Home Blog Page 1695

Pemerintah Gaungkan Fase New Normal, Ini Protokol Menteri Terawan di Tempat Kerja

0

ETIndonesia- Kementerian Kesehatan RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto mengatakan dunia usaha dan masyakat pekerja memiliki kontribusi besar dalam memutus mata rantai penularan karena besarnya jumlah populasi pekerja dan besarnya mobilitas, serta interaksi penduduk umumnya disebabkan aktifitas bekerja.

“Tempat kerja sebagai lokus interaksi dan berkumpulnya orang merupakan faktor risiko yang perlu diantisipasi penularannya,” katanya di Jakarta, Sabtu (23/5/2020) dikutip dari situs http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/.

Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 telah menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja. Namun dunia kerja tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda perekonomian harus tetap berjalan.

“Untuk itu pasca pemberlakuan PSBB dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, perlu dilakukan upaya mitigasi dan kesiapan tempat kerja seoptimal mungkin sehingga dapat beradaptasi melalui perubahan pola hidup pada situasi Covid-19 atau New Normal,” ujarnya.

Panduan pencegahan penularan Covid-19 secara rinci antara lain :

A. Selama PSBB bagi Tempat Kerja

a. Kebijakan Manajemen dalam Pencegahan Penularan Covid-19

1) Pihak manajemen agar senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID19 di wilayahnya. (Secara berkala dapat diakses di http://infeksiemerging.kemkes.go.id. dan kebijakan Pemerintah Daerah setempat).

2) Pembentukan Tim Penanganan Covid-19 di tempat kerja yang terdiri dari Pimpinan, bagian kepegawaian, bagian K3 dan petugas Kesehatan yang diperkuat dengan Surat Keputusan dari Pimpinan Tempat Kerja.

3) Pimpinan atau pemberi kerja memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicurigai Covid-19 (gejala demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan.

4) Tidak memperlakukan kasus positif sebagai suatu stigma.

5) Pengaturan bekerja dari rumah (work from home).

Menentukan pekerja esensial yang perlu tetap bekerja/datang ke tempat kerja dan pekerja yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah.

b. Jika ada pekerja esensial yang harus tetap bekerja selama PSBB berlangsung :

1) Di pintu masuk tempat kerja lakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun, dan sebelum masuk kerja terapkan Self Assessment Risiko Covid-19 untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit Covid-19.

2) Pengaturan waktu kerja tidak terlalu panjang (lembur) yang akan mengakibatkan pekerja kekurangan waktu untuk beristirahat yang dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan/imunitas tubuh.

3) Untuk pekerja shift :

a) Jika memungkinkan tiadakan shift 3 (waktu kerja yang dimulai pada malam hingga pagi hari)

b) Bagi pekerja shift 3 atur agar yang bekerja terutama pekerja berusia kurang dari 50 tahun.

4) Mewajibkan pekerja menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama di tempat kerja.

5) Mengatur asupan nutrisi makanan yang diberikan oleh tempat kerja, pilih buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, jambu, dan sebagainya untuk membantu mempertahankan daya tahan tubuh. Jika memungkinkan pekerja dapat diberikan suplemen vitamin C.

6) Memfasilitasi tempat kerja yang aman dan sehat,

a) Higiene dan sanitasi lingkungan kerja

• Memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali). Terutama pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya.

• Menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter AC.

b) Sarana cuci tangan
• Menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir).
• Memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan
• Memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.
• Menyediakan handsanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll)

c) Physical Distancing dalam semua aktifitas kerja. Pengaturan jarak antar pekerja minimal 1 meter pada setiap aktifitas kerja (pengaturan meja kerja/workstation, pengaturan kursi saat di kantin, dll).

d) Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat kerja sebagai berikut:

• Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Mendorong pekerja mencuci tangan saat tiba di tempat kerja, sebelum makan, setelah kontak dengan pelanggan/pertemuan dengan orang lain, setelah dari kamar mandi, setelah memegang benda yang kemungkinan terkontaminasi.

• Etika batuk Membudayakan etika batuk (tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelahnya.

• Olahraga bersama sebelum kerja dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur matahari saat jam istirahat.

• Makan makanan dengan gizi seimbang

• Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat sholat, alat makan, dan lain lain.

c. Sosialisasi dan Edukasi pekerja mengenai Covid-19

1) Edukasi dilakukan secara intensif kepada seluruh pekerja dan keluarga agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.

2) Materi edukasi yang dapat diberikan:

a) Penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya

b) Mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus dilakukan saat gejala timbul.

c) Praktek PHBS seperti praktek mencuci tangan yang benar, etika batuk

d) Alur pelaporan dan pemeriksaan bila didapatkan kecurigaan

e) Metode edukasi yang dapat dilakukan: pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di area strategis yang mudah dilihat setiap pekerja seperti di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat, tangga serta media audio & video yang disiarkan secara berulang. SMS/whats up blast ke semua pekerja secara berkala untuk mengingatkan.

f) Materi edukasi dapat diakses pada www.covid19.go.id.

(http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/asr)

https://www.youtube.com/watch?v=HEYZN5Ab6EQ

Proses Identifikasi Hasil Swab di Jawa Timur Kini Bisa Dalam Waktu 40 Menit

ETIndonesia- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC19) melalui BNPB memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam penanganan virus SARS-CoV-2. Satu unit mobile yang dilengkapi mesin uji PCR telah tiba di Kota Surabaya. 

Penyerahan bantuan yang berlangsung di RS Lapangan COVID-19 Pemerintah Provinsi Jatim ini dilakukan oleh Kepala Subdirektorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Roslin Lamtarida pada hari ini, Rabu (27/5). Bantuan berupa Mobile Combat COVID-12 atau mobil mesin PCR merupakan bagian dari total dua unit yang akan ditempatkan di provinsi ini. 

“Mobil mesin PCR ini diharapkan mampu mempercepat proses pemeriksaan dan lebih efisien dalam mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR untuk dilakukan oleh Gugus Tugas Jawa Timur kepada masyarakat setempat,” ujar Roslin dalam rilis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional.

Mobil Mesin PCR tersebut dilengkapi dengan peralatan medis lainnya berupa dua unit mesin PCR, dua unit mesin ekstraksi, 4.992 buah ekstrakit dan 4.992 PCR kit. Melalui teknologi yang tersedia dalam mobil mesin PCR tersebut, proses identifikasi hasil swab dalam dilakukan dalam waktu 40 menit.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Kuratif COVID-19 Jawa Timur dr. Joni Wahyudi menyampaikan apresiasi dukungan dari Gugus Tugas Nasional. 

“Kami mengapresiasi dukungan Gugus Tugas Nasional dalam memaksimalkan percepatan penanganan Covid-19 di daerah melalui hadirnya mobil mesin PCR lengkap dengan beragam fasilitas yang dibutuhkan,” ungkap Joni. 

Satu lagi unit mobil mesin PCR telah bertolak menuju Jawa Timur pagi ini (27/5). Sebelum pemberangkatan, Ketua GTPPC19 Doni Monardo menginspeksi kesiapan kendaraan untuk pelayanan penanganan COVID-19. Gugus Tugas Nasional menargetkan untuk menambah dukungan mobil mesin PCR di wilayah Jatim, yakni di Lumajang dan Surabaya. 

Sebagai informasi, Jawa Timur memiliki kasus terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Data per 27 Mei 2020 menunjukan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 4.142 kasus. (asr)

FOTO : Penyerahan bantuan yang berlangsung di RS Lapangan COVID-19 Pemerintah Provinsi Jatim ini dilakukan oleh Kepala Subdirektorat Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB Roslin Lamtarida pada hari ini, Rabu 27 Mei 2020 (Dok BNPB)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=ndth5Qge1ko

Gugus Tugas Nasional Hadirkan Dua Mobile Combat COVID-19 Pengujian Sampel di Jawa Timur

ETIndonesia – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC19) mengirimkan Mobile Combat COVID-19 untuk mendukung pengujian sampel di lapangan dengan pendekatan PCR atau _polymerase chain reaction_. GTPPC19 menempatkan dua kendaraan tersebut di Provinsi Jawa Timur. 

Pengiriman menuju Jawa Timur bertujuan untuk mendukung laboratorium yang sudah bekerja selama ini.

Ketua GTPPC19 Doni Monardo melakukan inspeksi kendaran dengan tipe minibus sebelum pemberangkatan.

Doni menyampaikan bahwa dukungan Mobil Combat COVID-19 untuk melakukan pengujian secara masif. Pemilihan lokasi Jawa Timur karena salah satu lab penguji sampel mengalami kerusakan sehingga tidak dapat melakukan pemeriksaan. 

“Karenanya pengiriman dua unit kendaraan mobil BSC 2 ini diharapkan bisa membantu pemerintah Jawa Timur,” ujar Doni di  lobi Graha BNPB pada Rabu (27/5/2020).

Doni mengatakan bahwa satu unit mobil uji sampel telah tiba di Kota Surabaya tadi pagi (27/5) sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Mobil tersebut telah terparkir di RS Bhayangkara, Surabaya.

“Kita harapkan Pemerintah Pusat dapat membantu mempercepat pemeriksaan di Kota Surabaya,” ucapnya dalam rilis Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional.  

Di samping itu, fasilitas yang dimiliki mobil ini dapat dengan cepat dan luas mengidentifikasi sampel swab dengan pendekatan PCR.

Hal tersebut disebabkan Jawa Timur memiliki kasus terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Kasus positif COVID-19 Jawa Timur per 26 Mei 2020 mencapai 3.943 kasus. 

“Dalam beberapa hari terakhir ini memang terjadi peningkatan sejumlah kasus, namun tidak terlepas upaya pemerintah Surabaya Jawa Timur untuk memperbanyak pemeriksaan,” kata Doni.

GTPPC19 berencana untuk menambah tiga unit kendaran dengan spesifikasi _bio safety cabinet_ (BSC) II berteknologi nano. Ia memproyeksikan penambahan mobil uji sampel lapangan di wilayah Lumajang, Kota Surabaya dan Sidoarjo. 

“Jadi ada 3 mobil lagi yang akan kita upayakan untuk dikirim dalam rangka membantu Gugus Tugas Daerah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.

Melalui teknologi yang dipasang pada mobil ini, hasil swab dapat diidentifikasi dalam waktu 40 menit. Di samping itu, pengujian PCR yang dilekatkan pada mobil ini dengan teknologi terbaru, yaitu dengan reagen padat. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=ndth5Qge1ko

Bab XVII Globalisasi – Intinya adalah Komunisme (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita)

Roh komunisme tidak lenyap dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur

Daftar ISI

Pengantar

1-Globalisasi dan Komunisme

2. Globalisasi Ekonomi

a. Globalisasi Memunculkan Ekonomi Gaya Komunis
b. Globalisasi Memupuk Komunisme di Negara Berkembang
c. Globalisasi Menciptakan Polarisasi Kekayaan, Mengaktifkan Ideologi Komunis
d. Oposisi terhadap Globalisasi Memajukan Ideologi Komunis
e. Kapitalisme Barat Memupuk Partai Komunis Tiongkok

3. Globalisasi Politik
a. PBB Telah Memperluas Kekuatan Politik Komunis
b. Ideologi Komunis Telah Menumbangkan Cita-Cita Hak Asasi Manusia PBB
c. Globalisasi Mendorong Gagasan Politik Komunis
d. Pemerintah Dunia Menyebabkan Totalitarianisme

4. Globalisasi Kebudayaan: Sarana Kemanusiaan yang Merusak

a.Globalisasi Kebudayaan Menghancurkan Tradisi
b.Negara-Negara Maju di Barat Mengekspor Kebudayaan Anti-Tradisional
c.Perusahaan Multinasional Menyebarkan Kebudayaan Menyimpang
d.PBB Menyebarkan Nilai-Nilai yang Menyimpang

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA


Pengantar

Dimulai pada zaman Renaissance, sejarah manusia memasuki periode perubahan dramatis. Revolusi Industri yang dimulai pada akhir abad kedelapan belas sangat meningkatkan produktivitas. Kekuatan nasional setiap negara mengalami perubahan yang luar biasa, dan struktur tatanan global mengalami perubahan radikal. Pada saat yang sama, struktur sosial, pemikiran, dan tradisi keagamaan juga melihat perubahan dramatis. Keyakinan ortodoks menurun, moral manusia mulai memburuk, masyarakat menjadi tidak teratur, dan perilaku manusia kehilangan standar universal untuk penilaian. Kondisi historis ini menyaksikan kelahiran komunisme.

Setelah Revolusi Bolshevik Rusia pada tahun 1917, Komunis Internasional, yang dikenal sebagai Internasional Ketiga, berupaya mengekspor revolusi komunis ke dunia. Partai Komunis Amerika Serikat didirikan pada tahun 1919, dan Partai Komunis Tiongkok didirikan pada tahun 1921.
Pada akhir tahun 1920-an hingga awal 1930-an, depresi ekonomi global semakin memotivasi para ahli ideologi komunis. Ideologi politik dan ekonomi dunia mulai berbelok ke Kiri, Uni Soviet memperoleh pijakan yang kokoh, dan Partai Komunis Tiongkok mengambil kesempatan untuk berkembang.

Pada tahun 1949, lebih dari satu dekade kemudian, Partai Komunis Tiongkok merebut Tiongkok, dan komunisme yang kejam menjadi berpengaruh. Uni Soviet dan Partai Komunis Tiongkok bersama-sama menguasai puluhan negara dan sepertiga populasi dunia, membentuk blok melawan dunia Barat. Perang Dingin setelahnya berlangsung setengah abad.

Sementara komunisme yang kejam mengancam seluruh umat manusia, kebanyakan orang di dunia bebas Barat mengabaikan faktor-faktor komunis non-kekerasan yang berkembang secara diam-diam di dalam masyarakat itu sendiri. Selain penyusupan oleh Uni Soviet, segala macam ideologi dan gerakan para-komunis di Barat – termasuk komunis langsung, Masyarakat Fabian, dan Demokrat Sosial, antara lain – telah merambah pemerintah, dunia bisnis, dan lingkaran pendidikan dan kebudayaan.

