Home Blog Page 1958

Di Kongres Partai Xi Jinping Mengatakan Tiongkok Akan Memimpin

0

Pada Kongres Partai 19 yang baru selesai (diadakan setiap lima tahun sekali), pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping menuangkan pemikirannya dalam sebuah pertarungan tiga setengah jam di depan pidatonya mengenai hampir semua elemen masyarakat Tiongkok.

Berjudul “Pemikiran Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru” (disingkat menjadi “Era Baru”), Xi berbicara tentang menjadi pemimpin global dalam inovasi per tahun 2035 dengan “peraturan hukum” dan banyak “soft power” global  yang ditingkatkan. Dalam 15 tahun berikutnya sampai 2050, Tiongkok akan menjadi “makmur, kuat, demokratis, maju secara budaya, harmonis, dan cantik.” Semua akan dilakukan di bawah dominasi Partai Komunis yang beranggotakan 89 juta.

Xi mengatakan Tiongkok akan memimpin di setiap sektor: ekonomi, lingkungan dan militer.

Tidak ada indikasi “memberi” kebijakan luar negeri. Xi mengambil garis keras di Taiwan dan tidak menunjukkan minat untuk melakukan negosiasi untuk mendemiliterifikasi benteng-benteng Pulau LautTiongkok Selatan. Dia tampaknya telah menyimpulkan dan menginternalisasi bahwa Amerika Serikat mundur dalam hal ekonomi global dan khususnya untuk tantangan geografis Asia Timur.

Meskipun demikian, Xi menekankan bahwa mencapai tujuan ini “tidak akan menjadi berjalan di taman” dengan tidak ada kewajiban lain selain “memukul  drum dan membunyikan gong”. Sebaliknya, setiap anggota partai “harus siap untuk bekerja lebih keras lagi menuju tujuan ini”. Menghidupkan kembali dan mempertahankan sikap revolusioner, 95 tahun setelah Kongres Partai pertama pada tahun 1921 akan menjadi tantangan yang memaksa daripada sekedar sebuah pidato yang mencengangkan pikiran.

Dalam hal ini, pandangan  Kongres Partai ke 19 dengan 2.200 anggota yang hadir untuk pidato Xi memiliki kepentingan mereka sendiri. Dua pendahulunya langsung (Hu Jintao dan Jiang Zemin) hadir; agaknya diundang kalau tidak secara khusus antusias untuk mendengar masukan pemikiran ideologis mereka. Dan sebuah pengamatan yang tak henti-hentinya pada para hadirin menunjukkan deretan demi deretan laki-laki dengan setelan hitam dan kemeja putih dengan hanya (sangat) jarang wanita berbaju merah. Tidak ada “setelan (jas) Mao” yang terlihat dimanapun.

kongres nasional partai komunis tiongkok ke 19
Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan pidato pada sesi pembukaan Kongres Partai Komunis ke-19 yang diadakan di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok pada 18 Oktober 2017. Kongres Partai Komunis ke-19 mengadakan pertemuan mulai 18-24 Oktober. (Etienne Oliveau / Getty Images)

Xi dan pendukungnya tampak ingin memiliki “Era Baru” yang diadopsi sebagai unsur konstitusi partai sebagai “Gagasan Xi Jinping.” Ini akan menempatkan persembahan ideologis Xi secara spesifik setara dengan Mao Zedong, memberi mereka bobot khusus. dan pahala tanpa batas waktu. Sebaliknya, sumbangan intelektual Deng Xiaoping tentang “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok” adalah “teori” dan “gagasan” Jiang Zemin tentang “Three Represents” lebih rendah pada tiang pemujaan status ideologis.

Meskipun nuansa ideologis semacam itu mungkin tidak melibatkan rata-rata warga Tiongkok, Xi telah bertindak selama lima tahun pertamanya untuk mengumpulkan dukungan untuk langkah-langkah masa depan. Meski kini melambat, ekonomi Tiongkok tetap sangat kuat baik dalam hal regional maupun global. Ini telah menyediakan jutaan lapangan kerja yang tak terhitung jumlahnya dan, akibatnya, sebuah tingkat kenyamanan pribadi ratusan juta. Kekayaan seperti itu masih jauh dari jangkauan massa pedesaan, meskipun demikian sekarang menggambarkan kelas menengah masif Tiongkok.

Xi juga terus-menerus mengejar korupsi. Sejauh ini telah menjadi tujuan yang dirancang untuk memperkuat basis kekuatan pribadinya daripada dari komitmen inti terhadap kemurnian fiskal. Namun orang menduga jumlah birokrat partai yang memakai jam tangan Rolex dan atau dengan anak buah yang mengemudi mobil mahal secara nyata telah ditolak.

Kedua tujuan yang terus berlanjut secara eksistensial populer: Orang Tiongkok yang hidup di bawah Partai Komunis Tiongkok senang memiliki pemimpin yang kuat yang memberikan kesejahteraan dan memberantas korupsi.

Hal ini juga berguna untuk mengingat bahwa Xi tidak memiliki konstituen domestik dalam hal penanganannya dalam urusan luar negeri. Anak sekolah Tiongkok untuk beberapa generasi telah dididik untuk percaya bahwa Tibet adalah orang Tiongkok. Bahwa Kepulauan Pasifik Selatan adalah orang Tiongkok (“dicuri” dari Tiongkok saat lemah). Dan Taiwan, terlepas dari statusnya sekarang, juga orang Tiongkok. Jadi Xi, atau siapapun pemimpin Tiongkok, dapat merubah haluan apapun dan setiap kombinasi keputusan pengadilan internasional, resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan atau demarkasi diplomatik. (ran)

David T. Jones adalah pensiunan pegawai dinas luar negeri Urusan Luar Negeri A.S. yang telah menerbitkan beberapa ratus buku, artikel, kolom, dan ulasan mengenai isu bilateral A.S.-Kanada dan kebijakan luar negeri secara umum. Selama karir yang membentang lebih dari 30 tahun, dia berkonsentrasi pada isu-isu politik-militer, melayani sebagai penasihat dua kepala staf Angkatan Darat. Di antara bukunya adalah ” Alternative North Americas: What Canada and the United States Can Learn from Each Other?”

Rusia Siap Uji Coba Rudal Nuklir Baru Antar Benua

0

EpochTimesId – Rusia bersiap untuk uji coba rudal nuklir balistik antar benua yang baru. Negara terbesar warisan Uni Soviet ini mengklaim rudal baru ini dibuat untuk dapat menembus pertahanan rudal Amerika Serikat dan sanggup menghancurkan area seluas negara bagian Texas.

Uji coba awal akan dilakukan di Cosmodrome Plesetsk, sekitar 500 mil sebelah utara Moskow. Rudal baru, yang dijuluki RS-28 Sarmat, diumumkan Desember tahun 2016 lalu oleh Kolonel Jenderal Sergey Karakayev.

Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia itu mengatakan, rudal nuklir siap untuk diproduksi massal di Pabrik pembuatan mesin Krasnoyarsk.

Desain dan konstruksi rudal baru, dimulai pada tahun 2009. Mesin tahap pertama berhasil diuji pada 10 Agustus 2016. Rudal baru ini ditargetkan siap digunakan pada tahun 2019 atau 2020.

Sarmat ditargetkan siap untuk melakukan pengujian pada awal tahun ini. Namun rudal maupun ruang kendali peluncuran tidak selesai sesuai jadwal. Ruang kendali seharusnya cukup kokoh untuk menahan tujuh serangan nuklir berturut-turut.

