Wang You’qun
Mengilas balik tahun 2023, ada yang mengatakan, Tiongkok hari ini ibarat masa akhir Dinasti Qing, hanya tinggal menunggu bunyi rentetan letusan senapan; ada yang mengatakan, semua orang sedang duduk manis menunggu Xi Jinping bermasalah; ada pula yang mengatakan, Tiongkok sedang menantikan hari di mana akan terjadi perubahan besar yang belum pernah ada selama seabad terakhir. Disini, akan dijabarkan pengantar singkat tentang sembilan pertanda tersebut:
1. Sebuah Buku
16 Oktober lalu, Partai Komunis Tiongkok (PKT) melarang sebuah buku dari pasaran yang berjudul “Chongzhen: Raja Tekun Yang Menghancurkan Negerinya”.
Banyak komentator menilai, alasan sebenarnya ditariknya buku ini dari pasaran adalah karena judul buku ini dan slogan iklan pada cover-nya, yang dianggap menyindir Xi Jinping. Slogan iklan buku tersebut adalah: “jurus mabuk berturut-turut setiap langkah keliru, semakin ‘menekuni pemerintahan’ semakin menghancurkan negara”, dan “memahami bagaimana Kaisar Chongzhen selangkah demi selangkah memojokkan dirinya sendiri ke jalan buntu”.
Chongzhen (崇禎) adalah kaisar terakhir dari Dinasti Ming, yang disebut sebagai “tekun menjalankan pemerintahan”, tapi sebenarnya dikenal dengan “terombang ambing akibat kecerobohannya sendiri”; hingga akhirnya setelah terpuruk sampai tidak ada lagi jalan keluar, sang kaisar terpaksa mengakhiri hidup dengan gantung diri di sebuah pohon di belakang Istana Forbidden City. Dalam cover buku ini digambarkan seutas “tali gantung” di atas kata “Chong (崇)”.
Sejak masa jabatan kedua, Xi Jinping ibaratnya mendapatkan kartu bagus yang telah diubah menjadi kartu buruk. Beberapa proyek yang ia langsung tangani telah menjadi “proyek busuk”. Kini, Xi Jinping yang telah berhasil “tiga kali menjabat”, telah ditinggalkan seorang diri di dalam partai; krisis internal mengintai di mana-mana, dalam urusan diplomatik pun dikucilkan; sejauh mata memandang semua orang adalah musuhnya.
2. Sebuah Lukisan
Pada 4 Desember lalu, bagian editorial tabloid “Zawen Zhoukan” mengeluarkan edaran “berhenti beroperasi”, dengan mengumumkan berhenti beroperasinya tabloid tersebut per 1 Januari 2024.
Pada cover depan edisi terakhir tabloid “Zawen Zhoukan”, terdapat sebuah gambar komik: sebuah jari tangan menunjuk ke suatu arah. Banyak orang berbaris dan berlari ke arah yang ditunjuk, sampai di ujung satu persatu mereka jatuh ke jurang yang sangat dalam. Tidak sedikit komentator menilai, yang dimaksud dalam gambar komik tersebut juga adalah Xi Jinping.