Gerakan kontra-kebudayaan di Barat selama tahun 1960-an, serta Revolusi Kebudayaan Tiongkok, dibawa oleh unsur-unsur komunis. Setelah tahun 1970-an, para pemuda pemberontak di Barat meluncurkan “pawai panjang melalui lembaga-lembaga,” upaya untuk mengikis kebudayaan tradisional dari dalam serta merebut kepemimpinan sosial dan kebudayaan. Hanya dalam lebih dari satu dekade, mereka mencapai kesuksesan yang menakutkan.

Setelah jatuhnya Tembok Berlin dan disintegrasi Uni Soviet, beberapa orang bersorak akhir dari tahap sejarah dan akhir ideologi komunis, sementara yang lain khawatir adanya bentrokan peradaban. Tetapi hanya sedikit orang yang menyadari bahwa komunisme mengambil bentuk dan samaran baru dalam upayanya mengendalikan dunia. Spanduk barunya adalah globalisasi.

Dengan adanya Revolusi Industri serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergerakan rakyat serta perubahan dalam ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebudayaan telah menjadi jauh lebih sering. Saat ini, telekomunikasi modern, transportasi, komputer, dan jaringan digital telah menyusutkan geografi dan mengurangi batas yang telah terbentuk selama ribuan tahun.
Dunia tampaknya telah menjadi kecil, serta jumlah interaksi dan pertukaran antar negara belum pernah terjadi sebelumnya. Penguatan kolaborasi global ini adalah hasil alami dari perkembangan teknologi, perluasan produksi, dan migrasi. Globalisasi semacam ini adalah hasil proses sejarah alam.

Namun, ada jenis lain dari globalisasi, dan itu adalah hasil ideologi komunis yang membajak proses historis alami globalisasi untuk merusak kemanusiaan. Bentuk globalisasi kedua ini adalah pokok bahasan bab ini.

Globalisasi di bawah kendali komunisme pada dasarnya adalah mengenai penyebaran semua aspek terburuk dari rezim komunis dan non-komunis secara cepat dan luas. Sarana penyebaran ini mencakup operasi politik, ekonomi, keuangan, dan kebudayaan skala besar yang dengan cepat menghapus batas-batas antara bangsa dan manusia. Tujuannya adalah untuk menghancurkan iman, moralitas, dan kebudayaan tradisional, yang menjadi sandaran umat manusia untuk bertahan hidup dan untuk memungkinkan penebusannya. Semua tindakan ini bertujuan menghancurkan umat manusia.

Buku ini telah menekankan bahwa komunisme bukan hanya teori, tetapi komunisme adalah roh jahat. Komunisme adalah hidup, dan tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan umat manusia. Roh komunisme tidak berpegang pada ideologi politik tunggal, tetapi bahkan ketika kondisi memungkinkan, roh komunisme cenderung menggunakan teori-teori politik dan ekonomi yang bertentangan dengan ideologi komunis yang standar.

Sejak tahun 1990-an, globalisasi mengklaim sebagai upaya memajukan demokrasi, ekonomi pasar, dan perdagangan bebas, serta karenanya telah diprotes oleh sejumlah kelompok sayap Kiri. Tetapi kelompok-kelompok sayap Kiri ini tidak menyadari bahwa roh komunisme beroperasi di tingkat yang lebih tinggi. Globalisasi ekonomi, pemerintahan global politik, Agenda 21, serta berbagai konvensi lingkungan hidup dan internasional semuanya telah menjadi alat untuk mengendalikan dan menghancurkan umat manusia.

Globalisasi, juga dikenal sebagai “globalisme,” seperti yang dimanipulasi oleh roh komunisme, telah membuat kemajuan yang menakjubkan di beberapa daerah, menggunakan berbagai cara di sejumlah rute di dunia. Bab ini akan membahas aspek ekonomi, politik, dan kebudayaan dari bentuk globalisme ini.

Tiga aspek globalisasi ini telah bergabung menjadi ideologi globalisme sekuler. Ideologi ini memiliki penampilan yang berbeda pada waktu yang berbeda dan terkadang menggunakan konten yang saling bertentangan. Namun dalam praktiknya, ideologi globalisme sekuler menunjukkan karakteristik yang sangat mirip dengan komunisme. Berdasarkan pada ateisme dan materialisme, globalisme menjanjikan utopia yang indah, kerajaan surga di bumi yang kaya, egaliter, dan bebas dari eksploitasi, penindasan, dan diskriminasi – yang dikendalikan oleh pemerintah global yang baik hati.

Ideologi globalisme sekuler terikat untuk mengecualikan kebudayaan tradisional semua kelompok etnis, yang didasarkan pada iman kepada Tuhan dan mengajarkan kebajikan. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin jelas bahwa ideologi globalisme sekuler ini didasarkan pada “kebenaran politik,” “keadilan sosial,” “nilai netralitas,” dan “egalitarianisme absolut” dari kaum Kiri. Ini adalah globalisasi ideologi.

Setiap negara memiliki kebudayaan sendiri, tetapi secara tradisional, masing-masing kebudayaan didasarkan pada nilai-nilai universal. Kedaulatan nasional dan tradisi kebudayaan masing-masing kelompok etnis berperan penting dalam warisan nasional dan penentuan nasib sendiri, dan menawarkan perlindungan bagi semua kelompok etnis agar tidak disusupi oleh kekuatan eksternal yang kuat, termasuk komunisme.

Setelah pemerintahan super global terbentuk, komunisme akan dengan mudah mencapai tujuannya untuk menghilangkan kepemilikan pribadi, bangsa, ras, dan kebudayaan tradisional masing-masing negara. Globalisasi dan globalisme memainkan peran yang merusak dalam hal ini dengan cara merusak tradisi dan etika manusia dan menyebarkan ideologi sayap Kiri dan komunisme. Mengungkap akar globalisasi komunis dan kesamaan antara globalisme dengan komunisme adalah masalah pelik namun sangat penting dan mendesak.

Bab XVI – Komunisme Membajak Environmentalisme-Bagian II (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita)

Roh komunisme tidak hilang dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur

Daftar ISI

2. Mitos ‘Konsensus’ mengenai Perubahan Iklim (lanjutan)

c. Ilmuwan Tidak Setuju Mengenai ‘Konsensus’
d. Mengapa Ilmuwan Lingkungan Hidup Mendesak Skenario Bencana

3. Environmentalisme: Bentuk lain dari Komunisme

a. Penyusupan Politik: Membangun Pemerintahan Dunia
b. Menyalahkan Kapitalisme
c. Penindasan Media terhadap Suara yang Menentang
d. Kelompok ‘Sipil’ Dimanipulasi untuk Revolusi Jalanan
e. Agama Baru yang Anti-Kemanusiaan

Kesimpulan: Untuk Terhindar dari Krisis Lingkungan Hidup, Hormatilah dan Kembalilah Pada Tradisi Ilahi

Daftar Pustaka

2. Mitos ‘Konsensus’ mengenai Perubahan Iklim (lanjutan)

c. Ilmuwan Tidak Setuju Mengenai ‘Konsensus’

Seperti disebutkan sebelumnya, para ilmuwan memiliki pandangan berbeda mengenai apakah aktivitas manusia adalah faktor utama yang mempengaruhi perubahan iklim, serta bagaimana perubahan iklim akan terjadi di masa depan. Ada banyak alasan untuk berbagai pendapat. Pertama, perubahan iklim adalah subjek yang sangat luas dan kompleks, melibatkan banyak bidang, seperti astronomi, meteorologi, ekologi, fotokimia, spektroskopi, oseanografi, dan banyak lagi. Iklim melibatkan banyak subsistem yang saling berinteraksi, seperti atmosfer bumi, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Ada banyak proses fisik, kimia, dan biologis yang masih jauh untuk dipahami dengan baik.

Melihat sejarah geologis, bumi tidak pernah berhenti mengalami perubahan iklim, termasuk episode pemanasan global yang sering terjadi. Lebih dari 3.000 tahun yang lalu, selama Dinasti Shang di Tiongkok, Dataran Tengah (bagian dari Dataran Utara Tiongkok) adalah lanskap subtropis. Orang-orang memburu gajah, sebagaimana dicatat beberapa kali dalam naskah tulang ramalan pada periode itu. Suhu tahunan rata-rata diperkirakan sekitar 2 derajat Celcius lebih tinggi dari suhu sekarang. Pada Dinasti Tang (626–907), ada periode pemanasan lainnya. Jeruk dapat ditanam di tanah istana kekaisaran Chang’an di barat laut Tiongkok saat ini. [1] Di Barat, orang-orang Eropa abad pertengahan membangun katedral yang indah selama masa pemanasan yang berlangsung dari sekitar tahun 950 hingga 1250. [2]

Menurut catatan geologis, belahan bumi utara mengalami pemanasan yang cepat sekitar 11.270 tahun yang lalu, ketika suhu rata-rata naik dengan cepat sekitar 4 derajat Celcius dalam beberapa tahun. Pemanasan terkenal lainnya terjadi pada akhir periode Younger Dryas sekitar 11.550 tahun yang lalu, ketika suhu melonjak sekitar 10 Celcius selama beberapa dekade. [3] Penyebab perubahan iklim ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan.

Secara alami, jika kita tidak dapat menjelaskan alasan perubahan iklim dalam sejarah, maka kita juga kesulitan untuk menjelaskan penyebab perubahan iklim di zaman modern. Penyebab historis perubahan iklim di masa lalu mungkin masih berfungsi. Banyak ilmuwan percaya bahwa kita harus memperlakukan masalah ini dengan kerendahan hati dan bersedia mengakui keterbatasan pengetahuan kita.

Ilmuwan terkemuka, Freeman Dyson, anggota the U.S. National Academy of Sciences atau Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat dan rekan Royal Society, percaya bahwa sains modern tidak memahami perubahan iklim:

“Yang paling dipertanyakan dari kepercayaan ini adalah gagasan bahwa ilmu perubahan iklim diselesaikan dan dipahami. Yang terbesar dari semua perubahan iklim adalah zaman es, yang telah menutupi separuh Amerika Utara dan Eropa dengan lapisan es setebal kilometer. Zaman es terjadi berulang kali di masa lalu, dan kita akan segera mulai menghadapinya. Zaman es baru akan menjadi bencana yang jauh lebih besar daripada apa pun yang harus kita takuti dari pemanasan iklim. Ada banyak teori zaman es, tetapi tidak ada pemahaman yang nyata. Selama kita tidak memahami zaman es, kita tidak memahami perubahan iklim.”[4]

Karena rumitnya masalah iklim, mustahil untuk melakukan eksperimen dan membuktikan teori-teori di bawah kondisi laboratorium yang terbatas. Para ilmuwan yang melakukan penelitian klimatologi kini bergantung pada model iklim digital.

Bukti kunci yang disediakan oleh laporan IPCC untuk mendukung kesimpulan bahwa manusia adalah penyebab utama pemanasan global berasal dari simulasi perubahan iklim. Spekulasi mengenai berapa banyak suhu akan meningkat pada akhir abad kedua puluh satu juga merupakan hasil dari simulasi tersebut. Konsekuensi bencana yang diperkirakan diakibatkan oleh perubahan iklim juga didasarkan pada spekulasi menggunakan model yang terkomputerisasi.

Tetapi model ini memiliki keterbatasan, dan banyak ilmuwan meragukan keandalannya. Profesor Judith Curry percaya bahwa faktor-faktor alami yang tidak diperhitungkan dalam pemodelan perubahan iklim memainkan peran utama. [5] Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Buletin Masyarakat Meteorologi Amerika Serikat, ia menulis bahwa IPCC telah mengabaikan ketidakpastian perhitungan model. [6]

Entah karena kurangnya pemahaman mengenai proses kunci dalam perubahan iklim, atau karena kekurangan daya komputasi, beberapa fakta tidak dapat diwakili secara realistis dalam model iklim. Para peneliti mengadopsi parameterisasi, yang menyederhanakan model dengan menggunakan data yang tidak lengkap untuk proses seperti pembentukan awan (termasuk interaksinya dengan uap air), presipitasi, interaksi antara awan dan radiasi matahari, proses kimia dan fisik aerosol (cairan atau padat partikel kecil di atmosfer), dan sejenisnya. [7] Semua ini menimbulkan ketidakpastian pada model secara bermakna.

Uap air adalah gas rumah kaca yang paling banyak dan penting di atmosfer, tetapi karena sangat bervariasi berdasarkan periode dan lokasi, ketidakpastian yang sesuai adalah juga besar. [8] Pada ketinggian yang berbeda, efek rumah kaca dari uap air adalah bervariasi, dan ketidakakuratan pengukuran satelit untuk distribusi uap air secara vertikal dapat mencapai 40 persen. [9]

Awan di ketinggian yang lebih rendah memiliki efek pendinginan yang kuat yang disebabkan oleh pantulan sinar matahari, dan awan cirrus semi-transparan di ketinggian yang lebih tinggi memiliki efek pemanasan. Beberapa aerosol, seperti yang berasal dari letusan gunung berapi, menghalangi sinar matahari dan menyebabkan pendinginan, sementara yang lain, seperti partikel jelaga, menyerap radiasi dan menciptakan pemanasan. Sementara itu, aerosol cenderung menghasilkan awan, yang menyebabkan pendinginan tidak langsung. Distribusi spasial dan geografis dari aerosol dan awan, dan sifat optiknya, sangat bervariasi di seluruh planet ini. Faktor lain juga mempengaruhi perubahan albedo (reflektifitas matahari bumi), seperti pertumbuhan dan kematian vegetasi darat.

Baik karena kurangnya data pengamatan yang memadai atau pun kurangnya pemahaman oleh para ilmuwan saat ini, proses-proses penting ini mengarah pada tingkat kebebasan yang besar (yaitu, kesewenang-wenangan) dalam parameterisasi model-model iklim, yang sangat meningkatkan ketidakpastiannya. Ketidakpastian ini memicu banyak keraguan seputar validitas model. Sebagai contoh, gas rumah kaca seperti karbon dioksida memberi kekuatan radiasi langsung sekitar 2,5 watt per meter persegi pada bumi, [10] sementara bumi menerima radiasi energi matahari sekitar 1.366 watt [11] per meter persegi. Dua seperseribu perubahan albedo yang disebabkan oleh ketidakpastian pemodelan aktivitas awan atau aerosol sudah cukup untuk melampaui peran gas rumah kaca yang diklaim.

Ilmuwan Universitas Harvard, Willie Soon dan ilmuwan lainnya percaya bahwa model iklim tidak cocok untuk spekulasi mengenai perubahan iklim di masa depan. [12] Fisikawan Princeton Dyson menyebut parameterisasi model sebagai “faktor curang” karena parameter ini dapat disesuaikan secara buatan. Ia berpikir kita boleh belajar dari model, tetapi kita tidak dapat menggunakannya untuk memprediksi: “Jadi, anda punya formula…Tetapi jika anda menerapkannya untuk iklim yang berbeda, ketika anda memiliki karbon dioksida dua kali lebih banyak, maka tidak ada jaminan itu adalah benar. Tidak ada cara untuk mengujinya.”[13] Princeton Dyson juga mengkritik IPCC karena mengabaikan peran matahari dalam sistem iklim. Ia percaya bahwa matahari, bukannya manusia, adalah penentu utama perubahan iklim.

Mulai tahun 2002, ilmuwan Israel Nir J. Shaviv menulis serangkaian makalah yang menyatakan bahwa berdasarkan hubungan antara tingkat tutupan awan yang diamati oleh satelit dengan jumlah radiasi kosmik, zaman es bumi terkait dengan sinar kosmik. Ia menyimpulkan bahwa sinar kosmik telah menyebabkan perubahan iklim. Pada saat yang sama, ia mengatakan bahwa perubahan radiasi matahari memainkan peran yang serupa (jika bukan yang lebih besar) seperti aktivitas manusia dalam peningkatan suhu global rata-rata pada abad kedua puluh. Ia percaya bahwa gas rumah kaca buatan manusia memainkan peran lebih kecil dalam pemanasan global daripada yang diyakini secara umum. [14]

Ada beberapa perubahan internal dalam iklim itu sendiri yang belum sepenuhnya dipahami dan dengan demikian menentang perwakilan yang benar dalam model iklim digital. Model iklim yang ada tidak dapat menggambarkan fenomena El Nino dengan benar, apalagi memprediksinya. [15] Sejak suhu tertinggi di Holocene antara 7.000 tahun dan 9.000 tahun yang lalu, suhu global telah turun 0,5 derajat Celcius hingga 1 derajat Celcius, tetapi perhitungan model menunjukkan bahwa telah meningkat 0,5 derajat Celcius hingga 1 derajat Celcius, tetapi hingga 1 derajat dalam 11.000 tahun terakhir.

Fakta bahwa kandungan karbon dioksida telah meningkat dalam 6.000 hingga 7.000 tahun terakhir menunjukkan bahwa model ini hanya peka terhadap efek pemanasan gas rumah kaca. [16] Secara umum, di antara berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan dalam sistem iklim, model hanya dapat mencerminkan efek pemanasan yang disebabkan oleh gas rumah kaca, sedangkan pendinginan yang disebabkan oleh faktor lain tidak tercermin secara akurat.

Selain itu, peningkatan suhu yang diamati antara tahun 1998 hingga 2013 hampir terhenti. Hans von Storch, seorang ilmuwan iklim dan profesor Jerman di Universitas Hamburg, mengatakan pada tahun 2013: “Kami menghadapi teka-teki. Emisi karbon dioksida baru-baru ini benar-benar meningkat bahkan lebih curam daripada yang kita takutkan. Akibatnya, menurut sebagian besar model iklim, kita seharusnya melihat suhu naik sekitar 0,25 derajat Celcius (0,45 derajat Fahrenheit) selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut belum terjadi. Faktanya, peningkatan selama 15 tahun terakhir hanya 0,06 derajat Celcius (0,11 derajat Fahrenheit) – nilai yang sangat mendekati nol.” Hans von Storch berpendapat bahwa ini berarti bahwa model tersebut mungkin melebih-lebihkan peran karbon dioksida atau meremehkan dampak alami. perubahan iklim. [17]

Ada juga pendapat yang berbeda di antara para ilmuwan mengenai cara melihat proses internal sistem iklim. Richard Lindzen, anggota Akademi Sains Amerika Serikat yang telah disebutkan sebelumnya, percaya bahwa ada mekanisme pengaturan sendiri dalam sistem iklim yang sangat mengurangi efek pemanasan dari gas rumah kaca. Ia menulis dalam makalahnya tahun 2001 bahwa menurut pengamatan, awan tropis cirrus ketinggian tinggi (yang memungkinkan sinar matahari menembusnya, tetapi menghalangi sinar inframerah yang dipancarkan dari permukaan dan memiliki efek rumah kaca) berkorelasi negatif dengan suhu permukaan laut, dan ketika suhu meningkat, maka tutupan awan berkurang. Hal ini memungkinkan permukaan bumi untuk membuang panas oleh radiasi infra merah ke luar angkasa tanpa terhalang. Mekanisme pengaturan diri ini dibandingkan dengan pupil mata manusia (yang menyesuaikan berdasarkan paparan cahaya) dan sangat mengimbangi efek rumah kaca. [18] Teori Richard Lindzen masih menjadi bahan diskusi.

Mantan ilmuwan NASA Roy Spencer dari Universitas Alabama merangkum pengamatan satelit dan menyajikan wawasan berbeda mengenai peran tutupan awan. Ia menunjukkan bahwa model iklim yang ada memperlakukan pembentukan dan menghilangnya awan yang diamati sebagai fungsi perubahan suhu, tetapi situasi aktual justru sebaliknya. Ini adalah perubahan volume awan yang menyebabkan perubahan suhu, yang mengarah pada kesimpulan bahwa efek pemanasan gas rumah kaca jauh lebih kecil daripada apa yang diprediksi oleh model iklim yang ada. [19]

Para ilmuwan memiliki pandangan berbeda mengenai bagaimana data meteorologi yang diamati tersebut ditafsirkan dan keandalan data tersebut. Dr. John Christy, direktur Pusat Penelitian Sistem Ilmu Bumi di Universitas Alabama, adalah salah satu penulis IPCC terkemuka. Ia menganalisis gangguan reservoir gas permukaan perkotaan (lapisan batas atmosfer) di dekat observatorium meteorologi akibat ekspansi perkotaan dan pengembangan permukaan (seperti kegiatan pertanian). Peningkatan aktivitas manusia diyakini telah meningkatkan suhu permukaan yang tercatat.

Dalam seratus tahun terakhir catatan yang menunjukkan peningkatan suhu permukaan, suhu terendah di malam hari telah meningkat lebih cepat daripada suhu tertinggi di siang hari. Dr. John Christy percaya bahwa memperluas aktivitas manusia di tanah, daripada meningkatkan gas rumah kaca, dapat menjelaskan fenomena ini. [20]
Ada juga kontroversi di antara para ilmuwan mengenai efek iklim pemanasan. Misalnya, David Russell Legates, direktur Pusat Studi Iklim di Universitas Delaware, memberikan kesaksian pada tahun 2014 di Senat Amerika Serikat: “Kesimpulan saya secara keseluruhan adalah bahwa kekeringan di Amerika Serikat lebih sering dan lebih intens selama periode dingin. Dengan demikian, catatan sejarah tidak menjamin klaim bahwa pemanasan global kemungkinan akan berdampak negatif pada kegiatan pertanian.”[21]

William Happer, mantan wakil rektor Universitas Princeton, bersaksi di Senat Amerika Serikat bahwa tingkat karbon dioksida saat ini berada pada titik terendah dalam sejarah dan bahwa kadar karbon dioksida yang lebih tinggi akan bermanfaat bagi kehidupan tanaman, termasuk tanaman pertanian — sebuah fakta yang diabaikan oleh IPCC. William Happer adalah pendiri model iklim saat ia menjadi kepala Kantor Penelitian Energi Departemen Energi pada tahun 1990-an. Ia percaya bahwa kenaikan suhu yang diprediksi oleh model iklim yang ada jauh lebih besar daripada yang diamati karena model itu terlalu tinggi memperkirakan volatilitas sistem iklim. [22]

Bab XVI – Komunisme Membajak Environmentalisme-Bagian I (Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita)

Roh komunisme tidak lenyap dengan disintegrasi Partai Komunis di Eropa Timur

The Epoch Times menerbitkan serial khusus terjemahan dari buku baru berbahasa Tionghoa berjudul Bagaimana Roh Jahat Komunisme Menguasai Dunia Kita

Daftar ISI

Pengantar

1-Akar Komunis dari Environmentalisme

a.Tiga Tahapan Environmentalisme
b.Environmentalisme dan Marxisme: Akar yang Sama
c.Marxisme Ekologis
d.Sosialisme Ekologis
e.Politik Hijau: Hijau Adalah Merah Baru
f.Eko-Terorisme
g.Greenpeace: Bukan Kisah Damai

2. Mitos Konsensus mengenai Perubahan Iklim

a. Sejarah Singkat ‘Konsensus’ dalam Ilmu Iklim
b. Membangun Dogma di Komunitas Ilmiah

Daftar Pustaka

Pengantar

Bumi adalah lingkungan hidup umat manusia, menyediakan makanan, sumber daya, dan kondisi untuk pembangunan. Bumi telah memungkinkan manusia untuk makmur selama ribuan tahun.

Kemanusiaan berinteraksi erat dengan lingkungan alam. Baik kebudayaan tradisional Tiongkok maupun Barat menekankan hubungan simbiosis jinak antara manusia dengan alam.
Seperti yang ditulis oleh filsuf Tiongkok kuno, Dong Zhongshu dalam Embusan Mewah Musim Semi dan Musim Gugur, “Segala sesuatu di bumi diciptakan untuk kepentingan manusia.” [1] Artinya adalah bahwa tujuan Sang Pencipta adalah untuk menawarkan kondisi bagi umat manusia untuk hidup, dan semua hal di bumi dapat digunakan oleh manusia. Pada saat yang sama, manusia harus mengikuti prinsip-prinsip langit dan bumi dalam kehidupannya, dan dengan demikian menggunakan segala sesuatu secara tidak berlebihan serta secara proaktif memelihara dan menjaga lingkungan alami tempat manusia hidup.

Kebudayaan tradisional Barat menyatakan bahwa Sang Pencipta menyediakan lingkungan alami bagi manusia dan meminta manusia untuk mengelolanya. Dengan demikian, manusia harus menghargai dan memanfaatkan lingkungan alam. Dalam filosofi kebudayaan tradisional Tiongkok, ada keseimbangan antara segalanya, serta keharusan untuk menghindari bahaya.
Doktrin Konfusianisme mengenai Jalan Tengah menyatakan: “Sistem hukum yang sama inilah yang dengannya semua makhluk yang diciptakan diproduksi dan dikembangkan masing-masing dalam urutan dan sistemnya tanpa saling melukai; bahwa operasi Alam berjalan tanpa konflik atau kebingungan.”[2]

Orang Tiongkok kuno menghargai perlindungan lingkungan hidup. Menurut catatan sejarah, pada masa Yu yang Agung: “Dalam tiga bulan musim semi, orang-orang tidak membawa kapak ke hutan sehingga hutan dapat tumbuh subur. Dalam tiga bulan musim panas, orang-orang tidak menebarkan jala di sungai sehingga ikan dapat berkembang biak.”[3]

Zengzi, seorang cendikiawan Konfusianisme, menulis, “Kayu hanya boleh ditebang pada musim yang tepat dan hewan hanya boleh disembelih pada waktu yang tepat.” [4] Ini menunjukkan gagasan tradisional Tiongkok mengenai sikap tidak berlebih-lebihan dalam segala hal serta menghargai dan melindungi alam lingkungan hidup.

Setelah Revolusi Industri, polusi menyebabkan kerusakan ekologis yang parah, dan masyarakat Barat mulai menyadari masalah ini. Setelah undang-undang dan standar perlindungan lingkungan hidup diterapkan, polusi industri ditangani secara efektif dan kesehatan lingkungan hidup meningkat pesat. Dalam prosesnya, kesadaran masyarakat akan perlindungan lingkungan hidup adalah tumbuh sangat besar, dan secara luas diakui bahwa melindungi lingkungan hidup adalah tujuan yang tepat.

Kita harus membedakan beberapa gagasan: Perlindungan lingkungan hidup, gerakan lingkungan hidup dan environmentalisme. Perlindungan lingkungan hidup, seperti namanya, adalah perlindungan terhadap lingkungan hidup.
Sejak awal peradaban manusia, orang-orang telah memahami perlunya melakukan hal ini, dan tidak ada hubungannya dengan ideologi politik tertentu.

Gerakan lingkungan hidup adalah gerakan sosial dan politik seputar masalah lingkungan hidup. Tujuan utamanya adalah untuk mengubah kebijakan lingkungan hidup, serta pemikiran dan kebiasaan masyarakat, melalui gerakan massa, hasutan politik, dan pengaruh media.
Environmentalisme adalah filosofi dan ideologi yang menekankan perlunya melindungi lingkungan hidup dan hidup berdampingan secara harmonis antara masyarakat manusia dengan ekologi alam.

Motivasi di balik perlindungan lingkungan hidup dan environmentalisme adalah tidak sama dengan motivasi komunisme — tetapi komunis unggul dalam membajak gerakan massa dan memanipulasi gerakan massa demi keuntungan komunis.

Dengan demikian, kita melihat bahwa sejak awal environmentalisme modern, komunis secara sistematis telah memilih gerakan tersebut.
Isu-isu seputar environmentalisme hari ini adalah sangat kompleks: Gerakan ini menggunakan retorika yang sensasional dan keinginan orang-orang yang tulus untuk melindungi lingkungan hidup demi menciptakan gerakan politik global. Banyak partisipan adalah orang yang bermaksud baik, memiliki rasa keadilan, dan benar-benar peduli dengan masa depan umat manusia.

Namun, apa yang tidak disadari banyak orang adalah bagaimana komunis menggunakan lingkungan hidup untuk mengklaim landasan moral yang tinggi untuk tujuan mempromosikan agendanya sendiri. Inilah bagaimana perlindungan lingkungan hidup menjadi sangat dipolitisasi, dijadikan ekstrem, dan bahkan berubah menjadi agama palsu — tetapi tanpa dasar moral tradisional. Propaganda yang menyesatkan dan berbagai tindakan politik wajib telah menjadi dominan, mengubah environmentalisme menjadi semacam “komunisme-ringan.”

