Home Blog Page 163

Rusia Terpukul dalam Perang Tanpa Awak


ETIndonesia. Perkembangan terbaru di medan perang Ukraina menunjukkan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina berupaya keras dalam pengembangan sistem senjata inovatif, dan bertekad agar dalam waktu singkat dapat memperkenalkan dan menggunakan sistem senjata tersebut untuk mencapai tujuan di medan perang.

Pada 31 Desember, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan bahwa pada hari itu, sebuah rudal anti-udara yang diluncurkan oleh kapal permukaan tak berawak (Uncrewed Surface Vessels. USV) Ukraina berhasil menembak jatuh sebuah helikopter Mi-8 Rusia yang terbang di Laut Hitam. Kejadian tersebut telah mendapat konfirmasi dari blog militer Rusia. Ini adalah pertama kalinya sebuah USV menembak jatuh sebuah pesawat berawak, peristiwa ini menandai bahwa Ukraina telah memimpin jalan menuju era “perang tanpa kesertaan pasukan.”

Kementerian Pertahanan Ukraina menyebutkan bahwa pertempuran bersejarah itu terjadi di dekat Talhankut Point di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia. Rudal yang menembak jatuh helikopter Mi-8 ditembakkan dari USV “Magura V5” yang dioperasikan oleh Grup 13 Badan Intelijen Pertahanan Ukraina (Defense Intelligence of Ukraine. DIU). Menurut laporan bahwa saat itu ada lagi sebuah helikopter Rusia yang meskipun berhasil terbang kembali ke bandara tetapi mengalami kerusakan parah.

Dalam video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Ukraina, terlihat sebuah helikopter Rusia muncul di hadapan kapal tak berawak (USV) tersebut, salah satu kapal tak berawak Ukraina sedang diberondong tembakan oleh helikopter serbu Ka-29 Helix-B milik Angkatan Laut Rusia. Setelah USV tersebut melakukan beberapa manuver sulit untuk mencoba melepaskan diri dari serangan, akhirnya dihancurkan oleh tembakan helikopter. Pada saat yang sama, setidaknya satu helikopter Mi-8 terlihat menembakkan bom umpan inframerah untuk menghindari rudal berpemandu inframerah.

Angkatan Laut Ukraina menggunakan USV “Magura V5” untuk menghancurkan helikopter Rusia, yang merupakan pertama kalinya terjadi dalam suatu pertempuran di mana perangkat tak berawak menembak jatuh sasaran udara dengan meluncurkan rudal dari platform senjata yang bukan berada di ruang dalam kapal. Peristiwa ini menyimbolkan bakal berubahnya cara berperang di waktu mendatang. Hal ini selanjutnya dapat menginspirasi pengembangan sistem tak berawak lainnya yang ditempatkan di darat, laut, dan udara sebagai platform senjata.

Sistem tak berawak yang membawa senjata ofensif mungkin akan mempengaruhi cara Rusia melakukan operasi udara di Laut Hitam, terutama karena panas mesin helikopter akan sangat mudah menjadi sasaran rudal berpemandu inframerah.

Helikopter Mi-8 yang dipersenjatai dengan senapan mesin berat, roket tidak terarah, dan mungkin rudal anti-tank tampaknya menjadi andalan Rusia untuk melawan USV Ukraina. Namun tak satu pun dari senjata itu dapat digunakan untuk melawan atau mencegat peluru kendali udara-udara “Vympel R-73”. Begitu helikopter Rusia memasuki jangkauan serangan R-73, maka helikopter akan menghadapi situasi yang berbahaya.

Pada akhirnya, kapal tanpa awak Ukraina yang dipersenjatai dengan peluru kendali R-73 mungkin berhasil memaksa helikopter Rusia menjauh dari wilayah udara Laut Hitam. Pada saat yang sama, hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada aset militer Rusia lainnya di Laut Hitam, dan akan semakin mempersulit tindakan Rusia terhadap kapal tak berawak Ukraina. Peningkatan kemampuan serangan kapal tak berawak dapat membentuk perang tanpa kesertaan pasukan sepihak yang tidak hanya mengancam Armada Laut Hitam Rusia, tetapi juga Jembatan Krimea, serangkaian pelabuhan di sekitarnya, bahkan membahayakan infrastruktur dan jalur navigasi militer Rusia.

USV “Magura V5” yang dikembangkan oleh Direktorat Intelijen Militer Ukraina, setidaknya sejauh ini, merupakan peralatan baru canggih yang dirancang untuk melakukan berbagai tugas seperti pengintaian, peperangan elektronik, dan serangan presisi. “Magura V5” ini memiliki kecepatan tertinggi 78 kilometer per jam, jangkauan hingga sejauh 800 kilometer, dan mampu membawa muatan seberat 200 kilogram. Karena kecepatannya yang tinggi, kemampuan siluman (menyembunyikan diri) dan kemampuan manuver yang baik, telah membuat Armada Laut Hitam Rusia kewalahan dalam menghadapinya. Sebelumnya, banyak kapal Rusia di Laut Hitam yang terkena serangan bunuh diri dari kapal tak berawak Ukraina sehingga menyebabkan kerusakan parah pada Armada Laut Hitam Rusia, yang kemudian memaksa kapal mereka mundur dari Krimea ke pelabuhan di pesisir Laut Hitam Rusia.

Angkatan Laut Ukraina telah melengkapi USV “Magura V5” dengan sistem navigasi otonom yang didukung oleh kecerdasan buatan yang dapat mengintegrasikan berbagai muatan untuk manuver yang tepat dan keterlibatan target. Kali ini, peluru kendali R-73 (AA-11 Archer) yang diluncurkan “Magura V5” merupakan peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek berpemandu inframerah yang memiliki jangkauan 8,7 mil. Setelah dimodifikasi untuk diluncurkan dari air, jangkauannya berkurang karena hilangnya kecepatan awal kondisi penerbangan pesawat. Namun R-73 yang dimodifikasi dapat diluncurkan dari laut untuk menyerang sasaran di udara. Angkatan Laut Ukraina menamakannya “SeeDragon”.

Faktanya, sejak Mei 2024, Ukraina sudah mulai melengkapi kapal permukaan tak berawak dengan rudal udara-ke-udara berpemandu inframerah. Modifikasi ini awalnya dimaksudkan untuk memungkinkan kapal jenis USV bertahan dari serangan helikopter dan pesawat sayap tetap Rusia, tetapi juga memberikan kemampuan ofensif baru terhadap kapal permukaan tak berawak, selain mengejar kapal permukaan, juga dapat menyerang sasaran udara.

Sulit untuk menilai prinsip kerja aktual dan proses keterlibatan senjata-senjata ini dari video pertempuran. Artinya, tingkat konfigurasi senjata ini, termasuk cara menyelesaikan pencarian, identifikasi, penargetan, dan serangan, masih belum jelas. Namun, pernyataan dari Kementerian Pertahanan Ukraina mengindikasikan bahwa senjata tersebut terbukti efektif dalam serangan udara. Kyrylo Budanov, kepala DIU menegaskan dalam pidatonya pada 31 Desember 2024, bahwa kapal tak berawak yang dilengkapi dengan peluru kendali R-73 telah digunakan untuk menyerang helikopter Rusia berkali-kali sebelumnya, namun belum berhasil.

Selama ini “Magura V5” selalu dianggap sebagai senjata jarak jauh yang hanya dapat melakukan misi serangan bunuh diri di laut, karena ia tidak memiliki kemampuan bertahan, dan hanya bisa bergegas menyelamatkan diri begitu ditemukan oleh musuh. Kini Angkatan Laut Ukraina menggunakannya sebagai platform senjata maritim yang dikombinasikan dengan peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek R-73, yang berpotensi menjadikannya senjata anti-udara baru yang efektif. Pencari inframerah high off-boresight (HOBS) R-73 dapat menemukan target pada berbagai sudut. Setelah dimodifikasi menjadi senjata yang dapat diluncurkan dari USV memberikan R-73 potensi untuk menjadi senjata serang yang sangat efektif, memungkinkannya untuk menyerang target udara dengan sensor tambahan yang minimal.

Ide ini tidak berbeda jauh dengan munculnya NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System) yang juga merupakan modifikasi dari rudal udara-ke-udara jarak pendek “AIM-9X” dan rudal udara-ke-udara jarak menengah “AIM-120” menjadi sistem rudal pertahanan udara yang diluncurkan dari darat. Senjata tersebut telah dimasukkan dalam daftar persenjataan yang dipasok Amerika Serikat untuk membantu Ukraina. Pada Juli 2022, Amerika Serikat mulai mengirimkan NASAMS ke Ukraina untuk melawan serangan udara Rusia. Fakta menunjukkan bahwa NASAMS sudah efektif dalam mempertahankan kota-kota Ukraina dari serangan rudal Rusia.

Ukraina juga melakukan modifikasi R-73, menambahkan peluru kendali tersebut ke sistem pertahanan udara jarak pendek bergerak (SHORADS) 9K33 Osa (SA-8 Gecko) buatan Uni Soviet di era Perang Dingin. Karena keterbatasan jangkauan R-73, maka R-73 mungkin lebih banyak digunakan dalam pertahanan udara di garis depan.