Rudal tersebut dilaporkan memiliki berat lebih dari 100 ton, dengan muatan 10 sampai 15 MIRV (multiple independent reentry vehicles). Yaitu 15 hulu ledak self-guide yang lebih kecil, yang masing-masing dapat menyerang target yang berbeda.

Kantor berita RIA Novosti milik negara Rusia melaporkan bahwa masing-masing hulu ledak bisa mencapai berat 750 kiloton.

Dalam konfigurasi alternatif, rudal itu bisa membawa sepuluh hulu ledak yang lebih berat, atau 24 hulu ledak glider ringan. Rudal tersebut juga dapat melakukan tindakan pencegahan anti-rudal yang dirancang untuk mengalahkan sistem pertahanan udara.

Sarmat diperkirakan memiliki jangkauan sekitar 7000 mil. Rudal ini diprediksi memiliki laju lebih cepat dari rudal pada umumnya, agar tidak mampu dihentikan oleh sistem pertahanan udara.

RIA telah melaporkan bahwa Sarmat memiliki berat muatan sekitar lima ton. Namun, Michael Kofman, seorang ilmuwan riset dari Pusat Analisis Naval nirlaba di Washington DC tidak yakin dengan klaim tersebut.

“Jika RIA benar, dan mungkin tidak benar, bagaimana Anda bisa memasukkan 10 hulu ledak dengan berat masing-masing satu ton ke dalam rudal seberat lima ton? Ada banyak pertanyaan yang beredar tentang klaim yang bertentangan tentang kekuatan lemparan, hulu ledak dan alat bantu penetrasi,” ujar Kofman.

RS-28 Sarmat akan menggantikan rudal R-36M. Sepertinya, rudal baru akan menghadapi rudal NATO ‘SS-30 Satan 2’ saat siap digunakan. NATO menyebut R-36M sebagai ‘SS-18 Satan’. R-36 telah menjadi rudal utama Rusia sejak 1974.

Sarmat memiliki sekitar setengah dari jangkauan dan berat R-36M. RS-28 Sarmat akan menggantikan R-36M di pangkalan udara Dombarovsky Air Base di tenggara Rusia, dan Uzhur di Rusia tengah. (waa)

Kartel Narkoba Meksiko Gunakan Drone Jadi Senjata Pembunuh

0

EpochTimesId – Polisi Federal Meksiko menangkap empat orang anggota genk kartel narkoba yang mengendarai sebuah kendaraan curian di Guanajunto, di Meksiko Tengah. Mereka menemukan sebuah senjata yang diklaim bisa mengubah peta persaingan dalam perang antar kartel narkoba.

Mereka menemukan pesawat tanpa awak yang dipasangi sistem persenjataan pada bagasi mobil. Drone pembunuh itu ditemukan bersama senapan otomatis jenis AK-47, dalam operasi penangkapan yang digelar pada 20 Oktober 2017 lalu.

Pesawat tak berawak jarak jauh itu bisa dibeli secara online dengan kisaran harga $US 229. Namun drone itu dilengkapi dengan bom rakitan.

Fakta penangkapan tersebut mengungkap fakta bahwa kartel obat bius Meksiko telah berhasil merancang bom terbang untuk melakukan pembunuhan terhadap orang yang ditargetkan. Penggunaan teknologi remote control untuk senjata rakitan itu sebelumnya juga digunakan oleh kelompok teroris komunis Kolombia, FARC dan ISIS.

Peneliti senior pada jurnal Small Wars Journal-El Centro, Dr Robert Bunker dan Dr John Sullivan dalam sebuah wawancara via email mengatakan bahwa perkembangan persenjataan kartel semacam itu sudah tidak terelakkan lagi.

“Sebuah pemberontakan kriminal telah berkecamuk di Meksiko selama lebih dari satu dekade. Lebih dari 100.000 peristiwa pembunuhan telah terjadi,” kata Bunker via email, dikutip dari The Epoch Times.

Pemberontakan di Meksiko mengaburkan batas antara aktivitas kriminal dan perang. Konflik tersebut juga terus berkembang dalam strategi penggunaan senjata pembunuh.

“Strategi teroris, baik taktik, teknik, dan prosedur semakin berkembang. Dari penggunaan perisai manusia dan sekarang penggunaan pesawat tak berawak atau drone,” ujar Dr Bunker.

Para ahli memperingatkan tentang tren bom terbang dan dampaknya terhadap keamanan AS.

Penggunaan drone bom adalah sebuah tren. Sebelumnya kartel obat bius di Meksiko juga sudah menggunakan pesawat tak berawak untuk menyelundupkan obat terlarang melintasi perbatasan menuju Amerika Serikat.

Laporan Small Wars Journal mencatat bahwa antara tahun 2012 dan 2014 kartel menghasilkan sekitar 150 aksi dengan pesawat tak berawak ke Amerika Serikat. Mereka juga telah menggunakan pesawat tak berawak untuk beragam kebutuhan, seperti mengumpulkan informasi untuk intelijen, pengawasan, dan pengintaian.

Tren berikutnya adalah alat peledak yang ditemukan di pesawat tak berawak. Inilah yang oleh pemberontak disebut bom kentang, atau “Papas Bombas”, atau “Bombas de impacto”, yang terdiri dari bahan peledak yang dibungkus bola dengan pecahan peluru.

Laporan tersebut mencatat bahwa bom tersebut telah digunakan oleh Cártel de Jalisco Nueva Generación dan oleh komplotan pemberontak FARC.

Setidaknya empat kasus Papas Bombas atau Bom Kentang yang digunakan dalam serangan di Meksiko sejak Februari 2017. Ide untuk memasang bom kentang ke pesawat tak berawak bukan konsep baru, tapi sudah menjadi senjata andalan yang digunakan oleh kelompok teroris.

Teroris ISIS telah menggunakan pesawat tak berawak untuk membawa dan menjatuhkan bom ke sasaran. Penggunaan semacam itu diketahui dan telah diidentifikasi dalam tindakan taktis ISIS yang terjadi pada awal Desember 2015 di Tishrin, Suriah dan Juni 2016 di Khan Touman, Suriah.

Menurut Bunker keempat orang yang ditangkap dengan senapan dan bom itu belum pasti adalah anggota kartel CJNG. Namun, teknologi dan barang-barang lain yang disita dalam penangkapan, dan lokasi penangkapan memang mendukung fakta tersebut.

Bunker mencatat bahwa Cártel de Jalisco Nueva Generación (CJNG) telah menggunakan senjata semacam itu, dan penangkapan tersebut terjadi di Guanajunto. Itu adalah lokasi CJNG berjuang untuk mengendalikan dua kartel obat lain, Los Zetas dan kartel Sinaloa.

“Kami bekerja di bawah asumsi bahwa pesawat tak berawak ini mungkin terkait CJNG namun tidak ada bukti keterkaitan yang terkonfirmasi untuk saat ini,” kata Bunker.

Bunker menyatakan bahwa dia berbicara di Mexico City pada bulan Juni 2017 di sebuah konferensi Kendaraan Bermotor Amerika Latin. Di sana dia mengangkat isu kartel menggunakan pesawat tak berawak sebagai senjata.