Bab ini akan fokus pada bagaimana environmentalisme sebagai ideologi terkait dengan komunisme, dan bagaimana gerakan pencinta lingkungan hidup dibajak, dimanipulasi, dan dipilih untuk melayani tujuan komunisme, serta dampak yang akan ditimbulkan jika tetap tidak dicegah.

I. Akar Komunis dari Environmentalisme

Komunisme telah membuat persiapan yang rumit di banyak bidang untuk penghancuran umat manusia. Berasal dari Eropa, komunisme meluncurkan revolusi kekerasan dan merebut kekuasaan di dua kekuatan besar Timur – Rusia dan Tiongkok. Kamp komunis dan masyarakat Barat memasuki konfrontasi panjang selama Perang Dingin. Setelah runtuhnya Uni Soviet dan blok komunis

Eropa Timur, komunis mulai menabur faktor-faktornya di masyarakat Timur dan Barat dan juga berusaha untuk mendirikan pemerintahan global yang dikendali dengan ketat.

Untuk mencapai tujuan ini, komunisme harus menciptakan atau menggunakan “musuh” yang mengancam semua umat manusia dan mengintimidasi masyarakat di seluruh dunia untuk menyerahkan kebebasan individu dan kedaulatan negara. Menciptakan kepanikan global mengenai menjulangnya bencana lingkungan hidup dan ekologi tampaknya hampir merupakan jalan yang tak terhindarkan untuk mencapai tujuan ini.

a. Tiga Tahapan Environmentalisme

Pembentukan dan pengembangan gerakan lingkungan hidup sangat terkait dengan komunisme. Secara khusus, pengembangannya telah melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah masa persiapan teoretis, yang dapat dihitung dari publikasi Manifesto Komunis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada tahun 1848 hingga Hari Bumi pertama di tahun 1970.

Pada awal tahap ini, Karl Marx dan para muridnya tidak menganggap lingkungan hidup sebagai fokus wacana teoretisnya, tetapi ateisme dan materialisme Marxis secara alami adalah konsisten dengan kecenderungan utama lingkungan hidup. Karl Marx menyatakan bahwa kapitalisme bertentangan dengan alam (yaitu, lingkungan hidup). Murid-murid Karl Marx merancang istilah “ekosistem” dan diam-diam memasukkan environmentalisme dalam mata pelajaran tertentu di mana environmentalisme akan berfermentasi.

Dalam dekade terakhir tahap awal ini, dari tahun 1960 hingga 1970, dua buku terlaris – Silent Spring (1962) dan Population Bomb (1968) – muncul di Amerika Serikat. Environmentalisme memasuki arena masyarakat dengan kedok “perlindungan lingkungan hidup.”

Peristiwa penting pada awal tahap kedua adalah Hari Bumi pertama yang diadakan pada tahun 1970, tak lama setelah itu pada tahun 1972 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia yang pertama di Stockholm. Pada tahap ini, sejumlah organisasi dengan cepat terbentuk dan aktivitasnya meningkat. Di Amerika Serikat dan Eropa, sejumlah organisasi tersebut mendorong pemerintah melalui propaganda, protes, dan aktivisme dengan kedok penelitian ilmiah, undang-undang, pertemuan, dan sebagainya.

Pada tingkat makro, kontra-kebudayaan tahun 1960-an berfungsi hampir seperti parade militer unsur-unsur komunis di Barat, yang tampil dengan memilih hak-hak sipil dan gerakan anti-perang, kemudian dengan cepat menyebar ke bentuk lain dari pertempuran anti-kapitalis, termasuk gerakan feminis, gerakan homoseksual, dan banyak lagi.

Setelah tahun 1970-an, setelah gerakan anti-Perang Vietnam surut, gagasan komunis memulai proses pelembagaannya yang disebut “perjalanan panjang menuju institusi,” sementara juga membanjiri feminisme dan environmentalisme — dan ini adalah akar penyebab meningkatnya ideologi dan hasutan ahli lingkungan hidup.

Salah satu kekuatan terpenting yang memikul panji lingkungan hidup di tahun 1970-an adalah kaum hippi, tulang punggung kontra-kebudayaan. Faktanya, komunisme sedang dalam proses pengemasan ulang di bawah panji lingkungan hidup setelah kegagalannya dalam Perang Dingin, dengan maksud untuk memperkenalkan komunisme global dengan nama lain.

Fase ketiga dimulai pada malam menjelang akhir Perang Dingin. Pada tahun 1988, PBB membentuk Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim, dan konsep pemanasan global mulai memasuki ranah politik. [5] Menjelang runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990, sebuah konferensi lingkungan hidup internasional diadakan di Moskow. Dalam sebuah pidato, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, mendukung pembentukan sistem pemantauan lingkungan hidup internasional, menandatangani perjanjian untuk melindungi “zona lingkungan hidup yang unik,” menyatakan dukungan untuk program lingkungan hidup PBB, dan menyerukan konferensi tindak-lanjut (diadakan pada Juni 1992 di Brasil). [6]

Hampir semua pencinta lingkungan hidup Barat menerima proposal ini, dan pada tahap ini, memandang pemanasan global sebagai ancaman utama bagi umat manusia. Propaganda yang menggunakan perlindungan lingkungan hidup sebagai alasan untuk kebijakan yang kasar tiba-tiba meningkat, dan jumlah serta skala hukum dan peraturan lingkungan hidup berkembang pesat.

Environmentalisme telah menjadi alat utama untuk membatasi kebebasan warga di seluruh dunia, merampas negara-negara yang berdaulat, dan membatasi serta memerangi masyarakat bebas di Barat. Hasilnya adalah bahwa setelah berakhirnya Perang Dingin, para mantan komunis Uni Soviet, serta komunis dan para rekannya yang mengembara di Barat, semuanya mulai lagi bergabung dengan gerakan perlindungan lingkungan hidup. Environmentalisme muncul sebagai kekuatan di panggung dunia dan semakin mulai menerima gagasan komunis.

b. Environmentalisme dan Marxisme: Akar yang Sama

Dalam pemahaman orang-orang yang percaya pada agama ortodoks, baik Timur maupun Barat, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam gambar-Nya sendiri, dan dengan demikian kehidupan manusia diberkahi dengan nilai, tujuan, dan martabat yang lebih tinggi daripada bentuk kehidupan lain di bumi. Demikian juga, lingkungan hidup alami diciptakan oleh Tuhan. Manusia memiliki kewajiban untuk memelihara alam, yang hadir untuk manusia — bukan sebaliknya.

Di mata ateis dan materialis, kehidupan manusia tidak memiliki kualitas khusus. Frederick Engels menulis dalam salah satu esainya, “Hidup adalah mode keberadaan albumin [yaitu, protein] tubuh.” [7] Dalam pandangan ini, kehidupan manusia tidak lebih dari sekedar konfigurasi protein yang unik, intinya tidak berbeda dengan hewan atau tumbuhan — dengan demikian, adalah masuk akal bahwa manusia dapat dirampas kebebasannya, dan bahkan nyawanya, atas nama melindungi alam.

Pada tahun 1862, dalam sebuah buku mengenai kimia organik, kimiawan Jerman Justus von Liebig, kolega Karl Marx, mengkritik petani Inggris karena menggunakan kotoran burung yang diimpor sebagai pupuk. Pertanian Inggris mendapat manfaat dari kotoran burung, suatu pupuk yang efisien, dan hasil panen meningkat secara bermakna. Pada pertengahan abad kesembilan belas, Inggris memiliki banyak sumber makanan berkualitas tinggi. Bisnis kotoran burung telah menguntungkan pengusaha di berbagai negara, serta petani dan masyarakat Inggris.

Mengapa Justus von Liebig ingin mengutuk praktik ini? Justus von Liebig berkata, pertama, bahwa proses pengumpulan kotoran burung merusak alam; kedua, pedagang mengeksploitasi buruh dengan upah yang rendah; ketiga, hasil makanan yang tinggi merangsang pertumbuhan populasi, yang, pada gilirannya, membutuhkan lebih banyak makanan, melebihi apa yang dapat disediakan oleh alam; dan keempat, lebih banyak orang dan ternak berarti lebih banyak pupuk kandang dan sampah. [8]

Pada saat itu, ketika menulis Das Kapital, Karl Marx dengan cermat mempelajari karya Justus von Liebig. Karl Marx memuji karya Justus von Liebig karena telah “berkembang dari sudut pandang ilmu alam, sisi negatif, yaitu, bersifat merusak, pertanian modern.” [9] Seperti Justus von Liebig, Karl Marx menganggap segala upaya untuk menciptakan kekayaan dengan menggunakan sumber daya alam sebagai siklus yang kejam, dengan kesimpulan bahwa “pertanian rasional tidak sesuai dengan sistem kapitalis.” [10]

Setelah Vladimir Lenin dan Partai Bolshevik-nya meluncurkan kudeta di Rusia, mereka segera mengumumkan “Dekrit Tanah” dan “Dekrit Hutan” untuk menasionalisasi sumber daya lahan, hutan, air, mineral, hewan, dan tanaman, dan mencegah masyarakat menggunakan sumber daya tersebut tanpa izin. [11]

Ahli meteorologi dan penulis Amerika Brian Sussman menulis dalam bukunya Eco-Tyranny: How the Left’s Green Agenda Will Dismantle America atau Tirani Lingkungan Hidup: Bagaimana Agenda Hijau Kiri Akan Membongkar Amerika Serikat bahwa gagasan Karl Marx dan Vladimir Lenin adalah sangat konsisten dengan gagasan para pencinta lingkungan hidup saat ini. Dalam pandangan mereka, tidak ada yang berhak mendapatkan keuntungan dari sumber daya alam.

“Apakah itu untuk menyelamatkan hutan, paus, siput, atau iklim, semuanya kembali ke keyakinan yang mengakar bahwa pencarian keuntungan semacam itu tidak bermoral dan pada akhirnya akan menghancurkan planet ini kecuali dihancurkan,” tulis Brian Sussman. [12]

Gerakan lingkungan hidup global ini telah melibatkan sejumlah besar pemikir, politisi, ilmuwan, aktivis sosial, dan tokoh media. Ulasan ini tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyebutkan pikiran, pidato, dan tindakan mereka semua secara lengkap, tetapi ada satu tokoh yang tidak dapat diabaikan: Maurice Strong, pendiri Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Maurice Strong, seorang warganegara Kanada, juga menyelenggarakan Konferensi PBB mengenai Gerakan Konferensi Lingkungan Hidup Manusia pada tahun 1972 dan Konferensi Lingkungan Hidup dan Pembangunan pada tahun 1992. Ia adalah keponakan laki-laki dari Anna Louise Strong, seorang jurnalis pro-komunis terkenal yang menetap di Tiongkok. Maurice Strong, yang sangat dipengaruhi oleh bibinya, menggambarkan dirinya sebagai “seorang sosialis dalam ideologi dan kapitalis dalam metodologi.” [13]

Maurice Strong telah menempati posisi penting dalam gerakan lingkungan hidup global.” Maurice Strong berbagi pandangan dari pengunjuk rasa lingkungan hidup yang paling radikal, tetapi bukannya berteriak hingga serak di barikade polisi saat konferensi global, ia adalah Sekretaris Jenderal dalam bidang ini, yang membuat keputusan.” [14]

Pandangan yang dianut oleh badan Amerika Serikat yang dipimpin oleh Maurice Strong tampaknya hampir identik dengan Marxisme, sebagaimana ditulis oleh Brian Sussman: “Kepemilikan tanah pribadi adalah instrumen utama untuk mengumpulkan kekayaan dan oleh karena itu berkontribusi terhadap ketidakadilan sosial. Karena itu, kendali masyarakat atas penggunaan lahan sangatlah diperlukan. ”[15] Maurice Strong memilih untuk menetap di Beijing setelah pensiun dan meninggal pada tahun 2015.

Natalie Grant Wraga, seorang pakar Uni Soviet yang sudah meninggal, melakukan studi mendalam mengenai masalah ini dan menulis: “Perlindungan lingkungan hidup dapat digunakan sebagai dalih untuk mengadopsi serangkaian langkah-langkah yang dirancang untuk merusak basis industri negara-negara maju…Ini juga dapat berfungsi untuk memperkenalkan ketidaknyamanan dengan cara menurunkan standar hidup mereka dan menanamkan nilai-nilai komunis.”[16]

Faktanya, lingkungan hidup tidak hanya berasal dari bekas blok komunis. Lingkungan hidup berjalan lebih jauh dan berhubungan dengan tujuan keseluruhan komunisme untuk melemahkan penyebab kebebasan di seluruh dunia.

c. Marxisme Ekologis

Pada titik di abad kesembilan belas dan kedua puluh, ilmuwan Inggris Ray Lankester dan Arthur Tansley mengembangkan gagasan mengenai ekologi dan ekosistem. Keduanya adalah Sosialis Fabian, sebuah variasi Marxisme. Ray Lankester adalah ahli zoologi dan, pada usia yang relatif muda, menjadi teman Karl Marx yang menua.

Ketika Karl Marx di tahun-tahun usianya yang menua, Ray Lankester sering mengunjungi rumah Karl Marx dan salah satu yang hadir di antara sedikit orang yang menghadiri pemakaman Karl Marx. Ray Lankester pernah sekali menulis kepada Karl Marx mengatakan bahwa ia sedang mempelajari Das Kapital, tulisan Karl Marx pada tahun 1867, “dengan kesenangan dan keuntungan terbesar.”[17]

Arthur Tansley adalah tokoh paling penting dalam ekologi dan botani selama periode itu di Inggris, dan sebagai ketua pertama Masyarkat Ekologis Inggris, ia adalah penemu istilah “ekosistem.” Saat kuliah di Universitas London, Arthur Tansley sangat dipengaruhi oleh Ray Lankester. [18]

Tautan asal antara gagasan ekologis dengan Marxisme tampaknya muncul dalam hubungan antara Ray Lankester, Arthur Tansley, dan Marxisme ini — meskipun, tentu saja, ekologi dan environmentalisme bukanlah hal yang sama. Ekologi adalah mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan hidup, sedangkan environmentalisme berkaitan dengan bencana ekologis. Namun, ekologi terkait erat dengan lingkungan hidup karena memberikan dasar teoretis untuk mendefinisikan bencana ekologis. Marxisme ekologis, yang diturunkan dari ekologi, adalah langkah lebih jauh dari gagasan ini.

Marxisme ekologis menambahkan konsep krisis ekologis sebagai tambahan argumen kaum Marxisme mengenai krisis ekonomi kapitalisme. Marxisme ekologis berusaha untuk memperluas dugaan konflik antara borjuasi dengan kelas sosial bawah dengan cara menambahkan konflik yang melekat antara produksi dengan lingkungan hidup. Ini adalah teori krisis ganda atau konflik ganda. Dalam teori Marxis, konflik dasar kapitalisme adalah antara kekuatan produktif dan hubungan produksi, yang disebut konflik primer. Konflik sekunder terjadi antara lingkungan produksi (ekosistem) dan kekuatan produktif serta hubungan produksi bersama. Dalam teori ini, konflik primer mengarah ke krisis ekonomi, sedangkan konflik sekunder mengarah ke krisis ekologis. [19]

Perkembangan kapitalisme selama satu abad membuktikan Marxisme adalah salah setelah prediksi yang gagal bahwa kapitalisme akan runtuh akibat krisis ekonomi. Sebaliknya, kapitalisme malah terus makmur. Sebagai tanggapan, gagasan krisis ekologis menjadi alat komunisme ketika para sarjana Kiri menemukan bahwa Marxisme dapat menjadi dasar teoritis untuk environmentalisme, sehingga meradikalisasi gerakan dan pandangan dunia ahli lingkungan hidup.

Perasaan Emosional Anak Autis Saat Makan Makanan McDonald untuk Pertama Kalinya Setelah Berbulan-bulan Kurungan

0

Wati adalah ibu dari Adam Bin Mohammad Irwan, 9 tahun, seorang bocah autis yang menggerakkan dunia. Dia merekam reaksi bocah itu ketika dia kembali bisa memakan hidangan favoritnya McDonald untuk pertama kalinya setelah berbulan-bulan harus tinggal di rumahnya di Singapura.

Pada tanggal 18 Mei, Wati memfilmkan reaksi putranya ketika dia mencoba makan makanan favoritnya setelah pembukaan kembali McDonald’s dengan telepon genggamnya, restoran cepat saji itu ditutup dari 10 April hingga 10 Mei dengan langkah-langkah yang ditetapkan karena pandemi virus corona.

Sang ibu mulai merekam video ketika dia berada di dalam mobilnya, “Hai teman-teman, saya membeli makanan McDonald, itu kejutan!” Dia ingin menyembunyikan makanan untuk mengagetkan putranya, meskipun dia mengatakan dia takut bau itu akan tercium olehnya.

Kemudian dia membawa makanan itu ke rumah dan mengajak bocah itu ke dapur di mana piring berada di atas meja.

Awalnya, Adam mengira ibunya sedang bercanda.

“Kupikir kau ingin membuatku takut,” kata bocah lelaki itu tepat sebelum memeluk ibunya, yang segera meyakinkannya akan kegembiraannya.

“Aku tidak ingin membuatmu takut! Ingin mengejutkanmu. Lihat, ada apa? ”Dia bertanya kepada putranya.

Adam menjawab,: “McDonald.”

Dalam video tersebut, Adam dapat terlihat memakan potongan-potongan Chicken Nuggets, hidangan favoritnya dari restoran cepat saji favoritnya.

Dia begitu bersemangat sehingga dia menangis, Anda bisa mendengar bagaimana dia berterima kasih pada ibunya sambil menangis sambil menikmati makanan yang telah dia rindukan.

Wati menjelaskan bahwa McNuggets dengan keripik dan es krim adalah makanan favorit Adam, ia berkomentar bahwa karena kondisinya ia memiliki sensitivitas sensorik, dan itulah sebabnya reaksinya sangat emosional.

Untuk anak kecil yang telah mematuhi langkah-langkah kurungan yang ditetapkan di Singapura dalam menghadapi pandemi COVID-19 selama beberapa bulan, menerima sepiring makanan yang telah hilang sangat luar biasa.

Hanya dalam beberapa jam, siaran video oleh Wati di jejaring sosialnya mencapai ribuan penayangan dan menerima komentar dari banyak pengguna di seluruh dunia.

“Reaksi tulus anak ini sudah cukup untuk menggerakkan siapa pun,” komentar dari salah satu penonton.

Adegan benar-benar sangat menyentuh dan mengundang semua orang untuk berterima kasih pada hal-hal kecil yang kita terima hari demi hari tanpa menghargainya, seperti memiliki atap untuk melindungi diri kita sendiri, keluarga dan sepiring makanan di atas meja.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/svae7qaQo_s

Mengapa Komunis Tiongkok Begitu Nekat Merampas Kebebasan Warga Hong Kong?

0

oleh Diana Zhang

Lebih dari sepuluh ribu orang turun ke jalan-jalan di Hong Kong pada akhir pekan lalu, setelah Komunis Tiongkok pada pertemuan tahunan legislatif stempel karetnya, mengusulkan sebuah Rancangan Undang-Undang Keamanan Nasional baru versi Hong Kong. 

Langkah Beijing sudah dilakukan secara cermat dan dihitung dengan dorongan putus asa  yang mengingatkan pada permainan Russian Roulette.  

Mengutip dari VOA, Russian Roulette berasal dari bahasa Rusia “Russkaya Ruletka.” Ini adalah suatu permainan yang sangat berbahaya dan menyebabkan kematian.

Untuk diketahui, contoh klasik permainan ini adalah dua orang yang menggunakan sebuah pistol yang diisi dengan satu peluru. Tujuannya untuk menyelesaikan sengketa yang sulit. Kedua orang tadi secara bergantian memutar silinder pistol dan menarik pelatuk senjata yang diarahkan ke kepalanya sendiri, sampai salah seorang tewas karena tembakan peluru pistol itu.

Kembali ke topik Hong Kong, jika rancangan undang-undang ini disahkan, ini adalah akhir dari “satu negara, dua sistem” yang sempat dijanjikan oleh Partai Komunis Tiongkok . 

Nantinya, kantor pusat Beijing akan mendirikan kantor keamanan nasional di Hong Kong. 

Orang-orang kemudian dapat ditangkap secara sewenang-wenang. Mereka bakal diseret ke daratan untuk dituntut dalam suatu sistem tanpa aturan hukum. 

Bisa jadi, orang-orang dapat ditangkap dan ditangani di Hong Kong setelah sistem hukum Hong Kong ditumbangkan dan diubah menjadi replika daratan Tiongkok. 

Warga Hong Kong mencurigai polisi militer Komunis Tiongkok sudah dikirim ke Hong Kong.

Beijing mengambil tindakan ini setelah kekacauan merebak akibat pandemi. Lebih dari 122 negara menginginkan penyelidikan tentang bagaimana wabah virus Komunis Tiongkok terjadi di Tiongkok. 

Mengapa mengambil langkah seperti itu? mengetahui kejadian itu akan membawa lebih banyak kecaman internasional terhadap Komunis Tiongkok. Rezim Komunis Tiongkok sebenarnya sudah mempertimbangkan risiko politik dan keuangan dengan cermat. Pada akhirnya, keamanan politik tampak lebih mendesak dan kritis bagi partai Komunis Tiongkok.

September 2020 ini Hong Kong akan memilih anggota untuk legislatifnya, LegCo. 

Dalam pemilihan distrik November lalu, Beijing meremehkan sikap rakyat Hong Kong. Sebanyak 388 kursi menjadi pro-demokrasi, sementara hanya 62 kursi yang dipegang oleh kandidat pro-Komunis Tiongkok. Hasil serupa dalam pemilihan LegCo akan memiliki dampak yang jauh lebih besar. 

Komunis Tiongkok tidak dapat mentolerir tantangan politik seperti ini, dan karenanya ingin mengambil tindakan saat ini juga.

Lalu, ada aksi protes. Pada April 2019, Komunis Tiiongkok memperkenalkan RUU ekstradisi,  seperti undang-undang keamanan nasional yang baru saja diusulkan.  Dinilai oleh warga Hong Kong sebagai upaya untuk mengambil hak-hak sipil mereka. 

Komunis Tiongkok dikejutkan oleh hasilnya: protes massa yang terus-menerus selama setengah tahun. Kadang-kadang, dua juta orang turun ke jalanan, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di bawah kekuasaan Komunis Tiongkok. 

Khawatir bahwa jika Hong Kong tidak dapat dikendalikan, daratan Tiongkok akan mengikuti contoh Hong Kong.

Akhirnya, Beijing merasa harus bertindak.  Dikarenakan pertikaian politik di tingkat elit semakin serius. Hong Kong telah menjadi basis bagi elit daratan selama lebih dari dua dekade. 

Faksi yang berbeda memiliki orang-orang di Hong Kong, termasuk penentang pemimpin Partai Komunis Tiongkok,  Xi Jinping. Hong Kong berfungsi sebagai pusat utama : aset ditahan di sana, informasi orang dalam dirilis di sana, dan kota menyediakan jendela yang nyaman untuk mendapatkan uang dari Tiongkok.

Bagi orang awam, Hong Kong seperti Berlin Barat pada zaman dulu. 

Bagi Xi, ini bisa menjadi basis anti-Xi. Beijing menangkap seorang penjual buku Hong Kong, yang menerbitkan sebuah buku yang mengkritik Xi dan miliarder Xiao Jianghua, yang mengelola aset untuk  putra mahkota partai atau anak-anak pemimpin top partai komunis Tiongkok. 

Ada lebih banyak orang yang ingin ditangkap oleh Beijing. Sedangkan undang-undang keamanan nasional yang baru membuat penangkapan semacam itu lebih mudah dilakukan.

Komunis Tiongkok selalu menggunakan Hong Kong untuk melakukan apa yang ingin dilakukan tetapi tidak dapat melakukannya di daratan. 

Dulunya merupakan pusat manufaktur, Hong Kong telah kehilangan itu ke daratan dan sekarang hanya berfungsi sebagai pusat keuangan. 

Satu-satunya jendela Beijing untuk mengakses pasar internasional adalah Hong Kong.

Jika Komunis Tiongkok menempatkan Hong Kong di bawah “satu negara, satu sistem,” Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa akan mengambil status pelabuhan bebasnya. Satu-satunya jendela keuangan yang dimiliki Beijing akan ditutup.Untuk Komunis tiongkok, ini bunuh diri. 

Tetapi Partai Komunis Tiongkok tak memiliki pilihan yang baik. Setiap langkahnya baru-baru ini terlihat menghancurkan dirinya sendiri. Tak heran warga Hong Kong memegang poster di jalan-jalan yang berbunyi, “Langit memusnahkan Partai Komunis Tiongkok.” (asr)

Diana Zhang, Ph.D., adalah seorang penulis staf dengan pengalaman 20 tahun dalam studi di Tiongkok. Berbasis di Amerika Serikat, dia menggunakan nama pena untuk melindungi anggota keluarganya di Tiongkok.

FOTO : Protes terhadap RUU Keamanan Nasional yang diusulkan Beijing di Pulau Hong Kong di Hong Kong pada 24 Mei 2020. Para peserta pawai mengangkat lima jari yang melambangkan tuntutan mereka dan memegang poster yang mengatakan “Langit Memusnahkan Partai Komunis Tiongkok.” (Anthony Wallace / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=nI2IJV1AGJM


Pria dengan Kanker dan Anjingnya yang Selalu Tidur di Sebelahnya Meninggal Berselisih Satu Setengah Jam

0

Daniel Hove adalah seorang prajurit yang diakui dari Angkatan Udara Amerika Serikat, yang setelah pensiun adalah Kepala Pemadam Kebakaran. Tetapi tidak ada pertempuran atau kebakaran yang sulit ditanggung seperti diagnosa medis mengerikan yang diterimanya: kanker pankreas.

Untungnya, di samping dukungan keluarganya pada saat yang sulit, dia selalu memiliki teman yang setia, salah satu dari mereka yang menemaninya melalui saat-saat yang baik dan buruk, mereka yang mampu mengawasinya saat dia sakit, dia yang merupakan satu-satunya di luar hal materi yang selalu berada di sisinya.

Bisakah Anda bayangkan siapa yang kita bicarakan? Tentu saja anjingnya yang setia, Gunner, Labrador yang berusia 11 tahun.

Sejak dia didiagnosis menderita kanker, Gunner memutuskan untuk tidak beranjak dari sisinya. Pada saat mereka memasang tempat tidur untuk anak anjing di sebelah Daniel, itu adalah satu-satunya cara bagi pemilik dan hewan peliharaan untuk tidur nyenyak bersama.

Foto-foto dari beberapa tahun terakhir menunjukkan anjing yang setia itu meringkuk di tempat tidur di sebelah pemiliknya. Apa pun yang terjadi, Gunner memastikan dia tidak lebih dari beberapa jengkal dari manusia favoritnya.

“Mereka adalah teman terbaik sampai akhir,” kata putri Daniel, Heather Nicoletti. “Mereka pergi ke mana-mana bersama.”

Jadi tidak ada yang terkejut bahwa ketika Daniel memasuki fase akhir dari penyakitnya, dan hari-harinya telah ditentukan, anak anjing tersebut menjadi sakit parah bersamaan dengan pemiliknya.

“Ketika ayah saya gelisah, anjing itu gelisah. Ayah saya tidak merespons, anjing tidak menanggapi … ,” Heather menambahkan.

Suatu hari mereka melihat anjing itu hampir tidak bergerak lagi, jadi mereka tahu bahwa saat terakhirnya sudah dekat. Dengan hati yang hancur, mereka memutuskan untuk membawanya ke dokter hewan untuk menidurkannya, itu adalah hal yang paling adil baginya untuk pergi tanpa menderita. Itu adalah saat yang sangat memilukan bagi Heather, mengetahui bahwa dia miliki ayahnya dalam situasi yang hampir sama.

Tetapi seluruh keluarga terkejut, dan pada saat yang sama, ketika setelah menempatkan Gunner untuk tidur, hanya satu setengah jam kemudian, Daniel juga berhenti bernapas dan meninggal untuk dipersatukan kembali dengan anjing kesayangannya di alam lain.

Meskipun merasa sangat sedih, Heather merasa terhibur bahwa setidaknya ayahnya tidak harus melalui pengalaman pahit karena harus berpisah dengan hewan peliharaannya. Dan pada saat yang sama, anjing itu tidak bisa bertahan satu detik tanpa manusia di sisinya.

Saya selalu berpikir: apa yang akan lebih traumatis bagi Gunner, jika dia tidak menidurkannya untuk mengakhiri penderitaannya, atau jika dia harus menderita karena kematian ayah. Bagaimanapun itu akan membunuhnya. Kami tahu bahwa mereka akan pergi bersama, tetapi tidak pernah terpisah hanya beberapa jam, “kata wanita itu kepada media.

“Gunner tidak mungkin tanpa ayahku. Saya pikir dia memilih untuk pergi bersamanya, “simpul Heather.

Ini adalah kisah yang benar-benar mengharukan yang menunjukkan ikatan cinta sejati yang mengesankan yang dapat diciptakan antara pemilik dan anjing, jauh lebih kuat daripada ikatan darah manusia.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/svae7qaQo_s

Foto-foto Lucu Anak Kucing yang Pergi ke Pantai untuk Pertama Kalinya Memikat Jutaan Orang

0

Beberapa orang percaya bahwa kucing, tidak seperti anjing, tidak terlalu antusias ketika harus meninggalkan rumah dan menghadapi lingkungan dan daerah lain.

Namun, banyak kucing petualang membuat orang-orang tertentu mempertanyakan stereotip itu.

Telah ditunjukkan bahwa anak kucing tertentu dapat menikmati tamasya yang baik, perjalanan ke tempat-tempat terpencil di planet ini atau naik sepeda atau sepeda motor yang baik sebanyak anjing.

Semsema Mahmoud adalah seekor anak kucing yang menggemaskan yang harus menghadapi tekanan pergi ke pantai untuk pertama kalinya, hanya untuk mengetahui bahwa dia suka berjalan-jalan dengan pemiliknya dan menemukan tujuan baru.

Semsema tidak akan melupakan pertama kali dia menikmati pasir dan merasa senang mengamati laut, sama seperti anak-anak tidak pernah melupakan hari pertama mereka di sekolah. Dia pasti terlalu bersenang-senang di hari yang tidak biasa itu!

Pemilik Semsema mengungkapkan petualangan anak kucingnya di grup Facebook yang disebut Club Travel Secrets.

Di sanalah ribuan pengguna merasa senang mengetahui tentang perjalanan keluarga ini dan bagaimana perasaannya pada hari pertama mereka di laut.

Antusiasme Semsema jelas terlihat di setiap foto. Jauh dari gugup atau takut, anak kucing itu tampaknya sangat bahagia menghabiskan satu hari jauh dari rumah, jauh dari rutinitas kurungannya yang biasa di apartemen.

Tidak hanya menikmati pasir, dia juga tidur nyenyak di salah satu kursi yang berada di bawah naungan pepohonan, sambil merasakan angin laut membelai bulunya.

Ratusan orang mengomentari album pemilik Semsema dan betapa lucunya anak kucing itu di sana!

Banyak yang setuju bahwa kegembiraan dan antusiasme mereka adalah bagian dari sikap baik yang seharusnya dimiliki sebagian besar makhluk saat ini. Sebagai makhluk petualang yang baik, Semsema tidak takut dengan pengalaman baru dan menjalaninya sepenuhnya.

Jadi, lain kali Anda berpikir untuk melakukan perjalanan atau petualangan, jangan mengesampingkan kemungkinan bahwa kucing Anda menjadi teman Anda.

Anda mungkin terkejut dengan disposisi yang baik dari hewan peliharaan Anda dengan menemani Anda di perjalanan ini! Tentu saja, lakukan sebagai pemilik Semsema, ambil semua ketentuan case agar jalannya sempurna.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/svae7qaQo_s

Pengambilalihan PBB oleh Beijing Memberikan Ancaman Eksistensi Bagi AS

oleh Alex Newman

Para pejabat dan ahli memperingatkan adanya ancaman yang ditimbulkan oleh pengaruh Beijing yang terlalu besar dalam organisasi internasional, bagian agenda “pemerintahan global” milik Beijing.

Dengan daftar baru elit negara Komunis Tiongkok dalam posisi kepemimpinan PBB dan di luarnya, para kritikus menyerukan tindakan nyata untuk mengendalikan Beijing.

Pejabat Komunis Tiongkok memang sudah memimpin berbagai badan dan organisasi global yang kuat.

Dari 15 badan khusus PBB, misalnya, empat badan berada di bawah kepemimpinan pejabat Tiongkok — dan itu hanyalah yang tampak di permukaan.

Setidaknya satu mantan pejabat senior dalam pemerintahan Donald Trump, mantan Asisten Menteri Luar Negeri  Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional Kevin Moley, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pengambilalihan yang sedang berlangsung ini mewakili “ancaman eksistensial terbesar bagi AS sejak berdiri.”

“Ini pertarungan hidup kita. Ini adalah perjuangan antara peradaban Barat dengan Partai Komunis Tiongkok,” tambah Kevin Moley.

Laporan baru oleh Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, yang dirilis pada bulan April, menunjukkan bahwa cengkeraman rezim Tiongkok pada lembaga-lembaga internasional adalah semakin ketat.

“Sejak Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok mulai melacak pejabat dari Republik Rakyat Tiongkok melayani posisi kepemimpinan di organisasi internasional, pengaruh Beijing tumbuh pada badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang  bertanggung jawab atas pendanaan dan pembuatan kebijakan dengan cakupan masalah penting yang luas. Bertolak belakang dengan Standar Perilaku Pegawai Internasional, para pejabat Tiongkok yang memimpin badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa memanfaatkan posisi itu untuk mengejar tujuan kebijakan luar negeri Tiongkok,” kata Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah pernyataan.

Melalui pengaruhnya yang berkembang di PBB dan organisasi internasional lainnya, Beijing mengejar kepentingannya sendiri, yang mencakup termasuk pengaruh dan kendali global yang lebih besar, menurut Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok.

“Tiongkok terus mempromosikan posisi yang mendukung kepentingan dan pandangan Beijing, seperti tata kelola internet, standar teknis untuk

teknologi yang muncul, dan pembangunan ekonomi yang mengesampingkan masalah hak asasi manusia,” kata Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok dalam pernyataan.

Para ahli dan pejabat yang berbicara dengan The Epoch Times, memperingatkan bahwa laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok tidak menangkap masalah sepenuhnya. Kongres dan pemerintah AS harus mengambil tindakan.

Kendali Beijing Terhadap Pejabat Tiongkok di PBB

Para ahli mengatakan warganegara Tiongkok yang memimpin organisasi internasional terutama adalah bermasalah mengingat harapan Partai Komunis Tiongkok agar mereka setia mutlak kepada Partai Komunis Tiongkok.

Ambil contoh, pejabat Tiongkok Meng Hongwei, adalah presiden badan penegak hukum global Interpol dan mantan Wakil Menteri Keamanan Masyarakat Tiongkok. Ia ditangkap oleh rezim Tiongkok saat dalam perjalanan ke Tiongkok pada akhir tahun 2018. Di antara dugaan kejahatannya adalah tidak mematuhi permintaan Komunis Tiongkok.

Paling tidak seorang pejabat Tiongkok mengumbar kesombongan di televisi Tiongkok mengenai cara para pejabat Tiongkok memanfaatkan pengaruhnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memajukan tujuan Partai Komunis Tiongkok.

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kepala Departemen Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Wu Hongbo mengumbar kesombongan di  CCTV penyiaran Komunis Tiongkok bahwa ia memanfaatkan posisinya agar polisi PBB menyingkirkan Presiden Kongres Uighur Dunia Dolkun Isa dari sebuah seminar di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai kepala suatu kelompok pembangkang yang membela  penentuan nasib sendiri untuk Uyghur di wilayah Xinjiang Tiongkok, Dolkun Isa telah ditargetkan oleh Komunis Tiongkok.

“Kita harus sangat membela kepentingan ibu pertiwi,” Wu Hongbo menjelaskan disambut oleh tepuk tangan para hadirin.

Ancaman

Kevin Moley memperingatkan : “Saya merasa seperti Paul Revere, mengatakan‘ Inggris datang, Inggris datang,’ tetapi sungguh, orang Tiongkok sudah ada di sini.” Dalam sebuah wawancara telepon dengan The Epoch Times, Kevin Moley memperingatkan.

Kevin Moley juga menjabat sebagai Perwakilan Permanen Amerika Serikat untuk PBB dari tahun 2001 hingga 2006. Kevin Moley mengatakan banyak media dan banyak kelas politik meremehkan atau mengabaikan bahaya tersebut.

Menunjuk pada kamp konsentrasi untuk Uyghur di Xinjiang, Kevin Moley membandingkan situasi tersebut dengan akhir tahun 1930-an, saat para pemimpin dunia menutup mata terhadap pelanggaran di bawah pimpinan Nazi Adolf Hitler.

Kevin Moley berkata bahwa para pejabat penting di Kementerian Luar Negeri meregang kembali ke pemerintahan Obama dan bahkan sebelumnya telah “terlibat dalam apa yang telah terjadi.”

Menunjuk pada penggunaan “praktik korupsi” oleh Beijing untuk mengambilalih badan-badan PBB dan organisasi internasional lainnya, Kevin Moley mengatakan bahwa Amerika Serikat harus menanggapi dengan tepat.

“Ini bukan hanya lapangan bermain yang tidak seimbang. Amerika Serikat sepenuhnya telah kalah senjata dan kalah suara,” kata Kevin Moley. 

Laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok terbaru hanya merupakan puncak gunung es, Kevin Moley melanjutkan.

“Orang Tiongkok juga membanjiri badan-badan ini dengan magang dan konsultan,” klaim Kevin Moley.

Misalnya, di Montreal, kata Kevin Moley, pihak berwenang Kanada tidak dapat melacak agen-agen Tiongkok yang beroperasi di lembaga internasional.

Beijing juga “membanjiri” Organisasi Kesehatan Dunia dengan petugas magang dan profesional junior, semuanya — tidak seperti orang Amerika Serikat dan warganegara  negara-negara Barat lainnya — berada di bawah kendali langsung pemerintah Tiongkok.

“Tiongkok benar-benar telah membanjiri sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan orang-orang Tiongkok,” kata Kevin Moley. Beberapa sumber orang dalam di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memastikan kepada The Epoch Times bahwa fenomena ini ada di PBB.

Kevin Moley menjelaskan bahwa hal ini berisiko bagi banyak regulasi dan otoritas penetapan standar global dikendalikan oleh Beijing di sektor-sektor mulai dari telekomunikasi hingga penerbangan global.

“Tujuan Tiongkok adalah menggunakan hal ini untuk memberi manfaat bagi Tiongkok, memajukan tujuan Tiongkok, dan memperluas kendali Tiongkok,” kata Kevin Moley, mengutip inisiatif Belt and Road Tiongkok (juga dikenal sebagai One Belt, One Road) untuk menggambarkan apa yang terjadi di tingkat global.

“Tiongkok menciptakan jaringan infrastruktur untuk melakukan pengaruh perdagangan, dan Tiongkok merusak negara-negara di sepanjang Sabuk dan Jalan Tiongkok,” Kevin Moley.

Mengizinkan Beijing untuk bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia adalah suatu “kesalahan yang kritis,” debat Kevin Moley.

Beijing sedang mengeksploitasi sistem internasional untuk mendapatkan keunggulan daya saing ekonomi terhadap Amerika Serikat, kata Kevin Moley.

Kevin Moley berkata : “Produk terpenting Amerika Serikat adalah kekayaan intelektual…produk terpenting Tiongkok adalah juga kekayaan intelektual Amerika Serikat.” 

Ancaman Beijing mencakup semuanya. “Ini adalah persaingan kebudayaan, militer dan ekonomi. Tiongkok ingin mengalahkan Barat di segala bidang, termasuk dalam hal nilai-nilai,” kata Kevin Moley. 

Kevin Moley mengatakan bahwa selama ia bertugas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, hanya segelintir orang yang dapat ia andalkan dan percaya sepenuhnya mengenai masalah Tiongkok.

Badan-Badan PBB di Bawah Kendali Beijing

Hampir sepertiga dari semua badan di Perserikatan Bangsa-Bangsa kini dipimpin oleh seorang pejabat komunis Tiongkok dalam jabatan teratas, laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok menunjukkan.

Hal ini mencakup Uni Telekomunikasi International, yang dijalankan oleh Zhao Houlin sejak tahun 2015.

Sebelum bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Zhao Houlin bekerja di Kementerian Pos dan Telekomunikasi Tiongkok, yang kini menjadi bagian Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.

Uni Telekomunikasi International adalah organisasi penting dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. Banyak pemerintah membela memberikan kekuasaan yang besar bagi Uni Telekomunikasi International untuk  Internet.

Saat Zhao Houlin ditanya oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap Mengenai badan sensor Beijing, ia menepisnya.

“Kami [di Uni Telekomunikasi International] tidak memiliki interpretasi yang biasa mengenai arti sensor,” kata Zhao Houlin seperti dikutip.

Badan PBB lainnya di bawah kendali Beijing adalah Organisasi Penerbangan Sipil International, yang berupaya mengawasi perjalanan udara dan industri penerbangan global.

Dipimpin oleh Liu Fang, yang karirnya dimulai di Kementerian Penerbangan rezim Tiongkok, Organisasi Penerbangan Sipil International menjadi terkenal karena permusuhannya terhadap Taiwan yang memiliki peraturan sendiri dan mengusulkan pajak internasional untuk perjalanan udara.

Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa dipimpin oleh mantan Wakil Menteri Keuangan Beijing Li Yong.

Badan yang dipermalukan itu telah kehilangan banyak anggota pemerintahan Barat setelah Organisasi Pengembangan Industri mendanai investasi di rezim diktator Kuba dan Iran.

Li Yong, yang menjalankan Organisasi Pengembangan Industri, sering membela dan mempromosikan perusahaan Tiongkok seperti Huawei, dengan mesin propaganda Beijing memperkuat retorika dan mengklaim bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung hal tersebut.

