ETIndonesia- Kementerian Kesehatan RI
telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020
tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja
Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi
Pandemi.
Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus
Putranto mengatakan dunia usaha dan masyakat pekerja memiliki kontribusi besar
dalam memutus mata rantai penularan karena besarnya jumlah populasi pekerja dan
besarnya mobilitas, serta interaksi penduduk umumnya disebabkan aktifitas
bekerja.
“Tempat kerja sebagai lokus interaksi
dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi
penularannya,” katanya di Jakarta, Sabtu (23/5/2020) dikutip dari situs http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/.
Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun
2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan
penanganan Covid-19 telah menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan
meliburkan tempat kerja. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan
pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan.
“Untuk itu pasca pemberlakuan PSBB
dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya
mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi
melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal,” ujarnya.
Panduan pencegahan penularan Covid-19 secara rinci antara lain :
A. Selama PSBB bagi Tempat Kerja
a. Kebijakan Manajemen dalam
Pencegahan Penularan Covid-19
1) Pihak manajemen agar senantiasa
memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID19 di
wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di
http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).
2) Pembentukan Tim Penanganan
Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian
K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan
Tempat Kerja.
3) Pimpinan atau pemberi kerja
memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus
dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak
nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.
4) Tidak memperlakukan kasus positif
sebagai suatu stigma.
5) Pengaturan bekerja dari rumah
(work from home).
Menentukan pekerja esensial yang
perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan
pekerjaan dari rumah.
b. Jika ada pekerja esensial yang
harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung :
1) Di pintu masuk tempat kerja
lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja
terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan
masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.
2) Pengaturan waktu kerja tidak
terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk
beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.
3) Untuk pekerja shift :
a) Jika memungkinkan tiadakan shift 3
(waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari)
b) Bagi pekerja shift 3 atur agar
yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.
4) Mewajibkan pekerja menggunakan
masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.
5) Mengatur asupan nutrisi makanan
yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan
daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C.
6) Memfasilitasi tempat kerja yang
aman dan sehat,
a) Higiene dan sanitasi lingkungan
kerja
• Memastikan seluruh area kerja
bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan
pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan
pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area
dan fasilitas umum lainya.
• Menjaga kualitas udara tempat kerja
dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja,
pembersihan filter AC.
b) Sarana cuci tangan
• Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
• Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan
• Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
• Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di
tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift,
dll)
c) Physical Distancing dalam semua
aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap
aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di
kantin, dll).
d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:
• Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan,
setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar
mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.
• Etika batuk Membudayakan etika
batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika
menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat
sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.
• Olahraga bersama sebelum kerja
dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam
istirahat.
• Makan makanan dengan gizi seimbang
• Hindari penggunaan alat pribadi
secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain.
c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja
mengenai Covid-19
1) Edukasi dilakukan secara intensif
kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar
terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan
untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah
penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi
tidak benar.
2) Materi edukasi yang dapat
diberikan:
a) Penyebab COVID-19 dan cara
pencegahannya
b) Mengenali gejala awal penyakit dan
tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.
c) Praktek PHBS seperti praktek
mencuci tangan yang benar, etika batuk
d) Alur pelaporan dan pemeriksaan
bila didapatkan kecurigaan
e) Metode edukasi yang dapat
dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis
yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin,
area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara
berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan.
ETIndonesia- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC19)
melalui BNPB memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim)
dalam penanganan virus SARS-CoV-2. Satu unit mobile yang dilengkapi mesin uji
PCR telah tiba di Kota Surabaya.
Penyerahan bantuan yang berlangsung di RS Lapangan COVID-19 Pemerintah
Provinsi Jatim ini dilakukan oleh Kepala Subdirektorat Dukungan Infrastruktur
Darurat BNPB Roslin Lamtarida pada hari ini, Rabu (27/5). Bantuan berupa Mobile
Combat COVID-12 atau mobil mesin PCR merupakan bagian dari total dua unit yang
akan ditempatkan di provinsi ini.
“Mobil mesin PCR ini diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan dan lebih efisien dalam mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR untuk dilakukan oleh Gugus Tugas Jawa Timur kepada masyarakat setempat,” ujar Roslin dalam rilis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional.
Mobil Mesin PCR tersebut dilengkapi dengan peralatan medis lainnya
berupa dua unit mesin PCR, dua unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstrakit dan
4.992 PCR kit. Melalui teknologi yang tersedia dalam mobil mesin PCR tersebut,
proses identifikasi hasil swab dalam dilakukan dalam waktu 40 menit.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kuratif COVID-19 Jawa Timur dr. Joni
Wahyudi menyampaikan apresiasi dukungan dari Gugus Tugas Nasional.
“Kami mengapresiasi dukungan Gugus Tugas Nasional dalam memaksimalkan
percepatan penanganan Covid-19 di daerah melalui hadirnya mobil mesin PCR
lengkap dengan beragam fasilitas yang dibutuhkan,” ungkap Joni.
Satu lagi unit mobil mesin PCR telah bertolak menuju Jawa Timur pagi ini (27/5). Sebelum pemberangkatan, Ketua GTPPC19 Doni Monardo menginspeksi kesiapan kendaraan untuk pelayanan penanganan COVID-19. Gugus Tugas Nasional menargetkan untuk menambah dukungan mobil mesin PCR di wilayah Jatim, yakni di Lumajang dan Surabaya.
Sebagai informasi, Jawa Timur memiliki kasus terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Data per 27 Mei 2020 menunjukan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 4.142 kasus. (asr)
FOTO : Penyerahan bantuan yang berlangsung di RS Lapangan COVID-19 Pemerintah Provinsi Jatim ini dilakukan oleh Kepala Subdirektorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Roslin Lamtarida pada hari ini, Rabu 27 Mei 2020 (Dok BNPB)
ETIndonesia – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC19)
mengirimkan Mobile Combat COVID-19 untuk mendukung pengujian sampel di lapangan
dengan pendekatan PCR atau _polymerase chain reaction_. GTPPC19 menempatkan dua
kendaraan tersebut di Provinsi Jawa Timur.
Pengiriman menuju Jawa Timur bertujuan untuk mendukung laboratorium yang
sudah bekerja selama ini.
Ketua GTPPC19 Doni Monardo melakukan inspeksi kendaran dengan tipe
minibus sebelum pemberangkatan.
Doni menyampaikan bahwa dukungan Mobil Combat COVID-19 untuk melakukan
pengujian secara masif. Pemilihan lokasi Jawa Timur karena salah satu lab
penguji sampel mengalami kerusakan sehingga tidak dapat melakukan
pemeriksaan.
“Karenanya pengiriman dua unit kendaraan mobil BSC 2 ini diharapkan bisa
membantu pemerintah Jawa Timur,” ujar Doni di lobi Graha BNPB pada Rabu (27/5/2020).
Doni mengatakan bahwa satu unit mobil uji sampel telah tiba di Kota
Surabaya tadi pagi (27/5) sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Mobil tersebut
telah terparkir di RS Bhayangkara, Surabaya.
“Kita harapkan Pemerintah Pusat dapat membantu mempercepat pemeriksaan
di Kota Surabaya,” ucapnya dalam rilis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas
Nasional.
Di samping itu, fasilitas yang dimiliki mobil ini dapat dengan cepat dan
luas mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR.
Hal tersebut disebabkan Jawa Timur memiliki kasus terbesar kedua setelah
DKI Jakarta. Kasus positif COVID-19 Jawa Timur per 26 Mei 2020 mencapai 3.943
kasus.
“Dalam beberapa hari terakhir ini memang terjadi peningkatan sejumlah
kasus, namun tidak terlepas upaya pemerintah Surabaya Jawa Timur untuk
memperbanyak pemeriksaan,” kata Doni.
GTPPC19 berencana untuk menambah tiga unit kendaran dengan spesifikasi
_bio safety cabinet_ (BSC) II berteknologi nano. Ia memproyeksikan penambahan
mobil uji sampel lapangan di wilayah Lumajang, Kota Surabaya dan
Sidoarjo.
“Jadi ada 3 mobil lagi yang akan kita upayakan untuk dikirim dalam
rangka membantu Gugus Tugas Daerah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Melalui teknologi yang dipasang pada mobil ini, hasil swab dapat diidentifikasi dalam waktu 40 menit. Di samping itu, pengujian PCR yang dilekatkan pada mobil ini dengan teknologi terbaru, yaitu dengan reagen padat. (asr)
Roh komunisme tidak lenyap dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur
Daftar ISI
Pengantar
1-Globalisasi dan Komunisme
2. Globalisasi Ekonomi
a. Globalisasi Memunculkan Ekonomi Gaya Komunis b. Globalisasi Memupuk Komunisme di Negara Berkembang c. Globalisasi Menciptakan Polarisasi Kekayaan, Mengaktifkan Ideologi Komunis d. Oposisi terhadap Globalisasi Memajukan Ideologi Komunis e. Kapitalisme Barat Memupuk Partai Komunis Tiongkok
3. Globalisasi Politik a. PBB Telah Memperluas Kekuatan Politik Komunis b. Ideologi Komunis Telah Menumbangkan Cita-Cita Hak Asasi Manusia PBB c. Globalisasi Mendorong Gagasan Politik Komunis d. Pemerintah Dunia Menyebabkan Totalitarianisme
4. Globalisasi Kebudayaan: Sarana Kemanusiaan yang Merusak
a.Globalisasi Kebudayaan Menghancurkan Tradisi b.Negara-Negara Maju di Barat Mengekspor Kebudayaan Anti-Tradisional c.Perusahaan Multinasional Menyebarkan Kebudayaan Menyimpang d.PBB Menyebarkan Nilai-Nilai yang Menyimpang
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Pengantar
Dimulai pada zaman Renaissance, sejarah manusia memasuki periode perubahan dramatis. Revolusi Industri yang dimulai pada akhir abad kedelapan belas sangat meningkatkan produktivitas. Kekuatan nasional setiap negara mengalami perubahan yang luar biasa, dan struktur tatanan global mengalami perubahan radikal. Pada saat yang sama, struktur sosial, pemikiran, dan tradisi keagamaan juga melihat perubahan dramatis. Keyakinan ortodoks menurun, moral manusia mulai memburuk, masyarakat menjadi tidak teratur, dan perilaku manusia kehilangan standar universal untuk penilaian. Kondisi historis ini menyaksikan kelahiran komunisme.
Setelah Revolusi Bolshevik Rusia pada tahun 1917, Komunis Internasional, yang dikenal sebagai Internasional Ketiga, berupaya mengekspor revolusi komunis ke dunia. Partai Komunis Amerika Serikat didirikan pada tahun 1919, dan Partai Komunis Tiongkok didirikan pada tahun 1921. Pada akhir tahun 1920-an hingga awal 1930-an, depresi ekonomi global semakin memotivasi para ahli ideologi komunis. Ideologi politik dan ekonomi dunia mulai berbelok ke Kiri, Uni Soviet memperoleh pijakan yang kokoh, dan Partai Komunis Tiongkok mengambil kesempatan untuk berkembang.
Pada tahun 1949, lebih dari satu dekade kemudian, Partai Komunis Tiongkok merebut Tiongkok, dan komunisme yang kejam menjadi berpengaruh. Uni Soviet dan Partai Komunis Tiongkok bersama-sama menguasai puluhan negara dan sepertiga populasi dunia, membentuk blok melawan dunia Barat. Perang Dingin setelahnya berlangsung setengah abad.
Sementara komunisme yang kejam mengancam seluruh umat manusia, kebanyakan orang di dunia bebas Barat mengabaikan faktor-faktor komunis non-kekerasan yang berkembang secara diam-diam di dalam masyarakat itu sendiri. Selain penyusupan oleh Uni Soviet, segala macam ideologi dan gerakan para-komunis di Barat – termasuk komunis langsung, Masyarakat Fabian, dan Demokrat Sosial, antara lain – telah merambah pemerintah, dunia bisnis, dan lingkaran pendidikan dan kebudayaan.
Gerakan kontra-kebudayaan di Barat selama tahun 1960-an, serta Revolusi Kebudayaan Tiongkok, dibawa oleh unsur-unsur komunis. Setelah tahun 1970-an, para pemuda pemberontak di Barat meluncurkan “pawai panjang melalui lembaga-lembaga,” upaya untuk mengikis kebudayaan tradisional dari dalam serta merebut kepemimpinan sosial dan kebudayaan. Hanya dalam lebih dari satu dekade, mereka mencapai kesuksesan yang menakutkan.
Setelah jatuhnya Tembok Berlin dan disintegrasi Uni Soviet, beberapa orang bersorak akhir dari tahap sejarah dan akhir ideologi komunis, sementara yang lain khawatir adanya bentrokan peradaban. Tetapi hanya sedikit orang yang menyadari bahwa komunisme mengambil bentuk dan samaran baru dalam upayanya mengendalikan dunia. Spanduk barunya adalah globalisasi.
Dengan adanya Revolusi Industri serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergerakan rakyat serta perubahan dalam ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebudayaan telah menjadi jauh lebih sering. Saat ini, telekomunikasi modern, transportasi, komputer, dan jaringan digital telah menyusutkan geografi dan mengurangi batas yang telah terbentuk selama ribuan tahun. Dunia tampaknya telah menjadi kecil, serta jumlah interaksi dan pertukaran antar negara belum pernah terjadi sebelumnya. Penguatan kolaborasi global ini adalah hasil alami dari perkembangan teknologi, perluasan produksi, dan migrasi. Globalisasi semacam ini adalah hasil proses sejarah alam.
Namun, ada jenis lain dari globalisasi, dan itu adalah hasil ideologi komunis yang membajak proses historis alami globalisasi untuk merusak kemanusiaan. Bentuk globalisasi kedua ini adalah pokok bahasan bab ini.
Globalisasi di bawah kendali komunisme pada dasarnya adalah mengenai penyebaran semua aspek terburuk dari rezim komunis dan non-komunis secara cepat dan luas. Sarana penyebaran ini mencakup operasi politik, ekonomi, keuangan, dan kebudayaan skala besar yang dengan cepat menghapus batas-batas antara bangsa dan manusia. Tujuannya adalah untuk menghancurkan iman, moralitas, dan kebudayaan tradisional, yang menjadi sandaran umat manusia untuk bertahan hidup dan untuk memungkinkan penebusannya. Semua tindakan ini bertujuan menghancurkan umat manusia.
Buku ini telah menekankan bahwa komunisme bukan hanya teori, tetapi komunisme adalah roh jahat. Komunisme adalah hidup, dan tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan umat manusia. Roh komunisme tidak berpegang pada ideologi politik tunggal, tetapi bahkan ketika kondisi memungkinkan, roh komunisme cenderung menggunakan teori-teori politik dan ekonomi yang bertentangan dengan ideologi komunis yang standar.
Sejak tahun 1990-an, globalisasi mengklaim sebagai upaya memajukan demokrasi, ekonomi pasar, dan perdagangan bebas, serta karenanya telah diprotes oleh sejumlah kelompok sayap Kiri. Tetapi kelompok-kelompok sayap Kiri ini tidak menyadari bahwa roh komunisme beroperasi di tingkat yang lebih tinggi. Globalisasi ekonomi, pemerintahan global politik, Agenda 21, serta berbagai konvensi lingkungan hidup dan internasional semuanya telah menjadi alat untuk mengendalikan dan menghancurkan umat manusia.
Globalisasi, juga dikenal sebagai “globalisme,” seperti yang dimanipulasi oleh roh komunisme, telah membuat kemajuan yang menakjubkan di beberapa daerah, menggunakan berbagai cara di sejumlah rute di dunia. Bab ini akan membahas aspek ekonomi, politik, dan kebudayaan dari bentuk globalisme ini.
Tiga aspek globalisasi ini telah bergabung menjadi ideologi globalisme sekuler. Ideologi ini memiliki penampilan yang berbeda pada waktu yang berbeda dan terkadang menggunakan konten yang saling bertentangan. Namun dalam praktiknya, ideologi globalisme sekuler menunjukkan karakteristik yang sangat mirip dengan komunisme. Berdasarkan pada ateisme dan materialisme, globalisme menjanjikan utopia yang indah, kerajaan surga di bumi yang kaya, egaliter, dan bebas dari eksploitasi, penindasan, dan diskriminasi – yang dikendalikan oleh pemerintah global yang baik hati.
Ideologi globalisme sekuler terikat untuk mengecualikan kebudayaan tradisional semua kelompok etnis, yang didasarkan pada iman kepada Tuhan dan mengajarkan kebajikan. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin jelas bahwa ideologi globalisme sekuler ini didasarkan pada “kebenaran politik,” “keadilan sosial,” “nilai netralitas,” dan “egalitarianisme absolut” dari kaum Kiri. Ini adalah globalisasi ideologi.
Setiap negara memiliki kebudayaan sendiri, tetapi secara tradisional, masing-masing kebudayaan didasarkan pada nilai-nilai universal. Kedaulatan nasional dan tradisi kebudayaan masing-masing kelompok etnis berperan penting dalam warisan nasional dan penentuan nasib sendiri, dan menawarkan perlindungan bagi semua kelompok etnis agar tidak disusupi oleh kekuatan eksternal yang kuat, termasuk komunisme.
Setelah pemerintahan super global terbentuk, komunisme akan dengan mudah mencapai tujuannya untuk menghilangkan kepemilikan pribadi, bangsa, ras, dan kebudayaan tradisional masing-masing negara. Globalisasi dan globalisme memainkan peran yang merusak dalam hal ini dengan cara merusak tradisi dan etika manusia dan menyebarkan ideologi sayap Kiri dan komunisme. Mengungkap akar globalisasi komunis dan kesamaan antara globalisme dengan komunisme adalah masalah pelik namun sangat penting dan mendesak.
Roh komunisme tidak hilang dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur
Daftar ISI
2. Mitos ‘Konsensus’ mengenai Perubahan Iklim (lanjutan)
c. Ilmuwan Tidak Setuju Mengenai ‘Konsensus’ d. Mengapa Ilmuwan Lingkungan Hidup Mendesak Skenario Bencana
3. Environmentalisme: Bentuk lain dari Komunisme
a. Penyusupan Politik: Membangun Pemerintahan Dunia b. Menyalahkan Kapitalisme c. Penindasan Media terhadap Suara yang Menentang d. Kelompok ‘Sipil’ Dimanipulasi untuk Revolusi Jalanan e. Agama Baru yang Anti-Kemanusiaan
Kesimpulan: Untuk Terhindar dari Krisis Lingkungan Hidup, Hormatilah dan Kembalilah Pada Tradisi Ilahi
Daftar Pustaka
2. Mitos ‘Konsensus’ mengenai Perubahan Iklim (lanjutan)
c. Ilmuwan Tidak Setuju Mengenai ‘Konsensus’
Seperti disebutkan sebelumnya, para ilmuwan memiliki pandangan berbeda mengenai apakah aktivitas manusia adalah faktor utama yang mempengaruhi perubahan iklim, serta bagaimana perubahan iklim akan terjadi di masa depan. Ada banyak alasan untuk berbagai pendapat. Pertama, perubahan iklim adalah subjek yang sangat luas dan kompleks, melibatkan banyak bidang, seperti astronomi, meteorologi, ekologi, fotokimia, spektroskopi, oseanografi, dan banyak lagi. Iklim melibatkan banyak subsistem yang saling berinteraksi, seperti atmosfer bumi, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Ada banyak proses fisik, kimia, dan biologis yang masih jauh untuk dipahami dengan baik.
Melihat sejarah geologis, bumi tidak pernah berhenti mengalami perubahan iklim, termasuk episode pemanasan global yang sering terjadi. Lebih dari 3.000 tahun yang lalu, selama Dinasti Shang di Tiongkok, Dataran Tengah (bagian dari Dataran Utara Tiongkok) adalah lanskap subtropis. Orang-orang memburu gajah, sebagaimana dicatat beberapa kali dalam naskah tulang ramalan pada periode itu. Suhu tahunan rata-rata diperkirakan sekitar 2 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu sekarang. Pada Dinasti Tang (626–907), ada periode pemanasan lainnya. Jeruk dapat ditanam di tanah istana kekaisaran Chang’an di barat laut Tiongkok saat ini. [1] Di Barat, orang-orang Eropa abad pertengahan membangun katedral yang indah selama masa pemanasan yang berlangsung dari sekitar tahun 950 hingga 1250. [2]
Menurut catatan geologis, belahan bumi utara mengalami pemanasan yang cepat sekitar 11.270 tahun yang lalu, ketika suhu rata-rata naik dengan cepat sekitar 4 derajat Celcius dalam beberapa tahun. Pemanasan terkenal lainnya terjadi pada akhir periode Younger Dryas sekitar 11.550 tahun yang lalu, ketika suhu melonjak sekitar 10 Celcius selama beberapa dekade. [3] Penyebab perubahan iklim ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan.
Secara alami, jika kita tidak dapat menjelaskan alasan perubahan iklim dalam sejarah, maka kita juga kesulitan untuk menjelaskan penyebab perubahan iklim di zaman modern. Penyebab historis perubahan iklim di masa lalu mungkin masih berfungsi. Banyak ilmuwan percaya bahwa kita harus memperlakukan masalah ini dengan kerendahan hati dan bersedia mengakui keterbatasan pengetahuan kita.
Ilmuwan terkemuka, Freeman Dyson, anggota the U.S. National Academy of Sciences atau Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat dan rekan Royal Society, percaya bahwa sains modern tidak memahami perubahan iklim:
“Yang paling dipertanyakan dari kepercayaan ini adalah gagasan bahwa ilmu perubahan iklim diselesaikan dan dipahami. Yang terbesar dari semua perubahan iklim adalah zaman es, yang telah menutupi separuh Amerika Utara dan Eropa dengan lapisan es setebal kilometer. Zaman es terjadi berulang kali di masa lalu, dan kita akan segera mulai menghadapinya. Zaman es baru akan menjadi bencana yang jauh lebih besar daripada apa pun yang harus kita takuti dari pemanasan iklim. Ada banyak teori zaman es, tetapi tidak ada pemahaman yang nyata. Selama kita tidak memahami zaman es, kita tidak memahami perubahan iklim.”[4]
Karena rumitnya masalah iklim, mustahil untuk melakukan eksperimen dan membuktikan teori-teori di bawah kondisi laboratorium yang terbatas. Para ilmuwan yang melakukan penelitian klimatologi kini bergantung pada model iklim digital.
Bukti kunci yang disediakan oleh laporan IPCC untuk mendukung kesimpulan bahwa manusia adalah penyebab utama pemanasan global berasal dari simulasi perubahan iklim. Spekulasi mengenai berapa banyak suhu akan meningkat pada akhir abad kedua puluh satu juga merupakan hasil dari simulasi tersebut. Konsekuensi bencana yang diperkirakan diakibatkan oleh perubahan iklim juga didasarkan pada spekulasi menggunakan model yang terkomputerisasi.
Tetapi model ini memiliki keterbatasan, dan banyak ilmuwan meragukan keandalannya. Profesor Judith Curry percaya bahwa faktor-faktor alami yang tidak diperhitungkan dalam pemodelan perubahan iklim memainkan peran utama. [5] Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Buletin Masyarakat Meteorologi Amerika Serikat, ia menulis bahwa IPCC telah mengabaikan ketidakpastian perhitungan model. [6]
Entah karena kurangnya pemahaman mengenai proses kunci dalam perubahan iklim, atau karena kekurangan daya komputasi, beberapa fakta tidak dapat diwakili secara realistis dalam model iklim. Para peneliti mengadopsi parameterisasi, yang menyederhanakan model dengan menggunakan data yang tidak lengkap untuk proses seperti pembentukan awan (termasuk interaksinya dengan uap air), presipitasi, interaksi antara awan dan radiasi matahari, proses kimia dan fisik aerosol (cairan atau padat partikel kecil di atmosfer), dan sejenisnya. [7] Semua ini menimbulkan ketidakpastian pada model secara bermakna.
Uap air adalah gas rumah kaca yang paling banyak dan penting di atmosfer, tetapi karena sangat bervariasi berdasarkan periode dan lokasi, ketidakpastian yang sesuai adalah juga besar. [8] Pada ketinggian yang berbeda, efek rumah kaca dari uap air adalah bervariasi, dan ketidakakuratan pengukuran satelit untuk distribusi uap air secara vertikal dapat mencapai 40 persen. [9]
Awan di ketinggian yang lebih rendah memiliki efek pendinginan yang kuat yang disebabkan oleh pantulan sinar matahari, dan awan cirrus semi-transparan di ketinggian yang lebih tinggi memiliki efek pemanasan. Beberapa aerosol, seperti yang berasal dari letusan gunung berapi, menghalangi sinar matahari dan menyebabkan pendinginan, sementara yang lain, seperti partikel jelaga, menyerap radiasi dan menciptakan pemanasan. Sementara itu, aerosol cenderung menghasilkan awan, yang menyebabkan pendinginan tidak langsung. Distribusi spasial dan geografis dari aerosol dan awan, dan sifat optiknya, sangat bervariasi di seluruh planet ini. Faktor lain juga mempengaruhi perubahan albedo (reflektifitas matahari bumi), seperti pertumbuhan dan kematian vegetasi darat.
Baik karena kurangnya data pengamatan yang memadai atau pun kurangnya pemahaman oleh para ilmuwan saat ini, proses-proses penting ini mengarah pada tingkat kebebasan yang besar (yaitu, kesewenang-wenangan) dalam parameterisasi model-model iklim, yang sangat meningkatkan ketidakpastiannya. Ketidakpastian ini memicu banyak keraguan seputar validitas model. Sebagai contoh, gas rumah kaca seperti karbon dioksida memberi kekuatan radiasi langsung sekitar 2,5 watt per meter persegi pada bumi, [10] sementara bumi menerima radiasi energi matahari sekitar 1.366 watt [11] per meter persegi. Dua seperseribu perubahan albedo yang disebabkan oleh ketidakpastian pemodelan aktivitas awan atau aerosol sudah cukup untuk melampaui peran gas rumah kaca yang diklaim.
Ilmuwan Universitas Harvard, Willie Soon dan ilmuwan lainnya percaya bahwa model iklim tidak cocok untuk spekulasi mengenai perubahan iklim di masa depan. [12] Fisikawan Princeton Dyson menyebut parameterisasi model sebagai “faktor curang” karena parameter ini dapat disesuaikan secara buatan. Ia berpikir kita boleh belajar dari model, tetapi kita tidak dapat menggunakannya untuk memprediksi: “Jadi, anda punya formula…Tetapi jika anda menerapkannya untuk iklim yang berbeda, ketika anda memiliki karbon dioksida dua kali lebih banyak, maka tidak ada jaminan itu adalah benar. Tidak ada cara untuk mengujinya.”[13] Princeton Dyson juga mengkritik IPCC karena mengabaikan peran matahari dalam sistem iklim. Ia percaya bahwa matahari, bukannya manusia, adalah penentu utama perubahan iklim.
Mulai tahun 2002, ilmuwan Israel Nir J. Shaviv menulis serangkaian makalah yang menyatakan bahwa berdasarkan hubungan antara tingkat tutupan awan yang diamati oleh satelit dengan jumlah radiasi kosmik, zaman es bumi terkait dengan sinar kosmik. Ia menyimpulkan bahwa sinar kosmik telah menyebabkan perubahan iklim. Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa perubahan radiasi matahari memainkan peran yang serupa (jika bukan yang lebih besar) seperti aktivitas manusia dalam peningkatan suhu global rata-rata pada abad kedua puluh. Ia percaya bahwa gas rumah kaca buatan manusia memainkan peran lebih kecil dalam pemanasan global daripada yang diyakini secara umum. [14]
Ada beberapa perubahan internal dalam iklim itu sendiri yang belum sepenuhnya dipahami dan dengan demikian menentang perwakilan yang benar dalam model iklim digital. Model iklim yang ada tidak dapat menggambarkan fenomena El Nino dengan benar, apalagi memprediksinya. [15] Sejak suhu tertinggi di Holocene antara 7.000 tahun dan 9.000 tahun yang lalu, suhu global telah turun 0,5 derajat Celcius hingga 1 derajat Celcius, tetapi perhitungan model menunjukkan bahwa telah meningkat 0,5 derajat Celcius hingga 1 derajat Celcius, tetapi hingga 1 derajat dalam 11.000 tahun terakhir.
Fakta bahwa kandungan karbon dioksida telah meningkat dalam 6.000 hingga 7.000 tahun terakhir menunjukkan bahwa model ini hanya peka terhadap efek pemanasan gas rumah kaca. [16] Secara umum, di antara berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan dalam sistem iklim, model hanya dapat mencerminkan efek pemanasan yang disebabkan oleh gas rumah kaca, sedangkan pendinginan yang disebabkan oleh faktor lain tidak tercermin secara akurat.
Selain itu, peningkatan suhu yang diamati antara tahun 1998 hingga 2013 hampir terhenti. Hans von Storch, seorang ilmuwan iklim dan profesor Jerman di Universitas Hamburg, mengatakan pada tahun 2013: “Kami menghadapi teka-teki. Emisi karbon dioksida baru-baru ini benar-benar meningkat bahkan lebih curam daripada yang kita takutkan. Akibatnya, menurut sebagian besar model iklim, kita seharusnya melihat suhu naik sekitar 0,25 derajat Celcius (0,45 derajat Fahrenheit) selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut belum terjadi. Faktanya, peningkatan selama 15 tahun terakhir hanya 0,06 derajat Celcius (0,11 derajat Fahrenheit) – nilai yang sangat mendekati nol.” Hans von Storch berpendapat bahwa ini berarti bahwa model tersebut mungkin melebih-lebihkan peran karbon dioksida atau meremehkan dampak alami. perubahan iklim. [17]
Ada juga pendapat yang berbeda di antara para ilmuwan mengenai cara melihat proses internal sistem iklim. Richard Lindzen, anggota Akademi Sains Amerika Serikat yang telah disebutkan sebelumnya, percaya bahwa ada mekanisme pengaturan sendiri dalam sistem iklim yang sangat mengurangi efek pemanasan dari gas rumah kaca. Ia menulis dalam makalahnya tahun 2001 bahwa menurut pengamatan, awan tropis cirrus ketinggian tinggi (yang memungkinkan sinar matahari menembusnya, tetapi menghalangi sinar inframerah yang dipancarkan dari permukaan dan memiliki efek rumah kaca) berkorelasi negatif dengan suhu permukaan laut, dan ketika suhu meningkat, maka tutupan awan berkurang. Hal ini memungkinkan permukaan bumi untuk membuang panas oleh radiasi infra merah ke luar angkasa tanpa terhalang. Mekanisme pengaturan diri ini dibandingkan dengan pupil mata manusia (yang menyesuaikan berdasarkan paparan cahaya) dan sangat mengimbangi efek rumah kaca. [18] Teori Richard Lindzen masih menjadi bahan diskusi.
Mantan ilmuwan NASA Roy Spencer dari Universitas Alabama merangkum pengamatan satelit dan menyajikan wawasan berbeda mengenai peran tutupan awan. Ia menunjukkan bahwa model iklim yang ada memperlakukan pembentukan dan menghilangnya awan yang diamati sebagai fungsi perubahan suhu, tetapi situasi aktual justru sebaliknya. Ini adalah perubahan volume awan yang menyebabkan perubahan suhu, yang mengarah pada kesimpulan bahwa efek pemanasan gas rumah kaca jauh lebih kecil daripada apa yang diprediksi oleh model iklim yang ada. [19]
Para ilmuwan memiliki pandangan berbeda mengenai bagaimana data meteorologi yang diamati tersebut ditafsirkan dan keandalan data tersebut. Dr. John Christy, direktur Pusat Penelitian Sistem Ilmu Bumi di Universitas Alabama, adalah salah satu penulis IPCC terkemuka. Ia menganalisis gangguan reservoir gas permukaan perkotaan (lapisan batas atmosfer) di dekat observatorium meteorologi akibat ekspansi perkotaan dan pengembangan permukaan (seperti kegiatan pertanian). Peningkatan aktivitas manusia diyakini telah meningkatkan suhu permukaan yang tercatat.
Dalam seratus tahun terakhir catatan yang menunjukkan peningkatan suhu permukaan, suhu terendah di malam hari telah meningkat lebih cepat daripada suhu tertinggi di siang hari. Dr. John Christy percaya bahwa memperluas aktivitas manusia di tanah, daripada meningkatkan gas rumah kaca, dapat menjelaskan fenomena ini. [20] Ada juga kontroversi di antara para ilmuwan mengenai efek iklim pemanasan. Misalnya, David Russell Legates, direktur Pusat Studi Iklim di Universitas Delaware, memberikan kesaksian pada tahun 2014 di Senat Amerika Serikat: “Kesimpulan saya secara keseluruhan adalah bahwa kekeringan di Amerika Serikat lebih sering dan lebih intens selama periode dingin. Dengan demikian, catatan sejarah tidak menjamin klaim bahwa pemanasan global kemungkinan akan berdampak negatif pada kegiatan pertanian.”[21]
William Happer, mantan wakil rektor Universitas Princeton, bersaksi di Senat Amerika Serikat bahwa tingkat karbon dioksida saat ini berada pada titik terendah dalam sejarah dan bahwa kadar karbon dioksida yang lebih tinggi akan bermanfaat bagi kehidupan tanaman, termasuk tanaman pertanian — sebuah fakta yang diabaikan oleh IPCC. William Happer adalah pendiri model iklim saat ia menjadi kepala Kantor Penelitian Energi Departemen Energi pada tahun 1990-an. Ia percaya bahwa kenaikan suhu yang diprediksi oleh model iklim yang ada jauh lebih besar daripada yang diamati karena model itu terlalu tinggi memperkirakan volatilitas sistem iklim. [22]
Roh komunisme tidak lenyap dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur
The Epoch Times menerbitkan serial khusus terjemahan dari buku baru berbahasa Tionghoa berjudul Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita
Daftar ISI
Pengantar
1-Akar Komunis dari Environmentalisme
a.Tiga Tahapan Environmentalisme b.Environmentalisme dan Marxisme: Akar yang Sama c.Marxisme Ekologis d.Sosialisme Ekologis e.Politik Hijau: Hijau Adalah Merah Baru f.Eko-Terorisme g.Greenpeace: Bukan Kisah Damai
2. Mitos Konsensus mengenai Perubahan Iklim
a. Sejarah Singkat ‘Konsensus’ dalam Ilmu Iklim b. Membangun Dogma di Komunitas Ilmiah
Daftar Pustaka
Pengantar
Bumi adalah lingkungan hidup umat manusia, menyediakan makanan, sumber daya, dan kondisi untuk pembangunan. Bumi telah memungkinkan manusia untuk makmur selama ribuan tahun.
Kemanusiaan berinteraksi erat dengan lingkungan alam. Baik kebudayaan tradisional Tiongkok maupun Barat menekankan hubungan simbiosis jinak antara manusia dengan alam. Seperti yang ditulis oleh filsuf Tiongkok kuno, Dong Zhongshu dalam Embusan Mewah Musim Semi dan Musim Gugur, “Segala sesuatu di bumi diciptakan untuk kepentingan manusia.” [1] Artinya adalah bahwa tujuan Sang Pencipta adalah untuk menawarkan kondisi bagi umat manusia untuk hidup, dan semua hal di bumi dapat digunakan oleh manusia. Pada saat yang sama, manusia harus mengikuti prinsip-prinsip langit dan bumi dalam kehidupannya, dan dengan demikian menggunakan segala sesuatu secara tidak berlebihan serta secara proaktif memelihara dan menjaga lingkungan alami tempat manusia hidup.
Kebudayaan tradisional Barat menyatakan bahwa Sang Pencipta menyediakan lingkungan alami bagi manusia dan meminta manusia untuk mengelolanya. Dengan demikian, manusia harus menghargai dan memanfaatkan lingkungan alam. Dalam filosofi kebudayaan tradisional Tiongkok, ada keseimbangan antara segalanya, serta keharusan untuk menghindari bahaya. Doktrin Konfusianisme mengenai Jalan Tengah menyatakan: “Sistem hukum yang sama inilah yang dengannya semua makhluk yang diciptakan diproduksi dan dikembangkan masing-masing dalam urutan dan sistemnya tanpa saling melukai; bahwa operasi Alam berjalan tanpa konflik atau kebingungan.”[2]
Orang Tiongkok kuno menghargai perlindungan lingkungan hidup. Menurut catatan sejarah, pada masa Yu yang Agung: “Dalam tiga bulan musim semi, orang-orang tidak membawa kapak ke hutan sehingga hutan dapat tumbuh subur. Dalam tiga bulan musim panas, orang-orang tidak menebarkan jala di sungai sehingga ikan dapat berkembang biak.”[3]
Zengzi, seorang cendikiawan Konfusianisme, menulis, “Kayu hanya boleh ditebang pada musim yang tepat dan hewan hanya boleh disembelih pada waktu yang tepat.” [4] Ini menunjukkan gagasan tradisional Tiongkok mengenai sikap tidak berlebih-lebihan dalam segala hal serta menghargai dan melindungi alam lingkungan hidup.
Setelah Revolusi Industri, polusi menyebabkan kerusakan ekologis yang parah, dan masyarakat Barat mulai menyadari masalah ini. Setelah undang-undang dan standar perlindungan lingkungan hidup diterapkan, polusi industri ditangani secara efektif dan kesehatan lingkungan hidup meningkat pesat. Dalam prosesnya, kesadaran masyarakat akan perlindungan lingkungan hidup adalah tumbuh sangat besar, dan secara luas diakui bahwa melindungi lingkungan hidup adalah tujuan yang tepat.
Kita harus membedakan beberapa gagasan: Perlindungan lingkungan hidup, gerakan lingkungan hidup dan environmentalisme. Perlindungan lingkungan hidup, seperti namanya, adalah perlindungan terhadap lingkungan hidup. Sejak awal peradaban manusia, orang-orang telah memahami perlunya melakukan hal ini, dan tidak ada hubungannya dengan ideologi politik tertentu.
Gerakan lingkungan hidup adalah gerakan sosial dan politik seputar masalah lingkungan hidup. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah kebijakan lingkungan hidup, serta pemikiran dan kebiasaan masyarakat, melalui gerakan massa, hasutan politik, dan pengaruh media. Environmentalisme adalah filosofi dan ideologi yang menekankan perlunya melindungi lingkungan hidup dan hidup berdampingan secara harmonis antara masyarakat manusia dengan ekologi alam.
Motivasi di balik perlindungan lingkungan hidup dan environmentalisme adalah tidak sama dengan motivasi komunisme — tetapi komunis unggul dalam membajak gerakan massa dan memanipulasi gerakan massa demi keuntungan komunis.
Dengan demikian, kita melihat bahwa sejak awal environmentalisme modern, komunis secara sistematis telah memilih gerakan tersebut. Isu-isu seputar environmentalisme hari ini adalah sangat kompleks: Gerakan ini menggunakan retorika yang sensasional dan keinginan orang-orang yang tulus untuk melindungi lingkungan hidup demi menciptakan gerakan politik global. Banyak partisipan adalah orang yang bermaksud baik, memiliki rasa keadilan, dan benar-benar peduli dengan masa depan umat manusia.
Namun, apa yang tidak disadari banyak orang adalah bagaimana komunis menggunakan lingkungan hidup untuk mengklaim landasan moral yang tinggi untuk tujuan mempromosikan agendanya sendiri. Inilah bagaimana perlindungan lingkungan hidup menjadi sangat dipolitisasi, dijadikan ekstrem, dan bahkan berubah menjadi agama palsu — tetapi tanpa dasar moral tradisional. Propaganda yang menyesatkan dan berbagai tindakan politik wajib telah menjadi dominan, mengubah environmentalisme menjadi semacam “komunisme-ringan.”
Bab ini akan fokus pada bagaimana environmentalisme sebagai ideologi terkait dengan komunisme, dan bagaimana gerakan pencinta lingkungan hidup dibajak, dimanipulasi, dan dipilih untuk melayani tujuan komunisme, serta dampak yang akan ditimbulkan jika tetap tidak dicegah.
