Home Blog Page 1801

Pemerintah Iran Umumkan 92 Warganya Tewas Akibat Terpapar Virus Corona COVID-19

The Associated Press/The Epochtimes

Pemerintah Iran mengumumkan 92 orang tewas di tengah 2.922 kasus dikonfirmasi virus corona baru di Islam. Laporan itu disampaikan oleh Kantor Berita Associated Press, Rabu 4 Maret 2020. 

Sebelumnya, seorang anggota dewan penasihat pemimpin tertinggi Iran meninggal dunia pada hari Senin 2 Maret 2020 setelah jatuh sakit akibat terinfeksi jenis virus corona baru, sebagaimana dilaporkan radio pemerintah Iran. Ia adalah  pejabat tinggi pertama yang menyerah pada penyakit yang menyerang warganegara dan para pemimpin Iran.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah kasus yang dipastikan menjadi berlipat ganda, menunjukkan krisis wabah virus corona  yang meningkat dengan cepat. Iran bersiap untuk memobilisasi 300.000 tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virus corona. Kendaraan pasukan garda Revolusi  sudah menyemprotkan disinfektan di jalan-jalan di kota-kota besar.

Iran memiliki jumlah kematian tertinggi akibat virus corona di dunia setelah Tiongkok, pusat wabah virus corona yang menyebabkan penyakit itu disebut COVID-19.

Di seluruh Timur Tengah, sebagian besar kasus di kawasan Timur Tengah terkait kembali ke Iran.

Para ahli khawatir persentase kematian akibat infeksi virus corona di Iran, sekarang sekitar 4,4 persen, adalah jauh lebih tinggi daripada negara lain, menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona di Iran mungkin jauh lebih tinggi dari angka kasus infeksi Coronavirus yang ditunjukkan saat ini.

Anggota dewan penasihat pemimpin tertinggi Iran, Mohammad Mirmohammadi meninggal di rumah sakit di utara Teheran. Ia sebelumnya bertugas sebagai kepala kepresidenan di bawah mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani dan Ali Khamenei, yang kini menjadi pemimpin tertinggi Iran. Ibunda Mohammad Mirmohammadi juga meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona dalam beberapa hari terakhir seperti dilaporkan media Iran.

Dewan Kemanfaatan Iran bertugas menasehati pemimpin tertinggi Iran, serta menyelesaikan perselisihan antara parlemen dengan Dewan Wali Iran, pengawas konstitusi Iran yang juga mengawasi pemilihan umum Iran. Dewan beranggotakan 45 orang, yang juga termasuk mantan Presiden garis keras Mahmoud Ahmadinejad dan pejabat dekat Khamenei, terakhir bertemu Mohammad Mirmohammadi pada bulan Februari 2020. 

Kematian Mohammad Mirmohammadi terjadi seiring pejabat tinggi lainnya di Iran tertular Coronavirus.

 Mereka yang sakit termasuk Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar, yang lebih dikenal sebagai “Sister Mary,” juru bicara berbahasa Inggris untuk mahasiswa yang menduduki Kedutaan Besar Amerika Serikat di Teheran pada tahun 1979 dan memicu krisis sandera selama 444 hari. Sebelumnya juga menulari Iraj Harirchi, selaku kepala Satgas pengendalian Virus Corona di Iran. 

Juru bicara pemerintah Iran Ali Rabiei berbicara kepada wartawan melalui teleconference atas kekhawatiran mengenai virus corona, mengakui tantangan tersisa untuk  Iran.

Dalam usaha membendung wabah jenis Coronavirus baru, pada hari Senin Iran juga mengadakan briefing khusus online oleh Kementerian Luar Negara Iran. Tiongkok juga mengadakan briefing teleconference yang serupa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengawali berita online

konferensi untuk mengatasi wabah, dengan menolak tawaran bantuan untuk Iran dari

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo.

Iran dan Amerika Serikat mengalami beberapa ketegangan terburuk sejak tahun 1979.  Dalam beberapa bulan terakhir, berpuncak pada drone Amerika Serikat menghantam dan menewaskan seorang jenderal top Iran di Baghdad dan serangan balik rudal balistik Iran berikutnya melawan pasukan Amerika Serikat.

“Kami tidak mengandalkan bantuan seperti itu dan juga tidak siap untuk menerima bantuan verbal,” kata Abbas Mousavi. 

Ia menambahkan Iran selalu “curiga” akan niat Amerika Serikat dan menuduh pemerintah Amerika Serikat berusaha melemahkan spirit Iran dalam menghadapi wabah cirus corona.

Kepala Kehakiman Ebrahim Raisi mengakui beberapa orang memulai menimbun pasokan medis untuk keuntungan, mendesak jaksa untuk perlihatkan “tidak ada ampun bagi para penimbun.”

“Menimbun barang sanitasi berarti bermain dengan nyawa orang dan ternyata

tidak dapat diabaikan,” kata Ebrahim Raisi.

Ebrahim Raisi juga mendesak para pejabat untuk memberikan cuti “maksimum” kepada tahanan. Aktivis khawatir akan penularan viru corona baru di penjara Iran.

Sementara itu, Kedutaan Besar Inggris memulai evakuasi karena wabah virus corona.

“Staf penting yang diperlukan untuk melanjutkan pekerjaan penting akan tetap berada di Iran. Jika situasinya semakin memburuk, maka kemampuan Kedutaan Besar Inggris untuk memberi bantuan kepada warganegara Inggris di Iran mungkin terbatas,” kata Kantor Luar Negeri Inggris.

Sementara Iran telah menutup sekolah dan universitas untuk menghentikan penyebaran virus corona. Sedangkan tempat-tempat suci utama Syiah tetap terbuka meskipun pemerintah sipil menyerukan untuk ditutup. 


Kota-kota suci Syiah seperti Masyhad dan Qom khususnya, keduanya adalah rumah bagi tempat-tempat suci syiah, telah terpukul oleh virus corona. Penganut Syiah sering menyentuh dan mencium kuil sebagai tanda imannya. Pihak berwenang membersihkan kuil dengan desinfektan.

Polisi menangkap seorang pria yang memposting video yang menunjukkan dirinya menjilati logam yang melapisi kuil Imam Reza di Masyhad, pemimpin suci Syiah paling utama yang dimakamkan di Iran, menurut laporan media setempat. 

Dalam video itu, pria itu mengatakan ia menjilat logam itu untuk “mengizinkan orang lain mengunjungi kuil tersebut dengan pikiran yang tenang.” (Vivi/asr)

Video Rekomendasi :


Pakar Ungkap Pencarian Sumber Virus Corona COVID-19 Dihalangi oleh Kurangnya Keterbukaan Rezim Tiongkok

0

Cathy He – The Epochtimes

Hampir dua bulan setelah berita virus corona baru pertama kali muncul di Tiongkok, masih banyak yang belum diketahui para ilmuwan mengenai sumber wabah tersebut. Para mengatakan perlombaan untuk menemukan sumber virus corona baru, sangat dipersulit oleh kurangnya transparansi rezim Tiongkok, menurut para ahli.

“Ada begitu banyak pertanyaan mengenai asal-usul virus corona baru karena pemerintah Tiongkok tidak memberikan transparansi yang cukup mengenai awal investigasi wabah Coronavirus,” kata Sean Lin, seorang mantan peneliti virologi untuk Angkatan Darat Amerika Serikat, kepada The Epoch Times.

Pertanyaan utama di antara pertanyaan-pertanyaan ini adalah dari mana wabah Coronavirus berasal.

Sementara para pejabat Tiongkok mencurigai tempat asal wabah virus corona adalah Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, sebuah pasar binatang liar dan makanan laut di kota Wuhan di tengah Tiongkok, namun perkembangan terakhir meragukan klaim tersebut.

Sebuah penelitian tanggal 24 Januari oleh sekelompok peneliti Tiongkok yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menganalisis 41 kasus pertama pasien virus corona di Wuhan. Hasilnya menemukan bahwa 14 dari pasien tersebut tidak memiliki hubungan ke Pasar Makanan Laut Huanan.

Yang terpenting, para peneliti tidak dapat menemukan “hubungan epidemiologis” di antara pasien pertama, yang jatuh sakit pada tanggal 1 Desember 2019, dengan pasien berikutnya. 

Tanggal 1 Desember 2019 itu juga bertentangan dengan laporan dari pihak berwenang kesehatan Tiongkok, yang mengatakan pasien pertama menunjukkan gejala pada tanggal 8 Desember 2019.

Salah satu penulis penelitian kemudian memastikan kepada BBC bahwa pasien pertama adalah seorang pria berusia 70-an yang terbaring di tempat tidur setelah menderita stroke. Ia tidak memiliki hubungan dengan Pasar Makanan Laut Huanan — ​​membuka rahasia kemungkinan virus corona telah menyebar di tempat lain sebelum memasuki Pasar Makanan Laut Huanan.

Sebuah penelitian baru-baru ini, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, oleh sekelompok peneliti yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Institut Tiongkok untuk Penelitian Otak menyatakan bahwa virus corona diperkenalkan dari luar Pasar Makanan Laut Huanan, kemudian berkembang pesat di dalam Pasar Makanan Laut Huanan yang ramai itu di awal bulan Desember 2019 sebelum menyebar ke seluruh Wuhan.

Berdasarkan analisis data genom virus corona, para peneliti mendalilkan bahwa virus corona mulai menular dari orang ke orang pada awal Desember, atau bahkan mungkin pada akhir bulan November 2019.

Informasi yang Hilang

Sementara penelitian genetik mungkin secara bertahap memberikan lebih banyak detail mengenai evolusi wabah virus corona, tugas melacak jalur penyakit tersebut menghadapi tantangan. Karena pihak berwenang Tiongkok belum merilis informasi mengenai binatang yang ada di Pasar Makanan Laut Huanan, juga tidak diketahui apakah pihak berwenang Tiongkok telah menguji sampel binatang dari Pasar Makanan Laut Huanan atau tempat lain di Wuhan.

Informasi semacam itu adalah sangat penting dalam mengidentifikasi binatang yang mungkin membawa virus coorna dalam tubuhnya sebelum menular ke manusia.

Guan Yi, Direktur Laboratorium Utama Negara untuk Kedaruratan Penyakit Menular di Universitas Hong Kong, melakukan perjalanan ke Wuhan bersama timnya pada bulan Januari dengan harapan melacak binatang yang merupakan sumber virus corona.

Guan Yi mengkritik pihak berwenang Wuhan karena telah melakukan disinfeksi Pasar Makanan Laut Huanan, yang pada dasarnya bertujuan untuk menghentikan investigasi yang memungkinkan.

“Tidak ada Tempat Kejadian Perkara,” kata Guan Yi kepada Caixin, majalah keuangan Tiongkok, saat wawancara pada tanggal 23 Januari 2020.

Sean Lin menyatakan keprihatinan yang sama, dengan mengatakan: “Masalahnya adalah pemerintah Tiongkok sejauh ini belum menunjukkan hasil pengujian sampel binatang apa pun yang dikumpulkan di Wuhan. Jadi anda tidak dapat memahami dengan jelas bagaimana Coronavirus dari kelelawar…menular ke manusia.”

Kelelawar dianggap sebagai pejamu asli Coronavirus, yang secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, yang kemudian dianggap melompat ke binatang lain, yang disebut sebagai pejamu perantara, sebelum melompat ke manusia. Kelelawar tidak dijual di Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan.

Musang sawit, mamalia yang ditemukan di Asia, adalah pejamu perantara dari sindrom pernapasan akut yang parah (SARS), wabah yang berasal dari Tiongkok pada tahun 2002, sementara unta adalah pejamu perantara sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), wabah di Arab Saudi pada tahun 2012. Para peneliti menelusuri pejamu asli terhadap kelelawar di kedua wabah tersebut.

Jenis Coronavirus baru ditemukan memiliki kesamaan genetik 96,2 persen dengan Coronavirus yang ditemukan dalam tubuh kelelawar tapal kuda pada tahun 2013, yang disebut RaTG13, di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok — 1.000 mil dari Wuhan. 

Menariknya, ilmuwan Tiongkok dari Institut Virologi Wuhan tidak menerbitkan genom untuk RaTG13 hingga 23 Januari tahun ini.

Yuhong Dong, seorang ahli penyakit menular virus dan kepala ilmiah di perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Swiss, SunRegen Healthcare, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa kesamaan genetik seperti itu tidak cukup untuk membenarkan bahwa RaTG13 adalah sumber langsung SARS-CoV-2, dengan kemiripan sekitar 99,9 persen perlu diidentifikasi sebagai leluhur langsung.

Coronavirus memiliki lebih dari 30.000 basa asam nukleat RNA. Bahkan perbedaan genetik hanya 4 persen berarti bahwa setidaknya 1.200 basa berbeda. Perbedaan 1.200 basa masih bermakna, kata Yuhong Dong.

Baru-baru ini, para ilmuwan di Universitas Pertanian Tiongkok Selatan di Provinsi Guangdong mengumumkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki kecocokan 99 persen dengan sebuah Coronavirus yang diidentifikasi dalam tubuh trenggiling — menunjukkan bahwa trenggiling mungkin

sebagai pejamu perantara.

Tim ilmuwan meninjau lebih dari 1.000 sampel dan menemukan 70 persen trenggiling membawa virus dari keluarga patogen yang sama dengan SARS-CoV-2.

Namun, tim ilmuwan belum merilis penelitian atau data apa pun dari pengujian tersebut. Yuhong Dong mengatakan mereka juga belum mengungkapkan dari mana trenggiling yang mereka uji berasal, mengakibatkan klaim mereka mustahil untuk dibuktikan. 

Apakah Rekayasa Genetika?

Beberapa orang menawarkan teori bahwa Coronavirus mungkin hasil akibat rekayasa genetika atau kecelakaan laboratorium, kemungkinan yang tidak dapat dikesampingkan oleh Sean Lin dan Yuhong Dong pada tahap ini.

Yuhong Dong mengatakan mungkin sangat sulit untuk membuktikan apakah Coronavirus itu direkayasa, karena proses seperti itu dapat dilakukan tanpa meninggalkan bukti perbedaan.

“Saya belum pernah melihat artikel ilmiah yang dapat menjelaskan asal-usul asli Coronavirus dengan jelas, reservoir alaminya, dan pendahulunya yang terdekat,” tambah Yuhong Dong.

Pertanyaan apakah tindakan manusia dapat menyebabkan Coronavirus menarik perhatian yang cukup besar, di mana beberapa media dan ilmuwan menyebutnya sebagai “teori konspirasi.”

Sean Lin mengatakan label semacam itu tidak memiliki tempat dalam penyelidikan ilmiah.

“Saat orang mempertanyakan asal usul Coronavirus, tidak berarti itu adalah teori konspirasi. Orang-orang tidak cukup paham bagaimana Coronavirus bermutasi,” kata Sean Lin, menambahkan masih banyak pertanyaan yang belum dijawab.

Mutasi khusus pada asam amino Coronavirus — membuat Coronavirus semakin menular ke manusia — “tidak biasa dalam arti akademis,” kata Fang Chi-tai, seorang profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas National Taiwan, pada seminar yang diselenggarakan di Universitas National Taiwan pada tanggal 22 Februari, menambahkan bahwa mutasi semacam  itu cenderung tidak terbentuk di alam “sekaligus.”

“Dari sudut pandang akademik, memang mungkin asam amino itu ditambahkan ke COVID-19 [penyakit yang disebabkan oleh jenis Coronavirus baru] di laboratorium oleh manusia, ”kata Fang Chi-tai, Taiwan News melaporkan.

Ilmuwan lain menolak gagasan itu, dengan mengatakan Coronavirus itu berasal dari proses evolusi alam.

Richard H. Ebright, Direktur Laboratorium di Institut Mikrobiologi Waksman dan seorang profesor kimia dan biologi kimia di Universitas Rutgers, mengatakan bahwa berdasarkan urutan genom dan sifat Coronavirus, “tidak ada dasar untuk mencurigai Coronavirus itu direkayasa.”

Tetapi Richard H. Ebright memang membiarkan kemungkinan Coronavirus itu masuk ke populasi manusia melalui kecelakaan laboratorium, “karena Coronavirus RaTG13 dalam tubuh kelelawar dan Coronavirus dalam tubuh kelelawar yang berkaitan erat juga diketahui hadir di suatu laboratorium,” kata Richard H. Ebright kepada situs web The Street, yang merujuk pada koleksi Coronavirus di Institut Virologi Wuhan. “Infeksi manusia pertama juga dapat terjadi akibat kecelakaan laboratorium.”

Institut Virologi Wuhan, yang terletak beberapa mil dari Pasar Makanan Laut Huanan, secara terbuka membantah bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber wabah.

Yuhong Dong mengatakan bahwa ia ingin melihat Institut Virologi Wuhan menjadi lebih transparan, seperti pengungkapan semua virus yang sedang dipelajari oleh Institut Virologi Wuhan — sehingga orang luar dapat membuktikan apakah Institut Virologi Wuhan ada hubungannya dengan wabah Coronavirus. (Vv/asr)

Eva Fu Berkontribusi dalam laporan ini

FOTO : Petugas keamanan memeriksa suhu penumpang di Dermaga Sungai Yangtze di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 22 Januari 2020. (Foto oleh Getty Images)

Video Rekomendasi :


Kita yang Beralih dari Histeria ke Histeria

oleh Dennis Prager

Kita beralih dari histeria ke histeria.

Dan itu pun tidak terlalu akurat. Kini kita menanggung banyak histeria sekaligus.

 Yang terbaru, tentu saja, adalah COVID-19, yang lebih dikenal sebagai Coronavirus. Selain Tiongkok, tempat Coronavirus berasal, kota-kota besar di Italia dan Jepang dikarantina, dan Jepang menutup semua sekolah. Di Amerika menyatakan, saat artikel ini ditulis, ada enam orang — kebanyakan, jika tidak semua, ada di antaranya sudah sakit — telah meninggal, negara bagian Washington (tempat keenam orang tersebut meninggal) dan Florida dan kota San Francisco menyatakan negara bagian keadaan darurat.

Banyak konferensi bisnis internasional dan domestik dibatalkan, mencakup: 

• KTT Inisiatif Google News pada akhir bulan April di Sunnyvale, California.

• KTT Global Microsoft MVP tanggal 15-20 Maret di Bellevue dan Redmond,

Washington (kini menjadi acara online saja).

• KTT Pemasaran Global Facebook, tanggal 9-12 Maret di San Francisco.

• MWC (Mobile World Congress) Barcelona, ​​disebut sebagai “acara telepon seluler terbesar di dunia.”

 Amazon meminta 798.000 karyawannya untuk menghentikan semua perjalanan yang tidak penting, baik domestik maupun internasional, dengan segera.

