Para pengamat burung internasional mungkin sudah banyak yang mengenal burung jalak Eropa (Sturnus vulgaris) sebagai burung yang paling tampan, dengan bulu metalik yang mengkilap, tetapi mereka mungkin tidak pernah membayangkan betapa spektakulernya salah satu sepupunya asal Afrika.
Burung jalak punggung ungu (Cinnyricinclus leucogaster), juga dikenal sebagai kecubung atau burung jalak plum, terlihat dan hidup di dunia yang jauh dari mitranya di Euro-Amerika.
Tinggal di hutan dan savana di Sub-Sahara Afrika, burung unik ini memang menyerupai batu permata ungu yang kemudian menjadi asal usul namanya.
Jalak punggung ungu adalah satu-satunya anggota dari genus Cinnyricinclus meskipun ia termasuk keluarga jalak yang berukuran lebih besar. Burung itu dimorfik secara seksual, dan warnanya yang indah digambarkan menyerupai plum, ungu, atau kecubung, yang hanya terjadi pada pejantan.
Sang betina secara kontras memiliki pola warna coklat yang agak kusam. Bulu warna-warni pejantan menutupi seluruh kepala, punggung, dan bagian samping tubuh. Dan warna ungu cerah ini secara spektakuler dikombinasikan dengan warna perut seputih saljunya dan bulu ekor hitamnya yang mencolok.
Seperti semua anggota keluarga sturnidae, burung jalak punggung ungu adalah omnivora dan memakan berbagai macam buah-buahan dan beri, serta serangga. Burung itu lebih suka berada di atas pohon dan jarang mendarat di tanah dalam waktu lama.
Jamuan favoritnya adalah kawanan rayap, menurut Sabi Sabi Lodge di dekat Taman Nasional Kruger Afrika Selatan. Salah satu ciri yang mereka miliki bersama dengan burung jalak lainnya adalah kemampuan untuk menyerang sarang burung lain untuk mencuri telur dan anak burung untuk dimakan.
Meskipun burung-burung ini biasanya berke- liaran dalam kawanan khusus jenis kelamin, pada musim semi mereka biasanya berpasang-pasangan. Burung jalak punggung ungu bersifat monogami, dan akan memilih pasangan tetap seumur hidup mereka. Dalam hal bersarang, mereka lebih memilih lubang di pohon atau tiang pagar, meski terkadang mereka memanfaatkan lubang di tepi sungai.
Hanya betina yang akan melakukan pekerjaan duduk di atas 2-4 telur berwarna biru yang diletakkan di sarang, meskipun pejantan akan membantu dengan membawakan makanan untuk para burung yang masih muda.
Untuk burung sekecil itu, dengan pejantan dewasa hanya berukuran panjang 18 cm, jalak punggung ungu memiliki jarak migrasi yang luas. Selama musim dingin, mereka melakukan perjalanan ke utara, menuju ekuator. Mereka ditemukan di barat hingga Senegal dan di timur sejauh Tanzania. Di musim semi, mereka kembali ke Afrika bagian selatan.
Meski populasinya menurun, menurut IUCN, jalak warna-warni ini berbagi kebiasaan sehat berkembang biak dengan sepupu mereka yang lebih umum.
Mereka terdaftar sebagai spesies “risiko rendah”, yang berarti bahwa kecil kemungkinan mereka akan menghilang dalam waktu dekat. (osc)
Kata-kata tidak bisa menggambarkan dengan tepat keputusasaan dan kepedihan yang menimpa seseorang ketika mereka kehilangan orang yang paling mereka cintai.
Pada tanggal 30 Januari, Danielle Gibson, ibu empat anak Danielle Gibson dari Lebanon, Tennessee, AS, harus mengucapkan selamat tinggal kepada ayah dari anak-anaknya, yang baru berusia 33 tahun.
Suami Danielle, Tony, telah menderita sakit selama berbulan-bulan sebelum meninggal ditemani keluarganya. Tapi sebelum meninggal, dia harus mendengar suara indah istrinya untuk yang terakhir kalinya.
(Foto: Facebook)
Pada Desember 2017, Tony mulai mengalami kehilangan memori dengan cepat.
“Dia akan menjadi sangat bingung sehingga saya harus memberi label kamar-kamar di rumah kami,” tulis Danielle.
Ingatannya semakin memburuk dari sana. Mereka menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam kegelapan tentang kondisinya sampai akhirnya, dokter di Vanderbilt University Medical Center di Nashville memberi mereka jawaban yang mereka cari.
(Foto: Facebook)
Setelah sebulan menjalani tes, Tony didiagnosis menderita penyakit Creutzfeldt-Jakob pada Mei 2018. Ini adalah kelainan otak degeneratif langka yang lebih dikenal sebagai bentuk penyakit sapi gila pada manusia.
Ini disebabkan oleh kontak dengan jaringan yang telah terinfeksi, seperti memakan daging yang terkontaminasi. Sayangnya, penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dan sebagian besar penderitanya meninggal dalam waktu satu tahun.
(Foto: Facebook)
Meskipun mendapat pukulan yang tragis, Danielle tetap kuat untuk mendukung Tony. Dia merawatnya sampai dia harus ditempatkan di panti jompo, dan setelah itu, dia selalu di sisinya.
Tiga hari sebelum Tony meninggal, Danielle menyanyikan lagu favoritnya, “Amazing Grace”, untuk suaminya yang terbaring di tempat tidurnya. Matanya segera beralih ke matanya, dan suaranya tampak memiliki efek menenangkan.
(Foto: Youtube)
Setelah mengunggah rekamannya ke Facebook, Danielle kewalahan dengan banyaknya dukungan. Dia menerima banyak komentar positif, dan ratusan orang menyumbang ke kampanye GoFundMe untuk membantu mengumpulkan uang bagi keluarga itu.
(Foto: Youtube)
Dan meskipun ada kehampaan di hatinya yang tidak bisa diisi oleh siapa pun kecuali Tony, Danielle mengatakan dia senang mengetahui suaminya tidak menderita lagi.
“Tony selalu kuat. Dia melakukan pertarungan yang sangat bagus. Hati kami hancur tapi kami merasa nyaman karena tahu pertarungan ini sudah berakhir,” ujar Danielle.
Perjalanan Menlu Komunis Tiongkok Wang Yi ke Eropa, pulang dengan kegagalan mengenaskan. Negara Eropa tetap menyambut Wang Yi secara setara atas dasar kesopanan.
Di luar etiket, pada akhirnya masing-masing negara telah mengenali sikap Partai Komunis Tiongkok (PKT), memantau apakah PKT ada kemungkinan akan berubah. Ini serupa dengan pernyataan Menlu AS Pompeo yang tidak lagi percaya pada rezim PKT, melainkan membutuhkan pembuktian.
Begitu pembuktian berakhir, Eropa pun melontarkan sinyal melepaskan kaitan; baru saja Wang Yi kembali ke negerinya, langsung juga menggandeng negara-negara ASEAN. Uni Eropa mulai menganjurkan prinsip multilateral milik mereka, bukan multilateralisme yang ingin diterapkan oleh rezim PKT.
Eropa benar-benar telah kehilangan kesabaran terhadap rezim PKT
Selama beberapa bulan terakhir, hubungan AS-RRT memburuk secara drastis, Eropa tentu mencatatnya, bagaimana menghadapi rezim PKT, juga berubah dari ragu-ragu menjadi semakin yakin, sikap masing-masing negara Eropa menjauhi rezim PKT semakin menjadi arus utama. Kunjungan Wang Yi kali ini pun menjadi satu ajang pembuktian penting sikap Eropa yang sebenarnya terhadap rezim PKT.
Sesuai dugaan, kunjungan Wang Yi kali ini sama sekali tidak ada niatan untuk berubah, bahkan berniat menggandeng Eropa untuk melawan Amerika. Hal ini jelas tidak mungkin, Eropa tidak tertarik akan hal ini. Eropa mungkin masih sedikit berharap, perwakilan PKT ini setidaknya akan meminta maaf atau menyesali soal pandemi yang terjadi, mau kooperatif untuk menyelidiki pandemi maka akan lebih baik; Eropa mungkin juga masih sedikit berharap, PKT akan berinisiatif membuka pasar Tiongkok bagi Eropa, dan mulai mewujudkan janjinya saat bergabung dengan WTO; Eropa mungkin masih memiliki sedikit harapan bahwa PKT memberikan semacam janji dalam menghormati HAM, dan mengalah dalam penindasan di Hong Kong, Xinjiang, dan agama, entah itu hanya sedikit.
Tapi satu-satunya harapan Eropa itu pupus sudah, benar-benar telah gagal. Penampilan Wang Yi di Norwegia yang begitu ceroboh, dan ancaman terhadap Ceko, benar-benar keterlaluan., pada konferensi pers 1 September di Jerman sebagai pemberhentian terakhirnya, Menlu Jerman menunjukkan ekspresi yang acuh tak acuh, ekspresi dan sikap seperti itu sangat jarang dijumpai pada orang Eropa, bisa dinilai betapa Menlu Jerman tersebut sangat tidak menyukai Wang Yi. Sikap Menlu Jerman itu seharusnya memiliki sifat keterwakilan pada mayoritas negara Eropa.
Uni Eropa menuju Lepas Kaitan Tahap Pertama
Pada 2 September lalu, pemerintah Jerman mengumumkan “Indo-Pazifik-Leitlinien”.
Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, seiring dengan semakin pentingnya sektor ekonomi dan politik di wilayah Indo-Pasifik, Jerman harus menetapkan prinsip regional yang baru, yakni “Indo- Pazifik-Leitlinien”.
Salah satu tujuan prinsip tersebut adalah membuat hubungan ekonomi menjadi beraneka ragam, selain untuk mengurangi hubungan ketergantungan terhadap satu negara, juga dapat membantu membentuk ketertiban internasional di masa mendatang.
Menlu Jerman Maas mengatakan, “Pemerintah Jerman tengah bersama dengan rekan Uni Eropa, khususnya Prancis, menetapkan strategi Eropa terhadap Indo- Pasifik sesuai dengan prinsip dan nilai universal kita bersama”, “di tengah dunia yang didampingi rekan raksasa kita AS, termasuk Tiongkok dan Rusia, hanya dengan bersatu sebagai Uni Eropa, maka kita baru akan dapat bertahan hidup.”
Setelah Menlu Jerman bertemu Wang Yi, pemerintah Jerman mungkin telah melepaskan angan-angan terakhir terhadap RRT. Jerman seharusnya adalah negara Barat kedua setelah AS yang secara jelas menyatakan kebijakan terhadap Tiongkok, dan secara langsung menerapkan rencana melepaskan kaitannya dalam bidang ekonomi, sepertinya tidak jauh lebih lambat daripada AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Jerman seharusnya telah secara intens merencanakannya, dan ini juga sesuai dengan sifat bangsa Jerman serta cara kerja mereka, bahwa melakukan segala sesuatu harus memiliki pemikiran dan metode yang jelas.
Pada 3 September lalu, Uni Eropa aktif bekerjasama dengan mengumumkan strategi terbaru terkait bahan baku mineral tanah jarang, dengan mengurangi ketergantungan mereka pada Chili, Tiongkok dan Afrika Selatan.
Wakil Ketua European Commission yakni Maros Sefcovic mengatakan, “Kita harus mengubah total cara kerja kita. Kita sangat tergantung pada negara yang memiliki standar perlindungan lingkungan hidup dan sosial yang rendah, yang tidak bebas, miskin, dan menempuh metode ekonomi yang tidak berkesinambungan, dengan memasok bahan baku yang terbatas.”
Saat ini mineral tanah jarang Uni Eropa sekitar 98% diimpor dari Tiongkok, dengan strategi baru ini, Uni Eropa akan membentuk aliansi mineral Eropa untuk memastikan rantai pasokan bahan baku mineral, serta berharap dapat segera mengembang- kan hubungan kerjasama dengan Kanada dan negara lainnya.
Melihat tanda-tanda Eropa melepaskan keterkaitan (dengan PKT), PM India Narendra Modi pun langsung merespon, dan mengatakan, pelajaran dari pandemi ini bagi seluruh dunia adalah, pada saat menyesuaikan kembali rantai pasokan global, tidak seharusnya hanya melihat pada biaya (murah), juga harus memperhatikan pondasi yang menitikberatkan pada saling percaya.
Modi menyatakan, selain keunggulan geografis, juga memperhatikan stabilitas dan keandalan politik, India adalah negara yang memiliki semua karakteristik tersebut. Modi juga berusaha keras menarik pengusaha, menghimbau negara asing agar berinvestasi di India, “Baik Amerika, negara-negara di Teluk Persia, Eropa atau Australia, seluruh dunia mempercayai kami”.
Saat ini, rantai pasokan Jepang, Korsel, dan Taiwan yang ada di Tiongkok, tengah kembali ditempatkan ulang di India, India juga mengumumkan pengurangan pajak dan rencana stimulus penyediaan lahan. Demokrasi dan melimpahnya angkatan kerja usia muda sedang menjadi keunggulan India, begitu juga dengan negara lainnya di Asia Tenggara.
Wang Yi buru-buru gandeng ASEAN
Lepasnya keterkaitan antara negara Eropa dengan rezim PKT sudah tidak bisa diputar-balikkan lagi, diplomasi RRT pun terpaksa ditarik kembali ke Benua Asia. Tapi masalah diplomatik di Asia juga mengalami permasalahan berlapis, hubungan RRT- India tengah mengalami ketegangan; petinggi PKT baru saja memperingati perang melawan Jepang (dalam PD-II), yang cukup menyulut kebencian terhadap Jepang; Yang Jiechi (pejabat tinggi dari bagian Deplu Dewan Negara) telah berkunjung ke Korea Selatan, tapi sepertinya tidak ada tanggapan; PKT pun terpaksa mencoba menggandeng ASEAN.
Apalagi, ASEAN tengah berpihak pada AS karena masalah di Laut Tiongkok Selatan, jika PKT tidak berhasil menggan- deng ASEAN maka akan segera terkepung.
Pada 3 September, Kemenlu RRT mengumumkan, akan melangsungkan perundingan dengan negara ASEAN terkait masalah Laut Tiongkok Selatan.
Sehari sebelumnya, Wakil Menlu PKT Luo Zhaohui juga mengatakan, AS adalah sumber permasalahan sengketa di Laut Tiongkok Selatan, dan mengatakan “selain campur tangan dalam masalah Laut Tiongkok Selatan, AS juga membentuk aliansi ‘NATO kecil’ dengan Jepang, Australia dan India untuk menentang Tiongkok (PKT).”
Jelas PKT mencemaskan ASEAN juga akan ikut bergabung dalam “NATO Asia” ini, sebelum perundingan melontarkan ancaman semacam ini, menunjukkan ketakutan dan rasa bersalah PKT.
Wang Yi juga berkata, “RRT dan ASEAN adalah komunitas bersama senasib yang alami”, “kekuatan dari luar regional… memecah belah hubungan antar negara… negara di wilayah ini juga tidak akan tertipu”.
Wang Yi juga merasa bersalah, kalau sampai hubungan dengan ASEAN terkacaukan lagi, maka tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan Kemenlu. Akhirnya, Wang Yi terpaksa mengemukakan “mengesampingkan konflik dan berkem- bang bersama”.
Sepertinya, intervensi Amerika memang memperlihatkan hasil secara langsung, negara ASEAN akan semakin mengandalkan Amerika, pernyataan PKT seperti itu sudah berulang kali diucapkan selama puluhan tahun, tapi kelakuannya selalu berbeda dengan perkataan.
Baru-baru ini konflik yang terjadi di perbatasan RRT-India, berbagai fenomena menandakan, posisi PKT jelas tidak menguntungkan, sepertinya telah kehilangan sebuah pos penjagaan di puncak yang cukup penting. Tapi media partai PKT bungkam, dan menghindari pemberitaannya, Kemenlu dan Kemenhan RRT sangat low profile dan meminta berdamai dengan India. Dengan bakal lepasnya keterkaitannya dengan Eropa, mau tidak mau PKT harus mengakui kesialannya. (sud)
Banyak orang percaya bahwa segala sesuatu dalam hidup terjadi karena suatu alasan, meskipun kita tidak pernah benar-benar memahami alasan itu.
Pada tahun 2011, dr. Michael Shannon sedang mengendarai SUV-nya di Pacific Coast Highway di California, AS, ketika dia ditabrak oleh sebuah truk. Mobilnya langsung terbakar, dia terjebak di dalam.
(Foto: KTLA)
Untungnya, petugas pemadam kebakaran dari Paramedic Engine 29 secara kebetulan ada di dekatnya. Mereka bergegas ke tempat kejadian dan menemukan dokter terjepit di dalam mobilnya saat api menjilat kakinya. Dengan menggunakan Jaws of Life, mereka bisa mengeluarkan Michael dan membawanya ke rumah sakit dengan luka dalam yang serius.
Di ambulans, paramedis Chris Trokey sedang berada bersama dr. Michael ketika dia melihat nama pasien tersebut. Chris langsung bertanya-tanya apakah mungkin pria yang terbaring di tandu itu adalah Dr. Michael Shannon yang pernah dia dengar dari anggota keluarganya sepanjang hidupnya.
Ketika Chris lahir pada tahun 1986, dia lahir prematur 10 minggu. Dia hanya memilik kesempatan 50/50 untuk bertahan hidup. Orangtuanya meminta bantuan Dr. Michael Shannon untuk menyelamatkan nyawa putra mereka.
“Dia adalah tipe pria yang dapat Anda ajak bicara seolah-olah dia adalah saudara Anda,” kenang ibu Chris, Dee. “Tetapi Anda memiliki keyakinan bahwa dia dapat melakukan apa saja.”
(Foto: KTLA)
Butuh waktu 7 minggu di NICU di bawah perawatan dr. Shannon, Chris bertahan dan bisa pulang pulang ke rumah. Hanya beberapa hari kemudian, dia mengalami demam tinggi. Orangtuanya yang khawatir membawanya ke rumah sakit, di mana dr. Shannon sudah menunggu mereka. Selama dua hari berikutnya, dokter anak yang tidak bisa diganggu itu tinggal di samping tempat tidur Chris siang dan malam. Di hari ketiga bayi itu akhirnya dipulangkan selamanya, tapi keluarga Chris tidak pernah melupakan kebaikan dan dedikasi sang dokter.
Chris tumbuh dengan mendengar tentang bagaimana dr. Shannon menyelamatkannya saat masih bayi. Dia tidak percaya bahwa pria yang baru saja dia bantu dari mobil yang terbakar bisa jadi orang yang sama, tetapi begitu Chris memberi tahu dokter namanya sendiri, dia terkejut. Kedua pria itu tercengang oleh kebetulan belaka yang membawa mereka ke satu sama lain sekali lagi.
(Foto: KTLA)
Chris dan Michael kemudian bertemu untuk mengumpulkan dana untuk amal kanker anak-anak St. Baldrick’s. Mereka juga bertemu untuk makan setiap tahun pada hari peringatan kecelakaan mobil yang mempertemukan mereka kembali.
“Sungguh menakjubkan melihat mereka semua tumbuh, tetapi memiliki satu orang kembali dalam hidup Anda, pada hari Anda benar-benar membutuhkannya, sungguh luar biasa,” kata Michael.
(Foto: KTLA)
Chris sekarang adalah ayah dari seorang putra bernama Porter, dan Anda tidak akan pernah menebak siapa dokter anak Porter! Ya, itu benar, ini dr. Shannon.
Kisah ini benar-benar datang lingkaran penuh dan membuat kita menyadari bahwa sebenarnya tidak ada kebetulan. Kita berada tepat di tempat yang kita inginkan, saat kita perlu berada di sana! (yn)
Setiap tahun, ribuan bebek yang lapar dilepaskan ke sawah yang luas untuk membersihkan ladang dari hama yang tidak diinginkan dan sisa-sisa tunggul padi dari bekas panen.
Umat manusia telah menyaksikan kemajuan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya selama beberapa dekade terakhir, tetapi di Thailand, salah satu pengekspor beras terbesar di dunia, para petani masih menggunakan solusi yang sudah digunakan berabad-abad lalu untuk menjaga sawah mereka dalam kondisi tetap optimal.
Setiap tahun, mereka mengandalkan peternak bebek untuk melepaskan ribuan, terkadang puluhan ribu bebek muda yang lapar ke ladang mereka, untuk membersihkan sawah dari hama seperti siput ceri dan siput, serta gulma dan sisa tunggul padi.
Selain berperan sebagai pestisida alami, bebek juga menyuburkan ladang dengan kotorannya.
“Manfaatnya (bagi peternak) adalah kami mengurangi biaya untuk memberi makan itik,” kata seorang peternak bebek berusia 34 tahun kepada Reuters. “Dan sebagai imbalannya, untuk petani padi, bebek membantu memakan hama dari pertanian dan petani dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan pestisida.”
Bebek berumur 20 hari menjelajahi sawah selama sekitar lima bulan setiap tahun. Berpindah dari satu sawah ke sawah lain sebelum kembali ke peternakan untuk bertelur selama sekitar tiga tahun lagi.
Sekawanan 10.000 bebek dapat membersihkan persawahan seluas 70 hektar secara menyeluruh dalam waktu sekitar satu minggu.
Menggunakan bebek sebagai pestisida alami di sawah adalah bagian dari tradisi lama di Provinsi Nakhon Pathom yang dikenal sebagai “ped lai thoong” (secara harfiah berarti “bebek berburu di lapangan”). (yn)
Setiap pagi, David Hendon dan Marc Gervais bangun sebelum Matahari terbit dan dengan rajin mulai bekerja di Jalan Oceanside, California, AS. Mereka selalu muncul dengan membawa sapu, ember, dan serokan sampah untuk membersihkan sampah dari malam sebelumnya. Dan mereka melakukannya secara sukarela!
Tindakan kebaikan ini akan luar biasa datang dari siapa pun, tetapi ini sangat luar biasa mengingat mereka berdua tinggal di sebuah van bersama anak anjing mereka.
(Foto: CBS 8)
Meskipun tunawisma, David dan Marc menganggap lingkungan itu milik mereka – dan merasa itu adalah tanggung jawab mereka untuk membuatnya tetap terlihat bersih dan indah!
Mereka telah membersihkan area khusus ini setiap pagi selama sekitar empat tahun tanpa ada yang tahu apa yang mereka lakukan. Aktivistas mereka baru terungkap ketika Mark Pacana, orang asing di New Jersey, memperhatikan pasangan itu di kamera selancar.
Mark, yang berharap suatu hari pindah ke San Diego, memeriksa kamera selancar secara teratur. Dia segera menemukan bahwa sebuah van berhenti setiap pagi sebelum dua pria ke luar dan membuat ruangan bersinar. Terkesan dengan dedikasinya, Mark menelepon stasiun berita lokal untuk membagikan kisah mereka, yang dengan cepat segera menyebar!
(Foto: CBS 8)
Ketika seorang reporter bertanya kepada David dan Marc apa yang menginspirasi mereka untuk bangun dan membersihkan jalanan, Marc mengatakan,: “Kami tunawisma, bukan tanpa moral. Ayah saya mengajari saya saat pertama kali saya pergi memancing, Anda selalu membuat suatu tempat terlihat lebih baik daripada saat Anda tiba di sana. “
Faktor lain yang mendorong mereka untuk melakukan semua itu adalah anjing mereka Pico.
(Foto: CBS 8)
“Orang-orang datang ke sini pada malam hari … dan memecahkan botol, dan Anda tahu kami pecinta anjing, dan saya benci melihat seekor anjing menginjak kaca dan memotong kaki mereka,” tambah Marc.
Saat kabar kebaikan mereka mulai menyebar, penduduk sekitar mengulurkan tangan untuk melihat bagaimana mereka dapat membantu. Mereka menciptakan GoFundMe untuk mengumpulkan uang untuk perbaikan van dan kebutuhan dasar, dan itu benar-benar berhasil.
Sekarang, mereka telah menerima donasi lebih dari 28.000 dollar (sekitar Rp 413 juta), ungkapan terima kasih yang memang pantas mereka terima atas kerja keras mereka selama bertahun-tahun!
(Foto: CBS 8)
“Kami berdua sangat berterima kasih kepada semua yang mendukung [kami],” tulis mereka dalam update. “Kami masih akan membersihka lingkungan di sana. Hidup [kita] telah diubah menjadi lebih baik. Terima kasih terima kasih. Terima kasih.”
Sungguh cara yang luar biasa untuk memberi kembali ke tempat mereka tinggal! (yn)
Tim penyelamat dan pembela hak-hak hewan bekerja keras untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih aman di mana hewan berbulu aman dan tidak pernah kekurangan apa pun. Sayangnya, ada orang yang tega melakukan kejahatan yang paling tak terpikirkan dan segala sesuatu untuk menyakiti hewan yang tidak bersalah.
Baru-baru ini, jebakan maut yang ditemukan di jalan-jalan di Knightswood di luar Kota Glasgow, Skotlandia adalah contoh nyata dari kerusakan besar yang ingin dilakukan pada beberapa anak anjing. Informasi tersebut dirilis oleh pengguna Twitter Dawn McIntosh. Putranya sedang berada di taman ketika dia melihat seorang pria di kejauhan yang bertingkah sangat mencurigakan.
Pemuda itu tetap waspada dan begitu pria itu pergi, dia memutuskan untuk mendekat untuk melihat apa yang telah pria itu lakukan. Dia sangat terkejut dengan apa yang dia lihat, dan memutuskan untuk menjelaskan kepada ibunya untuk membantunya mengambil tindakan atas masalah tersebut.
“Dia melemparkan sesuatu ke tanah dan kemudian dia melesat pergi. Kami harus waspada. Semua pemilik hewan peliharaan harus tetap waspada, ”kata Dawn melalui media sosialnya.
Ketika dia melihat apa yang telah pria itu tinggalkan, Dawn tahu bahwa itu adalah jebakan untuk membunuh anjing. Itu adalah dua sosis dengan mata pancing yang diikat di atasnya. Semuanya diatur sedemikian rupa sehingga akan menarik perhatian anjing yang hanya keluar jalan-jalan, dan akibatnya akan fatal.
Dawn dan putranya pergi ke polisi untuk memberi tahu tentang apa yang terjadi. Pihak berwenang saat ini sedang melakukan serangkaian penyelidikan. Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi di masyarakat.
Beberapa bulan yang lalu, biskuit anjing dengan pin yang diikat muncul hanya 5 mil dari tempat dia meninggalkan perangkap hot dog. Sejak Maret 2018, telah terjadi 7 kejadian serupa di kawasan tersebut.
Sungguh memalukan mengetahui bahwa ada orang yang tega melakukan apa saja untuk menyakiti hewan. Kami berharap mereka menyelesaikan masalah ini dan menemukan pelakunya sebelum anak anjing menderita akibatnya. (yn)
Menurut Anda, seberapa besar cinta yang bisa ada di antara dua hewan? Anda akan terkejut mengetahui betapa makhluk ini dapat mencintai, menemani, dan menghargai satu sama lain. Kisah hari ini adalah salah satu kisah yang mengecilkan hati kita, tetapi berakhir dengan akhir yang bahagia.
Nabi dan Norang adalah sepasang kucing liar. Logikanya, ketika mereka hidup di jalanan mereka bahkan tidak memiliki nama-nama ini, mereka hanyalah sepasang hewan kecil kotor yang hidup dalam kondisi terlantar di jalanan Korea Selatan.
Norang mengalami kecelakaan, mereka tidak menjelaskan secara pasti bagaimana kejadiannya, tetapi mereka yakin bahwa dia mungkin telah terluka oleh sebuah kendaraan. Cedera ini membuatnya tidak bisa menggunakan kaki belakangnya dengan cara yang normal dan dia praktis merangkak.
Entah bagaimana Nabi tahu bahwa temannya sangat menderita. Kucing ini praktis menjadi malaikat pelindung sahabatnya yang menderita! Nabi selalu ada di sana, siap melindungi kucing yang cacat dengan segala cara.
Ketika mereka mendapatkan makanan, sering kali berkat seorang wanita yang mengetahui situasi mereka dan terus-menerus mencoba membantu mereka, Nabi memastikan bahwa Norang makan dengan baik dan tidak ada orang di sana yang mengancam dan mengganggunya.
Bahkan pada beberapa kesempatan, ketika kucing lain berkeliaran di kotak karton tempat tinggal kedua teman ini, Nabi akan pergi ke luar untuk menemui para penyusup dengan muka garang, siap untuk mempertahankan wilayahnya dan sahabat kucingnya yang tidak terpisahkan dengan cara apa pun.
Tapi kehidupan Nabi dan Norang akhirnya berubah menjadi lebih baik. Wanita yang sama yang memberi makan mereka menghubungi kelompok penyelamat, sangat ingin membantu anak-anak kucing itu.
Evaluasi medis menunjukkan kepada mereka bahwa masalah Norang penuh harapan dan kucing tersebut menjalani operasi yang berhasil yang memungkinkannya mendapatkan kembali mobilitas di kaki belakangnya, serta berjalan normal.
Dan yang terbaik masih akan datang! Wanita yang sama yang menyelamatkan mereka menantikan mereka di rumah … Pasangan teman ini tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal lain.
Sekarang Nabi dan Norang memiliki segala yang mereka dambakan dalam hidup: cinta, perlindungan, dan rumah untuk menemani satu sama lain dengan kesetiaan yang selalu mereka anut.(yn)
Ahli virologi Tiongkok DR. Yan Limeng mengungkapkan perihal mengejutkan tentang virus yang menyebar ke seluruh dunia pada saat ini. Pembawa acara FOX News Tucker Carlson bertanya kepada DR. Yan Limeng : “Apakah Anda yakin bahwa pemerintah Tiongkok dengan sengaja melepas virus tersebut ? Bertujuan ? Apakah mereka melakukannya ?”
DR. Yan Limeng, ahli virologi dari University of Hong Kong menjawab : “Ya, jelas sengaja dilakukan”.
Dalam wawancara dengan pembawa acara Fox News yang dikutip 16 September 2020, Yan Lai Meng mengatakan bahwa virus komunis Tiongkok atau COVID-19 bukan berasal dari alam tetapi merupakan hasil dari modifikasi manusia di laboratorium. Dan, sengaja dilepaskan oleh pemerintah Tiongkok.
‘Teori virus buatan manusia’ Yan Limeng adalah tim ilmiah pertama yang mempertanyakan sumber virus komunis Tiongkok dari perspektif profesional dan sistematis. Ia mengatakan bahwa dirinya akan memberikan laporan pembuktiannya.
Setelah virus tersebut menyebar ke seluruh dunia, beberapa orang di komunis Tiongkok dan akademisi mengklaim bahwa virus itu berasal dari alam. Bahkan menggambarkan ‘teori virus buatan manusia’ sebagai teori konspirasi. Media kiri arus utama di Barat juga umumnya, meremehkan temuan Yan Limeng, dan bahkan tidak melaporkannya.
Tucker Carlson dalam wawancara juga menanyakan soal mengapa banyak peneliti di seluruh dunia yang mempelajari virus ini, tetapi mereka tidak ada yang mengatakan bahwa virus itu buatan manusia ? Yan Limeng menjawab bahwa itu karena ada tekanan yang besar dari komunis Tiongkok.
Sehari sebelum wawancara pada 14 September, Yan Limeng memposting laporan ‘Teori virus buatan manusia’ di akun Twitter-nya (@ LiMengYAN119). Itu adalah laporan penelitian ilmiah virus komunis Tiongkok pertama yang ia tulis bersama 3 orang ilmuwan Tiongkok lainnya, setelah tiba di Amerika Serikat. Namun tanpa diduga, belum sampai 2 hari usia akun tersebut diblokir sepihak oleh perusahaan Twitter hanya dengan keterangan ‘Account suspended’.
Yan Limeng percaya bahwa akun dirinya diblokir, karena komunis Tiongkok menghendaki ia lenyap dari muka bumi.
Han Lianchao, wakil ketua ‘Civil Force’ pada 15 September mengatakan bahwa pemblokiran itu adalah untuk menekan kebebasan berbicara. Jika Twitter tidak memberikan klarifikasi maka pemerintah AS harus menyelidikinya.
Cai Xia, mantan dosen Sekolah Partai Komunis Tiongkok yang juga berada dalam pengasingan di Amerika Serikat men-tweet untuk mendukung pemerintah AS melakukan penyelidikan. Dia mempertanyakan mengapa manajemen Twitter memberlakukan standar yang berbeda terhadap orang yang berbeda ?
Menanggapi laporan ‘Teori virus buatan manusia’ yang dikemukakan para pakar virologi termasuk DR. Yan Limeng, pakar virologi Angkatan Darat AS DR. Sean Lin berpendapat bahwa meskipun laporan tersebut belum dilakukan tes langsung, tetapi kesimpulan akademis ini tetap patut mendapat perhatian. Ini mengingatkan dunia luar untuk memperhatikan sebuah masalah penting : Apakah komunis Tiongkok melakukan pengujian virus itu bertujuan untuk mengembangkan vaksin atau untuk mengembangkan senjata biologis ? (sin)
ETIndonesia- Sebanyak 28 Desa di 11 Kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilanda kekeringan, sebagai dampak dari Hari Tanpa Hujan (HTH) selama musim kemarau tahun 2020.
Adapun rincian desa dan wilayah yang terdampak kekeringan meliputi Desa Koleang, Desa Pamagersari, Desa Barengkok, Desa Situ, Desa Curug, Desa Kalong Sawah, Desa Tegal Wangi, Desa Sipak dan Desa Jugalajaya di Kecamatan Jasinga.
Kemudian Desa Hambalang, Desa Sukahati dan Desa Tajur di Kecamatan Citeureup, Desa Tegal Panjang dan Desa Mekarwangi di Kecamatan Cariu, Desa Cigudeg di Kecamatan Cigudeg, Desa Leuwikaret dan Desa Nambo di Kecamatan Klapanunggal.
Selanjutnya Desa Sukasirna, Desa Weninggalih, Desa Singga Jaya, Desa Nyangegeng, Desa Garung dan Desa Jonggol di Kecamatan Jonggol, Desa Antajaya dan Desa Sirnasari di Kecamatan Tanjungsari, Desa Batangsari di Kecamatan Rancabungur, Desa Kirapandak di Kecamatan Sukajaya, Desa Ciampea di Kecamatan Ciampea dan Desa Kalongliud di Kecamatan Nanggung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati merilis bahwa laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pada Selasa (15/9/2020) pukul 14.30 WIB, bencana kekeringan itu juga berdampak pada 10.613 KK.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor terus melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait dan telah mendistribusikan bantuan air bersih ke beberapa titik di 9 Kecamatan dan wilayah lain secara bertahap. Hingga laporan yang diterima, total air yang sudah didistribusikan sebanyak 280.000 liter.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dan musim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia masih dapat berlangsung hingga bulan Oktober, khususnya di sebagian besar Pulau Jawa.
Sedangkan musim hujan di Indonesia akan dimulai secara bertahap di akhir bulan Oktober, terutama dimulai dari wilayah Indonesia Barat dan sebagian besar wilayah Indonesia.
Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis.
Para pemangku-kepentingan di daerah juga diharapkan dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan. (asr)
Markas Besar Pencegahan dan Pengendalian Epidemi kota Ruili, Tiongkok mengeluarkan pemberitahuan tentang Pelaksanaan Isolasi Diri dan Manajemen Tertutup di Komunitas Aoxingshiji Tahap 1 dan Tahap 2.
Baru-baru ini, seorang wanita yang menyelundup dari Myanmar kembali ke Kota Ruili, Provinsi Yunnan terdeteksi virus Komunis Tiongkok. Pengasuh yang mendampinginya juga terinfeksi. Orang yang mengetahui hal itu mengatakan bahwa daerah setempat sudah dalam kondisi waspada.
Menurut laporan media Tiongkok, pada 12 September 2020, Markas Besar Pencegahan dan Pengendalian Epidemi kota Ruili mengeluarkan pemberitahuan tentang Pelaksanaan Isolasi Diri dan Manajemen Tertutup di Komunitas Aoxingshiji Tahap 1 dan Tahap 2.
Pemberitahuan tersebut mengatakan, ditemukan kasus yang dicurigai di komunitas Aoxingshiji (Tahap I) di Kota Ruili dan perlu diselidiki. Oleh karena itu, komunitas Tahap I akan ditutup dan penghuni di lingkungan komunitas (Tahap II) yang hanya dipisahkan oleh gang dihimbau mengisolir diri di rumah. Tindakan ini akan dilaksanakan mulai 12 September 2020 pukul 18.00, dan waktu berakhirnya akan ditentukan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Pada 14 September 2020 pagi waktu setempat, Komisi Kesehatan Provinsi Yunnan mengumumkan bahwa 2 kasus impor corona telah dikonfirmasi di Kota Ruili.
Pada 14 September malam, Kota Ruili, Provinsi Yunnan mengadakan konferensi pers, mengumumkan penerapan tindakan darurat yang relevan, termasuk pengujian asam nukleat untuk semua personel di Kota Ruili.
Pada 14 September setelah pukul 22:00, warga dilarang keluar masuk Kota Ruili jika tidak ada keperluan yang mendesak. Waktu ditentukan secara tentatif selama satu minggu. Warga kota dihimbau mengisolir diri atau tinggal di rumah masing-masing. Imigran gelap akan ditindak tegas. Mereka yang meninggalkan kota Ruili pada tanggal 12 September setelah pukul 0:00 harus secara pro-aktif melapor ke komunitas setempat dan melakukan pengujian asam nukleat.
Orang yang Terinfeksi Menyelundup Kembali dari Myanmar, Daerah Tempat Tinggal akan Ditutup Setidaknya Selama Dua Minggu
Salah satu warga di lingkungan komunitas Aoxingshiji Tahap II, bernama samaran Zhao Liang mengatakan kepada grup media The Epoch Times, seorang wanita dikonfirmasi menyelundup kembali ke kota Ruili dari Myanmar pada akhir Agustus lalu. Setelah itu, dia pergi ke banyak tempat, termasuk berbelanja sayuran dan menghadiri pertemuan dan sebagainya.
Saat diperiksa di rumah sakit pada 12 September, dia terdeteksi dengan kasus yang diduga. Saat itu, puluhan mobil polisi dan puluhan personel bersenjata berat diberangkatkan untuk untuk menutup area lingkungan komunitas Aoxingshiji tahap 1.
Distrik Aoxing Century di Kota Ruili ditutup karena wabah tersebut. (Disediakan oleh orang yang diwawancarai)
Saat ini, wanita tersebut telah dikonfirmasi, dan pengasuh di bawah usia 20 tahun yang kembali bersamanya juga terinfeksi virus corona. Beberapa anaknya dikarantina.
Zhao Liang mengatakan bahwa jalur perbatasan kota Ruili setempat panjangnya ratusan kilometer, di perbatasan terdapat desa yang bersebelahan dengan desa lainnya. Hanya ada jalan sempit yang memisahkan kedua negara. Tidak bisa mencegah penyelundupan.
Pasca ditemukannya virus corona, desa-desa di perbatasan mulai membentengi diri. Seluruh desa di Ruili dijaga sangat ketat. Ada yang menjaga selama 24 jam sehari, karena imigran gelap bisanya diselundupkan dari tempat-tempat itu. Sebelumnya, hanya ada penjaga perbatasan.
Meskipun pejabat pemda setempat menetapkan isolasi diri di rumah di komunitas Auxingshiji tahap dua daripada pengelolaan tertutup seperti tahap pertama, tetapi bagi penghuni, hal itu tidak jauh berbeda.
Zhao Liang mengatakan, “Daerah sekitar komunitas telah ditutup dengan pagar besi, dan orang-orang dari luar tidak bisa masuk. Setiap keluarga di komunitas harus mendaftarkan diri, berapa jumlah anggota keluarga di rumah, nomor telepon dan sebagainya.”
Pada 14 September malam waktu setempat, Zhao Liang menerima pemberitahuan dari komunitas bahwa akan dilakukan tes asam nukleat lagi dalam dua minggu. Artinya lingkungan komunitas di sini akan dtutup minimal 2 minggu.
Tahap pertama dilakukan tes asam nukleat sehari sebelumnya 12 September 2020, dan tahap kedua kami menjalani tes yang sama 13 September 2020.
Zhao Liang mengatakan, “Saya prediksi akan ditemukan lagi kasus (penyakit) lain di kota Ruili. Di kedua lingkungan komunitas kami telah menjalani tes asam nukleat. Jika tidak beruntung, tidak tertutup kemungkinan akan terdeteksi lagi virus corona.”
Menurut Zhao Liang, hingga 14 September, sudah 700 atau 800 orang di lingkungan komunitas Tahap I dan Tahap II telah menjalani tes asam nukleat. Banyak orang di Kota Ruili ke rumah sakit untuk pengujian tersebut. Rumah sakit penuh sesak dan alat uji asam nukleat juga telah habis terpakai.
Tidak dapat memesan hotel secara online, Mahar Aung Myay Gems Dealers’ Market atau Jade Market di Myanmar ditutup
Pemilik toko di luar komunitas Aoxingshiji (Tahap I) mengatakan kepada grup media The Epoch Times, bahwa wilayah tersebut sudah siaga I.
Resepsionis di sebuah hotel tak jauh dari Aoxingshiji, Kota Ruili, mengatakan, untuk saat ini hotel tidak menerima pemesanan online. Mereka yang akan menginap harus datang ke hotel secara langsung, memberikan KTP, kode kesehatan, mengisi formulir pendaftaran dan mengukur suhu tubuh di tempat, dan baru bisa check-in setelah memenuhi persyaratan. Selain itu, hotel hanya buka sampai jam 12 tengah malam.
Seorang pedagang giok lokal mengatakan bahwa kota Ruili adalah pusat perdagangan giok. Ada ratusan ribu orang yang terlibat dalam bisnis batu giok dan puluhan ribu toko, tetapi seluruh pasar perdagangan saat ini ditutup.
“Sekitar 100.000 hingga 200.000 orang melakukan transaksi batu giok di sini setiap hari, orang-orang berlalu lalang di pasar, namun sekarang ditutup total. Kami terpaksa tinggal di rumah dan tidak bisa ke toko lagi,” katanya.
Menurut pedagang itu, jika ada masalah mendesak untuk pergi ke pasar giok, maka harus menjalani prosedur, dan baru diizinkan masuk setelah memiliki laporan pengujian asam nukleat. Jika ditemukan lagi kasus penyakit, kemungkinan besar tidak akan diizinkan keluar dari pasar. Setidaknya ada ribuan orang di pasar yang menjalani tes asam nukleat pada 14 September lalu.
Warga Ruili lainnya menuturkan bahwa anaknya bersekolah di kota Mang, yang jaraknya lebih dari satu jam dari kota Ruili. Pemda kota tersebut mewajibkan setiap siswa untuk menjalani tes asam nukleat dan manajemen isolasi.
Pada saat yang sama, beberapa orang di Yunnan mengeluh di Weibo tentang longgarnya penanganan epidemi setempat. Ada yang menyindir.
“Manajemen semacam ini di Yunnan benar-benar hebat, tidak pakai masker di mana-mana. Sudah beberapa bulan tidak tampak orang memakai masker di kota Zhaotong. Beberapa supermarket di pusat kota dengan arus orang yang hilir mudik juga tidak dipedulikan. Apa jadinya jika virus menyebar ke provinsi Yunnan, Tiongkok.”
“Orang-orang di Kunming tidak lagi memakai masker. Terus terang saja, sangat mudah untuk bergerak bebas di dalam provinsi. Sekarang bahkan tidak perlu menunjukkan kode hijau/kode sehat lagi.”
“Hampir tidak ada yang memakai masker sekarang, kecuali di kereta bawah tanah atau bandara.”
“Ahh, tampaknya bencana itu tak bisa dihindari. Ada lebih banyak kasus (penyakit) di Myanmar pada Agustus lalu daripada periode kumulatif dari Februari hingga Juli 2020. Yunnan berbatasan dengan Myanmar dan perbatasannya panjang, dengan medan yang kompleks. Penyelundupan juga sangat sulit dicegah. Seorang teman saya di perbatasan mengatakan bahwa mereka sudah melintasi perbatasan setelah melalui beberapa gunung.” (jon)
Editor : Sun Yun
Keterangan Foto : Orang-orang di Kota Ruili, Provinsi Yunnan menjalani tes asam nukleat. (Disediakan oleh orang yang diwawancarai)
Saat para milioner membuat berita akhir-akhir ini, biasanya itu karena mereka menjadi lebih kaya.
Ambil contoh Mark Zuckerberg, yang baru-baru ini mengamankan tempatnya di kelompok centibillionaire bersama Jeff Bezos dan Bill Gates, atau Elon Musk, yang bergabung dengannya kurang dari sebulan kemudian setelah saham di Tesla melonjak.
Charles ‘Chuck’ Feeney bukan karena itu, karena milioner ini telah lama memutuskan bahwa dia akan meninggal tanpa sepeser pun untuk namanya. Sekarang, dia akhirnya mencapai tujuannya setelah memberikan kekayaan 8 miliar dollar (sekitar 118,7 triliun) untuk amal.
(Foto: atlanticphil / YouTube)
Feeney, yang mengumpulkan miliaran setelah mendirikan Duty Free Shoppers dengan Robert Miller pada tahun 1960, menjadi terkenal karena janjinya untuk memberikan semua uangnya untuk tujuan amal.
Seorang dermawan untuk sebagian besar hidupnya, pionir berusia 89 tahun itu memelopori Giving While Living – gagasan menghabiskan kekayaan Anda dengan memberikan sumbangan amal sepanjang hidup Anda alih-alih mendanai yayasan setelah meninggal.
“Kami belajar banyak,” kata Feeney kepada Forbes. ‘Kami akan melakukan beberapa hal dengan cara berbeda, tetapi saya sangat puas. Saya merasa sangat baik menyelesaikan ini di jam tangan saya. “
“Saya melihat sedikit alasan untuk menunda memberi ketika begitu banyak kebaikan dapat dicapai melalui mendukung tujuan yang bermanfaat. Selain itu, jauh lebih menyenangkan memberi saat Anda hidup daripada memberi saat Anda mati,” tambahnya.
(Foto Getty Images)
Jadi, ke mana perginya kekayaan 8 miliar dollar- nya? Nah, dia memberikan 3,7 miliar dollar untuk pendidikan, dengan salah satu sumbangan terakhirnya adalah 350 juta dollar kepada Cornell University untuk membangun kampus teknologi di Pulau Roosevelt di Kota New York. Secara total, dia memberikan hampir 1 miliar dollar kepada Cornell.
Lebih dari 870 juta dollar telah disumbangkan untuk hak asasi manusia dan tujuan perubahan sosial, di mana 62 juta dollar diberikan dalam bentuk hibah untuk menghapus hukuman mati di AS. Dia juga menyumbangkan 76 juta dollar untuk kampanye akar rumput yang mendukung jalannya Obamacare.
Tidak hanya itu, tetapi Feeney memberikan lebih dari 700 juta dollar sebagai sumbangan untuk berbagai masalah kesehatan di seluruh dunia – mulai dari sumbangan 176 juta dollar kepada Institut Kesehatan Otak Global di Universitas California, San Francisco, hingga hibah 270 juta dollar untuk meningkatkan kualitas masyarakat, perawatan kesehatan di Vietnam.
(Foto: atlanticphil / YouTube)
Feeney akhirnya menyelesaikan misi empat dasawarsa pada 14 September, menandatangani dokumen untuk membubarkan Atlantic Philanthropies – yayasan yang dia dirikan pada 1984 – bersama istrinya, Helga.
Pasangan tersebut merayakan pencapaian tersebut dalam upacara di atas Zoom bersama dewan yayasan, yang mencakup pesan video dari Bill Gates dan mantan Gubernur California Jerry Brown. Nancy Pelosi juga mengirimkan surat resmi dari Kongres AS yang berterima kasih kepada Feeney atas karyanya.
Feeney berterima kasih kepada semua orang ‘yang bergabung dengan kami dalam perjalanan ini’, menambahkan: ‘Kepada mereka yang bertanya-tanya tentang Giving While Living: Cobalah, Anda akan menyukainya.”
Pria yang luar biasa dan tidak mementingkan diri sendiri.(yn)