Home Blog Page 1953

Ekuador dan Peru Perketat Syarat Masuk untuk Warga Venezuela

0

EpochTimesId – Warga negara Venezuela yang memasuki Ekuador dan Peru akan diminta untuk menunjukkan paspor mereka, bukan kartu identitas nasional seperti kebiasaan selama ini. Pemerintah Ekuador dan sumber resmi Peru mengatakan hal itu pekan lalu, di tengah kekhawatiran atas membludaknya migran ekonomi akibat gelombang krisis.

Ekuador dan Peru sebelumnya masih mengizinkan WN Venezuela untuk masuk menggunakan kartu ID nasional. Itu memberikan harapan pada WN Venezuela yang putus asa, dengan rute perjalanan lintas negara yang lebih mudah dalam meninggalkan negara mereka yang dilanda krisis.

“Mulai Sabtu ini pemerintah akan meminta siapapun yang memasuki Ekuador untuk menunjukkan paspornya,” kata Menteri Dalam Negeri Ekuador, Mauro Toscanini.

Kementerian Luar Negeri kemudian mengatakan, aturan itu hanya akan berlaku khusus untuk WN Venezuela.

Ekuador mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi, bulan ini. Pengumuman itu menyusul lonjakan migran Venezuela yang melintasi perbatasan Ekuador-Kolombia di pegunungan Andean.

Pihak berwenang mengatakan ada hingga 4.500 orang Venezuela menyeberang setiap harinya. Padahal, dalam kondisi normal, biasanya hanya sekitar 500 hingga 1.000 orang per hari.

Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Ekuador mengatakan kepada radio setempat bahwa sekitar 600.000 orang Venezuela telah memasuki negara itu sepanjang tahun ini. Sekitar 109.000 orang akhirnya memilih tinggal di sana. Mereka tidak kembali ke Venezuela atau melanjutkan perjalanan ke negara lain.

Mereka umumnya tidak mampu membeli tiket penerbangan dan sering mendapatkan upah minim hanya beberapa dolar sebulan. Ada pula orang-orang Venezuela yang naik bus selama beberapa hari melintasi Amerika Selatan, banyak yang melewati Ekuador dalam perjalanan ke selatan menuju Peru atau Chili.

Peru juga berencana segera menerapkan wajib paspor bagi warga Venezuela. Dua sumber pemerintah mengatakan dengan syarat anonimitas menjelang pengumuman yang tertunda.

Pejabat imigrasi memperkirakan bahwa ada hampir 400.000 orang Venezuela di Peru, yang sebagian besar masuk tahun ini.

Sekitar 20 persen orang Venezuela memasuki Peru tanpa paspor. Menteri dalam negeri Peru mengatakan hal itu awal pekan ini.

Orang Venezuela menjual makanan atau pernak-pernik di jalanan telah menjadi pemandangan umum di Lima dan Quito. Ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat, bahwa para migran akan mengambil alih pekerjaan mereka dan meningkatkan kejahatan.

Presiden Ekuador, Lenin Moreno adalah politisi sayap kiri seperti rekannya dari Venezuela, Nicolas Maduro. Namun, dia sudah mulai menjauhkan diri dari Caracas sejak menjabat tahun lalu.

Presiden Peru aliran tengah, Martin Vizcarra, mengambil alih kekuasaan pada Maret 2018. Pendahulunya, Pedro Pablo Kuczynski, seorang kritikus vokal Maduro, mengundurkan diri akibat skandal. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Gempa Magnitudo 7.0 Kembali Mengguncang Lombok, Masyarakat Mendengar Suara Gemuruh

0

Epochtimes.id.  Gempabumi dengan kekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok dan daerah sekitarnya. BMKG melaporkan gempabumi berkekuatan 7 SR dengan pusat gempa di laut, 30 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km terjadi pada Minggu (19/8/2018) pukul 21.56 WIB. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko BNPB telah melakukan konfirmasi ke BPBD untuk mengetahui dampak gempa.

Menurut Sutopo, guncangan gempa dirasakan keras Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Lombok Barat dan Kota Mataram selama 5-10 detik.

Bahkan, gempa dirasakan sedang di Bali seperti di Jembrana, Kota Denpasar, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Kulungkung dan Buleleng selama 5-10 detik. Gempa juga dirasakan ringan di Jawa Timur bagian timur dan Makassar.

“Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah di Lombok. Sebagian masyarakat histeris karena merasakan guncangan gempa yang lebih keras dibandingkan sebelumnya,” jelas Sutopo.

Mereka mendengar suara gemuruh yang kemungkinan berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani. Belum dapat dipastikan dampak gempa karena listrik padam dan komunikasi mati di Lombok Timur.

Kondisi listik PLN padam di seluruh Lombok. Kondisi gelap gulita sehingga menyulitkan untuk memperoleh informasi dampak gempa.

Gubernur NTB telah mengimbau pada masyarakat Lombok untuk tetap waspada dan tenang. Bagi masyarakat di sekitar Sembalun dan Sambelia Lombok Timur agar menjauhi perbukinan. Masyarakat agar menjauhi bangunan dan rumah yang sudah tidak memenuhi standar keamanan. Aktivitas pendidikan pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang ditentukan kemudian.

Gempa dirasakan keras di Lombok Timur yang paling berdekatan dengan pusat gempa. Gempa dirasakan VI MMI di Lombok Timur. Berdasarkan laporan dari aparat di Lombok Timur belum dapat dipastikan berapa korban jiwa dan kerusakan. Situasi listrik padam. Gempa susulan masih terasa. Warga mengamankan diri dan mengungsi di lapangan yang ada dan menjauhi bangunan-bangunan.

Di Kecamatan Sembalun Lombok Timur, evakuasi warga yang sedang dirawat di Pustu Sembalun menuju Rumah sakit Lapangan Yonkes di Lapangan Sembalun. Masyarakat juga diarahkan mengungsi di lapangan Sembalun. Beberapa rumah dan bangunan roboh.

Banyak bangunan roboh di Kecamatan Sambelia. Masyarakat berkumpul di lapangan dan di tempat yang aman. Masyarakat merasakan trauma dengan gempa.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah berkoodinasi dengan Panglima TNI terkait pengiriman bantuan logistik dan peralatan menyusul gempa susulan 7 SR. Pesawat-pesawat Hercules TNI di Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta  dan Lanud Abdurahman Saleh di Malang disiakan untuk mengangkut bantuan. Termasuk kapal KRI jika diperlukan. Menteri BUMN akan lebih meningkatkan operasi pasar beras dan kebutuhan-kebutuhan dasar di Lombok. (asr)

Gempa Magnitudo 5,4 dan 6,5 Kembali Mengguncang Lombok

0

Epochtimes.id- Gempa susulan kembali mengguncang wilayah Lombok. BMKG melaporkan gempa susulan yang dirasakan terjadi 2 kali yaitu 5,4 SR dan 6,5 SR.

Gempa pertama dengan kekuatan 5,4 SR terjadi pada pusat gempa 25 km timur laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 pada Minggu (19/8/2018) pukul 10.06 WIB.

Kemudian gempa kedua dengan kekuatan 6,5 SR dengan episentrum 32 km timur laut Lombok Timur NTB pada kedalaman 10 km pada (19/8/2018) pukul 11.06 WIB. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data Infromasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko BNPB telah melakukan analisis dan konfirmasi dampak gempa Lombok ke BPBD. Guncangan gempa dirasakan keras selama 4-8 detik dirasakan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Lombok Tengah.

Guncangan sedang selama 4-6 detik dirasakan di Kota Mataram, Kota Denpasar, Jembrana, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Tabanan, Klungkung dan Buleleng.

Menurut Sutopo, masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah atau tenda pengungsian di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Barat.

“Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa,” ungkapnya.

Guncangan paling keras dirasakan di Lombok Timur. Masyarakat di Sembalun Lombok Timur, yang sedang bekerja di kebun dan berkendara motor di jalan, segera berlarian mencari tempat aman. Mereka meninggalkan kebun dan sepeda motornya.

Masyarakat bertambah trauma dengan gempa-gempa susulan, apalagi gempa yang dirasakan keras.

Di Bali, masyarakat dan wisatawan merasakan guncangan ringan hingga sedang. Sebagian segera keluar rumah dan bangunan.

“Tidak ada kepanikan. Belum ada laporan dampak gempa,” jelas Sutopo. (asr)

Produsen Sepatu Hong Kong di Tiongkok Terancam Bangkrut oleh Tarif

0

Para pembuat sepatu Hong Kong baru-baru ini mengungkapkan kekhawatiran bahwa keuntungan mereka akan terpengaruh oleh perang perdagangan AS-Tiongkok, terutama karena Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia sedang mempertimbangkan peningkatan tarif hingga 25 persen dari 10 persen untuk barang-barang Tiongkok senilai $200 miliar.

Ketua dua asosiasi perdagangan alas kaki utama di Hong Kong mengindikasikan bahwa karena pesanan dari Amerika Serikat mencapai sekitar 80 persen dari bisnis mereka, industri alas kaki Hong Kong akan menghadapi tantangan besar. Banyak perusahaan alas kaki Hong Kong memiliki pabrik di Tiongkok.

