Iran Serukan Warganya Tetap di Rumah Saat Angka Kematian Akibat Virus Corona Menjadi 43 Kasus

Reuters

Kematian akibat virus corona di Iran mencapai 43 kasus, jumlah tertinggi di luar Tiongkok. Melansri dari Reuters, jumlah ini dari  total orang yang terinfeksi virus corona meningkat menjadi 593 orang sebagiamana dikatakan pejabat kesehatan Iran mengatakan pada Sabtu 29 Februari 2020. 

Seiring beberapa negara di Timur Tengah melaporkan kasus virus corona baru yang berasal dari Iran, negara itu menjadi pusat  wabah virus corona di kawasan tersebut.

“Sayangnya sembilan orang meninggal akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian meningkat menjadi 43 kasus…jumlah total orang yang terinfeksi virus corona adalah 593 orang,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur kepada TV pemerintah, meminta warga untuk tinggal di rumah.

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki memperingatkan pada hari Jumat bahwa “minggu-minggu yang sangat sulit menghadang Iran, yang baru mengumumkan kasus infeksi dan kematian pertamanya akibat virus corona pada tanggal 19 Februari 2020. Di mana angka kematian di antara kasus yang dipastikan sudah sekitar 10 persen, dibandingkan sekitar 3 persen di tempat lain.

Teheran memerintahkan penutupan sekolah sampai hari Selasa dan pemerintah Iran memperpanjang penutupan universitas serta larangan acara konser dan olahraga selama seminggu.

 Beberapa pejabat tinggi, termasuk seorang wakil menteri, wakil menteri kesehatan, dan lima anggota parlemen, diuji positif terinfeksi virus corona sehingga wabah itu memaksa penguasa ulama Iran untuk menutup parlemen dan memaksakan larangan perjalanan internal.

Seorang anggota parlemen, yang dipilih dalam jajak pendapat tanggal 21 Februari di Iran, meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona, sebagaimana dilaporkan media Iran.

Juru bicara pemerintah Iran akan mengadakan konferensi pers mingguannya secara online karena adanya wabah tersebut, seperti dilaporkan kantor berita Mehr.

Kementerian Luar Negeri Iran menyarankan warganegara Iran untuk menghindari perjalanan ke Korea Selatan, yang melaporkan terdapat 594 kasus infeksi virus corona baru pada hari Sabtu 29 Februari, dengan total mencapai 2.931 kasus.

“Ini adalah masalah internasional dan semua negara harus bekerja sama untuk mengatasi krisis virus corona,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani kepada penguasa Qatar Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani pada hari Sabtu melalui telepon, seperti dilaporkan TV pemerintah Iran.

Namun, Iran menolak tawaran Amerika Serikat yang dianggap “konyol” oleh Iran untuk mengatasi wabah virus corona. (asr)


FOTO : Seorang polisi dan pejalan kaki memakai topeng untuk membantu menjaga terhadap virus corona, di pusat kota Teheran, Iran, pada 23 Februari 2020. (Ebrahim Noroozi / AP Photo)

Video Rekomendasi :