Home Blog Page 1901

Jenderal Partai Komunis Tiongkok Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS, Kepada Siapa Dilontarkan?

0

Zhou Xiaohui

Belakangan ini, generasi kedua kaum Hawkish Partai Komunis Tiongkok (PKT) purnawirawan Hawkis Mayjend Luo Yuan saat berpidato pada KTT Ranking Militer 2018 akhir Desember lalu terekspos isi pidatonya.

Dalam pidato tersebut ia mengakui strategi AS telah mengalami 6 perubahan besar: “AS sebagai prioritas” menjadi orientasi aksi strategis; RRT telah menjadi lawan kompetisi utama bagi AS; strategi kompetisi telah menggantikan strategi komunikasi; strategi India-Pasifik menggantikan strategi menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik; membentuk kembali kekuatan militer AS menggantikan rencana pengurangan anggaran; regenerasi gudang senjata nuklir.

Bagaimana menghadapi hal tersebut? Luo Yuan menyebutkan, AS mengandalkan militer, USD, SDM, suara pemilu dan ‘menjadikan musuh’ dalam mendirikan negaranya, maka PKT seharusnya mematahkan satu persatu.

Seperti dalam hal militer, PKT seharusnya menambah anggaran militer dan berusaha keras mengembangkan senjata pembunuh. “AS paling takut kehilangan nyawa warganya, kita sekarang memiliki rudal Dongfeng 21D dan Dongfeng 26, inilah pembunuh kapal induk, jika kita tenggelamkan 1 unit kapal induk, tewaskan 5.000 tentaranya, tenggelamkan 2 unit kapal induk, maka akan menewaskan 10.000 personel, bayangkan apakah AS tidak takut? Jadi panglima militer kita juga harus mempertimbangkan untuk menyerang kelemahan AS.”

Entah Mayjend Luo sungguh berpendapat ide menenggelamkan kapal induk AS ini bisa dilakukan, apakah sungguh berpikiran begitu ada orang tewas maka AS akan seperti kura-kura yang ketakutan dan langsung meminta ampun pada Beijing? Atau mungkin hanya ingin memuaskan diri menghujat di depan orang banyak dan menjadi tontonan, memuaskan kemunafikan sebagai seorang nasionalis, dan memuaskan pelampiasan luapan emosi semata? Di mata penulis, kemungkinan besar adalah yang terakhir.

Diperkirakan Luo Yuan berniat meniru kejadian PD-II yakni, di saat Jepang yang bernyali besar melakukan serangan mendadak ke Pearl Harbor.

Pada 7 Desember 1941, untuk menyingkirkan segala halangan saat menyerbu ke selatan, dan mencegah campur tangan AS, dalam kondisi tidak menyatakan perang, Jepang tiba-tiba melancarkan serangan terhadap pangkalan AL Pearl Harbor di Hawaii, menenggelamkan 8 kapal perang, 3 kapal penjelajah dan 3 kapal perusak, lalu 188 unit pesawat tempur hancur, 2.402 orang tewas dan 1.282 orang terluka. Dalam serangan tersebut, kerugian dipihak AS cukup tragis, dan seantero Jepang merayakan kemenangan itu.

Menurut logika Mayjend Luo Yuan, AS yang waktu itu menempuh ‘paham isolasi’ seharusnya gemetar ketakutan dan tunduk terhadap tekanan Jepang. Namun, sejarah yang sesungguhnya adalah, serangan pasukan Jepang tersebut telah memicu kemarahan seluruh Amerika, yang justru menyulut luapan emosi melakukan pembalasan.

Keesokan hari pasca serangan, Presiden Roosevelt berpidato di hadapan Kongres, dan meminta kepada Kongres untuk mengumumkan ‘Ikut berperang’.” Dan Kongres pun dengan hanya 1 suara menentang meloloskan resolusi tersebut.

Ikut berperangnya AS sangat memengaruhi perkembangan situasi PD-II, karena kemampuan industrinya yang besar dan modal yang kuat telah memberikan dukungan yang tidak pernah terputus bagi Inggris, Uni Soviet dan juga Tiongkok (Nasionalis).

Data di masa itu menunjukkan, hingga tahun 1920, kapasitas listrik AS setara dengan total seluruh Eropa, produksi baja mencapai lebih dari setengah produksi dunia, produksi minyak bumi mencapai 2/3 produksi dunia, PDB mencapai USD 17,7 milyar serta menjadi negara kreditor terbesar dan juga negara pengekspor modal terbesar dunia.

Cadangan emas AS dari USD 700 juta di tahun 1913 meningkat hingga mencapai USD 2,5 milyar di tahun 1921, dan mencapai USD 4,5 miliar di tahun 1930, atau hampir 40% dari cadangan emas seluruh dunia!

Setelah resmi ikut berperang, warga AS dengan penuh semangat menciptakan kapal dagang untuk pengiriman logistik, kapal perang dan berbagai senjata untuk dikirim ke medan pertempuran di Eropa dan Asia.

Hanya dalam hal membuat kapal saja, tahun 1943 adalah masa puncak kejayaan industri pembuatan kapal periode perang, Komisi Angkatan Laut AS memperkirakan kapasitas membuat kapal dagang tahun 1943 adalah 16 juta ton, padahal faktanya mencapai 19,2 juta ton.

Dari tahun 1941 hingga 1945, AS telah membuat sebanyak 2751 unit ‘kapal Liberty’ dan sebanyak 531 unit ‘kapal Victory’, ditambah lagi kapal jenis lain, total bobot yagn dibuat mencapai 45 juta ton, angka inilah yang mati-matian diserang oleh kapal selam Jerman, namun sama sekali tak bisa menandinginya.

Sejarah selalu berjalan serupa. Penulis sangat yakin, jika Beijing mengikuti saran Mayjend Luo Yuan, yakni menenggelamkan dua kapal induk AS, akan mengakibatkan banyak korban tewas di pihak AS, namun pada akhirnya akan mendapat pembalasan berkali-kali lipat dari AS yang tidak takut pada tirani dan ancaman.

Jangan lupakan bulan Oktober tahun lalu dalam pidatonya Wapres Mike Pence melontarkan isyarat. Pence secara khusus menyebutkan tindakan gegabah sebuah kapal perang RRT yang memaksa kapal AS memutar haluan, setelah itu Pence menyatakan “kami  tidak akan takut; kami tidak akan mundur”, ini sama sekali bukan isapan jempol belaka.

Setelah Trump menjabat, AS tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, tapi dalam hal strategi juga melakukan penyelarasan, PKT dipandang sebagai “musuh”, anggaran pertahanan negara meningkat hingga USD 716 milyar untuk memperkuat kemampuan militer AS di berbagai sektor, termasuk gudang senjata nuklir, pasukan luar angkasa dan pasukan jaringan internet.

Tanggal 2 Januari lalu Patrick Shanahan baru saja menjabat sebagai Menhan menggantikan Mattisse yang telah mengundurkan diri, dalam rapat internal Kemenhan ia berkata akan memperhatikan masalah “Tiongkok, Tiongkok, Tiongkok”. Ini sejalan dengan maksud Trump yang belum lama ini mengumumkan akan menarik pasukannya dari Suriah, yakni di masa mendatang yang akan dihadapi AS terutama adalah PKT.

Selain itu, ada Analisa menyebutkan, faktor yang menentukan kemampuan tempur komprehensif suatu negara di tengah kancah perang total adalah empat jenis kemampuan, yakni standar teknologi komprehensif negara, standar industri dan kekuatan komprehensif negara; perlengkapan dan senjata; kualitas prajuritnya, termasuk pengalaman tempur, kriteria pendidikan, pengetahuan iptek, standar pelatihan militer dan lain-lain; pasukan militer dan tekad tempur seluruh warganya.

Dilihat dari keadaan sekarang, RRT sama sekali tidak bisa menyaingi AS pada setiap aspek di atas, dan dalam banyak hal kesenjangan ini teramat besar.

Dengan kata lain, untuk menyelesaikan masalah kelemahan militer dan pasukan RRT membutuhkan waktu yang sangat panjang, dan kelemahan pasukan Komunis Tiongkok juga membuat  pemimpin PKT tidak mampu menandingi AS pada masalah Laut Tiongkok Selatan maupun masalah Taiwan, betapa pun tinggi dan keras slogannya, bahkan melakukan persiapan militer untuk bertempur.

Keledai atau kuda, langsung bisa diketahui kalau dikeluarkan dari kandangnya, hanya saja apakah PKT bernyali menghunus pedang terhadap AS? Diperkirakan jika para petinggi Zhongnanhai (PKT Pusat) tidak melepaskan akal sehatnya, pasti tidak akan berani.

Luo Yuan yang ‘cinta negara dan suka berperang’ itu pernah terungkap saat menjelang Perang Tiongkok-Vietnam dirinya pernah dimutasikan dari pasukan kembali ke ibukota Beijing, ia dicurigai ‘desersi’ dari medan perang, apalagi teman-temannya mayoritas bukan pejabat tapi adalah pengusaha, hal ini terlebih membuatnya terlihat seperti bersandiwara saja.

Kepada siapa sesumbar Luo Yuan itu dilontarkan? hanya untuk menipu rakyat saja. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

Wujud Asli Hubungan Tiongkok-Korea Utara

0

Xia Xiaoqiang

Media resmi Beijing dan Pyongyang sama-sama memberikan penilaian tinggi terhadap  hubungan RRT – Korea Utara setelah kunjungan Kim Jong-un ke Tiongkok barubaru ini. Selain itu Xi Jinping juga menerima undangan berkunjung ke Korea Utara.

