Home Blog Page 1959

Barcelona Raih Trofi Piala Super Spanyol ke Tigabelas

0

EpochTimesId – Barcelona berhasil meraih trofi Piala Super Spanyol 2018. Lionel Messi CS berhasil mengalahkan Sevilla dalam laga yang digelar di Stadion Ibn Batouta, Maroko, Senin (13/8/2018) dini hari WIB.

Gol dari Gerard Piqué dan Ousmane Dembélé memastikan kemenangan Barcelona. Gerard Pique menjebol gawang Sevilla pada menit ke-42 dan Ousmane Dembele pada menit 78.

Barcelona nyaris saja pulang dengan tangan hampa. Sebab mereka tertinggal terlebih dahulu. Pablo Sarabia menjebol gawang Barcelona ketika laga babak pertama belum genap 10 menit.

Sevilla sempat punya peluang untuk menyamakan kedudukan. Jelang ‘injury time’, Kiper Barcelona Marc-Andre Ter Stegen melanggar Aleix Vidal di kotak terlarang.

Namun, Ter Stegen berhasil menebus kesalahan. Stegen berhasil menahan tendangan penalti Wissam Ben Yedder.

Lionel Messi yang menjadi kapten tim dalam laga kali ini gagal mencetak gol. Namun, Messi berhasil mencatatkan assist untuk gol ke dua Barcelona.

Bagi Messi, kemenangan ini menjadi sangat istimewa. Messi kini menjadi pemain yang memenangkan gelar terbanyak dalam sejarah klub. Messi sudah mengantongi 33 gelar juara bersama Blaugrana.

Piala Super Spanyol kini ada 8 trofi di lemari pemain asal Argentina itu. Selain itu, dia juga menjuarai 9 musim La Liga bersama Barcelona. Messi menjuarai 4 kali Liga Champions, 3 Piala Dunia Klub, 6 Copa del Rey, dan 3 Super Cup bersama klub Katalan itu.

Piala Super Spanyol pertama kali digelar pada 1982. Mulai musim ini, Piala Super Spanyol berubah format dengan hanya pertandingan tunggal. Pada laga tahun-tahun sebelumnya, juara La Liga dan Copa del Rey memperebutkan tropi ini dengan format kandang-tandang. (ary/waa)

Video Rekomendasi :

Kontingen dan Ofisial Peserta Asian Games Mulai Tempati Wisma Atlet

0

Epochtimes.id- Menjelang pembukaan Asian Games 2018, para atlet dan ofisial telah berdatangan ke Indonesia. Pada Jumat (10/08/2018), sekitar 300 kamar di Athletes Villages Kemayoran, Jakarta ini telah dihuni oleh kontingen dari 20 negara.

Atlet dan ofisial tersebut telah diterima dengan baik dan saat ini telah tinggal di Athletes Villages hingga Asian Games 2018 berakhir.

Saat ini, kontingen dari Iran merupakan yang terbanyak dari 20 negara yang telah hadir, yakni sebanyak 251 atlet dan ofisial.

Sebagaian atlet dari 20 negara yang telah hadir saat ini adalah Filipina, Malaysia, Thailand, Syria, Kyrgiztan, Uzbekistan, Iran, Palestina, Tiongkok, Jepang, Hong Kong, Republik Rakyat Demokratik Korea, Irak, Republik Korea, Uni Emirat Arab, Bahrain, Indonesia, Taiwan, Timor Leste dan Vietnam.

Dalam minggu ini, rombongan atlet dan ofisial dari negara peserta akan terus berdatangan dan akan menempati Athletes Village yang memang telah dipersiapkan dengan baik.

Namun untuk atlet yang akan bertanding diluar Jakarta akan langsung menuju penginapan yang telah disiapkan dan lebih dekat dengan lokasi pertandingan. Seperti para atlet sepak bola akan tinggal di hotel sekitar lokasi pertandingan di area Jawa Barat.

“Selamat datang para atlet dan ofisial di Indonesia, kami akan berupaya secara maksimal guna memberikan mereka keamanan dan kenyamanan sehingga dapat menampilkan performa yang terbaik untuk negaranya,” kata Erick Thohir, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 dalam siaran persnya. (asr)

Kolaborasi Indonesia dan Malaysia Kembangan Industri Otomotif Kompetitif di Pasar ASEAN

0

Epochtimes.id- Indonesia dan Malaysia sepakat untuk berkolaborasi dalam upaya pengembangan industri otomotif yang kompetitif di pasar ASEAN. Upaya ini sekaligus memperdalam struktur manufaktur dan melengkapi kebutuhan komponen di kedua negara.

“Indonesia bersama Malaysia ingin menjadi pelopor di ASEAN, karena kita menyadari bahwa ASEAN merupakan satu kekuatan ekonomi yang cukup besar,” kata Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, dalam siaran persnya, Jumat (10/8/2018).

Langkah sinergi kedua negara tersebut ditandai melalui pertukaran Memorandum of Agreement (MoA) antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas dengan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato Mohamad Madani Sahari yang disaksikan oleh Menteri Perdangangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking dan Dirjen KPAII Kemenperin. Pada kesempatan itu, Dirjen KPAII juga melakukan pertemuan dengan Menteri Darell Leiking.

Putu mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan meliputi pengembangan kompetensi sumber daya manusia, penguatan rantai pasok, peningkatan daya saing industri komponen serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D).

“Kami memberikan apresiasi kepada IOI dan MAI untuk memacu industri otomotif bersama,” tuturnya.

Menurut Putu, Indonesia dan Malaysia memliki kekuatan bersama dengan tersedianya jumlah 2000 industri komponen. Mereka telah siap menghasilkan produk bernilai tambah tinggi guna mendukung industri otomotif seusai tren global dan selera konsumen saat ini.

“Jadi, diharapkan nantinya, membuat komponen bersama yang kritikal dan nonkritikal untuk diproduksi dan dipasarkan di ASEAN,” ujarya.

Apalagi, ASEAN menjadi salah satu pasar yang potensial untuk memasarkan produk kendaraan. “Dengan populasi yang sangat besar hingga mencapai 650 juta jiwa, menjadi potensi market khususnya bagi industri otomotif,” imbuhnya.

Putu menjelaskan, Pemerintah Indonesia tengah fokus memacu pengembangan dan daya saing industri otomotif. Pasalnya, sektor ini menjadi satu dari lima industri yang akan menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri generasi keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Bentuk dukungan kebijakannya, antara lain pemberian insentif berupa tax holiday dan tax allowance untuk investasi baru atau perluasan dalam rangka menarik investasi dan membina industri nasional,” ungkap Putu.

Kemenperin menargetkan, produksi kendaraan di Indonesia akan mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020 dan naik menjadi 4 juta unit di tahun 2035. Sedangkan target untuk ekspor kendaraan pada tahun 2020 sebanyak 250 ribu unit dan meningkat 600 persen di tahun 2035 sehingga menjadi 1,5 juta unit.

Sementara itu, sesuai peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, pada tahun 2020 sebesar 10 persen dari 1,5 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri adalah golongan kendaraan beremisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV). Kemudian, di tahun 2035, dibidik naik sampai 30 persen saat produksi mencapai 4 juta unit mobil.

Presiden IOI I Made Dana Tangkas menyampaikan, IOI dan MAI mendorong joint venture antara perusahaan komponen otomotif di Indonesia dan Malaysia agar dapat memenuhi kebutuhan principal yang banyak berada di kedua negara. Selain itu, bakal menginisiasi terbentuknya ASEAN Automotive Institute Federation.

“Hal ini agar kita bisa mengelola pasar ASEAN dengan mandiri,” ujarnya.

Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking menyampaikan, gagasan mobil ASEAN disampaikan oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Melalui kerja sama institut otomotif kedua negara, diharapkan ada perluasan pasar bagi vendor-vendor kedua negara. Menteri Leiking menambahkan, hasil dari kerja sama ini ditindaklanjuti menjadi sesuatu yang terukur.

CEO MAI Dato Mohamad Madani Sahari mengatakan, kedua belah pihak akan mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang bisa melakukan kerja sama dan didorong untuk memproduksi komponen untuk kendaraan internal combustion engine (ICE), kemudian melakukan riset bersama untuk mempelajari semua teknologi baru, seperti kendaraan listrik atau hybrid.

“Hasil riset itu bisa digunakan oleh perusahaan yang ikut joint venture dengan didukung pula pada pengembangan SDM dan supply chain untuk perusahaan joint venture tersebut,” jelasnya.

Madani meyakini, kemampuan industri komponen kedua negara sudah mencapai 90 persen.

“Kami juga ingin adanya kerja sama mengenai biofuel karena sawit merupakan komoditas penting untuk kedua negara. Tidak menutup kemungkinan kerja sama dilakukan dengan negara ASEAN lain seperti Thailand atau Filipina. Diharapkan joint venture ini dapat memproduksi kendaraan sendiri,” imbuhnya. (asr)

 

Pemberontak Kolombia Diduga Serang Pipa Minyak dengan Bom Puluhan Kali

0

EpochTimesId – Sisa-sisa komplotan pemberontak diduga melakukan serangan terhadap puluhan titik pipa saluran minyak mentah di Kolombia. Korban terbaru, adalah pipa minyak milih perusahaan minyak milik negara Kolombia, Ecopetrol SA.

Ecopetrol pun menghentikan pemompaan di pipa Cano Limon-Covenas karena serangan bom, baru-baru ini. Perusahaan mengeluarkan pengumuman resmi pada 11 Agustus 2018.

Serangan terbaru itu terjadi pada Jumat malam, 10 Agustus 2018, waktu setempat. Bom meledak di daerah pedesaan di kota Saravena, di provinsi Arauca, dekat perbatasan dengan Venezuela.

Ecopetrol, memiliki jaringan saluran pipa melalui anak perusahaannya, Cenit. Mereka tidak menghubungkan serangan itu dengan kelompok bersenjata tertentu.

Namun, menurut sumber militer, saluran pipa telah diserang hampir 60 kali tahun ini. Pelaku serangan adalah Tentara Pembebasan Nasional (ELN), kelompok gerilya aktif yang tersisa di negara itu.

“Insiden ini menyebabkan tumpahan minyak mentah menjadi vegetasi dan mencemari tanah, tanpa mempengaruhi sumber air. Tumpahan minyak mencapai bagian dari jalan tersier yang menyediakan akses alternatif dari Saravena ke kota Tame,” kata Ecopetrol dalam sebuah pernyataan.

Meskipun mengakibatkan penghentian pengoperasian pipa, yang dapat mengangkut hingga 210.000 barel minyak mentah per hari, produksi dan ekspor dari lapangan Cano Limon, tidak terpengaruh. Lapangan Cano Limon dioperasikan oleh Occidental Petroleum Corp.

Pipa sepanjang 485 mil (780 km) itu juga sempat dihentikan operasinya selama enam bulan sejak awal tahun ini, karena serangan berulang dan pencurian minyak mentah. Pengoperasian jaringan pipa baru dibuka kembali pada 10 Juli 2018 lalu.

ELN, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, memiliki sekitar 1.500 pejuang. Mereka menentang operasional perusahaan multinasional. Perusahaan asing dituding merebut sumber daya alam tanpa menguntungkan warga Kolombia. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

FBI Dalami Motif Pekerja Airline Curi dan Tabrakkan Pesawat

0

EpochTimesId – Otoritas penyidik federal Amerika Serikat (FBI) mengatakan akan berusaha untuk mempelajari apa yang mendorong seorang pekerja penerbangan mencuri pesawat penumpang kosong dari bandara Seattle, pada hari Sabtu (11/8/2018) waktu setempat. Insiden itu menimbulkan ketakutan dan gangguan keamanan yang menyebabkan pengerahan jet tempur AS.

Insiden berakhir ketika pesawat itu jatuh ke sebuah pulau yang berpenduduk jarang. Pencurian pesawat itu dilakukan oleh seorang agen ‘layanan darat’ (ground service) maskapai Horizon Air.

Pelaku, Richard Russell, masuk ke pesawat turboprop Bombardier Q400 pada Jumat malam di sebuah area perawatan, di Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Maskapai yang juga group usaha Horizon, Alaska Airline mengatakan pria 29 tahun itu mencuri dan menerbangkan pesawat kosong di Bandara Internasional Seattle-Tacoma, Amerika Serikat.
Pegawai yang biasanya bertugas membantu petugas bagasi itu memindahkan pesawat ke landasan pacu (runway) bandara dengan menggunakan ‘traktor pushback’. Dia berhasil take off tanpa ijin otoritas bandara (ATC) sekitar pukul 8 malam, pada 10 Agustus 2018.

Dia terbang serampangan selama sekitar satu jam. Pesawat bahkan nyaris jatuh ke air ketika bermanuver ‘jungkir balik’, sebelum menabrak pepohonan di hutan Pulau Ketron di Puget Sound, sekitar 25 mil sebelah barat daya bandara Seattle.

Pelaku diduga mencuri pesawat untuk bunuh diri dan tampaknya bertindak seorang diri, menurut Departemen Sheriff Pierce County. Sheriff mengatakan karyawan itu diyakini tewas dalam kecelakaan itu.

“Melakukan stunts (atraksi akrobat) di udara atau kurangnya keterampilan terbang, menyebabkan kecelakaan di Pulau,” kata Departemen Sheriff di Twitter.

Dalam potongan rekaman dari percakapannya dengan pengendali lalu lintas udara (petugas ATC) yang dipublikasikan secara online oleh Broadcastify.com, pria itu mengaku menyesal. Dia meminta maaf karena mengecewakan orang-orang yang peduli padanya. Pelaku juga sempat menggambarkan dirinya sebagai ‘orang yang rusak’.

“(Saya) punya beberapa sekrup longgar, saya kira,” dia terdengar mengatakan dalam rekaman. “(Saya) tidak pernah benar-benar mengetahuinya sampai sekarang.”

Federal Aviation Administration, Biro Investigasi Federal, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki insiden itu.

“Sampai FBI memiliki kesempatan untuk mendapatkan latar belakang yang lebih baik pada orang tersebut, mencari tahu motif apa yang mereka miliki, terlalu dini untuk menentukan apa tujuannya,” kata Debra Eckrote, kepala wilayah Pasifik Barat NTSB, dalam sebuah konferensi pers.

Dua jet tempur F-15 dikerahkan terbang dari pangkalan militer di Portland, Oregon. Keduanya berhasil mengejar pesawat curian dalam beberapa menit.

“Jet-jet itu dipersenjatai tetapi tidak melepaskan tembakan,” kata jurubicara Komando Angkatan Udara Amerika Serikat, Cameron Hillier, melalui sambungan telepon.

“Sebagai gantinya, pilot F-15 dan pengendali lalu lintas udara mencoba untuk memandu pesawat ke arah barat, menjauhi daerah yang berpenduduk. Tidak ada yang terluka di darat,” sambung kata Hillier.

Tidak jelas bagaimana pegawai itu bisa lolos dari pengawasan sehingga dapat menaiki pesawat di landasan pacu dan lepas landas tanpa izin.

“Kami bekerja untuk mencari tahu apa yang bisa kami lakukan tentang apa yang terjadi,” Brad Tilden, chief executive Alaska Air Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Bombardier Q400 turboprop dirancang untuk penerbangan jarak pendek dan dapat mengangkut hingga 76 penumpang. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Layanan Kuil Buddha Ungkap Keinginan Warga Tiongkok Emigrasi ke Amerika, Bahkan di Kehidupan Berikutnya

0

Meskipun ada ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, tampaknya warga Tiongkok masih terpikat dengan gagasan hidup di Amerika Serikat, sedemikian rupa sehingga mereka ingin bereinkarnasi di sana di kehidupan selanjutnya.

Sebuah posting online yang tersebar luas yang diterbitkan pada 6 Agustus mengklaim bahwa Kuil Yuantong, tempat pemujaan Buddha kuno di Kota Kunming, Provinsi Yunnan yang terletak di Tiongkok barat daya, telah meluncurkan layanan khusus bagi mereka yang ingin mendapatkan kehidupan akhirat yang baik untuk almarhum yang mereka cintai: jika seseorang membayar tambahan 500 yuan ($73), biarawan di kuil dapat melakukan ritual untuk menjamin bahwa almarhum tersebut akan bereinkarnasi di Amerika Serikat.

Kuil Yuantong adalah salah satu kuil Buddha tertua di Kunming dan memiliki sejarah lebih dari 1.200 tahun. Reinkarnasi adalah elemen kunci dari agama Buddha.

Untuk memverifikasi berita tersebut, seorang wartawan di situs web yang dikelola pemerintah Tiongkok, Yunnan.CN, pergi ke Kuil Yuantong pada 6 Agustus. Ketika ditanya oleh wartawan, staf kuil berkata: “Itu adalah rumor, tidak ada hal seperti itu.”

Kemudian, Yunnan.CN menelepon ke Komite Urusan Etnis dan Agama Provinsi Yunnan, organ Partai Komunis Tiongkok. Orang yang bertanggung jawab mengatakan bahwa rumor tentang layanan tersebut muncul 10 tahun yang lalu dan akan membuat ledakan di internet setiap beberapa tahun. Bagaimanapun mereka bersikeras berita itu tidak benar.

Asosiasi Buddhis yang disetujui oleh otoritas Kunming kemudian memperingatkan orang-orang untuk tidak terperangkap karena penipuan tersebut jika mereka menemukannya, menurut laporan oleh harian People’s Daily yang dikelola pemerintah.

Kesepakatan akhirat yang dikabarkan tersebut mengungkap sejauh mana orang-orang Tiongkok bercita-cita untuk impiannya hidup di Amerika.

Menurut jajak pendapat Gallup yang dirilis pada tahun 2012 yang meneliti orang dewasa di seluruh dunia yang ingin pindah dari negara asal mereka secara permanen, 150 juta ingin pindah ke Amerika Serikat. Para migran potensial dari Tiongkok terdiri dari paling banyak orang yang ingin pindah ke Amerika, sebanyak 22 juta.

Sebuah survei yang lebih baru, yang dilakukan antara Maret dan Juni tahun ini oleh Institut Penelitian Hurun di Tiongkok, menemukan bahwa lebih dari 200 orang Tiongkok yang didefinisikan sebagai “kekayaan tinggi” dan yang telah beremigrasi atau berencana untuk melakukannya, Amerika Serikat adalah tujuan yang paling diinginkan, diikuti oleh Inggris, Irlandia, dan Kanada.

Banyak netizen mengungkapkan sentimen serupa setelah membaca tentang rumor tersebut. “Banyak orang ingin meninggalkan Tiongkok. Mereka tidak dapat meninggalkan Tiongkok dalam kehidupan ini, jadi mereka berharap mereka tidak akan bereinkarnasi di Tiongkok lagi di kehidupan selanjutnya,” komentar salah seorang.

Yang lain mengolok-olok “bisnis” baru bait suci. “Siapa pun yang ingin berimigrasi, cara tercepat, paling nyaman dan dapat diandalkan adalah membunuh dirinya sendiri, memberikan 500 yuan, dan kemudian dia akan memiliki kewarganegaraan Amerika yang baru.”

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemerintah lokal menganggap kuil-kuil dan tempat-tempat ibadah lain sebagai sapi perah, secara agresif mengembangkannya menjadi lokasi wisata untuk menghasilkan uang. Kuil-kuil telah mengomersialkan operasi mereka sebagai akibatnya. (ran)

ErabaruNews

12 Jam Jalani Tes Kesehatan dan Kejiwaan Capres-Cawapres, Ini Kata Jokowi-Maruf

0

Epochtimes.id- Setelah 12 jam menjalani tes kesehatan dan kejiwaan sebagai bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (12/08/2018) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mengatakan diri mereka masih segar bugar seperti sediakala.

Alhamdulillah saya dengan Kiai Ma’ruf Amin telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan kami,  beliau masih segar bugar, saya juga masih segar bugar dari pagi sampai malam ini,” kata Jokowi.

Meski demikian, Jokowi mengatakan tes kesehatan yang dialaminya lebih cepat dari Maruf Amin. Ini dikarenakan Jokowi menyebut dirinya mengikuti tes kesehatan seperti ini bukan hal yang pertamakalinya.

Jokowi menuturkan dirinya sudah 5 kali melakukan pemeriksaan kesehatan dari wali kota dua kali, saat calon gubernur, calon presiden dan kembali mengikutinya kali ini.

“Jadi sudah 5 kali. Tidak usah diberesin lagi oleh tim dokter sudah hapal,” katanya.

Jokowi mengungkapkan meski berlangsung lama, dirinya tak mengalami kelelahan selama diperiksa tim gabungan IDI dan RSPAD.   “Tidak ada yang melelahkan,” ujarnya.

Jawaban serupa disampaikan oleh KH Maruf Amin yang menyatakan dirinya tak mengalami kelelahan sama sekali saat diperiksa walaupun dirinya kini sudah menginjak pada usia 75 tahun. Justru, kata Maruf, pelaksanaan rangkaian ibadah haji lebih melelahkan.

“Tidak ada yang mengalahkan, yang melelahkan adalah kalau keliling ke daerah-daerah, haji itu lebih berat saat sa’i,” ujarnya.

Sementara Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ilham Oetama Marsis mengungkapkan mengapa adanya perbedaan waktu lebih lama dengan Jokowi dan Maruf Amin.

Menurut dia, Jokowi sudah melakukan tes kesehatan seperti sebelumnya. Sedangkan, kata dia, bagi Maruf Amin merupakan yang pertama kalinya.

Ilham merinci, orang yang pernah mengikuti tes kesehatan ini akan lebih siap dan lancar dibandingkan orang yang pertama kali menjalaninya. Hanya saja, kata dia, tes kesehatan  capres dan cawapres menggunakan alat-alat modern yang lebih cepat.

Adapun rincian jenis dan lamanya pemeriksaan terhadap Jokowi-Ma’ruf yakni tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) atau psikometri 90 menit, penyakit dalam 30 menit, bedah 20 menit, neurologi 60 menit, dan wawancara psikiatri 90 menit.

Tes lainnya adalah pemeriksaan mata berlangsung 30 menit, THT-KL (Telinga Hidung Tenggorokan-Kepala Leher) audiometri nada murni 30 menit, jantung dan pembuluh darah 45 menit, echokardiografi 20 menit, paru dan tes lain 20 menit, radiologi thoraks 10 menit, MRI kepala 30 menit, dan pengambilan sample laboratorium 10 menit.

Jokowi-Maruf Amin mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan sebagai syarat pencalonan di pilpres 2019 sebagaimana diatur oleh Undang-Undang. Tes keduanya dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 20.25 WIB. (asr)

PBB Miliki Laporan Terpercaya Rezim Tiongkok Menahan Sejuta Warga Uighur di Kamp Rahasia

0

JENEWA – Sebuah panel HAM PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menerima banyak laporan yang dapat dipercaya bahwa 1 juta etnis Uighur di Tiongkok ditahan dalam apa yang menyerupai “kamp pengasingan besar yang diselimuti kerahasiaan.”

Gay McDougall, anggota Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial, menyebut perkiraan tentang 2 juta orang Uighur dan kelompok minoritas Muslim dipaksa masuk “kamp-kamp politik untuk indoktrinasi” di wilayah otonomi Xinjiang barat.

“Kami sangat prihatin tentang begitu banyak laporan dan dapat dipercaya yang kami terima bahwa atas nama memerangi ekstremisme agama dan menjaga stabilitas sosial, rezim Tiongkok telah mengubah wilayah otonomi Uighur menjadi sesuatu yang menyerupai kamp magang besar-besaran yang diselimuti kerahasiaan, semacam ‘zona wilayah tanpa hak asasi’,” katanya pada awal peninjauan rutin dua hari atas catatan Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Macao.

Tiongkok mengatakan Xinjiang menghadapi ancaman serius dari teroris radikal Islam dan separatis yang merencanakan serangan dan menimbulkan ketegangan antara minoritas Uighur yang kebanyakan Muslim yang menyebut wilayah itu sebagai rumah dengan etnis mayoritas etnis Han Tiongkok.

Delegasi Tiongkok yang terdiri dari sekitar 50 pejabat tidak berkomentar mengenai pernyataan-pernyataannya pada sesi Jenewa yang berlanjut pada hari Senin.

pelanggaran HAM kebebasan beragama di cina tiongkok
Pria memasang kamera CCTV di jalan perbelanjaan di kota tua Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Tiongkok. (Reuters / Thomas Peter)

Tuduhan-tuduhan tersebut datang dari berbagai sumber, termasuk kelompok aktivis Pembela Hak Asasi Manusia Tiongkok, yang mengatakan dalam sebuah laporan bulan lalu bahwa 21 persen dari semua penangkapan yang tercatat di Tiongkok pada tahun 2017 berada di Xinjiang.

Sebelumnya, Yu Jianhua, duta besar Tiongkok untuk PBB di Jenewa, mengatakan bahwa pihaknya bekerja menuju kesetaraan dan solidaritas di antara semua kelompok etnis.