 Sementara itu, menurut Time, “Saham Amerika Serikat kehilangan hampir 12% dan usd 3,5 triliun dihapus untuk saham yang terdaftar di Amerika Serikat. Itu adalah minggu terburuk untuk saham sejak krisis keuangan pada bulan Oktober 2008.”

Dan “hasil pada catatan Treasury 10-tahun mencapai rekor terendah intraday [terakhir] Selasa saat Coronavirus mengguncang pasar risiko dan investor masuk ke safe-haven,” menurut Markets Insider.

Jika tren ini berlanjut, ekonomi dunia cenderung memasuki resesi, jika bukan depresi.

Kecuali Coronavirus menjadi pembunuh massal di seluruh dunia, adalah adil untuk mengatakan bahwa histeria terhadap Coronavirus akan menyebabkan lebih banyak penderitaan daripada Coronavirus itu sendiri.

Semua ini mengarah pada tiga pertanyaan:

1. Mengapa kita tidak melihat reaksi yang sadar dan terukur terhadap Coronavirus?

2. Apa yang menyebabkan histeria ini?

3. Mengapa begitu banyak orang panik?

Jawaban untuk pertanyaan 1: Karena orang telah kehilangan semua perspektif.

Flu ini, seperti SARS dan flu babi sebelumnya, telah diberi nama. Setiap tahun puluhan ribu orang meninggal karena flu asal musim itu. Pada tahun 2017–2018 musim flu, di Amerika saja, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, sekitar 61.000 orang meninggal akibat flu. Tetapi karena flu itu tidak memiliki nama khusus, tidak orang lain yang peduli, selain orang-orang yang dekat dengan penderita yang meninggal karena flu mengetahui atau peduli akan flu tanpa nama itu.

Pada tahun 2003, ada histeria SARS, yang juga berasal dari Tiongkok, dan menewaskan total 774 orang di 29 negara.

Pada tahun 2009, Organisasi Kesehatan Dunia, yang harus diganti namanya menjadi Organisasi Histeria Dunia, meningkatkan tingkat siaga pandemi flu babi di seluruh dunia (varian virus H1N1) hingga Fase 6, tingkat peringatan tertinggi.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, flu babi menginfeksi sekitar 61 juta orang Amerika, di antaranya 12.269 orang meninggal. Untuk menempatkan itu dalam perspektif, juga sesuai dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, flu musim berikutnya, yaitu tahun 2010-2011, menewaskan sekitar 37.000 orang Amerika; pada tahun 2012-2013, 43.000 orang meninggal akibat flu; dan seperti yang disebutkan, pada tahun 2017–2018, 61.000 orang meninggal (angka atas Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adalah 95.000).

Jawaban untuk pertanyaan 2: Sangat banyak karena media berita. Ya, Berita media kewalahan melaporkan hampir setiap diagnosa baru Coronavirus 24 jam sehari selama seminggu. Pelaporan media yang tipikal adalah ini dari sebagian besar surat kabar Kanada yang banyak dibaca, The Globe and Mail: “COVID-19 menyebar begitu cepat sehingga seorang peneliti Harvard memperingatkan bahwa 40 hingga 70 persen dari orang dewasa di dunia akan terinfeksi.” Tetapi media berita tidak pernah repot-repot memberitahu anda bahwa anda sedang “terinfeksi” bagi hampir semua orang, tidak mengancam jiwa.

Jawaban untuk pertanyaan 3: Yang ini adalah membingungkan.

Saya tidak yakin mengapa orang mudah panik. Mungkin panik dibangun dalam sifat manusia. Mungkin itu adalah kekuatan media untuk mempengaruhi orang. Mungkin memang begitu karena hidup begitu mudah di dunia modern di mana orang mengharapkan hidup tanpa penyakit mematikan atau kematian dini dari sebab apa pun. Mungkin memang begitu karena kurangnya perspektif yang disebutkan di atas.

Ada hal-hal yang membuat orang panik. Misalnya, penghinaan terhadap Amerika dan kapitalisme yang diajarkan kepada generasi muda Amerika dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi adalah patut panik. Utang tingkat ekstrim yang meruntuhkan ekonomi yang secara tidak bertanggung jawab kita bebankan ke punggung generasi masa depan untuk mempertahankan “hak” adalah patut panik.

Begitu juga dengan seksualisasi dini anak-anak — mendorong anak-anak untuk memilih jenis kelaminnya sendiri dan membawa anak berusia 5 tahun ke perpustakaan umum untuk “drag queen story hour.” Tetapi hal-hal seperti itu hampir tidak terdaftar pada kebanyakan orang Amerika.

Saya merasa ngeri untuk anak-anak hari ini. Anak-anak tanpa henti diberitahu bahwa pemanasan global menimbulkan “ancaman eksistensial” terhadap kehidupan di bumi. Anak-anak tanpa henti diberitahu bahwa Presiden Donald Trump menimbulkan “ancaman eksistensial terhadap Amerika” – misalnya, kata-kata itu beberapa minggu yang lalu digunakan oleh Frank Rich di New York Magazine, dan digunakan oleh “moderat” Michael Bloomberg berulang kali dalam pidatonya. 

Dan kini anak-anak diberitahu bahwa keluarganya lebih baik menimbun  kertas toilet karena hanya Tuhan yang tahu kapan mereka tidak dapat meninggalkan rumah mereka.

Itu adalah presiden Partai Demokrat AS yang memberitahu orang Amerika, selama Perang Dunia II, bahwa “kita tidak perlu takut apa pun selain takut itu sendiri.” Ia adalah idola liberal.

Itu kurang lebih persis apa yang dikatakan Donald Trump. Namun ia adalah seorang “ancaman eksistensial” bagi negara Amerika Serikat.

*Dennis Prager adalah Host Talkshow Radio dan kolumnis di Amerika Serikat

FOTO : Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers harian tentang virus corona baru, yang dijuluki COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa pada 2 Maret 2020. (Fabrice Coffrini / AFP via Getty Images)

https://www.youtube.com/watch?v=8xkTo7CqnGs


Penyelamatan Emosional Kucing Obesitas yang Tinggal di Jalanan Setelah Kematian Pemiliknya

0

Meskipun memiliki beberapa kilo tambahan merupakan masalah kesehatan bagi siapa pun, kadang-kadang ini juga dapat membantu menyelamatkan hidup kita. Setidaknya itulah yang terjadi pada seekor kucing yang tidak memiliki rumah, yang ukuran dan masalah kesehatannya memungkinkannya menemukan keluarga baru.

Ketika staf Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA) di Wake County, North Carolina, menerima Bazooka Joe, mereka mengetahui bahwa foto-foto yang mereka perlihatkan tidak sesuai dengan kenyataan.


Kucing ini sangat besar sehingga penampungan mereka harus membuat tempat tidur khusus agar kucing dapat beristirahat dengan nyaman

Tempat tidur untuk kucing ukuran standar tidak berfungsi untuk tidur Bazooka Joe. Raksasa ini memiliki berat lebih dari 16 kilogram.

“Sungguh menakjubkan seberapa besar itu, dan berapa banyak waktu yang dimilikinya. Panjangnya lebih dari 86 sentimeter, jadi ini adalah kucing yang sangat persegi, ”kata Darci VanderSlik, direktur komunikasi untuk SPCA di Wake County.

Bazooka dalam kontrol Hewan North Carolina, setelah mantan pemiliknya meninggal. Ketika kucing itu tiba, dia tampak tak terurus, bulunya kusut dan kotor karena ukurannya membuatnya sulit untuk menerima perawatan yang tepat.

Tidak hanya perawatan ini masalah, tetapi mobilitas kucing juga dikondisikan. Meski sudah berusia 5 tahun ia masih memiliki semangat bermain yang cukup.

“Dia berjuang untuk memperbaiki dirinya sendiri, dia berjuang untuk bermain dengan mainan, untuk melakukan apa yang kucing normal lakukan. Dia masih sangat gesit untuk kondisinya: dia melompat dari tempat tidur dan menaiki tangga, ”kata VanderSlik.

Meskipun membutuhkan banyak perawatan dan diet khusus, kucing yang manis ini telah memenangkan hati. Ini adalah Robin Anderson, yang memutuskan untuk mengadopsi dia setelah melihat foto-fotonya di Facebook tempat penampungan.

Selain itu, Robin dan Bazooka memiliki riwayat yang sama tentang kelebihan berat badan dan karyawan penampungan tahu dia bisa membantu kucing dengan makanannya.

“Dia sendiri telah kehilangan lebih dari 54 kilogram dan sekarang berlari maraton. Jadi saya sangat bersemangat untuk campur tangan dan membantunya mendokumentasikan perjalanan penurunan berat badannya. Dia bahkan ingin mengambil keuntungan dari pelatihannya sehingga dia dapat melakukan beberapa kardio, ”kata VanderSlik.

Hanya dalam waktu seminggu, kucing raksasa itu telah menemukan rumah baru tempat ia berganti nama menjadi King Arthur dan memiliki saudara baru bernama Rufus. Sekarang, dengan rumah baru dan keluarga baru, kita tahu bahwa masa depan yang menjanjikan dan sehat ini menanti Arthur ini.(yn)

Sumber: zoorprendente

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/HcKq5WfnyaM

Apa Itu Virus dan Mengapa Virus Membuat Kita Sakit?

Seorang pakar virus menjelaskan parasit kecil ini. Hal demikian seiring ketakutan akan virus corona COVID yang terus berlanjut. Pakar virus Marilyn J. Roossinck menjawab beberapa pertanyaan dalam tulisannya yang diterbitkan di The Conversation.

