Epochtimes.id- Perdana Menteri Malaysia pada Senin (13/08/2018) mengatakan bahwa sebelum melakukan kunjungan pertamanya ke Beijing sejak Mahathir menjabat lagi kedudukan perdana menteri, akan berusaha untuk membatalkan proyek OBOR (One Belt One Road).
Proyek ini ditandatangani oleh perdana menteri sebelumnya dengan pihak Tiongkok senilai USD. 22 miliar. Ini dikarenakan Malaysia tidak ingin jatuh ke dalam perangkap utang yang dibuat PKT.
Mahathir Mohamad akan berada di Beijing pada 17 hingga 21 Agustus. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Tiongkok sejak 3 bulan lalu menduduki kembali kursi perdana menteri setelah berusia 93 tahun.
Pada hari Senin Mahathir menerima wawancara Associated Press, dia mengatakan akan mengajukan permintaan kepada Tiongkok untuk membatalkan 2 proyek pembangunan infrastruktur yang didanai mereka yang disetujui oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Ini adalah pernyataan paling serius yang dibuat oleh pemerintah Malaysia yang baru terhadap proyek OBOR.
Sebelumnya media Tiongkok memuji dukungan pemerintah Malaysia terhadap inisiatip OBOR di wilayah tersebut. Namun pernyataan publik Mahathir di tingkat internasional kali ini merupakan ironi besar bagi Tiongkok.
Mahathir mengatakan dia berharap untuk tetap menjaga hubungan baik dengan Beijing dan menyambut investasinya, tetapi itu harus menjadi proyek yang menguntungkan Malaysia.
“Kami percaya bahwa kami belum membutuhkan dua proyek ini karena kami pikir proyek infrastruktur tersebut tidak layak, jadi jika dimungkinkan, kami ingin melepas kedua proyek ini” katanya.
Pemerintah Malaysia yang baru telah menangguhkan proyek yang dibangun oleh perusahaan BUMN Tiongkok dan menghimbau pengurangan biaya yang terus membengkak, tetapi beberapa dari pekerjaan tersebut sudah dibayar oleh pemerintah Malaysia, bahkan jika berhasil ditangguhkan akan sulit untuk meminta kembali dananya.
“Jika pembatalan sepenuhnya proyek-proyek ini tidak dimungkinkan, Malaysia akan menangguhkannya sampai di masa depan jika ada permintaan (baru akan dikemukan lagi)” kata Mahathir.
BUMN Tiongkok dicurigai melakukan pencucian uang, “Seluruh proyek itu seperti penipuan”
Selama berkuasa, mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menunjukkan sikap pro-Tiongkok, dan Beijing pun memasukkan Malaysia sebagai bagian penting dari inisiatif OBOR untuk perdagangan global dan mitra utama.
Najib dan Beijing pada 2016 menyepakati pelaksanaan proyek OBOR, membangun infrastruktur sepanjang 688 kilometer (430 mil) jalur kereta api pantai timur dan pemasangan 2 pipa gas, yang melibatkan lebih dari USD. 20 miliar dana. Setelah ganti pemerintahan, kedua proyek tersebut ditangguhkan.
Najib sendiri diduga menggelapkan ratusan juta dolar dana milik 1MDB, pemerintah baru pada 5 Juli menuntut pertanggungjawaban Najib atas keempat kejahatan yang ia lakukan, termasuk pengalihan tidak sah dana milik 1MDB sebesar USD. 10 juta ke rekeningnya sendiri.
Pemerintah baru juga menemukan bahwa ia telah membayar 88% dari jumlah kontrak teknik kepada perusahaan Tiongkok China National Petroleum Corporation, tetapi proyek tersebut baru diselesaikan sebanyak 13%.
BBC melaporkan bahwa pejabat senior Malaysia mengatakan bahwa perusahaan milik negara Tiongkok diduga membantu Najib untuk mencuci uang. Pemerintah baru percaya bahwa skandal perampasan dana milik 1MDB melibatkan perusahaan-perusahaan Tiongkok. Tony Pua, pejabat khusus Kementerian Keuangan Malaysia mengatakan : “Seluruh proyek itu seperti penipuan, jelas melibatkan pencucian uang”.
Skandal korupsi menyebabkan Aliansi Front Nasional Najib kalah secara mengejutkan dalam pemilihan pada bulan Mei lalu. Sejak kemerdekaan Malaysia pada tahun 1957, Front Nasional tidak pernah kalah dalam pemilihan. (Sin/asr)
EpochTimesId – Sebuah laporan terbaru yang dipersiapkan untuk anggota Kongres Amerika Serikat menunjukkan besarnya pemasukan dari perang tarif. Dalam kurun waktu kurang dari empat bulan, pemerintahan Trump telah memperoleh pendapatan baru untuk kas negara senilai 1,4 miliar dolar AS atau sekitar 20 triliun rupiah.
Pemasukan tersebut diperoleh dari pungutan dalam kenaikan tarif atas produk baja dan aluminium.
Situs web CNBC Finance pada 13 Agustus melaporkan bahwa Congressional Research Service (CRS) memperkirakan pemasukan itu diperoleh antara 23 Maret dan 16 Juli 2018. Amerika Serikat memperoleh pajak atau bea masuk atas produk baja dan aluminium luar negeri masing-masing sebesar 1,1 miliar dan 344,2 juta dolar AS.
Menurut CRS, berdasarkan kalkulasi jumlah impor tahun lalu, tarif baru akan memberikan pemasukan untuk Amerika Serikat sekitar 7,5 miliar dolar. Pemasukan diperoleh dari produk baja senilai 5,8 miliar dan almunium sebanyak 1,7 miliar dolar.
Pada tahun 2017, AS mengimpor produk baja dari luar negeri total mencapai 29 miliar, dan produk almunium 17.4 miliar.
Trump mengatakan bahwa pengenaan tarif dapat membawa manfaat tambahan, yaitu mengurangi defisit kas pemerintah federal.
Melalui Twitter Trump menulis pesannya pada 5 Agustus lalu yang menyatakan, “Tarif telah memberikan dampak positif yang besar pada industri baja AS. Pabrik-pabrik AS telah mulai berproduksi, dan para pekerja industri baja mulai bekerja lagi, selain itu ada sejumlah besar uang yang mengalir ke kas negara.”
“Tarif akan membawa negara kita pada kemakmuran di masa mendatang. Kami menggunakannya untuk negosiasi yang menuju perdagangan adil. Jika negara (lain) masih enggan untuk bernegosiasi, mereka akan membayar kepada kita sejumlah besar uang dalam bentuk tarif.”
“Dalam situasi apapun kita semua adalah pemenang,” tulis Trump di Twitter.
Tujuan jangka panjang AS adalah perdagangan bebas, adil dan saling menguntungkan.
Ketika CNBC ‘Squawk Box’ bertanya tentang pendapatan yang dapat dihasilkan lewat pengenaan tambahan tarif atas barang impor, Menkeu AS Steven Mnuchin mengatakan, “Kami masih berada di tahap awal, jadi saya tidak akan memberikan angka spesifik. Namun, tarif bukanlah menjadi target jangka panjang kami, tetapi kami berharap pada perdagangan yang bebas, adil dan saling menguntungkan dapat terealisasi.”
Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross juga mengatakan, “Apa yang pada akhirnya diinginkan oleh presiden adalah mengurangi penghalang yang ditimbulkan dari tarif. Kurangi hambatan dari tarif, persaingan yang adil, subsidi nol.”
“Tetapi untuk mencapainya, kita harus mengambil cara yang menyakitkan untuk menghentikan perilaku buruk, mendorong dilakukannya reformasi. Inilah yang dilakukan Presiden Trump.”
Pusat Layanan Penelitian Kongres AS mengakui bahwa pendapatan tarif akan ‘terkena dampak dinamis’, misalnya, jumlah perusahaan yang disetujui oleh Departemen Perdagangan untuk membebaskan tarif, serta pengembalian uang kepada beberapa perusahaan yang telah membayar bea masuk.
Hingga 6 Agustus, Kementerian Perdagangan telah menerima 33.099 kasus permohonan bebas tarif. Mereka menyetujui 1.428 kasus permintaan, dan menolak 702 kasus permintaan lainnya.
Saat ini, Korea Selatan, Argentina, Australia dan Brazil telah memperoleh pengecualian permanen. Amerika mengganti pajak (bea impor) produk baja dan aluminium dengan kuota atau pembatasan kuantitas. Korea Selatan hanya memperoleh pembebaskan tarif atas produk baja saja. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Papan nama toko tiba-tiba terjatuh di trotoar yang ramai di distrik bisnis Shanghai pada 12 Agustus, menewaskan tiga orang dan melukai enam orang.
Video pengawasan polisi saat ketika papan tersebut jatuh telah dirilis, menunjukkan papan tebal dengan teks warna kuning putus dan jatuh ke bawah kerumunan di tengah hujan lebat.
Para saksi mengatakan kepada media setempat bahwa tiga korban tewas tersebut adalah seorang anak muda, seorang wanita, dan seorang pria.
“Satu (orang tewas) masih kecil, sekitar lima tahun, maksimal enam tahun. Dan ada seorang wanita sekitar 30 tahun, mungkin ibunya. Satu lagi adalah seorang pria berusia 40-an tahun. Semuanya masih sangat muda,” kata seorang saksi.
Pihak berwenang mengatakan bahwa ada tambahan enam orang yang kejatuhan namun tidak menyebabkan luka yang mengancam jiwa, dilaporkan Channel News Asia. Papan tersebut diangkat oleh 16 orang dari atas tubuh korban.
Sebagian pantai timur Tiongkok telah dihantam oleh Topan Yagi, membutuhkan evakuasi lebih dari 200.000 orang, lapor Reuters.
Investigasi atas insiden itu telah diluncurkan.
Kematian Disebabkan oleh Peralatan yang Rusak
Pada bulan Juni, setidaknya empat orang tewas akibat sengatan listrik di jalan-jalan Tiongkok selatan di tengah hujan lebat karena peralatan listrik yang rusak atau kurang terawat.
Empat kematian semuanya terjadi pada 8 Juni, di lokasi yang berbeda.
Seorang pria ditemukan tewas, terbaring tak bergerak di jalan banjir di Kota Zhaoqing di Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, melaporkan portal berita Tiongkok, Sohu. Dia kemungkinan meninggal karena kebocoran listrik dari sumber yang tidak diketahui.
Sekitar jam 5 sore, seorang pelajar berusia 17 tahun di sekolah kejuruan transportasi lokal meninggal karena sengatan listrik saat berjalan dalam hujan di Distrik Baiyun di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, melaporkan media pemerintah, Xinhua.
Pukul 7 malam, seorang ibu berusia 30 tahun dan putrinya yang berumur 10 tahun, keduanya tersengat listrik di Distrik Chancheng di Kota Foshan yang terletak di Provinsi Guangdong, melaporkan situs berita Hong Kong, Initium Media. Listrik berasal dari kotak saklar listrik di halte bus terdekat. Mereka berbaring tanpa bergerak di dalam air selama sekitar 30 menit sebelum pihak berwenang tiba. (ran)
Sumber energi baru dapat ditemukan di posisi paling penting untuk pengembangan kendaraan listrik pada abad 21, dan Tiongkok mulai mendominasi dalam mengendalikan pasokan dunia dari apa yang disebut minyak bumi baru: mineral kobalt.
Kobalt adalah salah satu komponen kunci dari baterai lithium-ion yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik (EV).
Sementara produsen-produsen mobil listrik Jepang berjuang untuk mendapatkan mineral tersebut dan meminta bantuan pemerintah selama pertemuan industri 24 Juli di Tokyo, perusahaan Tiongkok telah mampu mengendalikan salah satu sumber utama dunia: tambang di negara Afrika tengah Republik Demokratik Kongo , yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Lebih dari separuh kobalt dunia berasal dari Kongo, dan kontrol Tiongkok atas industri kobalt seolah-olah “memiliki kontrol penuh atas ladang minyak di Timur Tengah,” seorang pejabat yang tidak dikenal di Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang mengatakan pada Nikkei.
Nikkei, mengutip informasi dari lembaga pemerintah tersebut, Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang, menunjukkan bahwa Tiongkok telah menyediakan US$9 miliar dalam bantuan keuangan ke Afrika dari tahun 2007 hingga 2009.
Seorang wanita dan seorang pria memisahkan kobalt dari lumpur dan batu di dekat tambang antara Lubumbashi dan Kolwezi, Republik Demokratik Kongo, pada 31 Mei 2015. (Federico Scoppa / AFP / Getty Images)
Bantuan tersebut merupakan contoh sempurna dari “diplomasi dolar” Tiongkok, di mana rezim Tiongkok menyediakan sejumlah besar pinjaman dan investasi ke negara-negara asing untuk mengerahkan pengaruhnya di wilayah-wilayah tersebut.
Baru-baru ini, pada November 2017, Tiongkok memberikan bantuan keuangan sebesar $6 juta dalam bantuan kemanusiaan darurat ke Kongo, menurut pengumuman pada saat itu oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok. Investasi ini memungkinkan Tiongkok untuk mendapatkan hak penambangan tertentu untuk deposit tembaga dan kobalt di Kongo. Koneksi Tiongkok yang mengakar kuat di Kongo telah mencegah perusahaan-perusahaan Jepang mengakses sumber-sumber mineral ini.
Praktik Ketenagakerjaan yang Buruk
Namun, industri pertambangan kobalt Kongo telah mendapat sorotan karena praktik-praktik ketenagakerjaan yang melanggar hukum. Laporan November 2017 oleh Amnesty International mendokumentasikan eksploitasi pekerja anak-anak Kongo. Kobalt yang ditambang oleh anak-anak dan orang dewasa berakhir di sebuah perusahaan pengolahan Tiongkok yang disebut Huayou Cobalt, menurut laporan Amnesty International. Kobalt, pada gilirannya, berubah menjadi baterai-baterai yang digunakan untuk elektronik dan mobil-mobil listrik.
Beberapa pembuat elektronik yang telah mulai menyelidiki rantai pasokan dalam kaitannya dengan Huayou Cobalt termasuk Apple, Dell, dan Hewlett Packard.
Huayou Cobalt, perusahaan publik di Shanghai Stock Exchange, berkantor pusat di provinsi pesisir Zhejiang.
“Semuanya telah menjadi Tiongkok,” kata Richard Muyej, gubernur Provinsi Lualaba di Kongo, pada konferensi pertambangan pada 15 Juni, menurut Bloomberg. Lualaba memiliki sebagian besar deposit tembaga dan kobalt negara tersebut.
Seorang anak mematahkan bebatuan yang diambil dari penambangan kobalt di tambang tembaga dan lubang kobalt di Lubumbashi, Republik Demokratik Kongo, pada 23 Mei 2016. (Junior Kannah / AFP / Getty Images)
Cengkeraman kobalt Kongo oleh Tiongkok semakin dipererat Juni ini, ketika Persatuan Perusahaan Pertambangan dengan China Capital, Union of Mining Companies with Chinese Capital (USMCC), yang beranggotakan 35 negara telah didirikan atas prakarsa kedutaan Tiongkok di Kongo, menurut Bloomberg. Termasuk dalam asosiasi tersebut adalah Huayou Cobalt dan China Nonferrous Metal Mining Group yang dikelola pemerintah.
CATL dan Subsidi Pemerintah
Keinginan Tiongkok untuk mengendalikan pasokan kobalt terhubung dengan keinginannya untuk mengembangkan industri kendaraan listriknya. Teknologi Amperex Kontemporer, Contemporary Amperex Technology (CATL), yang didirikan pada tahun 2011 dan berkantor pusat di Kota Ningde di Provinsi Fujian Tiongkok selatan, saat ini adalah produsen sel baterai terbesar di dunia untuk daya EV.
CATL memiliki kehadiran yang kuat di Kongo. Menurut beberapa media Tiongkok, CATL memiliki kendali atas perusahaan Pantai Gading, Societe de Mines, yang memiliki hak penambangan untuk sumber lithium di Kongo. Lithium adalah mineral penting lainnya yang digunakan untuk memproduksi baterai lithium-ion yang digunakan untuk daya EV.
Menurut sebuah artikel 25 Mei oleh portal berita Tiongkok, Sina, CATL juga merupakan pemegang saham perusahaan Kanada, Tanalex Resources, yang memiliki hak penambangan di Kongo untuk sumber lithium, kobalt, dan tantalum.
Pada bulan Maret, CATL mengumumkan bahwa mereka meningkatkan taruhannya di perusahaan pertambangan yang berbasis di Quebec, North American Lithium, untuk menjadi pemegang saham pengendali sebesar 90 persen saham perusahaan tersebut, menurut media berbahasa Inggris, China Daily, yang dikelola pemerintah Tiongkok. Sebuah tambang di wilayah Quebec, di mana ada deposit lithium yang signifikan.
CATL yang melejit dengan cepat menjadi produsen baterai dunia memiliki banyak hal dengan program subsidi rezim Tiongkok. Menurut laporan Juli oleh publikasi yang dikelola negara, The Time Weekly, Beijing memberikan subsidi 59 miliar yuan (sekitar $8,6 miliar) pada tahun 2015, dan 83 miliar yuan (sekitar $12,1 miliar) pada tahun 2016, berdasarkan data pemerintah pusat yang tidak lengkap dan perkiraan The Time Weekly.
Meskipun tidak ada data publik yang tersedia yang merinci jumlah total yang diterima CATL dari negara selama bertahun-tahun, Yicai, surat kabar bisnis utama Tiongkok, melaporkan bahwa CATL secara terbuka mengakui menerima total 440 juta yuan (sekitar $64,2 juta) dari otoritas pemerintah tahun 2017.
Di Tiongkok, pemerintah daerah juga memberikan subsidi pada bisnis-bisnis lokal. Menurut surat kabar corong rezim Tiongkok, People’s Daily, pemerintah provinsi Fujian, tempat CATL berbasis, menyediakan total 110 juta yuan (sekitar $16 juta) dalam bentuk subsidi penelitian dan pengembangan untuk 431 perusahaan teknologi, dan 12,7 juta (sekitar $1,85 juta) untuk yang pindah ke CATL.
BYD, produsen baterai Tiongkok yang berbasis di kota Shenzhen, Tiongkok selatan, menerima 630 juta yuan (sekitar $92 juta) dalam subsidi pemerintah pada kuartal pertama tahun ini, menurut laporan 22 Mei oleh surat kabar Tiongkok, Southern Metropolis Daily.
Mobil listrik BYD E6 Tiongkok ditampilkan selama hari pratinjau pers kedua di Pameran Otomotif Internasional Amerika Utara 2010 di Detroit, pada 12 Januari 2010. (Stan Honda / AFP / Getty Images)
Rejim Tiongkok juga menempatkan kebijakan-kebijakan istimewa untuk melindungi produsen-produsen baterai domestik dari persaingan asing.
Misalnya, pada tahun 2014, tiga produsen baterai lithium Korea Selatan — Samsung SDI, LG Chem, dan SK Innovation (SKI) —semua mulai berinvestasi di Tiongkok melalui usaha patungan yang akan memproduksi baterai lithium di pabrik-pabrik Tiongkok. Namun pada Juni 2015, Beijing meluncurkan program subsidi istimewa, terbuka hanya untuk pembuat EV domestik jika mereka menggunakan baterai yang diproduksi di dalam negeri, menurut majalah yang dikelola negara, Electronic Engineering & Product World (EEPW). Program subsidi tersebut memaksa tiga perusahaan Korea Selatan menjadi terabaikan pada akhir tahun 2016: SKI menghentikan produksi baterainya di Beijing, ketika berjuang untuk menangani pesanan yang semakin berkurang karena produsen-produsen EV Tiongkok.
Program Perekrutan Luar Negeri
Selain subsidi pemerintah yang besar dan kuat, industri baterai Tiongkok yang berkembang pesat juga bergantung pada kebijakan nasional lain: program rekrutmen untuk memikat para profesional Tionghoa dan asing untuk datang bekerja di negara tersebut.
Salah satu program rekrutmen tersebut adalah Rencana Seribu Talenta, dimulai pada tahun 2008 untuk menarik para pekerja di bidang sains dan teknologi untuk bekerja di Tiongkok melalui penawaran paket keuangan yang menguntungkan. Tujuan dari program ini adalah untuk memajukan sektor teknologi Tiongkok dan akhirnya memungkinkan industri Tiongkok untuk menggantikan rantai pasokan global.
Dua karyawan di CATL telah direkrut berdasarkan rencana tersebut. Liang Chengdu adalah direktur penelitian dan pengembangan di lembaga penelitian CATL. Setelah mendapatkan gelar doktornya di bidang kimia dari University of Tennessee di Knoxville pada tahun 2005, Liang dipekerjakan sebagai ilmuwan di Laboratorium Nasional Oak Ridge (ORNL), di mana ia memimpin sejumlah proyek yang didanai oleh Departemen Energi AS.
Seorang pria mengisi kendaraan listrik di titik pengisian daya di Linan, Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, Tiongkok, pada 2 Maret 2016. (STR / AFP / Getty Images)
Selain itu, Robert Galyen, saat ini CFO (chief financial officer) CATL, direkrut berdasarkan rencana pada tahun 2012. Menurut situs berita Tiongkok yang dikelola pemerintah china.com.cn, Galyen diberi paket keuangan sebesar 4,1 juta yuan ($598.932 ). Menurut laman LinkedIn-nya, ia memiliki karier yang luas di Amerika Serikat, termasuk 21 tahun di General Motors; sembilan tahun di Tawas, sebuah perusahaan pengujian baterai; dan dua tahun di divisi e-car Magna International, pemasok otomotif Kanada yang berbasis di Ontario.
Pada tahun 2014, Galyen dianugerahi gelar “ahli terkemuka nasional” oleh program Rencana Seribu Talenta, menurut halaman LinkedIn-nya.
CATL juga mampu merekrut pebakat-pebakat luar negeri melalui program rekrutmen di bawah otoritas provinsi Fujian. Menurut beberapa media Tionghoa, CATL mempekerjakan tujuh profesional melalui program rekrutmen lokal yang dikenal sebagai Rencana Seratus Talenta. (ran)
Krisis pinjaman peer-to-peer (P2P) di Tiongkok saat ini telah menyebabkan banyak keluarga kelas menengah menderita kerugian finansial besar.
Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Li mengatakan dia telah kehilangan investasinya di Yindou, platform P2P, setelah pihak yang mengoperasikan perusahaan tersebut hilang dan platform ditutup pada bulan Juli. Dia menceritakan, dalam sebuah wawancara dengan Epoch Times versi bahasa Mandarin, tentang kapan dia bersama dengan sekitar 60 korban lainnya, dan pengacara mereka, pergi ke Bank Jiangxi untuk protes.
Pinjaman peer to peer merupakan kegiatan yang dilakukan secara online melalui platform situs web dari berbagai perusahaan pinjaman P2P. Berbagai macam platform, produk, dan teknologi untuk menganalisa kredit. Peminjam dan pendana tidak bertemu secara fisik dan tidak saling mengenal.
P2P memungkinkan orang meminjamkan uang satu sama lain sambil mendapatkan suku bunga tinggi, lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh bank. Perusahaan yang mengoperasikan platform P2P menghubungkan para investor yang haus akan hasil dengan individu-individu yang kekurangan uang atau usaha-usaha kecil.
Yindou memiliki saldo pinjaman 4,4 miliar yuan (sekitar US$640 juta) per akhir Juni, menurut Yicai, surat kabar bisnis utama Tiongkok. Setelah Yindou menghentikan operasinya pada bulan Juli, para investor perusahaan tersebut dibiarkan tanpa kemampuan untuk menarik investasi mereka.
Menurut media Tiongkok, Yindou telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Jiangxi Bank pada April 2016, bersama bank tersebut menahan dana yang dikumpulkan oleh Yindou. Jiangxi Bank adalah bank swasta yang berlokasi di Kota Nanchang, Provinsi Jiangxi; lembaga keuangan kota tersebut adalah salah satu pemegang saham mayoritas.
Sejak platform ditutup, investor Yindou telah beralih ke bank dengan harapan mendapatkan kembali investasi mereka.
Li mengatakan bahwa ketika dia dan para korban lainnya tiba di Jiangxi Bank pada 12 Agustus untuk mengajukan petisi pengembalian investasi mereka, mereka bertemu sekitar 120 petugas polisi. Li mengatakan bahwa empat dari para pemohon ditangkap oleh polisi, sementara dua lainnya secara paksa dikirim pulang.
Li menjelaskan bahwa ia telah menginvestasikan sekitar 300.000 yuan ($43.645) atas nama orang tuanya.
“Orang tua saya belum mengatakan apa-apa kepada saya, tetapi saya belum berhenti merasa bersalah tentang hal itu,” katanya. “Sekarang saya hanya tidur sekitar dua hingga tiga jam setiap hari. Ketika saya bangun di tengah malam, saya memiliki perasaan tidak berdaya yang kuat.”
Li menambahkan bahwa dia tidak lagi percaya bahwa pihak berwenang Tiongkok akan melakukan apa pun untuk membantu para korban.
“Saya tidak mempercayai pemerintahan ini lagi,” kata Li.
Baru-baru ini, korban dari produk keuangan lain yang juga bermasalah telah turun ke jalan. Tahun ini, total 170 dana swasta, 70 persen di antaranya merupakan dana ekuitas swasta atau modal ventura, telah gagal atau ditutup tanpa penjelasan. Hal ini telah menimbulkan banyak protes, terutama di Beijing pada 7 Agustus, di mana polisi setempat memadamkan para pemrotes sebelum mereka dapat mengajukan kasus mereka ke regulator bank Tiongkok, Komisi Regulator Perbankan Tiongkok (CBRC).
Banyak yang berpendapat bahwa rezim Tiongkok dalam banyak hal bertanggung jawab atas krisis baru-baru ini. Dalam artikel 9 Agustus, Radio Free Asia (RFA), mengutip komentar oleh ahli keuangan, menunjukkan bahwa banyak platform P2P dijalankan oleh pihak-pihak berwenang Tiongkok.
He Qinglian, seorang ekonom Tiongkok yang terkenal, menulis dalam sebuah artikel opini yang diterbitkan di situs berita Taiwan, Upmedia, pada bulan Juli, bahwa pejabat Tiongkok tidak memenuhi janji mereka pada tahun 2015 untuk memberlakukan langkah-langkah untuk mengatur industri P2P. Kurangnya regulasi telah mengakibatkan kolusi antara pejabat-pejabat pemerintah dengan perusahaan-perusahaan keuangan, tulisnya.
Selain itu, otoritas Tiongkok terus mencetak mata uang selama 27 tahun terakhir, menyebabkan inflasi yang serius. Hal itu menciptakan konsekuensi dalam menggerakkan banyak investor Tiongkok untuk menempatkan uang mereka dalam pilihan investasi yang lebih berisiko, seperti P2P, dengan harapan untuk menghasilkan investasi terhadap nilai depresiasi tabungan mereka, tulis He.
Sementara itu, stok uang beredar M2 Tiongkok, atau total tabungan perusahaan dan penduduk, meningkat lebih dari seratus kali lipat dari tahun 1990 hingga 2017, menurut Dia, pada tingkat yang lebih cepat daripada pertumbuhan PDB. Sementara stok uang yang stabil, atau kredit, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, kredit yang berlebihan, dalam hubungannya dengan PDB, dapat menyulut gelembung dan menyebabkan inflasi.
Pada tahun 1990, M2 Tiongkok mencapai 1,39 triliun yuan (sekitar $202 miliar) sementara PDB pada saat itu adalah $360,8 miliar, menurut He. Pada tahun 2017, M2 telah meningkat menjadi 167,68 triliun yuan (sekitar $24,4 triliun) sementara PDB bernilai $12,24 triliun.
Tan Zuoren, seorang aktivis hak asasi manusia di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan Tiongkok barat daya, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times, bahwa krisis saat ini adalah bencana yang direncanakan.
“Tujuan [krisis] tersebut adalah untuk melemahkan kelas menengah [di Tiongkok],” kata Tan. (ran)
Epochtimes.id- Putri kekasiaran Jepang, Ayako secara resmi bertunangan dengan warga biasa Kei Moriya setelah upacara pertunangan secara tradisional pada 12 Agustus.
Ayako dan ibunya, Puteri Hisako, menghadiri upacara, yang disebut ‘Nosai no Gi’ (upacara pertunangan), di Imperial House Tokyo.
Putri Ayako secara resmi menerima lamaran dan daftar hadiah, termasuk sake Jepang dan kain untuk pakaian. Hadiah itu disampaikan oleh seorang utusan yang dikirim oleh Moriya.
“Saya senang mengikuti ‘Nosai no Gi’ dengan lancar,” kata Ayako dalam sebuah pernyataan melalui Badan Rumah Tangga Kekaisaran seperti dilaporkan Asahi Shimbun.
Ayako, 27, adalah putri ketiga dari sepupu Kaisar Jepang Akihito, mendiang Pangeran Takamado.
Dia saat ini bekerja sebagai peneliti di Josai International University di Prefektur Chiba, di Fakultas Studi Pekerjaan Sosial.
Moriya, 32, bekerja di Nippon Yusen KK, sebuah perusahaan pelayaran. Dia juga anggota dewan nirlaba yang mendukung anak-anak di negara berkembang.
Pasangan itu diperkenalkan satu sama lain oleh ibu Ayako pada Desember lalu.
“Aku tidak tahu apa niat ibuku dalam memperkenalkannya kepadaku, tetapi ketika kami berdua pergi ke berbagai tempat bersama dan berbagi waktu dan kenangan kami, kami menjadi tertarik satu sama lain,” kata Ayako kepada Express.co.uk.
Dia menambahkan bahwa calon suaminya memiliki kepribadian “baik, cerdas, dan tegas.”
Menurut Japan Today, ibu Ayako berharap dia akan mengembangkan minat dalam inisiatif kesejahteraan internasional melalui pertemuan Moriya.
Pasangan ini berencana untuk menggelar pernikahan mereka pada 29 Oktober di Kuil Meiji Jingu.
Dengan menikahi orang biasa, Putri Ayako akan meninggalkan keluarga kekaisaran dan kehilangan status kebangsawanannya, sesuai Peraturan Rumah Tangga Kekaisaran. Namun demikian, Undang-undang tersebut tak berlaku untuk anggota pria.
Ini adalah jalan yang sama ditempuh oleh sepupu Ayako, Putri Mako, 26, telah merencanakan untuk bertunangan dua tahun lalu.
Tahun lalu, Mako mengumumkan bahwa pernikahannya dengan pacarnya Kei Komuro, akan ditunda hingga 2020, setelah kakeknya, Kaisar Akihito, turun tahta tahun depan.
Putri Noriko, kakak Ayako, juga menikahi seorang warga biasa, Kunimaro Senge, pada tahun 2014. (asr)
EpochTimesId – Seorang mahasiswa pascasarjana asal Jerman, David Missal, dideportasi oleh pihak berwenang Beijing, pekan lalu. Peserta program pertukaran mahasiswa itu diusir dari Tiongkok karena mewawancarai pengacara HAM Tiongkok dan perekaman video.
Kegiatan mahasiswa itu rupanya telah menyinggung saraf sensitif dari kontrol ketat berita oleh Partai komunis Tiongkok. Mahasiswa berusia 24 tahun itu adalah mahasiswa pascasarjana jurusan jurnalistik di Universitas Tsinghua Beijing.
Visa Missal akan berakhir pada 6 September 2018 mendatang. Dia seharusnya masih dapat belajar selama 2 tahun lagi sesuai dengan program pertukaran beasiswa bermasa 3 tahun.
Namun, permohonan perpanjangan visanya ditolak dan bahkan cenderung diperpendek paksa oleh pihak berwenang Tiongkok. Rezim komunis menghendaki David segera keluar dari Tiongkok dalam 10 hari. Jadi dia hanya bisa tinggal sampai 12 Agustus lalu.
Sejumlah media Jerman memberitakan kejadian yang dialami Missal. Menurut laporan, alasan pengusiran otoritas Beijing adalah kegiatan mahasiswa itu yang tidak termasuk dalam visa pelajar.
Ketika Missal menanyakan alasan spesifik, dia hanya mendapatkan jawabannya, “Kamu sendiri yang tahu.”
Mewawancarai dan mengambil gambar video pengacara HAM Tiongkok
Pemuda asal Osnabrucker itu sudah hampir 1 tahun kuliah di Universitas Tsinghua. Dia sebelumnya berencana untuk menyelesaikan tiga tahun studi pascasarjana di Beijing. Namun, karena judul tesisnya sensitif, dia kemudian masuk dalam daftar orang yang paling diawasi oleh polisi Tiongkok.
Menurut DIE WELT, Missal diusir karena memilih tesis dengan topik yang sensitif bagi penguasa Tiongkok. Dia akan meneliti tentang pelaksanaan tugas pengacara hak asasi manusia Qi Qilei dan kesulitan yang dialami para pengacara hak asasi manusia Tiongkok dalam menegakkan hukum acara.
Dosen pembimbingnya menerima topik yang diajukan, dan Universitas Tsinghua juga menyediakan peralatan seperti kamera. Namun, topik ini jelas berada di luar garis ‘kebebasan akademik’ Tiongkok.
Jadi, apa yang dilakukan Missal? Dia menemani Qi Qilei dalam urusan pekerjaannya. Dia diundang ke rumah pengacara itu selama 2 hari. Mereka membuat film tentang risiko kerja pengacara Tiongkok. Missal juga mewawancarai keluarga pengacara itu.
Pada bulan Mei tahun ini, Missal mengikuti Qi Qilei ke sebuah penjara di Wuhan dan mengunjungi kliennya, Qin Yongmin, seorang aktivis demokrasi. Qin dituduh melakukan tindakan subversi dan dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun pada bulan Juli tahun ini.
Missal tidak ikut masuk ke dalam sel. Dia hanya mengambil rekaman video bagaimana Qi Qilei menjalani proses berbelit-belit. Dia menggambarkan dirinya bersemangat pada saat itu dan tidak mudah untuk memegang kamera dengan stabil.
Seluruh topik film berlangsung selama 9 menit. Kemudian, hasil rekaman itu dipostingnya di situs web pribadi, serta di Twitter dan YouTube.
Video : https://www.youtube.com/watch?v=FtVNyU9bIv0
Ditahan Polisi Selama 3 Jam
Pada saat menanti pengacara Qi di luar penjara itu Missal tiba-tiba dibawa oleh polisi untuk diinterogasi selama 3 jam. Dan ia hanya memberitahu polisi bahwa ia seharusnya tidak bersalah karena hanya mengambil gambar video bagian luar dari rumah tahanan dan menolak untuk menghapus rekaman.
