Home Blog Page 1923

Siswa ‘Cerdas’ Diam-diam Melahirkan di Kamar Kosnya Kemudian Melempar Bayinya Keluar Jendela

0

Seorang mahasiswa di Tiongkok dilaporkan telah melempar bayinya yang baru lahir keluar dari jendela kamar asramanya setelah melahirkan secara rahasia.

Bayi, yang jenis kelaminnya belum diidentifikasi, ditemukan tewas di sebuah gang di samping sebuah aula sekolahnya.

Ibu berusia 19 tahun itu belajar di  Xi’an Engineering College  di Tiongkok barat laut, dan dikatakan dia dalam masa pelatihan untuk menjadi guru taman kanak-kanak.

Siswa yang tinggal di aula tersebut mengaku telah melihat bayi itu dilempar dari jendela lantai atas.

mahasiswa membuang bayinya
Gambar yang dilansir oleh media lokal menunjukkan bahwa ini adalah bangunan dimana siswa tersebut tinggal di Xi’an

Ibu remaja tersebut dilaporkan membuang bayinya larut malam dan terlihat keesokan harinya pada sesi belajar mandiri seperti biasa.

Gambar kematian bayi yang ditemui muncul pada 21 November. Satu gambar menunjukkan bahwa ia terbungkus selimut.

Menurut Kan Kan News, insiden tersebut ditemukan oleh seorang siswa karena sejumlah besar darah terlihat di gang di samping asrama wanita Xi’an Engineering College.

“Bayi itu dibungkus selimut dan dilempar dari lantai empat selama waktu tidur. Ada juga banyak tisu dengan banyak darah,” kata seorang gadis yang tinggal di asrama tersebut.

pembunuhan bayi
Gambar tersebut diyakini menunjukkan salah satu kamar asrama di dalam ruang pelajar tempat tinggal ibu berusia 19 tahun tersebut. Gambar tersebut dilansir oleh situs berita lokal Huashang

Petugas keamanan sekolah memastikan bayi tersebut tidak memiliki tanda vital dan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Seorang gadis berusia 19 tahun, yang identitasnya belum terungkap, dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa.

Seorang gadis lain yang tinggal di gedung tersebut mengatakan kepada Metropolitan Post bahwa gadis itu sedang belajar pendidikan anak usia dini. Dan seorang guru sekolah mengatakan bahwa gadis itu adalah murid yang cerdas dan pintar.

Xi’an Engineering College membenarkan bahwa ibu muda tersebut adalah seorang pelajar berusia 19 tahun. Seorang guru sekolah menanggapi pers, mengklaim bahwa gadis itu adalah murid yang cerdas dan pintar

calon guru TK membunuh bayi anaknya sendiri
Xi’an Engineering College membenarkan bahwa ibu muda tersebut adalah seorang pelajar berusia 19 tahun. Seorang guru sekolah menanggapi pers, mengklaim bahwa gadis itu adalah murid yang cerdas dan pintar

“Dia tidak pernah melewatkan kelas atau cuti sakit. Kami tidak memperhatikan bahwa dia hamil seperti di musim dingin, dia selalu terbungkus pakaian tebal,” kata guru itu.

Guru juga mengatakan bahwa gadis itu ‘sedikit gemuk’, oleh karena itu sulit bagi sekolah untuk mengatakan bahwa dia telah hamil.

Orang tuanya tidak tahu tentang kehamilan anak perempuan mereka.

Polisi Xi’an sedang menyelidiki apakah bayi itu sudah meninggal sebelum dilempar dari gedung.

Profesor Jiao Heping, departemen hukum di Northwest University of Politics and Law, mengatakan kepada Metropolitan Post bahwa jika bayi itu masih hidup sebelum dilempar, gadis tersebut dapat dikenai tuduhan pembunuhan yang disengaja. (Dailymail/ran)

 

5 Hal Aneh Orangtua Tiongkok Percaya Tentang Game

0

Kecanduan game adalah masalah serius di Tiongkok, dan banyak orang tua memiliki sikap negatif terhadap penggunaan komputer anak-anak mereka. Inilah lima kepercayaan orang tua Tiongkok dari sebuah blog orang Barat, Iain Garner, yang telah mengajar di sebuah universitas di Tiongkok selama empat tahun.

  1. Tidak baik untuk matamu

Di Tiongkok, sejumlah besar orang memakai kacamata. Menurut Iain, lebih dari 75 persen mahasiswanya berkacamata, jadi mudah bagi orang tua untuk membayangkan bahwa komputer dan game bertanggung jawab untuk ini.

  1. Anda akan menjadi penjahat

Jika Anda yakin apa yang media Tiongkok katakan, para pemain game sering merampok dan menyerang orang karena mereka sangat ketagihan. Tapi kebanyakan orang Tiongkok hanya menikmati game sebagai hobi, meski mungkin mereka bersalah karena melakukan pembajakan perangkat lunak.

Jika Anda yakin apa yang media Tiongkok katakan, para pemain game sering merampok dan menyerang orang karena mereka sangat ketagihan. (Gambar: pixabay / CC0 1.0)
  1. Anda akan terkena penyakit radiasi

Ini adalah tentang komputer pada umumnya, tapi Iain mengatakan secara mengejutkan bahwa sejumlah besar orang Tiongkok berpikir bahwa layar komputer mempengaruhi kesehatan mereka, baik melalui tingkat kanker yang meningkat, mengeringkan kulit, atau mengubah mata Anda menjadi kuning. Banyak bisnis telah memanfaatkan kesempatan tentang hal ini dengan memasarkan celemek khusus untuk wanita hamil atau bahkan merek make up dengan anti radiasi.

  1. Anda tidak akan pernah menikah

Orang tua Tiongkok memiliki dua obsesi, anak-anak mereka harus belajar, dan kemudian menikah. Jadi tentu saja mereka menginginkan anak-anaknya sebisa mungkin memenuhi syarat. Menariknya, semua siswa Iain mengira game itu buruk untuk suatu hubungan, karena hal itu mempengaruhi waktu yang dihabiskan bersama.

kecanduan main game
Ketergantungan tentu saja menjadi bahaya bagi kaum muda, namun melarang game bukanlah solusi bagi orang tua, sama seperti mereka takut kecanduan game. (Gambar: pixabay / CC0 1.0)
  1. Anda akan ketagihan

Ketergantungan tentu saja menjadi bahaya bagi kaum muda, namun melarang game bukanlah solusi bagi orang tua, sama seperti mereka takut kecanduan game. (ran)

ErabaruNews

12 Instansi Pemerintahan di Tiongkok Mengecam Komersialisasi Keagamaan

0

oleh Xue Fei, Luo Ya

Epochtimes.id- Rezim Komunis Tiongkok menjadikan agama sebagai objek komersial. Dari CEO Shaolin, Dupa Berharga Selangit sampai ke “Kuil Nenek”, tingkat ketidaklogisannya semakin menjadi-jadi.

Baru-baru ini, kedua belas instansi pemerintah secara bersama-sama mengeluarkan surat edaran pengecaman terhadap fenomena tersebut dan memperoleh perhatian publik.