Sementara alas kaki saat ini tidak ada dalam daftar barang-barang Tiongkok yang telah diusulkan pemerintah AS untuk putaran terakhir tarif AS, industri tersebut cemas setelah Trump mengatakan bahwa ia siap untuk memperpanjang tarif untuk semua impor dari Tiongkok, kira-kira senilai $500 miliar .

Perwakilan industri alas kaki Hong Kong baru-baru ini mengatakan kepada media lokal bahwa mereka memperkirakan banyak pabrik di Tiongkok akan tutup atau terpaksa untuk keluar dari Tiongkok musim semi mendatang. Selain itu, 70 persen produsen alas kaki harus mengurangi skala operasi mereka.

Statistik dari Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat alas kaki Hong Kong telah memindahkan fasilitas produksi ke daratan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya biaya operasi di Hong Kong. Pada Desember tahun lalu, jumlah karyawan di industri alas kaki di Hong Kong telah turun setengah dalam periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara itu, beberapa produsen alas kaki diklasifikasikan sebagai bisnis impor dan ekspor setelah pabrik mereka dipindahkan ke Tiongkok. Pada akhir tahun lalu, ada 1.110 perusahaan ekspor dan impor alas kaki di Hong Kong, mewakili penurunan 15,2 persen tahun ke tahun. Sementara itu, jumlah karyawan di bidang ini turun menjadi 5.440, turun 17,2 persen dari tahun ke tahun dalam periode yanga sama.

Menurut Ben Cheung, presiden Asosiasi Alas Kaki Hong Kong (Hong Kong Footwear Association), saat ini ada sekitar 2.000 pabrik alas kaki milik Hong Kong di Tiongkok daratan. Dia mengatakan kepada koran Hong Kong, Oriental Daily News pada 6 Agustus bahwa di bawah perang dagang saat ini, dia yakin jumlah tersebut akan berkurang.

Cheung juga mencatat bahwa itu berisiko bagi produsen Hong Kong untuk menerima pesanan alas kaki bermerek dari AS. Namun, jika mereka menerima pesanan-pesanan tersebut, mereka harus memproduksinya. Periode puncak produksi berlangsung dari Agustus hingga Oktober, sedangkan November adalah periode puncak pengiriman. Diperkirakan ekspor alas kaki akan menurun pada kuartal keempat setelah Natal.

Frank Leung, ketua Federation of Hong Kong Footwear, juga mengatakan kepada surat kabar bahwa masalah kemungkinan akan muncul awal tahun depan. Dia memperkirakan bahwa ekspor alas kaki Hong Kong akan jatuh sekitar Tahun Baru Tiongkok.

Leung sangat khawatir pembeli AS akan mengurangi atau bahkan menghentikan pesanan sama sekali, yang akan membahayakan mata pencaharian karyawan alas kaki Hong Kong. Dia mengatakan bahwa investasi besar di Tiongkok telah ditangguhkan dan mengingatkan anggota asosiasi untuk berinvestasi dengan hati-hati.

“Kami tidak tahu berapa lama [perang dagang] akan berlangsung,” katanya. “Semua mungkin mati sebelum akhir perang tersebut!” (ran)

Wina Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia

0

EpochTimesId – Ibukota Austria, Wina dinobatkan sebagai kota yang paling layak dihuni di dunia. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah kota di Eropa menjadi yang teratas.

Wina mengalahkan Melbourne di Australia dalam survei Economist Intelligence Unit (EIU) tahunan. Survei menetapkan 140 kota di seluruh dunia dalam daftar peringkat.

Indeks Kehidupan Global menggunakan faktor-faktor seperti stabilitas sosial politik, pendidikan, perawatan kesehatan, dan kejahatan, untuk menentukan peringkat kota.

Editor survei, Roxana Slavcheva mengatakan kepada BBC bahwa faktor keamanan telah meningkatkan di beberapa kota Eropa barat. Fakta itu menempatkan Wina di bagian atas daftar, sekaligus menunjukkan ada pengembalian relatif terhadap stabilitas di sebagian besar negara-negara Eropa.

Sebelumnya, Melbourne menduduki peringkat teratas selama tujuh tahun berturut-turut. Akan tetapi, tahun ini kota Australia itu berada di urutan kedua. Sydney dan Adelaide, bagaimanapun, masih bertahan di peringkat 10 teratas.

Kota Paling Tidak Layak Huni
Survei itu juga mengungkapkan daftar kota paling akhir dalam daftar layak dihuni, yang tahun ini urutan terbawah adalah Damaskus di Suriah. Kemudian diikuti oleh Dhaka di Bangladesh, serta Lagos di Nigeria.

“Sepuluh kota di bagian bawah survei semua memiliki masalah dengan perang, kerusuhan sipil, atau kejahatan,” kata Economist Intelligence Unit.

Beberapa kota paling berbahaya di dunia seperti Kabul dan Baghdad tidak termasuk dalam survei.

“Sementara dalam beberapa tahun terakhir kota-kota di Eropa dipengaruhi oleh penyebaran ancaman terorisme yang dirasakan di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan tindakan keamanan. Namun, tahun lalu mereka telah kembali kepada keadaan normal,” kata EIU dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

“Pesaing jangka panjang untuk peringkat pertama, Wina, telah berhasil menggusur Melbourne dari posisi teratas karena peningkatan peringkat kategori stabilitas ibukota Austria itu,” kata lembaga survei itu, mengacu pada salah satu metode yang digunakan untuk menentukan peringkat kota.

Memang, faktor keamanan adalah peringkat stabilitas yang menyumbang poin untuk posisi teratas bagi Wina. Baik Wina dan Melbourne, juga mendapat poin maksimum dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

“Wina juga memiliki tingkat kejahatan rendah,” kata editor survei, Roxana Slavcheva.

“Salah satu subkategori yang (otoritas kota) Wina lakukan dengan sangat baik adalah prevalensi kejahatan kecil. Mereka terbukti menjadi salah satu kota teraman di Eropa,” katanya kepada Reuters.

Kota-Kota Besar Tidak Menyenangkan
EIU mengatakan bahwa mereka cenderung memilih kota-kota menengah di negara-negara kaya. Karena kota-kota yang lebih besar dan lebih ramai sering memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan tekanan pada infrastruktur.

Di Wina, misalnya, angkutan umum efisien dan biaya rendah. Dengan populasi sekitar 1,8 juta dan banyak ruang hijau, klaimnya sebagai kota paling menyenangkan di dunia tampaknya akan terus berlanjut.

London, sementara itu, hanya berada di peringkat ke-48.

Namun, Manchester di utara Inggris menunjukkan peningkatan terbesar dari setiap kota di Eropa. Kota itu naik 16 tempat ke posisi 35 dalam daftar peringkat.

Tahun lalu, survei menurunkan peringkat Manchester menyusul serangan teroris yang membuat 22 orang tewas.

Slavcheva mengatakan kepada BBC, bahwa Manchester telah menunjukkan ketahanan dalam pemulihan kota dari serangan teroris, baru-baru ini, yang sebelumnya mengguncang stabilitas.

Sepuluh kota yang paling layak huni 2018;
1. Wina, Austria
2. Melbourne, Australia
3. Osaka, Jepang
4. Calgary, Kanada
5. Sydney, Australia
6. Vancouver, Kanada
7. Tokyo, Jepang
8. Toronto, Kanada
9. Kopenhagen, Denmark
10. Adelaide, Australia.

Sepuluh kota yang paling tidak layak huni 2018;
1. Damaskus, Suriah
2. Dhaka, Bangladesh
3. Lagos, Nigeria
4. Karachi, Pakistan
5. Port Moresby, Papua Nugini
6. Harare, Zimbabwe
7. Tripoli, Libya
8. Douala, Kamerun
9. Aljazair, Aljazair
10. Dakar, Senegal.
(John Smithies/Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Kekayaan Warga Tiongkok Diperkuat oleh Utang, Tidak Semakmur Dalam Laporan

0

Banyak warga biasa Tiongkok hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan, karena masalah utang dan kesenjangan penghasilan, menurut artikel yang sekarang telah dihapus yang diterbitkan oleh seorang peneliti di lembaga think tank yang berbasis di Tiongkok, Suning Institute of Finance.

Fu Yifu, yang melakukan penelitian makroekonomi, menerbitkan sebuah artikel yang menganalisis tingkat yang berbeda dimana ekonomi Tiongkok telah tumbuh, dibandingkan dengan pertumbuhan kekayaan rumah tangga warga biasa. Postingan tersebut, yang muncul di WeChat, platform media sosial populer, telah dihapus, kemungkinan karena tidak melukiskan gambaran kemakmuran yang diinginkan rezim Tiongkok.

Fu menulis bahwa data PDB (Produk Domestik Bruto) sering disebut untuk menunjukkan kekayaan suatu negara. Dengan ukuran itu, PDB per kapita Tiongkok, yang mencapai $9.000 pada tahun 2017, dengan cepat mendekati “perangkap pendapatan menengah”: sebuah fenomena dimana setelah mencapai tingkat pendapatan menengah, pertumbuhan suatu negara terhenti dan tidak dapat melakukan lompatan ke arah ekonomi maju. Fu memperkirakan titik itu biasanya ketika PDB per kapita mencapai $12.000.