Qi kemudian turun tangan untuk menjelaskan bahwa siswa tersebut didampingi olehnya. Setelah itu, polisi baru mau membebaskan Missal.
Sejak saat itu, dia menjadi target pengawasan polisi. Dosen pembimbing juga mulai mengajukan keberatan. Pada bulan Juni tahun ini, ketika Missal mengajukan permohonan untuk memperpanjang visanya, dia diberitahu untuk menunggu selama 2 bulan, tetapi kemudian Dia terkejut karena harus meninggalkan Tiongkok dalam waktu 10 hari.
Menurut laporan, Missal tidak menyesal terhadap apa yang Dia lakukan selama ini. Dia tahu bahwa kebebasan pers Tiongkok sangat terbatas.
“Saya pikir akan ada lebih banyak kebebasan di bidang akademik. Ketika saya belajar jurnalistik di sini, saya perlu mencoba untuk memahami garis bawah di sini.”
Sebelumnya, Li Wenzu, istri pengacara HAM Wang Quanxuan menjadi target perhatian Missal. Melalui Wenzu, Missal kemudian berhasil bertemu dengan Qi Qilei.
Pada 9 Juli 2015, pihak berwenang Tiongkok menangkap hampir 300 orang pengacara dan aktivis. Masalah ini dikenal sebagai Kasus 709. Wang Quanzhen juga ada di antara mereka.
Pada hari ke 999 ketika keberadaannya tidak diketahui masyarakat, yakni pada 4 April tahun ini, Li Wenzu menggelar aksi ‘Ribuan Mil untuk Mencari Suami’. Missal menaruh perhatian tinggi terhadap aksi tersebut dan memfilmkan proses unjuk rasa damai itu.
Menurut laporan, setelah lulus dari sekolah menengah di Jerman, Missal datang ke Nanjing sebagai sukarelawan untuk membantu di kelas bahasa Jerman. Saat itu dia jadi tertarik dengan Tiongkok, kemudian mulai belajar sendiri bahasa Mandarin. Bermula dari Würzburg, kemudian di Universitas Peking.
Setelah berhasil meraih gelar sarjana dari Freie Universität Berlin, dia menerima beasiswa DAAD untuk belajar di Universitas Tsinghua, Beijing.
Kabarnya, kantor perwakilan DAAD Beijing pernah mencoba untuk membantu Missal, tetapi tidak berhasil. Christian Müller, wakil sekretaris jenderal DAAD mengatakan bahwa, masa berlaku beasiswa belum berakhir dan pihaknya masih sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan Missal melanjutkan studinya di universitas lain.
Universitas Tsinghua saat ini tidak mengomentari masalah ini. Missal untuk sementara berencana untuk kembali ke Freie Universität Berlin dan bermaksud untuk menyelesaikan studinya di Taiwan.
DIE WELT melaporkan, hal yang membuat Missal sedih adalah dia mungkin tidak akan pernah bisa mendapatkan visa ke Tiongkok di masa depan. Namun, dia mengatakan bahwa dia telah belajar banyak dari kejadian tersebut, dan merasa senang bisa bertemu dengan para pemberani seperti para pengacara HAM itu. (Zhu Lan/ET/Sinatra/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Seorang pensiunan jaksa dari Provinsi Henan, Tiongkok, dieksekusi pada 7 Agustus karena membunuh dan melukai belasan siswa di sekolahan setempat dua tahun lalu. Ceritanya mencontohkan bagaimana skema keuangan yang curang dapat mendorong warga negara biasa menjadi ekstrem.
Ma Gaochao, seorang pensiunan jaksa di Kota Nanyang, mengendarai mobil menuju Sekolah Menengah Pertama Nanyang No. 1 saat para siswa meninggalkan sekolah pada bulan Februari 2016. Dia diduga ngebut untuk menabrak para siswa saat mereka menyeberang jalan, menewaskan satu siswa dan melukai 11 lainnya.
Setelah Ma pensiun sebagai kepala Kejaksaan Kota Nanyang, ia mulai bekerja sebagai tenaga penjual untuk sebuah perusahaan investas Daxin Real Estate di Nanyang. Namun ketika perusahaan tersebut mengalami kesulitan keuangan dan bosnya melarikan diri, Ma terpojok oleh para investor yang menuntut dikembalikannya uang mereka.
Ma mengatakan pada Pengadilan Menengah Nanyang pada 25 April 2017, apa yang telah terjadi. Dia mengatakan perusahaannya telah membuat penawaran: dengan berinvestasi di perusahaan tersebut, akan mendapatkan bunga 2 persen setelah satu bulan. Jadi, Ma investasi 3 juta yuan (US$440.000) dari kantongnya sendiri dan meyakinkan seorang teman untuk investasi 9 juta yuan (US$1,3 juta) pada perusahaan Daxin tersebut.
Karena perusahaan menjalankan skema piramida, Ma, seperti halnya banyak investor lain, tidak mendapatkan pengembalian dan juga kehilangan investasinya. Dia mengatakan kebenciannya terhadap perusahaan dan pimpinannya yang membuatnya marah sehingga ingin membalas dendam terhadap masyarakat dan melakukan kejahatan yang mengerikan.
Ma mengatakan dia memilih sekolah sebagai targetnya karena Nanyang No. 1 High School adalah sekolah menengah terbaik di kota tersebut, dan insiden itu akan menimbulkan banyak perhatian.
Pada bulan Mei 2016, majalah bisnis, Caixin, berkomentar bahwa perbuatan Ma adalah hasil dari jatuhnya tiba-tiba pasar properti Nanyang, serta keberadaan skema piramida ilegal yang produktif.
Ma dijatuhi hukuman mati pada bulan Juli 2017 oleh Pengadilan Menengah Rakyat Nanyang, dan tidak berhasil naik banding ke Pengadilan Tinggi Provinsi Henan, sebelum dieksekusi oleh pengadilan. (ran)
EpochTimesId – Google ternyata mengumpulkan data lokasi melalui ponsel pengguna. Bahkan, google tetap melakukannya ketika pengguna secara khusus menonaktifkan lokasi GPS pada ponsel.
Temuan hasil investigasi ‘the Associated Press’ (AP) ini, dikonfirmasi oleh para peneliti di Universitas Princeton. Investigasi menjelaskan bagaimana layanan Google di perangkat Android dan iPhone menyimpan data lokasi pengguna.
Google juga tetap melakukannya ketika pengguna memilih pengaturan privasi. Pengaturan yang dimaksudkan untuk memblokir Google dari pelacakan.
Laman dukungan perusahaan pada subjek memang menyatakan, “Anda dapat menonaktifkan riwayat lokasi kapan saja. Dengan riwayat lokasi yang tidak aktif, tempat-tempat yang Anda kunjungi tidak lagi disimpan.”
Akan tetapi, tampaknya bagi google tidak masalah jika perangkat dimatikan. Karena Google masih akan menyimpan data lokasi yang dikunjungi oleh pengguna.
“Bahkan dengan riwayat lokasi dijeda, beberapa aplikasi Google secara otomatis menyimpan data lokasi yang diberi label tanpa waktu,” kata laporan itu.
Beberapa contoh yang tercantum dalam laporan termasuk bagaimana Google menyimpan cuplikan lokasi pengguna hanya untuk membuka aplikasi Maps. Pembaruan cuaca harian juga melacak di mana pengguna berada.
Sementara penelusuran Google yang tidak memiliki lokasi yang disebutkan, masih menunjukkan tepat lintang dan bujur pengguna. Ponsel juga menyimpannya ke akun Google pengguna.
Temuan ini menyoroti masalah privasi utama yang mempengaruhi sekitar dua miliar pengguna Android dan ratusan juta pengguna iPhone di seluruh dunia.
“Jika Anda akan mengizinkan pengguna untuk mematikan sesuatu yang disebut ‘riwayat lokasi’, maka semua tempat di mana Anda mempertahankan riwayat lokasi harus dimatikan. Sepertinya itu posisi yang cukup sederhana untuk dimiliki,” Jonathan Mayer, seorang ilmuwan komputer di Universitas Princeton, mengatakan kepada AP.
Dalam sebuah pernyataan, Google membela pelacakan yang mereka lakukan, “Ada sejumlah cara yang berbeda bahwa Google dapat menggunakan lokasi untuk meningkatkan pengalaman orang, termasuk riwayat lokasi, web, dan aktivitas aplikasi. Melalui layanan lokasi tingkat-perangkat. Kami memberikan deskripsi yang jelas tentang alat ini, dan kontrol yang kuat sehingga orang dapat mengaktifkan atau menonaktifkannya, dan menghapus histori mereka kapan saja.”