Pertemuan itu seolah hendak memamerkan kepada dunia tentang hubungan “saudara sekandung” yang akrab. Namun, hanya di satu tahun yang lalu yakni sebelum Perang Dagang RRT -AS dimulai, hubungan Kim Jong-un dengan pemerintahan Xi Jinping sama sekali berbeda dengan sekarang.

Sebelum Xi Jinping berkuasa, di dalam internal Partai Komunis Tiongkok (PKT), golongan Jiang Zemin (pemimpin PKT 1989-2002) mengendalikan kebijakan terhadap Korea Utara, hubungan rezim Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un) terutama sangat dekat dengan kelompok Jiang.

Zhou Yongkang (mantan pimpinan Komisi Politik-hukum Pusat yang divonis seumur hidup) pernah menjadi jembatan pertalian hubungan Beijing dan marga Kim ayah dan anak; Zhang Dejiang mantan anggota komite tetap dari faksi Jiang pernah belajar di Universitas Kim Il-sung di Korea Utara; Zeng Qinghong, penasehat militer Jiang Zemin juga pernah memiliki hubungan dekat dengan Kim Jong-il. Korea Utara juga pernah dipertimbangkan sebagai salah satu jalan mundur bagi kelompok Jiang Zemin apabila upaya kudeta mereka gagal.

Setelah Xi Jinping berkuasa, ia menerapkan strategi berbeda dari faksi Jiang dan PKT di masa lalu dan mulai menjaga jarak dengan Korea Utara.

Dari tanggal 3 hingga 4 Juli tahun 2014, ketika Xi Jinping pertama kali mengunjungi Semenanjung Korea, ia melewati pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan malah bertemu dengan seteru Korut yakni Presiden Korea Selatan Park Gyun-hye, hal ini menumbangkan praktik tradisional masa lalu PKT.

Setelah Xi Jinping mengambil alih kekuasaan, Kim Jong-un berulang kali memberi isyarat untuk mengunjungi Beijing, tapi tidak mendapatkan persetujuan.

Pada saat yang sama, faksi Jiang selalu mempertahankan interaksi yang erat dengan Korut, masalah Korea Utara pun menjadi alat bagi faksi Jiang untuk menjegal kebijakan Xi Jinping, beberapa kali uji coba nuklir Korea Utara selalu terjadi pada saat peristiwa besar terjadi dalam situasi internal politik tingkat tinggi PKT.

Mengapa hubungan RRT-Korut lantas mendadak berubah setelah Perang Dagang RRT-AS? Dampak dimulainya Perang Dagang RRT-AS merupakan pukulan berat yang cukup fatal bagi rezim Komunis Tiongkok.

PKT sedang kehilangan “Jerami penyelamat” yang dipegang erat untuk mengendalikan ekonomi RRT. Krisis kemusnahan Partai telah dijadikan krisis utama bagi PKT. Menyelamatkan Partai telah menjadi reaksi naluriah dan tindakan pilihan utama PKT secara keseluruhan.

Terhadap kunjungan Kim Jong-un ke Tiongkok di saat yang bersamaan dengan Perang Dagang RRT-AS sedang berkobar gencar dan negosiasi perang dagang itu sedang berlangsung, sangat sulit bagi dunia luar untuk tidak mengkaitkan masalah Korea Utara dengan Perang Dagang RRT-AS.

Sesungguhnya apakah Xi Jinping yang menjadikan masalah Korea Utara sebagai kartu truf ataukah sebaliknya, semuanya tidak terlalu penting. Yang penting adalah, kartu itu sama-sama digunakan untuk melawan Amerika Serikat.

Ada komentator yang berpendapat bahwa kunjungan Kim Jong-un ke Tiongkok semestinya adalah demi pertemuan Trump-Kim yang segera akan diselenggarakan, untuk itu Kim meminta bantuan sesuatu kepada Xi Jinping. Karena Kim Jong-un khawatir sanksi Amerika Serikat akan berlanjut dan terus ditingkatkan sehingga menyebabkan krisis rezim yang lebih parah.

Sedangkan pihak Beijing ingin mencapai kesepakatan dengan AS, tidak mungkin memainkan kartu truf Korea Utara seperti dulu yang akan memengaruhi negosiasi perdagangan. Pandangan dan logika seperti ini  digunakan untuk PKT, masih agak terlalu “sederhana”.

PKT di bawah krisis kekuasaan, semua metode dan cara perlindungan diri yang digunakan pada dasarnya tidak memiliki terlalu banyak logika dan garis dasar. Selama kartu apa saja bisa digunakan maka PKT akan mengeluarkan kartu itu.

Di sisi lain, Perang Dagang RRT-AS juga telah mengembalikan bentuk asli hubungan antara PKT dan PBKU (Partai Buruh Korea Utara): Rezim Komunis Tiongkok menjadikan Korea Utara, saudara kecil brandal itu sebagai alat untuk melawan dan menantang Amerika Serikat dan dunia Barat; sementara itu Korea Utara melalui dukungan dari PKT memeras dan menipu masyarakat Barat untuk bertahan hidup, ideologi komunisme yang sama  membuat PKT dan PBKU bersekongkol dan telah saling memanfaatkan selama bertahun-tahun.

Rezim PKT dan rezim marga Kim Korea Utara kini sedang berada dalam situasi ketidatenteraman dalam negeri plus tekanan besar dari luar negeri dan sedang menuju ke situasi tercerai-berai untuk kemudian musnah.

Di bawah latar belakang Perang Dagang RRT-AS, sepasang saudara senasib dan sepenanggungan ini, bersekutu melawan AS untuk mencoba mendapatkan sambungan nafas rezim yang tersengal, telah menjadi landasan tren situasi bagi pengamatan pertarungan antara tiga negara yakni RRT, AS dan Korea Utara. (LIN/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

Amerika Kembalikan Puluhan Imigran Gelap Pencari Suaka ke Meksiko

0

EpochTimesId – Amerika Serikat akan segera mengirim kelompok pertama sebanyak 20 pencari suaka Amerika Tengah kembali ke Meksiko melalui kota perbatasan Tijuana. Kebijakan ini menjadi bagian dari pengerasan kebijakan imigrasi, yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump.

Di bawah kebijakan yang dijuluki Protokol Perlindungan Migran, yang diumumkan pada 20 Desember 2018, Amerika Serikat akan mengembalikan migran non-Meksiko yang melintasi perbatasan selatan AS kembali ke Meksiko. Mereka tidak diijinkan menunggu di AS, ketika permintaan suaka mereka diproses di pengadilan imigrasi AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Meksiko, Roberto Velasco membenarkan pihak berwenang AS diperkirakan akan mengirim kelompok pertama dari 20 pencari suaka Amerika Tengah kembali ke wilayah Meksiko melalui Tijuana, pada 25 Januari 2019.

Pihak berwenang AS akan mengirim sebanyak 20 orang per hari melalui Tijuana dan secara bertahap mulai mengirim orang kembali melalui pelabuhan masuk legal lainnya di sepanjang perbatasan Meksiko.

“Meksiko akan menerima orang-orang tertentu yang memiliki tanggal untuk muncul di pengadilan imigrasi AS, tetapi menolak mereka yang dalam bahaya di wilayah Meksiko, menderita masalah kesehatan, atau anak di bawah umur yang tidak didampingi,” kata Velasco

Orang-orang dari karavan (rombongan pengembara) migran Amerika Tengah berjalan di sepanjang jalan raya menuju Amerika Serikat, dekat Santo Domingo Zanatepec di Meksiko, pada 22 Januari 2019. (Foto oleh Mario Tama/Getty Images/The Epoch Times)

Velasco mengatakan Meksiko tidak memiliki ‘Perjanjian Negara Ketiga yang Aman’ dengan Amerika Serikat. Para pencari suaka selama ini diberikan hak untuk tinggal di Amerika Serikat, ketika kasus-kasus mereka sedang disidangkan oleh hakim imigrasi AS. Akan tetapi, jumlah antrean mencapai 800.000 kasus, yang berarti prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Sekarang, Mereka akan dapat memasuki Amerika Serikat untuk audiensi pengadilan kasus mereka. Akan tetapi, mereka harus tinggal di Meksiko untuk sementara waktu. Jika mereka kehilangan kasus mereka, mereka akan dideportasi ke negara asal.

“Tempat penampungan berada pada batas kapasitas dan kami tidak dapat menerima migran yang sedang dideportasi atau warga negara (Meksiko) yang melewati kota. Mari kita berharap ini tidak terjadi,” kata Jose Maria Garcia, yang mengelola tempat penampungan Juventud 2000 di Tijuana.

Leopoldo Guerrero, sekretaris pemerintah Tijuana, mengatakan pemerintah federal Meksiko harus bertanggung jawab atas para migran, menekankan kota itu tidak memiliki sumber daya untuk mengatasinya.

Kebijakan AS bertujuan untuk mengekang meningkatnya jumlah keluarga, yang sebagian besar datang dari Amerika Tengah untuk meminta suaka. Mereka mengaku takut pulang ke rumah karena ancaman kekerasan. Pemerintahan Trump meyakini, kebanyakan klaim itu tidak valid.

