Home Blog Page 1950

Najib Razak Menyimpan Sejumlah Besar Uang Kontan dan Perhiasan Dalam Rumah

Epochtimes.id- Demi penyelidikan Najib Razak, kepolisian Malaysia menggeledah rumah dan kantor mantan perdana menteri yang baru digulingkan tersebut. Penggeledahan menemukan sejumlah besar tas tangan dan yang di antaranya sudah terisi penuh oleh uang kontan dan perhiasan berharga, jumlahnya masih sulit untuk diperkirakan.

Central News Agency mengutip laporan Reuters memberitakan bahwa, hasil penggeledahan dilakukan pada beberapa jam menjelang subuh di kediamanan Najib Razak yang sangat mewah. Barang-barang yang kemudian diangkut polisi tersebut termasuk perhiasan, jam tangan, dan sejumlah barang mewah lainnya.

Amar Singh, Direktur Kantor Polisi Unit Investigasi Kejahatan Komersial hari ini 18 Mei siang pada sebuah lokasi penggeledahan memberitahu media bahwa, karena jumlahnya terlalu besar, tidak bisa langsung memperkirakan nilai total barang yang disita.

Ia mengatakan : “Staf kami memeriksa tas dan menemukan bahwa di dalam 72 tas tersebut berisi berbagai mata uang, termasuk Ringgit dan Dolar AS, serta jam tangan dan perhiasan”

“Saya tidak bisa merinci banyaknya permata yang kita sita kecuali kantung yang dipakai untuk mengisi barang sitaan, yang pasti jumlah dan nilainya mencengangkan” Singh mengatakan bahwa polisi telah melakukan penggerebekan ke enam lokasi yang mencurigakan, termasuk kantor Perdana Menteri yang berada di Putrajaya, dan empat rumah pribadi yang berhubungan dengan Najib.

AFP melaporkan, sejumlah besar barang-barang berharga yang disita polisi tampaknya didapat dari apartemen mewah gedung tinggi di Kuala Lumpur.

Saat ini belum ada indikasi tentang penangkapan Najib Razak.

Tetapi Perdana Menteri baru Mahathir Bin Mohamad dan Anwar Ibrahim, mantan pemimpin oposisi yang dipenjarakan Najib yang dibebaskan pada tanggal 16 Mei mengatakan akan segera membuat tuduhan terhadap Najib.

Polisi Malaysia Menemukan 284 buah tas bermerek di rumah Najib.

Polisi Malaysia tadi malam menggerebek lagi rumah kerabat mantan Perdana Menteri Najib, penggeledahan menemukan selain perhiasan yang bernilai miliaran Ringgit, juga menyita mata uang nasional Ringgit, dan 284 buah tas bermerek seperti Hermes dan Chanel dan tas desainer lainnya.

Polisi dari Kantor Investigasi Kejahatan Komersial Bukit Aman di Malaysia, pada 17 Mei pergi ke Rumah Mewah Pravilion, Kuala Lumpur untuk melakukan penggeledan kembali dan menggunakan lima truk polisi besar untuk mengangkut semua barang sitaan yang ditemukan.

Pernyataan polisi menyebutkan bahwa setelah menerima instruksi untuk menyelidiki kasus pencucian uang oleh Malaysia Development Corporation (1MDB), polisi mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk memperoleh surat perintah penggeledahan sebelum bertindak, Pada 17 Mei sekitar pukul 19.00 aparat polisi melakukan penggeledahan rumah di Pavilion tapi tidak ada orang dalam rumah.

Setelah 5 jam penggeledahan, selain 72 buah kopor dan tas yang digunakan untuk mengisi barang sitaan, 284 tas bermerek, polisi menghabiskan 2 jam untuk mengangkut barang-barang tersebut ke dalam truk.

Pernyataan menyebutkan, aparat polisi membawa barang-barang sitaan tersebut ke kantor sebagai barang bukti penyidikan. Penggeledahan masih akan dilanjutkan tetapi tidak ada perintah penangkapan.

‘China News’ Malaysia memberitakan, unit perumahan yang digeledah itu dimiliki oleh istri Najib, Rosmah Mansor, dan putranya yang lahir dari mantan suaminya.

Polisi Malaysia pernah melakukan penggeledahan apartemen ini pada 12 Mei untuk menemukan dokumen yang relevan, Pemerintah Malaysia khawatir informasi sensitif dapat dibawa ke luar negeri. (Sinatra/asr)

Tiongkok Mundur dari Penyelidikan Sorghum AS, Menurunkan Bea Masuk

0

BEIJING – Tiongkok telah kehilangan pegangan penyelidikan anti dumping atas impor-impor sorgum AS dan membatalkan bea masuk anti dumping pada 18 Mei, memukul mundur dengan terburu-buru dari perselisihan yang menimbulkan kekacauan di pasar gandum global dan menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya biaya dan kerusakan keuangan di rumahnya.

Langkah itu dipandang sebagai konsesi niat baik sejak Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He di Washington melakukan pembicaraan yang ditujukan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan terhadap bahan penting untuk pakan ternak dan minuman keras telah mengungkapkan bahwa hukuman anti dumping dan anti subsidi akan menggelembungkan biaya bagi konsumen-konsumen Tiongkok.

Investigasi tersebut telah diluncurkan pada awal Februari. Kemudian, bulan lalu, Beijing juga memberlakukan deposit-deposit anti dumping pada impor gandum.

“Mereka [Tiongkok] menunjukkan niat baik dengan menghentikan penyelidikan anti dumping terhadap impor sorgum, tetapi ini adalah cara murah untuk menunjukkan niat baik karena AS tidak memiliki banyak sorgum yang tersisa untuk diekspor. Tanaman sorgum AS berikutnya akan dipanen pada bulan Agustus,” kata Ole Houe, direktur layanan konsultasi di Broker IKON Commodities di Sydney, Australia.

Produk-produk pertanian dianggap sebagai salah satu senjata paling kuat di dalam gudang senjata Beijing karena serangan terhadap ekspor-ekspor pertanian ke Tiongkok akan merugikan sebagian besar negara-negara bagian yang menjadi basis pemilih untuk Presiden AS Donald Trump.

Amerika Serikat menyumbang lebih dari 90 persen dari total pengiriman sorgum ke Tiongkok, dengan impor dari AS senilai $1,1 miliar tahun lalu, menurut data pabean Tiongkok.

Para importir Tiongkok yang panik, yang menghadapi biaya ekstra yang melumpuhkan untuk melakukan bisnis-bisnis, telah melobi rejim Tiongkok untuk memikirkan kembali rencana tersebut.

Penyelidikan rezim Tiongkok tersebut telah memicu kekhawatiran bahwa biaya yang ditimbulkan tarif-tarif untuk gandum tersebut akan diteruskan ke para produsen pakan ternak dan akhirnya mendorong harga daging eceran lebih tinggi.

Komoditas jagung, kedelai, dan soymeal jatuh setelah berita tentang penyelidikan tersebut turun, karena kekhawatiran-kekhawatiran para produsen pakan ternak harus menemukan bahan-bahan alternatif telah terhapus.

Kementerian mengatakan akan mengembalikan deposit-deposit yang telah dikumpulkan. Berita tersebut membawa beberapa kelegaan yang tak terduga kepada para pembeli Tiongkok yang masih memiliki kargo-kargo yang tertahan di pelabuhan.

“Ini adalah berita bagus! Kita sekarang telah selamat,” kata seorang pedagang sorgum pribadi yang memiliki lebih dari 600 ton sorgum AS yang terdampar di pelabuhan Tiongkok. “Kita akan membersihkan barang-barang kita segera hari ini.”

Ketegangan-ketegangan perdagangan antara kedua negara tetap tinggi. Beijing masih mengancam untuk mengenakan tarif-tarif pembalasan 25 persen pada barang-barang pertanian AS, termasuk sorgum dan kedelai, setelah Amerika Serikat mengusulkan tarif senilai $50 miliar untuk barang-barang teknologi impor Tiongkok. (ran)

ErabaruNews

Trump Berusaha Menenangkan Korea Utara Setelah Kemungkinan Dipengaruhi Beijing

0

WASHINGTON – Presiden Donald Trump berusaha untuk meredakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 17 Mei setelah Pyongyang mengancam akan membatalkan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengatakan keamanan Kim akan dijamin dalam kesepakatan apapun dan negaranya tidak akan menderita seperti nasib Muammar Gaddafi Libya, kecuali bahwa tidak dapat tercapai.