I. Akar Komunis dari Environmentalisme
Komunisme telah membuat persiapan yang rumit di banyak bidang untuk penghancuran umat manusia. Berasal dari Eropa, komunisme meluncurkan revolusi kekerasan dan merebut kekuasaan di dua kekuatan besar Timur – Rusia dan Tiongkok. Kamp komunis dan masyarakat Barat memasuki konfrontasi panjang selama Perang Dingin. Setelah runtuhnya Uni Soviet dan blok komunis
Eropa Timur, komunis mulai menabur faktor-faktornya di masyarakat Timur dan Barat dan juga berusaha untuk mendirikan pemerintahan global yang dikendali dengan ketat.
Untuk mencapai tujuan ini, komunisme harus menciptakan atau menggunakan “musuh” yang mengancam semua umat manusia dan mengintimidasi masyarakat di seluruh dunia untuk menyerahkan kebebasan individu dan kedaulatan negara. Menciptakan kepanikan global mengenai menjulangnya bencana lingkungan hidup dan ekologi tampaknya hampir merupakan jalan yang tak terhindarkan untuk mencapai tujuan ini.
a. Tiga Tahapan Environmentalisme
Pembentukan dan pengembangan gerakan lingkungan hidup sangat terkait dengan komunisme. Secara khusus, pengembangannya telah melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah masa persiapan teoretis, yang dapat dihitung dari publikasi Manifesto Komunis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada tahun 1848 hingga Hari Bumi pertama di tahun 1970.
Pada awal tahap ini, Karl Marx dan para muridnya tidak menganggap lingkungan hidup sebagai fokus wacana teoretisnya, tetapi ateisme dan materialisme Marxis secara alami adalah konsisten dengan kecenderungan utama lingkungan hidup. Karl Marx menyatakan bahwa kapitalisme bertentangan dengan alam (yaitu, lingkungan hidup). Murid-murid Karl Marx merancang istilah “ekosistem” dan diam-diam memasukkan environmentalisme dalam mata pelajaran tertentu di mana environmentalisme akan berfermentasi.
Dalam dekade terakhir tahap awal ini, dari tahun 1960 hingga 1970, dua buku terlaris – Silent Spring (1962) dan Population Bomb (1968) – muncul di Amerika Serikat. Environmentalisme memasuki arena masyarakat dengan kedok “perlindungan lingkungan hidup.”
Peristiwa penting pada awal tahap kedua adalah Hari Bumi pertama yang diadakan pada tahun 1970, tak lama setelah itu pada tahun 1972 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia yang pertama di Stockholm. Pada tahap ini, sejumlah organisasi dengan cepat terbentuk dan aktivitasnya meningkat. Di Amerika Serikat dan Eropa, sejumlah organisasi tersebut mendorong pemerintah melalui propaganda, protes, dan aktivisme dengan kedok penelitian ilmiah, undang-undang, pertemuan, dan sebagainya.
Pada tingkat makro, kontra-kebudayaan tahun 1960-an berfungsi hampir seperti parade militer unsur-unsur komunis di Barat, yang tampil dengan memilih hak-hak sipil dan gerakan anti-perang, kemudian dengan cepat menyebar ke bentuk lain dari pertempuran anti-kapitalis, termasuk gerakan feminis, gerakan homoseksual, dan banyak lagi.
Setelah tahun 1970-an, setelah gerakan anti-Perang Vietnam surut, gagasan komunis memulai proses pelembagaannya yang disebut “perjalanan panjang menuju institusi,” sementara juga membanjiri feminisme dan environmentalisme — dan ini adalah akar penyebab meningkatnya ideologi dan hasutan ahli lingkungan hidup.
Salah satu kekuatan terpenting yang memikul panji lingkungan hidup di tahun 1970-an adalah kaum hippi, tulang punggung kontra-kebudayaan. Faktanya, komunisme sedang dalam proses pengemasan ulang di bawah panji lingkungan hidup setelah kegagalannya dalam Perang Dingin, dengan maksud untuk memperkenalkan komunisme global dengan nama lain.
Fase ketiga dimulai pada malam menjelang akhir Perang Dingin. Pada tahun 1988, PBB membentuk Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim, dan konsep pemanasan global mulai memasuki ranah politik. [5] Menjelang runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990, sebuah konferensi lingkungan hidup internasional diadakan di Moskow. Dalam sebuah pidato, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mendukung pembentukan sistem pemantauan lingkungan hidup internasional, menandatangani perjanjian untuk melindungi “zona lingkungan hidup yang unik,” menyatakan dukungan untuk program lingkungan hidup PBB, dan menyerukan konferensi tindak-lanjut (diadakan pada Juni 1992 di Brasil). [6]
Hampir semua pencinta lingkungan hidup Barat menerima proposal ini, dan pada tahap ini, memandang pemanasan global sebagai ancaman utama bagi umat manusia. Propaganda yang menggunakan perlindungan lingkungan hidup sebagai alasan untuk kebijakan yang kasar tiba-tiba meningkat, dan jumlah serta skala hukum dan peraturan lingkungan hidup berkembang pesat.
Environmentalisme telah menjadi alat utama untuk membatasi kebebasan warga di seluruh dunia, merampas negara-negara yang berdaulat, dan membatasi serta memerangi masyarakat bebas di Barat. Hasilnya adalah bahwa setelah berakhirnya Perang Dingin, para mantan komunis Uni Soviet, serta komunis dan para rekannya yang mengembara di Barat, semuanya mulai lagi bergabung dengan gerakan perlindungan lingkungan hidup. Environmentalisme muncul sebagai kekuatan di panggung dunia dan semakin mulai menerima gagasan komunis.
b. Environmentalisme dan Marxisme: Akar yang Sama
Dalam pemahaman orang-orang yang percaya pada agama ortodoks, baik Timur maupun Barat, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam gambar-Nya sendiri, dan dengan demikian kehidupan manusia diberkahi dengan nilai, tujuan, dan martabat yang lebih tinggi daripada bentuk kehidupan lain di bumi. Demikian juga, lingkungan hidup alami diciptakan oleh Tuhan. Manusia memiliki kewajiban untuk memelihara alam, yang hadir untuk manusia — bukan sebaliknya.
Di mata ateis dan materialis, kehidupan manusia tidak memiliki kualitas khusus. Frederick Engels menulis dalam salah satu esainya, “Hidup adalah mode keberadaan albumin [yaitu, protein] tubuh.” [7] Dalam pandangan ini, kehidupan manusia tidak lebih dari sekedar konfigurasi protein yang unik, intinya tidak berbeda dengan hewan atau tumbuhan — dengan demikian, adalah masuk akal bahwa manusia dapat dirampas kebebasannya, dan bahkan nyawanya, atas nama melindungi alam.
Pada tahun 1862, dalam sebuah buku mengenai kimia organik, kimiawan Jerman Justus von Liebig, kolega Karl Marx, mengkritik petani Inggris karena menggunakan kotoran burung yang diimpor sebagai pupuk. Pertanian Inggris mendapat manfaat dari kotoran burung, suatu pupuk yang efisien, dan hasil panen meningkat secara bermakna. Pada pertengahan abad kesembilan belas, Inggris memiliki banyak sumber makanan berkualitas tinggi. Bisnis kotoran burung telah menguntungkan pengusaha di berbagai negara, serta petani dan masyarakat Inggris.
Mengapa Justus von Liebig ingin mengutuk praktik ini? Justus von Liebig berkata, pertama, bahwa proses pengumpulan kotoran burung merusak alam; kedua, pedagang mengeksploitasi buruh dengan upah yang rendah; ketiga, hasil makanan yang tinggi merangsang pertumbuhan populasi, yang, pada gilirannya, membutuhkan lebih banyak makanan, melebihi apa yang dapat disediakan oleh alam; dan keempat, lebih banyak orang dan ternak berarti lebih banyak pupuk kandang dan sampah. [8]
Pada saat itu, ketika menulis Das Kapital, Karl Marx dengan cermat mempelajari karya Justus von Liebig. Karl Marx memuji karya Justus von Liebig karena telah “berkembang dari sudut pandang ilmu alam, sisi negatif, yaitu, bersifat merusak, pertanian modern.” [9] Seperti Justus von Liebig, Karl Marx menganggap segala upaya untuk menciptakan kekayaan dengan menggunakan sumber daya alam sebagai siklus yang kejam, dengan kesimpulan bahwa “pertanian rasional tidak sesuai dengan sistem kapitalis.” [10]
Setelah Vladimir Lenin dan Partai Bolshevik-nya meluncurkan kudeta di Rusia, mereka segera mengumumkan “Dekrit Tanah” dan “Dekrit Hutan” untuk menasionalisasi sumber daya lahan, hutan, air, mineral, hewan, dan tanaman, dan mencegah masyarakat menggunakan sumber daya tersebut tanpa izin. [11]
Ahli meteorologi dan penulis Amerika Brian Sussman menulis dalam bukunya Eco-Tyranny: How the Left’s Green Agenda Will Dismantle America atau Tirani Lingkungan Hidup: Bagaimana Agenda Hijau Kiri Akan Membongkar Amerika Serikat bahwa gagasan Karl Marx dan Vladimir Lenin adalah sangat konsisten dengan gagasan para pencinta lingkungan hidup saat ini. Dalam pandangan mereka, tidak ada yang berhak mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam.
“Apakah itu untuk menyelamatkan hutan, paus, siput, atau iklim, semuanya kembali ke keyakinan yang mengakar bahwa pencarian keuntungan semacam itu tidak bermoral dan pada akhirnya akan menghancurkan planet ini kecuali dihancurkan,” tulis Brian Sussman. [12]
Gerakan lingkungan hidup global ini telah melibatkan sejumlah besar pemikir, politisi, ilmuwan, aktivis sosial, dan tokoh media. Ulasan ini tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyebutkan pikiran, pidato, dan tindakan mereka semua secara lengkap, tetapi ada satu tokoh yang tidak dapat diabaikan: Maurice Strong, pendiri Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Maurice Strong, seorang warganegara Kanada, juga menyelenggarakan Konferensi PBB mengenai Gerakan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia pada tahun 1972 dan Konferensi Lingkungan Hidup dan Pembangunan pada tahun 1992. Ia adalah keponakan laki-laki dari Anna Louise Strong, seorang jurnalis pro-komunis terkenal yang menetap di Tiongkok. Maurice Strong, yang sangat dipengaruhi oleh bibinya, menggambarkan dirinya sebagai “seorang sosialis dalam ideologi dan kapitalis dalam metodologi.” [13]
Maurice Strong telah menempati posisi penting dalam gerakan lingkungan hidup global.” Maurice Strong berbagi pandangan dari pengunjuk rasa lingkungan hidup yang paling radikal, tetapi bukannya berteriak hingga serak di barikade polisi saat konferensi global, ia adalah Sekretaris Jenderal dalam bidang ini, yang membuat keputusan.” [14]
Pandangan yang dianut oleh badan Amerika Serikat yang dipimpin oleh Maurice Strong tampaknya hampir identik dengan Marxisme, sebagaimana ditulis oleh Brian Sussman: “Kepemilikan tanah pribadi adalah instrumen utama untuk mengumpulkan kekayaan dan oleh karena itu berkontribusi terhadap ketidakadilan sosial. Karena itu, kendali masyarakat atas penggunaan lahan sangatlah diperlukan. ”[15] Maurice Strong memilih untuk menetap di Beijing setelah pensiun dan meninggal pada tahun 2015.
Natalie Grant Wraga, seorang pakar Uni Soviet yang sudah meninggal, melakukan studi mendalam mengenai masalah ini dan menulis: “Perlindungan lingkungan hidup dapat digunakan sebagai dalih untuk mengadopsi serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk merusak basis industri negara-negara maju…Ini juga dapat berfungsi untuk memperkenalkan ketidaknyamanan dengan cara menurunkan standar hidup mereka dan menanamkan nilai-nilai komunis.”[16]
Faktanya, lingkungan hidup tidak hanya berasal dari bekas blok komunis. Lingkungan hidup berjalan lebih jauh dan berhubungan dengan tujuan keseluruhan komunisme untuk melemahkan penyebab kebebasan di seluruh dunia.
c. Marxisme Ekologis
Pada titik di abad kesembilan belas dan kedua puluh, ilmuwan Inggris Ray Lankester dan Arthur Tansley mengembangkan gagasan mengenai ekologi dan ekosistem. Keduanya adalah Sosialis Fabian, sebuah variasi Marxisme. Ray Lankester adalah ahli zoologi dan, pada usia yang relatif muda, menjadi teman Karl Marx yang menua.
Ketika Karl Marx di tahun-tahun usianya yang menua, Ray Lankester sering mengunjungi rumah Karl Marx dan salah satu yang hadir di antara sedikit orang yang menghadiri pemakaman Karl Marx. Ray Lankester pernah sekali menulis kepada Karl Marx mengatakan bahwa ia sedang mempelajari Das Kapital, tulisan Karl Marx pada tahun 1867, “dengan kesenangan dan keuntungan terbesar.”[17]
Arthur Tansley adalah tokoh paling penting dalam ekologi dan botani selama periode itu di Inggris, dan sebagai ketua pertama Masyarkat Ekologis Inggris, ia adalah penemu istilah “ekosistem.” Saat kuliah di Universitas London, Arthur Tansley sangat dipengaruhi oleh Ray Lankester. [18]
Tautan asal antara gagasan ekologis dengan Marxisme tampaknya muncul dalam hubungan antara Ray Lankester, Arthur Tansley, dan Marxisme ini — meskipun, tentu saja, ekologi dan environmentalisme bukanlah hal yang sama. Ekologi adalah mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan hidup, sedangkan environmentalisme berkaitan dengan bencana ekologis. Namun, ekologi terkait erat dengan lingkungan hidup karena memberikan dasar teoretis untuk mendefinisikan bencana ekologis. Marxisme ekologis, yang diturunkan dari ekologi, adalah langkah lebih jauh dari gagasan ini.
Marxisme ekologis menambahkan konsep krisis ekologis sebagai tambahan argumen kaum Marxisme mengenai krisis ekonomi kapitalisme. Marxisme ekologis berusaha untuk memperluas dugaan konflik antara borjuasi dengan kelas sosial bawah dengan cara menambahkan konflik yang melekat antara produksi dengan lingkungan hidup. Ini adalah teori krisis ganda atau konflik ganda. Dalam teori Marxis, konflik dasar kapitalisme adalah antara kekuatan produktif dan hubungan produksi, yang disebut konflik primer. Konflik sekunder terjadi antara lingkungan produksi (ekosistem) dan kekuatan produktif serta hubungan produksi bersama. Dalam teori ini, konflik primer mengarah ke krisis ekonomi, sedangkan konflik sekunder mengarah ke krisis ekologis. [19]
Perkembangan kapitalisme selama satu abad membuktikan Marxisme adalah salah setelah prediksi yang gagal bahwa kapitalisme akan runtuh akibat krisis ekonomi. Sebaliknya, kapitalisme malah terus makmur. Sebagai tanggapan, gagasan krisis ekologis menjadi alat komunisme ketika para sarjana Kiri menemukan bahwa Marxisme dapat menjadi dasar teoritis untuk environmentalisme, sehingga meradikalisasi gerakan dan pandangan dunia ahli lingkungan hidup.
Wati adalah ibu dari Adam Bin Mohammad Irwan, 9 tahun, seorang bocah autis yang menggerakkan dunia. Dia merekam reaksi bocah itu ketika dia kembali bisa memakan hidangan favoritnya McDonald untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan harus tinggal di rumahnya di Singapura.
Pada tanggal 18 Mei, Wati memfilmkan reaksi putranya ketika dia mencoba makan makanan favoritnya setelah pembukaan kembali McDonald’s dengan telepon genggamnya, restoran cepat saji itu ditutup dari 10 April hingga 10 Mei dengan langkah-langkah yang ditetapkan karena pandemi virus corona.
Sang ibu mulai merekam video ketika dia berada di dalam mobilnya, “Hai teman-teman, saya membeli makanan McDonald, itu kejutan!” Dia ingin menyembunyikan makanan untuk mengagetkan putranya, meskipun dia mengatakan dia takut bau itu akan tercium olehnya.
Kemudian dia membawa makanan itu ke rumah dan mengajak bocah itu ke dapur di mana piring berada di atas meja.
Awalnya, Adam mengira ibunya sedang bercanda.
“Kupikir kau ingin membuatku takut,” kata bocah lelaki itu tepat sebelum memeluk ibunya, yang segera meyakinkannya akan kegembiraannya.
“Aku tidak ingin membuatmu takut! Ingin mengejutkanmu. Lihat, ada apa? ”Dia bertanya kepada putranya.
Adam menjawab,: “McDonald.”
Dalam video tersebut, Adam dapat terlihat memakan potongan-potongan Chicken Nuggets, hidangan favoritnya dari restoran cepat saji favoritnya.
Dia begitu bersemangat sehingga dia menangis, Anda bisa mendengar bagaimana dia berterima kasih pada ibunya sambil menangis sambil menikmati makanan yang telah dia rindukan.
Wati menjelaskan bahwa McNuggets dengan keripik dan es krim adalah makanan favorit Adam, ia berkomentar bahwa karena kondisinya ia memiliki sensitivitas sensorik, dan itulah sebabnya reaksinya sangat emosional.
Untuk anak kecil yang telah mematuhi langkah-langkah kurungan yang ditetapkan di Singapura dalam menghadapi pandemi COVID-19 selama beberapa bulan, menerima sepiring makanan yang telah hilang sangat luar biasa.
Hanya dalam beberapa jam, siaran video oleh Wati di jejaring sosialnya mencapai ribuan penayangan dan menerima komentar dari banyak pengguna di seluruh dunia.
“Reaksi tulus anak ini sudah cukup untuk menggerakkan siapa pun,” komentar dari salah satu penonton.
Adegan benar-benar sangat menyentuh dan mengundang semua orang untuk berterima kasih pada hal-hal kecil yang kita terima hari demi hari tanpa menghargainya, seperti memiliki atap untuk melindungi diri kita sendiri, keluarga dan sepiring makanan di atas meja.(yn)
Lebih dari sepuluh ribu orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong pada akhir pekan lalu, setelah Komunis Tiongkok pada pertemuan tahunan legislatif stempel karetnya, mengusulkan sebuah Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional baru versi Hong Kong.
Langkah Beijing sudah dilakukan secara cermat dan dihitung dengan dorongan putus asa yang mengingatkan pada permainan Russian Roulette.
Mengutip dari VOA, Russian Roulette berasal dari bahasa Rusia “Russkaya Ruletka.” Ini adalah suatu permainan yang sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.
Untuk diketahui, contoh klasik permainan ini adalah dua orang yang menggunakan sebuah pistol yang diisi dengan satu peluru. Tujuannya untuk menyelesaikan sengketa yang sulit. Kedua orang tadi secara bergantian memutar silinder pistol dan menarik pelatuk senjata yang diarahkan ke kepalanya sendiri, sampai salah seorang tewas karena tembakan peluru pistol itu.
Kembali ke topik Hong Kong, jika rancangan undang-undang ini disahkan, ini adalah akhir dari “satu negara, dua sistem” yang sempat dijanjikan oleh Partai Komunis Tiongkok .
Nantinya, kantor pusat Beijing akan mendirikan kantor keamanan nasional di Hong Kong.
Orang-orang kemudian dapat ditangkap secara sewenang-wenang. Mereka bakal diseret ke daratan untuk dituntut dalam suatu sistem tanpa aturan hukum.
Bisa jadi, orang-orang dapat ditangkap dan ditangani di Hong Kong setelah sistem hukum Hong Kong ditumbangkan dan diubah menjadi replika daratan Tiongkok.
Warga Hong Kong mencurigai polisi militer Komunis Tiongkok sudah dikirim ke Hong Kong.
Beijing mengambil tindakan ini setelah kekacauan merebak akibat pandemi. Lebih dari 122 negara menginginkan penyelidikan tentang bagaimana wabah virus Komunis Tiongkok terjadi di Tiongkok.
Mengapa mengambil langkah seperti itu? mengetahui kejadian itu akan membawa lebih banyak kecaman internasional terhadap Komunis Tiongkok. Rezim Komunis Tiongkok sebenarnya sudah mempertimbangkan risiko politik dan keuangan dengan cermat. Pada akhirnya, keamanan politik tampak lebih mendesak dan kritis bagi partai Komunis Tiongkok.
September 2020 ini Hong Kong akan memilih anggota untuk legislatifnya, LegCo.
Dalam pemilihan distrik November lalu, Beijing meremehkan sikap rakyat Hong Kong. Sebanyak 388 kursi menjadi pro-demokrasi, sementara hanya 62 kursi yang dipegang oleh kandidat pro-Komunis Tiongkok. Hasil serupa dalam pemilihan LegCo akan memiliki dampak yang jauh lebih besar.
Komunis Tiongkok tidak dapat mentolerir tantangan politik seperti ini, dan karenanya ingin mengambil tindakan saat ini juga.
Lalu, ada aksi protes. Pada April 2019, Komunis Tiiongkok memperkenalkan RUU ekstradisi, seperti undang-undang keamanan nasional yang baru saja diusulkan. Dinilai oleh warga Hong Kong sebagai upaya untuk mengambil hak-hak sipil mereka.
Komunis Tiongkok dikejutkan oleh hasilnya: protes massa yang terus-menerus selama setengah tahun. Kadang-kadang, dua juta orang turun ke jalanan, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di bawah kekuasaan Komunis Tiongkok.
Khawatir bahwa jika Hong Kong tidak dapat dikendalikan, daratan Tiongkok akan mengikuti contoh Hong Kong.
Akhirnya, Beijing merasa harus bertindak. Dikarenakan pertikaian politik di tingkat elit semakin serius. Hong Kong telah menjadi basis bagi elit daratan selama lebih dari dua dekade.
Faksi yang berbeda memiliki orang-orang di Hong Kong, termasuk penentang pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping. Hong Kong berfungsi sebagai pusat utama : aset ditahan di sana, informasi orang dalam dirilis di sana, dan kota menyediakan jendela yang nyaman untuk mendapatkan uang dari Tiongkok.
Bagi orang awam, Hong Kong seperti Berlin Barat pada zaman dulu.
Bagi Xi, ini bisa menjadi basis anti-Xi. Beijing menangkap seorang penjual buku Hong Kong, yang menerbitkan sebuah buku yang mengkritik Xi dan miliarder Xiao Jianghua, yang mengelola aset untuk putra mahkota partai atau anak-anak pemimpin top partai komunis Tiongkok.
Ada lebih banyak orang yang ingin ditangkap oleh Beijing. Sedangkan undang-undang keamanan nasional yang baru membuat penangkapan semacam itu lebih mudah dilakukan.
Komunis Tiongkok selalu menggunakan Hong Kong untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tetapi tidak dapat melakukannya di daratan.
Dulunya merupakan pusat manufaktur, Hong Kong telah kehilangan itu ke daratan dan sekarang hanya berfungsi sebagai pusat keuangan.
Satu-satunya jendela Beijing untuk mengakses pasar internasional adalah Hong Kong.
Jika Komunis Tiongkok menempatkan Hong Kong di bawah “satu negara, satu sistem,” Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa akan mengambil status pelabuhan bebasnya. Satu-satunya jendela keuangan yang dimiliki Beijing akan ditutup.Untuk Komunis tiongkok, ini bunuh diri.
Tetapi Partai Komunis Tiongkok tak memiliki pilihan yang baik. Setiap langkahnya baru-baru ini terlihat menghancurkan dirinya sendiri. Tak heran warga Hong Kong memegang poster di jalan-jalan yang berbunyi, “Langit memusnahkan Partai Komunis Tiongkok.” (asr)
Diana Zhang, Ph.D., adalah seorang penulis staf dengan pengalaman 20 tahun dalam studi di Tiongkok. Berbasis di Amerika Serikat, dia menggunakan nama pena untuk melindungi anggota keluarganya di Tiongkok.
FOTO : Protes terhadap RUU Keamanan Nasional yang diusulkan Beijing di Pulau Hong Kong di Hong Kong pada 24 Mei 2020. Para peserta pawai mengangkat lima jari yang melambangkan tuntutan mereka dan memegang poster yang mengatakan “Langit Memusnahkan Partai Komunis Tiongkok.” (Anthony Wallace / AFP via Getty Images)
Daniel Hove adalah seorang prajurit yang diakui dari Angkatan Udara Amerika Serikat, yang setelah pensiun adalah Kepala Pemadam Kebakaran. Tetapi tidak ada pertempuran atau kebakaran yang sulit ditanggung seperti diagnosa medis mengerikan yang diterimanya: kanker pankreas.
Untungnya, di samping dukungan keluarganya pada saat yang sulit, dia selalu memiliki teman yang setia, salah satu dari mereka yang menemaninya melalui saat-saat yang baik dan buruk, mereka yang mampu mengawasinya saat dia sakit, dia yang merupakan satu-satunya di luar hal materi yang selalu berada di sisinya.
Bisakah Anda bayangkan siapa yang kita bicarakan? Tentu saja anjingnya yang setia, Gunner, Labrador yang berusia 11 tahun.
Sejak dia didiagnosis menderita kanker, Gunner memutuskan untuk tidak beranjak dari sisinya. Pada saat mereka memasang tempat tidur untuk anak anjing di sebelah Daniel, itu adalah satu-satunya cara bagi pemilik dan hewan peliharaan untuk tidur nyenyak bersama.
Foto-foto dari beberapa tahun terakhir menunjukkan anjing yang setia itu meringkuk di tempat tidur di sebelah pemiliknya. Apa pun yang terjadi, Gunner memastikan dia tidak lebih dari beberapa jengkal dari manusia favoritnya.
“Mereka adalah teman terbaik sampai akhir,” kata putri Daniel, Heather Nicoletti. “Mereka pergi ke mana-mana bersama.”
Jadi tidak ada yang terkejut bahwa ketika Daniel memasuki fase akhir dari penyakitnya, dan hari-harinya telah ditentukan, anak anjing tersebut menjadi sakit parah bersamaan dengan pemiliknya.
“Ketika ayah saya gelisah, anjing itu gelisah. Ayah saya tidak merespons, anjing tidak menanggapi … ,” Heather menambahkan.
Suatu hari mereka melihat anjing itu hampir tidak bergerak lagi, jadi mereka tahu bahwa saat terakhirnya sudah dekat. Dengan hati yang hancur, mereka memutuskan untuk membawanya ke dokter hewan untuk menidurkannya, itu adalah hal yang paling adil baginya untuk pergi tanpa menderita. Itu adalah saat yang sangat memilukan bagi Heather, mengetahui bahwa dia miliki ayahnya dalam situasi yang hampir sama.
Tetapi seluruh keluarga terkejut, dan pada saat yang sama, ketika setelah menempatkan Gunner untuk tidur, hanya satu setengah jam kemudian, Daniel juga berhenti bernapas dan meninggal untuk dipersatukan kembali dengan anjing kesayangannya di alam lain.
