Home Blog Page 404

Pemburu UFO Beralih ‘Mencari di Bawah Air’ Setelah Klaim Pertemuan Laut Dalam dengan Pesawat Alien

EtIndonesia. Pemburu UFO melakukan pencarian mereka dari langit ke laut dalam setelah seorang profesor mengklaim bahwa dia secara tak terduga bertemu dengan beberapa bentuk pesawat asing di bawah air.

Penyelidik UFO kini sedang menyelidiki USO – benda tak dikenal di bawah air – yang dapat bergerak dengan kecepatan 3.330mph di bawah air.

Profesor Bob McGwire memperkirakan dia bertemu pesawat asing di laut dalam saat berada di kapal selam.

Bob, yang sedang melakukan pekerjaan rahasia di USS Hampton, mengatakan: “Kami sedang dalam perjalanan dan tiba-tiba saya mendengar suara. Sungguh aneh dan jelas bahwa ada sesuatu yang terjadi di dekat kami.”

Menurut sonar kapal selam, objek tersebut bergerak lebih cepat dari kecepatan suara.

Bob, dari Virginia Tech dan Institute for Defense Analyses di AS, merahasiakan detail pertemuan dekatnya selama 30 tahun, namun kini dia telah menceritakannya kepada Unidentified Anomalous Phenomenon Society.

Profesor itu menambahkan: “Adalah hak saya untuk memberi tahu siapa pun yang saya inginkan.” (yn)

Sumber: dailystar.co.uk

Kaki Gajah Chernobyl: Pengingat Mematikan Akan Bencana Nuklir

EtIndonesia. Pada dini hari tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan salah satu kecelakaan nuklir paling dahsyat dalam sejarah – bencana Chernobyl. Ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina melepaskan bahan radioaktif dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya ke lingkungan, meninggalkan warisan kehancuran yang abadi.

Di antara sisa-sisa bencana yang menghantui adalah formasi mengerikan yang dikenal sebagai ‘Kaki Gajah Chernobyl’. Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu Kaki Gajah, maknanya, dan bahaya yang ditimbulkannya.

Kaki Gajah mengacu pada massa material padat yang sangat radioaktif yang terbentuk di bawah reaktor Chernobyl setelah kehancuran. Terdiri terutama dari bahan bakar nuklir yang dicairkan, beton, dan bahan lainnya, ia adalah massa padat berwarna gelap yang menyerupai kaki gajah yang terdistorsi dan cacat, sesuai dengan namanya. Pembentukan ini merupakan akibat dari panas hebat yang dihasilkan selama kecelakaan tersebut, yang menyebabkan inti meleleh dan menembus lantai gedung reaktor.

Kaki Gajah terletak di ruang bawah tanah di bawah reaktor, di dalam tempat yang dikenal sebagai “Sarkofagus” – sebuah struktur beton besar yang didirikan untuk menampung bahan radioaktif dan mencegah kontaminasi lebih lanjut.

Tingginya tingkat radiasi yang dipancarkan Kaki Gajah membuatnya sangat berbahaya untuk didekati. Paparan radiasi selama beberapa menit saja dapat berakibat fatal, dan bahkan paparan singkat pun dapat menyebabkan penyakit radiasi yang parah.

Radioaktivitas yang kuat di Kaki Gajah disebabkan oleh adanya isotop radioaktif yang sangat berbahaya, seperti uranium, plutonium, dan cesium-137. Isotop-isotop ini mempunyai waktu paruh yang panjang, yang berarti mereka tetap berbahaya dalam jangka waktu lama, sehingga menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Awalnya, Kaki Gajah mengeluarkan radiasi dalam jumlah yang sangat besar, mencapai tingkat 10.000 rontgen per jam. Sebagai gambaran, satu rontgen per jam dianggap berpotensi mematikan bagi manusia. Kaki Gajah mengandung radioaktif yang sangat tinggi sehingga para pekerja yang berusaha mendekatinya setelah bencana hanya dapat menghabiskan beberapa detik di sekitarnya sebelum akhirnya menderita penyakit radiasi akut.

Seiring berjalannya waktu, Kaki Gajah mengalami perubahan. Radioaktivitasnya secara bertahap menurun seiring dengan terjadinya peluruhan isotop. Namun, hingga saat ini, ia tetap menjadi salah satu objek paling berbahaya di Bumi. Perkiraan menunjukkan bahwa Kaki Gajah akan mempertahankan potensi radioaktifnya selama beberapa ribu tahun.

Arti penting dari Kaki Gajah Chernobyl terletak pada gambarannya tentang kekuatan destruktif yang sangat besar dari kecelakaan nuklir. Hal ini menjadi pengingat akan risiko yang terkait dengan energi nuklir dan pentingnya langkah-langkah keselamatan yang ketat dalam industri. Kaki Gajah juga melambangkan pengorbanan para pekerja pemberani yang menghadapi bahaya besar untuk membendung dampak bencana.

Meskipun Kaki Gajah masih tersembunyi di dalam Sarkofagus, para ilmuwan dan peneliti terus memantau tingkat radiasi dan mempelajari perilakunya. Data berharga yang dikumpulkan dari penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kita tentang kecelakaan nuklir, konsekuensi jangka panjangnya, dan pengembangan protokol keselamatan yang lebih baik.

Kesimpulannya, Kaki Gajah Chernobyl merupakan pengingat mengerikan akan konsekuensi bencana dari bencana Chernobyl. Massa bahan nuklir padat yang sangat radioaktif ini terus memancarkan tingkat radiasi yang berbahaya, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan manusia. Ini melambangkan bahaya yang terkait dengan kecelakaan nuklir dan menggarisbawahi perlunya kehati-hatian dan kewaspadaan ketika menangani energi nuklir. Kaki Gajah menjadi bukti suram atas warisan dahsyat yang ditinggalkan oleh bencana Chernobyl dan pentingnya pembelajaran dari tragedi tersebut untuk mencegah bencana serupa di masa depan. (yn)

Sumber: thoughtnova

Enki dan Enlil: Sejarah Terlarang Asal Usul Umat Manusia

EtIndonesia. Menurut teks Sumeria kuno, Anunnaki digambarkan sebagai “mereka yang turun dari surga”, mereka dianggap sebagai ras makhluk luar angkasa yang kuat yang diyakini berperan dalam penciptaan umat manusia ratusan ribu tahun yang lalu.

Anunnaki, yang disebut sebagai “mereka yang turun dari surga”, dianggap sebagai dewa utama oleh bangsa Sumeria kuno, Akkadia, Asyur, dan Babilonia, yang mendiami Mesopotamia, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Iran dan Irak.

Enki adalah dewa terkemuka dalam mitologi Sumeria dan pelindung kota Eridu. Menurut masyarakat Mesopotamia kuno, Eridu adalah kota pertama yang didirikan di dunia. Enki dikreditkan dengan penciptaan umat manusia dalam Epos Atrahasis, sebuah puisi epik Sumeria yang menceritakan kisah penciptaan dan Banjir Besar. Puisi tersebut menggambarkan bahwa manusia diciptakan untuk mengabdi kepada para dewa.

Ketika populasi manusia berkembang pesat dan masa hidup mereka panjang, dewa utama Enlil semakin terganggu oleh kebisingan dan keributan yang disebabkan oleh manusia. Dia memutuskan untuk mengirimkan berbagai bencana ke Bumi untuk mengurangi populasi. Dalam setiap kejadian, manusia meminta petunjuk kepada Enki tentang cara bertahan hidup dari bencana ini.

Enlil akhirnya memutuskan untuk memusnahkan seluruh umat manusia melalui banjir besar. Enki, yang tidak mampu mencegah rencana Enlil, turun ke Bumi untuk menyelamatkan Atrahasis, yang dianggapnya sebagai orang yang saleh. Enki menginstruksikan Atrahasis untuk membangun sebuah bahtera untuk menyelamatkan dirinya dari murka Enlil. Semua manusia lainnya binasa dalam banjir.

Setelah banjir, Enlil mengusulkan penciptaan ras manusia baru, namun kali ini dengan batasan tertentu. Keterbatasan tersebut antara lain kurang subur, umur lebih pendek, dan lebih rentan dibandingkan generasi manusia sebelumnya.

Planet Nibiru

Zecharia Sitchin, seorang penulis Azerbaijan, menyajikan sudut pandang alternatif tentang asal usul umat manusia dalam seri bukunya, “The Chronicles of the Earth.”

Zecharia Sitchin menafsirkan Anunnaki sebagai Astronot Kuno, dengan menyatakan bahwa “mereka yang datang dari surga” adalah ras makhluk luar angkasa yang memiliki kecerdasan superior yang memberikan pengetahuan astronomi, arsitektur, matematika, kedokteran, metalurgi, dan tulisan kepada bangsa Sumeria.

Menurut Sitchin, Homo Sapiens modern adalah hasil manipulasi genetik dan Anunnaki menciptakan bangsa Sumeria dengan menggabungkan DNA hominid dengan DNA mereka sendiri.

Zecharia Sitchin, seorang ahli bahasa kuno, menafsirkan kembali mitos penciptaan Bumi, mendasarkan interpretasinya pada puisi Babilonia Enuma Elish, yang ditemukan pada tablet tanah liat berbentuk paku dari perpustakaan raja Asiria Ashurbanipal di Niniwe. Dia mencatat kesamaan antara puisi ini dan kisah alkitabiah tentang Kejadian.

Menurut interpretasi Sitchin, Nibiru yang disebut sebagai “Planet Keduabelas” memiliki orbit elips memanjang dengan jangka waktu 3.600 tahun mengelilingi Matahari dan dihuni oleh makhluk mirip manusia.

Sitchin berpendapat bahwa salah satu dari dua bulan Nibiru mungkin bertabrakan dengan Tiamat, sebuah planet kuno antara Mars dan Jupiter, yang menyebabkan fragmentasinya, dengan satu bagian menjadi Bumi dan bulannya, dan bagian lainnya dikirim ke orbit baru jutaan tahun yang lalu. .

Sitchin lebih lanjut mengemukakan bahwa planet Nibiru sendiri kemudian bertabrakan dengan sisa pecahan Tiamat sehingga menyebabkannya pecah dan membentuk Sabuk Asteroid.

Dalam upaya mengatasi masalah yang mengganggu planet mereka, suku Nibiru mulai menjelajahi Tata Surya untuk mencari emas. Sekitar 450.000 tahun yang lalu, orbit Nibiru membawanya dekat dengan Bumi, dan beberapa individu dikirim ke planet kita melalui pesawat ruang angkasa.

