FBI Dalami Motif Pekerja Airline Curi dan Tabrakkan Pesawat

EpochTimesId – Otoritas penyidik federal Amerika Serikat (FBI) mengatakan akan berusaha untuk mempelajari apa yang mendorong seorang pekerja penerbangan mencuri pesawat penumpang kosong dari bandara Seattle, pada hari Sabtu (11/8/2018) waktu setempat. Insiden itu menimbulkan ketakutan dan gangguan keamanan yang menyebabkan pengerahan jet tempur AS.

Insiden berakhir ketika pesawat itu jatuh ke sebuah pulau yang berpenduduk jarang. Pencurian pesawat itu dilakukan oleh seorang agen ‘layanan darat’ (ground service) maskapai Horizon Air.

Pelaku, Richard Russell, masuk ke pesawat turboprop Bombardier Q400 pada Jumat malam di sebuah area perawatan, di Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Maskapai yang juga group usaha Horizon, Alaska Airline mengatakan pria 29 tahun itu mencuri dan menerbangkan pesawat kosong di Bandara Internasional Seattle-Tacoma, Amerika Serikat.
Pegawai yang biasanya bertugas membantu petugas bagasi itu memindahkan pesawat ke landasan pacu (runway) bandara dengan menggunakan ‘traktor pushback’. Dia berhasil take off tanpa ijin otoritas bandara (ATC) sekitar pukul 8 malam, pada 10 Agustus 2018.

Dia terbang serampangan selama sekitar satu jam. Pesawat bahkan nyaris jatuh ke air ketika bermanuver ‘jungkir balik’, sebelum menabrak pepohonan di hutan Pulau Ketron di Puget Sound, sekitar 25 mil sebelah barat daya bandara Seattle.

Pelaku diduga mencuri pesawat untuk bunuh diri dan tampaknya bertindak seorang diri, menurut Departemen Sheriff Pierce County. Sheriff mengatakan karyawan itu diyakini tewas dalam kecelakaan itu.

“Melakukan stunts (atraksi akrobat) di udara atau kurangnya keterampilan terbang, menyebabkan kecelakaan di Pulau,” kata Departemen Sheriff di Twitter.

Dalam potongan rekaman dari percakapannya dengan pengendali lalu lintas udara (petugas ATC) yang dipublikasikan secara online oleh Broadcastify.com, pria itu mengaku menyesal. Dia meminta maaf karena mengecewakan orang-orang yang peduli padanya. Pelaku juga sempat menggambarkan dirinya sebagai ‘orang yang rusak’.

“(Saya) punya beberapa sekrup longgar, saya kira,” dia terdengar mengatakan dalam rekaman. “(Saya) tidak pernah benar-benar mengetahuinya sampai sekarang.”

Federal Aviation Administration, Biro Investigasi Federal, dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki insiden itu.

“Sampai FBI memiliki kesempatan untuk mendapatkan latar belakang yang lebih baik pada orang tersebut, mencari tahu motif apa yang mereka miliki, terlalu dini untuk menentukan apa tujuannya,” kata Debra Eckrote, kepala wilayah Pasifik Barat NTSB, dalam sebuah konferensi pers.

Dua jet tempur F-15 dikerahkan terbang dari pangkalan militer di Portland, Oregon. Keduanya berhasil mengejar pesawat curian dalam beberapa menit.

“Jet-jet itu dipersenjatai tetapi tidak melepaskan tembakan,” kata jurubicara Komando Angkatan Udara Amerika Serikat, Cameron Hillier, melalui sambungan telepon.

“Sebagai gantinya, pilot F-15 dan pengendali lalu lintas udara mencoba untuk memandu pesawat ke arah barat, menjauhi daerah yang berpenduduk. Tidak ada yang terluka di darat,” sambung kata Hillier.

Tidak jelas bagaimana pegawai itu bisa lolos dari pengawasan sehingga dapat menaiki pesawat di landasan pacu dan lepas landas tanpa izin.

“Kami bekerja untuk mencari tahu apa yang bisa kami lakukan tentang apa yang terjadi,” Brad Tilden, chief executive Alaska Air Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Bombardier Q400 turboprop dirancang untuk penerbangan jarak pendek dan dapat mengangkut hingga 76 penumpang. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA