Home Blog Page 1603

Israel dan UEA Capai Kesepakatan Bersejarah, Mungkin Dapat Memutus Jalan Komunis Tiongkok Mengalihkan Perhatian AS

0

Zhou Xiaohui

Pada 13 Agustus lalu, Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab (UEA) masing-masing telah menyampaikan pernyataan bersama tiga negara, mengumumkan normalisasi menyeluruh hubungan negara Israel dan UEA, pernyataan ini disampaikan dalam dialog tiga negara yang dihadiri Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump.

Israel dan UEA dalam beberapa minggu mendatang akan secara resmi menandatangani kesepakatan di Gedung Putih AS, dengan konten menyangkut investasi, wisata, penerbangan langsung, keamanan, saling mendirikan kedubes dan lain-lain.

Pernyataan itu menyebutkan: “Membangun hubungan langsung pada dua negara Timur tengah yang paling energik dan berkembang masyarakat dan badan ekonominya, akan mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkuat inovasi teknologi dan membangun hubungan masyarakat yang lebih erat, sehingga dapat mengubah wilayah tersebut.” Pernyataan itu juga menyebutkan, “terobosan diplomatik yang bersejarah ini” akan mendorong perdamaian di Timur Tengah.

Trump tidak hanya mengumumkan pernyataan bersama di Twitter, pada saat diwawancara oleh media massa juga menyebutkan hal ini sebagai “terobosan raksasa”, dirinya “berharap lebih banyak negara Arab dan Muslim dapat meniru UEA”. Netanyahu juga menyatakan, ini adalah “hari yang bersejarah”. Di akun Twitternya Muhammed mengatakan “UEA dan Israel sepakat bekerjasama untuk menetapkan peta jalur bagi hubungan bilateral yang ditetapkan ini.”

Sementara Fox News menilai “ini adalah hari yang teramat penting bagi Timur Tengah”. Karena tercapainya kesepakatan bersejarah ini, Israel akan menghentikan sementara “Penerapan Kedaulatan” yang disebut dalam “Rencana Baru Perdamaian Timur Tengah” yang dikemukakan oleh AS, dan akan memfokuskan pada perkembangan hubungan dengan negara Arab dan negara Islam lainnya.

Ditandatanganinya kesepakatan ini memang merupakan “terobosan teramat besar”. Seperti diketahui, karena konflik Israel dan Palestina serta dukungan negara Arab di teluk terhadap Palestina, Israel hanya membangun hubungan diplomatik dengan Yordania dan Mesir. Akan tetapi, UEA dan sejumlah negara Arab lainnya selama ini diam-diam banyak berinteraksi dengan Israel. Kali ini tercapainya kesepakatan damai kedua negara selain terwujud berkat Amerika dan Israel, juga melibatkan negara besar Timur Tengah yakni Arab Saudi. Begitu Israel dan UEA berhasil mewujudkannya, maka akan lebih banyak negara Arab akan meniru jejak UEA.

Alasan apakah yang mendorong AS, Israel dan Arab Saudi berniat mendorong perbaikan hubungan negara Arab dengan Israel pada saat ini? Pada permukaan tampaknya karena khawatir terhadap Iran yang jahat, tapi di balik itu pertimbangan terbesar mungkin adalah menghindari rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang terus ditekan AS, untuk mengalihkan tekanan dan perhatian dunia, memanfaatkan dukungan terhadap Iran, membuat masalah di Timur Tengah sebelum pilpres AS berlangsung.

Penguasa Beijing mungkin juga telah menyadari hal ini, sehingga media massa PKT pada 14 Agustus lalu pun memberitakan dan mengkritik, kesepakatan tersebut memiliki makna sangat terbatas dalam hal mewujudkan perdamaian regional tersebut, dan Trump “mungkin orang yang paling diuntungkan dengan adanya perjanjian tersebut”, karena hal ini dapat menaikkan pamor pilpres. Seberapa jauh Trump bisa memanfaatkan kesepakatan itu untuk menaikkan pamornya dalam pemilu, penulis tidak mengetahuinya, tapi fakta pandemi dibandingkan perang dagang AS-RRT, warga AS seharusnya lebih memperhatikan kinerja Trump dalam kedua hal ini, jadi apa yang disimpulkan oleh para pakar PKT tidak lebih dari sekedar sudah sewajarnya. Tapi dari sini dapat dirasakan kata terpendam PKT, yakni: PKT sangat berharap Timur Tengah akan kacau, dan Trump tidak bisa terpilih kembali.

Tidak diragukan, prasyarat agar Timur Tengah terus rusuh adalah setiap negara Timur Tengah bertentangan dengan Israel, terus membiarkan Palestina membuat masalah, dan membiarkan Iran dan PKT di baliknya berkesempatan mengacau. PKT memanfaatkan konflik di Timur Tengah dan aktivitas terorisme mengalihkan perhatian AS dan dunia, sudah bukan hal baru lagi. Pada 11 September 2001, di saat AS akan beralih menghadapi PKT, diam-diam PKT mendukung Bin Laden merencanakan serangan teroris di wilayah AS, serangan tersebut berhasil mengalihkan perhatian AS, membuat AS selama belasan tahun terfokus pada pemberantasan terorisme, juga membuat PKT bisa berfokus “diam-diam menjadi kaya raya”, secara menyeluruh menyusup ke Amerika dan dunia, serta mendorong ambisi ekspansinya di seluruh dunia.

Belasan tahun kemudian, setelah Trump terpilih sebagai presiden, baru menyadari Amerika sedang berada dalam bahaya, perlahan di tahun 2018 strategi keamanan nasional AS dialihkan dari “anti terorisme” menjadi “anti-komunis”, dan memandang PKT sebagai lawan nomor satu yang lebih berbahaya daripada Rusia.

Di tahun 2020 ini karena PKT menutupi pandemi, sehingga menyebabkan virus PKT menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan semakin banyak orang meninggal dunia, AS semakin melihat jelas wajah asli PKT, dan mulai mengambil tindakan balasan terhadap PKT secara hukum, opini, dan tindakan, termasuk juga menuntut pertanggung jawaban PKT. Pada 19 Mei lalu, Trump telah menandatangani “Laporan Orientasi Strategi AS Terhadap Tiongkok” sepanjang 20 halaman, melontarkan kritik tanpa ampun terhadap kebijakan sebelumnya di berbagai aspek terhadap PKT, termasuk ekonomi, militer, penyebaran berita palsu dan masalah HAM.

Laporan secara jelas mengemukakan selama lebih dari 30 tahun pasca Tragedi Pembantaian Tiananmen 4 Juni 1989, PKT berubah menjadi semakin otokratis, dalam hal gerakan propaganda luar negeri semakin kuat. Selain itu, ancaman militer PKT terhadap AS sama sekali tidak berkurang. PKT memanfaatkan kebebasan dan keterbukaan global dan “berusaha mengubah tatanan internasional ke arah yang menguntungkan pihaknya”, juga “memanfaatkan kekuatan ekonomi, politik, dan militer memaksa negara demokrasi bungkam”, dengan demikian “telah mengganggu kepentingan utama AS”, juga merugikan kedaulatan negara di dunia dan harga diri orang pribadi.

Walaupun PKT terus mengatakan tidak takut pada serangan balasan AS, tapi PKT yang keras di luar tapi lembek di dalam itu di belakang terus melakukan manuver kecil, selain berkomplot dengan kaum prokomunis AS, juga mengirim banyak orang ke AS untuk melobi, selain di internet memfitnah Trump dan politisi AS lainnya, PKT juga memprovokasi masalah di Timur Tengah.

Pada 13 Juni lalu, dua unit kapal tanker besar diserang di Teluk Oman yang berdekatan dengan Selat Hormuz, menyebabkan kapal tanker terbakar, kapal rusak berat. Kemudian AS merilis banyak foto yang membuktikan pelakunya adalah Iran. Kemudian AS menambah 1.000 orang pasukan di Timur Tengah. Pada 20 Juni lalu, Iran menembak jatuh pesawat nirawak milik AL Amerika tipe MQ-4C, dan menyatakan pesawat itu “telah melanggar wilayah udara Iran”. Sementara pasukan AS menyatakan pesawat nirawak waktu itu terbang di zona bebas internasional, berjarak 17 mil dari Iran. Dengan cepat Trump memerintahkan pasukan internet militer AS untuk membungkam sistem komputer Iran, dan serangan ini telah melumpuhkan sistem komputer yang mengendalikan sistem peluncur roket dan rudal Iran.

