Seekor kucing hamil yang diselamatkan dengan kepala yang terjebak wadah selai kacang tidak pernah pulih dari situasinya yang sakit parah. Tapi dia memberi kejutan pada staf penampungan dengan melahirkan 4 anak kucing.
Petugas Riverside County Animal Services, Carra Mathewson, menanggapi permintaan warga yang meminta bantuan. Penduduk di Riverside County, California, Alyssa Cline, dan keponakannya, menemukan kucing di halaman mereka dengan wadah plastik selai kacang menempel di kepalanya.
Mathewson menggunakan alat mekanis genggam untuk melepas wadah itu tanpa melukai kucing. Sayangnya, dia menemukan bahwa kucing itu penuh dengan belatung dan membawa kucing itu ke San Jacinto Valley Animal Campus tempat rekan dokter hewannya untuk memeriksa dan merawat kucing itu. Mereka memberinya nama Skippy.
Sayangnya, kesehatan Skippy terus merosot. Meski kondisinya memburuk, dia masih sempat melahirkan empat anak kucing.
“Kesehatan seluruh tubuhnya terganggu karena toksisitas serangan belatung,” kata Dr. Sara Strongin, staf dokter hewan yang memeriksa kucing. “Sayangnya, dia sangat sakit sehingga dia bahkan tidak bisa memproduksi susu untuk menyusui anak kucingnya.”
Akhirnya, kucing momma itu disuntik mati secara manusiawi. Satu-satunya hal positif yang diambil karyawan tempat penampungan dari cobaan itu adalah bahwa Skippy kemungkinan besar akan berjuang melalui proses persalinan jika wadah plastik masih menempel di kepalanya. Dia dan anak kucingnya mungkin akan mati.
“Kami semua sedih karena kesehatan Skippy memburuk,” kata Dr. Allan Drusys, Kepala Dokter Hewan Riverside County. “Kami tidak tahu berapa lama wadah itu ada di kepalanya. Pastinya dia pasti menderita dehidrasi selama hari-hari panas. Dan serangan belatung menambah kondisinya yang semakin memburuk. “
Namun, anggota tim dokter hewan segera bertindak untuk memberi makan anak kucing melalui botol, memberi mereka makanan yang diperlukan, kata Dr. Drusys.
Sementara itu, Brittany Fonseca, koordinator kelompok penyelamat di penampungan San Jacinto, menghubungi relawan yang bersedia mengasuh bayi yang baru lahir dan memberikan susu botol secara teratur. (yn)
Pada pertengahan Juni, seorang penyelamat hewan di Los Angeles dihubungi oleh seseorang yang memberi tahu mereka tentang seekor anak kucing yang membutuhkan bantuan.
Kucing kecil itu berumur tiga bulan tetapi ukurannya sebesar kucing berumur 5 minggu. Dia menderita infeksi saluran pernapasan, hernia pusar, hidung dan mulutnya tidak sejajar,yang membuat wajahnya seperti lukisan Picasso.
Friends for Life Rescue Network mengetahui penderitaannya dan segera menawarkan untuk memberi bantuan . Anak kucing itu lahir dengan kelainan bawaan yang menyebabkan rahangnya tidak sejajar.
Dia tiba di tempat penampungan dengan dehidrasi, kekurangan gizi dan dipenuhi kutu. Tubunya sangat kecil hanya tinggal kulit dan tulang dan sangat mengantuk. Dia sangat lapar dan dia mengonsumsi dua kaleng makanan yang seperti satu ton untuk tubuh kecilnya.
Dengan makanan bergizi yang banyak, istirahat yang berkualitas, dan perawatan yang tepat, anak kucing bernama Pinocchio itu bangkit dan mulai berjalan.
Begitu dia merasa lebih baik, dia berdiri, menginginkan perhatian dan kasih sayang. Dia dengan cepat menjadi anak kecil yang penyayang.
Setiap kali Pinocchio melihat pengurusnya di dalam ruangan, dia mencoba menarik perhatian mereka dengan cakarnya dan mencoba berbicara dengan suara mengeong yang lucu.
Pinocchio terus mengalami perkembangan setiap hari. Dia sangat aktif dan ingin bermain dengan apa pun yang bergerak, kepribadiannya bersinar dan dengan banyak usaha dan cinta dia berhasil mengatasi saat-saat tersulit.
Anak kucing tersebut akan diperiksa oleh spesialis gigi dan ahli saraf untuk memastikan bahwa ia menerima semua perhatian medis yang dibutuhkannya.
Sekarang setelah anak kucing mendapatkan kembali energinya, dia terus bersenang-senang dan mencintai semua mainan barunya.
Anak kucing yang manis meminta perhatian setiap kali seseorang lewat, menjangkau dengan cakarnya dan memberi tanda kepada manusia bahwa inilah saatnya untuk berpelukan dan bermanja.(yn)
Tidak ada hewan yang boleh digunakan untuk “memberikan hiburan” dan keuntungan ekonomi bagi industri yang dengan kejam melanggar hak-hak mereka. Di balik sirkus hewan, taman air, kebun binatang, gajah dan unta yang khas, serta kereta kuda ada sejarah pelecehan dan rasa sakit.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus hewan yang menjadi korban penelantaran dan penganiayaan saat bekerja untuk menyenangkan suatu sektor ekonomi dan mereka yang membayar untuk “kesenangan” tersebut.
Gambar seekor kuda yang mati di jalan, mungkin karena kelelahan saat menarik kereta wisata, membuat ribuan orang kaget.
Hewan itu mati saat berjalan di sekitar Istana Kerajaan Caserta, di Campania, Italia, hewan malang itu menarik kereta wisata meski suhu tinggi di daerah itu.
Sebuah posting di Facebook membuka jalan untuk perdebatan tentang penggunaan hewan-hewan ini untuk memberikan layanan tur wisata di banyak kota di dunia.
Justru seorang turis yang mengambil foto di mana kuda yang roboh itu tampak masih terikat di kereta.
Meskipun penyebab kematian kuda tersebut tidak diketahui, diperkirakan kuda tersebut mati karena kelelahan ditambah dengan panas yang menyengat yang mempengaruhi tempat tersebut.
“Istana Kerajaan Caserta, barusan… Meskipun panas, kuda-kudanya terus naik turun dengan muatan penuh. Salah satu dari mereka hari ini tidak bisa menahan lagi dan baru-baru ini roboh di tanah. Dia sudah mati, ”tulis seorang sukarelawan dari Caserta National Animal Protection Authority.
Organisasi Nasional untuk Perlindungan Hewan (ENPA), Italia, berbicara untuk mengutuk fakta tersebut, dan mengatakan bahwa selama bertahun-tahun mereka telah berjuang untuk menghentikan eksploitasi kuda.