Program ini akan berlaku untuk migran yang tiba yang mencari suaka di pelabuhan masuk, atau mereka yang tertangkap menyeberang secara ilegal dan takut untuk kembali ke negara asal. Belum jelas persis bagaimana Meksiko berencana untuk menampung ribuan pencari suaka selama proses peradilan imigrasi mereka. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Instruktur Penerbangan Diselidiki Pasca Tabrakan Udara di Italia

0

EpochTimesId – Personel darurat pada 26 Januari 2019 menemukan jenasah dari dua orang yang hilang, setelah sebuah helikopter bertabrakan dengan sebuah pesawat wisata di Pegunungan Alpen Italia. Penemuan jenasah ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi tujuh orang.

Seorang jaksa kini sedang menyelidiki seorang instruktur penerbangan yang selamat dari tabrakan di udara di pegunungan Alpen Italia tersebut.

Instruktur penerbangan Prancis itu adalah salah satu dari dua korban yang selamat dari kecelakaan pada hari Jumat (25/1/2019) di atas gletser Ruter, di dekat La Thuile, di Lembah Aosta. Kawasan Italia utara itu berbatasan dengan Prancis dan Swiss.

Pada hari Jumat, lima orang dipastikan tewas dan dua lainnya cedera. Dua helikopter dikirim bersama seorang dokter dan sejumlah tim penyelamat, menurut Badan Penyelamat Gunung (CNSAS) Italia. Para penyelamat dilengkapi dengan alat pemotong logam.

Kantor berita Italia ANSA mengutip Kepala Jaksa Penuntut, Aosta Paolo Fortuna yang mengatakan bahwa Jaksa sedang menyelidiki instruktur tersebut atas tuntutan pembunuhan. Jaksa Penyidik telah berhasil menginterogasinya di unit perawatan intensif rumah sakit.

ANSA mengatakan instruktur dilaporkan sedang duduk di kursi belakang pesawat, dan sedangkan muridnya ada di belakang kemudi di kursi depan pesawat. Para siswa, seorang pria Belgia, dan seorang Prancis meninggal dunia.

Sementara itu, Helikopter membawa pemain ski ke gletser. Ada enam orang di dalam helikopter, pilot, pemandu pegunungan, dan empat penumpang yang sedang bermain ski heli, seperti dikutip dari CNN.

Ski Heli
Helikopter ski, atau heli-skiing, adalah jenis olahraga ski yang melibatkan helikopter untuk mengakses daerah terpencil dan lereng bersalju gembur dan segar, menurut Heli-ski. Ini adalah kegiatan ski lereng yang berlangsung di salju yang tidak tersentuh di lereng gunung yang jauh dari lereng resor ski yang terawat.

Perbedaan utama jenis olahraga ini, adalah bahwa pemain ski menggunakan helikopter untuk dengan cepat mencapai ketinggian yang menakjubkan dan lereng spektakuler yang sulit diakses. Mereka kemudian melompat dari helikopter untuk meluncur menuruni bukit salju.

Heli-ski pertama kali dimulai di Kanada pada pertengahan 1960-an. Pada tahun 1965, Hans Gmoser mulai menggunakan helikopter untuk mengangkut pemain ski tinggi ke pegunungan terpencil, untuk memberikan mereka pengalaman unik, yang telah menjadi petualangan pencarian sensasi yang populer.

Kedua korban terluka masih berada di rumah sakit. Badan Darurat Gunung Italia men-tweet pada hari Jumat bahwa mereka adalah warganegara Prancis dan Swiss.

Penyelidik kini terus bekerja untuk mengumpulkan bukti dan fakta yang menyebabkan kecelakaan itu. (TIFFANY MEIER dan AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Amerika Serukan Dunia untuk Mengakui Salah Satu Pemimpin Venezuela

0

EpochTimesId – Amerika Serikat meminta para pemimpin negara-negara di dunia untuk ‘memihak’ atau mengakui salah satu presiden Venezuela, pada 26 Januari 2019 waktu setempat. Namun, pemerintah AS mengajak pemimpin dunia untuk untuk mengakui kepemimpinan Presiden Interim, Juan Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.

AS juga mengajak negara-negara lain untuk secara finansial terputus dari pemerintahan Nicolas Maduro. Kekuatan Eropa sendiri sudah mengisyaratkan bahwa mereka akan mengikuti Washington dalam mengakui pemimpin oposisi Venezuela, sebagai penguasa yang sah.

Dalam perdebatan yang memanas pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, kubu oposisi yang dipimpin oleh Venezuela dan Rusia, menuduh Washington berusaha melakukan kudeta. Rusia telah banyak berinvestasi dalam industri minyak Venezuela. Mereka mengecam permintaan pemerintah Eropa, bahwa pemilihan umum ulang di Venezuela harus digelar dalam delapan hari.

Pemimpin Oposisi, Guaido, yang mengambil kemudi Majelis Nasional pada 5 Januari 2019, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari 2019. Amerika Serikat, Kanada, dan belasan negara-negara Amerika Latin mengakui pemimpin muda ini secara bersama-sama. Maduro, yang telah memimpin negara kaya minyak sejak 2013 dan mendapat dukungan dari angkatan bersenjata, menolak untuk mundur.

Tetapi pada 26 Januari, Guaido mendapat dukungan dari seorang pejabat militer penting. Atase pertahanan Venezuela di Washington, Kolonel Jose Luis Silva, mengatakan kepada Reuters bahwa Dia telah memutuskan hubungan dengan pemerintah Maduro dan mengakui Guaido sebagai presiden sementara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan ‘eksperimen sosialis’ Maduro telah menyebabkan ekonomi ambruk. Maduro dinilai bertanggungjawab membuat sebagian masyarakat Venezuela mengais makanan dari tempat sampah, karena krisis ekonomi sangat-sangat parah.

“Sekarang saatnya bagi setiap negara lain untuk memilih satu pihak. Baik Anda berdiri dengan kekuatan kebebasan, atau Anda bersekutu dengan Maduro dan kekacauannya,” kata Pompeo. “Kami meminta semua anggota Dewan Keamanan untuk mendukung transisi demokrasi Venezuela dan peran sementara Presiden Guaido.”

Pompeo juga meminta komunitas internasional untuk memutuskan sistem keuangan mereka dari rezim Maduro. Washington telah mengisyaratkan pihaknya siap untuk meningkatkan langkah-langkah ekonomi untuk mencoba mengusir Maduro dari kekuasaan, tetapi pada hari Sabtu Pompeo menolak untuk menguraikan rencana tersebut.

Dengan mengatasi penentangan untuk mengadakan pertemuan PBB pada 26 Januari 2019, Washington berhasil menjadikan isu Venezuela sebagai sorotan global di Dewan Keamanan. Namun, setiap tindakan dewan untuk mengatasi krisis nampaknya akan langsung diveto oleh Rusia dan Tiongkok.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bersidang membahas situasi di Venezuela, di wilayah Manhattan, New York City, New York, AS, 26 Januari 2019. (Reuters/Carlo Allegri/The Epoch Times)

Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol semuanya mengatakan pada 26 Januari bahwa mereka akan mengakui Guaido jika Maduro gagal mengadakan pemilihan baru dalam delapan hari, ultimatum yang dikatakan oleh Rusia tidak masuk akal, dan menteri luar negeri Venezuela menyebutnya sebagai permintaan ‘kekanak-kanakan’.

“Eropa memberi kita delapan hari? Di mana Anda mendapatkan perhitungan bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menetapkan tenggat waktu atau ultimatum untuk negara berdaulat?” ujar Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, kepada Dewan Keamanan PBB.

Rusia menimpali, bahwa intervensi militer di Venezuela harus dihindari dengan cara apa pun, sementara Caracas menegaskan kembali bahwa tawaran dialognya dengan pemerintah Presiden Donald Trump masih tersedia.

“Jika Presiden Trump, seperti presiden Amerika Serikat lainnya, sedang mencari perang untuk menunjukkan bahwa dia dapat memerintah dan merangsang ekonomi, dia tidak akan mendapatkan perang itu di Venezuela,” Arreaza mengatakan kepada wartawan.

Venezuela tenggelam dalam kekacauan di bawah rezim Maduro, dengan kekurangan pangan dan protes di tengah krisis ekonomi dan politik yang telah memicu eksodus atau emigrasi massal dan inflasi yang meningkat hingga 10 juta persen tahun ini.

Maduro terpilih kembali Mei 2018 lalu dalam pemilihan, yang dinilai penuh kecurangan. Sebab, dia menghalangi para pemimpin oposisi utama untuk ambil bagian. Para kritikus menuduh pemerintah melakukan pembelian suara. Oposisi domestik, Amerika Serikat, dan pemerintah Amerika Latin yang condong ke kanan menolak mengakui hasil pemungutan suara.

Para simpatisan oposisi Venezuela telah mendesak Guaido untuk menjadi presiden sejak Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua pada 10 Januari. Ratusan ribu turun ke jalan-jalan di Caracas awal pekan ini, menyerukan Maduro untuk mundur.

Deklarasi Guaido tentang dirinya sebagai presiden sementara membawa Venezuela ke wilayah yang belum dipetakan, dengan kemungkinan oposisi kini menjalankan pemerintahan paralel yang diakui di luar negeri sebagai pemerintah sah, tetapi tanpa kendali atas fungsi-fungsi dan organ negara.

Pada 26 Januari, Guaido merayakan dukungan negara-negara Eropa dan meminta mereka mengirim bantuan kemanusiaan untuk membantu meringankan krisis ekonomi. “Kami bangun hari ini dengan dukungan penuh dari komunitas Eropa,” kata Guaido di sebuah acara politik kecil di sebuah alun-alun di ibu kota Caracas.

“Beberapa negara Eropa telah menghubungi kami dan akan mendukung masuknya bantuan kemanusiaan,” kata Guiado.

Pemerintah Maduro sebelumnya telah menolak bantuan tersebut. Dia menyangkal ada krisis kemanusiaan di negara itu dan menyalahkan masalah ekonomi pada sanksi internasional yang dipimpin AS.

Setelah deklarasi dukungan Washington untuk Guaido, Maduro memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat pada hari Rabu dan memberi para diplomat AS waktu 72 jam untuk meninggalkan negara itu.

Beberapa staf kedutaan AS meninggalkan Caracas pada 25 Januari, dan Venezuela menarik staf dari Washington pada 26 Januari. Namun, Maduro melunakkan permintaannya agar semua staf kedutaan AS menarik diri pada 26 Januari.

Sebagai gantinya, kedua negara akan mencari kesepakatan untuk mengganti kedutaan dengan ‘Kantor Bunga’, di ibukota masing-masing negara dalam waktu 30 hari. Jika itu gagal, misi diplomatik akan benar-benar ditutup. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Trump Akhiri Penutupan Pemerintah Terpanjang untuk Sementara Waktu

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani RUU anggaran sementara menjadi UU. Dengan demikian, penutupan pemerintah Federal AS (shut down) terlama sepanjang sejarah berakhir. UU anggaran sementara itu membuka kembali pemerintah federal selama tiga minggu, hingga 15 Februari 2019 setelah melewati proses pembahasan dan persetujuan di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Trump mengumumkan bahwa kesepakatan tercapai, 36 hari setelah penutupan parsial dimulai pada bulan Desember karena perselisihan antara presiden dan para pemimpin Demokrat mengenai pendanaan tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Tidak lama setelah pengumuman presiden, Senat mengesahkan RUU untuk membuka kembali pemerintah melalui pemungutan suara tanpa oposisi.

Senat juga mengeluarkan RUU terpisah yang menunjuk tujuh senator, empat anggota Partai Republik dan tiga Demokrat, sebagai anggota komite konferensi. Mereka akan menegosiasikan perjanjian keamanan perbatasan antara Kongres dan Gedung Putih selama tiga minggu ke depan.

Pembukaan kembali pemerintah berarti sebanyak 800.000 pekerja federal akan menerima gaji yang tidak mereka dapatkan ketika pemerintah federal dinyatakan shut down. Shut down kali ini hanya sekitar sepertiga dari seluruh layanan pemerintah Federal AS.

Gedung Putih berjanji pekerja federal akan dibayar sesegera mungkin setelah penutupan sebagian pemerintah berakhir. Namun, seorang pejabat senior mengatakan bahwa berbagai lembaga pemerintah bertanggung jawab atas masalah penggajian mereka sendiri dan pekerja harus menanyakan kepada departemen masing-masing, tentang perincian kapan mereka akan dibayar.

Trump memuji pekerja federal dan keluarga mereka sebagai ‘patriot luar biasa’ dalam pidato di Gedung Putih, beberapa hari yang lalu.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua pekerja federal yang luar biasa dan keluarga mereka yang luar biasa yang telah menunjukkan pengabdian yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan baru-baru ini,” kata Trump. “Banyak dari Anda telah menderita jauh lebih besar daripada siapa pun tetapi keluarga Anda akan tahu atau mengerti. Anda [tidak] mengeluh.”

“Saya akan memastikan bahwa semua karyawan menerima pembayaran kembali mereka dengan sangat cepat atau sesegera mungkin. Ini akan terjadi dengan cepat,” tambahnya.

Trump Ingin Kesepakatan yang Adil Dari Kongres

Trump menuntut anggaran 5,7 miliar dolar AS untuk membiayai tembok perbatasan, yang merupakan salah satu janji kampanyenya. Dana itu adalah bagian dari paket keamanan perbatasan komprehensif yang diminta oleh para ahli dari Departemen Keamanan Dalam Negeri. Paket tersebut mencakup pendanaan untuk lebih banyak agen patroli perbatasan, hakim imigrasi, dan peralatan pemindaian di pelabuhan masuk.

Presiden menekankan dalam pengumumannya bahwa situasi di perbatasan selatan merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional. Sebab, kondisi menunjuk pada peningkatan aliran besar-besaran narkoba, gengster, dan perdagangan manusia.

“Saya berharap orang (politisi) membaca atau mendengarkan kata-kata saya tentang Tembok Perbatasan. Ini sama sekali bukan konsesi. Itu menjaga jutaan orang yang terluka parah oleh Shutdown dengan pemahaman bahwa dalam 21 hari, jika tidak ada kesepakatan, itu bukan urusan ras!”

“Jika kita tidak mendapatkan kesepakatan yang adil dari Kongres, pemerintah akan tutup pada 15 Februari, lagi, atau saya akan menggunakan kekuatan yang diberikan kepada saya berdasarkan undang-undang dan Konstitusi Amerika Serikat untuk mengatasi keadaan darurat ini,” Kata Trump.

Para pemimpin demokrat di Kongres menolak untuk menegosiasikan pendanaan untuk tembok perbatasan, ketika pemerintah ditutup. Langkah Trump adalah konsesi sementara yang mengembalikan sorotan kepada juru bicara DPR AS, Nancy Pelosi (Demokrat/California) dan Pemimpin Senat Minoritas, Chuck Schumer (Demokrat/New York).

“Demokrat telah mengatakan berminggu-minggu yang lalu, bahwa mereka akan bernegosiasi tentang pendanaan tembok perbatasan ketika pemerintah terbuka. Presiden Amerika Serikat sekarang memberi mereka kesempatan lain untuk datang ke ‘meja’ (perundingan). Orang Amerika akan dapat menilai sendiri apakah Demokrat benar-benar serius mengamankan perbatasan kita,” tulis Gedung Putih di Twitter.

Setelah pengumuman Trump, Pemimpin Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer mengatakan Demokrat menentang pendanaan tembok perbatasan. Namun, mereka sepakat tentang cara lain untuk mengamankan perbatasan. (NTD News, Associated Press dan Epoch Times/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

7 Fakta-Fakta Seputar Ahok Setelah Bebas dari Penjara

0

Epcohtimes.id. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok akhirnya bebas dari penjara. Dia kini tak lagi menyandang status narapidana setelah keluar dari rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019).

Ahok meninggalkan rutan Mako Brimob setelah dijemput oleh putra sulungnya Nicholas Sean Purnama. Ahok diduga keluar tak melalui pintu utama Mako Brimob. Sejumlah pendukungnya yang setia menantinya, tak sempat bertemu Ahok.

Berikut rangkuman seputar Ahok :

1.Ahok Bebas Murni

Ahok keluar dari Rutan Mako Brimob dengan status bebas murni. Pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM menyatakan Ahok bosa leluasa beraktivitas sebagaimana warga biasa termasuk berpergian ke luar negeri.

Oleh karena itu, Ahok tak memiliki kewajiban wajib lapor. Status wajib lapor hanya dikenakan kepada narapidana yang mendapatkan status Pembebasan Bersyarat.

  1. Berkumpul dengan Keluarga

Setelah bebas Ahok lebih mengawali hari-harinya dengan berkumpul bersama keluarga besarnya. Turut hadir pada acara itu, Mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat dan istrinya.

Tak diketahui di mana tempat dan lokasi di mana momen Ahok berkumpul bersama keluarga besarnya itu. Pastinya, momen ini  diunggah di akun instgaram Happy Djarot.

3.Panggil Aku BTP

Basuki Tjahaja Purnama yang selama ini dikenal dengan Ahok lebih memilih namanya disebut dengan BTP.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan kepada wartawan tentan alasan disapa BTP. Djarot di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (23/1/19) mengungkapkan bahwa namanya aslinya adalah ‘BTP’.

Menurut Djarot, hanya saja kemudian dikasih brand ‘Ahok’. Oleh karena itu, Ahok ingin kembali lagi ke jati dirinya sebagai Basuki Tjahaja Purnama.

  1. Jadi Youtuber

Setelah bebas dari Penjara, Ahok lebih memilih menjadi Youtuber. Langkah Ahok diwujudkannya dengan membuat akun youtube dengan nama ‘Panggil Saya BTP.’

Vlog pertama pun langsung diunggah yang berjudul ‘BTP VLOG #1 – PULANG’.

Video yang terkandung dalam edisi perdana ini Ahok didampingi oleh putra sulungnya Nicholas Sean Purnama.

  1. Nikah Lagi

Ahok sebelumnya telah bercerai dengan Veronica Tan. Kini, Ahok dikabarkan akan menikah dengan Bripda Puput yang selama ini diketahui  berdinas di bidang Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Bripda Puput pun ternyata sudah mengundurkan diri sebagai anggota Polwan sejak  9 Januari 2019.

Kemesraan Ahok dan Puput pun terlihat saat bersama keluarga berserta rekan terdekat Ahok saat melakukan syukuran.

Puput terlihat duduk di samping Ahok dalam foto yang sudah tersebar di media sosial.

  1. Perpanjang SIM

Setelah menghirup udara bebas, ahok ing membuat SIM barunya. Menurut Ahok, SIM yang dia miliki telah lewat masa berlakunya pada Juni 2018 lalu, bertepatan saat ia berulang tahun.

“Yang paling saya mau lakukan, saya mau bikin SIM. SIM saya lewat pas ulang tahun kemarin. Saya mau nyetir,” kata Ahok dalam vlog perdananya.

  1. Pulang Kampung

Setelah melalui hari-hari bersama keluarga besar pasca bebas dari penjara, Ahok ingin pulang kampung ke Belitung Timur.

Ahok ingin mengunjungi kampung halamannya dengan maksud berziarah ke makam sang ayah.