Dia mengatakan penggunaan pesawat tak berawak akan segera menempatkan situasi polisi negara bagian dan polisi federal Meksiko serta militer secara defensif. Posisi itu akan bertahan hingga mereka dapat meluncurkan teknologi untuk melawan perangkat teknologi yang tidak dimiliki pemerintah daerah saat ini.

“Perkembangan penggunaan teknologi sedang berlangsung di wilayah yang telah menjadi kawah neraka dari kartel. Mereka bereksperimen dengan teknologi dan senjata baru. Sementara ini, daerahnya relatif jauh dari perbatasan AS Meksiko. Namun, teknologi kartel semacam itu menggunakan difusi dan tentu saja berpotensi menyebar ke utara, menuju kartel dan/atau faksi kartel yang beroperasi di perbatasan Amerika,” sambung peneliti senior itu.

Pemerintah Amerika Serikat sudah menyadari ancaman yang berkembang. Mereka telah meluncurkan sistem yang diklaim mampu mengantisipasi dan melumpuhkan pesawat tidak berawak. (waa)

Laporan Memperingatkan Potensi Ancaman Program Senjata Biologi Korea Utara

0

Epochtimes.id- Periset di Harvard, Amerika Serikat memperingatkan upaya Korea Utara untuk menciptakan pestisida dan pupuk dapat menjadi rencana terselubung dalam  program senjata biologi korea utara.

Sementara Korea Utara mulai menyebarkan horor mengenai program nuklirnya yang sedang berlangsung dan ancamannya untuk menyerang Jepang dan Amerika Serikat, rezim tersebut menolak memiliki program senjata biologis untuk dibicarakan.

Namun klaim tersebut ditantang oleh beberapa pemerhati militer dan intelijen yang digunakan oleh para periset di Pusat Ilmu Pengetahuan dan hubungan internasional di Sekolah Kennedy Harvard.

Dalam sebuah laporan baru, mereka merasa bahwa rezim Kim Jong Un memiliki program senjata biologis. Lembaga ini mendesak Korea Selatan dan sekutu-sekutunya untuk mempersiapkan kemungkinan Korea Utara dapat menggunakan obat antraks, cacar air, atau senjata biologis lainnya pada tahap awal konflik bersenjata.

Laporan militer dan intelijen A.S. dan Korea Selatan telah memetakan 13 jenis senjata biologis yang dimiliki rezim komunis, mulai dari botulisme dan Kolera hingga wabah pes.

Para penulis mencatat bahwa ancaman senjata biologis sering diabaikan di tengah ancaman meningkatnya program nuklir Korea Utara.

Tapi ketika saudara tiri Kim Jong Un terbunuh dengan agen saraf VX pada bulan Februari 2017, hal itu menimbulkan perhatian baru pada program pemusnah massal Korea Utara lainnya.

“Jika digunakan dalam skala besar, senjata ini dapat menyebabkan tidak hanya puluhan ribu kematian, tapi juga menciptakan masyarakat panik dan melumpuhkan,” laporan tersebut memperingatkan.

Korea Utara bisa menjatuhkan perantara biologis dari pesawat tak berawak yang secara teratur masuk ke Korea Selatan.

Beberapa senjata biologis (BW) juga dapat dikirim melalui pesawat terbang atau memasukkannya ke dalam persediaan air.

“Secara teoritis mungkin bahwa agen Korea Utara yang menyamar sebagai petugas pembersihan dan disinfeksi dapat menyebarkan kimia biologis dengan penyemprot ransel,” tulis laporan tersebut.

Para penulis mengatakan bahwa ini menantang untuk menilai kemampuan senjata biologis Korea Utara. Ini dikarenakan program senjata tersebut tidak membeberkan perkembangan seperti gempa saat uji coba bom nuklir meledak di bawah tanah.

“Meskipun program nuklir dapat dipantau dengan jumlah uji coba nuklir dan keberhasilan uji coba rudal, tapi membuat bakteri tetap tak terlihat di balik pintu tertutup.”

Bagian dari tantangan yakni mencari tahu apakah fasilitas yang ditujukan untuk penggunaan pertanian memiliki tujuan ganda yakni memproduksi atau membuat senjata agen biologis.

Kim telah menekankan reformasi pertanian sebagai “garis depan sosialisme,” termasuk upaya untuk meningkatkan produksi pestisida hayati.

Beberapa analis, mencatat laporan tersebut, percaya hal ini bisa menandakan rezim yang terisolasi tersebut memperluas program senjata biologisnya.

Foto-foto yang dirilis pada bulan Maret oleh surat kabar negara Korea Utara Rodong Sinmun telah mengajukan pertanyaan tentang berbagai produksi pupuk yang dikelola militer besar-besaran, Institut Bio-teknis Pyongyang.

Rezim korut mengklaim kompleks ini bisa menghasilkan ribuan ton pupuk organik, namun foto-foto dalam bentuk propaganda mengungkapkan pihaknya memiliki fasilitas yang mampu menghasilkan antraks model militer.

Penulis laporan tersebut memperingatkan bahwa terbatasnya informasi tentang kemampuan senjata biologis Korea Utara dapat menyebabkan ilusi bahwa ancaman tersebut kecil, sehingga merongrong persiapan untuk kemungkinan serangan.

“Meskipun demikian,” membaca laporan “persiapan melawan senjata biologi sangat mendesak dan perlu serta berfungsi sebagai pertahanan terhadap epidemi alami yang semakin mengancam abad ke-21.”

Laporan tersebut menyarankan dinas kesehatan militer dan masyarakat bekerja sama untuk segera mempersiapkan tanggapan terhadap serangan potensi senjata biologi.

Respon tersebut akan melihat komunitas militer dan intelijen bekerja dengan kesehatan masyarakat untuk mendeteksi dan merespons serangan tersebut. Para penulis juga menyerukan pengawasan yang lebih baik terhadap program senjata biologi Korut. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Lakukan 9 Hal Ini Membuat Hidup Anda Lebih Mudah

0

Setiap orang mengatakan bahwa hidup itu sulit, namun dengan bersikeras melakukan sembilan hal berikut setiap hari akan membantu membuat hidup Anda lebih mudah.

Tersenyum

Senyum dari hati setiap hari akan membuat Anda lebih kuat. Neurotransmitter disebut endorfin dilepaskan saat Anda tersenyum, yang membuat Anda merasa jauh lebih bahagia dan mengurangi stres. Selain itu, senyuman menarik orang untuk mendekati Anda daripada meninggalkan Anda.

Belajar

Belajar sehari-hari akan membuat Anda lebih cakap. Anda mungkin perlu beralih karir, dan belajar keterampilan baru akan membantu Anda bertahan dan maju secara finansial dan intelektual. Selain itu, ada baiknya Anda menemukan fokus dan menemukan tujuan hidup Anda saat Anda melibatkan orang lain.

Menyesuaikan

Di era perubahan yang cepat ini, cobalah untuk mengambil denyut nadi tren baru. Menyesuaikan diri dengan lingkungan Anda setiap hari akan membantu memperbaiki hubungan Anda dengan teman dan kolega.

Jadilah pengertian

Gunakan standar yang sama untuk memahami orang lain seperti yang Anda harapkan dari mereka. Menempatkan diri Anda ke sepatu orang lain akan memberi Anda lebih banyak teman.

Toleran

Pahami bahwa pendapat Anda belum tentu benar. Mengabaikan perbedaan kecil dan bersikap lebih toleran terhadap orang lain akan membuat hidup Anda lebih lengkap.

