Hujan ES Super Langka Landa Meksiko Pada Musim Kemarau

ETIndonesia – Guadalajara di Meksiko, Amerika Latin, sedang dilanda musim panas yang berkeringat dalam beberapa minggu terakhir. Namun, pada akhir pekan kemarin, perubahan cuaca yang mengejutkan melanda negara itu.

Warga Kota Guadalaraja pada Minggu (30/6/2019) pagi pun harus dikagetkan dengan banjir es setinggi sekitar satu meter, di beberapa titik daerah itu. Setelah hujan es yang hebat melanda wilayah tersebut, sepanjang malam.

Para petugas pemerintah berusaha keras untuk mengatasi kerusakan dan membersihkan jalan-jalan. Para penduduk kota tampak membagikan cuplikan video yang menunjukkan kendaraan dan rumah yang penuh dengan batu es.

Enrique Alfaro Ramirez, gubernur Jalisco, yang merupakan ibukota negara bagian Guadalajara, mengatakan belum pernah menyaksikan dan mengalami peristiwa fenomena alam seperti ini.

“Tingginya lebih dari satu meter, dan kemudian kami bertanya-tanya apakah perubahan iklim sedang terjadi,” kata Ramirez di Twitter.

“Pemerintah Jalisco bekerja sama dengan Tentara Meksiko dan otoritas Guadalajara dan Tlaquepaque untuk membersihkan dan menyingkirkan tumpukan es dari jalan raya. Mereka juga membantu warga yang rumahnya terpengaruh banjir es,” kata sang Gubernur.

Ramirez mengatakan pada Minggu sore bahwa tidak ada warga yang dilaporkan mengalami cedera atau meninggal akibat hujan dan banjir es ini.

https://youtu.be/PtU01qzaHzU

Mengapa Peristiwa Ini Terjadi?
“Tekanan rendah yang membentang ke selatan dari perbatasan AS dan Meksiko diperkirakan berkontribusi pada pengembangan badai di sepanjang perbatasan yang memisahkan massa udara yang berbeda,” kata ahli meteorologi CNN Michael Guy.

“Begitu badai ini berkembang, semua bahan disatukan sehingga terjadi hujan es yang aneh di Guadalajara,” kata Guy.

Hasilnya, ada akumulasi lebih dari satu meter genangan es di beberapa daerah pada seluruh wilayah negara bagian.

“Badai terakhir di sepanjang bagian depan habis dan menciptakan batas aliran keluar. Dan lokasi pegunungan kota membantu badai baru berkembang dengan cepat,” Guy menambahkan.

Kota itu berada hampir 5.000 kaki di atas permukaan laut, dan biasanya mempertahankan iklim sedang, menurut Guy. Bulan-bulan musim panas memang sering turun hujan. Namun, cuaca buruk hampir tidak pernah terjadi, karena posisi ketinggian kota.

Musim hujan biasanya terjadi antara Juni hingga September.

“Namun, ini adalah kasus di mana bahan-bahan atmosfer dan topografi ikut berperan dalam menyebabkan badai hujan es yang aneh,” tutupnya. (CNN Wire/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M