Pemerintah menekankan bahwa perjalanan wisata dengan kereta yang ditarik oleh hewan-hewan ini disahkan oleh otoritas kesehatan lokal dan kota serta oleh administrasi Istana Kerajaan Caserta.
Massimo Pigoni, wakil presiden nasional ENPA, mengatakan: “Tidak masuk akal bahwa hewan masih digunakan untuk tujuan ini, bahkan dalam pengetahuan ilmiah yang menunjukkan bahwa mereka menderita persis seperti kita.”(yn)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pernyataan bersama Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab di Twitter. Ia mengatakan bahwa para pemimpin dari ketiga negara tersebut telah berbicara pada Kamis 13 Agustus dan menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab.
“Karena terobosan diplomatik ini, dan atas permintaan Presiden Trump, dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, Israel akan menangguhkan deklarasi kedaulatannya atas wilayah yang digariskan dalam rencana perdamaian Israel-Palestina”.
“Sebuah terobosan besar yang terjadi hari ini!”. Trump berkomentar : “Perjanjian perdamaian bersejarah antara dua sahabat kebanggaan kita, Israel dan Uni Emirat Arab !”
Joint Statement of the United States, the State of Israel, and the United Arab Emirates pic.twitter.com/oVyjLxf0jd
Perdana Menteri Israel Benjamin Netayahu juga mengatakan bahwa ini merupakan suatu terobosan bersejarah.
Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed mengatakan bahwa hubungan antara kedua negara belum segera terjalin. Ia menulis di Twitter : “UEA dan Israel… setuju untuk bekerja sama dan menetapkan peta rute untuk pembentukan hubungan bilateral”.
Dua jam setelah mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik komprehensif antara kedua negara, Presiden Israel Reuven Rivlin mengeluarkan lewat Twitter undangan kepada Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed untuk berkunjung ke Israel.
Presiden Reuven Rivlin menulis : Saya mengundang Putra Mahkota untuk mengunjungi Yerusalem.
Di antara negara-negara Arab di Timur Tengah, Israel saat ini memiliki hubungan komprehensif dengan tetangganya Yordania dan Mesir. Israel dan Uni Emirat Arab memelihara hubungan yang tenang. Namun, selama bertahun-tahun, kedua negara telah memperdalam hubungan untuk melawan pengaruh regional dari Iran. Kedua negara menganggap Iran sebagai musuh bersama.
“Negosiasi baru-baru ini akan mencakup : visa untuk turis dan pebisnis, penerbangan, telekomunikasi dan jaringan transportasi, serta kunjungan tingkat menteri dan pendirian kedutaan”.
Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba mengatakan dalam sebuah pernyataannya.
Yousef Al Otaiba menegaskan : “Perjanjian tersebut segera menghentikan kemungkinan aneksasi dan eskalasi kekerasan. Itu mempertahankan kelangsungan solusi dua negara yang disetujui oleh Liga Arab dan komunitas internasional”.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan bahwa perjanjian itu memiliki potensi dan janji yang serupa dan diharapkan dapat menciptakan hari yang lebih baik bagi seluruh kawasan.
Dia menambahkan : “Amerika Serikat mengucapkan selamat kepada Israel dan UEA atas pencapaian yang mengesankan tersebut. Ini adalah langkah maju yang penting bagi perdamaian di Timur Tengah. Berbahagialah mereka yang membuat perdamaian”.
Juru bicara PBB mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres menyambut baik setiap inisiatif yang dapat mempromosikan perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah. (Sin)
Keterangan Foto : Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Brenden Smialowski/AFP/Getty Images)
Epidemi Pneumonia virus komunis Tiongkok (COVID-19) terus menyebar secara global. Negara-negara dengan kemampuan penelitian ilmiah masih terus melakukan yang terbaik untuk mengembangkan vaksin dalam upaya pencegahannya. Namun sampai saat ini belum ada negara yang secara resmi meluncurkan ke pasar vaksin yang efektif dan aman.
Belakangan, ada orang di komunitas internet di daratan Tiongkok telah mulai mempromosikan vaksin untuk COVID-19, bahkan dalam 2 model, masing-masing dijual dengan harga RMB. 498.
Namun, kedua perusahaan yang tercantum dalam kemasan luar itu ketika ditanya oleh media, mengaku produk vaksin tersebut belum diluncurkan secara resmi.
Sebagaimana diketahui bahwa ada dua jenis vaksin palsu yang muncul di media sosial di Tiongkok baru-baru ini. Di kotak kemasannya, selain tercantum nama produsen “vaksin”, juga memiliki barcode untuk melacak yang palsu. Pada dasarnya, dari penampilan luarnya seperti tidak diragukan.
Salah satu vaksin tersebut bernama “SARS-Cov-2 Vaccine (Vero cell) Inactivated”. Nomor persetujuan yang ditandai di bagian bawah kotak kemasan oranye adalah tulisan menunggu ditetapkan. Terdapat barcode di atasnya.
Beberapa netizen mengungkapkan bahwa dengan memindai barcode Alipay, produsen vaksin tersebut dapat ditemukan sebagai ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’
(foto internet)
Ada netizen memposting gambar vaksin ini di WeChat dan memposting tulisan yang berbunyi : “Jika di antara kalian ada yang membutuhkan vaksin COVID-19, harap menghubungi saya, dapat diekspor. Bagi yang jumlah pesanannya tidak banyak harap sabar menunggu. Produk akan diluncurkan secara resmi pada 2 September.”
Beberapa netizen menjajakan vaksin virus corona baru palsu di WeChat. (Tangkapan layar jaringan)
Vaksin palsu kedua yang diunggah di WeChat bernama “SARS-Cov-2 Vaccine (Vero cell) Inactivated” dengan kotak kemasan berwarna putih dengan huruf berwarna hitam, juga memiliki garis-garis biru dan hijau di bagian paling kanan. Produsen “vaksin” adalah ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’
Penjual yang menjajakan vaksin melalui sosmed itu, memperkenalkan dalam sebuah postingan: “Satu kotak berharga RMB. 498, membutuhkan 3 kali suntikan, telah lolos uji. Staf medis dan orang-orang yang bepergian ke luar negeri dapat diprioritaskan. Ini akan dipopulerkan pada akhir tahun.”
Seorang reporter dari media Tiongkok menemukan bahwa melalui transmisi online barcode kotak vaksin, memang dimungkinkan untuk menemukan produsen dari kedua vaksin yakni ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’ dan ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’.
Namun, ketika reporter itu menelepon kedua perusahaan untuk keperluan verifikasi, jawaban yang didapatkan adalah semua vaksin itu belum dipasarkan, dan harganya pun belum diumumkan, jadi tidak mungkin dijual di lingkaran pertemanan.
Pada 13 Agustus, situs web resmi ‘Wuhan Biological Products Research Institute Co., Ltd.’ mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 saat ini sedang memasuki uji klinis internasional tahap ketiga, dan produk vaksin tersebut belum diluncurkan ke pasar secara resmi. Masyarakat diingatkan agar tidak tertipu.
Seorang penanggungjawab atas ‘Beijing Kexing Zhongwei Biotechnology Co., Ltd.’ juga mengatakan dalam menanggapi pertanyaan media Tiongkok bahwa vaksin sampai saat ini masih sedang menjalani uji klinis tahap III di Brasil, Bangladesh dan negara lain. Oleh karena itu belum dipasarkan. (sin)
Tujuh pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok muncul di media Tiongkok sejak awal bulan Agustus. Hal ini memberi kesan adanya pertemuan tahunan rahasia Beidaihe yang dilakukan di resor tepi laut tidak jauh dari Beijing.Pertemuan dilakukan saat kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok berkumpul tanpa pengumuman, tidak ada siaran pers, dan tidak ada kontak masyarakat.
Dengan berbagai bencana dan konflik yang terjadi pada tahun 2020 menimbulkan kesulitan besar bagi rezim Komunis Tiongkok, seperti pembicaraan perdagangan dan wabah virus Partai Komunis Tiongkok alias jenis Coronavirus baru, retret rahasia di Beidaihe untuk rekan-rekan Partai Komunis Tiongkok pasti mencuri perhatian.
Sejak tanggal 1 Agustus, tidak satu pun dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro yang tampil di depan umum di CCTV penyiar yang dikelola pemerintah.
Meskipun Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping dilaporkan mengirim sebuah pesan belasungkawa kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun pada tanggal 5 Agustus mengenai ledakan di ibukota Lebanon, Beirut, Xi Jinping tidak tampil di depan umum.
Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa konklaf tahunan para pemimpin sedang berlangsung adalah para ahli di bidang ilmu pengetahuan, kedokteran, dan teknologi diundang ke Beidaihe untuk liburan musim panas selama satu atau dua hari oleh kader senior saat ini dan pensiunan kader sebelum rapat itu.
Ambil retret Beidaihe tahun 2003 sebagai contoh. Wakil Zeng Qinghong menyapa para ahli dan ilmuwan Tiongkok di Beidaihe untuk membahas wabah SARS yakni sindrom pernapasan akut yang parah.
Tahun ini, dengan pandemi yang berkecamuk, belum diketahui apakah Partai Komunis Tiongkok akan mengundang para ahli ke resor tepi laut tersebut.
Pertemuan tertutup di Beidaihe ini cenderung akan membahas banyak tantangan, bencana domestik, dan ketegangan internasional yang belum terselesaikan. Hubungan Sino-Amerika Serikat telah memburuk ke titik terendah, yang dibuktikan dengan penutupan konsulat, bersamaan dengan serangkaian tindakan hukuman terhadap pejabat dan perusahaan Tiongkok oleh pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.
Tentu saja, Partai Komunis Tiongkok bukannya tidak bersalah dalam reaksi berantai diplomatik ini. Partai Komunis Tiongkok telah memulai banyak serangan untuk meningkatkan ketegangan internasional.
Kegiatan militer yang provokatif di Selat Taiwan, Laut China Selatan, dan Laut China Timur; konflik perbatasan dengan India dan renggangnya hubungan dengan negara tetangga; dan meninggalkan Deklarasi Bersama Sino-Inggris untuk mendorong hukum keamanan nasional di Hong Kong. Semuanya sudah memicu sanksi dari negara-negara di dunia bebas.
Di dalam negeri, Partai Komunis Tiongkok dibebani dengan masalah seperti banjir di sisi selatan, kekeringan di sisi utara, epidemi berbagai penyakit menular di seluruh Tiongkok, suara menentang rezim Tiongkok dari elit sosial.
Suara penentang itu misalnya Ren Zhiqiang, taipan real estate dan keturunan mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok yang blak-blakan, dan Xu Zhangrun, seorang profesor di Universitas Tsinghua, ekonomi yang memburuk, dan bahkan pertikaian di antara faksi-faksi Partai Komunis Tiongkok muncul di permukaan.
Kasus tipikal adalah kasus konglomerat Tomorrow Group, yang menanggapi pada tanggal 18 Juli atas pengumuman Beijing mengenai pengambilalihan sembilan anak perusahaan Tomorrow Group dengan versi online dari “pernyataan serius”.
Didirikan oleh Xiao Jianhua pada tahun 1999, dalam waktu 20 tahun Tomorrow Group menjangkau berbagai bidang seperti keuangan, industri, real estate, layanan komunikasi, energi, dan internet.
Xiao Jianhua dianggap sebagai “sarung tangan putih besar” atau pencuci uang untuk pejabat tinggi, dan dilaporkan sedang diselidiki karena hubungan dekatnya kepada seorang pejabat yang dikenal karena kesetiaannya kepada mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin.
Contoh lain adalah rekaman yang beredar luas yang menunjukkan pembukaan sistem navigasi satelit Beidou 3 pada tanggal 31 Juli, saat Wakil Perdana Menteri Liu He, sekutu dekat Xi Jinping yang merupakan pembawa acara upacara, yang mempermalukan Perdana Menteri Li Keqiang di depan umum.
Ditayangkan di CCTV yang dikelola pemerintah, rekaman itu menunjukkan saat Li Keqiang diperkenalkan pada upacara tersebut. Liu He tidak memberi waktu kepada Li Keqiang untuk menerima tepuk tangan dari hadirin. Li Keqiang jelas-jelas merasa malu.
Desas-desus bahwa Xi Jinping Diminta Mundur
Staf penulis senior Nikkei, Katsuji Nakazawa, berspekulasi dalam sebuah artikel baru-baru ini karena Partai Komunis Tiongkok menghadapi banyak masalah, para tetua Partai Komunis Tiongkok pasti ingin berbicara dengan Xi Jinping selama konklaf di Beidaihe.
Ada juga laporan yang beredar di Tiongkok yang mengatakan lawan Xi Jinping berupaya melengserkannya dari tahta.
Misalnya, sebuah surat terbuka yang beredar online pada bulan Maret menyerukan pertemuan Politbiro yang diperluas untuk membahas “masalah,” yaitu, apakah Xi Jinping harus mundur. Surat terbuka itu dibagikan ke platform media sosial populer WeChat oleh Chen Ping, seorang “pangeran” terkemuka.
Juga, sebuah tweet oleh manajer hedge fund dan kritikus Beijing Kyle Bass menjadi viral pada bulan April. Menurut sumber Kyle Bass di… elit Guangdong, Keluarga Paman Deng mulai memperingatkan untuk melawan “kaisar seumur hidup,” mengacu pada mantan pemimpin Partai Deng Xiaoping dan Xi Jinping.
Dalam pidatonya baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo menyerukan dunia bebas untuk bertindak bersama dengan rakyat Tiongkok, mendorong perubahan nyata di Tiongkok.
“Mengubah perilaku Partai Komunis Tiongkok tidak dapat menjadi misi rakyat Tiongkok saja. Bangsa-bangsa bebas harus bekerja untuk mempertahankan kebebasan. Jika dunia bebas tidak berubah…maka komunis Tiongkok pasti akan mengubah kita,” kata Mike Pompeo.
Tampaknya Xi Jinping tidak akan digulingkan hanya melalui satu pertemuan Beidaihe. Namun, Xi Jinping mengembangkan kekuatan militernya dalam delapan tahun terakhir sejak ia mengambil posisi teratas Partai Komunis Tiongkok.
Untuk menyingkirkan Xi Jinping tidak akan semudah bagaimana menyingkirkan mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Hu Yaobang maupun Zhao Ziyang, karena baik Hu Yaobang maupun Zhao Ziyang tidak memiliki kekuatan nyata di militer.
Meskipun demikian, masuk akal untuk percaya bahwa perebutan kekuasaan politik kini sedang berlangsung dipentaskan di Beidaihe. (vv)
Zhang Dun, Ph.D., mencakup urusan dan politik terkini di Tiongkok sejak 2010, dan mengetahui dengan baik sistem politik Partai Komunis Tiongkok. Sebelumnya, dia adalah peneliti kimia di sebuah institut Tiongkok, di Universitas Kyushu di Jepang, dan di beberapa institut di Amerika Serikat.
Keterangan Foto : (Kiri ke Kanan) Kepala Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping dan pendahulunya Hu Jintao dan Jiang Zemin terlihat di Beijing, Tiongkok, pada 30 September 2014. (Feng Li / Getty Images)
Tahun 2020 menandai dimulainya fase baru dalam “perang dingin” antara Amerika Serikat dengan rezim komunis Tiongkok. Setelah sanksi Amerika Serikat terhadap pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang mengakibatkan penghapusan status perdagangan khusus Hong Kong, dan penolakan resmi terhadap hegemoni Partai Komunis Tiongkok di Laut China Selatan.
Dan, kini konflik tersebut meningkat dengan penutupan Konsulat Tiongkok di Houston, dan pernyataan kebijakan Tiongkok berturut-turut oleh pejabat petinggi pemerintah Amerika Serikat. Semua peristiwa ini telah mengejutkan masyarakat internasional.
Tetapi apakah ada cara untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok? Pasti ada. Dan, penulis percaya pembuat kebijakan Amerika Serikat telah lama menyadarinya.
Meruntuhkan Firewall Internet
Pertama, runtuhkan Great Firewall Partai Komunis Tiongkok untuk mendapatkan kebebasan internet bagi rakyat Tiongkok.
Pada pertengahan tahun 1990-an, saat Tiongkok terhubung ke internet global, pengawasan dan blokade dimulai hampir secara bersamaan. Dikenal sebagai “Proyek Perisai Emas”, firewall Partai Komunis Tiongkok telah lama terkenal kejam.
Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2017, undang-undang keamanan dunia maya yang kejam yang ditetapkan Beijing, diterapkan untuk memblokir VPN, menghapus posting, melarang pengguna, dan menangkap orang. Tiongkok telah menjadi “negara di balik tembok” nomor satu di dunia.
Tembok dunia maya Partai Komunis Tiongkok tidak hanya merampas kebebasan berbicara dan kebebasan berpikir rakyat Tiongkok, tetapi juga sangat membahayakan dunia.
Artikel yang memperingati 30 tahun runtuhnya Tembok Berlin diterbitkan oleh Radio France Internationale pada tanggal 11 November 2019 menunjukkan bahwa, jika dunia gagal untuk melihat bahwa Tembok Berlin yang terlihat telah berubah menjadi bahkan firewall (internet) tidak terlihat yang lebih ganas di Tiongkok, daripada retorika apa pun mengenai kebebasan itu adalah kosong.
Salah satu alasan terpenting dari pandemi Coronavirus yang mengamuk di seluruh dunia adalah kerahasiaan dan penipuan oleh Partai Komunis Tiongkok, dan blokade internet oleh Partai Komunis Tiongkok. Hal ini telah menjadi konsensus antara Amerika Serikat dan masyarakat internasional. Amerika Serikat tidak sanggup lagi mengabaikan dinding dunia maya Partai Komunis Tiongkok.
Michael Pack, kepala United States Agency for Global Media -USAGM- atau Badan Media Global Amerika Serikat yang baru, menunggu dua tahun untuk memastikan Senat atas pencalonannya. Akhirnya, ia mengambil alih Badan Media Global Amerika Serikat bulan lalu.
Michael Pack segera memecat kepemimpinan puncak di setiap outlet berita Badan Media Global Amerika Serikat, seperti Voice of America dan Radio Free Asia, yang diketahui sangat disusupi oleh Partai Komunis Tiongkok.
Seorang juru bicara Badan Media Global Amerika Serikat berkata, “Michael Pack memahami skala dan sifat ancaman yang ditimbulkan oleh penentang kebebasan berekspresi, dan itulah tepatnya mengapa ia mempertimbangkan untuk memperkuat pengelakan firewall sebagai prioritas utama masa jabatannya di Badan Media Global Amerika Serikat.”
Pembawa acara bincang-bincang radio dan mantan ahli strategi Gedung Putih yaitu Steve Bannon memperjelas hal tersebut di program siaran War Room “Pandemic EP166” nya, yang meruntuhkan firewall adalah fase pertama bagaimana menghancurkan Partai Komunis Tiongkok dan memulai pembebasan rakyat Tiongkok.
Dalam program siaran War Room tanggal 8 Mei, Steve Bannon mewawancarai Michael Horowitz, CEO 21st Century Initiatives dan mantan Penasihat Umum untuk Kantor Manajemen dan Anggaran di bawah Pemerintahan Reagan.
Michael Horowitz menyatakan, “Secara teknologi memungkinkan bagi Amerika Serikat untuk melewati firewall Tiongkok, hal itu tidak akan memakan banyak uang, tetapi hal itu membutuhkan upaya proyek Manhattan.”