Tetapi McDougall mengatakan bahwa anggota komunitas Uighur dan orang-orang Muslim lainnya diperlakukan sebagai “musuh negara” semata-mata atas dasar identitas etno religius (kelompok etnis yang anggotanya juga disatukan oleh latar belakang agama yang sama) mereka.

Lebih dari 100 mahasiswa Uighur yang kembali ke Tiongkok dari negara-negara termasuk Mesir dan Turki telah ditahan, dengan beberapa orang yang mati dalam tahanan, katanya.

Fatima-Binta Dah, seorang anggota panel, menyebut “penahanan massal dan sewenang-wenang terhadap hampir 1 juta warga Uighur” dan bertanya pada delegasi Tiongkok:

“Apa tingkat kebebasan beragama yang tersedia sekarang bagi kaum Uighur di Tiongkok, perlindungan hukum apa yang ada bagi mereka untuk mempraktekkan agama mereka?”

Para panelis juga mengangkat laporan tentang penganiayaan terhadap orang-orang Tibet di wilayah otonom, termasuk penggunaan bahasa Tibet yang tidak memadai di ruang kelas dan di pengadilan.

“Badan PBB mempertahankan integritasnya, pemerintah tersebut telah mendapat pesan yang sangat jelas,” Golok Jigme, seorang biarawan Tibet dan mantan tahanan yang tinggal di pengasingan, mengatakan pada Reuters pada pertemuan tersebut.

Para praktisi latihan spiritual, Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong) juga telah ditindas dan dianiaya dengan kejam. Rezim Tiongkok menganggap kehadiran Falun Gong sebagai ancaman terhadap aturan otoriternya dan memulai kampanye untuk memberantas latihan tersebut pada Juli 1999.

film Human Harvest tentang pengambilan organ paksa di cina tiongkok
Sebuah poster film Human Harvest menggambarkan seorang praktisi Falun Gong yang bermeditasi, dengan harga yang melekat pada organ tubuhnya. (Flying Cloud Productions)

Kantor pers resmi untuk Falun Gong, Pusat Informasi Falun Dafa, memperkirakan bahwa jutaan praktisi Falun Gong telah ditangkap dan ditahan sejak penganiayaan dimulai, sering mengalami penyiksaan, pelecehan, dan bahkan pengambilan organ hidup saat dipenjara. Rezim juga meluncurkan kampanye propaganda massal dalam upaya untuk mengubah opini publik terhadap praktisi Falun Gong. (ran)

ErabaruNews

Waspada Terhadap Infiltrasi NegaraTiongkok: Tinjauan ‘Silent Invasion’ oleh Clive Hamilton

0

Oleh Niall McCrae

Ketika saya mengunjungi Australia Natal yang lalu, saya menyaksikan dengan sekilas ketertarikan tentang peliputan terus-menerus pada pemilihan di Sydney. Berbahaya bagi Partai Liberal: Kehilangan kursi Bennelong akan menyapu bersih mayoritas tipis Perdana Menteri Malcolm Turnbull di parlemen. Baru sekarang, saat membaca buku baru Clive Hamilton yang menggelisahkan “Silent Invasion“, saya menyadari maksud-maksud sepenuhnya dari pemungutan suara tersebut.

Pemilu sela (untuk mengisi jabatan politik yang kosong) disebut setelah John Alexander, anggota Parlemen untuk Bennelong, diduga memiliki kewarganegaraan ganda, yang akan menggagalkan posisinya. Partai Buruh memasang kandidat mereka yang paling menarik, Kristina Keneally, tetapi meskipun ada promosi intensif, Alexander tetap bertahan. Namun, Sky News Australia menghilangkan sebagian besar cerita tersebut. Ironisnya, ketika aturan kebangsaan adalah untuk mencegah pengaruh asing, tekanan pemilihan oleh Partai Komunis Tiongkok hampir menggulingkan pemerintah Australia.

Selama bertahun-tahun kursi Perdana Menteri populer John Howard, Bennelong adalah daerah pinggiran yang subur di pantai utara Sydney, biasanya sebuah kubu Liberal. Tetapi demografi tersebut sedang berubah. Pendatang baru yang kaya secara terus-menerus menggantikan rumah bergaya kolonial dengan bangunan-bangunan beton dan kaca yang mudah pecah, dan sebaliknya orang Tionghoa yang menetap terintegrasi dengan baik, para pendatang yang lebih baru kebanyakan bercakap-cakap dalam bahasa Mandarin.

Beijing berusaha untuk mengontrol Tionghoa perantauan dan untuk mendapatkan pengaruh politik ke mana pun ia pergi. Sumbangan-sumbangan terbesar untuk kedua partai politik utama Australia berasal dari bantuan-bantuan Tionghoa. Di Bennelong, Front Persatuan, organisasi yang didanai PKT, menyerang undang-undang campur tangan asing pemerintah sebagai bentuk “rasis”. Setelah pengerahan intensif, ayunan ke Partai Buruh lebih dari 10 persen di wilayah-wilayah yang jumlah kedatangan orang-orang Tionghoa-nya tinggi.

buku Silent Invasion ungkap upaya infiltrasi cina tiongkok campur tangan mengendalikan negara asing
Sampul buku Clive Hamilton “Silent Invasion.” (Hardie Grant Publishing)

Hamilton, profesor etika publik di Charles Sturt University di Canberra, pada awalnya disiagakan untuk infiltrasi negara Tiongkok ketika dia menyaksikan demonstrasi pembalasan dan kekerasan yang didalangi atas sebuah protes kampus oleh para mahasiswa dalam mendukung Dalai Lama. Secara efektif, orang-orang dalam satu yurisdiksi (wilayah hukum) dilarang menggunakan hak kebebasan berbicara mereka oleh para prajurit infanteri di negara lain. Sekarang, universitas-universitas Australia telah menerima pesan dan menjauhkan diri dari pembicara-pembicara yang menentang garis Partai Komunis.

Sejak jatuhnya komunisme Soviet, PKT telah berubah dari mempromosikan universal Marxisme menjadi nasionalisme Tiongkok (lebih spesifik, Han). Mao masih dihormati, tetapi dengan aspek yang berbeda. Kampanye Pendidikan Patriotik mengajarkan anak-anak sekolah bahwa negara mereka telah dihina oleh kekuatan kolonial, Amerika Serikat dan Jepang, tetapi sekarang sedang bangkit dari korban menjadi pemenang.

Pencucian otak tidak hanya berfungsi sebagai kontrol internal tetapi juga penyensoran di luar negeri. Praktisi Falun Gong, gerakan spiritual yang mempraktekkan meditasi, dilecehkan secara terus-menerus, seperti juga reporter dan distributor The Epoch Times, sebuah surat kabar internasional yang mengekspos pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok.

Pengejaran untuk para pembangkang difasilitasi oleh teknologi digital. Aktivitas di Facebook (situs web yang diblokir di Tiongkok) dipantau, tetapi tidak berhenti di situ. Suatu kebetulan yang luar biasa pemerintah Barat telah lalai dalam memberikan kontrak-kontrak kepada perusahaan Tiongkok untuk pekerjaan sensitif seperti sistem-sistem pengawasan.

Hangzhou Hikvision, sebuah perusahaan di bawah kendali negara Tiongkok, memasok kamera-kamera CCTV canggih yang terhubung dengan internet dengan kapasitas pelacakan wajah yang dipasang di kereta api bawah tanah London Underground dan di Bandara Gatwick. Secara potensial, data tersebut dapat dikirim ke server di Tiongkok, memungkinkan agen-agen untuk melacak para ekspatriat (seseorang yang tinggal sementara atau menetap di luar negeri) yang menjengkelkan ke mana pun mereka pergi.

Dengan demikian kepanjangan lengan hukum Tiongkok meluas jauh melampaui batas-batas nasional. Seperti dikutip oleh Hamilton, “Seorang buronan ibarat layang-layang: Tubuhnya berada di luar negeri tetapi benangnya ada di Tiongkok.” Pada 2015, Dong Feng, seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Australia, didesak oleh agen Tiongkok untuk kembali ke Tiongkok untuk menghadapi tuduhan-tuduhan penggelapan uang. Siapa pun yang menolak untuk bermain bola dengan rezim mungkin akan diancam dengan penganiayaan terhadap anggota keluarga.

Tahun ini, The New York Times melaporkan kasus Zhuang Liehang, yang melarikan diri ke Amerika pada tahun 2014 setelah mengorganisir protes-protes yang tidak membawa hasil terhadap perampasan-perampasan tanah resmi di desanya di tepi laut, Wukan. Di apartemennya di New York, dia menerima telepon dari penjara tempat ayahnya ditahan: “Hentikan apa yang kamu lakukan. Ini akan berdampak buruk bagi keluargamu.” Meskipun Zhuang khawatir ayahnya mungkin akan dihukum melalui proksi, ia terus memposting di Facebook. Ini menyebabkan beberapa panggilan telpon lagi, sebelum ancaman mereka berhenti.

Tidak diragukan lagi, untuk kembali ke Tiongkok berisiko. Penuntutan-penuntutan oleh negara jarang menghasilkan pembebasan, dan tuduhan-tuduhan melakukan apa yang disebut kejahatan politik sulit untuk disanggah. Pernyataan bersalah yang telah diumumkan sebagai “penjahat pikiran” ditargetkan menjadi sumber organ untuk mendorong industri transplantasi yang menguntungkan rezim tersebut. Karena ginjal yang sehat dapat dijual kepada pasien-pasien kaya, para tahanan adalah aset keuangan.

Queensland telah berhenti melatih ahli bedah Tiongkok karena kekhawatiran etis tentang bagaimana mereka akan menggunakan keterampilan-keterampilan mereka. Lebih jauh lagi, Tiongkok diyakini untuk bertanggung jawab setengah dari penghitungan hukuman pelanggaran global (sekitar seribu per tahun), meskipun catatan tidak diungkapkan.

PKT memangsa para elit liberal yang naif yang begitu bersemangat untuk merayakan multikulturalisme bahwa mereka buta terhadap agenda jahatnya. Dapat dimengerti bahwa negara-negara miskin yang bergantung pada investasi Tiongkok tidak menentang dogma tentang Taiwan, Tibet, dan pangkalan militer di Laut China Selatan, tetapi tidak ada alasan bagi negara-negara demokrasi yang sudah mapan.

Pendirian orang-orang Australia menjauhkan diri menentang rezim komunis, mengabaikan kontroversi dan hanya berhubungan dengan “tokoh-tokoh masyarakat” yang mendukung Beijing. Sebuah ilustrasi kebodohan yang berbudi luhur ini adalah potret di dalam buku Hamilton, diambil di Universitas Nasional Australia (UNA) yang bergengsi, dengan tulisan ini:

“Wakil rektor Brian Schmidt mengibarkan bendera dengan mahasiswa Ph.D. bersama propagandis Liga Pemuda Komunis Tiongkok, Lei Xiying. Saat belajar di UNA, Lei menghasilkan video patriotik yang kejam, dengan musik bela diri dan barisan pasukan, yang menjadi viral di Tiongkok. Di akun media sosialnya, dia menulis tentang ‘dumb [sumpah serapah] Aussies’.”

Bendera itu, tentu saja, bukan milik Australia tetapi dari Tiongkok yang komunis. Hamilton tak terhindarkan dituduh oleh para intelektual sebagai rasisme kelas menengah, tetapi dia menulis dengan hangat tentang orang-orang Tionghoa-Australia dan kontribusi mereka kepada masyarakat, sementara para pengeritiknya secara efektif menolak kebebasan sipil untuk sesama warga.

Seperti komunitas Tionghoa yang mapan tersebut, Hamilton prihatin dengan para pendatang baru yang terpolitisasi dan eksploitasi mereka dalam upaya mengejar supremasi global. Setelah berjuang untuk menerbitkan bukunya, Hamilton menyarankan, “Para akademisi di Australia mungkin mempertimbangkan fakta bahwa buku-buku ilmiah yang kritis terhadap PKT sekarang dijauhi oleh para penerbit.” Apakah pemerintah Barat siap untuk melakukan sesuatu tentang ini? (ran)

Dr. Niall McCrae adalah dosen senior di bidang kesehatan mental di King’s College London. Dia memiliki minat dalam sejarah sosial dan telah menulis dua buku: “The Moon and Madness” (2011) dan “Echoes from the Corridors: The Story of Nursing di British Mental Hospitals” (2016). McCrae menulis secara teratur untuk Salisbury Review dan berbagai situs web politik.

Tiongkok Gaet Upaya Pengembangan Sektor Teknologi di Tengah Tekanan Perang Dagang

0

BEIJING – Otoritas pusat Tiongkok telah mengubah kelompok kepemimpinan nasional yang bertugas dalam perencanaan dan mempelajari strategi pengembangan teknologi utama, menandakan kemungkinan pergeseran kebijakan tersebut sedang berlangsung saat ambisi teknologi rezim Tiongkok telah memicu reaksi luar negeri.

Kelompok tersebut, yang sebelumnya disebut “Kelompok Kepemimpinan Teknologi dan Pendidikan Nasional” di bawah Dewan Negara yang mirip dengan kabinet Tiongkok, telah diganti namanya tanpa menyebutkan pendidikan untuk mencerminkan fokus pada teknologi, menurut surat edaran yang diterbitkan di situs web pemerintah pusat pada 8 Agustus.

Surat edaran tersebut mengatakan perubahan itu karena “pengaturan yang relevan” seperti yang dipersyaratkan oleh pekerjaan, tanpa merinci lebih jauh. Perdana menteri Li Keqiang, yang memimpin kelompok tersebut sejak tahun 2013, akan memimpin badan yang telah berganti nama itu dengan wakil perdana menteri Liu He sebagai wakil.

Tidak biasa bagi pemimpin Tiongkok Xi Jinping tidak memimpin kelompok ini, karena ia telah ditunjuk sebagai pejabat tinggi yang bertanggung jawab atas beberapa “kelompok kepemimpinan” yang penting bagi agenda Partai Komunis Tiongkok, seperti kelompok untuk reformasi militer, keuangan, dan “reformasi yang telah diperdalam”. Media berbahasa Mandarin luar negeri mengatakan ini mungkin tanda bahwa ada friksi di dalam Partai yang menyebabkan Xi telah kehilangan kendali.

Sementara itu, lebih banyak bantuan negara untuk sektor teknologi Tiongkok akan menjadi pertanda baru dalam serangkaian langkah-langkah peningkatan pertumbuhan yang digulirkan oleh Beijing ketika perang perdagangan yang meningkat dengan Amerika Serikat memberikan tekanan lebih besar pada ekonomi Tiongkok yang sudah melambat.

Di bawah kebijakan industri yang didukung negara yang dikenal sebagai Made in China 2025, Tiongkok ingin mengejar saingan di sektor-sektor termasuk robotika, aerospace, mobil energi bersih, dan materi-materi dasar lanjutan.

Strategi yang diresmikan oleh Dewan Negara Tiongkok pada tahun 2015 tersebut, merupakan inti dari upaya Tiongkok untuk meningkatkan rantai nilai dan mencapai visi Xi Jinping untuk mengubah negara menjadi negara adikuasa global pada tahun 2050.

Berdasarkan rencana tersebut, Beijing ingin para pemasok Tiongkok merebut 70 persen pangsa pasar pada tahun 2025 untuk “komponen-komponen inti dasar dan bahan dasar yang penting” dalam industri-industri strategis.

Rencana berskala besar untuk mendominasi rantai pasokan global telah mengkhawatirkan pemerintah AS, yang menargetkan Made in China 2025 sebagai bukti bahwa Beijing telah secara sistematis mencuri kekayaan intelektual (IP) untuk kepentingannya sendiri dengan membimbing perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan teknologi Amerika; memaksa perusahaan-perusahaan AS untuk mentransfer teknologi dengan imbalan akses ke pasar Tiongkok; dan skema lainnya. Tarif perdagangan AS sebagian merupakan langkah hukuman terhadap pencurian IP Beijing.

Anggota lain dari kelompok kepemimpinan yang telah diubah tersebut meliputi pejabat tinggi dari belasan kementerian dan badan-badan penting pemerintah pusat, termasuk kepala bank sentral, Yi Gang, dan Badan Pengawasan Aset dan Direktur Administrasi Negara, Xiao Yaqing.

Tidak jelas bagaimana komposisi anggota tersebut berbeda karena Dewan Negara tidak mempublikasikan pemberitahuan yang mengumumkan anggota-anggota kelompok sebelumnya. (ran)

ErabaruNews

Meksiko Temukan Kerangka Suku Maya Berusia Tujuh Ribu Tahun

0

EpochTimesId – Kerangka kuno milik tiga individu suku Maya ditemukan di Meksiko. Mereka diperkirakan meninggal pada 7.000 tahun yang lalu.

Arkeolog pada konferensi pers di Mexico City mengungkapkan bahwa sisa-sisa leluhur peradaban suku Maya ditemukan di sebuah gua. Kerangka itu ditemukan di gua Puyil di Tacotalpa, di negara bagian Tabasco, sebelah selatan Meksiko.

“Bagi bangsa Maya, itu adalah gua leluhur. Gua ini digunakan oleh bangsa Maya, mereka menghormati sisa-sisa kerangka yang sudah ada di sana dan meninggalkan sisa-sisa mereka di dalam. Jadi ini memiliki jangka waktu pendudukan gua hingga 7.000 tahun hingga hari ini,” kata arkeolog Alberto Martos, dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah.

Para ilmuwan sudah memajang kerangka, tengkorak, gigi, dan sisa-sisa suku Maya kuno lainnya.

“pPeninggalan dari tujuh ribu tahun adalah apa yang baru saja kita temukan, yang merupakan periode transisi dari pemburu menjadi sedentarisme,” kata Martos.

“Ada kelompok berbeda selama waktu ini yang menggunakan gua. Jelas itu bukan gua domestik. Di masa prasejarah itu mungkin digunakan untuk ritual dan kuburan untuk membuang jenasah manusia.”

Bangsa Maya mengambil tempat tinggal di Mesoamerika, yang sekarang adalah Meksiko dan Amerika Tengah, pada sekitar 1800 SM. Peradaban Maya mencapai puncaknya sekitar 250 M. Populasi suku Maya mungkin telah mencapai 2 juta, dan peradaban Maya kemudian menyebar ke sekitar 40 kota.

Sekitar tahun 900 Masehi, bangsa Maya secara misterius menghilang dari kota-kota mereka, setelah sekitar 200 tahun melakukan dominasi regional. Para ilmuwan masih bingung bagaimana sebuah peradaban yang sedang berkembang, tiba-tiba menghilang.

Pada saat orang Spanyol tiba, peradaban Maya terkubur di bawah hutan hujan. Suku Maya biasanya tinggal di desa-desa pertanian yang tersebar. (Colin Fredericson/NTD.tv/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Sifat Massa yang Kacau dan Anarki Sebagai Alat Subversi Komunis

0

Oleh Joshua Philipp

Ada kelompok-kelompok di Amerika Serikat dan bagian-bagian lain dunia yang secara aktif berusaha menghasut kekacauan, baik melalui advokasi anarki atau melalui gerakan subversif yang dimaksudkan untuk mengganggu stabilitas masyarakat.

Kita melihat ini dengan jelas ketika Senator Maxine Waters (D-Calif.) pada 23 Juni meminta pendukungnya untuk melecehkan anggota-anggota pemerintahan Trump, menyatakan, “Mari kita pastikan kita muncul di mana pun kita harus muncul, dan jika Anda melihat siapa pun dari Kabinet itu di dalam sebuah restoran, di sebuah department store, di sebuah pom bensin, Anda keluar dan Anda membuat keramaian dan Anda membalikkan efek memberi tanggapan negatif, dan Anda memberi tahu mereka bahwa mereka tidak diterima lagi, di mana saja.”

Kita juga melihat ini di dalam kelompok-kelompok seperti Antifa, yang secara ironis mendukung komunisme dan anarki, sebuah sistem kontrol pemerintah yang absolut dan sistem tanpa pemerintahan. Namun, jika kita memahami tujuan komunisme yang lebih dalam, dan sifat asli anarki, persatuan antara kedua sistem tersebut masuk akal.

Karl Marx menetapkan bahwa komunisme akan dilakukan secara bertahap, yang pertama adalah sosialisme, atau apa yang digambarkan Lenin sebagai “kapitalisme negara,” di mana negara telah menguasai semua alat produksi. Tujuan dari tirani sosialis tersebut adalah untuk membangun komunisme penuh, di mana semua bentuk hirarki yang ada sebelumnya telah digulingkan, semua moral telah dihancurkan, dan semua budaya tradisional telah hancur. Komunisme adalah keadaan kesedihan, dan sosialisme adalah alat untuk mencapai hal ini.

Anarki, di sisi lain, mendukung penciptaan komunisme penuh tanpa tahap tirani sosialis. William Godwin (1756–1836), salah satu pendiri anarki modern, menjelaskan bahwa melalui anarki pribadi, seseorang bertujuan untuk mencapai “komunisme sukarela.”

Kaum anarkis mencapai hal ini dengan cara dari dalam menghancurkan pengakuan mereka atas moral dan hirarki, mematahkan ikatan moralitas dan ketertiban di semua tahap hirarki ilahi, melalui mana tatanan alami telah diyakini meluas dari surga, turun melalui lapisan masyarakat manusia dan menuju ke dalam sistem pengendalian diri yang dimiliki setiap orang.

Operasi-operasi kekacauan sangat sesuai dengan sistem ini. Kekacauan bukan hanya keadaan penghancuran moral dan sosial yang ingin dicapai oleh komunisme dan anarki, tetapi juga keadaan gangguan stabilitas yang memungkinkan gerakan subversif untuk menerapkan sebuah sistem baru.

Dalam “Dao De Jing,” Lao Tzu menulis tentang kekacauan sebagai sesuatu yang muncul dari hilangnya Tao, kualitas moral, kebajikan, kejujuran, dan etiket (tata cara kesopanan).

Lao Tzu menulis, “Tao hilang, dan kemudian kualitas moral; Kualitas moral hilang, dan kemudian kebajikan; Kebajikan hilang, dan kemudian kejujuran; Kejujuran hilang, dan kemudian etiket; Mereka yang memiliki etiket adalah cangkang tipis dari kesetiaan dan ketulusan; Dan awal dari kekacauan … ”

Penghancuran nilai-nilai ini adalah tujuan yang mempromosikan komunisme. Marx dan Friedrich Engels menulis dalam “Manifesto Komunis” bahwa “komunisme menghapuskan kebenaran-kebenaran abadi, menghapus semua agama, dan semua moralitas.”

Kekacauan adalah sebuah keadaan di mana semua aturan telah digulingkan dan semua struktur dihancurkan. Kita dapat melihat penyair Romawi Ovid (43 SM- 17/18 M) dan bukunya, “Metamorphoses,” untuk pemahaman yang lebih dalam tentang konsep ini.

Dalam “Metamorphoses,” Ovid mendeskripsikan kekacauan sebagai “sebuah massa yang tak terkoordinasi tak berbentuk, tidak ada apa pun selain beratnya perkara tak bernyawa, yang elemen-elemennya tidak mudah digabungkan secara harmonis yang ditumpuk secara sembarangan di satu tempat.”

Ovid kemudian menjelaskan kisah penciptaan, bahwa dewa telah memisahkan surga dari bumi, tanah dari air, dan sebagainya, untuk membawa dunia keluar dari kekacauan. Air bergabung untuk menciptakan lautan, kayu dikumpulkan ke hutan, dan hati manusia diberi aturan-aturan hukum, standar, dan bentuk-bentuk budaya untuk mempertahankan tatanan ilahi di dunia.

Prinsip ini terkait dengan konsep subversi: bahwa dari kekacauan, sebuah tatanan baru dapat dibuat. Subversi komunis menyatakan bahwa masyarakat harus terlebih dahulu tidak stabil dan dibawa ke keadaan krisis sebelum dapat “dinormalisasi” di bawah sistem baru tersebut.

Ketika supremasi hukum dibuat tidak adil melalui subversi, dan ketika lembaga-lembaga dijadikan tidak berfungsi melalui subversi, orang-orang secara alami mendukung restrukturisasi sistem-sistem ini; dan kelompok-kelompok yang tertarik dalam membentuk ulang masyarakat menurut pandangan mereka menggunakan operasi-operasi kekacauan untuk menciptakan situasi sosial yang memungkinkan untuk jenis penciptaan ulang ini.

Dengan cara yang sama, ini dilakukan terhadap individu, di bawah prinsip-prinsip anarki pribadi dan “komunisme sukarela,” atau melalui gerakan komunis langsung yang dimaksudkan untuk menghancurkan budaya dan moralitas, seperti Revolusi Kebudayaan Partai Komunis Tiongkok.

Juga merupakan prinsip Setan, bahwa moralitas manusia biasanya tidak dapat dihancurkan sekaligus, sehingga nilai-nilai harus dihancurkan sepotong demi sepotong melalui godaan Faustian, menyeret manusia turun selangkah demi selangkah. Dalam kisah “Faust,” kita melihat bahwa iblis Mephistopheles menjatuhkan Faust lebih dulu melalui godaan kecil, lalu oleh yang besar.