Menghargai

Jika Anda memiliki kepercayaan pada diri sendiri, Anda akan bisa lebih menghargai kebaikan-kebaikan orang lain. Dukungan dan dorongan Anda terhadap orang lain akan menjadi berkat bagi mereka dan diri Anda sendiri.

Jadilah rendah hati

Ketahuilah batas Anda, dan jangan berjuang untuk memenangkan segalanya. Ini akan memberi Anda ketenangan pikiran dan kontrol diri yang lebih.

Jadilah baik dan berbuat baik

Selalu percaya bahwa bersikap baik dan berbuat baik akan membuat Anda baik. Jangan mencurigai intensitas orang lain dan beri mereka kebaikan untuk keraguan tersebut; Dalam keadaan lain, Anda akan bertemu dengan beberapa orang baik.

Bersyukur

Bersyukurlah atas semua hal yang telah dilakukan orang lain untuk Anda, dan berterimakasih pada yang telah membantu Anda. Bersyukurlah bahkan kepada seseorang yang menyakiti Anda karena akan membuat Anda lebih kuat. (ran)

ErabaruNews

FBI Sejak Lama Mengetahui Kolusi Rusia Dengan Clinton

0

EpochTimesId – Pengacara Negara, Robert Mueller, yang menyelidiki apakah tim kampanye Donald Trump berkolusi dengan Rusia dalam pemilihan 2016 kini menjadi sorotan. Tindakan masa lalu dan keterkaitan finansial dengan Rusia terungkap.

Ketika Mueller menjadi direktur FBI, agen tersebut sedang menyelidiki sebuah operasi militer Rusia untuk mengembangkan bisnis energi nuklirnya di Amerika Serikat. Seperti dilaporkan media The Hill, pada 17 Oktober 2017 lalu bahwa operasi milter Rusia menggunakan upaya-upaya penyuapan, pembayaran kembali, pemerasan dan pencucian uang.

FBI menemukan, operasi tersebut mengaitkan Rusia kepada Bill dan Hillary Clinton. Operasi itu juga berkaitan dengan sebuah kesepakatan yang memberi Rusia kontrol 20 persen uranium Amerika dengan pembelian produk perusahaan pertambangan Uranium One.

Bank investasi Rusia, Renaissance Capital, yang terlibat dalam kesepakatan tersebut, membayar Clinton Foundation $US 500.000 untuk sebuah pidato oleh Bill Clinton. Dalam waktu yang berdekatan, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menandatangani kontrak Uranium One untuk Rusia.

Antara tahun 2009 dan 2013, Rusia menguasai Uranium One, dan New York Times melaporkan pada bulan April 2015 bahwa ada ‘arus kas untuk Yayasan Clinton’. Bahwa kontribusi yang tidak diungkapkan secara terbuka oleh Clinton, walaupun sebuah kesepakatan yang telah dilakukan oleh Hillary Clinton dengan Gedung Putih ketika dipimpin oleh Obama, untuk secara terbuka mengidentifikasi semua pemberi donasi.

The Hill memberitakan rincian lebih lanjut tentang transaksi ini, dan menyatakan pejabat nuklir Rusia mentransfer jutaan dolar ke Amerika Serikat yang dirancang agar menguntungkan yayasan amal mantan Presiden Bill Clinton. The Hill mencatat pembayaran dilakukan ketika Hillary Clinton melaksanakan tugasnya di badan pemerintah dalam mengambil dan mengarahkan keputusan agar menguntungkan pihak Moskow.

FBI, yang dipimpin oleh Mueller dari tahun 2001 sampai 2013, diduga mengetahui kepentingan Rusia di Clintons.

Dalam sebuah cerita lanjutan pada 22 Oktober, The Hill mengungkapkan bahwa saat Hillary Clinton memulai pekerjaannya sebagai Sekretaris Negara di bawah pemerintahan Obama, “agen federal mengamati beberapa senjata mesin Vladimir Putin melepaskan sebuah kampanye pengaruh yang dirancang untuk memenangkan akses kepada sekretaris baru negara bagian, suaminya Bill Clinton dan anggota lingkaran dalam mereka,” kutip artikel tersebut sesuai hasil wawancara dan catatan FBI.

Artikel itu menambahkan bahwa beberapa kegiatan Rusia yang diamati oleh agen FBI pada tahun 2009 dan 2010 diklasifikasikan sebagai tersamar dan ilegal. Ketika Renaissance Capital asal Rusia mentransfer uang untuk Clinton Foundation, agen FBI curiga dengan waktu dan nilai transfer $US 500.000.

Seorang sumber yang tidak disebutkan namanya mengaku mengetahui bukti yang dimiliki oleh FBI. Dia mengatakan kepada The Hill bahwa Tidak ada sedikit keraguan dari bukti yang ada bahwa kami memiliki bukti bahwa orang-orang Rusia telah mengarahkan pengaruh mereka pada lingkaran Hillary Clinton. Sebab dia adalah quarterback strategi reset Obama-Rusia dan calon penerus Obama sebagai presiden.

Alih-alih menghentikan upaya Rusia untuk menguasai uranium Amerika, Mueller malah ambil bagian dalam kesepakatan tersebut. Pada tahun 2009, Mueller terbang ke Moskow untuk mengantarkan sampel 10 gram uranium jenis HEU kepada Rusia.

Transaksi itu terungkap dalam sebuah kabel telegram pemerintah yang dibocorkan oleh situs WikiLeaks. Kabel diplomatik itu menyatakan bahwa, “Kedutaan Besar Moskow diminta untuk memberi peringatan di tingkat tertinggi Federasi Rusia bahwa Direktur FBI, Mueller berencana untuk mengirimkan sampel HEU begitu dia tiba di Moskow pada 21 September 2009.”

Mueller diduga memiliki kepentingan finansial dalam keberhasilan ekonomi Rusia. Pada 23 Oktober, media Offended America mengutip bocoran keuangan Mueller. Data menunjukkan bahwa dia berinvestasi pada perusahaan Mellon Optima L/S Strategy Fund, LLC.

Catatan mengungkap pada 2017 perusahaan SEC Filipe, mencatat bahwa reksa dana OCCO Eastern European Fund dikelola oleh Charlemagne Capital, yang memiliki catatan panjang pada pasar Rusia.

“Ini berarti bahwa Robert Mueller memperoleh keuntungan finansial jika pasar Rusia berjalan dengan baik,” katanya.

Mueller diduga tidak sendirian dalam hal ini. Tokoh penting lainnya yang terseret dalam kasus Rusia, politisi Adam Schiff, Anggota Komisi Intelijen Parlemen dilaporkan memiliki setidaknya $US 16.000 investasi yang terkait dengan Rusia dalam catatan keuangan terbarunya.

Senator Chuck Grassley (Republikan/Iowa) sedang mencari informasi lebih lanjut mengenai kesepakatan Rusia dengan duo Clinton dan atas tindakan FBI saat mengamati operasi militer Rusia seputar kesepakatan tersebut.

Grassley menunjuk sebuah artikel The Hill pada 18 Oktober 2017 yang mengungkap bahwa FBI memiliki saksi atas operasi penyuapan Rusia di Amerika Serikat. Namun FBI melarang saksi untuk bersaksi di depan Kongres.

FBI meminta saksi untuk menandatangani perjanjian nondisclosure (NDA). Departemen Kehakiman pada masa Presiden Obama, yang dipimpin oleh Loretta Lynch, diduga mengancam akan mengajukan tuntutan pidana kepada saksi jika dia melanggar NDA.