Ukraina memiliki R-73 dalam jumlah besar dan mungkin juga memiliki peluru kendali tipe lama R-60 yang masih cocok untuk diluncurkan dari kapal permukaan tak berawak, meski secara umum peluru kendali tua ini kurang mumpuni. Namun R-73 masih menjadi perlengkapan senjata standar jet tempur MiG-29 dan Su-27 Angkatan Udara Ukraina.

Selama pertempuran tutup tahun lalu antara kapal tak berawak Ukraina dan helikopter Mi-8 Rusia, militer Ukraina juga berhasil menyadap komunikasi pilot Rusia. Dalam lalu lintas radio Rusia yang dicegat oleh badan intelijen Ukraina DIU, pilot Rusia mengatakan: “Mereka mengenai saya. Diluncurkan dari atas laut”.

Ini adalah peristiwa penting lainnya yang menunjukkan bahwa Kiev telah memperoleh akses terhadap komunikasi Moskow dan dapat dimanfaatkan untuk mengubah taktik tempur.  (sin/whs)

Sumber : Epochtimes.com

Laporan Kecelakaan Pesawat Korea Selatan mMenyebutkan Sisa-sisa Burung Ditemukan di Mesin

0

EtIndonesia. Laporan pertama tentang kecelakaan Jeju Air pada Desember tahun lalu di Korea Selatan telah mengonfirmasi jejak tabrakan burung di mesin pesawat.

Meskipun demikian, para pejabat belum memastikan penyebab kecelakaan yang menewaskan semua kecuali dua dari 181 orang di dalamnya.

Laporan kecelakaan awal yang dirilis oleh Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan pada hari Senin (27/1) mengatakan bulu dan noda darah burung ditemukan di kedua mesin.

“Sampel-sampel itu dikirim ke organisasi khusus untuk analisis DNA, dan sebuah organisasi domestik mengidentifikasi sampel-sampel itu milik teal Baikal,” kata laporan itu, mengacu pada bebek yang bermigrasi.

Laporan itu juga mengatakan dua kotak hitam pesawat — perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit — berhenti merekam sekitar 4 menit sebelum kecelakaan.

Hal ini dapat mempersulit upaya untuk menemukan penyebab kecelakaan.

Pesawat Boeing 737-800 tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan pada tanggal 29 Desember setelah roda pendaratannya gagal terbuka, menghantam struktur beton dan terbakar.

Penerbangan tersebut dalam perjalanan pulang dari Bangkok dan semua korban adalah warga negara Korea Selatan kecuali dua warga negara Thailand.

Banyak analis mengatakan struktur beton, yang menampung serangkaian antena yang disebut localiser yang memandu pesawat selama pendaratan, seharusnya dibangun dengan bahan yang lebih ringan yang dapat lebih mudah pecah saat terjadi benturan.

Minggu lalu, Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengumumkan akan menyingkirkan struktur beton di bandara tersebut.

Penyelidik sebelumnya mengatakan pengendali lalu lintas udara memperingatkan pilot tentang kemungkinan tabrakan dengan burung dua menit sebelum pesawat mengeluarkan sinyal marabahaya yang mengonfirmasi bahwa telah terjadi tabrakan dengan burung, setelah itu pilot mencoba melakukan pendaratan darurat.

Laporan awal mengatakan pilot juga melihat sekelompok burung saat mendekati landasan pacu di bandara Muan dan bahwa kamera keamanan merekam pesawat yang mendekati burung selama pendaratan yang dibatalkan juga.

Laporan itu mengatakan pihak berwenang akan membongkar mesin, memeriksa komponennya secara mendalam, menganalisis kotak hitam dan data kontrol lalu lintas udara, serta menyelidiki bukti tanggul, localiser, dan tabrakan burung.

“Semua kegiatan investigasi ini bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan secara akurat,” kata laporan itu.

Kementerian Perhubungan mengatakan laporan awal telah dikirim ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Thailand, Amerika Serikat, dan Prancis.

Dikatakan bahwa pesawat itu dibuat di AS dan mesinnya di Prancis.

Dikatakan bahwa bandara Muan akan tetap ditutup hingga 18 April. (yn)

Sumber: abc.net.au

Presiden ke 39 AS Jimmy Carter Mengaku Pernah Melihat UFO

ETIndonesia. Mantan Presiden AS James Earl Carter, Jr. alias Jimmy Carter meninggal dunia beberapa hari lalu pada usia 100 tahun, meninggalkan perbuatan hidupnya untuk dinilai oleh generasi mendatang, termasuk pula pernah menyaksikan benda terbang tak dikenal (UFO). Banyak orang mungkin tidak mengetahui bahwa Carter berjanji untuk mempublikasikan berkas-berkas UFO rahasia, tetapi gagal memenuhi janjinya.

UFO. Menurut laporan History Channel, Carter, yang saat itu menjabat Gubernur Georgia, menyerahkan laporan kepada Biro UFO Internasional pada 18 September 1973, yang mengatakan bahwa ia melihat UFO yang dapat berubah warna pada Oktober 1969.

Carter melukiskan dengan berkata, malam itu sekitar pukul 7.30, dia sedang di luar tempat pertemuan Lions Club di Leary, Georgia, menunggu pertemuan dimulai. Dia menemukan di langit ada apa yang dia sebut “Benda paling terkutuk yang pernah saya lihat”.

Dia mengatakan bahwa ada 10 hingga 12 saksi lainnya juga melihat benda itu. Objek tersebut “sangat terang, warnanya terus berubah-ubah, dan ukurannya setara dengan bulan.” Objek tersebut melayang sekitar 30 derajat di atas cakrawala, lalu bergerak ke arah bumi kemudian menghilang di kejauhan.

Dia berbicara tentang penampakan UFO dalam wawancara tahun 2005 dengan majalah GQ. Ia mengatakan seorang pria di lokasi kejadian tiba-tiba mendongak dan berkata, “Lihatlah, di arah barat!”

Mereka semua melihat cahaya terang di langit, yang semakin dekat ke arah mereka, lalu berhenti. Dia tidak tahu seberapa jauh jaraknya, tetapi berhenti tepat di balik pohon pinus. Tiba-tiba warnanya berubah dari putih menjadi biru, lalu merah, lalu kembali lagi menjadi putih.

Dia berkata: “Saya selamanya tidak pernah percaya bahwa benda itu berasal dari Mars. Saya cukup menguasai ilmu fisika untuk mengetahui bahwa tidak mungkin ada kendaraan berwujud fisik yang terbang datang dari Mars, yang melihat-lihat, lalu terbang kembali.”

Dia menyebutkan bahwa ia mencatat pengalamannya setelah kembali ke rumah sehingga ia dapat secara akurat menggambarkan kejadian yang ia lihat. Itu adalah UFO, tetapi ia tidak mengira itu berasal dari luar angkasa.

History Channel melaporkan bahwa ketika Carter mencalonkan diri sebagai presiden pada 1976, dia berjanji bahwa jika ia terpilih, akan mendesak pemerintah untuk mengungkapkan semua informasi terkait UFO kepada publik dan ilmuwan. Namun ia mengingkari janjinya setelah terpilih. Dia mengklaim bahwa mengumumkan informasi tersebut akan mengancam keamanan nasional.

Namun, Carter mengungkap kejadian misterius lainnya dalam sebuah wawancara dengan majalah GQ.

Majalah itu bertanya: “Salah satu janji yang Anda buat pada tahun 1976 adalah bahwa jika Anda terpilih, Anda akan menyelidiki laporan Roswell (Roswell mengacu pada kecelakaan UFO di dekat Roswell, New Mexico pada 1947), melihat apakah ada yang ditutup-tutupi. Apakah Anda sudah menyelidikinya?”

Carter menjawab: “Yah, sampai batas tertentu, saya tahu lebih banyak tentang apa yang dilakukan badan intelijen kita. Saya hanya bisa memberi Anda satu contoh saat ini.”

Dia mengatakan pemerintah AS memiliki pesawat kecil bermesin ganda yang jatuh di Republik Afrika Tengah, tetapi mereka tidak dapat menemukannya. Jadi mereka mengarahkan satelit, yang mengorbit Bumi setiap 90 menit, yang mungkin merupakan lokasi pesawat dan difoto, tetapi mereka tetap tidak dapat menemukannya.

Jadi, direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) menghubungi seorang wanita di Kalifornia yang mengaku memiliki kekuatan supernatural. Dalam keadaan hening, dia menuliskan garis lintang dan garis bujur lokasi pesawat. Mereka mengirim satelit ke garis lintang dan garis bujur itu untuk mengambil gambar. Ternyata pesawatnya ada di sana.

Dia masih mengatakan bahwa dirinya skeptis terhadap masalah tersebut. Dia tidak tahu apakah itu hanya kebetulan, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak dapat ia jelaskan. (Lin/mgln/whs)

Sumber : Epochtimes.com

Penghormatan Mengalir Setelah Kematian Anjing yang Viral di TikTok, Zawg

EtIndonesia. Penggemar Zawg telah berbagi kesedihan mereka setelah mengetahui anjing viral itu mati.

Anjing populer bernama Hampton (dikenal luas sebagai “Zawg”) menjadi sensasi daring bersama sahabat karibnya, Schlawg, dan memiliki banyak pengikut di TikTok (901.000) dan Instagram (259.000).

Video mereka diunggah oleh pemiliknya @oswaldbillybarthomeul dan berisi video yang berkisar dari lucu, manis, hingga yang benar-benar aneh.

Menggunakan TikTok untuk mengumumkan berita sedih tersebut, pemilik Zawg membagikan tayangan slide dengan foto pertama yang diambilnya bersama Zawg saat dia masih kecil hingga foto terakhir mereka berdua sebelum dia mati.

“Hampton alias Zawg mati dengan tenang hari ini, tanpa dia sadari dia dicintai oleh jutaan orang di seluruh dunia. Beristirahatlah dengan tenang untuk sahabatku, aku tidak akan pernah melupakanmu,” tulisnya dalam keterangan foto.

Sejak membagikan berita duka tersebut, penggemar Zawg membanjiri kolom komentar untuk memberikan penghormatan kepada anjing yang mereka cintai di linimasa media sosial mereka dan kegembiraan yang dibawanya kepada mereka.

Seseorang berkata: “RIP Zawg, anjing yang membuat kita semua tertawa dan bahagia.”

“Zawg (Hampton) membuatku bahagia setiap kali video baru muncul di fyp, dia tidak pernah gagal membuatku tersenyum atau tertawa. Dia akan sangat dirindukan oleh banyak orang yang merasakan hal yang sama sepertiku. Terima kasih Zawg untuk banyak hal,” tulis orang lain.

Orang lain menambahkan: “Tidak, ini tidak mungkin benar-benar terjadi”.

“Air mataku benar-benar mengalir,” komentar orang keempat.

Sementara itu, streamer populer iShowSpeed ​​juga mengirimkan ucapan selamat kepada pemilik Zawg selama masa sedih ini dengan menulis: “Berdoa untukmu, aku tahu perasaan itu akan baik-baik saja.” (yn)

Sumber: indy100

Pertama di Indonesia, Indosat Hadirkan Layanan Terintegrasi Lewat Gerai IM3 dan 3Store di Kota Malang

0

MalangIndosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 dan Tri meresmikan Gerai IM3 dan 3Store yang terintegrasi di satu lokasi yang sama yakni di Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 47 Kota Malang. Pusat pelayanan resmi satu atap ini menjadi yang pertama di Indonesia, menandai eksistensi pascamerger serta mengedepankan layanan tatap muka yang seamless.

Pada kesempatan ini, Fahd Yudhanegoro, EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison menyampaikan komitmen Indosat untuk menghadirkan ketersediaan layanan serta produk IM3 dan Tri yang lebih mudah diakses oleh seluruh pelanggan, di mana hal ini sejalan dengan tujuan besar Indosat dalam menghubungkan dan memberdayakan Masyarakat Indonesia. “Tentunya kehadiran Gerai IM3 dan 3Store dalam satu tempat dimaksudkan agar kami bisa semakin dekat dan memberikan solusi cepat atas tingginya kebutuhan layanan pelanggan Indosat di wilayah ini, Gerai IM3 dan 3Store di Kota Malang sendiri mampu melayani pelanggan di 38 kecamatan dengan rata-rata jumlah pengunjung mencapai 2.500 per bulannya,” kata fahd.

Fahdmenambahkan, “Layanan resmi satu atap di Malang ini dilakukan karena kami mencermati jumlah pelanggan yang terus bertumbuh, dan kini sudah hampir mencapai angka 1,3 juta. Kecepatan pelayanan turut menjadi fokus kami, di mana rata-rata waktu pelayanan yang dibutuhkan sebelumnya ialah 30 menit per pelanggan, sekarang dipangkas menjadi 10 menit saja. Semua berkat digitalisasi yang dihadirkan baik di Gerai IM3 maupun di 3Store. Selain itu, kami juga tentunya terus menambah jumlah BTS di Kota Malang dan sekitarnya, sehingga pelanggan tetap dapat menikmati jaringan IM3 dan Tri yang cepat dan berkualitas.”

Gerai IM3 dan 3Store beroperasi mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB (Senin – Jumat) dan pukul 09.00 – 16.00 WIB (Sabtu), di mana pelanggan dapat melakukan berbagai layanan mulai dari ganti kartu (SIM Card) rusak atau hilang, upgrade 4G, pembelian nomor pilihan, penggantian eSIM, aktivasi layanan pascabayar, pembayaran tagihan pascabayar, pembelian kartu perdana dan paket internet, penyampaian keluhan atau kendala, hingga pembelian paket promo spesial.

Selain itu integrasi ini juga mengusung layanan Fast, Simple & Flexible yang dirancang untuk memudahkan setiap aktivitas pelanggan dengan adanya agent in service desk, agent in IM3 Platinum Corner, dan 3DigiBox. Pelanggan bisa mengambil nomor antrean layanan yang terdigitalisasi dan lebih mudah dengan cara memindai QR Code melalui smartphone. Hadir pula, fasilitas high speed WiFi connection untuk mendukung komunikasi pelanggan selama berada di Gerai IM3 dan 3Store, hingga area live demo unit yang menunjukan deretan pilihan smartphone terbaru dengan bundling paket dari IM3 Platinum.

Rulli Andi Leksana (44), salah satu warga Kota Malang merasa sangat dimudahkan dengan dibukanya Gerai IM3 dan 3Store dalam satu tempat, “Saya ke sini untuk melakukan isi ulang kuota Tri dan upgrade eSIM IM3. Sekarang jika ada kendala di kartu saya, tidak perlu repot lagi mendatangi dua pusat layanan berbeda.” Pelanggan setia menggunakan IM3 dan Tri sejak 2012 ini juga berharap agar jaringan semakin diperluas hingga ke area perdesaan agar ia tetap bisa merasakan layanan Indosat ketika pulang kampung.

Hingga 25 Januari mendatang, setiap pelanggan yang bertransaksi di Gerai IM3 dan 3Store akan mendapatkan merchandise menarik dan berkesempatan mengikuti undian berhadiah. Pelanggan yang membeli nomor cantik diberikan harga spesial hanya 99 ribu saja, lengkap dengan kuota 15GB dan pulsa senilai 20 ribu serta masa aktif 60 hari. Sementara, untuk pelanggan IM3 Platinum dimanjakan dengan cashback Gopay mulai dari 65 ribu hingga 1 juta rupiah tergantung besar transaksinya. Seterusnya, Indosat akan terus menghadirkan pusat layanan terintegrasi di sejumlah titik strategis lain, khususnya di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Sepanjang tahun 2025, Indosat menargetkan pembukaan sekitar empat integrasi Gerai IM3 dan 3Store lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

CDC AS Diperintahkan untuk Segera Berhenti Bekerja Sama dengan WHO

0

Keputusan ini diambil setelah Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan bahwa Amerika Serikat akan keluar dari WHO

ETIndonesia. Pejabat di U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC)  atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat  diperintahkan untuk segera menghentikan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan sebuah memorandum yang dikirimkan pekan ini.

John Nkengasong, pejabat CDC, mengeluarkan memo pada  Minggu kepada para pemimpin senior lembaga tersebut yang menyatakan bahwa staf yang bekerja dengan WHO harus segera menghentikan kolaborasi mereka dan “menunggu panduan lebih lanjut.”

Langkah ini diambil setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif pekan lalu untuk menarik Amerika Serikat dari WHO dengan alasan bahwa organisasi tersebut  “salah menangani pandemi COVID-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok, serta krisis kesehatan global lainnya,” di antara masalah-masalah lainnya.

Memo penghentian kerja yang dikeluarkan oleh Nkengasong berlaku untuk “semua staf CDC yang terlibat dengan WHO melalui kelompok kerja teknis, pusat koordinasi, dewan penasihat, perjanjian kerjasama, atau cara lainnya—baik secara langsung maupun virtual,” sementara staf juga dilarang mengunjungi kantor WHO.

Pekan lalu, pemerintah menghentikan sementara semua publikasi, laporan, dan komunikasi yang dikeluarkan oleh CDC, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), dan badan-badan lain di bawah Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). Penghentian ini akan tetap berlaku setidaknya hingga 1 Februari, menurut memo internal yang dikeluarkan oleh Penjabat Sekretaris HHS Dorothy Fink.

Beberapa pengecualian, kata Fink, akan dibuat untuk komunikasi yang memengaruhi “fungsi kesehatan, keselamatan, lingkungan, keuangan, atau keamanan nasional yang kritis.” Namun, pernyataan-pernyataan tersebut harus ditinjau terlebih dahulu, tambahnya.

Perintah yang menargetkan CDC bukan satu-satunya tindakan Trump yang melibatkan lembaga kesehatan federal. Ia juga menghentikan pendanaan untuk program anti-HIV yang dimulai oleh Presiden George W. Bush beberapa dekade lalu. Penghentian ini dilakukan sebagai bagian dari penghentian bantuan luar negeri secara lebih luas setidaknya dalam waktu 90 hari.

Berdasarkan perintah Trump yang menyatakan bahwa Amerika Serikat akan keluar dari WHO, terdapat periode pemberitahuan selama 12 bulan untuk meninggalkan badan kesehatan tersebut dan menghentikan semua kontribusi keuangannya. Perintah untuk keluar dari WHO tidak segera berlaku karena membutuhkan persetujuan Kongres AS, dan Amerika Serikat harus memenuhi kewajiban keuangannya kepada WHO untuk tahun fiskal saat ini.

Dalam pernyataannya yang menanggapi keputusan Trump, WHO mengatakan pihaknya “menyesalkan pengumuman tersebut” dan berharap “Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali dan kami menantikan dialog konstruktif untuk menjaga kemitraan antara AS dan WHO demi kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia.”