Kita juga melihat ini dalam penggambaran Dante tentang para pezina Lancelot dan Guinevere dalam “The Divine Comedy,” yang mengatakan kepadanya bahwa kejatuhan mereka dimulai dengan sebuah ciuman.

Dalam nada yang sama ini, komunisme diciptakan selangkah demi selangkah melalui penghancuran secara bertahap budaya tradisional dan nilai-nilai moral melalui berbagai gerakan sosialnya. Sistem komunis menyerang beberapa kepercayaan tradisional atau konsep moral pada suatu waktu, dan melalui kekacauan yang diproduksi dan ketidakstabilan sosial, ia bertujuan untuk menghancurkan institusi yang pernah ada sehingga dapat mencipta ulang masyarakat sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Ini juga berkaitan dengan teori Marx tentang lima tahap peradaban, yang dapat kita pahami lebih dalam melalui “The Course of Empires” karya Thomas Cole. Ini diyakini sebagai “dunia buas”, “kehidupan negara yang diidealkan”, “kekaisaran sempurna”, “Kehancuran” dan “kesedihan.”

Marx menyebut kekaisaran sempurna sebagai “kapitalisme”, keadaan kehancuran sebagai “sosialisme”, dan kesedihan sebagai “komunisme.” Idenya adalah bahwa kesedihan di dalam negara komunis, semua moral, tradisi, kepercayaan, institusi, hirarki, dan nilai-nilai akan menjadi hancur. Tujuan komunisme adalah penghancuran umat manusia.

Dari perspektif ini, gagasan gerakan komunis adalah untuk mempercepat kejatuhan masyarakat, untuk memajukannya lebih cepat menuju keadaan kesedihan, di mana umat manusia tidak memiliki nilai-nilai yang menjaga harmoni sosial dan moral. (ran)

https://youtu.be/oq08UtuxmBs

ErabaruNews

Tiogkok Berjuang Meredam Gelembung Properti yang Terus Membengkak

0

Pemerintah Tiogkok keluar selama paruh pertama tahun 2018 untuk mendinginkan pasar properti yang terlalu panas.

Kota-kota besar di Tiogkok telah mengeluarkan peraturan untuk pasar properti lokal mereka lebih dari 260 kali hingga Juli tahun ini, menurut data dari Centaline Property Agency, salah satu agen properti terbesar di Hong Kong. Itu adalah titik tertinggi sepanjang masa dan menandai peningkatan frekuensi 80 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.

Pada bulan Juli saja, lebih dari 60 kota telah mengumumkan lebih dari 70 set kebijakan regulasi properti yang direvisi.

Kota-kota Tiogkok telah berusaha untuk menjaga harga perumahan tidak meroket dengan membatasi jumlah properti yang dapat dibeli dan dijual, meningkatkan rasio pembayaran DP (down payment) minimum untuk pembeli rumah, dan meningkatkan periode waktu antara pembelian dengan kapan sebuah unit berikutnya dapat terdaftar di pasar untuk dijual kembali.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah menjadikannya prioritas politik untuk “secara tegas membatasi kenaikan harga-harga perumahan,” seperti yang dibicarakan selama pertemuan Politburo 25 anggota Partai yang kuat pada 31 Juli, menurut media yang dikelola pemerintah, Xinhua.

Sementara harga di pasar properti beberapa kota tingkat pertama dan kedua nampaknya telah menurun, harga di sebagian besar kota ketiga dan keempat terus melambung.

Pada Juni, di antara 70 kota besar dan menengah yang ditetapkan Tiogkok, 63 mengalami kenaikan harga untuk unit perumahan komoditas yang baru dibangun, atau perumahan yang dikembangkan secara pribadi di tanah sewaan, dibandingkan dengan tahun lalu, menurut data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional Tiogkok. Harga untuk perumahan komoditas baru dan “perumahan bekas”, unit yang sebelumnya dimiliki yang sekarang di pasarkan untuk dijual, di 31 kota tingkat kedua juga meningkat, masing-masing sebesar 6,3 persen dan 4,6 persen pada bulan Juni.

Setelah meningkatkan upaya pengaturan pada Juli, Beijing kemungkinan akan memberlakukan pembatasan yang lebih intensif pada properti pada paruh kedua tahun ini, Zhang Dawei, kepala analis Centaline Property, mengatakan kepada Xinhua dalam laporan 27 Juli.

Pemerintah Tiogkok sedang berjuang susah payah untuk mengendalikan pasar properti, karena ekonomi Tiogkok sangat bergantung pada investasi-investasi properti untuk pertumbuhan.

Pasar properti Tiogkok bernilai sekitar $22 triliun, sekitar 1,8 kali ukuran PDB (Produk Domestik Bruto) pada tahun 2017, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh perusahaan investasi AS Pimco di situs webnya pada bulan Juni.

Sejak secara resmi dinyatakan sebagai “industri pilar yang menarik pertumbuhan ekonomi Tiogkok” oleh Dewan Negara pada tahun 2003, industri properti telah menjadi urat nadi seluruh ekonomi Tiogkok. Pemerintah kota juga sangat bergantung pada hibah tanah dan pendapatan pajak tanah sebagai sumber utama pendapatan fiskal lokal mereka.

Strategi fiskal untuk mengoperasikan properti ini sebagai mesin penghasil uang bagi pemerintah, yang biasa disebut sebagai “land finance” di Tiogkok, telah mengikat erat kelangsungan pasar properti dengan rezim Tiogkok.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pasar properti Tiogkok telah menjadi terlalu panas dan semakin berputar di luar kendali, sebagaimana dibuktikan oleh harga perumahan yang melonjak dan hiruk-pikuk orang dalam membeli properti.

Ekonom telah lama meramalkan bahwa gelembung properti Tiogkok akan segera meledak. Bagaimanapun jatuhnya pasar properti akan menghancurkan seluruh ekonomi, dan berpotensi mengancam rezim Komunis juga. Krisis ekonomi akan membuat publik mempertanyakan legitimasi rezim tersebut.

Oleh sebab itu rezim Tiogkok berusaha mempertahankan pasar tersebut terapung secara buatan, dengan pemerintah-pemerintah daerah menyediakan lahan ke pasar, bank-bank mengeluarkan sejumlah besar pinjaman, dan otoritas pusat menempatkan pembelian, penjualan, serta batas-batas harga. Tetapi ini hanya semakin memperparah krisis tersebut.

Selama waktu campur tangan, rezim berusaha mempertahankan pasar properti yang makmur dan menguntungkan untuk mempertahankan PDB yang tinggi. Kebijakan-kebijakan, sejauh ini, hanya bertujuan untuk “mempertahankan” harga, bukan menurunkannya. Oleh karena itu, warga biasa terus-menerus mendapati perumahan yang sangat mahal. (ran)

ErabaruNews

Lima Orang Ditahan di New York karena Mengimpor Sepatu Nike Palsu dari Tiongkok

0

Lima orang telah dituntut di New York karena mengimpor, memproduksi, dan mendistribusikan ratusan ribu pasang sepatu Nike palsu yang berasal dari Tiongkok.

Suen Miyuki (43 tahun), Huang Jianmin (42 tahun), dan Chen Kinlui (52 tahun), dari New York City; dan Qu Songhua (54 tahun), dan Qu Fangrang (31 tahun), dari Hicksville, New York, telah didakwa di pengadilan federal Manhattan karena bersekongkol untuk memperdagangkan Nike Air Jordans palsu, menurut siaran pers 7 Agustus dari Departemen Kehakiman AS.

“Kelima terdakwa dalam kasus ini diduga telah memalsukan sepatu-sepatu Nike palsu senilai lebih dari US$70 juta dan menjualnya kepada para pembeli di pasar AS,” kata Jaksa AS, Geoffrey S. Berman dalam pernyataannya.

Meskipun siaran pers tidak menentukan etnis atau kewarganegaraan dari mereka yang didakwa, nama-nama mereka menunjukkan bahwa mereka mungkin orang Tiongkok.

Kelima terdakwa tersebut mengimpor sepatu yang mirip dengan Nike Air Jordans dari Tiongkok. Begitu sepatu kets ini tiba di New York, para penyelundup yang didakwa tersebut, bersama dengan rekan-rekan komplotan lainnya, akan menempelkan logo Nike palsu pada sepatu-sepatu tersebut.

Dari Januari 2016 hingga sekitar Juli 2018, lima terdakwa tersebut telah mengimpor lebih dari 380.000 pasang sepatu dalam setidaknya 42 kontainer pengiriman dari Tiongkok. Sepatu-sepatu kets tersebut kemudian disimpan di beberapa unit penyimpanan dan gudang di New York City dan di tempat lain.

Pada 7 Agustus, setelah penggeledahan yang disahkan pengadilan di sebuah gudang, beberapa unit penyimpanan, dan tempat tinggal, agen penegak hukum federal menemukan ribuan sepatu kets palsu, bersama dengan logo-logo Nike tiruan dan mesin untuk menempelkannya. Kelima terdakwa tersebut kemudian ditangkap.

Masing-masing terdakwa menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Investigasi tersebut dilakukan oleh divisi Penyelidikan Keamanan Dalam Negeri dari Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi (ICE-HSI) dan Departemen Kepolisian New York, dengan bantuan dari Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS.

“Kelima orang ini diduga telah menjadi bagian dari skema pemalsuan skala besar,” kata Agen Khusus ICE-HSI Angel M Melendez dalam siaran pers. “Jaringan pemalsuan ini dapat merusak ekonomi kita dan mengancam keamanan nasional kita.”

Sebagian besar barang palsu dunia dibuat di Tiongkok. Menurut laporan 2017 tentang penyitaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, ada 34.143 penyitaan HKI di Amerika Serikat pada tahun 2017, dimana 46 persen berasal dari Tiongkok dan 32 persen berasal dari Hong Kong.

Jika asli, barang-barang yang disita dari Tiongkok dan Hong Kong tersebut akan memiliki harga eceran sekitar $940 juta, menurut laporan itu.

Dari 34.143 sitaan, pakaian dan aksesoris pakaian adalah kategori barang yang paling umum dengan 5.223 sitaan atau 15 persen dari total, diikuti oleh jam tangan dan perhiasan dengan 4.297 sitaan (13 persen), dan alas kaki dengan 4.224 sitaan (12 persen).

Pada bulan Mei, agen bea cukai AS di Laredo, Texas, telah menyita barang tiruan senilai $16 juta yang berasal dari Tiongkok. Barang-barang yang disita tersebut termasuk pakaian disainer terkenal, barang elektronik, dan sepatu olahraga, meniru merek seperti Hermes, Louis Vuitton, Chanel, Adidas, Nike, Apple, dan Sony.

Dua bulan kemudian, pada bulan Juli, agen bea cukai di Laredo telah menyita 181.615 potong barang dagangan yang melanggar merek dagang yang berasal dari Tiongkok, dengan perkiraan nilai pasar lebih dari $42.9 juta. Di antara barang-barang yang disita tersebut adalah tiruan dari merek pakaian terkenal seperti Adidas, Calvin Klein, Nike, Under Armor, dan Diesel. (ran)

ErabaruNews

Media Tiongkok Balik Arah, Kritik Trump Pamer Kekuatan Dalam Perang Dagang

0

Setelah berminggu-minggu berurusan dengan dampak perang perdagangan AS-Tiongkok, Beijing sedang mengubah taktik-taktiknya.

Media pemerintah Tiongkok baru-baru ini melakukan serangan, dengan artikel-artikel yang secara agresif mengkritik Presiden Donald Trump dan tarif-tarif perdagangannya.

Pada 6 Agustus, corong Partai Komunis Tiongkok, People’s Daily, menerbitkan editorial yang sangat bernada kasar, menyebut tarif perdagangan Trump sebagai “permainan gaya ‘pejuang jalanan abad ke-21’ untuk pemerasan dan intimidasi.” Artikel tersebut menuduh Trump “sedang mengubah perdagangan internasional menjadi zero-sum game (permainan di mana total semua keuntungan dan kerugian adalah nol)” dan mengancam bahwa Tiongkok akan melawan.

“Ketika menyangkut masalah kepentingan nasional dan martabat nasional, Tiongkok tidak akan pernah menyerah untuk memeras dan pasti akan bangkit sebagai tanggapan,” bunyi pesan tersebut.

Editorial lain, oleh koran yang dikelola negara tersebut, Global Times, pada 6 Agustus, mengecam Trump karena menggunakan “taktik-taktik bisnis untuk mengatur sebuah negara, yang tidak hanya meruntuhkan kedudukan Amerika, tetapi juga sangat merusak reputasi Amerika Serikat.”

Sementara itu, sebuah artikel yang awalnya diposting di media sosial WeChat dan diposting ulang oleh situs berita yang dikelola negara, Guancha, telah menyebut Trump buruk dalam matematika.

Retorika seperti itu diulang dalam corong berbahasa Inggris rezim tersebut, China Daily, dengan artikel opini 8 Agustus yang menjelaskan “Betapa sia-sianya perang dagang dengan Tiongkok, dan bagaimana mencoba untuk memojokkan Tiongkok secara publik dengan tekanan ekonomi akan menjadi bumerang.”

Serangan lain di luar lingkup perang dagang tersebut, dengan artikel 8 Agustus di kantor berita Xinhua yang dikuasai pemerintah yang menunjukkan bahwa sanksi-sanksi Iran dari Trump adalah contoh “bermain dengan api” di Timur Tengah.

Serangan-serangan tersebut menandakan pembalikan tajam arahan-arahan pemerintah yang dikirim ke media pemerintah bulan lalu, ketika mereka diperintahkan untuk tidak mengobarkan ketegangan perdagangan dengan secara terbuka mengomentari perang dagang atau mengkritik Trump secara langsung.

“Ketika mengekspos dan mengkritik kata-kata dan tindakan Amerika, berhati-hatilah untuk tidak menghubungkannya dengan Trump dan sebagai gantinya mengarahkannya ke pemerintah AS,” menurut memo kepada media negara yang dicatat oleh Reuters.

Demikian pula pada bulan Juni, otoritas pusat mengeluarkan instruksi bahwa media Tiongkok tidak melaporkan komentar-komentar yang dibuat oleh Trump, juru bicara pemerintah AS, atau pejabat AS lainnya. Mereka juga tidak melaporkan komentar-komentar yang dibuat oleh media Amerika.

Mengapa media pemerintah Tiongkok tiba-tiba berubah arah?

Heng He, seorang komentator Tiongkok untuk The Epoch Times, percaya bahwa perubahan di dalam nada tersebut terutama untuk memberi suguhan seperti sebuah kampanye publisitas internal bagi masyarakat, untuk meyakinkan mereka bahwa Tiongkok masih percaya diri dalam memenangkan perang perdagangan tersebut.

Tiongkok telah kehabisan taktik untuk menantang Amerika Serikat, “namun harus memasang sebuah penampilan yang tidak akan kalah, sehingga perang melawan kata-kata,” kata Heng.

Sejak serangkaian tarif pertama diberlakukan pada awal Juli, pasar keuangan Tiongkok telah menderita, sementara yuan terus terdepresiasi dan pabrikan asing telah mengalihkan rantai pasokan mereka keluar dari Tiongkok untuk menghindari retribusi.

Berhadapan dengan konsekuensi ekonomi yang keras dan ketidaksenangan warga pada bagaimana kepemimpinan Beijing telah menangani perang dagang tersebut, sebagaimana dibuktikan oleh komentar-komentar netizen dan kritik terbuka yang jarang beredar secara online, Tiongkok sedang berusaha untuk melenturkan otot-ototnya mengenai subyek tersebut.

Banyak artikel media negara dalam beberapa hari terakhir telah mengancam pembalasan, sementara menyerukan warga untuk mendukung negara. Tetapi beberapa netizen Tiongkok mengekspresikan dukungan untuk Amerika Serikat sebagai gantinya.

Di tengah pengungkapan baru-baru ini bahwa perusahaan-perusahaan farmasi Tiongkok mungkin telah mendistribusikan vaksin kadaluwarsa di seluruh negeri, banyak netizen telah beralih ke akun Weibo (platform yang mirip dengan Twitter) milik kedutaan Amerika Serikat di Beijing untuk meminta bantuan.

“Tolong, Tuan Presiden, selamatkan anak-anak ini di Tiongkok,” terbaca satu tulisan. Banyak vaksin yang secara khusus diberikan kepada anak-anak untuk menyuntikkannya melawan penyakit-penyakit serius.

“Harap tingkatkan hukuman di Tiongkok melalui perdagangan,” terbaca postingan lain. (ran)

ErabaruNews