Menurut laporan media Tiongkok pada 23 Nopember 2017, Kantor Administrasi Urusan Agama, Kementerian Propaganda, Departemen Pekerjaan Front Persatuan, Kantor Dinas Keamanan Jaringan Internet dan Informatisasi Pusat, Departemen Keamanan Publik, Biro Pariwisata, Komisi Pengawas Sekuritas dan Komoditas Berjangka dan lainnya sebanyak 12 instansi pemerintah bersama-sama menerbitkan surat edaran berjudul “Beberapa Saran dan Pendapat tentang Langkah Lanjutan dalam Menangani Isu Komersialisasi Agama Budha dan Ajaran Taoisme”. Isinya menyebutkan bahwa fenomena ini sudah memperoleh kecaman keras dari masyarakat.

Aturan baru melarang keras modal komersial terlibat dalam agama Buddha, ajaran Taoisme, organisasi atau individu tidak diijinkan untuk berperan sebagai kontraktor bangunan atau pengelola tempat-tempat ibadah agama Buddha, vihara dan Tao.

Bahkan tempat ibadah  bersangkutan dilarang terdaftar sebagai aset perusahaan atau terdaftar sebagai modal  operasi perusahan.

Media Tiongkok baru-baru ini mengungkapkan bagaimana “Kuil Nenek”  menjadi “populer”.

Pada suatu saat, seorang arsitek Universitas Tsinghua bernama Xu Teng mempublikasikan sebuah artikel berjudul “Kuil Milik Nenek-nya” artikel tersebut bercerita tentang sebuah kuil yang terletak di Hebei Yixian yang di atas altar sembahyangnya dipenuhi sejumlah patung dewa-dewi baik yang berasal dari agama Buddha maupun ajaran Tao.

Katanya, setiap bilik berisikan patung dewa/dewi di atas meja altar sembahyang itu sudah dikontrak orang, sehingga uang sumbangan yang diberikan untuk dewa/dewi tersebut menjadi milik kontraktor itu.

Para kontraktor bahkan menciptakan ‘Dewa Kereta’ dengan jari penunjuk yang memang dibuat dan dijual kepada para pemuja sesuai keinginan mereka.

Media Tiongkok sebelumnya pernah melaporkan tentang 10 kasus yang memanfaatkan keagamaan untuk mendapatkan uang, memanfaatkan ajaran guna meraup keuntungan. Di antaranya yang paling menonjol adalah isu ‘Kuil yang dikontrak’.

Seperti yang dilaporkan ‘China News Weekly’, pada tahun 2012 seorang turis lokal mampir ke sebuah kuil bernama Yanqian yang terletak di Kabupaten Yiliang, Provinsi Yunnan untuk bersembahyang.

Akhirnya ia terpaksa harus mengeluarkan uang RMB. 23.4ribu sebagai pembayaran ‘sumbangan untuk kuil’ oleh seorang ‘Guru’ di sana. Tak lama kemudian, terbongkar bahwa sejak tahun 2004 kuil tersebut sudah dikontrak oleh seorang boss dengan nilai sebesar RMB.7.2juta. Biksu atau bikuni di sana semuanya palsu.

Peraturan baru juga melarang pribadi atau organisasi dengan kedok kegiatan Buddhisme, Taoisme untuk mencari dana, memungut tiket masuk kuil dengan harga tinggi, melarang penjualan dupa dengan istilah ini dan itu yang dibandrol dengan harga lebih tinggi.

Kuil Shaolin ‘Songshan’ yang disebut-sebut sebagai yang terbaik sejak beberapa tahun terakhir juga mengalami komersialisasi. Harga tiket masuknya mahal. Dupa sebatangnya besar harganya bisa mencapai RMB.6ribu (+/- Rp. 12juta).

Beberapa tahun yang lalu kuil Shaolin ini juga hendak go publik, meskipun memicu kontroversial. Kepala biara Shi Yongxin justru seorang inisiator komersialisasi Shaolin. Ia sampai dijuluki CEO Shaolin, biksu ekonomi oleh para netizen.

Dalam beberapa tahun terakhir, akibat isu-isu ekonomi serta gaya hidup Shi Yongxin sehingga memicu kritikan tajam dari netizen. Ada yang menuduh ia terus terjerumus dalam kehidupan yang tidak wajar, suka main perempuan, mencari uang dengan cara tidak halal, menguasai secara ilegal properti Shaolin, menodai reputasi Shaolin, Agama Buddha dan sebagainya.

Namun, tangan hitam yang berada di balik semua ini tak lain adalah Partai Komunis Tiongkok.

Agama berfungsi sebagai panggung dari pertunjukan ekonomi

Terhadap fenomena ‘tidak waras’ tempat ibadah dijadikan tempat untuk meraup keuntungan, komentator politik NTDTV Jason mengatakan bahwa sejak PKT menghancurkan kuil serta nilai-nilai agama di masa berkecamuknya Revolusi Kebudayaan, hal yang nyata sebenarnya sudah hilang.

Menurut Komentator ini, Kemudian karena semata-mata ingin mengembangkan ekonomi, jadi kuil-kuil di banyak tempat akhirnya dibangun kembali, termasuk patung-patung Buddha.  Namun itu sebenarnya digunakan untuk kepentingan ekonomi. Alasan tersebut juga dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan pariwisata.

Ia mengatakan, jika tempat wisata itu ‘berbau’ abad pertengahan, maka petugas di sana semua menggunakan pakaian abad pertengahan.

Jika itu adalah kuil maka staf-stafnya mengenakan busana agama Buddha atao Tao, tetapi mereka itu bukan umat asli Buddha atau Tao. Dan penerimaan atau pengeluaran dana di sana semuanya juga harus berjalan menurut aturan yang sudah ditetapkan oleh pemda setempat.

Jason juga mengatakan, banyak biksu atau pendeta Tao itu dikirim dari Sekolah Pendidikan Agama Buddha atau Ajaran Tao yang dikelola oleh Partai Komunis Tiongkok. Para lulusan dari sana bahkan ada yang memegang jabatan resmi di kantor, departemen dan lainnya. Sebenarnya mereka itu adalah petugas PKT.

PKT menghancurkan nilai-nilai agama

Komentator Xia Xiaoqiang mengatakan bahwa PKT menghilangkan nilai agama terutama melalui menyangkal keberadaan sang pencipta, kemudian merusak lingkungan ibadah, kultivasi, membunuh orang.

Lebih parah lagi, PKT mendirikan asosiasi keagamaan yang memungkinkan para agennya untuk mengkritik ajaran-ajaran agama dari dalam dan menciptakan fenomena palsu tentang kebebasan beragama dan lainnya.

Di pertengahan abad lalu sebelum Revolusi Kebudayaan berhenti, PKT terutama mempraktekkan cara-cara menghancurkan tempat ibadah, merusak patung-patung Buddha untuk menghilangkan nilai agama.

Setelah tahun 90-an PKT menggunakan cara seakan-akan Tiongkok memberi kebebasan kepada rakyat untuk memeluk agama.

Ia mengatakan bahwa kebebasan beragama palsu terutama bermanifestasi sebagai sekularisasi agama, pelembagaan organisasi keagamaan, komersialisasi atau politisasi pemimpin keagamaan.