Michael Horowitz melanjutkan dengan mengatakan: “Amerika Serikat telah menempatkan sebuah Universitas Amerika utama untuk menetapkan teknologi informasi penting dan ahli keamanan komputer untuk bekerja sama dengan… Kementerian Luar Negeri atau Dewan Gubernur Penyiaran.
Para ahli dan pemerintah percaya bahwa kemungkinan-kemungkinan itu adalah besar dan bahwa kami dapat menghapus firewall sebelum pemilihan umum.” Menurut Michael Horowitz, Amerika Serikat memiliki dana tidak terbatas dari senilai tiga miliar dolar akun untuk meruntuhkan firewall.
Ada hal lain yang menyemangati keruntuhan firewall Partai Komunis Tiongkok. Pada tanggal 13 Juni, SpaceX menyelesaikan peluncuran massal Starlink kesembilan, membawa 58 satelit broadband Starlink.
Menurut situs web berita astronomi Space.com, tujuan proyek Starlink SpaceX adalah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi yang konstan bagi pengguna di seluruh dunia.
SpaceX berencana untuk mencapai tujuan ini dengan meluncurkan konstelasi besar-besaran satelit internet broadband. Pengguna di darat kemudian akan mengoperasikan sebuah perangkat kecil terminal — tidak lebih besar dari sebuah laptop — untuk mendapatkan akses internet.
Prestasi ini kemungkinan besar menjadi penghancur firewall Partai Komunis Tiongkok. Secara umum, secara teknis mendobrak firewall Tiongkok adalah sangat masuk akal sebagai ditunjukkan oleh keberhasilan perangkat lunak pengelakan, seperti Freegate dan Wujie.
Itu hanyalah keputusan politik. Misalnya pada masa pemerintahan Obama, pada tanggal 31 Juli 2015, New York Times menyatakan bahwa Washington memutuskan untuk membalas dendam terhadap peretasan komputer pemerintah Tiongkok dan informasi dari 21,5 juta orang.
Mengejar kebebasan internet berada dalam lingkup pembalasan. Juga, pada tahun 2016, kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) untuk pertama kalinya mencantumkan sensor internet Tiongkok sebagai penghalang perdagangan.
Pada tahun 2018, Perwakilan Dagang Amerika Serikat melaporkan ke Kongres mengenai kepatuhan WTO kepada Tiongkok, dengan mengatakan keterlibatan Partai Komunis Tiongkok dalam “pemblokiran ekstensif situs web yang sah [akan] memengaruhi miliaran dolar dalam bisnis.” Namun, tindakan nyata belum terlihat.
Meruntuhkan Great Firewall akan membawa perubahan besar bagi Tiongkok. Seperti komentar seorang netizen, “Serahkan sisanya kepada rakyat Tiongkok, selama firewall dibongkar.”
Memberi Sanksi kepada Partai Komunis Tiongkok Sebagai Pelanggar Hak Asasi Manusia
Cara kedua untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok adalah dengan mempublikasikan dan menerapkan sanksi pejabat komunis Tiongkok, yang mana telah melakukan pelanggaran HAM dengan cara membekukan aset mereka di luar negeri.
Pertanggungjawaban, kemampuan untuk menahan individu pelanggar hak asasi manusia untuk bertanggung jawab atas tindakannya, adalah salah satu prinsip dasar hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pidana internasional.
Tidak pernah dibenarkan untuk menutupi kejahatan pribadi dengan dalih perintah dari atasan, kepentingan nasional, sistem kelembagaan, dan lain-lain.
Menerapkan prinsip-prinsip ini secara komprehensif memberi sanksi kepada pejabat Partai Komunis Tiongkok atas pelanggaran hak asasi manusia yang mereka lakukan akan membawa hasil yang bagus.
Pada tanggal 23 Desember 2016, “Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global” ditandatangani menjadi undang-undang. Pada tanggal 21 Desember 2017 Amerika Serikat menggunakan undang-undang ini untuk menerapkan sanksi terhadap Gao Yan, mantan kepala polisi distrik Chaoyang Beijing, atas kematian seorang aktivis dalam tahanan. Ini adalah pertama kalinya pemerintah Trump mengambil tindakan khusus semacam ini, sebagai tanggapan terhadap penindasan hak asasi manusia di Tiongkok.
Pada tanggal 2 Agustus 2017, Presiden Donald Trump menandatangani Undang-undang “Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act.”
Kementerian Luar Negeri menggunakan undang-undang itu, untuk pertama kalinya pada tanggal 20 September 2018, untuk menjatuhkan sanksi pada Kementerian Perkembangan Peralatan Tiongkok, cabang militer yang bertanggung jawab atas senjata dan perlengkapan, dan direkturnya, Li Shangfu, karena terlibat dalam “transaksi yang bermakna” dengan eksportir senjata utama Rusia.
Undang-Undang HAM dan Demokrasi Hong Kong tahun 2019, adalah hukum Amerika Serikat lainnya untuk memberi sanksi kepada penjahat Partai Komunis Tiongkok. Langkahnya dengan memberlakukan sanksi “pemblokiran properti dan pemblokiran visa terhadap orang asing yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM yang parah di Hongkong.”
Tahun ini, Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur tahun 2020 dan Undang-Undang Otonomi Hong Kong Tahun 2020, meletakkan landasan hukum bagi sanksi komprehensif melawan pelanggar hak asasi manusia Partai Komunis Tiongkok.
Dalam hal penegakan hukum, pada tanggal 9 Juli, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Kementerian Keuangan AS, memberi sanksi kepada empat pejabat pemerintah yang masih aktif saat ini atau mantan terkait dengan pelanggaran hak yang serius terhadap etnis minoritas di Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang.
Empat pejabat pemerintah tersebut adalah Chen Quanguo, Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang, dan Zhu Hailun, mantan Wakil Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Xinjiang, serta Wang Mingshan, Direktur dan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Biro Keamanan Masyarakat Xinjiang saat ini, dan Huo Liujun, mantan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok di Biro Keamanan Masyarakat Xinjiang.
Tindakan ini diambil sesuai dengan Perintah Eksekutif 13818, “Memblokir Properti Orang yang Terlibat dalam Pelanggaran HAM Serius atau Korupsi,” yang didasarkan pada dan menerapkan Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global.
Secara bersamaan, Kementerian Luar Negeri juga memberlakukan pembatasan visa tambahan pada Chen Quanguo, Zhu Hailun, dan Wang Mingshan, dan juga anggota keluarga mereka.
Sanksi tersebut dijatuhkan berdasarkan Undang-Undang Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Magnitsky Global, yang memungkinkan pemerintah untuk menargetkan pelanggar hak asasi manusia di seluruh dunia dengan membekukan salah satu asetnya di Amerika Serikat, melarang perjalanan pelanggar hak asasi manusia ke Amerika Serikat, dan melarang orang Amerika berbisnis dengan pelanggar HAM.