Meskipun merasa sangat sedih, Heather merasa terhibur bahwa setidaknya ayahnya tidak harus melalui pengalaman pahit karena harus berpisah dengan hewan peliharaannya. Dan pada saat yang sama, anjing itu tidak bisa bertahan satu detik tanpa manusia di sisinya.
Saya selalu berpikir: apa yang akan lebih traumatis bagi Gunner, jika dia tidak menidurkannya untuk mengakhiri penderitaannya, atau jika dia harus menderita karena kematian ayah. Bagaimanapun itu akan membunuhnya. Kami tahu bahwa mereka akan pergi bersama, tetapi tidak pernah terpisah hanya beberapa jam, “kata wanita itu kepada media.
“Gunner tidak mungkin tanpa ayahku. Saya pikir dia memilih untuk pergi bersamanya, “simpul Heather.
Ini adalah kisah yang benar-benar mengharukan yang menunjukkan ikatan cinta sejati yang mengesankan yang dapat diciptakan antara pemilik dan anjing, jauh lebih kuat daripada ikatan darah manusia.(yn)
Beberapa orang percaya bahwa kucing, tidak seperti anjing, tidak terlalu antusias ketika harus meninggalkan rumah dan menghadapi lingkungan dan daerah lain.
Namun, banyak kucing petualang membuat orang-orang tertentu mempertanyakan stereotip itu.
Telah ditunjukkan bahwa anak kucing tertentu dapat menikmati tamasya yang baik, perjalanan ke tempat-tempat terpencil di planet ini atau naik sepeda atau sepeda motor yang baik sebanyak anjing.
Semsema Mahmoud adalah seekor anak kucing yang menggemaskan yang harus menghadapi tekanan pergi ke pantai untuk pertama kalinya, hanya untuk mengetahui bahwa dia suka berjalan-jalan dengan pemiliknya dan menemukan tujuan baru.
Semsema tidak akan melupakan pertama kali dia menikmati pasir dan merasa senang mengamati laut, sama seperti anak-anak tidak pernah melupakan hari pertama mereka di sekolah. Dia pasti terlalu bersenang-senang di hari yang tidak biasa itu!
Pemilik Semsema mengungkapkan petualangan anak kucingnya di grup Facebook yang disebut Club Travel Secrets.
Di sanalah ribuan pengguna merasa senang mengetahui tentang perjalanan keluarga ini dan bagaimana perasaannya pada hari pertama mereka di laut.
Antusiasme Semsema jelas terlihat di setiap foto. Jauh dari gugup atau takut, anak kucing itu tampaknya sangat bahagia menghabiskan satu hari jauh dari rumah, jauh dari rutinitas kurungannya yang biasa di apartemen.
Tidak hanya menikmati pasir, dia juga tidur nyenyak di salah satu kursi yang berada di bawah naungan pepohonan, sambil merasakan angin laut membelai bulunya.
Ratusan orang mengomentari album pemilik Semsema dan betapa lucunya anak kucing itu di sana!
Banyak yang setuju bahwa kegembiraan dan antusiasme mereka adalah bagian dari sikap baik yang seharusnya dimiliki sebagian besar makhluk saat ini. Sebagai makhluk petualang yang baik, Semsema tidak takut dengan pengalaman baru dan menjalaninya sepenuhnya.
Jadi, lain kali Anda berpikir untuk melakukan perjalanan atau petualangan, jangan mengesampingkan kemungkinan bahwa kucing Anda menjadi teman Anda.
Anda mungkin terkejut dengan disposisi yang baik dari hewan peliharaan Anda dengan menemani Anda di perjalanan ini! Tentu saja, lakukan sebagai pemilik Semsema, ambil semua ketentuan case agar jalannya sempurna.(yn)
Para pejabat dan ahli memperingatkan adanya ancaman yang ditimbulkan oleh pengaruh Beijing yang terlalu besar dalam organisasi internasional, bagian agenda “pemerintahan global” milik Beijing.
Dengan daftar baru elit negara Komunis Tiongkok dalam posisi kepemimpinan PBB dan di luarnya, para kritikus menyerukan tindakan nyata untuk mengendalikan Beijing.
Pejabat Komunis Tiongkok memang sudah memimpin berbagai badan dan organisasi global yang kuat.
Dari 15 badan khusus PBB, misalnya, empat badan berada di bawah kepemimpinan pejabat Tiongkok — dan itu hanyalah yang tampak di permukaan.
Setidaknya satu mantan pejabat senior dalam pemerintahan Donald Trump, mantan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional Kevin Moley, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pengambilalihan yang sedang berlangsung ini mewakili “ancaman eksistensial terbesar bagi AS sejak berdiri.”
“Ini pertarungan hidup kita. Ini adalah perjuangan antara peradaban Barat dengan Partai Komunis Tiongkok,” tambah Kevin Moley.
Laporan baru oleh Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, yang dirilis pada bulan April, menunjukkan bahwa cengkeraman rezim Tiongkok pada lembaga-lembaga internasional adalah semakin ketat.
“Sejak Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok mulai melacak pejabat dari Republik Rakyat Tiongkok melayani posisi kepemimpinan di organisasi internasional, pengaruh Beijing tumbuh pada badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab atas pendanaan dan pembuatan kebijakan dengan cakupan masalah penting yang luas. Bertolak belakang dengan Standar Perilaku Pegawai Internasional, para pejabat Tiongkok yang memimpin badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa memanfaatkan posisi itu untuk mengejar tujuan kebijakan luar negeri Tiongkok,” kata Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah pernyataan.
Melalui pengaruhnya yang berkembang di PBB dan organisasi internasional lainnya, Beijing mengejar kepentingannya sendiri, yang mencakup termasuk pengaruh dan kendali global yang lebih besar, menurut Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok.
“Tiongkok terus mempromosikan posisi yang mendukung kepentingan dan pandangan Beijing, seperti tata kelola internet, standar teknis untuk
teknologi yang muncul, dan pembangunan ekonomi yang mengesampingkan masalah hak asasi manusia,” kata Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok dalam pernyataan.
Para ahli dan pejabat yang berbicara dengan The Epoch Times, memperingatkan bahwa laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok tidak menangkap masalah sepenuhnya. Kongres dan pemerintah AS harus mengambil tindakan.
Kendali Beijing Terhadap Pejabat Tiongkok di PBB
Para ahli mengatakan warganegara Tiongkok yang memimpin organisasi internasional terutama adalah bermasalah mengingat harapan Partai Komunis Tiongkok agar mereka setia mutlak kepada Partai Komunis Tiongkok.
Ambil contoh, pejabat Tiongkok Meng Hongwei, adalah presiden badan penegak hukum global Interpol dan mantan Wakil Menteri Keamanan Masyarakat Tiongkok. Ia ditangkap oleh rezim Tiongkok saat dalam perjalanan ke Tiongkok pada akhir tahun 2018. Di antara dugaan kejahatannya adalah tidak mematuhi permintaan Komunis Tiongkok.
Paling tidak seorang pejabat Tiongkok mengumbar kesombongan di televisi Tiongkok mengenai cara para pejabat Tiongkok memanfaatkan pengaruhnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memajukan tujuan Partai Komunis Tiongkok.
Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kepala Departemen Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Wu Hongbo mengumbar kesombongan di CCTV penyiaran Komunis Tiongkok bahwa ia memanfaatkan posisinya agar polisi PBB menyingkirkan Presiden Kongres Uighur Dunia Dolkun Isa dari sebuah seminar di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai kepala suatu kelompok pembangkang yang membela penentuan nasib sendiri untuk Uyghur di wilayah Xinjiang Tiongkok, Dolkun Isa telah ditargetkan oleh Komunis Tiongkok.
“Kita harus sangat membela kepentingan ibu pertiwi,” Wu Hongbo menjelaskan disambut oleh tepuk tangan para hadirin.
Ancaman
Kevin Moley memperingatkan : “Saya merasa seperti Paul Revere, mengatakan‘ Inggris datang, Inggris datang,’ tetapi sungguh, orang Tiongkok sudah ada di sini.” Dalam sebuah wawancara telepon dengan The Epoch Times, Kevin Moley memperingatkan.
Kevin Moley juga menjabat sebagai Perwakilan Permanen Amerika Serikat untuk PBB dari tahun 2001 hingga 2006. Kevin Moley mengatakan banyak media dan banyak kelas politik meremehkan atau mengabaikan bahaya tersebut.
Menunjuk pada kamp konsentrasi untuk Uyghur di Xinjiang, Kevin Moley membandingkan situasi tersebut dengan akhir tahun 1930-an, saat para pemimpin dunia menutup mata terhadap pelanggaran di bawah pimpinan Nazi Adolf Hitler.
Kevin Moley berkata bahwa para pejabat penting di Kementerian Luar Negeri meregang kembali ke pemerintahan Obama dan bahkan sebelumnya telah “terlibat dalam apa yang telah terjadi.”
Menunjuk pada penggunaan “praktik korupsi” oleh Beijing untuk mengambilalih badan-badan PBB dan organisasi internasional lainnya, Kevin Moley mengatakan bahwa Amerika Serikat harus menanggapi dengan tepat.
“Ini bukan hanya lapangan bermain yang tidak seimbang. Amerika Serikat sepenuhnya telah kalah senjata dan kalah suara,” kata Kevin Moley.
Laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok terbaru hanya merupakan puncak gunung es, Kevin Moley melanjutkan.
“Orang Tiongkok juga membanjiri badan-badan ini dengan magang dan konsultan,” klaim Kevin Moley.
Misalnya, di Montreal, kata Kevin Moley, pihak berwenang Kanada tidak dapat melacak agen-agen Tiongkok yang beroperasi di lembaga internasional.
Beijing juga “membanjiri” Organisasi Kesehatan Dunia dengan petugas magang dan profesional junior, semuanya — tidak seperti orang Amerika Serikat dan warganegara negara-negara Barat lainnya — berada di bawah kendali langsung pemerintah Tiongkok.
“Tiongkok benar-benar telah membanjiri sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan orang-orang Tiongkok,” kata Kevin Moley. Beberapa sumber orang dalam di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memastikan kepada The Epoch Times bahwa fenomena ini ada di PBB.
Kevin Moley menjelaskan bahwa hal ini berisiko bagi banyak regulasi dan otoritas penetapan standar global dikendalikan oleh Beijing di sektor-sektor mulai dari telekomunikasi hingga penerbangan global.
“Tujuan Tiongkok adalah menggunakan hal ini untuk memberi manfaat bagi Tiongkok, memajukan tujuan Tiongkok, dan memperluas kendali Tiongkok,” kata Kevin Moley, mengutip inisiatif Belt and Road Tiongkok (juga dikenal sebagai One Belt, One Road) untuk menggambarkan apa yang terjadi di tingkat global.
“Tiongkok menciptakan jaringan infrastruktur untuk melakukan pengaruh perdagangan, dan Tiongkok merusak negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalan Tiongkok,” Kevin Moley.
Mengizinkan Beijing untuk bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia adalah suatu “kesalahan yang kritis,” debat Kevin Moley.
Beijing sedang mengeksploitasi sistem internasional untuk mendapatkan keunggulan daya saing ekonomi terhadap Amerika Serikat, kata Kevin Moley.
Kevin Moley berkata : “Produk terpenting Amerika Serikat adalah kekayaan intelektual…produk terpenting Tiongkok adalah juga kekayaan intelektual Amerika Serikat.”
Ancaman Beijing mencakup semuanya. “Ini adalah persaingan kebudayaan, militer dan ekonomi. Tiongkok ingin mengalahkan Barat di segala bidang, termasuk dalam hal nilai-nilai,” kata Kevin Moley.
Kevin Moley mengatakan bahwa selama ia bertugas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, hanya segelintir orang yang dapat ia andalkan dan percaya sepenuhnya mengenai masalah Tiongkok.
Badan-Badan PBB di Bawah Kendali Beijing
Hampir sepertiga dari semua badan di Perserikatan Bangsa-Bangsa kini dipimpin oleh seorang pejabat komunis Tiongkok dalam jabatan teratas, laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok menunjukkan.
Hal ini mencakup Uni Telekomunikasi International, yang dijalankan oleh Zhao Houlin sejak tahun 2015.
Sebelum bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zhao Houlin bekerja di Kementerian Pos dan Telekomunikasi Tiongkok, yang kini menjadi bagian Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.
Uni Telekomunikasi International adalah organisasi penting dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. Banyak pemerintah membela memberikan kekuasaan yang besar bagi Uni Telekomunikasi International untuk Internet.
Saat Zhao Houlin ditanya oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap Mengenai badan sensor Beijing, ia menepisnya.
“Kami [di Uni Telekomunikasi International] tidak memiliki interpretasi yang biasa mengenai arti sensor,” kata Zhao Houlin seperti dikutip.
Badan PBB lainnya di bawah kendali Beijing adalah Organisasi Penerbangan Sipil International, yang berupaya mengawasi perjalanan udara dan industri penerbangan global.
Dipimpin oleh Liu Fang, yang karirnya dimulai di Kementerian Penerbangan rezim Tiongkok, Organisasi Penerbangan Sipil International menjadi terkenal karena permusuhannya terhadap Taiwan yang memiliki peraturan sendiri dan mengusulkan pajak internasional untuk perjalanan udara.
Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa dipimpin oleh mantan Wakil Menteri Keuangan Beijing Li Yong.
Badan yang dipermalukan itu telah kehilangan banyak anggota pemerintahan Barat setelah Organisasi Pengembangan Industri mendanai investasi di rezim diktator Kuba dan Iran.
