Epochtimes.id- Bintang Kung Fu Bruce Lee adalah bintang kebanggaan orang Tionghoa dan bahkan orang Asia. Baru-baru ini, seorang bocah laki Jepang dapat menirukan gerakan Bruce Lee dan memainkan nunchaku sampai nyaris sempurna.
Ryusei Imai yang videonya diunggah ke Internet langsung menarik perhatian penonton dan banyak yang menjulukinya sebagai duplikatnya Bruce Lee. Bahkan netizens ada yang secara bergurau mengatakan : Jangan-jangan reinkarnasinya Bruce Lee.
Dengan kostum kuning panjang ikonik Bruce Lee dan keterampilannya dalam memainkan nunchaku, ditambah lagi dengan gerak dan mimik yang mirip Bruce, tidak berlebihan jika Ryusei Imai disebut-sebut sebagai Baby Bruce Lee atau Little Bruce Lee.
Menurut ayah Ryusei Imai bahwa Bruce Lee memang idola Ryusei Imai sejak ia masih masa kanak-kanak. Ia mulai melihat film Bruce ketika berusia 1 tahun, lalu belajar main nunchaku sejak berumur 3 tahun.
Ketika berumur 4 tahun ia mulai menirukan gerakan Bruce Lee. Dan saat berusia 5 tahun ia sudah mahir menirukan permainan nunchaku rumit seperti dalam film Bruce Lee nyaris tidak ada bedanya.
Ryusei Imai bercita-cita menjadi seorang ahli bela diri seperti Bruce Lee. Untuk memotivasi putranya itu ayah Ryusei kemudian mengunggah rekaman video ke internet tetapi di luar dugaan nama Ryusei Imai jadi ngetop selain di Jepang sendiri, sampai Korea Selatan, Amerika Serikat.
Video rekaman Ryusei Imai sampai-sampai mengejutkan Dan Inosanto, seorang murid pewaris ilmu beladiri Bruce Lee sampai membuatnya langsung berangkat ke Jepang untuk mengangkat Ryusei sebagai murid.
“Anak ini sangat berbakat dan memiliki kemauan untuk bekerja keras, rendah hati dan sopan” kata Dan Inosanto.
Ryusei Imai kecil pernah diajak ayahnya pergi berjiarah ke makam Bruce Lee di Seattle, AS. Di depan makam ia mempertontonkan kemahirannya dalam memainkan nunchaku.
Ryusei yang sebelumnya hanya bermain-main menirukan gerak gerik Bruce jadi ketagihan untuk mendalami ilmu beladiri. “Aku ingin seperti Bruce Lee,” katanya.
Bruce Lee adalah pendiri Jeet Kune Do. Ia lahir di China Town, San Fransisco dan pernah hidup di Kowloon, Hongkong saat berusia muda. Di sana ia berguru kepada Yip Man (Ip Man) dalam rangka mendalami ilmu beladiri Wing Chun.
Pada tahun 1970-an, Bruce Lee membintangi serangkaian film Kung Fu seperti ‘The Big Boss’, ‘First of Fury’, ‘The Way of the Dragon’, ‘Enter the Dragon’ dan ‘The Game of Death’. keempat film ini mengguncang perfilman internasional, Bruce Lee menjadi orang Tionghoa pertama yang masuk studio film Hollywood, menyebarkan Kungfu Tiongkok ke dunia.
Bruce Lee dalam upayanya untuk mendorong pengembangan ilmu beladiri dan perfilman Kungfu memang diakui internasional, sampai namanya dimasukkan ke dalam daftar 100 orang yang paling berpengaruh di dunia abad 20. (Sinatra/asr)
Epochtimes.id- Pentolan girl band Korea Utara yang sangat populer di negara itu melintasi perbatasan ke Korea Selatan pada pada Minggu (21/1) waktu setempat.
Dia memimpin delegasi resmi yang memicu perhatian awak media ketika meninjau lokasi yang dipergunakan selama pertunjukan Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang.
Muncul di siaran televisi Korea Selatan, Hyon Song Wol tidak berbicara saat dia melewati kerumunan jurnalis. Deretan kedipan kamera menyorotinya sebelum dia naik kereta ekspres di Stasiun Kereta Seoul ke kota Timur Gangneung, tempat penampilan rombongan seni.
Hyon menjadi perhatian media, sejak Korea Selatan secara intens menghadiri perundingan minggu lalu di perbatasan yang membuat kesepakatan mengenai dua pertunjukan rombongan seni Samjiyon.
Pemerintah Korea Selatan menilai partisipasi Korea Utara selama Olimpiade – olahraga maupun pertukaran budaya – sebagai cara untuk meredakan ketegangan yang disebabkan uji coba nuklir dan rudal Pyongyang serta perang kata-kata dengan Amerika Serikat.
Suasana rekonsiliasi antara Korea berkobar setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara tiba-tiba pada pidato tahun baru menyatakan kesediaannya untuk memperbaiki hubungan dan mengirim delegasi ke Olimpiade musim dingin Pyeongchang 2018.
Kritikus luar negeri menepis tawaran Kim hanya sebagai taktik menggunakan hubungan lebih baik dengan Korsel agar melemahkan sanksi internasional yang dipimpin Amerika Serikat atas program nuklir dan rudal Korea Utara.
Hyon adalah pemimpin Girl Band Moranbong Korut, yang dibentuk oleh Kim. Setelah perundingan pekan lalu, Korea Utara mengatakan Hyon juga akan memimpin rombongan seni Samjiyon. Kehadiran rombongan seni ini merupakan penampilan pertama kelompok musik Korea Utara di Korea Selatan sejak 2002 silam.
Hyon adalah penyanyi populer sebelum dia ditunjuk untuk memimpin girl band, dia dipoles berfungsi sebagai wajah publik “lembut” pemerintahan Kim.
Anggota girl band ini mengenakan rok pendek dan sepatu hak tinggi atau seragam militer. Ada yang berspekulasi girl band Moranbong mungkin akan tampil dalam rombongan seni Samjiyon.
Tidak ada adanya akses media resmi kepada Hyon, stasiun TV hanya menyiarkan rekaman langsung busnya yang bergerak di jalan Seoul sebelum ia sampai di stasiun kereta api. Ketika itu ratusan petugas kepolisian dimobilisasi untuk menjaga ketertiban.
Foto menunjukkan Hyon sedang tersenyum dengan seorang pejabat Korea Selatan pada saat tiba di perbatasan. Kemudian pada Minggu, dia mengenakan mantel gelap musim dingin dan syal bulu serta rambutnya diikat ke belakang, dia tampak lebih serius.
Kedatangan Hyon setelah beberapa jam Komite Olimpiade Internasional mengizinkan 22 atlet Korea Utara hadir mengikuti Olimpiade. Di antara 22 atlet terdiri 12 wanita yang akan bergabung dengan tim hoki wanita Korea Selatan di tim Olimpiade pertama Korea.
Acara olah raga lainnya yang akan dilakoni pemain Korea Utara adalah figure skating, skating jalur cepat, ski dan ski lintas alam.
Sebanyak 22 atlet Korea Utara akan berbaris bersama dengan pemain Korea Selatan di bawah satu “bendera penyatuan” yang menggambarkan semenanjung Korea saat upacara pembukaan olimpiade berlangsung di Pyeongchang.
“Kesepakatan seperti itu sepertinya tidak mungkin terjadi beberapa minggu yang lalu,” kata Kepala IOC Thomas Bach di Lausanne, Swiss.
Hyon, yang juga merupakan anggota Komite Sentral partai yang berkuasa, tiba dengan enam warga Korea Utara lainnya.
Delegasi ini diperkirakan tiba di Korea Selatan pada Sabtu (20/01/2018). Namun Korea Utara membatalkan rencana tersebut pada Jumat malam sebelum mengusulkan perjalanan dua hari mulai Minggu. Tidak jelas mengapa kunjungan dijadwal ulang.
Kemudian pada Minggu, tim pimpinan Hyon memeriksa lokasi pertunjukan rombongan keseniannya di Gangneung. Tim tersebut diperkirakan menginap di Gangneung sebelum kembali ke Seoul untuk memeriksa tempat lain di ibu kota sehari kemudian seperti dilansir kantor berita Yonhap.
Rombongan seni Samjiyon, yang terdiri dari anggota orkestra, penyanyi dan penari, adalah bagian dari delegasi Olimpiade Korea Utara yang juga mencakup atlet, pejabat, wartawan dan tim atraksi taekwondo.
Korea Utara pada Minggu menawarkan untuk mengirim tim pendahulu lainnya ke seberang perbatasan pada Kamis untuk melihat fasilitas akomodasi, sebuah pusat pers dan tempat upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade seperti dilansir Kementerian Unifikasi Seoul.
Korea Selatan akan mengirim tim pendahulunya ke Korea Utara pada Selasa untuk meninjau logistik untuk acara budaya bersama di North Diamond Mountain dan latihan gabungan para pemain ski non-Olimpiade di Masik ski resort. (asr)
Orang Tiongkok kuno telah berada di garis depan dalam banyak penemuan sepanjang sejarah, kompas, bubuk mesiu, kertas, dan lain-lain, hanya untuk beberapa nama saja.
Tetapi salah satu yang tampaknya paling sedikit dibicarakan adalah porselen, yang juga merupakan penemuan Tiongkok.
Cakupan penuh tentang penemuan yang dapat dikaitkan dengan partisipasi Tiongkok di masa lalu tidak begitu jelas, karena kaisar Tiongkok tidak banyak membuka diri untuk “dunia yang lain”, pada masa itu.
Porselen dan Tempat Kelahirannya
Porselen, sejenis keramik, telah digunakan selama ribuan tahun, dan juga dikenal pada banyak budaya lain di masa lalu.
Namun sejarawan menganggap kelahiran material yang putih dan keras terbakar yang kita kenal sebagai porselen tersebut kira-kira sekitar abad ke 6 di Tiongkok, di mana mereka percaya bahwa itu diproduksi untuk pertama kalinya.
Sebuah syair dalam sebuah puisi oleh penyair Tiongkok kuno Tu Fu (712-770) menyebutkan porselen dan menggambarkan ciri-cirinya sebagai salju putih dan bergema. Penyair tersebut menganggap asal keramik putih itu untuk Propinsi Sichuan.
Porselen Datang ke Eropa
Baru pada akhir abad ke-13, keramik putih yang lembut itu menuju ke Eropa, di mana ia dianggap sebagai harta tak ternilai harganya.
Terutama porselen dari Dinasti Ming yang sangat dicari di Eropa.
Bangsawan Eropa abad ke-18 sangat terinspirasi oleh apa yang bisa dipelajari dari Tiongkok, sutra Tiongkok, kerajinan tangan Tiongkok, dan tentu saja porselen Tiongkok.
Bagaimana Membuatnya
Porselen buatan Tiongkok terbuat dari berbagai bahan, seperti kaca, tulang, abu, kuarsa, dan alabaster (pualam).
Namun, bahan baku utama porselen Tiongkok adalah kaolin, sejenis mineral tanah liat. Kaolin adalah turunan dari Gaoling, sebuah desa kecil di dekat apa yang dianggap sebagai ibukota porselen Tiongkok, Jingdezhen.
Sebuah porselen yang bagus bisa bertahan selama lebih dari 1.000 tahun.
Hal ini membuat porselen antik sangat dicari.
Porcelain mendapatkan sifat yang sangat tahan lama dan setengah tembus cahaya dari zat-zat yang digunakan untuk membentuk senyawa tersebut, setelah diproses menjadi porselen.
Produksi porselen cukup panjang prosesnya yang melibatkan banyak langkah. Tetapi hasil akhirnya selalu sebanding dengan beban awal.
Sebuah Nilai untuk Kesekapatan
Orang bisa mengatakan bahwa di samping emas, porselen tidak pernah kehilangan nilainya. Penggemar porselen bersedia membayar harga yang mahal untuk potongan porselen antik. Harga rekor untuk barang antik seperti porselen adalah $84.000.000.
Dan sebagai produk artistik klasik dari Tiongkok, porselen dalam variasinya yang lebih murah, seperti potongan-potongan non antik, merupakan souvenir yang selalu populer untuk teman dan keluarga di antara orang asing dan Tiongkok sendiri. (ran)
Epochtimes.id- Serhat Baytemur adalah seorang asal Turki yang bekerja sebagai pembersih sampah di Ankara, ibu kota Turki. Ketika mengumpulkan sampah, ia sekaligus mengumpulkan buku-buku lama yang dibuang oleh orang lain.
Setelah memilah-milah, dia mengumpulkannya dalam sebuah perpustakaan yang ia sediakan buat orang-orang yang datang membaca atau meminjam buku. Ia bahkan mampu menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan sekolahan dan orang-orang di lembaga pemasyarakatan yang letaknya tidak jauh dari lokasi perpustakaan.
CNN melaporkan, Serhat Baytemur yang kini berusia 32 tahun telah menghabiskan beberapa bulan untuk mengumpulkan buku-buku yang dibuang orang lain.
Sebelumnya ia hanya berniat membuat perpustakaan untuk diri dan keluarganya. Namun, karena bukunya semakin banyak ditambahkan lagi beberapa penduduk setempat yang mengetahui bahwa Serhat gemar mengumpulkan buku-buku lama, maka sumbangan buku koleksian mereka juga terus berdatangan.
Atas bantuan pejabat setempat, sebuah perpustakaan sederhana dalam sebuah pabrik batu bata yang ditinggalkan pemilik didirikan pada bulan September tahun lalu.
Jumlah buku yang dimiliki perpustakaan tersebut kini sudah mencapai lebih dari 6.000 buah. Jenisnya meliputi buku sastra, prosa, buku anak-anak, buku komik, dan bahkan buku tentang penelitian ilmiah.
Buku-buku ini umumnya dapat digunakan oleh pembaca selama dua minggu dengan ‘syarat’ hanya bisa diperbaharui sebanyak 1 kali. Pemerintah setempat sampai merekrut orang yang berpengalaman dalam mengelola perpustakaan untuk mengelola perpustakaan tersebut.
Sejak pembukaan perpustakaan ini, buku lama yang mengalir masuk makin banyak sampai kehabisan rak untuk penempatannya. Sehingga ada sejumlah buku yang dititipkan pada sekolahan, institusi pendidikan dan bahkan penjara yang berada di lokasi terdekat.
Anak-anak dari pegawai pemerintah daerah dan siswa dari sekolah terdekat sering datang memadati loka perpustakaan yang tidak begitu besar.
Selain membaca buku, mereka juga bisa bermain catur. Para pengendara sepeda yang lewat juga tak jarang mampir di tempat tersebut baik untuk bersantai, minum teh sambil membaca buku atau menonton permainan catur.
Serhat Baytemur mengatakan : “Sebelumnya saya memang berangan-angan untuk memiliki sebuah perpustakaan di dalam rumah. Sekarang, saya sudah memiliki di sini, Baik juga ! Saya berharap bisa membaca semua buku-buku tersebut.”
Epoch Times sebelumnya juga sudah pernah memberitakan bahwa Jose Alberto Gutierrez, seorang pembersih sampah yang berasal dari Kolombia, juga memiliki hobby mengumpulkan buku-buku lama dalam sebuah perpustakaannya untuk dipinjamkan kepada peminat. Dalam 20 tahun terakhir, buku-buku kumpulannya sudah mencapai puluhan ribu buah.
Meskipun lahir di keluarga miskin dan terlibat dalam pekerjaan yang sederhana, namun, jiwa ingin bisa membantu orang lain walaupun hanya melalui buku bacaan, membuat banyak orang salut kepadanya. Tidak heran kalau ia kemudian memperoleh julukan ‘The Lord of the Books.’ (Sinatra/asr)
Kata dalam bahasa Inggris “cult” (kultus/pemujaan) menghasilkan gambaran-gambaran tentang organisasi seram yang melakukan bunuh diri massal pimpinan Jim Jones. Dengan demikian rezim Tiongkok memanfaatkan sepenuhnya kekuatan label pemujaan tersebut untuk meluncurkan salah satu kampanye kebencian paling kejam dalam sejarahnya.
Pada akhir musim panas tahun 1999, pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, telah memiliki masalah hubungan masyarakat. Mulai pada tanggal 20 Juli dia telah mengejutkan Tiongkok dengan menangkap para praktisi spiritual Falun Gong, diikuti oleh propaganda sepanjang waktu, pembakaran buku, dan pembersihan anggota-anggota Partai.
Namun bagi dunia luar, tidak ada alasan yang masuk akal yang dilancarkan oleh diktator tersebut terhadap sekelompok orang yang berlatih meditasi damai ini.
Falun Gong, dengan ajaran moral universal yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar, telah diperkenalkan kepada publik di Tiongkok pada tahun 1992. Mereka yang mengikuti latihan tersebut telah melaporkan peningkatan kesehatan, hubungan yang lebih baik dengan anggota keluarga dan rekan kerja, mengurangi stres, dan wawasan baru tentang makna hidup. Ini menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut, dan survey yang dilakukan oleh negara tahun 1999 memperkirakan 70 sampai 100 juta prakrisi di Tiongkok.
Praktik Falun Gong tidak bergantung pada kontrol Partai, sesuatu yang tidak pernah terdengar di Tiongkok. Pada tahun 1997 dan 1998 Partai tersebut memerintahkan Biro Keamanan Umum untuk melakukan investigasi nasional guna mengumpulkan bukti-bukti adanya kerugian yang dilakukan oleh Falun Gong. Pada kedua kesempatan tersebut, para penyidik kembali dengan tangan hampa.
Pada paruh kedua tahun 1998, pejabat tinggi sebelumnya Qiao Shi mengatur kader pensiunan untuk melakukan penyelidikan sendiri terhadap Falun Gong. Qiao sebelumnya pernah bertugas selama sepuluh tahun di Komite Tetap Politbiro, badan berpangkat tertinggi di PKT, dan telah memimpin aparat keamanan dalam negeri. Menurut studinya, Falun Gong telah membawa “ratusan manfaat” kepada masyarakat Tiongkok, dan “tidak ada salahnya.”
Namun, tidak ada laporan Qiao, atau ungkapan lain dukungan untuk Falun Gong dari berbagai suara resmi, yang meyakinkan Jiang untuk tidak melepaskan penganiayaan nasional. Aparat media dan propaganda negara dikerahkan untuk mengecam Falun Gong, untuk menolak opini publik terhadap praktek tersebut dan melegitimasi penganiayaannya. Setelah Jiang mengunjungi Paris pada akhir Oktober, propaganda tersebut didasarkan pada pelabelan Falun Gong sebagai “pemujaan kejahatan”.
Di luar Tiongkok, hanya sedikit yang tahu Falun Gong, jadi media Barat mengenalkan praktek ini dengan mengulangi penggambaran rezim tersebut.
Selama 18 tahun dalam penganiayaan, rezim Tiongkok ingin menggunakan otoritas akademisi Barat untuk mempromosikan gagasan bahwa Falun Gong adalah “cult” (pemujaan).
Memberi Label Musuh
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan The Epoch Times, Massimo Introvigne, seorang akademisi yang mempelajari gerakan-gerakan keagamaan dan menjadi direktur Center for Studies on New Religions yang berbasis di Italia, mengungkapkan bagaimana rezim Tiongkok tersebut mencoba meminta para ilmuwan Barat untuk menyebarkan propaganda kebencian terhadap Falun Gong.
Introvigne menjelaskan bahwa strategi rezim Tiongkok dimulai dengan pelabelan Falun Gong sebagai “pemujaan.”
Sebenarnya, istilah Tiongkok, “xie jiao,” berasal dari Dinasti Ming, kata Introvigne. Cendekiawan Barat sering menggunakan terjemahan “pengajaran heterodoks,” secara historis, istana kekaisaran Tiongkok telah memberi label agama sebagai “xie jiao” karena alasan politik. Pada abad kesembilan belas, misalnya, Kekristenan dianggap sebagai agen imperialisme Barat dan karenanya diberi label “xie jiao.”
PKT menggunakan istilah tersebut untuk menyerang Falun Gong. “Mereka ingin mendapatkan simpati dari mereka yang takut dengan pemujaan-pemujaan di Barat,” kata Introvigne.
Ini adalah taktik yang umum untuk melegitimasi penganiayaan suatu kelompok. “Mereka mencoba untuk memberikan alasan pada opini publik domestik dan internasional dengan menganggap sebagai alasan tindak kejahatan terhadap kelompok yang dianiaya tersebut,” kata Introvigne.
Membuat Strategi Propaganda
Pada tanggal 25 Oktober 1999, saat berkunjung ke Paris, Jiang memberikan sebuah wawancara dengan surat kabar Le Figaro di mana dia pertama kali menggunakan “pemujaan kejahatan” untuk menggambarkan Falun Gong. Siaran CCTV rezim tersebut menyiarkan ucapan-ucapan Jiang.
Keesokan harinya, juru bicara PKT People’s Daily mencetak ulang wawancara tersebut. Hal itu diikuti oleh lebih banyak liputan halaman depan dan komentator yang mengkritik secara paksa tanpa henti kolom pesan “pemujaan kejahatan”.
Pada 30 Oktober, panel legislatif rejim rezim tersebut mengeluarkan “Decision on Banning Cult Organizations and Preventing and Punishing Cult Activities” (Keputusan tentang Organisasi-organisasi Pemujaan Terlarang serta Pencegahan dan Penghukuman Kegiatan-kegiatan Pemujaan). Pengadilan Tinggi Rakyat dan Kejaksaan Agung kemudian mengeluarkan sebuah “penjelasan” tentang undang-undang baru tersebut, menetapkan bahwa mereka yang terlibat dalam tindakan “sangat serius” di dalam organisasi pemujaan akan dikenai hukuman minimal tujuh tahun penjara dan hingga menjalani hukuman penjara seumur hidup atau kematian. Undang-undang tersebut menargetkan praktisi Falun Gong, walaupun Falun Gong tidak disebutkan namanya dalam undang-undang tersebut.
Dengan bantuan Le Figaro, Jiang telah dalam beberapa hari yang singkat membuat alasan untuk penganiayaan terhadap Falun Gong dan menciptakan sebuah strategi hukum untuk membenarkannya.