Kuil Shaolin menjadi perwakilan dari isu pengumpulan dana oleh kuil-kuil Tiongkok, dan Shi Yongxin menjadi wakil dari biksu politik dan CEO agama. Komersialisasi dan pengrusakan nilai agama Tionghoa juga mencapai puncaknya selama pemerintahan Jiang Zemin.

Selain itu, ‘tokoh agama’ seperti Shi Yongxin yang dikendalikan dan dibeli oleh Jiang Zemin akhirnya juga dijadikan alat pemukul, alat politik oleh Jiang Zemin yang melancarkan kampanye politik serta pembasmian dan penganiayaan terhadap Falun Gong. Hal ini telah menimbulkan kebencian yang kuat dari semua lapisan masyarakat.

Xia Xiaoqiang mengatakan, dengan dilatar belakangi kejadian ini, Xi Jinping mengadakan pertemuan nasional urusan keagamaan pada bulan April 2016. Mengeluarkan pernyataan yang bertolak belakang dengan Jiang Zemin.

Di antaranya ada isi yang mengoreksi kebijakan  Jiang Zemin terkait penindasan agama. Setahun kemudian, para petinggi Tiongkok bertempur sengit di Kongres Nasional ke 19.

Xia Xiaoqiang percaya bahwa dikeluarkannya pernyataan dari keduabelas instansi pemerintah atas tanggapan dari fenomena kacau yang timbul akibat komersialisasi keagamaan tidak lepas hubungannya dengan hasil Rakernas Keagamaan yang diadakan tahun lalu.

Meskipun ini hanyalah sebuah simbolis, soal hasilnya kita belum tahu. Tetapi, memang untuk mencapai inti permasalahan perlu pembongkaran yang besar-besaran. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

ErabaruNews

Diserang dan Dibantai Teroris di Masjid Sufi Mesir, Korban Dibunuh Mencapai 305 Jiwa

0

Epochtimes.id- Setidaknya 305 jamaah Shalat Jumat tewas dan 128 lainnya luka-luka saat shalat Jumat di sebuah masjid di Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11/2017) waktu setempat.

Media Mesir Al-Ahram menulis orang-orang bersenjata berafiliasi dengan kelompok teroris Daesh atau ISIS menjadikan serangan teroris di Masjid sufi ini sebagai paling mematikan di Mesir.

Para korban korban yang tewas sedang menunaikan shalat Jumat di Masjid Al-Rawdah di kota Bir Al-Abd, Sinai Utara, Mesir.

Jaksa Agung Mesir dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2017) menyebutkan Korban tewas dalam serangan tersebut termasuk 27 orang anak-anak.

Kelompok sufi yang beraliran spiritual ini menjadi target teroris bukan pertamakalinya di Mesir.

Pada Januari 2017, media online yang berafiliasi dengan Daesh atau ISIS Rumiyah merilis sebuah wawancara dengan seorang tokoh kelompok teror Ansar Beit Al-Maqdis, yang menggambarkan desa Al-Rawdah sebagai pusat sufi. Kelompok ini juga menambahkan bahwa mereka memerangi sufisme di Sinai Utara.

Pada akhir 2016, Ansar Beit Al-Maqdis mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tokoh Sufi tertua di Sinai Soliman El-Harez serta penghancuran dua tempat peribadatan kaum sufi.

Kelompok Daesh atau ISIS selalu menyerang paham Sufisme. Masjid Al-Rawdah dibangun oleh El-Jaririyah, salah satu ordo sufi terbesar di Sinai.

Paham sufisme digambarkan sebagai langkah pencapaian rohani melibatkan bentuk ibadah spiritual. Para penganut aliran ini menempuhnya dengan cara kontemplasi, asketisme bahkan menolak kesenangan dunia.

Penyerangan ini menuai kecaman dari berbagai pimpinan negara di seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut serangan bom dan penembakan di Sinai Utara ini sebagai ‘serangan teroris pengecut dan mengerikan.’

Sebagai balasan, Militer Mesir mengatakan pihaknya telah melakukan serangan udara dan penggerebekan semalam terhadap mereka yang bertanggung jawab atas di masjid Sinai Utara. (asr)

Sumber : Al-Ahram/Reuters

Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu (8)

0

EDITORIAL

Lebih dari seratus tahun silam, roh-roh paham komunis muncul di atas langit Eropa. Sejak dikeluarkannya The Communist Manifesto, lalu munculnya Paris Commune, sampai berdirinya rezim Uni Soviet, Partai Komunis Tiongkok dan partai komunis lainnya, tren pemikiran komunis sempat merajalela beberapa saat.

Ideologi manusia telah membentuk dua kubu besar yang saling bertentangan yakni otoritarian komunis dan demokrasi liberal.

Sejarah selama lebih dari seabad menunjukkan, di mana pun tren komunis merah bercokol, pasti selalu disertai peperangan dan kekacauan, kelaparan, pembantaian dan teror.

Gerakan komunisme telah menghancurkan peradaban manusia yang berusia ribuan tahun, dan menyebabkan 100 juta orang mati secara tidak wajar, dan lebih banyak dari jumlah itu yang mengalami penderitaan baik secara fisik maupun mental.

Penipuan tentang “surga dunia” telah menyebabkan milyaran jiwa terjerambab ke “neraka dunia”.

Penindasan terhadap agama/kepercayaan, penghancuran terhadap norma moralitas, pengrusakan terhadap lingkungan dan alam, telah menimbulkan dampak yang buruk dan sangat mendalam.

Di tengah proses keruntuhan paham komunis sekarang ini, masih banyak orang berkhayal, bahkan menyangkal kehancurannya, paham komunis masih terus bermunculan di tengah masyarakat liberal dengan wujud yang berbeda.

Oleh karena itu, mengenali sifat dasar ideologi paham komunis, dan menolak bencana yang akan ditimbulkan oleh pikiran komunis, sangatlah penting bagi setiap orang di semua negara.

baca  Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Pertama

baca Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Kedua

baca Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Ketiga

baca Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Keempat

baca Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Kelima

baca Komunsime Bukan Jalan keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Keenam

baca Komunisme Bukan Jalan Keluar Melainkan Jalan Buntu Bagian Ketujuh

 

  1. Penipuan terhadap internal dan eksternal

Rezim yang hanya mengandalkan kekerasan saja tidak akan bertahan lama.  Maka itu, kebohongan dikeluarkan dan dijadikan pelumas bagi kekerasan PKT (Partai Komunis Tiongkok).

Partai komunis yang mempertahankan kekuasaan mereka dalam waktu yang cukup lama, seperti PKUS (Partai Komunis Uni-Soviet), PKT dan lainnya, sangat mahir dalam ilmu berdusta.

Slogan demokratisasi yang digembargemborkan sebelum PKT merebut kekuasaan (pada 1949), berbagai macam artikel pro-Amerika dirilis, tidak hanya membuat sejumlah besar kaum intelektual tertipu dan bergabung ke Yanan (pangkalan gerombolan PKT pada masa perang melawan Jepang), turut menyanyikan paduan suara anti-Chiang Kai-shek (pemimpin Partai Nasionalis Kuomintang Tiongkok, suksesor pemerintahan legal Sun Yat Sen).