Li Yong, yang menjalankan Organisasi Pengembangan Industri, sering membela dan mempromosikan perusahaan Tiongkok seperti Huawei, dengan mesin propaganda Beijing memperkuat retorika dan mengklaim bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung hal tersebut.
Organisasi Pangan dan Pertanian yang berbasis di Roma adalah badan terbaru yang jatuh dalam kendali Beijing, di mana dipimpin oleh Qu Dongyu musim panas lalu.
Menurut laporan media, Beijing mengandalkan suap dan ancaman untuk mengamankan pos yang berpengaruh.
Organisasi Pangan dan Pertanian membentuk kebijakan pertanian di seluruh dunia dan mendistribusikan bantuan makanan.
Komunis Tiongkok juga menyombongkan diri bahwa Partai Komunis Tiongkok memainkan “peran penting” dalam menciptakan Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang secara luas disebut-sebut oleh para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai “rencana utama untuk kemanusiaan.”
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga menyombongkan diri mengenai “penyelarasan Inisiatif Belt dan Road Komunis Tiongkok dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.”
Pos-Pos PBB Lainnya
Jabatan kepemimpinan kuat lainnya mencakup Liu Zhenmin, yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Ekonomi dan Sosial PBB sejak tahun 2017. Liu Zhenmin mengambilalih jabatan tersebut dari pejabat Tiongkok lainnya yang menduduki posisi tersebut sebelum Liu Zhenmin.
Sebelumnya Liu Zhenmin menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.
Secara terpisah, Xu Haoliang menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal untuk Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah badan dengan sejarah meningkatkan rezim komunis.
Kembali ke tahun 1980-an, misalnya, dengan kedok “pembangunan,” Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa membantu sekutu Beijing di Pyongyang membangun pabrik semikonduktor yang digunakan rezim Korea Utara untuk memproduksi komponen rudal.
Xue Hanqin menjabat sebagai Wakil Presiden Mahkamah Internasional, badan yudisial utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Badan ini, yang menggambarkan dirinya sebagai “Pengadilan Dunia,” diciptakan untuk menyelesaikan perselisihan antar pemerintah.
Perwakilan Beijing juga bertugas di posisi kepemimpinan wakil.
Liu Jian, misalnya, menjabat sebagai ilmuwan kepala dan direktur pelaksana divisi ilmu pengetahuan untuk badan yang dikenal sebagai Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa, suatu organisasi yang membantu membentuk kebijakan lingkungan hidup di seluruh dunia.
Para pejabat Tiongkok telah menjadi pendukung utama pengurangan emisi CO2 di negara-negara Barat, sementara emisi Tiongkok sendiri terus tumbuh.
Hingga tahun 2018, pejabat Tiongkok Tang Qian menjabat sebagai asisten Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), dan dinominasikan oleh Beijing untuk mengambilalih seluruh badan tersebut, meskipun akhirnya tawaran tersebut gagal. Bos Tang Qian adalah Irina Bokova, putri seorang politisi komunis Bulgaria terkenal.
UNESCO memainkan peran besar dalam kebijakan pendidikan global, membantu membentuk pikiran miliaran anak.
Pada tahun 2018, saat Tang Qian dalam perjalanan tidak dipekerjakan, kepala baru UNESCO Audrey Azoulay, seorang sosialis Prancis, menunjuk pejabat komunis Tiongkok Qu Xing menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal UNESCO. Tang Qian tidak tercantum dalam laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok.
Di Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikritik selama pandemi ini karena membeo poin pembicaraan Beijing, pejabat Tiongkok Ren Minghui bertindak sebagai asisten Direktur Jenderal untuk “cakupan kesehatan universal.”
Sebelum digantikan oleh Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang didukung oleh Beijing, Organisasi Kesehatan Dunia dipimpin oleh Margaret Chan, mantan pejabat Hong Kong yang setia kepada Beijing.
Mengutip skandal COVID-19, Donald Trump baru-baru ini mengecam Organisasi Kesehatan Dunia sebagai “sangat Tiongkok-sentris” dan memerintahkan dihentikannya pendanaan dari Amerika Serikat, sambil menunggu tinjauan terhadap tanggapan Organisasi Kesehatan Dunia terhadap pandemi.
Pemimpin penting Tiongkok lainnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah Wang Binying, Wakil Direktur Jenderal Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.
Beijing melobi Wang Binying untuk menjadi kepala Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.
Para ahli semakin khawatir jika seorang pejabat Tiongkok memimpin Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia, maka Beijing akan memiliki akses ke tempat penyimpanan kekayaan intelektual dan rahasia terbesar di dunia, dengan implikasi untuk perusahaan Amerika Serikat dan keamanan nasional Amerika Serikat.
Zhang Wenjian menjabat sebagai asisten Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia, sebuah badan yang membentuk kebijakan iklim.
Beberapa pos Perserikatan Bangsa-Bangsa yang senior ditempati oleh agen-agen Beijing tidak disebutkan dalam laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, seperti Sekretaris Konvensi Perlindungan Tanaman Internasional Xia Jingyuan.
Dan jumlah konsultan dan kontraktor Tiongkok di posisi pengaruh yang penting di mana mereka secara resmi ditunjuk, berbagai sumber Epoch Times.
Di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa
Menurut laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, Beijing juga memiliki pejabat yang dipasang di organisasi internasional lainnya, mulai dari kebijakan keuangan dan perbankan hingga infrastruktur dan pengembangan.
Di Dana Moneter Internasional, misalnya, Zhang Tao menjabat sebagai wakil direktur pelaksana sejak tahun 2016, pos yang diambilnya setelah ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok, the People’s Bank of China.
Sementara itu, Lin Jianhai menjabat sebagai Sekretaris Dana Moneter Internasional dan Sekretaris Komite Moneter dan Keuangan Internasional.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional untuk Tiongkok adalah Jin Zhongxia, mantan pejabat lain di Bank Sentral Tiongkok.
Bank Dunia juga memiliki pejabat Tiongkok dalam banyak posisi yang berpengaruh. Di antaranya adalah Yang Shaolin, direktur pelaksana dan kepala petugas administrasi; Hua Jingdong, wakil presiden dan bendahara; dan Yang Yingming, direktur eksekutif untuk Tiongkok.
Dengan penerbitan obligasi tahunan sebesar usd 50 miliar dan kemampuan untuk membentuk kebijakan pemerintah di seluruh dunia, memiliki banyak orang Tiongkok yang beroperasi di pucuk pimpinan Bank Dunia adalah ancaman utama terhadap kebebasan, kata para ahli.
Bank Investasi Infrastruktur Asia yang baru dibentuk, diusulkan oleh Beijing dan terdiri dari negara-negara Indo-Pasifik, dipimpin oleh pejabat Tiongkok Jin Liqun. Bank Investasi Infrastruktur Asia berharap menyaingi Bank Pembangunan Asia yang didukung Amerika Serikat.
Tetapi bahkan Bank Pembangunan Asia, yang secara tradisional didukung oleh Barat dan Amerika Serikat, termasuk Chen Shixin dari Beijing sebagai wakil presiden operasi dan Cheng Zhijun sebagai direktur eksekutif untuk Tiongkok.
Bank Pembangunan Inter-Amerika juga mencakup gubernur seorang Tiongkok, Yi Gang, yang secara bersamaan menjabat sebagai Gubernur the People’s Bank of China.
Organisasi Perdagangan Dunia, yang berperan dalam membantu kebangkitan ekonomi Beijing ke status negara adidaya global, menampilkan pejabat resmi Tiongkok Yi Xiaozhun sebagai Wakil Direktur Jenderal.
Sementara itu, Zhao Hong dari Beijing melayani di Badan Banding Organisasi Perdagangan Dunia, yang memutuskan perselisihan antara negara dan pemerintah.
Badan Energi Atom Internasional, yang mengatur penggunaan teknologi nuklir, juga memiliki Wakil Direktur Jenderal seorang Tiongkok, Yang
Dazhu. Beijing berencana untuk menyuntikkan lebih banyak pejabat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi lainnya; ada “Sekolah Tata Kelola Global” yang relatif baru yang menawarkan pelatihan di Universitas Studi Asing Beijing.
Aset Non-Tiongkok
Mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Kevin Moley dan mantan pejabat senior lainnya di pemerintahan Donald Trump menekankan bahwa bahkan banyak pejabat non-Tiongkok melakukan penawaran Beijing.
Seorang mantan pejabat senior PBB dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia diplomasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menggemakan keprihatinan para ahli lainnya mengenai kemampuan Beijing mengandalkan diplomat dari negara lain untuk melakukan penawarannya.
“Tiongkok memahami sangat awal pentingnya untuk kepentingan pengaruh Tiongkok yang berkembang di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk berbicara terus terang di tengah melanjutkan transaksi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Ini menghasilkan perjuangan tanpa kompromi untuk mendapatkan yang posisi tinggi yang menjamin tanggung jawab yang menentukan di badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata mantan pejabat tersebut, menambahkan bahwa pemerintah dalam “Kelompok 77” (G77 + aliansi Tiongkok lebih dari 130 pemerintah) berfungsi sebagai “satelit-satelit” Beijing dan “menjadi sayap bersenjata bagi diplomasi Tiongkok terkait Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Karena keputusan di sebagian besar badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dibuat berdasarkan satu suara per pemerintah, Tiongkok dapat memperoleh banyak pengaruh meskipun relatif sedikit dana yang diberikan Tiongkok pada organisasi-organisasi tersebut.
Menggunakan sekutunya dalam pemerintahan Afrika, Amerika Latin, dan Asia, Tiongkok dapat “secara efektif dalam memberi keputusan” saat dibutuhkan, kata mantan pejabat PBB.
“Dengan waktu, uang besar dan intimidasi politik Cosa Nostra bagi Tiongkok dan sebagian besar badan PBB melayang ke dalam modus operandi tipe mafia yang didominasi oleh korupsi skala besar dan skema penggelapan, keruntuhan aturan dan hukum internal serta penyalahgunaan kekuatan,” kata sumber tersebut.
“Gurita Tiongkok raksasa sedang menyebarkan tentakel yang lebih lebar setiap hari,” tambah mantan pejabat itu.
Whistleblower yang menentang pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok dari keprihatinan serupa oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Mantan pejabat hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Emma Reilly, yang kasusnya adalah subjek artikel mendalam di The Epoch Times, juga mencatat bahwa pejabat Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa sering membantu Beijing.
“Meskipun ada banyak fokus pada warganegara Tiongkok yang ditunjuk sebagai kepala badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, itu adalah tanda yang sangat jelas dari masalah yang lebih umum,” kata Emma Reilly kepada The Epoch Times.
“Tiongkok tidak perlu memiliki warganegaranya ditunjuk saat mereka yang di posisi atas hanya melakukan penawaran pemerintah Tiongkok dan melanggar aturan untuk membantu mereka mengidentifikasi korban untuk penyiksaan dan genosida.”
Emma Reilly menuduh bahwa Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia menyerahkan nama-nama pembangkang Tiongkok yang mencari bantuan ke Beijing.
Emma Reilly mengajukan keluhan sebelum Pengadilan Perselisihan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya telah menolak untuk mengomentari tuduhan Emma Reilly, “memberi proses pengadilan saat ini.”
Tiongkok juga menjalankan kendali atas kepegawaian, kata Emma Reilly.
“Tiongkok sebagai salah satu dari lima anggota permanen di Dewan Keamanan dapat dengan mudah gunakan pengaruhnya untuk memblokir penunjukan siapa pun yang cenderung bertindak secara independen dan menerapkan aturan yang sama ke Tiongkok seperti orang lain, seperti staf PBB secara resmi diminta untuk melakukan oleh Piagam PBB,” kata Emma Reilly.
Masalah Saat Pemerintahan Obama dan Sebelumnya
Seperti yang dilaporkan The Epoch Times pada bulan September, kini ada upaya bersama untuk menyalahkan pengambilalihan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sedang berlangsung oleh Komunis Tiongkok pada pemerintahan Donald Trump.
Namun, Kevin Moley dan lainnya berpendapat bahwa pemerintahan Donald Trump adalah di antara yang pertama menganggap serius ancaman Tiongkok.
Kevin Moley mengatakan bahwa masalah tersebut dimulai bahkan sebelum pemerintahan Barack Obama, sebelumnya Presiden Bill Clinton menyambut Beijing menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia.
Namun, berbagai sumber dari dalam PBB dan Kementerian Luar Negeri, seperti serta para ahli dan analis eksternal, mengatakan pemerintahan Obama adalah yang sangat penting dalam memungkinkan krisis saat ini terwujud.
“Komunis Tiongkok menginfeksi PBB dengan pengaruh kanker ganas komunis Tiongkok— dan pemerintahan Obama membantu memegang jarum suntik,” kata Christopher Hull, Ph.D., seorang rekan senior di Orang Amerika Serikat untuk Reformasi Intelijen, yang dengan cermat mengikuti pengaruh Tiongkok yang berkembang dalam sistem internasional.
Secara khusus, Dr. Christopher Hull dan beberapa orang lainnya mengarahkan jari ke Deputi Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional Nerissa Cook, yang bertugas di posisi itu sejak tahun 2010.
Pejabat Amerika Serikat lainnya yang menurut orang dalam memfasilitasi masalah tersebut adalah Bathsheba Crocker, mantan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional selama pemerintahan Obama.
Bathsheba Crocker dikutip oleh organ propaganda Tiongkok yang merayakan peran Beijing yang tumbuh dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana surat kabar milik pemerintah China Daily melaporkan bahwa Bathsheba Crocker “sangat senang” melihat Tiongkok mengambil lebih banyak tanggung jawab di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Saat orang-orang yang ditunjuk Donald Trump berusaha agar Nerissa Cook dan pejabat senior lainnya memberikan perincian mengenai kendali Beijing yang meningkat atas badan-badan PBB, yang mereka lakukan adalah menghentikan semua perkembangan, kata dua sumber dalam mengatakan pada The Epoch Times.
Para pejabat itu kemudian bekerja untuk membuat orang-orang yang diangkat Donald Trump digulingkan, menurut sumber tersebut.
Kevin Moley mengatakan sebuah laporan telah disusun, mengidentifikasi kebangsaan pejabat penting, termasuk yang mewakili Beijing, di dalam organisasi internasional. Tetapi Kevin Moley tidak menerima laporan sampai berbulan-bulan kemudian.
Sumber Kementerian Luar Negeri lainnya memastikan adanya penghentian semua perkembangan.
Baik Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Bathsheba Crocker, atau pun Nerissa Cook tidak menanggapi permintaan komentar yang dibuat melalui telepon dan email.
Misi Tiongkok untuk PBB tidak menanggapi permintaan komentar dari wartawan. (Vv)
Alex Newman adalah jurnalis, pendidik, penulis, dan konsultan internasional pemenang penghargaan. Ia menjabat sebagai CEO Liberty Sentinel Media dan menulis untuk berbagai publikasi di Amerika Serikat dan luar negeri.
FOTO : Lambang PBB terlihat di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOG) di Jenewa, Swiss, pada 8 Juni 2008. (Johannes Simon / Getty Images)
ETIndonesia- Pasca
diberlakukannya Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB)
di wilayah Ibu
Kota, yang terkahir diperpanjang
hingga 4 Juni
2020, grafik persebaran
kasusu baru COVID-19
menunjukkan penurunan yang signifikan. Meski
demikian, masyarakat diimbau
tidak lengah, sebab
masa perpanjangan PSBB
kali ini bertepatan dengan momen mudik dan arus balik
dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1441 H, yang berpotensi terhadap peningkatan
kasus Kembali.
Untuk itu,
Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta bersinergi dengan
Gugus Tugas Percepatan
Penanggulangan COVID-19
untuk membatasi pergerakan
masyarakat saat arus
balik menuju Ibu
Kota. Menurut Gubernur
Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pencegahan second
wave akibat arus balik lebaran ini sangat menentukan bagaimana kondisi Jakarta
ke depan.
“Sekarang kita
berhadapan dengan situasi yang cukup unik, di masa akhir perpanjangan PSBB ini
bersamaan dengan musim mudik dan musim arus balik, karena itulah Pemprov DKI Jakarta
membuat ketentuan bahwa semua orang yang akan
bepergian harus mendapatkan
izin dan yang
bepergian adalah orang
yang bekerja di
11 sektor yang
diizinkan,” ungkap Gubernur Anies dalam konferensi pers bersama Gugus
Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020)
Sebelumnya, Gubernur
Anies telah mengeluarkan
Pergub Nomor 47
tahun 2020 Tentang
Pembatasan Kegiatan
Bepergian Keluar dan/atau
Masuk Provinsi DKI
Jakarta Dalam Upaya
Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Dalam Pergub tersebut, masyarakat
dengan kriteria tertentu
diwajibkan memiliki Surat
Izin Keluar Masuk
(SIKM) sebagai dispensasi untuk
dapat melakukan kegiatan
keluar dan/atau masuk
DKI Jakarta. Tanpa
SIKM, masayarakat tidak diizinkan keluar dan/atau masuk wilayah
Ibu Kota.
Anies mengatakan, ia sudah
menyampaikan kepada masyarakat
sejak pertengahan bulan
ramadan lalu agar tetap tinggal
di Jakarta. Dikarenakan apabila meninggalkan Jakarta
belum tentu bisa kembali dengan cepat. Anies menuturkan akan laksanakan aturan
ini secara tegas bersama jajaran Kepolisian,
TNI, dan Pemprov
akan menjaga perbatasan,
akan ada pemeriksaan
mereka yang tidak memiliki Surat Izin Keluar Masuk tidak
diperbolehkan lewat.
Lebih lanjut,
persyaratan untuk mendapatkan
SIKM dapat diakses
melalui website corona.jakarta.go.id. Persyaratan tersebut antara lain menyertakan
surat keterangan sehat yang diikuti dengan surat keterangan test, baik rapid
test dengan masa kedaluwarsa 3 hari maupun PCR test dengan masa kedaluwarsa 7
hari.
“Jadi intinya
adalah bila Anda
berencana ke Jakarta
dan tidak memiliki
ketentuan-ketentuan yang disebutkan
disini, tidak memiliki hasil test, maka tunda dulu keberangkatannya,
karena apabila anda memaksakan justru nanti anda akan mengalami kesulitan
di perjalanan. Mengapa,
karena anda harus
kembali, pemeriksaannya sangat
ketat, dan bagi masyarakat Jakarta yang punya kerabat
dan berencana ke Jakarta tunda dulu” tegas Gubernur Anies.
“Ini dilakukan untuk
melindungi ibukota dari potensi gelombang kedua COVID-19, agar kerja keras
puluhan juta orang di Jabodetabek selama dua bulan lebih menjaga dan menurunkan
tingkat penyebaran COVID-19 tidak batal begitu saja, kalau itu sampai terjadi
yang menderita kita semua di Jakarta,” lanjutnya.
Sementara itu
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menjelaskan
bahwa meskipun di DKI Jakarta
telah menunjukkan penurunan
jumlah kasus baru
yang signifikan, namun
di beberapa daerah
kasus penularan COVID-19 justru
mengalami kenaikan. Hal
tersebut menjadi alasan
utama untuk memperketat
penjagaan menuju Ibu Kota.
Doni mengatakan, beberapa daerah
menunjukkan mengalami penurunan
tetapi juga beberapa
daerah menunjukkan grafik
yang meningkat. Oleh karena itu, ia menegaskan ulang pentingnya
mengikuti ketentuan dari pemerintah dalam hal ini surat edaran gugus
tugas.
“Saya juga menghimbau pada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di tempat keberangkatan sebelum melaksanakan perjalanan. Apabila tidak bisa menunjukkan surat keterangan yang dimaksud maka aparat gabungan baik dari Dishub, Polri, Satpol PP, TNI, akan memintau anda kembali ke tempat semula oleh karenanya besar harapan kita semua patuhi aturan yang ada untuk selalu taat pada protokol kesehatan,” ungkap Doni. (asr)
ETIndonesia- Setiap
penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan
perjalanan ke wilayah aglomerasi Jabodetabek yakni Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekas harus memiliki Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) yang dapat
diajukan secara online di situs corona.jakarta.go.id.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 47/2020
tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar Dan/Atau Masuk Provinsi DKI
Jakarta Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Sejalan dengan itu, Bandara Soekarno-Hatta mulai Selasa 26 Mei 2020,
mengaktifkan posko pemeriksaan (checkpoint) guna memenuhi ketentuan di dalam
Pergub DKI Jakarta tersebut.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad
Awaluddin mengatakan sesuai pembahasan di dalam Komite Fasilitas (FAL)
Soekarno-Hatta pada 25 Mei 2020, ditetapkan adanya tiga checkpoint sebagai
prosedur pemeriksaan kedatangan penumpang rute domestik seiring dengan
berlakunya Pergub DKI Jakarta No. 47/2020.
Tiga checkpoint tersebut adalah:
Checkpoint 1: pengamatan tanda gejala fisik, pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan dokumen Health Alert Card (HAC) oleh personel Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes)
Checkpoint 2: Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta melakukan klasifikasi
penumpang dengan tujuan akhir Jabodetabek atau bukan Jabodetabek.
Checkpoint 3: Pengecekan SIKM oleh personel gabungan yang
terdiri dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta
dan Pemprov DKI Jakarta yakni Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
Pada Checkpoint 3, jika ada penumpang pesawat yang mendarat di
Bandara Soekarno-Hatta dan ingin menuju ke wilayah Jabodetebak namun tidak
dapat menunjukkan SIKM, maka penanganan penumpang yang bersangkutan akan
diserahkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara
Soekarno-Hatta ke Pemprov DKI untuk kemudian dilakukan karantina selama 14 hari
di GOR Cengkareng.
“Pengajuan SIKM dapat dilakukan secara online saat calon
penumpang pesawat berada di kota asal keberangkatan. Kami informasikan di
Bandara Soekarno-Hatta tidak terdapat meja atau pos pengajuan SIKM,” ujar
Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulisnya.
Muhammad Awaluddin
mengatakan seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta mendukung penuh agar prosedur
penanganan kedatangan penumpang rute domestik ini dapat berjalan lancar,
sebagaimana juga kelancaran pada prosedur penanganan keberangkatan penumpang
rute domestik serta penanganan kedatangan penumpang rute internasional.
Pada Selasa (26/5) terdapat 22 penerbangan domestik yang mendarat di Soekarno-Hatta dengan membawa sekitar 1.500 penumpang, dioperasikan oleh Garuda Indonesia (8 penerbangan), Batik Air (12 penerbangan) dan Lion Air (2 penerbangan). (asr)
Anjing mungkin adalah hewan peliharaan yang paling setia dan kesetiaanya pada pemiliknya tak terukur.
Awal tahun ini pada bulan Februari, seorang pria di Wuhan, Tiongkok telah terinfeksi virus COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Anjingnya mengikutinya dan menunggunya di depan rumah sakit setiap hari.
(Foto: Oriental Daily)
Sayangnya, pemiliknya akhirnya meninggal, tetapi anjing yang setia itu terus menunggu di sana, tidak tahu bahwa pemiliknya sudah pergi. Anjing itu berada di rumah sakit selama tiga bulan dan enggan untuk pergi karena akan selalu berusaha mencari pemiliknya setiap hari, lapor Oriental Daily.
Pada bulan April, salah satu penjaga toko di rumah sakit memperhatikan bahwa anjing itu masih ada di sana dan memutuskan untuk merawatnya. Dia memberinya makan dan menamakannya “Xiao Bao”.
Setelah memberi makan hampir setiap hari, dia membawa Xiao Bao ke tokonya yang berada di lingkungan di rumah sakit tempat dia bekerja.
(Foto: Oriental Daily)
“Kadang-kadang jika saya berjalan pergi, anjing akan berbaring di pintu untuk membantu saya menjaga toko,” katanya.
Penjaga toko itu memiliki rencana untuk mengadopsi Xiao Bao, tetapi Xiao Bao selalu menolak untuk meninggalkan rumah sakit dan akan selalu berusaha untuk menemukan jalan kembali ke rumah sakit.
“Meskipun kita tahu bahwa Xiao Bao tidak dapat berbicara, kita tahu dia masih ingin terus menemukan pemiliknya,” kata penjaga toko.
(Foto: Oriental Daily)
Sayangnya, karena keamanan kesehatan dan beberapa pasien yang mungkin takut pada anjing, Xiao Bao tidak bisa tinggal di rumah sakit lagi. Penjaga toko menghubungi Wuhan Small Animal Protection Association dengan harapan menemukan pemilik yang baik untuk Xiao Bao.
Dia mengatakan bahwa ketika staf dari asosiasi tiba, Xiao Bow awalnya takut. Tetapi setelah staf dengan sabar menghabiskan sekitar setengah jam bermain dengan Xiao Bao di toko, staf dapat membawa Xiao Bao keluar dari rumah sakit dengan tali.
Wo, anak yang baik sekali! Semoga asosiasi hewan dapat menemukan pemilik yang akan mencintai dan merawat Xiao Bao dengan penuh kasih sayang.(yn)
Ketika sekelompok anak-anak bebek takut untuk berenang untuk pertama kalinya, seorang petani di Tiongkok datang untuk membantu
Belajar berenang adalah pengalaman masa kecil yang sangat luar biasa bagi kebanyakan orang. Dengan bantuan pelampung Anda belajar untuk berenang – Anda belajar mengayuh melalui air, memperlengkapi Anda dengan keterampilan seumur hidup.
Secara alami, angsa tidak memiliki alat pelampung. Di masa kecil mereka, mereka hanya perlu menjelajah ke hal-hal yang tidak diketahui dan berlatih sambil berjalan. Untungnya untuk bayi-bayi bebek ini, mereka memiliki penolong manusia.
(Foto: AsiaWire / Aini)
Beberapa hari yang lalu, seorang petani mengajar anak-anak bebek tentang cara berenang untuk pertama kalinya sambil membiarkan mereka memanjat di punggungnya. Pria berusia 28 tahun, yang dipanggil dengan Aini dari Kota Tumxuk di Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur, Tiongkok barat laut, berenang di danau, mengilhami anak-anak angsa itu untuk mengikutinya.
Aini menjelaskan kepada media setempat bahwa ini adalah pertama kalinya anak-anak angsa dan bebek berenang. “Mereka takut, jadi mereka secara alami ingin naik ke punggungku,” katanya.
(Foto: AsiaWire / Aini)
Dalam video yang diposting di TikTok-nya,induk bebek dapat terlihat berenang di dekatnya, mengamati dengan saksama ketika anak-anak kecilnya mulai berenang di punggung Aini. Saat ia mengayuh di sekitar air yang dangkal, beberapa masih naik ke punggungnya untuk keselamatan.
Klip dengan cepat menjadi viral segera setelah diposting, menarik lebih dari lima juta tampilan. Aini secara teratur berbagi video di akun TikTok-nya, dengan angas-angsa yang mengikutinya berkeliling saat ia berjalan-jalan ke pertanian. Saat ini, ia memiliki lebih dari 34.000 pengikut.(yn)