Organisasi Pangan dan Pertanian yang berbasis di Roma adalah badan terbaru yang jatuh dalam kendali Beijing, di mana dipimpin oleh Qu Dongyu musim panas lalu.

Menurut laporan media, Beijing mengandalkan suap dan ancaman untuk mengamankan pos yang  berpengaruh.

Organisasi Pangan dan Pertanian membentuk kebijakan pertanian di seluruh dunia dan mendistribusikan bantuan makanan.

Komunis Tiongkok juga menyombongkan diri bahwa Partai Komunis Tiongkok memainkan “peran penting” dalam menciptakan Agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang secara luas disebut-sebut oleh para pemimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai “rencana utama untuk kemanusiaan.”

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga menyombongkan diri mengenai “penyelarasan Inisiatif Belt dan Road Komunis Tiongkok  dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.”

Pos-Pos PBB Lainnya

Jabatan kepemimpinan kuat lainnya mencakup Liu Zhenmin, yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Ekonomi dan Sosial PBB sejak tahun 2017. Liu Zhenmin mengambilalih jabatan tersebut dari pejabat Tiongkok lainnya yang menduduki posisi tersebut sebelum Liu Zhenmin. 

Sebelumnya Liu Zhenmin menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri.

Secara terpisah, Xu Haoliang menjabat sebagai Asisten Sekretaris Jenderal untuk Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah badan dengan sejarah meningkatkan rezim komunis.

Kembali ke tahun 1980-an, misalnya, dengan kedok “pembangunan,” Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa membantu sekutu Beijing di Pyongyang membangun pabrik semikonduktor yang digunakan rezim Korea Utara untuk memproduksi  komponen rudal.

Xue Hanqin menjabat sebagai Wakil Presiden Mahkamah Internasional, badan yudisial utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Badan ini, yang menggambarkan dirinya sebagai “Pengadilan Dunia,” diciptakan untuk menyelesaikan perselisihan antar pemerintah.

Perwakilan Beijing juga bertugas di posisi kepemimpinan wakil.

Liu Jian, misalnya, menjabat sebagai ilmuwan kepala dan direktur pelaksana divisi ilmu pengetahuan untuk badan yang dikenal sebagai Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa, suatu organisasi yang membantu membentuk kebijakan lingkungan hidup di seluruh dunia.

Para pejabat Tiongkok telah menjadi pendukung utama pengurangan emisi CO2 di negara-negara Barat, sementara emisi Tiongkok sendiri terus tumbuh.

Hingga tahun 2018, pejabat Tiongkok Tang Qian menjabat sebagai asisten Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), dan dinominasikan oleh Beijing untuk mengambilalih seluruh badan tersebut, meskipun akhirnya tawaran tersebut gagal. Bos Tang Qian adalah Irina Bokova, putri seorang politisi komunis Bulgaria terkenal.

UNESCO memainkan peran besar dalam kebijakan pendidikan global, membantu membentuk pikiran miliaran anak.

Pada tahun 2018, saat Tang Qian dalam perjalanan tidak dipekerjakan, kepala baru UNESCO Audrey Azoulay, seorang sosialis Prancis, menunjuk pejabat komunis Tiongkok Qu Xing menjabat sebagai Wakil Direktur Jenderal UNESCO. Tang Qian tidak tercantum dalam laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok.

Di Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikritik selama pandemi ini karena membeo poin pembicaraan Beijing, pejabat Tiongkok Ren Minghui bertindak sebagai asisten Direktur Jenderal untuk “cakupan kesehatan universal.”

Sebelum digantikan oleh Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus yang didukung oleh Beijing, Organisasi Kesehatan Dunia dipimpin oleh Margaret Chan, mantan pejabat Hong Kong yang setia kepada Beijing.

Mengutip skandal COVID-19, Donald Trump baru-baru ini mengecam Organisasi Kesehatan Dunia sebagai “sangat Tiongkok-sentris” dan memerintahkan dihentikannya pendanaan dari Amerika Serikat, sambil menunggu tinjauan terhadap tanggapan Organisasi Kesehatan Dunia terhadap pandemi.

Pemimpin penting Tiongkok lainnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah Wang Binying, Wakil Direktur Jenderal Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.

Beijing melobi Wang Binying untuk menjadi kepala Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.

Para ahli semakin khawatir jika seorang pejabat Tiongkok memimpin Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia, maka Beijing akan memiliki akses ke tempat penyimpanan kekayaan intelektual dan rahasia terbesar di dunia, dengan implikasi untuk perusahaan Amerika Serikat dan keamanan nasional Amerika Serikat.

Zhang Wenjian menjabat sebagai asisten Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia, sebuah badan yang membentuk kebijakan iklim.

Beberapa pos Perserikatan Bangsa-Bangsa yang senior ditempati oleh agen-agen Beijing tidak disebutkan dalam laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, seperti Sekretaris Konvensi Perlindungan Tanaman Internasional Xia Jingyuan.

Dan jumlah konsultan dan kontraktor Tiongkok di posisi pengaruh yang penting di mana mereka secara resmi ditunjuk, berbagai sumber Epoch Times.

Di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa 

Menurut laporan Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat-Tiongkok, Beijing juga memiliki pejabat yang dipasang di organisasi internasional lainnya, mulai dari kebijakan keuangan dan perbankan hingga infrastruktur dan pengembangan.

Di Dana Moneter Internasional, misalnya, Zhang Tao menjabat sebagai wakil direktur pelaksana sejak tahun 2016, pos yang diambilnya setelah ia menjabat sebagai Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok, the People’s Bank of China.

Sementara itu, Lin Jianhai menjabat sebagai Sekretaris Dana Moneter Internasional dan Sekretaris Komite Moneter dan Keuangan Internasional.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional untuk Tiongkok adalah Jin Zhongxia, mantan pejabat lain di Bank Sentral Tiongkok.

Bank Dunia juga memiliki pejabat Tiongkok dalam banyak posisi yang berpengaruh. Di antaranya adalah Yang Shaolin, direktur pelaksana dan kepala petugas administrasi; Hua Jingdong, wakil presiden dan bendahara; dan Yang Yingming, direktur eksekutif untuk Tiongkok.

Dengan penerbitan obligasi tahunan sebesar usd 50 miliar dan kemampuan untuk membentuk kebijakan pemerintah di seluruh dunia, memiliki banyak orang Tiongkok yang beroperasi di pucuk pimpinan Bank Dunia adalah ancaman utama terhadap kebebasan, kata para ahli.

Bank Investasi Infrastruktur Asia yang baru dibentuk, diusulkan oleh Beijing dan terdiri dari negara-negara Indo-Pasifik, dipimpin oleh pejabat Tiongkok Jin Liqun. Bank Investasi Infrastruktur Asia berharap menyaingi Bank Pembangunan Asia yang didukung Amerika Serikat.

Tetapi bahkan Bank Pembangunan Asia, yang secara tradisional didukung oleh Barat dan Amerika Serikat, termasuk Chen Shixin dari Beijing sebagai wakil presiden operasi dan Cheng Zhijun sebagai direktur eksekutif untuk Tiongkok.

Bank Pembangunan Inter-Amerika juga mencakup gubernur seorang Tiongkok, Yi Gang, yang secara bersamaan menjabat sebagai Gubernur the People’s Bank of China.


Organisasi Perdagangan Dunia, yang berperan dalam membantu kebangkitan ekonomi Beijing ke status negara adidaya global, menampilkan pejabat resmi Tiongkok Yi Xiaozhun sebagai Wakil Direktur Jenderal.

Sementara itu, Zhao Hong dari Beijing melayani di Badan Banding Organisasi Perdagangan Dunia, yang memutuskan perselisihan antara negara dan pemerintah.

Badan Energi Atom Internasional, yang mengatur penggunaan teknologi nuklir, juga memiliki Wakil Direktur Jenderal seorang Tiongkok, Yang

Dazhu. Beijing berencana untuk menyuntikkan lebih banyak pejabat ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan  organisasi lainnya; ada “Sekolah Tata Kelola Global” yang relatif baru yang menawarkan pelatihan di Universitas Studi Asing Beijing.

Aset Non-Tiongkok

Mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Kevin Moley dan mantan pejabat senior lainnya di pemerintahan Donald Trump menekankan bahwa bahkan banyak pejabat non-Tiongkok melakukan penawaran Beijing.

Seorang mantan pejabat senior PBB dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia diplomasi Perserikatan Bangsa-Bangsa menggemakan keprihatinan para ahli lainnya mengenai kemampuan Beijing mengandalkan diplomat dari negara lain untuk melakukan penawarannya.

“Tiongkok memahami sangat awal pentingnya untuk kepentingan pengaruh Tiongkok yang berkembang di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk berbicara terus terang di tengah melanjutkan transaksi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Ini menghasilkan perjuangan tanpa kompromi untuk mendapatkan yang posisi tinggi yang menjamin tanggung jawab yang menentukan di badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata mantan pejabat tersebut, menambahkan bahwa pemerintah dalam “Kelompok 77” (G77 + aliansi Tiongkok lebih dari 130 pemerintah) berfungsi sebagai “satelit-satelit” Beijing dan “menjadi sayap bersenjata bagi diplomasi Tiongkok terkait Perserikatan Bangsa-Bangsa.”

Karena keputusan di sebagian besar badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dibuat berdasarkan satu suara per pemerintah, Tiongkok dapat memperoleh banyak pengaruh meskipun relatif sedikit dana yang diberikan Tiongkok pada organisasi-organisasi tersebut.

Menggunakan sekutunya dalam pemerintahan Afrika, Amerika Latin, dan Asia, Tiongkok dapat “secara efektif dalam memberi keputusan” saat dibutuhkan, kata mantan pejabat PBB.

“Dengan waktu, uang besar dan intimidasi politik Cosa Nostra bagi Tiongkok dan sebagian besar badan PBB melayang ke dalam modus operandi tipe mafia yang didominasi oleh korupsi skala besar dan skema penggelapan, keruntuhan aturan dan hukum internal serta penyalahgunaan kekuatan,” kata sumber tersebut.

“Gurita Tiongkok raksasa sedang menyebarkan tentakel yang lebih lebar setiap hari,” tambah mantan pejabat itu.

Whistleblower yang menentang pelanggaran hak asasi manusia Tiongkok dari keprihatinan serupa oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Mantan pejabat hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Emma Reilly, yang kasusnya adalah subjek artikel mendalam di The Epoch Times, juga mencatat bahwa pejabat Tiongkok di Perserikatan Bangsa-Bangsa sering membantu Beijing.

“Meskipun ada banyak fokus pada warganegara Tiongkok yang ditunjuk sebagai kepala badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, itu adalah tanda yang sangat jelas dari masalah yang lebih umum,” kata Emma Reilly kepada The Epoch Times. 

“Tiongkok tidak perlu memiliki warganegaranya ditunjuk saat mereka yang di posisi atas hanya melakukan penawaran pemerintah Tiongkok dan melanggar aturan untuk membantu mereka mengidentifikasi korban untuk penyiksaan dan genosida.”

Emma Reilly menuduh bahwa Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia menyerahkan nama-nama  pembangkang Tiongkok yang mencari bantuan ke Beijing.

Emma Reilly mengajukan keluhan sebelum Pengadilan Perselisihan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya telah menolak untuk mengomentari tuduhan Emma Reilly, “memberi proses pengadilan saat ini.”

Tiongkok juga menjalankan kendali atas kepegawaian, kata Emma Reilly.

“Tiongkok sebagai salah satu dari lima anggota permanen di Dewan Keamanan dapat dengan mudah gunakan pengaruhnya untuk memblokir penunjukan siapa pun yang cenderung bertindak secara independen dan menerapkan aturan yang sama ke Tiongkok seperti orang lain, seperti staf PBB secara resmi diminta untuk melakukan oleh Piagam PBB,” kata Emma Reilly.

Masalah Saat Pemerintahan Obama dan Sebelumnya

Seperti yang dilaporkan The Epoch Times pada bulan September, kini ada upaya bersama untuk menyalahkan pengambilalihan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sedang berlangsung oleh Komunis Tiongkok pada pemerintahan Donald Trump.

Namun, Kevin Moley dan lainnya berpendapat bahwa pemerintahan Donald Trump adalah di antara yang pertama menganggap serius ancaman Tiongkok.

Kevin Moley mengatakan bahwa masalah tersebut dimulai bahkan sebelum pemerintahan Barack Obama, sebelumnya Presiden Bill Clinton menyambut Beijing menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia.

Namun, berbagai sumber dari dalam PBB dan Kementerian Luar Negeri, seperti serta para ahli dan analis eksternal, mengatakan pemerintahan Obama adalah yang sangat penting dalam memungkinkan krisis saat ini terwujud.

“Komunis Tiongkok menginfeksi PBB dengan pengaruh kanker ganas komunis Tiongkok— dan pemerintahan Obama membantu memegang jarum suntik,” kata Christopher Hull, Ph.D., seorang rekan senior di Orang Amerika Serikat untuk Reformasi Intelijen, yang dengan cermat mengikuti pengaruh Tiongkok yang berkembang dalam sistem internasional.

Secara khusus, Dr. Christopher Hull dan beberapa orang lainnya mengarahkan jari ke Deputi Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional Nerissa Cook, yang bertugas di posisi itu sejak tahun 2010.

Pejabat Amerika Serikat lainnya yang menurut orang dalam memfasilitasi masalah tersebut adalah  Bathsheba Crocker, mantan Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Organisasi Internasional selama pemerintahan Obama.

Bathsheba Crocker dikutip oleh organ propaganda Tiongkok yang merayakan peran Beijing yang tumbuh dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana surat kabar milik pemerintah China Daily melaporkan bahwa Bathsheba Crocker “sangat senang” melihat Tiongkok mengambil lebih banyak tanggung jawab di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Saat orang-orang yang ditunjuk Donald Trump berusaha agar Nerissa Cook dan pejabat senior lainnya memberikan perincian mengenai kendali Beijing yang meningkat atas badan-badan PBB, yang mereka lakukan adalah menghentikan semua perkembangan, kata dua sumber dalam mengatakan pada The Epoch Times.

Para pejabat itu kemudian bekerja untuk membuat orang-orang yang diangkat Donald Trump digulingkan, menurut sumber tersebut.