Menurut laporan itu, Google mengizinkan ratusan pengembang perangkat lunak dari luar perusahaan itu untuk memindai kotak masuk Gmail. Google menyerahkan jutaan email pengguna yang mendaftar ke layanan berbasis email itu. (The Epoch Times/NTD/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Di tengah suara yang mendukung maupun menentang, Presiden Trump terus bergerak maju, tindakan barunya kembali membuat gempar. Tanggal 7 Agustus, sebagian sanksi yang diterapkan AS terhadap Iran mulai berlaku. Trump menulis cuitan, “Siapa pun yang berbisnis dengan Iran, akan tidak bisa berbisnis lagi dengan Amerika. Yang saya inginkan adalah perdamaian dunia.”
Beberapa jam sebelum sanksi tersebut berlaku, di luar dugaan, Presiden Iran Rohani yang selama ini bersikap keras tiba-tiba melunak. Dalam wawancara di televisi ia menyatakan, “Iran bersedia berunding dengan Amerika, saya tidak mengajukan syarat apa pun. Jika pemerintah Amerika bersedia, sekarang pun bisa kami mulai (berunding)!”
Apa pun maksud Rohani, hanya dari memperlihatkan kelemahannya, sudah bisa dilihat dampak dari aksi keras Trump ini. Pemandangan ini sangat mirip dengan saat Kim Jong-Un meminta untuk bertemu Trump dua bulan lalu. Warganet mengatakan, “Ini membuat para ‘sekutu’ yang baru saja menyatakan menyesali perintah sanksi Presiden Trump merasa kikuk”.
Presiden Trump berkata, “Rezim Iran tengah menghadapi pilihan: mengubah perilaku yang bersifat mengancam dan merusak stabilitas, serta kembali berintegrasi dengan tubuh ekonomi global; atau, seorang diri menapaki jalan ekonomi yang terus menurun.” Trump juga memperingatkan, orang-orang yang tidak mau meninggalkan kerjasama ekonominya dengan Iran “akan menghadapi akibat yang serius”.
Menlu AS Pompeo menyatakan, sanksi Amerika terhadap Iran akan terus berlaku, sampai pemerintah Iran secara tuntas mengubah orientasinya. Saat berkunjung ke Asia Tenggara ia mengatakan, “Mereka harus menunjukkan diri seperti sebuah negara yang normal. Itulah tuntutannya. Sesederhana itu.”
Pernyataan keras pejabat AS ini, memiliki makna lain, setiap kalimatnya mengarah pada PKT.
Setelah Amerika mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran bulan Mei lalu, sanksi pada Teheran pun diberlakukan kembali. Terhadap hal ini Beijing pun menyatakan protes.
Di bawah sanksi AS tersebut, perusahaan minyak asing berbondong-bondong hengkang dari Iran, beberapa negara mengurangi pembelian minyak mentah dari Iran, sementara RRT justru memperbanyak pembeliannya. Seorang pejabat Iran mengatakan pada surat kabar “Wall Street Journal”, “Kami menjual minyak bumi (pada RRT) tanpa ada masalah.”
Beijing mengekspor banyak jenis komoditas ke Iran, kedua pihak juga menjalin transaksi senjata. Selain itu, RRT telah mengembangkan banyak proyek jangka panjang di Iran, beberapa perusahaan besar seperti Petro China, China Railway dan lain-lain memiliki kantor perwakilannya di Iran.
Oleh karena itu, sanksi AS terhadap Iran juga sekaligus menekan Beijing, memaksanya menentukan pilihan — terus menjalin hubungan hangat dengan Iran, maka jangan berharap bisa berbisnis dengan Amerika. Faktanya, perang dagang AS-RRT telah membuat PKT pusing tujuh keliling, terpukulnya Iran, membuat situasi semakin tidak menguntungkan bagi RRT.
“Mereka harus menjadi sebuah negara yang normal” — di dunia saat ini, masih adakah negara yang tidak normal? Dalam hal lingkungan hidup dan masyarakat, RRT di bawah kekuasaan PKT bisa dibilang kacau tak tertandingi.
Menurut berita media massa, pemerintah AS mendukung rakyat Iran dan mendukung pengaduan mereka terhadap pemerintahannya sendiri. Penasihat Keamanan Nasional AS Bolton mengatakan, tekanan ekonomi AS tidak berniat “mengubah rezim (Iran)”.
Berkah dan sanksi sama rata, adalah strategi dan toleransi Trump. Ada serangan yang tajam dan menyudutkan, tapi di sisi lain juga mengampuni dan mentoleransi. Demi rakyat, berupaya mewujudkan perdamaian. Perlakuan terhadap Kim Jong-Un maupun terhadap Rohani adalah sama, sementara PKT dibiarkan merenungkan sendiri pesan tersembunyi di baliknya.
Sikap terhadap rakyat Tiongkok, sudah sangat jelas dituangkan dalam Laporan HAM Kemenlu AS, Laporan Kebebasan Beragama, dan konferensi tingkat menteri dunia untuk mewujudkan kebebasan beragama yang digelar baru-baru ini.
Setelah Trump menjabat, telah memperoleh pujian tulus dari sejumlah besar warganet di daratan Tiongkok, bahkan cukup banyak orang yang mendambakan pertolongan dari pemimpin AS tersebut.
Kentara sekali, tindakan yang menghukum yang buruk dan memuji yang baik, pasti memperoleh dukungan rakyat.
Pakar dari AS Matthew Count selaku editor “Washington Freedom Lighthouse” pernah menganalisa, pemerintah Trump ‘tidak memiliki masalah Korut, yang ada hanya masalah PKT’. Direktur FBI Christopher Wray berpendapat, dilihat dari sudut pandang anti-intelijen, PKT membentuk ancaman terbesar terhadap Amerika.
Dalam situasi di Iran, PKT memainkan peran pengacau di balik faktor penyebab tidak stabilnya situasi. Bisa dilihat, baik di dalam maupun luar negeri, yang dilakukan PKT selalu bertentangan dengan parpol berkuasa yang normal di sebuah negara yang normal.
Di dalam negeri, PKT memblokir berita dan informasi, merampas kebebasan, menindas HAM; di luar negeri PKT menyebarkan kebohongan dan kebencian, menyusup dengan ancaman atau menyuap, merusak hubungan normal antar negara, mengancam keamanan regional dan wilayah lebih luas.
Oleh sebab itu, hanya dengan menyingkirkan PKT, penindasan baru bisa dihilangkan, konflik baru bisa diredakan, semua masalah baru bisa terselesaikan.
Trump mahir berstrategi, politik, ekonomi, militer dan keamanan negara, semua dalam satu meja catur. Bersamaan dengan memberi sanksi pada Iran, Amerika memperbesar tekanan terhadap Korut, menggelar perang dagang dengan PKT, serta menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan Rusia.
Strategi dan rencananya yang jauh ke depan, telah menempatkan PKT pada posisi terpojok, hal ini sangat mengesankan banyak pihak. Kejahatan pasti akan terkalahkan, kebenaran pasti akan menang. Setiap sinyal adalah peluang. Yang menghadapi pilihan, bukan hanya Iran sepihak saja. (SUD/WHS/asr)
EpochTimesId – Seorang pilot berhasil mendarat darurat dengan selamat di sebuah ruas jalan tol di California, Amerika Serikat. Pesawat itu tengah terbang dengan rute Lake Tahoe ke Hayward, pada 11 Agustus 2018 sore waktu setempat.
Pilot itu menuturkan kepada petugas California Highway Patrol, Sersan Michael Novosel bahwa dirinya sedang menerbangkan seorang penumpang wanita ke Bandara Eksekutif Hayward. Namun di tengah perjalanan, saluran bahan bakar pesawat itu bocor.
Pilot yang menunggangi pesawat Cessna 172 dengan mesin tunggal mencoba untuk tetap tenang. Dia kemudian menghubungi pengendali lalu lintas udara (ATC) dengan tenang.
“9679 Alpha, kami memiliki masalah mesin di sini dan kami mungkin akan mencoba untuk mencapai jalan raya,” ujar sang pilot seperti dikutip dari NBC News.
Petugas menara ATC juga membalas dengan tenang, “9679 Alpha, Roger. Jalan mana yang akan Anda tuju?”
Pilot, masih terdengar benar-benar santai, menjawab, “Saya tidak begitu mengenal jalan di sini tapi saya akan memilih salah satu dan memberi tahu Anda.”
Pilot itu melihat jalan tol I-580 membentang di kota San Leandro. Dia memutuskan untuk memilih jalan itu sebagai jalur pendaratan darurat.
Pendaratan berhasil dilakukan dengan sempurna di jalan tol tersebut. Padahal, dia melakukan pendaratan ditengah ramainya arus lalu lintas malam minggu. Dia berhasil mendaratkan pesawat tanpa merusak pesawat, jalan raya, mobil yang lewat, atau pun bagian lain jalan raya.