Informasi tentang operasi militer Rusia, dan hubungannya dengan kroni Clinton akhirnya disembunyikan dari publik Amerika saat James Comey memimpin FBI.

Sementara FBI ketika dipimpin oleh Comey tidak mengungkapkan hubungan Clinton dengan Rusia. Comey ketika dipecat justru mengungkap dugaan kolusi Trump dengan Rusia.

Comey mengakui pada catatan tanggal 8 Juni 2017 bahwa dia merancang dan membocorkan memo ke The New York Times. Dengan maksud meminta nasihat khusus yang ditunjuk untuk penyelidikan Rusia oleh Mueller.

Grassley sekarang meminta informasi tentang saksi FBI. Dia mengirim serangkaian surat kepada 18 lembaga federal pada 18 Oktober 2017. Senator meminta salinan NDA yang ditandatangani oleh saksi dan meminta agar saksi diizinkan untuk memberi kesaksian di depan Kongres.

Selama dengar pendapat pada 18 Oktober 2017, Grassley juga mencatat bahwa Wakil Jaksa Agung Rod Rodenstein juga terkait dengan kasus tersebut. Rodenstein adalah Jaksa yang memerintahkan Mueller untuk memimpin penyelidikan kasus Rusia. Senator mempertanyakan apakah Rosenstein layak untuk terlibat dalam penyelidikan Rusia.

Rosenstein mengawasi penyelidikan kriminal terhadap kampanye Rusia saat dia menjadi Jaksa AS di Maryland. Di tengah semua ini, penyelidikan pengacara khusus mungkin mengalihkan fokusnya karena belum ada bukti kolusi antara tim Trump dan Rusia.

NBC News melaporkan pada 23 Oktober 2017 bahwa Mueller sekarang menyelidiki pelobi Demokrat, Tony Podesta dan Grup Podesta. Berita itu mengutip tiga sumber yang tidak disebutkan namanya dengan pengetahuan tentang masalah bahwa apa yang dimulai sebagai misi pencarian fakta yang mengarah ke Grup Podesta telah berubah menjadi “penyelidikan kriminal mengenai apakah perusahaan tersebut melanggar Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing, yang dikenal dengan nama FARA.”

Tony Podesta adalah pelobi yang terdaftar untuk bank terbesar Rusia, Sberbank, dan merupakan pendukung kampanye utama dan penyandang dana kampanye calon Presiden Hillary Clinton. Dokumen bocor dari Panama Papers mengungkapkan bahwa Grup Podesta melobi Washington atas nama Sberbank.

Grup Podesta didirikan oleh saudara Tony Podesta, John Podesta, yang merupakan manajer kampanye Hillary Clinton. John Podesta juga memiliki hubungan keuangan dengan Rusia.

Menurut laporan 2016 dari Institut Pertanggungjawaban Pemerintah, John Podesta bergabung dengan dewan perusahaan energi berbasis di Massachusetts, Joule Energy pada 2011, dua bulan sebelum menerima investasi 35 juta dolar dari Rusnano, sebuah perusahaan saham gabungan milik pemerintah Rusia.

John Podesta mengklaim telah mengungkapkan 75.000 sahamnya di perusahaan tersebut dan mentransfernya sebulan sebelum dia menjadi konselor di bawah Presiden Barack Obama. Namun menurut laporan tersebut, pengungkapan John Podesta tidak mencakup tahun 2011 sampai 2012, dan dia gagal mengungkapkan keanggotaannya di dewan Joule Stichting dalam bentuk pengungkapan keuangan federalnya saat dia bergabung dengan Gedung Putih Obama sebagai penasihat senior. (waa)

Panglima TNI Bersahabat dengan Jenderal Dunford, dari Kenangan Dinner Hingga Lagu Bengawan Solo

0

Epochtimes.id- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bersahabat baik dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Jo Dunford, sedianya beliau akan menghadiri undangan, namun ada penolakan masuk ke wilayah Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI kepada awak media usai menghadiri pembukaan Internasional Conferrence And Table Top Exercise On Global Health Security  Meeting 2017 oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo  di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (24/10/2017).

“Saya bersahabat baik dengan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Jo Dunford dan saya sedianya menghadiri pertemuan Panglima se-Asia Pasifik, selain itu saya juga ingin bertemu dengan Jenderal Jo Dunford,” jelas Panglima TNI.

Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat pada 2016 yang lalu, Panglima TNI mengatakan betapa hangatnya sambutan yang diberikan oleh Jenderal Jo Dunford. “Saya diajak Coffee Morning di rumahnya yang asri, kemudian malamnya saya diajak Dinner, yang lebih luar biasa lagi saat Dinner para tentara Amerika menyanyikan lagu Bengawan Solo,” ujarnya.

Jenderal Joseph F. Dunford Jr, Kepala Staf Gabungan, bertemu dengan Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima Angkatan Pertahanan Nasional, di Pentagon, 18 Februari 2016. (Foto : Navy Petty Officer 2nd Class Dominique A. Pineiro/US.Department of Defense)

Menanggapi banyaknya komentar yang bermacam-macam tentang masalah ini, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghimbau kepada masyarakat agar tidak bergerak sendiri-sendiri, percayakan kepada Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan masalah ini.

“Menteri Luar Negeri Ibu Retno Marsudi telah menyampaikan bahwa Indonesia dengan Amerika Serikat itu bersahabat, semua masalah akan diselesaikan dengan baik, kita monitor saja langkah-langkah yang akan diambil oleh Kementerian Luar Negeri RI,” tegasnya.

Permintaan maaf telah disampaikan oleh Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Erin Elizabeth Mckee menyampaikan bahwa larangan tersebut sudah tidak ada, sudah dicabut. Diplomat AS ini juga mempersilahkan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memasuki wilayah Amerika Serikat.

Namun demikian hingga saat ini belum ada penjelasan resmi penyebab Panglima TNI ditolak masuk Amerika Serikat. (asr)

WHO Percayakan Internasional Conferrence Health Security 2017 kepada TNI

0

Epochtimes.id- Untuk pertama kalinya World Health Organization (WHO) memadukan kegiatan militer dan sipil, guna membicarakan upaya mewujudkan ketahanan kesehatan global dalam rangka kerja sama antar negara dan pertama kali di dunia WHO mempercayakan pelaksanaan Internasional Conferrence And Table Top Exercise On Global Health Security kepada TNI.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara pembukaan Internasional Conferrence And Table Top Exercise On Global Health Security  2017 dihadapan Presiden RI Ir. Joko Widodo dan para peserta konferensi yang diikuti dari 50 negara, bertempat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan ketahanaan kesehatan global merupakan suatu kondisi adanya kesiapan, kewaspadaan dan ketahanan terhadap kejadian luar biasa akibat emerging diseases maupun new emerging diseases yang menular dengan cepat antar manusia dengan tujuan untuk mencegahnya.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pada Konferensi Tingkat Tinggi G-20 tanggal 7-8 Juli 2017 di Hamburg Jerman, isu health security merupakan salah satu tren yang hangat dibicarakan pemimpin dunia.

“Untuk itulah maka Presiden RI berinisiatif dan memerintahkan TNI untuk melakukan aksi nyata yang dapat memberi sumbangsih bagi negara dan dunia internasional dalam bidang ketahanan kesehatan global,” tegasnya.

Panglima TNI menuturkan bahwa TNI akan menampilkan peran Babinsa sebagai mata telinga TNI di seluruh wilayah Indonesia, karena Babinsa berhubungan langsung dan berada ditengah-tengah masyarakat, hal ini sebagai konsep Table Top Exercise.

“Apabila terjadi suatu peristiwa di masyarakat, Babinsa akan mengkoordinir Babinkamtibmas, Kepala Desa/Lurah, LKMD serta Puskesmas untuk memberikan pertolongan pertama dan lapor cepat tentang kasus,” ujarnya.

Disisi lain, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa TNI merupakan salah satu first responder pada setiap kejadian baik musibah massal maupun bencana alam yang membutuhkan penanganan cepat.

“Ini berdasarkan letak geografis Indonesia tepat berada di persimpangan lalu lintas dunia, hal ini menyebabkan ancaman wabah penyakit tropis dan penyakit infeksi sangat tinggi,” katanya.

“TNI melalui perannya dalam Operasi Militer Selain Perang, selalu siap digerakkan apabila terjadi musibah massal yang datang tiba-tiba dan tidak mudah dipredeksi, seperti bencana alam ataupun bencana buatan, sebagaimana yang telah dilakukan selama ini,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Sementara itu, terkait tentang kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa hal ini akan menjadikan percepatan perpindahan barang, jasa dan manusia, juga menjadi ancaman penyakit dari suatu negara, bisa menjadi ancaman global dalam hitungan menit. “Ancaman penyakit itu berupa virus MersCov, Zika dan Flu Burung yang menjadi ancaman global beberapa waktu yang lalu,” tuturnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa dari perspektif militer patut mewaspadai adanya ancaman senjata biologi massal yang diciptakan untuk melumpuhkan negara lain dan berpotensi mengakibatkan pandemi.

“Ini menjadi sangat penting dan membutuhkan kerja sama antara sipil dengan militer serta kerja sama antar negara untuk mengatasinya,” pungkasnya. (asr)

Sekutu-sekutu Xi Jinping yang Bantu Dia Memerintah Partai Komunis Tiongkok

0

Pada akhir Kongres Nasional ke-19 Tiongkok, perombakan Partai lima tahun sekali tersebut telah tampak dalam keinginan pemimpin saat ini Xi Jinping.

Banyak dari 200 pejabat tinggi yang terdiri dari Komite Pusat akan pensiun pada kongres ini, sesuai dengan konvensi Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sudah ditetapkan.

Berapa banyak sekutunya yang dimasukkan ke dalam Komite Pusat menunjukkan berapa banyak wewenang yang dimiliki Xi terhadap Partai.

Pada 24 Oktober, media pemerintah Tiongkok merilis daftar anggota penuh di Komite Pusat dan badan anti korupsi PKT, Central Commission for Discipline Inspection (CCDI), Komisi Pusat untuk Disiplin Inspeksi. CCDI telah menjadi kekuatan pendorong di balik kampanye Xi untuk menyingkirkan Partai musuh politik, yaitu pejabat yang masih setia kepada mantan pemimpin PKT Jiang Zemin.

Dalam beberapa minggu terakhir, spekulasi telah banyak beredar mengenai apakah Xi akan melanggar konvensi tentang kemungkinan Wang Qishan, ujung tombak kampanye anti korupsi CCDI, untuk bertahan, karena dia telah melewati masa pensiun untuk menjadi anggota Komite Tetap Politbiro (68 tahun, Wang berusia 69 di bulan Juli).

Wang dikeluarkan dari daftar anggota Komite Sentral, membenarkan bahwa dia akan pensiun dari jabatannya di Komite Tetap Politbiro, di bawah Xi, Komite ini menjalankan PKT.

Xi tidak bisa berpegang pada Wang, tapi rekan-rekannya lainnya ditempatkan di Komite Sentral.

Zhao Leji baru saja masuk dalam CCDI, mengisyaratkan kemungkinan dia menggantikan Wang untuk menjadi kepala badan anti korupsi. Sebagai pimpinan Departemen Organisasi saat ini, Zhao bertanggung jawab untuk mengangkat jabatan ke posisi senior. Dia membantu mempromosikan sekutu Xi, menurut Brookings Institut.

Pada tahun 2015, Zhao juga menulis artikel 4.000 kata di Qiushi, sebuah jurnal politik PKT, yang secara terbuka menyuarakan dukungannya untuk Xi.

Xi juga mempertahankan banyak bawahannya di Komite Pusat, termasuk Li Zhanshu, yang telah menjabat sebagai kepala staf Xi sejak Xi berkuasa pada tahun 2012. Li memulai karir awalnya bekerja sama dengan Xi. Dia dan Xi sama-sama memegang jabatan sebagai sekretaris partai kabupaten setempat di Provinsi Hebei.

Wang Huning, pembantu kebijakan luar negeri Xi, juga merupakan sekutu tepercaya. Dia telah mendapatkan julukan “kekayaan ilmu Zhongnanhai,” mengacu pada kompleks kepemimpinan di Beijing.

Li, Wang, dan Wang Yang (tidak ada hubungan), wakil perdana menteri saat ini, membentuk kelompok kuat yang sering menyertai Xi dalam perjalanan domestik dan internasionalnya.

Sementara itu, Cai Qi, sekretaris partai Beijing saat ini; Huang Kunming, wakil menteri departemen propaganda; dan Li Qiang, sekretaris partai Provinsi Jiangsu, semuanya bekerja di bawah Xi selama mereka berada di Provinsi Zhejiang, dan baru saja diangkat ke Komite Sentral (bukan anggota pada kongres sebelumnya). (ran)

Korban Meninggal Wabah Pes di Madagaskar Menjadi 124 Jiwa, Ribuan Lainnya Terinfeksi

0

Epochtimes.id- Korban tewas akibat wabah pes di Madagaskar telah mencapai 124 orang, menurut keterangan beberapa pejabat Selasa waktu setempat.

Wabah yang sangat menular telah menyebabkan tanda bahaya di pulau Samudra Hindia itu sejak Agustus, menyebar ke ibu kota Antananarivo dan kota lainnya.

Sebanyak 1.133 orang telah terinfeksi, berdasarkan laporan kementerian kesehatan setempat.

“Ada penurunan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit, peningkatan pasien yang sembuh yang meninggalkan rumah sakit,” Manitra Rakotoarivony, seorang pejabat kementerian, mengatakan kepada radio nasional.

Madagaskar telah menderita wabah wabah hampir setiap tahun sejak 1980 – biasanya antara bulan September dan April.

Wabah saat ini tidak biasa karena telah menyebar hingga daerah perkotaan meningkatkan risiko penularan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

WHO telah mengirimkan 1,2 juta dosis antibiotik untuk melawan penyakit tersebut sementara Palang Merah telah melatih ratusan sukarelawan di pulau tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Bakteri wabah berkembang pada tikus dan dibawa oleh kutu.

Pada manusia, versi pneumonia ditulari melalui batuk dan bisa berakibat fatal dalam waktu 72 jam.

Sebagian besar korban yang tercatat di Madagaskar telah terinfeksi dengan jenis wabah pes pneumonia. Sedangkan jenis bubonic tak terlalu berbahaya.

Kedua wabah tersebut bisa disembuhkan dengan menggunakan antibiotik jika ditangani dengan cepat. (asr)

Sumber : AFP

AS, Jepang, Korea Selatan Menggelar Latihan untuk Mempersiapkan Pertahanan Rudal Bersama

0

Epochtimes.id– Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan memulai latihan pada Selasa untuk membantu sekutu mengkoordinasikan pertahanan anti-rudal mereka.

Latihan ini bertujuan untuk membantu ketiga negara mengkoordinasikan usaha mereka untuk mendeteksi dan melacak peluncuran rudal balistik.

Ini adalah latihan trilateral kelima yang digelar saat provokasi Korea Utara mendorong ketiga negara tersebut ke dalam aliansi yang lebih erat dalam kerja sama militer.

Korea Selatan dan Jepang juga secara terpisah melakukan latihan bersama dengan Amerika Serikat.

Latihan pada Selasa mendatang setelah publik Korea Utara merenungkan uji coba nuklir di Samudra Pasifik.

Latihan akan berlangsung selama dua hari di perairan lepas pantai Korea Selatan dan Jepang.

Ketiga negara akan memobilisasi empat kapal perang yang dilengkapi sistem persenajtaan terpadu AEGIS, menurut sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kepala Staf Gabungan kepada Berita Yonhap Korea Selatan.

Kapal yang dilengkapi sistem AEGIS merupakan bagian dari kontribusi Angkatan Laut terhadap Sistem Pertahanan Rudal Balistik Rudal (MDA).

Sistem Aegis menggunakan radar dan sistem komputer yang kuat untuk melacak rudal balistik jarak menengah (IRBM) di atas atmosfer dan mencegatnya.

Uji coba sistem yang sedang berjalan telah membantu Departemen Angkatan Laut dan Pertahanan meningkatkan “realisme operasional dan kompleksitas target,” kata MDA.

Latihan saat ini membantu sekutu lebih baik mengkoordinasikan penyebaran sistem mereka.

“Latihan terakhir dirancang untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara,” kata JCS.

Latihan tersebut tidak disertai dengan peluncuran rudal sebenarnya. Sebagai gantinya, kapal-kapal yang dilengkapi sistem AEGIS akan secara bersama-sama mendeteksi dan melacak peluncuran melalui simulasi komputer, berkomunikasi satu sama lain secara realtime saat mereka memantau perkembangannya.

Latihan dimulai sehari setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis bertemu dengan Menteri Pertahanan Nasional Korsel Song Young-moo di Filipina.

Kedua menteri pertahanan tersebut bertemu di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Pertahanan ASEAN dan membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara serta masalah keamanan regional dan global lainnya.

Mattis menegaskan kembali aliansi A.S. dengan Korea Selatan, seperti yang dilakukannya pada pertemuan yang sama dengan Menteri Pertahanan Jepang, Itunori Onodera.

Selain mendorong sekutu lebih dekat bersama-sama, uji coba nuklir Korea Utara keenam, juga mendorong Presiden Donald Trump untuk meningkatkan penjualan senjata ke Jepang dan Korea Selatan.

Amerika Serikat, yang menyediakan banyak komponen penting untuk program rudal Korea Selatan.

Korea Selatan mengatakan bahwa mereka membutuhkan rudal yang lebih kuat karena Korea Utara telah melindungi sistem pertahanannya, senjata dan fasilitas pertahanan di bunker beton di bawah tanah.(asr)

Sumber : The Epochtimes

Jaksa Identifikasi Karyawan yang Jadi Korban Pelecehan Seksual Weinstein

0

EpochTimesId – Kasus skandal pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh produser terkemuka Hollywood, Harvey Weinstein, terus melebar. Kali ini, Kejaksaan kota New York menyelidiki perusahaan yang didirikan oleh Weinstein

“Kami ingin tahu apakah pelecehan seksual itu meluas. Tidak ada warga New York yang boleh dipaksa dan diintimidasi sehingga mengalami pelecehan seksual,” ungkap Jaksa Agung New York, Eric Schneiderman, seperti dikutip dari BBC.

Jaksa menyita sejumlah dokumen perusahaan untuk kepentingan penyelidikan. Dokumen yang disita diantaranya laporan para karyawan yang mengeluhkan adanya pelecehan seksual, serta dokumen penanganan keluhan tersebut oleh manajemen perusahaan.

Perusahaan Weinstein, yang berbasis di New York, mendapat tekanan kuat setelah skandal tersebut terungkap. Weinstein sendiri telah dicopot dari jajaran dewan direksi awal bulan ini.

Lebih dari 24 wanita mengatakan bahwa mereka mengalami pelecehan seksual dari Weinstein. Diantara deretan nama itu ada aktris Angelina Jolie, Gwyneth Paltrow dan Rose McGowan.

Harvey Weinstein merupakan produser film kawakan Amerika Serikat. Karya-karyanya masuk nominasi Oscar lebih dari 300 kali. Dia sudah membantah secara tegas terhadap tuduhan melakukan kekerasan seksual.

Sebelumnya, Kepolisian Los Angeles juga menangani kasus yang diduga melibatkan Weinstein di California. Kasus pelecehan seksual tersebut terjadi pada 2013.

“Kami telah mewawancarai seorang korban kekerasan seksual yang diduga melibatkan Weinstein yang terjadi pada 2013,” kata juru bicara LAPD, Sal Ramirez, kepada BBC.

Kantor Lapangan FBI di London juga menerima laporan yang melibatkan Weinstein. Dia dituduh melakukan penyerangan terhadap sejumlah Wanita dalam insiden terpisah pada akhir 1980-an, 1992, 2010, 2011 dan 2015 di kawasan Westminster, Camden dan London bagian barat. (waa)

Politisi Minta Militer Amerika Bunuhi Milisi ISIS Berkebangsaan Inggris

0

EpochTimesId – Seorang politisi meminta militer Amerika dan Inggris untuk membunuhi milisi ISIS yang berkebangsaan Inggris.

Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Rory Stewart mengatakan bahwa satu-satunya cara menangani warga Inggris yang menjadi teroris di Suriah ialah dengan membunuh mereka.

Menurut Stewart, para pengikut kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS itu meyakini ‘doktrin kebencian’. Maka itu berarti mereka sudah tidak lagi setia kepada Inggris.

“Mereka meyakini doktrin kebencian, yang membolehkan membunuh diri sendiri, membunuh orang lain, serta menggunakan kekerasan dan kebrutalan untuk menciptakan suatu negara. Jadi menurut hemat saya kita perlu serius menyikapi fakta bahwa orang-orang ini menimbulkan bahaya serius bagi kita,” kata Stewart, seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/10/2017).

Menurut mantan diplomat ini, mereka menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan Britania Raya. Pernyataan Stewart disampaikan menanggapi pernyataan Wakil Amerika Serikat dalam koalisi melawan ISIS, Brett McGurk.

McGurk menyatakan bahwa misi Amerika saat ini adalah memastikan setiap milisi berkebangsaan asing di Suriah tewas di sana. Pendapat Stewart sejalan dengan sikap Menteri Pertahanan Sir Michael Fallon.

Fallon menyatakan bahwa petarung ISIS berkebangsaan Inggris di Suriah dan Irak telah menjadikan diri mereka ‘sasaran yang sah,’ yang dapat berakhir di ‘ujung rudal angkatan udara Inggris atau AS.’

Namun, sikap Stewart tersebut ditentang oleh pengamat undang-undang terorisme, Max Hill QC. Hill mengatakan kepada BBC bahwa warga Inggris yang bergabung dengan ISIS karena ‘kenaifan’ tidak perlu dituntut jika mereka pulang kampung.