Ahok ingin mengunjungi kampung halamannya di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur pada akhir Januari mendatang.

(asr)

Kim Jong Un Optimis dengan Denuklirisasi Setelah Terima Surat dari Trump

0

Ivan Pentchoukov

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji Presiden Donald Trump dan optimis tentang denuklirisasi pada (24/1/2019). Ini setelah dia menerima surat dari Trump melalui utusan yang berkunjung ke Washington beberapa hari sebelumnya.

Selama pertemuan di Washington, sejumlah pejabat AS dan utusan Korea Utara menyetujui pertemuan puncak kedua antara Trump dan Kim pada akhir Februari mendatang.

Kim menyatakan “Puas” setelah menerima surat Trump dan mengatakan Pyongyang “akan percaya pada cara berpikir positif Presiden Trump,” sebagaimana ditulis kantor berita negara Korea Utara, KCNA.

Kim mengatakan dia akan mempercayai pendekatan Trump dan berupaya menuju denuklirisasi – tujuan yang disetujui kedua pemimpin dalam pernyataan yang ditandatangani pada pertemuan puncak pertama mereka di Singapura tahun lalu.

“Kim Jong Un mengatakan bahwa kita akan percaya pada cara berpikir positif Presiden Trump, menunggu dengan sabar dan dengan itikad baik da, bersama-sama dengan Amerika Serikat, maju selangkah demi selangkah menuju tujuan yang ingin dicapai oleh kedua negara,” kata KCNA.

Kim mengatakan dia sangat puas dengan pengarahan yang dia terima dari utusan dan memerintahkan persiapan untuk KTT.

Gedung Putih mengatakan pertemuan puncak akan diadakan pada akhir Februari, tetapi tidak mengungkapkan lokasi.

Vietnam, sebuah negara yang dikabarkan sebagai tuan rumah potensial untuk KTT tersebut. Akant tetapi belum ada kabar tentang waktu atau tempat KTT kedua tetapi yakin akan kemampuannya untuk menjadi tuan rumah pertemuan tersebut sebagaimana diungkapkan oleh seorang juru bicara kepada Reuters.

Hanoi sedang bersiap menerima Kim untuk kunjungan kenegaraan. Hal demikian disampaikan oleh dua sumber kepada Reuters pada 17 Januari 2019. Sementara itu, sejumlah pejabat dan diplomat mengatakan Vietnam ingin menjadi tuan rumah pertemuan puncak kedua antara Kim dan Trump.

“Terserah Amerika Serikat dan Korea Utara untuk memutuskan lokasi dan waktu KTT,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Le Thi Thu Hang dalam konferensi pers reguler pada 24 Januari 2019.

Pada KTT bersejarah pada Juni tahun lalu, Trump dan Kim menandatangani perjanjian yang berkomitmen menuju perdamaian dan menyelesaikan denuklirisasi. Pyongyang tak menggelar uji coba rudal atau senjata nuklir sejak saat itu.

Kim telah mengindikasikan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa ia akan melakukan tindakan denuklirisasi “terobosan” sebagaimana diungkapkan oleh surat kabar Korea Selatan DongA Ilbo pada 24 Januari 2019.

Surat kabar itu, mengutip sebuah sumber tak dikenal dengan keterangan langsung tentang situasi AS-Korea Utara. Laporan Korut menyebutkan hal yang sama telah dibuat jelas bagi Trump selama kunjungan pejabat senior Korea Utara Kim Yong Chol di Washington pekan lalu.

Korea Utara telah mengisyaratkan, misalnya, pada kemungkinan menyetujui permintaan AS untuk verifikasi upaya denuklirisasi sebelum menutup fasilitas nuklir Yongbyonnya.

Pada gilirannya, Amerika Serikat telah menyebutkan langkah-langkah potensial seperti pelonggaran batas atas impor minyak, memulai kembali dari zona industri Kaesong di Korea Utara, dan membuka kantor penghubung di Pyongyang sebagaimana dilaporkan DongA Ilbo. (asr)

Reuters berkontribusi pada laporan ini/The Epochtimes

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=1rXizO3ZGSc

106 Desa Terdampak Banjir di Sulawesi Selatan, 59 Orang Meninggal Dunia

0

Epochtimes.id- Penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan terus dilakukan. Banjir menyebabkan sejumlah korban meninggal dunia dan hilang.

Laporan BNPB menyebutkan, dampak bencana besar menimpa 106 desa terdampak bencana yang tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

“Data sementara dampak bencana di Sulawesi Selatan per 25/1/2019 pukul 12.00 WIB tercatat 59 orang meninggal, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 6.596 orang terdampak, 3.481orang mengungsi,” kata Kapusdatin BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Selain korban terdampak, banjir menyebabkan sebanyak 79 unit rumah rusak ( 32 unit hanyut, 26 rusak berat, 2 rusak sedang, 14 rusak ringan, 5 tertimbun), 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektar sawah terendam banjir.

Tak hanya itu, kerusakan sarana fisik antara lain yakni 10 jembatan, 16,2 km jalan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 6 fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah.

Data yang dirinci BNPB, banjir dan longsor menyebabkan banyak korban dan kerusakan di banyak wilayah.

Dari total korban dan dampak bencana banjir menyebabkan 45 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 73 rumah rusak (24 rusak berat, 12 rusak ringan, 32 hanyut, 5 tertimbun), 12 fasilitas peribadatan, 2 pasar, 10 jembatan, 16,2 km jalan, 11.876 hektar sawah terendam.

Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 1 orang hilang dan 1 orang luka.

Adapun longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusub Pattiro dan menimbun belasan rumah.

Material longsor berasal dari bukit Pattiroang yang berada di belakang perkampungan. Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya.

Sebelumnya, hujan berintensitas tinggi disertai angin kencang dan gelombang pasang telah menyebabkan sungai-sungai meluap sehingga terjadi banjir di wilayah Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019) siang hari.(asr)

Maduro Mencoba Menarik Simpanan Emas Senilai USD. 1.2 Miliar dari Bank Of England

0

oleh Gao Shan-Epochtimes.com

Menurut penuturan sumber yang kompeten bahwa, Nicolas Maduro yang sedang menghadapi gejolak politik di Venezuela mencoba untuk menarik simpanan batangan emas senilai USD. 1.2 miliar dari Bank of England tetapi mendapat penolakan.

Laporan Bloomberg pada (25/1/2019) menyebutkan bahwa seorang yang tak mau namanya disebutkan mengungkapkan, beberapa pejabat senior AS termasuk Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo dan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton telah melobi rekan mereka di Inggris, meminta mereka untuk membantu memblokir aset rezim Maduro yang berada di luar negeri. Karena itu, Bank of England akhirnya mengambil keputusan untuk menolak pejabat kiriman Maduro untuk mengambil emas permintaannya.

Pada Rabu (23/1/2019), Inggris menyusul Amerika Serikat dan negara-negara lain menyatakan pengakuannya terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden yang sah. Kediktatoran Maduro dianggap sebagai penyebab terjadinya kekacauan ekonomi Venezuela. Meskipun demikian, Maduro menolak menyerahkan kekuasaan dan menerima dukungan dari militer Venezuela.

Para pejabat AS berencana untuk mengalihkan aset luar negeri Venezuela ke tangan Juan Guaido untuk meningkatkan kemampuan rezim baru ini dalam mengendalikan pemerintah secara efektif.

Batangan emas bernilai USD. 1,2 miliar adalah bagian dari cadangan devisa bank sentral Venezuela yang berjumlah USD. 8 miliar. Namun nilai selebihnya entah berada di mana sudah tidak diketahui.

Amerika Serikat juga memimpin aksi kerjasama internasional untuk membujuk Turki agar berhenti menjadi saluran pengangkut emas bagi Maduro.

Dukungan terhadap rezim Maduro terus berkurang. Saat ini, hanya Turki, Rusia, Kuba, Iran, dan Tiongkok yang masih bertahan.

Menarik kembali emas dari Bank of England telah menjadi prioritas utama bagi rezim Maduro selama beberapa minggu terakhir.

Menurut dua orang sumber yang mengetahui masalah ini, bahwa pada pertengahan bulan Desember tahun lalu, Gubernur Bank Sentral Venezuela Calixto Ortega memimpin delegasi pergi ke London untuk mencoba mendapatkan emas.

Namun, negosiasi ini tidak berhasil dan pertukaran antara kedua pihak juga terputus kemudian. Pejabat bank sentral Venezuela menerima perintah untuk berhenti berhubungan dengan Bank of England.

Seorang pejabat Venezuela yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa para pejabat bank sentral diberitahu bahwa staf Bank of England tidak akan menanggapi lagi permintaan mereka.

Bank of England menolak berkomentar tentang cara pihaknya menangani aset Venezuela. Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS juga menolak memberikan komentar, bahkan seorang pejabat pemberitaan dari Maduro pun tidak bersedia berkomentar. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=1rXizO3ZGSc

Israel Serang Pasukan Quds Rezim Iran di Suriah

0

Mimi Nguyen Ly-NTD.com

Epochtimes.id- Militer Israel mengumumkan pihaknya menargetkan penyerangan terhadap pasukan Quds Republik Islam Iran di Suriah pada 21 Januari 2019.

“Kami telah mulai menyerang target Qud Iran di wilayah Suriah,” demikian cuitan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Twitter.

“Kami memperingatkan Angkatan Bersenjata Suriah agar tidak berusaha membahayakan pasukan atau wilayah Israel.”

Saksi mata di Damaskus mengatakan ledakan keras terdengar di udara selama hampir satu jam pada dini hari 21 Januari 2019 sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Pasukan Quds dikenal sebagai Pasukan Yerusalem atau Al Qods. Pasukan ini adalah unit elit Garda Revolusi Islam Iran di bawah rezim Ayatollah Khomeini. Pasukan ini dinilai mendukung organisasi teroris dan kegiatan intelijen, serta operasi luar negeri di luar perbatasan Iran. Intervensi global seperti dukungan Iran untuk rezim Ba’ath dalam perang saudara Suriah.

Sebelumnya pada 20 Januari 2019, IDF mengatakan bahwa Sistem Pertahanan Udaranya  Iron Dome telah mencegat proyektil dari Suriah yang telah ditembakkan ke Dataran Tinggi Golan utara di perbatasan antara Israel dan Suriah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji melakukan apa yang diperlukan untuk menghentikan Iran mengakar secara militer di negara tetangga Suriah. “Kami memiliki kebijakan permanen: untuk menyerang kubu Iran di Suriah dan melukai siapa pun yang mencoba melukai kami.”

Serangan ini terjadi setelah Israel diduga melakukan serangan rudal siang hari  ke Suriah selatan, dekat dengan ibukota Damaskus, yang memicu perlawanan pertahanan udara Suriah sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah Suriah, SANA.

SANA mengklaim bahwa pertahanan udara Suriah berhasil menembak jatuh beberapa “target bermusuhan,” tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

“Sebuah sumber militer mengatakan bahwa pertahanan udara kami telah berhasil melakukan serangan udara Israel yang menargetkan wilayah selatan dan mencegahnya mencapai salah satu tujuannya,” SANA melaporkan pada 20 Januari.

Rusia senada melaporkan bahwa pada 20 Januari, Israel telah melancarkan serangan yang menargetkan bandara di Damaskus.

Dalam cuitan di Twitter, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa militer Suriah telah menjatuhkan tujuh roket Israel di dekat bandara Damaskus.

Rusia bersama dengan Iran, mendukung partai sosialis Arab Ba’ath, Bashar al-Assad dalam perang saudara di negara itu. Israel jarang secara terbuka mengkonfirmasi serangan udara di wilayah Suriah.

Iran Menyelundupkan Senjata ke Hizbullah?

Israel menyatakan keprihatinan atas kehadiran rezim Iran yang sedang berlangsung di Suriah serta penyelundupan senjata rezim dari ibukota di Teheran melalui Suriah ke kelompok teroris Hizbullah yang didukung oeh Teheran di Libanon.

The Jerusalem Post melaporkan bahwa pada 20 Januari, ada dua penerbangan menuju Damaskus dari Teheran. Kejadian ini dinilai “penerbangan mencurigakan selama setahun terakhir di tengah tuduhan bahwa Iran mengirimkan senjata ke Suriah dan Hizbullah menggunakan maskapai yang berbeda. ”

Pekan lalu pada 13 Januari, Perdana Menteri Israel Netanyahu mengkonfirmasi dalam sebuah pertemuan kabinet bahwa Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan udara di Suriah. Serangan ini menargetkan Bandara Internasional Damaskus, pada 11 Januari 2019 sebagaimana dilaporkan oleh Jerusalem Post.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran Iran dan Hizbullah di negara itu.

“Angkatan udara menyerang gudang-gudang Iran dengan senjata-senjata Iran di bandara internasional Damaskus,” katanya kepada Israel National News.

“Semalam, angkatan udara menyerang di Gaza, dan pagi ini kami mengumumkan penemuan terowongan di utara, mungkin yang paling penting untuk melintasi perbatasan ke wilayah kami … Dengan demikian, kami mendekati kesimpulan dari tujuan yang kami tetapkan: untuk menggagalkan penyelundupan senjata Hizbullah. ”

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi membantah bahwa Iran memiliki pangkalan militer atau terlibat secara militer di Suriah seperti dikutip dari The Jerusalem Post.

Dia juga membantah klaim yang disampaikan oleh Netanyahu dan mantan kepala staf IDF Letjen Gadi Eisenkot bahwa Israel telah menyasar ratusan target Iran di Suriah selama dua tahun terakhir.

Tuduhan pada 2018 menyebutkan, Iran telah menyelundupkan senjata ke Suriah dan Hizbullah melalui berbagai maskapai. Laporan ini diterbitkan oleh Angkatan Udara Israel (IAF) yang diduga melakukan serangan terhadap sasaran di Bandara Damaskus pada September 2018.

“Iran berusaha menemukan cara dan rute baru untuk menyelundupkan senjata dari Iran ke sekutu-sekutunya di Timur Tengah, menguji dan menantang kemampuan Barat untuk melacak mereka,” kata sebuah sumber intelijen sebagaimana dilaporkan Fox News.

Hamodia, sebuah surat kabar berbahasa Ibrani yang diterbitkan di Yerusalem, menulis: “Terbukti, metode Iran hingga saat ini, mengangkut persenjataan darat dari Damaskus ke Beirut, telah menjadi sasaran karena serangan udara Israel hingga memaksa mereka untuk mencari alternatif.”

Saat berpidato di Majelis Umum PBB pada 27 September 2018, Netanyahu mengatakan pihaknya tidak akan tetap pasif terkait upaya Hezbollah membangun pangkalan bawah tanah di dekat bandara di Beirut untuk mengubah rudal non-presisi menjadi rudal presisi yang menyerang kota-kota di Israel.

“Saya punya pesan untuk Hizbullah hari ini: Israel juga tahu apa yang Anda lakukan. Israel tahu di mana Anda melakukannya dan Israel tidak akan membiarkan Anda lolos begitu saja, ”katanya. (asr)

Buntut dari Komentar Ganjil Duta Besar Kanada Tentang Kasus CFO Huawei

0

ANALISIS BERITA

TORONTO — Seperti kata pepatah Tiongkok kuno, “Air yang tumpah sulit untuk diambil lagi.” Ini bisa menjadi pelajaran bagi utusan Kanada yang membawa pesan Tiongkok tersebut yang sedang belajar dengan cara yang sulit ketika dia menarik kembali komentar-komentarnya yang telah dibuat untuk media Tiongkok mengenai proses hukum eksekutif Huawei Meng Wanzhou , dimana penangkapannya di Vancouver atas permintaan Amerika Serikat telah merusak hubungan-hubungan Kanada dengan Tiongkok.

Pada sebuah konferensi pers Toronto pada 22 Januari, John McCallum mengatakan pada pertemuan para wartawan secara eksklusif yang terdiri dari media milik pemerintah Tiongkok dan sekelompok media berbahasa Mandarin terpilih yang berbasis di Kanada bahwa Meng memiliki kasus yang kuat untuk melawan ekstradisi AS di pengadilan Kanada. Dia kemudian menambahkan bahwa ekstradisinya “akan membuahkan hal yang tidak menyenangkan.”

Keributan yang terjadi kemudian, termasuk Partai Konservatif oposisi yang menyerukan Perdana Menteri Justin Trudeau untuk memecat duta besar tersebut, mengakibatkan McCallum mengeluarkan pernyataan pada 25 Januari yang menyatakan penyesalan atas komentar-komentarnya dan mengatakan bahwa pernyataannya “tidak benar-benar mewakili posisinya dalam masalah ini.”

penangkapan kepala eksekutif keuangan huawei Meng Wanzhou
Kepala Eksekutif keuangan Huawei Meng Wanzhou dikawal oleh regu keamanan pribadinya saat tiba di kantor pembebasan bersyarat, di Vancouver, pada 12 Desember 2018. (The Canadian Press / Darryl Dyck)

Pada konferensi pers, sebelum mendapat pertanyaan-pertanyaan, McCallum telah menyampaikan pidato pembukaan di mana ia telah membuat daftar tentang argumen-argumen potensial yang bisa digunakan Meng.

Cara dia berbicara tidak memberi kesan bahwa itu hanya keseleo lidah, kata Shuvaloy Majumdar, seorang rekan senior Munk di Macdonald-Laurier Institute. Majumdar juga mantan direktur kebijakan senior yang bertugas di bawah kementerian luar negeri Kanada berturut-turut.

“Itu sudah direncanakan sebelumnya. Diselenggarakan untuk media berbahasa Mandarin, tidak mengikutsertakan media Kanada,” kata Majumdar.

“Dia telah memberikan penilaian terperinci tentang bagaimana Meng yang telah dianggapnya tidak bersalah untuk naik banding, yang rupanya telah mengambil banyak analisis, dan meninggalkan ruangan itu mengetahui persis apa yang dia lakukan dengan cara yang sangat terkontrol.”

Mungkin hanya McCallum yang bisa menjelaskan alasan untuk konferensi pers-nya yang aneh tersebut. Sejauh ini dia belum menanggapi permintaan Epoch Times untuk komentar. Majumdar menyebutnya “menakjubkan” bahwa McCallum ingin melukai sekutu, Amerika Serikat, “dengan cara berkhianat untuk mendukung Partai Komunis.”

Kementerian luar negeri Tiongkok telah menanggapi dengan mengatakan pihaknya telah “mencatat” komentar-komentar McCallum dan menegaskan kembali tuntutan agar Meng dibebaskan.

Reference News, media milik pemerintah Tiongkok dan surat kabar harian sirkulasi terbesar di Tiongkok, mengatakan dalam tajuk utama bahwa duta besar Kanada untuk Tiongkok telah “mengubah kesetiaan.”