Introvigne menjelaskan bahwa untuk sistem-sistem keagamaan dan kepercayaan ada di bawah rezim Komunis Tiongkok, mereka harus menyerah pada kontrolnya. Karena Falun Gong tidak, rezim tersebut telah menjadikannya target. “Rezim tersebut hanya menerima agama-agama yang telah disembuhkan,” katanya. “Bagi agama-agama yang disembuhkan berarti menerima tuntunan PKT tersebut.”
Dia memberi contoh Chinese Patriotic Catholic Association (Asosiasi Katolik Patriotik Tiongkok) dan Three-Self Patriotic Movement (Gerakan Patriotik Tiga Diri), organisasi yang dikuasai Partai untuk umat Katolik dan Protestan, dengan para pemimpin yang ditunjuk oleh Partai. Sementara itu, orang Kristen yang menghadiri gereja bawah tanah secara rutin dilecehkan dan dianiaya.
Sebuah Taktik Baru
Pada bulan November 2000, Jiang mengambil langkah lebih jauh dengan mendirikan China Anti-Cult Association (Asosiasi Anti Pemujaan Tiongkok). Beroperasi di semua propinsi, asosiasi tersebut akan mengumumkan propaganda di dalam negeri dan luar negeri. Asosiasi tersebut mulai menyelenggarakan konferensi akademis untuk memfitnah Falun Gong.
Taktik terbarunya, seperti yang telah Introvigne saksikan, adalah “merekrut para ilmuwan untuk menguatkan cerita- cerita dan narasi tentang Falun Gong dari rezim Komunis Tiongkok.” Itu datang dalam bentuk penerbitan makalah-makalah akademis dan mengadakan konferensi pers untuk ilmuwan Tiongkok dan Barat yang serupa. Rezim tersebut menginginkan situasi terakhir untuk catatan (rekaman) yang mendorong versi PKT untuk cerita tersebut, atau, untuk dapat mewakili para ilmuwan Barat karena menerima garis Partai, bahkan jika mereka tidak melakukannya.
Sebagai contoh, sekelompok ilmuwan Barat diundang untuk berbicara di sebuah forum yang diselenggarakan oleh Center for Studies of International Pseudo-Religion Questions (Pusat Studi untuk Masalah-masalah Agama Palsu Internasional) Universitas Wuhan bulan lalu. Xinhua, kantor berita juru bicara rezim tersebut, kemudian menerbitkan sebuah artikel pada 3 Desember yang mengatakan bahwa para ilmuwan “setuju bahwa Falun Gong adalah sekte yang menyebarkan rumor untuk mencemarkan nama baik Tiongkok.”
Salah satu pembicara yang diundang, Michael Kropveld, telah mengatakan bahwa artikel Xinhua tersebut benar-benar salah mengartikan komentar-kommentarnya, dan juga isi konferensi tersebut. “Bukan di dalam cara saya menyatakan maupun mengatakan saat saya berbicara atau ketika saya berbicara dengan siapa pun yang terlibat,” katanya kepada The Epoch Times. Kropveld, yang merupakan direktur eksekutif Info Cult (Info Pemujaan), sebuah organisasi berbasis di Kanada yang mempelajari kelompok agama minoritas, mengatakan bahwa dia telah membaca kata sambutannya kata demi kata, yang telah dia publikasikan ke situs organisasinya.
Presentasinya terutama berusaha untuk menganalisis definisi “pemujaan” yang berbeda dan hasil-hasil tersebut dari sebuah survei yang dia lakukan dengan organisasi-organisasi nirlaba, kelompok-kelompok penelitian pemujaan, dan dinas-dinas sosial serta badan-badan pemerintah untuk memahami fenomena pertanyaan-pertanyaan publik tentang Falun Gong.
Kropveld mengatakan bahwa artikel Xinhua “adalah ingatan buruk tentang apa yang sebenarnya dikatakan di sana.”
Namun, ada juga contoh sarjana Barat yang mendukung propaganda tersebut. Organisasi riset nirlaba, World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong), telah mendokumentasikan bagaimana James R. Lewis, yang dipekerjakan di University of Tromsø, The Arctic University of Norway, telah menerbitkan karya akademis yang memfitnah Falun Gong. Dia terdaftar sebagai ahli sekte di situs web “kantor 610”, sebuah organisasi Partai yang dibuat untuk melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong. Lewis juga telah menyelenggarakan dan menghadiri konferensi internasional mengenai pemujaan-pemujaan, beberapa dari para ilmuwan dari Universitas Wuhan, menyebarkan retorika anti Falun Gong.
Introvigne sendiri menghadiri sebuah konferensi tentang “pertukaran ilmiah anti pemujaan” yang diadakan di Kota Zhengzhou, Propinsi Henan pada bulan Juni 2017, dan terkejut mengetahui isi pertemuan tersebut. Dia dan para ilmuwan tidak setuju dengan pernyataan yang dibuat oleh ilmuwan Tiongkok, dan terkejut dengan artikel media pemerintah yang secara salah melaporkan rinciannya.
Introvigne mengatakan bahwa PKT telah mengabadikan penyataan-pernyataan yang bersifat memfitnah tentang Falun Gong sedemikian rupa sehingga beberapa akademisi Barat mempercayai mereka. “Sangat disayangkan karena alasan hak asasi manusia,” katanya.
Panggilan untuk Integritas Akademik
Ada konsekuensi nyata bagi para akademisi yang mengabadikan informasi penghinaan PKT tersebut, Introvigne percaya.
“Apa narasi akan menang? Jika PKT tersebut mengatur untuk memiliki narasi tentang pemujaan buruk yang mengancam populasi, mereka mungkin akan melanjutkan penganiayaan dan merasa sangat dibenarkan melakukannya,” katanya.
Di sisi lain, jika mayoritas ilmuwan meneliti dengan hati-hati dan menyadari tingkat propaganda rezim tersebut, PKT akan merasa tidak dapat lagi membenarkan penganiayaan tersebut. “Mereka mungkin harus memperlambat penganiayaan atau bahkan menerima bahwa penganiayaan terlalu mahal dari sudut pandang citra internasional mereka.”
Introvigne membuat kesejajaran antara taktik rezim Tiongkok dan strategi subversi Uni Soviet, membayar jurnalis, akademisi, dan anggota pimpinan gereja untuk menyebarkan propaganda palsu.
Dia mendesak para akademisi untuk belajar Falun Gong secara menyeluruh dari perspektif yang berbeda, tidak hanya mempelajari perlakuan Tiongkok untuk para praktisi, “bagaimana Falun Gong menjadi sangat sukses dalam beberapa tahun, mengapa orang bergabung dengan Falun Gong, bagaimana Falun Gong mengubah kesehatan dan kebahagiaan mereka.” (ran)
ErabaruNews – Aplikasi sosial messenger WhatsApp tengah mengujicoba fitur pembayaran digital. Aplikasi chating ini nampaknya akan segera menambahkan fungsi pembayaran digital ke dalam aplikasinya.
Fitur anyar tersebut direncanakan untuk dirilis di India pada bulan Februari 2018, seperti dikutip dari CNN, Senin (22/1/2018). Fitur dompet elektronik itu sepertinya diintegrasikan dengan Unified Payment Interface (UPI).
Pemerintah India dikabarkan mendukung integrasi aplikasi dengan UPI. Bahkan sebelumnya, aplikasi Tez Google untuk India telah menggunakan platform pembayaran digital itu.
Popularitas WhatsApp memang sangat luar biasa di India. Sehingga integrasi dengan UPI diprediksi akan membawa dampak sangat besar terhadap sistem pembayaran digital pada negara dengan penduduk terbanyak ke-dua di dunia itu.
Platform UPI tersebut kini tengah diintegrasikan dengan State Bank of India, ICICI Bank, HDFC Bank, dan Axis Bank. Jika integrasi tersebut tidak ada kendala, aplikasi WA nampaknya akan bisa digunakan untuk dompet elektronik pada bulan depan.
“Platform UPI dalam tahap pengujian dengan salah satu bank mitra. Kami berharap produk tersebut dapat digunakan untuk konsumen pada akhir Februari. Namun semua ituakan sangat bergantung pada hasil uji coba,” kata seorang sumber seperti dikutip CNN dari Ubergizmo.
Jika fitur baru WA tersebut benar-benar berjalan dengan baik di India, bukan tidak mungkin nantinya akan diterapkan juga di negara lain. Nah, pecinta WA di Indonesia kini boleh jadi mulai harap-harap cemas dengan hasil ujicobanya. (CNN/waa)
ErabaruNews – Sejumlah tempat wisata di Amerika Serikat menerima dampak dari ‘Shut Down’ atau penutupan pemerintah federal AS. Shut Down terjadi karena pembahasan RUU Anggaran mandeg di Senat AS.
Salah satu tempat yang terdampak adalah kawasan wisata Patung Liberty. Salah satu kawasan wisata yang paling terkenal hingga seantero dunia ini sempat tutup sejak Jumat (19/1/2018) waktu setempat.
Namun, kawasan wisata yang terletak di New York ini akan kembali dibuka pada Senin (22/1/2018) waktu Amerika. Pemerintah negara bagian setempat mengaku sudah berhasil mencari pendanaan alternatif.
“Kami tidak akan membiarkan lambang kebebasan dan kesempatan ini tutup,” kata Gubernur New York, Andrew Cuomo melalui Twitter, Minggu (21/2/2018).
Cuomo mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian telah mendapatkan dana untuk membuat Patung Liberty tetap buka. Seperti dikutip dari VOA, Senin siang.
Kepala Eksekutif dari Negara Bagian New York menegaskan bahwa taman Liberty adalah salah satu penggerak perekonomian. Dia mengatakan penutupan Liberty sangat membahayakan ekonomi negara bagian New York.
Kepada wartawan, Gubernur menjelaskan bahwa pemerintah negara bagian akan mengambil alih pembayaran pegawai federal yang seharusnya dibayar oleh pemerintah pusat. Dia mengaku menyiapkan anggaran 65 ribu dolar per hari, sehingga Liberty bisa tetap dibuka untuk wisatawan.
Kawasan Pulau Liberty, termasuk Patung Liberty, taman, dan museum di Pulau Ellis dikunjungi sekitar 4,5 juta wisatawan setiap tahunnya. Tentu saja usaha kecil di kawasan tersebut juga merasakan dampak ekonominya. (voa/waa)
ErabaruNews – Aktor yang sangat identik dengan karakter Mr. Bean, Rowan Atkinson, akan bersih-bersih garasi. Dia akan menjual dua karya klasik yang kini masih terparkir di garasinya.
Komedian itu akan menjual dua mobilnya melalui balai lelang, pada bulan depan, seperti dikutip dari The Sun, Senin (22/1/2018).
Dua mobil Mr. Bean yang akan dilelang adalah Mercedes-Benz 500E dan Lancia Thema 8.32 Series 1. Keduanya akan dilelang melalui balai lelang Silverstone Auctions.
“Kondisi dua mobilnya masih sangat bagus. Ini adalah seri langka, jarang sekali yang versi setir kiri. Bagi kami, menawarkan peluang untuk memiliki sebuah mobil klasik dengan sejarah panjang pemiliknya merupakan penawaran yang menjanjikan,” ujar Direktur Silverstone Auctions, Nick Whale.
Mercedes-Benz 500E adalah mobil langka, dan menggunakan setir kiri. Uniknya, ini adalah mobil buatan tangan. Mercy ini menggendong mesin V8 dengan kapasitas 5.000 cc atau 5,0 liter.
Kemudian, Lancia Thema 8.32 Series 1 juga sangat langka, karena jumlahnya bisa dihitung dengan jari tangan dan kaki. Jumlah mobil itu hanya 20 buah saja di Inggris.
Lancia Mr. Bean berwarna merah dengan mesin Ferrari 328. Mesin Ferrari yang digendong adalah versi V8 dengan 32-katup.
Balai Lelang Silverstone menjadwalkan lelang untuk mobil Rowan pada 24 dan 25 Februari 2018.
Ini adalah kali kedua Rowan melelang mobil koleksinya di Silverstone. Balai lelang itu pernah menjual Land Rover Defender 90 Heritage dan juga McLaren F1 berwarna ungu milik pemeran Mr. Bean. (waa)
Epochtimes.id- Koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi mengatakan pihaknya akan mengucurkan bantuan kemanusiaan baru senilai 1,5 miliar dolar AS untuk Yaman.
Koalisi ini mendukung pemerintah yang diakui secara internasional melawan milisi Houthi yang selaras dengan Iran dalam perang saudara berlangsung selama tiga tahun.
Aliansi yang didukung Amerika Serikat termasuk Uni Emirat Arab, mengatakan dalam pernyataan Senin (22/01/2018) pihaknya akan mengoperasikan lalu lintas udara ke Marib, mendirikan 17 koridor darat untuk pengiriman bantuan dan memimpin perluasan pelabuhan Yaman untuk menerima bantuan kargo kemanusiaan.
“Kami mendukung sebuah misi kemanusiaan yang direncanakan secara strategis dan direncanakan dengan kekuatan militer dan ketepatan untuk menjamin bantuan kemanusiaan menjangkau orang-orang yang membutuhkannya mengurangi penderitaan mereka,” kata juru bicara Kolonel Turki al-Maliki dilansir Reuters.
Yaman dilanda krisis kemanusiaan terburuk di dunia, di mana 8,3 juta warga sepenuhnya bergantung pada bantuan pangan luar negeri. Krisis kemanusia turut menyebabkan 400.000 anak-anak menderita gizi buruk akut berpotensi menimbulkan kematian seperti diungkap laporan PBB.
Koalisi ini mengucurka miliaran dolar bantuan ke negara tersebut. Namun perang tersebut masih mengurangi pengiriman makanan lebih dari setengah dan mendorong negara termiskin Semenanjung Arab ke jurang kelaparan, wabah kolera dan difteri.
Program bantuan baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan impor bulanan menjadi 1,4 juta metrik ton dari 1,1 juta pada tahun lalu.
Grafik yang menyertainya menunjukkan rute pengiriman darat akan meluas ke wilayah utara yang dikuasai oleh gerakan bersenjata Houthi, yang melawan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang berbasis di selatan.
Pekan lalu, Arab Saudi menyetorkan $ 2 miliar di bank sentral Yaman setelah perdana menteri Yaman mengajukan permohonan dana untuk menopang mata uang tersebut dan membantu mencegah kelaparan.
Pengumuman Senin disampaikan saat Arab Saudi dan sekutu-sekutunya menghadapi kritikan termasuk dari mitra Amerika Serikat dan Eropa – mengenai jumlah penduduk sipil dari konflik tersebut, di mana lebih dari 10.000 orang telah terbunuh oleh serangan udara koalisi dan petempur di lapangan.
Koalisi Saudi mendapat tekanan internasional, mengurangi blokade selama tiga minggu yang diberlakukan di pelabuhan dan bandara Yaman pada November sebagai tanggapan atas tembakan rudal balistik oleh Houthi ke ibukota Saudi, Riyadh.
Presiden AS Donald Trump bulan lalu meminta Arab Saudi untuk segera mengizinkan bantuan kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang Yaman, menunjukkan Washington telah kehabisan kesabaran dengan blokade tersebut.
Korban perang paling berat menimpa warga sipil telah lama menjadi titik parah bagi anggota Kongres. Kejadian ini memicu ancaman untuk menghalangi bantuan AS terhadap koalisi termasuk pengisian bahan bakar pesawat dan dukungan intelijen terbatas. (asr)
ErabaruNews – Seorang psikolog anak terkemuka di Australia mengatakan bahwa orang tua harus bersikap tegas dengan melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak. Saran psikolog itu disampaikan setelah sebuah kematian seorang gadis remaja yang tragis.
Kasus kematian itu menarik perhatian luas terhadap masalah intimidasi dan bullying online di sosial media.
Dr. Michael Carr-Gregg mengatakan kepada ABC, seperti dikutip NTDTV, bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya dilarang menggunakan media sosial.
“Sesederhana itu. Namun saya pergi ke sekolah dasar di Australia dan kepala sekolah menarik rambut mereka karena orang tua tidak memberlakukannya,” kata Carr-Gregg.
“Anda mendapatkan 60 persen sampai 70 persen anak sekolah dasar berada di Facebook, Twitter, Instagram dan Snapchat. Mereka tidak memiliki kedewasaan neurologis untuk mengelola jejak digital mereka,” kata Dr. Gregg.
“Kita harus menyampaikan pesan itu kepada orang tua, kita harus mendidik mereka, dan saat ini kita tidak melakukannya dengan cukup.”
— Anti-Bullying Alliance #AntiBullyingWeek (@ABAonline) January 5, 2018
Carr-Gregg mengatakan bahwa dia sedih dengan kasus yang menimpa keluarga Everett. Putrinya Amy, yang dikenal sebagai ‘Dolly’, bunuh diri setelah diganggu secara online.
Keluarga tersebut mengadakan upacara pemakaman di kota Katherine, Northern Territory, baru-baru ini. Dolly meninggal pada 3 Januari 2018.
Delapan tahun yang lalu, Dolly tampil dalam kampanye Natal untuk pembuat topi Australia ikonik, Akubra. Mereka pun merilis sebuah pernyataan tentang kematian remaja yang mendukung hashtag #stopbullyingnow #doitfordolly #justbekind.
Dolly's Father on a Crusade: She has become the young face of a cruel culture and today Amy Dolly Everett's broken father launched a personal crusade to stop cyber-bullies from taking one more life. @alexhart7#Dolly#7Newspic.twitter.com/PkvrWlxcQk
Gregg mengatakan kepada ABC bahwa anak yang terus-menerus menjadi korban, adalah salah satu faktor risiko bunuh diri remaja. Yang terburuk adalah, ketika terjadi saat anak memasuki usia remaja mereka.
“Kami tahu bahwa puncak bullying di Australia terjadi di sekitar masa transisi, jadi ketika mereka beranjak dari sekolah dasar ke sekolah menengah. Kami tahu ada beberapa anak yang empati emosionalnya tidak berkembang dengan baik,” kata Gregg.
“Ambang batas toleransi perbedaan sangat rendah dan hasilnya jika Anda berbeda, Anda akan dipilih (untuk di bully),” katanya.
“Bukannya itu memberi mereka kegembiraan. Itu hanya sesuatu yang mereka lakukan, karena mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi.”
Gregg mengatakan bahwa krisis intimidasi Australia tidak akan mudah dipecahkan.
“Apa yang kita butuhkan untuk menjadi orang tua adalah pencegahan,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa mereka perlu pendekatan yang lebih terpadu pada tingkat sekolah dalam menangani masalah ini.
The Everetts telah memulai fondasi ‘Dolly’s Dream’ yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan intimidasi, depresi, kegelisahan dan bunuh diri pada kaum muda. (waa)
Kasus pengiriman kapal tanker terlarang ke Korea Utara membuat penasaran dan penasaran.
Korea Selatan merebut sebuah kapal berbendera Hong Kong, Lighthouse Winmore, pada akhir November, setelah mencurigainya memindahkan minyak ke Korea Utara. Manajer yang terdaftar di kapal tersebut, Lighthouse Ship Management, terletak di kota pelabuhan Tiongkok selatan, Guangzhou.
Petugas pabean Korea Selatan menyimpulkan bahwa kapal tersebut telah memuat sekitar 14.000 ton minyak sulingan di Korea Selatan pada 11 Oktober.
Kapal itu kemudian memindahkan sebanyak 600 ton ke kapal Sam Jong 2 berbendera Korea Utara pada 19 Oktober di perairan internasional antara Tiongkok dan semenanjung Korea, berdasarkan urutan penyewanya, Billions Bunker Group Corp., menurut sebuah laporan Reuters yang terbit di bulan Desember.
Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo mengutip sumber pemerintah Korea Selatan yang mengatakan bahwa satelit mata-mata AS telah mendeteksi kapal-kapal Tiongkok memindahkan minyak ke kapal-kapal Korea Utara sekitar 30 kali dari Oktober hingga Desember.
Sehari sebelum Korea Selatan mengumumkan berita tersebut, Presiden AS Donald Trump membawanya ke Twitter untuk menegur Tiongkok karena telah menyelundupkan minyak ke Korea Utara.
Caught RED HANDED – very disappointed that China is allowing oil to go into North Korea. There will never be a friendly solution to the North Korea problem if this continues to happen!
Kasus ini telah menyoroti kesulitan dalam melacak kepemilikan kapal dan menentukan pelakunya di balik operasi penyelundupan tersebut. Billions Bunker, ternyata, adalah perusahaan yang terdaftar di Marshalls Island oleh seorang pengusaha Taiwan bernama Chen Shih-hsien.
Pada awal Januari, Chen dipanggil ke pengadilan di Taiwan, dan dibebaskan setelah membayar uang tebusan sebesar 1,5 juta dolar Taiwan (sekitar USD $511.000). Jaksa menuduh bahwa dia telah menyewa Lighthouse Winmore untuk memasok minyak ke Korea Utara, yang melanggar sanksi internasional. Selain itu, kapal lain yang Amerika Serikat tuduh penyelundupan, Billions 18, dimiliki oleh Bunker’s Taiwan Group Corp. Perusahaan tersebut terdaftar di Kepulauan Virgin Inggris, dan Chen adalah satu-satunya pemegang saham, menurut jaksa di distrik Kaohsiung, Taiwan.
Kementerian Kehakiman Taiwan sejak itu membekukan akun-akun milik Chen dan perusahaan-perusahaan Bunker-nya.
Setelah Korea Utara menguji sejumlah rudal balistik antarbenua tahun ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memberlakukan sanksi-sanksi untuk membatasi akses Korea Utara untuk minyak.
Namun Amerika Serikat mengatakan telah mendeteksi sejumlah kapal, termasuk yang terkait dengan Tiongkok, yang terlibat dalam perdagangan gelap dengan Korea Utara. Tiongkok adalah mitra dagang dan pemasok sumber-sumber energi terbesar rezim nakal tersebut.
Berita tentang keterlibatan pengusaha Taiwan telah mengguncang media lokal. Siapa orang ini dan apa hubungannya, jika ada, ke Tiongkok?
Chen berasal dari garis keturunan panjang di dalam industri perikanan. Dia telah terlibat dalam pengiriman-pengiriman minyak untuk beberapa lama, menurut surat kabar Taiwan The Liberty Times, mengutip penyelidikan jaksa penuntut. Dua kapal tanker minyaknya, Billions 18 dan Billions 88, terdaftar di Panama dan memiliki kapasitas 5.000 ton.
Selama pemeriksaan jaksa, Chen mengatakan bahwa dia tidak tahu kapal Lighthouse Winmore dipindahkan ke Korea Utara. Dia mengklaim bahwa melalui seorang perantara, seorang pengusaha Tiongkok yang dijuluki “Zhang Zong” telah bertanya kepadanya tentang pembelian minyak. Pihak Tiongkok menawarkan untuk membeli minyak seharga 15-20 dolar lebih per ton, maka Chen menyetujui kesepakatan tersebut dan meminta agar kapal tersebut bertemu di perairan internasional.
Namun tidak jelas apakah para pengusaha Tiongkok ini beroperasi sendiri atau berkolusi dengan rezim Tiongkok. Pihak berwenang Tiongkok telah menolak pengkajian apapun tentang kasus ini.
Pada 19 Januari, Chen mencoba bunuh diri dengan menelan pil tidur, namun selamat. Setelah keluar dari rumah sakit, dia mengatakan kepada kelompok media yang telah berkumpul di luar, “Saya dijebak oleh Tiongkok,” menurut Apple Daily, sebuah surat kabar berbasis di Hong Kong yang beroperasi di Taiwan.
Dia juga mengatakan, “Mengapa saya harus berbisnis dengan Korea Utara?” Mengklaim bahwa dia tidak bersalah.
Data pelacak kapal di terminal data keuangan ThomsonReuters mengungkapkan bahwa Lighthouse Winmore telah banyak melakukan penawaran antara Tiongkok dan Taiwan sejak Agustus.
Sebelum itu, ia aktif antara India dan Uni Emirat Arab. Pada bulan Oktober, ketika kapal tersebut dikirim ke kapal Korea Utara, Lighthouse Winmore telah ditemukan transponder pelacaknya dimatikan. (ran)
ErabaruNews – Sebanyak 29.168 orang menjadi korban pembunuhan tahun 2017 di Meksiko, seperti dikutip dari VOA, Senin (22/1/2018). Negara itu mengumumkan bahwaangka ini adalah yang terbanyak dalam beberapa dasawarsa.
Bahkan pada tahun 2011, korban pembunuhan hanya mencapai 27.213. Padahal ketika itu, negara yang bertetangga dengan Amerika Serikat itu sedang dilanda perang antar kartel narkoba.
Departemen Dalam Negeri setempat mulai melakukan pencatatan jumlah korban pembunuhan sejak tahun 1997. Selama 20 tahun melakukan sensus rutin, jumlah kasus atau korban pada tahun 2017 ini adalah yang tertinggi.
Tingkat pembunuhan di negara itu bahkan mencapai 20,5 orang per 100.000 penduduk. Namun, angka ini masih lebih rendah daripada Brazil dan Colombia yang mencapai 27 orang per 100.000 penduduk. Sementara El Savador mencapai 60,8 korban pembunuhan per 100.000 warga.
Para pakar mengatakan kekerasan terkait narkoba dan faktor-faktor lain, seperti perebutan wilayah antar gengstermenjadi pemicu utama kasus pembunuhan. Meluasnya pengaruh dan sayap organisasi kartel Generasi Baru Jalisco, ikut berperan dalam meningkatkan jumlah korban pembunuhan. (waa)
Epochtimes.id- Bom sepeda motor meledak di sebuah pasar di Yala, Provinsi di Thailand Selatan, Senin (22/01/2018).
Juru bicara Pusat Komando Keamanan Internal Thailand (ISOC) mengatakan peristiwa ini menewaskan tiga orang dan melukai 18 orang lainnya.
Sebagian besar provinsi di Narathiwat, Pattani dan Yala di Thailand bagian selatan menjadi basis pemberontakan yang telah berlangsung lama oleh separatis etnis Melayu yang memperjuangkan otonomi. Selama ini dlebih dari 6.000 orang telah terbunuh sejak 2004.
“Para penjahat memasang bom di sepeda motor dan meletakkannya di samping gerobak pasar. Kekuatan ledakan tersebut menyebabkan tiga orang kehilangan nyawa mereka, “kata juru bicara ISF Pramote Prom-in seperti dilansir Reuters.
ISOC adalah pasukan keamanan pemerintah yang beroperasi di wilayah ini.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada serangan di pasar pagi yang terletak di pinggir jalan.
Wilayah ini telah menyaksikan ratusan serangan sejak tahun 2004, banyak di antaranya mematikan. Namun insiden serangan belakangan ini semakin sedikit.
Analis yang memantau konflik mengatakan kekerasan dari pemberontakan jatuh ke titik terendah dalam sejarah pada 2017. Meskipun perundingan yang bertujuan membawa perdamaian mendapat sedikit daya tarik.
Pemerintah militer Thailand telah mencoba untuk menghidupkan kembali pembicaraan dengan kelompok pemberontak yang diprakarsai oleh pemerintah sipil sebelumnya. Namun kelompok ini tak berada di tempat manapun.
Perlawanan terhadap Bangkok telah berlangsung selama puluhan tahun di provinsi-provinsi selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim. Aksi ini sempat memudar secara singkat di tahun 1990an sebelum muncul kembali dengan kekerasan di tahun 2004. (asr)
ErabaruNews – Menjeleng penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin, dunia khawatir terjadinya perubahan situasi yang tiba-tiba di semenanjung Korea. Beijing juga turut meningkatan penjagaan di perbatasan dengan Korea Utara.
Bahkan banyak kamera pengintai baru yang dipasang di sepanjang perbatasan antara Dandong dengan Korea Utara. Selain itu pemerintah daerah setempat juga menghimbau masyarakat untuk berkoordinasi dengan petugas keamanan jika menemukan ada orang yang dicurigai melakukan kegiatan spionase.
Korea Utara yang dalam perundingan dengan Korea Selatan di Panmunjom menyepakati untuk mengambil bagian di Olimpiade tiba-tiba berubah sikap dan mengancam. Mereka mengaku bisa sewaktu-waktu menarik diri dari Olimpiade musim dingin.
Delegasi yang dipimpin oleh Hyon Song-wol, Kepala kelompok Samjiyon Orchestra Korea Utara yang mengadakan peninjauan ke Pyeongchang pada 20 Januari 2018 juga melakukan pembatalan sepihak. Itu menimbulkan kecurigaan, bahwa kemungkinan ada sesuatu yang tidak beres.
Dalam situasi yang sulit diprediksi ini, pihak Tiongkok memilih lebih baik berjaga-jaga. Menurut informasi yang dilansir ‘Suara Amerika’ pada 20 Januari 2018, dikatakan bahwa otoritas Beijing telah menambah kekuatan penjagaan di perbatasan Dandong.
Upaya Tiongkok itu termasuk memasang sejumlah kamera pengintai baru dan menggunakan detektor radiasi. Detektor digunakan untuk memantau lebih intensif, terhadap radiasi nuklir di perbatasan antara Tiongkok dengan Korea Utara.
Dilaporkan pula bahwa sebuah spanduk besar bertuliskan, “Masyarakat atau organisasi dihimbau untuk melaporkan kepada otoritas keamanan nasional bila menemukan ada kegiatan spionase,” yang digantungkan di atas pagar perbatasan di wilayah Dandong. Tiongkok diduga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan spionase dari Korea Utara.
Warga yang tinggal di sekitar perbatasan juga membenarkan bahwa otoritas keamanan nasional Tiongkok belakangan ini memperbanyak frekuensi patroli perbatasan.
Laporan mengutip penduduk setempat yang mengatakan bahwa pada bulan Oktober tahun lalu, sebuah pos pemeriksaan baru didirikan di sebuah jalan menuju Sungai Yalu. Sebuah sungai yang menghubungkan kedua negara.
Sedangkan penduduk kota Longjing, di bagian utara Provinsi Jilin membentuk unit perlindungan perbatasan. Otoritas setempat juga melatih warga teknik bela diri.
Pengamatan eksternal menemukan bahwa otoritas Tiongkok telah melakukan serangkaian antisipasi terhadap kemungkinan meletusnya perang nuklir di semenajung.
Pada 6 Desember 2017 tahun lalu, Harian Jilin mempublikasikan sebuah artikel tentang ‘Pengenalan Umum dan Perlindungan terhadap Senjata Nuklir’. Isinya membimbing pembaca untuk menyelamatkan diri dari radiasi nuklir. Artikel tersebut menimbulkan spekulasi dan kegelisahan di antara penduduk setempat.
Suara Amerika mengutip ucapan seorang warga yang melaporkan, “Provinsi Jilin itu ‘kan dekat dengan Korea Utara dan Harian Jilin yang koran milik pemerintah secara tiba-tiba mempublikasikan hal-hal tentang menyelamatkan diri dari serangan nuklir, tentu akan langsung memicu orang menduga apakah perang akan segera meletus?”
Pada 24 Desember, Nihon Keizai Shimbun mengutip sumber-sumber di dalam tubuh PKT yang mengungkapkan bahwa otoritas Beijing di bawah pimpinan Xi Jinping telah menginstruksikan percepatan pembangunan kamp-kamp pengungsian. Tenda tersebut diperkirakan memiliki kapasitas 500.000 orang, dibangun di Jilin dan Liaoning yang berbatasan dengan Korea Utara.
Selain itu mereka juga menambah kekuatan militer dalam rangka mempersiapkan kemungkinan terjadinya perang di Semenanjung Korea. Saat ini, peralatan yang diperlukan seperti makanan dan tenda sudah mulai didirikan.
Dari rekaman video yang diunggah netizen ke media sosial luar negeri dapat kita lihat begitu banyaknya kendaraan militer Tiongkok yang bergerak menuju perbatasan dengan Korea Utara. Kondisi ini menambah besarnya dugaan bahwa perang akan segera meletus. (NTDTV/Luo Tingting/Sinatra/waa)
WASHINGTON – Amerika Serikat secara keliru telah mendukung keanggotaan Tiongkok dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) 2001 selama masa jabatan presiden Bill Clinton di atas periode waktu dimana telah gagal memaksa Beijing untuk membuka ekonominya, kata administrasi Trump pada hari Jumat saat ia bersiap untuk mengekang perdagangan Tiongkok.
“Tampaknya jelas bahwa Amerika Serikat telah keliru dalam mendukung masuknya Tiongkok ke dalam WTO di atas periode waktu yang telah terbukti tidak efektif dalam menjamin terbukanya genggaman tangan Tiongkok, rezim perdagangan yang berorientasi pasar,” kata pemerintahan tersebut dalam sebuah laporan tahunan kepada Kongres tentang kepatuhan Tiongkok pada komitmen-komitmen WTO.
“Sekarang jelas bahwa peraturan WTO tidak cukup untuk membatasi perilaku pasar Tiongkok yang mendistorsi,” kata laporan tersebut.
Sementara laporan tahunan dari kantor Perwakilan Perdagangan AS telah lama membawa Tiongkok pada tugas untuk praktek-praktek perdagangan yang tidak adil, tinjauan pertama di bawah Presiden AS Donald Trump tersebut membawa nada yang lebih keras terhadap Beijing.
Ini terjadi di tengah memburuknya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia dan sejak pemerintah tersebut menyiapkan tindakan untuk mengekang dugaan pencurian kekayaan intelektual Tiongkok. Sebuah keputusan dalam apa yang disebut penyelidikan “Section 301” diharapkan dalam beberapa minggu mendatang.
Laporan tersebut juga menunjuk pada perilaku Rusia, mengatakan Moskow tidak berniat mematuhi kewajiban WTO, sebuah kecenderungan dimana pemeritahan tersebut mengatakan “sangat mengganggu.”
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan terlepas dari konsultasi-konsultasi dengan Tiongkok, ia telah gagal menindaklanjuti janji-janji untuk bergerak lebih ke arah ekonomi yang berorientasi pada pasar dan bermain dengan peraturan perdagangan internasional.
“Presiden dan penasihat utamanya bersatu dengan keyakinan bahwa ini adalah masalah yang telah berlangsung terlalu lama dan perlu ditangani,” kata pejabat tersebut.
“Di masa lalu, percakapan telah terfokus lebih banyak pada niat awal yang bijaksana dan produk-produk yang bijaksana , dan apa yang kita katakan adalah secara sistematis kita tidak akan mentolerir kebijakan berbasis luas yang mencoba mempromosikan perusahaan-perusahaan yang dipimpin negara,” kata pejabat tersebut, berbicara pada kondisi anonimitas.
Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara minggu ini bahwa dia mempertimbangkan “denda” besar melawan Tiongkok karena telah memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mengalihkan kekayaan intelektual mereka ke Tiongkok sebagai biaya melakukan bisnis di sana.
Sementara pemerintahan tersebut juga melihat apakah impor-impor luar negeri untuk baja, aluminium, mesin cuci dan panel surya merugikan bisnis AS, dugaan pencurian kekayaan intelektual Tiongkok merupakan perhatian khusus untuk Trump karena hal itu mempengaruhi ladang besar untuk perusahaan-perusahaan Amerika, kata pejabat tersebut. .
Trump tidak menentukan apa yang dimaksud dengan “denda” terhadap Tiongkok, namun undang-undang perdagangan 1974 yang mengotorisasi penyelidikan dugaan pencurian kekayaan intelektual oleh Tiongkok membuat dia dapat memberlakukan tarif balasan atas barang-barang Tiongkok atau sanksi perdagangan lainnya sampai Tiongkok mengubah kebijakannya. .
Di Beijing, banyak ahli percaya Washington tidak mau membayar harga ekonomi berat tersebut yang dibutuhkan untuk mengganggu dinamika perdagangan yang berlaku antara kedua negara.
Dalam laporan yang dirilis pada hari Jumat, utusan dagang Trump, Robert Lighthizer, mengatakan bahwa ekonomi global terancam oleh negara-negara penghasil sumber daya utama yang merongrong sistem perdagangan global.
“Sistem perdagangan global terancam oleh negara-negara penghasil sumber daya utama yang tidak berniat membuka pasar mereka untuk berdagang dan berpartisipasi secara adil,” kata Lighthizer. “Praktek ini tidak sesuai dengan pendekatan berbasis pasar yang secara jelas dibayangkan oleh anggota WTO dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar WTO.”
Administrasi Trump telah berjanji untuk mengubah tubuh perdagangan 164 anggota dan telah menghambat pengangkatan-pengangkatan yudisial WTO dalam sebuah langkah untuk memenangkan reformasi WTO.
“Yang ingin kita lakukan adalah melihat negara-negara berperilaku bertanggung jawab dalam sistem perdagangan internasional,” kata pejabat Gedung Putih. (ran)