Trump menunjuk Dorothy Fink, seorang ahli endokrinologi dan pegawai negeri karier yang pernah memimpin Kantor Kesehatan Perempuan HHS untuk menjabat sebagai Menteri kesehatan sementara saat konfirmasi Senat berlangsung untuk calon Robert F. Kennedy Jr. yang akan memimpin lembaga tersebut. Kennedy dijadwalkan menghadapi sidang pertamanya di depan panel Senat pekan ini.

Trump juga memilih mantan anggota kongres Partai Republik Florida, Dave Weldon, yang merupakan seorang dokter, untuk memimpin CDC dan menunjuk ahli bedah dari Johns Hopkins, Marty Makary, untuk memimpin FDA. Kedua posisi ini juga memerlukan konfirmasi dari Senat.

Pekan lalu, presiden mengonfirmasi bahwa ia mencabut perlindungan Secret Service untuk Dr. Anthony Fauci, mantan kepala lama Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular yang juga pernah menjadi penasihat presiden selama pandemi COVID-19.

Ketika ditanya tentang keputusan tersebut pada 24 Januari di Carolina Utara, Trump mengatakan kepada wartawan, “Anda tidak bisa mendapatkan perlindungan keamanan seumur hidup hanya karena Anda bekerja untuk pemerintah.”

The Epoch Times menghubungi WHO dan CDC untuk komentar pada hari Senin.

Laporan ini juga menyertakan kontribusi dari Associated Press.

Para Orangtua Harus Berbicara dengan Anak-anak Tentang Materi Pelecehan Anak Berbasis AI

Peningkatan jumlah materi pelecehan anak berbasis “deepfake”—termasuk yang dibuat oleh siswa—mendorong orang tua dan pengasuh untuk membahas topik ini dengan anak-anak mereka.

ETIndonesia. Kemunculan gambar pelecehan anak yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI) membuat orang tua dan pengasuh disarankan oleh Kepolisian Federal Australia (AFP) untuk melakukan percakapan secara “terbuka dan tanpa penghakiman” dengan anak-anak mereka mengenai bahaya dan kerugian yang ditimbulkan.

Kepolisian Federal Australia menyatakan bahwa Pusat Australia untuk Menanggulangi Eksploitasi Anak (ACCCE), yang dipimpin oleh AFP, telah menyaksikan peningkatan penggunaan materi pelecehan anak yang dihasilkan oleh AI dalam setahun terakhir, termasuk siswa yang menciptakan “deepfake” untuk melecehkan atau mempermalukan teman sekelas mereka.

Awal bulan ini, seorang remaja laki-laki di sebuah sekolah menengah di barat daya Sydney dilaporkan kepada polisi dan Komisioner eSafety setelah dia diduga menggunakan AI untuk membuat gambar eksplisit dari siswi dan menyebarkannya menggunakan akun media sosial palsu.

Pada Juni tahun lalu, sekitar 50 siswa di Bacchus Marsh Grammar School di Victoria mengalami pengambilan gambar dari akun media sosial mereka yang kemudian dimanipulasi menjadi foto telanjang “deepfake” menggunakan AI.

Seorang siswa juga dikeluarkan dari Salesian College, sebuah sekolah Katolik di tenggara Melbourne, setelah dia membuat gambar seksual palsu dari seorang guru perempuan yang kemudian disebarkan di sekitar sekolah.

Pada tahun 2023, sebuah studi oleh Internet Watch Foundation (IWF) menemukan bahwa dalam sebulan, 20.254 gambar yang dihasilkan oleh AI diposting di salah satu forum web gelap yang memuat materi pelecehan anak (CSAM).

Pembaruan tahun 2024 menemukan bahwa 3.512 gambar baru yang dihasilkan oleh AI telah dibagikan di forum yang sama, dan video deepfake pertama mulai muncul.

Analis IWF mengklasifikasikan 90 persen gambar tersebut sebagai “cukup realistis untuk dinilai di bawah hukum yang sama dengan CSAM nyata.”

Meskipun jumlah total gambar yang dihasilkan AI masih relatif rendah (diperkirakan 0,16 persen dari total CSAM yang beredar saat ini), IWF memperingatkan bahwa masalah ini kemungkinan akan memburuk seiring teknologi menjadi lebih mudah dikuasai.

“Bukti adanya pelaku (kemungkinan dengan teknologi rendah) yang mencoba dan gagal membuat CSAM berbasis AI pada platform [AI yang tersedia untuk umum] telah ditemukan dibagikan di forum web gelap,” demikian catatan laporan 2024.

Mereka juga menemukan bahwa gambar yang dihasilkan AI, termasuk CSAM, semakin sering muncul di web terbuka daripada di web gelap.

“Perkembangan AI tidak melambat, begitu pula jumlah orang yang menggunakan AI untuk tujuan kriminal,” kata laporan tersebut.

“Dalam konteks ini, dan dalam konteks alat yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih mudah diakses untuk menghasilkan gambar dan video, masa depan terus berada dalam ketidakpastian.”

Tak seperti IWF yang berbasis di Inggris, seorang juru bicara AFP mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ACCCE tidak membedakan antara gambar pelecehan anak berbasis AI dan foto anak-anak nyata, sehingga tidak memiliki pengukuran sejauh mana masalah ini di Australia.

Namun, keberadaan gambar semacam itu di Australia disoroti oleh pemenjaraan dua pria Australia tahun lalu, satu karena memiliki materi pelecehan anak berbasis AI, dan yang lainnya karena memproduksinya.

Pelanggaran kepemilikan mengakibatkan hukuman penjara dua tahun dengan masa tanpa pembebasan bersyarat selama 10 bulan, sedangkan produksi 739 gambar menyebabkan hukuman penjara 13 bulan.

Komandan AFP Helen Schneider mengatakan bahwa kaum muda mungkin tidak menyadari bahwa menggunakan AI untuk membuat materi yang melibatkan teman sekelas mereka dapat dianggap sebagai tindak pidana.

“Anak-anak dan remaja secara alami memiliki rasa ingin tahu,” katanya. “Namun, apa pun yang menggambarkan pelecehan terhadap seseorang di bawah usia 18 tahun—baik itu video, gambar, lukisan, atau cerita—merupakan materi pelecehan anak, terlepas dari apakah itu ‘nyata’ atau tidak.”

Sumber : Theepochtimes.com 

Dari Tiongkok ke Venezuela: Peningkatan Global dalam Kasus Penculikan

Dunia Perlu Menghidupkan Kembali Aturan Lama: Tidak Bernegosiasi dengan Teroris

oleh Anders Cors


Pengambilan sandera oleh negara-negara nakal dan kelompok teroris semakin meningkat, dari Iran hingga Tiongkok, Rusia, Venezuela, dan berbagai negara Afrika. Hal ini terjadi karena perdagangan sandera yang menguntungkan telah mendorong rezim-rezim nakal untuk meminta tebusan sebesar $1,2 miliar atau pembebasan puluhan penjahat berbahaya demi satu sandera.

Meskipun nyawa setiap sandera sangat berharga, melakukan transaksi seperti ini adalah kebijakan jangka pendek yang justru memperburuk masalah di masa depan.

Sebagai gantinya, Amerika Serikat dan sekutunya seharusnya menerapkan kebijakan “tekanan maksimum” yang digunakan oleh Presiden terpilih Donald Trump tidak hanya terhadap Iran tetapi juga terhadap negara-negara nakal dan kelompok teroris lainnya di seluruh dunia. Jika kebijakan tersebut membutuhkan peningkatan serangan drone terhadap teroris dan anggaran militer oleh AS dan sekutunya, maka hal tersebut sebaiknya dilakukan.

 Alternatifnya adalah terus membiarkan negara demokrasi menjadi korban, di mana publik pemilihnya menekan para pemimpin untuk membayar tebusan yang sangat besar demi menyelamatkan sandera. Teroris dan diktator tidak menghadapi tekanan seperti itu, sehingga mereka memiliki keunggulan dalam permainan mematikan ini.

Krisis sandera di Israel saat ini adalah yang terburuk secara global, tetapi taktik penculikan ini menyebar ke tempat lain, memperkenalkan risiko baru bagi bisnis internasional, pariwisata, dan kebebasan pers. Bagi orang Barat, wabah penculikan global ini sangat berisiko bagi wisatawan ke negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, Iran, Korea Utara, Venezuela, Mali, Ethiopia, dan Tanzania.

Bagaimana menangani krisis sandera menjadi topik kontroversial karena di satu sisi, publik secara wajar menekan pemerintah demokratis untuk menyelamatkan sandera, tetapi di sisi lain, pertimbangan strategis mengharuskan kita untuk tidak memenuhi tuntutan teroris. Ada dua alasan mengapa Israel memahami lebih banyak tentang dilema ini dibandingkan negara lain.

Pertama, pada tahun 2011, Israel menukar 1.000 tahanan Palestina untuk satu tentara Israel. Di antara tahanan yang dibebaskan terdapat puluhan teroris, termasuk Yahya Sinwar dari Hamas, yang kemudian menjadi dalang serangan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang. Dalam serangan yang sama, kelompok Hamas juga menyandera 251 orang.

Israel telah belajar dari pengalaman ini dan sekarang melakukan segala upaya untuk tidak tunduk pada tuntutan teroris lebih lanjut. Para pemimpin Israel menyadari bahwa menyerah hanya akan menunda masalah yang lebih besar di masa depan. 

