Wina Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia

EpochTimesId – Ibukota Austria, Wina dinobatkan sebagai kota yang paling layak dihuni di dunia. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah kota di Eropa menjadi yang teratas.

Wina mengalahkan Melbourne di Australia dalam survei Economist Intelligence Unit (EIU) tahunan. Survei menetapkan 140 kota di seluruh dunia dalam daftar peringkat.

Indeks Kehidupan Global menggunakan faktor-faktor seperti stabilitas sosial politik, pendidikan, perawatan kesehatan, dan kejahatan, untuk menentukan peringkat kota.

Editor survei, Roxana Slavcheva mengatakan kepada BBC bahwa faktor keamanan telah meningkatkan di beberapa kota Eropa barat. Fakta itu menempatkan Wina di bagian atas daftar, sekaligus menunjukkan ada pengembalian relatif terhadap stabilitas di sebagian besar negara-negara Eropa.

Sebelumnya, Melbourne menduduki peringkat teratas selama tujuh tahun berturut-turut. Akan tetapi, tahun ini kota Australia itu berada di urutan kedua. Sydney dan Adelaide, bagaimanapun, masih bertahan di peringkat 10 teratas.

Kota Paling Tidak Layak Huni
Survei itu juga mengungkapkan daftar kota paling akhir dalam daftar layak dihuni, yang tahun ini urutan terbawah adalah Damaskus di Suriah. Kemudian diikuti oleh Dhaka di Bangladesh, serta Lagos di Nigeria.

“Sepuluh kota di bagian bawah survei semua memiliki masalah dengan perang, kerusuhan sipil, atau kejahatan,” kata Economist Intelligence Unit.

Beberapa kota paling berbahaya di dunia seperti Kabul dan Baghdad tidak termasuk dalam survei.

“Sementara dalam beberapa tahun terakhir kota-kota di Eropa dipengaruhi oleh penyebaran ancaman terorisme yang dirasakan di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan tindakan keamanan. Namun, tahun lalu mereka telah kembali kepada keadaan normal,” kata EIU dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

“Pesaing jangka panjang untuk peringkat pertama, Wina, telah berhasil menggusur Melbourne dari posisi teratas karena peningkatan peringkat kategori stabilitas ibukota Austria itu,” kata lembaga survei itu, mengacu pada salah satu metode yang digunakan untuk menentukan peringkat kota.

Memang, faktor keamanan adalah peringkat stabilitas yang menyumbang poin untuk posisi teratas bagi Wina. Baik Wina dan Melbourne, juga mendapat poin maksimum dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

“Wina juga memiliki tingkat kejahatan rendah,” kata editor survei, Roxana Slavcheva.

“Salah satu subkategori yang (otoritas kota) Wina lakukan dengan sangat baik adalah prevalensi kejahatan kecil. Mereka terbukti menjadi salah satu kota teraman di Eropa,” katanya kepada Reuters.

Kota-Kota Besar Tidak Menyenangkan
EIU mengatakan bahwa mereka cenderung memilih kota-kota menengah di negara-negara kaya. Karena kota-kota yang lebih besar dan lebih ramai sering memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan tekanan pada infrastruktur.

Di Wina, misalnya, angkutan umum efisien dan biaya rendah. Dengan populasi sekitar 1,8 juta dan banyak ruang hijau, klaimnya sebagai kota paling menyenangkan di dunia tampaknya akan terus berlanjut.

London, sementara itu, hanya berada di peringkat ke-48.

Namun, Manchester di utara Inggris menunjukkan peningkatan terbesar dari setiap kota di Eropa. Kota itu naik 16 tempat ke posisi 35 dalam daftar peringkat.

Tahun lalu, survei menurunkan peringkat Manchester menyusul serangan teroris yang membuat 22 orang tewas.

Slavcheva mengatakan kepada BBC, bahwa Manchester telah menunjukkan ketahanan dalam pemulihan kota dari serangan teroris, baru-baru ini, yang sebelumnya mengguncang stabilitas.

Sepuluh kota yang paling layak huni 2018;
1. Wina, Austria
2. Melbourne, Australia
3. Osaka, Jepang
4. Calgary, Kanada
5. Sydney, Australia
6. Vancouver, Kanada
7. Tokyo, Jepang
8. Toronto, Kanada
9. Kopenhagen, Denmark
10. Adelaide, Australia.

Sepuluh kota yang paling tidak layak huni 2018;
1. Damaskus, Suriah
2. Dhaka, Bangladesh
3. Lagos, Nigeria
4. Karachi, Pakistan
5. Port Moresby, Papua Nugini
6. Harare, Zimbabwe
7. Tripoli, Libya
8. Douala, Kamerun
9. Aljazair, Aljazair
10. Dakar, Senegal.
(John Smithies/Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA