Epochtimes.id- Setelah berjibaku selama 17 jam melawan gerilyawan bersenjata, pasukan keamanan Afghanistan akhirnya berhasil mengendalikan Hotel Intercontinental di Kabul, Afghanistan, Minggu (21/01/2018).
Tentara juga berhasil merobohkan semua penyerang. Keterangan Sumber yang diperoleh TOLOnews menyebutkan setidaknya 18 orang tewas dalam serangan berdarah itu.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengkonfirmasi bahwa setidaknya lima orang, termasuk Kepala Departemen Telekomunikasi Farah, Jamaluddin Padshahkhil, dan satu orang asing tewas. Sedangkan enam korban lainnya cedera selama pengepungan.
Namun, sekitar 10 menit kemudian, wartawan TOLOnews Sharif Amiry melaporkan bahwa tembakan senjata dan bahan peledak sekali lagi terdengar di lokasi.
Akan tetapi Jubir Kemendagri, Afghanistan, Najib Danish mengatakan pengepungan telah berakhir dan pasukan keamanan melakukan operasi pembersihan.
Pada malam hari, laporan dari korban selamat yang berhasil lolos dari pengepungan tersebut mengatakan penyerang telah menyalakan api di hotel.
Rekaman dramatis yang ditangkap oleh TOLOnews sesaat setelah jam 08.00 pagi menunjukkan para tamu yang putus asa mencoba melepaskan diri dari api dengan mengayunkan balkon di lantai atas sambil menggunakan selimut. Seorang pria terlihat jatuh terjerembab ke tanah. Tidak ada rincian yang dirilis mengenai kondisi korban.
Pengepungan tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 malam pada Sabtu malam, ketika setidaknya tiga orang bersenjata menyerbu hotel tersebut.
Warga sipil yang ketakutan di dalam hotel mengulurkan tangan kepada teman dan keluarga. Mereka meminta bantuan saat orang-orang bersenjata tersebut berjalan melewati dapur dan memasuki hotel dengan membawa senjata api.
Beberapa saksi mata mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tersebut sedang berada di ruangan untuk mencari tamu.
Sepanjang malam staf dan tamu berhasil melarikan diri sedikit demi sedikit. Pasukan keamanan berhasil menyelamatkan 126 orang pada pukul 09:30 pada Minggu pagi.
Sejumlah warga yang diselamatkan terdiri 41 adalah warga negara asing.
Puluhan orang yang memiliki teman dan keluarga terjebak di dalam hotel berkumpul sepanjang malam di bawah suhu beku menunggu kabar tentang orang yang mereka cintai.
Sejumlah kerabat dan rekan saling menghubungi satu sama lain. Namun telepon itu pada akhirnya tidak dijawab atau dimatikan. Putus asa dan kesedihan mendera keluarga ini dengan menunggu sekian jam.
TAWDE KHABARE: #Kabul Hotel Attack Discussed https://t.co/YQ3dKWwMfO
— TOLOnews (@TOLOnews) 21 Januari 2018
Sepanjang malam, termasuk jam tidur antara pukul 02.00 dan 04.00 pagi, tembak-menembak dan ledakan masih terjadi.
Tak lama setelah pasukan khusus tambahan dikerahkan, tentara kembali melanjutkan operasi dan penembakan.
Operasi ini berlanjut selama beberapa jam dan pukul 07:00, beberapa pasukan khusus lainnya dan pasukan asing mulai bergerak.
Pada pukul 08.00 pagi, lima dari enam lantai hotel berhasil dibersihkan dari gerilyawan.
Menjelang pukul 10.00 pagi, pasukan khusus bisa terlihat sweeping atap hotel sementara petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang telah menyebabkan kerusakan serius pada bangunan itu.
Pengepungan Sabtu malam bukanlah yang pertama untuk hotel ini. Pada Juni 2011, sembilan gerilyawan melakukan serangan serupa yang berlangsung selama lima jam dan mengakibatkan kematian 12 orang.
Presiden Ashraf Ghani dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan tersebut dan meminta konsensus regional dan internasional terhadap negara-negara yang mensponsori dan menempatkan teroris.
Presiden Afghanistan memerintahkan tim untuk menyelidiki insiden tersebut.
I commend the Afghan Forces for their bravery & professional action of rescuing over a 100 civilians and killing all terrorists in the insane attack on #Intercontinental Hotel in #Kabul. I condemn the attack & condole with the victim families. #InterContinentalHotel
— Dr. Abdullah (@afgexecutive) 21 Januari 2018
Kepala Badan Eksekutif Afghanistan, Abdullah Abdullah turut mengecam serangan tersebut dan memuji pasukan keamanan karena menyelamatkan warga sipil yang terjebak di dalam hotel setelah kejadian.
“Saya mengapresiasi Pasukan Afghanistan atas keberanian dan tindakan profesional mereka untuk menyelamatkan lebih dari 100 warga sipil dan membunuh semua teroris dalam serangan gila-gilaan di Hotel Intercontinental di Kabul. Saya mengutuk serangan dan berbelasungkawa dengan keluarga korban,” Abdullah dalam tweet.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok militan ini mengklaim bahwa lima penyerang terlibat selama pengepungan mematikan ini. (asr)
Sumber : TOLOnews.com