Pada tanggal 7 Juli, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo juga mengumumkan penerapan pembatasan visa pada pejabat Partai Komunis Tiongkok, yang “pada pokoknya terlibat dalam perumusan atau pelaksanaan kebijakan terkait dengan akses bagi orang asing ke wilayah Tibet,” menurut Akses Timbal Balik ke Undang-Undang Tibet tahun 2018.
Sebelumnya, pada tanggal 26 Juni, Mike Pompeo mengumumkan pembatasan visa saat ini dan mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok yang diyakini bertanggung jawab, atau terlibat dalam, merongrong otonomi tingkat tinggi di Hong Kong.
Pembatasan visa adalah untuk memenuhi janji Presiden Trump untuk menghukum pejabat Partai Komunis Tiongkok yang terlibat bertanggung jawab untuk menghilangkan kebebasan Hong Kong. Selain itu, pembatasan visa diberlakukan sebelum Partai Komunis Tiongkok meluncurkan teks lengkap hukum keamanan nasional Hong Kong.
Dan sebelum ini, pada tanggal 11 Juni, anggota Studi Partai Republik Komite Keamanan Nasional dan Gugus Tugas Urusan Luar Negeri menyatakan, bahwa Kementerian Keuangan menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin utama Partai Komunis Tiongkok. Mereka mencakup Luo Huining, direktur kantor penghubung Hong Kong, Han Zheng, salah satu dari tujuh orang elit Politbiro Partai Komunis Tiongkok dan juga “utusan” Xi Jinping untuk urusan Hong Kong, Xia Baolong, kepala Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, dan lainnya.
Contoh di atas menunjukkan bahwa pemerintahan Trump, meningkatkan penggunaan sanksi komprehensif terhadap Partai Komunis Tiongkok yang adalah pelanggar hak asasi manusia.
Efek dan dampak tersebut pada diktator komunis dan pengikutnya adalah tidak terhitung.
Keluar dari Partai Komunis Tiongkok dan Larangan Perjalanan
Cara ketiga untuk menjatuhkan Partai Komunis Tiongkok adalah melarang semua anggota Partai Komunis Tiongkok memasuki Amerika Serikat, kecuali mereka secara terbuka menyatakan pengunduran dirinya dari Partai Komunis Tiongkok.
Pada tanggal 15 Juli, sebuah laporan New York Times mengatakan: “Pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan larangan besar-besaran untuk bepergian ke Amerika Serikat oleh anggota Partai Komunis Tiongkok dan anggota keluarganya.”
Artikel itu selanjutnya berbunyi: “Proklamasi presiden, masih dalam bentuk draf, dapat juga memberikan kewenangan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk mencabut visa anggota Partai Komunis Tiongkok dan keluarganya yang sudah berada di Amerika Serikat, mengarah pada pengusiran mereka.… Menghitung anggota Partai Komunis Tiongkok serta keluarganya, larangan itu secara teknis dapat melarang perjalanan ke Amerika Serikat untuk sebanyak 270 juta orang, menurut satu perkiraan administrasi internal.”
Keesokan harinya, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan kepada wartawan dalam jumpa pers mengenai larangan tersebut, “Jadi, saya belum dapat mengumumkan mengenai hal itu, tetapi yakinlah kami membahas setiap opsi yang berkaitan dengan Tiongkok.”
Larangan perjalanan tersebut mengguncang Partai Komunis Tiongkok dan menciptakan kepanikan besar di kalangan rezim komunis.
Rakyat Tiongkok sangat bersemangat dan bersukacita. Netizen Tiongkok Daratan tidak hanya sangat mendukung berlakunya larangan ini, mereka juga memberikan saran kepada Donald Trump untuk meningkatkan sanksi.
Di Google penelusuran Tiongkok, istilah “mundur dari Partai Komunis Tiongkok” melonjak.
Secara umum diantisipasi bahwa konsekuensi larangan perjalanan tersebut akan menjadi pemutusan hubungan diplomatik atau lebih buruk.
Undang-undang Imigrasi Amerika Serikat saat ini, melarang anggota komunis berimigrasi ke Amerika Serikat, tetapi tidak melarang anggota komunis memasuki Amerika Serikat .
Namun, Amerika Serikat baru-baru ini mulai memberlakukan pembatasan visa terhadap beberapa warganegara Tiongkok, yang mencakup pejabat senior Partai Komunis Tiongkok yang berpartisipasi dalam penindasan warga Uyghur, jurnalis Tiongkok yang bekerja di Amerika Serikat, dan beberapa karyawan perusahaan teknologi Tiongkok yang “melanggar manusia hak,” seperti Huawei.
Pada awal bulan Juni, Amerika Serikat juga mengumumkan tidak akan mengeluarkan lagi visa untuk pelajar asing yang terkait dengan militer Tiongkok, dan visa pelajar yang sudah dikeluarkan juga akan menjadi tidak berlaku.
Selain itu, pemerintah Amerika Serikat berencana untuk menjatuhkan sanksi visa dan sanksi ekonomi pada pejabat Partai Komunis Tiongkok yang terlibat menindas kebebasan Hong Kong.
Dari segi operasi, adalah tidak sulit melarang masuknya komunis. Pemerintahan Trump membedakan Partai Komunis Tiongkok dari rakyat Tiongkok.
Kini, kuncinya terletak pada pengakuan pemerintahan Donald Trump atas sifat Partai Komunis Tiongkok dan memegang kesempatan dan waktu. Kapan hal ini bergerak, maka akan mengatur nada untuk perang dingin Tiongkok-Amerika Serikat yang baru.
Sebagai kesimpulan, penulis percaya keefektifan metode ini terutama tergantung kemauan politik dan kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Di sini penulis ingin menunjukkan bahwa yang terpenting untuk keberhasilan ketiga metode tersebut adalah mempromosikan kebangkitan rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok adalah protagonis dalam menggulingkan rezim komunis Tiongkok.
Para politisi Amerika Serikat telah membuatnya sangat jelas: Partai Komunis Tiongkok tidak takut pada Amerika Serikat, tetapi takut pada rakyat Tiongkok. Rakyat Tiongkok menginginkan Partai Komunis Tiongkok dan Amerika Serikat bertempur.
Jika rakyat Tiongkok tidak bangkit, maka tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka. Bantuan dari Amerika Serikat dan kekuatan keadilan masyarakat internasional, tidak dapat menggantikan keinginan rakyat Tiongkok untuk membantu dirinya sendiri.
