Home Blog Page 1996

Kapal Perang Tiongkok Gelar Latihan di Perairan Dekat Taiwan

0

BEIJING – Sebuah formasi kapal perang Tiongkok telah mengadakan latihan tempur tiap hari selama lebih dari seminggu di perairan dekat Taiwan, media pemerintah Tiongkok mengatakan pada 26 Juni, di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan pulau yang diperintah sendiri tersebut.

Berita itu muncul saat Menteri Pertahanan AS Jim Mattis tiba di Tiongkok untuk perjalanan tiga hari.

Sejak 17 Juni, sekelompok kapal perang angkatan laut, termasuk pengawal Tipe 054A dan perusak Tipe 052C, telah melakukan latihan di dekat Taiwan, termasuk di Selat Bashi dan Selat Taiwan, kata 81.cn, publikasi resmi tentara Tiongkok.

“Latihan-latihan itu menguji kemampuan militer dan pelatihan pasukan perang, penerbangan, dan pertahanan pesisir, melalui pengorganisasian pelatihan tempur nyata di beberapa wilayah lautan,” katanya.

Tidak jelas apakah latihan tersebut telah berakhir.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal-kapal itu terus dipantau dan tidak ada alasan untuk waspada.

Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya, meskipun Taiwan menjadi negara demokrasi dengan konstitusi sendiri, pejabat terpilih, dan militer.

Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing telah meningkatkan retorika agresif ancaman menyerang Taiwan, mengadakan latihan-latihan militer di dekat pulau itu, dan melakukan serangan-serangan peretasan terhadap militer Taiwan. Taipei mengecam tindakan tersebut sebagai intimidasi.

Tiongkok sering mengatakan pengakuan Amerika Serikat terhadap kebijakan “satu-Tiongkok” adalah dasar untuk hubungan dua arah, dan bahwa Taiwan adalah masalah paling sensitif dalam hubungan tersebut.

Tawaran-tawaran AS terhadap Taiwan, dari pembukaan kedutaan baru de facto sampai meloloskan UU Perjalanan Taiwan (Taiwan Travel Act), yang mendorong para pejabat AS untuk berkunjung, telah menyebabkan ketegangan yang meningkat antara Tiongkok dengan Amerika Serikat.

Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan, pejabat AS mengatakan pada awal Juni. Perjananan seperti itu, yang seharusnya terjadi, dapat dilihat Taiwan sebagai tanda dukungan baru oleh Presiden Donald Trump.

Terakhir kali kapal induk AS melakukan transit di Selat Taiwan pada tahun 2007, selama pemerintahan George W. Bush, dan beberapa pejabat militer AS percaya bahwa transit kapal induk terlambat.

Permusuhan Tiongkok terhadap Taiwan telah meningkat sejak Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrat pro-kemerdekaan (DDP) memenangkan pemilihan presiden di pulau itu pada tahun 2016.

Pada tanggal 25 Juni, Tsai, ketika berbicara di sebuah forum di Taipei, menyerukan negara-negara demokratis di seluruh dunia untuk bersatu melawan Tiongkok dan “kekuatan-kekuatan anti-demokrasi” lainnya. (ran)

ErabaruNews

Ribuan Veteran Tiongkok Gelar Protes Lanjutan Perjuangkan Perlakuan Lebih Baik

0

Dimulai sebagai protes lokal di sebuah kota Tiongkok, sebagai tanggapan terhadap seorang veteran militer yang dipukuli oleh preman ketika ia mengajukan petisi kepada pemerintah setempat untuk mendapatkan manfaat veteran yang memadai. Sekarang, seminggu kemudian, ribuan veteran dari daerah lain bergabung. Pihak-pihak berwenang Tiongkok di berbagai provinsi mencoba membungkam mereka, dan keadaan buruk mereka.

Pada 19 Juni, ratusan veteran protes di depan gedung pemerintah Kota Zhenjiang di Provinsi Jiangsu, Tiongkok timur, menuntut walikota untuk mengatasi kesulitan keuangan mereka, menurut Weiquan Net, sebuah blog hak asasi manusia Tiongkok. Salah satu veteran yang memprotes, Wang Yihong, dipukuli oleh sekelompok pemuda yang tidak dikenal.

Para pemuda ini ternyata adalah orang-orang yang memiliki hubungan dengan geng-geng lokal, menurut laporan 21 Juni oleh Radio Free Asia (RFA). Para veteran menduga bahwa anggota-anggota geng tersebut dipekerjakan oleh pejabat setempat, karena pihak berwenang sering menggunakan taktik ini untuk memadamkan perbedaan pendapat.

Insiden tersebut telah mendorong para veteran dari daerah lain untuk melakukan perjalanan ke Zhenjiang untuk menunjukkan dukungan mereka. Sebagai tanggapan, pihak berwenang Zhenjiang mengirim ratusan polisi bersenjata dan polisi SWAT untuk membubarkan para veteran tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak veteran yang melakukan protes atas apa yang mereka yakini sebagai kegagalan rezim Tiongkok dalam memperhatikan mereka. Beberapa tidak mendapatkan dana pensiun ataupun  mendapatkan bantuan dalam mencari peluang kerja baru. Rezim Tiongkok berusaha untuk mengatasi masalah mereka dengan menciptakan Kementerian Urusan Veteran baru pada bulan Maret, menurut Reuters. Namun masalah-masalah tetap berlanjut dan protes-protes terus berlanjut.

Pada 22 Juni, sekitar 1.000 veteran dari beberapa provinsi, termasuk Shandong di timur, Hunan di selatan, dan Hubei dari Tiongkok tengah, tiba di gedung pemerintah Zhenjiang dan daerah sekitarnya. Karena mereka tidak bisa mendapatkan penginapan, beberapa veteran terlihat tidur di jalanan atau di bawah pepohonan. Voice of America (VOA) melaporkan bahwa beberapa penduduk setempat menyatakan simpati mereka dengan menawarkan makanan dan air.

Sekitar jam 3 pagi pada 23 Juni, pihak berwenang Tiongkok mulai membubarkan sekitar 2.000 veteran yang berkumpul di gedung pemerintah.

“Sekitar pukul 3:40 pagi, tiba-tiba ada sekitar 10.000 petugas polisi. Banyak dari kami para veteran sedang beristirahat di pohon-pohon di dekatnya. Tidak ada banyak cahaya. Mereka mengepung kami, dan banyak dari kami yang dipukuli,” kata Yang, salah seorang veteran yang memprotes dari Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut, selama wawancara dengan stasiun televisi New Tang Dynasty Television (NTD) New York.

Menurut Yang, petugas polisi menggunakan perisai dan pentungan. Banyak veteran terluka. Setelah pemukulan, polisi membawa semua veteran ke belasan sekolah terdekat dan menahan mereka di sana. Pihak berwenang setempat memblokir sinyal ponsel sehingga para veteran tidak dapat mengirimkan informasi ke dunia luar.

Penindasan kekerasan tidak menghentikan veteran-veteran lainnya untuk terus berdatangan di Zhenjiang. Pada sore hari 23 Juni, lebih banyak veteran yang tiba dari provinsi Hunan, Shandong, Sichuan, dan Anhui.

RFA melaporkan pada 24 Juni bahwa dua divisi militer Tiongkok, dengan kendaraan lapis baja dan tank, tiba di lokasi yang dirahasiakan di dekat Zhenjiang, berdasarkan video yang diperoleh RFA, meskipun tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian video tersebut.

veteran cina tiongkok unjuk rasa
Polisi di luar Rumah Sakit Rakyat Pertama Zhejiang di Provinsi Jiangsu pada 24 Juni 2018, mengawasi dengan seksama setelah veteran-veteran pemrotes dirawat di rumah sakit. (Screenshot via RFA)

Seorang veteran yang memprotes bernama Liu, berbicara kepada RFA, menggambarkan polisi ditempatkan di luar sekolah tempat para veteran ditahan. Dia mengatakan 15 veteran, setelah dipukuli, menjadi koma dan dikirim ke Rumah Sakit Rakyat Pertama Zhejiang, yang dijaga oleh polisi militer.

Liu menambahkan bahwa sekelompok veteran dari kota Chongqing di barat daya yang melakukan perjalanan ke Zhenjiang berhenti di jalan raya sebelum mereka mencapai tujuan mereka.

Polisi di seluruh negeri berusaha menghentikan lebih banyak veteran untuk berkumpul di Zhenjiang. Pada tanggal 25 Juni, VOA melaporkan bahwa para veteran dihentikan di Stasiun Kereta Api Zhengzhou di Sichuan. Mereka kemudian diantar ke motel oleh polisi. Selain itu, veteran-veteran “palsu” terlihat di antara kerumunan yang memprotes tersebut, mencoba mengumpulkan informasi. Veteran menduga para penyamar tersebut dikirim oleh pemerintah setempat.

Para veteran telah melakukan protes untuk perawatan yang lebih baik selama lebih dari 15 tahun, menurut Wu Shiming, seorang aktivis demokrasi dari Jiangsu, dalam sebuah wawancara dengan NTD.

“Mereka [memprotes] karena mereka ingin bertahan hidup. Mereka berasal dari seluruh Tiongkok. Dan kondisi kehidupan mereka sangat buruk. Beberapa veteran pedesaan menerima 75 yuan (US$11,48) [dalam subsidi pemerintah] setiap bulan,” kata Wu.

Setelah bertahun-tahun melakukan protes, Wu mengatakan para veteran menyadari bahwa mengajukan petisi kepada pemerintah secara pribadi tidak menyebabkan tuntutan mereka didengar. Sekarang, para veteran mengatakan mereka harus berkoordinasi dan bekerja sama, menurut Wu, jika mereka ingin pihak berwenang memberikan perawatan yang lebih baik kepada mereka.

Pada tanggal 5 Juni, RFA melaporkan bahwa ratusan veteran berkumpul di Kota Luohe di Provinsi Henan Tiongkok tengah untuk menuntut pembebasan seorang veteran setempat dan istri veteran lainnya. Mereka ditangkap pada bulan Mei ketika mereka melakukan perjalanan ke Beijing untuk mencari ganti rugi dari otoritas pusat. Pria dan wanita tersebut dibebaskan beberapa minggu kemudian. (ran)

ErabaruNews

Cerita Tiongkok Kuno: Kisah Kaisar Shun

0

Yu Shun, juga dikenal sebagai Chong Hua, memiliki seorang ayah, bernama Gu Sou, yang buta. Ibu tirinya melahirkan seorang anak laki-laki bernama Xiang. Sama seperti orang tuanya, Xiang sangat kejam terhadap Shun. Ayah mereka sangat menyukai Xiang dan selalu mencari kesempatan untuk menyingkirkan Shun.

Suatu hari, ayah Shun memintanya untuk naik ke atap lumbung untuk memperbaikinya, dan kemudian dia diam-diam mengatur lumbung tersebut agar terbakar sementara Shun sedang memperbaiki atap. Menggunakan dua caping jerami seperti sayap, Shun terbang turun dan melarikan diri dari api.

Tidak lama setelah itu, ayah Shun memintanya untuk menggali sumur. Menyadari bahwa ayahnya mungkin mencoba untuk membunuhnya lagi, Shun diam-diam membuat lubang samping yang mengarah ke luar. Sementara Shun menggali lebih dalam dan lebih dalam, Gu Sou dan Xiang mulai mengisi sumur tersebut dengan tanah, mencoba mengubur Shun hidup-hidup. Shun lolos melalui lubang samping. Gu Sou dan Xiang sangat senang karena mereka mengira bahwa Shun sudah pasti mati. Mereka kemudian berencana untuk mengambil hartanya.

Namun, sama seperti hari lainnya, Shun muncul untuk menyapa orang tuanya dan terus merawat mereka setiap kali mereka membutuhkannya. Dia juga terus mencintai saudaranya dengan tulus. Meskipun dia tahu bahwa seluruh keluarga ingin membunuhnya, dia masih sangat setia kepada mereka. Setelah itu, kapanpun keluarga ingin membunuhnya, mereka tidak dapat berhasil melakukannya; tetapi ketika mereka membutuhkan bantuan, Shun selalu ada untuk mereka.

Pada usia 20, Shun sudah sangat terkenal karena kebajikannya dan karena itu mengilhami banyak orang. Ketika dia menggarap lahan pertanian di Lishan, para petani di Lishan berhenti bertengkar tentang batas-batas tanah satu sama lain. Ketika dia memancing di Leize, nelayan di Leize mencoba untuk membiarkan orang lain mengambil tempat memancing terbaik terlebih dahulu. Ketika dia sedang mengerjakan produksi gerabah di sepanjang tepi Sungai Kuning, tidak satupun tembikar yang rusak dibuat. Setelah hanya tiga tahun, kota kecil tempat dia bekerja menjadi kota besar.

Ketika Shun berusia 30 tahun, Kaisar Yao menyuruh kedua putrinya menikahi Shun agar Kaisar dapat melihat seperti apa tingkah lakunya di rumah. Kaisar menyuruh sembilan putranya berteman dengan Shun untuk mengamati seperti apa tingkah lakunya di luar rumah. Hasil pengamatan mereka semuanya positif. Pada usia 61 tahun, Shun diangkat menjadi Kaisar. (ran)

ErabaruNews

Singapura Bantah Bagikan Perangkat Mata-mata ke Wartawan Selama KTT Trump-Kim

0

Pejabat-pejabat di Singapura menolak pernyataan-pernyataan bahwa mereka telah mengeluarkan perangkat-perangkat USB untuk para wartawan selama KTT Trump dengan Kim pada 12 Juni yang telah menginfeksi peralatan tersebut dengan malware untuk memata-matai, akan tetapi kekhawatiran-kekhawatiran masih tetap ada.

Lebih dari 2.500 wartawan dari outlet di seluruh dunia hadir di KTT di Singapura tersebut, di mana Presiden Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk negosiasi damai.

Di antara hadiah yang diberikan kepada wartawan dalam paket promosi adalah kipas USB yang dibuat di Tiongkok. Ada desas-desus bahwa jika kipas USB tersebut disambungkan ke notebook atau perangkat lain, maka akan menginfeksi perangkat dengan malware, yang kemudian akan memberikan akses ke peretas.

Menurut intelNews, laporan tersebut berasal dari penyiar radio Prancis, Radio France Internationale, kemudian diambil oleh outlet BBC yang didanai pemerintah Inggris.

Bantahan dari Kementerian Komunikasi & Informasi Singapura tersebut disiarkan oleh outlet berita Global Times dari Partai Komunis Tiongkok, yang mengklaim bahwa kipas-kipas tersebut tidak memiliki kemampuan untuk penyimpanan atau pemrosesan.

Tentu saja, penyangkalan-penyangkalan dari perwakilan Singapura tidak mendiskreditkan kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, dan alat yang terinfeksi semacam ini akan cocok dengan pola lama tentang praktik-praktik oleh Partai Komunis Tiongkok.

Perusahaan-perusahaan Tiongkok di masa lalu menggunakan perangkat-perangkat elektronik, termasuk USB key penyimpan data, kamera, komputer, telepon, dan bahkan ceret listrik, untuk menginfeksi perangkat dan router internet dengan malware. Perangkat yang sudah diinfeksi awal dari Tiongkok sering memasukkan malware ke dalam firmware (perangkat lunak permanen diprogram ke dalam memori read-only) dan dapat memata-matai para pengguna dengan mengirimkan data-data mereka ke server Tiongkok.

Penggunaan USB key yang telah diinfeksi untuk menyebarkan malware adalah salah satu bentuk dasar dari spionase siber, begitu banyak sehingga beberapa perusahaan keamanan berusaha mengelabui para karyawan untuk mengambil USB drive di area-area parkir untuk mengukur seberapa sadar mereka terhadap potensi ancaman tersebut.

Sebuah penelitian oleh para peneliti di Google, Universitas Illinois Urbana-Champaign, dan Universitas Michigan menjalankan tes serupa pada tahun 2016, yang menemukan 48 persen orang memasang perangkat-perangkat USB yang mereka temukan di area parkir ke komputer mereka. (ran)

ErabaruNews

Amerika Buat Puluhan Undang-Undang Atasi Krisis Obat Bius

0

EpochTimesId – Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, The House of Representatives, meloloskan rentetan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang komprehensif untuk memerangi krisis opioid. Secara total, ada 50 RUU disetujui di Kongres AS untuk mengatasi penyalahgunaan obat penghilang rasa sakit sebagai candu sejenis narkoba, baru-baru ini.

Presiden AS, Donald Trump telah menjadikan penanggulangan epidemi opioid sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya. Undang-undang terbaru yang akan diterbitkan akan membantu Presiden Trump untuk memenuhi janji kampanye dan inisiatifnya untuk melawan epidemi.

Upaya itu termasuk program untuk mengurangi permintaan dan overprescription, memotong pasokan obat-obatan terlarang, dan membantu mereka yang berjuang untuk terbebas dari kecanduan.

“Kami memuji DPR (AS) untuk memberikan lebih dari 50 RUU komprehensif,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders pada 22 Juni 2018.

“RUU yang diperlukan ini akan membantu menyelamatkan kehidupan rakyat Amerika melalui pencegahan dan pendidikan, perawatan dan pemulihan, serta penegakan hukum dan larangan,” sambung Sanders.

Voting di DPR menghasilkan suara 396-14 untuk meloloskan daftar RUU, yang hampir semuanya bipartisan. DPR kemudian mengirim RUU untuk dibahas oleh Senat, sebelum bisa disahkan menjadi Undang-Undang.

RUU tersebut dikemas dalam satu paket dengan judul, “Dukungan untuk Pasien dan Masyarakat Bertindak.”

Peraturan lain yang diuraikan dalam paket tersebut akan berusaha memperluas cakupan Medicaid dan mengubah persyaratan untuk membantu pengobatan mereka yang terkena (kecanduan) opioid.

Sanders mengatakan bahwa ‘RUU yang menyelamatkan hidup’ itu akan membantu memajukan unsur-unsur kunci dalam prakarsa Trump. Dan akan menjadi upaya kongres paling signifikan terhadap satu krisis narkoba dalam sejarah Amerika Serikat,” imbuhnya.

Setiap hari, lebih dari 115 orang di Amerika Serikat meninggal akibat overdosis opioid, menurut National Institute on Drug Abuse.

Pada bulan Oktober 2017, Trump menetapkan epidemi sebagai krisis kesehatan masyarakat nasional. Sebagai bagian dari anggaran baru, pemerintah akan menyediakan 4,6 miliar dolar AS untuk memerangi masalah ini, mengalami peningkatan hingga 3 miliar dolar.

Pada awal Mei, BNN-nya Amerika, Drug Enforcement Administration (DEA) mengumpulkan dan menghancurkan hampir 1 juta pon (hampir 475 ton) obat resep yang berpotensi bahaya kadaluarsa, tidak terpakai, dan tidak diinginkan, sebagai bagian dari acara tahunan ke-15 yang diadakan oleh departemen tersebut.

Jumlah pil yang dikumpulkan, dari hampir 6.000 situs di seluruh negara, membuatnya menjadi acara yang paling sukses dari jenisnya dalam sejarah DEA. (Bowen Xiao/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Seperti Apa Hidup dengan Sensor Komunis Terhadap Buku dan Media

0

Oleh Ileana Johnson

Satu dari beberapa barang berharga saya yang tersisa dari Rumania adalah salinan lusuh dari buku best seller Mei 1977, “Greyhound’s America,” oleh Romulus Rusan, yang diterbitkan di bawah rezim komunis brutal Nicolae Ceausescu. Saya belum pernah bertemu penulis tersebut sampai saat ini, selama resepsi di Washington, D.C.

Pada tahun 1977 Rumania komunis, anak dari keluarga kerah biru yang bukan anggota Partai Komunis tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan penulis terhormat manapun hanya karena kami tidak diizinkan untuk memasuki lingkungan-lingkungan seperti itu. Kami beruntung jika serikat pekerja mengizinkan orang tua saya untuk membeli tiket bersubsidi untuk sebuah permainan atau opera yang menampilkan “keuntungan” hidup di bawah komunisme dan tragedi ditaklukkan oleh “kapitalis jahat.”

Saya tidak pernah mengerti bagaimana buku seperti itu yang menceritakan kebenaran tentang kehidupan di Barat telah lolos sensor dari petugas yang tugasnya adalah untuk tidak mencetak apa pun yang mungkin memuliakan kehidupan di Barat atau memberi ide pada warga yang ditindas untuk melarikan diri menuju kebebasan.

Beberapa menit dalam percakapan kami, saya bertanya kepada Rusan bagaimana buku terlarisnya telah lolos dari kawan-kawan penyensor. Dia mengakui editornya telah mengungkapkan kepadanya bahwa, dari 100.000 lebih salinan edisi pertamanya yang dijual di Rumania Ceausescu, mungkin setengah dari para pembaca telah berimigrasi ke Amerika Serikat. Dia tidak bisa menjelaskan mengapa dia tidak ditangkap oleh rezim komunis. Istrinya menyela bahwa mereka harus bekerja di bawah bintang yang keberuntungan, di bawah perlindungan ilahi.

Saya benar-benar terpesona oleh deskripsi-deskripsinya tentang Amerika 41 tahun yang lalu, tetapi saya tidak berada di antara para pembaca yang secara sah berimigrasi ke Amerika Serikat karena buku tersebut.

Televisi Amerika

Ada program-program dan film-film yang ditampilkan di televisi Rumania dengan maksud untuk “membuktikan” kehidupan orang-orang Amerika yang cabul dan manja, tetapi hal itu memiliki efek sebaliknya. Salah satu program tersebut adalah “Dallas.”

Orang-orang Rumania sama-sama terpesona oleh pertanyaan, “Siapa yang menembak J.R?” Karakter baron (bangsawan) minyak penduduk asli Texas yang kaya dan licin, dan oleh gaya hidup bebas orang-orang Amerika yang mereka dambakan untuk hidup suatu hari nanti. Jutaan orang di seluruh dunia mulai dari 1977 hingga 1991 menonton kehidupan khayal dari film Ewings tersebut.

Saya tidak yakin mengapa Ceausescu mengizinkan kami menonton “Dallas.” Mungkin dia diberitahu bahwa sinetron ini mewakili segala sesuatu yang buruk tentang kapitalisme dan kami membutuhkan satu lagi alasan untuk membenci kapitalisme. Sebaliknya, orang-orang Rumania menyukainya!

Setiap akhir pekan, kami menyimak dengan setia, terpaku pada TV hitam-putih tersebut, jalanan dikosongkan, seluruh blok berdempetan bersama untuk menonton TV di satu layar yang lebih besar dan lebih baru, sementara kami semua berdoa agar pemerintah lokal tidak mematikan listrik kami. Sudah umum terjadi pemadaman listrik, kami mengalami kekurangan sepanjang waktu, karena perencanaan terpusat yang buruk oleh birokrat komunis yang tidak memenuhi syarat.

Peternakan besar di Southfork menjadi lebih besar dari kehidupan, lingkungannya yang megah membuat apartemen blok beton kami tampak sangat kecil, dan orang akan dengan mudah masuk ke dalam kloset mewah Sue Ellen.

Saya kecewa ketika saya menemukan beberapa tahun kemudian bahwa peternakan Southfork agak kecil menurut standar Amerika. Kami telah membayangkan sebuah rumah besar dengan kamar tidur yang indah dan dapur besar yang diisi penuh dengan makanan, makanan yang tidak pernah kami temukan di toko-toko komunis kami karena ada kekurangan secara kontinyu dan dilakukan penjatahan paksa.

Kami telah berpikir semua orang Amerika kaya seperti Ewings dan uang tumbuh di pohon. Kami merindukan dan melihat kebebasan melalui mata dari sebuah opera sabun yang ditulis dengan buruk yang membuat kaum proletar kami yang malang terpesona.

Hidup Bersama Penyensoran Media

Koran-koran hanya sedikit, dengan “Rumania Libera” yang dominan dan disetujui (Free Romania), tamparan di wajah semua orang Rumania yang kehilangan kebebasan mereka ketika komunis mengambil alih, dan “Scinteia” (The Spark), keduanya adalah didedikasikan untuk propaganda komunis, penyembahan untuk pemimpin tersayang dan istrinya, dan pemutarbalikan kebenaran dan realitas.

Wanita, yang sama-sama sengsara dan miskin dengan laki-laki, memiliki majalah mereka sendiri yang memuji kebaikan sebagai istri dan ibu komunis yang bekerja keras sebanyak mungkin untuk anak, mendapatkan status pahlawan dan medali setelah melahirkan banyak bayi.

Tanpa teknologi saat ini, pemerintah memata-matai orang-orangnya sendiri membutuhkan jaringan informan yang luas.

Sekuritate (Departemen Keamanan Negara Rumania) yang ditakuti memastikan bahwa beberapa mesin ketik yang dimiliki terlibat dalam penulisan pamflet anti-komunis dan, jika seseorang beruntung memilikinya, itu harus didaftarkan kepada pihak berwenang sehingga cetakan mesin tik dapat dengan mudah ditelusuri.

Dua saluran televisi menjalankan propaganda komunis, pidato tak terbatas para diktator, acara musik per minggu yang dilemparkan sebagai umpan tulang, dan pertunjukan boneka atau permainan setiap minggu. Bahkan kartun seperti “Tom and Jerry” diedit jika makanan berlimpah ditampilkan.

Irina Margareta Nistor, seorang penerjemah bahasa Inggris, atas permintaan seorang pengusaha yang tidak dikenal, telah mengisi suara lebih dari 3.000 film yang dilarang di Rumania dan menyelundupkannya dari barat.

Salinan-salinan video VHS (Video Home System) didistribusikan secara diam-diam di seluruh negeri untuk ditonton bersama atau pribadi, tergantung pada siapa pemilik pemutar video VCR. Suaranya menjadi akrab bagi orang-orang Rumania seperti Ceausescu.

Keadilan dihidangkan ketika orang-orang lapar mulai lelah dengan penderitaan di bawah komunisme. Tetapi hari ini, dibanjiri makanan dan uang sogokan pemungutan suara dari Sosial Demokrat, orang-orang tua yang telah diindoktrinasi mengalami nostalgia komunis. Anak-anak muda yang naif dan mudah tertipu yang tidak pernah menderita di bawah pengaruh totalitarianisme juga mudah memangsa janji-janji kosong utopia komunis. (ran)

ErabaruNews

Australia dan Vanuatu Bekerja Sama Menghadang Pengaruh Tiongkok

0

SYDNEY — Australia berjanji pada 25 Juni untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber untuk Vanuatu sejak ia setuju untuk memulai negosiasi perjanjian keamanan dengan negara tetangganya di Pasifik tersebut.

Australia meningkatkan diplomasi di kawasan Pasifik Selatan untuk memerangi pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat.

Sementara itu, ketegangan-ketegangan telah memicu dinginnya hubungan antara dua mitra dagang tersebut, yang mencapai titik terendah setelah Australia menuduh Tiongkok akhir tahun lalu karena ikut campur dalam urusan domestik dan mengumumkan tindakan keras terhadap campur tangan asing sebagai tanggapan.

Pada bulan April, Australia telah menyatakan “kekhawatiran besar” pada laporan-laporannya, yang kemudian dibantah oleh kedua belah pihak, bahwasanya Vanuatu dan Tiongkok sedang dalam pembicaraan untuk membangun kehadiran militer Tiongkok di negara Pasifik tersebut.

Selama kunjungan ke Canberra oleh Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, Australia menawarkan bantuan pendidikan senilai AU$19,5 juta (AS$14 juta) dan mengatakan akan membelanjakan AU$400.000 (AS$296,020) untuk membantu mengembangkan kebijakan-kebijakan dan keamanan siber Vanuatu.

Pengawasan maritim, polisi, dan kerja sama pertahanan akan mendukung perjanjian keamanan tersebut, Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengatakan dalam sebuah pernyataan, tetapi dia tidak memberi tanggal untuk memulai perundingan.

Kunjungan tersebut datang di tengah upaya Australia untuk meningkatkan bantuan ke Pasifik dan mengikuti kunjungan serupa ke Canberra oleh perdana menteri Kepulauan Solomon, yang mendapatkan bantuan Australia untuk membangun kabel internet bawah laut untuk negaranya, secara efektif mengakhiri tawaran oleh perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei untuk membangun kabel-kabel tersebut.

Tiongkok juga semakin aktif di Pasifik Selatan, menyediakan proyek-proyek infrastruktur, bantuan, dan pendanaan untuk negara-negara pulau kecil dan sedang berkembang.

Komitmen Tiongkok sebesar $1,8 miliar untuk wilayah tersebut pada Juni 2016 dikerdilkan oleh kontribusi Australia sebesar $7,7 miliar, menurut penelitian oleh lembaga think tank Australia, Lowy Institute, meskipun begitu investasi-investasi Tiongkok telah meningkatkan kemarahan Australia dengan kemungkinan mengikis pengaruh jangka panjang miliknya sendiri.

Keamanan siber telah menjadi penyebab konflik, pada saat bersamaan lembaga-lembaga keamanan Australia khawatir bahwa perangkat keras yang dipasang oleh Huawei dapat menimbulkan risiko keamanan data. (ran)

ErabaruNews

‘Proyek Mata-mata Tajam’ Selimuti Pedesaan Mengubah Tiongkok Menjadi Distopia Orwellian

0

Otoritas Tiongkok baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan upaya untuk menyelimuti kawasan pedesaan negara tersebut dengan kamera-kamera keamanan, memperluas jenis pengawasan berteknologi tinggi, pengawasan yang diperluas dengan kecerdasan buatan (AI) telah digunakan terhadap penduduk kota sampai seluruh penduduk di daerah-daerah dan desa-desa terpencil.

Chen Yixin, sekretaris umum Komisi Urusan Politik dan Hukum, organ Partai yang memerintahkan aparat keamanan Tiongkok, mengisyaratkan peningkatan yang direncanakan tersebut selama pertemuan proyek nasional pada 21 Juni di Beijing. Dia mengatakan bahwa ada rencana untuk mencakup semua pedesaan dengan kamera pada tahun 2020 untuk “sepenuhnya mengendalikan dari awal hingga akhir.”

Disebut “Proyek Mata-mata Tajam” (“xueliang,” yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “terang seperti salju”), pertama kali disusun pada tahun 2008 dalam sebuah dokumen Partai Komunis Tiongkok tentang rencana untuk “menghidupkan kembali pedesaan.”

Seperti halnya 20 juta kamera “Skynet” yang sudah ada di seluruh wilayah perkotaan Tiongkok, “Proyek Mata-mata Tajam” dipatok sebagai tindakan keamanan publik untuk membantu memerangi kejahatan dengan lebih efektif.

Rejim Tiongkok juga memuji proyek ini sebagai bagian dari upaya “memodernisasi” pedesaan dan mewujudkan tujuan “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.”

Tetapi proyek tersebut memiliki fitur tambahan yang telah menjadikan langkah ekstra dalam mengubah Tiongkok menjadi distopia Orwellian (tempat di mana kondisi kehidupan sangat buruk, seperti dari deprivasi, penindasan, atau teror. Terjadi karena kesejahteraan masyarakat yang bebas dan terbuka telah dirusak).

Televisi-televisi dan smartphone di dalam rumah tangga pedesaan akan dikaitkan dengan sistem-sistem pengawasan pemerintah, yang memungkinkan pihak-pihak berwenang memantau aktivitas para warga secara jarak jauh melalui pengawasan video.

Teknologi tersebut dikembangkan oleh AEBELL Technology Group Co. yang berbasis di Guangdong, menurut laporan Radio Free Asia. Polisi di Distrik Beichen Kota Tianjin bahkan telah merancang sebuah aplikasi yang memungkinkan mereka untuk mengakses rekaman pengawasan di smartphone mereka.

Semua Melihatnya

Seorang penduduk desa di Kabupaten Qiaojia, Provinsi Yunnan mengatakan kepada The Epoch Times dalam sebuah wawancara bahwa dia yakin Proyek Mata-mata Tajam adalah perpanjangan dari taktik lanjutan rezim Tiongkok untuk memantau warga dan menekan tanda-tanda apapun tentang perbedaan pendapat.

“Undang-undang sekarang digunakan untuk menyerang orang biasa, sementara pejabat dapat mengabaikannya,” katanya. “Ini sangat menyeramkan.”

Beberapa daerah sudah mulai menerapkan proyek tersebut. Di Distrik Luhe Kota Nanjing, pihak berwenang setempat menekankan pada situs web mereka bahwa kamera keamanan akan “benar-benar meliputi segalanya, tidak ada area yang tidak terlihat.” Di jalan-jalan kecil dan lorong-lorong yang tidak dapat diliput oleh kamera saat ini, pihak berwenang berencana untuk memasang 200 kamera “mini” yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mengumpulkan informasi elektronik.

proyek mata-mata tajam cina tiongkok
Seorang pria menyesuaikan kamera pengawas yang ditampilkan di pameran internasional tentang keselamatan dan keamanan publik di Shanghai pada tanggal 27 April 2011. (Philippe Lopez / AFP / Getty Images)

Di Provinsi Sichuan, pihak berwenang mengatakan lebih dari 14.000 desa telah menyiapkan kamera “Mata-mata Tajam”, dengan total lebih dari 41.000 kamera.

Di Provinsi Shandong, pemerintah telah memasang 293.000 kamera, di samping menyiapkan hampir 2.500 “pusat pemantauan,” menurut laporan Februari oleh Legal Daily yang dikelola negara.

Proyek Mahal

Membangun jaringan kamera keamanan yang luas seperti itu adalah mahal. Di Nankang County di Kota Ganzhou, Provinsi Jiangxi, pihak berwenang memperkirakan akan menelan biaya 124 juta yuan (sekitar $18.9 juta) untuk menyelesaikan proyek “Mata-mata Tajam.”

Sementara itu, di Kabupaten Zhengning, Provinsi Gansu, salah satu daerah yang paling miskin di Tiongkok, pihak berwenang berencana untuk mendirikan 214 pusat pemantauan, 368 kamera, tiga mesin pengenalan wajah, di antara peralatan pengawasan lainnya, diperkirakan menelan biaya 5,5 juta yuan (sekitar $854.000) .

Kabupaten Luannan di Provinsi Hebei akan menginvestasikan 30 juta yuan (sekitar $4,5 juta) untuk membangun 2.300 fasilitas pemantauan.

Teknologi Tinggi

Rejim Tiongkok sedang mengejar teknologi terbaru untuk lebih agresif memantau warganya. Ini adalah pasar peralatan pengintaian terbesar di dunia.

Pada bulan Mei, pameran internasional untuk peralatan pengawasan diadakan di Beijing, yang diselenggarakan oleh Kementerian Keamanan Publik Tiongkok.

Pameran tersebut termasuk mesin yang dapat memantau konten di ponsel dan komputer dan secara paksa mengekstrak data dan kata sandi dari mereka, robot yang dapat mengidentifikasi orang-orang dalam kerumunan, dan kacamata polisi yang dapat memindai kerumunan orang.

Kamera pengenal wajah telah digunakan untuk mengidentifikasi dan menahan para pembangkang.

Sebagian besar peralatan berteknologi tinggi ini telah digunakan di wilayah barat daya Xinjiang, dimana pihak berwenang telah menekan populasi minoritas etnik Uighur dengan kampanye penindasan yang brutal.

Minggu ini, Tiongkok meluncurkan drone (pesawat tanpa awak) “burung mata-mata” baru yang terbang seperti burung. Ini telah digunakan secara luas di Xinjiang, menurut laporan oleh South China Morning Post.

Masing-masing mesin dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi, antena GPS, dan kemampuan komunikasi satelit. (ran)

ErabaruNews

Trump Kaget Harley Produksi Motor untuk Eropa di Luar Amerika

0

EpochTimesId – Produsen sepeda motor asal Amerika Serikat, Harley-Davidson memutuskan untuk memindahkan sebagian produksi ke luar negeri. Langkah itu diambil guna menanggapi tarif Uni Eropa yang besar terhadap sepeda motor Amerika.

Presiden AS, Donald Trump mengaku terkejut mendengar berita itu, Selasa (26/6/2018). Trump pun meminta perusahaan lain untuk bersabar, ketika strategi perdagangannya sedang dijalankan.

“Terkejut bahwa Harley-Davidson, dari semua perusahaan, akan menjadi yang pertama mengibarkan Bendera Putih,” tulis Trump di Twitter.

“Saya berjuang keras untuk mereka dan pada akhirnya mereka tidak akan membayar tarif (produk) yang dijual ke UE, yang telah sangat merugikan kami dalam perdagangan, turun 151 Miliar dolar AS. Pajak hanyalah alasan Harley, bersabarlah!” Trump melanjutkan.

Uni Eropa menaikkan tarif terhadap sepeda motor Harley Davidson dari 6 hingga 31 persen. Itu adalah tindakan balasan terhadap tarif yang dikeluarkan oleh Trump untuk baja dan aluminium.

Kenaikan tarif Uni Eropa itu menambah biaya sekitar 2.200 dolar AS per sepeda motor. Perusahaan itu mengatakan tidak berencana untuk menaikkan harga untuk menyesuaikan dengan tarif Uni Eropa.

“Dalam waktu dekat, perusahaan akan menanggung dampak signifikan yang dihasilkan dari tarif ini, dan perusahaan memperkirakan biaya tambahan untuk masa waktu tahun 2018 yang tersisa, menjadi sekitar 30 hingga 45 juta dolar AS,” tulis perusahaan, dalam keterangan tertulis.

Ketika menghitung dampak setahun penuh dari tarif Uni Eropa, Harley Davidson mengatakan jumlahnya diperkirakan sekitar 90 hingga 100 juta dolar AS (sekitar 14 triliun rupiah).

Perusahaan tidak menyebutkan apakah ada resiko pengurangan pekerja karena pindah produksi. Mereka kini berbasis di Milwaukee, Wisconsin, dan mempekerjakan lebih dari 6.000 orang di seluruh dunia.

Harley-Davidson mengatakan bahwa, setelah mereka mengalihkan produksi sepeda motor untuk tujuan ekspor ke Uni Eropa dari AS, mereka berharap produksi di pabrik internasional meningkat. Mereka mengatakan, investasi bisa memakan waktu setidaknya 9 hingga 18 bulan.

Produsen motor besar itu menekankan bahwa peningkatan produksi internasional untuk mengurangi beban tarif bukanlah preferensi perusahaan. Perusahaan ini membela keputusannya dengan menyebutnya sebagai satu-satunya opsi berkelanjutan untuk mempertahankan bisnis yang layak.

Pada tahun 2017 saja, hampir 40.000 pengendara membeli sepeda motor Harley-Davidson baru di Eropa. Perusahaan mengatakan, pendapatan yang dihasilkan dari negara-negara UE adalah yang terbesar kedua setelah Amerika Serikat. (Ivan Pentchoukov/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Sejarawan Temukan Surat Berusia 344 Tahun yang Ditulis oleh Raja India

Epochtimes.id- Seorang sejarawan menemukan surat berusia 344 tahun di Satara, India yang ditulis oleh Shivaji 5 bulan sebelum penobatannya.

Surat itu ditulis dalam naskah Modi (naskah yang digunakan untuk menulis Marathi) dan bahkan memiliki ‘Rajmudra’ (segel kerajaan) di bagian atas, membuatnya asli. Surat itu bertanggal 2 Februari 1674 dan ditemukan dalam kondisi baik.

Ghanshyam Dahane, seorang sejarawan, saat ini sedang mengumpulkan data tentang sejarah Satara. Dia mengunjungi kuil Swami Samartha Vagdevta di desa Dhule di Satara.

Dahane ingin mempelajari arsip arsip yang disimpan di tempat ini. Di sinilah ia menemukan surat oleh kerajaan Maratha — Shivaji Bhosle.

Kepada Pune Mirror, Dahane berkata, “Saya ingat bahwa saya dibawa ke ruangan ini di mana semua dokumen ini disimpan, dan suhunya sangat tinggi. Ruangan itu tertutup debu, dan saya menghabiskan beberapa waktu melalui dokumen yang berbeda, tetapi pada saat saya meletakkan tangan saya di surat khusus ini, saya tahu itu sangat penting. ”

Shivaji telah menulis surat itu kepada Nagogi Patil Kalbhor, kepala desa Pali di Satara.

Surat itu adalah tanggapan atas keluhan yang diajukan Kalbhor terhadap Kharade Patil, menteri lainnya di desa.

“Dalam surat itu, Shivaji Maharaj telah meyakinkan Kalbhor bahwa dia telah melakukan penelitiannya dan menyadari bahwa Kalbhor benar. Dia lebih lanjut mengatakan bahwa Kharade Patil harus diperingatkan.”

Shivaji juga menulis bahwa Kalbhor tidak perlu khawatir tentang masalah ini dan bahwa ‘Subhedar’ (chief native officer) Abbaji Moredev akan memastikan bahwa Kharade Patil tidak menghalanginya, ”Dahane berbagi dengan Pune Mirror.

“Saya menerjemahkan seluruh surat dalam beberapa menit,” tambahnya.

Shivaji Bhonsle (Marathi) hidup 1627/1630 – 3 April 1680. Dia adalah seorang raja prajurit India dan anggota dari klan Bhonsle Maratha.

Shivaji Raja pertama dari Kekaisaran Maratha. Pada 1674, ia secara resmi dinobatkan sebagai chhatrapati (raja) dari wilayahnya di Raigad.

Selama hidupnya, Shivaji terlibat dalam aliansi dan permusuhan dengan Kekaisaran Mughal, Kesultanan Golkonda, dan Kesultanan Bijapur, serta kekuatan kolonial Inggris, Portugis, dan Perancis.

Shivaji membentuk pemerintahan sipil yang kompeten dan progresif dengan organisasi administratif yang terstruktur dengan baik. Dia menghidupkan kembali tradisi politik Hindu kuno dan konvensi pengadilan dan mempromosikan penggunaan Marathi dan Sanskrit di pengadilan dan administrasi pemerintahan.

Khususnya di Maharashtra, India, perdebatan tentang sejarah dan perannya telah membangkitkan gelora dan kadang-kadang memicu kekerasan ketika kelompok-kelompok yang berbeda berusaha untuk mengkarakteristikan diri dan warisan Shivaji. (asr)

Sumber : ntdin.tv

Italia Usulkan Pusat Migran Afrika untuk Atasi Serbuan Pengungsi

0

EpochTimesId – Italia menyerukan pembangunan pusat-pusat imigran di Afrika, Senin (25/6/2018) waktu setempat. Pembangunan pusat imigran guna menghentikan gelombang pengungsi atau pencari suaka yang melarikan diri ke arah Eropa Barat.

Roma terus meningkatkan tekanan pada negara-negara mitra di Uni Eropa agar mengambil pendekatan yang jauh lebih keras terhadap imigrasi.

Namun, pemerintah Libya yang diakui secara internasional, menolak saran dan permintaan agar pusat-pusat pengungsian berada di negara tersebut. Libya, selama ini dikenal sebagai titik keberangkatan bagi sebagian besar migran yang berusaha mencapai Eropa melalui laut.

Pemerintah Italia yang baru telah menutup pelabuhannya untuk kapal amal yang beroperasi di Mediterania. Mereka mengatakan Uni Eropa harus berbagi beban untuk menerima ratusan imigran yang diambil dari perairan laut setiap bulannya. Sebagian besar diambil di lepas pantai Libya. Italia, yang terletak di dekat Libya, telah mengambil 650.000 imigran dari kapal yang rentan tenggelam sejak 2014.

“Pusat penerimaan dan identifikasi harus dibentuk di selatan Libya,” ujar menteri dalam negeri Italia, Matteo Salvini, yang dikenal anti-imigrasi.

Salvani mengatakan hal itu pada kunjungan ke Libya, Senin waktu setempat ketika berbicara kepada wartawan. Dia menemui wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Libya, Abdulsalam Ashour, dan wakil perdana menteri negara itu. Salvini pada kesempatan itu menyampaikan berterima kasih kepada penjaga pantai Libya, karena bekerja keras menyelamatkan dan mencegah migran menuju Eropa.

Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, dia menambahkan bahwa Uni Eropa harus mendanai upaya-upaya di Afrika, untuk menghentikan migrasi yang tidak terkendali ke Eropa.

Pemerintah yang berbasis di Tripoli, yang tidak mengontrol seluruh Libya, tidak mau menjadi tuan rumah pusat-pusat penerimaan pengungsi. Wakil Perdana Menteri Ahmed Maiteeg mengatakan bahwa, untuk sementara pemerintahannya siap untuk menangani migrasi. “Kami sepenuhnya menolak setiap kamp migran di Libya,” ujarnya.

Ketika para pemimpin Uni Eropa bersiap untuk membahas kebijakan imigrasi di Brussels pada Kamis (28/6/2018) dan Jumat mendatang, penolakan Italia untuk menerima kapal penyelamat yang dikelola badan amal telah membuat ratusan orang Afrika tertahan di lautan. Penyelamat mereka menunggu kesediaan negara Uni Eropa yang siap menerima mereka.

Kapal Penyelamatan milik LSM Lifeline, dengan lebih dari 230 migran di atas kapal, terjebak di perairan internasional di Mediterania. Sebuah kapal kargo pribadi, Alexander Maersk, juga telah menunggu untuk mendapat pelabuhan karena mengambil 113 migran dari Italia selatan pada Jumat (22/6/2018), menurut pemilik kapal.

Awal bulan ini, sebuah kapal yang membawa lebih dari 600 migran terdampar sebelum diterima oleh Spanyol.

Ketegangan Uni Eropa Meningkat
Sikap anti-imigrasi Italia, dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia yang mengatakan bahwa sangat berresikonya hidup di laut. Mereka mengatakan tempat lain di Uni Eropa sudah mengambil lebih dari satu juta pengungsi dan imigran pada tahun 2015 saja.

Ketegangan telah mencapai Jerman, di mana Kanselir Angela Merkel menghadapi pemberontakan oleh sekutu konservatif Bavaria yang ingin mengambil sikap tegas dan keras kepada imigrasi dari Afrika.

“Kanselir bekerja dengan mitra Eropa untuk membahas solusi Eropa,” kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert pada hari Senin.

Di Italia, tindakan dan retorika Salvini telah populer di kalangan pemilih, dengan partai Liga sayap kanan memperluas jangkauan politiknya dalam putaran kedua pemilihan kota pada hari Minggu (24/6/2018).

Para lawan Salvini menuduhnya bermain karena ketakutan, mencatat bahwa penyeberangan telah menurun tajam sejak Juli lalu, setelah pemerintah Italia sebelumnya menargetkan jaringan penyelundupan manusia dan penjaga pantai Uni Eropa yang dilatih Libya meningkatkan pencegatan.

Sekitar 11.000 migran telah tiba di Italia dari Libya sepanjang tahun ini. Jumlah itu turun lebih dari 80 persen, dari periode yang sama pada tahun 2016 dan 2017. Seperti dikutip dari data kementerian dalam negeri Italia.

Pencegatan kapal migran oleh penjaga pantai Libya telah melonjak selama seminggu terakhir. Hampir 1.000 pencari suaka Afrika dijemput dalam satu hari, pada hari Minggu.

Intersep itu dikritik oleh aktivis hak asasi manusia karena kondisi yang mengerikan yang dihadapi para migran di Libya tanpa hukum kuat. Mereka sering menghadapi kekerasan fisik termasuk penyiksaan dan pemerkosaan di Libya.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa pihak berwenang Libya yang berpatroli di perairan Libya,” kata Salvini. Dia bahkan menuduh beberapa organisasi penyelamat non-pemerintah (LSM) membantu kartel perdagangan manusia.

Perancis telah mengkritik pendekatan Italia. Paris mengatakan pada Roma pada hari Senin, bahwa hukum internasional mengharuskannya untuk membiarkan kapal penyelamat Lifeline untuk berlabuh. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

Wanita Saudi Sambut Kebebasan Baru Saat Larangan Mengemudi Resmi Dicabut

Epochtimes.id- Wanita di Arab Saudi turun ke jalan pada tengah malam pada hari Minggu (24/06/2018) pada hari terakhir larangan pengemudi wanita. Aturan ini sejak lama dilihat sebagai lambang penindasan wanita di kerajaan konservatif.

“Rasanya aneh, saya sangat senang … saya terlalu bangga untuk melakukan ini sekarang,” kata Majdooleen al-Ateeq yang berusia 23 tahun saat ia melaju melintasi Riyadh untuk pertama kalinya dengan Lexus hitamnya.

Wanita Saudi merayakannya setelah mereka mengendarai mobil mereka di Al Khobar, Arab Saudi, 24 Juni 2018. (Reuters / Hamad I Mohammed)

Pencabutan larangan itu, yang diperintahkan September lalu oleh Raja Salman, adalah bagian dari reformasi besar-besaran yang didorong oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, dalam upaya untuk mengubah ekonomi pengekspor minyak utama dunia dan membuka masyarakatnya yang tertutup.

Para wanita menyusuri jalan utama di kota timur Khobar dan bersorak ketika polisi mengawasi mereka.

“Kami siap, dan itu benar-benar akan mengubah hidup kita,” kata Samira al-Ghamdi, seorang psikolog berusia 47 tahun dari Jeddah, salah satu wanita pertama yang mendapatkan SIM.

Pencabutan larangan, yang selama bertahun-tahun menarik kecaman dan perbandingan internasional terhadap kekuasaan Taliban di Afghanistan, telah disambut oleh sekutu Barat sebagai bukti tren progresif baru di Arab Saudi.

Tapi disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, termasuk terhadap beberapa aktivis yang sebelumnya berkampanye menentang larangan tersebut. Mereka sekarang duduk di penjara ketika rekan-rekan mereka turun ke jalan untuk pertama kalinya.

Perempuan dengan SIM mulai mengubah mereka awal bulan ini, jadi jumlah pengemudi baru tetap rendah. Yang lain mengikuti pelatihan mengemudi di sekolah-sekolah baru yang dikelola negara, dengan 3 juta wanita diperkirakan akan mengemudi pada tahun 2020.

Beberapa masih menghadapi perlawanan dari kerabat konservatif, dan banyak yang terbiasa dengan pengemudi swasta mengatakan mereka enggan untuk mengambil jalan raya yang sibuk di negara itu.

“Saya pasti tidak ingin menyetir,” kata Fayza al-Shammary, seorang pramuniaga berusia 22 tahun. “Saya suka menjadi seorang puteri dengan seseorang membuka pintu mobil untuk saya dan mengantarkan saya ke mana saja.”

Ledakan ekonomi

Kekhawatiran bahwa pengemudi perempuan akan menghadapi pelecehan di negara di mana aturan pemisahan yang ketat biasanya mencegah perempuan berinteraksi dengan laki-laki yang bukan muhrim. Ini mendorong undang-undang anti-pelecehan baru bulan lalu.

Kementerian Dalam Negeri berencana untuk mempekerjakan polisi lalu lintas perempuan untuk pertama kalinya, tetapi tidak jelas kapan mereka akan dikerahkan.

Direktorat keamanan publik melaporkan tidak ada insiden yang tidak biasa satu jam setelah larangan itu berakhir.

Penduduk Riyadh Amr al-Ardi mengatakan para wanita di keluarganya akan menunggu untuk melihat bagaimana sistem bekerja sebelum mereka mulai mengemudi.

Keputusan untuk mencabut larangan di kerajaan yang dikontrol ketat — tempat bioskop dan konser yang dulu pernah dilarang juga kembali dibuka — diperkirakan akan meningkatkan ekonomi, dengan industri dari penjualan mobil hingga asuransi.

Perubahan ini mendorong lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja dan meningkatkan produktivitas.

Perusahaan otomotif telah membuat iklan teater yang menandai akhir larangan, sementara garasi parkir pribadi membuat area khusus “wanita” dengan tanda merah muda.

Banyak orang Saudi merayakan di media sosial, tetapi beberapa reaksi mengejek atau menyatakan keprihatinan tentang dampak sosial.

Salah satu pengguna Twitter mengatakan bahwa dia tidak akan mengizinkan istrinya untuk mengambil alih kemudi: “Jika dia ingin menyetir, dia dapat pergi ke ayahnya dan Insya Allah dia akan mengendarai truk. Keputusan seperti ini bergantung pada kebebasan pribadi # She_Wonidak_Drive. ”

Banyak dari penduduk kerajaan mendukung reformasi Pangeran Mohammed, tetapi sejumlah orang Saudi takut kecepatan mereka dapat memancing reaksi dari konservatif agama yang pernah dianggap dominan di negara itu. (asr)

Belasan Terluka Puluhan Dievakuasi Akibat Kebocoran Kimia di Kanada

0

EpochTimesId – Sebanyak 16 orang dilaporkan menderita masalah pernapasan serius di Brampton, Kanada, Minggu (24/6/2018) waktu setempat. Mereka diduga terpapar kebocoran zat kimia jenis amonia.

Dikutip dari Feed Twitter Peel Paramedics, Selasa (26/6/2018), mereka menerima panggilan darurat dari sebuah alamat di jalan Orenda di Brampton pukul 5.00 dinihari.

Peel Paramedics mengatakan mereka berbagi panggilan dengan Toronto Medics. Sebab, beberapa pasien di tempat tersebut memiliki gejala terpapar kebocoran bahan kimia.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Darurat Brampton juga mendapat panggilan yang sama pada waktu yang bersamaan. Mereka berada di tempat kejadian di sebuah gedung, yang menurut pejabat setempat disebut sebagai sebuah ‘pabrik’.

Tidak lama setelah kedatangan di lokasi, mereka meyakini para pekerja memiliki masalah pernapasan yang disebabkan oleh kebocoran amonia.

Dinas Pemadam Kebakaran Brampton kemudian membuat update tweet. Mereka mengatakan puluhan karyawan pabrik langsung dievakuasi, yang jumlahnya adalah 85 orang.

Hingga kini, sejumlah pekerja masih dirawat di rumah sakit karena masalah pernapasan.

Polisi Peel, mengatakan delapan orang sempat dirawat di sekitar lokasi kejadian. Sementara delapan korban lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut, dan menjalani rawat inap.

Layanan Kesehatan Darurat, Peel paramedics, melanjutkan bahwa pasien yang sempat dirawat di dekat tempat kejadian akhirnya juga dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Seluruh korban yang berjumlah 16 orang dipastikan menderita masalah gangguan pernafasan karena kebocoran amonia.

Kebocoran itu telah dikendalikan dan hanya mencemari area dalam ruangan, atau bagian dalam gedung pabrik. Amonia kemudian dibersihkan oleh petugas dan kebocoran langsung diatasi.

‘Bus Zoom’ dari Brampton Transit diparkir di dekat lokasi kejadian untuk menjadi tempat istirahat sementara bagi karyawan yang dievakuasi.

Peel paramedics meluangkan waktu untuk berterima kasih kepada Toronto Medics, yang mengirim unitnya untuk membantu insiden itu. Mereka mengatakan di Twitter, “selalu menyenangkan memiliki bantuan itu.”

Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan paparan bahan kimia di udara akan menyebabkan sensasi membakar hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Kontaminasi pada tubuh dapat menyebabkan gangguan pernapasan, dan bahkan kegagalan saluran pernafasan. (Paula Liu/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Rencana Amerika Membatasi Investasi Tiongkok di Perusahaan Teknologi

0

WASHINGTON — Departemen Keuangan AS sedang menyusun pembatasan-pembatasan yang akan menghambat perusahaan dengan setidaknya 25 persen kepemilikan Tiongkok dalam membeli perusahaan AS yang memiliki “teknologi penting secara industri,” seorang pejabat pemerintah menjelaskan masalah tersebut pada 24 Juni.

Pejabat tersebut, yang komentar-komentarnya cocok dengan laporan The Wall Street Journal, menekankan bahwa ambang batas kepemilikan Tiongkok dapat berubah sebelum pembatasan diumumkan pada 29 Juni.

Langkah tersebut menandai meningkatnya konflik perdagangan Presiden Donald Trump dengan Tiongkok.

Tarif barang-barang Tiongkok senilai $34 miliar, yang pertama dari total kemungkinan $450 miliar, akan berlaku pada tanggal 6 Juli atas keluhan-keluhan AS bahwa Tiongkok telah menyalahgunakan teknologi AS melalui peraturan-peraturan usaha patungan bersama, mengakuisisi perusahaan-perusahaan Amerika yang mengembangkan teknologi sensitif, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

Pembatasan-pembatasan investasi Departemen Keuangan tersebut diharapkan untuk menargetkan sektor-sektor utama, termasuk beberapa yang dicoba untuk dikembangkan Tiongkok sebagai bagian dari rencana industri “Made in China 2025,” kata pejabat AS.

Di antara tujuan-tujuannya, rencana-rencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Tiongkok dalam teknologi informasi lanjutan, kedirgantaraan, rekayasa kelautan, farmasi, dan robotik, antara lain.

The Wall Street Journal juga mengatakan Departemen Perdagangan AS dan Dewan Keamanan Nasional mengusulkan kontrol ekspor “yang disempurnakan” untuk menjaga teknologi-teknologi agar tidak dikirim ke Tiongkok.

Juru bicara untuk Departemen Keuangan, Perdagangan, dan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pembatasan-pembatasan yang diusulkan tersebut.

Pejabat pemerintah mengatakan Departemen Keuangan akan meminta International Emergency Economic Powers Act tahun 1977 (IEEPA) untuk menyusun pembatasan-pembatasan tersebut.

Undang-undang tersebut memberi presiden wewenang yang memiliki pengaruh dan perubahan besar untuk membatasi aset-aset berdasarkan kekhawatiran keamanan nasional. IEEPA diminta secara luas setelah serangan 9/11 pada tahun 2001 untuk memutus pendanaan untuk jaringan-jaringan teroris.

The Journal mengatakan pemerintah akan melihat hanya pada kesepakatan baru dan tidak akan mencoba untuk membatalkan kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada, menambahkan bahwa pembatasan investasi yang direncanakan tersebut tidak akan membedakan antara perusahaan milik negara Tiongkok dan swasta. (ran)

ErabaruNews

Tiongkok Menjadi Negara yang Kehilangan Orang Berduit Terbanyak di Dunia

0

oleh Changchun

Sebuah laporan penelitian menunjukkan bahwa sekitar 10.000 orang berduit Tiongkok dengan aset bersih 1 juta dolar AS ke atas telah bermigrasi ke luar negeri pada tahun 2017. Hal ini  menjadikan Tiongkok sebagai negara yang kehilangan orang berduit terbanyak di dunia. Namun, mereka yang ‘voting dengan menggunakan kaki’ bukan saja orang-orang berduit tersebut, bahkan para anggota partai lima puluh sen juga memilih berhijrah dari Tiongkok daratan. Apa penyebabnya, mari kita tinjau laporan berikut :

New World Wealth, sebuah perusahaan riset kekayaan baru-baru ini merilis laporan penelitian mereka yang menunjukkan bahwa pada tahun 2017, sekitar 10.000 orang berduit atau taipan Tiongkok yang masing-masing memiliki aset kekayaan bersih 1 juta dolar AS ke atas, telah bermigrasi atau sudah tinggal di luar negeri.

Laporan Lembaga Penelitian Hurun tahun lalu menunjukkan bahwa pada tahun 2017, pendapatan dari orang kaya di Tiongkok berada di kisaran antara 10 – 200 juta Renminbi. Dan  46,5% dari mereka sedang mempertimbangkan untuk bermigrasi. 9% telah berhasil tinggal di luar atau sedang dalam proses penyelesaian.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa lima negara yang menjadi tujuan utama dari orang berduit Tiongkok adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, Malta.

Ini menyebabkan netizens menjuluki para taipan Tiongkok itu telah ‘voting dengan menggunakan kaki’.

Sebenarnya, pada tahun 2016 media partai ‘Harian Rakyat’ telah mengakui bahwa Tiongkok saat ini sedang mengalami gelombang ketiga imigrasi luar negeri berskala besar.

Kelas kaya dan elit intelektual menjadi kekuatan utama putaran baru imigrasi. Alasan bermigrasi mereka telah menjadi perhatian terus-menerus.

Laporan Lembaga Penelitian Hurun menunjukkan, alasan pindahnya para taipan tersebut ke luar negeri selama 4 tahun berturut-turut adalah kualitas pendidikan (76%) dan pencemaran lingkungan hidup (64%).

Sedangkan survei tahun lalu, menunjukkan bahwa ‘Saya berharap untuk hidup dalam lingkungan yang ideal’ menjadi pilihan terbanyak (53%) responden. Alasan lainnya termasuk perawatan medis, keamanan aset, lingkungan politik, dan jaminan sosial juga menjadi alasan mereka hengkang.

Pada saat yang sama semakin banyak orang berpenghasilan tinggi khawatir tentang devaluasi nilai mata uang Renminbi, batasan pembelian real estate di kota utama dan adanya pengetatan pertukaran mata uang asing.

Zhang Jian, seorang peneliti yang berbasis di AS mengatakan : “Sesungguhnya kita semua tahu bahwa memilih untuk hengkang diri Tiongkok, ‘voting dengan menggunakan kaki’ itu adalah cerminan dari mereka sudah tidak yakin dengan masa depan Tiongkok. Tidak peduli berapa banyak kekayaan yang telah diperoleh, keamanan tidak akan terjamin. Makanan yang dikonsumsi tidak membuat badan sehat, dan tidak ada kehidupan politik.”

Yuan Jianbin, Mantan Ketua Shanghai Qí Xiang Network Technology Co, Ltd mengatakan : “Selama ini saya memiliki pandangan begini, jika peradilan suatu negara tidak bisa  independen, maka itu akan membawa serangkaian konsekuensi yakni kekuasaan berada di atas hukum, dan hukum rimba menjadi populer dan seterusnya. Baik orang kaya atau orang miskin, semua ingin menjauhi lingkungan demikian.”

Tidak hanya orang kaya, bahkan orang-orang yang bergabung dengan partai 50 sen yang dikelola Partai Komunis Tiongkok juga tertarik untuk bermigrasi.

Dalam beberapa hari terakhir, berita tentang anggota partai lima puluh sen bernama Yuan Xiaoliang pindah ke AS memicu perdebatan sengit di kalangan teman-temannya. Dia yang selama ini terlibat mempromosikan kehebatan PKT dan mencaci maki beberapa intelektual yang tidak sepaham dengan PKT, sering mengaku sebagai warga yang cinta partai dan negara. Tetapi pada 22 Mei lalu, ia menulis pesan di micro-blog menyebutkan bahwa ia sedang menyelesaikan prosedur penerimaan anak yang mau studi di Amerika Serikat, Bahkan menyebutkan bahwa sekolah umum AS di distrik yang sama akan mengizinkan anak-anak belajar di sekolah secara gratis sepanjang Anda memiliki alamat penagihan yang jelas.

Warganet mengeluhkan bahwa ia dan Sima Nan, juga anggota partai lima puluh sen lainnya, ternyata hanya menjual teriakan “cinta partai dan cinta negara.”

Zhang Jian mengatakan : “Mereka yang menjual cinta partai dan cinta negara itu tak lain adalah tuntutan kebutuhan politik, untuk mencari ketenaran dan keuntungan mereka. Tetapi dalam hati mereka masih ada naluri kebaikan yang merupakan karunia hidup, Sesungguhnya semua orang ingin menjauhi kejahatan, meskipun mereka sedang berada dalam lingkungan jahat. Terlibat dalam melakukan kejahatan demi sebuah rezim diktator, mereka pasti sadar bahwa tidak aman untuk berada dalam lingkungan itu.”

Yuan Jianbin  mengatakan : “Coba Anda melihat para pemimpin kita di pusat baik yang mengendalikan partai, politik atau militer, di mana anak-anak mereka  disekolahkan ? Walau mereka selalu berteriak perlu mencintai bangsa dan negara. tetapi keluarga mereka sudah tinggal di luar negeri. mereka sudah menyiapkan ‘pintu belakang’ di negeri orang. Jadi tidak hanya rakyat yang ikut voting (cinta partai cinta negara), orang kaya ikut voting, pada kenyataannya para pejabat tinggi pun ikut voting, mereka ikut memberikan suara untuk menentang kebijakan sendiri.”

Media daratan mengutip statistik terbaru memberitakan bahwa jumlah imigran warga Tiongkok ke AS yang mendapatkan kartu hijau telah mencapai hampir 5.08 juta orang. Masih ada sejumlah besar warga Tiongkok di luar negeri yang belum mendapatkan status hukum, dengan jumlah perkiraan secara konservatif mencapai lebih dari 10 juta orang. (Sin/asr)