krisis dan menjadi koloni Komunis Tiongkok di masa depan.

Matteo Salvini, mengatakan bahwa di bawah intervensi Komunis Tiongkok, di bawah kediktatoran Komunis Tiongkok, Tiongkok tidak memiliki kebebasan, tidak ada pemisahan kekuasaan, tidak ada demokrasi, tidak ada kebebasan bisnis dan gagasan. 

Oleh karena itu, setiap euro yang diinvestasikan oleh Komunis Tiongkok, apakah itu diinvestasikan dalam sepak bola atau di internet, selama itu menyentuh infrastruktur sensitif, Italia harus menganalisis dan meninjau, dan beberapa kasus dengan keraguan harus dilarang. 

“Kami tidak dapat menerima sebagai Basis Komunis Tiongkok, seperti beberapa menteri di Forum Eropa menyatakan bahwa Italia sedang melalui kolom kelima Komunis Tiongkok, seperti pos terdepan dan kuda Troya dari kediktatoran Komunis Tiongkok. Ini membuat saya merasa tidak nyaman,” kata Matteo Salvini.

Matteo Salvini menyerukan pengawasan ketat terhadap investasi Tiongkok, dan Italia tidak dapat diterima sebagai pos terdepan atau kuda Troya bagi kediktatoran Komunis Tiongkok. (hui/rp)

Keterangan Foto ; Matteo Salvini, Wakil Perdana Menteri Italia dan pemimpin Partai Liga sayap kanan, berbicara saat ia meluncurkan kampanye untuk pemilihan Eropa, di Milan, Italia pada 8 April 2019. (Alessandro Garofalo / Reuters)