Dalam komentar yang diberikan di kantor presiden Gedung Putih di mana dia juga mengkritik tajam Tiongkok atas perdagangan, Trump mengatakan bahwa sejauh yang dia tahu, pertemuan dengan Kim masih di atas jalur, tetapi bahwa pemimpin Korea Utara mungkin telah dipengaruhi oleh Beijing setelah dua kunjungan baru-baru ini dilakukan di sana.

rencana pertemuan amerika dengan korea utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan pemimpin Tiongkok Xi Jinping, di Kota Dalian di Tiongkok timur laut dalam foto tak bertanggal yang dirilis pada 9 Mei 2018 oleh Korea Central News Agency (KCNA) Korea Utara. (KCNA / via Reuters)

Trump menjauhkan diri dari komentar-komentar oleh penasihat keamanan nasionalnya John Bolton, yang telah membuat marah Korea Utara dan menjadikan rezim tersebut meragukan KTT, yang telah direncanakan untuk tanggal 12 Juni di Singapura.

“Korea Utara sebenarnya berbicara kepada kita tentang waktu dan segala hal lain seolah-olah tidak ada yang terjadi,” kata Trump kepada wartawan pada awal pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Trump mengatakan dia tidak memburu “model Libya” dalam mendapatkan Korea Utara untuk meninggalkan program senjata nuklirnya. Bolton telah berulang kali menyarankan model Libya tentang pelucutan senjata sepihak untuk Korea Utara, paling baru pada 13 Mei, Minggu lalu.

Gaddafi digulingkan dan terbunuh setelah Libya bergabung dengan unjuk rasa Musim Semi Arab 2011, dibantu oleh sekutu NATO yang telah mendorongnya untuk menyerahkan senjata pemusnah massal terlarangnya di bawah kesepakatan tahun 2003.

Dalam sebuah pernyataan pada tanggal 16 Mei yang mengancam pemunduran dari pertemuan puncak tersebut, wakil menteri pertama Korea Utara Luar Negeri, Kim Kye Gwan, mencemooh saran Bolton yang “tidak masuk akal” tentang kesepakatan serupa dengan Libya, di mana komponen program-program nuklirnya yang dikirimkan ke Amerika Serikat.

rencana KTT amerika koreautara tentang denuklirisasi
Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mendengarkan pernyataan Presiden AS Donald Trump ketika ia berbicara kepada negara tersebut di Washington, DC pada 13 April 2018. (Mike Theiler – Pool / Getty Images)

“Dunia tahu benar bahwa negara kita bukan Libya atau Irak yang telah mengalami nasib buruk,” kata Kim Kye Gwan yang merujuk pada kehancuran Gaddafi dan mantan presiden Irak Saddam Hussein.

Trump mengatakan, kesepakatan yang dia cari tersebut akan memberi Kim Jong Un, seorang pemimpin turun-temurun yang memimpin sebuah negara yang dikecam secara luas karena pelanggaran hak asasi manusia yang serius, “perlindungan yang akan sangat kuat.”

“Dia akan ada di sana, dia akan menjalankan negaranya, negaranya akan sangat kaya,” kata Trump.

“Model Libya adalah model yang jauh berbeda. Kita menghancurkan negara itu,” katanya, menambahkan bahwa itu hanya faktor dalam situasi tertentu “kemungkinan besar” jika kesepakatan tidak dapat dicapai dengan Korea Utara.

Trump menekankan bahwa Korea Utara harus meninggalkan senjata nuklirnya.

“Kita tidak dapat membiarkan negara itu memiliki nuklir. Kita tidak dapat melakukannya,” katanya tentang Korea Utara, yang telah bekerja dengan misil yang mampu menghantam Amerika Serikat.

Amerika Serikat telah menuntut pembongkaran “senjata nuklir Korea Utara” yang lengkap (total), dapat diverifikasi (dibuktikan), dan tidak dapat diubah (dikembalikan seperti semula).

Pyongyang menolak perlucutan senjata sepihak dan tidak memberikan indikasi bahwa ia bersedia untuk menjalankan pernyataan-pernyataan pasti tentang dukungan luas untuk konsep denuklirisasi universal tersebut.

Korea Utara telah mengatakan sebelumnya, pembicaraan yang telah gagal agar ia dapat mempertimbangkan menyerahkan gudang senjatanya jika Amerika Serikat menyediakan jaminan keamanan dengan memindahkan pasukan AS dari Korea Selatan dan menarik kembali apa yang disebut payung pencegahan nuklir dari Korea Selatan dan Jepang.

Trump: Jika Terjadi, Terjadilah

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa jika pertemuan dengan Kim terjadi, maka “itu terjadi” dan jika tidak, Amerika Serikat akan melanjutkan ke langkah berikutnya. Dia tidak merinci.

Pembatalan KTT tersebut, yang pertama antara AS dan para pemimpin Korea Utara, akan menghadapi pukulan besar terhadap apa yang bisa menjadi pencapaian diplomatik terbesar dari kepresidenan Trump, yang disarankan oleh para pendukungnya akan layak untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Pada tanggal 16 Mei, Bolton menepis komentar Korea Utara terhadapnya dan mengatakan peluang masih mendukung KTT akan terjadi.

“Kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk datang ke pertemuan yang sukses, tapi kita tidak akan mundur dari tujuan pertemuan tersebut dimana merupakan denuklirisasi Korea Utara yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah,” katanya.

Pernyataan-pernyataan Korea Utara pada 16 Mei menandai pembalikan nada dramatis dari beberapa bulan terakhir dan telah membuat para pejabat AS lengah setelah berbulan-bulan mengurangi ketegangan.

Pada awal Mei, tiga orang Amerika yang ditahan di Korea Utara telah dibebaskan oleh rezim tersebut, dan hanya beberapa hari sebelumnya, Pyongyang mengumumkan akan menutup secara terbuka tempat uji coba nuklirnya minggu depan.

Korea Utara juga membatalkan putaran pembicaraan dengan Korea Selatan, yang presidennya, Moon Jae-in, akan bertemu Trump di Washington pekan depan pada 22 Mei. Rezim itu menyatakan ketidaksenangan pada latihan militer gabungan AS-Korea Selatan, dimana keduanya sekutu yang telah mengatakan akan berjalan sesuai rencana.

rencana denuklirisasi korea utara
Presiden AS Donald Trump menyambut Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in selama kedatangannya di luar Sayap Barat Gedung Putih di Washington, DC pada 30 Juni 2017. (Alex Wong / Getty Images)

Kepala negosiator Korea Utara dengan Korea Selatan menyebut pemerintah Korea Selatan “tidak tahu apa-apa dan tidak kompeten” pada 17 Mei dan mengancam akan menghentikan semua pembicaraan dengan Seoul kecuali tuntutannya dipenuhi.

Beberapa analis dan para pejabat AS percaya bahwa rezim Korea Utara mungkin telah menguji kesediaan Trump untuk melunakkan permintaan AS tentang denuklirisasi lengkap. Mungkin juga sedang mencoba memanfaatkan celah yang jelas dalam pesan antara Bolton dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Pompeo, yang kembali dari kunjungan keduanya ke Pyongyang pekan lalu, telah mengambil garis yang lebih lunak daripada Bolton, menekankan manfaat ekonomi, mungkin termasuk investasi AS, yang bisa mengalir ke Korea Utara jika setuju untuk denuklirisasi.

Kim Kye Gwan mengatakan Korea Utara tidak akan pernah menghentikan program nuklirnya sebagai pertukaran perdagangan dengan Amerika Serikat. (ran)

ErabaruNews

Australia Perketat Standar Kesejahteraan Ekspor Hewan Hidup

0

EpochTimesId – Australia akan mewajibkan kapal-kapal yang membawa ternak hidup, termasuk ekspor domba memiliki pengamat independen. Kebijakan itu diambil guna memastikan standar kesejahteraan hewan.

Kebijakan baru ini muncul setelah 2.400 domba mati karena tekanan panas. Peristiwa itu memicu seruan untuk melarang industri ekspor hewan hidup bernilai 1,3 miliar dolar AS.

Australia juga akan memperkenalkan undang-undang baru untuk menghukum setiap eksportir yang melanggar standar kesejahteraan baru. Berdasarkan proposal RUU, seorang direktur perusahaan bisa menghadapi ancaman 10 tahun penjara atau denda 2,1 juta dolar AS jika standar kesejahteraan tidak dipenuhi.

Pemerintah Australia, yang bergantung pada dukungan pada pemilih pedesaan, menolak larangan ekspor langsung. Mereka beralasan larangan akan menyebabkan terlalu banyak kerusakan pada sektor pertanian negara itu.

Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan, Kamis (17/5/2018), bahwa pemerintah akan mengurangi jumlah domba yang dapat dibawa oleh kapal selama bulan-bulan pada musim panas sebesar 28 persen. Selain itu, pengamat independen wajib mendampingi di atas kapal untuk memastikan standar kesejahteraan dipatuhi.

Kebijakan itu muncul ketika Australia berusaha untuk membendung kemarahan publik. Kemarahan dipicu rekaman yang menunjukkan 2.400 domba mati akibat udara panas pada sebuah kapal yang menuju Timur Tengah tahun lalu.

“Rekaman itu memalukan, tetapi apa yang tidak perlu Anda lakukan adalah mengambil keputusan berdasar emosi dan tanpa fakta, ini adalah satu eksportir, satu insiden,” kata Littleproud kepada wartawan di Sydney.

“Dengan menempatkan pengamat independen pada semua kapal, itu akan memberantas perilaku semacam ini ke depan.”

Kelompok hak asasi hewan RSPCA Australia mengatakan perubahan itu tidak cukup. “Apa yang telah dilakukan menteri adalah menanggapi kepentingan ekonomi industri ini lagi,” ujar Bidda Jones, kepala ilmu pengetahuan dan perwira strategi di RSPCA Australia.

“Saya pikir masyarakat mengharapkan kesejahteraan hewan harus didahulukan dari kepentingan ekonomi.”

Australia adalah salah satu eksportir ternak terbesar di dunia. Meskipun sebagian besar ekspor daging Australia adalah olahan, pasar seperti Timur Tengah dan Indonesia lebih memilih untuk membeli hewan hidup.

Peramal komoditas utama Australia mengatakan pada bulan Maret bahwa mereka mengharapkan penjualan 930.000 ekor sapi dan 260.000 domba tahun ini.

Standar kesejahteraan baru datang tujuh tahun setelah Australia menangguhkan penjualan ternak langsung ke Indonesia, yang kemudian menjadi pembeli tunggal.

Larangan itu dicabut hanya satu bulan kemudian, meskipun memusnahkan industri karena para petani tidak dapat menjual ternak mereka, membuat banyak orang tidak dapat memenuhi pembayaran hutang.

Petani Australia menyambut pengekangan dari pemerintah.

“Kami harus memperbaikinya, bukan melarangnya. Kami melihat dampak buruk dari larangan industri peternakan pada tahun 2011 dan dampaknya meluas,” kata Fiona Simson, ketua Federasi Petani Nasional, kepada wartawan di Canberra. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Pesawat Dengan Seratus Lebih Penumpang Jatuh di Kuba

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat Boeing 737 jatuh tidak lama setelah lepas landas dari bandara utama Havana, Kuba, Jumat (18/5/2018) waktu setempat. Walau memiliki rute domestik, ada kemungkinan warga negara asing di antara 105 penumpang dan sembilan awak pesawat, menurut media pemerintah Kuba, Prensa Latina.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel, langsung mengunjungi lokasi kecelakaan itu. Dia mengatakan kepada wartawan Agence France Presse (AFP), “Tampaknya ada sejumlah besar korban.”

Seorang wartawan NBC di Havana dikutip oleh Miami Herald mengatakan pesawat jatuh di sebuah peternakan pemerintah. Dia menambahkan bahwa rumah-rumah di daerah itu tidak terkena dampak.

Puing-puing pesawat berserakan di tempat kejadian. Bagian tubuh korban yang terbakar terlihat diantara puing-puing pesawat.

“Kami mendengar ledakan dan kemudian melihat asap besar membubung,” kata Gilberto Menendez, yang mengelola restoran di dekat lokasi kecelakaan di daerah pertanian Boyeros, kepada Reuters.

Sementara itu, sejumlah saksi mengaku pesawat terbakar setelah jatuh. Petugas pemadam kebakaran dan ambulance mondar-mandir menuju lokasi kejadian.

“Puing-puing berserakan di daerah itu dan ambulans serta petugas pemadam kebakaran tampak berada di lokasi kejadian,” kata seorang saksi kepada Reuters. “Api telah padam, dan bagian-bagian pesawat yang berwarna kehitaman bisa terlihat.”

“Kami mendengar ledakan dan kemudian melihat asap besar naik,” kata Gilberto Menendez, yang mengelola restoran dekat lokasi kecelakaan di daerah pertanian Boyeros, 12 mil sebelah selatan Havana.

Seorang pekerja di rumah sakit Havana, Calixto Garcia mengatakan kepada Reuters tiga korban kecelakaan telah tiba sejauh ini. Satu meninggal karena luka bakar dan trauma lainnya, dan dua lainnya berada dalam kondisi kritis.

“Dia masih hidup tetapi sangat terbakar dan bengkak,” kata seorang kerabat yang tertekan dari salah seorang yang selamat di rumah sakit.

Penerbangan itu dijadwalkan menuju Holguin dan disewa oleh maskapai penerbangan Cubana dari sebuah maskapai kecil Meksiko bernama Damojh atau Global. Menurut media pemerintah Kuba, Cubana menolak berkomentar.

Holguin di Kuba timur adalah rumah bagi beberapa pantai paling murni di pulau itu, dan menarik wisatawan. Kewarganegaraan orang-orang di penerbangan itu belum jelas. Media negara mengatakan bahwa awak pesawat itu adalah orang asing, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Situs web pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa penerbangan itu CU972, berangkat dari Havana pada pukul 11 pagi.

Boeing Co mengatakan dalam sebuah posting Twitter, “Kami mengetahui laporan berita dari Kuba dan memantau situasi dengan cermat.”

Kecelakaan fatal terakhir di Kuba adalah pada tahun 2017, kata Jaringan Keselamatan Penerbangan. Itu adalah penerbangan militer yang menewaskan delapan personil di dalamnya. Pada tahun 2010, sebuah pesawat komersial Aero Caribbean jatuh di Kuba tengah. Semua dari 68 orang di dalamnya tewas. (The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Trump Bertemu Pemimpin Uzbekistan di Gedung Putih

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bertemu dengan Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev di Gedung Putih pada 17 Mei 2018. Pertemuan ini menandai era baru dalam hubungan Amerika dengan Uzbekistan yang terus mencoba untuk menjauh dari warisan otoriternya.

Kedua pemimpin membahas masalah keamanan di Asia Tengah, termasuk stabilitas di Afghanistan. Mereka mengutuk ekstremisme dan terorisme internasional, dan setuju untuk bekerja sama lebih banyak melawan ancaman-ancaman ini.

Selama pertemuan, Trump mengangkat isu kebebasan pers dan hak asasi manusia, khususnya promosi kebebasan beragama di Uzbekistan.

Trump memuji upaya Mirziyoyev untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia di negara tersebut. Seperti diantaranya pembebasan tahanan aliran kepercayaan, mengurangi kerja paksa, dan penghapusan pekerja anak yang sistematis.

Menurut para kritikus, Mirziyoyev telah mengambil beberapa langkah ke arah yang benar sejak menjadi presiden pada akhir tahun 2016. Tetapi negara ini masih memiliki jalan panjang menuju perbaikan yang berarti dalam catatan hak asasi manusianya.

Presiden otoriter Uzbekistan yang telah lama berkuasa, Islam Karimov meninggal pada September 2016 setelah memimpin negara itu selama hampir 27 tahun. Mantan Perdana Menteri, Shavkat Mirziyoyev menjadi presiden sementara setelah kematian Karimov dan beberapa bulan kemudian dia memenangkan pemilihan presiden yang dikontrol ketat.

“Dia orang yang sangat dihormati di negaranya dan di seluruh dunia,” kata Trump. “Kami telah bekerja sangat erat dalam berbagai hal, termasuk perdagangan. Mereka benar-benar melakukan investasi di sini. Kami melakukan investasi di sana.”

Uzbekistan menandatangani lebih dari 20 transaksi bisnis utama dengan perusahaan AS. Jumlah total kontrak ini bernilai hampir 5 miliar dolar AS, menurut Gedung Putih. (Emel Akan/The Epoch Times/waa)

Ahli Mesir Ungkap Temuan Makam Kuno dari Era Ramses II

Epochtimes.id- Profesor Egyptology di Universitas Kairo, Ola El-Aguizy mengumumkan penemuan makam penting dari era Ramessess II Agung di masa Jenderal Iwrkhy di Saqqara, Mesir.

Situs Al-ahram dalam tulisannya awal Mei ini menyebutkan laporan ini disampaikan dalam pidato kepada para hadirin dari Fakultas Arkeologi Prom 2017.