Namun, pesawat itu sempat menghambat lalu lintas selama sekitar dua jam usai mendarat. Pesawat akhirnya bisa segera dievakuasi oleh otoritas terkait.
“Sungguh gila melihat sesuatu seperti ini. Itu tidak bisa dipercaya,” kata seorang saksi, Rob Castro kepada ABC News.
Pesawat ringan mendarat di jalan tol tanpa melukai pilot, penumpang, atau pun pengendara mobil yang lewat. (Foto : Screenshot/Twitter Pemadam Kebakaran Alameda, California, AS)
Saksi mata lain mengatakan dia mendengar suara ledakan beberapa waktu sebelum pesawat itu mendarat darurat.
“Itu seperti, boom, seperti, tangki BBM mobil yang sedang meledak, seperti suara ledakan. Kemudian pesawat menyentuh aspal, dan yang bisa saya lakukan hanyalah berlari dan berteriak sambil berkata, ‘Sebuah pesawat ada di jalan bebas hambatan kita!'” Michelle Williams menuturkan kepada ABC News.
Pilot dan penumpangnya keluar dari pesawat tanpa bantuan orang lain. Mereka tidak mengalami cedera serius. Petugas CHP, James Evans mengatakan kepada NBC bahwa salah satu dari mengeluhkan rasa sakit. Namun sepertinya bukan cedera serius. (Chris Jasurek/The Epoch Times/waa)
Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
Sebuah rumah sakit umum di Provinsi Shandong, Tiongkok, baru-baru ini mendapat denda kecil dari pejabat makanan dan obat-obatan (BPOM) lokal karena menjual obat palsu, dengan hukuman yang memicu kritik dari masyarakat karena dianggap tidak cukup.
Dazhong Net, sebuah situs berita yang dikelola negara, telah melaporkan pada 11 Agustus bahwa Rumah Sakit Rakyat Kota Qingdao Chengyang didenda 692,5 yuan (sekitar US$100) karena menjual kulit jeruk kering, sejenis obat tradisional Tiongkok yang biasa digunakan untuk meringankan batuk dan dahak.
Karena produk tersebut terjual habis, pihak berwenang menyita 167.50 yuan ($24.36) yang diterima rumah sakit dari hasil penjualannya. Kemudian, pihak berwenang mendenda fasilitas tersebut 525 yuan ($76,34), menurut pemberitahuan yang dirilis 20 Juni oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan (BPOM) Kota Qingdao.
Hukuman yang longgar tersebut menarik perhatian dari media dan para netizen.
“Mengapa hanya ada denda? Mengapa tidak ada hukuman bagi orang-orang yang terlibat [dalam rencana itu], adakah penyelidikan lebih lanjut dari saluran-saluran mana rumah sakit itu mendapatkan [obat palsu]? Mengapa hanya didenda 600 yuan?” Yang lain berkata, “Obat palsu itu terjual habis. Jadi distributor dan produsen tidak akan dihukum?”
“Sepertinya memberitahu rumah sakit itu: Kamu boleh terus melakukannya. Tidak apa-apa,” komentar yang lain.
Masalah-masalah kelamatan medis lainnya di Tiongkok baru-baru ini telah terungkap.
Bulan lalu, vaksin yang kadaluwarsa dan tidak memenuhi standar yang diproduksi oleh beberapa perusahaan farmasi Tiongkok telah didistribusikan dan digunakan untuk menyuntik anak-anak, meskipun sepengetahuan dari pemerintah. Sebagai akibat dari tekanan publik yang kuat, pihak berwenang Tiongkok telah menangkap eksekutif di salah satu dari produsen vaksin besar yang memiliki dampak tersebut, Changchun Changsheng Bio-teknologi; perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan masalah vaksin belum dihukum. Sementara itu, anak-anak yang menjadi korban dan para orang tua mereka dilecehkan atau dibungkam oleh pihak berwenang Tiongkok karena mengajukan petisi atas kasus-kasus mereka. (ran)
Dilabeli sebagai infrastruktur penting oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, pembuatan gerbong barang di Amerika Serikat sering diabaikan tetapi merupakan bagian penting untuk aparat keamanan transportasi negara kita. Bisnis dan pemerintah sama-sama bergantung pada kereta api barang Amerika untuk mengangkut lebih dari 5 juta ton barang dan bahan di seluruh negeri setiap hari, dari mulai produk pertanian dan peralatan militer, sampai limbah nuklir dan bahan-bahan kimia berbahaya.
Industri ini telah ditargetkan dalam beberapa tahun terakhir oleh rezim Tiongkok, fokus yang memiliki implikasi keamanan nasional besar bagi Amerika Serikat. China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC), konglomerat kereta api milik negara Tiongkok, secara aktif menggunakan pendanaan dan investasi yang didukung rezim Tiongkok untuk mengalahkan pesaing global sebanyak 50 persen.
CRRC sejauh ini adalah produsen kereta api terbesar di dunia, mengendalikan lebih dari 83 persen pasar kereta api global. Ini lebih dari empat kali lebih besar daripada seluruh sektor manufaktur kereta api AS dan menggunakan keuntungan-keuntungan finansial yang tidak adil untuk mengurangi biaya dan mengimpor produk-produk baja dan relnya yang sudah jadi ke Amerika Serikat.
Tiongkok telah menjadikannya sangat jelas bahwa ia berencana untuk mendominasi banyak industri AS, secara agresif tidak hanya menargetkan manufaktur kereta api tetapi juga manufaktur maju, robotik, dan kecerdasan buatan melalui inisiatif ‘Made in China 2025’.
Dalam tiga tahun ke depan, CRRC bertujuan untuk mendapatkan pesanan-pesanan luar negeri senilai $15 miliar dan membangun 11 cabang regional di seluruh dunia. Ambisi ini tidak hanya menempatkan keamanan nasional Amerika Serikat pada risiko serius, tetapi juga mengancam keamanan ekonomi negara. Lebih dari $6,5 miliar dalam PDB dan 65.000 pekerjaan Amerika yang dibuat oleh industri kereta api produksi AS berada dalam bahaya.
Sementara keamanan ekonomi sangat penting bagi keberhasilan Amerika Serikat, kekhawatiran yang lebih besar adalah ancaman bahwa konglomerat Tiongkok tersebut merupakan bahaya untuk keamanan nasional kita, yang bergantung pada basis industri yang sehat dan produksi domestik untuk gerbong-gerbong barang dan suku cadang, dalam mendukung infrastruktur kritis kita. Ketergantungan Amerika yang meningkat pada sebagian gerbong yang sudah jadi dari pemerintah asing yang berpotensi bermusuhan atau tidak kooperatif membahayakan keamanan ini.
Jika kapabilitas manufaktur kereta api AS dikurangi standarnya, kita akan dipaksa untuk bergantung pada negara-negara seperti Tiongkok untuk memasok kebutuhan infrastruktur kereta api kritis dan militer kita. Di saat meningkatnya ketidakpastian global, ini adalah risiko yang tidak dapat ditanggung oleh Amerika Serikat.
Teknologi gerbong kereta beroperasi di berbagai jaringan pemantauan yang luas dengan sistem independen memantau pengangkutan barang dan penumpang. Dalam 15 tahun ke depan, teknologi Internet of Things (IoT) akan menjadi semakin penting bagi kebutuhan industri dan transportasi negara kita. Dengan mengimplementasikan teknologi IoT ke dalam kereta pengangkut barang dan penumpang, perusahaan dapat memantau ratusan sensor yang diandalkan untuk mengukur suhu dan berat beban gerbong, bersama dengan pintu pembukaan jarak jauh dan melacak metrik lainnya dalam gerbong-gerbong barang.
Membiarkan entitas milik Tiongkok akses menyeluruh ke teknologi yang ada di dalam gerbong Amerika menimbulkan ancaman keamanan nasional yang serius, karena kendaraan ini melakukan perjalanan melalui setiap kota besar dan pangkalan militer di Amerika Serikat. Pertanyaan yang perlu kita tanyakan kepada diri kita sendiri adalah apakah kita dapat mempercayai teknologi vital dan pengumpulan data di tangan musuh potensial?
Kita telah melihat larangan pemerintah AS pada perusahaan teknologi Tiongkok tertentu, dengan Departemen Pertahanan, misalnya, melarang kamera buatan Tiongkok dari pangkalan militer dan membatasi akses oleh pembuat komputer Lenovo Tiongkok. Mengapa kita belum mengamankan kereta api dan infrastruktur kereta api negara kita?
Teknologi kereta api yang berkembang pesat berpotensi memungkinkan akses entitas asing ke perangkat dan data kita, tetapi kehadiran fisik mereka menimbulkan jenis ancaman yang berbeda, yang bahkan lebih serius. Materi sensitif, seperti limbah berbahaya dan mesin militer, diangkut ke seluruh negara kita setiap hari. Bahan-bahan ini dipindahkan semata-mata oleh gerbong barang. Memastikan bahwa sektor ini tidak dikompromikan oleh ancaman asing yang baru dan berevolusi sangat penting untuk menjaga keamanan negara kita, sekarang dan di masa depan. Tanpa kemampuan domestik kita untuk memproduksi gerbong barang, kita akan rentan dan bergantung pada Tiongkok untuk bagian penting dari infrastruktur keamanan negara kita.
Kongres telah mengakui beratnya ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok, terutama yang berkaitan dengan sifat kritis industri manufaktur kereta api di Amerika Serikat. Baru-baru ini, sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA), DPR dan Senat mengeluarkan undang-undang yang memodernisasi Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang akan meningkatkan pengawasan terhadap entitas asing yang berusaha memperoleh infrastruktur penting.
Meskipun ini adalah kemenangan besar, Kongres dan pemerintahan Trump harus terus meningkatkan upaya mereka dalam melindungi infrastruktur-infrastruktur penting di Amerika Serikat. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan tinjauan investasi yang kuat oleh perusahaan-perusahaan milik negara, menciptakan standar universal untuk dunia maya (cyber) dan integritas data ketika melakukan kontrak dengan entitas-entitas yang didukung negara asing, dan lebih lanjut memperkuat hukum pengawasan Buy American. Dengan menangani langkah-langkah ini, Amerika Serikat dapat tetap selangkah lebih maju dari Tiongkok.
Industri angkutan kereta api domestik yang kuat dan dinamis sangat penting bagi pertumbuhan, pembangunan, dan keamanan bangsa kita. Dengan warisan yang kini terancam, sudah waktunya bagi para pemimpin dan pembuat kebijakan kita untuk bersama-sama mengubah solusi yang cerdas dan masuk akal untuk melindungi pasar kereta barang. Masa depan negara kita tergantung padanya. (ran)
Erik Olson adalah wakil presiden dari Aliansi Keamanan Kereta Api, sebuah aliansi perusahaan manufaktur kereta api, serikat pekerja, dan kelompok minat AS dari seluruh industri rel AS yang ingin menyampaikan pandangan untuk memastikan keamanan sistem kereta api Amerika.
EpochTimesId – Skenario mimpi buruk bagi keamanan komputer mungkin sudah tiba. Walau program kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat mempelajari cara menghindari serangan sudah tersedia.
Peringatan itu dari para peneliti keamanan yang ‘dipanggil’ oleh tim dari IBM Corp. Peretas telah menggunakan teknik AI untuk membangun program peretasan yang dapat lolos, dan melewati langkah-langkah pertahanan tingkat tinggi.
Kelompok ini akan mengungkapkan rincian percobaannya pada konferensi keamanan ‘Black Hat’ di Las Vegas, pekan ini.
Pertahanan ‘state-of-the-art’ umumnya bergantung pada kemampuan untuk memeriksa apakah ada serangan terhadap perangkat lunak. Berbeda dengan teknik yang lebih umum, dengan menganalisis kode perangkat lunak untuk tanda-tanda bahaya.
AKan tetapi, genre baru dari program yang digerakkan oleh AI dapat dilatih untuk tetap tidak aktif sampai mereka mencapai target yang sangat spesifik, membuat mereka sangat sulit untuk berhenti.
Belum ada yang mengaku berhasil mencegah atau ‘menangkap’ perangkat lunak berbahaya milik para hacker yang menggunakan AI. Akan tetapi, hal itu mungkin saja karena program serangan dengan kecerdasan buatan itu, masih terlalu bagus untuk bisa ‘ditangkap’ oleh hacker yang menjadi konsultan keamanan.
Peneliti mengatakan bahwa, terungkapnya AI untuk kegiatan peretasan hanya masalah waktu. Blok bangunan kecerdasan buatan gratis untuk program pelatihan sudah tersedia dari Google Alphabet Inc dan raksasa internet lainnya, dan ide-idenya bekerja dengan sangat baik dalam latihan.
“Saya benar-benar yakin kita akan pergi ke sana,” kata Jon DiMaggio, seorang analis ancaman senior di perusahaan keamanan cyber Symantec Corp. “Ini akan membuatnya jauh lebih sulit untuk dideteksi.”
Seorang pria memegang komputer laptop dengan kode cyber terbayang pada wajahnya. Diambil pada 13 Mei 2017. (Kacper Pempel/Reuters/The Epoch Times)
Menemukan Target Mereka
Peretas dari negara-negara yang paling maju telah menunjukkan bahwa mereka dapat membuat program serangan yang hanya aktif ketika mereka telah mencapai target. Contoh paling terkenal adalah Stuxnet, yang dikerahkan oleh badan intelijen AS dan Israel terhadap fasilitas pengayaan uranium di Iran.
Upaya IBM, bernama DeepLocker, menunjukkan bahwa tingkat presisi yang sama dapat tersedia bagi mereka yang memiliki sumber daya jauh lebih sedikit daripada pemerintah nasional.
Dalam demonstrasi menggunakan foto target sampel yang tersedia secara publik, tim menggunakan versi peretas perangkat lunak konferensi video yang beraksi hanya ketika mendeteksi wajah target.
“Kami memiliki banyak alasan untuk percaya ini adalah hal besar berikutnya,” kata pemimpin peneliti IBM Marc Ph. Stoecklin. “Ini mungkin sudah terjadi, dan kita akan melihatnya dua atau tiga tahun dari sekarang.”
Pada konferensi New York baru-baru ini, ‘Hackers on Planet Earth’, peneliti pertahanan Kevin Hodges memamerkan program otomatis ‘entry-level’ yang dia buat dengan alat pelatihan sumber terbuka. Mereka mencoba beberapa pendekatan serangan berturut-turut. (Reuters/The Epoch Times/waa)
Epochtimes.id- Tiga perusahaan Korea Selatan mengimpor batu bara dari Korea Utara yang disamarkan sebagai produk Rusia. Bea Cukai Korut pada 10 Agustus 2018 menyebut cara ini melanggar resolusi PBB yang memberikan sanksi ke Korut.
Seoul telah memeriksa sembilan kasus potensi impor batu bara Korea Utara. Dikarenakan dicurigai melanggar resolusi yang disahkan Agustus lalu oleh Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pendanaan terhadap program rudal nuklir dan balistik Pyongyang.
Dinas bea cukai Korsel tidak mengidentifikasi perusahaan yang terlibat, tetapi mengatakan sekitar 35.000 ton batubara dibawa ke Korea Selatan antara April dan Oktober tahun 2017, senilai 6,6 miliar won ($ 5,8 juta).
“Perusahaan-perusahaan tampaknya telah secara ilegal membawanya dalam mengharapkan margin perdagangan besar setelah harga batu bara Korea Utara turun karena larangan impor,” kata Roh Suk-hwan, wakil komisioner dari Korea Customs Service dalam konferensi pers.
Badan itu mengatakan akan menekan tuduhan terhadap perusahaan dan individu yang terlibat karena melanggar hukum pabean dan pemalsuan dokumen pribadi.
Pemerintah juga berencana untuk mengeksplorasi larangan masuk atau penyitaan 14 kapal yang ditemukan telah mengangkut batubara.
Otoritas setemapt mengatakan tidak ada transaksi keuangan yang dibuat, yang merupakan pelanggaran lain terhadap sanksi PBB. Ini dikarenakan perusahaan-perusahaan mengambil batu bara sebagai imbalan untuk menengahi perdagangan antara Korea Utara dan Rusia.
Dewan Keamanan PBB melarang penjualan batu bara, besi, bijih besi, timbal, bijih timah dan makanan laut Korea Utara dalam upaya untuk memangkas sepertiga pendapatan ekspor tahunan negara sebesar $ 3 miliar, sementara membatasi impor minyak mentah dan produk minyak olahan.
Amerika Serikat telah menggencarkan kampanye sanksi untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program nuklir dan rudalnya.
Tetapi di wilayah semenanjung, menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa kampanye Presiden AS Donald Trump memberikan “tekanan maksimum” mulai mengendur setelah Pyongyang berusaha meningkatkan hubungan dengan Washington, Seoul dan Beijing.
Para pejabat Korea Utara telah melakukan berkunjung ke Tiongkok untuk membahas perkembangan ekonomi dan spekulan membangun properti di sepanjang perbatasan bersama mereka. Bahkan Korea Selatan sedang mempelajari cara untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara.
Bulan lalu, Washington memperingatkan terhadap pengenduran sanksi terhadap Pyongyang setelah Rusia dan RRT menyarankan membahas mengatasi sanksi dari PBB.