Yang menggembirakan adalah lebih dari 360 juta warganegara Tiongkok secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya yaitu, Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda.
Kebangkitan rakyat Tiongkok dan aksi pendukung dari masyarakat internasional, yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump, akan membuka halaman baru sejarah bagi Tiongkok dan dunia. (Vv)
Wang He, seorang yang memiliki gelar master dalam bidang hukum dan sejarah. Ia fokus pada gerakan komunis internasional. Dia adalah seorang dosen dan pernah sebagai seorang eksekutif dari sebuah perusahaan swasta besar di Tiongkok. Dia sempat dipenjara di Tiongkok sebanyak dua kali karena keyakinannya. Wang kini tinggal di Amerika Utara dan rutin menerbitkan komentar tentang urusan dan politik Tiongkok terkini sejak 2017.
Keterangan Foto : Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (bawah) tiba pada sesi penutupan konferensi legislatif stempel karet rezim Tiongkok sementara pejabat Partai Komunis lainnya bertepuk tangan, di Beijing, pada 28 Mei 2020. (Kevin Frayer / Getty Images)
Apa yang akan kami sampaikan kepada Anda mungkin terdengar sedikit aneh. Tapi kami berjanji kepada Anda bahwa ini akan bermanfaat bagi Anda! Oke ini dia, Jepang memiliki kuil yang mana yang menjadi biksu adalah kucing.
Menurut Business Insider, kucing dianggap bisa membawa keberuntungan dan memiliki kekuatan pelindung di Jepang. Ini menjelaskan mengapa ada kuil yang menyembah kucing sebagai dewa. Kepercayaan cerita rakyat ini telah beredar sejak lama di kalangan orang Jepang.
Nyan Nyan Ji (Kuil Meong Meong) adalah kuil kucing terkenal yang terletak di Kyoto, Jepang, di mana kucing lucu berperan sebagai biksu.
Dijelaskan Bored Panda, kuil ini pertama kali dibuka pada tahun 2016 oleh seorang pelukis Jepang, Toru Kaya, berdasarkan kucing kesayangannya. Selain menampilkan dekorasi bertema kucing, pengunjung juga bisa menikmati makanan dan minuman yang disajikan di dalam kuil.
Ini jelas merupakan tempat yang tepat untuk semua pecinta kucing! Selain itu, pengunjung juga dapat bermain dengan kucing yang menggemaskan ini setelah menyembahnya.
Yang menambah keunikan dari tempat ini adalah sebenarnya terdapat seorang biksu kepala bernama Koyuki yang tentunya adalah seekor kucing.
Koyuki bukan satu-satunya kucing di kuil karena ada beberapa asisten biksu kucing lainnya. Namun, Koyuki adalah kucing terpopuler berkat wajahnya yang pemarah.
Ia bahkan memiliki akun Instagram sendiri dengan 10.9k pengikut!
Berbicara kepada World of Buzz, pemiliknya mengatakan,: “Koyuki sangat dewasa dan bisa tinggal di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Ini membuatnya menjadi model yang cocok untuk keperluan pengambilan gambar. Selain itu, dia tidak takut dengan petir atau gempa Bumi. “
“Koyuki dulunya adalah kucing liar sampai dia berumur sekitar satu tahun. Jadi sampai saat ini diperkirakan usianya sekitar tujuh tahun, ”tambah pemiliknya.
Anda dapat menemukan Nyan Nyan Ji di 520 Yasekonoecho, Sakyo-Ku, Kyoto 601-1253, Prefektur Kyoto, Jepang
Pecinta kucing pasti harus menambahkan tempat ini ke daftar kunjungan mereka! (yn)
Lain kali jika Anda mengeluh tentang panas, cobalah untuk membayangkan pekerja medis di Tiongkok ini. Rekaman viral menunjukkan dia menyingkapkan celananya dan keringat yang mengalir dari dalam.
Itu terlihat sangat tidak nyaman, bukan? Bisakah Anda bayangkan bekerja dalam cuaca panas seperti itu, mengenakan pakaian hazmat.
Rekaman video tersebut dilaporkan direkam di Urumqi, ibu kota Xinjiang di barat laut Tiongkok, pada Sabtu (8 Agustus), ketika petugas kesehatan itu sedang beristirahat selama giliran kerjanya. Dia bahkan belum menyelesaikan shift, yang berarti dia harus kembali bekerja karena baru saja mengucurkan genangan keringat ke lantai.
Suhu rata-rata di Urumqi hari itu adalah 29 °C. Tidak mengherankan, klip tersebut telah menjadi viral, dan jutaan pengguna web di Tiongkok telah memuji wanita dalam klip tersebut sebagai pahlawan.
Klip itu dibagikan oleh People’s Daily, yang menulis: “Pada 8 Agustus, Urumqi, Xinjiang, staf medis mengambil jeda dari pencegahan epidemi. Ketika pekerja medis mengangkat celananya, keringat mengucur dari dalam. Semua staf medis, terima kasih atas kerja keras Anda!”
Xinjiang telah menjadi pusat krisis virus corona setempat yang telah menyebabkan lebih dari 500 orang di sana terinfeksi sejak pertengahan Juli. Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran otoritas lokal di daerah tersebut telah memberlakukan beberapa tindakan penguncian yang parah.
Tidak mengherankan, orang-orang yang mengomentari video di Tiongkok memuji kerja keras, panas, dan melelahkan para pekerja seperti yang terlihat di video.
Salute! Video captured a medical worker on break in Urumqi, northwest China's Xinjiang, who found sweat pouring out once she rolled up pants legs after working for hours in protective suit. pic.twitter.com/PtkII2JdHT
ETIndonesia- BMKG Pusat menyampaikan perlu menanggapi beredarnya pemberitaan terkait penutupan sementara kantor BMKG dan WFH satu minggu ke depan mulai 13 Agustus hingga 20 Agustus 2020.
Bagian Hubungan Masyarakat, Biro Hukum dan Organisasi BMKG menyatakan bahwa di Kantor BMKG Pusat Kemayoran telah dilakukan Rapid Test beberapa kali. Tujuannya untuk memonitor perkembangan kesehatan para pegawai yang bertugas operasional di kantor pada masa Pandemi COVID-19 ini.
“Tes terakhir di kantor pusat BMKG dilaksanakan pada tgl 12 Agustus 2020. Hasil tes ini menunjukan bahwa sejumlah pegawai terkonfirmasi reaktif,” demikian BMKG dalam keterangannya.
Namun demikian, hasil ini tentunya tidak bisa dijadikan acuan utama. Untuk itu, sejumlah pegawai yang reaktif tersebut telah menjalani rangkain tes lanjutan berupa tes SWAB yang hasilnya baru akan keluar dalam 3-5 hari mendatang.