Propoganda PKT ini berakibat sampai-sampai Amerika Serikat juga menghentikan dukungannya kepada R.O.C (Republic of China), yang pada akhirnya menyebabkan pemerintahan Kuomintang kalah dan mundur ke Taiwan, sedangkan daratan Tiongkok sepenuhnya jatuh ke tangan PKT.

Setelah itu PKT mulai secara sistematik memutarbalikkan sejarah, menjadikan langkah seribu lantaran kekalahan telak “pelarian besar puluhan ribu li” dari wilayah selatan Tiongkok, dipropagandakan sebagai Long March guna“melawan Jepang di wilayah Utara” ; memperindah partai komunis yang hanya bersembunyi dan menonton Kuomintang melawan Jepang sebagai “Pilar/andalan utama dalam perang melawan agresor Jepang.”

PKT juga menjadikan perang saudara Tiongkok (Kuomintang melawan Kungjantang/PKT) sebagai “Perang pembebasan” ; menjadikan musibah “Kelaparan Besar” yang menyebabkan 30 juta jiwa mati kelaparan dipelintir menjadi “Tiga tahun bencana alam” ; semua tanggungjawab 10 tahun Revolusi Kebudayaan ditimpakan pada “Geng 4 orang.”

PKT juga menjadikan “Pembantaian 4 Juni 1989” dikemas menjadi “menindak kerusuhan kontra-revolusi” ; memfitnah praktisi Falun Gong yang mempraktikkan “Sejati, Baik, Sabar” sebagai iblis; bencana HAM yang mengakibatkan ribuan hingga jutaan orang dihukum kerja paksa, disiksa bahkan “organ mereka diambil secara hidup” dilukiskan menjadi “Periode terbaik untuk Hak Asasi Manusia di Tiongkok”, dan berkoar bahwa “RRT adalah Negara Taat Hukum.”

Terhadap eksternal, media ‘corong’ PKT mengeluarkan kebohongan besar, mencipta berita palsu untuk menipu masyarakat internasional dan menepuk dada sendiri sebagai pelayan ‘rakyat’, memamerkan pertumbuhan PDB hasil pengorbanan lingkungan ekologis dan hak-hak masyarakat.

Menghadapi sanggahan dari dunia luar, PKT memutuskan kapan gerbang negara dibuka, siapa yang diperbolehkan masuk, memperlihatkan apa kepada mereka dan apa yang disensor, boleh atau tidak bertemu dengan siapa.

Di sisi lain PKT setiap tahun menghabiskan US$ 10 miliar, meluncurkan ‘Kampanye Outreach’ yang komprehensif, mengatasnamakan dan mewujudkan ‘kekuatan lunak’ yang aslinya menginfiltrasikan ideologi komunisme terhadap dunia luar.

PKT juga menjulurkan pengontrolan ketat terhadap permasalahan internal diperluas hingga keluar negeri, turut campur secara tidak sah dari kebebasan berita media Barat dan berupaya menggoyahkan landasan dasar masyarakat demokrasi.

Di bekas Uni Soviet dan RRT,komunisme merampas kekuasaan negara. Di banyak negara bebas di Eropa dan AS, tren ideologi komunisme juga menimbulkan dampak sangat luas.

Misalnya di negara-negara tersebut meskipun belum muncul bentuk kekerasan seperti negara-negara komunis, tetapi pemungutan pajak tinggi dan kesejahteraan tinggi yang mereka laksanakan sebenarnya juga merupakan aliran yang serupa dengan pemikiran komunisme, yakni merampas kekayaan secara ‘sah’.

Selain itu, di negara-negara yang pemikiran komunismenya cenderung merajarela, kebanyakan muncul masalah ekonomi yang stagnan, perpecahan etnis dan penyelewengan tradisi.

  1. Tindakan anti-tradisional dan anti-kemanusiaan

Sistem politik, ekonomi, hukum dan pendidikan dari partai komunis adalah total anti-tradisional.

Demi berperan mendukung penindasan, taktik propaganda yang sering mereka gunakan adalah: Pengiblisan kelompok tertentu, misalnya seperti Petani Kaya, kaum Sayap Kanan, anasir Reaksioner, kaum Borjuis, golongan Revisionis, Preman 4 Juni, praktisi Falun Gong dan lain-lain, dengan menghasut kebencian masyarakat terhadap kelompok tertentu yang diserang.

Sistem propaganda PKT sudah lama terperosok sebagai mesin propaganda yang “anti-kemanusiaan” atau “genosida”, moralitas yang mereka sebarkan juga bersifat antikemanusiaan. (LIN/WHS/asr)

Bersambung

Gereja Ortodok Koptik Mesir Mengecam Serangan Teror di Masjid Sinai Utara

0

Epochtimes.id- Gereja Ortodok Koptik Mesir mengecam serangan mematikan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata di sebuah Masjid di Sinai Utara. Pembantaian ini menewaskan setidaknya 235  jamaah pada Jumat (24/11/2017).

Seorang juru bicara Gereja Ortodok Koptik mengatakan bahwa Gereja mengutuk “serangan dahsyat yang menargetkan jamaah di masjid Al-Rawda Deir Al-Abd.”

“Kami berdoa kepada Tuhan bahwa Mesir dijaga dari kebrutalan terorisme yang tak terkatakan sebelumnya,” demikian pernyataan tersebut.

Keterangan Gereja Koptik turut menyuarakan solidaritasnya terhadap negara dan lembaga negara dalam perang melawan terorisme mereka.

Kantor berita  Mesir melaporkan bahwa setidaknya 235 jamaah terbunuh dalam serangan yang paling memetikan di Mesir. Pelaku teror meledakkan bom dan melanjutkan dengan serangan tembakan.

Bahkan penembakan terus dilakukan saat sejumlah mobil ambulan tiba saat ingin membawa korban aksi terorisme tersebut.

Selain korban tewas sekitar 109 jamaah terluka dalam serangan tersebut. Para korban termasuk anak-anak dan orang tua.

Kantor Kepresidenan Mesir seperti dilansir dari TV Nasional Mesir telah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari di seluruh negeri setelah serangan teroris tersebut.

Sumber kementerian kesehatan di Kantor Gubernur setempat menyebutkan 30 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian. (asr)

Sumber : Al-Ahram

Imam Besar Al-Azhar Mesir Mengutuk Serangan Barbar Militan di Masjid Sufi Sinai Utara

0

Epochtimes.id- Imam besar Al-Azhar, Ahmed El-Tayyeb, mengutuk keras “serangan barbar” di Masjid al-Raudah di Sinai Utara, Mesir Jumat (24/11/2017) yang mana setidaknya menewaskan 305  jamaah dan 128 jiwa terluka.

Bahan peledak rakitan diledakkan saat sholat Jum’at di sebuah masjid yang berafiliasi dengan kelompok sufi di kota Bir El-Abed, Sinai Utara, Mesir.

Kemudian orang-orang bersenjata ini melepaskan tembakan kepada jamaah. Tragedi ini diyakini sebagai salah satu serangan paling mematikan terhadap warga sipil di Mesir dalam beberapa tahun terakhir.