Mereka sebaiknya disadarkan dari pemahaman sesat dan diintegrasikan kembali ke masyarakat.

Baru-baru ini perekrut ISIS berkebangsaan Inggris, Sally-Anne Jones dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tanpa Awak Amerika di Suriah. Kepala dinas inteljen Inggris (MI5) mengungkap jumlah warga Inggris yang tewas karena bertempur untuk ISIS lebih dari 130 orang. (waa)

Pebalap Indonesia Taklukkan Sirkuit Amerika Toro Akui Peningkatan Performa

0

EpochTimesId – Pebalap Indonesia, Sean Gelael kembali menguji mobil Formula1 punya Tim Toro Roso. Pebalap muda ini menunggangi mobil berjenis STR12 pada sesi latihan bebas (Free Practice/FP1) di sirkuit Austin, Texas, Amerika Serikat.

Lintasan sirkuit Austin ini memang dikenal sangat-sangat rumit atau ‘tricky’. Namun, pebalap muda yang baru pertama kali menjajal sirkuit ini berhasil menampilkan hasil positif.

Pebalap berusia 20 tahun ini mampu mengontrol mobil dengan baik. Dia pun membuat catatan waktu tercepat satu menit 40.406 detik.

Setelah menggeber jet darat sebanyak 25 putaran, Sean berada di posisi ke-17. Catatan waktunya bahkan lebih baik dari dua pebalap tim Sauber, Marcus Ericsson dan Charles Leclerc.

Toro Roso pun mengakui peningkatan performa yang dialami oleh pebalap Formula2. Walau dia terjebak traffic saat push lap ketiga dengan ban ultrasoft.

“Kami sekali lagi sangat puas dengan perfroma Sean. Dengan kondisi sirkuit yang tricky, Sean perlahan-lahan mampu memperkecil gap waktu hingga satu detik dari rekan setimnya, Brendon Hartley. Ini improvement besar. Sean sedikit terhalang beberapa pebalap dan saya yakin jika lintasan sedikit sepi, catatan waktunya akan lebih baik,” kata Bos Toro Rosso, Franz Tost, seperti dirilis Tim Gelaelize.

Sean sendiri sempat kecewa karena kesalahan dalam memilih ban. Namun, secara keseluruhan dia mengaku puas dengan hasil yang dia peroleh kali ini.

“Kami memakai ban intermediate terlalu awal. Ketika lintasan kering, hidrolik anti roll bar saya tiba-tiba menyala karena tekanannya berubah. Tapi, secara keseluruhan, saya cukup puas dengan debut di Austin,” ungkap Sean.

Sean tahun ini masih memiliki satu kesempatan lagi untuk menguji mobil F1 Toro Roso. Dia akan turun di sirkut Meksiko 27 Oktober 2017 mendatang. (waa)

Inggris Belum Siap Hadapi Serangan Mendadak Rusia Maupun Tiongkok

0

Inggris tidak dapat melindungi diri dari serangan mendadak dari Rusia atau Tiongkok karena para menteri telah gagal menyesuaikan diri dengan perubahan peperangan, kata seorang mantan kepala pertahanan hari ini.

Jenderal Sir Richard Barrons, mantan kepala Komando Pasukan Gabungan, mengatakan Inggris belum melakukan penilaian penuh atas kebutuhan militer sejak berakhirnya Perang Dingin.

Dia mencela pemerintah karena tidak memiliki ‘perdebatan yang sangat penting’ dan mengatakan bahwa pihaknya perlu segera berinvestasi untuk menghadapi ancaman baru seperti cyber.

Tanpa investasi yang tepat, Inggris tidak dapat membela tanah air atau datang membantu sekutu di luar negeri, dia memperingatkan.

Intervensinya menumpuk tekanan pada Kanselir Philip Hammond untuk mencari uang dalam Anggaran bulan depan untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Inggris.

Dari kediaman perdana menteri  mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberi Angkatan Bersenjata apa yang mereka butuhkan untuk membela Inggris.

Sir Richard mengatakan kepada Today Programme Radio 4 BBC, “Tidak ada orang di Pemerintahan yang memiliki perdebatan penting yang perlu kita ketahui tentang bagaimana dunia berubah dan bagaimana Inggris memiliki risiko lebih besar dan apa yang perlu kita lakukan di masa depan.”

Menggambarkan ancaman tersebut, dia mengatakan, “Sangat jelas, risikonya hari ini dan lebih lagi di masa depan adalah bahwa negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok telah memiliki kemampuan yang dapat menggenggam tanah air Inggris dengan risiko militer dalam waktu singkat.”

“Kita tidak bisa benar-benar mengatasinya.”

“Dan kita juga menghadapi risiko di masa depan bagi warga Inggris atau teman kita di luar negeri akan sangat terancam dan membutuhkan bantuan militer dan kita akan menyingkirkan kemampuan kita untuk membantu mereka dan keluar dari tempat di dunia akan jauh berkurang.”

Juru bicara resmi Theresa May mengatakan, “Kami menghabiskan 2 persen dari PDB untuk pertahanan setiap tahun.”

“Kami berkomitmen untuk terus melakukannya. Kami berkomitmen untuk memberi Angkatan Bersenjata apa yang mereka butuhkan untuk melindungi kepentingan negara ini.”

serangan militer rusia
Di bawah kepemimpinan Valdimir Putin Rusia telah meluncurkan serangkaian intervensi militer di seluruh dunia (pasukan yang berbaris di Lapangan Merah di Moskow)
kekuatan militer tiongkok
Presiden Tiongkok Xi Jinping, di Kongres Partai Komunis. Di bawah kepemimpinannya, Tiongkok telah mengarahkan pandangannya untuk menjadi kekuatan global.

Peringatan Sir Richard muncul saat Rusia dan Tiongkok menegangkan otot di luar negeri saat mereka mencoba mengukir peran lebih besar di panggung dunia.

Di bawah Vladimir Putin, Rusia telah menyerang Krimea dan memicu perang saudara di Ukraina Timur, serta meluncurkan serangan udara yang ganas di Suriah untuk mendukung Assad.

Pada bulan September, Rusia meluncurkan pertunjukan militer terbesarnya sejak berakhirnya Perang Dingin saat melancarkan manuver militer di Belarus di dekat perbatasan timur NATO.

Sementara di bawah Xi Jinping Tiongkok telah menetapkan untuk menjadi pemain dunia dan telah membangun pulau-pulau militer di Laut Tiongkok Selatan.

Sir Richard mengatakan bahwa setelah berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1989 Inggris telah terbuai dengan rasa aman yang salah karena periode stabilitas relatif yang panjang.

Dia menambahkan,”Yang benar adalah dunia menjadi jauh lebih menantang, tidak stabil dan tidak dapat diprediksi.”

Dia memperingatkan bahwa mengurangi kendaraan amfibi militer Inggris akan menghambat usaha penyelamatan orang-orang British yang terdampar akibat dilanda badai di Karibia.

Dan dia mengatakan bahwa militer seharusnya tidak turun di bawah jumlah pasukan 82.000 dengan cadangan 30.000.

Tapi dia mengatakan jauh lebih penting daripada diskusi tentang jumlah pasukan adalah peralatan militer dan peralatan yang dimiliki Angkatan Bersenjata.(Dailymail/ran)