Home Blog Page 1819

Media Massa Barat Berubah Sikap, Xi Jinping Tak Bisa Mengelak “Perampasan Organ”

0

Zhou Xiaohui

Pada 27 Juni lalu, Xi Jinping menapak jalan menuju Konfrensi Tingkat Tinggi G20. Xi Jinping yang belum lama ini nyaris “jatuh” saat berada di Rusia, saat baru turun dari pesawat di Jepang lagi-lagi mengalami pertanda kurang baik. Hujan deras mengguyur, Xi Jinping tidak hanya sempat terguyur hujan saat keluar dari kabin pesawat, gerombolan payung yang tertiup angin di hanggar bandara, membuat orang teringat akan aksi unjuk rasa Umbrella Movement di Hongkong.

Lalu saat polisi Jepang mengawal rombongan Xi Jinping hingga ke hotel, satu unit mobil patroli pengawal mendadak lepas kendali, lalu terguling setelah menabrak pembatas jalan. Akibatnya seorang polisi terluka.

Selain masalah ekonomi yang memusingkan kepala, gerakan warga Hongkong “menentang RUU ekstradisi” juga merupakan masalah pelik bagi Komunis Tiongkok.

Meskipun sebelum kunjungan Xi ke Jepang, pihak Kemenlu dan pejabat tinggi Komunis Tiongkok telah “mengancam” agar tidak menyinggung masalah Hongkong saat KTT berlangsung. Namun Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat menemui Xi Jinping pada 27 Juni malam hari, tetap mengutarakan masalah di Hong kong.

Abe juga menyatakan bahwa sangat penting mempertahankan kebebasan dan kemakmuran Hongkong dengan latar belakang “satu negara dua sistem”.

Sebelumnya saat Menlu AS Pompeo diwawancara oleh Fox, menyatakan bahwa Presiden Trump juga akan mengemukakan masalah Hong Kong kepada Xi Jinping.

Jika dikatakan sudah ada pertanda tidak baik bahwa kunjungan Xi Jinping ke Jepang, kali ini tidak akan membuahkan hasil.

Maka baru-baru ini media massa Barat di luar kebiasaan telah memberitakan kasus perampasan organ tubuh yang dilakukan oleh Komunis Tiongkok. Ini juga menunjukkan kehendak langit, yang memberikan peringatan pada Xi Jinping, bahwa Komunis Tiongkok sudah tidak bisa mengelak dari kejahatan perampasan organ tubuh.

Pada 26 Juni, BBC World News Inggris dalam acaranya “Newshour”, kembali menayangkan hasil investigasi terkait kejahatan perampasan organ tubuh yang dilakukan oleh Komunis Tiongkok.

Selain menayangkan wawancara dengan praktisi Falun Gong yang telah mempertaruhkan keselamatan jiwanya yang secara diam-diam merekam perlakukan terhadap para pasien di Beijing Armed Police General Hospital, BBC World News juga menayangkan keputusan “Independent People’s Tribunal” di London pada 17 Juni lalu, dan rekaman suara wawancara dengan mantan Wakil Menteri Kesehatan Komunis Tiongkok yakni Huang Jiefu.

Menurut keputusan “Independent People’s Tribunal” di London pada 17 Juni 2019 lalu, Komunis Tiongkok telah melakukan kejahatan anti-kemanusiaan antara lain “pembunuhan dan genosida”, dan “bisa dipastikan bahwa organ tubuh yang dirampas berasal dari para praktisi Falun Gong. Mereka adalah sumber utama organ tubuh.”

Selain itu pengadilan juga menemukan, Komunis Tiongkok juga melakukan penyiksaan dan kejahatan tidak berperikemanusiaan pada para praktisi Falun Gong dan etnis Uighur.

Pengadilan berharap agar pemerintah setiap negara dan institusi internasional dapat melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kasus ini.

Kantor berita Reuters mengutip keputusan pengadilan itu yang memberitakan “terdapat cukup bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa kejahatan perampasan organ tubuh oleh Komunis Tiongkok telah berlangsung selama 20 tahun.”

Kantor berita Australia ABC mengutip pernyataan seorang pengacara HAM asal Kanada yang bersaksi di pengadilan itu yakni David Kilgour yang mengatakan, “Kejahatan ini tidak hanya masih terus berlangsung, bahkan menurut catatan kami menunjukkan, kejahatan ini berubah menjadi semakin parah, mesin perampasan organ tubuh para praktisi Falun Gong itu bukan semakin mengecil melainkan justru menjadi semakin membesar.”

Pada 20 Mei pukul 10 malam waktu Los Angeles, Fox News saluran 11 menayangkan film investigasi khusus yang dirampungkan pembuatannya dalam tempo 3 bulan berjudul “Sister’s Salvation”, ditayangkannya film tema tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah media massa Barat.

Film itu diawali dengan kisah dua wanita kakak beradik yang berkultivasi Falun Gong, lewat pengalaman sang kakak mencari jasad adiknya selama 18 tahun, menceritakan pada penonton kekejaman yang ditutupi oleh rezim Komunis Tiongkok, yakni perampasan organ tubuh. Film itu juga mengungkap penganiayaan keji oleh Komunis Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong.

Begitu ditayangkan, film itu segera menarik sorotan kuat dari masyarakat dan menjadi pusat perhatian berbagai media massa arus utama. Setelah itu, liputan investigasi itu dikutip oleh 6 cabang kantor Fox lainnya di New York, Washington DC, San Francisco, Atlanta, Phoenix dan lain-lain pada situs internetnya masing-masing, dan juga tayang pada halaman utama situs internet surat kabar Inggris “Daily Post” dan lain-lain. Di saat yang sama, di forum medsos seperti facebook dan lain-lain, berbagai cabang Fox News juga memuat liputan ini.

Setelah ditindas dan dianiaya oleh Komunis Tiongkok sejak tahun 1999 hingga kini, selama 20 tahun ini media massa arus utama Barat sangat jarang memberitakan kejahatan penindasan HAM dan kejahatan perampasan organ tubuh yang belum pernah ada di muka bumi selama ini.

Bahkan terkesan sengaja menghindar untuk memberitakannya. Sampai tahun ini baru mulai memperhatikan masalah ini, baru mulai memberitakan kejahatan perampasan organ ini.

Satu faktor pentingnya adalah karena AS dan pemerintah Barat lainnya lantaran kepentingan ekonomi, serta adanya penyusupan dan suap oleh Komunis Tiongkok terhadap media massa luar negeri, membuat media massa Barat memilih untuk melakukan sensor sendiri.

Hal inilah yang secara objektif telah membiarkan Komunis Tiongkok terus melakukan praktek keji terhadap masyarakat Buddha Tibet, Uighur di Xinjiang dan juga para tokoh oposisi di Tiongkok.

Setelah menjabat sebagai presiden, Trump tidak hanya menempuh sikap keras terhadap Komunis Tiongkok di bidang politik, ekonomi, militer, internet, teknologi dan lain-lain, tapi juga merombak sikap pemerintah AS yang dulunya lunak terhadap pelanggarakan HAM, penindasan kebebasan beragama dan penegakan hukum yang buruk di Tiongkok.

Dengan mengambil serangkaian tindakan, dan mengumumkan definisi “peristiwa Tiananmen 4 Juni” sebagai suatu “pembantaian”, secara terbuka mengungkap penganiayaan Komunis Tiongkok terhadap Falun Gong dan kelompok agama lainnya. Sikap pemerintah Trump ini juga mempengaruhi sikap pemerintah negara Barat lainnya, yang lebih lanjut mempengaruhi pula sikap media massa arus utama Barat.

Keputusan oleh Independent People’s Tribunal di London bulan ini, telah mengarah pada perubahan sikap pada sekelompok media massa Barat, ini juga merupakan fenomena alam.

Tidak diragukan, seiring dengan semakin banyaknya media massa arus utama internasional mengungkap semakin dalam kejahatan Komunis Tiongkok ini, akan membuat rezim komunis Tiongkok semakin dikenali sosok jahatnya oleh masyarakat Barat dan pemerintah negara-negara di dunia. Efek yang timbul inilah adalah hal yang paling ditakuti oleh Komunis Tiongkok.

Xi Jinping sebagai pemimpin tertinggi Komunis Tiongkok, tak lama lagi akan menghadapi kecaman dan hukuman dari kekuatan keadilan dari seluruh dunia, apakah masih akan menghadapinya dengan diam dan menghindar?

Apakah masih akan terus menjadi kambing hitam bagi kejahatan penganiayaan terhadap Falun Gong yang dilakukan oleh Jiang Zemin dan Zeng Qinghong sebagai dalang utamanya? Jika begitu halnya, maka pertanda buruk yang dialami Xi Jinping saat berada di Rusia dan di Jepang. Mungkin akan segera menjadi kenyataan, pada saat itu, mungkin tidak hanya sekedar “terjatuh” dan “terguling” saja. (SUD/WHS/asr)

Derita Batuk Selama 13 Tahun

0

Sinshe Wen Pinrong

Tercantum di Kitab “Nei Jing” mengatakan: “5 organ dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan batuk.”

Oleh sebab itu batuk sangat sulit diobati, setiap orang akan mengalami batuk dalam hidupnya. Paru-paru adalah organ yang rapuh, tidak tahan serangan angin, dingin, panas, kering dan basah.

Batuk pada dasarnya adalah mekanisme pertahanan tubuh manusia, yakni pada saat ada serangan buruk dari luar, saat dari permukaan menyusup ke dalam tubuh, tubuh menggunakan batuk untuk mengeluarkan penyakit buruk ke luar tubuh, ada orang yang sembuh setelah batuk-batuk, bagaimana mungkin ada yang batuk selama 13 tahun dan tidak bisa sembuh?

Seorang nenek berusia 56 tahun menjaga cucunya di rumah, karena terus menerus batuk sehingga putranya ketakutan batuk itu akan menular pada cucu, mendesaknya agar berobat ke dokter. Nenek muda itu memiliki tinggi badan 153 cm dan berat 66 kg.

Saat datang berobat, gelembung matanya bengkak, kantung matanya sangat besar, wajahnya terlihat kosong, pergelangan tangan dan kaki jika ditekan seperti beri-beri, mulutnya banyak liur saat berbicara, lidahnya terlihat putih, mudah merasa lelah, tidak nafsu makan, juga takut gemuk dan tidak berani banyak makan, BAB lengket tak berbentuk, kepala selalu terasa berat dan pusing, pinggang sering ngilu, dan dada terasa sesak, batuk berdahak putih dan lengket, terkadang batuk sekaligus tak terkendali air seni menetes.

Pertanyaan pertama yang saya lontarkan adalah, “Apakah Anda sering minum dalam jumlah besar sekaligus?” Seperti reaksi orang pada umumnya dan dia menjawab, “Bukankah dokter selalu menganjurkan banyak minum air?” Saya berkata lagi, “Jika air yang Anda minum melampaui kapasitas metabolisme liver, limpa dan ginjal, maka akan menjadi keracunan air, tidak hanya akan mengalami sakit pinggang, perut kembung, dada sesak, bahkan juga dapat berubah menjadi penyakit minum (polydipsia), penyakit minum jika tidak diobati, lama kelamaan akan menjadi dahak.

Coba Anda rendam tangan Anda selama 10 menit di dalam air, selain tangan akan terasa tidak nyaman, juga akan timbul kerutan seperti dehidrasi. Seperti jika Anda berjalan di dalam air, apakah tidak bisa berjalan cepat dan juga tidak lancar? Anda merendam sel tubuh di dalam air, sel tubuh akan merasa tidak nyaman, juga akan sulit bekerja dengan normal. Mulai sekarang, setiap setengah jam Anda mengulum air di mulut lalu bagi menjadi 3 tegukan saat menelannya.” Dia mendengar sambil termangu-mangu, seperti mulai menyadari kebenarannya.

Saya bertanya lagi, “Apakah Anda sangat suka makan buah-buahan?” Wajahnya terlihat ceria dan menjawab, “Saya paling suka makan buah-buahan, setiap hari makan banyak buah, seolah tidak bisa hidup tanpa buah-buahan, makan buah dapat membuat saya cantik. Dokter juga mengatakan, bila sakit harus banyak makan buah, agar banyak mengasup vitamin C?” Saya menjawab, “Jika yang Anda katakan itu memang benar, mengapa Anda menderita batuk selama 13 tahun dan tidak bisa sembuh? Terlalu banyak mengasup vitamin C akan membuat atom besi dalam darah meningkat dan mudah menderita sakit jantung; juga akan melukai ginjal, mudah mengalami darah samar (occult hematuria).

Unsur manis dan kandungan air yang tinggi pada buah-buahan, lama kelamaan akan menjadi stagnasi buah, Anda tidak akan menjadi cantik, sebaliknya menjadi bengkak. Air bersifat dingin, dan mayoritas buah-buahan juga bersifat dingin, ciri khas dari dingin adalah penurunan, mengkonsumsi buah secukupnya saja, terlalu banyak makan buah, kantung mata Anda akan berat, kelopak mata Akan turun, payudara menjadi kendur, rahim juga mudah turun, kulit juga akan menjadi kendur dan turun.”

Mendengar penjelasan itu dia masih tidak bisa menerima dan bertanya lagi, “Mengapa banyak bhiksu hanya memakan buah atau pisang setiap hari?” Pandangan masyarakat awam umumnya sangat mudah terkelabui oleh fenomena permukaan. Saya menatapnya dan berkata, “Perkataan Anda memang benar. Bhiksu Guang Qin, dikenal juga sebagai bhiksu buah-buahan, setiap hari hanya makan buah untuk hidup, tapi ia adalah seorang kultivator, sampai tahap tertentu, sel tubuhnya telah tergantikan oleh substansi berenergi tinggi, ia dapat mengasup sari makanan dari alam semesta melalui meridian pada sistem softaware yang bersemayam di dalam organ tubuhnya. Sedangkan manusia biasa terkendala pada ruang substansi ini. Mulai hari ini selain buah jambu biji, Anda harus berhenti makan buah-buahan lain selama 1 bulan.” Wajahnya menunjukkan raut muka keberatan.

Penanganan akupunktur: limpa adalah sumber produksi dahak, paru-paru adalah organ penyimpan dahak, batuk akut terutama akan sangat melukai paru-paru, melukai limpa pada tingkat sedang dan sedikit melukai ginjal. Untuk menyembuhkan paru-paru, tusuk pada titik akupunkpur Taiyuan; paru-paru dan ginjal cenderung bersifat Yang dan lemah, tusuk titik akupunktur Zhaohai dan Lieque; meningkatkan kejernihan dan menurunkan kekeruhan menghilangkan dahak, tusuk titik Zusanli, menghilangkan kelembaban dan menurunkan kekeruhan, ditambahkan titik Hegu, tusukan mengarah ke atas ke paru-paru, mendorong hawa buruk ke luar, membentuk satu meningkat satu menurun, menghilangkan dahak; batuk lantaran tenggorokan gatal, tusuk titik Zhongzhu, Yunmen, Huagai, Shanzhong bergiliran, memintanya menumbuk perlahan titik Zhongfu dengan tangan mengepal ringan untuk menjernihkan dahak, menumbuk selama 36 kali setiap putaran; lembab dahak, tusuk titik Fenglung; hawa ginjal lemah, kandung kemih kendur tidak kuat, menguatkan ginjal sembari mengobati kebocoran urin, tusuk titik Qihai dan Guanyuan.

Resep obat: awal demam, hawa buruk meningkat batuk juga memburuk, batuk adalah untuk mengeringkan paru-paru membuka mengeluarkan hawa buruk, tidak boleh menggunakan obat pencegah kering atau sepat mengobati batuk, karena dapat menyebabkan kerongkongan terasa gatal seperti ingin batuk tapi tidak bisa terbatuk secara tuntas.

Saat ini batuknya telah melukai paru-paru, limpa dan ginjal, untuk menyelaraskan ginjal, menghangatkan Yang dan melancarkan meridian diobati dengan ramuan Ma Huang Fu Zi Xi Xin Tang; menghilangkan hawa buruk dan keracunan air di dalam tubuh, menetralisir dahak agar keluar lewat urin, gunakan Wu Ling San, dan ditambah dengan jahe kering, Ban Xia, Wu Wei Zi, Zi Yuan dan bunga Kuan Dong untuk mengobati batuk.

Terapi dengan makanan: satu buah bawang bombai dibelah menjadi 4 bagian, letakkan di dalam mangkok, dikukus di electric cooker dengan 2 gelas air lalu dimakan; gunakan pisang yang kulitnya sudah menghitam dimasak dengan sedikit gula, atau 2 tetes arak, dikukus dengan electric cooker lalu dimakan; bawang putih direndam madu dimakan satu butir setiap hari selama sebulan; sari tebu yang telah diencerkan satu kali lipat, tambahkan irisan jahe atau sari jahe sedikit, jeruk kumquat, irisan lemon, diminum layaknya minum teh; sebuah lemon dibersihkan, setelah dikeringkan masukkan ke dalam botol kaca, masukkan garam sampai memenuhi seluruh rongga botol, setelah 3 bulan diawetkan, keluarkan lemon lalu dijemur kering dan diiris tipis, setiap hari masukkan 1 sampai 2 iris ke dalam mulut dan dikulum, ampasnya bisa dimakan. Bawang putih 9 siung, sedikit gula batu, semangkuk air 80% penuh, ditutup, lalu masak selama 15 menit, minum airnya.

Nenek muda itu walaupun tidak terbiasa harus mengubah pola minum airnya, khususnya larangan makan buah-buahan, apalagi revolusi besar-besaran ini, tapi dia lebih takut akan keluhan putranya, jadi terpaksa menurut. Kali kedua dia datang berobat, saya sendiri terkejut melihat perubahan pada dirinya, bengkak di wajah dan pada kantung mata berkurang, dia berkata tubuhnya terasa ringan, bersemangat, yang paling penting adalah frekuensi batuknya telah jauh berkurang.

Setelah sebulan berobat, hanya kadang kala batuk, akibat kadang kala tidak bisa menahan diri diam-diam menyicipi ‘buah terlarang’. Setiap kali datang harus menunggu putranya cuti untuk bisa mengantarkannya datang berobat, karena putranya sibuk bekerja, pengobatan pun terhenti. (SUD/whs/asr)

Foto : Ilustrasi batuk (Fotolia)

Belasan Pelaut Meregang Nyawa Dalam Kebakaran Kapal Selam Rusia

0

ETIndonesia — Empat belas awak kapal selam milik Kementerian Pertahanan Rusia meninggal dunia dalam sebuah insiden kebakaran. Kementerian itu mengatakan, seperti dikutip sejumlah kantor berita Rusia.

Kapal selam yang bertugas melakukan riset laut dalam itu sedang melakukan survei militer di perairan teritorial Rusia. Ketika bagian kapal tiba-tiba terbakar pada hari Senin, 1 Juli 2019 waktu setempat. Api berhasil dipadamkan.

Kapal selam itu sekarang berada di pangkalan Armada Utara Rusia di Severomorsk di Laut Barents. Penyelidikan atas insiden itu telah dimulai, untuk menentukan penyebab kebakaran. Kata Interfax, RIA, dan TASS mengutip pernyataan kementerian tersebut.

Insiden itu terjadi di Losharik, sebuah kapal selam nuklir AS-12 di tengah laut. Sumber yang tidak disebutkan namanya dalam pasukan keamanan mengatakan kepada stasiun berita Rusia, RBC.