“Penumpahan darah, menginjak-injak rumah-rumah suci Tuhan dan serangan kepada jamaah adalah tindakan paling korup di bumi,” kata El-Tayyeb.

El-Tayyeb mengatakan menjadikan masjid sebagai target bersamaan dijadikannya Gereja juga sebagai target, seolah-olah para pelaku terorisme ingin menyatukan orang-orang Mesir dalam kehancuran dan kematian.

Namun pelaku teror akan dikalahkan dan kesatuan serta kekuatan orang-orang Mesir akan menang dengan solidaritas dan tekat mereka.

El-Tayyeb menekankan dukungan Al-Azhar dan rakyat Mesir atas upaya institusi Mesir serta angkatan bersenjata dan polisi, untuk menghaancurkan “kelompok-kelompok teroris ini.”

“Al-Azhar sedang berdoa kepada Tuhan untuk menerima mereka yang terbunuh sebagai martir, dan memberi kekuatan kepada keluarga mereka, dan memberkati yang terluka dan pulih secepatnya,” kata El-Tayyeb.

Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mengatakan militer dan polisi “akan membalas dendam para martir kita” dan akan merespon “menggunakan perlawanan lebih keras terhadap sempalan teroris” dalam waktu yang akan datang untuk menjamin stabilitas dan keamanan. (asr)

Sumber : Al-Ahram

 

Korban Akibat Teror Bom dan Tembakan di Masjid Sufi Mesir Menjadi 235 Jiwa Terbunuh

0

Epochtimes.id- Setidaknya 235 jamaah Shalat Jumat dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang menyerang sebuah masjid yang berafiliasi dengan kelompok sufi di Sinai Utara, Mesir saat shalat Jumat (24/11/2017) waktu setempat.

Serangan tembakan beruntun dan bom ini merupakan paling mematikan terhadap warga sipil di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Melansir dari media Mesir, al-Ahram, sebuah pernyataan dari kantor Jaksa Agung Mesir pada Jumat sore menyebutkan 235 jiwa terbunuh dan setidaknya 109 orang terluka dalam serangan di masjid Al-Rawdah di desa Al-Radwa yang berada di antara Al-Bir dan Abed Al-Arish.

Kantor Kepresidenan Mesir seperti dilansir dari TV Nasional Mesir telah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari di seluruh negeri setelah serangan teroris tersebut.

Masjid berafiliasi dengan sufi yang menjadi target bom dan tembakan (Foto : al-Ahram)

Sumber kementerian kesehatan di Kantor Gubernur setempat menyebutkan 30 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian untuk membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit Arish Bir Al-Abed dan Arish.

Saksi mata kepada al-Ahram mengatakan awalnya terjadi ledakan dari bahan peledak yang ditanam di masjid, kemudian orang-orang bersenjata menembaki jamaah.

Kelompok militan ini juga termasuk menargetkan ambulan yang memindahkan orang-orang yang terluka ke rumah sakit.

Kelompok teror Ansar Beit Al-Maqdis yang telah berbaiat kepada Daesh atau ISIS sebelumnya telah mengeksekusi Soliman Harraz, seorang syekh sufi pada November 2016.

Kota ini adalah Dua tempat suci sufi di desa Mazar juga ditargetkan dengan bahan peledak.

“Kawasan ini dikenal karena keberadaan kelompok Muslim Sufi, dan tidak memiliki pengamanan intensif karena berada di luar Arish dan jauh dari wilayah tradisional yang menjadi basis kelompok militan tersebut,” kata Mohamed Hamad, anak seorang syeikh kepada al-Ahram.

Sebuah pernyataan resmi, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek memerintahkan agar Jaksa Wilayah Ismailia dan Jaksa Tinggi Keamanan Negara dikirim ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan yang diperlukan.

Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi menggelar pertemuan dengan komite keamanan untuk membahas dampak serangan teroris tersebut.

Pasukan keamanan Mesir telah memerangi pemberontakan militan yang berbasis di bagian utara Semenanjung Sinai yang meningkat sejak penggulingan 2013 Presiden Mohamed Morsi.

Militan di Semenanjung Sinai sebagian besar menargetkan pasukan keamanan, dengan melakukan serangan terhadap pos pemeriksaan militer dan polisi. (asr)

Sumber : al-Ahram/al-Mishry al-Youm

Tanggapi Teror Mesir Trump Sebut Teroris Pengecut

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam serangan teror di sebuah Masjid di Mesir pada hari Jumat (24/11/2017) waktu setempat. Sedikitnya 230 orang dilaporkan tewas ketika teroris meledakkan sebuah bom dan menembaki para jemaah masjid di wilayah Sinai Utara.

“Serangan teroris yang mengerikan dan pengecut terhadap penyembah Tuhan yang tidak berdosa dan tak berdaya di Mesir,” tulis Trump di Twitter.

“Dunia tidak dapat mentolerir terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka!” Imbuhnya.

Sejak menjabat sebagai Presiden pada Januari tahun ini, Trump telah mengambil sikap tegas melawan ekstremis dan terorisme.

Dia sebelumnya juga pernah menanggapi serangan teror terbaru di tanah Amerika, di New York pada 31 Oktober 2017. Trump mengatakan bahwa, “Kita harus mengoreksi kebijakan politis sehingga kita tidak lagi takut melakukan sesuatu.”

“Kita harus menjadi tangguh, kita harus pintar, kita harus melakukan apa yang benar untuk melindungi warga,” katanya pada 1 November 2017.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders, dalam sebuah pernyataan setelah serangan teror di Mesir, meminta masyarakat internasional untuk memperkuat upayanya untuk mengalahkan kelompok teroris.

“Tidak ada toleransi terhadap kelompok barbar yang mengklaim bertindak atas nama Tuhan. Tapi mereka malah menyerang rumah-rumah ibadah dan membunuh orang-orang yang tidak berdosa dan tidak berdaya saat berdoa,” kata Sanders.

Media Mesir al-Ahram seperti mengutip sumber kepada kantor berita negara MENA mengatakan serangan tersebut mengakibatkan korban paling mematikan di Mesir selama beberapa tahun terakhir.

Serangan bom dan tembakan beruntun di Mesir (Screenshoot TV)

Menurut saksi mata yang menuturkan kepada Al-Ahram bahwa orang-orang bersenjata tersebut melepaskan tembakan kepada jamaah setelah bahan peledak diledakkan di dalam masjid.

Kementerian kesehatan mengatakan 30 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian untuk membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit Arish Bir Al-Abed dan Arish.

Sebuah pernyataan resmi, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek memerintahkan agar jaksa keamanan negara tinggi dikirim ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan yang diperlukan.

Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi menggelar pertemuan darurat dengan komite keamanan untuk membahas dampak serangan teroris tersebut.