Sehubungan dengan perkembangan tersebut di atas, untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 langkah yang diambil adalah menutup sementara kantor dan melaksanakan Work From Home (WFH) selama satu minggu ke depan 13 Agustus hingga 20 Agustus 2020 bagi semua pegawai kantor pusat, dengan tetap menjaga produktivitas kinerja yang dilaporkan secara digital rutin dan berjenjang.
Sementara itu, pengamatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika selama penutupan kantor pusat tetap terus berjalan normal, dan layanan informasi prakiraan/prediksi dan peringatan dini tetap terus terjaga dan tersebar ke masyarakat secara digital dan realtime melalui sistem Internet of Things (IoT) yang selama ini beroperasi di BMKG. (asr)
Hubungan yang tidak biasa berkembang antara macan tutul liar dan sapi di Gujarat, India, yang sulit untuk dipercaya.
Menurut cerita asli yang dipublikasikan di situs On Forest, peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2002. Banyak postingan media sosial yang mengklaim bahwa ibu macan tutul dibunuh itu dan sapi tersebut telah merawatnya dan menyusuinya.
Namun itu tidak benar, cerita sesungguhnya masih sangat menarik.
Cerita dimulai dengan meningkatnya keluhan tentang penampakan macan tutul di Desa Antoli. Polisi hutan memutuskan untuk memindahkan beberapa macan tutul ke hutan terdekat.
image description
Sebuah keluarga yang memiliki seekor sapi dan dua ekor lembu melihat seekor macan tutul mulai mengunjungi sapi mereka.
Macan tutul hanya akan mendekati sapi itu, mengabaikan kedua lembu itu sepenuhnya. Ketika mereka bertemu, macan tutul itu tidak terlihar agresif, dan tidak ada rasa takut di pihak sapi. Kedua teman yang tidak biasa itu tampak sangat nyaman satu sama lain.
image description
Macan tutul mengunjungi sapi tersebut secara terus menerus dari tanggal 8 hingga 22 Oktober, setiap malam, biasanya antara pukul 21:30 sampai 23: 00. Kemudian lagi dari 4 hingga 29 November. Entah kenapa, antara 30 November dan 29 Desember, macan tutul itu menjauh, tapi itu terlihat di sekitarnya.
Macan tutul terus mengunjungi dan pergi sampai minggu pertama bulan Maret, dan kemudian tidak pernah kembali.
Ada banyak interpretasi yang berbeda-beda untuk perilaku aneh tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa macan tutul betina yang ditangkap sebelumnya adalah ibu dari macan tutul yang berkunjung.
“Saya tidak dapat memahami mengapa macan tutul secara teratur bertemu dengan sapi dan berperilaku dengan cara yang tidak dipercaya oleh banyak orang. Lebih mengejutkan bagi saya mengapa seekor sapi menerima pemangsanya dan mencintai seperti dia mencintai anaknya,” kata penulis. “Sapi kadang-kadang akan menjilati macan tutul di kepala dan lehernya. Memang, bagi banyak pengamat, tampaknya sapi itu berperilaku terhadap macan tutul seperti yang dilakukannya terhadap anaknya sendiri.”
Tidak seorang pun yang menyatakan dengan percaya diri, tentang kebenarannya, tetapi jelas bahwa perilaku sapi dan macan tutul itu aneh dan luar biasa. (yn)
Ntdtv.com- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo ke Republik Ceko. Pada hari kedua, Rabu, 12 Agustus 2020 lalu, setelah bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Babis, Pompeo menyampaikan pidato di Kongres.
Pompeo menyerukan kepada perwakilan rakyat Ceko untuk melihat dengan jelas dan menolak Komunis Tiongkok. Menurutnya dunia bebas memiliki kepercayaan diri untuk mengalahkan kekuatan jahat terbesar yang mengancam dunia abad ini yaitu Partai Komunis Tiongkok.
Pompeo menilai, saat ini, ancaman yang lebih besar daripada Rusia adalah Komunis Tiongkok dan gerakan yang dikendalikannya. Inti dari rezim Komunis Tiongkok sebanding dengan Marxisme-Leninisasi Uni Soviet, dan bahkan mungkin lebih buruk.
“Partai selalu egois. Tindakannya berasal dari ideologinya. Dan dia bermusuhan dengan masyarakat bebas seperti kita,” kata Pompeo.
Pompeo mengutip berbagai tindakan tidak pantas Komunis Tiongkok di Republik Ceko, termasuk ancaman Komunis Tiongkok terhadap mantan Presiden Senat Ceko, Jaroslav Kubera yang bersikeras untuk mengunjungi Taiwan.
Pompeo menyatakan dukungan untuk Ketua Pembicara, Miloš Vystrčil saat ini, yang akan mengunjungi Taiwan bulan ini.
Bagi Pompeo segala sesuatu dimulai dari penyebaran virus Komunis Tiongkok di seluruh dunia hingga perjuangan rakyat Hong Kong untuk kebebasan mencerminkan nilai-nilai jahat Komunis Tiongkok. Tetapi Pompeo percaya bahwa masyarakat yang bebas dapat mempersatukan hati masyarakat lebih baik daripada otoritarianisme.
Pompeo menegaskan, “Orang-orang yang mencintai kebebasan di seluruh dunia bertekad untuk mempertahankan cara hidup mereka, dan itu (kekuatan ) tumbuh. Saya telah melihat ini ke mana pun saya pergi. Orang Amerika sekarang menyadari hal itu yaitu Komunis Tiongkok sama sekali tidak ada hubungannya dengan rakyat Tiongkok, mengancam nilai-nilai dan gaya hidup mereka.”
Pompeo mendorong anggota parlemen Ceko untuk meloloskan Rancangan Undang Undang/ RUU dan mengakhiri perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong.
Pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Ceko Andrej Babis hari itu, Pompeo kembali berbicara tentang keamanan 5G. “Hentikan jaringan yang tidak aman dan bergerak menuju nilai-nilai negara bebas,” kata Pompeo.
Pompeo juga mengeluarkan peringatan dini untuk proyek tender pembangkit listrik tenaga nuklir Ceko. “Kerja sama dengan perusahaan milik negara Rusia dan Tiongkok sebenarnya akan merusak kedaulatan nasional Republik Ceko,” tegas Pompeo.
Selain itu, terkait pengurangan bertahap penempatan militer Amerika Serikat di Eropa, Pompeo mengatakan bahwa promosi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terhadap negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan pengeluaran militer dan memperkuat kemampuan pertahanan, merupakan strategi baru bagi Amerika Serikat untuk memperkuat aliansi transatlantiknya.