Menurut analisa, di balik dua kali serangan Iran itu terdapat bayang-bayang, dana dan dukungan teknologi dari PKT, serta perilaku PKT juga sepertinya telah membuktikan hal ini. Terhadap perilaku provokasi Iran, PKT mendukung Iran, sekaligus memperingatkan AS “jangan membuka kotak pandora”. Memanfaatkan Iran mengalihkan perhatian AS, meredakan tekanan AS terhadap PKT di berbagai aspek tidak sulit ditebak. Tapi dengan mudah terlihat, AS tidak mudah terkecoh, perang panas dikobarkan, dan terus menitikberatkan pada “anti-komunis”.

Faktanya, sejak Juni 2006, buku yang ditulis oleh direktur “perusahaan lobi elektronik Tiongkok” di AS berjudul “Dragon in the Dark: How and Why Communist China Helps Our Enemies in the War on Terror” yang bernama DJ McGuire dalam pidatonya dengan cukup banyak bukti telah membuktikan Beijing memainkan kartu Iran, dan kartu terorisme untuk mengalihkan perhatian AS, dan bukan hanya sekarang, sejak dulu sudah berkali-kali PKT berhasil, dan itu karena PKT adalah pendukung di balik layar terorisme internasional yang sesungguhnya, itu karena kalangan politik AS kurang mengenali PKT.

Akan tetapi, situasi sekarang sudah sangat berbeda dengan sebelumnya, terutama setelah virus PKT menyebar ke seluruh dunia, setelah ilmuwan dari Hong Kong Yan Li-meng melarikan diri ke AS mengungkap fakta pandemi, pemerintah Trump secara jelas membedakan PKT dengan rakyat Tiongkok, mengambil serangkaian tindakan, dan menjadikan “memusnahkan komunis” sebagai tujuan akhir. Semakin banyak negara semakin mengenali wajah asli PKT, mulai mengikuti langkah AS, menghalangi ekspansi PKT di seluruh dunia.

Negara Arab yang pernah menjalin hubungan dengan PKT tapi tetap mengalami dampak virus, di hadapan hidup dan mati, masihkah tidak bisa mengenali wujud asli PKT?

Masihkah akan membiarkan PKT memanfaatkan Iran membuat onar di Timur Tengah? Tercapainya kesepakatan Israel dan UEA dan hubungan diplomatik negara Arab dengan Israel yang akan dibangun di masa mendatang, mungkin agar dapat menghindari masalah yang akan ditimbulkan Iran, ini juga memutus jalan PKT mengalihkan perhatian AS. Mimpi buruk PKT semakin lama semakin banyak. (Sud)

Keterangan Foto : Bendera Israel dan Uni Emirat Arab berjejer di jalan di kota pesisir Israel Netanya pada 16 Agustus 2020. (Jack Guez / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=DLlLMGHkzXk

Terungkap Jatuhnya Pesawat Ukraina, Dihantam 2 Rudal Iran dalam Tempo 25 Detik

oleh Li Fan

Hasil penyelidikan terkait jatuhnya pesawat pesawat Boeing-737 milik maskapai penerbangan Ukraina akhirnya terungkap. Berdasarkan analisis kotak hitam, pesawat ditembak jatuh oleh dua rudal. 

Pesawat penumpang Ukraina itu jatuh di Iran pada 8 Januari 2020. Iran mengatakan pada hari Minggu 23 Agustus bahwa hasil analisis dari kotak hitam mengungkapkan, dua rudal menghantam pesawat dengan selisih waktu 25 detik. 

Para penumpang masih selamat untuk beberapa waktu setelah dampak ledakan pertama, namun kemudian dihantam rudal kedua.

Melansir laman Reuters, pengumuman tersebut disampaikan kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran. Ini menandai laporan resmi pertama mengenai isi suara kokpit dan rekaman data, yang pada Juli ketika itu dikirim ke Prancis untuk dipecahkan sandinya.

Teheran sebelumnya menyatakan, bahwa pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina pada Januari itu, pada saat ketegangan dengan Amerika Serikat semakin meningkat. Penumpang dalam pesawat yang membawa 176 penumpang itu tewas.

Stasiun televisi pemerintah Iran mengutip Touraj Dehghani-Zanganeh, kepala organisasi penerbangan sipil Iran, mengatakan bahwa dua rudal menghantam pesawat dengan selisih waktu 25 detik. Namun karena kerusakan yang disebabkan oleh rudal pertama, kotak hitam hanya mencatat 19 detik sebelum jeda.

Zanganeh mengatakan: “19 detik setelah rudal pertama menghantam pesawat, panggilan dari pilot di kokpit menunjukkan bahwa penumpang masih hidup … 25 detik kemudian, rudal kedua menghantam pesawat.”

“Analisis data dari kotak hitam seharusnya tidak dipolitisasi,” tambah Zanganeh.

Menurut Zanganeh, hingga saat-saat terakhir, awak pesawat masih berusaha mengendalikan pesawat.

Beberapa orang Iran mengunggah koemntar mereka melalui Twitter pada hari Minggu 23 Agustus 2020 lalu. Mereka mengungkapkan kemarahan. Setidaknya satu pengguna men-tweet, “Mereka (setelah pesawat ditembak) masih hidup selama 19 detik … sebuah tragedi,” tulisnya

Iran sedang dalam pembicaraan dengan Ukraina, Kanada, dan sejumlah negara lain yang warganegaranya menjadi korban penumpang pesawat nahas itu dan meminta investigasi penuh dalam insiden tersebut.

Pada 8 Januari 2020, Ukraine International Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran, menewaskan 176 orang penumpang di dalamnya. Tak lama sebelum kecelakaan itu, Iran meluncurkan beberapa rudal menyerang pangkalan koalisi Amerika Serikat di Irak.

Serangan rudal itu sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin tertinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani oleh serangan udara Amerika Serikat. 

Setelah kecelakaan itu, banyak pihak luar yang percaya bahwa pesawat penumpang Ukraina kemungkinan ditembak jatuh oleh rudal Iran.

Di bawah tekanan masyarakat internasional, Iran kemudian mengakui bahwa Ukraine International Airlines tidak sengaja tertembak jatuh oleh rudal Iran.

Rakyat Iran kemudian turun ke jalan untuk memrotes, mengkritik ketidakmampuan pemerintah Iran dan menyembunyikan fakta, dan menuntut agar Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mundur.  (jon)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=WKAuu7eot1Q

Tak Biasanya, Komunis Tiongkok Respon Cepat Rencana Trump Copot TikTok dalam 90 Hari

Zhong Yuan

Pada Jumat, 14 Agustus 2020 lalu, Presiden AS, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif menuntut agar perusahaan ByteDance asal Tiongkok harus mencopot asetnya yang ada di Amerika dalam tempo 90 hari, yakni TikTok.

Pada Sabtu, 15 Agustus, media partai komunis Tiongkok (PKT), kantor berita Xinhua dengan cepat memberitakan dan merespon, berharap agar Amerika “berhenti menekan”. Mengingat beda waktu 12 jam antara Washingtong dengan Beijing, respon media komunis Tiongkok ini tergolong super cepat, hal yang sangat jarang dijumpai.

Yang lebih langka lagi adalah, media PKT walaupun terus menggunakan kosakata yang melecehkan, namun pada dasarnya telah menahan sikap untuk tidak mencaci maki seperti biasanya. Perintah eksekutif terbaru Trump ini merupakan tindak lanjut larangan keras terhadap TikTok, tidak ada kompromi. Menghadapi pukulan berat dari Trump ini, respon cepat namun lemah PKT, semakin menunjukkan ketidakberdayaan mereka.

Seberapa Penting TikTok bagi PKT

Sebelumnya terdapat rumor, pada perundingan perwakilan dagang AS-Tiongkok yang akan segera diselenggarakan, PKT berharap dapat mengajukan masalah larangan terhadap perusahaan Tiongkok di AS, mungkin termasuk TikTok dan WeChat, bahkan mungkin juga termasuk larangan teknologi seperti Huawei dan lain sebagainya. Perintah eksekutif terbaru Trump telah menyumbat kemungkinan ini.

Faktanya, walaupun Trump tidak bertindak, perwakilan dagang AS, Robert Lighthizer adalah orang yang sangat cermat dalam bertindak, ia seharusnya tidak akan menyetujui pembahasan masalah yang tidak berkenaan dengan kesepakatan perdagangan. Dialog kedua pihak ini adalah untuk meninjau kondisi pelaksanaan kesepakatan dagang, atau bisa dikatakan melihat apakah PKT telah melaksanakan kesepakatan atau tidak, pihak AS telah menurunkan tarif masuk, sisanya adalah konten yang harus dilaksanakan oleh PKT. Trump tidak membahas harapan akan kesepakatan tahap selanjutnya, hanya mengulas apakah kesepakatan tahap pertama sudah dilaksanakan atau tidak.

PKT jelas tidak secara serius menjalankan kesepakatan, sehingga terpaksa harus meminta agar dialog ditunda. Ini juga merefleksikan, PKT tidak ambil pusing terhadap kesepakatan dagang itu, bukan hanya tidak dijalankan, bahkan jadwal peninjauan pun diabaikan oleh PKT, sama sekali tidak ada persiapan.

Tentu, Rapat Beidaihe (rapat tahunan khusus elite partai di Beidaihe) pun sangat mungkin sudah macet, pembahasan tentang hubungan AS-Tiongkok belum ada kesimpulan, juga tidak bisa dipastikan bagaimana menghadapi tindakan AS berikutnya yang tak terduga. Dari respon cepat PKT itu, larangan Trump terhadap TikTok menandakan pukulan bagi PKT jauh melampaui dugaan.

Hal ini juga dari sisi sebaliknya membuktikan, Trump benar-benar telah berhasil menghantam titik vital PKT, dan ancaman keamanan yang disebutkan Trump, jelas banyak sekali, jika hanya menyangkut sebuah piranti lunak biasa, tentu PKT tidak akan seberang ini, dari sudut pandang tertentu, reaksi bawah sadar PKT tidak kalah dengan saat Huawei dilarang.

WeChat Juga Sangat Berarti bagi PKT

Trump ingin membersihkan internet, maka langkah berikutnya adalah WeChat, baru-baru ini respon beberapa perusahaan besar AS sangat aneh.

Menurut informasi, Apple, Disney, dan sejumlah perusahaan besar yang baru saja mengikuti rapat telekonferensi dengan pejabat pemerintahan Trump, menyatakan bahwa akibat dari melarang WeChat mungkin akan “sangat serius”. Bahkan ada wartawan yang sengaja menanyakan ini pada Trump, seperti produk iPhone dari Apple jika tidak bisa menggunakan WeChat maka akan kehilangan pasar di Tiongkok.

Jawaban Trump sangat lugas, “Tak jadi soal, kami harus melakukan hal yang bermanfaat bagi keamanan nasional. PKT telah membuat kami sangat kecewa”.

Perusahaan AS yang berkepentingan di Tiongkok ini mencoba menghalangi Trump melarang WeChat, hal ini seharusnya sudah diduga oleh banyak pihak. Lebih banyak lagi orang akan berpendapat, melarang WeChat hanya akan berpengaruh terhadap etnis Tionghoa di Amerika saja, dampaknya di Amerika sepertinya jauh di bawah TikTok, tapi perusahaan AS tersebut justru lebih peduli terhadap WeChat, sungguh tidak bisa dipercaya. Ini juga seharusnya mengingatkan Trump, bahwa ancaman WeChat terhadap AS mungkin jauh lebih besar dari yang dibayangkan.

WeChat terang-terangan mencuri informasi pribadi dan setiap saat dikendalikan oleh PKT, begitu banyak perusahaan AS justru membela WeChat, seharusnya bukan sekedar ketidaknyamanan akibat tidak bisa menggunakan WeChat, sangat mungkin perusahaan-perusahaan yang berkepentingan di RRT tersebut mendapat tekanan dari rezim PKT, sehingga terpaksa bersuara.

Seberapa Dalam Penetrasi PKT

Dalam pidatonya pada Juli lalu Jaksa Agung Barr berkata, “Seiring dengan hilangnya reputasi pemerintah PKT di seluruh dunia, Kementerian Kehakiman telah melihat semakin banyak pejabat PKT dan perwakilannya berinteraksi dengan pemimpin perusahaan besar Amerika, serta membujuk mereka agar melindungi kebijakan dan tindakan yang disukai PKT, suara Amerika yang sembunyi di belakangnya dapat meningkatkan pengaruh pemerintah PKT, terlebih dapat memicu simpati pada para penegak hukum yang merupakan orang Amerika, dengan menutupi keterlibatan kemajuan politik kita, PKT telah menghindari pemaparan aktivitas lobinya.”

Pernyataan sikap perusahaan AS tersebut terhadap WeChat persis telah menorehkan catatan kaki yang terbaik bagi pernyataan Jaksa Agung. Perusahaan AS tersebut tengah bersuara untuk membela rezim PKT, berupaya melobi pemerintah AS, berupaya melobi Presiden Trump. Jika presiden AS tidak bisa menahan lobi-lobi seperti itu, lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Diperkirakan akan takluk sepenuhnya pada rezim PKT, bergabung dengan “komunitas bersama manusia senasib” yang digadang-gadang PKT.

Capres dari Partai Demokrat minggu lalu pernah menyatakan, begitu terpilih, dirinya akan menghapus tarif masuk tinggi terhadap produk dari RRT, kemudian asistennya buru-buru meralat dan mengatakan akan mempertimbangkan kembali hal itu. Ini tidak hanya pembenaran politik, melainkan juga menapaki jalan lama, meneruskan kebijakan interaksi yang telah gagal. Kebijakan seperti itu sangat bertentangan dengan survei masyarakat terbaru yang dilakukan oleh Pew Research Center.

Berdasarkan hasil riset terbaru oleh Pew Research Center, sebanyak 78% responden Amerika menilai rezim PKT bertindak tidak wajar, dan telah menyebabkan pandemi di seluruh dunia; sebanyak 77% responden tidak percaya pada PKT dan Xi Jinping; bahkan sebanyak 73% responden menyatakan, walau merusak hubungan ekonomi, Amerika seharusnya mendorong penegakan HAM di Tiongkok. Ini adalah aspirasi arus utama di Amerika, yang telah dilakukan Trump, sesuai aspirasi warga, sesuai dengan keamanan dan kepentingan AS.

AS Lepas Kaitan dengan Rezim Komunis Tiongkok Tak Terbendung

Kebijakan Trump untuk melepaskan keterkaitan dengan rezim PKT sudah tak terbendung lagi, rezim PKT juga telah menyadari hal ini, tengah diam-diam mengerahkan berbagai cara berusaha mengulur waktu. Beralasan jika meyakini PKT mengharapkan Trump gagal menjabat kembali, lalu meneruskan berbagai cara penetrasi, melobi AS mengubah kebijakan interaksinya, ini akan sangat membahayakan bagi Amerika. Selama bertahun-tahun, PKT dengan skala tinggi memperlihatkan ambisi hegemoninya, karena beranggapan penetrasi seperti ini sudah nyaris berhasil.

Sejumlah perusahaan AS belum bersedia melepaskan kepentingannya di Tiongkok, tidak bersedia mengikuti tren melepaskan keterkaitan. Perusahaan tersebut terus dipaksa untuk menyerahkan kekayaan intelektualnya kepada PKT, di tengah pandemi ini juga mengalami kerugian besar, bisnis seperti ini apakah mungkin bertahan lama? Apple dan Samsung memproduksi ponsel dan membangun bisnis di Tiongkok, banyak teknologi mereka sudah dicuri sejak awal, ponsel seperti Huawei, Xiaomi, dan lain-lain setelah mendapatkan teknologi terkait itu, Samsung pun terdepak keluar dari pasar Tiongkok dengan cara non-pasar. Apple tengah mengalihkan rantai pasokannya ke India, masihkah berpikir bisa mempertahankan bisnis di Tiongkok? Setelah berhasil mencuri teknologi dari Apple, jika tidak bisa meraup keuntungan, apakah Apple masih bernilai bagi PKT?

Begitu pula dengan perusahaan AS lainnya, yang sekarang melobi pemerintah AS bgi PKT, di kemudian hari mungkin akan ditendang oleh PKT. Bahkan mata-matanya sendiri pun PKT dengan mudah mencampakkannya, dan pejabatnya pun sewaktu-waktu bisa dijebloskan ke penjara, bagaimana mungkin akan peduli terhadap orang AS atau perusahaan AS? Kisah tragis sekelompok pengusaha Taiwan apakah masih belum cukup?