Pasukan keamanan Mesir telah memerangi pemberontakan militan radikal yang berbasis di bagian utara Semenanjung Sinai dan terus meningkat sejak penggulingan Presiden Morsi. (asr/adi/waa)

Harimau yang Berkeliaran di Jalanan Paris Ditembak Mati

0

EpochTimesId – Seekor harimau kabur dari sebuah tempat sirkus di Paris. Dia berkeliaran di jalanan sekitar sebelah selatan Menara Eiffel. Naasnya, harimau itu harus ditembak mati oleh pekerja sirkus, seperti dikutip The Epoch Times dari BBC, Sabtu (25/11/2017).

Polisi Paris men-tweet bahwa seekor harimau telah melarikan diri sekitar pukul 18:00 waktu setempat di Distrik 15. Namun, ditambahkan bahwa, ‘bahaya telah dieliminasi’.

Sementara itu, dikutip dari Daily Mail, para saksi diberitahu oleh seorang petugas melalui pengeras suara di dalam sebuah stasiun kereta api, “seekor harimau lepas, tolong kosongkan stasiunnya”.

“Ada orang yang berlari dan menjerit. Hewan itu sangat besar dan garang,” kata seorang saksi.

“Dia telah memasuki stasiun kereta api, yang menyebabkan penutupan stasiunnya,” seorang saksi lain menambahkan. “Ada kekhawatiran bahwa harimau itu akan melukai penumpang kereta api di sekitar Jembatan Garigliano. Di situlah dia terpojok dan kemudian ditembak mati.”

Tidak ada korban luka yang dilaporkan akibat hewan seberat sekitar 200 kilogram itu.

“Itu adalah harimau yang sangat besar,” kata seorang saksi bernama Ralph, seperti dikutip oleh BBC. “Kami mendengar dua atau tiga suara tembakan dan melihat polisi turun ke jalur kereta.”

Seorang juru bicara pemadam kebakaran mengkonfirmasi bahwa hewan tersebut terbunuh di sebuah gang. Pemilik harimau turun dengan senapan, dan kemudian menembak mati sang Harimau.

Kini, penyelidikan tentang kaburnya harimau dan tembakan yang membunuh sang Raja Sirkus telah dilakukan oleh polisi setempat. (waa)

Vapor Wake Pasukan Khusus Pengendus Pelaku Bom Bunuh Diri Diantara Puluhan Ribu Massa

0

EpochTimesId – Ancaman teror selalu membayangi rakyat Amerika Serikat. Modus nya pun selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman.

Namun, Polisi Amerika nampaknya tidak mau ketinggalan langkah dari para teroris. Mereka pun mengembangkan metode-metode baru untuk mencegah aksi teror.

Amerika baru-baru ini mengembangkan metode pengenalan atau pengidentifikasian pelaku serangan bom bunuh diri yang berbaur dalam puluhan ribu massa. Teknik itu dinamakan, ‘Vapor Wake Retriever’.

Vapor Wake Retriever ini adalah tim K9 atau pasukan anjing pelacak yang terlatih. Mereka dilatih untuk mengendus bahan peledak pada target yang bergerak dalam kerumunan besar, seperti dikutip dari NTD.tv, Sabtu (25/11/2017).

K9 Amerika baru saja menyelesaikan program pelatihan selama 18 bulan itu. Program itu dikembangkan oleh Auburn University College of Veterinary Medicine.

Vapor Wake K9

Mereka melatih anjing K9 untuk mengikuti dan mengenali ancaman bergerak, setelah sebelumnya mampu mengendus bahan peledak pada benda yang tidak bergerak.

Anjing-anjing itu mungkin merupakan masa depan keamanan bagi orang banyak dengan kemampuan untuk mendeteksi pelaku bom bunuh diri di dalam sebuah stadion yang terdiri dari 50.000 orang. Anjing-anjing dilatih untuk mendeteksi “bulu termal yang ditinggalkan di belakang seseorang,” kata Paul Hammond, presiden VWK9 LLC, yang menjalankan program Vapor Wake.

Program ini dimulai sebagai tanggapan atas pemboman sepatu tahun 2001. Selama lebih dari satu dasawarsa, Hammond telah membesarkan dan melatih anjing untuk mendeteksi bau sari partikel peledak dalam asap panas panas yang ditinggalkan orang saat berjalan.

Sebuah regu beranggotakan 14 Vapor Wake terlatih ditugaskan untuk mengikuti parade tahun ini, selain pengendus bom konvensional.

https://twitter.com/cherese_cobb/status/933486514381774848

“Anda akan melihat anjing pengendus uap dan anjing lainnya di kedua sisi jalan sepanjang rute,” ujar Kepala Patroli NYPD, Terence Monahan, seperti dikutip dari ABC7.

Meskipun anjing pengendus uap sudah dilatih untuk mendeteksi bau di lingkungan yang kompleks dan berkembang mereka belum pernah bertugas langsung berdasarkan kondisi nyata dalam skala besar. Sehingga parade Thanks Giving di New York menjadi ajang uji stres bagi Pasukan Khusus K9 itu. Sebab, lebih dari satu juta orang dilaporkan hadir dalam pawai tersebut.

Tidak ada ancaman teror yang kredibel sebelum parade dan acara berlangsung tanpa insiden. Namun, pihak berwenang tetap siaga tinggi.

Sebuah posting di majalah majalah ISIS berbahasa Inggris tahun lalu mengidentifikasi bahwa parade Thanksgiving adalah ‘target yang sangat bagus’.

“Ini tidak terganggu oleh 80.000 orang. Hal ini tidak terganggu oleh ribuan kendaraan yang lewat di luar stadion. Ini tidak terganggu oleh sampah,” ujar Hammond kepada Rolling Stone. “Sejak serangan Manchester, kami dibanjiri telepon.”

Seorang pembom bunuh diri membunuh 22 orang di sebuah konser Ariana Grande di bulan Mei 2017 di sebuah arena di Manchester. Sejak saat itu, penasihat keamanan dalam bisnis konser telah mendorong upgrade teknologi yang kuat untuk membuat fans tetap aman.

Tim Leiweke, seorang promotor veteran yang bekerja dengan 30 stadion dan arena teratas, termasuk New York Madison Square Garden, mengatakan bahwa anjing Vapor Wake dapat mendeteksi pembom di konser Ariana Grande dan pemboman Marathon Boston pada tahun 2013.

“Saya kembali dan berkata, ‘Apakah itu akan terjadi jika ada anjing Vapor Wake di sana?’ Dan setiap saat, jawabannya adalah, ‘Mungkin tidak,'” kata Tim. “Apa yang mempesona saya adalah seberapa bagus mereka, seberapa komprehensif mereka dan seberapa mematikan fokus hidung itu.”

Untuk menemani anjing Vapor Wake dalam misi perdana mengamankan parade, NYPD mengerahkan penembak jitu di atas atap gedung. Mereka juga menebar petugas dengan senjata serbu otomatis dan detektor radiasi yang terus bergerak sepanjang kerumunan parade hari keluarga Maerika itu. (waa)

Pasangan Suami Istri Ini Miliki Kisah Mirip Film The Fault in Our Stars

0

EpochTimesId – Sepasang suami istri memiliki kisah hidup yang sangat mirip dengan film ‘The Fault in Our Stars’. Katie dan Dalton Prager saling jatuh cinta pada tahun 2009, ketika berkenalan melalui Facebook.

“Jika kau membutuhkan teman untuk diajak bicara, kau bisa menghubungiku,” tulis Katie, dalam pesan Facebook kepada Dalton. Dan, Dalton pun melakukannya.

Semakin lama, kedua remaja berusia 18 tahun ini semakin akrab dan akhirnya berpacaran. Bahkan, mereka melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.

Namun, pasangan muda itu berjuang melawan penyakit genetik yang menyebabkan infeksi paru-paru. Sehingga kisah mereka sangat mirip dengan tokoh dalam film ini mirip dengan pasangan remaja fiktif yang terkena kanker dalam film ‘The Fault in Our Stars’.

Keduanya menderita fibrosis kistik. Karena kondisi kesehatan mereka yang serupa, keduanya segera terikat satu sama lain. Mereka menyadari bahwa mereka telah menemukan jodohnya, seperti dikutip EraBaruNet dari NTD.tv.

Dalton terkena infeksi yang disebut Burkholderia cepacia, dan dokter memperingatkan Katie agar tidak menemui Dalton secara langsung, karena penderita fibriosis kistik seperti Katie akan mengalami bahaya jika terpapar bakteri dari Dalton.

Tapi Katie yang terlanjur jatuh cinta bersikeras mengikuti kata hatinya meski hal itu berbahaya. Pasangan ini bertemu di Dairy Queen Flemingsburg di Kentucky pada tanggal 28 Agustus 2009.

Katie merasa gugup dan jantungnya berdebar saat bertemu Dalton, yang datang dan terlihat tampan dengan kacamata hitamnya. Pasangan itu saling jatuh cinta, dan seperti perkiraan dokter, bakteri Dalton segera menulari Katie.

Seperti dalam dongeng, pasangan itu saling mengikat janji pada tanggal 16 Juli 2011, saat berusia 20 tahun. Mereka hidup bahagia selama beberapa tahun berikutnya.

Pada 17 November 2014, Dalton menjalani transplantasi paru-paru, dan Katie menjalani transplantasinya di bulan Juli 2015.

Orang mungkin berpikir bahwa dongeng mereka akan berakhir dengan bahagia setelah transplantasi tersebut, tapi bukan itu yang terjadi.

Dalton tidak benar-benar membaik dan mengalami limfoma. Setelah berhasil mengalahkan kanker, ia juga diserang pneumonia dan infeksi virus, lalu dirawat di rumah sakit di Missouri.

Di sisi lain, tubuh Katie menolak paru-paru barunya.

Para dokter mengatakan padanya, mereka tidak menemukan cara untuk menyembuhkannya, hingga kemudian ia dirawat di sebuah rumah sakit khusus perawatan di Kentucky.

Pasangan ini terpisah karena penyakit mereka. Mereka saling bertemu untuk terakhir kalinya pada tanggal 16 Juli 2016. Ketika itu mereka sedang merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-5.

Saat tahu waktu mereka bersama tinggal sebentar, keduanya berharap bisa bertemu lagi ketika libur Natal.

Dalton telah siap untuk perjalanan tersebut. Namun tragis, pria 25 tahun itu tidak berhasil dan meninggal pada tanggal 17 September 2016 di rumah sakit St. Louis, sekitar 644 km jauhnya dari rumah sakit tempat Katie dirawat.

Pasangan ini berbagi moment kebersamaan saat-saat terakhir mereka dengan saling mengobrol melalui FaceTime.

Hanya berselang lima hari, Katie yang berusia 26 tahun menyusul sang suami. Dia meninggal dunia dengan damai, dikelilingi oleh keluarga dan anjing peliharaannya.

Katie pernah mengatakan kepada CNN bahwa ia tidak menyesal bertemu Dalton, “Saya memilih untuk memiliki waktu lima tahun untuk mencintai dan benar-benar merasakan kebahagiaan daripada 20 tahun sebelumnya.”

“Satu hal penting yang telah saya pelajari dari mereka, adalah jika ingin hidup, hiduplah…jika ada yang ingin kau lakukan, jangan ditunda! Hidup itu sangat singkat, cintailah sebesar yang kau bisa,” tulis Ibu Katie, Debbie, di halaman Facebooknya.(iin/yant/waa)

Serangan Teror Bom dan Tembakan Beruntun di Mesjid Mesir Membunuh 200 Jamaah

0

Epochtimes.id- Setidaknya 200 jamaah tewas dibunuh oleh orang-orang bersenjata yang menyerang di sebuah masjid di Sinai Utara, Mesir saat sholat Jum’at, (24/11/2017).

Media Mesir al-Ahram mengutip sumber kepada kantor berita negara MENA mengatakan serangan tersebut mengakibatkan korban paling mematikan di Mesir selama beberapa tahun terakhir.

Sumber tersebut mengatakan setidaknya 130 orang terluka dalam serangan yang menargetkan masjid Al Rawdah di Bir Al-Abed, di barat kota Arish.

Kantor Kepresidenan Mesir mengumumkan hari berkabung selama tiga hari di seluruh negeri setelah serangan teroris tersebut.

Menurut saksi mata yang menuturkan kepada Al-Ahram bahwa orang-orang bersenjata tersebut melepaskan tembakan kepada jamaah setelah bahan peledak diledakkan di masjid.

Sumber kementerian kesehatan di gubernur mengatakan 30 ambulans dikerahkan ke tempat kejadian untuk membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit Arish Bir Al-Abed dan Arish.

Sebuah pernyataan resmi, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek memerintahkan agar jaksa tinggi keamanan negara dikirim ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan yang diperlukan.

Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi menggelar pertemuan darurat dengan komite keamanan untuk membahas dampak serangan teroris tersebut.

Pasukan keamanan Mesir telah memerangi pemberontakan militan radikal yang berbasis di bagian utara Semenanjung Sinai dan terus meningkat sejak penggulingan Presiden Morsi.

Pemberontak tersebut sebagian besar menargetkan pasukan keamanan. Mereka biasa menyerang pos pemeriksaan militer dan polisi. (asr)

Sumber : Al-Ahram

Korea Utara Dilaporkan Mengganti Semua Tentara Penjaga Perbatasan

0

Oleh Matthew Little

Epochtimes.id- Sebuah laporan kepada kantor berita Korsel menyebutkan Korea Utara kini telah mengganti semua tentara keamanan penjaga perbatasan setelah seorang tentara mereka berhasil melarikan diri ke Korea Selatan.

Prajurit yang membelot tersebut hanya dikenal dengan nama keluarganya Oh. Dia berhasil melewati hujanan peluru dan harus diseret keluar dari zona bahaya oleh tentara Batalyon Komando PBB pada 13 November.

Tentara Korut ini kabur ke Korea Selatan melalui salah satu daerah yang paling dijaga ketat di daerah perbatasan kedua negara.

Prajurit berusia 24 tahun itu ditembak setidaknya lima kali. Dia kini masih berada di rumah sakit dan sudah sembuh dari bekas tembakan. Tentara yang membelot tersebut juga mengalami kekurangan gizi dan menderita serangan parasit yang parah.

