Sang Bibi Ditangkap Partai Komunis Tiongkok Secara Ilegal, Keponakannya di Jepang Gelar Aksi Protes di Depan Kedutaan Tiongkok
Zhang Shuhui, seorang praktisi Falun Gong yang tinggal di Jepang, mengadakan protes di depan Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang pada Senin 12 Oktober 2024 pagi. Ia menuntut pembebasan bibinya, Zhong Fangqiong, yang ditangkap secara ilegal oleh pihak berwenang partai komunis Tiongkok (PKT). Zhang mendesak untuk segera membebaskan bibinya tanpa syarat
NTDTV Jepang di Tokyo
Zhong Fangqiong, yang berasal dari Chengdu, Sichuan, berusia 59 tahun dan mulai berlatih Falun Gong sejak tahun 1999. Pada 26 Juni, ia ditangkap oleh otoritas PKT secara ilegal.
Seorang anggota Dewan Kota Zushi di Jepang, Maruyama Haruaki, menyatakan simpati kepada keluarga korban, dan menyerukan pembebasan Zhong Fangqiong.
Dr. Anwar Tohti Bugda, mantan dokter bedah di Tiongkok, turut menyerahkan surat protes dan menyatakan bahwa setiap orang yang lahir di daratan Tiongkok memiliki hak untuk hidup secara adil dan bebas.
Zhong Fangqiong diketahui pernah menderita penyakit hemangioma bawaan yang tidak memiliki metode pengobatan yang efektif serta mengalami iskemia otak pada tahun 1997. Namun, setelah dua bulan berlatih Falun Gong, kondisi kesehatannya membaik dan sembuh.
Menurut Zhang Shuhui, keluarganya merasa takjub dan mendukung latihan Falun Gong karena selain kesembuhan, Zhong juga menjadi lebih tenang setelah berlatih. Namun, Zhong juga mengalami penyiksaan parah. Pada tahun 2002, ia ditahan di Hotel Baifurong di Chengdu, diinterogasi selama lima hari tanpa tidur, dan disiksa hingga lumpuh.
Baru-baru ini, di wilayah Kanto, Jepang, setidaknya tiga anggota keluarga praktisi Falun Gong ditangkap secara ilegal oleh otoritas PKT.
Kerabat mereka di Jepang terus mengusahakan pembebasan, dengan dukungan dari anggota parlemen dan orang-orang yang peduli terhadap keadilan.
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok kuno yang mengajarkan prinsip-prinsip inti Sejati-Baik-Sabar, serta meditasi dan empat latihan berdiri dengan gerakan yang lembut.
Latihan ini dengan cepat mendapatkan popularitas di Tiongkok pada tahun 1990-an setelah diperkenalkan ke publik pada tahun 1992.
Pada tahun 1998, lebih banyak orang yang berlatih Falun Gong daripada anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT), menurut Falun Dafa Information Center yang berbasis di Amerika Serikat.
Lebih dari 100 juta orang Tiongkok mempelajari latihan ini, dibandingkan dengan 60 juta anggota PKT pada saat itu.
Partai Komunis Tiongkok memulai kampanye besar-besaran yang menargetkan Falun Gong pada tahun 1999. Pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, secara pribadi merencanakan, meluncurkan, dan menjalankan kendali atas kampanye tersebut meskipun para pemimpin senior lainnya menentang, karena “kecemburuan dan motivasi politik,” demikian Falun Dafa Information Center. Jiang berusaha untuk memberantas latihan damai dalam waktu tiga bulan.
Penganiayaan PKT terhadap praktisi Falun Gong hingga saat ini masih sedang berlangsung di Tiongkok. (Hui)
Trump Berbicara dengan Putin Setelah Keluar dari Gedung Putih? Begini Tanggapan Trump?
EtIndonesia. Mantan dan juga calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa (15/10) menghadiri sebuah forum ekonomi. Saat itu, dia ditanya apakah sejak meninggalkan Gedung Putih dia berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, namun dia tidak memberikan jawaban langsung.
Pada forum ekonomi yang diadakan di Chicago pada hari Selasa itu, Trump ditanya oleh Pemimpin Redaksi Bloomberg, John Micklethwait, tentang laporan yang menyebutkan bahwa Bob Woodward dalam buku barunya mengungkapkan bahwa Trump telah berbicara dengan Putin sejak meninggalkan jabatan presiden. Trump tidak menjawab langsung pertanyaan ini.