Marilyn J. Roossinck adalah profesor patologi tanaman dan mikrobiologi lingkungan di Pennsylvania State University. 

Catatan Editor: Beberapa virus menyebabkan flu biasa, dan beberapa virus adalah sangat penting bagi manusia untuk bertahan hidup. Saat para pemimpin kesehatan dunia berusaha menentukan cara menanggapi jenis virus corona baru.  Pada tulisan ini Marilyn J. Roossinck menyampaikannya dengan 5 petanyaan serta jawabannya. 

Berikut 5 pertanyaan tersebut : 

Pertama,   Apa Itu Virus?

Mendefinisikan virus telah menjadi tantangan, karena setiap kali kita datang dengan definisi yang baik, seseorang menemukan virus yang melanggar aturan. Virus adalah entitas yang menginfeksi kehidupan seluler. Virus sangat beragam. 

Virus yang paling sederhana hanya memiliki sepasang gen yang terbuat dari RNA atau DNA terbungkus mantel protein. Virus lainnya memiliki ratusan gen, lebih banyak dari beberapa bakteri.

Semua virus pada dasarnya adalah parasit. Virus membutuhkan pejamu untuk replikasi. Virus tidak dapat menghasilkan energi sendiri seperti sel.

Kedua, Mengapa Virus Membuat Orang Sakit?

Saat muncul penyakit virus baru pada manusia, paling sering karena virus

telah melompat dari spesies yang berbeda ke manusia. Virus terburuk seringkali virus yang memiliki spesies baru melompat.

Setelah melompat spesies, virus melewati proses penyesuaian ke pejamu baru. Namun, tantangan sebenarnya adalah si pejamu. 

Saat si pejamu berusaha mencari tahu cara menyesuaikan diri dengan invasi dari sesuatu yang sama sekali baru, sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan. Inilah yang membuat si pejamu sakit. 

Biasanya bukanlah keuntungan bagi virus untuk membuat orang menjadi sakit; itu adalah kecelakaan sistem kekebalan tubuh si pejamu bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang tidak dikenalinya.

Virus yang telah berada dalam tubuh pejamu untuk waktu yang lama cenderung menyebabkan penyakit. Sebagai contoh, HIV melompat ke manusia dari primata liar, di dalam tubuh primata liar, virus tidak menyebabkan penyakit apa pun.

Setiap hubungan pejamu-virus adalah berbeda. Dalam kebanyakan kasus, virus tidak menyebabkan penyakit apa pun, dan banyak yang bermanfaat. Misalnya, pada tikus, virus herpes mencegah infeksi dari bakteri pes.

Ketiga, Mengapa Adalah Sangat Penting untuk Mengetahui  Asli Sumber Virus?

Jika virus itu berasal dari hewan, dengan mengetahui apa hewan itu maka membantu memutus rantai infeksi. 

Mengetahui sumber virus juga membantu para ilmuwan memahami mutasi yang mungkin terjadi pada genom virus tersebut. Itu karena melompatnya virus ke pejamu mempengaruhi variasi genom virus. 

Saat virus berada dalam tubuh pejamu untuk waktu yang lama, maka genom virus disesuaikan dengan pejamu, dan mutasi tidak dapat ditoleransi.

Keempat,  SARS adalah Musuh yang Tangguh dan Kemudian Tampaknya Hilang. Mengapa?

Langkah-langkah untuk mengendalikan  SARS dimulai lebih awal, dan SARS sangat berhasil dikendalikan. Kuncinya adalah menghentikan rantai penularan dengan mengisolasi individu yang terinfeksi. 

SARS memiliki masa inkubasi yang singkat; orang umumnya menunjukkan gejala pada dua hingga tujuh hari. Tidak ada kasus yang terdokumentasi mengenai siapa yang menjadi sumber SARS tanpa menunjukkan gejala.

Menghentikan rantai transmisi adalah jauh lebih sulit bila waktu inkubasi jauh lebih lama, atau bila beberapa orang tidak menunjukkan gejala apa pun. 

Ini mungkin adalah kasus dengan virus yang menyebabkan CoVID-19, jadi menghentikan wabah CoVID-19 mungkin membutuhkan lebih banyak waktu.

Kelima, Apa Cara Terbaik untuk Mengobati Virus?

Virus tidak merespons antibiotik, dan dalam beberapa kasus minum antibiotik dapat memperburuk keadaan, karena antibiotik dapat melukai bakteri normal di usus yang merupakan bagian penting dari respon kekebalan tubuh. 

Obat antivirus dapat bermanfaat membasmi beberapa virus. Akan tetapi kecepatan mutasi sebagian besar virus menunjukkan virus menjadi kebal terhadap antivirus dengan sangat cepat.

Terapi terbaik adalah memberi pasien alat terbaik untuk memungkinkan tubuh pasien melawan infeksi. Ini biasanya berarti istirahat dan menjaga cairan tubuh tercukupi. 

Infeksi virus dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga pasien harus dipantau ada tidaknya infeksi sekunder yang mungkin memerlukan terapi lain. Pencegahan adalah penting. Orang sakit perlu diisolasi, dan orang sehat perlu tindakan pencegahan.

Sebagian besar virus pernapasan tidak ditularkan hanya dengan menghirup virus tersebut dari napas orang sakit. Akan tetapi ditularkan dengan cara tangan anda terpapar dengan tetesan kecil dari batuk atau bersin orang yang sakit itu,  kemudian anda menyentuh wajah, mulut, mata dan hidung anda. Karena itu, mencuci tangan dengan benar adalah sangat penting. (Vv)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=8xkTo7CqnGs


Semua Orang di Ruang Bersalin Terkejut Ketika Mereka Melihat Tubuh Bayi Itu

0

Ketika seorang bayi datang ke dunia, orangtua dan keluarga akan menyambutnya dengan gembira. Ketika mereka melihatnya, mereka melakukan semacam pemindaian visual untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Namun, terkadang kekhasan beberapa makhluk kecil ini mengejutkan banyak orang. Ini terjadi dengan seorang bayi laki-laki di Amerika Serikat, yang lahir sebagai ‘Wolverine kecil’.

Anthony Lopez, 28 tahun, dan Nancy Rivera, 26 tahun, tinggal di Minnesota, AS. Mereka memiliki seorang putri berusia satu tahun bernama Natalia, dan mereka menunggu untuk bayi kedua mereka.

Sang ayah, yang bekerja sebagai teknisi laboratorium, tidak sabar ingin melihat anak lelakinya dan memeluknya.
 
Dan tepat pada tanggal 28 Januari Nancy dibawa ke Rumah Sakit Bersalin di Saint Paul, Minnesota dengan semua tanda-tanda bahwa ia siap untuk membawa bayinya ke dunia. Bayi itu dilahirkan dalam kantong ketuban dengan berat normal.

Tetapi yang mengejutkan orangtua dari bayi yang baru lahir, adalah banyaknya rambut yang menutupi tubuh putranya, dan rambut yang lebat berwarna hitam pekat.

Lengan, bahu, punggung, dan kaki Jonathan penuh dengan bulu. Pasangan yang bangga itu bercanda dan membandingkannya dengan Wolverine kecil, karakter mutan terkenal dari Marvel.

“Kita tidak percaya berapa banyak rambutnya. Jonathan seperti Wolverine kecil, ”kata ayah yang terkejut itu.

Para perawat, dan semua staf rumah sakit juga terkesan dengan bayi berbulu itu.

“Ketika dia pertama kali keluar, dia hampir memiliki janggut di wajahnya dan beberapa orang bercanda bahwa dia akan bercukur sebelum dia mulai berjalan,” tambah sang ayah.

Selama kehamilan, Nancy melakukan semua ultrasoundnya, tetapi tidak ada yang menunjukkan apa pun yang mengindikasikan bahwa anak itu akan lahir dengan berbulu. Orang tua berpikir bahwa itu mungkin, karena mereka tidak belajar di salah satu mesin 4D baru.

Tetapi dokter mengatakan bahwa mungkin rambut tubuh yang melimpah akan menghilang secara sendirinya dari tubuh anak, dengan mandi harian dan berlalunya waktu.(yn)

Sumber: viralistas

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E

Anjing Menderita Luka Tembak Saat Melindungi Gadis Kecil dari Perampok Bersenjata

0

Temui Starla, anjing penjaga berusia dua tahun yang menyelamatkan hidup seorang gadis kecil dari perampok bersenjata.

Pada hari Selasa, 3 Maret, tepat sebelum jam 3 sore, dua orang – satu di antaranya bersenjata – muncul di kediaman Ewing di Fulton Selatan, Georgia, AS, dengan maksud untuk merampok rumah tersebut.

Namun, rencana mereka dapat digagalkan berkat aksi Yorkie yang sangat berani, yang melindungi gadis kecil serta mengusir para penyusup.

(Foto: WKRG / YouTube)

Dion Ewing menjelaskan kepada WGCL bagaimana insiden itu terjadi. Keponakannya sendirian di rumah saat itu, dengan hanya diteman oleh Starla, anjing peliharaanya.

Namun, ketenangannya segera terganggu ketika dua pria muncul di rumahnya.
Dion berkata: “Keponakanku mendapat peringatan di teleponnya … tentang seseorang yang mendekat.”

Keponakannya hanya duduk dan menonton ketika para lelaki itu mulai mencoba memaksa masuk ke dalam rumah.

Dion menambahkan: ” Salah satu dari mereka memutar ke belakang rumah dan menendang pintu dan dia menendangnya sekitar dua kali dan kemudian bagian pintunya terbuka. “

(Foto: WKRG / YouTube)

Begitu mereka masuk, Starla mengejar perampok itu. Namun, dalam prosesnya, dia ditembak dua kali. Untungnya, Starla mengalihkan perhatian para pengganggu dan memberi keponakan Dion waktu untuk melarikan diri melalui garasi.

“Tapi ketika dia sudah berlari keluar, orang yang membawa pistol bertanya kepada temannya apakah mereka ingin menembaknya,” tambah Ewing. Untungnya mereka tidak pernah benar-benar menembak gadis kecil itu – karena Starla belum menyerah. ‘Mereka mengejarnya dan anjing itu mengejar di belakang mereka. Bahkan setelah ditembak, “katanya.

(Foto: WKRG / YouTube)

Setelah kejadian itu, Starla yang berani itu membuat pemulihan yang stabil. Seperti yang dikatakan Dion:

“Hal kecil ini di sini. Itu seperti anjing penjaga kecil. Dan kami mencoba untuk membatasi pergerakan karena di mana dia terluka. Mereka tidak ingin dia merobek laserasinya. Dia tertembak di kaki depan dan kakinya.”

Kedua perampok itu lari terbirit-birit setelah Starla mengganggu rencana mereka, melaju kencang dari tempat kejadian.

Saat ini tidak ada rincian yang diketahui tentang penyelidikan atas insiden tersebut – namun, siapa pun dengan informasi apa pun tentang mereka dianjurkan untuk menghubungi Departemen Kepolisian Fulton Selatan.(yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/HcKq5WfnyaM

Wanita Ini Telah Merawat Tanamannya Selama 2 Tahun Sebelum Menemukan Itu Imitasi

0

Tanaman hias dalam rumah yang penuh warna-warni, dan sehat akan menghembuskan nafas kehidupan ke rumah. Namun, mereka membutuhkan tingkat perawatan khusus – bahkan yang palsu sekalipun.

Tanaman imitasi telah lama menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghidupkan rumah tangga mereka tanpa komitmen untuk merawatnya. Tidak seperti yang asli, mereka tidak membutuhkan tingkat cinta dan perhatian yang lebih.

Namun, bagi sebagian orang, mereka akan lebih puas untuk memelihara tanaman yang asli.

Seperti Caelie Wilkes yang sangat bangga dengan sukulennya – tanaman dengan daun yang tebal dan berdaging ini sangat mahir dalam menyimpan air, dan karenanya sangat sulit untuk mati. Selama dua tahun dia telah merawatnya dengan tingkat perawatan terbaik.

Dalam sebuah posting Facebook, dia menulis: “Saya sangat bangga dengan tanaman ini. Itu penuh, pewarnaan yang indah, tanaman yang sempurna. Saya meletakkannya di jendela dapur saya. Saya selalu menyirammnya, jika orang lain mencoba menyirami sukulen saya, saya akan melarangnya karena saya hanya ingin menjaganya dengan baik. Saya benar-benar menyukai sukulen saya. “

Pada 28 Februari, Caelie memutuskan sudah waktunya untuk memindahkan sukulen ke wadah baru.

“Saya menemukan vas lucu, yang sangat cocok,” tulisnya.

Namun, ketika dia mengeluarkan dari potnya, Caelie tidak bisa mempercayai matanya – sukulennya, pada kenyataannya, adalah tanaman palsu. Oh sayang.

Dalam postingannya dia menjelaskan:

“Saya menaruh begitu banyak cinta ke tanaman ini! Saya mencuci daunnya. Berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tampak terbaik, dan itu benar-benar plastik! Bagaimana saya tidak tahu ini. Saya mengeluarkannya dari wadah yang diletakkan di atas styrofoam dengan pasir menempel di atasnya! Saya merasa dua tahun terakhir ini tertipu.”

Postingannya telah menjadi viral. Meskipun itu pasti lucu, kebanyakan orang tampaknya memiliki banyak empati terhadap penderitaan Caelie.

Seorang pengguna menulis: “Saya malu mengatakan ini adalah sesuatu yang akan saya lakukan.”

Pengguna lain berkomentar: “Ketika saya adalah pemilik pabrik pemula, ibu saya memberi saya sukulen palsu, tetapi saya pikir itu nyata dan ini terjadi pada saya, butuh waktu berbulan-bulan untuk menyadari itu palsu.”

Tanaman itu mungkin palsu, tetapi cinta yang dimiliki Caelie untuk tanaman itu nyata. (yn)

Sumber: Unilad

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/KeBoTZRIZGk

Virus Corona ‘Menghantam’ Mesin Sensor Internet di Tiongkok

0

Eva Fu – The Epochtimes

Coronavirus atau Virus Corona yang menyebar cepat mencapai puncak agen sensor internet Tiongkok dan 10 karyawan menderita sakit. Itu juga merupakan contoh penularan masyarakat yang berkelanjutan, yang berarti orang-orang menularkan Coronavirus satu sama lain saat bergaul.

Menurut konferensi pers mengenai wabah Coronavirus pada tanggal 27 Februari 2020 di Beijing, infeksi Coronavirus  dimulai saat seorang petugas kebersihan yang sakit mulai batuk pada tanggal 18 Februari namun harus tetap bekerja. 

Petugas kebersihan tersebut, bermarga Sun, dinyatakan positif terinfeksi Coronavirus pada tanggal 24 Februari. Pada tanggal 26 Februari, para pejabat memastikan di antara 10 rekan kerja Sun terinfeksi Coronavirus.

10 Kasus ini mencakup 9 pekerja dari perusahaan manajemen properti yang bertugas sebagai pekerja alih daya, sedangkan satu kasus adalah pekerja layanan katering pihak ketiga. Para pejabat mengkarantina 178 kontak dekat dan sudah melakukan desinfeksi unit kerja.

Para pejabat mengindikasikan perusahaan yang terkena dampak sebagai lembaga milik negara tetapi tidak menyebutkan namanya. Namun alamat yang diberikan pada pemberitahuan tanggal 25 Februari dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing mengungkapkan lembaga itu adalah Pusat Tim Koordinasi Teknis Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional Tiongkok, yakni sebuah badan di bawah kendali Administrasi Ruang Dunia Maya Tiongkok, kantor pengatur internet yang top di Tiongkok.

Ada sukacita di antara netizen dan pembangkang Tiongkok, yang menyaksikan lembaga yang berfungsi sebagai alat pengawasan bagi rezim Tiongkok untuk menindak kebebasan berbicara mereka. Di Twitter, yang hanya dapat diakses melalui VPN di Tiongkok, sebuah postingan mengomentari “kejatuhan” lembaga tersebut, menerima lebih dari 1.800 suka. 

Lembaga itu berperan penting dalam mengendalikan informasi di ruang internet Tiongkok, termasuk memberlakukan pendaftaran nama asli pada platform media sosial utama, seperti Weibo yang mirip-Twitter, dan menghapus akun pengguna vokal atau komentar yang dianggap tidak selaras.

“Dengan Great Fire Wall, Partai Komunis Tiongkok menempatkan lebih dari 1 miliar penduduk Tiongkok seperti ‘katak di bawah tempurung. Mata dan telinga kami ditutup, dan mulut kami dijahit rapat…kami terputus dari dunia luar,’” kata Hu Jia, seorang aktivis hak asasi manusia yang terkemuka yang berbasis di Beijing.  Hu Jia menyebut berita itu sebagai pertunjukan “retribusi.”

Wakil Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Beijing, mengatakan dalam konferensi itu, bahwa Sun baru saja kembali dari kota lain. Sebelum kembali bekerja, ia menjalani masa karantina karena ia sering kontak dengan rekan kerja lain dari Handan, sebuah kota di dekat Provinsi Hebei, Pang Xinghuo.  

Para pejabat menemukan antibodi untuk Coronavirus dalam tubuh pekerja itu, menunjukkan bahwa rekan kerja itu sebelumnya sudah pernah terinfeksi Coronavirus. Para pejabat percaya Sun tertular Coronavirus dari rekan kerja itu selama periode tersebut. Itu yang disebut Pang Xinghuo sebagai “kasus impor,” di mana Coronavirus “diimpor” dari daerah lain.

Para pekerja lainnya yang terinfeksi Coronavirus berbagi asrama yang sama atau bekerja di kantor yang sama yang berdekatan dengan asrama, artinya itu juga merupakan kasus penyebaran masyarakat.

Zhu Sheng, Wakil Direktur Distrik Chaoyang, tempat infeksi terjadi, mengatakan pihaknya menutup fasilitas tersebut dan membatasi pergerakan kendaraan dan personel. Zhu Sheng mengatakan pihaknya telah menguji semua karyawan dan tidak menemukan adanya infeksi tambahan.

Dalam kasus lain yang diimpor baru-baru ini, Huang, seorang wanita tahanan yang baru dibebaskan dari Wuhan, melakukan perjalanan kembali ke Beijing dan kemudian dipastikan terinfeksi Coronavirus. Beijing meluncurkan sebuah penyelidikan bagaimana Huang berhasil melanggar larangan transportasi dan meninggalkan Wuhan.

Tiongkok melaporkan total hampir 79.000 kasus, dimana 400 kasus berada di Beijing, meskipun analis dan penduduk Tiongkok menduga bahwa angka-angka yang dilaporkan itu adalah jauh lebih rendah.

Pejabat Beijing mencatat lebih dari 200 kasus penularan masyarakat selama beberapa minggu terakhir. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada tanggal 23 Februari di hadapan 170.000 pejabat dan personil militer, pemimpin Tiongkok Xi Jinping menjadikan Beijing sebagai salah satu daerah yang dikarantina sebagai upaya pengendalian wabah Coronavirus.

Pada tanggal 20 Februari, Rumah Sakit Fuxing, sebuah rumah sakit terkemuka di Beijing, melaporkan 34 kasus infeksi yang didapat dari masyarakat, mencakup delapan pekerja medis serta sembilan perawat dan petugas kebersihan. Rumah sakit sementara menutup dua bangunan untuk menempatkan 668 orang di bawah pengawasan medis.

Pada hari yang sama, Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking juga mengumumkan infeksi yang didapat dari rumah sakit yang melibatkan seorang pasien yang menjalani dialisis ginjal, putrinya, dan menantunya. Masih belum jelas apakah pasien dialisis ginjal itu menularkan Coronavirus kepada anak dan menantunya itu atau sebaliknya.

Seruan Beijing meminta pabrik untuk melanjutkan produksi telah memicu lebih banyak kecemasan terjadinya infeksi-silang.

Pada tanggal 18 Februari, seorang petugas di lembaga pemerintah di distrik Xicheng terinfeksi Coronavirus, yang menyebabkan 69 orang yang kontak dekat dengannya dikarantina.

Dangdang.com, sebuah perusahaan e-commerce Tiongkok, meminta semua karyawannya untuk bekerja dari rumah setelah satu pekerja didiagnosis terinfeksi Coronavirus.

Pada tanggal 21 Februari, seorang pekerja bermarga Wang di China Paper Corporation, perusahaan pembuat kertas milik negara, melaporkan infeksi di keluarganya. Istri Wang, yang terinfeksi Coronavirus, baru-baru ini bepergian ke Hubei. Satu gedung kantor yang berbagi ruang dengan tujuh perusahaan kini ditut up.

Keakuratan uji asam nukleat, yang merupakan metode standar untuk menyaring Coronavirus, juga masih dipertanyakan. Wang Chen, ahli paru dan Direktur Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok, lembaga medis top di Tiongkok, mengatakan kepada penyiar negara CCTV pada tanggal 6 Februari bahwa sejauh ini uji ini hanya memiliki tingkat deteksi 30 hingga 50 persen.

Istri Wang, misalnya, batuk-batuk sejak tanggal 7 Februari tetapi pada tanggal 12 Februari hasil uji asam nukleat adalah negatif.

Hasil usap tenggorokan pasien lain adalah negatif tiga kali, tetapi kemudian sampel saluran pernapasan bagian bawahnya memastikan orang tersebut terinfeksi Coronavirus. (vv)

FOTO : Seorang anggota staf supermarket yang mengenakan pakaian pelindung menggunakan termometer untuk memeriksa suhu tubuh pelanggan di pintu masuk supermarket di Beijing pada 29 Februari 2020. (STR / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :


Gejala Virus Corona COVID-19 yang Harus Diwaspadai dan Cara Melindungi Diri

Kasus Virus Corona COVID-19  yang bermula dari Wuhan, Tiongkok meluas ke seluruh dunia. Kini, jumlah kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terus meningkat di seluruh dunia — banyak orang bertanya-tanya apa gejala yang harus diwaspadai dan bagaimana melindungi diri dari virus corona.

Inilah yang harus anda ketahui untuk menjaga keamanan diri anda:

Apa Gejala Virus Corona

Virus Corona atau Coronavirus membuat orang sakit, biasanya penyakit saluran pernapasan  bagian atas yang ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa. Gejalanya meliputi pilek, batuk, radang tenggorokan, nyeri kepala dan demam yang berlangsung selama tiga atau empat hari.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, orang usia lanjut dan anak kecil, ada kemungkinan Virus Corona dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang jauh lebih parah seperti pneumonia atau bronkitis.

Cara Penyebaran Virus Corona

Penularan antar manusia terjadi saat seseorang bersentuhan dengan sekresi orang yang terinfeksi, seperti tetesan batuk.

Tergantung seberapa ganas virus corona, batuk, bersin, atau berjabat tangan dapat menyebabkan paparan. 

Coronavirus juga dapat ditularkan dengan cara anda menyentuh sesuatu yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi Coronavirus dan kemudian anda menyentuh mulut, hidung atau mata anda. 

Perawat kadang dapat terpapar Coronavirus saat menangani limbah pasien Coronavirus, menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS.

Coronavirus tampaknya menyebar terutama dari orang ke orang.

“Orang-orang dianggap paling menular saat mereka paling bergejala (yang paling menderita). Beberapa orang menularkan Coronavirus sebelum menunjukkan gejala; ada laporan mengenai hal ini terjadi dengan…Coronavirus, tetapi hal ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran Coronavirus,” demikian bunyi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS.

Cara Mengobati Virus Corona

Tidak ada pengobatan antivirus khusus, tetapi penelitian sedang dilakukan.

Sebagian besar waktu, gejala akan hilang dengan sendirinya dan para ahli menyarankan untuk mencari pengobatan dini. 

Jika gejalanya terasa lebih buruk daripada pilek biasa, berobat ke dokter. Dokter dapat meredakan gejala dengan meresepkan obat pereda nyeri atau demam. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengatakan pelembab ruangan atau mandi air panas dapat membantu meredakan sakit tenggorokan atau batuk.

Penderita Coronavirus harus menerima perawatan pendukung untuk meringankan gejala. Dalam beberapa kasus yang parah, mencakup perawatan untuk mendukung fungsi organ tubuh utama seperti dikatakan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS.

Orang-orang yang berpikir mereka mungkin telah terpapar Coronavirus harus menghubungi segera penyedia layanan kesehatan.

Berapa Lama Masa Inkubasi Virus Corona

Karantina biasanya diatur untuk masa inkubasi — rentang waktu di mana orang menderita penyakit setelah terpapar. Untuk Coronavirus, masa karantina adalah 14 hari dari tanggal terakhir paparan, karena 14 hari adalah periode inkubasi terpanjang yang ditunjukkan oleh penyakit serupa.

Bagaimana Anda Dapat Mencegah Agar Tidak Terinfeksi Virus Corona?

Belum ada vaksin untuk melindungi diri dari virus corona.

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat sedang mengerjakan vaksin tersebut, tetapi butuh waktu berbulan-bulan sampai uji klinis berlangsung dan lebih dari setahun sampai tersedia.

Sementara itu, anda dapat mengurangi risiko terinfeksi Coronavirus dengan menghindari orang yang terinfeksi Coronavirus. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta desinfeksi benda dan permukaan yang anda sentuh.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut anda. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.

Kesadaran adalah juga penting. Jika anda merasa sakit dan punya alasan untuk yakin bahwa disebabkan oleh Coronavirus, anda harus memberitahu penyedia layanan kesehatan dan mendapat pengobatan dini.

Artikel Ini Sudah Terbit di The Epochtimes

Video Rekomendasi :


Tangkal Corona, Prancis Larang Warganya ‘Cipika-Cipiki’ dan Pertemuan Publik

ETIndonesia – Prancis melarang semua pertemuan umum di dalam ruangan tertutup yang dihadiri lebih dari 5.000 orang. Langkah itu untuk memperlambat penyebaran kasus virus corona yang semakin cepat merebak. Prancis menganjurkan agar orang-orang  tidak saling Cipika-Cipiki saat bertemu.

Seperti dilaporkan The Associated Press pada 29 Februari 2020, jumlah kasus Prancis hampir dua kali lipat, menjadi 100 kasus, pada hari Sabtu 29 Februari, di mana 86 orang sedang dirawat di rumah sakit. Sebanyak dua orang meninggal dan 12 orang telah pulih seperti disampaikan kepala Layanan kesehatan Nasional Prancis, Jerome Salomon.

Pembatalan pertemuan besar di ruang terbatas diumumkan sebelum hari Sabtu oleh Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran. Pengumuman disampaikan setelah pertemuan khusus pemerintah yang fokus pada tanggapan terhadap epidemi virus corona.

Sebelumnya Olivier Veran menganjurkan agar orang-orang menghindari berjabatan tangan. Olivier Veran juga mengatakan orang-orang juga harus mengurangi apa yang disebut “la bise.” Yakni, kebiasaan di Prancis dan tempat lain di Eropa memberikan salam dengan saling mencium, atau saling mempertemukan  pipi namun pipi tidak bersentuhan.

Pembatasan ketat pada pertemuan umum berdampak langsung. Sebuah pameran dagang penting selama empat hari di Cannes untuk investor properti ditunda dari bulan Maret hingga Juni mendatang. 

Half-marathon yang dijadwalkan pada hari Minggu di Paris juga dibatalkan, karena ada karnaval di kota Annecy di Alpine. 

Menkes Prancis juga mengatakan acara dan pertemuan lainnya di luar ruangan yang memungkinkan bercampur baur dengan orang-orang dari daerah yang terinfeksi juga dibatalkan.

Pertemuan umum dilarang sepenuhnya di wilayah Oise di utara Paris yang memperlihatkan satu kluster kasus virus corona.  Termasuk, di sebuah kota di kaki pegunungan Alpen yang juga ada kasus infeksi virus corona. (Vivi/asr)

FOTO : Turis, beberapa mengenakan makser antre untuk memasuki museum Louvre di Paris, pada 28 Februari 2020. (Rafael Yaghobzadeh / AP)

Video Rekomendasi :


Dua Anjing Liar dengan Gigih Melindungi Nenek Tunawisma yang Buta yang Tidur di Tepi Sungai

0

Jangan pernah meragukan kesetiaan seekor anjing, itu adalah sesuatu yang kita semua bisa konfirmasi, mengingat sejauh yang mereka mau lakukan untuk kepentingan kita.

Dalam sebuah posting Facebook yang baru-baru ini dibagikan ke media sosial, sebuah kisah yang mengharukan hanya berupaya untuk lebih menegakkan kebenaran itu.

Peristiwa itu, yang terjadi di Thailand, memperlihatkan bagaimana dua anjing liar menunggu dengan sabar di tepi sungai. Namun, sementara mereka tampaknya tidak melakukan apa-apa, namun saat dilihat lebih dekat menunjukkan bahwa di sana ada seorang wanita tua yang berbaring di tepi sungai – tertidur.

(Foto: Facebook)

Terungkap oleh orang yang memposting foto itu bahwa wanita tua itu sebenarnya tunawisma yang buta, tetapi karena dia telah merawat dua anjing liar ini, anjing-anjing mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Bahkan, mereka melindunginya saat dia tertidur, itu seperti pelindungnya.

(Foto: Facebook)

Jika Anda ragu dengan pepatah lama bahwa ‘anjing adalah sahabat pria’, maka ini harus menjadi bukti yang Anda butuhkan.

Meskipun hal ini mungkin menarik untuk dilihat, kami berharap bahwa wanita tua dan anjing-anjingnya diberi bantuan yang mereka butuhkan, sehingga mereka dapat meninggalkan jalanan untuk selamanya.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/CQOdiOnRO5E

Masker Wajah Tidak Hanya Tidak Efektif, Mereka Mungkin Sebenarnya Meningkatkan Risiko Anda Terinfeksi

0

Masker bedah, masker N95, masker respirator – masker apa pun jenisnya, Anda tidak memerlukannya untuk melindungi diri dari COVID-19 dan Anda tidak boleh memakainya!

“Rata-rata orang sehat tidak perlu memakai masker, dan mereka tidak boleh memakai masker,” kata Dr.Eli Perencevich, MD, seorang spesialis pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa, AS.

(Foto: Guardian)

“Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka. [Jika] mereka memakainya secara salah, dan mereka dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka, ”kata profesor, seperti dilansir Forbes.

Tetapi bahkan jika Anda tahu cara memakai masker dengan benar, intinya adalah Anda tidak perlu melakukannya! Anda hanya harus mengenakan masker jika Anda sakit.

Virus corona ditransmisikan melalui tetesan, bukan melalui udara, sehingga Anda tidak dapat benar-benar menghirup virus. Masker bedah dirancang untuk menjaga agar tetesan tetap masuk dan tidak keluar sehingga tujuan utamanya adalah untuk menjaga agar pemakainya tidak membuat orang lain sakit.

“Suatu saat Anda ingin masker adalah jika Anda sakit dan Anda harus meninggalkan rumah,” kata Dr.Perencevich. Situasi lain di mana masker akan berguna adalah ketika Anda merawat seseorang yang memiliki virus, mengetahui bahwa Anda akan sering berada di dekat orang tersebut.

(Foto: Forbes)

Tapi masker N95 dan respirator harusnya aman bukan? Nggak.

Bahkan, 3M, produsen masker dan respirator utama bahkan mengakui bahwa, “tidak peduli seberapa baik respirator menempel ke wajah dan seberapa efisien media filter, pemakai perlu lubang kecil untuk bernapas di dalam respirator apa pun.”

Bagaimana ini meningkatkan kemungkinan Anda terinfeksi? Ya, menggunakan masker respirator dapat meningkatkan risiko infeksi karena Anda menjebak semua barang di udara yang Anda coba jauhi. Itu membuat napas sedikit lebih sulit, banyak orang akhirnya menyentuh wajah mereka.

“Mengenakan topeng itu rumit karena bisa menciptakan rasa aman palsu,” kata profesional medis. “Jika Anda tidak mencuci tangan sebelum melepas topeng dan setelah melepas topeng Anda, Anda bisa meningkatkan risiko.”

(Foto: FOX 11 Los Angeles)

Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari virus? Nah, sebanyak ini telah berulang kali, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

“Virus corona adalah virus ‘terbungkus’ yang berarti memiliki lapisan lemak luar [jadi] mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk ‘melarutkan’ lapisan lemak berminyak ini dan membunuh virus,” kata Karen Fleming, Phd , seorang profesor biofisika di Universitas Hohn Hopkins.

Jadi! Tetap berpegang pada apa yang Anda ketahui dapat mencegah virus teman, dan berhentilah untuk memborong masker ini.(yn)

Sumber: worldofbuzz

Video Rekomendasi:

https://youtu.be/fUTJyu07aG4

Dokter di Beijing : Wabah Virus Corona COVID-19 di Tiongkok Jauh Lebih Buruk Daripada yang Dilaporkan Secara Resmi

0

Angela Bright- The Epochtimes

Meskipun ada upaya oleh pejabat tinggi partai komunis untuk melindungi Beijing dari  Virus corona baru berapa pun biayanya, COVID-19 dengan cepat menyebar di seluruh Beijing. 

Sejumlah rumah sakit yang terletak di Distrik Xicheng sedang mengobati orang yang terinfeksi melalui penularan dari orang ke orang. Distrik Xicheng adalah rumah bagi kompleks Zhongnanhai yaitu rumah-rumah para tinggi pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok. Ada dokter Beijing yang dikutip oleh secretchina.com, mengatakan wabah virus Corona jauh lebih buruk daripada yang dilaporkan secara resmi

Direktur bagian penyakit dalam di sebuah rumah sakit di Beijing, menggunakan nama samaran HouYong, mengatakan bahwa adalah korupsi dan ketidakmampuan Partai Komunis Tiongkok yang mengakibatkan merebaknya wabah virus corona. Sedangkan staf medis yang dikirim ke Wuhan oleh Partai Komunis Tiongkok adalah yang dikorbankan. 

Ia juga mengungkapkan bahwa kasus yang dipastikan baru-baru ini di rumah sakit setempat adalah “sangat serius.”

 Hitungan Pasien Resmi yang Terinfeksi di Rumah Sakit Beijing

Pada konferensi pers tanggal 20 Februari mengenai pencegahan dan pengendalian virus corona di Beijing, Li Dongxia, Presiden Rumah Sakit Fuxing, mengumumkan bahwa 34 pasien yang terinfeksi virus corona dipastikan berada  di Rumah Sakit Fuxing pada pukul 6 pagi, hari itu.

Liu Xiaoguang, Wakil Direktur Fakultas Kedokteran Universitas Peking juga mengumumkan pada konferensi pers tersebut bahwa Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking memiliki tiga kasus yang dipastikan dan menempatkan 22 orang diawasi secara medis intensif.

Mengutip dari laporan Secret China, outlet media Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat, menghubungi beberapa dokter di rumah sakit Beijing pada tanggal 22 Februari 2020 untuk mendapatkan informasi dasar mengenai menyebarkan virus corona. Sebagian besar dokter tidak mau membicarakan wabah virus corona. Mereka menyatakan ketakutan akan konsekuensi bila diwawancara. 

Hong Nan, seorang ahli radiologi di Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking, yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kasus yang diduga virus corona berdasarkan CT scan, juga menolak untuk mengungkapkan informasi mengenai jumlah kasus di rumah sakit tempat ia bekerja. 

Ia hanya berkata: “Anda harus waspada terhadap situasi di Tiongkok terkait pengungkapan kasus virus corona kepada masyarakat. Saya pasti tidak dapat memberitahu anda angka pastinya.”

140 Pasien Dialisis Karantina

Hou Yong, Direktur Penyakit Dalam di rumah sakit lainnya di Beijing, setuju diwawancara oleh Secret China dengan syarat tidak disebutkan namanya.

Hou Yong mengungkapkan, meskipun Beijing mengumumkan lebih dari 300 kasus dipastikan, sebelumnya sebagian besar penularan dari orang ke orang terjadi di masyarakat.

“Namun, kasus terbaru dari Rumah Sakit Rakyat Universitas Peking adalah masalah besar. Meskipun hanya tiga pasien dipastikan dirawat di rumah sakit ini sejauh ini, lebih dari 140 pasien yang baru-baru ini mengunjungi departemen dialisis kini dikarantina, karena salah satu dari tiga pasien dipastikan sering berkunjung ke departemen dialisis. Siapa pun yang berhubungan dengan lebih dari 140 pasien ini atau keluarganya dalam dua minggu terakhir mungkin saja terinfeksi, sehingga dampaknya dapat sangat besar,” kata Hou Yong kepada secretchina.com. 

Hou Yong juga mengatakan bahwa semua dokter di Beijing pada dasarnya diharuskan tetap berada di Beijing dan siap siaga bertugas setiap saat.

“Kami semua diminta untuk kembali bekerja pada tanggal 31 Januari, hari ketujuh Tahun Baru Imlek, yang biasanya masih libur. Siapa pun yang tidak kembali bekerja akan dipecat, tanpa pengecualian,” tambah Hou Yong.

Dokter dari Provinsi Lain Dikirim ke Wuhan

Hou Yong mengatakan bahwa staf medis dari provinsi di luar Provinsi Hubei masih terus dikirim ke Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, tempat COVID-19 berasal, untuk

membantu memerangi epidemi di sana. Hampir semua staf medis dari  Provinsi Shandong dikirim ke Wuhan dan provinsi lain, seperti Provinsi Jiangsu, saat ini mengirim setengah dari dokternya ke Wuhan.

Hou Yong berkata : Seluruh birokrasi Wuhan adalah yang terburuk di Tiongkok. Saat pergi ke Wuhan, para dokter harus membawa perlengkapan [keselamatan] pribadi dan makanan sendiri, karena tidak ada yang disediakan untuk tim medis dari luar Wuhan. Pergi ke Wuhan seperti memenuhi undangan menuju malapetaka. Beberapa dokter dan perawat dari rumah sakit tempat saya bekerja pergi ke Wuhan. Mereka pikir mereka berada di sana selama dua minggu, dan kini mereka sudah berada di Wuhan hampir sebulan. Mereka berada di ambang kehancuran total.”

Hou Yong mengatakan seluruh kota Wuhan seperti “neraka di bumi.” Ia mengatakan segera mengetahuinya setelah pemerintah Wuhan mengumumkan pembangunan rumah sakit darurat. Saat semua pasien yang dipastikan dan tidak dipastikan terinfeksi virus corona dirawat inap bersama, maka mereka akan saling menularkan. Hal itu melanggar prinsip paling dasar dalam memerangi penyakit menular. Mereka perlu dikarantina.”

Pemerintah Pusat Menelantarkan Orang-orang di Wuhan

Meskipun pihak Komunis Tiongkok salah mengelola epidemi, Hou Yong mengatakan bahwa banyak rakyat Tiongkok masih tidak menyadari situasi sebenarnya.

“Sebagian besar teman saya berkata, ‘Terima kasih kepada pemerintah kami, wabah telah berhasil dikendalikan.’ Saya memberitahu mereka justru karena pemerintahan yang korup ini dan para pejabat yang tidak kompeten ini maka  epidemi ini menyebar seperti itu.” Demikian yang diungkapkannya. 

Lebih jauh Hou Yong menuturkan, saat penyakit pertama kali dimulai, dan dilaporkan sesekali dengan santai, ia mengetahui hal itu akan menjadi wabah besar, sehingga ia memberitahukan teman-teman dan rekan kerjanya untuk membeli masker. Tidak semua orang percaya padanya. Beberapa hari kemudian, semuanya masker dan desinfektan terjual habis. 

Hou Yong  menuturkan, kini Wuhan dalam kondisi karantina, seperti seluruh Provinsi Hubei. Intinya, itu artinya pemerintah pusat menelantarkan orang-orang di sana, membiarkan mereka mati sendiri, terutama yang berada di rumah sakit darurat. Ribuan orang yang berdekatan tanpa tindakan karantina membuat mereka mati. Karena dalam lingkungan seperti itu, orang sehat pun akan terinfeksi. Pihak berwenang mengkarantina Wuhan dan terus mengirim banyak staf medis ke Wuhan untuk dikorbankan.”

Meminta Rakya Kembali Bekerja

Hou Yong juga berbicara mengenai perintah pihak berwenang agar perusahaan kembali melanjutkan kapasitas kerja yang normal.

“Saya bertanya kepada banyak orang yang saya kenal, ‘Jika anda tidak bekerja, berapa lama anda mampu bertahan?’ demikian yang dikatakan Hou Yong. 

Kebanyakan dari mereka mengatakan hanya satu atau dua bulan. Bahkan mereka yang berpenghasilan 6.000 yuan sebulan mengatakan mereka hanya mampu bertahan satu atau dua bulan, karena harus menyokong keluarganya, dan mereka tidak memiliki tabungan. Saat ini, satu persen penduduk Tiongkok mengendalikan sebagian besar kekayaan negara, sementara itu tersisa 90 persen lebih menjalani kehidupan biasa-biasa saja, jadi itulah masalahnya: Jika mereka tidak kembali bekerja, mereka tidak mampu bertahan hidup. 

Tetapi ada masalah bila kembali bekerja pada saat ini, kata Hou Yong. Bila tetap masuk kerja, adalah sulit untuk menghindari infeksi. Bukankah benar bahwa Dangdang, perusahaan dagang Tiongkok, sudah memiliki insiden seperti itu? Walaupun hanya satu karyawan yang terinfeksi, maka semua staf yang melakukan kontak dengannya harus dikarantina. Itu adalah masalah yang sangat besar bagi perusahaan padat karya. Bayangkan jika seorang karyawan di Foxconn terinfeksi, apa yang akan terjadi selanjutnya?”

Kendali Internet dan Kebebasan

Dokter Hou Yong membeberkan, ia  mendengar bahwa setelah tanggal 1 Maret, Internet Tiongkok mungkin terputus. Jika itu benar terjadi, ia tidak mampu mengatakan apa-apa lagi. Dikatakan bahwa Tiongkok akan membangun proyek jaringan besar. Yaitu, membangun root server domestik dan berhenti menggunakan root server dari Amerika Serikat atau negara lain, mengembalikan semua ke jaringan area Tiongkok. Sejauh itulah kendali rezim Tiongkok.  

Hou Yong juga menyebutkan unjuk rasa baru-baru ini di Hong Kong, dengan mengatakan unjuk rasa tersebut adalah sesuatu yang berharga untuk dipikirkan rakyat Tiongkok.

Ia menjelaskan, Saat gerakan di Hong Kong telah berlangsung selama enam bulan, teman-teman media sosialnya  terpecah menjadi dua faksi dan berdebat sengit.

Ia meminta mereka untuk memikirkan hal ini: Tidakkah warga Hong Kong tahu bahwa unjuk rasa yang telah berlangsung selama enam bulan mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, mempengaruhi pekerjaan dan sekolah, dan memengaruhi situasi ekonomi mereka? Namun mengapa mereka bertahan? Karena mereka percaya bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada pekerjaan, kehidupan, dan kondisi ekonomi mereka. Apa itu? Saya pikir setiap orang tahu. Juga, untuk waktu yang lama, kami belum pernah mendengar satu pun kejadian di mana seorang petugas polisi terbunuh akibat serangan kekerasan oleh warga Hong Kong. Itu adalah sesuatu yang layak untuk dipikirkan.” (Vivi/asr)

Artikel Ini Terbit di The Epochtimes

FOTO : Sebuah gerbang area perumahan dikunci sebagai tindakan pencegahan terhadap virus corona COVID-19 di Beijing pada 24 Februari 2020. (Nicolas Asfouri / AFP via Getty Images)

Video Rekomendasi :


Iran Serukan Warganya Tetap di Rumah Saat Angka Kematian Akibat Virus Corona Menjadi 43 Kasus

Reuters

Kematian akibat virus corona di Iran mencapai 43 kasus, jumlah tertinggi di luar Tiongkok. Melansri dari Reuters, jumlah ini dari  total orang yang terinfeksi virus corona meningkat menjadi 593 orang sebagiamana dikatakan pejabat kesehatan Iran mengatakan pada Sabtu 29 Februari 2020. 

Seiring beberapa negara di Timur Tengah melaporkan kasus virus corona baru yang berasal dari Iran, negara itu menjadi pusat  wabah virus corona di kawasan tersebut.

“Sayangnya sembilan orang meninggal akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian meningkat menjadi 43 kasus…jumlah total orang yang terinfeksi virus corona adalah 593 orang,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur kepada TV pemerintah, meminta warga untuk tinggal di rumah.

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki memperingatkan pada hari Jumat bahwa “minggu-minggu yang sangat sulit menghadang Iran, yang baru mengumumkan kasus infeksi dan kematian pertamanya akibat virus corona pada tanggal 19 Februari 2020. Di mana angka kematian di antara kasus yang dipastikan sudah sekitar 10 persen, dibandingkan sekitar 3 persen di tempat lain.

Teheran memerintahkan penutupan sekolah sampai hari Selasa dan pemerintah Iran memperpanjang penutupan universitas serta larangan acara konser dan olahraga selama seminggu.

 Beberapa pejabat tinggi, termasuk seorang wakil menteri, wakil menteri kesehatan, dan lima anggota parlemen, diuji positif terinfeksi virus corona sehingga wabah itu memaksa penguasa ulama Iran untuk menutup parlemen dan memaksakan larangan perjalanan internal.

Seorang anggota parlemen, yang dipilih dalam jajak pendapat tanggal 21 Februari di Iran, meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona, sebagaimana dilaporkan media Iran.

Juru bicara pemerintah Iran akan mengadakan konferensi pers mingguannya secara online karena adanya wabah tersebut, seperti dilaporkan kantor berita Mehr.

Kementerian Luar Negeri Iran menyarankan warganegara Iran untuk menghindari perjalanan ke Korea Selatan, yang melaporkan terdapat 594 kasus infeksi virus corona baru pada hari Sabtu 29 Februari, dengan total mencapai 2.931 kasus.

“Ini adalah masalah internasional dan semua negara harus bekerja sama untuk mengatasi krisis virus corona,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani kepada penguasa Qatar Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada hari Sabtu melalui telepon, seperti dilaporkan TV pemerintah Iran.

Namun, Iran menolak tawaran Amerika Serikat yang dianggap “konyol” oleh Iran untuk mengatasi wabah virus corona. (asr)


FOTO : Seorang polisi dan pejalan kaki memakai topeng untuk membantu menjaga terhadap virus corona, di pusat kota Teheran, Iran, pada 23 Februari 2020. (Ebrahim Noroozi / AP Photo)

Video Rekomendasi :