Mereka mendirikan basis mereka di Mesopotamia kuno dan Afrika bagian selatan di mana mereka menemukan deposit emas yang signifikan dan mendirikan tambang untuk mengekstraksi mineral berharga. Namun, para pemimpin Nibiru tidak melakukan penambangan sendiri, melainkan mengirimkan Anunnaki untuk melaksanakan tugas tersebut.

Anunnaki adalah makhluk tinggi, lebih dari 10 kaki, dengan kulit putih, rambut panjang, dan janggut. Terlepas dari kemampuan fisik dan intelektual mereka, mereka diperlakukan sebagai pekerja paksa. Akibatnya, Anunnaki akhirnya memberontak terhadap atasan mereka, menuntut penciptaan makhluk yang lebih rendah untuk menggantikan mereka.

Suku Nibiru menerima permintaan Anunnaki dan memutuskan untuk menciptakan spesies baru dengan menggabungkan materi genetik mereka dengan materi genetik primata paling maju di Bumi.

Penciptaan manusia

Awalnya, Enki dan Ninmah, ilmuwan utama, menciptakan makhluk kuat dan besar untuk bekerja di tambang Anunnaki. Namun makhluk-makhluk ini tidak dapat bereproduksi, sehingga mereka harus terus diciptakan untuk mendapatkan produksi mineral yang optimal.

Enki dan Ninmah menciptakan beberapa versi makhluk hingga mereka menemukan satu yang dapat bereproduksi. Hal ini menyebabkan terciptanya spesies manusia pertama, Homo erectus.

Ketika Nibiru menjauh dari Bumi, beberapa “dewa” kembali ke planet asal mereka hingga akhir siklus 3.600 tahun (periode yang dikenal sebagai Sar bagi bangsa Sumeria). Sementara itu, sekelompok Anunnaki tinggal di Bumi untuk mengawasi tambang emas dan pekerja baru mereka.

Namun, manusia baru, yang diciptakan menurut gambar penciptanya, mulai mengalami konflik mengenai masalah duniawi, membentuk aliansi dan memberontak terhadap tuan mereka, serupa dengan konflik yang terjadi di antara para Anunnaki.

Banyak dari mereka berhasil melarikan diri dari tambang dan menjadikan diri mereka sebagai makhluk mandiri di tempat lain di Bumi, memulai cara hidup yang baru namun primitif. Setelah 3.600 tahun, siklus orbit selesai kembali, Nibiru mendekati Bumi sekali lagi, dan para pemimpin Anunnaki kembali, namun mendapati bahwa situasinya sekali lagi menjadi tidak terkendali.

Mereka menghukum Anunnaki dengan menyuruh mereka bekerja di pertambangan sekali lagi. Dalam kunjungan singkatnya, mereka memulai eksperimen baru untuk menciptakan ras pekerja yang lebih unggul. Oleh karena itu, kepala ilmuwan Enki dan dokter Ninti menggunakan manipulasi genetik dan fertilisasi in-vitro untuk merancang spesies baru dengan kemampuan kognitif lebih besar, mampu berpikir, berbicara dan bereproduksi, sehingga menciptakan Homo Sapiens.

“Laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka, dan Dia memberkati mereka, dan menamakan mereka dengan nama Adam, pada hari mereka diciptakan.” Kejadian 5:2.

Oleh karena itu, istilah Ibrani Adam tidak mengacu pada seseorang secara individu, melainkan mengacu pada kelompok awal manusia yang disebut Adamites atau “mereka yang berasal dari bumi”.

Menurut Sitchin, teks-teks kuno menunjukkan bahwa “dewa” ini memandu perkembangan peradaban Sumeria dan bahwa monarki manusia didirikan untuk menjadi penghubung antara umat manusia dan Anunnaki.

Setelah penciptaan manusia, satu masalah besar masih tersisa: makhluk humanoid lain yang melarikan diri dan menyebar ke sebagian besar dunia. Solusinya adalah banjir besar akibat gangguan pada Tata Surya yang berlangsung sekitar 12.000 tahun.

Anunnaki kemudian memutuskan untuk meninggalkan planet ini dan membiarkan seluruh penghuninya musnah akibat banjir, namun Enki, percaya bahwa ciptaannya baru-baru ini terlalu unik dan sempurna, memilih untuk membantu dan menyelamatkan manusia dengan menginstruksikan Atrahasis untuk membangun sebuah bahtera besar, di sebuah cerita yang mencerminkan kisah alkitabiah tentang Nuh.

Menurut Zecharia Sitchin, kunjungan terakhir Nibiru terjadi pada tahun 556 SM, dan mengingat orbitnya yang berusia 3.600 tahun, diperkirakan akan kembali pada Milenium Ketiga. Namun, ia percaya bahwa Anunnaki mungkin tiba lebih cepat, antara tahun 2090 dan 2370, dan kedatangan mereka akan bertepatan dengan transisi astrologi dari Zaman Pisces ke Zaman Aquarius.(yn)

Sumber: thoughtnova

Analisa Para Ahli : 6 Alasan Mengapa Banyak Pejabat Tinggi Militer Tiongkok Anti-Xi Jinping

0

NTD

Kabar soal pergantian pimpinan militer Tiongkok dari Menhan sampai Angkatan Roket masih terus berlanjut. Baru-baru ini, 9 orang jenderal militer lagi telah dilengserkan dari kedudukan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak orang dalam kalangan militer Tiongkok yang tidak sejalan dengan Xi Jinping. Beberapa analis menyebutkan : Xi Jinping sedang menghadapi krisis loyalitas dari pejabat yang paling parah saat ini.

Sejak akhir Agustus 2023, Li Shangfu, Menteri Pertahanan Tiongkok tidak pernah lagi muncul di berita utama Tiongkok. Akan tetapi, secara tiba-tiba pada 24 Oktober beredar berita resmi bahwa Li Shangfu telah dicopot dari jabatannya sebagai Anggota Dewan Negara, Menteri Pertahanan, dan anggota Komisi Militer Pusat.

Pada 27 Desember 2023, Wu Yansheng, Ketua Dewan China Aerospace Science and Technology Corporation, Liu Shiquan, Ketua Dewan China Ordnance Industry Corporation, dan Wang Changqing, Wakil Direktur Umum China Aerospace Science and Technology Corporation, dicopot dari kedudukan mereka sebagai anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok.

Selama gelombang operasi pembersihan ini, Pasukan Roket dan departemen peralatan Partai Komunis Tiongkok menjadi “daerah yang paling terkena dampaknya.”

Pada 29 Desember malam, Letjen. Zhang Zhenzhong, Wakil Kepala Staf Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat, Letjen. Zhang Yulin, mantan Wakil Direktur Departemen Pengembangan Peralatan dari Komisi Militer Pusat, Mayjen. Rao Wenmin, Wakil Direktur Departemen Pengembangan Peralatan Komisi Militer Pusat, Letjen. Ju Xinchun, Wakil Komandan Komando Teater Selatan, Jenderal Ding Laihang, mantan Komandan Angkatan Udara, Mayjen. Lu Hong, Direktur Departemen Peralatan Angkatan Roket, Jenderal Li Yuchao, mantan Komandan Angkatan Roket, Letjen. Li Chuanguang, Wakil Komandan Angkatan Roket, dan Jenderal Zhou Yaning, mantan Komandan Angkatan Roket diberhentikan atau dicabut kualifikasinya sebagai anggota Kongres Rakyat Nasional.

Lima dari sembilan orang di atas berasal dari Angkatan Roket : Li Yuchao, Zhou Yaning, Li Chuanguang, Lu Hong, dan satunya adalah mantan Wakil Komandan Angkatan Roket Zhang Zhenzhong.

Meski pihak berwenang PKT tidak menjelaskan alasan memberhentikan para pemimpin militer tersebut, tetapi media Hongkong memberitakan, bahwa para pentolan militer yang dihukum ini terlibat dalam kasus korupsi pengadaan peralatan militer, termasuk Li Shangfu. Laporan menyebutkan bahwa besar kemungkinan masih akan muncul lagi sejumlah personel militer lainnya yang diduga terlibat dalam kasus ini. 

Meskipun Li Shangfu tidak berasal dari Angkatan Roket yang dibentuk atas gagasan Xi Jinping, tetapi ia pernah menjabat sebagai wakil menteri dan kepala staf Departemen Persenjataan Umum Komisi Militer dan Pasukan Pendukung Strategis. Wei Fenghe, komandan pertama Angkatan Roket Tiongkok dan mantan Menteri Pertahanan, sejak kedudukannya digantikan oleh Li Shangfu pada bulan Maret 2023, ia “entah di mana”, karena tidak pernah lagi muncul di pemberitaan.

Selain itu, Yuan Jie, Ketua China Aerospace Science and Industry Corporation, dan Chen Guoying, Manajer Umum Ordnance Equipment Group, juga telah hilang dari pemberitaan selama berbulan-bulan, dan baru saja terdengar berita bahwa keduanya sudah ditahan untuk menjalani pemeriksaan pihak berwenang.

Wang Youqun, mantan pejabat Komisi Pusat Inspeksi Disiplin dan pakar masalah Tiongkok, dalam sebuah artikelnya yang diterbitkan “The Epoch Times” pada 30 Desember menyebutkan, bahwa pemecatan kesembilan pemimpin militer senior PKT sebagai anggota  Kongres Rakyat Nasional Tiongkok menunjukkan bahwa ada banyak orang di kalangan militer Tiongkok yang anti-Xi Jinping.

Wang Youqun menjelaskan bahwa orang-orang di kalangan militer Tiongkok yang menentang Xi terbagi ke dalam 6 kelompok : Pertama, kelompok jenderal senior yang secara pribadi dipromosikan dan dipekerjakan kembali oleh Xi. Kedua, kelompok dari 170 lebih orang pemimpin senior militer yang sedang menjalani pemeriksaan sebelum Kongres Nasional ke-20. Ketiga, kelompok jenderal senior yang dipromosikan Jiang Zemin, Xu Caihou dan Guo Boxiong yang masih ditahan tetapi pengusutannya terhenti. Keempat, kelompok jenderal dari Putra Mahkota Partai yang menentang Xi. Kelima, kelompok jenderal senior yang memiliki pemikiran masing-masing. Dan keenam, kelompok pimpinan yang bertanggung jawab terhadap industri militer Tiongkok.

Mengenai mengapa ada begitu banyak orang di kalangan militer Tiongkok yang anti-Xi, Wang Youqun mengungkapkan ada 6 alasan utama : Pertama, sebelum berkuasa, Xi hanyalah seorang pejabat dengan prestasi politik yang pas-pasan. Tetapi baru 11 tahun berjalan ia telah dipuji setinggi langit oleh para penjilatnya. Berapa banyak orang yang mau yakin secara tulus ? Jelas sangat sedikit.