Namun, Micklethwait terus mendesak: “Bisakah Anda mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak,’ apakah Anda telah berbicara dengan Vladimir Putin sejak berhenti menjadi presiden?”
Trump menjawab: “Saya tidak akan memberikan komentar tentang hal itu, tetapi saya akan memberitahu Anda, jika saya melakukannya, itu adalah langkah yang bijaksana.”
“Jika saya bersikap ramah kepada seseorang dan memiliki hubungan baik dengan seseorang, itu adalah hal yang baik, bukan buruk… dia (Putin) memiliki 2.000 senjata nuklir, demikian juga kita,” dia menambahkan,
“Itu terdengar seolah-olah Anda benar-benar telah berbicara dengannya,” jawab Micklethwait.
Menurut laporan The Washington Post, Woodward dalam bukunya yang akan diterbitkan berjudul War mengungkapkan bahwa kedua pemimpin tersebut telah menjalin kontak rahasia selama beberapa tahun terakhir, dan sejak Trump meninggalkan jabatan presiden, mereka setidaknya telah berbicara sebanyak tujuh kali.
Woodward juga menyebutkan dalam bukunya bahwa pada awal pandemi, ketika Trump masih menjabat, dia menawarkan peralatan tes COVID-19 kepada Putin.
Kremlin kemudian mengonfirmasi bahwa Trump memberikan peralatan tes virus tersebut. Juru bicara tim kampanye Trump, Steven Cheung, menyatakan bahwa laporan The Washington Post tentang Trump sepenuhnya fiktif dan menyebut bahwa buku War karya Woodward seharusnya dikategorikan sebagai “fiksi”.
Terkait dugaan banyaknya pembicaraan antara Putin dan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah membantahnya kepada beberapa media. Namun, saat mengonfirmasi bahwa peralatan tes virus pernah diterima, dia mengingatkan bahwa pada tahun 2020 Rusia juga menyediakan peralatan medis dan perlengkapan perlindungan kepada Amerika Serikat.
Trump tidak pernah menyembunyikan hubungannya yang erat dengan Putin, dan mengisyaratkan bahwa jika terpilih kembali, hal ini akan menguntungkan Amerika Serikat.
Dalam pidato dan wawancaranya, termasuk dalam pidatonya pada Senin (14/10) malam di Pennsylvania, Trump dengan jujur mengatakan: “Saya memiliki hubungan yang baik dengan Putin.”(jhn/yn)
Kemelut di Zhongnanhai, Analisis: Perebutan Calon Pengganti Kembali Muncul
New Tang Dynasty TV
Akhir-akhir ini, situasi politik di Zhongnanhai (Komplek partai komunis Tiongkok) menunjukkan gejala yang tidak biasa. Beberapa analisis menunjukkan bahwa dengan meningkatnya reaksi dari para pemimpin veteran Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan militer, kekuasaan pemimpin PKT tampaknya melemah, sehingga perebutan calon pengganti kembali menjadi sorotan.
Pada 30 September malam, acara perjamuan dalam rangka Hari Nasional PKT digelar di Beijing. Saat itu, mantan dan anggota tetap Komite Pusat duduk di meja utama, termasuk Wen Jiabao dan Li Ruihuan yang ditempatkan di sisi kiri dan kanan Xi Jinping, menimbulkan berbagai spekulasi.
Pada 28 September, Chen Guoqiang, seorang jenderal berusia 61 tahun yang sebelumnya menjabat sebagai anggota tetap Komisi Pusat Inspeksi Disiplin PKT dan wakil sekretaris Komisi Disiplin Militer, dipindahkan menjadi komisaris politik di Universitas Pertahanan Nasional.
Sebelumnya, Zhong Shaojun, kepala Kantor Komisi Militer Pusat dan kepala staf pribadi Xi Jinping, juga dipindahkan ke posisi komisaris politik di universitas yang sama. Kedua orang tersebut dianggap sebagai orang kepercayaan Xi.
Pada 9 Oktober, Kongres Nasional Asosiasi Palang Merah Tiongkok yang ke-12 digelar di Beijing, tetapi Xi Jinping hanya mengirimkan pesan tertulis dan tidak menghadiri pertemuan. Pada 11 Oktober sore, Xi juga tidak hadir dalam perayaan 70 tahun Asosiasi Persahabatan Rakyat Tiongkok dengan Negara-Negara Asing.