Dukungan Iran terhadap terorisme regional dan upayanya untuk memperoleh senjata nuklir membuat risiko masa depan jauh lebih berbahaya daripada serangan 7 Oktober 2023. Jika tindakan penculikan sandera tidak dihentikan sejak dini, kita akan menghadapi tidak hanya satu atau dua atau 251 sandera, tetapi seluruh kota yang disandera oleh teroris nuklir.

Kedua, insiden 7 Oktober 2023 tidak hanya disebabkan oleh pembebasan sandera Israel pada 2011. Amerika Serikat juga turut bertanggung jawab. Pada tahun 1973, pemerintahan Nixon secara tepat mengadopsi kebijakan anti-negosiasi dengan teroris. Namun, kebijakan ini sering diabaikan, terutama dalam kasus rezim teroris.

 Pelanggaran terburuk terjadi pada September 2023, hanya sebulan sebelum pembantaian 7 Oktober 2023. AS setuju untuk melepaskan $6 miliar ke Iran sebagai imbalan untuk lima warga Amerika yang disandera di sana. Itu setara dengan $1,2 miliar per sandera, insentif besar bagi rezim nakal dan teroris di seluruh dunia untuk melakukan lebih banyak penculikan dan penahanan warga Amerika secara sewenang-wenang.

Warga negara Spanyol, Prancis, dan Jerman juga rentan dengan alasan serupa. Mereka tidak memiliki kebijakan anti-negosiasi dengan teroris. Mereka sering memenuhi tuntutan tebusan bernilai jutaan dolar. Hal ini hanya membuat wisatawan Eropa menjadi target yang lebih besar.

Sekarang, penculikan sandera menjadi alat umum tidak hanya bagi teroris dan penjahat, tetapi juga kebijakan luar negeri rezim-rezim nakal di Tiongkok, Rusia, Iran, dan Venezuela. Dengan penahanan yang sewenang-wenang, mereka sebenarnya kehilangan klaim sebagai negara yang sah dan malah masuk ke dalam kategori negara teroris. 

Beijing menangkap warga Kanada Michael Spavor dan Michael Kovrig pada 2018 untuk mendapatkan pembebasan kepala keuangan Huawei. Moskow menangkap bintang basket Brittney Griner pada 2022 dan jurnalis Evan Gershkovich pada 2023. Mereka ditukar dalam kesepakatan yang membebaskan berbagai penjahat Rusia, termasuk pembunuh bayaran, pedagang senjata, peretas, mata-mata, dan pencuri yang mencuri ratusan juta dolar. Dengan kata lain, penjahat internasional paling berbahaya bebas melanggar hukum di negara demokrasi kita karena para diktator selalu dapat menculik seseorang untuk membebaskan penjahat mereka.

Amerika Serikat dan sekutunya harus mengesahkan undang-undang yang mewajibkan penerapan sanksi dan tarif otomatis yang lebih keras terhadap negara-negara yang melakukan penculikan sandera dan perilaku kriminal lainnya. Teroris dan pelaku penculikan lainnya tidak boleh menikmati negosiasi dan pembayaran tebusan. Operasi militer untuk membebaskan sandera seharusnya hampir selalu menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan membayar tebusan.

Segala upaya harus dilakukan untuk tidak pernah memenuhi tuntutan teroris, termasuk rezim kriminal di negara-negara nakal, karena ini hanya mendorong lebih banyak penculikan sandera di masa depan. 

Memang ada risiko terhadap para sandera, tetapi sayangnya, itulah harga yang harus kita bayar untuk mencegah lebih banyak orang kita menjadi korban penculikan di masa depan.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah opini penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Anders Corr memiliki gelar sarjana/magister ilmu politik dari Universitas Yale (2001) dan gelar doktor di bidang pemerintahan dari Universitas Harvard (2008). Dia adalah seorang kepala di Corr Analytics Inc, penerbit Journal of Political Risk, dan telah melakukan penelitian ekstensif di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Buku terbarunya adalah  “The Concentration of Power: Institutionalization, Hierarchy, and Hegemony” (2021) dan “Great Powers, Grand Strategies: the New Game in the South China Sea” (2018)

Tumor Otak Hilang Tanpa Jejak Setelah Tiga Bulan Meski Menderita Limfoma

EtIndonesia. Banyak orang menganggap meninggal secara alami di usia lanjut sebagai sebuah berkah, sementara lebih banyak lagi yang harus meninggalkan dunia ini setelah menderita berbagai penyakit. Kadang-kadang, keajaiban terjadi ketika penyakit berat sembuh tanpa pengobatan, sering kali disertai kejadian yang sulit dipercaya. 

Dalam cerita ini, Diana, sang tokoh utama menceritakan kisah ayahnya yang telah berjuang melawan limfoma selama bertahun-tahun, namun harus menghadapi serangan tumor otak. Saat itulah seorang wanita paruh baya tiba-tiba muncul dan menghadirkan keajaiban bagi sang ayah.

Kejadian ini terjadi di sebuah klinik di Madison, Wisconsin. Saat itu, ayah Diana telah berjuang melawan limfoma selama lima tahun. Namun, pada suatu hari di bulan April, ayahnya tiba-tiba menunjukkan gejala mirip stroke. Diana mengira hal ini mungkin berkaitan dengan cuaca hari itu. 

Ketika Diana tiba di klinik tempat ayahnya menjalani perawatan, tidak ada siapa pun yang menemaninya, bahkan tidak ada petugas medis di sisinya. Meski terlihat santai, Diana tampak agak kebingungan. Ayahnya masih bisa berbicara, tetapi tidak mampu mengingat dengan jelas apa yang ada di sekitarnya.

Karena saat itu belum memiliki ponsel, telepon yang tergantung di dinding menjadi penyelamatnya. Diana menggunakannya untuk menghubungi suaminya yang sedang bekerja. Dia setuju untuk membantu mencari tahu situasi sebenarnya. Diana masih ingat hari itu suaminya mengatakan bahwa dokter menduga ayahnya menderita tumor otak. Diana menatap ayahnya sambil mencoba menyembunyikan rasa terkejut dan bingung. Ayahnya telah diberitahu tentang diagnosis ini, tetapi dia tidak sepenuhnya memahami kondisinya.

Selanjutnya, ayahnya harus dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sementara itu, ibunya bergegas pulang untuk mengambil obat-obatan dan barang-barang yang diperlukan untuk sang ayah. 

Saat itu, suaminya memberitahu bahwa ibu menelepon mengatakan dia tidak dapat menemukan kartu asuransi ayah. Maka, Diana harus kembali ke rumah untuk mencarinya agar ibunya bisa tetap menemani ayah.

Ketika Diana keluar dari klinik menuju parkiran untuk pulang, dia berjalan tanpa rasa, masuk ke mobil, dan menyalakan mesin. Ketika menurunkan kaca jendela, air mata Diana langsung mengalir deras. Diana menangis begitu hebat hingga tidak mampu melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba, seorang wanita paruh baya berkulit hitam muncul di sisi jendela mobilnya. Dia bertanya apakah Diana bersedia berdoa bersamanya. Diana mengangguk dengan sedikit enggan. Wanita itu kemudian menggenggam tangan kiri Diana.

Siana sudah tidak ingat dengan jelas apa yang dia katakan dalam doanya, tetapi yang pasti, suaranya sangat lantang dan membawa ketenangan. Diana merasa memperoleh keberanian dan kekuatan mental untuk menghadapi bencana ini. Sesaat kemudian, sesuatu yang hingga kini Diana anggap sebagai keajaiban terjadi. Wanita paruh baya itu menghilang. Ketika Diana mengalihkan pandangan ke tempatnya berdiri, dia sudah tidak ada, seolah lenyap tanpa jejak. Diana yakin dia adalah seorang malaikat, dan selanjutnya kemudian mulai terjadi keajaiban.

Kondisi ayah Diana benar-benar mengejutkan semua orang, melampaui semua prediksi dari dokter spesialis tumor. Dalam waktu tiga bulan, tumor otaknya benar-benar hilang, membuat dokter yang merawatnya sangat terkejut. Setelah kejadian ini, ayah Diana bebas dari penyakitnya. Dia hidup 12 tahun lagi dan akhirnya meninggal dunia secara alami di usia 93 tahun, bukan karena limfoma, melainkan karena usia lanjut. (jhn/yn)

Usulan Trump Tentang “Pembersihan” Gaza, Ditolak oleh Mesir, Yordania, dan Palestina

0

EtIndonesia. Presiden AS Donald Trump pada 25 Januari 2025 mengusulkan untuk sepenuhnya “membersihkan” Gaza yang telah porak poranda akibat perang. Trump menyarankan agar penduduk Gaza dipindahkan ke Mesir dan Yordania. Namun, proposal ini ditolak keras oleh Mesir pada 26 Januari, disusul oleh penolakan dari Otoritas Palestina dan kelompok Hamas, yang menilai usulan tersebut sebagai upaya memaksa warga Gaza meninggalkan tanah air mereka.

Trump: “Kosongkan Gaza yang Hancur”

Trump menggambarkan Gaza sebagai “lokasi pembongkaran” akibat perang antara Israel dan Hamas. 

Dalam wawancaranya di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengatakan: “Saya berharap Mesir dan Yordania dapat menerima sebagian orang Gaza. Kita berbicara tentang sekitar 1,5 juta orang. Kami akan mengosongkan seluruh wilayah itu. Anda tahu, konflik telah berlangsung di sana selama berabad-abad. Saya tidak tahu, tetapi sesuatu harus dilakukan.”

Dia menyebut pemindahan penduduk Gaza sebagai langkah yang “mungkin sementara, tetapi juga bisa jangka panjang.” 

Trump menambahkan: “Saat ini, hampir semua hal di sana telah hancur, dan orang-orang terus kehilangan nyawa. Jadi, saya lebih suka bekerja sama dengan negara-negara Arab untuk membangun rumah di tempat lain, agar mereka memiliki kesempatan hidup damai.”

Trump mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan berencana berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada 26 Januari.

Penolakan Keras dari Mesir dan Yordania

Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan posisi Kairo yang mendukung hak rakyat Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka. Pemerintah Mesir menolak keras segala pelanggaran terhadap hak Palestina yang tidak dapat dicabut dan mendesak implementasi solusi dua negara.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga Gaza hanya akan memperburuk situasi dan mengancam keamanan nasional Mesir. Dia menyebut langkah semacam itu sebagai “garis merah” bagi Kairo.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, menyatakan dengan tegas: “Kami dengan tegas menolak setiap upaya pemindahan warga Palestina. Yordania adalah milik rakyat Yordania, dan Palestina adalah milik rakyat Palestina.”

Liga Arab juga menolak proposal tersebut, menyebut pemindahan paksa warga Palestina sebagai bentuk “pembersihan etnis”. Liga Arab memperingatkan agar tidak mencoba mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka.

Hamas dan Otoritas Palestina Menentang Keras

Anggota biro politik Hamas, Bassem Naim, menegaskan bahwa rakyat Palestina akan melawan rencana semacam ini sebagaimana mereka telah melawan upaya serupa dalam beberapa dekade terakhir.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, mengeluarkan pernyataan keras melalui kantornya: “Kami menentang dan mengutuk setiap rencana yang memaksa rakyat Palestina meninggalkan Gaza. Rakyat Palestina tidak akan pernah menyerahkan tanah dan tempat suci mereka.”

Bagi warga Palestina, ide memindahkan mereka dari Gaza menghidupkan kembali trauma Nakba 1948, ketika ratusan ribu orang Palestina mengungsi akibat pembentukan negara Israel.

Rashad al-Naji, seorang pengungsi dari Gaza, menegaskan: “Kami ingin menyampaikan kepada Trump dan dunia: apa pun yang terjadi, kami tidak akan meninggalkan Palestina atau Gaza.”

Namun, beberapa pihak Israel menyambut baik usulan Trump. Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, menyebutnya sebagai “ide yang luar biasa” dan mendukung rencana untuk kembali mendirikan pemukiman Israel di Gaza.Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlangsung, kondisi di Gaza tetap kritis. Banyak penduduk Gaza yang kehilangan tempat tinggal kini membangun tenda di atas reruntuhan. Beberapa orang bahkan terlihat mencoba menjalani kehidupan normal dengan membuat kopi di tengah reruntuhan. (jhn/yn)

Warga Palestina Berbondong-bondong Kembali ke Gaza Utara Saat Kesepakatan Pembebasan Sandera Tercapai

Israel menyatakan tidak akan mentoleransi pelanggaran lebih lanjut dari perjanjian oleh Hamas, termasuk transfer militan atau senjata ke Gaza utara.

ETIndonesia. Israel  membuka kembali jalur menuju Gaza utara setelah Hamas setuju untuk membebaskan sandera Israel, Arbel Yehud, dan lima orang lainnya minggu ini, memungkinkan ribuan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Pembukaan ini tertunda selama dua hari akibat perselisihan antara Hamas dan Israel, yang menyatakan bahwa kelompok  tersebut telah mengubah urutan pembebasan sandera yang dilakukan sebagai pertukaran dengan ratusan tahanan Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan pada 26 Januari bahwa Hamas akan membebaskan Yehud dan dua sandera lainnya sebelum 31 Januari, diikuti oleh tiga sandera lagi pada 1 Februari.

Sebagai gantinya, Israel akan mengizinkan warga Palestina kembali ke Jalur Gaza utara. Ribuan warga sipil mulai melintasi Jalan al-Rashid dengan berjalan kaki pada 27 Januari, menurut kantor berita Palestina WAFA.

Hamas menyebut kembalinya warga Palestina ke Gaza utara sebagai “kemenangan bagi rakyat kami” dan “deklarasi kegagalan dan kekalahan bagi [Israel] atas rencana pendudukan dan transfer mereka.”

Israel menunda pembukaan jalur tersebut pekan lalu setelah menyatakan bahwa Hamas  melanggar ketentuan pertukaran sandera dengan tahanan dengan tidak membebaskan Yehud, seorang warga sipil Israel yang diculik oleh Hamas selama serangan 7 Oktober 2023.

Israel menyatakan bahwa Yehud diharapkan dibebaskan pada 25 Januari, tetapi Hamas justru melanggar perjanjian tersebut dan membebaskan empat tentara perempuan—Karina Ariev, Daniella Gilboa, Naama Levy, dan Liri Albag—sebagai ganti 200 tahanan Palestina dalam rangka kesepakatan gencatan senjata.

Hamas kemudian menuduh Israel mengganggu pelaksanaan ketentuan gencatan senjata dengan memblokir jalur bagi warga Palestina untuk kembali ke Gaza utara. Kelompok tersebut mengklaim telah memberikan jaminan bahwa Yehud akan dibebaskan.

Israel Menyatakan Hamas Akan Membebaskan Yehud

Pada 27 Januari, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan langkah dan mengharapkan pembebasan Yehud, tentara Agam Berger, dan satu sandera lainnya pada 31 Januari. Mereka memperingatkan bahwa Israel tidak akan mentoleransi pelanggaran perjanjian lain oleh Hamas.

“Kami akan terus bertindak untuk mengembalikan semua sandera kami, baik yang hidup maupun yang telah meninggal,” ujar kantornya melalui platform media sosial X.

Al-Ansari menyatakan bahwa Hamas telah setuju untuk memberikan daftar lengkap sandera yang akan dibebaskan dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata, sementara Israel akan menyerahkan daftar 400 tahanan Palestina yang ditangkap sejak 7 Oktober 2023.

Koridor Netzarim Dibuka

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengonfirmasi bahwa warga Palestina akan diizinkan melintasi Koridor Netzarim melalui Jalan al-Rashid dengan berjalan kaki mulai pukul 07.00 pagi waktu setempat pada 27 Januari.

Kendaraan juga akan diizinkan bergerak ke utara setelah diperiksa di Jalan Salah al-Din mulai pukul 9 pagi waktu setempat, tulisnya di X. Jalan Salah al-Din adalah jalan raya utama di Jalur Gaza.

Adraee menegaskan bahwa transfer militan teroris atau senjata di sepanjang jalur ini menuju Jalur Gaza utara akan dianggap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata.

“Jangan bekerja sama dengan entitas teroris mana pun yang mungkin mencoba mengeksploitasi Anda untuk mentransfer senjata atau bahan terlarang,” katanya. “Dilarang menuju wilayah Israel atau mendekati zona penyangga.”

Pertukaran sandera dengan tahanan pekan lalu adalah kelompok sandera kedua yang dibebaskan sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, ketika Hamas menyerahkan tiga warga sipil perempuan Israel sebagai ganti 90 tahanan Palestina.

Dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel sebagai ganti ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel. Israel juga akan menarik pasukan ke arah timur, menjauh dari area padat penduduk. Negosiasi pada tahap kedua dan ketiga diharapkan dilakukan pada tahap selanjutnya.

Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa “beberapa bagian dari perjanjian tetap sensitif,”  baik Israel maupun Hamas telah sepakat untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka untuk “langkah-langkah membangun kepercayaan lebih lanjut.” Sebagai bagian dari perjanjian, Hamas diharuskan menghentikan serangan roket terhadap Israel selama periode gencatan senjata.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan setelah pembebasan sandera pada 25 Januari, menegaskan komitmen Amerika Serikat “untuk mendorong pembebasan semua sandera yang tersisa dan mengejar perdamaian di seluruh wilayah.”

“Hari ini dunia merayakan saat Presiden Trump berhasil mengamankan pembebasan empat sandera Israel lainnya yang, terlalu lama, ditahan secara paksa oleh Hamas dalam kondisi yang mengerikan,” bunyi pernyataan tersebut.

Andrew Thornebrooke dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini

Sumber : Theepochtimes.com 

Direktur CIA: Penilaian Baru Tentang COVID-19 Mengembalikan Kepercayaan pada Badan Intelijen AS

0

CIA menyatakan COVID-19 “kemungkinan besar” berasal dari laboratorium di Tiongkok.

ETIndonesia. Direktur Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA), John Ratcliffe, mengatakan bahwa keputusan terbaru untuk merilis penilaian tentang COVID-19 bertujuan meningkatkan transparansi kepada masyarakat Amerika.

Ratcliffe, yang dilantik pada 23 Januari setelah konfirmasi oleh Senat Amerika Serikat, mengatakan dalam wawancara dengan Fox News pada 26 Januari bahwa penilaian tersebut diselesaikan di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Dalam penilaian tersebut, CIA menyatakan bahwa asal pandemi COVID-19 “kemungkinan besar” berasal dari insiden terkait laboratorium, dengan tingkat keyakinan yang “rendah.”

“Saya memiliki kesempatan pada hari pertama menjabat untuk mempublikasikan penilaian yang sebenarnya terjadi di bawah pemerintahan Biden, sehingga tidak bisa dituduh sebagai hal yang bermuatan politik,” kata Ratcliffe.

BACA JUGA : CIA: Virus COVID-19 ‘Kemungkinan Besar’ Berasal dari Kebocoran Laboratorium Tiongkok

“CIA menilai bahwa penyebab paling mungkin dari pandemi ini, yang telah membawa begitu banyak kehancuran di seluruh dunia, adalah insiden terkait laboratorium di Wuhan. Jadi, kami akan terus menyelidiki hal ini ke depan.”

“Saya pikir penting bagi rakyat Amerika untuk melihat lembaga seperti CIA bergerak dari posisi diam dan menyampaikan kebenaran tentang apa yang ditunjukkan oleh intelijen kami. Pada saat yang sama, melindungi kita dari musuh seperti Tiongkok jika mereka menyebabkan atau berkontribusi terhadap hal ini.”

CIA kini bergabung dengan FBI dan Departemen Energi Amerika Serikat dalam menilai bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium di Tiongkok.

Sebuah lembar fakta Departemen Luar Negeri AS yang dirilis pada 2021 menyatakan bahwa Institut Virologi Wuhan (WIV) di Tiongkok telah melakukan eksperimen pada virus corona kelelawar setidaknya sejak 2016. Lembaga tersebut juga telah melakukan “eksperimen pada hewan laboratorium” untuk militer Tiongkok setidaknya sejak 2017.

“Terlepas dari WIV yang memposisikan diri sebagai lembaga sipil, Amerika Serikat telah menentukan bahwa WIV telah berkolaborasi dalam publikasi dan proyek rahasia dengan militer Tiongkok,” kata lembar fakta tersebut.

Lembar fakta itu juga menyatakan bahwa beberapa peneliti terjangkit gejala mirip COVID-19 pada musim gugur 2019, sebelum pandemi COVID-19 dimulai.

Dokumen bocoran dari Tiongkok yang diperoleh The Epoch Times juga menunjukkan bahwa setidaknya satu pasien mulai mengalami gejala mirip COVID-19 pada September 2019, beberapa bulan sebelum Tiongkok melaporkan kasus pertamanya.

Ratcliffe mengatakan kepada Fox News bahwa merilis penilaian tersebut merupakan upaya Presiden Donald Trump untuk “mengembalikan kepercayaan rakyat Amerika” pada komunitas intelijen dan penegakan hukum AS.

“Tujuan CIA adalah melindungi rakyat Amerika, menjaga kita tetap aman dari ancaman dan musuh asing. Tetapi kita juga perlu jujur kepada rakyat Amerika, dan [Trump] menekankan kepada saya dan yang lain bahwa misi-misi ini tidak saling bertentangan. Kita bisa melakukan keduanya,” kata Ratcliffe.

Keputusan CIA ini mendapat apresiasi dari beberapa anggota parlemen Amerika Serikat.

“Saya sudah mengatakan sejak Januari 2020 bahwa COVID berasal dari laboratorium. Saya senang CIA akhirnya mengejar ketertinggalan!” tulis Senator Amerika Serikat Jim Banks di platform media sosial X pada 25 Januari.

Anggota DPR AS Michael McCaul juga menulis di X pada 25 Januari bahwa dia “senang melihat CIA di bawah kepemimpinan Direktur Ratcliffe mendeklasifikasi informasi tentang asal-usul COVID dan akhirnya menyatakan bahwa virus itu kemungkinan besar berasal dari laboratorium di Wuhan.”

“PKT mengetahui virus itu menyebar, tetapi alih-alih memperingatkan dunia, mereka melakukan upaya besar-besaran untuk menutup-nutupi—membakar bukti laboratorium dan menahan atau membunuh dokter yang berbicara,” tulisnya.

“Rakyat Amerika berhak mengetahui kebenaran penuh tentang bencana ini, dan CIA di bawah pemerintahan Presiden Trump akhirnya akan membantu mereka mendapatkannya.” (asr)

Sumber : Theepochtimes.com 

Media Inggris: Beijing Terus Menyusup ke Okinawa untuk Memuluskan Rencana Invasi Taiwan

EtIndonesia. Pulau Okinawa di Jepang, yang berjarak kurang dari 750 kilometer dari Taiwan, menampung sekitar 30.000 tentara Amerika Serikat. Jika Beijing memerintahkan serangan terhadap Taiwan, Okinawa diprediksi memainkan peran kunci. Namun, Pemerintah Tiongkok telah lama menggunakan propaganda dan diplomasi untuk memicu gerakan kemerdekaan Okinawa, yang berpotensi menjadi langkah awal memuluskan ambisi militer Beijing.

Beijing Memperluas Pengaruhnya di Okinawa

Menurut laporan The Daily Telegraph, Pemerintah Tiongkok tengah memanfaatkan propaganda dan diplomasi untuk merambah Okinawa, wilayah paling selatan Jepang, sebagai persiapan bagi potensi konflik militer di Taiwan.

Para analis mengatakan, Beijing menyadari ancaman signifikan yang dapat ditimbulkan oleh pasukan AS yang ditempatkan di Okinawa, bersama dukungan militer Jepang, terhadap setiap invasi armada militer Tiongkok ke Taiwan. Dengan demikian, infiltrasi Beijing diarahkan untuk melemahkan ancaman ini secara diam-diam.

Strategi infiltrasi ini termasuk memainkan isu ekonomi Okinawa, yang merupakan prefektur termiskin di Jepang, serta memanfaatkan luka sejarah tahun 1879 ketika Jepang menganeksasi Kerajaan Ryukyu yang saat itu independen. Propaganda ini bertujuan menciptakan ketegangan antara penduduk Okinawa dan pemerintah pusat Jepang.

Selain itu, media resmi Tiongkok sering memanfaatkan berbagai kesempatan untuk menyoroti kejahatan yang dilakukan oleh pasukan AS, serta mengingatkan bahwa meskipun Okinawa hanya mencakup 0,6% dari luas wilayah Jepang, prefektur ini menampung 70% pangkalan militer AS di Jepang, termasuk beberapa sistem senjata paling canggih.

Peran Media dan Upaya Propaganda Tiongkok

Laporan juga menyebutkan bahwa pejabat Beijing telah menjalin kontak dengan warga keturunan Tionghoa di Okinawa, bahkan mencoba mendirikan kantor polisi rahasia, seperti yang dilakukan di negara-negara lain. Namun, upaya ini dilaporkan ditolak.

Selain itu, propaganda yang menyatakan mayoritas penduduk Okinawa mendukung kemerdekaan terus muncul di media sosial Tiongkok.

Menurut majalah Jepang Shukan Gendai, Beijing berencana mendirikan Pusat Penelitian Ryukyu di Universitas Maritim Dalian, Tiongkok. Dalam sebuah acara daring, para akademisi Tiongkok menyerukan lebih banyak upaya untuk “memperkuat klaim internasional Tiongkok atas pulau-pulau ini.”

Diplomasi dan Kunjungan Resmi ke Okinawa

Beijing juga gencar melakukan serangan diplomatik ke Okinawa. Berikut beberapa catatan aktivitas diplomatik Tiongkok di Okinawa:

  1. 6 Oktober 2023: Duta Besar Beijing untuk Jepang, Wu Jianghao, melakukan kunjungan resmi ke Okinawa.
  2. 28 Juli 2024: Sekretaris Partai Komunis Fujian, Zhou Zuyi, memimpin delegasi Fujian dalam kunjungan pertama mereka ke Okinawa.
  3. 17–19 April 2024: Konsul Jenderal Beijing di Fukuoka, Yang Qingdong, mengunjungi Okinawa, mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari berbagai sektor, termasuk ekonomi, budaya, dan mahasiswa Tionghoa.
  4. 16 Oktober 2024: Konsul Jenderal Yang Qingdong menghadiri pembukaan Festival Musik Tiongkok Okinawa ke-2 di Naha, Okinawa, dalam kunjungannya yang kedua dalam enam bulan.

Menurut Shukan Gendai, pengangkatan Yang Qingdong sebagai Konsul Jenderal Fukuoka memiliki makna strategis. Sebelumnya, Yang bekerja di departemen intelijen Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan sempat menjabat sebagai Wakil Walikota Sansha, kota administratif yang mengelola wilayah Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.

Jepang : Beijing mengobarkan gerakan kemerdekaan di Okinawa

Media Tiongkok Global Times melaporkan bahwa pada Juli 2023, Gubernur Okinawa, Denny Tamaki, mengunjungi situs makam Kerajaan Ryukyu di Distrik Zhangjiawan, Beijing. Dalam wawancara dengan Global Times, Tamaki menyerukan hubungan budaya dan pendidikan yang lebih erat antara Okinawa dan Tiongkok.

Sebagai gubernur campuran Jepang-AS pertama Okinawa, Tamaki secara terbuka menentang rencana Tokyo untuk meningkatkan kemampuan militer di Okinawa.

Namun, The Daily Telegraph mencatat bahwa banyak orang Jepang percaya Beijing mendukung gerakan kemerdekaan Okinawa secara diam-diam, termasuk melalui bantuan ekonomi. Aktivis gerakan kemerdekaan Okinawa membantah menerima dana dari Beijing, tetapi mengakui bahwa Tiongkok mungkin lebih suka melihat Okinawa sebagai negara merdeka tanpa kehadiran militer Jepang dan AS.

Dalam wawancara dengan The Daily Telegraph, pakar politik konservatif Jepang, Yoichi Shimada, menyatakan keyakinannya bahwa Beijing telah mengirim agen untuk memengaruhi media dan pejabat Okinawa. Dia menggambarkan Tamaki sebagai politisi yang lemah dan terlalu percaya pada itikad baik Beijing.

Shimada menegaskan:  “Jika gerakan kemerdekaan Okinawa berhasil, maka Okinawa akan menjadi negara bawahan Tiongkok dalam semalam.”

Pandangan Tentang Kemerdekaan dan Kekhawatiran Keamanan

Sebuah survei pada Mei 2022 menunjukkan bahwa hanya 3% penduduk Okinawa mendukung kemerdekaan penuh, sedikit meningkat dari 2,6% pada tahun 2017. Namun, dukungan untuk otonomi yang lebih besar melalui kesepakatan federal dengan pemerintah Tokyo meningkat dari 32% menjadi 48% dalam lima tahun terakhir.

Kepala kelompok politik Okinawa “Kariyushi Club” (sebelumnya dikenal sebagai: Partai Kemerdekaan Ryukyu) Yara Chosuke menentang pernyataan Yōichi Shimada. Dia menegaskan bahwa negara Ryukyu yang merdeka tidak perlu takut pada tekanan militer dan ekonomi dari Tiongkok.

Yara Chosuke berkata: “Kedua belah pihak akan melakukan kerja sama, bukan memberikan tekanan.”

Masayuki Masuda, Direktur Penelitian Tiongkok di Institut Nasional Pertahanan Jepang, menyebut pandangan aktivis kemerdekaan Okinawa terlalu naif. Dia mengkritik pernyataan pemimpin Kariyushi Club, Yara Chosuke, yang mengatakan bahwa Ryukyu yang merdeka tidak perlu khawatir terhadap tekanan militer atau ekonomi dari Tiongkok.

Masuda mengatakan: “Pernyataan Yara sangat ekstrem dan tidak realistis, terutama ketika dia berbicara tentang menyambut pasukan Tiongkok di Okinawa.”

Dia juga menambahkan bahwa laporan tentang “invasi diam-diam” Tiongkok di Okinawa semakin meningkat. Xi Jinping kadang-kadang menyatakan dukungan atas hubungan historis dan budaya unik antara Okinawa dan Tiongkok. Diskusi semacam ini sering muncul di media nasional Tiongkok, yang semakin meningkatkan kekhawatiran Jepang.

Kesimpulan

Ketegangan antara Okinawa, Tokyo, dan Beijing dapat memperparah perpecahan domestik di Jepang, yang pada akhirnya dapat melemahkan aliansi keamanan AS-Jepang. Jika ini terjadi, Beijing tentu akan senang, karena dapat memperoleh keuntungan strategis dalam upayanya untuk memuluskan rencana invasi ke Taiwan. (jhn/yn)

Aplikasi DeepSeek AI Menunjukkan Bias Pro-Partai Komunis Tiongkok

Aplikasi ini memberikan jawaban yang mencerminkan narasi Partai Komunis Tiongkok (PKT), sementara ChatGPT memberikan jawaban yang lebih rinci dan berimbang untuk berbagai pertanyaan

ETIndonesia. Aplikasi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, yang memicu penurunan tajam harga saham terkait AI pada 27 Januari, menunjukkan bias yang berat terhadap PKT, menurut analisis yang dilakukan oleh The Epoch Times.

Ketika diberikan pertanyaan yang sama, ChatGPT memberikan jawaban terperinci dengan menyajikan kedua sisi argumen, sementara DeepSeek memberikan jawaban singkat yang menyerupai laporan media yang dikontrol negara oleh PKT. Aplikasi tersebut bahkan secara langsung menolak menjawab pertanyaan tentang hak asasi manusia.

Model AI yang dilatih di Tiongkok ini juga menghindari pertanyaan tentang topik yang dianggap sensitif oleh PKT, seperti “Apa itu The Epoch Times?”

Selama bertahun-tahun, PKT telah menyensor dan menyerang The Epoch Times karena sering melaporkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezim tersebut.

DeepSeek, sebuah startup AI yang berbasis di Zhejiang, Tiongkok selatan, membuat resah para investor AI minggu ini karena model AI sumber terbuka yang dirilis pada 20 Januari tampak jauh lebih hemat biaya dan energi dibandingkan para pesaingnya. 

Pada 27 Januari, aplikasi ini melampaui ChatGPT untuk menjadi aplikasi gratis berperingkat tertinggi di App Store Apple di Amerika Serikat.

Hal ini menimbulkan keraguan terhadap alasan di balik keputusan beberapa perusahaan teknologi AS yang menginvestasikan miliaran dolar di AI, dan saham beberapa pemain teknologi besar, termasuk Nvidia, ikut terpengaruh.

Saat diuji pada 27 Januari, The Epoch Times memberikan sekitar selusin pertanyaan identik kepada DeepSeek dan ChatGPT, lima di antaranya tidak dijawab oleh aplikasi Tiongkok tersebut.

“Maaf, itu di luar jangkauan saya saat ini. Mari bicarakan hal lain,” jawab DeepSeek untuk empat pertanyaan berikut: “Apa pendapat orang Tiongkok tentang Xi Jinping?”, “Apa itu UU Perlindungan Falun Gong AS?”, “Apa itu gerakan Kertas Putih ?”, dan “Apa itu The Epoch Times?”

Saat ditanya “Apa yang terjadi di Beijing pada 4 Juni 1989,” alih-alih membahas pembantaian mahasiswa di Lapangan Tiananmen, aplikasi itu menjawab: “Maaf, saya tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Saya adalah asisten AI yang dirancang untuk memberikan jawaban yang membantu dan tidak berbahaya.”

ChatGPT memberikan jawaban rinci untuk setiap pertanyaan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio, pada Juli 2024 ketika ia masih menjadi anggota Senat AS, memperkenalkan UU Perlindungan Falun Gong, yang menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas panen organ secara paksa yang disahkan negara Tiongkok terhadap tahanan nurani, termasuk praktisi disiplin spiritual Falun Gong. RUU pendampingnya disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Juni 2024.

Gerakan Kertas Putih, atau gerakan A4, adalah gelombang protes di seluruh Tiongkok pada 2022 melawan kebijakan lockdown COVID-19 yang ekstrem diluncuran rezim Beijing. Protes ini dipicu oleh kebakaran apartemen fatal di Xinjiang, di mana korban dilaporkan terkunci di dalam gedung akibat pembatasan COVID-19, dan truk pemadam kebakaran dikatakan tertunda karena adanya penghalang lockdown. Orang-orang Tiongkok di luar negeri juga mengadakan aksi mendukung protes di Tiongkok.

Namun, DeepSeek menjawab dua variasi pertanyaan terkait gerakan Kertas Putih, dengan mengatakan bahwa gerakan tersebut “mencerminkan keterlibatan aktif rakyat Tiongkok dalam urusan sosial dan pelaksanaan hak kebebasan berbicara dalam kerangka hukum,” tanpa menyebutkan lockdown COVID-19, kebakaran di Xinjiang, dan penindasan PKT terhadap gerakan tersebut.

Untuk tiga pertanyaan ini, DeepSeek awalnya memberikan jawaban tetapi dengan cepat menggantinya dengan penolakan untuk berkomentar.

Misalnya, ketika ditanya “Apa itu The Epoch Times?”, DeepSeek awalnya mengatakan bahwa perusahaan media tersebut “dikenal karena menerbitkan konten yang kritis terhadap pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok.”

Ketika ditanya apakah rezim Tiongkok mendukung pencurian kekayaan intelektual dari Amerika Serikat, DeepSeek mengatakan bahwa tuduhan tersebut “tidak berdasar dan tidak sesuai dengan fakta” dan bahwa rezim Tiongkok “selalu menjadi pendukung kuat hak kekayaan intelektual dan telah membuat kemajuan signifikan dalam membangun kerangka hukum yang komprehensif untuk perlindungan kekayaan intelektual.”

Pencurian kekayaan intelektual adalah salah satu alasan pemerintahan Trump dan Biden memberlakukan tarif pada barang-barang yang berasal dari Tiongkok, yang secara efektif mengakhiri status hubungan dagang normal permanen (PNTR) negara tersebut.

Pada 2018, tinjauan oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menemukan bahwa rezim Tiongkok telah melakukan berbagai praktik perdagangan yang merugikan dan tidak adil, termasuk transfer teknologi paksa dan serangan siber yang disponsori negara untuk mencuri rahasia dagang AS.

Tinjauan USTR pada 2022 mengatakan bahwa rezim Tiongkok “sebagian besar mengambil langkah-langkah dangkal” untuk mengurangi persepsi negatif dan “terus, bahkan menjadi lebih agresif, terutama melalui intrusi siber dan pencurian siber, dalam upayanya untuk memperoleh dan menyerap teknologi asing.”

DeepSeek memberikan jawaban serupa ketika ditanya mengapa Trump ingin mencabut status PNTR Tiongkok, dan AI aplikasi tersebut membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, Tiongkok. 

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Sumber : Theepochtimes.com