Karena media partai PKT sering mempropagandakan Xi Jinping telah menunjuk ke arah yang benar. Misalnya, menunjukkan arah “pembangunan ekonomi swasta”, menunjukkan arah “pembangunan distrik baru Xiong’an”, menunjukkan arah “melepaskan kemiskinan di Tiongkok”, menunjukkan arah “mengembangkan hubungan RRT-AS”, menunjukkan arah “diplomasi negara besar dengan karakteristik Tiongkok”, menunjukkan arah program pembangunan “One Belt One Road”, menunjukkan arah “perkembangan hubungan RRT-Eropa”, menunjukkan arah membangun “komunitas senasib bersama”, menunjukkan arah “pengelolaan HAM” global, menunjukkan arah “perkembangan sepakbola nasional”, menunjukkan arah mendorong “satu negara dua sistem”, dan lain-lain. Tapi hingga 2023 sudah mau habis, dengan arah yang ditunjuk oleh Xi Jinping, PKT justru terjebak dalam krisis besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
3. Sebait Puisi
Pada 30 Juni lalu, tabloid lembaga pusat PKT Qiu Shi mempublikasikan isi pidato Xi Jinping dalam forum pelatihan dan pembinaan kader muda sekolah partai pusat pada 1 Maret lalu. Dalam pidato itu Xi antara lain berkata, “Kalau orang yang kita bina tidak menganut Marxisme dan komunisme, tidak mengangkat panji sosialisme yang berkarakter Tiongkok ini, maka akan terjadi tragedi seperti Revolusi Eropa Timur 1989, Dimana kala itu Uni Soviet runtuh, dan runtuhnya Uni Soviet adalah tragedi memilukan semacam ‘kesedihan tak tertahankan mengenang negeri asal’!”
Nah, penggalan puisi: ‘kesedihan tak tertahankan mengenang negeri asal’ itu dikutip Xi dari puisi kuno berjudul “Wanita Cantik Yu” karya Li Yu yang merupakan kaisar penyebab keruntuhan Dinasti Tang Selatan (937 – 975).
Keseluruhan puisi tersebut adalah: “Bilamana keindahan bunga musim semi dan bulan musim gugur akan berakhir? Berapa banyak masa lalu masih teringat. Tadi malam angin musim semi bertiup lagi di kamar lantai atas, di malam bulan terang ini, kesedihan tak tertahankan mengenang negeri asal. Pagar berukir indah, anak tangga terpahat dari batu pualam itu semestinya masih ada, hanya saja dayang-dayang telah diganti. Kalau ditanya berapa besar kesedihan hatiku, ibarat air sungai mengalir tiada berakhir di musim semi.”
Setelah Dinasti Tang Selatan dihancurkan oleh Dinasti Song, Li Yu ditangkap, dan diasingkan di Kota Bianjing. Sebagai kaisar yang meruntuhkan kekaisarannya sendiri, Li Yu sering teringat akan “negerinya yang telah hancur”, dan sering menangis karenanya, hatinya dipenuhi dengan penyesalan. Dikabarkan Kaisar Taizong dari Dinasti Song sangat membenci kata-kata “kesedihan tak tertahankan mengenang negeri asal”, kemudian ia membunuh Li Yu dengan meracuninya.
Xi mengutip puisi dari seorang kaisar yang mengakibatkan kehancuran imperiumnya sendiri, ini juga merupakan pertanda sial. PKT di hari ini, sudah tidak ada lagi seorang pun yang menganut Marxisme atau komunisme, dan tidak seorang pun mengusung bendera sosialisme. Yang sesungguhnya diyakini oleh PKT adalah paham pemujaan kekuasaan, dan pemujaan uang. Tanpa uang dan kekuasan, tak ada seorang pun mau berkorban demi partai komunis tersebut.
4. Seorang Pejabat Tinggi
Tahun 2023, pejabat partai dan pemimpin termuda yang diangkat langsung oleh Xi Jinping yakni Qin Gang (dibaca: chin kang) “dihilangkan”, ini adalah peristiwa besar yang sangat ikonik.
Pada Oktober 2022, melalui seleksi oleh Xi sendiri, Qin Gang yang kala itu menjabat sebagai Dubes RRT untuk Amerika Serikat, dipromosikan menjadi anggota Komite Pusat PKT ke-20.
Pada 30 Desember 2022, Qin Gang dipromosikan lagi oleh Xi menjadi Menteri Luar Negeri; dan pada 12 Maret 2023, Qin Gang kembali dipromosikan menjadi anggota Dewan Negara.
Pada saat Xi mempromosikan Qin Gang, pasti sudah diyakini bahwa Qin Gang akan setia pada Xi, adalah seorang “penganut Marxisme dan komunisme sejati”, adalah orang yang akan “mengangkat bendera sosialisme berkarakter Tiongkok”. Tetapi sejak 26 Juni 2023, baru 6 bulan menjabat sebagai Menlu, dan 3 bulan menjabat anggota Dewan Negara, ia telah “hilang” dari pandangan publik.
Pada 25 Juli, Qin Gang dicopot dari jabatan sebagai Menlu; disusul pada 24 Oktober, Qin Gang dicopot dari anggota Dewan Negara. Qin Gang merupakan Menlu dengan masa jabatan paling singkat dan salah satu anggota Dewan Negara yang masa jabatannya paling pendek selama 74 tahun kekuasaan PKT sejak 1949. Sejak 16 Juli, di internet mulai beredar berita tentang kematian Qin Gang.
Pada 6 Desember lalu, media massa AS Politico edisi Eropa memuat berita, yang mengutip informasi dari nara sumber yang menjalin kontak dengan pejabat tinggi PKT bahwa telah terjadi kudeta perwira tinggi Angkatan Roket bersama Qin Gang, yang membocorkan rahasia inti PKT kepada badan intelijen Barat. Dikhabarkan Qin Gang meninggal dunia karena bunuh diri atau akibat penyiksaan di sebuah rumah sakit militer Beijing yang khusus melayani pemimpin PKT.
Hingga saat ini, PKT tidak berusaha membantah rumor terkait penyebab kematian Qin Gang. Seorang Qin Gang yang sangat dipercaya oleh Xi Jinping, ternyata mengkhianati Xi, masih adakah orang yang bisa dipercaya oleh Xi? Bahkan Qin Gang, sang mantan Menlu pun “dibunuh”, siapakah pejabat PKT yang masih merasa aman?
5. Sebuah Kota
2023, adalah tahun ketiga PKT menerapkan “UU Ekstradisi Hong Kong”, dan “satu partai dua sistem” untuk menggantikan “satu negara dua sistem” terhadap Hong Kong. Tahun ini, bursa efek Hong Kong merupakan bursa yang paling buruk di seluruh dunia; rasio suara dalam pemilu legislative Hong Kong memecahkan rekor terendah dalam 30 tahun terakhir; untuk pertama kalinya Kepala Eksekutif Hong Kong ditolak oleh KTT APEC; Moody memberikan peringkat “negatif” untuk kredibilitas Hong Kong.
Para investor telah kehilangan keyakinannya pada Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional. Nominal pembiayaan IPO di Hong Kong pada 2018 mencapai 286,5 milyar dolar Hong Kong, yang menduduki posisi pertama di dunia; Januari-Oktober 2023, nominal pembiayaan IPO di Hong Kong hanya 31,673 milyar dolar Hong Kong. Tahun ini nominal IPO tiga kuartal pertama, adalah yang terendah di bursa efek Hong Kong selama 22 tahun terakhir.
Inggris menghabiskan waktu 100 tahun lebih, untuk menjadikan Hong Kong sebagai “pusat finansial ketiga terbesar di dunia”. Sejak 2019 PKT mulai menekan gerakan anti UU ekstradisi di Hong Kong dengan tangan besi, maka PKT hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 tahun, dan telah berhasil menjadikan Hong Kong sebagai “puing-puing pusat finansial dunia”.
Hong Kong yang dulunya dijuluki “Mutiara dari Timur”, kini mutiara itu telah pudar tidak bercahaya.
6. Satu kata 跌/jatuh
Ada komentator ekonomi keuangan menuliskan: “Jika hendak memilih aksara Mandarin untuk sepanjang tahun 2023, saya usulkan memilih kata “跌 (artinya jatuh, red.)”. Harga properti jatuh, harga saham jatuh, pendapatan jatuh, ekspor jatuh, investasi jatuh, nilai tukar jatuh, bursa kerja jatuh, kelahiran jatuh… segala sesuatu yang terkait dengan kehidupan rakyat semuanya serba jatuh atau anjlok. Tentu saja, satu-satunya yang tumbuh hanyalah hutang pemerintah.”
Dengan bursa efek sebagai contoh. Pada 20 Desember lalu, indeks saham SSE (Shanghai) telah anjlok hingga 2902 poin, tidak hanya menembus tahanan 3000 poin, bahkan nyaris menembus tahanan di 2900 poin.
Dalam hal hutang. Ada seorang ekonom menjelaskan, “Jika hutang pemerintah pusat dan pemerintah daerah sebesar 114 trilyun yuan, ditambahkan dengan hutang BUMN non-keuangan sebesar 220 trilyun yuan, ditambahkan lagi dengan hutang terendah sistem keuangan 56 trilyun yuan, totalnya adalah 390 trilyun yuan, hampir 400 trilyun yuan. Angka ini adalah 3 kali lipat dari PDB dari RRT.”
“Seandainya Tiongkok dianggap sebagai sebuah perusahaan besar yang dikendalikan oleh PKT, dengan total pendapatan setiap tahun 120 trilyun yuan, sedangkan hutangnya mencapai 400 triliun yuan, bukankah perusahaan ini akan segera bangkrut?” Hutang pemerintah RRT yang melonjak drastis, hutang ini sedang menyeret ekonomi mereka secara keseluruhan, dan sudah jatuh hingga mendekati bangkrut.
7. Seorang Pemuda
Pada 2 Februari, pihak kepolisian dari tiga tingkatan dari wilayah: Provinsi Jiangxi, Kota Shangrao, dan Kabupaten Yanshan secara bersamaan menggelar konferensi pers, mengumumkan “hasil investigasi” dari peristiwa yang menimpa seorang siswa SMA Zhiyuan kelas 1 yang bernama Hu Xinyu.
Hu Xinyu dinyatakan hilang pada 14 Oktober 2022 lalu. Dan pada 28 Januari 2023, jenazah Hu Xinyu telah “ditemukan”. Unit Keamanan Publik Kabupaten Yanshan Kota Shangrao Provinsi Jiangxi bekerjasama dengan tim kerja khusus, setelah melalui “investigasi dan wawancara, pemeriksaan di lapangan, otopsi mayat dan verifikasi bukti”, maka “dinyatakan” Hu Xinyu mati karena gantung diri. Hasil investigasi ini diragukan oleh masyarakat luas.
Terlebih ada seorang warga yang cermat, setelah meneliti dan melakukan perbandingan, telah menemukan sejumlah kejanggalan yang sangat menentukan, yang digabungkan dengan temuan warganet sebelumnya, telah diperoleh lebih dari 20 indikator kuat yang dapat membuktikan bahwa kematian Hu Xinyu, adalah suatu kasus pembunuhan yang direkayasa menjadi aksi bunuh diri.
Baca serial artikel yang ditulis oleh penulis anonim bernama Tong Gen dan Hu Jin berjudul “Bukti Kuat Dibunuh! Rekaman Suara Hu Xinyu, dan Rekayasa TKP” (jilid 1-9). Tidak sedikit orang meyakini bahwa kematian Hu Xinyu sebagai akibat “diambil organ tubuhnya dalam keadaan hidup-hidup” oleh PKT.
8. Sebuah Lagu
19 Juli, seorang penyanyi Tiongkok bernama Dao Lang menciptakan lagu baru yang berjudul “Luocha Kingdom” (Raksha Haishi, red.), langsung menjadi hits begitu dirilis, dan menjadi salah satu fenomena seni paling penting tahun 2023.
Ada seorang komentator musik yang menyebutkan, lagu baru Dao Lang “Luocha Kingdom” telah memecahkan beberapa rekor, termasuk rekor penayangan di seluruh jaringan yang dalam seminggu menembus 1 milyar kali, ini memecahkan rekor tayang lagu baru tertinggi selama seminggu sepanjang sejarah versi platform video pendek, hanya dalam satu minggu, telah bermunculan berbagai versi mulai dari versi opera Hunan, versi opera Shandong, versi opera Peking, versi instrumen Guqin (alat musik klasik Tiongkok, red.), versi instrumen Pipa (dibaca: bi ba, sebuah alat musik klasik Tiongkok, red.), versi instrumen Suona (alat musik klasik Tiongkok, red.) dan lain sebagainya, bahkan menyebar sampai ke luar negeri.
Berapa kali lagu ini telah diputar? Tidak bisa dihitung. Satu hal yang bisa dipastikan, jumlah pemutaran lagu ini memang benar-benar luar biasa tinggi. Mengapa lagu “Luocha Kingdom” begitu hits? Penulis merasa, penyebab yang paling utama adalah, lagu ini telah melantunkan suara hati mayoritas rakyat Tiongkok.
Lagu ini mengambil latar belakang salah satu kisah dari novel zaman Dinasti Qing karya Pu Songling yang berjudul “Liaozhai Zhiyi” (Strange Tales from a Chinese Studio, red.).
Negara apakah “Luocha Kingdom” yang disebut di dalamnya? Singkatnya, ini adalah sebuah negara kotor yang memutar-balikkan: benar-salah, baik-jahat, dan cantik-buruk.
Dalam lirik lagu itu ada yang berbunyi: “Kuda itu tidak menyadari bahwa dirinya adalah keledai, burung itu pun tidak tahu dirinya adalah ayam”, “tetapi bongkahan arang itu dari dulu adalah hitam, bagaimanapun kau mencucinya tetap saja selalu kotor” dan lain sebagainya, inilah refleksi realitas dunia yang diciptakan PKT dengan memutar-balik hitam putih, mengacaukan kebenaran dan kesalahan, yang buruk dikatakan cantik, menipu diri sendiri dan juga orang lain, eliminasi terbalik, melakukan segala kejahatan, dan lain-lain. Inilah penyebab mendalam dihasilkannya gaung yang kuat dari lagu “Luocha Kingdom” tersebut.
9. Sebuah Virus
Sejak merebaknya pandemi pada 2020 lalu, virus Corona atau disebut juga COVID-19 itu, tidak pernah meninggalkan Tiongkok. Pada akhir tahun lalu hingga awal tahun ini, epidemi kembali merebak di Tiongkok, dan telah menewaskan banyak orang.
September tahun ini, epidemi kembali muncul, hingga kini mulai merebak lagi. Rumah sakit di berbagai daerah seluruh Tiongkok dipenuhi sesak oleh pasien. Terutama Beijing, Tianjin, Shanghai, Dalian, Shenyang, Chongqing, Henan, Provinsi Hebei, dan Provinsi Shaanxi kondisinya sangat parah, banyak krematorium dan tempat persemayaman dipenuhi jasad. Merebaknya epidemi kali ini, ditengarai akan menewaskan lebih banyak orang.
Kesimpulan
Sembilan pertanda buruk PKT di atas, kesemuanya ada kaitannya dengan Xi Jinping.
Baru-baru ini, ada orang yang memperkirakan peristiwa “angsa hitam” (black swan, red.) terbesar untuk tahun 2024, mungkin berupa Xi Jinping mengalami masalah. Pada saat Xi Jinping naik jabatan pada 2012, kondisi riil PKT sudah sangat kacau. Selama 11 tahun Xi Jinping menjabat, ia telah melukai terlalu banyak pihak, dan banyak orang sedang menunggu Xi mengalami masalah, termasuk faksi Jiang, kaum Tuanpai (liga muda, red.), faksi sesepuh, kaum princelings (Taizidang, red.), kelompok reformasi keterbukaan, para pejabat menengah dan bawah, bahkan para spekulan di dalam faksi Xi Jinping sendiri! (sud/whs)