Ramses II juga disebut Ramses yang Agung atau Ramesses II adalah firaun Mesir ketiga yang berasal dari dinasti ke-19. Ia sering dianggap sebagai firaun terbesar dan terkuat dalam sejarah Mesir Kuno. Ia hidup sekitar 1279–1213 SM.

Makam itu ditemukan oleh arkeolog di pekuburan Kerajaan Baru di selatan Causeway of King Unas di Saqqara, selama musim penggalian terakhir periode 2017/2018.

El-Aguizy selaku Kepala Misi yang mengungkap makam tersebut mengatakan kemungkinan besar berasal dari masa pemerintahan Sethi I dan Ramses II.

Temuan makam kuno di Mesir ((Egypt’s Ministry of Antiquities via AlAhram)

Situs ini belum sepenuhnya digali, tetapi telah menunjukkan banyak materi yang memberi kesaksian tentang status tinggi pemilik dan keluarga makam tersebut.

Makam milik Jenderal dan Pejabat Tinggi Ramsses II. Namanya tertulis di makam bersama dengan putranya Yuppa dan cucu Hatiay.

Jenderal Iwrkhy memulai karir militernya di bawah Raja Sethi I dan mencapai posisi tertinggi di istana Mesir pada masa pemerintahan Ramses II.

“Makamnya tampaknya meniru gaya makam kontemporer yang ditemukan di daerah sekitar, termasuk tampilan halaman depan, ruang patung dengan gudang berkubah berkerut yang berdekatan, kapel barat (yang belum digali),” kata El-Aguizy.

Para arkeolog percaya bahwa sang jenderal datang ke Mesir sebagai orang asing, salah satu dari banyak yang menetap di sini dan berhasil mencapai posisi tinggi di Istana Kerajaan Baru.

Pemandangan yang di dinding ruang patung dan di blok ditemukan terkubur di pasir menunjukkan sejumlah adegan yang tidak biasa.

Pemandangan banyak yang terkait dengan karir militer Iwrkhy, dan hubungan luar negeri dengan negara-negara tetangga. Ini termasuk gambar kapal ditambatkan yang menurunkan muatan guci anggur Kanaan.

Istilah kuno Kanaan untuk wilayah yang meliputi Palestina, Lebanon, serta sebagian Yordania dan Suriah.

Pintu masuk ke Makam Kuno yang ditemukan Arkeolog Mesir (Foto : Al-Ahram)

Satu blok, kemungkinan besar terpisah dari dinding utara, menunjukkan pemandangan yang luar biasa dari unit infanteri dan kereta kuda yang melintasi perairan dengan buaya. Studi awal dari adegan tersebut menetapkan bahwa dinding bentengnya mewakili perbatasan timur Mesir.

Pemandangan ini hanya memiliki satu paralel, digambarkan di dinding utara luar dari pengadilan hypostyle kuil Karnak di Thebes. Adegan menunjukkan Sethi saya kembali dari kemenangan perang melawan Shasu Bedouins, memasuki Mesir oleh perairan yang sama bersama buaya.

Sisa-sisa dinding berbenteng tersebut baru-baru ini ditemukan oleh arkeolog Mohamed Abdel Maksoud dan timnya di situs yang dikenal sebagai Tell Heboua I dan II di anak sungai pelusian, Sungai Nil di Qantara Timur, Sinai Utara.

Penemuan di makam Saqqara juga menunjukkan tanda-tanda kehidupan sehari-hari yang aktif di garnisun ini, termasuk gudang anggur dan ternak yang digambarkan di dinding.

Adegan-adegan makam pelayan tinggi cukup luar biasa, dengan fitur-fitur artistik yang khas dari masa Sethi I dan Ramses II.

Keutamaan nama keluarga Iwrkhy – Yuppa dan Hatiay – menunjukkan bahwa ini mungkin makam keluarga. Penggalian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini. (asr)

Sumber : Nevine El-Aref/al-Ahram

Pemerintahan Malaysia yang Baru Kaji Ulang Proyek Infrastruktur Tiongkok

oleh Gu Qinger

Setelah Mahathir Mohamad yang berusia 92 tahun memenangkan pemilihan Perdana Menteri Malaysia, dunia luar menaruh perhatian pada komitmennya untuk melakukan pengkajian ulang secara saksama investasi besar-besaran Tiongkok pada pembangunan infrastruktur di Malaysia.

Menurut laporan media Inggris, Mahathir berjanji untuk mengkaji semua proyek infrastruktur Tiongkok dan membuka kembali perundingan tentang proyek-proyek ini dengan Beijing. Namun, ada juga suara yang mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai bahwa Mahathir bermaksud menghentikan proyek investasi Tiongkok.

Mahathir berjanji untuk mengkaji secara saksama penanaman modal Tiongkok

Pada 10 Mei koalisi Partai Pakatan Harapan yang mengusung Mahathir dalam pemilihan perdana menteri memperoleh kemenangan dan berhasil mengakhiri 61 tahun dominasi Koalisi Partai Barisan Nasional dalam memimpin Malaysia.

Selain memerangi korupsi, Mahathir juga berjanji untuk menyelidiki secara menyeluruh investasi Tiongkok di Malaysia setelah ia berkuasa. “Para investor Tiongkok datang, tetapi orang-orang kita tidak dikaryakan, perusahaan kita juga tidak dapat berpartisipasi baik dalam perancangan, perencanaan, pengawasan, manajemen dan lainnya. Kita tidak mendapatkan apa-apa”

Ia menekankan : “Hingga saat ini, kita sama sekali tidak memperoleh apa-apa, tenaga kerja kita tidak terpakai, mereka tidak membayar pajak, bahkan cenderung mendapatkan pemotongan pajak”

Mengambil kasus Sri Lanka sebagai contoh, Mahathir mengatakan bahwa karena negara itu tidak mampu membayar hutang investasi Tiongkok, tanah mereka sewakan kepada Tiongkok sebagai pembayaran, karena itu Sri Lanka kehilangan banyak lahan.

Di bagian akhir pemilihan, isu tentang proyek Satu Sabuk dan Satu Jalan Tiongkok juga menjadi masalah pemilihan. Saat ini, proyek infrastruktur Tiongkok di Malaysia bernilai total sebesar 34,2 miliar dolar AS. Mahathir pernah mempertanyakan kepada pemerintahan Najib berkaitan dengan kebijakan membuka pintu bagi Tiongkok untuk menanam modal di bidang infrastruktur dan real estat Malaysia dapat merusak kedaulatan nasional.

Mahathir mengkritik perusahaan Tiongkok Country Garden yang bermaksud menginvestasikan  100 miliar Dolar AS untuk proyek reklamasi dan perumahan Forest City di Johor. Harga rata-rata rumah pada real estate tersebut lebih dari 2,6 juta Dolar AS dan masyarakat Malaysia umumnya tidak akan mampu membelinya kecuali untuk menarik pemodal asing untuk berinvestasi di bidang real estat.

Selain itu, proyek perkeretaapian pantai timur Malaysia yang didorong pemerintahan Najib  juga mendapat kritikan Mahathir. Jalur KA yang panjangnya 688 kilometer dengan biaya pembangunan yang mencapai 13 miliar Dolar AS akan dibiayai oleh Tiongkok dan dikerjakan oleh kontraktor dari Tiongkok yakni China Communications Construction.

Mahathir pernah mengatakan kepada Bloomberg bahwa jika dia terpilih, investasi Tiongkok di Malaysia akan lebih banyak memperoleh pemeriksaan.

Media Inggris : Malaysia mungkin akan meninjau kembali proyek infrastruktur Tiongkok di Malaysia.

Setelah Mahathir terpilih, dunia luar fokus pada sikap pemerintah baru terhadap investasi Tiongkok, apakah Mahathir akan memenuhi janjinya sebelum pemilihan ? Dunia luar memiliki pandangan yang berbeda.

Laporan Financial Times pada 16 Mei menyebutkan, Mahathir telah berjanji akan meninjau semua proyek infrastruktur Tiongkok dan membuka kembali perundingan terhadap perjanjian yang tidak adil.

Mahathir mengatakan : “Tiongkok memiliki pengalaman panjang dalam berurusan dengan perjanjian yang tidak adil , Tiongkok memecahkan masalah dengan mengadakan negosiasi kembali. Oleh karena itu, kita juga merasa memiliki hak untuk melakukan penelitian terhadap kesepakatan dan negosiasi ulang bila diperlukan.”

Laporan mengutip ucapan Euben Paracuelles, seorang ekonom Nomura Jepang melaporkan bahwa investor pada proyek inisiatif Satu Sabuk Satu Jalur dipaksa untuk meninjau kembali keuntungan yang diperoleh Malaysia, meskipun sulit untuk memprediksikan apakah proyek bisa dihapus, tetapi yang pasti adalah bisa tertunda secara signifikan.

Zhang Bohui, seorang profesor ilmu politik dari Lingnan University di Hongkong percaya bahwa Beijing akan mempertimbangkan untuk membuat konsesi kepada Mahathir karena Malaysia memiliki arti strategis yang sangat penting bagi Tiongkok.

Namun, setelah pemilu Mahathir pernah mengatakan bahwa ia tidak menentang proyek inisiatif Tiongkok itu. Tetapi bagaimanapun, beberapa proyek investasi Tiongkok di Malaysia harus dinegosiasikan kembali. Pernyataan ini mengundang argumentasi dari luar, ada yang menunjukkan bahwa sikap Mahathir terhadap Tiongkok mungkin telah berubah.

Courtney Weatherby, peneliti urusan Asia Tenggara pada ‘The Stimson’ Pusat think tank di Washington kepada VOA mengatakan, bagaimana Mahathir memenuhi ucapannya pra-pemilu, apakah ia akan mencegah investasi Tiongkok di masa depan, sekarang terlalu dini untuk memberikan penilaian.

Dr Su Yingxin, mantan editor ‘Malaysiakini’ kepada BBC mengatakan : “Saya pikir beliau (Mahathir) berubah”, “Sebelumnya beliau itu tidak anti investasi Tiongkok, hanya menentang Najib membuka lebar-lebar pintu investasi untuk Tiongkok, karena prosesnya melibatkan banyak prosedur yang tidak transparan, progres yang tidak jelas”

Dr Wong Chin Huat, peneliti dari Penang menyebutkan : “Mahathir bersikap tidak pro  Tiongkok, juga tidak pro Amerika kecuali pro Malaysia. Sepanjang investasi Tiongkok memberikan keuntungan bagi Malaysia, Mahathir tidak akan mengangkat batu yang dapat menimpah kaki sendiri”.

Sejumlah negara menarik diri dari proyek OBOR Tiongkok

Dalam beberapa tahun terakhir ini proyek OBOR (One Belt One Road) Tiongkok di Asia Tenggara dan Asia Tengah mengalami stagnasi.

Tidak hanya di Malaysia, Indonesia, Sri Lanka dan lainnya rata-rata dapat terdengar suara protes. Proyek-proyek perkeretaapian berprofil tinggi di Indonesia, Laos, dan Thailand mengalami penundaan karena masalah biaya, pembiayaan, dan lahan.

Bulan Desember tahun lalu, Pakistan, Nepal, dan Myanmar secara berturut-turut menegaskan bahwa mereka telah membatalkan atau menangguhkan tiga proyek pembangkit listrik tenaga air utama yang direncanakan oleh perusahaan Tiongkok. Ketiga proyek senilai hampir 20 miliar Dolar AS tersebut ditolak, menyebabkan strategi OBOR Tiongkok terganggu.

VOA (Suara Amerika) ketika itu melaporkan, kondisi pembiayaan yang keras dari pihak Tiongkok adalah alasan Pakistan membatalkan proyek pembangunan bendungan Diamer Basha senilai 14 miliar Dolar AS.

Menurut laporan media setempat, Presiden Pakistan Hydropower Development Authority Muzammil Hussain mengatakan kepada parlemen bagian Komite Akun Publik bahwa, perusahaan Tiongkok yang terlibat dalam proyek menetapkan kondisi pembayaran yang sangat keras, termasuk persyaratan untuk menyerahkan hak penggunaan bendungan baru dan bendungan yang ada kepada Tiongkok sebagai jaminan pinjaman.

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Nepal mengumumkan pembatalan pembangunan stasiun pembangkit listrik tenaga air Budhi Gandaki yang bernilai 2.5 miliar Dolar AS dengan alasan yang diberikan adalah ilegal, kurangnya proses penawaran yang kompetitif.

Myanmar mengumumkan bahwa mereka tidak lagi tertarik dengan proyek pembangkit listrik tenaga air skala besar. Tiga tahun lalu, Myanmar menghentikan pembangunan bendungan dengan dana dukungan Tiongkok senilai 3,6 milyar Dolar AS.

Bulan April tahun ini, para cendekiawan dalam masalah internasional memperingatkan bahwa pemerintah dari beberapa negara tertarik untuk membangun proyek kinerja, mereka jadi rentan terhadap jebakan utang dari proyek OBOR.

Seperti Sri Lanka yang gagal membayar hutang kepada Tiongkok, Pada bulan Desember tahun lalu mereka terpaksa melalui perjanjian menyerahkan hak pengelolaan pelabuhan laut Hambantota kepada perusahaan Tiongkok China Merchants Port Holdings Company Limited. Perusahaan Tiongkok tersebut menguasai 70 % dari ekuitas atas pelabuhan selama 99 tahun.

Rencana di atas jelas mengalami pertentangan di dalam negeri Sri Lanka. Bulan Januari 2017, sejumlah besar rakyat Sri Lanka memprotes pemerintah menyerahkan hak operasi pelabuhan Hambantota kepada Tiongkok. Demonstran sampai bentrok dengan polisi hingga sedikitnya 21 orang luka-luka dan 52 demonstran ditangkap.

Mantan menteri luar negeri Jerman Gabriel telah mengkritik Tiongkok di satu sisi sedang memanfaatkan proyek OBOR untuk membangun ekonomi mereka, di sisi lain, Tiongkok mempromosikan sistem nilai yang berbeda dengan Barat, dan sistem komunis itu tidak didasari kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia.

Dia menunjukkan bahwa Tiongkok telah mencoba untuk sepenuhnya membentuk dunia sesuai dengan kepentingannya sendiri. (Sinatra/asr)

Prancis Membekukan Aset 3 Orang dan Lebih 9 Perusahaan Terkait Senjata Kimia Assad

Epochtimes.id- Pemerintah Perancis mengatakan pada Jumat (18/05/2018) pihaknya telah membekukan aset tiga orang dan sembilan perusahaan yang diduga terlibat dalam pengembangan senjata kimia di Suriah.

Dalam pernyataan bersama, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan langkah itu bertujuan untuk menindak jaringan yang dicurigai membantu Pusat Studi dan Penelitian Ilmiah Suriah.

Pemerintah AS dan negara-negara lain menuduh pusat bantuan tersebut mengembangkan senjata kimia bagi pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

“Tiga orang dan sembilan perusahaan telah ditargetkan untuk peran mereka dalam penelitian dan/atau akuisisi bahan untuk pengembangan bahan kimia dan senjata balistik untuk negara ini,” bunyi pernyataan itu dilansir dari Reuters.

Pernyataan itu tidak mengungkapkan identitas individu atau perusahaan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada Jumat, 13 April 2018 malam waktu Amerika memerintahkan serangan rudal terhadap seluruh fasilitas senjata kimia Suriah.

Trump berdalih serangan untuk menghukum rezim Assad karena menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil. Angkatan Udara Inggris dan Perancis juga berpartisipasi dalam serangan itu.

Pentagon mengatakan, Presiden Trump sesuai kekuasaan yang diberikan oleh konstitusi telah menginstruksikan militer AS untuk menyerang sejumlah fasilitas senjata kimia Suriah.

Arab Saudi menyatakan dukungan untuk serangan udara yang dipimpin AS dan sekuturnya terhadap fasilitas senjata kimia Suriah.

“Kami sepenuhnya mendukung operasi militer terhadap sasaran militer di Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan, pada Sabtu (14/04/2018) dilansir dari al-Arabiya.net.

Menurut sebuah sumber di Kementerian, pejabat Saudi mengatakan operasi militer sebagai tanggapan terhadap penggunaan rezim Suriah secara terus-menerus terhadap senjata kimia yang dilarang secara internasional terhadap warga sipil yang tidak bersalah. (asr)

Cara Mengekang Beijing: Senjata Nuklir Taktis, Taiwan, dan Hak Asasi Manusia

0

WASHINGTON — Anggota Kongres mendorong tanggapan yang lebih keras terhadap agresi rezim Tiongkok yang semakin meningkat. Para saksi dalam dengar pendapat Kongres merekomendasikan penyebaran senjata-senjata nuklir taktis ke Asia, menunjukkan dukungan kuat untuk Taiwan, dan mengekspos pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok sebagai langkah cepat yang dapat mengekang upaya Beijing menuju hegemoni global.

Kenaikan ekonomi Tiongkok telah memungkinkannya untuk memperluas dengan cepat di semua domain kekuasaan dunia, dan konsensus yang berkembang telah muncul dalam beberapa tahun terakhir bahwa Amerika Serikat dapat segera sepenuhnya diusir dari kawasan Asia-Pasifik jika Beijing dibiarkan terus berlanjut pada rute perjalanannya akhir-akhir ini tanpa lawan.

Konsensus tersebut terlihat pada sidang yang diadakan pada tanggal 17 Mei oleh House Permanent Select Committee on Intelligence berjudul “Open Hearing on China’s Worldwide Military Expansion.”

Dalam pernyataan pembukaannya, Ketua Devin Nunes (R-Calif.) Menggambarkan sidang tersebut sebagai bagian dari upaya yang akan meluas selama beberapa bulan mendatang menyoroti ancaman Tiongkok terhadap kepentingan ekonomi dan keamanan Amerika.

“Partai Komunis Tiongkok (PKT) terlibat dalam perjuangan total, yang berlarut-larut untuk supremasi regional dan global,” kata Jim Fanell, pensiunan Kapten Angkatan Laut AS yang memiliki hampir 30 tahun pengalaman sebagai perwira intelijen angkatan laut yang mempelajari Asia dan militer Tiongkok.

Fanell mengatakan bahwa Beijing berusaha menggunakan “cara non kinetik” untuk mendapatkan kembali berbagai wilayah yang dianggap sebagai milik Tiongkok. Misalnya, pada tahun 2012 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada dasarnya menyerbu dan menduduki Beting Scarborough tanpa melepaskan tembakan. Sebelum itu, beting yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan yang dipertahankan oleh Filipina.

Dan Blumenthal, direktur Studi Asia di American Enterprise Institute, bersaksi bahwa agresi rezim PKT tidak hanya berasal dari keinginannya untuk tetap berkuasa, tetapi merupakan perkembangan yang tak terelakkan. PKT adalah “sebuah partai Leninis yang mengatur kekaisaran benua yang akan berlayar.”

“Mereka terus-menerus mendatangi kita dengan peperangan politik, kampanye informasi, dan propaganda. Kita telah membiarkan mereka lolos,” kata Blumenthal. Kebijakan damai AS terhadap Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir hanya memungkinkan rezim Tiongkok untuk menjadi lebih agresif, lebih otoriter, dan lebih bermusuhan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya, kata Blumenthal.

ekspnasi militer tiongkok menguasai dunia
Richard D Fisher Jr., Pusat Kajian dan Strategi Internasional, memberikan sebuah buku berjudul “Modernisasi Militer Tiongkok” kepada Rep. Devin Nunes setelah sidang dengar pendapat oleh ‘Permanent Select Committee on Intelligence’ tentang Ekspansi Militer Tiongkok ke Seluruh Dunia di Gedung Kantor DPR Rayburn di Kongres AS di Washington pada Mei 17, 2018. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

Richard Fisher, seorang rekan senior di Pusat Kajian dan Strategi Internasional, mengatakan, “Amerika Serikat dan Sekutunya mungkin hanya memiliki waktu sekitar satu dekade untuk bersiap-siap menghalangi Tiongkok dalam perjalanan menuju proyeksi kekuatan global.”

Kampanye militer, agresi, dan intimidasi rezim militer Tiongkok terhadap Taiwan yang bertetangga jelas dibahas dalam sidang tersebut. Ketika ditanya oleh Nunes mengapa Beijing telah menunjukkan “kegilaan dengan Taiwan,” Fanell mengatakan bahwa Taiwan adalah target yang tak terelakkan karena dorongan hati Beijing untuk ekspansi yang tak dapat ditahan.

“Ini adalah desain nasionalistik yang mendalam dan mereka percaya bahwa [Taiwan] adalah milik mereka,” kata Fanell.

Dia menunjukkan negara kepulauan yang demokratis tersebut, dengan mana Tiongkok memiliki pertukaran ekonomi yang luas dan berbagi warisan budaya Tiongkok yang sama, tidak menimbulkan ancaman, baik secara ekonomi maupun militer, terhadap Tiongkok. Tetapi “[jika] Taiwan bertahan sebagai demokrasi [itu] merusak legitimasi Partai Komunis Tiongkok,” kata Fanell.

Fisher melihat mendukung Taiwan sebagai kunci strategi untuk menahan Tiongkok. “Pertempuran untuk menghentikan Tiongkok dimulai di Selat Taiwan,” kata Fisher.

Kunci untuk Melawan

Meskipun mengaitkan peningkatan agresif Beijing dengan tahun-tahun kegagalan kebijakan AS, panel Kongres mengatakan bahwa belum terlambat untuk menghadapi ancaman yang terus tumbuh oleh rezim Tiongkok. Tetapi Amerika Serikat perlu bertindak cepat dan bertindak sekarang.

“Studi tentang strategi kompetitif [menuju Tiongkok] juga harus mempelajari kelemahan Tiongkok karena untuk bersaing secara efektif kita harus menempatkan kekuatan kita terhadap kerentanan mereka,” kata Blumenthal.

Ada banyak orang Tionghoa di Tiongkok yang tidak menyukai apa yang dilakukan PKT, yang harus didukung secara aktif oleh Amerika Serikat dengan memberi mereka lebih banyak informasi tentang kelakuan buruk rezim tersebut, katanya.

“Tindakan yang paling menentukan dan efisien yang bisa diambil AS hari ini adalah memindahkan senjata-senjata nuklir taktis ke pasukan kita di Asia,” kata Fisher.

Demonstrasi komitmen yang begitu drastis ini akan mengirim sinyal yang kuat kepada Korea Utara dan Tiongkok bahwa jika keseimbangan militer menjadi tidak dapat dipertahankan di masa depan, Fisher mengatakan, Amerika Serikat siap untuk melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk memastikan sekutu di wilayah tersebut melawan agresi.

agresi militer tiongkok menguasai dunia
Daniel Blumenthal, direktur Studi Asia di American Enterprise Institute, bersaksi di sidang dengar pendapat oleh ‘Permanent Select Committee on Intelligence’ tentang Ekspansi Militer Tiongkok ke Seluruh Dunia di Gedung Kantor DPR Rayburn di Kongres AS di Washington pada Mei 17, 2018. (Samira Bouaou / The Epoch Times)

Blumenthal juga mengatakan bahwa Amerika Serikat harus membuatnya sangat jelas bagi rezim Tiongkok bahwa “penggunaan kekuatan terhadap Taiwan adalah garis merah” dan akan secara definitif mengundang tanggapan AS untuk membela negara kepulauan itu. Komitmen semacam itu untuk campur tangan, menurut Blumenthal, belum dibuat jelas bagi para penguasa di Beijing, karena bahkan para pembuat kebijakan Amerika tetap tidak jelas terhadap Taiwan, setidaknya hingga saat ini.

Fisher mengatakan Amerika Serikat membutuhkan strategi jangka panjang yang komprehensif yang ditujukan untuk melawan ancaman Tiongkok. “Strategi semacam itu harus mencakup fokus militer, ekonomi, dan sekutu, dan fokus diplomatik, politik, dan informasi,” menurut Fisher.

Fokus informasi mencakup kesediaan AS untuk memanggil Beijing ketika tindakannya menekan hak asasi manusia di rumahnya dan mengancam negara-negara di luar negeri. “Orang-orang Tionghoa harus memahami bahwa menentang tindakan kediktatoran PKT semacam itu, kita tidak menentang orang-orang Tionghoa,” kata pernyataan tertulis Fisher. (ran)

ErabaruNews

Pernah Jadi Korban, Kritikan Putri Anwar Ibrahim Saat Rumah Najib Razak Digeledah Dini Hari

Epochtimes.id- Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Nurul Izzah Anwar Ibrahim mengungkapkan kekesalannya atas tindakan polisi menggeledah kediaman mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak pada Rabu dini hari hingga Kamis (17/05/2018).

Nurul Izzah mengatakan sebagai mantan korban target penggeledahan yang dialami oleh dirinya sebelumnya, ia menolak tindakan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mendatangi kediaman tokoh politik ini pada dini hari.

Menurut putri sulung Tokoh PKR, Datuk Seri Anwar Ibrahim ini semestinya prinsip keadilan dan kebijaksanaan polisi harus selalu diterapkan.

Dia mengatakan PDRM perlu ‘mendakwa, menginvestigasi secara hati-hati.’

Pada tahun 1998, sebuah tim polisi yang mengenakan pasukan komando pernah menggeledah kediaman Anwar Ibrahim di Bukit Damansara, Petaling Jaya dan melakukan operasi mereka pada pagi hari ini.

Nurul Izzah tampaknya masih mengingat memori yang terjadi 16 tahun silam ketika kediaman Ayahnya di Bukit Damansara, Petaling Jaya digerebek oleh personil polisi dan menjadi fokus kerumunan sehingga gerakan reformasi dimulai.

Penggeledahan yang dilakukan oleh aparat kepolisian berkaitan dengan skandal 1MDB yang menjerat Najib Rajak. Dia diduga terlibat korupsi terkait skandal sejumlah aset 1MDB di berbagai negara.

Ayah Nurul Izza, Anwar Ibrahim adalah musuh terbesar Najib Rajak dalam pergulatannya selama menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia. Anwar dijebloskan ke penjara oleh Najib untuk menyingkirkannya dari dunia politik Malaysia.

Namun demikian, partai pendukung Najib di koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilu yang digelar 9 Mei 2018 lalu. Hingga akhirnya Najib lengser dari kekuasaanya dan kini menghadapi segala tuntutannya hukum yang menjeratnya. (asr)

Pengacara Memar dan Reporter Hong Kong Dihajar Polisi

0

Dalam sistem peradilan yang tidak memiliki aturan hukum, sidang sederhana berubah menjadi kekerasan ketika polisi Tiongkok mencegah seorang jurnalis Hong Kong meliput di tempat kejadian.

Chui Chun-ming, juru kamera untuk Now TV, penyedia layanan TV berbayar di Hong Kong, berada di Beijing untuk meliput sidang pendisiplinan untuk Xie Yangyi, salah satu pengacara hak asasi manusia yang ditangkap dalam “insiden 709” pada tahun 2015 , ketika ratusan pengacara ditangkap di seluruh negeri. Banyak yang ditahan dan diinterogasi oleh pihak-pihak berwenang Tiongkok.

Chui dihajar ke tanah oleh polisi. Dia mengalami pendarahan di kepalanya, sementara tangan dan lututnya memar, menurut laporan dari Now TV. Dia kemudian dipaksa masuk ke mobil polisi dan ditahan selama beberapa jam. Kemudian, dia dipaksa menandatangani “pernyataan pertobatan,” di mana dia mengakui dia bereaksi berlebihan ketika polisi mendekatinya untuk mendapatkan identitasnya.

Istri Xie, Yuan Shanshan, mengatakan kepada penyiar Hong Kong RTHK bahwa ketika suaminya masuk dan menuntut agar kartu indentitas Chui dikembalikan, Xie juga dipukuli oleh polisi, lehernya memar dengan bekas cakaran. Polisi juga memaksanya masuk ke mobil polisi, dan membawanya ke sidang di Asosiasi Pengacara Beijing.

Sui Muqing, seorang pengacara hak asasi manusia dari Guangzhou, sebuah kota besar di Tiongkok selatan, menulis di akun Twitter-nya bahwa dia mencoba menghadiri sidang Xie, tetapi asosiasi tersebut mengklaim bahwa itu adalah sidang internal dan tidak terbuka untuk umum.

“Persidangan itu sendiri hanya sebuah acara untuk memberikan hukuman ilegal,” kata Sui, menambahkan, “fakta bahwa orang-orang tidak diizinkan untuk mendengarkan dalam [sidang] menunjukkan bahwa pihak berwenang Tiongkok merasa bersalah. Itu adalah bentuk penganiayaan.”

Lu Tingge, pengacara hak asasi manusia dari Provinsi Hebei Tiongkok utara, mencatat bahwa polisi Tiongkok melanggar hukum dengan menghambat wawancara juru kamera dan secara fisik menyerang seorang pengacara.

Falun Gong

Xie dipanggil untuk pemeriksaan pendisiplinan karena dia menangani kasus Xie Yiqiang (bukan saudara), seorang insinyur senior dari daerah Ningxia di Tiongkok utara, yang merupakan praktisi Falun Gong.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah ajaran spiritual Tiongkok kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral yang berdasar pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Disiplin itu sangat populer pada 1990-an di Tiongkok, hingga jumlah praktisi mencapai 100 juta, menurut perkiraan resmi. Namun pada tahun 1999, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin memerintahkan penganiayaan nasional terhadap kelompok latihan tersebut.

Sejak itu, jutaan pengikut ditangkap dan ditahan di penjara, pusat pencucian otak, dan kamp kerja paksa, menurut Pusat Informasi Falun Dafa.

Xie Yiqiang, yang mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996, telah dipenjara selama lebih dari tujuh tahun karena keyakinannya tersebut, menurut Minghui.org, sebuah situs web yang didedikasikan untuk pelaporan penganiayaan Falun Gong di Tiongkok.

“Saya menolak untuk melepaskan keyakinan saya. Jadi mereka menggunakan tongkat untuk membuka mata saya dan mencegah saya tidur. Mereka memasukkan tongkat ke lubang hidungku. Mereka memutar kelopak mata saya dan menjentikkan bola mata saya,” kata Xie Yiqiang kepada Minghui.org, mengingat bagaimana dia disiksa saat dipenjara di Penjara Yinchuan di Ningxia. Dia dibebaskan pada akhir tahun 2012 setelah menjalani hukuman empat tahun.

Pada September 2016, Xie Yiqiang diculik lagi oleh polisi. Dia dijatuhi hukuman dua tahun empat bulan penjara. Kemudian, dia menyewa Xie Yangyi sebagai salah satu pengacara pembelanya untuk mengajukan banding atas hukumannya. Namun seruan itu tidak berhasil. Pengadilan memberinya hukuman yang lebih lama, tiga tahun dan enam bulan pada bulan Agustus 2017. Xie Yiqiang mengajukan banding lain dua bulan kemudian.

Pada 7 Mei, Xie Yangyi menerima pemberitahuan dari Asosiasi Pengacara Beijing meminta kehadirannya untuk sidang pendisiplinan.

Kecaman

Di Hong Kong, banyak yang mengecam bagaimana Chui juru kamera diperlakukan di Beijing.

“Insiden ini adalah kegagalan total untuk memahami bahwa di bawah ‘satu negara, dua sistem,’ media Hong Kong harus menerima perlindungan paling dasar,” pengacara pro-demokrasi Claudia Mo mengatakan kepada publikasi online Hong Kong Free Press (HKFP), merujuk pada doktrin yang seharusnya menjamin pemerintahan independen Hong Kong setelah kota tersebut dikembalikan ke kedaulatan Tiongkok pada tahun 1997.

Kwok Ka-ki, seorang anggota parlemen dari Partai Sipil, memperingatkan bahwa wartawan Hong Kong mungkin harus berhenti meliput berita di Tiongkok, karena serangan kekerasan terhadap Chui telah menunjukkan bahaya yang mereka hadapi, lapor media Hong Kong, The Standard. Kwok juga mengkritik pemerintah Hong Kong karena gagal mengecam serangan itu secara terbuka.

“Pemerintah [Hong Kong] harus mendekati pemerintah Beijing untuk memastikan bahwa kebebasan pers dapat terjamin di daratan tersebut,” kata Wu Chi-wai, ketua Partai Demokrat. (ran)

ErabaruNews

Amerika Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap Perusahaan yang Terkait dengan Hisbullah

0

EpochTimesId – Amerika Serikat berusaha mencekik sumber pendanaan untuk Hezbollah yang didukung Iran. Amerika menjatuhkan sanksi pada perwakilan Hezbolah Iran, serta pemodal besar dan lima perusahaannya di Eropa, Afrika Barat, dan Timur Tengah, Kamis (17/5/2018).

Departemen Keuangan AS mengatakan Mohammad Ibrahim Bazzi adalah seorang pemodal Hizbullah yang beroperasi melalui Belgia, Libanon dan Irak. Dia merupakan rekan dekat dari mantan presiden Gambia Yahya Jammeh, yang dituduh memperoleh kekayaan besar selama pemerintahannya berkuasa beberapa dekade.

Amerika juga menjatuhkan sanksi pada perwakilan Hezbollah untuk Iran, Abdallah Safi Al-Din, yang dikatakan sebagai penghubung antara Hizbullah dan Iran dalam masalah keuangan.

Departemen itu mengatakan, pihaknya telah memasukkan daftar hitam layanan energi Belgia konglomerat Global Trading Group; Perusahaan perminyakan Gambia, dan Euro African Group.

“Africa Middle East Investment Holding yang berbasis di Lebanon, Grup Investasi Premier SAL Lepas Pantai dan Grup Ekspor-impor Layanan Pengawalan Mobil. Semua ditunjuk karena mereka dimiliki atau dikendalikan oleh Bazzi,” kata Departemen Keuangan AS.

“Tindakan biadab dan bejat salah satu pemodal Hizbullah yang paling terkemuka tidak dapat ditoleransi,” ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, dalam sebuah pernyataan.

“Pemerintahan ini akan mengekspos dan mengganggu Hezbollah dan jaringan teror Iran dalam setiap kesempatan, termasuk mereka yang memiliki hubungan dengan Bank Sentral Iran,” kata Mnuchin.

Sanksi-sanksi itu merupakan salah satu langkah baru yang ditujukan kepada Iran dan Hizbullah sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pekan lalu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dijadwalkan untuk menguraikan dalam pidato di Washington pada hari Senin (21/5/2018) terkait rencana Amerika Serikat untuk membangun koalisi. “Untuk melihat lebih dekat pada apa yang terlihat sebagai kegiatan destabilisasi Iran,” kata juru bicara Heather Nauert, kepada wartawan di Departemen Luar Negeri.

Dalam salah satu gerakan terbesar minggu ini yang bertujuan untuk mengawasi operasi luar negeri Iran, Departemen Keuangan memberi sanksi kepada gubernur bank sentral Iran, Valiollah Seif.

Pada hari Rabu, Amerika Serikat, yang didukung oleh negara-negara Teluk, memberlakukan sanksi tambahan terhadap dua pemimpin utama Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah dan Naim Qassem. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Wakil Direktur Pusat Donasi Organ Dihukum karena Korupsi

0

Seorang pejabat yang terkait dengan sistem donasi organ Tiongkok telah dijatuhi hukuman karena korupsi.

Xie Xianci, wakil direktur pusat pengelolaan donasi organ di Provinsi Jiangxi, Tiongkok tenggara dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Rakyat di Distrik Qingyunpu, yang terletak di ibukota Jiangxi Kota Nanchang. Xie dijatuhi hukuman dua tahun penjara, dengan penangguhan hukuman selama dua tahun enam bulan, dan denda 100.000 yuan (sekitar $15.700), menurut koran The Paper yang dikelola pemerintah.

Dia dituduh telah menerima suap sebesar 712.500 yuan (sekitar $111,890), termasuk dari Rumah Sakit Rakyat Provinsi Jiangxi, Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang, dan Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Nanchang.

Sebagai imbalan atas suap tersebut, Xie menggunakan posisinya untuk “membantu rumah sakit dalam pengadaan organ-organ yang disumbangkan untuk transplantasi,” serta mendapatkan dokumen donasi yang diperlukan. Misalnya, di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang, Xie dibayar 10.000 yuan ($1.570) untuk setiap operasi transplantasi yang dilakukan di rumah sakit.

Menurut The Paper, sistem pengelolaan donasi organ Jiangxi didirikan pada Juni 2015. Xie ditangkap pada November tahun berikutnya. Hukuman itu dikeluarkan pada bulan Desember 2017, tetapi dokumen resmi tentang hukumannya baru-baru ini dibuat secara online, menurut The Paper.

Tidak jelas bagaimana Xie bisa lebih mudah mendapatkan organ yang disumbangkan setelah disuap, atau apakah rumah sakit lain harus menunggu lebih lama untuk organ yang disumbangkan jika mereka tidak menyuap Xie.

Namun, tiga rumah sakit yang menerima suap dari Xie memiliki kesamaan, mereka telah disebut oleh Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong (WOIPFG), sebuah LSM yang berbasis di AS, karena peran mereka dalam pengambilan organ secara paksa dari para praktisi latihan spiritual Falun Gong.

Lebih khusus lagi, sembilan dokter di Rumah Sakit Rakyat Provinsi Jiangxi, 17 dokter di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Nanchang, dan tujuh dokter di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Nanchang, telah disebut oleh WOIPFG karena keterlibatan mereka dalam pengambilan organ paksa.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral. Praktik ini semakin populer di Tiongkok selama tahun 1990-an, tumbuh menjadi sekitar 100 juta praktisi pada tahun 1999, menurut beberapa media Barat yang mengutip para pejabat Tiongkok.

Kemudian pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin khawatir popularitasnya akan merusak otoritas Partai maka meluncurkan kampanye nasional pada 20 Juli 1999, untuk membasmi latihan tersebut.

Jiang memobilisasi aparat keamanan negara untuk menangkap dan menahan praktisi, di mana mereka disiksa dan kadang-kadang, dibunuh. Lebih dari 4.000 praktisi dikonfirmasi telah meninggal akibat penyiksaan dan pelecehan saat dalam tahanan, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, disebabkan sulitnya mendapatkan informasi dari Tiongkok, menurut Pusat Informasi Falun Dafa, kantor pers kelompok tersebut.

Industri transplantasi organ Tiongkok berada di bawah pengawasan internasional setelah penyelidikan ekstensif oleh pengacara hak asasi manusia David Matas dan mantan Menteri Luar Negeri Kanada untuk kawasan Asia-Pasifik, David Kilgour, di mana mereka menyimpulkan bahwa rezim Tiongkok telah secara sistematis mengambil organ dari para tahanan nurani, termasuk praktisi Falun Gong. Mereka yang organnya diambil secara paksa mati di dalam prosesnya.

Kecaman internasional akhirnya menekan rezim Tiongkok untuk berjanji mereformasi, termasuk dengan membentuk sistem donasi organ, China Organ Transplant Response System (COTRS) pada tahun 2013. Namun, laporan berita telah muncul bahwa pasien yang mengunjungi Tiongkok untuk operasi transplantasi masih dapat menemukan organ yang cocok hanya dalam beberapa hari dan minggu.

Sementara itu, Tiongkok belum memberlakukan peraturan yang secara tegas melarang pengadaan organ tubuh dari para tahanan. Para pakar medis dan kelompok-kelompok pemerintah telah menyatakan keprihatinan bahwa reformasi tersebut belum benar-benar terjadi.

Pada bulan April, Parlemen Inggris mengadakan dengar pendapat tentang pengambilan organ di Tiongkok, yang mengutip para ahli yang menemukan bahwa praktik pengambilan organ secara paksa dari para tahanan nurani ada pada skala “industri.” (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Calon Menantu Kerajaan Inggris Pastikan sang Ayah Tidak Hadiri Pernikahannya

0

EpochTimesId – Aktris Amerika Serikat, Meghan Markle menegaskan ayahnya tidak akan menghadiri pernikahannya dengan Pangeran Harry, cucu dari Ratu Elizabeth. Meghan mengakhiri spekulasi selama berhari-hari, Kamis (17/5/2018) waktu Eropa.

Ayah Markle, Thomas, awalnya direncanakan akan menggandeng putrinya di lorong pada upacara yang megah di Kapel St. George di Kastil Windsor, Sabtu (19/5/2018) waktu setempat.

Tetapi mantan direktur pencahayaan untuk opera sabun TV dan komedi situasi itu memberikan serangkaian pernyataan kontradiktif, tentang apakah dia akan berada di sana. Situs web selebriti yang berbasis di Los Angeles, TMZ.com mengatakan dia telah menjalani operasi jantung pada hari Rabu (16/5/2018).

“Sayangnya, ayah saya tidak akan menghadiri pernikahan kami. Saya selalu merawat ayah saya dan berharap dia dapat diberikan ruang yang dia butuhkan untuk fokus pada kesehatannya,” kata Meghan Markle dalam sebuah pernyataan.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menawarkan pesan dukungan yang banyak. Tolong tahu berapa banyak Harry dan saya berharap dapat berbagi hari istimewa kami dengan Anda pada hari Sabtu.”

Souvenir perayaan Royal Wedding terlihat dijual menjelang pernikahan Pangeran Harry Inggris dan tunangannya Meghan Markle, di Oxford Street di London, Inggris, 11 Mei 2018. (Toby Melville/Reuters/The Epoch Times)

Pernikahan pada hari Sabtu akan menjadi pertunjukan megah dengan arak-arakan warga Inggris. Parade ini kemungkinan juga akan menarik khalayak dunia yang besar.

Para pendukung berharap persatuan salah satu bangsawan paling populer dan aktris Amerika yang glamor. Sang Istri, seorang janda dengan ayah kulit putih dan ibu keturunan Afrika-Amerika, akan menghidupkan kembali geliat kerajaan.

Namun, banyak dari persiapan yang direncanakan dengan seksama dan tersusun atas upacara itu dibayangi oleh ketidakpastian tentang kondisi ayah Markle.

Ibunya, Doria Ragland, seorang instruktur yoga dan pekerja sosial, telah tiba di Inggris. Dia dijadwalkan bertemu dengan ratu berusia 92 tahun dan suaminya Pangeran Philip, 96, pada hari Kamis waktu setempat. (Reuters/The Epoch Times/waa)