“Ini adalah kecelakaan terbesar yang terjadi pada kapal selam Kementerian Pertahanan sejak 2008, ketika kebocoran gas freon pada kapal selam bertenaga nuklir Nerpa menewaskan 20 orang dan melukai 21 lainnya,” lapor The Moscow Times.

Pada Agustus 2000, kapal selam Kursk bertenaga nuklir Rusia tenggelam ke dasar Laut Barents setelah terjadi dua ledakan di haluannya. Insiden itu menewaskan semua dari 118 orang di dalam kapal.

(NTD News dan REUTERS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Dunia Menghadapi Pilihan pada HUT Berdirinya Partai Komunis Tiongkok

0

The Epoch Times

Tepat sebelum Hari Ulang Tahun (HUT) berdirinya Partai Komunis Tiongkok pada 1 Juli, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan Laporan Kebebasan Beragama Internasional 2018.

Pada konferensi pers untuk menandai  laporan pada 21 Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara tentang bagaimana norma di Tiongkok yakni “penganiayaan yang intens dari banyak agama — di antaranya praktisi Falun Gong, Kristen, Muslim Uighur dan Buddha Tibet.”

“Partai Komunis Tiongkok telah menunjukkan permusuhan yang ekstrem terhadap semua agama sejak didirikan, Partai menuntut menggelarinya dirinya disebut Tuhan,” kata Pompeo.

Selama 70 tahun, Partai Komunis Tiongkok telah bertarung dengan berbagai agama. Perjuangan melawan agama ini adalah bagian penting dari rezim Komunis Tiongkok.

Rezim itu tidak dapat membiarkan adanya kehendak  dan pikiran bebas, sehingga upayanya untuk menghilangkan semua agama dan kepercayaan tidak bisa dihindari.

Buku “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” yang diterbitkan oleh The Epoch Times, menjelaskan bahwa Partai Komunis adalah “kultus jahat.”

Ketika Partai Komunis pertama kali dibentuk, ia “menganggap Marxisme sebagai kebenaran absolut di dunia.”

“Ia dengan patuh menyembah Marx sebagai Tuhan spiritualnya, dan mendesak orang-orang untuk terlibat dalam perjuangan seumur hidup untuk tujuan membangun ‘surga komunis di bumi,’” demikian dalam serial 9 Komentar mengenai Partai Komunis.

“Partai Komunis Tiongkok mempromosikan ateisme dan mengklaim bahwa agama adalah ‘candu spiritual’ yang dapat memabukkan orang-orang.”

“Partai Komunis Tiongkok juga telah menghancurkan budaya tradisional, menghapus tradisi dan moralitas atas nama revolusi. Sebuah sistem kepemilikan negara, yang hidup hari ini bahkan ketika Partai Komunis Tiongkok dianggap telah merangkul kapitalisme, memberi Partai kendali atas semua masyarakat.”

Kontrol ini memiliki dimensi psikologis dan spiritual, dan orang-orang Tiongkok terus-menerus dipenuhi dengan doktrin dan propaganda Partai Komunis Tiongkok.

Tetapi doktrin ini berkibar di hadapan kodrat manusia. Seseorang yang meninggalkan perangkatnya sendiri akan menolaknya.

Untuk alasan ini, Buku “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” mengatakan, “melenyapkan para pembangkang adalah cara paling efektif bagi aliran jahat komunisme untuk menyebarkan doktrinnya.”

“Karena doktrin dan perilaku kultus jahat ini terlalu menggelikan, Partai Komunis harus memaksa orang-orang untuk menerimanya, mengandalkan kekerasan untuk melenyapkan para pembangkang,” demikian buku Sembilan Komenter.

Kekerasan ini dapat berupa penyiksaan, pembunuhan, atau bahkan pembunuhan secara massal.

Dalam sebuah surat kepada elit Politbiro Partai Komunis Tiongkok yang beredar pada malam 25 April 1999, diktator Jiang Zemin bertanya, “Bisakah Marxisme, Materialisme, dan Ateisme yang didukung oleh Partai Komunis kita tidak memenangkan pertempuran dengan apa yang dipromosikan oleh Falun Gong? ”

Ketakutan ini bahwa orang-orang Tiongkok akan lebih menyukai prinsip-prinsip moral tradisional Falun Gong – Sejati-Baik-Sabar- daripada doktrin Komunis Tiongkok membantu menjelaskan kampanye selama 20 tahun untuk membasmi latihan ini.

Ajaran spiritual Falun Gong, atau ajaran agama-agama ortodoks yang sekarang berjuang untuk bertahan hidup di Tiongkok, memberikan alternatif bagi apa yang Komunis Tiongkok sebut sebagai “perasaan alami Partai.”

Buku “Sembilan Komentar” menyatakan bahwa sifat Partai menuntut agar para anggota “siap kapan saja untuk melepaskan semua kepercayaan dan prinsip pribadi dan untuk benar-benar mematuhi kehendak Partai dan kehendak pemimpin.”

George Orwell memperingatkan ini dalam novelnya “1984.” Dalam novel itu, setelah protagonis, Winston Smith, ditangkap dan dipenjara, dia berulang kali disiksa oleh “Departemen Kebajikan.” Salah satu tujuannya adalah untuk memaksanya melepaskan logika matematika dari “2 ditambah 2 sama dengan 4.”

Pada akhirnya, Winston meninggalkan logika rasionalnya. Ia menerima hasil dari “2 ditambah 2 sama dengan 5” yang dipaksakan oleh Departemen Kebenaran.

Dia kemudian meninggalkan penjara untuk kembali kepada pekerjaannya menipu orang-orang demi “Departemen Kebenaran.”

Orwell memahami esensi dari kultus totaliter Partai Komunis. Hasil dari logika rasional tidak penting. Kunci dari sistem ini adalah memaksa semua orang untuk menerima “kebenaran” yang sepenuhnya tidak masuk akal dari Partai Komunis.

Demikian pula,  perang Komunis Tiongkok melawan agama, tujuan utamanya adalah untuk memaksa semua orang untuk melepaskan kebebasan mereka dan menerima kesimpulan yang tidak masuk akal dari Partai Komunis Tiongkok.

Terlepas dari upaya seperti pemujaan untuk mengendalikan pikiran dan jiwa seluruh bangsa, sejumlah besar orang Tiongkok telah berjuang melawan Komunis Tiongkok : para pembangkang yang telah mengadvokasi demokrasi; pengacara hak asasi manusia yang berupaya membawa supremasi hukum ke Tiongkok; petani yang berusaha mempertahankan tanah mereka; umat Kristen rumahan, Buddha Tibet, Muslim Uighur, dan lainnya yang telah berjuang untuk kebebasan berkeyakinan mereka; dan para praktisi Falun Gong yang terus membangkitkan kesadaran yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyampaikan kepada orang-orang Tiongkok tentang latihan mereka, tentang penganiayaan yang mereka derita, dan tentang mencerai beraikan Partai Komunsi Tiongkok.

Dimulai dengan menerbitkan buku “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis” pada tahun 2004, The Epoch Times menyerukan diakhirinya Partai Komunis Tiongkok.

Mengutip dari buku  “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis”  pada bagian akhir berbunyi :

“Tanpa Keberadaan Partai Komunis Tiongkok akan ada Tiongkok baru.”

“Tanpa Keberadaan Partai Komunis Tiongkok, Tiongkok baru akan Mempunyai Prospek”

“Tanpa Keberadaan Partai Komunis Tiongkok, rakyat Tiongkok yang adil dan baik hati pasti dapat  membangun kembali kegemilangan sejarah.”

Drama yang dipentaskan di Tiongkok adalah persimpangan sejarah. Partai Komunis Tiongkok hanya bisa bertahan hidup dengan melenyapkan mereka yang berpikir berbeda. Ini mengancam kebebasan dan keamanan seluruh dunia.

Maka, pada hari peringatan berdirinya Partai Komunis Tiongkok ini, seluruh dunia menghadapi pilihan: untuk mendukung kebebasan beragama bagi rakyat di Tiongkok, atau tetap bungkam dalam menghadapi kejahatan Komunis Tiongkok.

Tidak ada jalan tengah dan masa depan kita dipertaruhkan.

FOTO : Seorang perwira polisi paramiliter berjaga di Lapangan Tiananmen di Beijing pada 11 Maret 2018. (Greg Baker / AFP / Getty Images)

Jenasah Jatuh Dari Pesawat Kenya Airways di London

0

ETIndonesia – Sebuah pesawat Kenya Airways menjatuhkan jenasah manusia ke sebuah taman di London. Jenasah jatuh sebelum pesawat mendarat di Bandara Heathrow.

Menurut The Star di Kenya, Kepolisian Metropolitan di London pada 1 Juli 2019 mengatakan pihaknya memberi tahu Kenya Airways bahwa jenasah itu jatuh dari roda pesawat sebelum mendarat.

Koran The Star mengatakan bahwa pria itu adalah penumpang gelap yang bersembunyi di bagian bawah pesawat.

Polisi menemukan tas berisi makanan dan pakaian di bagian belakang roda kiri pesawat. Identitas pria itu tidak diungkapkan. Kenya Airways kemudian mengkonfirmasi insiden itu kepada media lokal.

“Pada hari Minggu, 30 Juni 2019, jenasah penumpang gelap pria yang belum diidentifikasi jatuh di sebuah taman di Borough of Lambeth, London Selatan. Penumpang gelap bersembunyi di bagian bawah pesawat,” pernyataan dari maskapai mengatakan, seperti dilansir situs web berita Tuko.

Pemilik kebun segera menghubungi pihak berwenang setelah jenasah itu ditemukan. Belum jelas apakah pria itu meninggal saat berada di bagasi bawah pesawat atau meregang nyawa karena jatuh.

Menurut Star, polisi di Inggris berkomunikasi dengan otoritas Kenya untuk mengidentifikasi korban. Tidak ada kerusakan yang terjadi pada pesawat. Pesawat itu kemudian dibersihkan untuk langsung melanjutkan operasional.

Sebuah pernyataan dari Scotland Yard mengatakan kepada Daily Mirror, “Pemeriksaan post-mortem akan segera dilakukan. Polisi sedang bekerja untuk memastikan identitas pria itu.”

“TKP sudah ditutup. Kematian korban tidak diperlakukan sebagai hal yang mencurigakan. Penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan kronologinya. Pada titik ini, polisi yakin bahwa pria itu adalah penumpang gelap dan telah jatuh dari roda pendaratan penerbangan Kenya Airways menuju Bandara Heathrow.”

Penerbangan dari Nairobi ke London membutuhkan waktu hampir sembilan jam. Rincian lain tentang insiden itu belum tersedia. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Hujan ES Super Langka Landa Meksiko Pada Musim Kemarau

0

ETIndonesia – Guadalajara di Meksiko, Amerika Latin, sedang dilanda musim panas yang berkeringat dalam beberapa minggu terakhir. Namun, pada akhir pekan kemarin, perubahan cuaca yang mengejutkan melanda negara itu.

Warga Kota Guadalaraja pada Minggu (30/6/2019) pagi pun harus dikagetkan dengan banjir es setinggi sekitar satu meter, di beberapa titik daerah itu. Setelah hujan es yang hebat melanda wilayah tersebut, sepanjang malam.

Para petugas pemerintah berusaha keras untuk mengatasi kerusakan dan membersihkan jalan-jalan. Para penduduk kota tampak membagikan cuplikan video yang menunjukkan kendaraan dan rumah yang penuh dengan batu es.

Enrique Alfaro Ramirez, gubernur Jalisco, yang merupakan ibukota negara bagian Guadalajara, mengatakan belum pernah menyaksikan dan mengalami peristiwa fenomena alam seperti ini.

“Tingginya lebih dari satu meter, dan kemudian kami bertanya-tanya apakah perubahan iklim sedang terjadi,” kata Ramirez di Twitter.

“Pemerintah Jalisco bekerja sama dengan Tentara Meksiko dan otoritas Guadalajara dan Tlaquepaque untuk membersihkan dan menyingkirkan tumpukan es dari jalan raya. Mereka juga membantu warga yang rumahnya terpengaruh banjir es,” kata sang Gubernur.

Ramirez mengatakan pada Minggu sore bahwa tidak ada warga yang dilaporkan mengalami cedera atau meninggal akibat hujan dan banjir es ini.

https://youtu.be/PtU01qzaHzU

Mengapa Peristiwa Ini Terjadi?
“Tekanan rendah yang membentang ke selatan dari perbatasan AS dan Meksiko diperkirakan berkontribusi pada pengembangan badai di sepanjang perbatasan yang memisahkan massa udara yang berbeda,” kata ahli meteorologi CNN Michael Guy.

“Begitu badai ini berkembang, semua bahan disatukan sehingga terjadi hujan es yang aneh di Guadalajara,” kata Guy.

Hasilnya, ada akumulasi lebih dari satu meter genangan es di beberapa daerah pada seluruh wilayah negara bagian.

“Badai terakhir di sepanjang bagian depan habis dan menciptakan batas aliran keluar. Dan lokasi pegunungan kota membantu badai baru berkembang dengan cepat,” Guy menambahkan.

Kota itu berada hampir 5.000 kaki di atas permukaan laut, dan biasanya mempertahankan iklim sedang, menurut Guy. Bulan-bulan musim panas memang sering turun hujan. Namun, cuaca buruk hampir tidak pernah terjadi, karena posisi ketinggian kota.

Musim hujan biasanya terjadi antara Juni hingga September.

“Namun, ini adalah kasus di mana bahan-bahan atmosfer dan topografi ikut berperan dalam menyebabkan badai hujan es yang aneh,” tutupnya. (CNN Wire/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Australia Tangkap Tiga Terduga Teroris di Sydney

0

ETIndonesia — Polisi kontra-terorisme Australia mengatakan mereka menangkap tiga pria dalam penggerebekan di pinggiran kota Sydney, pada Selasa (2/7/2019). Penangkapan ini sebagai bagian dari penyelidikan terhadap simpatisan ISIS domestik.

Para terduga, yang berusia 20, 23 dan 30 tahun diperkirakan akan didakwa merencanakan kejahatan teror. Polisi New South Wales dalam sebuah pernyataan menyatakan akan segera membeberkan kasus pemberantasan terorisme tersebut.

Para pelaku diduga terkait kekhalifahan ISIS yang didirikan pada tahun 2014. Meskipun mereka sudah diusir dari wilayah kekuasaannya pada tahun lalu, dari semua wilayah yang pernah diduduki di Suriah dan Irak, pihak berwenang Australua mengatakan ISIS tetap menjadi ancaman sebagai gerakan bawah tanah.

Australia, sekutu setia AS, menyatakan waspada tinggi terhadap serangan radikal yang tumbuh di dalam negeri sejak 2014. Pihak berwenang mengatakan mereka telah menggagalkan sejumlah plot serangan teror. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Musim Kemarau 2019 Berpotensi Kekeringan di Beberapa Wilayah

Epochtimes.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis potensi kekeringan meteorologis di beberapa wilayah Indonesia

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal dalam keterangannya berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga 20 Juni 2019 dan prakiraan peluang curah hujan sangat rendah (< 20 mm/10 hari), telah terjadi hari tanpa hujan (HTH) berturutan pada beberapa wilayah yang berdampak pada potensi kekeringan meteorologis (iklim) dengan status SIAGA hingga AWAS di beberapa daerah antara lain:

1-Status AWAS (telah mengalami HTH >61 hari dan prospek peluang curah hujan rendah <20mm/dasarian pada 20 hari mendatang >80% )

Sebagian besar Yogyakarta

Jawa Timur (Sampang dan Malang)

Nusa Tenggara Timur

Jawa Barat (Indramayu), dan

Bali (Buleleng)

2- Status SIAGA (telah mengalami HTH >31 hari dan prospek peluang curah hujan rendah <20mm/dasarian pada 20 hari mendatang >80%)

Jakarta Utara

Banten (Lebak dan Tangerang)

Nusa Tenggara Barat

Sebagian besar Jawa Tengah

Monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukkan berdasarkan luasan wilayah, 35% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan 65% wilayah masih mengalami musim hujan.

Berdasarkan rilis BMKG, wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi pesisir utara dan timur Aceh, Sumatera Utara bagian utara, Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan bagian tenggara, pesisir barat Sulawesi Selatan, pesisir utara Sulawesi Utara, pesisir dalam perairan Sulawesi Tengah, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.

“Musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Beberapa daerah diprediksikan masih berpeluang mendapatkan curah hujan. Pada umumnya prospek akumulasi curah hujan 10 harian ke depan, berada pada kategori Rendah (<50 mm dalam 10 hari),” demikian keterangan Herizal dalam keterangan tertulisnya.

Meski demikin beberapa daerah masih berpeluang mendapatkan curah hujan kategori memengah dan tinggi.

Curah hujan kriteria Menengah (50 – 150 dalam 10 hari) diprakirakan dapat terjadi di pesisir Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian barat, Jambi bagian barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah bagian utara, Sulawesi bagian tengah, Papua Barat bagian utara dan Papua bagian utara.

Curah hujan kriteria Tinggi (>150 dalam 10 hari) diprakirakan dapat terjadi di pesisir timur Sulawesi Tengah dan Papua bagian tengah.

Pantauan BMKG dan beberapa Lembaga Internasional terhadap kejadian anomali iklim global di Samudera Pasifik menunjukkan kondisi El Nino Lemah. Sedangkan Anomali SST di wilayah Samudera Hindia menunjukkan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga Oktober November Desember (OND) 2019.

Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada :

Sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.

Pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih).

Peningkatan potensi kemudahan terjadinya kebakaran.

(asr)

Lebih dari Setengah Juta Rakyat Hong Kong Kembali Turun ke Jalan untuk Memprotes RUU Ekstradisi

Cathy He dan Iris Tao – The Epochtimes

Lebih dari setengah juta warga turun ke jalan-jalan di Hong Kong pada Senin (1/7/2019) – dalam rangka peringatan 22 tahun penyerahan kota dari Inggris ke pemerintahaan Komunis Tiongkok – untuk menuntut RUU ekstradisi yang kontroversial agar segera ditarik.

Setiap tahun, gelombang warga Hongkong berpartisipasi dalam rapat umum yang menentang perambahan rezim Komunis Tiongkok atas urusan Hong Kong pada 1 Juli. Pawai setiap tahun bertemakan seputar masalah yang berbeda.  

Tahun ini, pengunjuk rasa menyerukan penarikan secara resmi rancangan undang-undang ekstradisi yang diusulkan  akan memungkinkan orang dipindahkan ke daratan Tiongkok untuk diadili.

Penolak mengatakan RUU itu akan mengikis otonomi Hong Kong — mengingatkan kepada sistem hukum Komunis tiongkok yang buram dan mengabaikan aturan hukum. RUU itu dinilai bakal membahayakan status Hong Kong sebagai pusat keuangan.

Beberapa minggu terakhir, skala protes yang meningkat terhadap RUU tersebut menekan pemimpin kota itu pada 15 Juni dengan ditangguhkan RUU Ekstradisi tanpa batas waktu. Tetapi banyak warga Hong Kong tetap tidak puas, menuntut penarikan penuh dan pengunduran diri pemimpin eksekutif Hong Kong.

Pemandangan udara Hennessy Road di Hong Kong pada 1 Juli 2019. (Sun Qingtian / The Epoch Times)

Aksi protes berlangsung damai, bagaimanapun dibayangi oleh sekelompok kecil pengunjuk rasa, yang sebagian besar terdiri dari orang-orang muda dengan menyerbu dan merusak gedung Dewan Legislatif (LegCo).

Polisi kemudian menguasai gedung dan membubarkan pengunjuk rasa yang tersisa di luar bangunan dengan tembakan gas air mata pada Selasa (2/7/2019) dini hari.

Parade ribuan orang

Sebelumnya pada hari itu, ratusan ribu peserta berbaris dalam cuaca 32 derajat celcius, dimulai dari Victoria Park. Para peserta pawai menyerukan, “Carrie Lam mundur, Tarik hukum kejahatan.”

Penyelenggara mengatakan sebanyak 550.000 orang berpartisipasi, sementara angka dari kepolisian menyebutkan hanya berjumlah 190.000 orang berpartisipasi di puncak rapat umum.

Angka penyelenggara memecahkan rekor pada tahun 2014 ketika 510.000 warga Hongkong berpartisipasi untuk menuntut pemilihan universal dalam memilih pejabat tinggi kota.

Jutaan warga Hongkong telah turun ke jalan selama beberapa minggu terakhir untuk memprotes RUU ekstradisi yang diusulkan.

Seorang warga Hongkong bermarga Leung yang bekerja  di sektor pendidikan mengatakan kepada Radio Television Hong Kong bahwa ia bergabung dalam pawai bersama istri dan putranya.

Dia mengatakan bahwa memutuskan untuk datang karena khawatir tentang dampak rancangan undang-undang tersebut terhadap hak-haknya.

Dia menambahkan dirinya tidak setuju dengan sikap polisi Hong Kong bereaksi dengan kekerasan terhadap demonstran pada 12 Juni.

Ketegangan berkobar pada hari itu ketika polisi menggunakan peluru karet, kantong kacang, dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa yang mengepung Dewan Legislatif Hong Kong.

Turut serta dalam pawai peringatan ini adalah praktisi Falun Gong, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penganiayaan yang sedang berlangsung di Tiongkok.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Praktik ini menjadi sangat populer pada akhir 1990-an, dengan perkiraan resmi menyebutkan jumlah pengikut Falun Gong sekitar 70 juta hingga 100 juta di Tiongkok.

Namun, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok kala itu, Jiang Zemin memandang popularitas Falun Gong sebagai ancaman terhadap kekuasaannya.

Pada 20 Juli 1999, Jiang Zemin meluncurkan penganiayaan untuk menangkap para praktisi dan melemparkan mereka ke penjara, pusat pencucian otak, kamp kerja paksa, dan bangsal psikiatris – sebagai upaya untuk memaksa mereka meninggalkan keyakinan mereka.

Pemerintah Hong Kong, dalam sebuah pernyataan pada 1 Juli, mengakui bahwa rapat umum itu dilakukan dengan cara damai. Pemerintah Hong Kong menambahkan bahwa RUU yang ditangguhkan saat ini akan berakhir setelah Juli tahun depan ketika sesi legislatif berakhir.

Pengunjuk rasa ‘Menduduki’ Legislatif

Sejak sore hari, kelompok terpisah yang terdiri dari sekitar seribu pengunjuk rasa mulai mengepung Dewan legsilatif Hong Kong.

Sekelompok kecil mahasiswa yang mengenakan topeng  kemudian mulai menggunakan troli logam, tiang, dan perancah untuk berulang kali melewati dengan menerbos pintu kaca gedung. Akhirnya hancur dan pecah sekitar pukul 15.00 sore.

Ratusan pengunjuk rasa berhasil masuk ke dalam gedung setelah membuka gerbang keamanan baja di lobi sekitar pukul 21.00. Begitu masuk, mereka merobohkan potret para pemimpin Dewan Legislatif dan slogan-slogan yang dicat semprot di dinding-dinding ruangan utama, seperti “Cabut,” “Tidak ada undang-undang ekstradisi,” dan “Orang-orang dipaksa untuk memberontak oleh pihak berwenang. ”

Selama kebuntuan sebelumnya di luar gedung, polisi telah mengibarkan bendera merah untuk memperingatkan para pemrotes agar tidak melanjutkan aksi atau pasukan akan diterjunkan.

Polisi anti huru hara yang mengenakan helm dan membawa tongkat juga menembakkan semprotan merica saat kebuntuan berlanjut. Ketika pengunjuk rasa memasuki gedung, polisi mundur dalam upaya nyata untuk menghindari konfrontasi, membiarkan para pengunjuk rasa mengambil alih gedung.

Pada Senin pukul 22:21 malam waktu Hong Kong, sekitar satu jam setelah pengunjuk rasa memasuki gedung, polisi menerbitkan sebuah video di media sosial di mana seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya mengutuk para pengunjuk rasa sebagai “perusuh.” Setelah pengumuman kepolisian, beberapa pengunjuk rasa mulai mundur dari gedung sekitar pukul 22:30 malam, sementara sebagian masih di dalam gedung.

Sekelompok pengunjuk rasa dikabarkan mengunci diri di dalam ruang utama, menolak untuk pergi.

Para pengunjuk rasa yang memilih bertahan di dalam Gedung merilis sebuah pernyataan, dengan mengatakan: “Pemerintahan Daerah Administratif Khusus Hong Kong saat ini tidak lagi seperti yang dibayangkan oleh warga Hongkong, dan badan legislatif telah menjadi alat politik. Karena itu kami dipaksa untuk mengambil berbagai tindakan non-kooperatif, dan karenanya mengepung LegCo hari ini.”

Namun, sekitar tengah malam, sejumlah polisi dengan tongkat dan perisai mulai mendorong ke arah gedung LegCo; Polisi kemudian mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di luar gedung.

Sekelompok polisi memasuki gedung dan mulai menggedor perisai huru-hara mereka ketika mereka mendekati kamar utama. Saat itu, ada empat pengunjuk rasa yang tersisa di dalam. Sekitar pukul 00:30 dini haru, ke empat pengunjuk rasa meninggalkan tempat.

Polisi di luar mulai membersihkan barikade yang didirikan para pengunjuk rasa. Polisi kembali menembakkan  gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa. Jalan-jalan dibersihkan pukul 1:00 pagi. Tidak jelas apakah ada penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian. (asr)

Organisasi HAM Menyerukan kepada Kongres AS untuk Menyelidiki Genosida di Tiongkok

May Hawkins – The Epochtimes

Erabaru.net. Sebuah organisasi hak asasi manusia terkemuka menyerukan kepada Kongres Amerika Serikat untuk menyelidiki apakah pengambilan organ secara paksa yang dilakukan di Tiongkok sebagai praktik genosida.

“Pengambilan organ paksa secara sistematis dan berskala besar dari tahanan hati nurani di Tiongkok harus ditangani. Genosida bukanlah urusan internal satu negara, tetapi urusan global umat manusia,” kata Dr. Torsten Trey, Direktur Eksekutif of Doctors Against Forced Organ Harvesting -DAFOH –  ketika menjelaskan seruan kelompok itu untuk penyelidikan kongres AS.

Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.

Masalah pengambilan organ di Tiongkok telah menjadi terkenal setelah putusan akhir yang dikeluarkan pada 17 Juni oleh Pengadilan Tiongkok atau China Tribunal, sebuah pengadilan independen untuk menyelidiki tentang pengambilan organ secara paksa dari tahanan hati nurani di Tiongkok.

Pengadilan dibentuk di London untuk mengatasi kesenjangan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung untuk pengambilan organ di Tiongkok.

“Sidang parlemen di beberapa negara telah mendengarkan bukti tentang masalah ini, dan beberapa telah mengeluarkan undang-undang sebagai tanggapan,” situs web pengadilan itu menyatakan.

“Namun hingga saat ini, belum ada penyelidikan tentang bagaimana jika ada kejahatan telah dilakukan dengan pengambilan organ secara paksa oleh Negara Tiongkok atau badan yang disetujui negara.”

Pengadilan menemukan bahwa pembunuhan tahanan di Tiongkok untuk organ mereka terus berlanjut sejak pertama kali diungkapkan oleh saksi dari Tiongkok pada tahun 2006.

Temuan pengadilan mengakui bahwa unsur-unsur genosida “ditetapkan dengan jelas” dalam praktik pengambilan organ di Tiongkok dan secara eksplisit mengundang penyelidikan lebih lanjut tentang genosida.

“DAFOH menggemakan panggilan Tribunal untuk penyelidikan lebih lanjut dan mendesak Kongres AS untuk menggelar proses resmi untuk menentukan sejauh mana praktik itu dan sejauh mana itu merupakan genosida,” demikian bunyi rilis berita DAFOH.

Aksi Cepat

Trey mendesak Kongres dan administrasi Trump bertindak segera untuk membantu menghentikan kejahatan yang terus-menerus terjadi di Tiongkok.

“Kongres dapat mengakhiri pengambilan organ paksa di Tiongkok jika itu akan ditentukan untuk melakukannya,” kata Trey.

Dia juga mendesak Presiden Trump untuk mengangkat masalah pengambilan organ secara paksa kepada pemimpin Tiongkok Xi Jinping. Trey bertanya : Siapa yang akan mencari kesepakatan dagang dengan pelaku genosida? Bukankah kesepakatan dagang seperti itu juga akan digunakan untuk menutupi genosida? Landasan etis dari kesepakatan perdagangan semacam itu akan hilang.

Genosida Dingin

Trey mengatakan laporan pengadilan bertepatan dengan temuan oleh anggota DAFOH, yang menggambarkan kampanye pengambilan organ oleh rezim komunis Tiongkok sebagai “genosida dingin” terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok meluncurkan kampanye pada Juli 1999 untuk memberantas – kata yang digunakan dalam dokumen internal Partai Komunis Tiongkok – latihan Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah disiplin spiritual berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Latihan Ini mencakup seperangkat ajaran moral dan latihan meditasi dalam gerakan yang lembut.

Pemimpin Partai saat itu, Jiang Zemin, takut bahwa prinsip-prinsip moral tradisional Falun Gong mungkin terbukti lebih menarik bagi orang-orang Tiongkok daripada dogma ateistik dan materialistis Partai komunis Tiongkok.

Outlet berita Barat pada awal 1999 mengutip para pejabat rezim Komunis Tiongkok yang mengatakan ada 100 juta praktisi Falun Gong – lebih banyak dari jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok.

Kampanye yang diluncurkan Jiang Zemin menggunakan propaganda, pemecatan dari pekerjaan dan sekolah, penghilangan perumahan, penyitaan properti, penahanan, cuci otak, dan penyiksaan untuk mencoba memaksa orang-orang di Tiongkok untuk melepaskan Falun Gong.

Minghui.org, yang berfungsi sebagai clearinghouse untuk informasi tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, telah mengkonfirmasi kematian sebanyak 4.316 praktisi Falun Gong karena penyiksaan dan penganiayaan. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, karena kesulitan mendapatkan informasi dari Tiongkok.

Selain itu, sejumlah besar praktisi Falun Gong telah terbunuh melalui pengambilan organ secara paksa. Laporan investigasi 2016 diungkap, “Bloody Harvest/The Slaughter: an Update” is “a meticulous examination of the transplant programs of hundreds of hospitals in China,” menurut situs webnya.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa, sejak Tahun 2.000, rumah sakit Tiongkok telah melakukan antara 60.000 dan 100.000 transplantasi organ setiap tahun, dengan praktisi Falun Gong menjadi sumber utama organ. “Salah satu ciri genosida dingin adalah bahwa pemberantasan kelompok sasaran terjadi secara perlahan-lahan, kata Trey.

Rezim komunis Tiongkok telah menggunakan propaganda kebencian untuk menyesatkan orang-orang Tiongkok dan komunitas internasional, mencegah investigasi genosida yang dilakukan terhadap para praktisi.

“Kampanye untuk menyebut Falun Gong sebagai ‘kultus’ telah menjadi bagian dari genosida dingin, karena berusaha menyembunyikan pemberantasan kelompok,” katanya.

“Pengadilan menetapkan bahwa unsur-unsur genosida terhadap Falun Gong telah terjadi. Tapi itu tidak bisa menyimpulkan apakah ada niat, yang merupakan komponen penting untuk mendefinisikan genosida. ”

Pertanyaan Tentang Maksud

Trey mengatakan diskusi hukum tentang istilah “Maksud” atau niat telah berkembang selama 70 tahun terakhir, tetapi bagaimanapun, fakta menunjukkan niat rezim Komunis Tiongkok untuk melakukan genosida dalam gerakan perlahan-lahan.

Dia memberikan bukti: “Partai Komunis Tiongkok menciptakan Kantor 610, pasukan polisi rahasia mirip Gestapo dengan kekuatan ekstra-hukum dengan tujuan hanya menganiaya Falun Gong.“

Setiap hari selama lebih dari dua dekade, laporan media yang dikontrol negara mengarang berita negatif tentang Falun Gong. Pada tahun 2001, drama tipuan bakar diri diperagakan di Lapangan Tiananmen untuk memanipulasi opini publik terhadap Falun Gong.

“Semua faktor ini tidak akan terjadi tanpa niat. Maksud dalam ‘genosida dingin’ yang berlangsung perlahan bisa lebih halus daripada niat dalam genosida yang terlihat. ”

Trey mengatakan alasan pengadilan tidak mempertimbangkan bahwa niat genosida dingin terhadap Falun Gong mungkin lebih halus.

Dia mengungkapkan keprihatinan bahwa posisi pengadilan atas niat “mungkin bermain langsung ke tangan para pelaku,” sementara ia bersyukur bahwa tidak membantah genosida mungkin telah terjadi dan menyerukan penyelidikan lebih lanjut.

Catatan Sejarah

Trey menyerukan pernyataan oleh Ketua Kongres Amerika Serikat, Nancy Pelosi, yang telah menjadi pemimpin dalam menentang pelanggaran hak asasi manusia oleh Komunis Tiongkok.

“Kami berbicara tentang kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun!” katanya.

“Penghukumannya di depan umum. Itu menciptakan catatan sejarah. Mengingat berat dan mendesaknya masalah ini, seseorang tidak dapat mengklaim lagi bahwa dia tidak tahu. Setiap tindakan atau non-aksi dalam bentuk akan atau mulai sekarang, juga menjadi bagian dari catatan sejarah.”

Trey memberikan contoh bagaimana, lebih dari 75 tahun silam, Presiden Amerika Serikat, Franklin D. Roosevelt dan kemudian Hakim Agung Felix Frankfurter mengetahui terjadinya pembunuhan orang-orang Yahudi oleh Nazi di kamp-kamp konsentrasi. Namun mereka tidak mengambil tindakan untuk menghentikannya.

“Tidak adanya aksi menjadi catatan sejarah,” katanya.

Pernyataan dari sejumlah pihak dalam pengadilan Independen di London itu juga akan menjadi bagian dari catatan sejarah.

Trey mendesak Kongres AS untuk memulai penyelidikan dan dengar pendapat tentang kejahatan pengambilan organ secara paksa di Tiongkok.

“Kita perlu tahu apa yang terjadi. Kita perlu mencari tahu apakah sebuah genosida terjadi, dan sampai sejauh mana orang Amerika secara tidak langsung terlibat atau secara tidak sadar mendapat manfaat dari kejahatan terhadap kemanusiaan ini. “

Dia menyarankan agar investigasi dapat mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

“Apakah perusahaan Amerika yang menjual produk medis atau obat-obatan farmasi ke Tiongkok dan mempertahankan penyalahgunaan transplantasi?

“Apakah universitas-universitas Amerika melatih para dokter Tiongkok untuk menjadi ahli bedah transplantasi yang lebih baik, yang kemudian mempertahankan penyalahgunaan transplantasi di Tiongkok?

“Apakah pelaku genosida memasuki Amerika Serikat sebagai turis atau peserta konferensi medis?

“Apakah pasien Amerika melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk menerima transplantasi, tidak tahu bahwa permintaan medis mereka mungkin memulai terjadinya pembunuhan terhadap seorang tahanan hati nurani?”

Pesawat Tempur Tambahan Amerika Tiba di Teluk Arab Ditengah Ketegangan dengan Iran

0

ETIndonesia — Hampir selusin pesawat tempur siluman Angkatan Udara Amerika Serikat, F-22 dikerahkan ke negara Teluk Persia, Qatar, pekan lalu. Pengerahan ini sebagai bagian dari penambahan pasukan yang diminta oleh Komando Pusat AS pada Mei 2019.

Penambahan pasukan sebagai tanggapan atas apa yang dianggap sebagai ancaman Iran yang meningkat terhadap pasukan Amerika di wilayah Kawasan Arab. Armada Angkatan Udara pada Komando Pusat AS pada hari Jumat (29/6/2019) mengatakan bahwa R-22 Raptors tiba di pangkalan udara al-Udeid untuk mendukung pasukan dan kepentingan Amerika.

Foto-foto sejumlah F-22 yang tiba di pangkalan udara diposting ke situs web Komando Pusat AS pada 28 Juni 2019. Menurut Komando Pusat AS, ini adalah pertama kalinya F-22 dikerahkan ke al-Udeid, yang merupakan pusat bagi Operasi udara AS di Timur Tengah.

F-22, yang membawa rudal ‘udara-ke-udara’ dan juga dapat melakukan misi serangan darat, sebelumnya dikerahkan ke pangkalan udara al-Dhafra di Uni Emirat Arab. Itu adalah pangkalan tempat mereka pernah disiagakan tahun lalu untuk mendukung pasukan AS dan mitra sekutu di Suriah.

Pesawat Tempur Angkatan Udara AS, F-22 Raptors tiba di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, pada 27 Juni 2019. Pesawat ini dikerahkan ke Qatar untuk pertama kalinya dalam rangka mempertahankan pasukan Amerika dan kepentingan di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS. (Foto : Sersan Nichelle Anderson/Angkatan Udara AS/The Epoch Times)

Empat bomber strategis B-52 dikerahkan ke al-Udeid setelah pengumuman Gedung Putih pada 5 Mei bahwa gugus tempur kapal induk USS Abraham Lincoln juga digeser ke wilayah tersebut. Pengerahan kapal induk sebagai tanggapan atas ‘indikasi dan peringatan yang mengganggu’ dan eskalasi, serta sebagai ‘pesan’ kepada rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat atau orang-orang dari sekutu akan berhadapan dengan kekuatan yang tiada habisnya.

Atas permintaan Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat AS di Arab, tambahan sistem pertahanan udara dan rudal Patriot juga dikirim ke wilayah Teluk dalam beberapa pekan terakhir.

McKenzie juga menerima pengawasan tambahan dan pesawat pengumpul data intelijen untuk meningkatkan kemampuan militer dalam memantau potensi ancaman Iran terhadap jalur pengiriman minyak mentah di wilayah Teluk. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Wisatawan Remaja Argentina Selamat Dari Koma Ketika Belasan Meregang Nyawa di Dominika

0

ETIndonesia – Seorang turis remaja Argentina terbangun dari koma setelah jatuh sakit di Republik Dominika. Remaja putri itu, Candela Saccone, 15 tahun, selamat ketika belasan wisatawan asing meregang nyawa karena sakit misterius dan mendadak di negara itu.

Korban selamat ini dijadwalkan meninggalkan negara itu pada 19 Juni 2019. Namun dia mendadak sakit karena apa yang dikatakan para pejabat adalah kondisi diabetes yang mengancam jiwa, ketika berlibur di resor Punta Cana, dikutip dari Cronica, sebuah kantor berita Argentina. Dia juga diangkat dari ventilator.

“Ketika mereka memberi tahu kami bahwa dia mengucapkan beberapa patah kata dan mengaku merasa jengkel ketika mereka berbicara dengannya, saya berkata, ‘Itu cucu perempuan saya!'” sang Nenek, Monica Zanollo mengatakan kepada Cronica.

Menurut New York Post, dia mulai menderita pusing, muntah, dan dehidrasi ketika dia jatuh sakit. Dia dibawa ke rumah sakit setempat sebelum dikirim ke rumah sakit lain di Santo Domingo, ibukota negara itu.

Menteri Kesehatan Dominika bertemu dengan keluarga Candela pada 23 Juni 2019, sebelum memberi tahu CNN bahwa kondisi Candela terkendali di pusat rumah sakit berkualitas tinggi.

Cronica mengatakan bahwa dia menunjukkan tanda-tanda perbaikan beberapa hari kemudian.

“Terobosan ini berarti bahwa para dokter melakukan hal-hal dengan baik dan kemajuan sangat penting bagi kami,” kata Zanollo. “Yang benar adalah bahwa staf rumah sakit telah merawat keluarga dengan sangat baik, baik pada tingkat medis maupun pada tingkat kemanusiaan.”

Keluarganya mengatakan bahwa mereka berharap untuk dapat membawanya pulang ke Argentina ketika kondisinya membaik.

Ketakutan tentang masalah kesehatan muncul karena lebih dari 12 turis Amerika meninggal di Republik Dominika dalam setahun terakhir. Pengunjung dilaporkan jatuh sakit secara misterius.

Kematian terakhir dilaporkan terjadi pekan lalu ketika seorang lelaki asal Denver, AS, meninggal setelah tiba-tiba sakit.

Khalid Adkins melakukan perjalanan ke Republik Dominika dengan putrinya sebelum sakit fatal, lapor Fox31. Fox menambahkan bahwa korban berupaya naik pesawat pulang ke Amerika Serikat untuk perawatan medis tetapi ditolak. Adkins kemudian dirawat di rumah sakit di Santo Domingo, afiliasi Fox melaporkan.

Sebelum kematiannya, ipar perempuannya, Marla Strick, mengatakan bahwa para pejabat memindahkannya ke Santo Domingo dan mengatakan bahwa napasnya sangat buruk dan ginjalnya gagal.

“Dia mengatakan kakinya mulai membengkak dan itu sebabnya dia tidak bisa bangun. Dan dia mulai berkeringat dan muntah. Dia hanya berteriak dan kesakitan, jadi dia tidak bisa berbicara dengan saya,” kata Strick.

Seorang Senator AS mengatakan pada hari Minggu (30/6/2019) bahwa pemerintah AS harus meningkatkan upaya untuk menyelidiki kematian, setidaknya delapan orang Amerika di Republik Dominika tahun ini.

“Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) harus memberikan dukungan kepada FBI dan penegak hukum setempat,” kata Senator Chuck Schumer (Demokrat New York), dikutip dari The Associated Press.

Dia menegaskan bahwa Badan tersebut memiliki kantor di Karibia dan keahlian teknis dan forensik yang dapat membantu investigasi.

“Mengingat kami masih memiliki banyak pertanyaan dan sangat sedikit jawaban tentang apa, jika ada, penyebab serentetan penyakit baru-baru ini dan beberapa kematian orang Amerika di Republik Dominika, FBI harus menggandakan upaya mereka dalam membantu mencapai hal yang paling mendasar,” kata Schumer dalam sebuah pernyataan.

Anggota keluarga para wisatawan yang meninggal telah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki kemungkinan keterkaitan. Kerabat korban khawatir bahwa kematian tersebut mungkin disebabkan oleh alkohol yang tercemar atau pestisida yang disalahgunakan.

Juru bicara ATF, April Langwell mengatakan Departemen Keuangan sedang menangani penyelidikan yang melibatkan alkohol yang berpotensi tercemar. Namun dia mengatakan ATF telah menawarkan bantuannya dan akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya untuk menjaga keamanan warga Amerika.

ATF terutama menyelidiki kejahatan yang berkaitan dengan senjata api. Akan tetapi, agensi itu juga berwenang mengatur alkohol dan tembakau. (JACK PHILLIPS dan The Associated Press/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Polisi Italia Tangkap Kapten Kapal Penyelamat Migran

0

ETIndonesia — Polisi Italia menangkap kapten kapal asal Jerman dari sebuah kapal penyelamat migran, pada Sabtu, 29 Juni 2019. Dia ditangkap di tengah perselisihan dengan pemerintah Italia, setelah berlabuh di pelabuhan Lampedusa.

Sea-Watch 3 adalah kapal berbendera Belanda, yang dioperasikan oleh badan amal Jerman Sea-Watch. Kapal itu sudah berada di tengah laut selama lebih dari dua minggu, dengan 40 orang warga Afrika yang diselamatkan.

Setelah menunggu di perairan internasional untuk undangan dari Italia atau negara Uni Eropa lainnya untuk menerima kapalnya, kapten Carola Rackete memutuskan untuk berlayar ke pulau Lampedusa di Italia selatan, minggu ini. Akan tetapi dia dihadang oleh kapal pemerintah Italia.

Carola Rackete, kapten Sea-Watch 3 yang berusia 31 tahun, dikawal keluar dari kapal oleh polisi dan dibawa pergi untuk diinterogasi, di Lampedusa, Italia 29 Juni 2019. (Foto : Reuters/Guglielmo Mangiapane/The Epoch Times)

Akan tetapi pada dini hari tanggal 29 Juni 2019, Rackete memasuki pelabuhan di mana kapal berlabuh di tengah kehadiran polisi yang sangat banyak.

Video siaran langsung televisi menunjukkan Rackete digelandang dari Sea Watch oleh polisi.

Televisi pemerintah, RAI mengatakan dia ditangkap karena ‘menolak perintah dari kapal perang’ yang. RAI mengatakan bahwa dia terancam dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara.

Para imigran gelap, tetap tertahan dan berada di atas kapal.

Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini sebelumnya mengatakan dia hanya akan membiarkan Rackete untuk berlabuh ketika negara-negara Uni Eropa lainnya setuju untuk segera mengambil para imigran gelap.

Kepala partai Liga, partai sayap kanan Italia itu, bahkan menegaskan otoritas Italia akan menyita kapal dan menuntut kaptennya karena membantu ‘penyelundup manusia’.

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan kepada wartawan pada KTT G20 di Osaka pada 28 Juni, bahwa tiga atau empat negara Eropa bersedia mengambil bagian dalam pendistribusian kembali para migran.

Rackete sudah diselidiki karena melanggar undang-undang Italia. Kini penyelidikan terhadap kapal penyelamat non-pemerintah sedang digencarkan oleh Italia, terkait kasus penyelundupan dan perdagangan orang. (REUTERS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Trump Menjadi Presiden Amerika Serikat yang Pertama Menginjakkan Kaki di Korea Utara

Emel Akan dan Melanie Sun – The Epochtimes

Presiden Donald Trump mencetak sejarah berdirinya Amerika Serikat. Ia kini sebagai presiden Amerika Serikat yang pertama kali melangkah ke Korea Utara pada Minggu (30/6/2019) setelah disambut untuk melewati garis pemisah dua korea di Zona Demiliterisasi Korea -DMZ- oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Gestur itu disebut “benar-benar bersejarah” oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, menandai sebuah pertunjukkan rasa hormat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatnya persahabatan antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang mengejutkan banyak pakar politik.

Acara berlangsung selama kunjungan Trump ke Korea Selatan setelah mengakhiri kunjungan Konfrensi Tingkat Tinggi G-20 di Osaka, Jepang.

Trump dan Kim pertama kali berjabat tangan di lempengan beton yang membentuk perbatasan yang memisahkan dua korea atau garis demarkasi militer antara Korea Selatan dan Korea Utara, yang didirikan dalam gencatan senjata pada tahun 1953 yang secara resmi mengakhiri Perang Korea.

Setelah berjabat tangan, kedua pemimpin berjalan beberapa meter bersama ke Korea Utara.

Trump mengatakan : “Dunia sedang menyaksikan, dan ini sangat penting bagi dunia, suatu kehormatan Anda meminta saya untuk melangkahi garis itu. Dan saya bangga melangkahi garis itu.”

Kim, tampak santai, melalui seorang penerjemah ia mengatakan bahwa dirinya datang untuk bertemu Trump karena dia “bersedia mengakhiri masa lalu yang malang” dan  jika bukan karena “hubungan yang sangat baik antara kami berdua” ini kesempatan tidak akan mungkin terjadi.

Trump telah mengungkapkan perasaan yang sama dengan mengatakan bahwa hubungan pribadinya dengan Kim tetap kuat. Dia menggambarkan pertemuan itu sebagai “momen bersejarah.”

Setelah perjalanan singkat ke Korea Utara, kedua pemimpin berjalan kembali ke Korea Selatan di mana Moon menyapa Kim.

Ketiga pemimpin memasuki “Freedom House,” juga dikenal sebagai “Peace House,” di Area Keamanan Bersama di desa Panmunjom melintasi perbatasan. Di Freedom House, Trump dan Kim mengadakan pertemuan bilateral yang berlangsung lebih dari 45 menit.

Setelah pertemuan, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa kedua pihak “akan memiliki tim, mereka akan bertemu selama beberapa minggu ke depan. Mereka akan memulai proses dan kita akan melihat apa yang terjadi.”

Ketika ditanya apakah dia akan mengundang Kim ke Gedung Putih, Trump menjawab, “Saya pasti akan memberikan undangan.” 

Suami Melanie Trump itu juga mengatakan sanksi terhadap Korea Utara tetap ada “tetapi pada beberapa titik selama negosiasi hal-hal dapat terjadi.”

Harry Kazianis, direktur senior Studi Korea di the Center for the National Interest, sebuah wadah pemikir kebijakan luar negeri mengatakan “Saya melihat Trump menunda sanksi selama satu tahun jika Kim setuju untuk sepenuhnya menutup fasilitas nuklir Yongbyon.”

Ia menambahkan, akan memungkinkan Trump untuk menguji niat Kim sementara inspektur internasional menyaksikan untuk melihat apakah Korea Utara benar-benar serius atau mencoba menipu. 

Setelah kepergiannya ke Washington, Trump dalam  cuitannya menyebut pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara itu “luar biasa.”

“Meninggalkan Korea Selatan setelah pertemuan yang luar biasa dengan Ketua Kim Jong Un. Berdiri di tanah Korea Utara, pernyataan penting untuk semua, dan sebuah kehormatan besar! ” demikian cuitan Trump.

Acara ini menandai pertemuan ketiga antara Trump dan Kim hanya dalam waktu satu tahun. Setelah KTT kedua mereka di Hanoi, Vietnam gagal pada empat bulan lalu.

Sebelum keberangkatannya ke Washington, Trump berpartisipasi dalam sebuah acara di Pangkalan Militer Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, di mana ia menyampaikan pidato kepada hampir 2.000 anggota militer Amerika dan keluarga mereka.

Trump menuturkan : Ia memperhatikan, banyak orang dari Korea benar-benar menangis” ketika dia masuk ke Korea Utara, Media sosial hal yang sangat kuat,” tambah Trump. Ia mencatat bahwa dia telah mengundangnya untuk pertemuan dengan Kim di Twitter.

Beberapa jam sebelum menuju dari Osaka ke Seoul pada 29 Juni, Trump mengirim undangan ke Kim melalui Twitter.

Kim mengatakan kepada wartawan bahwa dia “terkejut” melihat pesan Presiden di Twitter, dan mengundangnya untuk bertemu di perbatasan.

Pemimpin Korea Utara itu mengatakan dia menganggap undangan itu sebagai “ekspresi dari kesediaan untuk bekerja menuju masa depan yang baru, menambahkan bahwa itu akan menjadi kehormatan besar jika Trump mengunjungi ibukotanya di Pyongyang.

Kedua pemimpin saling berbalas surat selama proses diplomatik yang bertujuan untuk melucuti nuklir dan menstabilkan Semenanjung Korea, dengan Kim berkomentar bahwa surat terbaru Trump berisi “konten yang luar biasa,” seperti dilaporkan kantor berita Korut, KCNA, pada 23 Juni.

Kim memuji surat Trump hanya beberapa hari setelah bertemu dengan pemimpin Xi Jinping. Kedua pemimpin membahas situasi politik di sekitar Semenanjung Korea, menurut media pemerintah Korea Utara.

Bonnie Glaser, analis Asia di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, kepada surat kabar konservatif Korea Selatan Chosun Ilbo mengatakan setelah berbulan-bulan kebuntuan dalam negosiasi dan sedikit kontak antara Amerika Serikat dan Korea Utara, tampaknya ada beberapa manuver diplomatik yang sedang berlangsung. belum jelas apakah kunjungan Xi ke Pyongyang berperan, atau apakah ada faktor lain yang berperan. 

Bonnie Glase mengatakan tampaknya gencatan senjata dalam perang dagang AS-Tiongkok jelas membantu, ia mengatakan Tiongkok dapat mengakhiri kampanye tekanan maksimum kapan saja karena 90 persen ekspor Korea Utara melalui sekutu komunisnya dalam atau lain bentuk.

Sebelumnya, Trump mengkritik laporan Media “Fake News” yang mengatakan bahwa mereka telah gagal melaporkan tentang bagaimana DMZ telah berubah sejak KTT Singapura pada Juni 2018, yang sebelumnya telah terjadi “konflik besar.”

“Ini siang dan malam, Korea Utara dan Korea Selatan sama-sama berada di tempat yang jauh lebih baik daripada dua setengah tahun yang lalu.”

Trump melanjutkan, Di rumah, mereka berpikir bahwa saya seorang ‘penjahat perang yang tangguh.’ Mereka berpikir bahwa ketika saya terpilih, dalam tahun pertama, AS akan berada dalam Perang Dunia ke Tiga.

“Menurut pendapat saya, seandainya Presiden Obama, atau seseorang seperti Presiden Obama, seandainya berhasil seperti itu, saya benar-benar yakin Anda akan berperang dengan Korea Utara.”

DMZ adalah perbatasan antara Utara dan Selatan dalam gencatan senjata 1953 yang mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea.

Sementara kedua Korea secara teknis masih berperang, Kim dan Moon menandatangani Deklarasi Panmunjom pada tanggal 27 April 2018, menandai niat mereka untuk perdamaian secara “permanen” dan “solid” di semenanjung Korea. Kesepakatan bersejarah itu juga mencakup kesepakatan untuk denuklirisasi seluruh semenanjung.

Sebelum penandatanganan deklarasi, Kim telah mengundang Moon untuk melangkah melewati garis demarkasi DMZ. Moon membalas isyarat itu, yang diterima Kim, menjadikannya pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53.

Perang di Semenanjung Korea merenggut nyawa 36.574 orang tantara Amerika yang berjuang untuk mencegah penyebaran komunisme melalui Korea yang didorong oleh Uni Soviet dan Partai Komunis Tiongkok. Lebih dari 100.000 orang Amerika juga terluka parah dan 7.702 masih hilang. 

Pada akhir Perang Korea, korban di pihak Tiongkok diperkirakan lebih dari satu juta. Korea Selatan kehilangan sekitar satu juta warga sipil dan 217.000 personel militer setelah Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un, memerintahkan invasi ke selatan. Korea Utara kehilangan sekitar 600.000 warga sipil dan 406.000 personel militer dalam perang itu.

Dengan pelaporan oleh The Associated Press.

KPU RI Tetapkan Jokowi-Maruf Pemenang Pilpres 2019

Epochtimes.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan Joko Widodo dan KH.Maruf Amin sebaga Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih di Gedung KPU RI, Minggu (30/6/2019). Penetapan ini  merupakan rangkaian dari tahapan Pemilu Presiden 2019 yang akhirnya memenangkan Jokowi-Maruf.

“Memutuskan, menetapkan Keputusan KPU tentang pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2019,” hal demikian Ketua KPU RI Arief Budiman dalam Rapat Pleno Terbuka.

Arif juga membacakan penetapan capres cawapres terpilih dalam Pemilu Presiden 2019 Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan perolehan suara sebanyak 85.607.362 suara (55,5%) sebagai Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2019-2024.

Sementara pasangan Capres dan Cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno dengan perolehan 68.650.239 suara (44,5%).

Arief memaparkan bahwa penetapan ini berdasarkan pasal 417 UU 7/2017 tentang Pemilu dan ketentuan pasal 4 PKPU 5 Tahun 2019 tentang penetapan calon terpilih, penetapan perolehan kursi dan penetapan calon terpilih dalam pemilu.

Turut hadir pada Rapat Pleno itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Tim Kampanye Nasional (TKN) 01, Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02, perwakilan partai politik, pemerintah, pegiat kepemiluan,  serta TNI/Polri ini adalah tindaklanjut atas Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak permohonan Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 atas Keputusan KPU Nomor 987/PL.01.8.Kpt/06/KPU/V/2019.

“Sesuai ketentuan KPU Nomor 10 Tahun 2019 tentang perubahan keempat PKPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Program Tahapan dan Jadwal Pemilu 2019. Penetapan presiden dan wakil presiden terpilih dilakukan paling lama tiga hari setelah putusan MK dibacakan. MK telah membacakan putusan atas PHPU Pilpres 2019, yaitu Nomor 01/PHPU-PRES/XVII/2019  yang amarnya menolak permohonan pemohon,” tambah Arief.

Pada kesempatan itu, KPU RI langsung menyerahkan Salinan Berita Acara KPU Nomor 152/PL.01.9-BA/06/KPU/VI/2019 serta Keputusan 1185/PL.01.9-Kpt/06/KPU/VI/2019 kepada 16 partai politik peserta Pemilu 2019, pemerintah serta lembaga, Bawaslu, DKPP, BPN 02 serta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 01.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan menolak untuk seluruhnya permohonan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 (PHPU Presiden 2019) yang dimohonkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi).

Hal demikian dibacakan dalam sidang pleno yang digelar pada Kamis (27/6/2019) di MK, Jakarta dalam putusan MK Nomor 01/PHPU-PRES/XVII/2019.

Salah satu gugatan, Prabowo-Sandi mendalilkan adanya kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam pelaksanaan Pilpres 2019. Menanggapi dalil Pemohon ini, Mahkamah menyebutkan bahwa UU Nomor 7 Tahun 2017 mengkonstruksikan proses penyelesaian masalah hukum proses pemilu, baik pelanggaran maupun sengketa proses diselesaikan oleh lembaga penyelenggara pemilu, yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Adapun untuk meyelesaikan perselisihan hasil pemilu, Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 475 ayat (2) UU Nomor 7 Tahun 2017 secara eksplisit mengatur bahwa keberatan yang dapat diajukan ke MK hanya keberatan hasil pemungutan suara. Kecuali, lembaga-lembaga yang diberi wewenang dalam UU Pemilu tersebut tidak melaksanakan wewenangnya. 

Namun, apabila lembaga-lembaga yang diberi wewenang telah melaksanakan tugasnya, terlepas dari apapun putusan yang telah diberikan kepada peserta pemilu, Mahkamah tidak berwenang memeriksa dan memutus permohonan kualitatif yang dimaksud.

“Telah  terang  bahwa kewenangan untuk menyelesaikan pelanggaran administratif pemilu yang bersifat TSM  ada  di  tangan  Bawaslu  di  mana  hal  itu  harus  telah  terselesaikan  pada  tahapan proses  sebelum  KPU  menetapkan  perolehan  suara  secara  nasional,” baca Hakim Konstitusi Manahan M.P.Sitompul dalam sidang yang digelar di Ruang Sidang Pleno MK. (asr)

Ketua KPU RI Arif Budiman menyampaikan suarat keputusan kepada Capres dan Cawapres terpilih Joko Widodo dan Maruf Amin, di Gedung KPU RI, Jakarta, Minggu 30 Juni 2019 (Foto: Humas Setkab/Jay)