Namun, angka tersebut tidak benar-benar mencerminkan rata-rata kekayaan rumah tangga Tiongkok.

Fu sebagai gantinya menggunakan metrik lain: disposable income (pendapatan sekali pakai) per kapita.

Disposable income (pendapatan sekali pakai) adalah uang seseorang yang tersedia untuk dibelanjakan setelah membayar pajak, iuran pensiun, utang, dll

Apakah di pedesaan ataupun di kota besar, Fu menemukan bahwa pendapatan sekali pakai jauh lebih rendah daripada PDB. Pada tahun 2017, di pedesaan, penghasilan sekali pakai seseorang kurang dari seperempat PDB per kapita nasional secara keseluruhan.

Dalam hal upah, jumlahnya juga tidak optimis. Antara tahun 1978 hingga 2017, upah di kota-kota besar dan kota-kota yang sedang tumbuh sekitar 13,08 persen per tahun, dibandingkan dengan tingkat tahunan 13,76 persen di mana pendapatan keuangan publik telah tumbuh. Pendapatan itu biasanya berasal dari pajak, yang menunjukkan bahwa kekayaan negara tersebut tumbuh lebih cepat daripada kekayaan warganya.

Disparitas (perbedaan) penghasilan, masalah sosial yang sangat besar di Tiongkok, terlihat jelas dalam statistik lain: 90 persen pekerja di negara itu memperoleh kurang dari 50 persen dari upah, sementara 10 persen sisanya, para eksekutif dan staf perusahaan yang bekerja dalam industri yang dimonopoli,  membawa pulang lebih dari 50 persen upah atau gaji.

Masalah serius lainnya yang melumpuhkan warga biasa adalah utang. Pada tahun 2017, utang rumah tangga mencapai 49 persen dari PDB; naik dari 18 persen pada tahun 2008, dan hanya 3 persen pada tahun 1996.

Ini telah menghasilkan penampilan Tiongkok: Setiap bulan, seseorang mendapat 30.000 yuan (sekitar $4.300), tetapi harus hidup seperti hanya ada 3.000 yuan ($430).

Artikel Fu mencatat bahwa realitas kehidupan orang Tiongkok mirip dengan adegan dari drama TV Tiongkok populer yang ditayangkan pada tahun 2009, berjudul “Dwelling Narrowness.”

Salah satu dari tokoh film tersebut berbicara tentang beban keuangan yang dihadapinya: hipotek; pakaian dan makanan; uang sekolah untuk penitipan anak; uang yang digunakan untuk menyuap orang agar bisa mengatasi masalah; biaya transportasi; tagihan telepon seluler; biaya manajemen properti; tagihan air, gas, dan listrik.

Masalah utang Tiongkok sangat serius. Dana Moneter Internasional (IMF) merilis penilaian stabilitas keuangan sekali dalam lima tahun di seluruh dunia pada bulan Desember lalu. Menghitung total utang Tiongkok, termasuk pemerintah pusat dan daerah, perusahaan, dan rumah tangga, jumlahnya 2,55 kali PDB. Itu adalah peningkatan yang signifikan dari laporan sebelumnya, yang mencatat utang sebesar 1,8 kali PDB.

Dan meskipun pemerintah Tiongkok berbicara tentang kemakmuran, sebagian besar penduduk tetap miskin. Menurut data Bank Dunia, sekitar 493 juta, atau 36 persen populasi Tiongkok, hidup hanya dengan $5,50 sehari atau kurang. (ran)

Warga Tiongkok Tercekik oleh Tarif Pembalasan Tiongkok untuk Produk Pertanian AS

0

Kartu truf Beijing dalam perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah melemparkan tarif pembalasan atas produk-produk pertanian AS, tetapi keinginan rezim Tiongkok tersebut kemudian semakin bergantung pada pertanian dalam negeri mungkin telah menjadi bumerang. Produksi pertanian di Tiongkok merosot pada paruh pertama tahun 2018, yang memiliki efek membuat barang-barang lebih mahal bagi warganya.

Pada tanggal 6 Juli, kedelai, jagung, gandum, kapas, beras, dan kacang-kacangan dari AS dipukul dengan pajak 25 persen, sebagai tanggapan terhadap paket tarif pertama pemerintah Trump senilai $34 miliar untuk barang-barang Tiongkok.

Di Sina Weibo, setara dengan Twitter di Tiongkok, beberapa pengguna internet Tiongkok kesal karena masyarakat harus membayar biaya untuk perang dagang yang berkepanjangan tersebut.

“Siapa yang rugi karena tarif ini? Pada akhirnya, kita yang membayar tarif-tarif itu dan karena itu kita sedang terkena hukuman!” kata seorang pengguna.

Turunnya produksi pertanian dan tarif-tarif yang dikenakan pada impor AS telah mengakibatkan harga yang lebih tinggi pada barang-barang konsumsi di dalam Tiongkok. Meskipun statistik resmi menunjukkan bahwa ada peningkatan 2,1 persen indeks harga konsumen (IHK) pada bulan Juli dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, peningkatan yang sebenarnya mungkin jauh lebih besar.

Wu, seorang penduduk Provinsi Hubei, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia (RFA) bahwa harga daging babi lokal telah meningkat 25 persen, menjadi 10 yuan ($1,45) per “jin” (satuan berat dalam bahasa Mandarin yang setara dengan 21 ons) dari 8 yuan ($1,16) pada bulan Mei dan Juni.

Tiongkok adalah konsumen kedelai dan gandum terbesar di dunia. Mereka mengimpor kedelai senilai $14 milyar dan gandum senilai $391 juta dari Amerika Serikat pada tahun2017. Tiongkok juga membeli jagung dari Amerika Serikat, mengimpor jagung senilai $160 juta pada tahun 2017. Tetapi dengan tarif yang diberlakukan tersebut, produksi domestik belum cukup untuk memenuhi permintaan.

Sementara itu, kekeringan yang pertama melanda pada awal tahun dan baru akhir-akhir ini berganti musim adalah salah satu alasan mengapa produksi domestik kedelai dan jagung menurun tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, menurut Securities Times yang dikelola pemerintah. Di Tiongkok, hasil panen kebanyakan digunakan untuk membuat pakan ternak dan minyak goreng.

Baru-baru ini, tongkol jagung yang dipanen dari banyak pertanian di kota-kota timur laut Shenyang dan Fuxin, Provinsi Liaoning, telah terpengaruh karena kurangnya hujan.

Kekeringan juga melanda “sabuk jagung emas” Tiongkok, daerah Kota Gongzhuling di Provinsi Jilin, dengan keras. Feng Jun, seorang petani di Kabupaten Liufangzi di Gongzhuling, mengatakan kepada Securities Times bahwa kawasan itu telah mengalami kekeringan sejak awal tahun ini. Hujan yang cukup tidak turun sampai akhir Mei.

Feng memperkirakan produksi jagung tahunan di daerah itu akan turun 20 hingga 30 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sun Yunting, manajer departemen pertanian di Jilin Yuntianhua, sebuah perusahaan publik yang memproduksi pupuk organik, setuju dengan prediksi yang beralamat buruk dari Feng tersebut dalam laporan Times Securities.

Turunnya hasil panen jagung tercermin dalam harga bursa berjangka hasil panen. Di Dalian Commodity Exchange yang berbasis di Liaoning, harga jagung (c1901) telah meningkat dari sekitar 1.770 yuan (sekitar $256) per ton pada bulan April menjadi sekitar 1.883 yuan (sekitar $273) pada 16 Agustus.

Selain efek cuaca yang kurang menguntungkan, petani Tiongkok cenderung lebih sedikit menanam kedelai daripada jagung karena biaya yang lebih tinggi, menurut Securities Times.

Gao Wenkun, seorang petani dari Zhuanghe, sebuah kota tingkat kabupaten di Liaoning, menjelaskan bahwa uang yang dibelanjakan untuk membeli pestisida akan meningkatkan biaya penanaman kedelai.

Menurut data dari CnGrain.com, sebuah situs web Tiongkok yang didedikasikan untuk melaporkan berita pertanian, 115 juta acre (sekitar 46.538.848 hektar) lahan pertanian diproyeksikan akan digunakan untuk menanam kedelai di tahun 2018, yang berarti 2 juta hektar lebih sedikit dari setahun sebelumnya. Hasil kedelai tahunan diperkirakan mencapai 288 juta kilogram, 500 juta kilogram berkurang dari setahun sebelumnya.

Produksi Gandum Juga Terkena Dampak

Produksi gandum di Tiongkok juga turun di paruh pertama tahun ini. Menurut statistik oleh The State Grain and Reserves Administration, sebuah lembaga di bawah Dewan Negara Tiongkok, hasil gandum di provinsi-provinsi penghasil gandum utama, termasuk Provinsi Hebei di utara, Provinsi Jiangsu di pantai timur, Shandong dan provinsi Anhui di timur, dan provinsi Henan dan Hubei di Tiongkok tengah, mencapai sekitar 36,9 juta ton pada 31 Juli, yang 18,3 juta ton lebih rendah dari jumlah selama tahun ini tahun lalu.

Henan, salah satu provinsi penghasil gandum terbesar, telah terjadi penurunan produksi gandum dari sekitar 17,4 juta ton dalam tujuh bulan pertama 2017, menjadi sekitar 7,8 juta ton selama periode yang sama tahun ini.

Pada 13 Agustus, pengiriman 70.000 ton kedelai senilai $23 juta mendarat di pelabuhan di Kota Dalian di Tiongkok timur laut, menjadikan kargo kedelai AS pertama yang harus dikenakan tarif pembalasan Tiongkok, menurut Reuters. Pengumpul biji-bijian milik negara, Sinograin, dikonfirmasi dalam faks kepada Reuters bahwa mereka akan membayar tarif, sekitar $6 juta, untuk pengiriman tersebut.

Liu Kaiming, presiden The Institute of Contemporary Observation, sebuah organisasi penelitian tenaga kerja yang berbasis di kota Shenzhen, Tiongkok selatan, mengatakan kepada RFA bahwa, meskipun Sinograin membayar tarif tersebut, biaya yang lebih tinggi akhirnya akan ditanggung oleh rakyat. (ran)

Amerika Meksiko Bentuk Tim Gabungan Perangi Kartel Narkoba

0

EpochTimesId – Amerika Serikat dan otoritas penegak hukum Meksiko akan membentuk tim gabungan yang berbasis di Chicago. Mereka akan menargetkan penangkapan terhadap para pemimpin dan sumber keuangan kartel narkoba yang mengirimkan opioid ke AS. Opioid dituding sebagai penyebab meningkatnya lonjakan kematian akibat overdosis di AS.

Upaya baru ini dilakukan di tengah ketegangan hubungan antara dua negara tetangga. Ketegangan yang masih terjadi sekitar empat bulan sebelum Presiden Meksiko terpilih, Andres Manuel Lopez Obrador, seorang nasionalis berhaluan kiri, akan mengambil alih kekuasaan.

Lopez Obrador telah berjanji untuk mengubah strategi perang Meksiko terhadap kartel narkoba dan ingin mengubah aturan hukum. Dia ingin menekankan negosiasi damai dan amnesti untuk menghadapi kartel, daripada kebijakan garis keras yang justru dituding memicu peningkatan kekerasan.

Namun, Lopez juga mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat.

“Kami yakin presiden republik (Meksiko) berikutnya akan bersedia berkolaborasi dalam perang melawan kejahatan terorganisir,” kata Felipe de Jesus Munoz Vazquez, wakil jaksa agung Meksiko untuk penyelidikan khusus unit kejahatan federal, kepada konferensi pers gabungan AS-Meksiko di Chicago.

Tim Kampanye Lopez Obrador tidak memberikan komentar langsung. Tetapi calon menteri keamanannya di masa depan, Alfonso Durazo, telah mengatakan semua perjanjian kerja sama antar tetangga akan ditinjau ulang.

“Lopez Obrador ingin memfokuskan kembali bantuan untuk proyek-proyek sosial dan ekonomi,” ujarnya.

Ini termasuk Prakarsa Merida senilai 2,9 miliar dolar AS yang mengarahkan bantuan dari agensi AS ke Meksiko untuk memerangi kejahatan terorganisasi dan perdagangan narkoba.

Seorang juru bicara Badan Pemberantasan Narkoba AS mengatakan, kerjasama terbaru adalah yang pertama sejak delegasi Meksiko sebesar ini belum pernah bergabung dengan pasukan gabungan dan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Baru kali ini ada delegasi besar yang datang ke AS untuk mendiskusikan cara-cara memerangi jaringan kejahatan transnasional.

“Sejak tahun 1970-an, DEA dan Pemerintah Meksiko telah bekerja sama dalam memerangi arus obat-obatan terlarang melalui pertukaran informasi dan intelijen,” kata juru bicara itu, Cori Rizman, via email.

“Upaya-upaya ini bertujuan untuk mengganggu dan membongkar kartel yang mempengaruhi kedua sisi perbatasan,” tambahnya.

“Satu-satunya tujuan dari entitas-entitas ini adalah satu hal dan hanya satu hal, uang. Sehingga menargetkan keuangan kartel sangat penting untuk menghentikan aliran obat-obatan (narkoba),” kata Anthony Williams, kepala operasi untuk Badan Pengawasan Narkoba AS.

Meksiko masih menjadi ‘jalan raya utama’ untuk narkoba jenis kokain ke Amerika Serikat. Meksiko juga telah menjadi sumber utama heroin, yang memicu lonjakan kecanduan opioid. Negara itu juga merupakan pemasok utama methamphetamine.

Inspektur Polisi Chicago, Eddie Johnson mengatakan kartel-kartel Meksiko bertanggung jawab atas banyak obat-obatan terlarang yang mengalir ke kota ketiga terbesar di negara itu. Kota yang telah dilanda oleh kekerasan gengster dan penembakan.

Para pejabat dan pakar keamanan di Amerika Serikat sebelumnya pernah ‘bertepuk tangan’ atas upaya dua arah untuk menindak geng narkoba. Upaya yang dilakukan selama pemerintahan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dan pemerintahan sebelumnya.

Selama 12 tahun terakhir, Meksiko telah mengirim ribuan polisi, tentara, dan perwira intelijen untuk memerangi kartel kekerasan.

Pada 15 Agustus, Meksiko mengatakan pihaknya menawarkan hadiah 30 juta peso (1,6 juta dolar AS) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Nemesio Oseguera. Pemimpin dari salah satu kartel itu disalahkan karena mengendalikan pengiriman heroin ke Amerika Serikat.

Dikenal sebagai ‘El Mencho’, Oseguera telah menjadi raja obat terlarang paling dicari di Meksiko setelah Joaquin ‘El Chapo’ Guzman. El Chapo diekstradisi ke Amerika Serikat untuk diadili tahun lalu.

Pada bulan Maret, agen AS di Chicago menyebut El Mencho sebagai musuh masyarakat Nomor-1. Agen Federal menyalahkan geng El Mencho karena menggunakan ‘kekerasan ekstrem’ untuk memperluas pangsa perdagangan heroin. Amerika Serikat juga menawarkan hadiah 5 juta dolar untuk informasi yang mengarah kepada penangkapannya. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Suhu Nebula Terdingin di Alam Semesta Nyaris Minus 300 Celcius

0

EpochTimesId – Di mana suhu terendah di alam semesta? Jawabannya adalah Nebula Boomerang. Benda angkasa itu adalah yang paling dingin, yang diketahui sampai saat ini. Dia memiliki suhu minus 272 derajat Celcius.

Menurut situs web Live Science, para astronom mendeteksi suhu melalui teleskop radio astronomi interferometer (Atacama Large Millimeter-submillimeter Array). Deteksi suhu itu dilakukan dari gurun Atacama, Chili utara. Teleskop memperoleh data bahwa suhu Nebula Boomerang tersebut mencapai -272° C (-458° F).

Nebula Boomerang adalah nebula planetari muda yang berjarak sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi. ‘Galaxy’ itu memiliki sebuah bintang sekarat yang terletak di pusat nebula. Konon sang Bintang merupakan pencipta dari nebula tersebut.

Seiring berjalannya waktu, bintang yang disebut raksasa merah itu akan menguras habis inti hidrogennya. Bintang itu kemudian akan runtuh menjadi katai putih, yakni bintang yang merupakan inti reruntuhan dengan kepadatan yang sangat tinggi.

Ketika keruntuhan terjadi, lapisan luar bintang akan terbuang karena bintang merah itu sangat besar. Akan tetapi kontrol terhadap lapisan luarnya lemah. Ketika cahaya dari katai putih menerangi gas luar, maka terbentuklah nebula planetary yang indah bagi manusia.

Gas-gas ini berkembang dengan cepat dan kecepatan luarnya bisa melebihi 585.000 kilometer per jam. Ketika gas mengembang, suhu menjadi dingin. Ini karena ekspansi menyebabkan tekanan menurun, yang pada gilirannya menyebabkan pergerakan molekul gas melambat dan suhu pun turun. Semakin tinggi suhu, semakin kuat energi kinetik molekul gas, semakin cepat laju gerakan, dan demikian sebaliknya.

Inilah sebabnya mengapa Nebula Boomerang memiliki suhu begitu dingin. Bahkan, dia lebih dingin dari radiasi latar belakang kosmis (cosmic background radiation) yang ditinggalkan oleh Big Bang.

Adapun tempat yang paling dingin di Bumi yang diketahui saat ini adalah di laboratorium Massachusetts Institute of Technology.

Pada tahun 2015, sekelompok fisikawan melakukan uji coba dengan menggunakan laser untuk mendinginkan atom dari masing-masing natrium dan kalium hingga mencapai suhu minus 273,15 derajat Celcius. Lebih dingin dari suhu Nebula Boomerang. Namun, ini hanya terbatas pada beberapa atom dan tidak dihasilkan secara alami. (Chen Juncun/ET/Sinatra/waa)

KTT AS-Tiongkok Bulan November Pecahkan Kebuntuan Perdagangan

0

oleh Xia Yu

Pada 22 – 23 Agustus, utusan perdagangan dari Amerika Serikat dan Tiongkok akan memulai negosiasi perdagangan putaran keempat.

Para pejabat AS dan Tiongkok mengatakan utusan kedua negara sedang dalam perundingan untuk mengatur jadwal dan agenda KTT Presiden Trump dengan Xi Jinping pada bulan November mendatang untuk mengakhiri kebuntuan perdagangan yang terjadi.

Saat ini, perang dagang AS-Tiongkok telah berkobar, kedua belah pihak saling menarifi komoditas impor senilai USD. 34 miliar, dan sudah dijadwalkan pada 23 Agustus komoditas lainnya senilai USD. 16 miliar juga akan dinaikkan tarif impornya sebesar 25 %. Bahkan Amerika Serikat juga telah mempersiapkan untuk menaikkan tarif 25 % atas barang impor dari Tiongkok senilai USD. 200 miliar.

Pihak AS dan Tiongkok pada Kamis (16/08/2018) mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan perdagangan tingkat menengah di Washington minggu depan. The Wall Street Journal pada 17 Agustus memberitakan, pembicaraan akan membuka jalan bagi kemungkinan KTT pada bulan November.

Wang Shouwen, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok akan memimpin sembilan anggota terbang ke Amerika Serikat untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat AS yang akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS David Malpass.

Para pejabat mengatakan pembicaraan itu bertujuan untuk mencari solusi bagi para pihak untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dan dapat melakukan lebih banyak putaran negosiasi dalam beberapa bulan mendatang.

Xi Jinping telah menginstruksikan deputi agar segera menstabilkan hubungan bilateral

Pembicaraan kali ini juga menunjukkan kepada  Beijing yang mengambil tindakan inisiatif  untuk memulihkan hubungan dengan pihak berwenang Washington. Hubungan AS-Tiongkok menjadi tegang setelah Trump mulai mengenakan kenaikan tarif atas komoditas impor dari Tiongkok. Administrasi Trump menyatakan bahwa tarif dirancang untuk menghukum pelanggaran hak kekayaan intelektual dan pencurian teknologi oleh pihak Tiongkok.

AS menaikkan tarif dan Tiongkok membalas juga dengan kenaikan tarif telah menyebabkan mata uang Renminbi terpukul dan pasar saham Tiongkok hancur.

Penasehat pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa Xi Jinping telah menginstruksikan para deputinya untuk melakukan upaya demi menstabilkan hubungan dengan AS sesegera mungkin.

Banyak pejabat dan ahli dari PKT telah mengatakan bahwa konflik perdagangan yang berkepanjangan dengan Washington dapat merusak ekonomi Tiongkok yang baru dibentuk kembali.

Pada saat yang sama para pejabat AS mengatakan bahwa ekonomi AS yang kuat sedang memberikan pengaruhnya yang besar kepada pemerintahan Trump dalam posisi negosiasi.

“Saya percaya bahwa investor sedang beralih dari daratan Tiongkok, karena mereka tidak suka dengan ekonomi (Tiongkok), mereka datang ke Amerika karena mereka suka perekonomian kita”, Kata Larry Kudlow, Penasihat ekonomi Gedung Putih kepada Kabinet dalam pertemuannya pada hari Rabu. “Sekarang, ekonomi (Tiongkok) mereka tampaknya terus buruk.”

Bulan November ada 2 KTT Trump – Xi Jinping

Para pejabat kedua negara mengatakan Trump dan Xi Jinping memiliki 2 kesempatan pertemuan pada pertengahan November, yakni KTT APEC dan forum yang melibatkan 21 negara ekonomi dunia, dan kemudian pada akhir November Pertemuan kedua KTT Pemimpin G20 yang diadakan di Buenos Aires, Argentina.

Utusan perunding sering menemukan bahwa pertemuan antara kedua pemimpin tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari perang dagang terjadi tanpa terkendali.

Pemimpin kedua negara sering bertemu dalam acara-acara KTT yang disebutkan di atas, tetapi bulan lalu, ketika menghadiri pertemuan Menkeu G-20 Steven Mnuchin tidak melakukan pertemuan resmi dengan menteri keuangan Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar dari Wall Street Journal. Kementerian Keuangan AS menolak memberikan komentar sebelum pembicaraan utusan AS-Tiongkok minggu depan.

Pihak Tiongkok belum ajukan solusi penyelesaian keluhan AS atas pencurian hak intelektual dan pengalihan paksa teknologi AS

Pekan depan, ketika para perunding bertemu utusan perdagangan AS akan mengadakan sidang dengar pendapat terbuka mengenai rencana menaikkan tarif komoditas Tiongkok senilai USD. 200 miliar. PKT juga mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pembalasan.

Di Beijing, para pejabat senior Partai Komunis Tiongkok terus mengadakan pertemuan dengan para eksekutif perusahaan AS dalam beberapa hari terakhir, mencoba untuk membuat mereka melobi pemerintah Trump untuk membatalkan tarif.

Situs lembaga antitrust pada hari Jumat memberitakan bahwa, Zhang Mao, Direktur Administrasi Negara untuk Regulasi  Pasar (State Administration for Market Regulation, SAMR) Tiongkok bertemu dengan Craig Allen, Presiden AS-China Business Council  dan sejumlah perwakilan dari perusahaan-perusahaan AS di Tiongkok.

Selama pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok pada bulan Mei lalu di Beijing, negosiator AS telah mengajukan 8 poin tuntutan kepada pihak Tiongkok, termasuk meminta Tiongkok untuk mengurangi surplus dari perdagangan dengan AS sebesar USD, 200 miliar, menghapus kebijakan industri Tiongkok dan memastikan bahwa Tiongkok tidak akan keberatan kepada Amerika Serikat untuk menggugat Beijing di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan sebagainya. Namun pihak Tiongkok tidak pernah secara substansial memenuhi permintaan tersebut.

Kementerian Keuangan AS telah mengembangkan daftar yang lebih akurat dari tuntutan, termasuk pengurangan subsidi negara, menghilangkan perilaku kelebihan kapasitas baja, aluminium dan industri lainnya, menghentikan pengalihan paksa teknologi milik perusahaan-perusahaan AS di Tiongkok, membeli lebih banyak barang dan jasa AS dan membiarkan nilai  mata uang Renminbi terapresiasi.

Kementerian Keuangan AS dan para pemimpin Dewan Ekonomi Nasional yang dipimpin oleh Larry Kudlow lebih cenderung untuk mengikuti pandangan Wall Street dan pebisnis AS, berharap pertemuan dapat secepatnya mencapai kesepakatan.

Namun, Kantor Perwakilan Dagang AS yang bertanggung jawab untuk tarif lebih menginginkan hasil dari pungutan pajak tambahan dapat dijadikan kekuatan dalam tawar menawar antara Amerika Serikat dengan Tiongkok sebelum bulan Oktober nanti.

Kantor Perwakilan Perdagangan AS menyatakan bahwa Beijing tidak melakukan upaya yang dapat diandalkan untuk menangani keluhan AS tentang menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan pengalihan paksa teknologi AS.

Para pejabat AS mengatakan perwakilan perdagangan Robert Lighthizer percaya bahwa tekanan yang dilakukan AS kepada Beijing akan memaksa perusahaan-perusahaan asing lainnya untuk hengkang dari Tiongkok untuk melemahkan kemampuan Tiongkok komunis mengembangkan teknologi baru. (Sin/asr)

Xi dan Putin Dirumorkan akan Kunjungi Korut Cegah Kim Pro Amerika

0

EpochTimesId – Amerika Serikat dan Korea Utara masih terus bernegosiasi mengenai denuklirisasi. Pada sisi lain, perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok sedang memanas. Dilaporkan bahwa ada rumor yang beredar menyebutkan bahwa Xi Jinping akan menemui Putin di Moskow dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral pada bulan September.

Kedua pemimpin itu kemudian akan mengunjungi Korea Utara untuk mencegah Kim Jong-un ‘berlari’ menjauhi mereka, berjalan kian dekat dengan AS yang membuat kubu komunis makin terisolasi.

RIA Novosti dan Tass mengutip ucapan Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka memberitakan bahwa Presiden Xi Jinping akan mengunjungi Rusia pada bulan September mendatang. Mereka akan berpartisipasi dalam Eastern Economic Forum ke-4 yang diselenggarakan di kota timur Rusia Vladivostok pada 6-7 September.

Yang Jiechi, anggota Komite Sentral PKT pada 15 Agustus 2018 berada di Moskow untuk bersama pihak Rusia menjadi mediator pertemuan konsultasi keamanan strategis Tiongkok-Rusia babak ke-14. Situasi yang dianggap sebagai pembuka jalan bagi kunjungan Xi Jinping ke Rusia pada bulan September nanti.

Pada hari itu Putin mengatakan siap untuk bertemu dengan Kim Jong-un dalam waktu dekat, guna mengadakan pembahasan masalah bilateral.

Jika Kim Jong-un hadir, itu berarti dia akan bertemu dengan Xi Jinping. Selain itu, Media Korea Selatan ‘Chosun Ilbo’ pada 14 Agustus melaporkan bahwa Xi Jinping juga mungkin untuk mengunjungi Pyongyang selama peringatan 70 tahun Hari Nasional Korea Utara pada 9 September 2018.