Dalam sebuah wawancara dengan CBC’s Power & Politics, mantan duta besar Kanada untuk Tiongkok David Mulroney mengatakan kredibilitas McCallum telah “sangat berkurang.”

PERJALANAN-PERJALANAN YANG DISPONSORI

Sebagai anggota Parlemen sebelum menjadi duta besar, McCallum adalah salah satu pengguna terbesar perjalanan-perjalanan yang disponsori ke Tiongkok, menerima lebih dari US$73.000 dalam perjalanan yang disponsori oleh Tiongkok atau kelompok pro-Beijing antara tahun 2008 hingga 2015.

kasus huawei menyeret politisi menyuarakan pesan tiongkok
Seorang polisi paramiliter Tiongkok bersepeda melewati kedutaan Kanada di Beijing, Tiongkok, pada 16 Januari 2019. (AP Photo / Ng Han Guan)

Scott Gilmore, mantan diplomat Kanada dan kolumnis untuk Maclean, telah menulis dalam sebuah editorial opini baru-baru ini dalam publikasi tersebut bahwa “jika ada diplomat Kanada lainnya di kedutaan kami telah menerima perjalanan-perjalanan itu, kami akan mempertimbangkan mereka dikompromikan, dan mereka akan dipecat.”

McCallum telah berpendapat tahun lalu bahwa dalam beberapa bidang kebijakan penting, Kanada memiliki lebih banyak kesamaan dengan Tiongkok daripada Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump.

Dia juga mengatakan ketegangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat baik untuk Kanada. “Dalam arti tertentu, itu hal yang baik bagi saya sebagai duta besar dan untuk Kanada dengan Tiongkok karenanya, karena perbedaan-perbedaan besar ini. Ini memberi kita peluang-peluang dengan Tiongkok,” The Globe and Mail mengutipnya.

Sebagai anggota parlemen Liberal dan kemudian menteri kabinet, McCallum juga menjadi tamu tetap di Konsulat Tiongkok di Toronto.

Majumdar mengatakan dia tidak menentang anggota-anggota parlemen melakukan perjalanan yang disponsori untuk menjadi lebih berpendidikan, tetapi dia memperingatkan bahwa ada kekhawatiran yang berkembang tentang kampanye-kampanye pengaruh asing yang menargetkan politisi-politisi Kanada.

“Permintaan pertanggungjawaban atas tindakan McCallum tersebut juga menjadi bumerang karena posisi Partai pro-Komunisnya yang mengejutkan,” kata Majumdar. “Masa jabatan mereka sepanjang waktu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan besar tentang independensi yang sebenarnya. Karena dia menerima begitu banyak kemurahan hati dari Tiongkok, itu secara langsung menghasilkan komentar-komentar yang sangat positif dari dia dan dari pemerintahannya untuk Partai Komunis dan pemerintah Tiongkok.” (ran)

Video pilihan:

Mengapa Para Elit Tiongkok Menyukai Donald Trump?

https://www.youtube.com/watch?v=1rXizO3ZGSc

Kemendag Musnahkan Hasil Pengawasan Barang Tahun 2018

0

Epochtimes.id- Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Tertib Niaga dan Perlindungan Konsumen menggelar pemusnahan barang hasil pengawasan barang beredar yang telah dilakukan pada tahun 2018.

Pemusnahan barang tersebut dilakukan Kamis (24/1) di Lapangan Parkir Kementerian Perdagangan, Jakarta. Turut hadir dan menyaksikan pemusnahan barang ini, yaitu perwakilan dari Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.

Direktur Jenderal Tertib Niaga dan Perlindungan Konsumen Veri Anggrijono mengatakan pemusnahan barang yang dilakukan merupakan pemusnahan barang secara simbolis dari hasil pengawasan barang beredar yang telah dilakukan pada tahun 2018. Semua jenis barang ini sudah dilakukan pemusnahan oleh pelaku usaha dan yang ada di Kemendag ini sebagian dari produk tersebut.

Veri menjelaskan, pada tahun 2018 Ditjen PKTN melakukan pengawasan terhadap 6.803 jenis produk. Dari hasil pengawasan tersebut terdapat di antaranya barang yang tidak sesuai dengan ketentuan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib.

Barang tersebut adalah luminer sebanyak 1.728 buah, mainan anak sebanyak 294.356, kipas angin sebanyak 147 unit, kaca cermin sebanyak 63.284 lembar, baja lembaran lapis seng (BjLS) sebanyak 36.197 lembar, serta baja tulangan beton (BjTB) sebanyak 2.401.050 batang.

Pada tahun yang sama Ditjen PKTN juga melakukan uji petik terhadap 85 jenis produk dari 69 merek dimana terdapat 561 produk dari 7 merek yang tidak sesuai persyaratan mutu SNI. Adapun rincian barang tersebut meliputi 179 buah sepatu pengaman; 256 buah ban dalam kendaraan bermotor; serta 124 buah pompa air.

Namun selain produk tersebut, terdapat 2 jenis produk yang masih dalam proses penarikan untuk kemudian dilakukan pemusnahan. Kedua produk dimaksud adalah baterai primer dan mainan anak.

Menurut Veri, dengan semakin meningkatnya transaksi perdagangan, maka akan meningkatkan arus jumlah barang yang beredar dipasar dalam negeri baik yang berasal dari kegiatan impor maupun barang yang diproduksi didalam negeri.

Peningkatan jumlah barang yang beredar dikhawatirkan terdapat upaya pemasukan barang-barang yang tidak sesuai dengan ketentuan. “Dalam upaya memberikan perlindungan kepada konsumen, maka pemerintah melaksanakan pengawasan yang lebih ketat salah satunya terhadap barang asal impor,” tandas Veri.

Dalam rangka melakukan pengawasan di bidang perdagangan dan perlindungan konsumen, Ditjen PKTN telah melaksanakan pemeriksaan terkait tata niaga impor di luar kawasan pabean (post border), pengawasan barang beredar dan jasa, serta uji petik terhadap barang asal impor maupun barang yang diproduksi di dalam negeri.

Pelaksanaan pengawasan oleh Ditjen PKTN didasarkan beberapa peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Peraturan Menteri Perdagangan nomor 24 Tahun 2016 tentang Standardisasi Bidang Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 15 Tahun 2018, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 28 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pengawasan Tata Niaga Impor Di Luar Kawasan Pabean (Post Border), Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pengawasan Kegiatan Perdagangan, serta Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 69 Tahun 2018 tentang Pengawasan Barang Beredar dan/Jasa.

Veri menegaskan, Kementerian Perdagangan akan terus melakukan peningkatan pengawasan terhadap peredaran produk, khususnya produk asal impor yang terkait keamanan, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan (K3L) untuk melindungi konsumen dan mengamankan pasar dalam negeri.

“Melalui penguatan pengawasan diharapkan barang-barang yang tidak memenuhi standar tidak lagi beredar di Indonesia,” jelasnya.

Komitmen Pelaku Usaha

Di awal tahun 2019 ini, pelaku usaha menunjukkan komitmennya untuk melindungi konsumen. Hal ini dibuktikan beberapa pelaku usaha yang melakukan pengawasan secara internal pada 17 Januari 2019 yang berhasil berhasil mengidentifikasi produk luminer sebanyak 197 buah dengan nilai mencapai Rp57 juta yang tidak sesuai ketentuan. Pelaku usaha tersebut juga melakukan pemusnahan luminer secara mandiri.

“Pemusnahan luminer dilakukan karena hasil pengawasan mengidentifikasi bahwa barang tersebut dipasok oleh penyuplai yang tidak memiliki Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT-SNI), sehingga tidak memenuhi ketentuan,” jelas Veri

Menurut Veri, pemusnahan barang ini merupakan salah satu wujud kepatuhan dan tanggung jawab pelaku usaha berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15 Tahun 2018.

“Kemendag sangat mengapresiasi pelaku usaha yang bersedia menarik dan memusnahkan barang yang tidak sesuai SNI berdasarkan hasil pengawasan, terlebih yang merupakan inisiatif pribadi,” tandas Veri.

Veri berharap kegiatan dan semangat untuk melindungi konsumen ini juga diikuti oleh para pelaku usaha lainnya. “Namun, hendaknya upaya melindungi konsumen tidak hanya sampai pada tindakan pemusnahan saja, melainkan juga dengan menerapkan perlindungan konsumen yang lebih ketat,” pungkasnya. (asr)

Bumi Terlihat Indah di Mata Astronot

0

oleh Chen Juncun

Astronot yang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional memiliki hak istimewa, yakni bisa melihat keindahan bumi dari ruang angkasa.

Ini adalah sesuatu yang menjadi impian banyak orang. Sekarang, dengan film resolusi tinggi 4K yang diambil oleh para astronot itu, orang juga dapat menikmati keindahan bumi dari berbagai sudut.

Stasiun Luar Angkasa Internasional telah beroperasi selama 20 tahun di orbit Bumi yang rendah. Selama periode ini, ada banyak astronot yang melakukan misi atau penelitian di stasiun, dan mereka tentu saja dapat menggunakan kesempatan untuk mengambil foto atau video Bumi, dan NASA telah menyediakan banyak karya mereka.

Akibatnya, Bruce W. Berry Jr., seorang fotografer dan produser film di Philadelphia, membuat film selang waktu yang menarik dengan materi yang disediakan oleh NASA, film tersebut diberi judul The World Below.

Dalam film ini, pemandangan alam seperti gunung, dataran, sungai, lautan, awan, dan aurora dari permukaan bumi semuanya sangat menarik dan indah, bahkan lampu di malam hari juga sangat memikat.

Kadang-kadang, Stasiun Luar Angkasa Internasional akan muncul dalam gambar. ini selain mengingatkan orang bahwa gambar diambil dari stasiun, itu juga dapat membuat orang membayangkan seberapa besar bumi kita.

Bruce W. Berry Jr. mengatakan bahwa semua gambar ini diambil oleh astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, baru diedarkan setelah menyelesaikan pengeditan, pengurangan kebisingan, pemisahan warna dan stabilisasi. Selain itu, perlu dilakukan penyesuaian kecepatan gambar aslinya sehingga gambar dapat ditampilkan dengan lancar.

Stasiun Luar Angkasa Internasional berjarak sekitar tiga sampai empat ratus kilometer dari permukaan bumi, tergantung pada orbitnya. mengelilingi bumi dengan kecepatan sekitar 27.600 kilometer per jam. Ia dapat mengelilingi bumi sebanyak 15,5 kali per hari. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

Politisi Eropa Kecam Kedutaan Tiongkok Menggagalkan Shen Yun di Spanyol

0

Seorang politisi Eropa mengecam pembatalan pertunjukan tari dan musik tradisional Tiongkok di Spanyol baru-baru ini yang tampaknya berasal dari tekanan yang dilakukan oleh kedutaan besar Tiongkok, menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk “perusakan reputasi.”

Shen Yun yang berbasis di New York, yang misinya adalah untuk menghidupkan kembali 5.000 tahun peradaban Tiongkok melalui musik dan tarian, menurut situs webnya, telah memesan Teater Royal di Madrid untuk tampil pada 31 Januari dan 2 Februari.

Namun hanya beberapa minggu sebelum pertunjukan yang telah dijadwalkan tersebut, direktur teater memberi tahu Puro Arte Humano, presenter nirlaba Shen Yun di Spanyol, bahwa pertunjukan harus dibatalkan karena kesulitan teknis. The Royal Theatre mengonfirmasi alasan ini dalam pernyataan yang dikirim melalui email pada The Epoch Times.

Daniel Herman, mantan Menteri Kebudayaan Republik Ceko, mengatakan bahwa Royal Theater, salah satu gedung opera utama kota itu, seharusnya menolak tekanan dari kedutaan Tiongkok, karena “sama sekali tidak dapat diterima untuk dijadikan seperti provinsi Beijing.”

“Sangat penting untuk menjadi kuat dan tidak menerima [tekanan] itu,” kata Herman, yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan antara tahun 2014 dan 2017.

Direktur Teater Royal beralasan bahwa pertunjukan lain, opera Das Rheingold, yang tampil sehari sebelum dan setelah Shen Yun, akan mengalami kesulitan membongkar perangkat-perangkat mereka untuk mengakomodasi pertunjukan Shen Yun, menurut Puro Arte Humano dalam siaran pers. Manajer teknis teater tidak menyebut ini sebagai masalah pada saat kontrak dengan Puro Arte Humano ditandatangani.

Selain itu, Puro Arte Humano mengatakan bahwa teater tampaknya tidak memiliki masalah yang sama dengan pertunjukan lain yang tampil di sekitar tanggal pertunjukan opera Das Rheingold, menyatakan bahwa teater hanya menargetkan Shen Yun.

Sandra Flores Gomez, wakil presiden Puro Arte Humano, mengatakan alasan teater membatalkan pertunjukan tidak meyakinkan dan mereka menduga alasan sebenarnya adalah karena tekanan Partai Komunis Tiongkok (PKT), berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya tentang campur tangan konsulat Tiongkok dalam penampilan Shen Yun di Barcelona pada tahun 2014.

Selain itu, Tiongkok baru-baru ini mencoba menjalin ikatan yang lebih dalam dengan teater tersebut.

Teater telah menandatangani kontrak pada Mei 2018 dengan Pusat Seni Pertunjukan Nasional di Beijing, sebuah wadah yang dipimpin oleh pejabat-pejabat Partai, untuk terlibat dalam pertukaran produksi dan produksi bersama kedua teater, menurut siaran pers.

Dan pada tahun 2016, teater Madrid mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan rezim Tiongkok untuk berpartisipasi dalam sebuah proyek yang disebut, “International League of Theaters of the Silk Road,” untuk mempromosikan “pertukaran artistik di bidang seni pertunjukan.” Liga tersebut adalah bagian dari proyek utama Tiongkok untuk meningkatkan pengaruh geopolitik di seluruh dunia, inisiatif One Belt, One Road, menurut sebuah laporan oleh surat kabar China Daily yang dikelola pemerintah.

Selain itu, duta besar Tiongkok untuk Spanyol saat ini adalah anggota “Diplomatic Circle” Royal Theatre, sebuah kelompok diplomat yang mempromosikan daya tarik internasional teater tersebut, menurut situs web teater.

The Epoch Times baru-baru ini melaporkan bahwa manajer umum teater sedang dalam perjalanan ke Tiongkok pada tanggal 14 dan 15 Januari tahun ini, menurut sumber.

TEKANAN PKT LUAR BIASA

Herman mengatakan dia telah mengalami tekanan PKT beberapa kali ketika dia menjadi menteri kebudayaan negaranya, termasuk ketika pemimpin agama Tibet Dalai Lama diundang ke Republik Ceko pada tahun 2016 dan ketika Shen Yun tampil di Praha pada tahun 2014. Dia mengatakan bahwa Kedutaan Tiongkok telah menghubungi kepala Teater Nasional di Praha dalam upaya untuk menghentikan pertunjukan Shen Yun, tetapi pada akhirnya tidak berhasil.

Mantan menteri kebudayaan tersebut mengatakan dia yakin rezim Tiongkok tidak ingin mengizinkan Shen Yun untuk tampil karena misi pertunjukannya untuk mengembalikan budaya Tiongkok yang diilhami secara ilahi tidak selaras dengan ideologi ateis mereka. Dia menambahkan bahwa karya-karya modern dalam pertunjukan, yang menggambarkan pelanggaran HAM nyata terjadi di Tiongkok seperti penganiayaan terhadap Falun Gong, juga tidak cocok dengan rezim.

“Rezim di Tiongkok adalah rezim totaliter yang tipikal. Mereka ingin mengawasi atau mengendalikan semua kehidupan masyarakat,” kata Herman. “Bagi mereka, adalah berbahaya, segala sesuatu yang berada di luar bingkai kendali ini.”

Bagaimanapun Herman mengatakan Spanyol adalah negara anggota Uni Eropa seperti Republik Ceko dan tidak boleh membiarkan rezim komunis mendikte “apa yang baik dan apa yang tidak baik” untuk negara Eropa.

“Kita adalah manusia bebas, orang bebas, anggota negara demokratis, dan kita tahu lebih baik dibanding komunis di Beijing tentang apa yang baik untuk kita,” katanya.

Sejak didirikan pada tahun 2006, Shen Yun telah menghadapi banyak tantangan karena campur tangan Tiongkok di seluruh dunia. Beberapa negara ini termasuk Belanda, Denmark, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat. Dalam banyak kasus, PKT telah berusaha menekan teater-teater untuk tidak menyewakan ruang mereka kepada perusahaan seni pertunjukan tersebut atau menekan mereka untuk membatalkan pertunjukan-pertunjukannya. Rezim komunis bahkan telah berusaha memaksa pejabat pemerintah untuk tidak menghadiri pertunjukan atau menyuarakan dukungan publik untuk perusahaan tersebut.

Perusahaan yang bermarkas di New York ini didirikan oleh para praktisi latihan spiritual Falun Gong, yang telah dianiaya dengan kejam di daratan Tiongkok. Pemimpin saat itu, Jiang Zemin, meyakini bahwa popularitas besar Falun Gong, yang mencapai 100 juta praktisi, menurut perkiraan yang dikutip di outlet media Barat, akan mengancam otoritas Partai. Dia kemudian memprakarsai kampanye nasional untuk menindas, menangkap, menahan, dan memfitnah praktisi-praktisi Falun Gong.

PKT juga telah secara strategis menyebarkan propaganda anti-Falun Gong di dalam negeri dan di luar negeri, melalui media Tiongkok yang pro-Beijing atau berafiliasi dengan Partai, dan kelompok-kelompok garis depan yang manjadi bagian penting dalam komunitas-komunitas Tionghoa di luar negeri.

Beberapa kelompok garis depan ini akan berkumpul di luar teater di seluruh dunia di mana Shen Yun akan tampil untuk memegang spanduk-spanduk dengan slogan-slogan propaganda dan ujaran-ujaran kebencian dengan tujuan untuk mengganggu orang-orang yang pergi ke teater. Contoh terbaru dari ini adalah di Lincoln Center di New York.

Shen Yun telah tampil di lebih dari 100 kota di seluruh dunia, menjual pertunjukan-pertunjukan di New York, Barcelona, dan kota-kota besar lainnya.

Herman berkata bahwa penting untuk mendukung kelompok-kelompok yang dianiaya seperti Falun Gong, Kristen, dan Tibet.

“Kita harus mendukung orang-orang yang dianiaya ini dan kita harus membuka diskusi dengan mitra Tiongkok bahkan tentang pentas ini. Kita harus memberi tahu mereka bahwa Anda tidak dapat melakukan hal kejam dan buruk seperti itu kepada kita,” katanya. (ran)

Ikuti Janita di Twitter: @EMG_Janita

Video pilihan:

Tiongkok Memoles Kamp Penahanan Uighur, untuk Hindari Inspeksi Internasional

https://www.youtube.com/watch?v=Uv1RJYlnXnE