Pada 8 Oktober, media resmi PKT menerbitkan artikel oleh Wakil Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), Hu Chunhua. Artikel tersebut membahas bagaimana mempertahankan kepemimpinan PKT terhadap CPPCC dengan mengutip pernyataan Xi Jinping dalam setiap bagian utama. Hal ini menimbulkan spekulasi mengapa Hu Chunhua, yang dikenal sebagai kader didikan mantan pemimpin Hu Jintao dan yang sebelumnya secara sukarela keluar dari Politbiro, tiba-tiba kembali menonjol.
Mantan pejabat Tiongkok yang tinggal di Eropa, Du Wen, berpendapat bahwa setelah Pleno Ketiga, Xi mungkin telah melakukan kompromi dengan faksi Tuánpài atau liga Pemuda dan para pemimpin veteran. Mereka menyepakati untuk memulihkan sistem suksesi guna menghindari masalah perebutan kekuasaan setelah Xi. Artikel Hu Chunhua dipandang sebagai usaha untuk meningkatkan pengaruhnya dengan menonjolkan Xi.
Menurut Guo Jun, Pemimpin Redaksi Epoch Times, selama Pleno Ketiga, ada seruan untuk mengembalikan sistem suksesi yang jelas, terutama dengan kesehatan Xi yang memprihatinkan. Meskipun demikian, Hu Chunhua mungkin bukan pilihan utama sebagai penerus.
Pada 11 Oktober, Xi Jinping bertemu dengan anggota Politbiro Partai Komunis Vietnam, Le Hoai Trung, di Beijing. Sementara itu, pada 12 Oktober, Perdana Menteri Li Qiang bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, di Hanoi. Perubahan kebiasaan ini menimbulkan pertanyaan apakah ada sinyal politik tertentu.
Du Wen menyebutkan bahwa kemungkinan terbesar pengganti Xi adalah Li Qiang, yang berpotensi menjadi pemimpin transisi. Saat ini, Li memiliki pengaruh besar di Zhongnanhai, sementara Hu Chunhua mulai muncul kembali.
Di masa lalu, para penerus PKT biasanya ditentukan oleh elite partai, tetapi banyak dari mereka mengalami kegagalan dalam mencapai puncak kekuasaan. Misalnya, pilihan Mao Zedong, Liu Shaoqi, Lin Biao, Wang Hongwen, dan Hua Guofeng, tidak berhasil menjadi pemimpin utama.
Xi Jinping sendiri telah menyingkirkan mantan calon penerus, Sun Zhengcai, pada 2018 atas tuduhan korupsi, dan Hu Chunhua keluar dari pusat kekuasaan pada Kongres Nasional PKT ke-20.
Dengan munculnya ketidakpastian dan perebutan kekuasaan di internal partai, ada dugaan bahwa para petinggi PKT sedang berusaha untuk menentukan pengganti Xi secara diam-diam. Namun, jika tidak ada solusi yang jelas, perebutan calon pengganti dapat memperburuk konflik internal yang mungkin berdampak pada stabilitas PKT. (Hui)
Banjir Melanda Gurun Sahara, Air Muncul dari Bukit Pasir, Lebih dari 20 Orang Tewas
Baru-baru ini, badai langka menyebabkan banjir melanda beberapa bagian Gurun Sahara di tenggara Maroko, dengan air muncul dari bukit pasir dan menewaskan lebih dari 20 orang
Musim panas tahun ini, pemandangan menakjubkan terlihat di Gurun Sahara yang biasanya jarang hujan. Banjir akibat badai menerobos bukit pasir dan oasis, mengalir melalui benteng serta flora gurun, menciptakan laguna biru di antara pohon palem dan bukit pasir. Dilaporkan NTDTV.com, pada Senin (14/10/2024) menyebutkan hal ini memberikan jumlah air yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade di beberapa wilayah paling kering.
Pemerintah Maroko melaporkan bahwa banyak daerah biasanya menerima curah hujan tahunan kurang dari 250 milimeter, namun hujan selama dua hari berturut-turut pada September melebihi angka tersebut, dengan beberapa daerah mengalami banjir besar yang jarang terjadi. Desa Tagounite, sekitar 450 kilometer selatan ibu kota Rabat, adalah yang paling parah terdampak, dengan curah hujan lebih dari 100 milimeter dalam waktu 24 jam.
Citra satelit NASA menunjukkan banjir telah memenuhi Danau Iriki yang sudah kering selama 50 tahun, dengan pemandangan air muncul dari bukit pasir di beberapa tempat, bahkan daerah yang kering terendam banjir.
Di negara tetangga Aljazair, danau asin M’Zab juga jarang dipenuhi air, dan antara tahun 2000 hingga 2021 hanya terisi penuh sebanyak enam kali.
Di Maroko dan Aljazair, banjir akibat hujan deras ini telah menewaskan lebih dari 20 orang, merusak panen dan pemerintah mengalokasikan dana darurat untuk mengucurkan bantuan.
Kepala Badan Meteorologi Maroko, Houssin Youabbeb, menyatakan, “Sudah 30-50 tahun sejak kami mengalami hujan sebanyak ini dalam waktu singkat.” Ia menambahkan bahwa curah hujan langka ini dapat mengubah pola cuaca bahkan tahun mendatang, karena peningkatan kelembaban di udara bisa memicu lebih banyak badai.
Sebagian besar wilayah Maroko telah mengalami kekeringan selama enam tahun berturut-turut, memaksa para petani untuk bera dan membatasi pasokan air ke kota-kota dan desa-desa. Hujan lebat yang jarang terjadi telah membantu mengisi kembali permukaan air tanah di gurun, tetapi tidak dapat dipastikan seberapa besar pengaruhnya dalam mengurangi kekeringan. (Hui)
Israel Serang 240 Target di Lebanon dan Gaza, Desak Pasukan UNIFIL Ditarik
Militer Israel menyatakan bahwa pada Sabtu (12/10/2024) dalam putaran baru aksi militer, mereka menghancurkan sekitar 240 target, termasuk sasaran Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza. Pada Minggu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali mendesak pasukan sementara perdamaian PBB (The U.N. Interim Force in Lebanon- UNIFIL) untuk menarik diri dari zona konflik di Lebanon.
Yan Feng dan Yu Wei oleh New Tang Dynasty TV
Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa mereka terus menghancurkan infrastruktur militer di Lebanon Selatan.
Dalam sehari terakhir, puluhan anggota Hizbullah terbunuh dalam serangan artileri dan serangan udara yang menghancurkan lebih dari 200 sasaran militer Hizbullah, termasuk infrastruktur bawah tanah dan gudang senjata.
Sementara itu, militer Israel terus melancarkan operasi di berbagai lokasi di Jalur Gaza, menyerang sekitar 40 sasaran Hamas dan menewaskan puluhan militan.
Pada Minggu, militer Israel juga mengumumkan telah mencegat sekitar lima proyektil yang ditembakkan dari Lebanon.
Pada Sabtu, Israel menuduh Hizbullah menembakkan lebih dari 300 roket ke arah Israel pada hari yang merupakan hari paling suci dalam kalender Yahudi, yaitu Yom Kippur.
Di sisi lain, Hizbullah mengklaim telah melakukan serangkaian serangan roket terhadap posisi militer Israel, dan menyebutkan bahwa para pejuang bersenjata mereka bertempur dengan infanteri Israel yang berusaha memasuki Lebanon.
Pertempuran antara Israel dan Hizbullah juga berdampak pada pasukan perdamaian PBB yang ditempatkan di Lebanon, menyebabkan beberapa personel mengalami luka-luka.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Sekretaris Jenderal PBB untuk segera menarik pasukan sementara PBB dari wilayah berbahaya.
Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak sedang berperang dengan rakyat Lebanon, melainkan dengan Hizbullah, sebuah organisasi teroris Iran yang menguasai Lebanon. Dia menyatakan bahwa penolakan PBB untuk menarik pasukan perdamaian menjadikan mereka sebagai perisai manusia dan sandera bagi Hizbullah.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, juga menyampaikan kepada Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bahwa Israel akan terus mengambil langkah-langkah untuk menghindari terjadinya cedera pada pasukan perdamaian. (Hui)
Serangan Drone Hizbullah di Israel Utara, Lebih dari 60 Orang Terluka
Pada 13 Oktober 2024, kota Binyamina di Israel utara diserang oleh drone, menyebabkan lebih dari 60 orang terluka. Bahkan, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Walaupun Israel memiliki sistem pertahanan udara yang canggih, serangan ini menjadi paling banyak yang menimbulkan korban terluka dalam setahun terakhir sejak konflik dimulai. Insiden ini tergolong langka. Hizbullah mengakui bertanggung jawab atas serangan yang terjadi
New Tang Dynasty TV
Mengutip laporan dari kantor berita AFP melalui Central News Agency, Hizbullah, sebuah organisasi politik dan militer Syiah asal Lebanon yang didukung oleh Iran, menyatakan bahwa pada 13 Oktober malam, mereka melancarkan serangan drone di sebuah kamp pelatihan di Binyamina, yang terletak di selatan Haifa.
Serangan drone ini merupakan tanggapan atas serangan udara Israel pada 10 Oktober yang menargetkan daerah padat penduduk di Basta dan Nweiri, pusat kota Beirut, Lebanon, yang menewaskan 22 orang.
Organisasi penyelamat sukarela Israel, United Hatzalah, melalui pernyataan di halaman Facebook-nya menyatakan bahwa tim ambulans mereka membantu lebih dari 60 korban dengan berbagai tingkat luka, mulai dari kondisi kritis, luka parah, luka sedang, hingga luka ringan.
Menurut Associated Press, meskipun Israel memiliki sistem pertahanan udara yang canggih, situasi di mana banyak orang terluka akibat serangan drone atau roket sangat jarang terjadi.
Belum diketahui apakah korban adalah anggota militer atau warga sipil, dan juga tidak jelas bagian mana yang terkena serangan drone.
Departemen Pertahanan AS sebelumnya menyatakan akan mengerahkan sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) dan personel militer terkait ke Israel, guna membantu sekutu ini melindungi diri dari potensi serangan rudal Iran.
THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap bagi Patriot, yang mampu menargetkan sasaran dengan jangkauan 150 hingga 200 kilometer, memberikan perlindungan di wilayah yang lebih luas. (Hui)
Di Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2024, Pepsodent sebagai Official Oral Care Partner Dukung Senyum Sehat Timnas Sepak Bola Indonesia
Surabaya – Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) kembali menyelenggarakan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN). Di kota Surabaya, BKGN 2024 digelar di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Nala Husada Universitas Hang Tuah (UHT) pada 15 – 17 Oktober 2024 dengan mengangkat tema “Berani Unjuk Gigi, Dukung Senyum Indonesia Lebih Kuat”. Program ini kembali memberikan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis disertai layanan konsultasi gigi online “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang kini dilengkapi dengan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan. Selain itu, di BKGN 2024 Pepsodent juga mengumumkan dukungannya selaku Official Oral Care Partner Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.
drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, “Kami bersyukur bahwa perjalanan panjang BKGN telah berkontribusi mendorong masyarakat menyikat gigi di waktu yang tepat – setelah makan dan sebelum tidur, serta meningkatkan kesadaran untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Pencapaian ini menjadi landasan kuat untuk memberikan dampak yang lebih luas; mengajak seluruh masyarakat berani unjuk gigi dengan senyum Indonesia yang lebih kuat,” lanjut drg. Mirah.
Misalnya di daerah Jawa Timur, seiring pelaksanaan BKGN, jumlah masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat telah meningkat lebih dari dua kali lipat, yaitu dari 1,8% (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2018) menjadi 4,1% (Survei Kesehatan Indonesia/SKI 2023). Selain itu, jika Riskesdas 2018 melaporkan 95,7% masyarakat Jawa Timur tidak berkonsultasi ke dokter gigi selama 1 tahun, di SKI 2023 angka ini menunjukkan perbaikan menjadi 91,9%. Hal tersebut juga tercermin di RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah, dimana di 2023 tercatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien hingga 85% dibandingkan 2022. Berbagai perbaikan ini akhirnya berhasil menurunkan jumlah penderita gigi berlubang di Jawa Timur, yaitu dari 42,40% (Riskesdas 2018) menjadi 38,6% (SKI 2023).