Laporan mengutip seorang sumber di Tiongkok mengungkapkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir, Pemda Propinsi Liaoning mulai lebih serius dalam membasmi penyelundupan yang marak terjadi di kota Dandong, Liaoning. Frekuensi pemeriksaan identitas pengguna jalan juga lebih tinggi.

Pemeriksaan itu ada hubungannya dengan akses lintas perbatasan para pejabat senior kedua negara. Diperkirakan ‘operasi’ yang dilakukan saat ini berkaitan dengan rencana Xi Jinping berkunjung ke DPRK.

Selain itu, media Korea Selatan menyebutkan bahwa Korea Utara mulai 11 Agustus hingga 5 September melarang tur asing membawa turis ke Korea Utara. Korut juga melarang kunjungan perusahaan asing ke Korea Utara. Kabarnya hal ini juga ada hubungannya dengan rencana kunjungan Xi Jinping.

Situs resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada 26 Juli telah mengumumkan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Kong Xuanyou menemui Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho di Pyongyang. Beberapa analis percaya bahwa Kong Xuanyou mungkin sudah melakukan banyak pekerjaan persiapan untuk kunjungan Xi Jinping ke DPRK.

Jika Xi Jinping mengunjungi Korea Utara sekitar 9 September, itu akan menjadi kunjungan pertamanya ke DPRK setelah dia menjabat. Kim Jong-un telah mengunjungi Tiongkok 3 kali pada tahun ini, ketika bertemu Xi Jinping untuk pertama kalinya pada bulan Maret lalu Kim Jong-un telah menyampaikan undangan kepada Xi untuk berkunjung ke Pyongyang pada saat yang tepat.

Beberapa analis percaya bahwa probabilitas Xi Jinping mengunjungi Korea Utara pada saat negara tersebut merayakan ulang tahun ke-70 tahun cukup tinggi. Apalagi Putin pun dalam waktu dekat akan berkunjung ke DPRK, jadi mungkin saja kedua kepala negara akan bersama mengunjungi Pyongyang pada bulan September untuk mengikuti perayaan hari jadi DPRK ke 70 bukanlah hal yang mustahil.

Selain itu, setelah pertemuan tingkat tinggi Tiongkok-DPRK sampai 3 kali tahun ini, hubungan berkembang ke arah menghangat. Korea Utara dalam upaya untuk meningkatkan perekonomian mengharapkan dukungan keuangan Tiongkok, namun saat ini AS dan Korea Utara juga sedang banyak saling kontak dalam urusan denuklirisasi. Bagaimana pun juga PKT khawatir kalau-kalau Kim Jong-un ‘berlari’ ke pihak AS, jadi meningkatkan hubungan bilateral telah menempati probabilitas yang cukup tinggi.

Tetapi beberapa analis percaya bahwa dalam situasi perang dagang AS-Tiongkok sedang mengalami kebuntuan ini, ditambah lagi masalah denuklirisasi masih terus digodok oleh Amerika Serikat dan Korea Utara. Amerika telah berulang kali menuduh PKT sebagai penghalang kelancaran negosiasi mereka dengan DPRK.

Kunjungan Xi Jinping ke Pyongyang mungkin akan membuat hubungan DPRK-AS jadi buruk. Sehingga menyebabkan Amerika Serikat menuntut pertanggungjawaban Tiongkok. (Li Yun/NTDTV/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Asian Games 2018 Resmi Dibuka, Laga dari 45 Negara Asia

0

Epochtimes.id. Pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018 resmi dibukan oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/08/2018). Sebagai awalan, diselenggarakan sebuah pertunjukan megah dan spektakuler sebagai pembuka dari Asian Games 2018.

Melansir dari siaran pers Media & PR Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Syeikh Ahmad Al Fahda Al Sabah dan Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018, Erick Thohir mendampingi Jokowi dalam menyambut para partisipan.

Kemudian, upacara pembukaan yang dikomandani oleh Wishnutama sebagai Creative Director tersebut akan dihadiri juga oleh Perdana Menteri Republik Korea, Lee Nak-Yeon.

Pembukaan Asian Games 2018  menampilkan panggung terbesar yang pernah ada dalam upacara pembukaan pertandingan olahraga multi-event. Dengan berat total 600 ton dan ukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter, panggung tersebut akan menjadi latar saat 6.000 atlet dan ofisial dari seluruh kontingen berparade di bawah bendera kebanggaan negaranya.

Saat acara pembukaan dimeriahkan dengan tarian saman. Sedangkan Obor Asian Games 2018 dinyalakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pukul 21.05 WIB. Api Obor ini dibawa oleh peraih medali emas Olimpiade Barcelona, Susi Susanti.

Saat parade 44 negara tampil dikarenakan Republik Korea dan Republik Rakyat Demokratik Korea akan berada dalam satu bendera yaitu Korea.

Saat parade tersebut, setiap negara dipimpin oleh pembawa papan nama negara yang memakai busana bernuansa burung Garuda yang dirancang oleh Dynand Fariz, pendiri Jember Fashion Carnival.

Dalam rangkaian acara pembukaan Asian Games 2018 digelar pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh PASKIBRA sebanyak 70 orang dengan formasi 17 orang sebagai pengawal, 8 orang sebagai pembawa bendera dan 45 orang sebagai penjaga yang menggambarakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia, 17 Agustus 1945.

Pembukaan Asian Games 2018 disemarakkan dengan penanyi Via Vallen yang membawa lagu “Meraih Bintang.”  Selain para penyanyi, pertunjukan tersebut juga akan menampilkan 3.600 penari dan performer dibawah arahan koreografer top Indonesia, Denny Malik dan Eko Supriyanto serta diiringi oleh ribuan musisi arahan Addie MS dan Ronald Steven.

Diperkirakan  lebih dari 50.000 orang hadir yang terdiri dari tamu undangan, penonton umum, atlet, ofisial, pengamanan dan wartawan.

Panitia juga telah berkordinasi dengan pihak Kepolisian dan aparat lainnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kenyamanan seluruh pihak yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno demi kelancaran upacara pembukaan Asian Games 2018.

Pihak kepolisian  mengerahkan 8.000 personel yang tersebar di beberapa wilayah dan juga dibantu dengan ratusan kamera pengawas.

Erick Thohir, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 mengatakan bahwa Asian Games 2018 akan menjadi Asian Games terbesar sepanjang sejarah dan diyakini akan menjadi warisan atau legacy yang berharga bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

“ Dengan diawali dengan sebuah upacara pembukaan yang megah, spektakuler dan sakral, kami yakin Asian Games 2018 akan menciptakan perdamaian di benua Asia dan tentunya memperkuat persatuan bangsa Indonesia,” tutup Erick Thohir. (asr)

Mengapa Rusia Terus Kecam RRT? Konflik Segitiga AS-RRT-Rusia Dimulai

Tang Hao

Suatu drama konflik diplomatik yang menyangkut tren masa depan masyarakat internasional, tengah terjadi antara Amerika Serikat, RRT, dan Rusia, situasi sepertinya cukup membingungkan.

Di satu sisi, perang dagang AS-RRT tengah berkobar begitu sengitnya, pihak AS berniat merangkul Rusia untuk bersekutu, namun antara AS dengan Rusia juga terjadi pergesekan karena “Rusia berupaya membunuh agen intelijen yang telah pensiun” serta masalah bea masuk perdagangan dan lain-lain.

Di sisi lain, yang lebih menarik perhatian adalah, media massa Rusia akhir-akhir ini terus mengkritik Beijing mulai dari jebakan diplomatik lewat kebijakan “One Belt One Road”, sampai pencurian rahasia teknologi milik Rusia oleh RRT dan masih banyak lagi, kondisi ini tidak lazim. Mengapa, Rusia terus membombardir PKT?

  1. “One Belt One Road” Menyimpan Ancaman

Pertama, policy “One Belt One Road” RRT adalah kekhawatiran utama Rusia. Meskipun pada permukaan antara RRT-Rusia terjalin interaksi yang sepertinya stabil, tapi Rusia sejak dulu telah khawatir akan kebijakan “One Belt One Road” PKT yang menghamburkan uang itu, tidak hanya akan membuat negara-negara kecil di Asia Tengah dan Eropa Timur di sekitar Rusia akan merapat pada Beijing dan mengancam kepentingan Rusia di regional tersebut, di saat yang sama mungkin juga akan mengisolasi atau meminggirkan Rusia dalam bidang geopolitik, dan mengurangi pengaruh internasional Rusia.

Jadi, media massa Rusia yang dikendalikan oleh pemerintah melancarkan perang opini, mengkritik kebijakan “One Belt One Road”, selain mengisyaratkan peringatan bagi PKT, juga berupaya mengobarkan sentiment anti-RRT dari negara-negara kecil di sekitar Asia Tengah untuk membentuk front perlawanan.

  1. Cemaskan Sengketa Teritorial RRT-Rusia

Teritorial, adalah unsur inti lain yang dicemaskan Rusia dari PKT. Dalam jangka waktu panjang antara Rusia dengan Tiongkok telah terjadi sengketa teritorial.

Sejak akhir masa Dinasti Qing (akhir abad ke 19), baik Tsar Rusia maupun Uni Soviet telah berkali-kali mencaplok wilayah teritorial RRT, mencakup wilayah timur laut, Asia Tengah dan sekitarnya, namun baik Dinasti Qing maupun pemerintahan Nasionalis Tiongkok tidak pernah mengakuinya.

Tapi mantan pemimpin PKT yakni Jiang Zemin (1989-2002), demi mengambil hati Rusia, pada tahun 1999 Jiang telah menandatangani kesepakatan dengan Yeltsin, presiden Rusia kala itu, merelakan wilayah teritorial Tiongkok seluas 1,5 juta km² di daerah timur laut kepada Rusia, luas wilayah itu melebihi 40 kali luas pulau Taiwan.

Lalu setelah Xi Jinping menjabat, sikapnya terhadap masalah kedaulatan teritorial berubah menjadi keras, tahun lalu pihak RRT malah mengajukan meminta kembali sebagian wilayah teritorial dari Tajikistan di Asia Tengah. Itu sebabnya, di masa mendatang jika Beijing bersikeras meminta kembali wilayah teritorial yang penuh sengketa itu, kedua pihak tak terelakkan akan mengalami konflik.

  1. Rusia Berniat Intervensi Perkembangan Laut Tiongkok Selatan

Industri minyak dan gas bumi selama ini merupakan industri inti yang dimiliki Rusia, juga merupakan urat nadi ekonomi negara tersebut. Dan Laut Tiongkok Selatan yang kaya akan kandungan minyak bumi serta sumber daya alam itu dengan sendirinya menjadi lahan baru yang sangat ingin diperebutkan oleh Rusia.

Bulan Mei tahun ini, anak cabang perusahaan minyak bumi Rusia di Vietnam melakukan eksplorasi ladang minyak bumi di wilayah Laut Tiongkok Selatan, pihak RRT melontarkan protesnya.

Namun sejak era Uni Soviet dulu, Rusia telah menjadi rekan sekutu yang paling penting bagi Vietnam, hubungan dagang kedua negara sangat erat, oleh karena itu berbagai pihak beranggapan, Rusia berniat bersekutu dengan Vietnam untuk menambang minyak dan gas alam di Laut Tiongkok Selatan.

Apalagi beberapa tahun terakhir, biaya tenaga kerja di RRT melonjak, banyak industri beramai-ramai hijrah ke Asia Tenggara dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi regional Asia Tenggara, konsumsi dan kebutuhan energi semakin meningkat.

Oleh sebab itu Rusia sangat mungkin berharap menjadikan Vietnam sebagai pijakan, untuk mengembangkan sektor energi di luar negeri dan menjualnya ke negara berkembang di Asia Tenggara, di satu sisi membantu Rusia memperbesar sumber ekonomi negaranya, di sisi lain memperluas pengaruhnya terhadap negara-negara Asia Tenggara hingga ke wilayah “Indo-Pasifik”.

  1. Protes Pencurian dan Pembajakan Teknologi oleh Beijing

Dalam jangka waktu panjang RRT mencuri dan menjiplak hak cipta teknologi milik berbagai perusahaan Barat, ini telah memicu protes keras negara-negara Eropa dan Amerika, juga Rusia termasuk korbannya.

Baru-baru ini media Rusia secara terbuka mengkritik RRT yang “telah mencuri rahasia luar angkasa Rusia dan sudah tidak ada yang bisa dicuri lagi”, sebagai contoh pesawat luar angkasa “Shenzhou” milik Beijing, adalah hasil tiruan dari pesawat “Soyuz” milik bekas Uni Soviet dulu.

Kantor berita “Satelite News” Rusia bulan lalu juga baru saja mengungkap, pesawat tempur RRT tipe Shenyang J-15 yang baru-baru ini kerap terjadi kecelakaan terbang, sebenarnya adalah akibat Beijing berniat menghemat anggaran membeli pesawat tempur lalu diam-diam meniru jet tempur jenis Su-33 milik Rusia namun gagal.

  1. Mengincar Keuntungan dari Gelut AS-RRT

Untuk mengepung perluasan RRT, baru-baru ini AS berupaya menjalin kembali hubungan baik dengan Rusia, dengan harapan bisa “gandeng Rusia tekan Beijing”. Ketika Presiden Trump diwawancarai CNBC beberapa hari lalu juga menyatakan sikap dengan jelas, “Saya ingin mencapai kesepakatan, selama ini hubungan kita dengan Rusia sangat buruk.”

Dalam hal ini Putin sangat memahami, saat ini Amerika tengah gencar merangkul Rusia untuk melawan PKT, dan PKT juga kemungkinan akan merangkul Rusia, untuk mencegah terjadi dilema Rusia bersekutu dengan AS untuk menekan PKT.

Oleh sebab itu Rusia yang mahir berhitung, dipastikan akan berselancar di sela-sela pertikaian antara Beijing dengan AS, serta sebentar memberi sinyal mendekat dan sebentar menjauh berupaya mencari celah antara keduanya untuk mendapatkan keuntungan terbesar bagi dirinya sendiri.

Baru-baru ini interaksi antara Amerika dengan Rusia terus berlanjut, saling mengayunkan sanksi ekonomi atau bea masuk tinggi dalam saling serang dan bertahan; di saat yang sama Rusia juga membombardir PKT lewat opini media — ini mungkin taktik “mengambil hati kedua pihak” yang sengaja diatur, di saat yang sama terhadap kedua sisi juga “bersikap anggun dan jual mahal” sebagai strategi negosiasi tuas ganda.

Namun yang patut diperhatikan adalah, baru-baru ini Trump mendelegasikan senator Rand Paul untuk menyerahkan suratnya kepada Putin, berharap meningkatkan kerjasama memberantas teroris kedua negara, dialog legislatif serta pertukaran budaya, dan tidak biasanya Paul mencuit secara terbuka informasi ini di akun Twitter dalam menyampaikan suasana positif antara Amerika dengan Rusia.

Direktur Komite Urusan Luar Negeri Yang Jiechi juga akan berkunjung ke Rusia minggu depan. Itu sebabnya, suatu ajang “perang AS-RRT merebut Rusia” akan segera berkobar.

Namun “One Belt One Road”, dan yang disebut “diplomatik kharakteristik RRT” serta ambisi RRT membentuk front persatuan global, ditambah lagi dengan tidak adanya moral dan ketulusan, ancaman masa mendatang dan dampak mendalam yang akan ditimbulkan terhadap Rusia, mungkin akan membuat Putin berpikir tiga kali.

Sekarang Beijing menunjukkan niat baik pada Rusia, apakah hanya “ketenangan sebelum badai melanda”?

Sedangkan perselisihan antara Amerika dengan Rusia saat ini, apakah mungkin akan seperti “Kesepakatan Perdagangan Bebas Nol Bea Masuk” yang dicapai AS-Eropa setelah sebelumnya sempat konflik beberapa saat, dan pada akhirnya menjadi “badai sebelum ketenangan”? Hal ini patut disoroti. (SUD/WHS/asr)

Saham Naik Sejak AS-Tiongkok Menyetujui Melanjutkan Pembicaraan Perdagangan

0

Saham AS naik di tengah berita bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok telah sepakat untuk memulai kembali negosiasi perdagangan akhir bulan ini.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan pada 16 Agustus bahwa delegasi akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, atas undangan Departemen Keuangan, untuk melanjutkan pembicaraan dengan harapan mengakhiri perselisihan saling membalas tersebut.

Indeks S&P500 pada 16 Agustus naik 0,8 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 1,6 persen, mengakhiri salah satu hari perdagangan terbaik dalam empat bulan. Penghasilan Walmart yang kuat berkontribusi pada antusiasme tersebut. Pasar Eropa juga ditutup lebih tinggi menyusul berita tersebut. Patokan saham utama UK FTSE 100 mengakhiri hari 0,9 persen lebih tinggi.

Putaran terakhir diskusi antara kedua belah pihak terjadi pada awal Juni di Beijing. Sejak itu, ketegangan perdagangan telah meningkat, karena kedua belah pihak telah memberlakukan tarif miliaran dolar pada barang-barang impor.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menegaskan bahwa para pejabat perdagangan AS dan Tiongkok akan bertemu akhir bulan ini.

“Pemerintah Tiongkok, dalam keseluruhannya, tidak seharusnya meremehkan ketangguhan dan kesediaan Presiden Trump untuk melanjutkan pertempuran ini untuk menghapuskan tarif dan hambatan nontarif dan kuota, untuk menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan menghentikan pemindahan teknologi secara paksa,” kata Kudlow kepada CNBC. “Itu adalah permintaan yang sudah kami buat selama beberapa waktu.”

Pertemuan tersebut akan diadakan pada tingkat yang lebih rendah dari pembicaraan-pembicaraan sebelumnya, yang dipimpin oleh Sekretaris Keuangan Steven Mnuchin dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He; kali ini, Wakil Sekretaris Keuangan David Malpass akan bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen.

Sehari sebelum pengumuman pembicaraan tersebut, Trump menulis di Twitter: “Negara kita dibangun di atas Tariff, dan Tarif sekarang menuntun kita ke Penawaran Perdagangan baru yang hebat — berlawanan dengan Penawaran Perdagangan yang mengerikan dan tidak adil yang saya warisi sebagai Presiden Anda. Negara-negara lain tidak boleh diizinkan masuk dan mencuri kekayaan AS kita yang besar. Tidak lagi!”

Analis ekonomi Qin Peng mengatakan dia tidak optimis tentang pembicaraan yang akan datang tersebut. Dia mengatakan pemerintahan Trump ingin Tiongkok mengubah perilaku ekonomi predatornya tetapi rezim komunis tidak mau membuat pengakuan.

“Namun, pembicaraan ini bukan 100 persen tidak berarti,” katanya.

Perundingan tingkat rendah tersebut akan memberi para pembuat keputusan Tiongkok beberapa ruang pelindung, yang memungkinkan mereka untuk mengamati reaksi di dalam Tiongkok, jelasnya.

Para pemimpin Tiongkok tidak ingin disebut “pengkhianat” oleh beberapa kelompok kepentingan di negara tersebut yang menentang sikap lembut dalam perundingan, menurut Qin.

“Jadi dalam arti tertentu, para pemimpin Tiongkok menggunakan perundingan tingkat rendah ini untuk menguji penilaian tersebut.”

Perang Dagang Menghantam Saham Tiongkok

Perang dagang telah menjadi keuntungan bagi saham AS dalam beberapa bulan terakhir. Wall Street telah secara substansial mengungguli pasar luar negeri sejak Mei, ketika ketegangan perdagangan mulai memanas.

Stok AS telah meningkat 6,4 persen Year to Date (YTD), mulai dari awal tahun berjalan dan berlanjut hingga hari ini, sementara saham asing jatuh 6,6 persen, menurut The Wall Street Journal.

Perang dagang telah mempengaruhi pasar saham dan mata uang Tiongkok juga. Indeks Saham Gabungan Shanghai telah kehilangan seperempat dari nilainya dari tertinggi tahun ini.

“Tarif-tarif bekerja jauh lebih baik daripada yang pernah diantisipasi,” tulis Trump dalam twitternya pada 4 Agustus.

“Pasar Tiongkok telah turun 27% dalam 4 bulan terakhir, dan mereka berbicara pada kita,” lanjutnya. “Pasar kita lebih kuat dari sebelumnya dan akan naik secara dramatis ketika Kesepakatan Perdagangan yang mengerikan ini berhasil dinegosiasi ulang. America First.”

Ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah meningkat selama beberapa bulan terakhir karena masing-masing pihak telah membalas pada pihak lain dengan tarif tambahan. Menurut pemerintahan Trump, Tiongkok tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan, dan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, mengatakan perselisihan perdagangan mungkin “membutuhkan waktu” untuk diselesaikan.

Washington sedang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif barang senilai $200 miliar yang diimpor dari Tiongkok hingga 25 persen, naik dari 10 persen yang diumumkan pada awal Juli. Lighthizer dijadwalkan untuk mengadakan dengar pendapat publik tentang tarif $200 miliar, mulai 20 Agustus.

Pemerintahan Trump percaya bahwa Washington berada di atas angin dalam perang perdagangan dan Beijing akan menjadi lebih bersedia membuat konsesi ketika tarif-tarif tambahan tersebut berlaku.

Ekonom He Jiangbing mengatakan rezim Tiongkok berada dalam situasi yang sulit.

“Jika sengketa perdagangan tidak dapat diselesaikan dalam dua bulan ke depan, ekonomi Tiongkok bisa mulai runtuh,” katanya kepada Apple Daily yang berbasis di Hong Kong.

Ekonom tersebut mengatakan Wakil Perdana Menteri Liu He, yang merupakan tokoh rezim yang bertanggung jawab untuk perdagangan, harus diberikan lebih banyak kebijaksanaan selama negosiasi untuk menghalangi campur tangan yang tidak perlu dari para ahli dan populis yang tidak kompeten.

Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif-tarif untuk mengatasi praktik-praktik predator (pemangsa) puluhan tahun oleh rezim komunis Tiongkok. Tarif-tarif AS telah menargetkan sebagian besar produk teknologi Tiongkok yang mendapat manfaat dari kebijakan industri yang didukung negara.

Rejim Tiongkok telah menggunakan berbagai taktik untuk mewujudkan ambisi ekonominya, termasuk pencurian kekayaan intelektual, memaksa transfer teknologi, mensubsidi dan dumping produk-produk untuk mendominasi pasar, memanipulasi mata uang untuk memberikan keunggulan kompetitif barang-barang Tiongkok, dan mengakuisisi perusahaan-perusahaan asing untuk mendapatkan teknologi-teknologi sensitif. (ran)

Milisi Maritim dan Militer Beijing Dipersiapkan Perang dengan AS

0

Laporan baru Pentagon tentang militer rezim Tiongkok mengatakan bahwa pembom Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kemungkinan sedang latihan serangan dengan target-target AS dan sekutu-sekutunya, dan bahwa armada besar milisi maritim yang dikuasai Beijing sedang digunakan untuk mendukung agresi-agresi rezim tersebut di Laut China Selatan dan sekitarnya.

Milisi adalah kekuatan militer yang dibangkitkan dari warga biasa (penduduk sipil) untuk melengkapi pasukan reguler dalam keadaan darurat.

Laporan tahunan 2018 kepada Kongres tentang perkembangan keamanan dan militer Tiongkok dirilis pada 16 Agustus. Diperkirakan bahwa Beijing telah menghabiskan $190 miliar untuk militer pada tahun 2017 saja, sebuah peningkatan dari estimasi tahun lalu sebesar $180 miliar meskipun fakta yang sedang terjadi bahwa pertumbuhan PDB Tiongkok terhenti.

Laporan tersebut secara eksplisit menggambarkan ekspansi PLA dan kegelisahannya sebagai tujuan mempersiapkan perang.

“Selama tiga tahun terakhir, PLA dengan cepat memperluas wilayah operasi pembomnya melalui jalan laut, memperoleh pengalaman di wilayah-wilayah maritim yang genting dan kemungkinan sedang latihan serangan dengan target AS dan sekutu,” kata laporan tersebut.

Deskripsi tersebut mengumandangkan laporan-laporan dari Taiwan dan Jepang. Kedua negara tersebut sedang menangani pencegatan-pencegatan yang meningkat terhadap pesawat dan kapal-kapal perang Tiongkok di Laut China Timur dan Pasifik Barat.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa beberapa investasi dalam prakarsa One Belt One Road (OBOR) Tiongkok di seluruh dunia dapat meningkatkan “keuntungan-keuntungan militer” bagi rezim Tiongkok.

Aspek-aspek baru lain yang disoroti dalam laporan tersebut adalah armada laut paramiliter Tiongkok yang sangat besar yang dapat digunakan untuk meningkatkan Angkatan Laut PLA dalam perang. Armada tersebut terdiri dari ratusan kapal dari penjaga Pantai Tiongkok, yang sudah menjadi yang terbesar di dunia, dan Milisi Maritim Angkatan Bersenjata Rakyat (PAFMM), yang dapat memobilisasi kapal-kapal dari armada penangkapan ikan milik negara Tiongkok dan sumber-sumber non-militer lainnya.

Rezim Tiongkok dapat menggunakan unit-unit paramiliter laut ini untuk memajukan klaim koalisi teritorial dan maritim di Laut China Selatan dan Timur, kata laporan itu.

Andrew Erickson, seorang Profesor Strategi di U.S. Naval War College, mengatakan bahwa sorotan laporan baru tentang Milisi Maritim Tiongkok tersebut adalah langkah penting karena ini memperingatkan dunia akan keberadaannya dan karenanya dapat menghalangi tuntutannya di masa depan.

Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat yang mengecam laporan baru Pentagon tersebut, mengklaim bahwa pembangunan militernya bertujuan untuk “menjunjung perdamaian dan kemakmuran dunia” dan mengkritik Amerika Serikat sebagai “mental perang dingin.”

Akan tetapi, laporan baru tersebut tidak mencakup beberapa aspek yang berpotensi signifikan tentang kemajuan militer Tiongkok yang telah didokumentasikan oleh para analis di tempat lain. Sebagai contoh, ia tidak menyebutkan prototipe elektromagnetik railgun Angkatan Laut PLA yang banyak dilaporkan awal tahun ini, yang oleh banyak pengamat katakan dapat menjadi game-changer (pengubah permainan) dalam peperangan angkatan laut masa depan.

Laporan tersebut memprediksi bahwa rezim Tiongkok akan mulai membangun kapal induk baru pada tahun 2018 yang akan memberi keunggulan catapult (ketapel) untuk operasi-operasi penerbangan yang lebih cepat dan memungkinkan penambahan pesawat peringatan dini sayap-tetap.

Pembangunan kapal induk ketiga telah dilaporkan oleh beberapa sumber awal tahun ini dan selanjutnya didukung oleh foto-foto terbaru yang diunggah ke situs-situs media sosial Tiongkok yang tampaknya pekerjaan tersebut telah dimulai di dua galangan pembuatan kapal Tiongkok.

Catapult (ketapel) adalah suatu mekanisme untuk meluncurkan pesawat dengan kecepatan yang cukup untuk terbang, misalnya dari dek kapal induk. (ran)