Trump bertekad melepas kaitan AS dengan rezim PKT, ini adalah aspirasi arus utama warga AS. Status media massa PKT dan Institut Konfusius telah diubah menjadi tim negara asing, Kedubes AS di Tiongkok telah mengganti simbolnya, TikTok dan WeChat dilarang, lepas kaitan di sektor keamanan dilakukan lebih dulu, lepas kaitan secara politik juga sudah dimulai, lepas kaitan secara ekonomi tengah dilakukan.

Rezim PKT tengah berusaha bertahan hidup, secara bawah sadar berusaha mencari ruang untuk tetap eksis, tapi takdir sudah ditentukan, rontaan PKT hanya akan semakin mempercepat keruntuhannya. Baik perusahaan AS, warga AS, negara di dunia, atau lebih banyak orang Tiongkok, harus menentukan pilihan di antara kebenaran dan kejahatan, pilihan ini juga akan secara langsung menentukan masa depan setiap orang. (Sud)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=WJzN8hpJl0M

Meninggalkan Kejahatan: Penghancuran Sodom dan Gomora

0

oleh Eric Bess

Sulit untuk menyangkal bahwa ada konsekuensi atas tindakan kita. Konsekuensi dari tindakan seseorang dapat memengaruhi tidak hanya orang yang melakukan tindakan tersebut, tetapi juga lingkungan terdekat orang tersebut. Rumah, keluarga, dan teman kita semua dapat dipengaruhi oleh cara kita memutuskan untuk berperilaku.

Melipat gandakan konsekuensi tindakan satu orang dengan tindakan komunitas, dan seluruh kota, negara bagian, atau negara dapat terpengaruh. Kisah kota Sodom dan Gomora adalah contoh perilaku dua komunitas, karena kemaksiatannya, mengarah pada kehancuran komunitas tersebut.

Kota maksiat

Sodom dan Gomora terkenal karena kemaksiatannya. Tuhan ingin menghancurkan Sodom dan Gomora karena dosa penduduknya, tetapi Ibrahim berdoa atas nama mereka. Dia meminta Tuhan untuk menyelamatkan nyawa orang baik, dan Tuhan setuju untuk menyelamatkan semuanya jika 10 orang baik dapat ditemukan.

Tuhan mengirimkan dua malaikat kepada keponakan Ibrahim, yang bernama Luth. Luth menerima malaikat itu di rumahnya dengan keramahan, tetapi gerombolan jahat berkumpul di luar rumah Luth dan menuntut agar dia menyerahkan malaikat itu kepada mereka. Luth menawarkan putrinya sebagai gantinya, tetapi gerombolan itu bersikeras untuk mengambil malaikat. Kedua malaikat itu menanggapinya dengan membutakan mata massa.

Pada titik inilah  Tuhan tidak melihat satu orang pun memiliki hati yang baik kecuali Luth dan keluarganya, dan menemukan alasan untuk menghancurkan kedua kota itu. Para malaikat memerintahkan Luth dan keluarganya untuk pergi dan tidak melihat ke belakang. Belerang dan api menimpa kota dan penduduknya yang penuh  dosa. Namun istri Luth melanggar perintah Tuhan dan melihat ke belakang untuk menyaksikan pembantaian itu, sehingga dia berubah menjadi tiang garam.

John Martin

John Martin adalah pelukis abad ke-19 yang terkenal karena lanskap religius dan pemandangan kota. Dalam lukisannya “Penghan- curan Sodom dan Gomora” (The Destruction of Sodom and Gomorah), John menggambarkan saat Luth dan keluarganya meninggalkan kota yang terbakar.

Sisi kiri komposisi lukisan menampilkan kota-kota yang terbakar sebagai latar belakang. Jika kita menyipitkan mata pada gambar tersebut, kita akan melihat betapa gelap kondisi  kota dibandingkan dengan kecerahan api kuning yang menunjukkan panas yang menyengat.

Kontras yang besar antara kegelapan kota dan api yang terang menambah dinamisme yang seharusnya tidak ada. Asap menyelimuti kota-kota seolah-olah itu adalah ruang di mana api dapat menyala lebih terang. Awan asap ini menyapu dari kiri ke kanan dan juga meningkatkan energi komposisi.

Di bagian bawah kota, membagi komposisi menjadi dua, kita dapat melihat istri Luth. Dia dilukiskan melihat ke arah kota yang terbakar, dan petir menyambar ke arahnya dari kuadran kanan atas komposisi. Di kuadran kanan bawah, anggota keluarga Luth lainnya ditampilkan melarikan diri ke tempat aman. Mereka menundukkan kepala dan menatap ke depan. Lingkungan tempat mereka melarikan diri semakin sedikit kontras.Menjaga jiwa kita tetap terang dan meninggalkan kejahatan

Saat melihat lukisan “Penghancuran Sodom dan Gomora” karya John Martin, saya langsung berpikir apa artinya ini bagi dunia batin saya, hati dan pikiran saya, karakter saya. Bagi saya, kota adalah repre- sentasi dari konsekuensi tindakan saya — tidak hanya bagi lingkungan saya tetapi juga jiwa saya.

Jiwa, seperti sebuah kota, dibangun dan dihancurkan  oleh tindakan seseorang. Karakter yang bajik menuntun pada jiwa yang berkembang dan sejahtera. Karakter jahat mengarah pada kekerasan dan kehancuran. Karakter yang bajik bertindak sesuai dengan kesejahteraan semua, dan karakter jahat menghancurkan secara egois dengan keinginan yang mendasar.

Yang manakah dari ini, kebajikan atau keburukan yang merupakan susunan jiwa kita saat ini, susunan hati dan pikiran kita? Mungkin keduanya ada, dan jika keduanya, mana yang dominan?

Komposisi lukisan John  Martin menggambarkan kota-kota itu sangat gelap dibandingkan dengan nyala api yang menghancurkannya. Pemandangan kontras tinggi ini membuat saya mempertimbangkan perbedaan mencolok antara kebajikan dan keburukan, dan bahwa nyala api, yang mewakili kebajikan, selalu memiliki kemampuan untuk menelan dan menghancurkan kejahatan. Kejahatan tidak memiliki kesempatan di hadapan kebenaran. Dan kebenaran menuntut kita meninggalkan kejahatan demi kebaikan.

Kita harus meninggalkan kejahatan dan tidak pernah melihat ke belakang agar kita tidak kehilangan jiwa, karena kejahatan yang membuat jiwa kita rapuh seperti tiang garam. Mungkin dengan memunggungi kejahatan, konflik kontras tinggi antara kebenaran dan kejahatan akan terus menjadi ketenangan batin, mewakili kedekatan kita dengan Tuhan. (nit)

Keterangan : Istri Nabi Luth berbalik untuk melihat kembali kejahatan dan binasa. Detail dari “Penghancuran Sodom dan Gomora,” pada tahun 1852 oleh John Martin. Minyak di atas Kanvas, 53,6 inci kali 83,5 inci. Galeri Seni Laing, Inggris. (Domain publik)

* Eric Bess adalah seniman representasional. Dia saat ini adalah mahasiswa doktoral di Institute for Doctoral Studies in the Visual Arts (IDSVA).

Video Rekomendasi :

Kemegahan, Mitos dan Keperkasaan Angkatan Laut di Painted Hall Inggris

0

oleh Lorraine Ferrier

Seniman James Thornhill ditugaskan untuk mendekorasi ruang makan besar Rumah Sakit Kerajaan untuk Pelaut, yang sekarang dikenal sebagai Old Royal Naval College. Dia melukis skema yang menunjukkan kemakmuran dan kekuatan angkatan laut Inggris.

Sir James, “adalah satu-satunya pelukis Inggris di zamannya yang memahami dan berhasil meniru formula Eropa untuk lukisan dinding dan langit-langit, selain itu juga merupakan satu-satunya pelukis asli Inggris yang dapat bersaing dengan banyak pelukis dekoratif asing yang bekerja di Inggris,” menurut Oxford Dictionary of Art.

Lukisan Sir James seluas 3.716 meter persegi yang terdapat di Painted Hall dan di kubah Katedral St. Paul London, semuanya berada dalam dua bangunan ikonik karya arsitek terkemuka, Sir Christopher Wren, dianggap sebagai mahakarya Sir James Thornhill.

Pentingnya lukisan sejarah

Di Inggris pada abad ke-18, lukisan sejarah (seperti yang ada di Painted Hall) dianggap sebagai genre lukisan tertinggi.