Mendorong perubahan positif tersebut, sejak 2020 BKGN didukung dengan layanan konsultasi gigi online “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang mudah diakses melalui QR code di kemasan pasta gigi Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang. Didukung keahlian ribuan dokter gigi dari PDGI, AFDOKGI dan ARSGMPI, lebih dari 140.000 masyarakat telah menggunakan layanan ini.
drg. Mirah menerangkan, “Guna memberikan pengalaman dan manfaat yang lebih maksimal, di BKGN 2024 Pepsodent semakin melengkapi layanan ini dengan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan; diawali dengan kehadiran Hamish Daud yang menyapa nama pengguna secara virtual, dilanjutkan ke screening awal kesehatan gigi dan mulut yang diproses dan dihasilkan melalui teknologi AI. Berbekal hasil screening ini, pengguna akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter gigi yang tersedia via chat maupun video call.”
Saat ini Indonesia adalah negara dengan pengguna AI tertinggi ketiga di dunia[1], sehingga Pepsodent percaya inovasi ini akan semakin membawa excitement tersendiri bagi masyarakat sekaligus menghilangkan stigma bahwa berkonsultasi ke dokter gigi adalah hal yang menakutkan.
Tidak hanya bagi penggunanya, layanan berbasis AI ini juga berguna bagi para dokter gigi. Laksamana Pertama TNI (Purn.) Dr. Nora Lelyana, drg., M.HKes., FICD. selaku Dekan FKG Universitas Hang Tuah menjelaskan, “Layanan konsultasi online berbasis AI sangat bermanfaat di bidang kedokteran gigi karena mampu menjadi perangkat edukasi kesehatan gigi dan mulut, berfungsi sebagai tahap screening, hingga menghasilkan rujukan untuk perawatan ke fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, untuk kegiatan promotif preventif dengan jangkauan yang masif seperti BKGN 2024, layanan yang dilengkapi teknologi Pepsodent AI Denta-Scan menjadi sangat strategis dilakukan dan dapat mendorong masyarakat untuk lebih rutin berkonsultasi ke dokter gigi.”
Dr. Widyastuti, drg., Sp.Perio selaku Direktur RSGMP Nala Husada menanggapi, “Konsultasi gigi online menggunakan teknologi Pepsodent AI Denta-Scan adalah langkah awal, diperlukan akses agar masyarakat dapat menindaklanjuti permasalahan gigi dan mulut mereka ke dokter gigi secara langsung – seperti yang hari ini tersedia di BKGN 2024. Dengan target menjangkau hampir 1.000 pasien, RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuahsiap memberikan layanan lanjutan secara gratis dengan fasilitas yang sangat memadai dan terakreditasi secara nasional. Layanan ini meliputi pencabutan tanpa komplikasi, pembersihan karang gigi atau scaling, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride.”
Selain itu, didukung 70 PDGI Cabang, BKGN 2024 juga akan memberikan edukasi, pemeriksaan dan perawatan gigi gratis melalui Program Sekolah – termasuk bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, para siswa Sekolah Sepak Bola, dan anak yatim/piatu di berbagai penjuru Indonesia. Tak kalah istimewa, di BKGN 2024 Pepsodent turut mengumumkan kolaborasinya sebagai Official Oral Care Partner Tim Nasional Sepak Bola Indonesia.
Faktanya,kondisi kesehatan gigi dapat sangat mempengaruhi kenyamanan, rasa percaya diri, dan performa atlet sepak bola. Studi terhadap 187 pemain sepak bola profesional di Inggris menemukan bahwa 37% pemain memiliki karies gigi aktif, 53% mengalami erosi gigi, dan 5% menderita penyakit periodontal yang tidak dapat disembuhkan. Akibatnya, 45% merasa terganggu dengan kondisi ini, dan 27% melaporkan dampak negatif terhadap kualitas hidup ataupun performa di lapangan. Sebagai langkah pencegahan, studi ini juga mengungkapkan pentingnya pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara rutin bagi para pemain sepak bola.
Apakah Perang Timur Tengah Ke-6 Sudah Berkobar?
oleh Yuan Jue
Pada 1 Oktober 2024, pertempuran sengit terjadi antara pasukan darat Israel yang menyeberang ke Lebanon dengan militan Hizbullah di bagian selatan Lebanon. Militer Israel menyebut serangan lintas batasnya sebagai “operasi terbatas, terlokalisasi, dan bertarget”, juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus berjuang untuk mencapai tujuan termasuk “memulihkan keamanan di Israel utara”.
Dari perspektif keseluruhan Timur Tengah terlihat bahwa operasi pembersihan Israel terhadap Hamas di Gaza belum berakhir, kini Israel harus menghadapi serangan dari Iran dan kelompok bersenjata Houthi.
Jadi, Israel telah terlibat perang habis-habisan dengan negara-negara tetangga. Beberapa media bahkan menulis artikel yang menyebutkan bahwa Perang Timur Tengah ke-6 sudah berkobar. Benarkah demikian? Penulis mencoba untuk menganalisanya dari beberapa aspek.
Sejak Perang Timur Tengah pertama (atau Perang Pembebasan) yang pecah di hari kedua setelah Negara Israel berdiri pada 14 Mei 1948, hingga pecahnya Perang Timur Tengah ke-5 pada 6 Juni 1982 (juga dikenal sebagai Perang Lebanon), tentara Israel selalu berperang melawan kekuatan penuh dari pertahanan nasional negara-negara Arab.
Tetapi kali ini, baik Hamas, Houthi di Yaman, maupun Hizbullah di Lebanon, tidak satu pun yang mewakili kekuatan pertahanan nasional dari negara mereka. Wilayah kendali Hamas terbatas hanya pada wilayah Gaza Palestina, dan Hizbullah hanya menguasai Lebanon selatan. Hamas, Houthi, dan Hizbullah semuanya dianggap organisasi teroris oleh negara-negara arus utama.
Ketika Israel berperang melawan organisasi-organisasi ini, tidak hanya kekuatan pertahanan nasional negara tempat mereka berada tidak memberikan dukungan militer, tetapi negara-negara Arab lainnya juga tidak bersedia menginvestasikan pasukan untuk berpartisipasi dalam perang. Hal ini sangat berbeda dengan perang di Timur Tengah sebelumnya, Dimana beberapa negara Arab bergabung secara menyeluruh untuk melawan Israel.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan teroris yang brutal dan tidak manusiawi terhadap warga sipil dan pangkalan militer Israel, hal ini membuat Israel mendapat dukungan moral dari sejumlah negara untuk menyerang balik Hamas. Fatah, yang juga merupakan bagian dari Otoritas Palestina, tidak memberikan bantuan kepada Hamas.
Negara-negara Arab lainnya hanya mengutuk secara moral tetapi tidak mengambil tindakan militer terhadap Israel. Misalnya, Mesir membangun tembok pemisah di perbatasan untuk mencegah para pengungsi Gaza yang juga sama-sama orang Arab memasuki Mesir.
Pelatihan militer dan dukungan senjata yang diterima Hamas dan Hizbullah lebih banyak datang dari Iran, yang ingin memanfaatkan situasi yang kacau untuk memperluas pengaruhnya demi mendapatkan kendali di Timur Tengah, dibandingkan dari negara-negara Arab lainnya.
Model pembangunan negara-negara Arab saat ini lebih terdiversifikasi. Kekuatan regional seperti Mesir, Arab Saudi, dan Irak cenderung memilih kestabilan situasi dan memiliki lebih banyak energi untuk mengembangkan perekonomian mereka. Mesir yang merupakan negara tertua di kawasan itu telah menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Suriah terlalu sibuk untuk mengurus dirinya sendiri karena perang saudara.
Ketegangan hubungan antara Arab Saudi dan Israel telah mereda dan terlihat ada tanda-tanda terjalinnya hubungan diplomatik yang normal, agar mereka dapat memiliki lebih banyak energi untuk menghadapi Iran, yang terus memperluas pengaruhnya. Mereka tidak mau terlibat dalam konflik militer dengan Israel.
Dunia Arab kini kekurangan figur-figur yang berkekuatan militer dan politik seperti Nasser di Mesir dan Saddam Hussein di Irak untuk mempersatukan negara-negara Arab dalam konfrontasi mereka dengan Israel. Inilah sejumlah perbedaan situasi dibandingkan dengan perang-perang di Timur Tengah sebelumnya.
Iran, yang bukan negara Arab tetapi menganut Islam, memiliki eksistensi istimewa di Timur Tengah. Sebagai negara teokratis dengan 90% Muslim Syiah, Iran telah mendukung Suriah, Hizbullah, dan Hamas melalui perang proksi, dan terus berusaha untuk memperluas pengaruhnya demi mendapatkan kendali di dunia Islam.
Selama perang Hamas-Israel, Korps Garda Revolusi Islam Iran melancarkan serangan drone dan rudal terhadap Israel melalui pangkalan militernya di Suriah. Pada 27 September tahun ini, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan wakil komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran tewas dalam serangan mendadak oleh tentara Israel.
Pada 1 Oktober, Iran melancarkan lebih dari 100 serangan rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan, memaksa ribuan warga bersembunyi di tempat perlindungan serangan udara. Meski begitu, penulis tetap berpendapat bahwa mustahil terjadi perang besar-besaran antara Israel dan Iran. Dari sudut pandang geografis, kedua negara tersebut terpisah ribuan mil, dan Yordania dan Irak berada di tengah-tengahnya yang menjadi hambatan.
Lagi pula kekuatan angkatan laut dan udara kedua negara belum cukup untuk mencapai wilayah pihak lain. Sebagian besar negara Arab tidak mendukung tindakan Iran di Timur Tengah dan khawatir dengan semakin besarnya pengaruh Iran. Serangan balasan rudal Iran ke Israel pada 1 Oktober bahkan terlebih dahulu diberitahukan kepada sekutu terbesar Israel, Amerika Serikat.
Sehingga militer Israel mampu melakukan pencegatan dengan mengirim sistem Iron Dome untuk meminimalisasi jumlah korban jiwa. Penulis menilai bahwa serangan balasan tersebut tak lain cuma sebuah tanggapan simbolis terhadap pembunuhan pemimpin Hizbullah beberapa hari sebelumnya.
Teknologi tinggi telah mengubah cara peperangan modern. Dalam perang di Timur Tengah sebelumnya, Israel belum pernah kalah, bahkan meraih keunggulan yang lebih besar setiap kali berperang. Dalam perang udara di Lembah Bekaa antara Israel dan Suriah tahun 1982, Israel berhasil menciptakan total kemenangan sebesar 82:0. Ini adalah sebuah keajaiban dalam sejarah pertempuran udara dunia.
Setelah itu, negara-negara Arab terpaksa mengakui adanya kesenjangan kekuatan militer dengan Israel, oleh sebab itu mereka tidak lagi berniat untuk melancarkan perang Timur Tengah berskala besar. Perang Timur Tengah yang terjadi sebelumnya semua berlatar belakang Perang Dingin. Kedua kubu yang berperang masing-masing mendapat dukungan dari negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Pola Perang Dingin tidak lagi ada pasca disintegrasinya Uni Soviet pada tahun 1991. Meski Rusia kini masih memberikan dukungan finansial dan militer kepada Iran, namun sudah sangat terbatas karena terjebak dalam perang dengan Ukraina.
Melalui operasi pemenggalan kepala yang ditargetkan, militer Israel berhasil membunuh Ketua Politbiro Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang secara efektif telah menghalangi dan membendung kekuatan musuh serta mencapai tujuan operasi militernya.
Saat ini, Hamas telah terkepung seluruhnya di wilayah kecil Gaza, dan Hizbullah juga menderita pukulan berat, sehingga sulit untuk melanjutkan serangan besar-besaran terhadap Israel dalam waktu singkat. Tujuan utama dan pasti dari operasi militer Israel adalah melenyapkan kekuatan proksi Iran di Timur Tengah seperti Hamas dan Hizbullah, agar mereka tidak lagi melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.
Hingga tulisan ini dibuat, sedikitnya 6 orang warga Israel tewas dalam serangan rudal Iran dan terorisme domestik. Dapat diperkirakan bahwa Israel, negara yang tidak banyak mengeluarkan kata-kata kasar, tidak akan menyerah.
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan : “Malam ini Iran telah membuat kesalahan besar – Ia harus menanggung akibatnya”. Saat ini, Angkatan Udara Israel telah dikirim untuk menyerang Iran yang jaraknya ribuan mil. Situasi di Timur Tengah telah berubah dari perang proksi menjadi konfrontasi langsung antara Israel dan Iran.
Mari kita tunggu dan lihat apakah hal ini akan berubah menjadi perang Timur Tengah skala penuh di hari-hari mendatang ! (Lin)