Seorang tentara Korea Selatan berdiri sebelum tentara Korea Utara berjalan menuju garis demarkasi militer yang memisahkan Korea Utara dan Selatan di desa gencatan senjata Panmunjom pada 12 Oktober 2017. Seorang tentara Korea Utara di Panmunjom membelot ke Korea Selatan pada 13 November 2017, dan ditembak dan dilukai oleh militer Korea Utara saat melintasi perbatasan. (AFP / Getty Images)

Dokter mengungkapkan bahwa tentara yang membelot juga mengidap inactive tuberculosis dan hepatitis B.

Pada Kamis (23/11/2017) seorang sumber intelijen kepada Kantor berita Yonhap mengatakan semua tentara penjaga perbatasan diganti sebagai respon atas ketidakmampuan mereka mencegah pembelot melintasi wilayah keamanan bersama atau Joint Security Area (JSA).

Kemungkinan faktor lainnya adalah larinya tentara Korut bermarga Oh yang juga sebagai tentara penjaga perbatasan.

“Tanda-tanda terdeteksi bahwa Korea Utara telah mengganti semua petugas keamanan perbatasan setelah pembelotan,” kata sumber tersebut.

“Dengan situasi ini, komandan unit militer yang bertanggungjawab dan perwira senior mungkin telah mengalami hukuman.”

Seorang tentara Korea Utara berjaga di Jalur Demarkasi Militer di desa perbatasan Panmunjom antara Korea Selatan dan Korea Utara di Panmunjom, Korea Selatan pada 9 Oktober 2016. (Jeon Heon-Kyun-Pool / Getty Images)

Sumber tersebut mengatakan Korea Utara tampaknya telah memperketat pemilihan personil yang masuk dan keluar dari Zona Demiliterisasi (DMZ).

Sumber tersebut mengatakan, rezim Korut sepertinya telah menutup jembatan yang dilalui oleh pembelot tersebut untuk menuju ke sisi utara wilayah Joint Security Area di mana tentara dari kedua negara saling berhadapan.

Para tentara Korut dilaporkan menghujani 40 kali tembakan sebagai usaha mereka untuk menghentikan pelarian Oh.

Upaya pencegahan tentara Korut ini dua kali melanggar gencatan senjata yang ditandatangani Korea Utara dengan Komando PBB (UNC) untuk menghentikan permusuhan Perang Korea pada 1953 silam.

Dalam temuan yang dirilis oleh UNC menyebutkan Korea Utara telah melanggar gencatan senjata dengan menembaki Jalur Demarkasi Militer yang memisahkan kedua negara. Bahkan oleh salah satu tentara Korut melintasi garis zona demiliterisasi untuk mengejar pembelot.

Tentara Korut yang membelot itu mengemudikan sebuah jip di sepanjang jalan menuju JSA yang juga dikenal sebagai desa gencatan senjata Panmunjom.

Tentara tersebut menarik perhatian dari para penjaga saat dia tidak berhenti di sebuah pos di sepanjang jalan.

Dia kemudian melompat dari jip setelah kenderaannya mogok dan menempuh jarak yang tersisa ke Jalur Demarkasi Militer dengan berjalan kaki. Ketika itu rekan-rekannya berlari tepat di belakangnya dan menghujaninya dengan tembakan.

Beberapa Tentara Korea Utara mencoba untuk menyeberang dari sepanjang perbatasan negara itu ke Korea Selatan walaupun dijaga ketat dengan Zona Demiliterisasi 2.5 mil (DMZ), yang hampir memisahkan kedua negara di seluruh perbatasan.

Sementara kedua negara mengawasi Zona Demarkasi Militer yang berada di kedua area dengan menempatkan banyak penjaga. Tentunya area perbatasan ini tidak dapat dilewati kecuali terdeteksi.

Sebagian besar warga Korea Utara melarikan diri melalui perbatasan dengan Tiongkok.

Seorang pejabat Korea Selatan kepada Guardian memperkirakan tentara bermarga Oh itu diyakini sebagai sersan staf tentara yang ditempatkan di Area Zona Demiliterisasi.

Jika dugaan itu benar, maka mampu menjelaskan bagaimana tentara itu bisa begitu dekat dengan area perbatasan tanpa bisa dihentikan. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Jika Anda Mencintai Anak Anda, Anda Harus Mengajar Mereka untuk Bersyukur

0

Anda tahu apa itu rasa syukur, ada kemampuan untuk melepaskan diri dari dunia Anda sendiri, yang memungkinkan Anda merasakan kesulitan orang lain. Lebih mudah untuk menunjukkan empati, dan semua hubungan antar pribadi membaik.

Orang yang bersyukur juga cenderung lebih bahagia dan lebih puas.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah tragedi yang terjadi di Bandara Pudong Shanghai disiarkan di televisi publik. Seorang pemuda, 25 tahun, dikenal sebagai Wang, baru saja kembali dari Jepang setelah belajar di Universitas Jepang selama lima tahun. Ibunya tiba di bandara untuk menerima dia, tapi malah ditusuk sembilan kali – oleh anaknya sendiri. Dia mengalami koma dan dalam kondisi kritis.

Selama lima tahun terakhir, pendidikan Wang sepenuhnya didanai oleh ibunya, yang telah menghabiskan lebih dari 1,5 juta Yen Jepang di dalam pengejaran tersebut.

Ibu Wang hidup dengan hemat. Dia menjual propertinya dan pindah dengan mertuanya untuk membiayai pendidikan anaknya. Dia meminjam uang dari banyak sumber, dan menghabiskan semuanya untuknya, namun dia tetap tidak dapat menanggung biaya hidup anaknya dan memenuhi semua permintaannya – dan karena itu anaknya mulai membencinya.

mendidik anak rasa bersyukur
Naluri alami bagi orang tua untuk mencintai anak mereka. (Gambar: pixabay / CC0 1.0)

Naluri alami bagi orang tua untuk mencintai anak mereka. Banyak kehidupan orang tua berpusat di sekitar anak-anak mereka. Namun seringkali, semua yang telah mereka lakukan untuk anak-anak mereka hanya diterima begitu saja.

Mengapa orang tua telah melakukan begitu banyak untuk keturunan mereka, tapi anak-anak mereka masih tidak bersyukur?

Sebenarnya, jawabannya sederhana: Orangtua sering hanya peduli bagaimana menjaga anak-anak mereka makan dengan baik dan hangat, dan mereka hanya peduli dengan nilai anak-anak mereka, tapi mereka lupa mengajarkan pentingnya mengembangkan dan menunjukkan rasa syukur kepada orang lain.

Bagi anak laki-laki dan perempuan yang tidak bersyukur, di mata mereka, orang tua mereka harus berkorban untuk mereka, dan mereka akan merasa kesal jika mereka berpikir bahwa orang tua mereka belum berkorban cukup.

Sebuah survei oleh University of California, Davis, mengungkapkan bahwa orang-orang yang tahu bagaimana bersyukur memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang jauh lebih rendah.

Mereka yang tidak tahu apa rasa syukur pada akhirnya akan merasa kecewa dan tidak puas dengan kehidupan. Jadi, penting untuk mengajari anak-anak mencintai orang lain dan bersyukur atas semua yang mereka lakukan untuk mereka. (ran)