The Painted Hall di Old Royal Naval College di Greenwich, London, tempat ratusan tokoh ditampilkan dalam lukisan Sir James Thornhill yang merayakan raja Inggris dan kekuatan angkatan laut dan pedagangnya. (Old Royal Naval College)

“Mengenai melukis Sejarah, Orang harus memiliki kualitas utama dari Sejarawan yang baik, dan yang lebih; dia masih harus mencapai lebih tinggi lagi, dan memiliki Bakat yang dibutuhkan untuk menjadi penyair yang baik; aturan untuk Perilaku Lukisan hampir sama dengan yang harus dipelajari dalam menulis puisi,” catat sejarawan seni William Vaughan dalam bukunya “British Painting: The Golden Age”. William mengutip dari “Essay on the Theory of Painting” tahun 1715 oleh Jonathan Richardson.

Puisi yang dirujuk Jonathan adalah puisi epik seperti yang diceritakan oleh Homer dan Virgil.

Unsur-unsur puisi epik yang terkait dengan lukisan sejarah dapat ditemukan dalam “A Hand- book to Literature” (Buku Pegangan Sastra) oleh William Harmon dan C. Hugh Holman. Sebuah epik adalah “puisi naratif panjang dalam gaya tinggi yang menampilkan karakter-karakter dengan posisi tinggi dalam petualangan yang membentuk keseluruhan organik melalui hubungan mereka dengan tokoh heroik sentral dan melalui perkembangan episode penting bagi sejarah suatu bangsa atau ras.”

Setiap lukisan  epik di Painted Hall adalah proklamasi pemerintahan Protestan Inggris, dengan tokoh atau tokoh utama heroik adalah monarki, dan setiap detail memperkuat pentingnya pemerintahan besar ini.

Kebutuhan lukisan sejarah Inggris

Pada awal abad ke-18, Inggris tidak memiliki tradisi seni lukis sejarah yang kuat untuk diikuti karena, kata William Vaughan, tidak ada pelatihan atau perlindungan untuk  mempertahankan sekolah. Protestan Inggris tidak memiliki tradisi yang kaya tentang pelukis istana, juga tidak memiliki perlindungan dari gereja seperti halnya negara-negara Katolik. Lukisan Inggris mulai berubah pada awal abad ke-18 ketika monarki Protestan perlu menyampaikan kekuatannya.

Akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18 adalah masa perubahan besar bagi Inggris. Pada tahun 1688, William of Orange (pangeran Belanda) naik tahta sebagai William III (bersama istrinya, Putri Mary) dari ayah mertuanya yang Katolik, Raja James II. William dan Mary bersama-sama memerintah Inggris.

Dan, sejak masa pemerintahan mereka, seperti yang ditetapkan Parlemen dalam Bill of Rights 1689, umat Katolik Roma dilarang naik takhta karena “berdasarkan pengalaman telah ditemukan bahwa tidak  konsisten dengan keselamatan dan kesejahteraan kerajaan Protestan ini diperintah  oleh pangeran papis (penganut Katolik).”

Lukisan utama di Painted Hall yang lebih rendah, berjudul “Kemenangan Perdamaian dan Kebebasan Atas Tirani,” menampilkan Raja William III (1650–1702) dan Ratu Mary II (1662–1694), pendiri Royal Hospital for Seamen. Di kedua sisi lukisan utama adalah pemandangan kekuatan angkatan laut Inggris. (Old Royal Naval College)

Prioritas Raja William di luar negeri adalah menahan ekspansi musuh kuat Inggris: Prancis. Kedua negara berbeda dalam keyakinan mereka. Prancis adalah monarki Katolik absolut, dan Inggris adalah monarki  konstitusional Protestan. Inggris dan Belanda bertempur bersama dalam Perang Sembilan Tahun melawan Prancis dari 1689–1697. Lukisan The Painted Hall dimulai tepat setelah periode yang penuh gejolak ini.

Selama 19 tahun Sir James mendekorasi aula, antara 1707 dan 1726, Inggris mengalami tiga pemerintahan: pemerintahan  Raja William  III (1689–1702) dan Ratu Mary II (1689–1694), Ratu Anne (1702–1714), dan Raja George (1714–1727).

‘Kemenangan perdamaian dan kebebasan atas tirani’

William dan Mary dirayakan sebagai pendiri Rumah Sakit Kerajaan untuk Pelaut, seperti yang digambarkan di lukisan aula bawah. Dirancang dalam bentuk elips, lukisan sentral aula bawah dan segala isinya memperkuat kejayaan monarki sebagaimana terkait dengan  judulnya: “Kemenangan Perdamaian dan Kebebasan Atas Tirani”.

Raja dan ratu menjadi pusat perhatian  di tengah lukisan yang berbentuk elips. Ratu Mary dengan percaya diri memegang tongkat dan melihat langsung ke luar lukisan. Perdamaian (sosok perempuan disamping Ratu Mary) yang berpakaian putih dengan dua merpati di sisinya, dengan ragu-ragu mendekati Raja William, yang mengambil ranting zaitun dari tangannya. Baik Perdamaian maupun Raja William sama-sama menggunakan tangan kanan  mereka, menggemakan tradisi berjabat tangan.

Di bawah kaki kanan Raja William, tampak Raja Louis XIV, raja Prancis, meringkuk dibawah sambil memegang pedang yang patah dan hancur. Prancis adalah negara paling kuat di benua Eropa pada saat itu, musuh yang ditakuti Inggris.

Raja William memegang topi merah Liberty (topi Frigia) di tangan kirinya. Eropa, yang berlutut di sisi kiri William, mengulurkan tangan ke arah topi, yang menunjukkan bahwa Raja William yakin sedang membebaskan Eropa dari tirani Prancis. Dan tampak seolah William yang pertama mengambil ranting zaitun dari Peace (Perdamaian), mungkin menunjukkan bahwa perdamaian harus diterima sebelum kebebasan dapat dideklarasikan.

Dewa Yunani Apollo berdiri di dalam keretanya saat dia mengejar kerub, yang melambangkan embun pagi, untuk membawa terang ke dunia, dalam lukisan “Kemenangan Perdamaian dan Kebebasan Atas Tirani”. (Old Royal Naval College)

Tokoh mitologi yang mengelilingi raja, semuanya untuk menonjolkan kekuatan mereka. Di sepertiga bagian atas elips, Apollo, Dewa matahari Yunani, berdiri di kereta perangnya di langit, membawa cahaya ke dunia, dan tampak mengejar kerub (malaikat bersayap) memegang kendi air, yang melambangkan embun pagi.

Dalam mitologi Yunani, Apollo suka mendirikan kota kecil dan besar serta membangun konstitusi sipil. Selain itu, Apollo melindungi kerajaan dengan menangkal kejahatan dan membantu mereka yang membutuhkan. Semua ini adalah kualitas penting untuk pemerintahan yang benar — untuk memperluas kerajaan dan menjunjung kebaikan.

Di bawah Apollo dan tepat di atas para bangsawan terdapat empat kebajikan utama: Keadilan memegang pedang, Kebijaksanaan memegang cermin, Kesederhanaan memegang kendi emas, dan Ketabahan memegang pilar batu.

Di bagian bawah lukisan, pejuang mitologi Yunani, Hercules (dengan tongkatnya) dan Pallas Athena (mengenakan helm, perisai, dan tongkatnya), bersama-sama menggunakan kekuatan dan kebijaksanaan mereka untuk melindungi kebajikan kerajaan dengan mengusir kejahatan.

Kekuatan Angkatan Laut Inggris: Abad ke-18 dulu dan sekarang

Di kedua sisi lukisan langit-langit tengah, “Kemenangan Perdamaian dan Kebebasan Atas Tirani”, terdapat dua adegan yang menunjukkan kekuatan angkatan laut Inggris. Armada laut yang kuat adalah yang paling penting bagi kekaisaran Inggris yang sedang berkembang.

Lukisan timur aula bawah menunjukkan galleon (kapal layar) Spanyol yang direbut sebagai rampasan perang, simbol dari penaklukan Inggris atas Gibraltar pada tahun 1704 dalam Perang Suksesi Spanyol. Dalam lukisan itu, Diana, sang Dewi Bulan yang mengawasi pasang surut, memberikan pengetahuan pasang surut yang diperlukan kepada pelaut kerajaan. Sir James juga melukis alegori sungai perdagangan penting Inggris.

Ratu Mary II dan Raja William III dikelilingi oleh alegori yang menunjukkan pemerintahan yang sukses, dalam detail dari lukisan “Kemenangan Perdamaian dan Kebebasan Atas Tirani,” di Painted Hall di Greenwich, London. (Old Royal Naval College)

Para astronom dan ilmuwan hebat zaman itu tampil dalam lukisan itu, seperti Isaac Newton dengan “Principia”, prinsip-prinsip filsafat alam. Dan astronom kerajaan pertama, John Flamsteed (1646–1719), pendiri Observatorium Greenwich, memegang peta astronomi yang memprediksi gerhana matahari di masa depan (dilukis sebelum tanggal yang diperkirakan). Untungnya, prediksi John Flamsteed akurat.

Lukisan aula bawah lainnya menampilkan kekuatan angkatan laut Inggris yang sedang berkembang. HMS Blenheim, Man-of-War Inggris, terlihat bersama dengan sosok bersayap, Victory. Figur Galileo juga tampil di sini, karena penemuan astronominya dan karyanya dalam menyempurnakan teleskop.

Kota London diwakili oleh seorang wanita tampan dengan pedang dan perisai. London didukung oleh seorang pria, yang melambangkan Sungai Thames, dan seorang wanita, Sungai Isis, bagian atas Sungai Thames. Di bawah mereka, Sungai Tyne menuangkan batu bara ke dalam mangkuk emas: Rumah Sakit Kerajaan bergantung pada pajak batu bara, dan London bergantung pada batu bara yang dibawa melalui laut dari Tyne.

Unjuk kekuatan

Di langit-langit lengkungan  proscenium yang menghubungkan aula bawah dan aula atas terdapat tanda-tanda alegoris dari zodiak. Angka-angka tersebut mewakili rasi bintang yang akrab bagi pelaut saat mereka dinavigasi oleh bintang-bintang dalam perjalanan mereka.

Di aula atas itulah tiga generasi raja Protestan berkumpul, untuk menunjukkan kekuatan, seolah mengatakan bahwa George, yang saat itu menjadi raja, menghargai semua pendahulu dia.

Di seluruh Painted Hall tetapi khususnya di aula atas, Sir James secara mengesankan menggunakan lukisan  berwarna abu-abu yang disebut grisaille untuk meniru patung batu, dan juga melukis “trompe l’oeil” (“menipu mata”) yang paling spektakuler, di mana tampilan arsitektur klasik yang menakjubkan seolah-olah kokoh.

Di dinding barat, Sir James melukis arsitektur klasik megah  yang membentang hingga alam surgawi. Sebuah prasasti dalam bahasa Latin dari “Eclogues” Virgil muncul di atas batu yang menyatakan: “Sebuah generasi baru telah turun dari surga”, memperkenalkan dinasti Hanoverian baru yang dipimpin oleh George I. George naik takhta setelah Ratu Anne meninggal tanpa pewarisan, meskipun ada 50 umat Katolik yang berada di garis takhta di hadapannya.

Dalam lukisan itu, dalam tampilan kekuatan yang disengaja, George dikelilingi oleh keluarganya, calon penerus takhta, menunjukkan soliditas garis Protestan. Ibu George, Sophie dari Hanover, yang meninggal hanya dua bulan sebelum kematian Ratu Anne, dihormati dalam lukisan dengan mahkota lukisan dinding (mahkota yang mewakili kota atau perbatasannya) yang menunjukkan bahwa dia adalah pelindung alam.

Segala sesuatu dalam lukisan ini menunjukkan kekayaan masa depan Inggris di bawah pemerintahan George. Sesosok bersandar pada tumpah ruah yang dipenuhi emas; Katedral St. Paul yang ikonik dirancang oleh Sir Christopher, dan  kubah  yang  dilukis oleh Sir James, tampil mencolok di latar belakang. Sosok di sebelah kanan memegang trisula, simbol laut, dan menunjuk ke gulungan naskah yang menyebutkan semua kemenangan angkatan laut dari Armada Spanyol pada 1558 hingga 1718.

Dan di sebelah kanan, Sir James Thornhill menempatkan dirinya dalam lukisan itu, memberi isyarat seolah-olah sedang memperkenalkan keseluruhan pemandangan. Sebelum dia menyelesaikan tugasnya, dia mendapatkan gelar ksatria, menjadi Sir James Thornhill, seniman pertama yang menerima kehormatan ini. (jen)

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Painted Hall di Old Royal Navy College, ikuti tur virtual di VirtualTour.ORNC.org

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=tVi1eFlEMOo

Pakar Satgas : Penambahan Kasus Perkotaan Dominasi Jumlah Penderita Corona Nasional

0

ETIndonesia. Berdasarkan hasil analisis data mingguan periode 23 Agustus 2020, Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyatakan bahwa kasus positif COVID-19 di perkotaan menyumbang angka yang lebih tinggi di angka nasional dibandingkan dengan angka kasus positif COVID di kabupaten.

Hasil analisis periode 23 Agustus 2020 menunjukkan bahwa perkotaan di Indonesia (dengan total 98 kota) menyumbang sebanyak 92.953 kasus konfirmasi COVID-19 atau sebesar 64,83 persen dari jumlah angka nasional, sedangkan kabupaten (dengan total 416 kabupaten) menyumbang sebanyak 50.415 kasus atau sebesar 35,17 persen.

“Ketika kita melihat terkait dengan jumlah kasus konfirmasi positif, perkotaan menyumbangkan 64,83 persen kasus COVID-19 yang ada di Indonesia. Sedangkan sisanya, berasal dari kabupaten meskipun jumlah kabupaten lebih banyak,” tutur Dewi dalam dialog di Media Center Satgas Nasional, Jakarta, Rabu (26/08).

Menelaah lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa pada peringkat 40 besar kabupaten/kota di Indonesia dengan jumlah kumulatif kasus tertinggi di tingkat nasional, perkotaan menempati 28 posisi atau 70 persen dari 40 kabupaten/kota, sedangkan kabupaten hanya menempati 12 posisi atau 30 persen.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa kabupaten memiliki tren angka kasus yang lebih baik daripada perkotaan. Berikut merupakan persentase perbandingan kasus aktif, kematian, dan kesembuhan COVID-19 di kota dan kabupaten:

Kota

Kasus aktif: 27,2 persen

Angka kematian: 4,54 persen

Angka kesembuhan: 68,26 persen

Kabupaten

Kasus aktif: 23,21 persen

Angka kematian: 4,4 persen

Angka kesembuhan: 72,39 persen

Dewi menegaskan bahwa jumlah kasus aktif harus menjadi fokus utama karena angka tersebut menunjukkan pasien yang saat ini masih terinfeksi COVID-19 dan sedang dirawat rumah sakit maupun melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Yang harus kita fokuskan adalah jumlah kasus aktif yang ada di Indonesia. Karena jika dihitung secara kumulatif akan terus bertambah, sedangkan kasus aktif adalah berapa jumlah orang yang sedang sakit. Mungkin bisa diisolasi mandiri di rumah bisa juga dirawat di rumah sakit,” tegas Dewi.

Selanjutnya, Dewi memaparkan data proporsi kabupaten/kota terbesar berkaitan dengan jumlah kasus aktif. Dewi menyatakan proporsi terbesar di perkotaan yaitu sebanyak 35 dari 98 kota memiliki jumlah kasus aktif sebanyak 11 hingga 50 kasus. Sedangkan 134 dari 416 kabupaten memiliki jumlah kasus aktif sebanyak 1 hingga 10 kasus.

Jika dibandingkan dengan persentase rata-rata angka kasus aktif dunia, yaitu sebesar 28,42 persen. Sebanyak 52 kota dan 239 kabupaten di Indonesia berada di bawah rata-rata dunia. Tercatat tujuh kabupaten di Indonesia tidak memiliki kasus aktif COVID-19.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan perbadingan persentase rata-rata kematian dunia, yaitu sebesar 3,54 persen. Dewi menyatakan bahwa terdapat 50 kota atau 51 persen dari jumlah keseluruhan kota di Indonesia memiliki angka kematian di atas rata-rata dunia. Hal ini menjadi evaluasi untuk terus menekan angka kematian COVID-19.

“Masih 51 persen di atas rata-rata dunia. Jadi ini evaluasi kita, ternyata di kota masih banyak yang harus dikejar minimal untuk sama dengan rata-rata dunia kalau bisa jauh lebih rendah lagi,” ucap Dewi.

Sedangkan data kematian di kabupaten menunjukkan tren yang lebih baik dari perkotaan, yaitu sebanyak 254 kabupaten atau 61 persen dari jumlah keseluruhan kabupaten di Indonesia memiliki angka kematian di bawah rata-rata dunia.

“Angkanya sudah lebih baik dibandingkan angka yang ada di kota. Namun, jika dihitung rata-rata secara nasional, angka kematian COVID-19 di Indonesia masih berada di atas rata-rata dunia. Hal ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk tetap berupaya menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan,” ujar Dewi.