Alasan kedua, gerakan pembersihan yang dilakukan Xi Jinping terhadap begitu banyak pemimpin senior militer telah secara langsung berdampak terhadap kepentingan vital mereka. Para anggota keluarga, kerabat dan teman serta bos yang berada di belakang dari para jenderal senior yang diperiksa ini, jelas sangat membenci Xi dan mungkin ingin membunuh Xi dan keluarganya.

Ketiga, selama Xi Jinping berkuasa selama 11 tahun, ternyata urusan dalam dan luar negeri Tiongkok menjadi berantakan, kacau balau.

Keempat, Xi yang memiliki watak curiga terhadap orang lain, menjadi dorongan bagi dirinya untuk melakukan perombakan (reshuffle). Misalnya, terjadi 4 kali penggantian komandan di Komando Teater Barat dalam setahun —Zhao Zongqi, Zhang Xudong, Xu Qiling, dan Wang Haijiang. Hal ini menunjukkan bahwa jenderal senior yang benar-benar dapat dipercaya oleh Xi amat sedikit.

Kelima, Xi Jinping tidak memiliki landasan yang kuat di bidang militer. Jadi pimpinan militer berpangkat tinggi yang dipromosikan oleh Xi itu hanyalah orang-orang yang telah melakukan apa yang disukai Xi sehingga pangkat dan kekayaan mereka kini membumbung. Mereka bukan orang yang benar-benar setia kepada Xi. Apalagi Xi Jinping telah membuat negara ini menjadi kacau balau di dalam dan luar negeri.

Keenam, dan poin yang paling kritis, kampanye anti-korupsi yang digelar Xi Jinping sebenarnya bukanlah kampanye untuk anti-korupsi, namun merupakan sebuah upaya untuk menghentikan pertikaian sambil melindungi partai dari kejatuhannya.

Wang Youqun menjelaskan bahwa setelah kampanyekan ganyang korupsi berlangsung selama 10 tahun, ternyata sekelompok jenderal senior yang dipromosikan dan dipercaya menduduki jabatan penting di Angkatan Roket Tiongkok yang dibentuk sendiri oleh Xi Jinping juga bergabung dalam barisan anti-Xi. Hal ini menunjukkan bahwa kendali Xi Jinping terhadap militer masih sangat rapuh.

Wang Youqun mengatakan, pembersihan yang dilakukan Xi terhadap Angkatan Roket Tiongkok hanyalah awal dari pembersihan dalam tubuh “Tentara Keluarga Xi”, tentunya hal itu tidak akan berhenti sampai di sini. Yang pada akhirnya, Xi Jinping sendiri yang harus menanggung akibatnya, yaitu ditinggalkan oleh pengikut.

Mengenai pembersihan dalam kalangan pejabat tingkat tinggi militer Tiongkok, Miles Yu, Direktur China Center di Hudson Institute, sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat, baru-baru ini mengatakan kepada “The Epoch Times”, bahwa bagi seseorang yang semakin ingin menjadi diktator, maka semakin merasakan bahwa stabilitas politik yang nyata kurang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu Xi Jinping perlu terus-menerus melakukan pembersihan sampai dirinya benar-benar yakin. “Dia sebenarnya tidak percaya pada dirinya sendiri, jadi orang-orang yang berada di bawahnya sepertinya berjiwa pemberontak”, katanya.

Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum di Australia yang akrab dengan sistem PKT, mengatakan kepada “The Epoch Times”, bahwa alasan mendasar mengapa para jenderal ini disingkirkan bukanlah karena membocorkan rahsia negara atau kasus korupsi, namun karena jauh di lubuk hati para pejabat senior itu tidak sependapat dengan kebijakan Xi, sehingga bersikap antipati.

Yuan Hongbing mengatakan ini adalah krisis politik terbesar yang dihadapi Xi Jinping. Xi sendiri mungkin menganggap orang-orang yang dipromosikan itu semuanya adalah orang-orang yang bermuka dua, oleh karena itu cakupan pembersihan perlu terus diperluas, mulai dari Angkatan Roket hingga Angkatan Udara, Pasukan Pendukung Strategis, dan sistem industri militer.  “Ini membuat Xi panik sendiri,” katanya.

Yuan Hongbing berpendapat bahwa pembersihan besar-besaran di Angkatan Roket yang didirikannya, akan membuat militer dan seluruh birokrasi semakin tidak loyal, dan ketidakpuasan pejabat terhadap Xi Jinping akan terus meningkat, sehingga menjadi ancaman besar bagi kediktatorannya. (sin)

Saat Pandemi Merebak, Ini Cara Mendisinfeksi Telepon Seluler Anda

0

Visiontimes.com- Menurut laporan Wall Street Journal, sebuah penelitian menemukan bahwa Coronavirus Komunis Tiongkok  atau yang disebut sebagai virus wuhan dapat bertahan pada plastik atau stainless steel hingga 72 jam, serta dapat bertahan di atas kardus dan logam selama 4 jam. 

Penelitian Jerman juga menemukan bahwa virus tersebut dapat berada pada logam, kaca, atau bahan plastik selama 2 jam hingga 9 hari.

 Ini berarti bahwa jika telepon seluler yang digunakan setiap hari tidak disterilkan dengan benar, maka pengguna melanggar pekerjaan pencegahan epidemi.

Menanggapi pandemi, Apple secara resmi memastikan bahwa pengguna dapat menggunakan 70% isopropil alkohol atau larutan alkohol 70% sebagai desinfektan untuk membersihkan iPhone.

Selain itu, Apple juga menganjurkan menggunakan tisu basah merek Clorox yang digunakan di Amerika Serikat untuk mendesinfeksi iPhone, iPad, atau Mac. 

Saat membersihkan perangkat elektronik, hanya boleh menggunakan sehelai kain yang lembut tanpa serat. Handuk, kertas toilet, atau produk yang menimbulkan efek pembersihan abrasif adalah tidak dianjurkan. 

Ingatlah untuk tidak memasukkan perangkat elektronik ke dalam air atau membiarkan uap air menembus ke dalam lubang, dan jangan pernah menyemprotkan alkohol langsung pada perangkat elektronik.

Samsung dan Google juga mengumumkan cara untuk membersihkan telepon selulernya. Samsung menunjukkan bahwa sebelum desinfeksi, pengguna harus mematikan telepon selulernya dan menyingkirkan kabel yang terhubung, lalu bersihkan dengan kain yang serupa untuk membersihkan lensa kamera.

Pelarut yang disarankan mencakup air bersih, hidrogen peroksida (50-80 ppm), alkohol, dan 70% isopropil alkohol. Tidak dianjurkan untuk menyemprot pelarut langsung ke produk untuk dibersihkan.

Sedangkan untuk telepon seluler Pixel, Google menyarankan desinfektan dengan larutan isopropil alkohol 70% atau alkohol 70%. Sebelum desinfeksi, pengguna harus terlebih dahulu mematikan telepon seluler, mencabut kabel pengisian daya, dan kemudian bersihkan dengan kain lembut bebas serabut. 

Namun, Google juga mengingatkan pengguna bahwa jika ada debu atau noda pada telepon seluler, pengguna harus menghilangkan debu atau noda tersebut dengan kain kering sebelum mengoleskan pelarut. 

Untuk menghilangkan noda di bagian belakang tutup telepon seluler, oleskan sedikit sabun; Google juga menyarankan menggunakan kain lensa kacamata untuk membersihkan layar telepon Pixel.

Tampaknya sebagian besar produsen telepon seluler secara luas, sepakat mengenai cara membersihkan peralatan elektronik pribadi untuk menghentikan peralatan elektronik pribadi agar tidak menularkan virus Komunis Tiongkok.

Keterangan Gambar: Ilustrasi ( network)

(Vivi/asr)

Saat Pandemi Merebak, Ini Cara Mendisinfeksi Telepon Seluler Anda

0

Visiontimes.com- Menurut laporan Wall Street Journal, sebuah penelitian menemukan bahwa Corona virus Komunis Tiongkok  atau yang disebut sebagai virus wuhan dapat bertahan pada plastik atau stainless steel hingga 72 jam, serta dapat bertahan di atas kardus dan logam selama 4 jam. 

Penelitian Jerman juga menemukan bahwa virus tersebut dapat berada pada logam, kaca, atau bahan plastik selama 2 jam hingga 9 hari.

 Ini berarti bahwa jika telepon seluler yang digunakan setiap hari tidak disterilkan dengan benar, maka pengguna melanggar pekerjaan pencegahan epidemi.

Menanggapi pandemi, Apple secara resmi memastikan bahwa pengguna dapat menggunakan 70% isopropil alkohol atau larutan alkohol 70% sebagai desinfektan untuk membersihkan iPhone.

Selain itu, Apple juga menganjurkan menggunakan tisu basah merek Clorox yang digunakan di Amerika Serikat untuk mendesinfeksi iPhone, iPad, atau Mac. 

Saat membersihkan perangkat elektronik, hanya boleh menggunakan sehelai kain yang lembut tanpa serat. Handuk, kertas toilet, atau produk yang menimbulkan efek pembersihan abrasif adalah tidak dianjurkan. 

Ingatlah untuk tidak memasukkan perangkat elektronik ke dalam air atau membiarkan uap air menembus ke dalam lubang, dan jangan pernah menyemprotkan alkohol langsung pada perangkat elektronik.

Samsung dan Google juga mengumumkan cara untuk membersihkan telepon selulernya. Samsung menunjukkan bahwa sebelum desinfeksi, pengguna harus mematikan telepon selulernya dan menyingkirkan kabel yang terhubung, lalu bersihkan dengan kain yang serupa untuk membersihkan lensa kamera.

Pelarut yang disarankan mencakup air bersih, hidrogen peroksida (50-80 ppm), alkohol, dan 70% isopropil alkohol. Tidak dianjurkan untuk menyemprot pelarut langsung ke produk untuk dibersihkan.

Sedangkan untuk telepon seluler Pixel, Google menyarankan desinfektan dengan larutan isopropil alkohol 70% atau alkohol 70%. Sebelum desinfeksi, pengguna harus terlebih dahulu mematikan telepon seluler, mencabut kabel pengisian daya, dan kemudian bersihkan dengan kain lembut bebas serabut. 

Namun, Google juga mengingatkan pengguna bahwa jika ada debu atau noda pada telepon seluler, pengguna harus menghilangkan debu atau noda tersebut dengan kain kering sebelum mengoleskan pelarut. 

Untuk menghilangkan noda di bagian belakang tutup telepon seluler, oleskan sedikit sabun; Google juga menyarankan menggunakan kain lensa kacamata untuk membersihkan layar telepon Pixel.

Tampaknya sebagian besar produsen telepon seluler secara luas, sepakat mengenai cara membersihkan peralatan elektronik pribadi untuk menghentikan peralatan elektronik pribadi agar tidak menularkan virus Komunis Tiongkok.

Keterangan Gambar: Ilustrasi (network)

(Vivi/asr)

Video Beredar, Kantong Mayat Dicurigai di Jalanan di Guangzhou, Orang-orang Diserukan Mengungsi

0

Ntdtv.com- Sebuah video yang diposting oleh netizen Tiongkok di komunitas online pada Minggu, 26 April 2020 menunjukkan bahwa wabah virus Komunis Tiongkok mungkin telah terjadi di Kota Xintang, Zengcheng, Guangzhou.

Dalam video itu, seorang pria memposting pemberitahuan darurat audio di WeChat, mengumumkan dengan keras: “Pemberitahuan darurat: Semua pengusaha Jalan Dongkeng Erheng, Jalan Sanheng, Jalan Siheng sedang berlibur, sekarang segera evakuasi! Jalan Erheng , Jalan Sanheng, Jalan Siheng, semua perusahaan, rumah sewa, pedagang, pabrik, segera evakuasi sekarang, segera evakuasi! Jalan Erheng, Jalan Sanheng, Jalan Siheng akan segera ditutup. Jika Anda mendengarnya sekarang, segera evakuasi! “

Video itu juga tampak seperti foto yang diambil dari dalam mobil ketika mobil sedang mengemudi, menunjukkan bahwa sekelompok orang yang mengenakan pakaian pelindung berkumpul di dalam dan di luar pintu “Huike Hotel”.

Di tanah di depan hotel, setidaknya ada satu benda kuning yang dicurigai sebagai kantong mayat.

Netizen lain juga melaporkan bahwa ada sejumlah besar penjaga di depan Hotel Xinkeng Dongkeng Huike di Zengcheng, beberapa jalan di dekatnya ditutup, dan toko-toko pabrik semuanya ditutup.

Menurut laporan “Voice of Hope”, setelah menghubungi sistem reservasi hotel di atas, kamar hotel sepenuhnya dipesan sebelum 1 Mei 2020.

Video beredar di media sosial online Tiongkok, dan menunjukkan bahwa sekelompok besar pekerja yang mengenakan pakaian pelindung muncul di sebuah komunitas di Jalan Licheng di Zengcheng, sedang mendesinfektan daerah tersebut. 

Beberapa netizen mengungkapkan bahwa seorang mahasiswa yang telah kembali dari Wuhan didiagnosis dengan pneumonia virus Komunis Tiongkok, mengingatkan semua orang sebanyak mungkin tinggal di dalam rumah.

Setelah itu, pejabat Komunis Tiongkok mengirim pesan  “menghilangkan rumor”, mengklaim untuk mendesinfeksi beberapa daerah atau komunitas yang “mungkin memiliki kondisi khusus”, yang tidak berarti bahwa ada orang yang terinfeksi di sana. 

Namun, banyak netizen menyatakan ketidakpercayaan pada rumor resmi Komunis Tiongkok, dan beberapa netizen meninggalkan pesan yang mengatakan, “Rumor resmi, Anda tahu sendiri.”

Keterangan foto: Pada tanggal 26 April 2020, sebuah video yang dipaparkan oleh netizen Tiongkok menunjukkan bahwa sekelompok orang yang mengenakan pakaian pelindung muncul di depan Hotel Huike di Guangzhou, Tiongkok. Di lantai di depan hotel, setidaknya satu kantong mayat berwarna kuning diduga ada korban terinfeksi  virus Komunis Tiongkok( COVID-19) . (Tangkapan layar video)

HUI/rp

Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=L6wbHfx6HH4

Kepala Laboratorium P4 Wuhan, Cemas dan Ketakutan, “Apakah Virus Bocor dari Laboratorium Kami?”

0

Hk.epochtimes.com- Le Monde diterbitkan pada 25 April. Penulisnya adalah Raphaelle Bacque dan investigasi Brice Pedroletti tentang laboratorium virus Komunis Tiongkok.

Menurut survei, Shi Zhengli, kepala Pusat Infeksi Virus Laboratorium P4 Wuhan, cemas dan ketakutan ketika pneumonia Wuhan pecah pada Desember tahun lalu. 

Shi Zhengli tak bisa tidur dan berulang kali memikirkan setiap penelitian dan  tindakannya. Dia terus bertanya pada dirinya sendiri: “Apakah virus bocor dari laboratorium kami?”

Laporan itu menyebutkan Shi Zhengli sangat khawatir urutan gen menunjukkan bahwa pembunuh virus di Wuhan dibocorkan oleh departemennya.  

“Itu benar-benar membuat saya bingung, Saya tidak bisa menutup mata,” kata Shi Zhengli kepada reporter majalah bulanan Sains Amerika, Jane Qiu.

Informasi dari Chen Bingzhong, mantan pejabat Kementerian Kesehatan Tiongkok dan mantan direktur Institut Pendidikan Kesehatan Tiongkok, pada tanggal 28 April lalu, menyebutkan bahwa dalam empat bulan terakhir, semua orang berpikir virus Komunis Tiongkok tampaknya terkait dengan laboratorium virus P4 Wuhan. Itu mungkin telah bocor secara tidak sengaja. 

Laporan itu cukup konsisten dengan hal di atas, dan menambah kecurigaan bahwa memang ada kebocoran di laboratorium P4, yang patut mendapat perhatian.

“Jika keotentikannya bisa dikonfirmasi, saya pikir ini adalah pesan yang sangat penting. Tetapi saya masih perlu menemukan pihak ketiga untuk mengonfirmasi  keotentikannya. Berasal dari mana sumber virus ini? Sekarang masih membingungkan. Ini sebagian besar merupakan analisis dan tebakan. Singkatnya, jika Anda benar-benar ingin mencapai keotentikannya, Anda harus pergi survei lapangan,” kata Chen Bingzhong. 

Laporan itu mempertanyakan pengiriman pejabat tingkat tinggi Komunis Tiongkok ke laboratorium P4

Laporan investigasi mengatakan bahwa Shi Zhengli dan beberapa timnya melakukan percobaan “peningkatan fungsi”, yaitu untuk membentuk kembali virus agar lebih menular, dan kemudian mengidentifikasi kelemahan untuk menguji pengobatannya.

Selain itu, pada 20 Januari 2020, Shi Zhengli menerbitkan artikel tentang genom virus baru, yang menunjukkan bahwa menemukan virus yang belum dikenal sejauh ini memiliki 96% kemiripan dengan kelelawar coronavirus RaTG13.

Laporan itu juga mengatakan bahwa pejabat tingkat tertinggi rezim Komunis Tiongkok juga telah membuat keputusan besar: “Mayor Jenderal Chen Wei, tentara pertahanan kimiawi militer Tiongkok, tiba di Wuhan pada 31 Januari 2020.” 

Pada saat itu, dalam laporan itu media resmi menggambarkannya sebagai “dewi perang”. Para pejabat mengklaim bahwa Chen Wei pergi ke laboratorium P4 untuk mengembangkan vaksin anti-coronavirus. 

Le Monde melaporkan bahwa jika otoritas Komunis Tiongkok tertinggi tidak meragukan laboratorium P4 Wuhan, maka otoritas tidak akan mengirim utusan berkuasa penuh ini ke laboratorium P4 untuk menyelidiki.

Dipahami bahwa ada banyak laboratorium untuk penelitian virus di Wuhan. Penelitian Shi Zhengli membutuhkan laboratorium dengan tingkat keamanan P3 dan P4. 

Laporan menyebutkan kalau laboratorium P4 kerja sama Tiongkok dengan Perancis itu terletak sekitar 30 kilometer barat daya Wuhan dan merupakan bunker abu-abu muda dengan menara dan gedung perkantoran di sampingnya. 

Baik situs web resmi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Google Maps  keliru menemukannya di kampus Institut Riset Virus Lama dekat Danau Timur.

P4 adalah tingkat keamanan tertinggi dan mempelajari virus yang sangat mematikan seperti Ebola. Laboratorium selesai dan diserah terima pada tahun 2017 dan mulai digunakan pada awal tahun 2019 lalu.

Mantan pejabat Departemen Kesehatan: Tidak membenarkan orang masuk untuk penyelidikan adalah tersangka terbesar

Pada 17 April, Washington Post melaporkan bahwa para diplomat Amerika Serikat telah berulang kali memperingatkan bahwa laboratorium P4 Wuhan memiliki potensi bahaya keselamatan. 

Empat hari kemudian, Yuan Zhiming, direktur laboratorium, “atasan” Shi Zhengli, menyatakan bahwa virus itu bukan berasal dari laboratorium P4 tempatnya. 

Laporan itu percaya bahwa Yuan Zhiming hanya membela reputasi seluruh komunitas penelitian ilmiah Tiongkok. Yuan Zhiming menyadari rumor lokal dan asing tentang laboratorium P4, serta rumor tentang sejumlah besar siswa yang masuk dan keluar dari laboratorium P4 itu. Rumor itu mengatakan bahwa peneliti laboratorium terkadang membawa 20 siswa pada saat yang sama. Padahal seorang peneliti Perancis hanya boleh membawa hingga tiga siswa saja.

Laporan itu juga mengatakan bahwa Yuan Zhiming mengesampingkan kemungkinan kecelakaan bagi siswa magang. Juga mengatakan dengan pasti bahwa tidak ada siswa dan peneliti yang terinfeksi.

Chen Bingzhong menganalisis bahwa masalahnya adalah otoritas terkait tidak menerima penyelidikan eksternal. 

“Anda juga dapat yakin bahwa Anda benar-benar tidak memiliki masalah, bukankah sudah jelas bagi Anda! Tiongkok tidak menerima penyelidikan, tetapi memperburuk kecurigaan orang-orang bahwa virus bocor dari Tiongkok,” kata Chen Bingzhong. 

Chen Bingzhong menekankan: “Jika Anda benar-benar tidak memiliki hantu di hati Anda. Anda tidak takut bertemu dengan hantu. Karena itu, jika Tiongkok benar-benar terbuka dan tidak memiliki masalah, seharusnya menerima penyelidikan. Siapapun yang menolak untuk penyelidikan mungkin adalah tersangka terbesar.” 

Keterangan Gambar: Shi Zhengli pernah khawatir tentang laboratorium sehingga mengalami kecemasan dan insomnia

hui/rp 

https://www.youtube.com/watch?v=2RcWVTjfFF8

Dilaporkan 13 Orang Tewas, Ribuan Orang Tanpa Listrik Setelah Gempa yang Memicu Tsunami di Jepang

Stephen Katte – The Epoch Times

Serangkaian gempa bumi besar mengguncang Jepang tengah pada Hari Tahun Baru, menyebabkan beberapa orang tewas. Warga lainnya terjebak di bangunan yang hancur dan ribuan orang tanpa pasokan aliran listrik.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan lebih dari belasan gempa di Laut Jepang di lepas pantai Ishikawa dan prefektur sekitarnya pada Hari Tahun Baru, yang terbesar berkekuatan magnitudo 7,6. Gempa tersebut meruntuhkan bangunan dan memicu kebakaran di pantai barat pulau utama Jepang, Honshu. 

JMA mengatakan lebih banyak gempa besar dapat terjadi di wilayah tersebut pada minggu depan, terutama dalam dua atau tiga hari ke depan.

Menurut kantor berita Kyodo, para pejabat di prefektur Ishikawa mengonfirmasi empat korban jiwa, sementara stasiun televisi NTV mengklaim polisi setempat telah mengonfirmasi kematian kelima di lokasi yang sama. Setidaknya 13 orang telah dipastikan tewas sejauh ini, menurut The Japan Times, termasuk delapan orang di kota Wajima, Ishikawa, dekat pusat gempa di mana tsunami tertinggi dengan ketinggian lebih dari 1,2 meter tercatat di kota pelabuhan tersebut.  

Gambar dari video ini menunjukkan kebakaran yang terjadi setelah gempa bumi di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang Senin, 1 Januari 2024. Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan meminta masyarakat untuk mengungsi dari daerah pantai setelah serangkaian gempa kuat di garis pantai baratnya pada Senin . (Berita Kyodo melalui AP)

Juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada media bahwa sejumlah rumah  hancur, menyebabkan orang terjebak dan sejumlah orang terluka.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan kepada wartawan pada Senin malam bahwa tim SAR terbukti sulit mencapai daerah yang terkena dampak paling parah karena jalan-jalan yang diblokir dan kerusakan lainnya. Dia mengatakan pemerintah Jepang akan terus berbagi informasi jika sudah tersedia.

Peringatan Tsunami

JMA awalnya juga mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk prefektur Niigata dan Toyama, dan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa. Namun, peringatan tersebut kemudian diturunkan menjadi peringatan dan dicabut pada Selasa pagi. Lebih dari 100.000 orang di sembilan prefektur diperintahkan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, menurut Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang.

Sebuah rumah di Nanao, Jepang, rusak akibat gempa terlihat pada 2 Januari 2024. (Buddhika Weerasinghe/Getty Images)

Provider utilitas Hokuriku Electric Power  mengungkapkan lebih dari 35.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik di prefektur Ishikawa dan Toyama. Operator telekomunikasi juga melaporkan terputusnya telepon dan internet di beberapa daerah. Saat ini, tingkat kerusakan sebenarnya masih belum jelas. Personil militer telah dikirim untuk membantu operasi penyelamatan sementara pihak berwenang terus menilai kerusakan yang terjadi.

Kekhawatiran Pembangkit Nuklir

Jepang telah diguncang oleh beberapa gempa bumi selama bertahun-tahun, dan gempa terburuk terjadi pada 11 Maret 2011. Hampir 20.000 orang tewas, kerusakan meluas, dan krisis nuklir bahkan terjadi di Fukushima.

Gambar ini menunjukkan jalan yang runtuh di dekat kota Shika, prefektur Ishikawa pada 2 Januari 2024, sehari setelah gempa besar berkekuatan 7,5 melanda wilayah Noto di prefektur Ishikawa pada sore hari. Setidaknya enam orang tewas dalam gempa bumi besar yang melanda Jepang tengah pada Hari Tahun Baru, memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter, merusak rumah-rumah dan memicu kebakaran besar yang menimbulkan kehancuran dalam semalam. (JIJI PRESS/AFP melalui Getty Images)

Setelah kejadian terbaru ini, Otoritas Regulasi Nuklir Jepang melaporkan tidak ada kejanggalan di pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang Laut Jepang, termasuk lima reaktor aktif di pembangkit listrik Ohi dan Takahama milik Kansai Electric Power di prefektur Fukui. Pabrik Shika milik Hokuriku di Ishikawa dilaporkan telah menghentikan dua reaktornya sebelum gempa terjadi dan tidak merasakan dampak apa pun.

Menurut surat kabar The Yomiuri Shimbun, air dari kolam bahan bakar di dua reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata tumpah akibat gempa. Tokyo Electric Power Company Holdings Inc (TEPCH) dilaporkan sedang mengukur tingkat radiasi dalam air yang tumpah. (asr)

Meditasi yang Berasal dari Tiongkok Ini Dipraktikkan oleh Lebih dari 100 Juta Jiwa

0

Theepochtimes- Seluruh dunia terus mengawasi setiap gerakan Partai Komunis Tiongkok sejak wabah virus Komunis Tiongkok, yang telah menginfeksi lebih 4 juta orang dan merenggut lebih dari 200.000 jiwa hingga saat ini. Namun, pada tahun ini, sekitar 100 juta orang di seluruh dunia juga mengingat fenomena global yang jauh lebih positif yang terkuak di Tiongkok hampir tiga dekade lalu.

Dua puluh delapan tahun yang lalu, Tiongkok menyaksikan peningkatan status kesehatan masyarakat setelah latihan meditasi Falun Dafa juga dikenal sebagai Falun Gong diperkenalkan kepada massa. Puluhan juta orang berlatih lima gerakan lembut Falun Dafa di taman setiap hari dan mempraktikkan ajaran Sejati, Baik, dan Sabar sebagai bagian integral kehidupannya.

Master Li Hongzhi, pendiri Falun Dafa, memperkenalkan latihan ini kepada masyarakat pada tanggal 13 Mei 1992, di kota asalnya Changchun, Timur Laut Tiongkok.

Karena manfaat kesehatan sistem meditasi kuno ini yang sangat diakui, lebih dari 70 juta orang berlatih Falun Dafa di Tiongkok pada awal tahun. Saat ini, praktik damai ini telah menyebar dari mulut ke mulut ke lebih dari 100 negara dan wilayah di seluruh dunia dan dipraktikkan oleh lebih dari 100 juta orang.

Jutaan orang yang mempraktikkan disiplin spiritual Tiongkok tradisional ini berasal dari semua lapisan masyarakat, mungkin semua profesi, semua status ekonomi dan pendidikan, dan semua umur. Kekuatan penyembuhan mendalam dari Falun Dafa – baik spiritual maupun fisik — telah membantu orang-orang ini menjadi individu dan warganegara yang lebih baik, memungkinkan mereka untuk melayani komunitasnya secara lebih efektif.

Praktisi Falun Dafa mengatakan bahwa ajaran Falun Dafa dapat membantu mental menjadi baik dengan membuat seseorang menjadi lebih tenang, mengarahkan seseorang untuk menahan diri, dan membimbing seseorang untuk berhenti menuruti pikiran, perilaku, dan emosi yang merusak.’Falun Dafa memberdayakan seseorang untuk melepaskan kebencian atau sentimen yang merusak diri sendiri.

Pengakuan dan Kehormatan Resmi di Tiongkok

Pada tahun 1993, The People’s Public Security News, surat kabar resmi Kementerian Keamanan Masyarakat Tiongkok, memuji Li Hongzhi karena “mempromosikan kebajikan memerangi kejahatan tradisional rakyat Tiongkok, dalam melindungi ketertiban dan keamanan sosial, dan dalam mempromosikan kejujuran dalam masyarakat.”

Seorang pejabat Komisi Olahraga Nasional Tiongkok mengatakan kepada U.S. News World Report pada tahun 1999 bahwa Falun Dafa “dapat menghemat biaya medis tahunan 1.000 yuan untuk satu orang” dan “jika 100 juta orang mempraktikkannya, maka dapat menghemat biaya medis tahunan sebesar100 miliar yuan.”

Kata-kata resmi itu bukanlah tanpa bukti. Berdasarkan sebuah survei yang dilakukan pada bulan September 1998 oleh Biro Olahraga Negara Tiongkok terhadap 12.553 praktisi Falun Dafa, angka kesembuhan penyakit adalah 77,5 persen, dan 20,4 persen lainnya melaporkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.

Survei itu menunjukkan bahwa rata-rata, setiap praktisi Falun Dafa telah menghemat 1.700 yuan (sekitar usd 241) untuk tagihan medis setiap tahun, yang bertambah hingga penghematan tahunan lebih dari 21 juta yuan (sekitar usd 2,97 juta).

Survei lain dilakukan di lebih dari lima distrik di Beijing terhadap 14.199 praktisi Falun Dafa yang menunjukkan bahwa berlatih Falun Dafa membantu para praktisi Falun Dafa menghemat 4,17 juta yuan (sekitar usd 590.000) setahun dalam tagihan medis.

Selain itu, 96,5 persen praktisi Falun Dafa yang disurvei juga mengatakan mereka melihat peningkatan kondisi mentalnya. Survei itu menemukan bahwa angka kemanjuran latihan Falun Dafa secara keseluruhan adalah 99,1 persen.

Hari Falun Dafa Sedunia

Sejak tahun 2000, praktisi Falun Dafa di seluruh dunia merayakan 13 Mei sebagai “Hari Falun Dafa Sedunia” untuk menunjukkan rasa terima kasih mereka kepada Master Li Hongzhi atas ajarannya dan membawa kesejahteraan fisik, kegembiraan, dan kedamaian bagi kehidupan mereka sehari-hari.

Kegiatan untuk menandai Hari Falun Dafa Sedunia meliputi parade, demonstrasi latihan di luar ruangan, dan menampilkan lagu dan tarian.

Ribuan praktisi Falun Dafa dari seluruh dunia biasanya berkumpul di New York City untuk menghadiri acara tiga hari yang terdiri dari parade megah, menampilkan latihan di luar ruangan, dan konferensi di mana praktisi Falun Dafa berbicara mengenai pengalamannya dalam memperbaiki diri. Pada tahun 2019, di ada acara di mana formasi karakter penuh warna yang menarik.

Joseph Gigliotti, seorang chiropractor yang melakukan perjalanan dari Ontario, Kanada, ke New York untuk menghadiri acara tahun 2019 mengatakan berlatih Falun Dafa telah mengajarinya dalam menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Menunjuk kakak laki-lakinya sebagai contoh, Joseph Gigliotti mengatakan bahwa kakak laki-lakinya sering menunjukkan kesalahannya sehingg membuatnya kesal. Tetapi kata “Sabar” dari prinsip-prinsip praktik Falun Dafa telah membuatnya melihat berbagai hal dengan cara yang berbeda.

“[Kakak laki-laki saya] melakukan hal itu karena ia ingin saya berhasil, walaupun ia tidak dapat mengatakannya dengan cara yang baik. Pada akhirnya, jika anda melihat bagaimana orang peduli akan anda, itulah yang penting,” kata Joseph Gigliotti.

Praktisi Falun Dafa di Inggris dan banyak bagian Eropa, seperti Italia, Jerman, dan Prancis, mengadakan kegiatan serupa untuk memperingati kesempatan itu.

Para praktisi Falun Dafa di Prancis merayakan dengan pertunjukan dan demonstrasi terbuka latihan Falun Dafa di Trocadéro, yaitu terletak tepat di seberang Menara Eiffel di Paris, pada tahun 2019.

Vladia Nuidins, yang bekerja di industri seni dan mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2016, mengatakan kepada The Epoch Times edisi Mandarin bahwa Falun Dafa benar-benar mengubah hidupnya — ia tidak lagi makan dan minum dengan nafsu dan menemukan makna hidup.

“Saya mampu berpikir untuk orang lain dan membantu orang lain. Saya mengerti bahwa manusia hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri dan bukan hanya untuk melindungi dirinya sendiri, saya hidup untuk menjadi orang yang lebih baik. Dafa juga memperluas pandangan saya terhadap dunia dan membuat saya mengerti bahwa sebagai seniman, informasi seperti apa yang harus saya bawa kepada orang-orang.”

Di sisi lain dunia di negara-negara seperti Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, dan Australia, ribuan praktisi Falun Dafa mengadakan meditasi kelompok, parade, aksi unjuk rasa, dan pertunjukan untuk merayakan Hari Falun Dafa.

Lee Kang-ming, seorang Korea Selatan berusia 70-an yang bekerja sebagai polisi selama 30 tahun, menderita sirosis hati karena kebiasaannya merokok dan minum-minum untuk mengatasi pekerjaannya yang penuh tekanan. Namun, kesehatannya membaik secara bermakna setelah ia berlatih Falun Dafa pada tahun 2005. Dokter yang mengobatinya bahkan terkejut dengan perubahan kesehatannya. Dokter memberitahunya bahwa kepadatan hati dan tulangnya adalah sehat “seperti orang-orang yang berusia 30-an,” katanya kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin.

Seorang praktisi Falun Dafa Taiwan memiliki pengalaman serupa setelah rekan kerjanya memperkenalkannya pada Falun Dafa.

Dulu Dong Dailing menderita eksim yang parah, dan rasa gatal yang intens sering menyebabkan ia tidak dapat tidur; sehingga keadaan ini juga memengaruhi pekerjaannya.

Dong Dailing mengatakan kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin bahwa ia dapat tidur nyenyak di malam pertama setelah belajar gerakan kedua latihan Falun Dafa.

Kampanye Penganiayaan Secara Brutal

Terlepas dari kenyataan bahwa rezim komunis Tiongkok pada awalnya mengakui dan memahami manfaat kesehatan yang luar biasa dari Falun Dafa, pada tanggal 20 Juli 1999, pemimpin Partai Komunis Tiongkok pada saat itu, Jiang Zemin, meluncurkan kampanye penganiayaan untuk memberantas praktik meditasi damai ini yang membawa kesehatan yang lebih baik bagi jutaan orang. Falun Dafa difitnah oleh media negara Partai Komunis Tiongkok, dan puluhan ribu praktisi Falun Dafa dipenjara dan disiksa.

Lebih dari 4.000 praktisi Falun Dafa dipastikan meninggal karena penganiayaan, meskipun angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Baru-baru ini, laporan investigasi independen menunjukkan bahwa rezim komunis Tiongkok masih tetap panen organ dari tahanan hati nurani, dengan sebagian besar korban adalah praktisi Falun Dafa.

Meskipun Partai Komunis Tiongkok mengatakan pada 2015 bahwa pihaknya akan berhenti panen organ dari tahanan yang dieksekusi dan mulai tergantung pada donasi organ sukarela, para ahli yang telah menyelidiki masalah ini menyatakan hal sebaliknya.

Mantan Sekretaris Negara Kanada (Asia-Pasifik) David Kilgour, bakal calon nominee Hadiah Nobel Perdamaian Ethan Gutmann, dan pengacara hak asasi manusia David Matas merilis sebuah laporan pada tahun 2016 yang meneliti masalah panen organ di Tiongkok. Berjudul “Bloody Harvest/ The Slaughter: An Update, atau “Panen Berdarah/Pembantaian: Sebuah Pembaruan,” laporan itu menggambarkan bagaimana praktisi Falun Dafa “sering diuji darah dan pemeriksaan kesehatan, sementara tahanan lainnya (dengan pengecualian dari Uyghur, Tibet, dan kelompok gereja Kristen bawah tanah tertentu yang juga ditargetkan) tidak menerima perawatan seperti itu.”

Para penulis juga memperkirakan bahwa jumlah organ yang dipanen per tahun berkisar antara 60.000 hingga 100.000 organ, meskipun pihak berwenang Tiongkok mengklaim 10.000 transplantasi organ terjadi dalam setahun.

 Menurut laporan setebal 160 halaman yang dirilis pada bulan Maret 2020 oleh Pengadilan Tiongkok, pengadilan rakyat independen yang berbasis di London, Partai Komunis Tiongkok terus membunuh dan menjual organ-organ tahanan hati nurani untuk mendapat keuntungan. Laporan itu juga mencakup ratusan halaman kesaksian dan pengiriman saksi.

Tahun ini, di tengah meluasnya krisis virus Partai Komunis Tiongkok, yang umumnya dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, pada tanggal 23 April praktisi Falun Dafa mengadakan nyala lilin virtual untuk memperingati peringatan ke-21 peristiwa tanggal 25 April 1999, — peristiwa bersejarah di mana 10.000 praktisi Falun Dafa pergi ke Beijing untuk memohon bantuan pemerintah pusat agar Falun Dafa diberi lingkungan untuk secara bebas mempraktikkan keyakinannya.

(Vv)


Video Rekomendasi

https://www.youtube.com/watch?v=w5g1pxuMQvE

Gempa di Jepang Memicu Tsunami, Korut, Korsel dan Rusia Turutkan Keluarkan Peringatan Tsunami  

Gempa dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Jepang pada Senin (01/01/2024) sore. Negara-negara sekitarnya turut mengeluarkan peringatan tsunami. 

 Korea Utara dan Selatan mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir timur mereka, sementara Rusia mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir barat Sakhalin di Timur Jauh.

Dikutip dari NHK, peringatan tsunami besar telah dikeluarkan untuk Provinsi Ishikawa. Namun, pada pukul 20.30 peringatan tersebut diturunkan menjadi peringatan tsunami.

Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk provinsi Niigata, Toyama, Yamagata, Fukui, dan Hyogo yang terletak di pesisir Laut Jepang.

Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat bersedia dan mampu membantu seluruh masyarakat Jepang yang terkena dampak bencana alam tersebut. 

Dalam pernyataannya pada 1 Januari, Presiden Biden mengatakan pemerintahannya telah menjalin kontak dengan pemerintah Jepang untuk menawarkan bantuannya.

“Pemerintahan saya berhubungan dengan para pejabat Jepang, dan Amerika Serikat siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan bagi rakyat Jepang,” kata Presiden Biden.

“Sebagai Sekutu dekat, Amerika Serikat dan Jepang mempunyai ikatan persahabatan mendalam yang menyatukan rakyat kita. Pikiran kami bersama rakyat Jepang di masa sulit ini,” tambahnya.

Hingga saat ini, gempa terbesar yang pernah tercatat berkekuatan 9,5 terjadi pada 22 Mei 1960 di Chile. Gempa besar ini berlangsung selama 10 menit. Diperkirakan 1.000 hingga 6.000 orang tewas, dan kerusakan di wilayah sekitarnya tampaknya signifikan. Tsunami yang diakibatkannya juga dilaporkan melanda Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru, dan Australia. Diketahui tidak ada garis patahan yang cukup panjang untuk menghasilkan gempa berkekuatan sepuluh skala Richter atau lebih. (asr)

Khawatir Sesuatu yang Buruk akan Terjadi? Acara Malam Tahun Baru Dilarang di Banyak Daerah di Tiongkok Hingga Netizen Menyindir Pemerintah 

0

Menjelang Tahun Baru 2024, banyak tempat di daratan Tiongkok  secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengadakan kegiatan hitung mundur Malam Tahun Baru, termasuk atraksi Malam Tahun Baru yang populer di kota-kota seperti seperti Shanghai dan Guangzhou. Partai Komunis Tiongkok secara resmi berdalih bahwa mereka “mencegah kecelakaan.” Beberapa netizen mencemooh, “Waspadalah terhadap insiden massal” dan “Takut mendapat masalah besar”

NTD

Mainland Nine News melaporkan bahwa baru-baru ini, menurut statistik yang tidak lengkap, banyak tempat di  daratan Tiongkok mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyelenggarakan kegiatan Malam Tahun Baru dan pemberitahuan tersebut melibatkan kawasan bisnis perkotaan dan tempat-tempat indah.

Pada tanggal 22 dan 23 Desember, polisi Guangzhou Tianhe, Haizhu dan Yuexiu menyatakan bahwa tidak ada kegiatan massal berskala besar dalam bentuk apa pun yang diselenggarakan pada Malam Tahun Baru di tempat-tempat umum seperti Huacheng Plaza, Haixinsha Asian Games Park, Guangzhou Tower, Pazheng, Gudang Taikoo, area perbelanjaan Beijing Road, Haizhu Plaza, dan Taman Yuexiu.

26 Desember, pejabat Shanghai mengumumkan bahwa Bund, Bund Utara dan Little Lujiazui tidak menampilkan tema pertunjukan lampu serta tidak menyelenggarakan kegiatan hitung mundur.

Pada  28 Desember, pejabat Wuhan mengumumkan bahwa pada  31 Desember, tidak ada kegiatan skala besar apa pun yang diselenggarakan di tempat umum seperti Jalur Jianghang, Pantai Sungai Hankou, dan Jalan Pejalan Kaki Jalan Jianghan! Mulai pukul 18:00 pada 31, Menara Lonceng Jianghanguan berhenti membunyikan lonceng. Tidak ada acara hitung mundur nol untuk pertunjukan cahaya “Dua Sungai dan Empat Tepian”!

Pada 28 Desember, akun WeChat resmi Kuil Nanjing Jiming mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa kegiatan seperti membunyikan dering lonceng dan perayaan Malam Tahun Baru tidak akan diadakan selama Tahun Baru.

Window of the World Changsha mengumumkan pada  31 Desember bahwa karena “polusi udara serius” baru-baru ini di Changsha, acara kembang api Malam Tahun Baru Mercusuar Alexandria di Jendela Dunia Changsha yang semula dijadwalkan akan diadakan pada 31 Desember, akhirnya dibatalkan.

Pada  28 Desember, Kementerian Manajemen Darurat Partai Komunis Tiongkok meminta semua daerah untuk memperkuat kontrol keselamatan, dengan mengatakan untuk “mencegah kecelakaan.”

Tahun 2024  tiba,  banyak kota di dunia akan mengadakan pertunjukan kembang api akbar dan berbagai aktivitas di Malam Tahun Baru untuk menghitung mundur datangnya tahun baru.

Pengumuman resmi Partai Komunis Tiongkok yang tidak  mengadakan acara Malam Tahun Baru memicu perdebatan sengit di kalangan netizen daratan Tiongkok. 

Berikut kutipan tulisan netizen daratan Tiongkok : 

Beberapa orang berkata, “Tidak bernyawa.” 

“Mahasiswa berkata, tidak masalah apakah Anda mengadakan acara atau tidak, kita harus bermain sendiri.”Oke, mengerti, sampai jumpa di Jianghan Pass pada Malam Tahun Baru .”

“Mereka takut terjadi sesuatu, jadi tidak boleh beraktivitas karena tidak mau mengambil resiko. Apa itu yang namanya pemerintahan malas?”

“Tidak mengizinkan diadakannya acara sebenarnya adalah kebijakan yang bersifat malas. Manajemen tidak bisa mengikuti dan takut mengambil tanggung jawab.”

“Apakah  untuk mencegah terjadinya insiden massal?” “Semakin takut Anda, semakin terorganisir Anda.”

“Mereka tidak takut orang-orang tidak aman, tapi mereka merasa tidak aman.”

“Kami takut akan demonstrasi dan sudah berada di ambang kehancuran.”

Yang lain mencemooh, “Tidak akan ada hari libur pada Malam Tahun Baru. Tidak akan ada Malam Tahun Baru. Tidak disarankan merayakan Natal. Yang berikutnya adalah Festival Qingming.”

“Terlihat pemerintah tidak punya uang! Ini terlalu jelas dan konsisten.”

“Dengan pembatasan ini dan pembatasan itu, apakah perekonomian bisa menjadi baik? Kontrolnya semakin ketat.”

“Tidak akan melakukan apa pun yang orang-orang suka dengar dan lihat; akan melakukan banyak hal yang sangat dibenci orang-orang.” (hui)

Investor Amerika Mundur dari Tiongkok

0

Wall Street, setidaknya untuk saat ini, telah menyimpulkan bahwa investasi portofolio di Tiongkok adalah pilihan yang buruk

Milton Ezrati

Bursa Keuangan AS Wall Street tampaknya mendukung permusuhan Washington terhadap perdagangan dan ekonomi Tiongkok. Arus investasi dari sumber-sumber AS ke Tiongkok mulai menurun.

Investor berbalik menentang Tiongkok karena alasan mereka sendiri dan bukan karena kepatuhan kepada Washington. Mereka khawatir mengenai beban keuangan Tiongkok yang ditimbulkan oleh besarnya utang yang meragukan. Mereka menjadi waspada terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok secara umum serta ketidakefektifan belanja infrastruktur baru-baru ini. Mereka tidak bertanya-tanya apakah gambaran ini menandakan masalah ekonomi yang lebih mendasar di Kerajaan Tengah dan prospek keuntungan yang kurang memuaskan.

Administrasi Valuta Asing Negara Beijing melaporkan penurunan dramatis aliran uang AS ke saham dan obligasi Tiongkok. 

Belum lama ini, pemerintah negara ini melaporkan tingginya tingkat investasi portofolio dari Amerika Serikat. Pada 2018, bahkan ketika Presiden Donald Trump mulai memberlakukan tarif hukuman terhadap impor barang-barang Tiongkok, investor AS melakukan pembelian bersih sebesar $17 miliar pada saham dan obligasi Tiongkok. Aliran bersih meningkat menjadi $36 miliar pada tahun 2020 meskipun ada pandemi COVID-19.

Aliran tersebut terhenti pada tahun 2021, yang menghasilkan arus masuk bersih hampir mencapai $20 miliar. Namun pada 2022, investasi portofolio bersih terhenti, dan tahun ini hingga  Oktober—periode terkini di mana data tersedia—telah terjadi arus keluar bersih sebesar sekitar $31 miliar.

Pola yang sama juga muncul dari statistik investasi swasta. Selama bertahun-tahun, antusiasme investor AS terhadap Tiongkok telah mendorong pertumbuhan beberapa dana ekuitas swasta yang mengkhususkan diri pada investasi Tiongkok.

Menurut Preqin, seorang konsultan swasta yang melacak aliran uang ke dalam investasi alternatif, dana ekuitas swasta yang berorientasi Tiongkok menarik dana sebesar $140 miliar pada tahun 2019, dengan sebagian besar dana berasal dari individu dan dana pensiun. Pada tahun 2021, angka tersebut menyusut menjadi $93 miliar; hingga  Oktober, arus masuk tersebut menyusut menjadi hanya $4 miliar.

Sikap Washington tidak diragukan lagi berkontribusi terhadap pemikiran ulang investor ini. Sejak tahun 2022, pemerintahan Biden telah melakukan apa yang disebut sebagai perang dagang dengan Tiongkok. Terlepas dari retorika kampanyenya, Presiden Joe Biden tetap mempertahankan tarif Trump atas barang-barang Tiongkok yang mulai berlaku pada 2018 dan 2019. Selain itu, Presiden Biden juga telah melarang penjualan semikonduktor canggih ke Tiongkok dan membatasi kemampuan orang-orang Amerika untuk berinvestasi di teknologi Tiongkok.

Baru-baru ini, Washington  mengkongkritkan bahwa kredit pajak untuk kendaraan listrik tidak akan berlaku untuk produk yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok atau yang memiliki sebagian besar suku cadang Tiongkok, termasuk baterai. Upaya keras pemerintah AS tentu saja mempengaruhi pemikiran investor. Namun, dunia usaha dan investor Amerika mempunyai alasan lain selain Washington yang kehilangan minat terhadap Tiongkok.

Daftar teratas mereka adalah utang Tiongkok yang sangat besar dan terus bertambah. Banyak investor yang berbasis di AS mempunyai eksposur terhadap utang pengembang real estat Tiongkok, yang hampir semuanya terancam gagal bayar. 

Tentu saja, Kerugian dan potensi kerugian yang ditimbulkan  membuat semua investor khawatir untuk mengirimkan lebih banyak dana ke Tiongkok. Lebih dari itu, beban utang macet ini membebani seluruh sektor keuangan Tiongkok. Terdapat kekhawatiran bahwa bahkan perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki eksposur langsung terhadap utang pengembang, akan mengalami pelemahan finansial karena mereka memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki eksposur tersebut.

Lalu, ada utang jumbo pemerintah daerah  di Tiongkok. Hanya sedikit, jika ada, orang Amerika yang terkena dampak langsung terhadap utang ini. Namun mereka khawatir bahwa setiap investasi Tiongkok akan menderita jika pembayaran utang ini ditangguhkan atau ditunda atau jika beban yang ditimbulkan oleh utang tersebut memperlambat belanja pemerintah daerah.  Pada tingkat yang lebih umum, investor AS khawatir bahwa beban kredit macet, apa pun sumbernya, akan membatasi kemampuan keuangan Tiongkok untuk mendukung proyek-proyek baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi , selanjutnya, keuntungan dari investasi yang berbasis di Tiongkok.

Selain prospek kegagalan utang, terdapat juga perlambatan laju pertumbuhan ekonomi secara umum. Bahkan orang yang optimis pun ragu menghadapi berita ini. Bagaimanapun juga, daya tarik awal investasi pada saham dan obligasi Tiongkok adalah bagaimana tingkat pertumbuhan yang cepat dan dapat dipercaya menjanjikan keuntungan yang menarik. Yang menjadi perhatian khusus adalah bagaimana upaya stimulus ekonomi melalui belanja infrastruktur yang dilakukan baru-baru ini belum memberikan dampak positif yang kuat seperti dulu. Meskipun hanya sedikit komunitas investasi yang memberikan penjelasan atas kegagalan ini, para investor khawatir bahwa hal ini mungkin menandakan perubahan yang lebih mendasar dan tidak menarik dalam perekonomian Tiongkok. Kekhawatiran itu saja, meski tanpa hal spesifik, sudah cukup untuk mendorong investor mencari tempat lain.

Dalam menghadapi semua pertimbangan ini – belum lagi bagaimana obsesi pemimpin Tiongkok Xi Jinping terhadap keamanan nasional telah membuat hampir tidak mungkin untuk mengumpulkan data yang penting untuk keputusan investasi – mudah untuk melihat mengapa Wall Street telah kehilangan antusiasme yang dulu begitu besar terhadap investasi Tiongkok.

Dari sudut pandang Beijing, pergantian investor AS sangat mengkhawatirkan. Tiongkok membutuhkan investasi dari luar untuk membantu memperkuat situasi keuangannya yang lemah dan membawa keahlian teknologi dan bisnis ke dalam negeri. Karena kekhawatiran Wall Street menyangkal bahwa Tiongkok membutuhkan masukan, mereka membawa risiko ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya tentang stagnasi ekonomi dan bahkan penurunan.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Milton Ezrati adalah editor kontributor di The National Interest, afiliasi dari Pusat Studi Sumber Daya Manusia di Universitas Buffalo (SUNY), dan kepala ekonom untuk Vested, sebuah perusahaan komunikasi yang berbasis di New York. Sebelum bergabung dengan Vested, dia menjabat sebagai kepala strategi pasar dan ekonom untuk Lord, Abbett & Co. Dia juga sering menulis untuk City Journal dan menulis blog secara rutin untuk Forbes. Buku terbarunya adalah “Thirty Tomorrows: The Next Three Decades of Globalization, Demographics, and How We Will Live.”

Hujan Salju Disertai Petir dan Guntur Menimbulkan Ketakutan di Tiongkok Saat Meningkatnya Kasus Pneumonia Misterius

0

Mary Hong – The Epoch Times

Ketika pneumonia misterius menyebar di Tiongkok, banyak wilayah mengalami kondisi cuaca musim dingin yang ekstrem seperti thundersnow atau hujan salju yang disertai guntur dan petir. 

Mulai  November, banyak wilayah Tiongkok daratan mengalami hujan salju lebat berturut-turut—hujan salju lebat disertai guntur yang menggema.

Fenomena ini terutama terlihat secara luas di Tiongkok utara, dari Yangcheng di Provinsi Shanxi yang terkurung daratan hingga Luoyang dan Zhengzhou di Henan dan Dezhou serta Jinan di pantai timur Provinsi Shandong.

Sementara itu, hujan es lebat turun di Provinsi Henan, dan petir serta guntur berwarna ungu yang jarang terjadi terjadi di Zhengzhou, di mana segerombolan besar burung gagak terbang liar melewati hujan salju lebat, sebuah fenomena yang dianggap lebih luar biasa oleh netizen Tiongkok.

Beberapa netizen mengatakan kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin bahwa cerita rakyat setempat menyatakan bahwa salju petir pertanda sebagai peringatan akan datangnya bencana besar.

Diskusi online juga menyebut fenomena ini sebagai pertanda buruk, dan beberapa orang mengatakan akan ada “lebih banyak kuburan tahun depan,” yang menyiratkan peningkatan kematian.

Yang lain mengatakan, “Guntur menghantam salju, orang-orang makan besi,” yang berarti panen yang buruk dan persediaan makanan yang langka di tahun mendatang; dan lainnya, “Guntur musim dingin, kuburan menumpuk, sembilan dari 10 kandang ternak kosong,” menunjukkan tanda-tanda buruk bagi manusia dan ternak yang mati kedinginan.

Mu, seorang warga Henan, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ada suasana tidak nyaman di platform sosial Tiongkok ketika membahas fenomena tersebut, dan banyak yang berharap kabar buruk seperti itu hanya untuk “orang jahat.”

Dia mengatakan penyebaran pneumonia misterius juga terus berlanjut. Setelah tindakan lockdown dicabut tahun lalu, ia melakukan perjalanan dengan kereta api ke timur laut dan menyaksikan kuburan baru yang luas di sepanjang perjalanan.

Secara khusus, wabah yang merajalela di Beijing “membuat rumah duka kewalahan sehingga orang-orang tidak bisa mendapatkan layanannya, bahkan jika mereka bersedia membayar ekstra.”

Thundersnow pada  2020

Seorang blogger Tiongkok yang IP-nya berlokasi di Shaanxi menulis, “Ini cukup aneh; pada awal tahun 2020 terjadi hujan salju petir di berbagai tempat, dan pada malam Tahun Baru Imlek, Shaoshan (kampung halaman Mao Zedong) mengalami guntur musim dingin yang bergulung-gulung. Rasanya aneh pada saat itu. Kami tidak mengantisipasi bahwa hal ini akan mendahului timbulnya pandemi abad ini.”

Sementara itu, Wang, seorang penduduk desa dari Zhuzhou di Hunan, mengatakan ada beberapa kejadian di mana beberapa penduduk desa meninggal dunia setelah tersungkur di lantai.

Peng, seorang warga Hengyang di Hunan, mengatakan dari total 10 pekerja di kantor tersebut, tiga orang sedang cuti sakit karena demam, dan dua orang telah meninggal dunia. “Satu meninggal pada  Agustus, dan satu lagi berusia 30-an meninggal pada  Oktober tepat setelah dia bangun di pagi hari.”

Liu, seorang pekerja kantoran dari Henan, mengatakan bahwa beberapa rekannya menderita sakit parah selama gelombang penyakit ini.

Liu mengatakan : “Ada peningkatan jumlah infeksi di kalangan anak-anak. Keyakinan umum adalah bahwa ini adalah kebangkitan kembali COVID-19.”

Seorang netizen yang berbasis di Yunnan, “FullSugarMilkTeaBerryWorries,” memposting pada 22 Desember: “(Pandemi) telah membawa saya ke kondisi yang tak tertahankan.”

Blogger “QingLuoXuanMeMe” menulis: “Musim dingin ini cukup menantang. Anak tersebut berulang kali mengalami demam dan batuk. Sebelum anak kami pulih sepenuhnya, saya juga menjadi korbannya.

“Rutinitas harian baru untuk hari-hari ini: Periksa suhu, lacak jumlah napas, dan catat kesehatan mental. Memo-memo itu berisi tentang penyakit anak tersebut, pencarian medis online, dan kunjungan ke rumah sakit.”

Fang Xiao dan Xiong Bin berkontribusi pada laporan ini.

Penduduk di Beijing dan Timur Laut Tiongkok Melaporkan Jumlah Kematian Tertinggi Terkait Pneumonia

0

Kematian mendadak yang lebih banyak terjadi di kalangan pesohor dan anak muda dalam wabah pneumonia di Tiongkok, yang diyakini publik sebagai COVID-19, semakin menuai perhatian

Alex Wu – The Epoch Times

Penduduk di Beijing dan timur laut Tiongkok telah melaporkan adanya peningkatan jumlah kematian terkait pneumonia di tengah cuaca dingin yang parah karena gelombang penyakit pernapasan terbaru terus menyerang negara tersebut.

Penduduk setempat mengatakan bahwa gelombang pneumonia ini, yang mereka yakini sebagai COVID-19, lebih parah daripada yang mereka saksikan selama ledakan COVID-19 pada Desember 2022, ketika Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa tiba-tiba membalikkan kebijakan kesehatannya dan mencabut larangan lockdown yang ketat.

Peng Zhibin, direktur Kantor Penyakit Menular Pernafasan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, mengatakan pada konferensi pers yang diadakan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada 24 Desember bahwa penyakit pernapasan akut saat ini di Tiongkok didominasi oleh virus influenza, yang bersirkulasi pada saat yang sama dengan patogen lain, seperti pneumonia mikoplasma, adenovirus, dan virus sinkronisasi pernapasan (RSV). Dia mengatakan penyakit influenza sekarang tampak pada tingkat yang tinggi.

Gelombang pneumonia ini mulai ditemukan di Tiongkok pada  September tahun lalu, meskipun sebagian besar menyebar di kalangan anak-anak. Kasus-kasus kemudian melonjak naik pada pertengahan Oktober tahun lalu, kemudian semakin memburuk pada  November, menyebar ke kelompok usia lainnya sambil terus melanda seluruh negeri. PKT telah mengaitkan wabah ini dengan infeksi silang influenza, pneumonia mikoplasma, RSV, rhinovirus, dan infeksi pernapasan lainnya sambil menghindari penyebutan dan meremehkan COVID-19.

Namun, masyarakat dan komunitas internasional belum yakin dengan narasi resmi PKT. Baru-baru ini, ada peningkatan laporan kematian mendadak di kalangan anak muda dan paruh baya di daratan Tiongkok di tengah wabah pneumonia yang sedang merebak, dan publik menduga bahwa kematian tersebut terkait dengan COVID-19.

Luo Qi, seorang jurnalis keuangan terkenal di daratan Tiongkok dan mantan kepala perwakilan wilayah Asia-Pasifik di Departemen Internasional Sina Finance, meninggal secara mendadak pada usia 36 tahun.

Ibu Luo memposting berita duka di media sosial Tiongkok yang menyatakan bahwa Luo meninggal karena pneumonia parah pada 24 Desember pukul 17.50 setelah upaya medis habis-habisan untuk mengobatinya.

Kematian Akibat Pneumonia di Beijing

Menurut beberapa penduduk Beijing, gelombang pneumonia ini sangat serius, dengan rumah-rumah duka di sana menghadapi lonjakan kematian, yang dilaporkan termasuk lebih banyak kematian mendadak di kalangan anak muda.

Li, dari Beijing, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa gelombang epidemi ini memang serius dan pihak berwenang telah menekan informasi epidemi. Laporan resmi belum akurat.

“Saya juga terkena virus flu, dan meminum obat flu biasa tidak berpengaruh. Butuh waktu hampir sebulan untuk pulih. Dokter mengatakan bahwa itu adalah flu. Saya pikir ini bukan pilek biasa, ini adalah penyakit pernapasan yang lebih dari 90 persen mirip dengan COVID-19,” katanya.

“Dari akhir November hingga awal Desember tahun ini, ada puncak kecil di semua rumah duka di Beijing. Cukup banyak orang yang meninggal di distrik saya.”

Sejumlah orang meninggal dunia secara tiba-tiba selama periode ini, yang sangat tidak normal, menurut Li.

“Banyak anak muda berusia 30-an yang tiba-tiba jatuh dan meninggal dunia. Situasi ini sangat menonjol,” katanya.

“Seorang pemuda di tempat kerja saya, yang sangat sehat dan aktif, aktif berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan, tidak memiliki masalah fisik, tiba-tiba meninggal di tempat kerja pada akhir bulan lalu.”

Zhang, seorang praktisi pengobatan tradisional Tiongkok, memposting di media sosial Tiongkok Weibo pada 24 Desember bahwa sejak merebaknya COVID-19, “kekebalan tubuh banyak orang tidak sebagus sebelumnya, setelah terinfeksi COVID-19 untuk kedua kalinya atau ketiga kalinya, dan sekarang pneumonia mikoplasma belum mereda, sementara influenza meningkat lagi.”

Kematian Melonjak dalam Cuaca Dingin yang Parah

Wilayah timur laut Tiongkok terus mengalami suhu terendah dan hujan salju lebat. Dalam beberapa minggu terakhir, suhu di Shenyang, Provinsi Liaoning, turun hingga minus 26 derajat Celcius. 

Seorang penduduk Changchun, Provinsi Jilin, mengunggah di akun media sosal: “Suhu di Changchun lebih dari 20 derajat di bawah nol, sangat dingin! Semua orang di sekitarku sakit. Saya sampai di rumah dan mulai merasakan sakit tenggorokan, dan pilek sungguh tak tertahankan.”

Di timur laut Tiongkok, banyak orang meninggal mendadak, menurut penduduk, yang mengatakan mereka melihat mayat diangkut ke krematorium setiap hari.

Lin, yang tinggal di Changchun, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa wabah COVID-19 tidak pernah berakhir namun perbedaannya terletak antara wabah skala kecil dan skala besar.

“Gelombang epidemi ini sangat dahsyat, melampaui gelombang yang terjadi pada akhir tahun lalu. Orang yang terinfeksi menunjukkan gejala COVID-19. Namun, rumah sakit dan klinik tidak lagi melakukan tes COVID-19 tetapi hanya memberikan pasien perawatan IV (intravena).”

Lin juga mengatakan banyak kematian mendadak telah terjadi.

“Setiap hari, ketika saya berjalan di jalan, saya melihat mobil jenazah membawa orang ke krematorium. Kendaraan ini bergerak sangat lambat, dan saat mereka mengemudi, mereka melemparkan kertas persembahan [untuk orang mati] di jalan.”

Hou, yang tinggal di Harbin, Provinsi Heilongjiang, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa banyak sekali orang lanjut usia yang meninggal pada musim dingin ini.

“Saya menghadiri dua pemakaman sejauh ini pada musim dingin ini. Ada lebih dari 70 pelayat di krematorium setiap hari, dan krematorium mulai mengkremasi pada pukul 6 pagi.”

Huang Yun, Luo Ya, Fang Xiao, dan Xiong Bin berkontribusi pada laporan ini.