Kevin Moley mengatakan sebuah laporan telah disusun, mengidentifikasi kebangsaan pejabat penting, termasuk yang mewakili Beijing, di dalam organisasi internasional. Tetapi Kevin Moley tidak menerima laporan sampai berbulan-bulan kemudian.

Sumber Kementerian Luar Negeri lainnya memastikan adanya penghentian semua perkembangan.

Baik Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Bathsheba Crocker, atau pun Nerissa Cook tidak menanggapi  permintaan komentar yang dibuat melalui telepon dan email.

Misi Tiongkok untuk PBB tidak menanggapi permintaan komentar dari wartawan.  (Vv)

Alex Newman adalah jurnalis, pendidik, penulis, dan konsultan internasional pemenang penghargaan. Ia menjabat sebagai CEO Liberty Sentinel Media dan menulis untuk berbagai publikasi di Amerika Serikat dan luar negeri.


FOTO : Lambang PBB terlihat di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOG) di Jenewa, Swiss, pada 8 Juni 2008. (Johannes Simon / Getty Images)

Mohon Maaf Pemudik Dilarang Masuk ke Jakarta Tanpa SIKM

0

ETIndonesia- Pasca  diberlakukannya  Pembatasan  Sosial  Berskala  Besar  (PSBB)  di  wilayah  Ibu  Kota,  yang terkahir  diperpanjang  hingga  4  Juni  2020,  grafik  persebaran  kasusu  baru  COVID-19  menunjukkan  penurunan  yang signifikan.  Meski  demikian,  masyarakat  diimbau  tidak  lengah,  sebab  masa  perpanjangan  PSBB  kali  ini  bertepatan dengan momen mudik dan arus balik dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1441 H, yang berpotensi terhadap peningkatan kasus Kembali.

Untuk  itu,  Pemerintah  Provinsi  DKI  Jakarta  bersinergi  dengan  Gugus  Tugas  Percepatan  Penanggulangan  COVID-19 untuk  membatasi  pergerakan  masyarakat  saat  arus  balik  menuju  Ibu  Kota.  Menurut  Gubernur  Provinsi  DKI  Jakarta, Anies Baswedan, pencegahan second wave akibat arus balik lebaran ini sangat menentukan bagaimana kondisi Jakarta ke depan.

“Sekarang kita berhadapan dengan situasi yang cukup unik, di masa akhir perpanjangan PSBB ini bersamaan dengan musim mudik dan musim arus balik, karena itulah Pemprov DKI Jakarta membuat ketentuan bahwa semua orang yang akan  bepergian  harus  mendapatkan  izin  dan  yang  bepergian  adalah  orang  yang  bekerja  di  11  sektor  yang  diizinkan,” ungkap Gubernur Anies dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (25/5/2020)

Sebelumnya,  Gubernur  Anies  telah  mengeluarkan  Pergub  Nomor  47  tahun  2020  Tentang  Pembatasan  Kegiatan Bepergian  Keluar  dan/atau  Masuk  Provinsi  DKI  Jakarta  Dalam  Upaya  Pencegahan  Penyebaran  COVID-19.  Dalam Pergub  tersebut,  masyarakat  dengan  kriteria  tertentu  diwajibkan  memiliki  Surat  Izin  Keluar  Masuk  (SIKM)  sebagai dispensasi  untuk  dapat  melakukan  kegiatan  keluar  dan/atau  masuk  DKI  Jakarta.  Tanpa  SIKM,  masayarakat  tidak diizinkan keluar dan/atau masuk wilayah Ibu Kota.

Anies mengatakan, ia sudah menyampaikan  kepada  masyarakat  sejak  pertengahan  bulan  ramadan lalu agar tetap tinggal  di  Jakarta.  Dikarenakan apabila meninggalkan Jakarta belum tentu bisa kembali dengan cepat. Anies menuturkan akan laksanakan aturan ini secara tegas bersama  jajaran  Kepolisian,  TNI,  dan  Pemprov  akan  menjaga  perbatasan,  akan  ada  pemeriksaan  mereka  yang  tidak memiliki Surat Izin Keluar Masuk tidak diperbolehkan lewat.

Lebih  lanjut,  persyaratan  untuk  mendapatkan  SIKM  dapat  diakses  melalui  website  corona.jakarta.go.id.  Persyaratan tersebut antara lain menyertakan surat keterangan sehat yang diikuti dengan surat keterangan test, baik rapid test dengan masa kedaluwarsa 3 hari maupun PCR test dengan masa kedaluwarsa 7 hari.

“Jadi  intinya  adalah  bila  Anda  berencana  ke  Jakarta  dan  tidak  memiliki  ketentuan-ketentuan  yang  disebutkan  disini, tidak memiliki hasil test, maka tunda dulu keberangkatannya, karena apabila anda memaksakan justru nanti anda akan mengalami  kesulitan  di  perjalanan.  Mengapa,  karena  anda  harus  kembali,  pemeriksaannya  sangat  ketat,  dan  bagi masyarakat Jakarta yang punya kerabat dan berencana ke Jakarta tunda dulu” tegas Gubernur Anies.

“Ini dilakukan untuk melindungi ibukota dari potensi gelombang kedua COVID-19, agar kerja keras puluhan juta orang di Jabodetabek selama dua bulan lebih menjaga dan menurunkan tingkat penyebaran COVID-19 tidak batal begitu saja, kalau itu sampai terjadi yang menderita kita semua di Jakarta,” lanjutnya.

Sementara itu Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menjelaskan bahwa meskipun di  DKI  Jakarta  telah  menunjukkan  penurunan  jumlah  kasus  baru  yang  signifikan,  namun  di  beberapa  daerah  kasus penularan  COVID-19  justru  mengalami  kenaikan.  Hal  tersebut  menjadi  alasan  utama  untuk  memperketat  penjagaan menuju Ibu Kota.

Doni mengatakan, beberapa   daerah   menunjukkan   mengalami   penurunan   tetapi   juga   beberapa   daerah   menunjukkan   grafik   yang meningkat. Oleh karena itu, ia menegaskan ulang pentingnya mengikuti ketentuan dari pemerintah dalam hal ini surat edaran  gugus  tugas.

“Saya  juga  menghimbau  pada  masyarakat  untuk  melakukan  pemeriksaan  di  tempat  keberangkatan sebelum  melaksanakan  perjalanan.  Apabila  tidak  bisa  menunjukkan  surat  keterangan  yang  dimaksud  maka  aparat gabungan baik dari Dishub, Polri, Satpol PP, TNI, akan memintau anda kembali ke tempat semula oleh karenanya besar harapan kita semua patuhi aturan yang ada untuk selalu taat pada protokol kesehatan,” ungkap Doni. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=REeMckWk8gc

Terbang Tujuan Akhir ke Jabodetabek Tanpa SIKM, Akan Dikarantina 14 Hari di GOR Cengkareng

0

ETIndonesia- Setiap penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan perjalanan ke wilayah aglomerasi Jabodetabek yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekas harus memiliki Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) yang dapat diajukan secara online di situs corona.jakarta.go.id.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 47/2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar Dan/Atau Masuk Provinsi DKI Jakarta Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19.

Sejalan dengan itu, Bandara Soekarno-Hatta mulai Selasa 26 Mei 2020, mengaktifkan posko pemeriksaan (checkpoint) guna memenuhi ketentuan di dalam Pergub DKI Jakarta tersebut.

President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan sesuai pembahasan di dalam Komite Fasilitas (FAL) Soekarno-Hatta pada 25 Mei 2020, ditetapkan adanya tiga checkpoint sebagai prosedur pemeriksaan kedatangan penumpang rute domestik seiring dengan berlakunya Pergub DKI Jakarta No. 47/2020.

Tiga checkpoint tersebut adalah:

Checkpoint 1: pengamatan tanda gejala fisik, pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan dokumen Health Alert Card (HAC) oleh personel Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes)

Checkpoint 2: Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta melakukan klasifikasi penumpang dengan tujuan akhir Jabodetabek atau bukan Jabodetabek.

Checkpoint 3: Pengecekan SIKM oleh personel gabungan yang terdiri dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta dan Pemprov DKI Jakarta yakni Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP.

Pada Checkpoint 3, jika ada penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan ingin menuju ke wilayah Jabodetebak namun tidak dapat menunjukkan SIKM, maka penanganan penumpang yang bersangkutan akan diserahkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta ke Pemprov DKI untuk kemudian dilakukan karantina selama 14 hari di GOR Cengkareng.

“Pengajuan SIKM dapat dilakukan secara online saat calon penumpang pesawat berada di kota asal keberangkatan. Kami informasikan di Bandara Soekarno-Hatta tidak terdapat meja atau pos pengajuan SIKM,” ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulisnya.

Muhammad Awaluddin mengatakan seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta mendukung penuh agar prosedur penanganan kedatangan penumpang rute domestik ini dapat berjalan lancar, sebagaimana juga kelancaran pada prosedur penanganan keberangkatan penumpang rute domestik serta penanganan kedatangan penumpang rute internasional.

Pada  Selasa (26/5) terdapat 22 penerbangan domestik yang mendarat di Soekarno-Hatta dengan membawa sekitar 1.500 penumpang, dioperasikan oleh Garuda Indonesia (8 penerbangan), Batik Air (12 penerbangan) dan Lion Air (2 penerbangan).  (asr)

FOTO : Ilustrasi pesawat terbang (Shutterstock*)

Anjing Ini Menunggu 3 Bulan di Rumah Sakit, Tidak Tahu Pemiliknya Sudah Meninggal Karena COVID-19

0

Anjing mungkin adalah hewan peliharaan yang paling setia dan kesetiaanya pada pemiliknya tak terukur.

Awal tahun ini pada bulan Februari, seorang pria di Wuhan, Tiongkok telah terinfeksi virus COVID-19 dan dirawat di rumah sakit. Anjingnya mengikutinya dan menunggunya di depan rumah sakit setiap hari.

(Foto: Oriental Daily)

Sayangnya, pemiliknya akhirnya meninggal, tetapi anjing yang setia itu terus menunggu di sana, tidak tahu bahwa pemiliknya sudah pergi. Anjing itu berada di rumah sakit selama tiga bulan dan enggan untuk pergi karena akan selalu berusaha mencari pemiliknya setiap hari, lapor Oriental Daily.

Pada bulan April, salah satu penjaga toko di rumah sakit memperhatikan bahwa anjing itu masih ada di sana dan memutuskan untuk merawatnya. Dia memberinya makan dan menamakannya “Xiao Bao”.

Setelah memberi makan hampir setiap hari, dia membawa Xiao Bao ke tokonya yang berada di lingkungan di rumah sakit tempat dia bekerja.

(Foto: Oriental Daily)

“Kadang-kadang jika saya berjalan pergi, anjing akan berbaring di pintu untuk membantu saya menjaga toko,” katanya.

Penjaga toko itu memiliki rencana untuk mengadopsi Xiao Bao, tetapi Xiao Bao selalu menolak untuk meninggalkan rumah sakit dan akan selalu berusaha untuk menemukan jalan kembali ke rumah sakit.

“Meskipun kita tahu bahwa Xiao Bao tidak dapat berbicara, kita tahu dia masih ingin terus menemukan pemiliknya,” kata penjaga toko.

(Foto: Oriental Daily)

Sayangnya, karena keamanan kesehatan dan beberapa pasien yang mungkin takut pada anjing, Xiao Bao tidak bisa tinggal di rumah sakit lagi. Penjaga toko menghubungi Wuhan Small Animal Protection Association dengan harapan menemukan pemilik yang baik untuk Xiao Bao.

Dia mengatakan bahwa ketika staf dari asosiasi tiba, Xiao Bow awalnya takut. Tetapi setelah staf dengan sabar menghabiskan sekitar setengah jam bermain dengan Xiao Bao di toko, staf dapat membawa Xiao Bao keluar dari rumah sakit dengan tali.

Wo, anak yang baik sekali! Semoga asosiasi hewan dapat menemukan pemilik yang akan mencintai dan merawat Xiao Bao dengan penuh kasih sayang.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/svae7qaQo_s

Momen yang Luar Biasa Saat Seorang Petani Berenang dengan Anak-anak Bebek di Punggungnya

0

Ketika sekelompok anak-anak bebek takut untuk berenang untuk pertama kalinya, seorang petani di Tiongkok datang untuk membantu

Belajar berenang adalah pengalaman masa kecil yang sangat luar biasa bagi kebanyakan orang. Dengan bantuan pelampung Anda belajar untuk berenang – Anda belajar mengayuh melalui air, memperlengkapi Anda dengan keterampilan seumur hidup.

Secara alami, angsa tidak memiliki alat pelampung. Di masa kecil mereka, mereka hanya perlu menjelajah ke hal-hal yang tidak diketahui dan berlatih sambil berjalan. Untungnya untuk bayi-bayi bebek ini, mereka memiliki penolong manusia.

(Foto: AsiaWire / Aini)

Beberapa hari yang lalu, seorang petani mengajar anak-anak bebek tentang cara berenang untuk pertama kalinya sambil membiarkan mereka memanjat di punggungnya. Pria berusia 28 tahun, yang dipanggil dengan Aini dari Kota Tumxuk di Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur, Tiongkok barat laut, berenang di danau, mengilhami anak-anak angsa itu untuk mengikutinya.

Aini menjelaskan kepada media setempat bahwa ini adalah pertama kalinya anak-anak angsa dan bebek berenang. “Mereka takut, jadi mereka secara alami ingin naik ke punggungku,” katanya.

(Foto: AsiaWire / Aini)

Dalam video yang diposting di TikTok-nya,induk bebek dapat terlihat berenang di dekatnya, mengamati dengan saksama ketika anak-anak kecilnya mulai berenang di punggung Aini. Saat ia mengayuh di sekitar air yang dangkal, beberapa masih naik ke punggungnya untuk keselamatan.

Klip dengan cepat menjadi viral segera setelah diposting, menarik lebih dari lima juta tampilan. Aini secara teratur berbagi video di akun TikTok-nya, dengan angas-angsa yang mengikutinya berkeliling saat ia berjalan-jalan ke pertanian. Saat ini, ia memiliki lebih dari 34.000 pengikut.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/el5mgcdt4P0?list=PLagNdOe-xshJk9bkw8UVGayheosWINW5-