“Rata-rata kematian nasional masih di atas dunia, ini yang harus kita kejar bersama-sama bagaimana orang yang terinfeksi ini sembuh tidak kemudian meninggal,” tutur Dewi.

Selanjutnya Dewi menyampaikan perbandingan angka kesembuhan kabupaten/kota dengan rata-rata kesembuhan dunia yang saat ini berada di angka 68,12 persen. Angka kesembuhan di 41 kota dan 237 kabupaten di Indonesia berada di atas rata-rata dunia.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kerentanan kabupaten/kota dalam menghadapi COVID-19, diantaranya adalah jumlah, densitas, dan jumlah aktivitas penduduk, dan fasilitas kesehatan.

Terakhir, Dewi memberikan beberapa rekomendasi berkaitan dengan pencegahan dan penanganan COVID-19 di kabupaten/kota, yaitu harus memahami karakteristik kerentanan yang berbeda-beda di setiap kabupaten/kota, melakukan penyesuaian respons dan mitigasi, dan tetap waspada dan jangan lengah.

“Ini harus dipahami, kita harus bertanggung jawab ketika memutuskan untuk keluar dari rumah, kita tengah memutuskan untuk ada risiko yang harus dihadapi. Bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi untuk keluarga dan juga yang tinggal di rumah sebenarnya,”pungkasnya. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=0ER-5p3aXi8

Sempat Sembuh, Dua Pasien di Belgia dan Belanda Terinfeksi Ulang Coronavirus

Theepochtimes.com- Kasus terinfeksi ulang corona terjadi di Belgia dan Belanda, menyusul laporan minggu ini oleh para peneliti di Hong Kong tentang seorang pria di sana yang terinfeksi kembali dengan jenis virus yang berbeda. Ia terinfeksi kembali setelah empat setengah bulan  dinyatakan sembuh dari infeksi yang pertama. 

Seperti dikutip dari Reuters 25 Agustus 2020, insiden itu memicu kekhawatiran tentang keefektifan vaksin potensial melawan virus, yang telah merengut nyawa ratusan ribu orang.  Meskipun para ahli mengatakan, perlu ada lebih banyak kasus infeksi ulang agar kasus ini dapat dibenarkan.

Ahli virologi Belgia, Marc Van Ranst mengatakan bahwa, kasus Belgia adalah seorang wanita yang tertular COVID-19 untuk pertama kalinya pada Maret dan kemudian pada Juni. Ia mengatakan, kasus infeksi ulang lebih lanjut kemungkinan akan muncul ke permukaan. 

“Kami tidak tahu apakah jumlahnya akan banyak. Saya kira mungkin tidak, tapi kita harus melihat, ”katanya kepada Reuters, mencatat bahwa COVID-19 hanya ada pada manusia kurang dari setahun.

Ia mengatakan, Mungkin vaksin perlu diulang setiap tahun, atau dalam dua atau tiga tahun. Pakar itu menuturkan : “Tampaknya jelas bahwa kami tidak akan memiliki sesuatu yang berhasil, katakanlah, 10 tahun”. 

Van Ranst, yang duduk di beberapa komite COVID-19 Belgia, mengatakan bahwa dalam kasus-kasus seperti wanita Belgia di mana gejalanya relatif ringan, tubuh mungkin tidak menciptakan cukup antibodi untuk mencegah infeksi ulang, meskipun mereka mungkin telah membantu membatasi penyakit.

Pengujian Genetik

Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat di Belanda mengatakan, mereka juga mengamati kasus infeksi ulang di Belanda.

Ahli virologi Marion Koopmans mengatakan bahwa pasien adalah orang lanjut usia dengan sistem kekebalan yang lemah. Dia mengatakan kasus di mana orang sudah lama sakit dengan virus dan kemudian kambuh lagi lebih mudah diketahui. Tetapi infeksi ulang yang sebenarnya, seperti dalam kasus Belanda, Belgia, dan Hong Kong, memerlukan pengujian genetik virus pada infeksi pertama dan kedua untuk melihat apakah kedua contoh virus itu sedikit berbeda.

Koopmans, penasihat pemerintah Belanda, mengatakan infeksi ulang telah diperkirakan. Ia berkata : “Seseorang muncul dengan infeksi ulang, itu tidak membuat saya gugup, Kami harus melihat apakah itu sering terjadi.”

Juru bicara WHO Margaret Harris mengatakan pada briefing PBB di Jenewa mengenai kasus Hong Kong bahwa, sementara laporan  infeksi ulang telah muncul sekarang dan kemudian, penting untuk memiliki dokumentasi yang jelas tentang kasus-kasus tersebut.

Beberapa ahli mengatakan, kemungkinan kasus seperti itu mulai muncul karena pengujian yang lebih besar di seluruh dunia, daripada karena virus mungkin menyebar secara berbeda.

Namun, Dr David Strain, dosen senior klinis di University of Exeter dan ketua komite staf akademik medis British Medical Association, mengatakan kasus tersebut mengkhawatirkan karena beberapa alasan.

“Yang pertama adalah hal itu menunjukkan bahwa infeksi sebelumnya tidak bersifat protektif, Kedua, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa vaksinasi mungkin tidak memberikan harapan yang telah kita tunggu-tunggu.” 

Untuk diketahui, Pandemi global yang terjadi saat ini akibat dari virus Komunis Tiongkok atau yang dikenal dengan pneumonia Wuhan atau coronavirus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Penyebutan Virus Komunis Tiongkok dilakukan sebagai bentuk tuntutan tanggung jawab kepada rezim komunis Tiongkok yang sejak awal berusaha menutupi wabah mematikan tersebut. Bahkan, menggunakan tangan besi untuk membungkam yang mengungkap fakta penyebaran virus itu

Keterangan Gambar: Seorang anggota staf medis mengambil sampel tes virus korona dari seorang wanita selama pengujian penyakit coronavirus drive-thru (COVID-19), di gelanggang es yang diubah, di Alkmaar, Belanda, pada 8 April 2020. (Piroschka van de Wouw / Reuters )

(asr)

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=GiWGvpckiDY

Seekor Kucing Mengunjungi Rumah Sakit Setiap Hari, ‘Dipekerjakan’ Sebagai Keamanan dan Mendapat Lencana Sendiri

0

Kegigihan bisa membawa Anda ke hal-hal yang tak terduga. Seperti halnya wajah kecil bercambang dan kepribadian yang manis ini.

Dan karena Elwood memiliki semua ini dan banyak lagi, tidak heran jika kucing kecil ini berhasil mendapatkan pekerjaan yang bagus hanya dengan sering berkunjung ke rumah sakit setempat.

Kucing cantik itu telah berkeliaran di sebuah rumah sakit di Richmond, Australia, selama lebih dari setahun, dan selama waktu itu dia telah berubah dari pengunjung sesekali menjadi anggota staf tetap.

(Foto: Esther Williams)

Tidak ada yang yakin dari mana asal Elwood atau mengapa dia begitu tertarik ke rumah sakit, tetapi yang diketahui semua orang adalah bahwa dia adalah ‘pria kecil’ yang manis namun serius dan bahwa dia sangat berdedikasi untuk menjaga rumah sakit dan semua orang di dalamnya agar aman dan terjamin.

(Foto: Chantel Trollip)

Elwood selalu mengawasi rumah sakit, mengawasi segala sesuatunya dan memastikan tidak ada yang mencurigakan yang terjadi.

Kadang-kadang dia beristirahat sejenak untuk menikmati beberapa tepukan dan pelukan, tetapi fokus utamanya adalah memastikan tidak ada hal mencurigakan yang terjadi di sekitar rumah sakit.

(Foto: Chloe Ramsden)

Kerja ketekutan dan dedikasinya yang mengesankan terhadap keamanan rumah sakit telah membuatnya secara resmi “dipekerjakan” oleh tim keamanan rumah sakit: Elwood telah diberi lencana sendiri yang sama dengan yang dimiliki rekan kerjanya.

(Foto: Chantel Trollip)

Kami yakin Elwood sangat senang bahwa kerja keras dan patrolinya yang tak kenal lelah telah diakui, dan dia sekarang secara resmi menjadi bagian dari tim keamanan.

Dan dengan kucing keren ini bekerja, kami yakin staf dan pasien merasa sangat aman dan terlindungi. (yn)

Sumber: justsomething

Video Rekomendasi:

Lockdown di Xinjiang Seperti Penjara, Dipaksa Minum Obat Hingga Teriakan Warga yang ‘Jenuh’ Dinyatakan Melanggar Hukum

0

Ntdtv.com- Sejak disegel dari rumah ke rumah di kota Urumqi bulan lalu, penduduk di berbagai tempat di Xinjiang dikurung dalam rumah mereka selama sebulan. Itu dilakukan oleh  pihak Komunis Tiongkok saat merebaknya penularan epidemi. Menurut data resmi saat ini, kasus yang baru didiagnosis di beberapa kota  prefektur di Xinjiang telah dinyatakan “nol kasus”, tetapi penutupan kota secara paksa masih terus berlanjut. 

Berbagai informasi dari netizen setempat beredar luas di Weibo, sehingga dunia luar dapat merasakan kengerian dari penutupan paksa di Xinjiang.

Ada netizen yang mengungkapkan bahwa jendela setiap rumah warga di Urumqi baru-baru ini telah ditutup. Sedangkan otoritas pemda setempat mengirim orang untuk mengawasi, bahkan jauh lebih ketat daripada penutupan kota di Wuhan. 

Netizen di Urumqi juga memposting foto gerbang bangunan tempat tinggal warga setempat, mengeluh pemerintah Komunis Tiongkok kembali memberikan “Kado genap satu bulan” karena khawatir tentang kurangnya keefektifan segel ketika genap 30 hari menutup kota. Sehingga menutup pintu rumah warga dengan selotip untuk mencegah penghuninya keluar rumah.

Keterangan Foto : Pintu rumah warga Urumqi ditutup selotip. (Internet)
Keterangan Foto : Beberapa personel dari pemda setempat menambahkan batu atau paku ke gerbang pintu rumah warga, memaksa warga untuk terus “mengurung diri” di rumah.
Pejabat memperingatkan warga bahwa tidak minum obat adalah ilegal. (Gambar web)

Pada tanggal 21 Agustus 2020, beberapa netizen mengutip informasi dari sejumlah netizen Xinjiang, mengatakan bahwa petugas pencegahan epidemi Xinjiang mulai mendistribusikan obat-obatan tradisional Tiongkok dari pintu ke pintu rumah warga.  Selain itu, personel di lingkungan komunitas juga harus mengawasi warga untuk meminumnya secara langsung di depannya. Bahkan begitu juga dengan wanita hamil. Banyak warga mengatakan, setelah minum obat, mereka merasakan gejala tidak nyaman seperti sakit perut, susah tidur, dan diare. Namun demikian, semua postingan di Weibo itu telah dihapus.

Beberapa netizen juga memposting pemberitahuan resmi pemda setempat bahwa “untuk memastikan tidak ada masalah dengan uji asam nukleat ketiga di yurisdiksinya atau Pejabat Partai Komunis Tiongkok,” semua penduduk harus minum dua jenis obat, termasuk Kapsul Lianhua Qingwen dan pil No. 3. Selain itu, juga video yang menunjukkan, lobby perumahan setempat dipenuhi warga, masing-masing segelas air, dan secara kolektif “minum obat” di bawah pengawasan petugas pemda di lingkungan pemukiman tersebut.

Keterangan Foto : Pemberitahuan resmi menyatakan, teriakan kolektif warga pada 23 Agustus itu “melanggar hukum”. (Internet)

Selain itu juga gambar yang menunjukkan bahwa sejumlah warga tidak tahan karena tekanan mental gara-gara dikurung untuk waktu yang lama, atau keluar dalam keadaan darurat. Setelah tertangkap, petugas memborgol mereka ke tangga atau pagar dan menunggu “instruksi” selanjutnya. Beberapa orang mengatakan, bahwa masyarakat di pemukiman tersebut mengancam warga untuk tidak jalan-jalan dalam waktu 14 hari. Bagi mereka yang melanggar akan dikirim ke tempat isolasi selama 21 hari dengan biaya sendiri, kemudian dikirim ke pusat penahanan selama 15 hari.

Netizen setempat juga menuturkan, petugas dari pemda memperingatkan warga pemukiman, termasuk meminta “mengubah tiga kali makan menjadi dua kali makan, dan dua kali makan menjadi satu kali makan”. Tujuannya untuk “menghemat makanan” dan jangan “menciptakan sampah” untuk petugas. Petugas juga memperingatkan warga, bahwa mereka tidak boleh ke rumah sakit untuk membeli obat jika sakit, agar tidak “menimbulkan risiko keselamatan” bagi petugas.

Sementara itu, pemberitahuan lainnya menyebutkan bahwa penduduk setempat, di mana karena terlalu banyak tekanan mental, mengikuti contoh warga Wuhan pada 23 Agustus, secara kolektif berteriak melampiaskan tekanan mentalnya. 

Namun demikian, pihak berwenang telah mengklasifikasikan masalah tersebut sebagai “aktivitas menghasut dengan motif tersembunyi.” Personel keamanan publik telah menemukan dan mewawancarai beberapa peserta melalui sistem pemantauan dan mengancam akan menanganinya “sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.”

Keterangan Gambar: Gerbang pintu di rumah warga Xinjiang disegel dengan selotip dan ada yang diborgol saat keluar rumah. (Internet)

Reporter Zhong Jingming / Editor : Ming Xuan

Johny/asr

Video Rekomendasi

Induk Kucing Tak Segan-segan Memperkenalkan Anak-anaknya pada Sahabat Lamanya Telah Melelehkan Juta Hati

0

Anda mungkin pernah mendengar ungkapan “seperti kucing dan anjing”, ya, itu gambaran bagi saudara atau teman yang tidak pernah akur. Tapi sebenarnya anjing dan kucing bisa menjadi teman yang sangat baik!

Jika Anda belum pernah menyaksikannya sendiri, hari ini kami sajikan di depan Anda pasangan kucing dan anjing yang menggemaskan dan lihat betapa tak terpisahkannya mereka.

Sebuah video, yang telah menyebar menunjukkan seberapa kuat ikatan yang bisa mereka kembangkan. Klip itu diambil di Rusia dan menampilkan seekor anjing dan kucing bertemu di area perkampungan

Ketika anjing itu pergi mengunjungi teman lamanya, dia tidak sendiri. Dia membawa anak-anaknya agar dia bisa “memperkenalkan” mereka pada temannya anjing, dan apa yang terjadi selanjutnya akan meluluhkan hati Anda.

Dia adalah seekor kucing dan anjing jalanan, namun, anjing itu tidak membuang waktu untuk melihat teman kucingnya yang membawa anaknya dan segera mengibas-ngibaskan ekornya dengan gembira.

Sayangnya kami tidak memiliki banyak informasi tentang hewan-hewan kecil ini yang, telah menghabiskan seluruh hidup mereka berkeliaran di jalan-jalan Rusia.

Kucing itu tidak pernah mengenal rumah, tetapi setidaknya dia memiliki teman anjing yang baik untuk berbagi kegembiraan dengan anak-anaknya.

Mungkin dia melakukannya untuk memastikan bahwa anak-anaknya akan aman dengan anjing itu. Kelembutannya segera menyelimuti hati kita.

Salah satu anak kucing mendekat dan tampaknya mengganggu pertemuan anjing dengan induk kucing. Maklum, anjing itu sepertinya tertarik dengan si kecil.

Ibu kemudian menepuk temannya yang berbulu, mungkin sebagai tanda kasih sayang, atau mungkin untuk menasihatinya untuk bersikap baik pada anaknya.

Sesaat kemudian induk kucing sudah cukup nyaman untuk pergi meninggalkan anak kucing bersama anjing. Kemudian bayi lain muncul dan ingin bersenang-senang juga!

Kucing itu pasti sangat menyayangi anjing itu dan mempercayainya. Dia tahu bahwa anjing tidak akan menyakiti mereka dan anaknya akan baik-baik saja. Anda tidak harus menjadi ahli kucing atau anjing untuk mengenali persahabatan yang baik pada pandangan pertama, bukan?

Anak kucing menendang anjing dengan sangat manis, terlihat nyaman meskipun berada di dekat hewan “besar”. Ketika anjing dengan lembut menendang balik, itu hampir seperti dia sedang bermain dengan anak-anak itu.

Anjing itu tampaknya baik kepada anak kecil, hampir seolah-olah dia tahu mereka adalah bayi temannya. Bagaimana dengan induk kucing? Dia beristirahat di dekatnya tanpa terlihat sedikit pun khawatir. Dia mungkin senang diberi istirahat! (yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi: